SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
1
LINTAS WAKTU BUDAYA BETAWI
Siapa sih sekarang ini yang engga tahu betawi ?
Yaa…
Betawi atau Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang
penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta.
Sejumlah pihak berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil
perkawinan antaretnis dan bangsa pada masa lalu. Secara biologis, mereka
yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah
campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke
Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya
terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari
perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di
Jakarta, seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar,
Ambon, dan Tionghoa
Setiap suku pasti memiliki bahasa tersendiri. Bahasa Betawi memiliki
keunikan tersendiri. Seperti yang kita ketahui, Bahasa Betawi memiliki
dialek yang unik. Terdapat dua jenis dialek berdasarkan dua daerah, seperti
di daerah Betawi Tengah yang memiliki dialek yang umumnya
menggunakan huruf " E " dan di daerah pinggir memiliki dialek dengan
huruf " A ". Contohnya, jika mengucapkan kata " Apa ", di daerah tengah
mengucapkannya dengan kata " Ape " sedangkan dibagian pinggir
mengucapkannya dengan kata " Apa "
seorang anggota Dewan Pakar Lembaga Kebudayaan Betawi, Ridwan Saidi,
sambil mengutip pendapat Bern Nothover (1995), mencatat bahwa, apa
yang dikenal kini sebagai Bahasa Betawi adalah bahasa Melayu dialek Nusa
Kalapa (bersama Pakuan merupakan dua kota penting pada jaman kerajaan
2
Pajajaran di bawah Prabu Siliwangi yang kemudian namanya berganti
menjadi Jakarta) yang telah dipergunakan di Jakarta paling sedikit sejak
abad 10 (Babad Tanah Betawi, 2002). Penduduk Nusa Kalapa sendiri
sebelum abad 10, sebagaimana halnya seluruh penduduk Nusa Jawa, besar
kemungkinan berbahasa Kawi atau Jawi. Memang, tidak semua kosa kata
Betawi lama berasal dari bahasa Kawi/Jawi, karena juga terdapat
campuran bahwa Melayu Polinesia, dan kemudian pada abad 16 mendapat
pengaruh Portugis, di samping juga pengaruh bahasan Sunda pada abad
14, ketika kekuasaan Sunda memfungsikan pelabuhan
Kalapa, dan bahasa-bahasa lain pada masa-masa berikutnya.
Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan
Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam
kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara.
3
ASAL USUL KATA BETAWI ?
Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni
Jakarta dan bahasa Melayu Kreol yang digunakannya, dan juga
kebudayaan Melayunya. Mengenai asal mula kata Betawi, menurut para
ahli dan sejarahwan[siapa?] ada beberapa acuannya:
Kemungkinan nama Betawi yang berasal dari jenis tanaman pepohonan ada
kemungkinan benar. Menurut Sejarahwan Ridwan Saidi Pasalnya, beberapa
nama jenis flora selama ini memang digunakan pada pemberian nama
tempat atau daerah yang ada di Jakarta, seperti Gambir, Krekot, Bintaro,
Grogol dan banyak lagi. "Seperti Kecamatan Makasar, nama ini tak ada
hubungannya dengan orang Makassar, melainkan diambil dari jenis
rerumputan"[5]
Sehinga Kata "Betawi" bukanlah berasal dari kata "Batavia" (nama lama
kota Jakarta pada masa Hindia Belanda), dikarenakan nama Batavia lebih
merujuk kepada wilayah asal nenek moyang orang Belanda.
Batavia merupakan nama Latin untuk tanah Batavia pada zaman Romawi.
Perkiraan kasarnya berada sekitar kota Nijmegen, Belanda, dalam
Kekaisaran Romawi. Sisa lahan ini kini dikenal sebagai Betuwe. Selama
Renaisans, sejarawan Belanda mencoba untuk mempromosikan Batavia
menjadi sebuah status "nenek moyang" dari orang-orang Belanda.
Kemudian mereka mulai menyebut diri Orang-orang atau penduduk
Batavia, kemudian hal tersebut mengakibatkan munculnya Republik
Batavia, dan mengambil nama "Batavia" untuk koloni mereka seperti Hindia
Belanda, di mana mereka mengganti nama menjadi dari Kota Jayakarta
menjadi Batavia dari 1619 sampai sekitar 1942, ketika namanya diubah
menjadi Djakarta (ini adalah kependekan dari nama mantan Jayakarta,
kemudian diubah kembali ejaannya menjadi Jakarta). Nama itu (Batavia)
juga digunakan di Suriname, di mana mereka mendirikan Batavia,
Suriname, dan di Amerika Serikat di mana mereka mendirikan kota dan
kota Batavia, New York. Nama ini menyebar lebih jauh ke barat di Amerika
4
Serikat untuk tempat-tempat seperti Batavia, Illinois, dekat Chicago, dan
Batavia, Ohio.
Kemudian penggunaan kata Betawi sebagai sebuah suku yang pada masa
hindia belanda, diawali dengan pendirian sebuah organisasi yang bernama
Pemoeda Kaoem Betawi yang lahir pada tahun 1923.
KEPERCAYAAN
Orang Betawi sebagian besar menganut agama Islam, tetapi yang menganut
agama Kristen; Protestan dan Katholik juga ada namun hanya sedikit
sekali. Di antara suku Betawi yang beragama Kristen, ada yang
menyatakan bahwa mereka adalah keturunan campuran antara penduduk
lokal dengan bangsa Portugis. Hal ini wajar karena pada awal abad ke-16,
Surawisesa, raja Sunda mengadakan perjanjian dengan Portugis yang
membolehkan Portugis membangun benteng dan gudang di pelabuhan
Sunda Kalapa sehingga terbentuk komunitas Portugis di Sunda Kalapa.
Komunitas Portugis ini sekarang masih ada dan menetap di daerah
Kampung Tugu, Jakarta Utara.
PROFESI
Di Jakarta, orang Betawi sebelum era pembangunan orde baru, terbagi atas
beberapa profesi menurut lingkup wilayah (kampung) mereka masing-
masing. Semisal di kampung Kemanggisan dan sekitaran Rawabelong
banyak dijumpai para petani kembang (anggrek, kemboja jepang, dan lain-
lain). pedagang, pembatik juga banyak dilakoni oleh kaum betawi. Petani
dan pekebun juga umum dilakoni oleh warga Kemanggisan.
Warga Tebet aslinya adalah orang-orang Betawi gusuran Senayan, karena
saat itu Ganefonya Bung Karno menyebabkan warga Betawi eksodus ke
Tebet dan sekitarnya untuk "terpaksa" memuluskan pembuatan kompleks
olahraga Gelora Bung Karno yang kita kenal sekarang ini. Karena asal-
muasal bentukan etnis mereka adalah multikultur (orang Nusantara,
Tionghoa, India, Arab, Belanda, Portugis, dan lain-lain), profesi masing-
masing kaum disesuaikan pada cara pandang bentukan etnis dan bauran
etnis dasar masing-masing.
PERILAKU DAN SIFAT
Asumsi kebanyakan orang tentang masyarakat Betawi ini jarang yang
berhasil, baik dalam segi ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Padahal tidak
sedikit orang Betawi yang berhasil. Beberapa dari mereka adalah
Muhammad Husni Thamrin, Benyamin Sueb, dan Fauzi Bowo yang menjadi
Gubernur Jakarta saat ini .
Ada beberapa hal yang positif dari Betawi antara lain Jiwa sosial mereka
sangat tinggi, walaupun terkadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan
cenderung tendensius. orang betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama
5
yang tercermin dari ajaran orangtua (terutama yang beragama islam),
kepada anak-anaknya. Masyarakat betawi sangat menghargai pluralisme.
hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat betawi dan
pendatang dari luar Jakarta.
Orang betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. terbukti dari
perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan
yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang
kromong, dan lain-lain.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar
masyarakat betawi masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi di lahan
lahirnya sendiri. namun tetap ada optimisme dari masyarakat betawi
generasi mendatang yang justreu akan menopang modernisasi tersebut.
Cerita rakyat
Cerita rakyat yang berkembang di Jakarta selain cerita rakyat yang sudah
dikenal seperti Si Pitung, juga dikenal cerita rakyat lain seperti serial
Jagoan Tulen atau si jampang yang mengisahkan jawara-jawara Betawi
baik dalam perjuangan maupun kehidupannya yang dikenal "keras". Selain
mengisahkan jawara atau pendekar dunia persilatan, juga dikenal cerita
Nyai Dasima yang menggambarkan kehidupan zaman kolonial. cerita
lainnya ialah Mirah dari Marunda, Murtado Macan Kemayoran, Juragan
Boing dan yang lainnya.
6
Senjata tradisional
Senjata khas Jakarta adalah bendo atau golok yang bersarungkan dari
kayu.
Rumah tradisional
Rumah tradisional/adat Betawi adalah rumah kebaya
7
Gambang Kromong
Gambang keromong (sering pula ditulis gambang kromong) adalah sejenis
orkes yang memadukan gamelan dengan alat musik umum. Sebutan
gambang keromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu
gambang dan keromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang keromong
tidak lepas dari seorang pimpinan golongan Cina yang bernama Nie Hu-
kong.
Bilahan gambang yang berjumlah 18 buah, biasa terbuat dari kayu
suangking, huru batu atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila
dipukul. Keromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi, berjumlah 10
buah (sepuluh pencon). Tangga nada yang digunakan dalam gambang
keromong adalah tangga nada pentatonik Cina. Instrumen pada gambang
keromong terdiri atas gong, gendang, suling, bonang, kecrek, dan rebab
atau biola sebagai pembawa melodi.
Orkes gambang keromong merupakan perpaduan yang serasi antara unsur-
unsur pribumi dengan unsur Tionghoa. Secara fisik unsur Tionghoa
tampak pada alat-alat musik gesek yaitu Tehyan, Kongahyan dan Sukong.
Perpaduan kedua unsur kebudayaan tersebut tampak pula pada
perbendarahaan lagu-lagunya. Di samping lagu-lagu yang menunjukan sifat
pribumi seperti Jali-jali, Surilang, Persi, Balo-balo, Lenggang-lenggang
Kangkung, Onde-onde, Gelatik Ngunguk dan sebagainya, terdapat pula
lagu-lagu yang jelas bercorak Tionghoa, baik nama lagu, alur melodi
maupun liriknya seperti Kong Jilok, Sipatmo, Phe Pantaw, Citnosa,
Macuntay, Gutaypan, dan sebagainya.
8
Lagu-lagu yang dibawakan pada musik gambang keromong adalah lagu-
lagu yang isinya bersifat humor, penuh gembira, dan kadangkala bersifat
ejekan atau sindiran. Pembawaan lagunya dinyanyikan secara bergilir
antara laki-laki dan perempuan sebagai lawannya.
Gambang keromong merupakan musik Betawi yang paling merata
penyebarannya di wilayah budaya Betawi, baik di wilayah DKI Jakarta
sendiri maupun di daerah sekitarnya
Dewasa ini juga terdapat istilah "gambang keromong kombinasi". Gambang
keromong kombinasi adalah orkes gambang keromong yang alat-alatnya
ditambah atau dikombinasikan dengan alat-alat musik Barat modern
seperti gitar melodis, bas, gitar, organ, saksofon, drum dan sebagainya,
yang mengakibatkan terjadinya perubahan dari laras pentatonik menjadi
diatonik tanpa terasa mengganggu. Hal tersebut tidak mengurangi ke-
khasan suara gambang keromong sendiri, dan lagu-lagu yang dimainkan
berlangsung secara wajar dan tidak dipaksakan.
LENONG
L e-
19 atau awal abad ke-20. Kesenian teatrikal tersebut mungkin merupakan
9
adaptasi oleh masyarakat Betawi atas kesenian serupa seperti “komedi
bangsawan” dan “teater stambul” yang sudah ada saat itu. Selain itu,
Firman Muntaco, seniman Betawi, menyebutkan bahwa lenong berkembang
dari proses teaterisasi musik gambang kromong dan sebagai tontonan
sudah dikenal sejak tahun 1920-an.
Lakon-lakon lenong berkembang dari lawakan-lawakan tanpa plot cerita
yang dirangkai-rangkai hingga menjadi pertunjukan semalam suntuk
dengan lakon panjang dan utuh.
Pada mulanya kesenian ini dipertunjukkan dengan mengamen dari
kampung ke kampung. Pertunjukan diadakan di udara terbuka tanpa
panggung. Ketika pertunjukan berlangsung, salah seorang aktor atau aktris
mengitari penonton sambil meminta sumbangan secara sukarela.
Selanjutnya, lenong mulai dipertunjukkan atas permintaan pelanggan
dalam acara-acara di panggung hajatan seperti resepsi pernikahan. Baru di
awal kemerdekaan, teater rakyat ini murni menjadi tontonan panggung.
Setelah sempat mengalami masa sulit, pada tahun 1970-an kesenian
lenong yang dimodifikasi mulai dipertunjukkan secara rutin di panggung
Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Selain menggunakan unsur teater modern
dalam plot dan tata panggungnya, lenong yang direvitalisasi tersebut
menjadi berdurasi dua atau tiga jam dan tidak lagi semalam suntuk.
Selanjutnya, lenong juga menjadi populer lewat pertunjukan melalui
televisi, yaitu yang ditayangkan oleh Televisi Republik Indonesia mulai
tahun 1970-an. Beberapa seniman lenong yang menjadi terkenal sejak saat
itu misalnya adalah Bokir, Nasir, Siti, dan Anen.
Jenis lenong
Terdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. Dalam
lenong denes (dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti “dinas” atau
“resmi”), aktor dan aktrisnya umumnya mengenakan busana formal dan
kisahnya ber-seting kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan, sedangkan
dalam lenong preman busana yang dikenakan tidak ditentukan oleh
sutradara dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari. Selain
itu, kedua jenis lenong ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan;
lenong denes umumnya menggunakan bahasa yang halus (bahasa Melayu
tinggi), sedangkan lenong preman menggunakan bahasa percakapan sehari-
hari.
10
ONDEL-ONDEL
Ondel-ondel merupakan salah satu kebudayaan dari Betawi, saat kota
Jakarta berulang tahun sosok yang satu ini tidak akan pernah ketinggalan,
bentuk yang unik dan berwarna warni membuat acara tersebut semakin
meriah, ondel-ondel bisa di bilang sebagai maskotnya kota Jakarta,yang
mayoritas penduduknya suku Betawi, meskipun perkembangan jaman yang
sudah serba canggih sosok ini tidak akan pernah lekang oleh jaman, setiap
orang selalu menunggu kehadirannya.
Ondel-ondel ini terbuat dari kertas dengan ukuran tingginya sekitar dua
setengah meter, dengan diameter garis tengah delapan puluh centimeter,
bentuknya yang berwarna warni dan selalu berpasangan, kerangka ondel-
ondel ini terbuat dari anyaman bambu sehingga mudah untuk di pikul,
bagian kepalanya buiat topeng sedangkan rambutnya terbuat dari ijuk atau
yang biasa untuk membuat sapu, ijuk dibalut dengan kertas berwarna
warni sehingga mirip dengan rambut.
Bukan hanya kota jakarta saja yang mempunyai sejarah akan tetapi ondel-
ondel ini juga mempunyai sejarah, ondel-ondel ini sudah ada sejak jaman
pejajahan, pada jaman dulu ondel-ondel sering di gunakan sebagai penolak
bala, tujuannya adalah agar roh-roh halus yang bergentayangan sering
mengganggu manusia bisa diusir, bentuk wajah yang menyeram dan
matanya yang melotot dipercaya mampu untuk mengusir roh-roh
halus,selain itu ondel-ondel juga berfungsi sebagai pengusir wabah di suatu
desa.
11
Tetapi pada jaman pemerintahan Gubernur Ali Sadikin pada tahun 1966-
1977 ondel-ondel mulai diangkat sebagai kesenian rakyat, akan tetapi
penampilan sosok ini belum menarik seperti sekarang, sebelumnya ondel-
ondel ini mirip dengan orang-orangan sawah sangat menyeramkan, namun
oleh Ali Sadikin sedikit demi sedikit tampilan ondel-ondel ini mulai di
permak hingga penampilannya menarik hingga saat ini
Ondel-ondel juga sering di iringi dengan musik gambang kromong yaitu
kesenian musik khas Betawi yang dimainkannya secara berkelompok,
selain ondel-ondel musik ini juga sering mengiringi pertunjukan lenong
betawi,
Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering
ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Nampaknya ondel-ondel
memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak
cucunya atau penduduk suatu desa.
Di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, di Jawa Tengah disebut
Barongan Buncis, sedangkan di Bali lebih dikenal dengan nama Barong
Landung. Menurut perkiraan jenis pertunjukan itu sudah ada sejak
sebelum tersebarnya agama Islam di Pulau Jawa.
Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh
halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk
menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu
terhormat, misainya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun.
Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel ternyata masih tetap
bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.
TANJIDOR
12
Tanjidor adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian
ini sudah dimulai sejak abad ke-19. Alat-alat musik yang digunakan
biasanya terdiri dari penggabungan alat-alat musik tiup, alat-alat musik
gesek dan alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini digunakan untuk
mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya
kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat
Betawi secara luas layaknya sebuah orkes. Kesenian Tanjidor juga terdapat
di Kalimantan Barat, sementara di Kalimantan Selatan sudah punah.
MUSIK SAMRAH
Samrah adalah salah satu budaya Betawi. Orkes samrah berasal dari
Melayu sebagaimana tampak dari lagu-lagu yang dibawakan seperti lagu
Burung Putih, Pulo Angsa Dua, Sirih Kuning, dan Cik Minah dengan corak
Melayu, disamping lagu lagu khas Betawi, seperti Kicir-kicir, Jali-jali,
Lenggang-lenggangKangkung dan sebagainya. Tarian yang biasa di iringi
orkes ini disebut Tari Samrah.
Gerak tariannya menunjukkan persamaan dengan umumnya tari Melayu
yang mengutamakan langkah langkah dan lenggang lenggok berirama,
ditambah dengan gerak-gerak pencak silat, seperti pukulan, tendangan,
dan tangkisan yang diperhalus. Biasanya penari samrah turun berpasang-
pasangan. Mereka menari diiringi nyanyian biduan yang melagukan
pantun-pantun bertherna percintaan dengan ungkapan kata-kata
merendahkan diri seperti orang buruk rupa hina papa tidak punya apa-apa.
13
PERKAWINAN BETAWI
Perkawinan Adat Pengantin Betawi ditandai dengan serangkaian prosesi.
Didahului masa perkenalan melalui Mak Comblang. Dilanjutkan lamaran.
Pingitan. Upacara siraman. Prosesi potong cantung atau ngerik bulu kalong
dengan uang logam yang diapit lalu digunting. Malam pacar, mempelai
memerahkan kuku kaki dan kuku tangannya dengan pacar.
Puncak adat Betawi adalah Akad Nikah. Mempelai wanita memakai baju
kurung dengan teratai dan selendang sarung songket. Kepala mempelai
wanita dihias sanggul sawi asing serta kembang goyang sebanyak 5 buah,
serta hiasan sepasang burung Hong. Dahi mempelai wanita diberi tanda
merah berupa bulan sabit menandakan masih gadis saat menikah.
Mempelai pria memakai jas Rebet, kain sarung plakat, Hem, Jas, serta
kopiah. Ditambah baju Gamis berupa Jubah Arab yang dipakai saat resepsi
dimulai. Jubah, Baju Gamis, Selendang yang memanjang dari kiri ke kanan
serta topi model Alpie menandai agar rumah tangga selalu rukun dan
damai.
Prosesi Akad Nikah Mempelai pria dan keluarganya datang naik andong
atau delman hias. Disambut Petasan. Syarat mempelai pria diperbolehkan
masuk menemui orang tua mempelai wanita adalah prosesi ‘Buka Palang
Pintu’. Yakni, dialog antara jagoan pria dan jagoan wanita, kemudian
ditandai pertandingan silat serta dilantunkan tembang Zike atau lantunan
ayat-ayat Al Quran. Pada akad nikah, rombongan mempelai pria membawa
hantaran berupa:
1. Sirih, gambir, pala, kapur dan pinang. Artinya segala pahit, getir,
manisnya kehidupan rumah tangga harus dijalani bersama antara
suami istri.
14
2. Maket Masjid, agar tidak lupa pada agama dan harus menjalani
ibadah shalat serta mengaji.
3. Kekudang, berupa barang kesukaan mempelai wanita misalnya salak
condet, jamblang, dan sebagainya.
4. Mahar atau mas kawin.
5. Pesalinan berupa pakaian wanita seperti kebaya encim, kain batik,
lasem, kosmetik, sepasang roti buaya. Buaya merupakan pasangan
yang abadi dan tidak berpoligami serta selalu mencari makan
bersama-sama.
6. Petisie yang berisi sayur mayur atau bahan mentah untuk pesta,
misalnya wortel, kentang, telur asin, bihun, buncis dan sebagainya.
INI YANG UNIK DALAM PERKAWINAN ADAT BETAWI…
Roti buaya adalah hidangan Betawi berupa roti manis berbentuk buaya.
Roti buaya senantiasa hadir dalam upacara pernikahan dan kenduri
tradisional Betawi.
Makna
Suku Betawi percaya bahwa buaya hanya kawin sekali dengan
pasangannya; karena itu roti ini dipercaya melambangkan kesetiaan dalam
perkawinan. Pada saat pernikahan, roti diletakkan di sisi mempelai
perempuan dan para tamu kondisi roti ini melambangkan karakter dan
sifat mempelai laki-laki.Buaya secara tradisional dianggap bersifat sabar
(dalam menunggu mangsa).Selain kesetiaan, buaya juga melambangkan
kemapanan.Akan tetapi kini dalam simbolisme budaya modern, makna
buaya berubah menjadi hal yang buruk, misalnya buaya judi, buaya minum
(pemabuk) dan buaya darat (orang yang mata keranjang).
15
PALANG PINTU
Palang Pintu Betawi merupakan upacara adat Betawi yang biasanya
dilaksanakan untuk pernikahan adat betawi.
Palang dalam bahasa berati menghalangi dan pintu berati tempat masuk,
palang pintu berarti menghalangi sesuatu yang ingin masuk . Palang Pintu
Betawi sendiri yaitu upacara adat betawi dimana pada saat rombongan
mempelai laki – laki sampe di tempat mempelai wanita, mempelai laki – laki
tidak diperkenankan masuk sebelum menyelesaikan syarat -syarat yang
diminta oleh pihak besan mempelai wanita. Syaratnya biasanya adu dua ,
yang pertama pihak mempelai laki – laki harus bisa maen silat
(mengalahlan tukang pukul pihak mempelai wanita). Syarat kedua yaitu
sikeh, mempelai laki – laki dituntut untuk bisa mengaji.
Kaedah yang terkandung dari upacara palang pintu adalah penganten laki –
laki dituntut bisa maen silat agar dapat melindungi calon istrinya dari
orang – orang yang ingin berbuah jahat. dan juga penganten laki – laki
dituntut harus bisa mengaji agar nantinya bisa menjadi imam yang baik
dalam segi agama islam dan mencontohkan hal – hal baik kepada anak dan
istrinya.
16
COKEK
Tari Cokek merupakan tarian yang berasal dari budaya Betawi Tempo
Doloe. Dewasa ini orkes gambang kromong biasa digunakan untuk
mengiringi tari pertunjukan kreasi baru, pertunjukan kreasi baru, seperti
tari Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya, disamping sebagai
pengiring tari pergaulan yang disebut tari cokek. Tari cokek ditarikan
berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Tarian khas Tanggerang ini
diwarnai budaya etnik China. Penarinya mengenakan kebaya yang disebut
cokek
Jenis tarian ini diduga kuat merupakan kebudayaan yang berasal dari
Tiongkok dan telah dikenal oleh masyarakat pesisir pada kisaran abad XIX.
Adalah Tan Sio Kek seorang pedagang dari daratan China yang pertama kali
mengenalkan tarian ini pada masa lalu.
Masyarakat pesisir khususnya di daerah Teluk Naga yang secara langsung
berinteraksi dengan para pedagang dari negara lain lambat laun mengenal
baik tarian yang awalnya dibawakan oleh para wanita ini. Perlahan tarian
yang identik dengan gerakan melenggok ini menyebar di berbagai wilayah
hingga ke Banten dan Betawi. Namun demikian masyarakat setempat tidak
serta merta mengikuti gerakan tari yang dikenalkan oleh Tan Sio Kek
melainkan telah menambahkan kebudayaan setempat yakni Banten dan
Betawi dalam gerakan dan properti yang digunakan para penarinya.
Menurut beberapa sumber sejarah tari cokek betawi mulanya
dipertunjukan oleh 3 wanita selaku penarinya. Dari awal kelahirannya
tarian ini memang sudah terlihat sebagai tarian kelompok yang dimainkan
oleh lebih dari satu penari. Namun demikian pertunjukan tari cokek
modern kerap disajikan oleh lebih dari 3 penari.
Pada masa lalu selain dipertunjukkan dalam acara pernikahan dan acara
17
adat lainnya tarian ini juga kerap dijadikan sebagai bentuk sambutan
terhadap tamu undangan
DAFTAR PUSTAKA :
Saidi, Ridwan. Profil Orang Betawi: Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat
Istiadatnya
jakartakuliner2.blogspot.com/2013/06/sejarah-ondel-ondel
hahab, Alwi (2004). Junaidi, Irfan, ed. Saudagar Baghdad dari Betawi
(dalam Indonesia). Jakarta: Penerbit Republika

More Related Content

Similar to LINTAS WAKTU BUDAYA BETAWI

Budayasukubatak 110306194634-phpapp01
Budayasukubatak 110306194634-phpapp01Budayasukubatak 110306194634-phpapp01
Budayasukubatak 110306194634-phpapp01
Agoes Rakbika
 
Sosiologi(Suku Batak)
Sosiologi(Suku Batak)Sosiologi(Suku Batak)
Sosiologi(Suku Batak)
Erma21_
 
Makalah batik Pekalongan
Makalah batik PekalonganMakalah batik Pekalongan
Makalah batik Pekalongan
yunitariyani
 
Tugas makalah b. ind
Tugas makalah b. indTugas makalah b. ind
Tugas makalah b. ind
tampulu
 
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
busitisahara
 
KISI KISI TEMA 8 SEMESTER 2.docx
KISI KISI  TEMA 8 SEMESTER 2.docxKISI KISI  TEMA 8 SEMESTER 2.docx
KISI KISI TEMA 8 SEMESTER 2.docx
SOFIANTITALIBO
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Shally Rahmawaty
 
Bulan bahasa dan sastra
Bulan bahasa dan sastraBulan bahasa dan sastra
Bulan bahasa dan sastra
Dhanar Sinut
 

Similar to LINTAS WAKTU BUDAYA BETAWI (20)

Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...
Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...
Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...
 
Budayasukubatak 110306194634-phpapp01
Budayasukubatak 110306194634-phpapp01Budayasukubatak 110306194634-phpapp01
Budayasukubatak 110306194634-phpapp01
 
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docx
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docxMAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docx
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docx
 
Budaya suku batak
Budaya suku batakBudaya suku batak
Budaya suku batak
 
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa TenggaraKebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
 
Sosiologi(Suku Batak)
Sosiologi(Suku Batak)Sosiologi(Suku Batak)
Sosiologi(Suku Batak)
 
Real life of Ethnic Betawi
Real life of Ethnic BetawiReal life of Ethnic Betawi
Real life of Ethnic Betawi
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
 
Makalah batik Pekalongan
Makalah batik PekalonganMakalah batik Pekalongan
Makalah batik Pekalongan
 
Makalah sejarah bahasa_indonesia[1]
Makalah sejarah bahasa_indonesia[1]Makalah sejarah bahasa_indonesia[1]
Makalah sejarah bahasa_indonesia[1]
 
IPS POWERPOINT TENTANG BALI INDONESIA
IPS POWERPOINT TENTANG BALI INDONESIAIPS POWERPOINT TENTANG BALI INDONESIA
IPS POWERPOINT TENTANG BALI INDONESIA
 
Tugas makalah b. ind
Tugas makalah b. indTugas makalah b. ind
Tugas makalah b. ind
 
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
kailli culturs
kailli culturskailli culturs
kailli culturs
 
KISI KISI TEMA 8 SEMESTER 2.docx
KISI KISI  TEMA 8 SEMESTER 2.docxKISI KISI  TEMA 8 SEMESTER 2.docx
KISI KISI TEMA 8 SEMESTER 2.docx
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
bugi$.pptx
bugi$.pptxbugi$.pptx
bugi$.pptx
 
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
 
Bulan bahasa dan sastra
Bulan bahasa dan sastraBulan bahasa dan sastra
Bulan bahasa dan sastra
 

More from AGUS SAIFUL

More from AGUS SAIFUL (11)

Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,membuat dan mengelola blog &amp...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,membuat dan mengelola blog &amp...Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,membuat dan mengelola blog &amp...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,membuat dan mengelola blog &amp...
 
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem elearning ,universitas m...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem elearning ,universitas m...Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem elearning ,universitas m...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem elearning ,universitas m...
 
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,telekomunikasi,internet,teknolo...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,telekomunikasi,internet,teknolo...Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,telekomunikasi,internet,teknolo...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,telekomunikasi,internet,teknolo...
 
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem pendukung p...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem pendukung p...Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem pendukung p...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem pendukung p...
 
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...
 
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...
 
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem manajemen database,unive...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem manajemen database,unive...Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem manajemen database,unive...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem manajemen database,unive...
 
SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...
SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...
SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...
 
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,fenomena kantor maya dan persep...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,fenomena kantor maya dan persep...Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,fenomena kantor maya dan persep...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,fenomena kantor maya dan persep...
 
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...
 
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem informasi untuk keunggul...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem informasi untuk keunggul...Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem informasi untuk keunggul...
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,sistem informasi untuk keunggul...
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

LINTAS WAKTU BUDAYA BETAWI

  • 1. 1 LINTAS WAKTU BUDAYA BETAWI Siapa sih sekarang ini yang engga tahu betawi ? Yaa… Betawi atau Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Sejumlah pihak berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil perkawinan antaretnis dan bangsa pada masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Tionghoa Setiap suku pasti memiliki bahasa tersendiri. Bahasa Betawi memiliki keunikan tersendiri. Seperti yang kita ketahui, Bahasa Betawi memiliki dialek yang unik. Terdapat dua jenis dialek berdasarkan dua daerah, seperti di daerah Betawi Tengah yang memiliki dialek yang umumnya menggunakan huruf " E " dan di daerah pinggir memiliki dialek dengan huruf " A ". Contohnya, jika mengucapkan kata " Apa ", di daerah tengah mengucapkannya dengan kata " Ape " sedangkan dibagian pinggir mengucapkannya dengan kata " Apa " seorang anggota Dewan Pakar Lembaga Kebudayaan Betawi, Ridwan Saidi, sambil mengutip pendapat Bern Nothover (1995), mencatat bahwa, apa yang dikenal kini sebagai Bahasa Betawi adalah bahasa Melayu dialek Nusa Kalapa (bersama Pakuan merupakan dua kota penting pada jaman kerajaan
  • 2. 2 Pajajaran di bawah Prabu Siliwangi yang kemudian namanya berganti menjadi Jakarta) yang telah dipergunakan di Jakarta paling sedikit sejak abad 10 (Babad Tanah Betawi, 2002). Penduduk Nusa Kalapa sendiri sebelum abad 10, sebagaimana halnya seluruh penduduk Nusa Jawa, besar kemungkinan berbahasa Kawi atau Jawi. Memang, tidak semua kosa kata Betawi lama berasal dari bahasa Kawi/Jawi, karena juga terdapat campuran bahwa Melayu Polinesia, dan kemudian pada abad 16 mendapat pengaruh Portugis, di samping juga pengaruh bahasan Sunda pada abad 14, ketika kekuasaan Sunda memfungsikan pelabuhan Kalapa, dan bahasa-bahasa lain pada masa-masa berikutnya. Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara.
  • 3. 3 ASAL USUL KATA BETAWI ? Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa Melayu Kreol yang digunakannya, dan juga kebudayaan Melayunya. Mengenai asal mula kata Betawi, menurut para ahli dan sejarahwan[siapa?] ada beberapa acuannya: Kemungkinan nama Betawi yang berasal dari jenis tanaman pepohonan ada kemungkinan benar. Menurut Sejarahwan Ridwan Saidi Pasalnya, beberapa nama jenis flora selama ini memang digunakan pada pemberian nama tempat atau daerah yang ada di Jakarta, seperti Gambir, Krekot, Bintaro, Grogol dan banyak lagi. "Seperti Kecamatan Makasar, nama ini tak ada hubungannya dengan orang Makassar, melainkan diambil dari jenis rerumputan"[5] Sehinga Kata "Betawi" bukanlah berasal dari kata "Batavia" (nama lama kota Jakarta pada masa Hindia Belanda), dikarenakan nama Batavia lebih merujuk kepada wilayah asal nenek moyang orang Belanda. Batavia merupakan nama Latin untuk tanah Batavia pada zaman Romawi. Perkiraan kasarnya berada sekitar kota Nijmegen, Belanda, dalam Kekaisaran Romawi. Sisa lahan ini kini dikenal sebagai Betuwe. Selama Renaisans, sejarawan Belanda mencoba untuk mempromosikan Batavia menjadi sebuah status "nenek moyang" dari orang-orang Belanda. Kemudian mereka mulai menyebut diri Orang-orang atau penduduk Batavia, kemudian hal tersebut mengakibatkan munculnya Republik Batavia, dan mengambil nama "Batavia" untuk koloni mereka seperti Hindia Belanda, di mana mereka mengganti nama menjadi dari Kota Jayakarta menjadi Batavia dari 1619 sampai sekitar 1942, ketika namanya diubah menjadi Djakarta (ini adalah kependekan dari nama mantan Jayakarta, kemudian diubah kembali ejaannya menjadi Jakarta). Nama itu (Batavia) juga digunakan di Suriname, di mana mereka mendirikan Batavia, Suriname, dan di Amerika Serikat di mana mereka mendirikan kota dan kota Batavia, New York. Nama ini menyebar lebih jauh ke barat di Amerika
  • 4. 4 Serikat untuk tempat-tempat seperti Batavia, Illinois, dekat Chicago, dan Batavia, Ohio. Kemudian penggunaan kata Betawi sebagai sebuah suku yang pada masa hindia belanda, diawali dengan pendirian sebuah organisasi yang bernama Pemoeda Kaoem Betawi yang lahir pada tahun 1923. KEPERCAYAAN Orang Betawi sebagian besar menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen; Protestan dan Katholik juga ada namun hanya sedikit sekali. Di antara suku Betawi yang beragama Kristen, ada yang menyatakan bahwa mereka adalah keturunan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis. Hal ini wajar karena pada awal abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda mengadakan perjanjian dengan Portugis yang membolehkan Portugis membangun benteng dan gudang di pelabuhan Sunda Kalapa sehingga terbentuk komunitas Portugis di Sunda Kalapa. Komunitas Portugis ini sekarang masih ada dan menetap di daerah Kampung Tugu, Jakarta Utara. PROFESI Di Jakarta, orang Betawi sebelum era pembangunan orde baru, terbagi atas beberapa profesi menurut lingkup wilayah (kampung) mereka masing- masing. Semisal di kampung Kemanggisan dan sekitaran Rawabelong banyak dijumpai para petani kembang (anggrek, kemboja jepang, dan lain- lain). pedagang, pembatik juga banyak dilakoni oleh kaum betawi. Petani dan pekebun juga umum dilakoni oleh warga Kemanggisan. Warga Tebet aslinya adalah orang-orang Betawi gusuran Senayan, karena saat itu Ganefonya Bung Karno menyebabkan warga Betawi eksodus ke Tebet dan sekitarnya untuk "terpaksa" memuluskan pembuatan kompleks olahraga Gelora Bung Karno yang kita kenal sekarang ini. Karena asal- muasal bentukan etnis mereka adalah multikultur (orang Nusantara, Tionghoa, India, Arab, Belanda, Portugis, dan lain-lain), profesi masing- masing kaum disesuaikan pada cara pandang bentukan etnis dan bauran etnis dasar masing-masing. PERILAKU DAN SIFAT Asumsi kebanyakan orang tentang masyarakat Betawi ini jarang yang berhasil, baik dalam segi ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Padahal tidak sedikit orang Betawi yang berhasil. Beberapa dari mereka adalah Muhammad Husni Thamrin, Benyamin Sueb, dan Fauzi Bowo yang menjadi Gubernur Jakarta saat ini . Ada beberapa hal yang positif dari Betawi antara lain Jiwa sosial mereka sangat tinggi, walaupun terkadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius. orang betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama
  • 5. 5 yang tercermin dari ajaran orangtua (terutama yang beragama islam), kepada anak-anaknya. Masyarakat betawi sangat menghargai pluralisme. hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat betawi dan pendatang dari luar Jakarta. Orang betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat betawi masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi di lahan lahirnya sendiri. namun tetap ada optimisme dari masyarakat betawi generasi mendatang yang justreu akan menopang modernisasi tersebut. Cerita rakyat Cerita rakyat yang berkembang di Jakarta selain cerita rakyat yang sudah dikenal seperti Si Pitung, juga dikenal cerita rakyat lain seperti serial Jagoan Tulen atau si jampang yang mengisahkan jawara-jawara Betawi baik dalam perjuangan maupun kehidupannya yang dikenal "keras". Selain mengisahkan jawara atau pendekar dunia persilatan, juga dikenal cerita Nyai Dasima yang menggambarkan kehidupan zaman kolonial. cerita lainnya ialah Mirah dari Marunda, Murtado Macan Kemayoran, Juragan Boing dan yang lainnya.
  • 6. 6 Senjata tradisional Senjata khas Jakarta adalah bendo atau golok yang bersarungkan dari kayu. Rumah tradisional Rumah tradisional/adat Betawi adalah rumah kebaya
  • 7. 7 Gambang Kromong Gambang keromong (sering pula ditulis gambang kromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat musik umum. Sebutan gambang keromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan keromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang keromong tidak lepas dari seorang pimpinan golongan Cina yang bernama Nie Hu- kong. Bilahan gambang yang berjumlah 18 buah, biasa terbuat dari kayu suangking, huru batu atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Keromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi, berjumlah 10 buah (sepuluh pencon). Tangga nada yang digunakan dalam gambang keromong adalah tangga nada pentatonik Cina. Instrumen pada gambang keromong terdiri atas gong, gendang, suling, bonang, kecrek, dan rebab atau biola sebagai pembawa melodi. Orkes gambang keromong merupakan perpaduan yang serasi antara unsur- unsur pribumi dengan unsur Tionghoa. Secara fisik unsur Tionghoa tampak pada alat-alat musik gesek yaitu Tehyan, Kongahyan dan Sukong. Perpaduan kedua unsur kebudayaan tersebut tampak pula pada perbendarahaan lagu-lagunya. Di samping lagu-lagu yang menunjukan sifat pribumi seperti Jali-jali, Surilang, Persi, Balo-balo, Lenggang-lenggang Kangkung, Onde-onde, Gelatik Ngunguk dan sebagainya, terdapat pula lagu-lagu yang jelas bercorak Tionghoa, baik nama lagu, alur melodi maupun liriknya seperti Kong Jilok, Sipatmo, Phe Pantaw, Citnosa, Macuntay, Gutaypan, dan sebagainya.
  • 8. 8 Lagu-lagu yang dibawakan pada musik gambang keromong adalah lagu- lagu yang isinya bersifat humor, penuh gembira, dan kadangkala bersifat ejekan atau sindiran. Pembawaan lagunya dinyanyikan secara bergilir antara laki-laki dan perempuan sebagai lawannya. Gambang keromong merupakan musik Betawi yang paling merata penyebarannya di wilayah budaya Betawi, baik di wilayah DKI Jakarta sendiri maupun di daerah sekitarnya Dewasa ini juga terdapat istilah "gambang keromong kombinasi". Gambang keromong kombinasi adalah orkes gambang keromong yang alat-alatnya ditambah atau dikombinasikan dengan alat-alat musik Barat modern seperti gitar melodis, bas, gitar, organ, saksofon, drum dan sebagainya, yang mengakibatkan terjadinya perubahan dari laras pentatonik menjadi diatonik tanpa terasa mengganggu. Hal tersebut tidak mengurangi ke- khasan suara gambang keromong sendiri, dan lagu-lagu yang dimainkan berlangsung secara wajar dan tidak dipaksakan. LENONG L e- 19 atau awal abad ke-20. Kesenian teatrikal tersebut mungkin merupakan
  • 9. 9 adaptasi oleh masyarakat Betawi atas kesenian serupa seperti “komedi bangsawan” dan “teater stambul” yang sudah ada saat itu. Selain itu, Firman Muntaco, seniman Betawi, menyebutkan bahwa lenong berkembang dari proses teaterisasi musik gambang kromong dan sebagai tontonan sudah dikenal sejak tahun 1920-an. Lakon-lakon lenong berkembang dari lawakan-lawakan tanpa plot cerita yang dirangkai-rangkai hingga menjadi pertunjukan semalam suntuk dengan lakon panjang dan utuh. Pada mulanya kesenian ini dipertunjukkan dengan mengamen dari kampung ke kampung. Pertunjukan diadakan di udara terbuka tanpa panggung. Ketika pertunjukan berlangsung, salah seorang aktor atau aktris mengitari penonton sambil meminta sumbangan secara sukarela. Selanjutnya, lenong mulai dipertunjukkan atas permintaan pelanggan dalam acara-acara di panggung hajatan seperti resepsi pernikahan. Baru di awal kemerdekaan, teater rakyat ini murni menjadi tontonan panggung. Setelah sempat mengalami masa sulit, pada tahun 1970-an kesenian lenong yang dimodifikasi mulai dipertunjukkan secara rutin di panggung Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Selain menggunakan unsur teater modern dalam plot dan tata panggungnya, lenong yang direvitalisasi tersebut menjadi berdurasi dua atau tiga jam dan tidak lagi semalam suntuk. Selanjutnya, lenong juga menjadi populer lewat pertunjukan melalui televisi, yaitu yang ditayangkan oleh Televisi Republik Indonesia mulai tahun 1970-an. Beberapa seniman lenong yang menjadi terkenal sejak saat itu misalnya adalah Bokir, Nasir, Siti, dan Anen. Jenis lenong Terdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. Dalam lenong denes (dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti “dinas” atau “resmi”), aktor dan aktrisnya umumnya mengenakan busana formal dan kisahnya ber-seting kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan, sedangkan dalam lenong preman busana yang dikenakan tidak ditentukan oleh sutradara dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari. Selain itu, kedua jenis lenong ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan; lenong denes umumnya menggunakan bahasa yang halus (bahasa Melayu tinggi), sedangkan lenong preman menggunakan bahasa percakapan sehari- hari.
  • 10. 10 ONDEL-ONDEL Ondel-ondel merupakan salah satu kebudayaan dari Betawi, saat kota Jakarta berulang tahun sosok yang satu ini tidak akan pernah ketinggalan, bentuk yang unik dan berwarna warni membuat acara tersebut semakin meriah, ondel-ondel bisa di bilang sebagai maskotnya kota Jakarta,yang mayoritas penduduknya suku Betawi, meskipun perkembangan jaman yang sudah serba canggih sosok ini tidak akan pernah lekang oleh jaman, setiap orang selalu menunggu kehadirannya. Ondel-ondel ini terbuat dari kertas dengan ukuran tingginya sekitar dua setengah meter, dengan diameter garis tengah delapan puluh centimeter, bentuknya yang berwarna warni dan selalu berpasangan, kerangka ondel- ondel ini terbuat dari anyaman bambu sehingga mudah untuk di pikul, bagian kepalanya buiat topeng sedangkan rambutnya terbuat dari ijuk atau yang biasa untuk membuat sapu, ijuk dibalut dengan kertas berwarna warni sehingga mirip dengan rambut. Bukan hanya kota jakarta saja yang mempunyai sejarah akan tetapi ondel- ondel ini juga mempunyai sejarah, ondel-ondel ini sudah ada sejak jaman pejajahan, pada jaman dulu ondel-ondel sering di gunakan sebagai penolak bala, tujuannya adalah agar roh-roh halus yang bergentayangan sering mengganggu manusia bisa diusir, bentuk wajah yang menyeram dan matanya yang melotot dipercaya mampu untuk mengusir roh-roh halus,selain itu ondel-ondel juga berfungsi sebagai pengusir wabah di suatu desa.
  • 11. 11 Tetapi pada jaman pemerintahan Gubernur Ali Sadikin pada tahun 1966- 1977 ondel-ondel mulai diangkat sebagai kesenian rakyat, akan tetapi penampilan sosok ini belum menarik seperti sekarang, sebelumnya ondel- ondel ini mirip dengan orang-orangan sawah sangat menyeramkan, namun oleh Ali Sadikin sedikit demi sedikit tampilan ondel-ondel ini mulai di permak hingga penampilannya menarik hingga saat ini Ondel-ondel juga sering di iringi dengan musik gambang kromong yaitu kesenian musik khas Betawi yang dimainkannya secara berkelompok, selain ondel-ondel musik ini juga sering mengiringi pertunjukan lenong betawi, Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa. Di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, di Jawa Tengah disebut Barongan Buncis, sedangkan di Bali lebih dikenal dengan nama Barong Landung. Menurut perkiraan jenis pertunjukan itu sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama Islam di Pulau Jawa. Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misainya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel ternyata masih tetap bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta. TANJIDOR
  • 12. 12 Tanjidor adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19. Alat-alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari penggabungan alat-alat musik tiup, alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes. Kesenian Tanjidor juga terdapat di Kalimantan Barat, sementara di Kalimantan Selatan sudah punah. MUSIK SAMRAH Samrah adalah salah satu budaya Betawi. Orkes samrah berasal dari Melayu sebagaimana tampak dari lagu-lagu yang dibawakan seperti lagu Burung Putih, Pulo Angsa Dua, Sirih Kuning, dan Cik Minah dengan corak Melayu, disamping lagu lagu khas Betawi, seperti Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang-lenggangKangkung dan sebagainya. Tarian yang biasa di iringi orkes ini disebut Tari Samrah. Gerak tariannya menunjukkan persamaan dengan umumnya tari Melayu yang mengutamakan langkah langkah dan lenggang lenggok berirama, ditambah dengan gerak-gerak pencak silat, seperti pukulan, tendangan, dan tangkisan yang diperhalus. Biasanya penari samrah turun berpasang- pasangan. Mereka menari diiringi nyanyian biduan yang melagukan pantun-pantun bertherna percintaan dengan ungkapan kata-kata merendahkan diri seperti orang buruk rupa hina papa tidak punya apa-apa.
  • 13. 13 PERKAWINAN BETAWI Perkawinan Adat Pengantin Betawi ditandai dengan serangkaian prosesi. Didahului masa perkenalan melalui Mak Comblang. Dilanjutkan lamaran. Pingitan. Upacara siraman. Prosesi potong cantung atau ngerik bulu kalong dengan uang logam yang diapit lalu digunting. Malam pacar, mempelai memerahkan kuku kaki dan kuku tangannya dengan pacar. Puncak adat Betawi adalah Akad Nikah. Mempelai wanita memakai baju kurung dengan teratai dan selendang sarung songket. Kepala mempelai wanita dihias sanggul sawi asing serta kembang goyang sebanyak 5 buah, serta hiasan sepasang burung Hong. Dahi mempelai wanita diberi tanda merah berupa bulan sabit menandakan masih gadis saat menikah. Mempelai pria memakai jas Rebet, kain sarung plakat, Hem, Jas, serta kopiah. Ditambah baju Gamis berupa Jubah Arab yang dipakai saat resepsi dimulai. Jubah, Baju Gamis, Selendang yang memanjang dari kiri ke kanan serta topi model Alpie menandai agar rumah tangga selalu rukun dan damai. Prosesi Akad Nikah Mempelai pria dan keluarganya datang naik andong atau delman hias. Disambut Petasan. Syarat mempelai pria diperbolehkan masuk menemui orang tua mempelai wanita adalah prosesi ‘Buka Palang Pintu’. Yakni, dialog antara jagoan pria dan jagoan wanita, kemudian ditandai pertandingan silat serta dilantunkan tembang Zike atau lantunan ayat-ayat Al Quran. Pada akad nikah, rombongan mempelai pria membawa hantaran berupa: 1. Sirih, gambir, pala, kapur dan pinang. Artinya segala pahit, getir, manisnya kehidupan rumah tangga harus dijalani bersama antara suami istri.
  • 14. 14 2. Maket Masjid, agar tidak lupa pada agama dan harus menjalani ibadah shalat serta mengaji. 3. Kekudang, berupa barang kesukaan mempelai wanita misalnya salak condet, jamblang, dan sebagainya. 4. Mahar atau mas kawin. 5. Pesalinan berupa pakaian wanita seperti kebaya encim, kain batik, lasem, kosmetik, sepasang roti buaya. Buaya merupakan pasangan yang abadi dan tidak berpoligami serta selalu mencari makan bersama-sama. 6. Petisie yang berisi sayur mayur atau bahan mentah untuk pesta, misalnya wortel, kentang, telur asin, bihun, buncis dan sebagainya. INI YANG UNIK DALAM PERKAWINAN ADAT BETAWI… Roti buaya adalah hidangan Betawi berupa roti manis berbentuk buaya. Roti buaya senantiasa hadir dalam upacara pernikahan dan kenduri tradisional Betawi. Makna Suku Betawi percaya bahwa buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya; karena itu roti ini dipercaya melambangkan kesetiaan dalam perkawinan. Pada saat pernikahan, roti diletakkan di sisi mempelai perempuan dan para tamu kondisi roti ini melambangkan karakter dan sifat mempelai laki-laki.Buaya secara tradisional dianggap bersifat sabar (dalam menunggu mangsa).Selain kesetiaan, buaya juga melambangkan kemapanan.Akan tetapi kini dalam simbolisme budaya modern, makna buaya berubah menjadi hal yang buruk, misalnya buaya judi, buaya minum (pemabuk) dan buaya darat (orang yang mata keranjang).
  • 15. 15 PALANG PINTU Palang Pintu Betawi merupakan upacara adat Betawi yang biasanya dilaksanakan untuk pernikahan adat betawi. Palang dalam bahasa berati menghalangi dan pintu berati tempat masuk, palang pintu berarti menghalangi sesuatu yang ingin masuk . Palang Pintu Betawi sendiri yaitu upacara adat betawi dimana pada saat rombongan mempelai laki – laki sampe di tempat mempelai wanita, mempelai laki – laki tidak diperkenankan masuk sebelum menyelesaikan syarat -syarat yang diminta oleh pihak besan mempelai wanita. Syaratnya biasanya adu dua , yang pertama pihak mempelai laki – laki harus bisa maen silat (mengalahlan tukang pukul pihak mempelai wanita). Syarat kedua yaitu sikeh, mempelai laki – laki dituntut untuk bisa mengaji. Kaedah yang terkandung dari upacara palang pintu adalah penganten laki – laki dituntut bisa maen silat agar dapat melindungi calon istrinya dari orang – orang yang ingin berbuah jahat. dan juga penganten laki – laki dituntut harus bisa mengaji agar nantinya bisa menjadi imam yang baik dalam segi agama islam dan mencontohkan hal – hal baik kepada anak dan istrinya.
  • 16. 16 COKEK Tari Cokek merupakan tarian yang berasal dari budaya Betawi Tempo Doloe. Dewasa ini orkes gambang kromong biasa digunakan untuk mengiringi tari pertunjukan kreasi baru, pertunjukan kreasi baru, seperti tari Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya, disamping sebagai pengiring tari pergaulan yang disebut tari cokek. Tari cokek ditarikan berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Tarian khas Tanggerang ini diwarnai budaya etnik China. Penarinya mengenakan kebaya yang disebut cokek Jenis tarian ini diduga kuat merupakan kebudayaan yang berasal dari Tiongkok dan telah dikenal oleh masyarakat pesisir pada kisaran abad XIX. Adalah Tan Sio Kek seorang pedagang dari daratan China yang pertama kali mengenalkan tarian ini pada masa lalu. Masyarakat pesisir khususnya di daerah Teluk Naga yang secara langsung berinteraksi dengan para pedagang dari negara lain lambat laun mengenal baik tarian yang awalnya dibawakan oleh para wanita ini. Perlahan tarian yang identik dengan gerakan melenggok ini menyebar di berbagai wilayah hingga ke Banten dan Betawi. Namun demikian masyarakat setempat tidak serta merta mengikuti gerakan tari yang dikenalkan oleh Tan Sio Kek melainkan telah menambahkan kebudayaan setempat yakni Banten dan Betawi dalam gerakan dan properti yang digunakan para penarinya. Menurut beberapa sumber sejarah tari cokek betawi mulanya dipertunjukan oleh 3 wanita selaku penarinya. Dari awal kelahirannya tarian ini memang sudah terlihat sebagai tarian kelompok yang dimainkan oleh lebih dari satu penari. Namun demikian pertunjukan tari cokek modern kerap disajikan oleh lebih dari 3 penari. Pada masa lalu selain dipertunjukkan dalam acara pernikahan dan acara
  • 17. 17 adat lainnya tarian ini juga kerap dijadikan sebagai bentuk sambutan terhadap tamu undangan DAFTAR PUSTAKA : Saidi, Ridwan. Profil Orang Betawi: Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadatnya jakartakuliner2.blogspot.com/2013/06/sejarah-ondel-ondel hahab, Alwi (2004). Junaidi, Irfan, ed. Saudagar Baghdad dari Betawi (dalam Indonesia). Jakarta: Penerbit Republika