SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS
EKONOMI USAHA
TANI PADA SISTEM
SURJAN
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN
Kelompok 4
Bukhori Muslim
Eliazar Bazikho
Gilang Ardhana dytia
Jeftan Jurdil wau
Sabaran Duha
Nabila Oktaviani
Neni Agustina Gari
Tami Paskalia Tambunan
PENGERTIAN ANALISIS
EKONOMI USAHA TANI
•Proses perhitungan besarnya seluruh biaya
(pengeluaran) yang diperlukan dalam suatu
produksi dan penerimaan yang akan diperoleh
serta keuntungan dalam suatu usaha tani.
Tujuan & Manfaat
•Mengetahui jumlah modal yang dibutuhkan
•Mengetahui layak tidaknya suatu usaha
•Mempehitungkan resiko usaha
•Melakukan efisiensi, untuk meraih keuntungan
optimal
Analisis ekonomi usaha tani
1. Tenaga kerja
2. Biaya dan pendapatan
3. Nilai kompetitif
5
1. Tenaga kerja
• Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
• Satu keluarga petani terdiri dari 1.162,72 Hari Kerja Setara Pria
(HKSP) atau berkisar antara 9701.452 HKSP/tahun
• Dengan asumsi bahwa jumlah jam kerja efektif untuk seorang :
• pria 6 jam kerja/HK,
• wanita lebih rendah 5 jam kerja/HK,
• anak-anak 3 jam kerja/HK.
Tabel Perkiraan ketersedian tenaga kerja untuk usahatani dan sosial masyarakat petani
Ketersediaan tenaga kerja
Kegiatan HKP Hkw Jumlah (HK)
Jumlah hari/tahun
Libur/tidak kerja (Jumat)
Kegiatan sosial
Membesuk
Mengurus keluarga
Sisa untuk usahatani
365
17
15
8
-
325
365
-
25
25
205
110
730
17
40
33
205
435
Keterangan : HKP = Hari Kerja Peria; HKW =
Hari Kerja Wanita Sumber: Iman et al, (1990).
Tabel 35. Kebutuhan tenaga kerja pada sistem surjan di lahan rawa pasang surut
kegiatan
Ketersediaan tenaga kerja
JUMLAH (HK)
HKP HKW
Lahan perkarangan
- Padi sawah (1.400 m2) 53 17 70
- Palawija (1.200 m2) 42 11 53
Lahan usahatani I
- Padi sawah (5.200 m2) 198 62 260
- Palawija (2.300 m2) 69 17 86
Jumlah 365 107 469
Tanaman lain 17 5 22
Ternak 100 _- 100
Jumlah keseluruhan 479 112 591
•Berdasarkan tabel diatas kebutuhan tenaga kerja
untuk usaha tani terpadu dengan sistem surjan di
lahan rawa pasang surut diperlukan tenaga kerja
sekitar 591 HOK. sedangkan ketersediaan tenaga
keluarga hanya 432-435 HOK maka terjadi defisit
tenaga kerja antara 156-159 HOK. Dengan kata lain,
tenaga kerja keluarga yang tersedia tidak dapat
memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam
pengelolaan usaha tani sebesar 591 HOK
2. Biaya dan pendapatan usahatani
• Sumbangan usahatani jeruk terhadap pendapatan rumah tangga petani
cukup besar antara 60,8% - 88,2% (Rina, 2006).
• Besarnya kontribusi penghasilan dari jeruk terhadap pendapatan
petani sangat tergantung pada produksi yang dipengaruhi oleh
tipologi lahan, tipe luapan dan tingkat pengelolaan.
• Hasil penelitian Rina (2006) menunjukkan sumbangan tertinggi
usahatani jeruk terhadap pendapatan petani didapati pada lahan
pasang surut tipe luapan A di Desa Sungai Kambat (88,2%) dan
terendah pada lahan pasang surut tipe B di Desa Karang Indah
(60,8%), keduanya di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa tingginya pendapatan per
tahun petani di Karang Indah karena adanya tambahan dari sumber
lain, yaitu sebagai pegawai negeri sipil (Tabel 36).
Tabel 36. Kontribusi komoditas jeruk terhadap pendapatan rumah tangga petani di lahan
pasang surut, MT 2005
kegiatan
Nama desa
Karang indah
(tipe B)
Karang kambat
(tipe A)
Simpang arja
(tipe A)
Simpang hirang
(tipe A)
Sungai tandipah
( tipe A)
Usaha tani
Padi - 1.209.099 (8,73) 1.464.009 (14,55) 2.204.799 (14,67) -
Jeruk 13.528.811
(60,82)
12.222.643
(88,2)
7.928.217
(78,82)
11.341.237
(75,46)
13.004.519
(76,13)
Pisang - - 140.000
(1,39)
285.000
(1,90)
170.009 (0,99)
sayuran 75.000 (0,33) 140.959
(1,2)
- - 50.000
(0,29)
ternak 5.530.192
(24,86)
90.000
(0,65)
96.000
(0,95)
- 1.834.428 (10,74)
lainnya - 45.000
(0,33)
170.000
(1,69)
9.000
(0,05)
-
Buruh tani - 150.000
(1,1)
150.000 (1,49) 50.400
(0,33)
22.500
(0,13)
Non pertanian
3.108.400
(13,96)
110.000 (1,09) 1.138.750 (7,58) 2.000.000
(11,71)
jumlah
22.242.403
(100)
13.857.701
(100)
10.058.226
(100)
15.029.186
(100)
17.081.456
(100)
Keterangan : Angka dalam kurung nilai persentase Sumber : Rina
(2006)
3. Nilai kompetitif antar komoditas
•Tanaman hortikultura, khususnya sayuran tersebut
dibudidayakan umumnya dengan sistem surjan.
Pada lahan lebak tengahan selain cabai, tomat,
gambas, terong, juga jeruk dinyatakan mempunyai
nilai kompetitif yang lebih tinggi dibandingkan padi.
Sedangkan kacang tanah, jagung, kedelai dan
kacang panjang tidak kompetitif dibandingkan padi
unggul (Tabel 38).
Tipe lahan
lebak
Peringkat keunggulan kompetitif
1 2 3 4 5
Lebak
dangkal
cabai tomat pare mentimun gambas
Lebak
tengahan
cabai tomat gambas Terung jeruk
Tabel 38. Peringkat keunggulan kompetitif tanaman yang diusahakan di
lahan lebak, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel.
Sumber: Rina et al (2008)
• Tanaman hortikultura, khususnya sayuran tersebut
dibudidayakan umumnya dengan sistem surjan. Pada lahan
lebak tengahan selain cabai, tomat, gambas, terong, juga jeruk
dinyatakan mempunyai nilai kompetitif yang lebih tinggi
dibandingkan padi. Sedangkan kacang tanah, jagung, kedelai
dan kacang panjang tidak kompetitif dibandingkan padi unggul.
Komoditas jeruk mempunyai prospek yang cukup baik untuk
dikembangkan di lahan rawa lebak tengahan karena selain
memiliki keunggulan kompetitif terhadap padi, curahan tenaga
kerja lebih sedikit. Hasil analisis usahatani jeruk di lahan lebak
layak secara finansial karena B/C > 1, NPV positif dan IRR >
tingkat bunga yang berlaku dengan masa pengembalian
investasi selama 4-3 tahun (Tabel 39).
Kriteria
Investasi
Tingkat bunga
Df 12% Df 15% Df 18% Df 24%
B/C 1,93 1,87 1,66 1,47
NPV 45.994.046 40.602.826 24.997.981 15.148.735
IRR 109,82 60,694 59,93 53,74
MPI 3 – 4 tahun
Tabel 39. Analisis investasi usahatani jeruk pada lima desa lahan lebak di Kalimantan Selatan
Keterangan: B/C = benefite cost ratio; NPV = net present value; IRR = intern rate of return; DF = discount factor; MPI =
masa pengembalian investasi Sumber: Rina (2007).
•Rina dan Syahbuddin (2013) mengemukakan bahwa
usahatani pada lahan rawa pasang surut sulfat
masam dengan sistem surjan dengan pola padi
unggul-padi unggul pada tipe luapan A dan B (IP
2001) dan pada padi lokal (IP 100), pada tipe luapan
C mempunyai nilai kompetitif. Sementara, itu pada
bagian surjan jeruk siam mempunyai nilai
kompetitif lebih tinggi, selain tomat, terong, dan
cabai rawit (Tabel 40).
Tipologi lahan Urutan keunggulan tanaman Nilai Q1
Sawah
Tipe luapan A
padi unggul -padi unggul
1.6
Tipe luapan B padi unggul-padi unggul 1.5
Tipe luapan C padi lokal 1,0
Surjan pada MK I
Tipe luapan A 1. tomat, 2. terong, 3. cabai rawit 3,1-1,5-1,0
Tipe luapan B 1. tomat, 2. terong, 3. cabai rawit 3,1-1,5-1,0
Tipe luapan C 1. tomat, 2. terong, 3. cabai rawit 2,7-1,6-1,0
Surjan pada
MK II Tipe luapan
A 1. tomat, 2. cabai rawit 1,4-1,0
Tipe luapan B 1. tomat, 2. cabai rawit 1,4-1,0
Tabel 40. Keunggulan kompetitif komoditas pada sistem surjan tanpa jeruk di lahan rawa pasang surut sulfat masam, MT 2009
Sumber: Rina dan Syabuddin (2013)
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to Analisis ekonomi usaha tani pada sistem surjan

Rancangan korporasi fe bataguh (yuti)
Rancangan korporasi  fe   bataguh (yuti)Rancangan korporasi  fe   bataguh (yuti)
Rancangan korporasi fe bataguh (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)Bio Perforasi
 
8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)
8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)
8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN
 
Menuju ketahanan dan kedaulatan pangan
Menuju ketahanan dan kedaulatan panganMenuju ketahanan dan kedaulatan pangan
Menuju ketahanan dan kedaulatan pangan
duniaYULLY
 
Paradigma Pembangunan Pertanian Indonesia
Paradigma Pembangunan Pertanian IndonesiaParadigma Pembangunan Pertanian Indonesia
Paradigma Pembangunan Pertanian Indonesia
RenaYunita2
 
SEMINAR HASIL.pptx
SEMINAR HASIL.pptxSEMINAR HASIL.pptx
SEMINAR HASIL.pptx
SigeragungIndonesia
 
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN USAHATANI
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN  USAHATANIANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN  USAHATANI
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN USAHATANI
HendraSudirman2
 
Presentasi kadishutbun rapat evaluasi semester ii 2013 - jan 2014
Presentasi kadishutbun   rapat evaluasi semester ii 2013 - jan 2014Presentasi kadishutbun   rapat evaluasi semester ii 2013 - jan 2014
Presentasi kadishutbun rapat evaluasi semester ii 2013 - jan 2014Ariston Pamungkas
 
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ar Tinambunan
 
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa cita
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa citaTinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa cita
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa cita
AldonSinaga
 
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptxPower point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
nicodemustahaf
 
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwDukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
xie_yeuw_jack
 

Similar to Analisis ekonomi usaha tani pada sistem surjan (15)

Rancangan korporasi fe bataguh (yuti)
Rancangan korporasi  fe   bataguh (yuti)Rancangan korporasi  fe   bataguh (yuti)
Rancangan korporasi fe bataguh (yuti)
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
 
8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)
8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)
8. dinas perkebunan sumsel bhn paparan progrm dan kegiatan 2019 (1)
 
Menuju ketahanan dan kedaulatan pangan
Menuju ketahanan dan kedaulatan panganMenuju ketahanan dan kedaulatan pangan
Menuju ketahanan dan kedaulatan pangan
 
Paradigma Pembangunan Pertanian Indonesia
Paradigma Pembangunan Pertanian IndonesiaParadigma Pembangunan Pertanian Indonesia
Paradigma Pembangunan Pertanian Indonesia
 
Makalah sosial-ekonomi-budaya
Makalah sosial-ekonomi-budayaMakalah sosial-ekonomi-budaya
Makalah sosial-ekonomi-budaya
 
SEMINAR HASIL.pptx
SEMINAR HASIL.pptxSEMINAR HASIL.pptx
SEMINAR HASIL.pptx
 
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN USAHATANI
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN  USAHATANIANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN  USAHATANI
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN USAHATANI
 
Presentasi kadishutbun rapat evaluasi semester ii 2013 - jan 2014
Presentasi kadishutbun   rapat evaluasi semester ii 2013 - jan 2014Presentasi kadishutbun   rapat evaluasi semester ii 2013 - jan 2014
Presentasi kadishutbun rapat evaluasi semester ii 2013 - jan 2014
 
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
 
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa cita
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa citaTinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa cita
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa cita
 
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptxPower point agribisnis peternakan kambing.pptx
Power point agribisnis peternakan kambing.pptx
 
Strategioptimasi
StrategioptimasiStrategioptimasi
Strategioptimasi
 
Rdhp upbs
Rdhp upbsRdhp upbs
Rdhp upbs
 
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwDukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
 

Recently uploaded

CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 

Recently uploaded (20)

CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 

Analisis ekonomi usaha tani pada sistem surjan

  • 1. ANALISIS EKONOMI USAHA TANI PADA SISTEM SURJAN PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN
  • 2. Kelompok 4 Bukhori Muslim Eliazar Bazikho Gilang Ardhana dytia Jeftan Jurdil wau Sabaran Duha Nabila Oktaviani Neni Agustina Gari Tami Paskalia Tambunan
  • 3. PENGERTIAN ANALISIS EKONOMI USAHA TANI •Proses perhitungan besarnya seluruh biaya (pengeluaran) yang diperlukan dalam suatu produksi dan penerimaan yang akan diperoleh serta keuntungan dalam suatu usaha tani.
  • 4. Tujuan & Manfaat •Mengetahui jumlah modal yang dibutuhkan •Mengetahui layak tidaknya suatu usaha •Mempehitungkan resiko usaha •Melakukan efisiensi, untuk meraih keuntungan optimal
  • 5. Analisis ekonomi usaha tani 1. Tenaga kerja 2. Biaya dan pendapatan 3. Nilai kompetitif 5
  • 6. 1. Tenaga kerja • Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. • Satu keluarga petani terdiri dari 1.162,72 Hari Kerja Setara Pria (HKSP) atau berkisar antara 9701.452 HKSP/tahun • Dengan asumsi bahwa jumlah jam kerja efektif untuk seorang : • pria 6 jam kerja/HK, • wanita lebih rendah 5 jam kerja/HK, • anak-anak 3 jam kerja/HK.
  • 7. Tabel Perkiraan ketersedian tenaga kerja untuk usahatani dan sosial masyarakat petani Ketersediaan tenaga kerja Kegiatan HKP Hkw Jumlah (HK) Jumlah hari/tahun Libur/tidak kerja (Jumat) Kegiatan sosial Membesuk Mengurus keluarga Sisa untuk usahatani 365 17 15 8 - 325 365 - 25 25 205 110 730 17 40 33 205 435 Keterangan : HKP = Hari Kerja Peria; HKW = Hari Kerja Wanita Sumber: Iman et al, (1990).
  • 8. Tabel 35. Kebutuhan tenaga kerja pada sistem surjan di lahan rawa pasang surut kegiatan Ketersediaan tenaga kerja JUMLAH (HK) HKP HKW Lahan perkarangan - Padi sawah (1.400 m2) 53 17 70 - Palawija (1.200 m2) 42 11 53 Lahan usahatani I - Padi sawah (5.200 m2) 198 62 260 - Palawija (2.300 m2) 69 17 86 Jumlah 365 107 469 Tanaman lain 17 5 22 Ternak 100 _- 100 Jumlah keseluruhan 479 112 591
  • 9. •Berdasarkan tabel diatas kebutuhan tenaga kerja untuk usaha tani terpadu dengan sistem surjan di lahan rawa pasang surut diperlukan tenaga kerja sekitar 591 HOK. sedangkan ketersediaan tenaga keluarga hanya 432-435 HOK maka terjadi defisit tenaga kerja antara 156-159 HOK. Dengan kata lain, tenaga kerja keluarga yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam pengelolaan usaha tani sebesar 591 HOK
  • 10. 2. Biaya dan pendapatan usahatani • Sumbangan usahatani jeruk terhadap pendapatan rumah tangga petani cukup besar antara 60,8% - 88,2% (Rina, 2006). • Besarnya kontribusi penghasilan dari jeruk terhadap pendapatan petani sangat tergantung pada produksi yang dipengaruhi oleh tipologi lahan, tipe luapan dan tingkat pengelolaan. • Hasil penelitian Rina (2006) menunjukkan sumbangan tertinggi usahatani jeruk terhadap pendapatan petani didapati pada lahan pasang surut tipe luapan A di Desa Sungai Kambat (88,2%) dan terendah pada lahan pasang surut tipe B di Desa Karang Indah (60,8%), keduanya di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa tingginya pendapatan per tahun petani di Karang Indah karena adanya tambahan dari sumber lain, yaitu sebagai pegawai negeri sipil (Tabel 36).
  • 11. Tabel 36. Kontribusi komoditas jeruk terhadap pendapatan rumah tangga petani di lahan pasang surut, MT 2005 kegiatan Nama desa Karang indah (tipe B) Karang kambat (tipe A) Simpang arja (tipe A) Simpang hirang (tipe A) Sungai tandipah ( tipe A) Usaha tani Padi - 1.209.099 (8,73) 1.464.009 (14,55) 2.204.799 (14,67) - Jeruk 13.528.811 (60,82) 12.222.643 (88,2) 7.928.217 (78,82) 11.341.237 (75,46) 13.004.519 (76,13) Pisang - - 140.000 (1,39) 285.000 (1,90) 170.009 (0,99) sayuran 75.000 (0,33) 140.959 (1,2) - - 50.000 (0,29) ternak 5.530.192 (24,86) 90.000 (0,65) 96.000 (0,95) - 1.834.428 (10,74) lainnya - 45.000 (0,33) 170.000 (1,69) 9.000 (0,05) - Buruh tani - 150.000 (1,1) 150.000 (1,49) 50.400 (0,33) 22.500 (0,13) Non pertanian 3.108.400 (13,96) 110.000 (1,09) 1.138.750 (7,58) 2.000.000 (11,71) jumlah 22.242.403 (100) 13.857.701 (100) 10.058.226 (100) 15.029.186 (100) 17.081.456 (100) Keterangan : Angka dalam kurung nilai persentase Sumber : Rina (2006)
  • 12. 3. Nilai kompetitif antar komoditas •Tanaman hortikultura, khususnya sayuran tersebut dibudidayakan umumnya dengan sistem surjan. Pada lahan lebak tengahan selain cabai, tomat, gambas, terong, juga jeruk dinyatakan mempunyai nilai kompetitif yang lebih tinggi dibandingkan padi. Sedangkan kacang tanah, jagung, kedelai dan kacang panjang tidak kompetitif dibandingkan padi unggul (Tabel 38).
  • 13. Tipe lahan lebak Peringkat keunggulan kompetitif 1 2 3 4 5 Lebak dangkal cabai tomat pare mentimun gambas Lebak tengahan cabai tomat gambas Terung jeruk Tabel 38. Peringkat keunggulan kompetitif tanaman yang diusahakan di lahan lebak, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel. Sumber: Rina et al (2008)
  • 14. • Tanaman hortikultura, khususnya sayuran tersebut dibudidayakan umumnya dengan sistem surjan. Pada lahan lebak tengahan selain cabai, tomat, gambas, terong, juga jeruk dinyatakan mempunyai nilai kompetitif yang lebih tinggi dibandingkan padi. Sedangkan kacang tanah, jagung, kedelai dan kacang panjang tidak kompetitif dibandingkan padi unggul. Komoditas jeruk mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di lahan rawa lebak tengahan karena selain memiliki keunggulan kompetitif terhadap padi, curahan tenaga kerja lebih sedikit. Hasil analisis usahatani jeruk di lahan lebak layak secara finansial karena B/C > 1, NPV positif dan IRR > tingkat bunga yang berlaku dengan masa pengembalian investasi selama 4-3 tahun (Tabel 39).
  • 15. Kriteria Investasi Tingkat bunga Df 12% Df 15% Df 18% Df 24% B/C 1,93 1,87 1,66 1,47 NPV 45.994.046 40.602.826 24.997.981 15.148.735 IRR 109,82 60,694 59,93 53,74 MPI 3 – 4 tahun Tabel 39. Analisis investasi usahatani jeruk pada lima desa lahan lebak di Kalimantan Selatan Keterangan: B/C = benefite cost ratio; NPV = net present value; IRR = intern rate of return; DF = discount factor; MPI = masa pengembalian investasi Sumber: Rina (2007).
  • 16. •Rina dan Syahbuddin (2013) mengemukakan bahwa usahatani pada lahan rawa pasang surut sulfat masam dengan sistem surjan dengan pola padi unggul-padi unggul pada tipe luapan A dan B (IP 2001) dan pada padi lokal (IP 100), pada tipe luapan C mempunyai nilai kompetitif. Sementara, itu pada bagian surjan jeruk siam mempunyai nilai kompetitif lebih tinggi, selain tomat, terong, dan cabai rawit (Tabel 40).
  • 17. Tipologi lahan Urutan keunggulan tanaman Nilai Q1 Sawah Tipe luapan A padi unggul -padi unggul 1.6 Tipe luapan B padi unggul-padi unggul 1.5 Tipe luapan C padi lokal 1,0 Surjan pada MK I Tipe luapan A 1. tomat, 2. terong, 3. cabai rawit 3,1-1,5-1,0 Tipe luapan B 1. tomat, 2. terong, 3. cabai rawit 3,1-1,5-1,0 Tipe luapan C 1. tomat, 2. terong, 3. cabai rawit 2,7-1,6-1,0 Surjan pada MK II Tipe luapan A 1. tomat, 2. cabai rawit 1,4-1,0 Tipe luapan B 1. tomat, 2. cabai rawit 1,4-1,0 Tabel 40. Keunggulan kompetitif komoditas pada sistem surjan tanpa jeruk di lahan rawa pasang surut sulfat masam, MT 2009 Sumber: Rina dan Syabuddin (2013)

Editor's Notes

  1. © Copyright PresentationGO.com – The free PowerPoint template library