SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
TRANSPORTASI LAUT
Disusun OLEH:
KELOMPOK III
MUHAMMAD ISFAN UMAR ( D1C114108 )
MISHARTINA ( D1C114106 )
NAJAR ( D1C114111 )
MUSTIKA RANGGAWATI ( D1C114110 )
NURUL CAHYATASWIN ( D1C114115 )
MUSRIN T ( D1C114109 )
MISRAMIRANTI ( D1C114107 )
GABRIEL GOMES ( D1C113113 )
WAHIDIN ( D1C112039 )
MADERIKA PURNAMASARI ( D1C114104 )
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
Indonesia negara kepulauan terbesar di
dunia dengan wilayah laut seluas 5,8
juta km2, 17.504 buah pulau, garis
pantai sepanjang 81.000 km2.
Pulau-pulau di Indonesia hanya bisa tersambung
melalui laut-laut di antara pulau-pulaunya. Laut bukan
pemisah, tetapi pemersatu berbagai pulau, daerah dan
kawasan Indonesia. Hanya melalui perhubungan antar
pulau , antar pantai, kesatuan Indonesia dapat
terwujud. Pelayaran yang menghubungkan pulau-
pulau, adalah urat nadi kehidupan sekaligus pemersatu
bangsa dan sebagai sarana mempercepat. Pembangunan
di indonesia.
TRANSPORTASI
LAUT
Beberapa contoh peranan transportasi dalam
memprcepat pembangunan di Indonesia
Masalah – Masalah yang timbul atau yang
dihadapi olehTrasportasi laut di Indonesia
Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi
Maritim Indonesia
Peta Penyebaran Transportasi Laut
Di Indonesia
1
2
3
4
Beberapa contoh peranan transportasi dalam memprcepat
pembangunan di Indonesia yaitu:
 Usaha bongkar muat barang, yaitu kegiatan usaha pembongkaran barang atau hewan dari dan ke kapal.
 Usaha jasa pengurusan transportasi (freight forwarding), yaitu kegiatan usaha untuk pengiriman dan
penerimaan barang dan hewan melalui angkutan darat, laut, dan udara.
 Usaha ekspedisi muatan kapal laut, yaitu kegiatan usaha pengurusan dokumen dan pekerjaan yang
berkaitan dengan penerimaan dan penyerahan muatan yang diangkut melalui laut
 Usaha angkutan di perairan pelabuha, yaitu kegiatan usaha pemindahan penumpang dan atau barang
atau hewan dari dermaga ke kapal atau sebaliknya dan dari kapal ke kapal, di perairan pelabuhan.
 Usaha penyewaan peralatan angkutan laut atau alat apung, yaitu kegiatan usaha menyediakan dan
penyewaan peralatan penunjang angkutan laut dan atau alat apung untuk pelayanan kapal.
 Usaha tally, yaitu kegiatan usaha perhitungan, pengukuran, penimbangan, dan pencatatan muatan
kepentingan pemilik muatan atau pengangkut
 Usaha depo peti kemas, yaitu kegiatan usaha penyimpanan, penumpukan, pembersihan, perbaikan, dan
kegiatan lain yang terkait dengan pengurusan peti kemas.
Peta Penyebaran Transportasi Laut Di Indonesia
Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Maritim
Indonesia
Pada tahun 1985 diterbitkan Instruksi Presiden nomor 4 yang bertujuan
meningkatkan ekspor nonmigas menekan biaya pelayaran dan pelabuhan. Pelabuhan yang
melayani perdagangan luar negeri ditingkatkan jumlahnya secara drastis, dari hanya 4
menjadi 127. Untuk pertamakalinya pengusaha pelayaran Indonesia harus berhadapan
dengan pesaing seperti feeder operator yang mampu menyewakan biaya lebih rendah.
Liberasi berlanjut pada tahun 1988 ketika pemerintah melongarkan proteksi pasar domestic.
Sejak itu, pendirian perusahaan pelayaran tidak lagi disyaratkan memiliki kapal berbendera
Indonesia. Jenis ijin pelayaran dipangkas, dari lima hanya menjadi dua. Perusahaan pelayaran
memiliki fleksibilitas lebih besar dalam rute pelayaran dan penggunaan kapal (bahka
penggunaan kapal berbendera asing untuk pelayaran domestic). Secara de facto , prinsip
cabotage tidak lagi diberlakukan.
Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Maritim
Indonesia
Pada tahun ini pula diberlakukan keharusan men-scrap kapal tua dan pengadaan kapal dari
galangan dalam negeri. Undang-undang pelayaran nomor 21 tahun 1992, semakin memperkuat
pelonggaran perlindungan tersebut. Berdasarkan UU 21/92 perusahaan asing dapat melakukan usaha
patungan dengan perusahaan pelayaran nasional untuk pelayaran domestic. Melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 82 tahun 1999, pemerintah berupaya mengubah kebijakan yang terlalu longgar,
dengan menetapkan kebijakan sebagai berikut:
1. Perusahanaan pelayaran nasional Indonesia harus memiliki minimal satu kapal berbendera
Indonesia, berukuran 175 GT.
2. Kapal berbendera asing diperbolehkan beroperasi pada pelayaran domestic hanya dalam
jangka waktu terbatas (3 bulan).
3. Agen perusahaan pelayaran asing kapal harus memiliki satu kapal berbendera Indonesia,
berukuran 5,000 GT.
Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Maritim
Indonesia
4. Di dalam perusahaan patungan, perusahaan nasional harus memiliki minimal satu
kapal berbendera Indonesia, berukuran 5,000 GT (berlipat dua dari syarat
deregulasi 1988 yang 2,500). Pengusaha agen kapal asing memprotes keras,
sehingga pemberlakuan ketentuan ini diundur hingga Oktober 2003.
5. Jaringan pelayaran domestic dibagi menjadi 3 jenis trayek, yaitu utama (main route),
pengumpan (feeder route) dan perintis (pioneer route). Jenis ijin operasi
pelayaran dibagi menurut jenis trayek tersebut dan jenis muatan
(penumpang, kargo umum, dan kontener).
Rangkaian regulasi dan deregulasi tersebut di atas menjadi salah satu faktor terhadap kondisi
dan masalah yang dihadapi sector transportasi maritim Indonesia, dari waktu ke waktu.
Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi
oleh Trasportasi laut di Indonesia
1. Masalah Transportasi Laut Di Indonesia
Perusahaan pelayaran nasional kalah bersaing di pasar pelayaran
nasional dan internasional, karena kelemahan di semua aspek, seperti
ukuran, umur, teknologi, dan kecepatan kapal. Di bidang muatan
internasional (ekspor/import) pangsa perusahaan pelayaran nasional hanya
sekitar 3% to 5%, dengan kecenderungan menurun. Proporsi ini sangat
tidak seimbang dan tidak sehat bagi pertumbuhan kekuatan armada
pelayaran nasional.
Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi
oleh Trasportasi laut di Indonesia
Data tahun 2002 menunjukan bahwa pelayaran armada nasional Indonesia semakin
terpuruk dipasar muatan domestic. Penguasaan pangsanya menciut 19% menjadi
hanya 50% (2000:69%). Sementara untuk muatan internasional tetap dikisaran 5%.
Dari sisi financial, Indonesia kehilangan kesempatan meraih devisa sebesar US$10.4
Milyar, hanya dari transportasi laut untuk muatan ekspor/ import saja.
Situasi pelayaran sangat pelik, karena ketergantungan pada kapal sewa asing
terjadi bersamaan dengan kelebihan kapasitas armada domestic. Situasi bagai
lingkaran tak berujung itu disebabkan lingkungan investasi perkapalan yang tidak
kondusif. Banyak perusahaan pelayaran ingin meremajakan armadanya, tapi sulit
memperoleh pinjaman di pasar uang domestic. Dan disisi lain lebih mudah memperoleh
pinjaman dari sumber-sumber luar negeri.
Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi
oleh Trasportasi laut di Indonesia
2. Masalah Investasi Transportasi Laut
Di Indonesia terdapat dua kelompok besar penyelenggara transportasi
Laut, yaitu oleh pemerintah (termasuk BUMN) dan swasta. Masing-masing
kelompok terbagi dua. Di pihak pemerintah terbagi menjadi BUMN pelayaran yang
menyelenggarakan transportasi umum dan BUMN non pelayaran yang hanya
menyelenggarakan pelayaran khusus untuk melayani kepentingan sendiri. Pihak
swasta terbagi menjadi perusahaan besar dan perusahaan kecil (termasuk pelayaran
rakyat). Ragam mekanisme penyaluran dana investasi pengadaan kapal ternyata
sejalan dengan pembagian tersebut. Masing-masing pihak di tiap-tiap kelompok
memiliki mekanisme pembiayaan tersendiri.
Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi
oleh Trasportasi laut di Indonesia
3. Hambatan dalam Pendanaan Kapal
Dunia pelayaran Indonesia menghadapi banyak hambatan structural dan
sistematis di bidang financial, seperti Keterbatasan lingkup dan skala sumber dana,
Tingkat suku bunga pinjaman domestic 15-17% p.a untuk jangka waktu pinjaman 5
tahun, Jangka waktu pinjaman yang hanya 5 tahun terlalu singkat untuk industri
pelayaran, Saat ini kapal yang dibeli tidak bisa dijadikan sebagai kolateral, Tidak
ada program kredit untuk kapal feeder termasuk pelayaran rakyat, kecuali pinjaman
jangka pendek berjumlah sangat kecil dari bank nasional, Tidak ada kebijakan
pendukung,serta Prosedur peminjaman (appraisal, penyaluran, angsuran) kurang
ringkas.
Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi
oleh Trasportasi laut di Indonesia
4. Tata kelola pelabuhan amburadu
Bagai katak dalam tempurung. Itulah PerumPamaan kondisi
pembangunan pelabuhan di lndonesia. Negara lain sudah ekspansi membangun
pelabuhan intemasional hub port, Indonesia malah masih berjibaku dalam
perebutan hak pengelolaan pelabuhan. Kondisi ini diperparah denganbelum
profesionalnya operator pelabuhan nasional dalam hat ini Pelindo.
Selain perebutan pengelolaan pelabuhan masalah teknis yang perlu
dibenahi adalah amburadulnya pelayanan operator pelabuhan, Seperti kasus
antrean ribuan truk pengangkut bahan pangan di
Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi
oleh Trasportasi laut di Indonesia
Pelabuhan Merak, Banten, pemerintah telah gagal melakukan pembenahan di
bidang transportasi laut. Tidak dikelolanya pelabuhan dengan baik
mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Bahkan menyebabkan perekonomian
mandul alias tidak produktif.
Antrearr ribuan truk pengangkut bahan pangan dan sembako dari pulau
jawa menuju Sumatera, baru-baru ini, telah menimbulkan inflasi. Hal ini akibat
barang yang dibutuhkan masyarakat terlambat, sehingga harga barang
melambung tinggi.
KELOMPOK III
TPG C
TRIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang PelayaranUndang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang PelayaranPenataan Ruang
 
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)9elevenStarUnila
 
Lembaga Pembiayaan
Lembaga PembiayaanLembaga Pembiayaan
Lembaga PembiayaanRizki Ogawa
 
Materi_Ramp_handling.pptx
Materi_Ramp_handling.pptxMateri_Ramp_handling.pptx
Materi_Ramp_handling.pptxSandipanMaji3
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 1Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 1Yoyo Sudaryo
 
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahKerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahNamla Elfa Syariati
 
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaPeluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaYusuf Irkham
 
Wawasan sosial budaya maritim
Wawasan sosial budaya maritim Wawasan sosial budaya maritim
Wawasan sosial budaya maritim Amrah Amrah
 
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointSejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointMuhalida Zia
 
makalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGSmakalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGSHendra Kurniawan
 
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannya
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannyaPengertian Freight Forwarding dan kegiatannya
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannyaaliesensei
 
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DAN ETIKA BISNIS.pptx
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DAN ETIKA BISNIS.pptxPARA PEMANGKU KEPENTINGAN DAN ETIKA BISNIS.pptx
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DAN ETIKA BISNIS.pptxmitrafotocopy4
 

What's hot (20)

Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang PelayaranUndang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
 
Pegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah pptPegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah ppt
 
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
 
Lembaga Pembiayaan
Lembaga PembiayaanLembaga Pembiayaan
Lembaga Pembiayaan
 
Materi_Ramp_handling.pptx
Materi_Ramp_handling.pptxMateri_Ramp_handling.pptx
Materi_Ramp_handling.pptx
 
Danau
DanauDanau
Danau
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 1Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-ppt-sesi 1
 
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahKerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
 
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaPeluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
 
Wawasan sosial budaya maritim
Wawasan sosial budaya maritim Wawasan sosial budaya maritim
Wawasan sosial budaya maritim
 
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointSejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
 
makalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGSmakalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGS
 
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
Ekonomi Kemaritiman
Ekonomi KemaritimanEkonomi Kemaritiman
Ekonomi Kemaritiman
 
Keuangan Syariah
Keuangan SyariahKeuangan Syariah
Keuangan Syariah
 
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan IdentifikasiPengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
 
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannya
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannyaPengertian Freight Forwarding dan kegiatannya
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannya
 
Makalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUMMakalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUM
 
Analisa rasio keuangan
Analisa rasio keuanganAnalisa rasio keuangan
Analisa rasio keuangan
 
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DAN ETIKA BISNIS.pptx
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DAN ETIKA BISNIS.pptxPARA PEMANGKU KEPENTINGAN DAN ETIKA BISNIS.pptx
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DAN ETIKA BISNIS.pptx
 

Viewers also liked

Kemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIAKemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIAsamsir07
 
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHOPpt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHOhapsah farmasi
 
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhdvolcart
 
Fakta dan sejarah kemaritiman indonesia
Fakta dan sejarah kemaritiman indonesiaFakta dan sejarah kemaritiman indonesia
Fakta dan sejarah kemaritiman indonesiaSofhy Haizyahdrii
 
Wawasan kemaritiman kelompok 3
Wawasan kemaritiman kelompok 3Wawasan kemaritiman kelompok 3
Wawasan kemaritiman kelompok 3Dewianty Madu
 
presentasi manajemen transportasi laut
 presentasi manajemen transportasi laut presentasi manajemen transportasi laut
presentasi manajemen transportasi lautCindy Dzakaul Qodi
 
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143Ruslin Ully
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.Azh'rulk Amard
 
Aspek sosial dan budaya maritim
Aspek sosial dan budaya maritimAspek sosial dan budaya maritim
Aspek sosial dan budaya maritimAditya Alexander
 
Wawasan kemaritiman daratan kelompok 2 b
Wawasan kemaritiman daratan kelompok 2 bWawasan kemaritiman daratan kelompok 2 b
Wawasan kemaritiman daratan kelompok 2 bICA FARMASI
 
Ujian terbuka new
Ujian terbuka newUjian terbuka new
Ujian terbuka newEddy Hamka
 
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan SosialisPengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialiswahidulkholis
 
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"Andi Sahtiani Jahrir
 
Power point alat transportasi
Power point alat transportasiPower point alat transportasi
Power point alat transportasiNaim Potret
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikMang Engkus
 

Viewers also liked (20)

Kemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIAKemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIA
 
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHOPpt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
 
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
 
Wawasan Kemaritiman
Wawasan KemaritimanWawasan Kemaritiman
Wawasan Kemaritiman
 
Fakta dan sejarah kemaritiman indonesia
Fakta dan sejarah kemaritiman indonesiaFakta dan sejarah kemaritiman indonesia
Fakta dan sejarah kemaritiman indonesia
 
Wawasan kemaritiman kelompok 3
Wawasan kemaritiman kelompok 3Wawasan kemaritiman kelompok 3
Wawasan kemaritiman kelompok 3
 
presentasi manajemen transportasi laut
 presentasi manajemen transportasi laut presentasi manajemen transportasi laut
presentasi manajemen transportasi laut
 
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
 
電磁波シールド材
電磁波シールド材電磁波シールド材
電磁波シールド材
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.
 
Aspek sosial dan budaya maritim
Aspek sosial dan budaya maritimAspek sosial dan budaya maritim
Aspek sosial dan budaya maritim
 
Wawasan kemaritiman daratan kelompok 2 b
Wawasan kemaritiman daratan kelompok 2 bWawasan kemaritiman daratan kelompok 2 b
Wawasan kemaritiman daratan kelompok 2 b
 
IPS Ekonomi kls 8
IPS Ekonomi kls 8IPS Ekonomi kls 8
IPS Ekonomi kls 8
 
Ujian terbuka new
Ujian terbuka newUjian terbuka new
Ujian terbuka new
 
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan SosialisPengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
 
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
 
Power point alat transportasi
Power point alat transportasiPower point alat transportasi
Power point alat transportasi
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
 
5 bab iii transportasi laut
5 bab iii transportasi laut5 bab iii transportasi laut
5 bab iii transportasi laut
 

Similar to Transportasi Laut Indonesia: Peranan, Masalah dan Solusi

Menelisik Industri dan Jasa Maritim serta Isu Permasalahannya.pdf
Menelisik Industri dan Jasa Maritim serta Isu Permasalahannya.pdfMenelisik Industri dan Jasa Maritim serta Isu Permasalahannya.pdf
Menelisik Industri dan Jasa Maritim serta Isu Permasalahannya.pdfauliaPramesthi
 
Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10Arjuna Ahmadi
 
Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007Darul Makmur
 
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaLarasati Sunarto
 
MAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN.docxMAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN.docxwilda68
 
Negara maritim dan kelembagaan kelautan
Negara maritim dan kelembagaan kelautanNegara maritim dan kelembagaan kelautan
Negara maritim dan kelembagaan kelautanSunoto Mes
 
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdf
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdfILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdf
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdfDurilSefryd
 
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran Sindo 3 Juni 2014-30 Juni 2014
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran Sindo 3 Juni 2014-30 Juni 2014(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran Sindo 3 Juni 2014-30 Juni 2014
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran Sindo 3 Juni 2014-30 Juni 2014ekho109
 
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...Ahmad Ahmad
 
Analisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanAnalisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanlmfeui
 
154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhanAry Ajo
 
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin DahuriMembangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin DahuriMudrikan Nacong
 
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhanDidik Purwiyanto Vay
 
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptx
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptxTUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptx
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptxBettaDraxynoid
 
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptxABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptxBettaDraxynoid
 

Similar to Transportasi Laut Indonesia: Peranan, Masalah dan Solusi (20)

Menelisik Industri dan Jasa Maritim serta Isu Permasalahannya.pdf
Menelisik Industri dan Jasa Maritim serta Isu Permasalahannya.pdfMenelisik Industri dan Jasa Maritim serta Isu Permasalahannya.pdf
Menelisik Industri dan Jasa Maritim serta Isu Permasalahannya.pdf
 
Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10
 
Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007
 
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
 
MAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN.docxMAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN.docx
 
Negara maritim dan kelembagaan kelautan
Negara maritim dan kelembagaan kelautanNegara maritim dan kelembagaan kelautan
Negara maritim dan kelembagaan kelautan
 
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdf
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdfILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdf
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdf
 
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran Sindo 3 Juni 2014-30 Juni 2014
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran Sindo 3 Juni 2014-30 Juni 2014(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran Sindo 3 Juni 2014-30 Juni 2014
(Sindonews.com) Opini ekonomi Koran Sindo 3 Juni 2014-30 Juni 2014
 
Inovasi Kemaritiman
Inovasi KemaritimanInovasi Kemaritiman
Inovasi Kemaritiman
 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
 
Askep archipelago AKPER PEMKAB MUNA
Askep archipelago  AKPER PEMKAB MUNA Askep archipelago  AKPER PEMKAB MUNA
Askep archipelago AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep archipelago
Askep archipelagoAskep archipelago
Askep archipelago
 
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
 
Analisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanAnalisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhan
 
154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan
 
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin DahuriMembangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
 
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
 
Pelabuhan by arizki
Pelabuhan by arizkiPelabuhan by arizki
Pelabuhan by arizki
 
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptx
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptxTUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptx
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptx
 
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptxABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
 

Transportasi Laut Indonesia: Peranan, Masalah dan Solusi

  • 1. TRANSPORTASI LAUT Disusun OLEH: KELOMPOK III MUHAMMAD ISFAN UMAR ( D1C114108 ) MISHARTINA ( D1C114106 ) NAJAR ( D1C114111 ) MUSTIKA RANGGAWATI ( D1C114110 ) NURUL CAHYATASWIN ( D1C114115 ) MUSRIN T ( D1C114109 ) MISRAMIRANTI ( D1C114107 ) GABRIEL GOMES ( D1C113113 ) WAHIDIN ( D1C112039 ) MADERIKA PURNAMASARI ( D1C114104 ) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015
  • 2. Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia dengan wilayah laut seluas 5,8 juta km2, 17.504 buah pulau, garis pantai sepanjang 81.000 km2. Pulau-pulau di Indonesia hanya bisa tersambung melalui laut-laut di antara pulau-pulaunya. Laut bukan pemisah, tetapi pemersatu berbagai pulau, daerah dan kawasan Indonesia. Hanya melalui perhubungan antar pulau , antar pantai, kesatuan Indonesia dapat terwujud. Pelayaran yang menghubungkan pulau- pulau, adalah urat nadi kehidupan sekaligus pemersatu bangsa dan sebagai sarana mempercepat. Pembangunan di indonesia.
  • 3. TRANSPORTASI LAUT Beberapa contoh peranan transportasi dalam memprcepat pembangunan di Indonesia Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi olehTrasportasi laut di Indonesia Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Maritim Indonesia Peta Penyebaran Transportasi Laut Di Indonesia 1 2 3 4
  • 4. Beberapa contoh peranan transportasi dalam memprcepat pembangunan di Indonesia yaitu:  Usaha bongkar muat barang, yaitu kegiatan usaha pembongkaran barang atau hewan dari dan ke kapal.  Usaha jasa pengurusan transportasi (freight forwarding), yaitu kegiatan usaha untuk pengiriman dan penerimaan barang dan hewan melalui angkutan darat, laut, dan udara.  Usaha ekspedisi muatan kapal laut, yaitu kegiatan usaha pengurusan dokumen dan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan penyerahan muatan yang diangkut melalui laut  Usaha angkutan di perairan pelabuha, yaitu kegiatan usaha pemindahan penumpang dan atau barang atau hewan dari dermaga ke kapal atau sebaliknya dan dari kapal ke kapal, di perairan pelabuhan.  Usaha penyewaan peralatan angkutan laut atau alat apung, yaitu kegiatan usaha menyediakan dan penyewaan peralatan penunjang angkutan laut dan atau alat apung untuk pelayanan kapal.  Usaha tally, yaitu kegiatan usaha perhitungan, pengukuran, penimbangan, dan pencatatan muatan kepentingan pemilik muatan atau pengangkut  Usaha depo peti kemas, yaitu kegiatan usaha penyimpanan, penumpukan, pembersihan, perbaikan, dan kegiatan lain yang terkait dengan pengurusan peti kemas.
  • 5. Peta Penyebaran Transportasi Laut Di Indonesia
  • 6. Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Maritim Indonesia Pada tahun 1985 diterbitkan Instruksi Presiden nomor 4 yang bertujuan meningkatkan ekspor nonmigas menekan biaya pelayaran dan pelabuhan. Pelabuhan yang melayani perdagangan luar negeri ditingkatkan jumlahnya secara drastis, dari hanya 4 menjadi 127. Untuk pertamakalinya pengusaha pelayaran Indonesia harus berhadapan dengan pesaing seperti feeder operator yang mampu menyewakan biaya lebih rendah. Liberasi berlanjut pada tahun 1988 ketika pemerintah melongarkan proteksi pasar domestic. Sejak itu, pendirian perusahaan pelayaran tidak lagi disyaratkan memiliki kapal berbendera Indonesia. Jenis ijin pelayaran dipangkas, dari lima hanya menjadi dua. Perusahaan pelayaran memiliki fleksibilitas lebih besar dalam rute pelayaran dan penggunaan kapal (bahka penggunaan kapal berbendera asing untuk pelayaran domestic). Secara de facto , prinsip cabotage tidak lagi diberlakukan.
  • 7. Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Maritim Indonesia Pada tahun ini pula diberlakukan keharusan men-scrap kapal tua dan pengadaan kapal dari galangan dalam negeri. Undang-undang pelayaran nomor 21 tahun 1992, semakin memperkuat pelonggaran perlindungan tersebut. Berdasarkan UU 21/92 perusahaan asing dapat melakukan usaha patungan dengan perusahaan pelayaran nasional untuk pelayaran domestic. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 1999, pemerintah berupaya mengubah kebijakan yang terlalu longgar, dengan menetapkan kebijakan sebagai berikut: 1. Perusahanaan pelayaran nasional Indonesia harus memiliki minimal satu kapal berbendera Indonesia, berukuran 175 GT. 2. Kapal berbendera asing diperbolehkan beroperasi pada pelayaran domestic hanya dalam jangka waktu terbatas (3 bulan). 3. Agen perusahaan pelayaran asing kapal harus memiliki satu kapal berbendera Indonesia, berukuran 5,000 GT.
  • 8. Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Maritim Indonesia 4. Di dalam perusahaan patungan, perusahaan nasional harus memiliki minimal satu kapal berbendera Indonesia, berukuran 5,000 GT (berlipat dua dari syarat deregulasi 1988 yang 2,500). Pengusaha agen kapal asing memprotes keras, sehingga pemberlakuan ketentuan ini diundur hingga Oktober 2003. 5. Jaringan pelayaran domestic dibagi menjadi 3 jenis trayek, yaitu utama (main route), pengumpan (feeder route) dan perintis (pioneer route). Jenis ijin operasi pelayaran dibagi menurut jenis trayek tersebut dan jenis muatan (penumpang, kargo umum, dan kontener). Rangkaian regulasi dan deregulasi tersebut di atas menjadi salah satu faktor terhadap kondisi dan masalah yang dihadapi sector transportasi maritim Indonesia, dari waktu ke waktu.
  • 9. Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia 1. Masalah Transportasi Laut Di Indonesia Perusahaan pelayaran nasional kalah bersaing di pasar pelayaran nasional dan internasional, karena kelemahan di semua aspek, seperti ukuran, umur, teknologi, dan kecepatan kapal. Di bidang muatan internasional (ekspor/import) pangsa perusahaan pelayaran nasional hanya sekitar 3% to 5%, dengan kecenderungan menurun. Proporsi ini sangat tidak seimbang dan tidak sehat bagi pertumbuhan kekuatan armada pelayaran nasional.
  • 10. Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia Data tahun 2002 menunjukan bahwa pelayaran armada nasional Indonesia semakin terpuruk dipasar muatan domestic. Penguasaan pangsanya menciut 19% menjadi hanya 50% (2000:69%). Sementara untuk muatan internasional tetap dikisaran 5%. Dari sisi financial, Indonesia kehilangan kesempatan meraih devisa sebesar US$10.4 Milyar, hanya dari transportasi laut untuk muatan ekspor/ import saja. Situasi pelayaran sangat pelik, karena ketergantungan pada kapal sewa asing terjadi bersamaan dengan kelebihan kapasitas armada domestic. Situasi bagai lingkaran tak berujung itu disebabkan lingkungan investasi perkapalan yang tidak kondusif. Banyak perusahaan pelayaran ingin meremajakan armadanya, tapi sulit memperoleh pinjaman di pasar uang domestic. Dan disisi lain lebih mudah memperoleh pinjaman dari sumber-sumber luar negeri.
  • 11. Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia 2. Masalah Investasi Transportasi Laut Di Indonesia terdapat dua kelompok besar penyelenggara transportasi Laut, yaitu oleh pemerintah (termasuk BUMN) dan swasta. Masing-masing kelompok terbagi dua. Di pihak pemerintah terbagi menjadi BUMN pelayaran yang menyelenggarakan transportasi umum dan BUMN non pelayaran yang hanya menyelenggarakan pelayaran khusus untuk melayani kepentingan sendiri. Pihak swasta terbagi menjadi perusahaan besar dan perusahaan kecil (termasuk pelayaran rakyat). Ragam mekanisme penyaluran dana investasi pengadaan kapal ternyata sejalan dengan pembagian tersebut. Masing-masing pihak di tiap-tiap kelompok memiliki mekanisme pembiayaan tersendiri.
  • 12. Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia 3. Hambatan dalam Pendanaan Kapal Dunia pelayaran Indonesia menghadapi banyak hambatan structural dan sistematis di bidang financial, seperti Keterbatasan lingkup dan skala sumber dana, Tingkat suku bunga pinjaman domestic 15-17% p.a untuk jangka waktu pinjaman 5 tahun, Jangka waktu pinjaman yang hanya 5 tahun terlalu singkat untuk industri pelayaran, Saat ini kapal yang dibeli tidak bisa dijadikan sebagai kolateral, Tidak ada program kredit untuk kapal feeder termasuk pelayaran rakyat, kecuali pinjaman jangka pendek berjumlah sangat kecil dari bank nasional, Tidak ada kebijakan pendukung,serta Prosedur peminjaman (appraisal, penyaluran, angsuran) kurang ringkas.
  • 13. Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia 4. Tata kelola pelabuhan amburadu Bagai katak dalam tempurung. Itulah PerumPamaan kondisi pembangunan pelabuhan di lndonesia. Negara lain sudah ekspansi membangun pelabuhan intemasional hub port, Indonesia malah masih berjibaku dalam perebutan hak pengelolaan pelabuhan. Kondisi ini diperparah denganbelum profesionalnya operator pelabuhan nasional dalam hat ini Pelindo. Selain perebutan pengelolaan pelabuhan masalah teknis yang perlu dibenahi adalah amburadulnya pelayanan operator pelabuhan, Seperti kasus antrean ribuan truk pengangkut bahan pangan di
  • 14. Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia Pelabuhan Merak, Banten, pemerintah telah gagal melakukan pembenahan di bidang transportasi laut. Tidak dikelolanya pelabuhan dengan baik mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Bahkan menyebabkan perekonomian mandul alias tidak produktif. Antrearr ribuan truk pengangkut bahan pangan dan sembako dari pulau jawa menuju Sumatera, baru-baru ini, telah menimbulkan inflasi. Hal ini akibat barang yang dibutuhkan masyarakat terlambat, sehingga harga barang melambung tinggi.