4. Stogdill :
• Kepemimpinan adalah suatu proses
mempengaruhi aktifitas kelompok
terorganisasi dlm upaya menyusun dan
mencapai tujuan
• Anggota kelompok mempunyai tg.jawab yg
berbeda – beda, saling mempengaruhi
kegiatan kelompok
• Pimpinan adalah yang diikuti secara
sukarela
5. Gardner :
• Kepemimpian adalah suatu proses
persuasi yang memberi contoh
sehingga individu (pimpinan
kelompok) membujuk kelompoknya
utk mengambil tindakan yang sesuai
dg. usulan pimpinan atau usulan
bersama
7. PEMIMPIN
Mempunyai kemampuan
mengarahkan / mempengaruhi
orang lain.
Untuk mematuhi
dengan suka rela sesuai
dengan kehendaknya.
Menimbulkan perasaan
ikut serta dan tanggung
jawab terhadap
pekerjaannya.
10. MODALITAS PENGARUH
• Orang yang menggerakkan
harus memiliki kelebihan
dari pada orang yang
digerakkan (TELADAN )
Teori
Lebih
• Daya kepengikutan
Sifat Strategi dan
teknik kepemimpinan
Teori
Dinamik
11. Ada orang yang
pandai memegang
kepemimpinan dan
memimpin
Ada yang tidak
pandai memimpin
tetapi memimpin.
Ada yang pandai
memimpin tetapi
TIDAK/dilarang
memimpin
Ada yang tidak pandai
memimpin dan tidak
memimpin
( Vilfredo Pareto )
12. “ Act as a Leader, not a Manager,
Stop Managing, Start Leading !”
( Robert Flater : “Jack Welch and GE Way” )
14. Kepemimpinan Dalam Pembinaan
Mutu Pelayanan-Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit
Pelayanan-Asuhan Keperawatan (nursing
services-care).
Kepemimpinan Keperawatan (nursing leadership).
Berubah (change).
Nursing Leadership 14
15. Untuk menciptakan perubahan budaya ini
diperlukan
“Transformasional Leadership”,
bukan “Managership”
WHY ?
Keberhasilan Transformasi :
• Peran Leadership 70 % - 90 %
• Peran Managership 10 % - 30 %
( Kotter )
16. FIVE C’S of LEADERSHIP
CHARACTER
CARING
CONFIDENCE
COMITMEN
COMUNICATION
18. KELEMAHAN TERKAIT DG FUNGSI
MANAJERIAL
• Tidak memiliki visi & misi yg jelas
• Kurang mampu membuat strategi
• Kesulitan merumuskan tujuan & sasaran
• Tidak mampu melihat kekuatan organisasi
• Tidak menyadari adanya kelemahan
organisasi
• Kurang mampu membuat peluang
• Kurang mampu mengelola anggota tim
• Tidak memiliki sistem kontrol yang efektif
• Menilai kinerja bawahan secara subyektif
19. Kurang percaya diri
Sulit menjadi pendengar yang baik
Cenderung menilai negatif lawan bicara
Mau menang sendiri
Kurang memiliki tenggang rasa
20. KELEMAHAN TERKAIT DG
KERJASAMA
Sulit menyamakan persepsi bawahan
Sulit utk diajak berkerja sama
Menganggap diri paling penting
Ingin menonjol dan angkuh
Rasa curiga yang sangat tinggi
21. • Disiplin rendah
• Sering melakukan penyimpangan
• Sering mengajak bawahan berbuat yang
tidak baik
• Tidak menunjukkan etos kerja yang tinggi
• Tidak mau menerima kritik dan saran
• Cenderung bersikap semau gue
22. TERKAIT DENGAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
• Terlalu terburu-buru dalam mengambil
keputusan
• Mengambil keputusan dalam keadaan
marah
• Plin-plan, sore tempe esuk dele
• Sering menggunakan aji mumpung
• Tidak konsisten dengan keputusan
yang diambil
• Keputusannya cenderung membuat
konflik
23.
24.
25. Djamaludin Ancok
Menuju AP II Baru
Kok makan siang
kita belum di antar ya!
Gue ganjel
Emangnya
Gue pikirin
Masuk tipe mana ???
AP II
TETAP UNGGUL
PROFESSIONAL HEALTH SERVICES
RS
BIARIN, KITA ENAK
AJA DISINI
27. • Gaya : suatu cara penampilan karakteristik
• Hal istimewa yg tersendiri dari si Ahli dg.
Hasil akhir yg dicapai tanpa menimbulkan
isu sampingan (Foller 1940)
DEFINISI :
28. GAYA KEPEMIMPINAN
• Merupakan pola perilaku yang ditampilkan oleh
pimpinan, ketika pimpinan mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain.
• Perilaku yang dilihatkan kpd bawahan pada dasarnya sbg.
Respon terhadap gaya kepemimpinan yang diperlihatkan
kepada bawahan dalam rangka melakukan proses
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
• Gaya kepemimpinan cenderung sangat bervariasi dan
berbeda-beda shg diklasifikasi kan berdasarkan beberapa
aspek sbb.:
28
30. Teori Kepemimpinan Kontemporer
Kepemimpinan Kharismatis : pengikut terpicu
kemampuan kepemimpinan heroik/luar biasa ketika
mereka mengamati perilaku pemimpin mereka.
Kepemimpinan Transformasional : pemimpin yang
menginspirasi pengikut u/ melampaui kepentingan-pribadi
mereka dan mampu membawa dampak mendalam dan
luar biasa pada para pengikut.
Kepemimpinan Visioner : kemampuan menciptakan
dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan
menarik mengenai masa depan organisasi.
32. 1. SISTEM OTORITER – EKSPLOITATIF
Sangat otoriter
Mempunyai kepercayaan rendah pd bawahan
Memotivasi bawahan melalui ancaman dan hukuman
Komunikasi satu arah (top – down)
2. SISTEM BENEVOLENT – AUTHORITATIVE
Mempercayai bawahan sampai tingkat tertentu
Memotivasi bawahan melalui ancaman dan hukuman
tetapi tdk selalu
Membolehkan komunikasi dari bawah ke atas,
Memperhatikan ide bawahan
Mendelegasikan wewenang
Pengambilan keputusan masih dengan pengawasan
ketat
33. 3. SISTEM KONSULTATIF
Cukup besar mempercayai bawahan
Menggunakan insentiv untuk memotivasi bawahan
Komunikasi 2 arah
Menerima keputusan spesifik yg dibuat bawahan
4. SISTEM PARTISIPATIF
Sepenuhnya mempercayai bawahan
Selalu memanfaatkan ide bawahan
Menggunakan insentif ekonomi utk memotivasi
Komunikasi 2 arah
Memperlakukan bawahan sebagai kelompok kerja
35. 1. DIKTATOR
Menimbulkan ketakutan serta menggunakan
ancaman dan hukuman
Merupakan pelaksanaan teori X
2. AUTOKRATIK
o Hampir sama dg diktator, tetapi lebih ringan
o Segala keputusan ditangan pimpinan
o Pendapat bawahan tidak pernah dibenarkan
o Merupakan pelaksanaan teori X
3. DEMOKRATIK
Melibatkan bawahan dlm pengambilan
keputusan
Sesuai teori Y
4. SANTAI
37. a.Otokratik
Berorientasi pada tugas,
Menggunakan posisi&power dlm memimpin
Pimpinan menentukan semua tujuan dan pengambilan
keputusan
Informasi hanya diberikan untuk kepentingan tugas
Motivasi dng.reward dan&punishment
Efektif untuk keadaan yang kritis, usaha yang bergerak cepat.
37
GAYA KEPEMIMPINAN MENURUT
GILLIES
41. 3. SITUASI YANG DIHADAPI
• Gaya ini menekankan pada situasi yang dihadapi baik
oleh pimpinan maupun bawahan
• Dlm melaks.tugas pimpinan mempunyai perilaku:
a. Memberi pengarahan /perintah & memberi dukungan
dlm menjalin hub.antara atasan dan bawahan
b. Memecahkan masalah & membuat keputusan
Perilaku tsb.dpt digambarkan sbb.:
41
42. EMPAT GOLONGAN SDM
Yang mampu & yang mau
bekerja
D4
Yang tidak mampu, tapi mau
bekerja
D2
Yang mampu, tapi
tidak mau bekerja
D3
Yang tidak mampu & tidak
mau bekerja
D1
43. Tinggi
mengarahkan mengarahkan
m mendorong mendorong
e S 3 S 2
n (melibatkan) (mengajak)
d
o Mengarahkan mengarahkan
r mendorong mendorong
o S 4 S 1
n (melimpahkan) (memerintah)
g
Rendah mengarahkan Tinggi
43
44. GAYA (S1)
Perilaku pimpinan yang sangat mengarahkan dan
kurang memberikan dorongan dinamakan sbg.proses
memerintah
Gaya ini ditandai oleh cara komunikasi satu arah
Pimpinan menetapkan apa peranan bawahan,apa
tugasnya, bgmn cara melaksanakan, dimana dan
kapan dilakukan
Pemecahan masalah & pengambilan keputusan
diprakarsai oleh pimpinan dan pelaks.diawasi dengan
ketat.
44
45. GAYA S2
• Pimpinan sangat mengarahkan dan memberi
dorongan, dinamakan sbg proses mengajak,
krn.pimpinan masih pemegang kendali hampir
semua keputusan, namun mulai lebih banyak
menggunakan cara komunikasi dua arah dengan
bawahan
• Memberi dorongan, banyak meminta dan
mendengarkan pendapat dan saran serta mau
bersama membicarakan.
45
46. GAYA S3
• Pimpinan kurang mengarahkan tetapi banyak
memberi dorongan, dinamakan sbg proses
melibatkan, krn kendali pemecahan masalah &
pembuatan keputusan mulai lebih banyak
dialihkan kpd bawahan.
• Komunikasi dua arah atasan& bawahan
• Pimpinan lebih banyak mendengarkan,
membantu memberi kemudahan & kelancaran
dlm pemecahan masalah & pengambilan
keputusan.
46
47. GAYA S 4
• Pimpinan yang kurang mengarahkan &memberi
dorongan, dinamakan sbg proses melimpahkan,krn
mengatasi masalah dan pengambilan keputusan
sepenuhnya dilimpahkan bawahan
• Pimpinan hanya ikut mendiskusikan permasalahan
dan merumuskan masalah, selanjutnya bawahan
mempunyai wewenang penuh untuk memutuskan
bgmn tugas harus diselesaikan.
• Bawahan diberi kebebasan untuk melaksanakan
• Pimpinan hanya mendptkan laporan hasilnya.
47
48. • Ke 4 gaya kepemimpinan tsb merupakan
gabungan-gabungan perilaku pengarahan
dan dorongan serta dinyatakan ada satu
yang terbaik tetapi menurut kesimpulan
hasil penelitian bahwa tidak ada satupun
gaya kepemimpinan terbaik.
• Pimpinan yang sukses adalah yang mampu
menyesuaikan diri dengan situasi, berarti
mengetahui kapan mesti menggunakan gaya
yang mana.
48
49. • Unsur situasi yang bgmn dpt mempengaruhi suatu gaya
kepemimpinan ?
• Unsur situasi ttt menjadi efektif pada situasi yang
dihadapi a.l.:waktu, tuntutan tugas, iklim dlm
organisasi, dsb.
• Tingkat perilaku pimpinan mengarahkan & mendorong
berkaitan dengan tahap perkembangan bawahan dlm
melaksanakan tugas, peran/pencapaian sasaran yang
telah ditentukan oleh pimpinan secara
individu/kelompok.
• Tahap perkembangan bawahan berarti tahap
kemampuan & kemauan bawahan untuk melaksanakan
tugas tanpa pengawasan
49
50. HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN &
TAHAP PERKEMBANGAN BAWAHAN
Perkembangan Gaya
Bawahan Kepemimpinan
1. Bila bawahan D1 ----- S1
tdk mampu & tdk mau
tdk percaya diri&tdk aman
2. Bila bawahan D2 -----S2
Tdk mampu ttp mau
percaya diri ttp kurang
ketrampilan
3. Bila bawahan D3 ----- S3
Mampu ttp tak mau
Tdk percaya diri
4. Bila bawahan D4 -----S4
Mampu & mau 50
51. Formasi Bangau Terbang
Dengan terbang
dalam formasi, seluruh
kawanan itu bisa
terbang 71 % lebih
jauh ketimbang kalau
masing-masing burung
terbang sendirian.
Ketika seekor unggas
mengepakkan
sayapnya, terciptalah
arus angin bagi
unggas berikutnya