1. DASAR-DASAR ELEKTRONIKA
Elektronika adalah suatu cabang teknik atau fisika yang mengendalikan aliran elektron
atau partikel yang bermuatan listik pada komponen-komponen aktif seperti Transistor,
Dioda dan IC serta komponenkomponen pasif elektronika seperti Resistor, Kapasitor
dan Induktor.
2. 1.2. Komponen Elektronika Dasar
1.2.2. Pengelompokan Komponen-komponen Elektronika
Komponen Elektronika adalah elemen dasar yang digunakan untuk membentuk suatu rangkaian elektronika
dan biasanya dikemas dalam bentuk diskrit dengan dua atau lebih terminal penghubung.
Setiap komponen elektronika memiliki fungsinya masing-masing dalam suatu rangkaian elektronika, antara
lain sebagai :
a. Penghambat (Resistansi), d. penyaring (filter)
b. penguat (Amplifier), e. pengendali (control)
c. penghantar (konduktor), f. pembangkit frekwensi (Oscilator)
Komponen-komponen Elektronika tersebut juga memiliki nilai dan tipenya masing-masing sehingga dapat
menjalankan fungsinya sesuai dengan keinginan para perancang rangkaian elektronika.
3. 1. Komponen Elektronika Pasif (Pasive Electronic Components)
Komponen Elektronika Pasif adalah jenis Komponen elektronika yang tidak memerlukan sumber arus listrik
eksternal untuk pengoperasiannya. Komponen-komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen
pasif diantaranya seperti Resistor, Kapasitor dan Induktor.
1.1. Resistor (Hambatan)
Resistor adalah komponen elektronika yang
berfungsi :
1. Memperkecil tegangan listrik
2. Memperbesar tegangan listrik
3. Membagi tegangan listrik
4. Memperkecil arus listrik
5. Membagi arus listrik
6. Pemikul beban lebih
7. Pembangkit getaran listrik
Resistor pada skema rangkaian disimbolkan
dengan huruf “ R “
Resistor besaran nilainya menggunakan satuan
hambatan listrik yaitu Ohm (Ω)
5. 1.1.2. Jenis , Simbol dan Fungsi pada Rangkaian Elektronika
6.
7. 1.1.3. Cara Membaca Nilai Hambatan Resistor Tetap
1.1.3.1. Istilah – istilah penting dalam Resistor
Tarif Daya Resistor : Besar Daya maksimum yang diijinkan untuk
dibebankan pada sebuah Resistor. Besarnya Tarif daya R mulai 0,25watt
s/d ratusan watt.
Besar kecilnya Tarif Daya sangat dipengaruhi oleh Jenis bahan pokok
resistor, seperti bahan kawat Nikelin umumnya untuk tariff daya yang
besar, sedangkan bahan Carbon, carbon film dan metal film digunakan
untuk Tarif daya yang rendah (dibawah 2 watt).
Prosentase Toleransi Resistor : Besarnya nilai selisih antara nilai yang
sebenarnya dengan nilai yang tercantum yang diijinkan yang dinyata
kan dalam prosentase, atau sering disebut tingkat ketelitian nilai /
kwalitas resistor.
Besarnya Prosentase Toleransi sangat dipengaruhi oleh kwalitas
bahan, seperti untuk resistor dari bahan carbon, kawat nikelin dan
cement umumnya Prosentase Toleransinya besar (5 – 20 %)
sedangkan untuk bahan metal film antara 0,5 – 2 %.
8. Ada 2 cara pencantuman Prosentase Toleransi :
1. Dengan kode Huruf, digunakan untuk nilai yang dituliskan secara langsung, dengan kode sbb :
F = ± 1 % , G = ± 2 % , J = ± 5 % , K = ± 10 % dan M = ± 20 %.
2. Dengan kode cincin warna, untuk ini diletakkan pada cincin ke IV atau ke V dengan warna sbb :
Hijau = ± 0,5 % , Coklat = ± 1 % , Merah = ± 2 % , Emas = ± 5 % , Perak = ± 10 % dan Tiada warna = ± 20 %.
Cara membaca/ penulisan nilai resistor tetap ada 2 cara, yaitu :
1. Dibaca/ditulis secara langsung
Digunakan pada resistor dengan Tarif Daya besar
(1 watt ke atas)
2. Ditulis dengan cincin/pita kode warna
Digunakan pada resistor dengan Tarif daya kecil
(dibawah 2 watt)
10. Resistor yang sering digunakan dan
banyak dijumpai dipasaran adalah
yang memiliki Prosentase Toleransi
± 5 %, untuk itu yang akan dipelajari
adalah yang 4 cincin sedang 5 cincin
dengan hanya tinggal menyesuaikan
saja.
12. 1.2. Condensator / Capasitor
Condensator atau Capasitor adalah jenis komponen elektronika
yang memiliki sifat :
1. Mampu menyimpan muatan/energi listrik
2. Mampu menahan arus listrik searah
3. Mampu meneruskan arus bolak-balik
Condensator symbol hurufnya “ C “
Condensator menggunakan besaran Capasitas (besarnya
kemampuan condensator dalam menyimpan muatan listrik)
dengan satuan Farad (F), dengan besaran satuan lebih kecil,
yaitu :
- µF (micro Farad) ; 1 µF = 10-6 F
- nF (nano Farad) ; 1 nF = 10 -9 F
- pF (piko Farad) ; 1 pF = 10-12 F
14. Fungsi Umum dari Condensator hubungan dengan Sifatnya :
1. Pembangkit Frekwensi
2. Filter Frekwensi Tinggi / rendah memanfaatkan kemampuan menyimpan muatan listrik
3. Saklar penunda waktu
4. Kopel Penguat memanfaatkan kemampuan menahan listrik DC dan meneruskan lstrik AC
5. Phase Split Inverter (pembalik/penggeser fasa)
15. * Tegangan kerja Condensator ( WV = work Voltage) adalah tegangan maksimum yang boleh terdapat
pada condensator, dinyatakan dalam satuan volt.
* Prosentase Toleransi adalah Besarnya nilai selisih antara nilai yang sebenarnya dengan nilai yang tercantum
yang diijinkan yang dinyatakan dalam prosentase, atau sering disebut tingkat ketelitian nilai/kwalitas resistor.
Besarnya Prosentase Toleransi sangat dipengaruhi oleh kwalitas bahan. Nilai Prosentase Toleransi pada
Condensator untuk mencantumkan ada 3 cara :
a. Ditulis secara langsung : b.Ditulis dengan kode Huruf
16. 1.2.2. Cara membaca Nilai Condensator
Dalam pencantuman nilai kapasitas pada Condensator ada 3 cara, yaitu :
a. Dengan kode angka; banyak diterapakan pada Condensator dengan nilai kapasitas 0,1 pF - 1µF
b. Dengan kode pita Warna; banyak diterapkan pada Condensator dengan nilai kapasitas 0,1 pF - 1µFc.
Ditulis Secara langsung; Condensator dengan kapasitas diatas 0,1µF
* Untuk pencantuman Besar nilai Toleransi kapsitas dan Tegangan kerja ada yang ditulis dengan
kode huruf, ditulis langsung dan pita warna , menyesesuaikan dengan cara penulisan nilai kapasitas.
1.2.2.1. Penulisan dengan Kode Angka
a. Penulisan kode 3 Angka;
pada sistem kode 3 angka mendasarkan dengan besaran satuan pF (10 -12F)
17. b. Penulisan angka desimal;
pada sistem kode angka desimal (. Abc) mendasarkan dengan besaran satuan µF (10-6
c. Ditulis secara langsung