SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
rizalfuadikeren@yahoo.com

 Nikmat Allah
 “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah
dan dua buah bibir?” (Q.s. 90: 8-9)
 Sarana Penyampaian Maksud
 “Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya
syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”
(Q.s. 17: 53)
 Saksi di Akhirat
 “pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas
mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Q.s. 24: 24)
Hakikat Lisan (Lidah)

 ”Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…”
(Q.s. 16: 125)
 “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan
berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
menyerah diri?" (Q.s. 41: 33)
 “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka
hendaklah ia berkata baik atau diam.” (H.r. Muttafaq alaih)
 “ Takutlah pada neraka, walau dengan sebiji kurma. Jika kamu
tidak punya maka dengan ucapan yang baik “ (H.r. Muttafaq
alaih)
 “Ucapan yang baik adalah sedekah” (H.R. Muslim)
Perintah Berkata Baik

 “Barang siapa yang mampu menjamin kepadaku antara dua
kumisnya (kumis dan jenggot), dan antara dua pahanya, saya
jamin dia masuk sorga” (H.r. Bukhari)
 “Tidak akan istiqamah iman seorang hamba sehingga istiqamah
hatinya. Dan tidak akan istiqamah hati seseorang sehingga
istiqamah lisannya” (H.r. Ahmad)
 Ketika Rasulullah ditanya tentang perbuatan yang
menyebabkan masuk surga, Rasul menjawab: “Bertaqwa
kepada Allah dan akhlaq mulia”. Dan ketika ditanya tentang
penyebab masuk neraka, Rasul menjawab: “dua lubang,
yaitu mulut dan kemaluan” (H.r. Tirmidzi)
 “Barang siapa yang bisa menjaga mulutnya, Allah akan tutupi
keburukannya” (H.r. Abu Nuaim)
Keutamaan Diam

Penyakit-penyakit Lisan

 Rasulullah SAW bersabda : “Di antara ciri kesempurnaan Islam seseorang
adalah ketika ia mampu meninggalkan sesuatu yang tidak ia perlukan” (H.r
Tirmidzi)
 Ucapan yang tidak perlu adalah ucapan yang seandainya anda diam tidak
berdosa, dan tidak akan membahayakan diri maupun orang lain. Seperti
menanyakan sesuatu yang tidak diperlukan.
 Penyakit ini disebabkan oleh keinginan kuat untuk mengetahui segala
sesuatu. Atau basa-basi untuk menunjukkan perhatian dan kecintaan, atau
sekedar mengisi waktu dengan cerita-cerita yang tidak berguna. Perbuatan
ini termasuk dalam perbuatan tercela.
 Terapinya adalah dengan menyadarkan bahwa waktu adalah modal yang
paling berharga. Jika tidak dipergunakan secara efektif maka akan
merugikan diri sendiri. selanjutnya menyadari bahwa setiap kata yang
keluar dari mulut akan dimintai pertanggung jawabannya. ucapan yang
keluar bisa menjadi tangga ke sorga atau jaring jebakan ke neraka. Secara
aplikatif kita coba melatih diri senantiasa diam dari hal-hal yang tidak
diperlukan.
Berbicara yang Tidak Perlu

 “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan
mereka kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh
bersedekah, berbuat ma’ruf, atau perdamaian di antara
manusia” (Q.s. 4: 114.)
 “Beruntunglah orang yang dapat menahan kelebihan
bicaranya, dan menginfakkan kelebihan hartanya “ (H.r.
Baghawi)
Berlebihan dalam Berbicara

 Pembicaraan yang bathil adalah pembicaraan maksiat, seperti
menceritakan tentang perempuan, perkumpulan selebritis, dsb, yang tidak
terbilang jumlahnya. Pembicaraan seperti ini adalah perbuatan haram,
yang akan membuat pelakunya binasa.
 “Sesungguhnya ada seseorang yang berbicara dengan ucapan yang Allah murkai,
ia tidak menduga akibatnya, lalu Allah catat itu dalam murka Allah hingga hari
kiamat” (H.r. Ibn Majah)
 “Orang yang paling banyak dosanya di hari kiamat adalah orang yang paling
banyak terlibat dalam pembicaraan bathil” (H.r. Ibnu Abiddun-ya)
 Allah SWT menceritakan penghuni neraka. Ketika ditanya penyebabnya,
mereka menjawab: “ …dan adalah kami membicarakan yang bathil bersama
dengan orang-orang yang membicarakannya” (Q.s. 74: 45 )
 Terhadap orang-orang yang memperolok-olokkan Al Qur’an, Allah SWT
memperingatkan orang-orang beriman :”…maka janganlah kamu duduk
beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena
sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian) tentulah kamu serupa dengan
mereka.” (Q.s. 4: 140)
Ikut Pembicaraan yang Bathil

 Perdebatan yang tercela adalah usaha menjatuhkan
orang lain dengan menyerang dan mencela
pembicaraannya, menganggapnya bodoh dan tidak
akurat. Biasanya orang yang diserang merasa tidak
suka, dan penyerang ingin menunjukkan kesalahan
orang lain agar terlihat kelebihan dirinya.
 Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan tersesat suatu
kaum setelah mereka mendapatkan hidayah Allah, kecuali
mereka melakukan perdebatan” (H.r. Tirmidzi)
Berbantahan dan Perdebatan

“Sesungguhnya orang yang
paling dibenci Allah adalah
orang yang bermusuhan dan
suka bertengkar” (H.r.
Bukhari)
Pertengkaran

 “Jauhilah perbuatan keji. Karena sesungguhnya Allah tidak suka sesuatu
yang keji dan perbuatan keji” dalam riwayat lain:”Surga itu haram bagi
setiap orang yang keji”. (H.r. Ibnu Hibban)
 “Orang mukmin bukanlah orang yang suka menghujat, mengutuk,
berkata keji dan jorok” (H.r. At Tirmidzi)
 “Bertaqwalah kepada Allah, jika ada orang yang mencela kekuranganmu,
maka jangan kau balas dengan mencela kekurangannya. Maka dosanya
ada padanya dan pahalanya ada padamu. Dan janganlah kamu mencaci
maki siapapun.” (H.r. Ahmad)
 Nabi Bersabda: “Termasuk dalam dosa besar adalah mencaci maki orang
tua sendiri” Para sahabat bertanya: “Bagaimana seseorang mencaci
maki orang tua sendiri?” Jawab Nabi: “Dia mencaci maki orang tua
orang lain, lalu orang itu berbalik mencaci maki orang tuanya”. (H.r.
Ahmad)
Berkata Keji, Jorok dan Caci Maki

 Mengejek berarti meremehkan orang lain dengan
menyebutkan aib/kekurangannya untuk ditertawakan,
baik dengan cerita lisan atau peragaan di hadapannya.
 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengolok-
olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka yang diolok-olok
lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan janganlah pula
wanita-wanita mengolok-olok wanita lain (karena) boleh jadi
wanita-wanita yang diolok-olok itu lebih baik dari yang
mengolok-olok.“ Q.s. 49: 11
 “Barang siapa yang mencela dosa saudaranya yang telah
bertaubat, maka ia tidak akan mati sebelum melakukan (dosa itu
juga).” (H.r. Tirmidzi)
Mengejek dan Mencela

 “Sesungguhnya berbohong akan menyeret seseorang untuk
curang. Dan kecurangan akan menyeret seseorang ke neraka.
Dan sesungguhnya seseorang yang berbohong akan terus
berbohong hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai pembohong”
(H.r. Muttafaq alaih)
 “Ada tiga golongan yang Allah tidak akan menegur dan
memandangnya di hari kiamat, yaitu orang yang membangkit-
bangkit pemberian, orang yang menjual dagangannya dengan
sumpah bohong (palsu), dan orang yang memanjangkan kain
sarungnya/celananya (melebihi matakaki).” (H.r. Muslim)
 “Celakalah orang berbicara dusta untuk ditertawakan orang!
Celakalah dia! Celakalah dia!” (H.r. Abu Dawud dan
Tirmidzi)
Berbohong

 Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat tentang arti
ghibah. Jawab para sahabat: ”Hanya Allah dan Rasul-Nya yang
mengetahui”. Sabda Nabi: “Ghibah adalah menceritakan sesuatu dari
saudaramu, yang jika ia mendengarnya ia tidak menyukainya.” Para
sahabat bertanya: “Jika yang diceritakan itu memang ada?” Jawab
Nabi: ”Jika memang ada itulah ghibah, jika tidak ada maka kamu telah
mengada-ada (fitnah).” (H.r. Muslim)
 “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.r. 49: 12)
Ghibah (Menggunjing)

More Related Content

Similar to Menjaga Lidah.pdf

Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaMoenica
 
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwMencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwAzka Napsiyana
 
Mencintai karena allah
Mencintai karena allahMencintai karena allah
Mencintai karena allahCahaya Ilahi
 
Jujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatJujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatMuhsin Hariyanto
 
Menjaga lisan
Menjaga lisanMenjaga lisan
Menjaga lisanDiana Eka
 
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setan
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setanInilah lima kiat selamat dari tipu daya setan
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setanMuhsin Hariyanto
 
Orang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surgaOrang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surgaHelmon Chan
 
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas Xecstasya
 
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama IslamPerilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama IslamLisa Tri Setiawati
 
Menjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina DakwahMenjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina DakwahNur Rohim
 
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang berimanErman Hidayat
 
Bahaya maksiat
Bahaya maksiatBahaya maksiat
Bahaya maksiatalaulawy
 
Syirik dan bahaya bagi manusia
Syirik dan bahaya bagi manusiaSyirik dan bahaya bagi manusia
Syirik dan bahaya bagi manusiafeggyernes
 

Similar to Menjaga Lidah.pdf (20)

Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok Moenica
 
Kumpulan Artikel Islami
Kumpulan Artikel IslamiKumpulan Artikel Islami
Kumpulan Artikel Islami
 
Multi Artikel Religius Islam
Multi Artikel Religius Islam Multi Artikel Religius Islam
Multi Artikel Religius Islam
 
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwMencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
 
Mencintai karena allah
Mencintai karena allahMencintai karena allah
Mencintai karena allah
 
Malapetaka akhir jaman
Malapetaka akhir jamanMalapetaka akhir jaman
Malapetaka akhir jaman
 
Jujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatJujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamat
 
Menjaga lisan
Menjaga lisanMenjaga lisan
Menjaga lisan
 
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setan
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setanInilah lima kiat selamat dari tipu daya setan
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setan
 
Orang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surgaOrang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surga
 
Syirik ppt
Syirik pptSyirik ppt
Syirik ppt
 
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
 
Aqidah salaf dan khalaf ust hasrizal
Aqidah salaf dan khalaf ust hasrizalAqidah salaf dan khalaf ust hasrizal
Aqidah salaf dan khalaf ust hasrizal
 
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama IslamPerilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
 
Menjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina DakwahMenjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina Dakwah
 
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
 
Bahaya maksiat
Bahaya maksiatBahaya maksiat
Bahaya maksiat
 
Jangan Berdusta
Jangan BerdustaJangan Berdusta
Jangan Berdusta
 
Syirik dan bahaya bagi manusia
Syirik dan bahaya bagi manusiaSyirik dan bahaya bagi manusia
Syirik dan bahaya bagi manusia
 
Pembagian kafir
Pembagian kafirPembagian kafir
Pembagian kafir
 

More from SamsudinSalim

Toleransi Beragama dalam pandangan Islam(2).pdf
Toleransi Beragama dalam pandangan Islam(2).pdfToleransi Beragama dalam pandangan Islam(2).pdf
Toleransi Beragama dalam pandangan Islam(2).pdfSamsudinSalim
 
(3) EMBRIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN.pdf
(3) EMBRIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN.pdf(3) EMBRIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN.pdf
(3) EMBRIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN.pdfSamsudinSalim
 
Pendirian Bisnis Usaha.ppt
Pendirian Bisnis Usaha.pptPendirian Bisnis Usaha.ppt
Pendirian Bisnis Usaha.pptSamsudinSalim
 
Model-Model Pembelajaran.ppt
Model-Model Pembelajaran.pptModel-Model Pembelajaran.ppt
Model-Model Pembelajaran.pptSamsudinSalim
 
(10) Transplantasi Organ Tubuh dalam Pandangan Islam.pdf
(10) Transplantasi Organ Tubuh dalam Pandangan Islam.pdf(10) Transplantasi Organ Tubuh dalam Pandangan Islam.pdf
(10) Transplantasi Organ Tubuh dalam Pandangan Islam.pdfSamsudinSalim
 
PERLINDUNGAN USAHA (14).pdf
PERLINDUNGAN USAHA (14).pdfPERLINDUNGAN USAHA (14).pdf
PERLINDUNGAN USAHA (14).pdfSamsudinSalim
 
Analisis kelayakan usaha (13).pdf
Analisis kelayakan usaha (13).pdfAnalisis kelayakan usaha (13).pdf
Analisis kelayakan usaha (13).pdfSamsudinSalim
 
Strategi Pemasaran (12).pdf
Strategi Pemasaran (12).pdfStrategi Pemasaran (12).pdf
Strategi Pemasaran (12).pdfSamsudinSalim
 
Pemikiran Naquib Alatas.pptx
Pemikiran Naquib Alatas.pptxPemikiran Naquib Alatas.pptx
Pemikiran Naquib Alatas.pptxSamsudinSalim
 
Pendirian Bisnis-Usaha (2).pdf
Pendirian Bisnis-Usaha (2).pdfPendirian Bisnis-Usaha (2).pdf
Pendirian Bisnis-Usaha (2).pdfSamsudinSalim
 
Agama dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan (14).pdf
Agama dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan (14).pdfAgama dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan (14).pdf
Agama dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan (14).pdfSamsudinSalim
 
3 Ciri Orang yang Beruntung.pptx
3 Ciri Orang yang Beruntung.pptx3 Ciri Orang yang Beruntung.pptx
3 Ciri Orang yang Beruntung.pptxSamsudinSalim
 
Meniti Jalan Menuju Kesuksesan.pptx
Meniti Jalan Menuju Kesuksesan.pptxMeniti Jalan Menuju Kesuksesan.pptx
Meniti Jalan Menuju Kesuksesan.pptxSamsudinSalim
 

More from SamsudinSalim (14)

Toleransi Beragama dalam pandangan Islam(2).pdf
Toleransi Beragama dalam pandangan Islam(2).pdfToleransi Beragama dalam pandangan Islam(2).pdf
Toleransi Beragama dalam pandangan Islam(2).pdf
 
(3) EMBRIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN.pdf
(3) EMBRIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN.pdf(3) EMBRIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN.pdf
(3) EMBRIOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN.pdf
 
Pendirian Bisnis Usaha.ppt
Pendirian Bisnis Usaha.pptPendirian Bisnis Usaha.ppt
Pendirian Bisnis Usaha.ppt
 
Model-Model Pembelajaran.ppt
Model-Model Pembelajaran.pptModel-Model Pembelajaran.ppt
Model-Model Pembelajaran.ppt
 
(10) Transplantasi Organ Tubuh dalam Pandangan Islam.pdf
(10) Transplantasi Organ Tubuh dalam Pandangan Islam.pdf(10) Transplantasi Organ Tubuh dalam Pandangan Islam.pdf
(10) Transplantasi Organ Tubuh dalam Pandangan Islam.pdf
 
PERLINDUNGAN USAHA (14).pdf
PERLINDUNGAN USAHA (14).pdfPERLINDUNGAN USAHA (14).pdf
PERLINDUNGAN USAHA (14).pdf
 
Analisis kelayakan usaha (13).pdf
Analisis kelayakan usaha (13).pdfAnalisis kelayakan usaha (13).pdf
Analisis kelayakan usaha (13).pdf
 
Strategi Pemasaran (12).pdf
Strategi Pemasaran (12).pdfStrategi Pemasaran (12).pdf
Strategi Pemasaran (12).pdf
 
Pemikiran Naquib Alatas.pptx
Pemikiran Naquib Alatas.pptxPemikiran Naquib Alatas.pptx
Pemikiran Naquib Alatas.pptx
 
Pendirian Bisnis-Usaha (2).pdf
Pendirian Bisnis-Usaha (2).pdfPendirian Bisnis-Usaha (2).pdf
Pendirian Bisnis-Usaha (2).pdf
 
Hakekat Shalat.pdf
Hakekat Shalat.pdfHakekat Shalat.pdf
Hakekat Shalat.pdf
 
Agama dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan (14).pdf
Agama dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan (14).pdfAgama dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan (14).pdf
Agama dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan (14).pdf
 
3 Ciri Orang yang Beruntung.pptx
3 Ciri Orang yang Beruntung.pptx3 Ciri Orang yang Beruntung.pptx
3 Ciri Orang yang Beruntung.pptx
 
Meniti Jalan Menuju Kesuksesan.pptx
Meniti Jalan Menuju Kesuksesan.pptxMeniti Jalan Menuju Kesuksesan.pptx
Meniti Jalan Menuju Kesuksesan.pptx
 

Menjaga Lidah.pdf

  • 2.   Nikmat Allah  “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?” (Q.s. 90: 8-9)  Sarana Penyampaian Maksud  “Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (Q.s. 17: 53)  Saksi di Akhirat  “pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Q.s. 24: 24) Hakikat Lisan (Lidah)
  • 3.   ”Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (Q.s. 16: 125)  “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Q.s. 41: 33)  “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (H.r. Muttafaq alaih)  “ Takutlah pada neraka, walau dengan sebiji kurma. Jika kamu tidak punya maka dengan ucapan yang baik “ (H.r. Muttafaq alaih)  “Ucapan yang baik adalah sedekah” (H.R. Muslim) Perintah Berkata Baik
  • 4.   “Barang siapa yang mampu menjamin kepadaku antara dua kumisnya (kumis dan jenggot), dan antara dua pahanya, saya jamin dia masuk sorga” (H.r. Bukhari)  “Tidak akan istiqamah iman seorang hamba sehingga istiqamah hatinya. Dan tidak akan istiqamah hati seseorang sehingga istiqamah lisannya” (H.r. Ahmad)  Ketika Rasulullah ditanya tentang perbuatan yang menyebabkan masuk surga, Rasul menjawab: “Bertaqwa kepada Allah dan akhlaq mulia”. Dan ketika ditanya tentang penyebab masuk neraka, Rasul menjawab: “dua lubang, yaitu mulut dan kemaluan” (H.r. Tirmidzi)  “Barang siapa yang bisa menjaga mulutnya, Allah akan tutupi keburukannya” (H.r. Abu Nuaim) Keutamaan Diam
  • 6.   Rasulullah SAW bersabda : “Di antara ciri kesempurnaan Islam seseorang adalah ketika ia mampu meninggalkan sesuatu yang tidak ia perlukan” (H.r Tirmidzi)  Ucapan yang tidak perlu adalah ucapan yang seandainya anda diam tidak berdosa, dan tidak akan membahayakan diri maupun orang lain. Seperti menanyakan sesuatu yang tidak diperlukan.  Penyakit ini disebabkan oleh keinginan kuat untuk mengetahui segala sesuatu. Atau basa-basi untuk menunjukkan perhatian dan kecintaan, atau sekedar mengisi waktu dengan cerita-cerita yang tidak berguna. Perbuatan ini termasuk dalam perbuatan tercela.  Terapinya adalah dengan menyadarkan bahwa waktu adalah modal yang paling berharga. Jika tidak dipergunakan secara efektif maka akan merugikan diri sendiri. selanjutnya menyadari bahwa setiap kata yang keluar dari mulut akan dimintai pertanggung jawabannya. ucapan yang keluar bisa menjadi tangga ke sorga atau jaring jebakan ke neraka. Secara aplikatif kita coba melatih diri senantiasa diam dari hal-hal yang tidak diperlukan. Berbicara yang Tidak Perlu
  • 7.   “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh bersedekah, berbuat ma’ruf, atau perdamaian di antara manusia” (Q.s. 4: 114.)  “Beruntunglah orang yang dapat menahan kelebihan bicaranya, dan menginfakkan kelebihan hartanya “ (H.r. Baghawi) Berlebihan dalam Berbicara
  • 8.   Pembicaraan yang bathil adalah pembicaraan maksiat, seperti menceritakan tentang perempuan, perkumpulan selebritis, dsb, yang tidak terbilang jumlahnya. Pembicaraan seperti ini adalah perbuatan haram, yang akan membuat pelakunya binasa.  “Sesungguhnya ada seseorang yang berbicara dengan ucapan yang Allah murkai, ia tidak menduga akibatnya, lalu Allah catat itu dalam murka Allah hingga hari kiamat” (H.r. Ibn Majah)  “Orang yang paling banyak dosanya di hari kiamat adalah orang yang paling banyak terlibat dalam pembicaraan bathil” (H.r. Ibnu Abiddun-ya)  Allah SWT menceritakan penghuni neraka. Ketika ditanya penyebabnya, mereka menjawab: “ …dan adalah kami membicarakan yang bathil bersama dengan orang-orang yang membicarakannya” (Q.s. 74: 45 )  Terhadap orang-orang yang memperolok-olokkan Al Qur’an, Allah SWT memperingatkan orang-orang beriman :”…maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian) tentulah kamu serupa dengan mereka.” (Q.s. 4: 140) Ikut Pembicaraan yang Bathil
  • 9.   Perdebatan yang tercela adalah usaha menjatuhkan orang lain dengan menyerang dan mencela pembicaraannya, menganggapnya bodoh dan tidak akurat. Biasanya orang yang diserang merasa tidak suka, dan penyerang ingin menunjukkan kesalahan orang lain agar terlihat kelebihan dirinya.  Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan tersesat suatu kaum setelah mereka mendapatkan hidayah Allah, kecuali mereka melakukan perdebatan” (H.r. Tirmidzi) Berbantahan dan Perdebatan
  • 10.  “Sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang bermusuhan dan suka bertengkar” (H.r. Bukhari) Pertengkaran
  • 11.   “Jauhilah perbuatan keji. Karena sesungguhnya Allah tidak suka sesuatu yang keji dan perbuatan keji” dalam riwayat lain:”Surga itu haram bagi setiap orang yang keji”. (H.r. Ibnu Hibban)  “Orang mukmin bukanlah orang yang suka menghujat, mengutuk, berkata keji dan jorok” (H.r. At Tirmidzi)  “Bertaqwalah kepada Allah, jika ada orang yang mencela kekuranganmu, maka jangan kau balas dengan mencela kekurangannya. Maka dosanya ada padanya dan pahalanya ada padamu. Dan janganlah kamu mencaci maki siapapun.” (H.r. Ahmad)  Nabi Bersabda: “Termasuk dalam dosa besar adalah mencaci maki orang tua sendiri” Para sahabat bertanya: “Bagaimana seseorang mencaci maki orang tua sendiri?” Jawab Nabi: “Dia mencaci maki orang tua orang lain, lalu orang itu berbalik mencaci maki orang tuanya”. (H.r. Ahmad) Berkata Keji, Jorok dan Caci Maki
  • 12.   Mengejek berarti meremehkan orang lain dengan menyebutkan aib/kekurangannya untuk ditertawakan, baik dengan cerita lisan atau peragaan di hadapannya.  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengolok- olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka yang diolok-olok lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan janganlah pula wanita-wanita mengolok-olok wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita yang diolok-olok itu lebih baik dari yang mengolok-olok.“ Q.s. 49: 11  “Barang siapa yang mencela dosa saudaranya yang telah bertaubat, maka ia tidak akan mati sebelum melakukan (dosa itu juga).” (H.r. Tirmidzi) Mengejek dan Mencela
  • 13.   “Sesungguhnya berbohong akan menyeret seseorang untuk curang. Dan kecurangan akan menyeret seseorang ke neraka. Dan sesungguhnya seseorang yang berbohong akan terus berbohong hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai pembohong” (H.r. Muttafaq alaih)  “Ada tiga golongan yang Allah tidak akan menegur dan memandangnya di hari kiamat, yaitu orang yang membangkit- bangkit pemberian, orang yang menjual dagangannya dengan sumpah bohong (palsu), dan orang yang memanjangkan kain sarungnya/celananya (melebihi matakaki).” (H.r. Muslim)  “Celakalah orang berbicara dusta untuk ditertawakan orang! Celakalah dia! Celakalah dia!” (H.r. Abu Dawud dan Tirmidzi) Berbohong
  • 14.   Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat tentang arti ghibah. Jawab para sahabat: ”Hanya Allah dan Rasul-Nya yang mengetahui”. Sabda Nabi: “Ghibah adalah menceritakan sesuatu dari saudaramu, yang jika ia mendengarnya ia tidak menyukainya.” Para sahabat bertanya: “Jika yang diceritakan itu memang ada?” Jawab Nabi: ”Jika memang ada itulah ghibah, jika tidak ada maka kamu telah mengada-ada (fitnah).” (H.r. Muslim)  “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.r. 49: 12) Ghibah (Menggunjing)