SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Dengan berlakunya Undang-Undang Repoblik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang 
Sistem Pendidikan Nasional ( UUSPN ) serta segenap Peraturan Pemerintah sebagai 
pedoman pelaksanaan, perlu diupayakan penyesuaian kurikulum sebagai jenis dan 
jenjang pendidikan dengan tuntutan perangkat dasar Sistem Pendidikan Nasional 
tersebut. 
Ditegaskan dalam UUSPN bahwa yang dimaksudkan dengan kurikulum adalah 
seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang 
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. 
Kurikulum sebagai perangkat rencana dan pengaturan guna mencapai tujuan 
pendidikan nasional merupakan sesuatu yang sangat penting bagi segenap lembaga 
pendidikan. Tersirat dalam pengertian kurikulum sesuai UUSPN adalah pengaturan 
mengenai penilaian sebagian bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan 
pendidikan Nasional maupun penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. 
Penilaian kegiatan belajar mengajar yang menjadi tanggung jawab lembaga 
pendidikan merupakan kegiatan yang perlu direncanakan dan diatur sejalan dengan 
kurikulum yang berlaku. Dalam UUSPN No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem 
Pendidikan Nasional Bab XII pasal 43 dan 44 yang menyatakan bahwa penilaian 
pendidikan mencakup penilaian kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik serta 
hasil belajar suatu jenis dan atau jenjang pendidikan. 
B. TUJUAN 
Untuk mengetahui materi pengembangan sistem evaluasi PAI. 
ii
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Evaluasi Pendidikan 
Secara etimologi evaluasiberasal dari kata evaluation yang berarti penilaian dan atau 
penaksiran Secara terminologi, evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa 
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Evaluasi dalam pendidikan 
islam merupakan cara atau teknik penilaian terhadap tingkahlaku manusia (baca : peserta 
didik) berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek 
kehidupan mental psikologis (EQ) dan spiritual religius (SQ), karena manusia hasil 
pendidikan islam bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersikap religious, melainkan 
juga berilmu dan berketerampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada tuhan dan 
masyarakatnya. 
Jadi evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan langkah akhir dan juga merupakan 
titik awal dalam menentukan perencanaan pengajaran yang akan dilakukan. Dengan 
mengevaluasi, pendidik bisa mengetahui sejauh mana peserta didiknya menerima pengajaran 
yang telah disampaikannya dan dengan itu pendidik juga bisa menela’ah metode ajar yang ia 
gunakan sehingga bisa memperbaiki, dan atau mempertahankan metode pengajaran yang 
digunakan apabila hasil evaluasi yang dibeikan kepada peserta didiknya sudah mencapai hasil 
yang di inginkan. 
B. Kedudukan Evaluasi dalam Sistem Pendidikan 
Evaluasi dalam proses pendidikan bersifat mutlak dan perlu adanya (signifikan), karena 
dengan adanya evaluasi lembaga pendidikan mampu mengontrol hasil belajar peserta 
didiknya dan meningkatkan kinerja pembelajarannya serta menganlisis setiap metode yang di 
gunakan pendidik dalam proses belajar mengajar. Bukan hanya itu dengan adanya evaluasi 
pendidik mampu mengklasifikasikan peserta didik berdasarkan kemampuannya dan apabila 
memungkinkan bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan superior bisa disatukan dalam 
program kelas akselerasi, sehingga tidak menghambat kreatifitas dan kredibilitas anak-anak 
superriot tersebut dan pendidim juga bisa memanfaatkan anak-anak yang memang memiliki 
kecerdasan di atas rata-rata sebagai fasilitator bagi teman sebayanya. Inilah fungsi aplikatif 
dari evaluasi hasil pembelajaran. 
Menurut Darwyan Syah mengutip perkataan M Chabib Thoha ada tiga alasan diperlukannnya 
evaluasi dalam dunia pendidikan termasuk pendidikan agama islam ; 
Pertama, terdapat hubungan interdependensi antara tujuan pendidikan, proses belajar 
mengajar, dan prosedur evaluasi. Tujuan pendidikan akan mengarahkan bagaimana 
pelaksanaan prosedur belajar mengajar seharusnya dilaksanakan, sekligus merupakan 
kerangka acuan untuk melaksanakan evluasi hasil belajar. 
ii
Kedua, kegiatan mengevaluasi terhadap hasil belajar merupakan salah satu pendidik 
professional. Suatu pekerjaan dipandang professional bila pekerjaan tersebut memerlukan 
pendidikan yang lebih lanjut (advance education) dan latihan khusus (special training). 
Ketiga, bila dilihat dari pendekatan kelembagaan, kegiatan pendidikan adalah merupakan 
kegiatan manajemen, yang meliputi 
kegiatanPlanning, Programming, Organizing, Actuating, Controlling dan Evaluating. 
C. Fungsi Evaluasi Pendidikan 
Kegiatan mengevaluasi pendidikan sangat penting dalam proses belajar mengajar. Secara 
umum fungsi evaluasi pendidikan adalah untuk mendorong dan memotifasi siswa untuk 
belajar, memantau ketercapaian standar ketuntasan belajar minimum yang telah ditetapkan 
dan dicapai oleh siswa, sebagai pertanggungan jawab public kepada steak holder pendidikan 
(sekolah, guru, orangtua, siswa dan masyarakat), sebagai alat untuk mengendalikan dan 
menjamin mutu kualitas pembelajaran yang yang dilaksanakan di sekolah oleh guru maupun 
siswa, dan menemukan kesulitan belajar siswa. Seain itu, Ada beberapa fungsi evaluasi yang 
ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya : 
1. Fungsi evaluasi pendidikan ditinjau dari sisi guru dan siswa 
a) Bagi siswa evaluasi pendidikan berfungsi untuk membantu: 
1) Dalam mengaktualisasikan dirinya dengan cara mengembangkan atau mengubah tingkh 
lakunya kearah yang lebih baik dan lebih maju, 
2) Memperoleh kepuasan atas segala upaya yang telah dikerjakannya. 
b) Bagi guru evaluasi pendidikan berfungsi untuk membantu : 
1) Menetapkan berbagai metode dan media, alat dan sumber belajar serta pendekatan 
pembelajaran yang televan dengan kompetensi yang akan di capai pada proses pembelajaran, 
2) Membuat pertimbangan dan keputusan di bidangadministratif berkaitan dengan 
prosedur penilaianyang akan digunakan serta format-format atau instrument yang perlu 
dipersiapkan dalam kegiatan penilaian. 
2. Fungsi evaluasi pendidikan ditinjau dari kepentingan beberapa pihak 
a) Fungsi evaluasi pendidikan bagi guru 
1) Mengetahui kemajuan belajar peserta didik 
2) Mengetahui kedudukan masing-masing individu peserta didik dalam kelompoknya 
3) Mengetahui kelemahan-kelemahan dalam proses belajar mengajar 
4) Memperbaiki proses belajar mengajar 
5) Menentukan kelulusan peserta didik 
b) Fungsi evaluasi pendidikan bagi peserta didik 
1) Mengetahui kemampuan dan hasil belajar 
2) Memperbaiki cara belajar, dan 
3) Menumbuhkan motivasi dalam belajar 
ii
c) Fungsi evaluasi pendidikan bagi sekolah 
1) Mengukur mutu hasil pendidikan 
2) Mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah 
3) Membuat keputusan kepada peserta didik, dan 
4) Mengadakan perbaikan kurikulum 
d) Fungsi evaluasi pendidikan bagi orangtua peserta didik 
1) Mengetahui hsil belajar anaknya 
2) Meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan kepada anaknya dalam belajar, 
dan 
3) Mengarahkan pemilihan jurusan, atau jenis sekolah pendidikan lanjutan bagi mereka. 
e) Fungsi evaluasi pendidikan bagi masyarakat dan pengguna jasa pendidikan 
1) Mengetahui kemajuan sekolah 
2) Ikut mengadakan kritik dan saran perbaikan bagi kirikulum pendidikan pada sekolah 
tersebut, dan 
3) Lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usahanya membantu lembaga 
pendidikan. 
3. Fungsi evaluasi pendidikan ditinjau dari fungsi selektif, , dignostik, penempatan, 
mengukur keberhasilan, fungsi intruksional, fungsi administrative dan fungsi bimbingan. 
a) Fungsi selektif, yaitu evaluasi digunakan untuk melakukan seleksi atau penilaiannya 
terhadap peserta didik dengan tujuan : 
1) Memilih peserta didik yang dapat diterima pada lembaga pendidikan (sekolah) tertentu 
2) Memilih peserta didik yang naik/lulus atau tinggal kelas/tidak lulus 
3) Memilih siswa yang berprestasi untuk diberikan beasiswa 
4) Memilih siswa yang telah berhak menyelesaikan pendidikan pada suatu jenjang 
pendidikan. 
b) Fungsi diagnostik, yaitu evaluasi digunakan untuk melihat kelemahan-kelemahan 
peserta didik dalam belajar dan factor-faktor penyebabnya. 
c) Fungsi penempatan, yaitu evaluasi digunakan untuk menempatkan peserta didik sesuai 
dengan tingkat kemampuan dan perkembangan belajar masing-masing peserta didik dalam 
pembelajaran yang menggunakan system pembelajaran modul, dan strategi belajar tuntas 
d) Fungsi pengukur keberhasilan, evaluasi digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu 
program pembelajaran yang telah dilaksanakan, meliputi guru, metode yang digunakan, 
kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan system administrasi. 
e) Fungsi intruksional, yaitu evaluasi dapat bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan 
kegiatan pembelajaran daam bentuk : 
1) Susunan kontruksi evaluasi dalam bentuk tes akan merangsang guru memperjelas dan 
merumuskan kembali tujuan-tujuan pembelajaran secara bermakna. 
ii
2) Hasil evaluasi akan memberikan umpan balik kepada guru, tentang keberhasilan proses 
pembelajaran guru dan siswa. 
3) Evaluasi dalam bentuk tes yang di susun sedemikian rupa akan dapat mendorong 
timbulnya motivasi velajar dalam diri peserta didik 
4) Evaluasi dalam bentuk tes dapat mendorong penguasaan dan pemantapan bahan ajar 
oleh peserta didik. 
f) Fungsi administrative, yaitu evauasi dapat digunakan untuk berbagai hal, diantaranya : 
1) Melakukan control mutu suatu lembaga pendidikan atau system pendidikan yang 
sedang berlaku 
2) Mengevaluasi program dan sebagai bahan untuk melakukan penelitian 
3) Memberikan masukan untuk alternative pengambilan keputusan yang lebih baik 
mengenai klasifikasi dan penempatan 
4) Menambah kualitas pengambilan keputusan dan seleksi 
5) Dapatdijadikan ukuran dalam akreditasi lembaga pendidikan (sekolah) 
g) Fungsi bimbingan, yaitu evaluasi dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosis bakat-bakat 
dan kemampuan-kemampuan khusus yang dapat dijadikan sebagai bahan unuk melakukan 
bimbingan kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimilikinya. 
D. Tujuan Evaluasi Pendidikan 
Muhibbin syah dalam bukunya psikologi pendidikan dengan pendekatan baru menjelaskan 
beberapa tujuan evaluasi dalam pendidikan, diantaranya : 
1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun 
ii 
waktu proses belajar tertentu. 
2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. 
3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dialakukan siswa dalam belajar 
4. Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya 
(kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar. 
5. Untuk mengetahui tingkat dayaguna dan hasil guna metode mengajar yang telah 
digunakan guru dalam proses belajar mengajar (PBM). 
Berdasarkan undang-undang sisdiknas no 20 tahun 2003 pasal 58 evaluasi hail belajar peserta 
didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik 
secara berkesinambungan. Oleh karena itu, maka evaluasi belajar seyogianya dilakukan guru 
secara terus menerus dengan berbagai cara, bukan hanya pada saat-saat ulangan terjadwal 
atau saat ujian belaka.[8] 
Senada dengan hal di atas, dr Darwyan Syah dalm bukunya Pengembangan Evaluasi Sitem 
Pendidikan Agama Islam mendeskripsikan beberapa tujuan evaluasi dalam pendidikan, yakni 
:
a. Penelusuran kesesuaian proses pembelajaran dengan rencana ; 
b. Pengecekkan kelemahan dalam proses pembelajaran ; 
c. Pencarian penyebab kelemahan dan kesalahan proses pembelajaran ; 
d. Mengetahui keberhasilan pengajaran yang dilakukan oleh guru ; 
e. Mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh siswa ; 
f. Diagnosis dan usaha perbaikan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa ; 
g. Menempatkan siswa dalam kelas atau kelompoknya ; 
h. Seleksi kenaikan kelas atau kelulusan ; 
i. Pemberian bimbingan atau penyuluhan ; 
j. Mengetahui pencapaian kurikulum ; dan 
k. Memberikan penilaian dalam keberhasilan untuk pncapaian tujuan pendidikan secara 
ii 
kelembagaan. 
Jadi tujuan evalusi pendidikan Secara sederhana adalah untuk mengetahui hasil pengajaran 
yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu, sehingga pendidik bisa menilai peserta 
didiknya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya dan mengetahui dan menganalisis tingkat 
metode yang digunakan pendidik dalam proses belajar mengajar. 
E. Objek dan Subjek Evaluasi Pendidikan 
1. Objek evaluasi 
Objek atau sasaran evaluasi merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat untuk dilakukan 
evaluasi, penilaian atau pengukuran karena keinginan untuk mendapatkan informasi dari 
yang akan dijadikan evaluasi, penilaian dan pengukuran. Ada tiga objek penilaian dalam 
evaluasi pembelajaran, yakni input, transformasi dan output. 
a) Input 
Input (masukan) adalah bahan mentah yang akan dimasukkan dalam transformasi pendidikan. 
Input evaluasi adalah siswa, dan yang menjadi objek evaluasi pendidikan pada input siswa 
adalah prestasi atau hasil belajar, sikap, motivasi, intelegensi, bakat, kecerdasan emosional, 
minat dan kepribadian. 
1) Hasil belajar atau prestasi belajar. Hasil belajar adalah sejumlah kemampuan (kognitif, 
afektif dan psikomotor) yang telah dikuasi siswa setelah selesainya suatu pelaksanaan 
program pembelajaran. Sedangkan prestasi belajar adalah sejumlah kemampuan (kognitif, 
afektif dan psikomotor) yang telah dikuasai siswa setelah melakukan program pembelajaran 
dalam kurun waktu tertentu, misalnya pada akhir semester, atau pada akhir kegiatan satuan 
pendidikan dalam bentuk hasil ujian sekolah atau ujian nasional. 
2) Sikap. Sikap di ukur dengan menggunakan instrument skala sikap, seperti skala sikap 
yang dikembangkan oleh likert, thurstone, semantic differensial.
3) Motivasi. Motivasi di ukur dengan menggunakan skala tertentu yang dikembangkan 
dari teori-teori motivasi. 
4) Intelegensi. Intelegensi diukur dengan menggunakan tes intelegensi, seperti tes 
intelegensi multiple, tes weschler. 
5) Bakat. Tes bakat di ukur dengan menggunakan tes bakat, seperti tes bakat seni, tes 
bakat mekanik, tes bakat olahraga, tes bakat numerik. 
6) Kecerdasan emosional. Tes ini dapat di ukur dengan menggunakan skala yang 
dikembangkan dari teori-teori kecerdasan emosional seperti ECI (Emotional Competence 
Intellegence). 
7) Minat. Minat dapat di ukur dengan menggunakan instrumenyang dikembangkan dari 
teori-teori minat. 
8) Kepribadian, tes ini dapat di ukur dengan menggunakan tes kepribadian 
seperti Minnesota Multiphasic Personality Inventory(MMPI) 
b) Transformasi 
Merupakan mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Unsure-unsur 
transformasi yang dapat dijadikan objek evaluasi pendidikan meliputi (1) kurikulum atau 
materi pemblajaran (2) metode dan cara penilaian (3) sarana pendidikan / media (4) system 
administrasi (5) guru dan personil lainnya 
c) Output 
Adalah bahan jadi yang dihasilkan dari proses transformasi. Dan output evaluasi pendidikan 
adalah siswa yang menjadi lulusan lembaga pendidikan tertentu. Evaluasi terhadap lulusan 
dilakukan untuk mengerahui seberapa besar tingkat pencapaian/prestasi belajar siswa selama 
mengikuti program pembelajaran di sekolah. Alat evaluasi yang digunakan adalah tes dalam 
bentuk tes pencapaian atauachievement test. 
2. Subjek evaluasi 
Subjek evaluasi berarti personal yang melakukan kegiatan evaluasi. Dan yang menjadi subjek 
evaluasi tergantug kapabilitas individu tersebut, seperti mampu menganalisis dan 
meninterpretasikan hasil evaluasi. Misalnya; 
a) Subjek evaluasi prestasi belajar adalah guru 
b) Subjek tes kemampuan bakat, minat dan yang lainnya yang menggunakan instrument 
atau skala-skala tertentu bisa meminta bantuan pada ahlinya yang telah di persiapkan. 
c) Subjek tes kepribadian adalah psikolog atau individu lain yang telah di persiapkan 
secara khusus. 
ii
F. Ciri-Ciri Evaluasi Pendidikan 
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang memiliki ciri-ciri khas dari kegiatan 
yang lain. Di antara ciri-ciri khas yang dimiliki evaluasi hasil belajar yaitu: Dilakukan secara 
tidak langsung, Menggunakan ukuran kuantitatif, Menggunakan unit-unit satuan yang 
bersifat tetap, Bersifat relative dan Sering terjadi kesalahan-kesalahan. 
1. Evaluasi yang dilaksanakan dalam rangka mengukur keberhasilan peserta didik itu, 
pengukurannya dilakukan secara tidak langsung. Misalnya, jika seorang dosen/guru ingin 
mengetahui manakah di antara peserta didiknya yang tergolong pandai, maka yang diukur 
bukan pandainya tetapi indikator atau hal-hal yang merupakan pertanda bahwa seseorang 
dapat disebut sebagai orang yang pandai. 
2. Pengukuran dalam rangka menilai keberhasilan belajar peserta didik pada umumnya 
menggunakan ukuran-ukuran yang yang bersifat kuantitatif atau lebih sering menggunakan 
simbol-simbol angka. Hasil-hasil pengukuran yang berupa angka-angka itu selanjutnya 
dianalisis dengan menggunakan metode statistik lalu diinterpretasi kualitatif. 
3. Pada kegiatan evaluasi hasil belajar pada umumnya digunakan unit-unit atau satuan-satuan 
ii 
yang tetap. 
4. Prestasi yang dicapai oleh peserta didik dari waktu ke waktu bersifat relatif. Misalnya, 
Seorang mahasiswa pada saat mengikuti MID semester nilainya 80, pada ujian akhir 
mendapat nilai 60, dan penugasan terstruktur mendapat nilai 50. Ketidaksamaan nilai tesebut 
disebabkan karena yang diukur pada hasil evaluasi bukanlah benda mati melainkan mahluk 
hidup yang sewaktu-waktu bisa beruba karena keadaan, ruang dan waktu. 
5. Dalam kegiatan evaluasi hasil belajar, sulit untuk dihindari terjadinya kekeliruan 
pengukuran (error). Menurut J.P.Gillford yang dikutif Anas Sudijono menyebutkan sumber-sumber 
kekeliruan pengukuran (error) yaitu; 1) kekeliruan pengukuran yang bersumber dari 
kekeliruan sampling. 2) kekeliruan pengukuran yang bersumber dari kekeliruan skoring.3) 
kekeliruan pengukuran yang bersumber dari kekeliruan rangking. 4) kekeliruan pengukuran 
yang bersumber dari kekeliruan quessing. 
Jika dicermati ciri-ciri evaluasi hasil belajar tersebut, maka alat ukurlah merupakan faktor 
penentu tercapainya evaluasi hasil belajar.[10] 
G. Jenis Evaluasi Pendidikan 
Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan 
berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya pun banyak, mulai yang paling sederhana 
sampai yang paling kompleks. 
1. Pre test dan Post test 
Kegiatan pre test dilakukan oleh guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian 
materi baru. Tujuannya, ialah untuk mengidentifikasi saraf pengetahuan siswa mengenai
bahan yang akan disajikan. Evaluasi semacam ini relatif singkat dan sering tidak memerlukan 
instrument tertulis. 
Post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru setiap 
kali akhir pengajaran (penyajian materi). Tujuannya untuk mengetahui taraf penguasaan 
siswa atas materi yang telah di ajarkan. Evaluasi ini juga relative singkat dan cukup dengan 
menggunakan instrument sederhana yang berisi item-itemyang jumlahnya sangat terbatas. 
2. Evaluasi prasyarat 
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre test. Tujunnya adalah untuk mengidentifikasi 
penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan di ajarkan. 
Misalnya evaluasi penguasaan penjumlahan bilangan sebelum memulai pelajaran perkalian 
bilangan, karena penjumlahan merupakan prasyarat atau dasar perkalian. 
3. Evaluasi diagnostik[13] 
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan 
mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasi siswa. Instrument evaluasi jenis 
ini dititikberatkan pada bahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapatkan 
kesulitan. 
4. Evaluasi formatif 
Evaluasi jenis ini kurang lebih sma dengan ulangan yang dilakukan pada setip akhir 
penyajian satuan pelajran atau modul. Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang 
mirip dengan evaluasi diagnostic, yakni untuk mendiagnosis (mengetahui penyakit/kesulitan) 
belajar siswa. Hasil diagnosis kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan 
pertimbangan pengajaran remedial (perbaikan). 
5. Evaluasi sumatif 
Ragam penilaian sumatif kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk 
mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan 
program pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun 
ajaran. Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan 
penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi. 
6. Ujian Akhir Nasional (UAN) 
UAN (ujian akhir nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai 
alat penentu kenaikan status siswa. Namun, UAN yang mulai diberlakukan pada tahun 2002 
itu dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang 
pendidikan tertentu yakni jenjang SD, SLTP dan SLTA. 
7. Ujian selektif 
Adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk 
lembaga pendidikan tertentu. 
ii
8. Penilaian penempatan 
Adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan prasarat yang di perlukan 
bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang di programkan sebelum 
memulai kegiatanbelajar untuk program itu. 
H. Syarat dan Prinsip Evaluasi Pendidikan 
1) Syarat evaluasi pendidikan 
Mengacu pada kurikulum balitbang depdiknas, diantara syarat evaluasi pendidikan antara lain 
adalah sebagai berikut : 
 Memandang penilaian dan kegiatan belajar secara terpadu 
 Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin 
ii 
diri 
 Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk 
menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa 
 Mempertimbangkan berbagai kebutuhankhusus siswa 
 Mengembangkan dan menyediakan system pencatatan yang berfariasi daam 
pengamatan kegiatan belajar siswa 
 Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk membuat 
keputusan tentang tingkat kepercayaan siswa. 
 Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin 
diri, 
 Melakukan berbagai strategi penilaian dalam program pengajaran untuk menyediakan 
berbagai jenis informasi tentng hasil belajar siswa 
 Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk membuat 
keputusan tentang tingkat kepercayaan siswa. 
2) Prinsip evaluasi 
 Validitas, berarti kebasahan atau kebenaran.sebauah alat evaluasi dipandang valid 
(abasah) apabila dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur. 
 Reliabilitas, berarti tahan uji atau dapat di percaya. Sebuah alat evaluasi dipandang 
reliable[16] atau tahan uji, apabila memiliki konsistensi atau keajegan hasil. 
 Obyektivitas 
 Praktikabilitas (praktis dan mudah pengadministrasiannya) 
 Ekonomis 
 Transparan 
 Berkeadilan 
 Berfokus pada kompetensi 
 Mendidik 
 Bermakna
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Sistem evaluasi atau penilaian adalah cara yang digunakan dalam menentukan derajat 
keberhasilan hasil penilaian, sehingga kedudukan siswa dapat diketahui, apakah telah 
mencapai tujuan intruksional ataukan belum. Sistem penilian hasil belajar pada umumnya 
dibedakan dua system, yakni penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan Patokan 
(PAP). 
Penilaian acuan norma (PAN) adalah penilaian yang diacukan kepada rata-rata kelompoknya. 
Dengan demikian dapat diketahui posisi kemampuan siswa dalam kelompoknya. Untuk itu 
norma atau criteria yang digunakan dalam menentukan derajar prestasi seorang siswa, 
dibandingkan dengan nilai rata-rata kelasnya. Atas dasar itu, akan di peroleh tiga kategori 
prestasi siswa, yakni di atas rata-rata kelas, sekitar rata-rata kelas, dan dibawah rata-rata 
kelas. 
B. SARAN 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya 
membangun sangat kami harapkan. 
ii
DAFTAR PUSTAKA 
A. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan 
Pendekatan Interdisipliner, Jakarta : Bumi Aksara, cet ke V, 2000. 
B. Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah 
Republik Indonesia tentang Pendidikan, 2006. 
C. M Echols , John dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta : PT 
Gramedia Pustaka Utama, cet ke XXIV, 2000. 
D. Nizar, Samsul dan Zaenal Effendi Hasibuan, Hadits Tarbawi Membangun Kerangka 
Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah, Jakarta : Kalam Mulia. 
E. Rahmawati, Usti, Ciri Evaluasi Belajar dalam http://ustirahmawati.wordpress.com 
ii 
/2010/07/28/ciri-evaluasi-belajar/ 
F. Syah, Darwyan et. all, Pengembangan Evaluasi Sistem Pendidikan Agama Islam, 
Jakarta : Diadit Media, cet ke I, 2009. 
G. Syah, Darwyan dan Djazimi, Materi Kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi 
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Adab IAIN SMH Banten, 2006. 
H. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT. 
Remaja Rosdakarya, cet ke XII, 2006. 
I. Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung : PT Remaja 
Rosdakarya, cet ke X, 2008.

More Related Content

Similar to Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2

Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2Warnet Raha
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Septian Muna Barakati
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Warnet Raha
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3Septian Muna Barakati
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum20091312
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulumcuteeeee
 
E V A L U A S I K U R I K U L U M
E V A L U A S I  K U R I K U L U ME V A L U A S I  K U R I K U L U M
E V A L U A S I K U R I K U L U Mguest3b924e
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulumcuteeeee
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulumguest3b924e
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulumguest3b924e
 
Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranRAHMANULJA
 
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan PembelajaranKurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajarannaniandriyani
 
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan PembelajaranKurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajarannaniandriyani
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxdhienas
 

Similar to Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2 (20)

Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
E V A L U A S I K U R I K U L U M
E V A L U A S I  K U R I K U L U ME V A L U A S I  K U R I K U L U M
E V A L U A S I K U R I K U L U M
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 3
 
Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaran
 
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan PembelajaranKurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajaran
 
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan PembelajaranKurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajaran
 
Nani
NaniNani
Nani
 
Nani
NaniNani
Nani
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptx
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxrisyadmaulana1
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FSMKTarunaJaya
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...HelmiatulHasanah
 
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Firman Muttaqin
 
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptxPPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptxfajar710984
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
 
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docxTUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docxZullaiqahNurhali2
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.pptsarassasha
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxmeirahayu651
 

Recently uploaded (20)

apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogorapotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
 
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
 
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptxPPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docxTUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
 

Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan berlakunya Undang-Undang Repoblik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional ( UUSPN ) serta segenap Peraturan Pemerintah sebagai pedoman pelaksanaan, perlu diupayakan penyesuaian kurikulum sebagai jenis dan jenjang pendidikan dengan tuntutan perangkat dasar Sistem Pendidikan Nasional tersebut. Ditegaskan dalam UUSPN bahwa yang dimaksudkan dengan kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum sebagai perangkat rencana dan pengaturan guna mencapai tujuan pendidikan nasional merupakan sesuatu yang sangat penting bagi segenap lembaga pendidikan. Tersirat dalam pengertian kurikulum sesuai UUSPN adalah pengaturan mengenai penilaian sebagian bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan Nasional maupun penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Penilaian kegiatan belajar mengajar yang menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan merupakan kegiatan yang perlu direncanakan dan diatur sejalan dengan kurikulum yang berlaku. Dalam UUSPN No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XII pasal 43 dan 44 yang menyatakan bahwa penilaian pendidikan mencakup penilaian kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik serta hasil belajar suatu jenis dan atau jenjang pendidikan. B. TUJUAN Untuk mengetahui materi pengembangan sistem evaluasi PAI. ii
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Evaluasi Pendidikan Secara etimologi evaluasiberasal dari kata evaluation yang berarti penilaian dan atau penaksiran Secara terminologi, evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Evaluasi dalam pendidikan islam merupakan cara atau teknik penilaian terhadap tingkahlaku manusia (baca : peserta didik) berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental psikologis (EQ) dan spiritual religius (SQ), karena manusia hasil pendidikan islam bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersikap religious, melainkan juga berilmu dan berketerampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada tuhan dan masyarakatnya. Jadi evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan langkah akhir dan juga merupakan titik awal dalam menentukan perencanaan pengajaran yang akan dilakukan. Dengan mengevaluasi, pendidik bisa mengetahui sejauh mana peserta didiknya menerima pengajaran yang telah disampaikannya dan dengan itu pendidik juga bisa menela’ah metode ajar yang ia gunakan sehingga bisa memperbaiki, dan atau mempertahankan metode pengajaran yang digunakan apabila hasil evaluasi yang dibeikan kepada peserta didiknya sudah mencapai hasil yang di inginkan. B. Kedudukan Evaluasi dalam Sistem Pendidikan Evaluasi dalam proses pendidikan bersifat mutlak dan perlu adanya (signifikan), karena dengan adanya evaluasi lembaga pendidikan mampu mengontrol hasil belajar peserta didiknya dan meningkatkan kinerja pembelajarannya serta menganlisis setiap metode yang di gunakan pendidik dalam proses belajar mengajar. Bukan hanya itu dengan adanya evaluasi pendidik mampu mengklasifikasikan peserta didik berdasarkan kemampuannya dan apabila memungkinkan bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan superior bisa disatukan dalam program kelas akselerasi, sehingga tidak menghambat kreatifitas dan kredibilitas anak-anak superriot tersebut dan pendidim juga bisa memanfaatkan anak-anak yang memang memiliki kecerdasan di atas rata-rata sebagai fasilitator bagi teman sebayanya. Inilah fungsi aplikatif dari evaluasi hasil pembelajaran. Menurut Darwyan Syah mengutip perkataan M Chabib Thoha ada tiga alasan diperlukannnya evaluasi dalam dunia pendidikan termasuk pendidikan agama islam ; Pertama, terdapat hubungan interdependensi antara tujuan pendidikan, proses belajar mengajar, dan prosedur evaluasi. Tujuan pendidikan akan mengarahkan bagaimana pelaksanaan prosedur belajar mengajar seharusnya dilaksanakan, sekligus merupakan kerangka acuan untuk melaksanakan evluasi hasil belajar. ii
  • 3. Kedua, kegiatan mengevaluasi terhadap hasil belajar merupakan salah satu pendidik professional. Suatu pekerjaan dipandang professional bila pekerjaan tersebut memerlukan pendidikan yang lebih lanjut (advance education) dan latihan khusus (special training). Ketiga, bila dilihat dari pendekatan kelembagaan, kegiatan pendidikan adalah merupakan kegiatan manajemen, yang meliputi kegiatanPlanning, Programming, Organizing, Actuating, Controlling dan Evaluating. C. Fungsi Evaluasi Pendidikan Kegiatan mengevaluasi pendidikan sangat penting dalam proses belajar mengajar. Secara umum fungsi evaluasi pendidikan adalah untuk mendorong dan memotifasi siswa untuk belajar, memantau ketercapaian standar ketuntasan belajar minimum yang telah ditetapkan dan dicapai oleh siswa, sebagai pertanggungan jawab public kepada steak holder pendidikan (sekolah, guru, orangtua, siswa dan masyarakat), sebagai alat untuk mengendalikan dan menjamin mutu kualitas pembelajaran yang yang dilaksanakan di sekolah oleh guru maupun siswa, dan menemukan kesulitan belajar siswa. Seain itu, Ada beberapa fungsi evaluasi yang ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya : 1. Fungsi evaluasi pendidikan ditinjau dari sisi guru dan siswa a) Bagi siswa evaluasi pendidikan berfungsi untuk membantu: 1) Dalam mengaktualisasikan dirinya dengan cara mengembangkan atau mengubah tingkh lakunya kearah yang lebih baik dan lebih maju, 2) Memperoleh kepuasan atas segala upaya yang telah dikerjakannya. b) Bagi guru evaluasi pendidikan berfungsi untuk membantu : 1) Menetapkan berbagai metode dan media, alat dan sumber belajar serta pendekatan pembelajaran yang televan dengan kompetensi yang akan di capai pada proses pembelajaran, 2) Membuat pertimbangan dan keputusan di bidangadministratif berkaitan dengan prosedur penilaianyang akan digunakan serta format-format atau instrument yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan penilaian. 2. Fungsi evaluasi pendidikan ditinjau dari kepentingan beberapa pihak a) Fungsi evaluasi pendidikan bagi guru 1) Mengetahui kemajuan belajar peserta didik 2) Mengetahui kedudukan masing-masing individu peserta didik dalam kelompoknya 3) Mengetahui kelemahan-kelemahan dalam proses belajar mengajar 4) Memperbaiki proses belajar mengajar 5) Menentukan kelulusan peserta didik b) Fungsi evaluasi pendidikan bagi peserta didik 1) Mengetahui kemampuan dan hasil belajar 2) Memperbaiki cara belajar, dan 3) Menumbuhkan motivasi dalam belajar ii
  • 4. c) Fungsi evaluasi pendidikan bagi sekolah 1) Mengukur mutu hasil pendidikan 2) Mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah 3) Membuat keputusan kepada peserta didik, dan 4) Mengadakan perbaikan kurikulum d) Fungsi evaluasi pendidikan bagi orangtua peserta didik 1) Mengetahui hsil belajar anaknya 2) Meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan kepada anaknya dalam belajar, dan 3) Mengarahkan pemilihan jurusan, atau jenis sekolah pendidikan lanjutan bagi mereka. e) Fungsi evaluasi pendidikan bagi masyarakat dan pengguna jasa pendidikan 1) Mengetahui kemajuan sekolah 2) Ikut mengadakan kritik dan saran perbaikan bagi kirikulum pendidikan pada sekolah tersebut, dan 3) Lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usahanya membantu lembaga pendidikan. 3. Fungsi evaluasi pendidikan ditinjau dari fungsi selektif, , dignostik, penempatan, mengukur keberhasilan, fungsi intruksional, fungsi administrative dan fungsi bimbingan. a) Fungsi selektif, yaitu evaluasi digunakan untuk melakukan seleksi atau penilaiannya terhadap peserta didik dengan tujuan : 1) Memilih peserta didik yang dapat diterima pada lembaga pendidikan (sekolah) tertentu 2) Memilih peserta didik yang naik/lulus atau tinggal kelas/tidak lulus 3) Memilih siswa yang berprestasi untuk diberikan beasiswa 4) Memilih siswa yang telah berhak menyelesaikan pendidikan pada suatu jenjang pendidikan. b) Fungsi diagnostik, yaitu evaluasi digunakan untuk melihat kelemahan-kelemahan peserta didik dalam belajar dan factor-faktor penyebabnya. c) Fungsi penempatan, yaitu evaluasi digunakan untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuan dan perkembangan belajar masing-masing peserta didik dalam pembelajaran yang menggunakan system pembelajaran modul, dan strategi belajar tuntas d) Fungsi pengukur keberhasilan, evaluasi digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program pembelajaran yang telah dilaksanakan, meliputi guru, metode yang digunakan, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan system administrasi. e) Fungsi intruksional, yaitu evaluasi dapat bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran daam bentuk : 1) Susunan kontruksi evaluasi dalam bentuk tes akan merangsang guru memperjelas dan merumuskan kembali tujuan-tujuan pembelajaran secara bermakna. ii
  • 5. 2) Hasil evaluasi akan memberikan umpan balik kepada guru, tentang keberhasilan proses pembelajaran guru dan siswa. 3) Evaluasi dalam bentuk tes yang di susun sedemikian rupa akan dapat mendorong timbulnya motivasi velajar dalam diri peserta didik 4) Evaluasi dalam bentuk tes dapat mendorong penguasaan dan pemantapan bahan ajar oleh peserta didik. f) Fungsi administrative, yaitu evauasi dapat digunakan untuk berbagai hal, diantaranya : 1) Melakukan control mutu suatu lembaga pendidikan atau system pendidikan yang sedang berlaku 2) Mengevaluasi program dan sebagai bahan untuk melakukan penelitian 3) Memberikan masukan untuk alternative pengambilan keputusan yang lebih baik mengenai klasifikasi dan penempatan 4) Menambah kualitas pengambilan keputusan dan seleksi 5) Dapatdijadikan ukuran dalam akreditasi lembaga pendidikan (sekolah) g) Fungsi bimbingan, yaitu evaluasi dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosis bakat-bakat dan kemampuan-kemampuan khusus yang dapat dijadikan sebagai bahan unuk melakukan bimbingan kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimilikinya. D. Tujuan Evaluasi Pendidikan Muhibbin syah dalam bukunya psikologi pendidikan dengan pendekatan baru menjelaskan beberapa tujuan evaluasi dalam pendidikan, diantaranya : 1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun ii waktu proses belajar tertentu. 2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. 3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dialakukan siswa dalam belajar 4. Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar. 5. Untuk mengetahui tingkat dayaguna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar (PBM). Berdasarkan undang-undang sisdiknas no 20 tahun 2003 pasal 58 evaluasi hail belajar peserta didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Oleh karena itu, maka evaluasi belajar seyogianya dilakukan guru secara terus menerus dengan berbagai cara, bukan hanya pada saat-saat ulangan terjadwal atau saat ujian belaka.[8] Senada dengan hal di atas, dr Darwyan Syah dalm bukunya Pengembangan Evaluasi Sitem Pendidikan Agama Islam mendeskripsikan beberapa tujuan evaluasi dalam pendidikan, yakni :
  • 6. a. Penelusuran kesesuaian proses pembelajaran dengan rencana ; b. Pengecekkan kelemahan dalam proses pembelajaran ; c. Pencarian penyebab kelemahan dan kesalahan proses pembelajaran ; d. Mengetahui keberhasilan pengajaran yang dilakukan oleh guru ; e. Mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh siswa ; f. Diagnosis dan usaha perbaikan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa ; g. Menempatkan siswa dalam kelas atau kelompoknya ; h. Seleksi kenaikan kelas atau kelulusan ; i. Pemberian bimbingan atau penyuluhan ; j. Mengetahui pencapaian kurikulum ; dan k. Memberikan penilaian dalam keberhasilan untuk pncapaian tujuan pendidikan secara ii kelembagaan. Jadi tujuan evalusi pendidikan Secara sederhana adalah untuk mengetahui hasil pengajaran yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu, sehingga pendidik bisa menilai peserta didiknya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya dan mengetahui dan menganalisis tingkat metode yang digunakan pendidik dalam proses belajar mengajar. E. Objek dan Subjek Evaluasi Pendidikan 1. Objek evaluasi Objek atau sasaran evaluasi merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat untuk dilakukan evaluasi, penilaian atau pengukuran karena keinginan untuk mendapatkan informasi dari yang akan dijadikan evaluasi, penilaian dan pengukuran. Ada tiga objek penilaian dalam evaluasi pembelajaran, yakni input, transformasi dan output. a) Input Input (masukan) adalah bahan mentah yang akan dimasukkan dalam transformasi pendidikan. Input evaluasi adalah siswa, dan yang menjadi objek evaluasi pendidikan pada input siswa adalah prestasi atau hasil belajar, sikap, motivasi, intelegensi, bakat, kecerdasan emosional, minat dan kepribadian. 1) Hasil belajar atau prestasi belajar. Hasil belajar adalah sejumlah kemampuan (kognitif, afektif dan psikomotor) yang telah dikuasi siswa setelah selesainya suatu pelaksanaan program pembelajaran. Sedangkan prestasi belajar adalah sejumlah kemampuan (kognitif, afektif dan psikomotor) yang telah dikuasai siswa setelah melakukan program pembelajaran dalam kurun waktu tertentu, misalnya pada akhir semester, atau pada akhir kegiatan satuan pendidikan dalam bentuk hasil ujian sekolah atau ujian nasional. 2) Sikap. Sikap di ukur dengan menggunakan instrument skala sikap, seperti skala sikap yang dikembangkan oleh likert, thurstone, semantic differensial.
  • 7. 3) Motivasi. Motivasi di ukur dengan menggunakan skala tertentu yang dikembangkan dari teori-teori motivasi. 4) Intelegensi. Intelegensi diukur dengan menggunakan tes intelegensi, seperti tes intelegensi multiple, tes weschler. 5) Bakat. Tes bakat di ukur dengan menggunakan tes bakat, seperti tes bakat seni, tes bakat mekanik, tes bakat olahraga, tes bakat numerik. 6) Kecerdasan emosional. Tes ini dapat di ukur dengan menggunakan skala yang dikembangkan dari teori-teori kecerdasan emosional seperti ECI (Emotional Competence Intellegence). 7) Minat. Minat dapat di ukur dengan menggunakan instrumenyang dikembangkan dari teori-teori minat. 8) Kepribadian, tes ini dapat di ukur dengan menggunakan tes kepribadian seperti Minnesota Multiphasic Personality Inventory(MMPI) b) Transformasi Merupakan mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Unsure-unsur transformasi yang dapat dijadikan objek evaluasi pendidikan meliputi (1) kurikulum atau materi pemblajaran (2) metode dan cara penilaian (3) sarana pendidikan / media (4) system administrasi (5) guru dan personil lainnya c) Output Adalah bahan jadi yang dihasilkan dari proses transformasi. Dan output evaluasi pendidikan adalah siswa yang menjadi lulusan lembaga pendidikan tertentu. Evaluasi terhadap lulusan dilakukan untuk mengerahui seberapa besar tingkat pencapaian/prestasi belajar siswa selama mengikuti program pembelajaran di sekolah. Alat evaluasi yang digunakan adalah tes dalam bentuk tes pencapaian atauachievement test. 2. Subjek evaluasi Subjek evaluasi berarti personal yang melakukan kegiatan evaluasi. Dan yang menjadi subjek evaluasi tergantug kapabilitas individu tersebut, seperti mampu menganalisis dan meninterpretasikan hasil evaluasi. Misalnya; a) Subjek evaluasi prestasi belajar adalah guru b) Subjek tes kemampuan bakat, minat dan yang lainnya yang menggunakan instrument atau skala-skala tertentu bisa meminta bantuan pada ahlinya yang telah di persiapkan. c) Subjek tes kepribadian adalah psikolog atau individu lain yang telah di persiapkan secara khusus. ii
  • 8. F. Ciri-Ciri Evaluasi Pendidikan Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang memiliki ciri-ciri khas dari kegiatan yang lain. Di antara ciri-ciri khas yang dimiliki evaluasi hasil belajar yaitu: Dilakukan secara tidak langsung, Menggunakan ukuran kuantitatif, Menggunakan unit-unit satuan yang bersifat tetap, Bersifat relative dan Sering terjadi kesalahan-kesalahan. 1. Evaluasi yang dilaksanakan dalam rangka mengukur keberhasilan peserta didik itu, pengukurannya dilakukan secara tidak langsung. Misalnya, jika seorang dosen/guru ingin mengetahui manakah di antara peserta didiknya yang tergolong pandai, maka yang diukur bukan pandainya tetapi indikator atau hal-hal yang merupakan pertanda bahwa seseorang dapat disebut sebagai orang yang pandai. 2. Pengukuran dalam rangka menilai keberhasilan belajar peserta didik pada umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang yang bersifat kuantitatif atau lebih sering menggunakan simbol-simbol angka. Hasil-hasil pengukuran yang berupa angka-angka itu selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode statistik lalu diinterpretasi kualitatif. 3. Pada kegiatan evaluasi hasil belajar pada umumnya digunakan unit-unit atau satuan-satuan ii yang tetap. 4. Prestasi yang dicapai oleh peserta didik dari waktu ke waktu bersifat relatif. Misalnya, Seorang mahasiswa pada saat mengikuti MID semester nilainya 80, pada ujian akhir mendapat nilai 60, dan penugasan terstruktur mendapat nilai 50. Ketidaksamaan nilai tesebut disebabkan karena yang diukur pada hasil evaluasi bukanlah benda mati melainkan mahluk hidup yang sewaktu-waktu bisa beruba karena keadaan, ruang dan waktu. 5. Dalam kegiatan evaluasi hasil belajar, sulit untuk dihindari terjadinya kekeliruan pengukuran (error). Menurut J.P.Gillford yang dikutif Anas Sudijono menyebutkan sumber-sumber kekeliruan pengukuran (error) yaitu; 1) kekeliruan pengukuran yang bersumber dari kekeliruan sampling. 2) kekeliruan pengukuran yang bersumber dari kekeliruan skoring.3) kekeliruan pengukuran yang bersumber dari kekeliruan rangking. 4) kekeliruan pengukuran yang bersumber dari kekeliruan quessing. Jika dicermati ciri-ciri evaluasi hasil belajar tersebut, maka alat ukurlah merupakan faktor penentu tercapainya evaluasi hasil belajar.[10] G. Jenis Evaluasi Pendidikan Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya pun banyak, mulai yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. 1. Pre test dan Post test Kegiatan pre test dilakukan oleh guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya, ialah untuk mengidentifikasi saraf pengetahuan siswa mengenai
  • 9. bahan yang akan disajikan. Evaluasi semacam ini relatif singkat dan sering tidak memerlukan instrument tertulis. Post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru setiap kali akhir pengajaran (penyajian materi). Tujuannya untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah di ajarkan. Evaluasi ini juga relative singkat dan cukup dengan menggunakan instrument sederhana yang berisi item-itemyang jumlahnya sangat terbatas. 2. Evaluasi prasyarat Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre test. Tujunnya adalah untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan di ajarkan. Misalnya evaluasi penguasaan penjumlahan bilangan sebelum memulai pelajaran perkalian bilangan, karena penjumlahan merupakan prasyarat atau dasar perkalian. 3. Evaluasi diagnostik[13] Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasi siswa. Instrument evaluasi jenis ini dititikberatkan pada bahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapatkan kesulitan. 4. Evaluasi formatif Evaluasi jenis ini kurang lebih sma dengan ulangan yang dilakukan pada setip akhir penyajian satuan pelajran atau modul. Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostic, yakni untuk mendiagnosis (mengetahui penyakit/kesulitan) belajar siswa. Hasil diagnosis kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan pengajaran remedial (perbaikan). 5. Evaluasi sumatif Ragam penilaian sumatif kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi. 6. Ujian Akhir Nasional (UAN) UAN (ujian akhir nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Namun, UAN yang mulai diberlakukan pada tahun 2002 itu dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan tertentu yakni jenjang SD, SLTP dan SLTA. 7. Ujian selektif Adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk lembaga pendidikan tertentu. ii
  • 10. 8. Penilaian penempatan Adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan prasarat yang di perlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang di programkan sebelum memulai kegiatanbelajar untuk program itu. H. Syarat dan Prinsip Evaluasi Pendidikan 1) Syarat evaluasi pendidikan Mengacu pada kurikulum balitbang depdiknas, diantara syarat evaluasi pendidikan antara lain adalah sebagai berikut :  Memandang penilaian dan kegiatan belajar secara terpadu  Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin ii diri  Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa  Mempertimbangkan berbagai kebutuhankhusus siswa  Mengembangkan dan menyediakan system pencatatan yang berfariasi daam pengamatan kegiatan belajar siswa  Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan tentang tingkat kepercayaan siswa.  Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri,  Melakukan berbagai strategi penilaian dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentng hasil belajar siswa  Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan tentang tingkat kepercayaan siswa. 2) Prinsip evaluasi  Validitas, berarti kebasahan atau kebenaran.sebauah alat evaluasi dipandang valid (abasah) apabila dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.  Reliabilitas, berarti tahan uji atau dapat di percaya. Sebuah alat evaluasi dipandang reliable[16] atau tahan uji, apabila memiliki konsistensi atau keajegan hasil.  Obyektivitas  Praktikabilitas (praktis dan mudah pengadministrasiannya)  Ekonomis  Transparan  Berkeadilan  Berfokus pada kompetensi  Mendidik  Bermakna
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Sistem evaluasi atau penilaian adalah cara yang digunakan dalam menentukan derajat keberhasilan hasil penilaian, sehingga kedudukan siswa dapat diketahui, apakah telah mencapai tujuan intruksional ataukan belum. Sistem penilian hasil belajar pada umumnya dibedakan dua system, yakni penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan Patokan (PAP). Penilaian acuan norma (PAN) adalah penilaian yang diacukan kepada rata-rata kelompoknya. Dengan demikian dapat diketahui posisi kemampuan siswa dalam kelompoknya. Untuk itu norma atau criteria yang digunakan dalam menentukan derajar prestasi seorang siswa, dibandingkan dengan nilai rata-rata kelasnya. Atas dasar itu, akan di peroleh tiga kategori prestasi siswa, yakni di atas rata-rata kelas, sekitar rata-rata kelas, dan dibawah rata-rata kelas. B. SARAN Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. ii
  • 12. DAFTAR PUSTAKA A. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Jakarta : Bumi Aksara, cet ke V, 2000. B. Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Pendidikan, 2006. C. M Echols , John dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, cet ke XXIV, 2000. D. Nizar, Samsul dan Zaenal Effendi Hasibuan, Hadits Tarbawi Membangun Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah, Jakarta : Kalam Mulia. E. Rahmawati, Usti, Ciri Evaluasi Belajar dalam http://ustirahmawati.wordpress.com ii /2010/07/28/ciri-evaluasi-belajar/ F. Syah, Darwyan et. all, Pengembangan Evaluasi Sistem Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Diadit Media, cet ke I, 2009. G. Syah, Darwyan dan Djazimi, Materi Kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Adab IAIN SMH Banten, 2006. H. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, cet ke XII, 2006. I. Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, cet ke X, 2008.