Sistem surjan memerlukan tambahan tenaga kerja karena membutuhkan pembangunan tukungan. Jeruk memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan petani. Hanya cabai, tomat, pare, dan mentimun yang memiliki nilai kompetitif lebih tinggi dibanding padi.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Analisis ekonomi usahatani pada sistem surjan
1. Analisis Ekonomi Usahatani
Pada Sistem Surjan
KELOMPOK 4:
1. Abdi Robi Halim
2. Aprionita K Panggabean
3. Astri Waningsih
4. Irvan Syafi’i
5. Paujiansyah
6. Pilar Denada Utama
7. Syahrin Marbun
2. Analisis Ekonomi Usahatani Pada Sistem
Surjan
Sistem Surjan terdiri atas sistem sawah dengan tanmana padi dan sistem tegalan
denga palawija, sayuran, buah-buahan atau tanaman tahunan. Komponen analisis
ekonomi pada sistem surjan meliputi komoditas usaha masing-masing komoditas
penunjang, khususnya terhadap tingkat pendapatan petani. Dalam konteks
kebijakan, masing-masing komoditas mempunyai nilai kopetitif terhadap
komoditas lainnya. Nilai kompetitif ini sangat dipengaruhi oleh prefensi pasar atau
konsumen.
Analisis ekonomi usahatani sistem surjan ini dapat ditinjau yang terdiri dari aspek ,
yaitu (1) Tenaga Kerja, (2) Biaya dan Pendapatan, dan (3)Nilai Kompetitif antara
komoditas
3. 1. Tenaga kerja
Sitem Surjan memerlukan tambahan tenaga kerja yang cukup besar karena untuk
membuat tukungan atau tembokan petani harus mengerahkan tenaga secara
khusu baahkan sebagian menggunakan tenaga upaha dari luar keluarga karena
kalau hanya mengandalkan tenaga keluarga dirasakan tidak mencukupi. Tenaga
keluarga biasanya habis untuk pekerjaan rutin dalam pengelolaan lahan usahatani
yang sudah tersedia
Berdasarkan analisis kebutuhan tenaga kerja, apabila untuk usha tani terpadu
dengaan sistem surjan dilahan rawa pasang surut diperlukan tenaga kerja sekitar
591 HOK, sedangkan ketersediaan tenaga kerja keluarga hanya 432-435 HOK maka
terjai defisit tenaga kerja antara 156-159 HOK. Dengan kata lain, tenaga kerja
keluarga tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam
pengelolaan usahatani sebesar 591 HOK
4. 2. Biaya dan Pendapatan Usahatani
Adanya surjan memberikan peluang untuk penganekaragaman komoditas yang di
usahakan, diataranya yang sangat populer adalah jeruk siaam dan sayuran.
Sumbangan usahatani jeruk terhadap pendapatan rumah tangga petani cukup
besar antara 60,8% - 88,2%. Besarnya kontribusi penghasilan dari jeruk terhadap
pendapatan petani sangat tergantung pada produksi yang dipengaruhi oleh
tipologi lahan, tipe luapan, dan tingkat pengelolaan.
5. 3. Nilai Kompetitif antar Komoditi
Dari berbagai komoditas yang diusahakan seperti padi unggul, kacang hijau,
kedelai, ubi alabio, dan tanaman sayuran seperti cabai, tomat, pare, mentimun,
ternyata hanya cabai, tomat, pare, mentimun dan gambas yang mempunyai nilai
kopetitif lebih unggul dibanding padi. Kedelai, kacang hijau, buncis, dan kacang
panjang tidak menunjukkan nilai kopetitif yang lebih tinggi dibandingkan padi.
Kedelai, kacang hijau, kacang panjang, dan buncis tidak dianjurkan untuk
diusahakan, meskipun menguntungkan denga RCR>1.
Tanaman hortikultura, khususnya sayuran tersebut dibudidayakan umunya dengan
sistem surjan.