SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
A. SISTEM PEMBAYARAN
Pembayaran dapat diartikan sebagai perpindahan nilai uang antara dua belah pihak
(secara sederhana kita memakai istilah pembeli dan penjual), dimana secara bersamaan
terjadi perpindahan barang dan jasa. Pada intinya dalam setiap kegiatan ekonomi pasti
melibatkan proses pembayaran ini:
Arus nilai uang
Arus barang dan jasa
.Sebagai langkah awal untuk memahami lebih jauh mengenai sistem pembayaran, kita
lihat beberapa definisi sistem pembayaran sebagai berikut :
1. CPSS Glossary – March 2003“ A payment sistem consists of a set of instruments,
banking procedures and, typically,interbank funds transfer sistems that ensure the
circulation of money”.
2. Guitian,1998“A payment sistem encompasses a set of instruments and means generally
acceptable in making payments; the institutional and organizational framework
governing suchpayments (including prudential regulation); and the operating
procedures and communications network used to initiate and transmit payment
information from payerto payee and to settle payments”.
Definisi sistem pembayaran dalam UU No.23/1999 tentang Bank Indonesia, sistem
pembayaran adalah “Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme
yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban
yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi”.
Bila berbicara mengenai sistem pembayaran adalah bicara tentang alat pembayaran,
prosedur perbankan sehubungan dengan pembayaran dan juga sistem transfer dana antar
bank yang dipakai dalam proses pembayaran. Jadi kita bisa bicara tentang alat pembayaran
seperti cek, Bilyet Giro, wesel-wesel, electronic funds transfer, kartu ATM, kartu debet,
kartu kredit, dan e-money.
Pembeli Penjual
Komponen – komponen yang membentuk sistem pembayaran adalah
1. Kebijakan
Komponen kebijakan dalam sistem pembayaran memberikan dasar
pengembangan sistem pembayaran di suatu negara. Kebijakan sistem pembayaran
biasanya tercermin dalam berbagai peraturan dan ketentuan. Kebijakan sistem
pembayaran di berbagai negara sangat bervariasi, mengingat masing-masing negara
mempunyai sejarah, karakteristik dan kebutuhan akan sistem pembayaran yang berbeda-
beda. Pada umumnya kebijakan yang berkaitan dengan sistem pembayaran ditetapkan
oleh bank sentral masing-masing negara. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan yang
erat antara kebijakan-kebijakan di bidang sistem pembayaran dengan sistem moneter dan
sistem perbankan.
2. Kelembagaan ( penyelenggara )
Kelembagaan dalam sistem pembayaran meliputi berbagai lembaga yang
secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam penyelenggaraan sistem
pembayaran. Secara umum lembaga-lembaga yang terlibat dalam sistem pembayaran
meliputi antara lain bank sentral, bank-bank dan lembaga kliring, pasar modal, penyedia
jasa jaringan komunikasi, penerbit kartu kredit, dll. Masing-masing lembaga tersebut
mempunyai peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam sistem pembayaran. Secara
umum peran Bank Sentral dalam Sistem Pembayaran bisa sebagai operator, regulator dan
supervisor. Namun ada juga bank sentral yang hanya berperan sebagai regulator dan
supervisor. Berikut detail bagan kelembagaan sistem pembayaran di Indonesia.
3. Instrumen
Instrumen dalam sistem pembayaran adalah alat pembayaran tunai dan non
tunai yang disepakati pengguna. Berdasarkan instrumennya, sistem pembayaran dibagi
menjadi dua yaitu sistem pembayaran tunai dan non tunai. Sistem pembayaran tunai yaitu
sistem pembayaran yang menggunakan uang kartal ( uang kertas dan uang logam).
Sistem Pembayaran nontunai menggunakan alat pembayaran berupa paper based
maupun card-based. Penggunaan instrument pembayaran non-tunai ini memiliki
karakteristik yang berbeda satu sama lain dimana di dalamnya melekat hak dan kewajiban
keuangan bagi para pelaku yang bertransaksi.
4. Mekanisme Operasional
Dalam sistem pembayaran non-tunai diperlukan suatu mekanisme operasional
untuk melakukan perpindahan dana dari satu pihak ke pihak lainnya. Mekanisme
operasional ini idealnya harus dapat menjamin kelancaran dan keamanan perpindahan
dana, serta kepastian penerimaan dana oleh pihak penerima. Sebagai contoh, mekanisme
operasional yang ada saat ini antara lain adalah kliring, transfer dana via RTGS, dan lain-
lain.
5. Infrastruktur
Infrastruktur meliputi berbagai sarana fisik yang diperlukan untuk memproses
dan melakukan perpindahan dana, standar - standar seperti message format, sistem
jaringan komputer, komunikasi, perangkat keras dan lunak, sistem back-up, disaster
recovery plan dan lain-lain. Keberadaan infrastruktur ini sangat menunjang kelancaran
penyelenggaraan suatu sistem pembayaran. Seiring dengan berkembangnya teknologi
baik di bidang hardware, software dan komunikasi, saat ini tersedia berbagai pilihan
infrastruktur teknis di bidang Sistem Pembayaran yang menawarkan berbagai keunggulan
baik dari segi kecepatan maupun keamanan. Pilihan atas infrastruktur ini tergantung pada
kebutuhan dan kebijakan masing-masing negara dalam pengembangan sistem
pembayaran nasionalnya. Pilihan ini tentunya mempunyai implikasi terhadap investasi
yang harus dikeluarkan, dimana semakin tinggi teknologi yang digunakan diperlukan
investasi yang semakin besar pula.
6. Perangkat Hukum
Perangkat hukum dalam sistem pembayaran mencakup undang-undang, dan
peraturan-peraturan yang terkait dengan sistem pembayaran. Termasuk juga aturan main
berbagai pihak yang terlibat, misalnya antar bank, antar bank dan nasabah, antar bank dan
bank sentral dll. Peranan perangkat hukum ini sangat penting untuk menjamin adanya
aspek legalitas dalam penyelenggaraan Sistem Pembayaran. Ketiadaan perangkat hukum
tertentu dapat menghambat pengembangan suatu sistem pembayaran. Sebagai contoh,
saat ini terdapat kecenderungan penyelenggaraan sistem pembayaran secara elektronis.
Keberadaan sistem ini tentunya memerlukan perangkat hukum yang mengatur bukti
pembayaran elektronis dan file elektronis Jika tidak, maka penyelenggaran sistem
tersebut bisa menjadi kurang efektif.
PERAN SISTEM PEMBAYARAN
Efektivitas dan kelancaran perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh
kelancaran mekanisme dalam sistem pembayaran yang dimilikinya. Perkembangan
teknologi di satu sisi diakui telah memberikan alternatif alat pembayaran non-tunai dan
mekanisme perpindahan dana yang cukup efisien bagi para pelaku ekonomi, namun di sisi
lain terdapat risiko-risiko seperti risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional dan lain-
lain yang perlu dikelola dengan baik. Jika risiko-risiko tersebut tidak dikelola dengan baik,
maka dapat memberikan dampak yang cukup serius bagi perekonomian suata negara.
Mengingat pentingnya keberadaan suatu sistem pembayaran yang efisien, aman dan handal
bagi suatu perekenomian, maka sejak awal tahun 1990-an issue mengenai sistem
pembayaran ini telah mulai menjadi perhatian serius bank-bank sentral karena mempunyai
keterkaitan yang sangat erat dengan efektivitas tugas pokok bank sentral lainnya dalam
bidang moneter dan perbankan. Saat ini hampir semua bank sentral menempatkan sistem
pembayaran sebagai salah satu bidang dalam tugas pokoknya. Sheppard (1996)
menyebutkan pentingnya sistem pembayaran bagi perekonomian,sebagai berikut :
1. Elemen penting dalam infrastruktur keuangan untuk mendukung terciptanya stabilitas
sistem keuangan
2. Sebagai saluran utama transmisi kebijakan moneter untuk mendukung kebijakan
pengendalian moneter yang lebih efektif dan efisien
3. Untuk mendorong efisiensi perekonomian nasional.
Secara umum sistem pembayaran diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional. Tugas terebut diejawantahkan oleh Bank Indonesia dengan memfasilitasi alokasi
perpindahan dana secara efisien, aman dan cepat. Kemudian mendukung efisiensi dan
efektivitas fungsi intermediasi lembaga keuangan. Terakhir adalah mendorong mobilitas
aliran dana secara lebih cepat melalui layanan sistem pembayaran yang lebih beragam
Bagi perekonomian nasional diharapkan meningkatkan aktivitas ekonomi melalui
kondisi lingkungan bisnis yang lebih kondusif serta meningkatkan daya saing dan image
nasional sehingga mendorong investor asing masuk ke Indonesia
Secara umum peran bank sentral dalam sistem pembayaran dibagi menjadi 3 yaitu
operator, regulator dan pengguna. Dari ketiga peran tersebut tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan keamanan dan efisiensi sistem pembayaran.
1. Sebagai operator, bank sentral di sejumlah negara berperan aktif sebagai
penyelenggara/peserta sistem pembayaran, khususnya dalam operasi sistem pembayaran
bernilai besar. Bank Indonesia sendiri menjadi penyelenggara sistem pembayaran
bernilai besar (Sistem BI-RTGS) dan sistem pembayaran retail (SKNBI). Selain itu Bank
Indonesia juga menjadi penata usaha rekening seluruh peserta (Bank dan Pemerintah).
Sementara itu dalam perannya sebagai regulator, Bank Indonesia melakukan kegiatan
oversight, fasilitator/katalisator dan development coordinator. Di bidang oversight, Bank
Indonesia senantiasa memastikan proses sistem pembayaran berlangsung secara tepat
waktu. Selin itu juga terlibat dalam penetapan prinsip-prinsip yang mengatur mekanisme
operasional suatu sistem pembayaran, meliputi membership criteria, guarantees or
arrangements – by laws serta menyiapkan guidelines bagi bank-bank dalam risk
management –nya.
2. Sebagai fasilitator atau katalisator, Bank Indonesia concern terhadap upaya penciptaan
industri sistem pembayaran untuk lebih efisien . Oleh karena itu saat ini sedang industri
tersebut sedang didorong agar dapat saling interoperability antar penyelenggara serta
mendorong terbentuknya self regulating organization. Fungsi lainnya yaitu sebagai
development coordinator yang menetapkan arah pengembangan sistem pembayaran
secara nasional, blue print, dan mengatur struktur dan operasi sistem pembayaran secara
keseluruhan untuk menjamin keamanan dan kehandalannya.
3. Bank Sentral sebagai user (pengguna). Bank Indonesia sebagai penata usaha rekening
pemerintah secara otomatis menjadi peserta sistem pembayaran untuk menjalankan
instruksi transfer dana dari Pemerintah.
Dalam Undang-Undang yang lama No.13 tahun 1968 tentang Bank Sentral tugas Bank
Indonesia di bidang sistem pembayaran belum dinyatakan secara eksplisit.Namun dengan
adanya Undang-Undang yang baru No.23 tahun 1999 tetang Bank Indonesia dinyatakan
secara tegas, bahwa salah tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
disamping dua tugas pokok lainnya yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
serta mengatur dan mengawasi bank.
Dalam penjelasan pasal 8 UU No.23 tersebut dijelaskan bahwa pelaksanaan ketiga tugas
pokok Bank Indonesia ini mempunyai keterkaitan dalam mencapai tujuan Bank Indonesia
untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tugas menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter dilakukan Bank Indonesia antara lain melalui
pengendalian jumlah uang beredar dan suku bunga. Efektivitas pelaksanaan tugas ini
memerlukan dukungan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal yang
merupakan sasaran dari pelaksanaan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran. Sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal memerlukan sistem
perbankan yang sehat yang merupakan sasaran dari pelaksanaan tugas mengatur dan
mengawasi bank. Selanjutnya, sistem perbankan yang sehat akan mendukung pengendalian
moneter mengingat pelaksanaan kebijakan moneter terutama dilakukan melalui sistem
perbankan.
B. PERAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM PEMBAYARAN
Secara umum peran bank sentral dalam sistem pembayaran dibagi menjadi 3 yaitu
operator, regulator dan pengguna. Dari ketiga peran tersebut tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan keamanan dan efisiensi sistem pembayaran.
4. Sebagai operator, bank sentral di sejumlah negara berperan aktif sebagai
penyelenggara/peserta sistem pembayaran, khususnya dalam operasi sistem pembayaran
bernilai besar. Bank Indonesia sendiri menjadi penyelenggara sistem pembayaran
bernilai besar (Sistem BI-RTGS) dan sistem pembayaran retail (SKNBI). Selain itu Bank
Indonesia juga menjadi penata usaha rekening seluruh peserta (Bank dan Pemerintah).
Sementara itu dalam perannya sebagai regulator, Bank Indonesia melakukan kegiatan
oversight, fasilitator/katalisator dan development coordinator. Di bidang oversight, Bank
Indonesia senantiasa memastikan proses sistem pembayaran berlangsung secara tepat
waktu. Selin itu juga terlibat dalam penetapan prinsip-prinsip yang mengatur mekanisme
operasional suatu sistem pembayaran, meliputi membership criteria, guarantees or
arrangements – by laws serta menyiapkan guidelines bagi bank-bank dalam risk
management –nya.
5. Sebagai fasilitator atau katalisator, Bank Indonesia concern terhadap upaya penciptaan
industri sistem pembayaran untuk lebih efisien . Oleh karena itu saat ini sedang industri
tersebut sedang didorong agar dapat saling interoperability antar penyelenggara serta
mendorong terbentuknya self regulating organization. Fungsi lainnya yaitu sebagai
development coordinator yang menetapkan arah pengembangan sistem pembayaran
secara nasional, blue print, dan mengatur struktur dan operasi sistem pembayaran secara
keseluruhan untuk menjamin keamanan dan kehandalannya.
6. Bank Sentral sebagai user (pengguna). Bank Indonesia sebagai penata usaha rekening
pemerintah secara otomatis menjadi peserta sistem pembayaran untuk menjalankan
instruksi transfer dana dari Pemerintah.
Dalam Undang-Undang yang lama No.13 tahun 1968 tentang Bank Sentral tugas Bank
Indonesia di bidang sistem pembayaran belum dinyatakan secara eksplisit.Namun dengan
adanya Undang-Undang yang baru No.23 tahun 1999 tetang Bank Indonesia dinyatakan
secara tegas, bahwa salah tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
disamping dua tugas pokok lainnya yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
serta mengatur dan mengawasi bank.
Dalam penjelasan pasal 8 UU No.23 tersebut dijelaskan bahwa pelaksanaan ketiga tugas
pokok Bank Indonesia ini mempunyai keterkaitan dalam mencapai tujuan Bank Indonesia
untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tugas menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter dilakukan Bank Indonesia antara lain melalui
pengendalian jumlah uang beredar dan suku bunga. Efektivitas pelaksanaan tugas ini
memerlukan dukungan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal yang
merupakan sasaran dari pelaksanaan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran. Sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal memerlukan sistem
perbankan yang sehat yang merupakan sasaran dari pelaksanaan tugas mengatur dan
mengawasi bank. Selanjutnya, sistem perbankan yang sehat akan mendukung pengendalian
moneter mengingat pelaksanaan kebijakan moneter terutama dilakukan melalui sistem
perbankan.
C. Penyelanggaran sistem pembayaran nontunai oleh bank Indonesia
1. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai yang besar diselenggarakan bank Indonesia
melaui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlemen) dan sistem kliring
2. Bank Indonesia real time gross settlement (BI-RTGS) adalah sistem transfer dana
elektronik yang setiap transaksinya diselesaikan dalam waktu seketika. Sejak
dioperasikan oleh bank Indonesia pada tanggal 17 nopember 2000, BI-RTGS berpera
peting dalam pemprosesan aktifitas transaksi pemebayaran, khususnya untuk memproses
transaksi pembayaran yang termasuk high value payment sistem (HVPS) atau transaksi
bernilai besar yaitu transaksi Rp 100 juta keatas dan bersifat segera (urgent)
3. Manfaat sistem BI-RTGS antara lain sebagai berikut
a. Mengingkatkan kepastian penyelesaian akhir (settlement finality) setiap transaksi
pembayaran, yang berarti mengurangi resiko penyelesaian akhir (minizing
settlement risk)
b. Menjadi sarana transfer dana antar bank yang praktis, cepat, efisien, aman, dan
handal
c. Meningkatkan efektifitas pengelolaan dana (management fund) baik bagi peserta
maupun pihak otoritas moneter dan perbankan
d. Menjadi informasi pendukung dalam menjalankan kegiatan operasi moneter dan
early warning sistem pengawasan bank.
e. Menjadi sarana penyelesaikan akhir bagi transaksi pembayaran ritel, meliputi
pembukuan hasil kliring yang diselenggarakan oleh BI (SKNBI) dan hasil kliring
ATM/kartu debet/kartu kredit.
f. Menjadi sarana pelimpahan penyelesaikan akhir transaksi serah dana dari
perdagangan sekuritas, transaksi perdagangan valas antar bank, settlement dana dari
operasi moneter/operasi pasar terbuka (OPT), transaksi pembayaran pemerintah, dan
transaksi surat berharga
4. Fungsi Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran termasuk berperan sebagai
pembuat ketentuan (regulator) dan pengawas (overseer) BI-RTGS. Dalam menjalan
sebagai regulator, BI menetepkan landasan hokum yang kuat untuk penerapan sistem BI-
RTGS dan menentukan peran dan tanggung jawab penyelanggara dan peserta sistem BI-
RTGS. Dalam menjalan peran sebagai pengawas overseer BI menastikan bahwa
penyelanggaraan BI-RTGS memenuhi prinsip core priciples for Sistematically important
payment sistem (CP-SIPS) dari bank for international settlement seperti yang diatur
dalam peratuaran sistem BI-RTGS untuk mendukung stabilitas sistem keuangan dengan
memperhatikan prinsip perlindungan konsumen. Fungsi pengawasan dilakukan melalui
pembuatan ketentuan, pertemuan konsultasi dengan penyelenggara, monitoring dan
assessment.
5. Dalam menjalankan peran sebagai penyelenggara (operator) sistem BI-RTGS, bank
indonesai memiliki tanggung jawab antara lain sebagai berikut
a. Menyenggarakan BI-RTGS dengan menerapkan prinsip efisien, cepat, aman, dan
handal
b. Memberikan penjelasan kepada peserta mengenai resiko finansial sehubungan
keikutseraannya dalam sistem BI-RTGS dan peserta harus mengelola resiko tersebut
c. Memastikan kepatuhan peserta terhadap ketentuan yang telah ditetapkan, termasuk
menerima laporan internal audit terkait penyelenggaraan BI-RTGS oleh peserta
6. Dalam penyelenggaran sistem BI-RTGS, penyelenggara menyedian infrastruktur dan
pelayanan kepada peserta meliputi hal-hal berikut:
a. Infrastruktur dan fasilitas sistem penyelenggaraan sistem BI-RTGS, antara lain
perangkat keras aplikasi RCC (software), jaringan komunikasi data (leased line),
fasilitas dial up, dan fasilitas pendukung lainnya
b. Help-desk untuk membantu peserta dalam menghadapi kesulitan operasional.
c. Memberi pelatihan kepada peserta.
d. Memiliki prosedur penanganan kondisi gangguan atau darurat (disaster recovery
plan-DRP dan bussines continuity plan-BCP) dan melakukan uji coba secara berkala
dengan melibatkan peserta .
e. Mengadakan pertemuan rutin dengan kelompok pengguna (user group)
D. Pengertian Uang
Apa itu uang? Pasti kalian sangat tidak asing dengan uang. Semakin maju peradaban
manusia kebutuhan manusia semakin banyak dan tidak tebatas, tetapi manusia tidak dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri. Pada zaman dahulu manusia memenuhi kebutuhannya
dengan usahanya sendiri, seperti saat lapar manusia akan berburu dan mencari buah-buahan
untuk dikonsumsi sendiri dan membuat pakaian dari bahan-bahan yang ada di sekitarnya.
Tetapi seiring perkembangan zaman dan kebutuhan manusia samakin bermacam-macam
membuat manusia sulit memenuhi kebutuhannya. Kemudian untuk memenuhi kebutuhanya
yang tidak dapat dipenuhi sendiri, maka mereka mencari orang lain untuk melakukan
pertukaran barang, tetapi cara ini memerlukan syarat orang tersebut mau menukar barang
yang dimiliki. Pertukaran barang itu disebut Barter. Namun cara barter memiliki
kekurangan dimana orang-orang yang membutuhkan sesuatu harus menemukan orang yang
mau untuk melakukan barter.
Pertukaran secara barter memiliki kekurangan seperti sulit menemukan barang yang
sesuai kebutuhan, sulit menentukan nilai tukar barang dan sulit menyimpan barang yang
akan ditukarkan, maka manusia memikirkan suatu barang yang dapat digunakan sebagai
perantara dalam pertukaran. Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai seperti kerang,
intan, mutiara pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia mengenal uang. Namun
barang-barang tersebut memiliki kelemahan diantaranya belum mempunyai pecahan dan
tidak tahan lama. Sehubungan dengan hal tersebut, orang berusaha memikirkan barang yang
lebih cocok dan lebih baik sebagai barang perantara. Akhirnya, orang banyak menggunakan
logam seperti 2 Teori Organisasi Umum 2 emas dan perak karena barang-barang tersebut
disukai masyarakat dan dapat dibentuk menjadi uang. Jadi, uang adalah suatu benda yang
dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembelian barang dan jasa,
barang berharga lainnya dan pembayaran utang
E. Fungsi Uang
Kegunaan uang tercermin dalam fungsi-fungsi uang. .ungsi uang dibagi menjadi fungsi
asli dan fungsi turunan.
a. Fungsi Asli
Fungsi asli disebut juga fungsi primer uang. Berdasarkan fungsi asli ini uang
berperan sebagai alat tukar dan alat satuan hitung.
1) Alat Tukar (Medium of Exchange)
Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang
dapat berfungsi dengan baik, diperlukan kepercayaan masyarakat yang bersedia
untuk menerimanya. Sebagai alat tukar, uang memungkinkan seluruh transaksi
dapat dilakukan dengan mudah.
2) Sebagai Alat Satuan Hitung (Unit of Count)
Satuan hitung diperlukan untuk menentukan harga suatu barang. Dengan
demikian, orang dapat melihat besarnya uang yang harus dibayarkan guna
memperoleh suatu barang atau jasa. Dengan adanya satuan hitung ini kita pun
dapat melakukan perbandingan harga suatu barang terhadap barang yang lain.
b. Fungsi Turunan
Berdasarkan fungsi turunan, uang memiliki fungsi sebagai berikut.
1) Alat Pembayaran yang Sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam
tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar menukar atau barter. Guna mempermudah
dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat
pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang.
2) Alat Penimbun Kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk
keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk
keperluan di masa datang.
3) Alat Pemindah Kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan
kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan
cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan
menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
4) Standar Pencicilan Utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
5) Alat pendorong Kegiatan Ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi.
Dengan adanya kegiatan investasi kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.
F. Jenis Uang
Jenis-jenis uang yang dapat dilihat dari berbagai sisi adalah sebagai berikut (Kasmir, 2004,
hal 18-20) :
1. Berdasarkan bahan
Jika dilihat dari bahan untuk membuat uang maka jenis uang terdiri dari 2 macam yaitu :
a. Uang logam,merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari logam,baik dari
almunium, kupronikel, bronze,emas. Perak,atau perunggu dan bahan lainnya. Biasanya
uang yang terbuat dari logam dengan nominal yang kecil. Di Indonesia uang logam
terdiri dari pecahanRp 50, Rp 100, Rp 500, Rp 1.000
b. Uang kertas, merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau bahan lainnya.
Uang dari bahan kertas biasanya dalam nominal yang besar sehingga mudah dibawa
untuk keperluan sehari-hari. Uang jenis ini terbuat dari kertas yang berkualitas tinggi,
yaitu tahan terhadap air, tidak mudah robek atau luntur. Pecahan uang kertas di
Indonesia adalah dimulai dari Rp 1.000, Rp 5.000, Rp10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, Rp
100.000.
2. Berdasarkan nilai
Jenis uang ini dilihat dari nilai yang terkandung pada uang tersebut, apakah nilai
intrinsiknya (bahan uang) atau nilai nominalnya (nilai yang tertera dalam uang tersebut).
Uang jenis ini terbagi ke dalam dua jenis, yaitu :
a. Bernilai penuh (full bodied money)
merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya, sebagai
contoh, uang logam dimana nilai bahan untukmembuat uang tersebut sama dengan
nominal yang tertulis di uang.
b. Tidak bernilai penuh (representatif full bodied money)
Merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya. Sebagai
contoh uang yang terbuat dari kertas. Uang jenis ini sering disebut uang bertanda.
Kadangkala nilai intrinsiknya jauh lebih rendah dari nilai nominal yang terkandung di
dalamnya.
3. Berdasarkan lembaga
Berdasarkan lembaga maksudnya adalah badan atau lembaga yang menerbitkanatau
mengeluarkan uang. Jenis uang yang diterbitkanberdasarkan lembaga terdiri dari :
a. Uang kartal
merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral baik uang logam maupun uang
kertas.
b. Uang giral
Merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum seperti cek, bilyet giro, traveler
cheque dan credit card.
4. Berdasarkan kawasan
Uang jenis ini dilihat dari daerah atau wilayah berlakunya suatu uang. Artinya bisa saja
suatu jenis mata uang hanya berlaku dalamsatu wilayah tertentu dan tidak berlaku di
daerah lainnya atau berlaku di seluruh wilayah. Jenis uang berdasarkan kawasan adalah :
a. Uang lokal
Merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu, seperti rupiah hanya berlaku di
Indonesia atau ringgit hanya berlaku di Malaysia.
b. Uang regional
Merupakan uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang local
seperti untuk kawasan benua Eropa berlaku mata uang tunggal eropa yaitu EURO.
c. Uang Internasional
Merupakan uang yang berlaku anta negara seperti US Dollar dan menjadi standar
pembayaran internasional.
G. Syarat Uang dan Unsur Pengaman Rupiah
Agar uang dapat diberlakukan sebagai alat tukar dalam perekonomian, uang harus
memenuhi syarat psikologis dan teknis. Syarat psikologis, yaitu uang harus dapat
memuaskan keinginan orang yang memilikinya. Adapun syarat teknis uang sebagai berikut:
a. Tahan lama, artinya tidak mudah rusak (durability).
b. Nilainya tetap, artinya nilai sekarang sama dengan masa yang akan datang
sehingga masyarakat percaya bahwa menyimpan uang tidak akan rugi (stability of
value).
c. Mudah dibawa ke mana-mana, artinya jika melakukan transaksi dalam jumlah
yang besar, pemilik uang tidak mengalami kesulitan dalam pembayaran
(portability).
d. Mudah dibagi, artinya dalam melakukan transaksi sekecil apa pun, uang
mempunyai pecahan dan nilainya tidak berkurang (divisibility).
e. Adanya kelangsungan pemakaian (kontinuitas).
f. Disenangi umum (acceptability).
H. Unsur Pengaman pada Uang Kertas Rupiah
Unsur pengaman pada uang kertas meliputi bahan uang dan teknik cetak. Pemilihan
unsur pengaman merupakan suatu aspek yang penting agar uang sulit dipalsukan. Perlu
disadari bahwa sulitnya uang untuk dipalsukan tidak semata-mata tergantung pada unsur
pengaman, tetapi juga dipengaruhi oleh gambar disain, warna maupun teknik cetak.
Unsur pengaman pada uang kertas Rupiah dapat dibedakan berdasarkan unsur
pengaman yang terbuka dan tidak terbuka. Kebanyakan unsur pengaman adalah yang
terbuka dan dapat dilihat
dengan mudah oleh masyarakat. Pendeteksian unsur pengaman tersebut dapat
dilakukan dengan mata telanjang (kasat mata), perabaan tangan (kasat raba), maupun
dengan menggunakan peralatan sederhana seperti kaca pembesar dan ultra violet.
Pendeteksian unsur pengaman yang tidak terbuka hanya dapat dilakukan dengan suatu
mesin yang memiliki sensor tertentu yang memiliki tingkat kepastian dan kecepatan yang
cukup tinggi untuk mengetahui unsur pengaman tersebut.
Dalam melakukan pemilihan unsur pengaman uang kertas, pada umumnya
mempertimbangkan 2 hal utama yaitu:
a. Semakin besar nominal pecahan diperlukan unsure pengaman yang lebih baik,
kompleks, dan canggih.
Petugas dari Bank Indonesia dengan menggunakan alat ultra violet
menunjukan cara memastikan keaslian uang
Ciri - Ciri Uang Logam Rupiah Indonesia Pecahan
Rp 1000 Tahun Emisi 1993
Bahan
Lingkaran luar : Cupro Nickel
Lingkaran dalam : Aluminium Bronze
Berat : 8,60 gr
Diameter
Lingkaran luar : 26,00 mm
Lingkaran dalam : 18,00 mm
Tebal : 2,40 mm
Warna : Kuning dan putih
Tanggal penerbitan : 8 Maret 1993
b. Unsur pengaman yang dipilih didasarkan pada hasil penelitian dan mempertimbangkan
perkembangan teknologi.
I. Karakteristik Uang Logam Rupiah
Beberapa karakteristik tertentu yang perlu diperhatikan dalam uang logam Rupiah antara
lain:
a. Setiap pecahan uang logam mudah dikenali baik secara kasat mata dan kasat raba.
b. Uang logam menggunakan bahan yang tahan lama dan tidak mengandung zat yang
membahayakan.
c. Uang logam yang dikeluarkan dalam ukuran yang sesuai, tidak terlalu besar atau tidak
terlalu berat.
d. Uang logam Rupiah berbentuk bulat, dengan bagian samping bergerigi atau tidak bergerigi.
Meskipun tampak praktis, namun penggunakan uang kartal ternyata banyak kendala
dan kurang efisien, seperti besarnya biaya pembuatan dan pengelolaan uang kartal,
memiliki resiko yang besar karena pencurian dan perampokan, memerlukan banyak waktu
pada saat melakukan transaksi, belum lagi maraknya kejahatan uang palsu .
Ketidak-nyamanan dan inefisien memakai uang kartal, Bank Indonesia berinisiatif dan
akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat
pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS). Less Cash Society adalah masyarakat
yang lebih banyak menggunakan uang non tunai, seperti cek, giro, bilyet, kartu debet, dan
kartu kredit.
Pengelolaan uang oleh Bank Indonesia
Pengelolaan rupiah adalah suatu kegiatan yang mencakup perencanaan pencetakan,
pengeluaran, pengedaran, pencabutan, dan penarikan serta penusnahan uang rupiah yang
dilakkukan secara efektif, efisien, transparan, dan akutable. Berdasarkan pengertian tersebut
terdapat 6 tahap pengelolaan rupiah yaitu:
1. Perencanaan
Kegiatan menetapkan besarnya dan jenis pecahan yang akan dicetak berdasar perkiraan
kebutuhan uang rupiah
2. Pencetakan
Pencetakan dilakukan oleh BUMN yang ditunjuk oleh Bank Indonesia
3. Pengeluaran
Bank Indonesia menetapkan tanggal, bulan, dan tahun mulai berlakunya uang rupiah
yang dikeluarkan sebagai alat pembayaran yang sah diwilayah NKRI
4. Pengedaran
Bank Indonesia menentukan nomor seri uang kertas
5. Pencabutan dan Penarikan
Kegiatan menetapkan uang rupiah tidak berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di
wilayah NKRI
6. Pemusnahan
kegiatan meracik, melebur, atau cara lain memusnahkan uang rupiah sehingga tidak
menyerupai uang rupiah
J. Jenis-jenis Pembayaran NonTunai
Alat pembayaran nontunai memerlukan satu atau lebih bank untuk melakukan transaksi.
Pembayaran nontunai tidak dapat tercapai hanya dengan bertukar alat pembayaran antara
pembayar dan penerima pembayaran, tetapi perlu ada transfer pembayaran.
1. Transaksi pembayaran nontunai memiliki dua arus proses yaitu aliran instrumen fisik
dan aliran dana. Kedua arus dapat berbeda dalam waktu dan arah. Berdasarkan aliran
pembayaran. Alat-alat pembayaran tersebut dapat dikelompokan alat pembayaran untuk
kredit transfer dan alat pembayaran untuk debit transfer.
2. Kredit transfer adalah pemerintah penempatan dana dari pengirim ke penerima melalui
jalur transfer dana dari bank pengirim ke bank penerima dan dimungkinkan melalui
bank lain sebagai intermediary.
3. Debit transfer adalah sistem transfer dana dimana pemerintah debit transfer dibuat atau
diotorisasi oleh pihak yang memiliki dana. Dia akan melakukan pengiriman dana
(poyer) tersebut kepada pihik yang akan menerima dana untuk kemudian dicairkan di
bank payee. Selanjutnya di bank payee mengkliring perintah transfer debit tersebut di
lembaga kliring (saat ini BI) untuk menagihkan dana payee
4. Alat pembayaran nontunai meliputi:
 Alat pembayaran berbasis kertas ( paper based payment)
Contoh : cek dan bilyet giro
 Alat pembayaran berbasis kartu (card based payment)
Digunakan dalam pembayaran oleh konsumen
Contoh: kartu ATM, kartu kredit, dan kartu debit
 Alat pembayaran nontunai berbasis elektronik (eloctronic payment)
Contoh: transfer via Real Time Gross Settlement sistems dan sistem kliring nasional
Bank Indonesia server based e money
Teknologi pembayaran elektronik adalah suatu transaksi antara penjual dengan
pembeli produk atau barang yang dilakukan melalui media elektronik (yang biasa disebut
E-Payment). Dengan semakin berkembangnya zaman yang dengan meningkatnya
teknologi yang semakin canggih serta pihak penjual atau perusahaan yang berusaha
memberikan pelayanan yang prima kepada konsumen dengan memberikan kemudahan
dalam bertransaksi tanpa bertemu langsung (face to face). Ada beberapa jenis sistem
pembayaran elektronik :
a. Pembayaran menggunakan Kartu Kredit
Kartu kredit tidak hanya digunakan dalam transaksi face to face saja tetapi sekarang
sudah dapat digunakan dalam melakukan transaksi melalui internet. Kartu kredit
adalah sebuah kartu yang dapat diperoleh dari bank dan dapat digunakan oleh
pengguna untuk membeli barang-barang serta pelayanan tertentu secara hutang.
Kartu kredit sudah digunakan sebagai sistem pembayaran yang memudahkan dalam
bertransaksi karena sebagian besar bisnis online telah menggunakan sistem
pembayaran dengan kartu kredit. Dengan sistem pembayaran kartu kredit, pelanggan
tidak perlu repot untuk pergi ke bank, mengantri untuk mengirim uang atau pun ke
mesin ATM untuk melakukan transfer, tetapi pelanggan dapat langsung melakukan
pembayaran secara online dengan kartu kredit.
Kartu Kredit memungkinkan pelanggan untuk menunda tagihan mereka, namun akan
menambah denda yang harus mereka bayar nantinya.
Contohnya : Jika transaksi atau pembelian barang dengan kartu kredit terjadi sebelum
tanggal 31 Januari dan sebelum Februari maka tidak dikenakan bunga.
b. Pembayaran menggunakan Smart Card
Smart card merupakan sebuah kartu yang memiliki perangkat chip kecil yang tertanam
di dalamnya. Smart card harus dimasukkan ke smart card reader dengan koneksi
langsung ke komputer. Pemindahan perintah, data, dan status kartu menggunakan
kontak fisik ini Smart card secara sederhana merupakan sebuah kartu plastik yang
pada umumnya seukuran kartu kredit, dan mempunyai microchip di dalamnya.
Microchip tersebut dapat berupa microprocessor yang dilengkapi dengan internal
memory, atau hanya berupa microchip memory saja, sehingga dapat diprogram untuk
menjalankan program atau menyimpan informasi.
Contohnya : Sistem pembelian tiket bioskop yang sebelumnya melakukan proses
transaksi dengan cara manual, yaitu membarikan uang ke petugas kasir secara
langsung membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga menimbulkan antrian. Untuk
menghindari hal tersebut maka diperlukan sistem pembayaran yang proses
transaksinya bisa dilakukan tanpa harus menggunakan uang tunai, untuk
memperlancar proses transaksi serta pemilihan bangku secara online yaitu dengan
menggunakan smart card.
c. Pembayaran dengan Electronic Cash
E-cash merupakan salah satu dari “electronic payment” yang sekarang ini sangat
banyak digunakan. E-cash merupakan gambaran dari simbol electronik yang memiliki
nilai (bit dan byte) seringkali digunakan dalam transaksi barang dan jasa. E-cash
dipublikasikan oleh institusi legal, perusahaan dan organisasi. E-cash biasanya
memiliki keterbatasan penerimaan (bergantung seberapa besar publisher market-nya).
Uang elektronik memiliki nilai tersimpan (stored-value) atau prabayar (prepaid)
dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronik yang dimiliki
seseorang. Nilai uang dalam E-cash akan berkurang pada saat konsumen
menggunakannya untuk pembayaran. E-cash dapat digunakan untuk berbagai macam
jenis pembayaran (multi purpose) dan berbeda dengan instrumen single purpose
seperti kartu telepon.
E-cash yaitu sistem pembayaran yang mengandung tanda tangan digital dan di pasang
kunci untuk menjaga keamanan proses pembayaran.
Contoh e-cash adalah ecash.com, cybercash.com, dan lain-lain.
d. Pembayaran dengan E-wallet
Adalah mata uang digital dan hanya bisa dicairkan melalui rekening bank atau ATM.
E-Wallet merupakan dompet elektronik yang kini mulai banyak dirasakan manfaatnya
oleh pengguna. E-Wallet ini mendukung penggunanya untuk melakukan transaksi
melalui rekening bank.
Sehingga, yang dibayarkan bukanlah berupa uang tunai, tetapi menyerupai
pembayaran seperti halnya kartu kredit. Bank yang mendukung sistem E-Wallet ini
harus telah mendukung sistem online dalam transaksi yang akan dijalankan oleh
pembeli dan penjual.
Pembayaran dilakukan dengan menyimpan nomor kartu kredit anda ke hardisk dalam
kondisi terenkripsi dengan aman. Pembelian dilakukan pada situs web yang
mendukung e-wallet tersebut. Pada saat tombol “pay” ditekan maka proses
pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya secara aman oleh server
perusahaan e-wallet.
contohnya : Pembayaran transaksi pada toko online. Pembayaran dengan cara ini
memudahkan dalam pembelian antar negara, karena tidak smua bank dapat
mentransfer uang secara langsung dari satu bank ke bank lainnya.
e. Pembayaran dengan Micropayment
adalah salah satu alternatif pembayaran elektronik dengan pembayaran melalui
internet ataupun media lain, dilakukan untuk jumlah uang yang relatif kecil dan
intensitas transaksi yang tinggi.

More Related Content

What's hot

Sosialisasi gnnt dkom-rev
Sosialisasi gnnt dkom-revSosialisasi gnnt dkom-rev
Sosialisasi gnnt dkom-revAchmad Choiron
 
Bank sentral (bi), sistem pembayaran, dan alat pembayaran
Bank sentral (bi), sistem pembayaran, dan alat pembayaranBank sentral (bi), sistem pembayaran, dan alat pembayaran
Bank sentral (bi), sistem pembayaran, dan alat pembayaranDolores Silvia
 
Nur fadhilah novianti
Nur fadhilah noviantiNur fadhilah novianti
Nur fadhilah noviantiNur Novianti
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"Yuca Siahaan
 
5221 13637-1-pb
5221 13637-1-pb5221 13637-1-pb
5221 13637-1-pbVidi Vidi
 
Tugas Eko12,Yulistiana Nurdinati Amanah,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat P...
Tugas Eko12,Yulistiana Nurdinati Amanah,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat P...Tugas Eko12,Yulistiana Nurdinati Amanah,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat P...
Tugas Eko12,Yulistiana Nurdinati Amanah,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat P...Yulis6161
 
Artikel Ilmiah Analisis Konsep Sistem Informasi Akuntansi pada PT Bank Centra...
Artikel Ilmiah Analisis Konsep Sistem Informasi Akuntansi pada PT Bank Centra...Artikel Ilmiah Analisis Konsep Sistem Informasi Akuntansi pada PT Bank Centra...
Artikel Ilmiah Analisis Konsep Sistem Informasi Akuntansi pada PT Bank Centra...RaihanAbid1
 
Bank sentral
Bank sentralBank sentral
Bank sentralVero Nika
 
Tugas Eko 12,Zahirah,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SMAN 12 Tanger...
Tugas Eko 12,Zahirah,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SMAN 12 Tanger...Tugas Eko 12,Zahirah,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SMAN 12 Tanger...
Tugas Eko 12,Zahirah,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SMAN 12 Tanger...zahirahocha1
 

What's hot (12)

Sosialisasi gnnt dkom-rev
Sosialisasi gnnt dkom-revSosialisasi gnnt dkom-rev
Sosialisasi gnnt dkom-rev
 
Bank sentral (bi), sistem pembayaran, dan alat pembayaran
Bank sentral (bi), sistem pembayaran, dan alat pembayaranBank sentral (bi), sistem pembayaran, dan alat pembayaran
Bank sentral (bi), sistem pembayaran, dan alat pembayaran
 
Economi
EconomiEconomi
Economi
 
Nur fadhilah novianti
Nur fadhilah noviantiNur fadhilah novianti
Nur fadhilah novianti
 
Pedoman gcg-perbankan
Pedoman gcg-perbankanPedoman gcg-perbankan
Pedoman gcg-perbankan
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
 
Kepatuhan dan Hukum Perbankan
Kepatuhan dan Hukum PerbankanKepatuhan dan Hukum Perbankan
Kepatuhan dan Hukum Perbankan
 
5221 13637-1-pb
5221 13637-1-pb5221 13637-1-pb
5221 13637-1-pb
 
Tugas Eko12,Yulistiana Nurdinati Amanah,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat P...
Tugas Eko12,Yulistiana Nurdinati Amanah,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat P...Tugas Eko12,Yulistiana Nurdinati Amanah,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat P...
Tugas Eko12,Yulistiana Nurdinati Amanah,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat P...
 
Artikel Ilmiah Analisis Konsep Sistem Informasi Akuntansi pada PT Bank Centra...
Artikel Ilmiah Analisis Konsep Sistem Informasi Akuntansi pada PT Bank Centra...Artikel Ilmiah Analisis Konsep Sistem Informasi Akuntansi pada PT Bank Centra...
Artikel Ilmiah Analisis Konsep Sistem Informasi Akuntansi pada PT Bank Centra...
 
Bank sentral
Bank sentralBank sentral
Bank sentral
 
Tugas Eko 12,Zahirah,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SMAN 12 Tanger...
Tugas Eko 12,Zahirah,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SMAN 12 Tanger...Tugas Eko 12,Zahirah,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SMAN 12 Tanger...
Tugas Eko 12,Zahirah,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SMAN 12 Tanger...
 

Viewers also liked

Patrick Zvezda Prezentacija 1337
Patrick Zvezda Prezentacija 1337Patrick Zvezda Prezentacija 1337
Patrick Zvezda Prezentacija 1337Vuckos Nikolaja
 
Ma 011 crane wire replacement ( main hook line )
Ma 011  crane wire replacement ( main hook line )Ma 011  crane wire replacement ( main hook line )
Ma 011 crane wire replacement ( main hook line )Yousif Fikry
 
Ma 033 jsa rack pup joint in the stb rack
Ma 033 jsa rack pup joint in the stb rackMa 033 jsa rack pup joint in the stb rack
Ma 033 jsa rack pup joint in the stb rackYousif Fikry
 
COMPANY PROFILE - TAKK-SAMM INERNATIONAL LTD (3)
COMPANY PROFILE - TAKK-SAMM INERNATIONAL LTD (3)COMPANY PROFILE - TAKK-SAMM INERNATIONAL LTD (3)
COMPANY PROFILE - TAKK-SAMM INERNATIONAL LTD (3)Samuel K. Swaray
 
Ma 010 crane wire replacement ( whip line )
Ma 010  crane wire replacement ( whip line )Ma 010  crane wire replacement ( whip line )
Ma 010 crane wire replacement ( whip line )Yousif Fikry
 
21st century sales 3 big ideas
21st century sales   3 big ideas21st century sales   3 big ideas
21st century sales 3 big ideasTom Brewer
 
Ma 09 crane wire replacement ( boom )
Ma 09 crane wire replacement ( boom )Ma 09 crane wire replacement ( boom )
Ma 09 crane wire replacement ( boom )Yousif Fikry
 
Infective endocarditis ELIRAN JACOBI
Infective endocarditis ELIRAN JACOBIInfective endocarditis ELIRAN JACOBI
Infective endocarditis ELIRAN JACOBIEliran Jacobi
 
Traumatismo torácico- toracoabdominal
Traumatismo torácico- toracoabdominalTraumatismo torácico- toracoabdominal
Traumatismo torácico- toracoabdominalOriana M. M
 
Do you know what causes headache and migraine
Do you know what causes headache and migraineDo you know what causes headache and migraine
Do you know what causes headache and migraineHBT Media Management Ltd
 
The most-historical-place-in-bangldesh
The most-historical-place-in-bangldeshThe most-historical-place-in-bangldesh
The most-historical-place-in-bangldeshalamashraful48
 
motor neuron disease
motor neuron diseasemotor neuron disease
motor neuron diseaseEliran Jacobi
 
Compras Coletivas @menta90 #FEsebraemg 2012
Compras Coletivas @menta90 #FEsebraemg 2012Compras Coletivas @menta90 #FEsebraemg 2012
Compras Coletivas @menta90 #FEsebraemg 2012Laboratorium
 
Google drive presentation
Google drive presentationGoogle drive presentation
Google drive presentationshaikha90
 

Viewers also liked (20)

Patrick Zvezda Prezentacija 1337
Patrick Zvezda Prezentacija 1337Patrick Zvezda Prezentacija 1337
Patrick Zvezda Prezentacija 1337
 
Sanofi Health Guardians
Sanofi Health GuardiansSanofi Health Guardians
Sanofi Health Guardians
 
Ma 011 crane wire replacement ( main hook line )
Ma 011  crane wire replacement ( main hook line )Ma 011  crane wire replacement ( main hook line )
Ma 011 crane wire replacement ( main hook line )
 
Учебник полуфинала Sanofi Health Guardians
Учебник полуфинала Sanofi Health GuardiansУчебник полуфинала Sanofi Health Guardians
Учебник полуфинала Sanofi Health Guardians
 
Ma 033 jsa rack pup joint in the stb rack
Ma 033 jsa rack pup joint in the stb rackMa 033 jsa rack pup joint in the stb rack
Ma 033 jsa rack pup joint in the stb rack
 
Sanofi
SanofiSanofi
Sanofi
 
COMPANY PROFILE - TAKK-SAMM INERNATIONAL LTD (3)
COMPANY PROFILE - TAKK-SAMM INERNATIONAL LTD (3)COMPANY PROFILE - TAKK-SAMM INERNATIONAL LTD (3)
COMPANY PROFILE - TAKK-SAMM INERNATIONAL LTD (3)
 
Ma 010 crane wire replacement ( whip line )
Ma 010  crane wire replacement ( whip line )Ma 010  crane wire replacement ( whip line )
Ma 010 crane wire replacement ( whip line )
 
21st century sales 3 big ideas
21st century sales   3 big ideas21st century sales   3 big ideas
21st century sales 3 big ideas
 
Special Needs Children Care In Nigeria
Special Needs Children Care In NigeriaSpecial Needs Children Care In Nigeria
Special Needs Children Care In Nigeria
 
Ma 09 crane wire replacement ( boom )
Ma 09 crane wire replacement ( boom )Ma 09 crane wire replacement ( boom )
Ma 09 crane wire replacement ( boom )
 
Tsil profile summary
Tsil profile summaryTsil profile summary
Tsil profile summary
 
Infective endocarditis ELIRAN JACOBI
Infective endocarditis ELIRAN JACOBIInfective endocarditis ELIRAN JACOBI
Infective endocarditis ELIRAN JACOBI
 
Traumatismo torácico- toracoabdominal
Traumatismo torácico- toracoabdominalTraumatismo torácico- toracoabdominal
Traumatismo torácico- toracoabdominal
 
Do you know what causes headache and migraine
Do you know what causes headache and migraineDo you know what causes headache and migraine
Do you know what causes headache and migraine
 
The most-historical-place-in-bangldesh
The most-historical-place-in-bangldeshThe most-historical-place-in-bangldesh
The most-historical-place-in-bangldesh
 
motor neuron disease
motor neuron diseasemotor neuron disease
motor neuron disease
 
Amor y juego
Amor y juegoAmor y juego
Amor y juego
 
Compras Coletivas @menta90 #FEsebraemg 2012
Compras Coletivas @menta90 #FEsebraemg 2012Compras Coletivas @menta90 #FEsebraemg 2012
Compras Coletivas @menta90 #FEsebraemg 2012
 
Google drive presentation
Google drive presentationGoogle drive presentation
Google drive presentation
 

Similar to ekonomi

Pengertian sistem pembayaran
Pengertian sistem pembayaranPengertian sistem pembayaran
Pengertian sistem pembayaranPadlika Garmabar
 
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Makalah Sistem dan Alat Pemba...
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Makalah Sistem dan Alat Pemba...Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Makalah Sistem dan Alat Pemba...
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Makalah Sistem dan Alat Pemba...lilyrizkydevianti
 
Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran
Sistem Pembayaran dan Alat PembayaranSistem Pembayaran dan Alat Pembayaran
Sistem Pembayaran dan Alat PembayaranSameranti
 
Sistem pembayaran dan alat pembayaran
Sistem pembayaran dan alat pembayaranSistem pembayaran dan alat pembayaran
Sistem pembayaran dan alat pembayarankusnullatifah
 
Tugas Eko12,Karina Widya Sari ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran...
Tugas Eko12,Karina Widya Sari ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran...Tugas Eko12,Karina Widya Sari ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran...
Tugas Eko12,Karina Widya Sari ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran...karinaws
 
Tugas Eko12,Aida Saskia ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN ...
Tugas Eko12,Aida Saskia ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN ...Tugas Eko12,Aida Saskia ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN ...
Tugas Eko12,Aida Saskia ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN ...Aidaaa04
 
Tugas Eko12,Amelia Nur Oktaviani ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembaya...
Tugas Eko12,Amelia Nur Oktaviani ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembaya...Tugas Eko12,Amelia Nur Oktaviani ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembaya...
Tugas Eko12,Amelia Nur Oktaviani ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembaya...Amel999
 
Tugas Eko12,Evi Lutfiyah ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN...
Tugas Eko12,Evi Lutfiyah ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN...Tugas Eko12,Evi Lutfiyah ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN...
Tugas Eko12,Evi Lutfiyah ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN...evilutfiyah11
 
Tugas Eko12,Elina Sarastuti ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,S...
Tugas Eko12,Elina Sarastuti ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,S...Tugas Eko12,Elina Sarastuti ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,S...
Tugas Eko12,Elina Sarastuti ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,S...elinaaast
 
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...RicoSetiawan5
 
Bab 6 Sistem Pembmmmmmmmmmmmmmmmmayaran.pdf
Bab 6 Sistem Pembmmmmmmmmmmmmmmmmayaran.pdfBab 6 Sistem Pembmmmmmmmmmmmmmmmmayaran.pdf
Bab 6 Sistem Pembmmmmmmmmmmmmmmmmayaran.pdfRayyanStudio
 
banksentralbisistempembayarandanalatpembayaran-210913174746.pptx
banksentralbisistempembayarandanalatpembayaran-210913174746.pptxbanksentralbisistempembayarandanalatpembayaran-210913174746.pptx
banksentralbisistempembayarandanalatpembayaran-210913174746.pptxBangkitRioPasaribuSE
 
Sistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - EkonomiSistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - EkonomiKiki Budi Setiawan
 
109601_Sis Ekonomi dan Uang ( SESI 6 DAN 7 ).pptx
109601_Sis Ekonomi  dan Uang ( SESI 6 DAN 7 ).pptx109601_Sis Ekonomi  dan Uang ( SESI 6 DAN 7 ).pptx
109601_Sis Ekonomi dan Uang ( SESI 6 DAN 7 ).pptxfakhryfakhry1
 
SISTEM PEMBAYARAN DAN PERAN BANK INDONESIA
SISTEM PEMBAYARAN DAN PERAN BANK INDONESIA SISTEM PEMBAYARAN DAN PERAN BANK INDONESIA
SISTEM PEMBAYARAN DAN PERAN BANK INDONESIA xxxxyys
 
Tugas Eko 12,Nur Aisah,Ranti Pusriana,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN 12 TANG...
Tugas Eko 12,Nur Aisah,Ranti Pusriana,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN 12 TANG...Tugas Eko 12,Nur Aisah,Ranti Pusriana,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN 12 TANG...
Tugas Eko 12,Nur Aisah,Ranti Pusriana,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN 12 TANG...NurAisah12
 
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SM...
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SM...Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SM...
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SM...lilyrizkydevianti
 

Similar to ekonomi (20)

Pengertian sistem pembayaran
Pengertian sistem pembayaranPengertian sistem pembayaran
Pengertian sistem pembayaran
 
Sistem pembayaran
Sistem pembayaranSistem pembayaran
Sistem pembayaran
 
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Makalah Sistem dan Alat Pemba...
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Makalah Sistem dan Alat Pemba...Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Makalah Sistem dan Alat Pemba...
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Makalah Sistem dan Alat Pemba...
 
Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran
Sistem Pembayaran dan Alat PembayaranSistem Pembayaran dan Alat Pembayaran
Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran
 
Sistem pembayaran dan alat pembayaran
Sistem pembayaran dan alat pembayaranSistem pembayaran dan alat pembayaran
Sistem pembayaran dan alat pembayaran
 
Sistem pembayaran kls x
Sistem pembayaran kls xSistem pembayaran kls x
Sistem pembayaran kls x
 
Tugas Eko12,Karina Widya Sari ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran...
Tugas Eko12,Karina Widya Sari ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran...Tugas Eko12,Karina Widya Sari ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran...
Tugas Eko12,Karina Widya Sari ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran...
 
Tugas Eko12,Aida Saskia ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN ...
Tugas Eko12,Aida Saskia ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN ...Tugas Eko12,Aida Saskia ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN ...
Tugas Eko12,Aida Saskia ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN ...
 
Tugas Eko12,Amelia Nur Oktaviani ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembaya...
Tugas Eko12,Amelia Nur Oktaviani ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembaya...Tugas Eko12,Amelia Nur Oktaviani ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembaya...
Tugas Eko12,Amelia Nur Oktaviani ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembaya...
 
Tugas Eko12,Evi Lutfiyah ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN...
Tugas Eko12,Evi Lutfiyah ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN...Tugas Eko12,Evi Lutfiyah ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN...
Tugas Eko12,Evi Lutfiyah ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN...
 
Tugas Eko12,Elina Sarastuti ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,S...
Tugas Eko12,Elina Sarastuti ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,S...Tugas Eko12,Elina Sarastuti ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,S...
Tugas Eko12,Elina Sarastuti ,Ranti Pusriana S.pd,Sistem Dan Alat Pembayaran,S...
 
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
 
Bab 6 Sistem Pembmmmmmmmmmmmmmmmmayaran.pdf
Bab 6 Sistem Pembmmmmmmmmmmmmmmmmayaran.pdfBab 6 Sistem Pembmmmmmmmmmmmmmmmmayaran.pdf
Bab 6 Sistem Pembmmmmmmmmmmmmmmmmayaran.pdf
 
banksentralbisistempembayarandanalatpembayaran-210913174746.pptx
banksentralbisistempembayarandanalatpembayaran-210913174746.pptxbanksentralbisistempembayarandanalatpembayaran-210913174746.pptx
banksentralbisistempembayarandanalatpembayaran-210913174746.pptx
 
Sistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - EkonomiSistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
 
109601_Sis Ekonomi dan Uang ( SESI 6 DAN 7 ).pptx
109601_Sis Ekonomi  dan Uang ( SESI 6 DAN 7 ).pptx109601_Sis Ekonomi  dan Uang ( SESI 6 DAN 7 ).pptx
109601_Sis Ekonomi dan Uang ( SESI 6 DAN 7 ).pptx
 
SISTEM PEMBAYARAN DAN PERAN BANK INDONESIA
SISTEM PEMBAYARAN DAN PERAN BANK INDONESIA SISTEM PEMBAYARAN DAN PERAN BANK INDONESIA
SISTEM PEMBAYARAN DAN PERAN BANK INDONESIA
 
Konsep dasar perbankan
Konsep dasar perbankanKonsep dasar perbankan
Konsep dasar perbankan
 
Tugas Eko 12,Nur Aisah,Ranti Pusriana,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN 12 TANG...
Tugas Eko 12,Nur Aisah,Ranti Pusriana,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN 12 TANG...Tugas Eko 12,Nur Aisah,Ranti Pusriana,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN 12 TANG...
Tugas Eko 12,Nur Aisah,Ranti Pusriana,Sistem Dan Alat Pembayaran,SMAN 12 TANG...
 
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SM...
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SM...Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SM...
Tugas Eko 12,Lily Rizky Devianti,Ranti Pusriana,Sistem dan Alat Pembayaran,SM...
 

Recently uploaded

Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANDwiAyuSitiHartinah
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 202420NurKhusnaFahrani
 
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...SofyanSyamsuddin
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxtajapeda
 
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJANoorAmelia4
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxUPPKBGUYANGAN
 

Recently uploaded (14)

Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
 
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
 
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 

ekonomi

  • 1. A. SISTEM PEMBAYARAN Pembayaran dapat diartikan sebagai perpindahan nilai uang antara dua belah pihak (secara sederhana kita memakai istilah pembeli dan penjual), dimana secara bersamaan terjadi perpindahan barang dan jasa. Pada intinya dalam setiap kegiatan ekonomi pasti melibatkan proses pembayaran ini: Arus nilai uang Arus barang dan jasa .Sebagai langkah awal untuk memahami lebih jauh mengenai sistem pembayaran, kita lihat beberapa definisi sistem pembayaran sebagai berikut : 1. CPSS Glossary – March 2003“ A payment sistem consists of a set of instruments, banking procedures and, typically,interbank funds transfer sistems that ensure the circulation of money”. 2. Guitian,1998“A payment sistem encompasses a set of instruments and means generally acceptable in making payments; the institutional and organizational framework governing suchpayments (including prudential regulation); and the operating procedures and communications network used to initiate and transmit payment information from payerto payee and to settle payments”. Definisi sistem pembayaran dalam UU No.23/1999 tentang Bank Indonesia, sistem pembayaran adalah “Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi”. Bila berbicara mengenai sistem pembayaran adalah bicara tentang alat pembayaran, prosedur perbankan sehubungan dengan pembayaran dan juga sistem transfer dana antar bank yang dipakai dalam proses pembayaran. Jadi kita bisa bicara tentang alat pembayaran seperti cek, Bilyet Giro, wesel-wesel, electronic funds transfer, kartu ATM, kartu debet, kartu kredit, dan e-money. Pembeli Penjual
  • 2. Komponen – komponen yang membentuk sistem pembayaran adalah 1. Kebijakan Komponen kebijakan dalam sistem pembayaran memberikan dasar pengembangan sistem pembayaran di suatu negara. Kebijakan sistem pembayaran biasanya tercermin dalam berbagai peraturan dan ketentuan. Kebijakan sistem pembayaran di berbagai negara sangat bervariasi, mengingat masing-masing negara mempunyai sejarah, karakteristik dan kebutuhan akan sistem pembayaran yang berbeda- beda. Pada umumnya kebijakan yang berkaitan dengan sistem pembayaran ditetapkan oleh bank sentral masing-masing negara. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan yang erat antara kebijakan-kebijakan di bidang sistem pembayaran dengan sistem moneter dan sistem perbankan. 2. Kelembagaan ( penyelenggara ) Kelembagaan dalam sistem pembayaran meliputi berbagai lembaga yang secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam penyelenggaraan sistem pembayaran. Secara umum lembaga-lembaga yang terlibat dalam sistem pembayaran meliputi antara lain bank sentral, bank-bank dan lembaga kliring, pasar modal, penyedia jasa jaringan komunikasi, penerbit kartu kredit, dll. Masing-masing lembaga tersebut mempunyai peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam sistem pembayaran. Secara umum peran Bank Sentral dalam Sistem Pembayaran bisa sebagai operator, regulator dan supervisor. Namun ada juga bank sentral yang hanya berperan sebagai regulator dan supervisor. Berikut detail bagan kelembagaan sistem pembayaran di Indonesia. 3. Instrumen Instrumen dalam sistem pembayaran adalah alat pembayaran tunai dan non tunai yang disepakati pengguna. Berdasarkan instrumennya, sistem pembayaran dibagi menjadi dua yaitu sistem pembayaran tunai dan non tunai. Sistem pembayaran tunai yaitu sistem pembayaran yang menggunakan uang kartal ( uang kertas dan uang logam). Sistem Pembayaran nontunai menggunakan alat pembayaran berupa paper based maupun card-based. Penggunaan instrument pembayaran non-tunai ini memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain dimana di dalamnya melekat hak dan kewajiban keuangan bagi para pelaku yang bertransaksi.
  • 3. 4. Mekanisme Operasional Dalam sistem pembayaran non-tunai diperlukan suatu mekanisme operasional untuk melakukan perpindahan dana dari satu pihak ke pihak lainnya. Mekanisme operasional ini idealnya harus dapat menjamin kelancaran dan keamanan perpindahan dana, serta kepastian penerimaan dana oleh pihak penerima. Sebagai contoh, mekanisme operasional yang ada saat ini antara lain adalah kliring, transfer dana via RTGS, dan lain- lain. 5. Infrastruktur Infrastruktur meliputi berbagai sarana fisik yang diperlukan untuk memproses dan melakukan perpindahan dana, standar - standar seperti message format, sistem jaringan komputer, komunikasi, perangkat keras dan lunak, sistem back-up, disaster recovery plan dan lain-lain. Keberadaan infrastruktur ini sangat menunjang kelancaran penyelenggaraan suatu sistem pembayaran. Seiring dengan berkembangnya teknologi baik di bidang hardware, software dan komunikasi, saat ini tersedia berbagai pilihan infrastruktur teknis di bidang Sistem Pembayaran yang menawarkan berbagai keunggulan baik dari segi kecepatan maupun keamanan. Pilihan atas infrastruktur ini tergantung pada kebutuhan dan kebijakan masing-masing negara dalam pengembangan sistem pembayaran nasionalnya. Pilihan ini tentunya mempunyai implikasi terhadap investasi yang harus dikeluarkan, dimana semakin tinggi teknologi yang digunakan diperlukan investasi yang semakin besar pula. 6. Perangkat Hukum Perangkat hukum dalam sistem pembayaran mencakup undang-undang, dan peraturan-peraturan yang terkait dengan sistem pembayaran. Termasuk juga aturan main berbagai pihak yang terlibat, misalnya antar bank, antar bank dan nasabah, antar bank dan bank sentral dll. Peranan perangkat hukum ini sangat penting untuk menjamin adanya aspek legalitas dalam penyelenggaraan Sistem Pembayaran. Ketiadaan perangkat hukum tertentu dapat menghambat pengembangan suatu sistem pembayaran. Sebagai contoh, saat ini terdapat kecenderungan penyelenggaraan sistem pembayaran secara elektronis. Keberadaan sistem ini tentunya memerlukan perangkat hukum yang mengatur bukti pembayaran elektronis dan file elektronis Jika tidak, maka penyelenggaran sistem tersebut bisa menjadi kurang efektif.
  • 4. PERAN SISTEM PEMBAYARAN Efektivitas dan kelancaran perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh kelancaran mekanisme dalam sistem pembayaran yang dimilikinya. Perkembangan teknologi di satu sisi diakui telah memberikan alternatif alat pembayaran non-tunai dan mekanisme perpindahan dana yang cukup efisien bagi para pelaku ekonomi, namun di sisi lain terdapat risiko-risiko seperti risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional dan lain- lain yang perlu dikelola dengan baik. Jika risiko-risiko tersebut tidak dikelola dengan baik, maka dapat memberikan dampak yang cukup serius bagi perekonomian suata negara. Mengingat pentingnya keberadaan suatu sistem pembayaran yang efisien, aman dan handal bagi suatu perekenomian, maka sejak awal tahun 1990-an issue mengenai sistem pembayaran ini telah mulai menjadi perhatian serius bank-bank sentral karena mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan efektivitas tugas pokok bank sentral lainnya dalam bidang moneter dan perbankan. Saat ini hampir semua bank sentral menempatkan sistem pembayaran sebagai salah satu bidang dalam tugas pokoknya. Sheppard (1996) menyebutkan pentingnya sistem pembayaran bagi perekonomian,sebagai berikut : 1. Elemen penting dalam infrastruktur keuangan untuk mendukung terciptanya stabilitas sistem keuangan 2. Sebagai saluran utama transmisi kebijakan moneter untuk mendukung kebijakan pengendalian moneter yang lebih efektif dan efisien 3. Untuk mendorong efisiensi perekonomian nasional. Secara umum sistem pembayaran diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Tugas terebut diejawantahkan oleh Bank Indonesia dengan memfasilitasi alokasi perpindahan dana secara efisien, aman dan cepat. Kemudian mendukung efisiensi dan efektivitas fungsi intermediasi lembaga keuangan. Terakhir adalah mendorong mobilitas aliran dana secara lebih cepat melalui layanan sistem pembayaran yang lebih beragam Bagi perekonomian nasional diharapkan meningkatkan aktivitas ekonomi melalui kondisi lingkungan bisnis yang lebih kondusif serta meningkatkan daya saing dan image nasional sehingga mendorong investor asing masuk ke Indonesia
  • 5. Secara umum peran bank sentral dalam sistem pembayaran dibagi menjadi 3 yaitu operator, regulator dan pengguna. Dari ketiga peran tersebut tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi sistem pembayaran. 1. Sebagai operator, bank sentral di sejumlah negara berperan aktif sebagai penyelenggara/peserta sistem pembayaran, khususnya dalam operasi sistem pembayaran bernilai besar. Bank Indonesia sendiri menjadi penyelenggara sistem pembayaran bernilai besar (Sistem BI-RTGS) dan sistem pembayaran retail (SKNBI). Selain itu Bank Indonesia juga menjadi penata usaha rekening seluruh peserta (Bank dan Pemerintah). Sementara itu dalam perannya sebagai regulator, Bank Indonesia melakukan kegiatan oversight, fasilitator/katalisator dan development coordinator. Di bidang oversight, Bank Indonesia senantiasa memastikan proses sistem pembayaran berlangsung secara tepat waktu. Selin itu juga terlibat dalam penetapan prinsip-prinsip yang mengatur mekanisme operasional suatu sistem pembayaran, meliputi membership criteria, guarantees or arrangements – by laws serta menyiapkan guidelines bagi bank-bank dalam risk management –nya. 2. Sebagai fasilitator atau katalisator, Bank Indonesia concern terhadap upaya penciptaan industri sistem pembayaran untuk lebih efisien . Oleh karena itu saat ini sedang industri tersebut sedang didorong agar dapat saling interoperability antar penyelenggara serta mendorong terbentuknya self regulating organization. Fungsi lainnya yaitu sebagai development coordinator yang menetapkan arah pengembangan sistem pembayaran secara nasional, blue print, dan mengatur struktur dan operasi sistem pembayaran secara keseluruhan untuk menjamin keamanan dan kehandalannya. 3. Bank Sentral sebagai user (pengguna). Bank Indonesia sebagai penata usaha rekening pemerintah secara otomatis menjadi peserta sistem pembayaran untuk menjalankan instruksi transfer dana dari Pemerintah. Dalam Undang-Undang yang lama No.13 tahun 1968 tentang Bank Sentral tugas Bank Indonesia di bidang sistem pembayaran belum dinyatakan secara eksplisit.Namun dengan adanya Undang-Undang yang baru No.23 tahun 1999 tetang Bank Indonesia dinyatakan secara tegas, bahwa salah tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
  • 6. disamping dua tugas pokok lainnya yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter serta mengatur dan mengawasi bank. Dalam penjelasan pasal 8 UU No.23 tersebut dijelaskan bahwa pelaksanaan ketiga tugas pokok Bank Indonesia ini mempunyai keterkaitan dalam mencapai tujuan Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dilakukan Bank Indonesia antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan suku bunga. Efektivitas pelaksanaan tugas ini memerlukan dukungan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal yang merupakan sasaran dari pelaksanaan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal memerlukan sistem perbankan yang sehat yang merupakan sasaran dari pelaksanaan tugas mengatur dan mengawasi bank. Selanjutnya, sistem perbankan yang sehat akan mendukung pengendalian moneter mengingat pelaksanaan kebijakan moneter terutama dilakukan melalui sistem perbankan. B. PERAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM PEMBAYARAN Secara umum peran bank sentral dalam sistem pembayaran dibagi menjadi 3 yaitu operator, regulator dan pengguna. Dari ketiga peran tersebut tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi sistem pembayaran. 4. Sebagai operator, bank sentral di sejumlah negara berperan aktif sebagai penyelenggara/peserta sistem pembayaran, khususnya dalam operasi sistem pembayaran bernilai besar. Bank Indonesia sendiri menjadi penyelenggara sistem pembayaran bernilai besar (Sistem BI-RTGS) dan sistem pembayaran retail (SKNBI). Selain itu Bank Indonesia juga menjadi penata usaha rekening seluruh peserta (Bank dan Pemerintah). Sementara itu dalam perannya sebagai regulator, Bank Indonesia melakukan kegiatan oversight, fasilitator/katalisator dan development coordinator. Di bidang oversight, Bank Indonesia senantiasa memastikan proses sistem pembayaran berlangsung secara tepat waktu. Selin itu juga terlibat dalam penetapan prinsip-prinsip yang mengatur mekanisme operasional suatu sistem pembayaran, meliputi membership criteria, guarantees or arrangements – by laws serta menyiapkan guidelines bagi bank-bank dalam risk management –nya.
  • 7. 5. Sebagai fasilitator atau katalisator, Bank Indonesia concern terhadap upaya penciptaan industri sistem pembayaran untuk lebih efisien . Oleh karena itu saat ini sedang industri tersebut sedang didorong agar dapat saling interoperability antar penyelenggara serta mendorong terbentuknya self regulating organization. Fungsi lainnya yaitu sebagai development coordinator yang menetapkan arah pengembangan sistem pembayaran secara nasional, blue print, dan mengatur struktur dan operasi sistem pembayaran secara keseluruhan untuk menjamin keamanan dan kehandalannya. 6. Bank Sentral sebagai user (pengguna). Bank Indonesia sebagai penata usaha rekening pemerintah secara otomatis menjadi peserta sistem pembayaran untuk menjalankan instruksi transfer dana dari Pemerintah. Dalam Undang-Undang yang lama No.13 tahun 1968 tentang Bank Sentral tugas Bank Indonesia di bidang sistem pembayaran belum dinyatakan secara eksplisit.Namun dengan adanya Undang-Undang yang baru No.23 tahun 1999 tetang Bank Indonesia dinyatakan secara tegas, bahwa salah tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, disamping dua tugas pokok lainnya yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter serta mengatur dan mengawasi bank. Dalam penjelasan pasal 8 UU No.23 tersebut dijelaskan bahwa pelaksanaan ketiga tugas pokok Bank Indonesia ini mempunyai keterkaitan dalam mencapai tujuan Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dilakukan Bank Indonesia antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan suku bunga. Efektivitas pelaksanaan tugas ini memerlukan dukungan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal yang merupakan sasaran dari pelaksanaan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal memerlukan sistem perbankan yang sehat yang merupakan sasaran dari pelaksanaan tugas mengatur dan mengawasi bank. Selanjutnya, sistem perbankan yang sehat akan mendukung pengendalian moneter mengingat pelaksanaan kebijakan moneter terutama dilakukan melalui sistem perbankan.
  • 8. C. Penyelanggaran sistem pembayaran nontunai oleh bank Indonesia 1. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai yang besar diselenggarakan bank Indonesia melaui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlemen) dan sistem kliring 2. Bank Indonesia real time gross settlement (BI-RTGS) adalah sistem transfer dana elektronik yang setiap transaksinya diselesaikan dalam waktu seketika. Sejak dioperasikan oleh bank Indonesia pada tanggal 17 nopember 2000, BI-RTGS berpera peting dalam pemprosesan aktifitas transaksi pemebayaran, khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang termasuk high value payment sistem (HVPS) atau transaksi bernilai besar yaitu transaksi Rp 100 juta keatas dan bersifat segera (urgent) 3. Manfaat sistem BI-RTGS antara lain sebagai berikut a. Mengingkatkan kepastian penyelesaian akhir (settlement finality) setiap transaksi pembayaran, yang berarti mengurangi resiko penyelesaian akhir (minizing settlement risk) b. Menjadi sarana transfer dana antar bank yang praktis, cepat, efisien, aman, dan handal c. Meningkatkan efektifitas pengelolaan dana (management fund) baik bagi peserta maupun pihak otoritas moneter dan perbankan d. Menjadi informasi pendukung dalam menjalankan kegiatan operasi moneter dan early warning sistem pengawasan bank. e. Menjadi sarana penyelesaikan akhir bagi transaksi pembayaran ritel, meliputi pembukuan hasil kliring yang diselenggarakan oleh BI (SKNBI) dan hasil kliring ATM/kartu debet/kartu kredit. f. Menjadi sarana pelimpahan penyelesaikan akhir transaksi serah dana dari perdagangan sekuritas, transaksi perdagangan valas antar bank, settlement dana dari operasi moneter/operasi pasar terbuka (OPT), transaksi pembayaran pemerintah, dan transaksi surat berharga 4. Fungsi Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran termasuk berperan sebagai pembuat ketentuan (regulator) dan pengawas (overseer) BI-RTGS. Dalam menjalan sebagai regulator, BI menetepkan landasan hokum yang kuat untuk penerapan sistem BI- RTGS dan menentukan peran dan tanggung jawab penyelanggara dan peserta sistem BI- RTGS. Dalam menjalan peran sebagai pengawas overseer BI menastikan bahwa
  • 9. penyelanggaraan BI-RTGS memenuhi prinsip core priciples for Sistematically important payment sistem (CP-SIPS) dari bank for international settlement seperti yang diatur dalam peratuaran sistem BI-RTGS untuk mendukung stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan prinsip perlindungan konsumen. Fungsi pengawasan dilakukan melalui pembuatan ketentuan, pertemuan konsultasi dengan penyelenggara, monitoring dan assessment. 5. Dalam menjalankan peran sebagai penyelenggara (operator) sistem BI-RTGS, bank indonesai memiliki tanggung jawab antara lain sebagai berikut a. Menyenggarakan BI-RTGS dengan menerapkan prinsip efisien, cepat, aman, dan handal b. Memberikan penjelasan kepada peserta mengenai resiko finansial sehubungan keikutseraannya dalam sistem BI-RTGS dan peserta harus mengelola resiko tersebut c. Memastikan kepatuhan peserta terhadap ketentuan yang telah ditetapkan, termasuk menerima laporan internal audit terkait penyelenggaraan BI-RTGS oleh peserta 6. Dalam penyelenggaran sistem BI-RTGS, penyelenggara menyedian infrastruktur dan pelayanan kepada peserta meliputi hal-hal berikut: a. Infrastruktur dan fasilitas sistem penyelenggaraan sistem BI-RTGS, antara lain perangkat keras aplikasi RCC (software), jaringan komunikasi data (leased line), fasilitas dial up, dan fasilitas pendukung lainnya b. Help-desk untuk membantu peserta dalam menghadapi kesulitan operasional. c. Memberi pelatihan kepada peserta. d. Memiliki prosedur penanganan kondisi gangguan atau darurat (disaster recovery plan-DRP dan bussines continuity plan-BCP) dan melakukan uji coba secara berkala dengan melibatkan peserta . e. Mengadakan pertemuan rutin dengan kelompok pengguna (user group) D. Pengertian Uang Apa itu uang? Pasti kalian sangat tidak asing dengan uang. Semakin maju peradaban manusia kebutuhan manusia semakin banyak dan tidak tebatas, tetapi manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Pada zaman dahulu manusia memenuhi kebutuhannya dengan usahanya sendiri, seperti saat lapar manusia akan berburu dan mencari buah-buahan
  • 10. untuk dikonsumsi sendiri dan membuat pakaian dari bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Tetapi seiring perkembangan zaman dan kebutuhan manusia samakin bermacam-macam membuat manusia sulit memenuhi kebutuhannya. Kemudian untuk memenuhi kebutuhanya yang tidak dapat dipenuhi sendiri, maka mereka mencari orang lain untuk melakukan pertukaran barang, tetapi cara ini memerlukan syarat orang tersebut mau menukar barang yang dimiliki. Pertukaran barang itu disebut Barter. Namun cara barter memiliki kekurangan dimana orang-orang yang membutuhkan sesuatu harus menemukan orang yang mau untuk melakukan barter. Pertukaran secara barter memiliki kekurangan seperti sulit menemukan barang yang sesuai kebutuhan, sulit menentukan nilai tukar barang dan sulit menyimpan barang yang akan ditukarkan, maka manusia memikirkan suatu barang yang dapat digunakan sebagai perantara dalam pertukaran. Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai seperti kerang, intan, mutiara pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia mengenal uang. Namun barang-barang tersebut memiliki kelemahan diantaranya belum mempunyai pecahan dan tidak tahan lama. Sehubungan dengan hal tersebut, orang berusaha memikirkan barang yang lebih cocok dan lebih baik sebagai barang perantara. Akhirnya, orang banyak menggunakan logam seperti 2 Teori Organisasi Umum 2 emas dan perak karena barang-barang tersebut disukai masyarakat dan dapat dibentuk menjadi uang. Jadi, uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembelian barang dan jasa, barang berharga lainnya dan pembayaran utang E. Fungsi Uang Kegunaan uang tercermin dalam fungsi-fungsi uang. .ungsi uang dibagi menjadi fungsi asli dan fungsi turunan. a. Fungsi Asli Fungsi asli disebut juga fungsi primer uang. Berdasarkan fungsi asli ini uang berperan sebagai alat tukar dan alat satuan hitung. 1) Alat Tukar (Medium of Exchange) Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik, diperlukan kepercayaan masyarakat yang bersedia untuk menerimanya. Sebagai alat tukar, uang memungkinkan seluruh transaksi dapat dilakukan dengan mudah.
  • 11. 2) Sebagai Alat Satuan Hitung (Unit of Count) Satuan hitung diperlukan untuk menentukan harga suatu barang. Dengan demikian, orang dapat melihat besarnya uang yang harus dibayarkan guna memperoleh suatu barang atau jasa. Dengan adanya satuan hitung ini kita pun dapat melakukan perbandingan harga suatu barang terhadap barang yang lain. b. Fungsi Turunan Berdasarkan fungsi turunan, uang memiliki fungsi sebagai berikut. 1) Alat Pembayaran yang Sah Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang. 2) Alat Penimbun Kekayaan Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang. 3) Alat Pemindah Kekayaan Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama. 4) Standar Pencicilan Utang Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang. 5) Alat pendorong Kegiatan Ekonomi Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi kegiatan ekonomi akan semakin meningkat. F. Jenis Uang Jenis-jenis uang yang dapat dilihat dari berbagai sisi adalah sebagai berikut (Kasmir, 2004, hal 18-20) : 1. Berdasarkan bahan Jika dilihat dari bahan untuk membuat uang maka jenis uang terdiri dari 2 macam yaitu : a. Uang logam,merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari logam,baik dari almunium, kupronikel, bronze,emas. Perak,atau perunggu dan bahan lainnya. Biasanya
  • 12. uang yang terbuat dari logam dengan nominal yang kecil. Di Indonesia uang logam terdiri dari pecahanRp 50, Rp 100, Rp 500, Rp 1.000 b. Uang kertas, merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau bahan lainnya. Uang dari bahan kertas biasanya dalam nominal yang besar sehingga mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari. Uang jenis ini terbuat dari kertas yang berkualitas tinggi, yaitu tahan terhadap air, tidak mudah robek atau luntur. Pecahan uang kertas di Indonesia adalah dimulai dari Rp 1.000, Rp 5.000, Rp10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, Rp 100.000. 2. Berdasarkan nilai Jenis uang ini dilihat dari nilai yang terkandung pada uang tersebut, apakah nilai intrinsiknya (bahan uang) atau nilai nominalnya (nilai yang tertera dalam uang tersebut). Uang jenis ini terbagi ke dalam dua jenis, yaitu : a. Bernilai penuh (full bodied money) merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya, sebagai contoh, uang logam dimana nilai bahan untukmembuat uang tersebut sama dengan nominal yang tertulis di uang. b. Tidak bernilai penuh (representatif full bodied money) Merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya. Sebagai contoh uang yang terbuat dari kertas. Uang jenis ini sering disebut uang bertanda. Kadangkala nilai intrinsiknya jauh lebih rendah dari nilai nominal yang terkandung di dalamnya. 3. Berdasarkan lembaga Berdasarkan lembaga maksudnya adalah badan atau lembaga yang menerbitkanatau mengeluarkan uang. Jenis uang yang diterbitkanberdasarkan lembaga terdiri dari : a. Uang kartal merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral baik uang logam maupun uang kertas. b. Uang giral Merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum seperti cek, bilyet giro, traveler cheque dan credit card.
  • 13. 4. Berdasarkan kawasan Uang jenis ini dilihat dari daerah atau wilayah berlakunya suatu uang. Artinya bisa saja suatu jenis mata uang hanya berlaku dalamsatu wilayah tertentu dan tidak berlaku di daerah lainnya atau berlaku di seluruh wilayah. Jenis uang berdasarkan kawasan adalah : a. Uang lokal Merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu, seperti rupiah hanya berlaku di Indonesia atau ringgit hanya berlaku di Malaysia. b. Uang regional Merupakan uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang local seperti untuk kawasan benua Eropa berlaku mata uang tunggal eropa yaitu EURO. c. Uang Internasional Merupakan uang yang berlaku anta negara seperti US Dollar dan menjadi standar pembayaran internasional. G. Syarat Uang dan Unsur Pengaman Rupiah Agar uang dapat diberlakukan sebagai alat tukar dalam perekonomian, uang harus memenuhi syarat psikologis dan teknis. Syarat psikologis, yaitu uang harus dapat memuaskan keinginan orang yang memilikinya. Adapun syarat teknis uang sebagai berikut: a. Tahan lama, artinya tidak mudah rusak (durability). b. Nilainya tetap, artinya nilai sekarang sama dengan masa yang akan datang sehingga masyarakat percaya bahwa menyimpan uang tidak akan rugi (stability of value). c. Mudah dibawa ke mana-mana, artinya jika melakukan transaksi dalam jumlah yang besar, pemilik uang tidak mengalami kesulitan dalam pembayaran (portability). d. Mudah dibagi, artinya dalam melakukan transaksi sekecil apa pun, uang mempunyai pecahan dan nilainya tidak berkurang (divisibility). e. Adanya kelangsungan pemakaian (kontinuitas). f. Disenangi umum (acceptability). H. Unsur Pengaman pada Uang Kertas Rupiah Unsur pengaman pada uang kertas meliputi bahan uang dan teknik cetak. Pemilihan unsur pengaman merupakan suatu aspek yang penting agar uang sulit dipalsukan. Perlu
  • 14. disadari bahwa sulitnya uang untuk dipalsukan tidak semata-mata tergantung pada unsur pengaman, tetapi juga dipengaruhi oleh gambar disain, warna maupun teknik cetak. Unsur pengaman pada uang kertas Rupiah dapat dibedakan berdasarkan unsur pengaman yang terbuka dan tidak terbuka. Kebanyakan unsur pengaman adalah yang terbuka dan dapat dilihat dengan mudah oleh masyarakat. Pendeteksian unsur pengaman tersebut dapat dilakukan dengan mata telanjang (kasat mata), perabaan tangan (kasat raba), maupun dengan menggunakan peralatan sederhana seperti kaca pembesar dan ultra violet. Pendeteksian unsur pengaman yang tidak terbuka hanya dapat dilakukan dengan suatu mesin yang memiliki sensor tertentu yang memiliki tingkat kepastian dan kecepatan yang cukup tinggi untuk mengetahui unsur pengaman tersebut. Dalam melakukan pemilihan unsur pengaman uang kertas, pada umumnya mempertimbangkan 2 hal utama yaitu: a. Semakin besar nominal pecahan diperlukan unsure pengaman yang lebih baik, kompleks, dan canggih. Petugas dari Bank Indonesia dengan menggunakan alat ultra violet menunjukan cara memastikan keaslian uang
  • 15. Ciri - Ciri Uang Logam Rupiah Indonesia Pecahan Rp 1000 Tahun Emisi 1993 Bahan Lingkaran luar : Cupro Nickel Lingkaran dalam : Aluminium Bronze Berat : 8,60 gr Diameter Lingkaran luar : 26,00 mm Lingkaran dalam : 18,00 mm Tebal : 2,40 mm Warna : Kuning dan putih Tanggal penerbitan : 8 Maret 1993 b. Unsur pengaman yang dipilih didasarkan pada hasil penelitian dan mempertimbangkan perkembangan teknologi. I. Karakteristik Uang Logam Rupiah Beberapa karakteristik tertentu yang perlu diperhatikan dalam uang logam Rupiah antara lain: a. Setiap pecahan uang logam mudah dikenali baik secara kasat mata dan kasat raba. b. Uang logam menggunakan bahan yang tahan lama dan tidak mengandung zat yang membahayakan. c. Uang logam yang dikeluarkan dalam ukuran yang sesuai, tidak terlalu besar atau tidak terlalu berat. d. Uang logam Rupiah berbentuk bulat, dengan bagian samping bergerigi atau tidak bergerigi. Meskipun tampak praktis, namun penggunakan uang kartal ternyata banyak kendala dan kurang efisien, seperti besarnya biaya pembuatan dan pengelolaan uang kartal, memiliki resiko yang besar karena pencurian dan perampokan, memerlukan banyak waktu pada saat melakukan transaksi, belum lagi maraknya kejahatan uang palsu . Ketidak-nyamanan dan inefisien memakai uang kartal, Bank Indonesia berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS). Less Cash Society adalah masyarakat yang lebih banyak menggunakan uang non tunai, seperti cek, giro, bilyet, kartu debet, dan kartu kredit.
  • 16. Pengelolaan uang oleh Bank Indonesia Pengelolaan rupiah adalah suatu kegiatan yang mencakup perencanaan pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, dan penarikan serta penusnahan uang rupiah yang dilakkukan secara efektif, efisien, transparan, dan akutable. Berdasarkan pengertian tersebut terdapat 6 tahap pengelolaan rupiah yaitu: 1. Perencanaan Kegiatan menetapkan besarnya dan jenis pecahan yang akan dicetak berdasar perkiraan kebutuhan uang rupiah 2. Pencetakan Pencetakan dilakukan oleh BUMN yang ditunjuk oleh Bank Indonesia 3. Pengeluaran Bank Indonesia menetapkan tanggal, bulan, dan tahun mulai berlakunya uang rupiah yang dikeluarkan sebagai alat pembayaran yang sah diwilayah NKRI 4. Pengedaran Bank Indonesia menentukan nomor seri uang kertas 5. Pencabutan dan Penarikan Kegiatan menetapkan uang rupiah tidak berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI 6. Pemusnahan kegiatan meracik, melebur, atau cara lain memusnahkan uang rupiah sehingga tidak menyerupai uang rupiah J. Jenis-jenis Pembayaran NonTunai Alat pembayaran nontunai memerlukan satu atau lebih bank untuk melakukan transaksi. Pembayaran nontunai tidak dapat tercapai hanya dengan bertukar alat pembayaran antara pembayar dan penerima pembayaran, tetapi perlu ada transfer pembayaran. 1. Transaksi pembayaran nontunai memiliki dua arus proses yaitu aliran instrumen fisik dan aliran dana. Kedua arus dapat berbeda dalam waktu dan arah. Berdasarkan aliran pembayaran. Alat-alat pembayaran tersebut dapat dikelompokan alat pembayaran untuk kredit transfer dan alat pembayaran untuk debit transfer.
  • 17. 2. Kredit transfer adalah pemerintah penempatan dana dari pengirim ke penerima melalui jalur transfer dana dari bank pengirim ke bank penerima dan dimungkinkan melalui bank lain sebagai intermediary. 3. Debit transfer adalah sistem transfer dana dimana pemerintah debit transfer dibuat atau diotorisasi oleh pihak yang memiliki dana. Dia akan melakukan pengiriman dana (poyer) tersebut kepada pihik yang akan menerima dana untuk kemudian dicairkan di bank payee. Selanjutnya di bank payee mengkliring perintah transfer debit tersebut di lembaga kliring (saat ini BI) untuk menagihkan dana payee 4. Alat pembayaran nontunai meliputi:  Alat pembayaran berbasis kertas ( paper based payment) Contoh : cek dan bilyet giro  Alat pembayaran berbasis kartu (card based payment) Digunakan dalam pembayaran oleh konsumen Contoh: kartu ATM, kartu kredit, dan kartu debit  Alat pembayaran nontunai berbasis elektronik (eloctronic payment) Contoh: transfer via Real Time Gross Settlement sistems dan sistem kliring nasional Bank Indonesia server based e money Teknologi pembayaran elektronik adalah suatu transaksi antara penjual dengan pembeli produk atau barang yang dilakukan melalui media elektronik (yang biasa disebut E-Payment). Dengan semakin berkembangnya zaman yang dengan meningkatnya teknologi yang semakin canggih serta pihak penjual atau perusahaan yang berusaha memberikan pelayanan yang prima kepada konsumen dengan memberikan kemudahan dalam bertransaksi tanpa bertemu langsung (face to face). Ada beberapa jenis sistem pembayaran elektronik : a. Pembayaran menggunakan Kartu Kredit Kartu kredit tidak hanya digunakan dalam transaksi face to face saja tetapi sekarang sudah dapat digunakan dalam melakukan transaksi melalui internet. Kartu kredit adalah sebuah kartu yang dapat diperoleh dari bank dan dapat digunakan oleh pengguna untuk membeli barang-barang serta pelayanan tertentu secara hutang.
  • 18. Kartu kredit sudah digunakan sebagai sistem pembayaran yang memudahkan dalam bertransaksi karena sebagian besar bisnis online telah menggunakan sistem pembayaran dengan kartu kredit. Dengan sistem pembayaran kartu kredit, pelanggan tidak perlu repot untuk pergi ke bank, mengantri untuk mengirim uang atau pun ke mesin ATM untuk melakukan transfer, tetapi pelanggan dapat langsung melakukan pembayaran secara online dengan kartu kredit. Kartu Kredit memungkinkan pelanggan untuk menunda tagihan mereka, namun akan menambah denda yang harus mereka bayar nantinya. Contohnya : Jika transaksi atau pembelian barang dengan kartu kredit terjadi sebelum tanggal 31 Januari dan sebelum Februari maka tidak dikenakan bunga. b. Pembayaran menggunakan Smart Card Smart card merupakan sebuah kartu yang memiliki perangkat chip kecil yang tertanam di dalamnya. Smart card harus dimasukkan ke smart card reader dengan koneksi langsung ke komputer. Pemindahan perintah, data, dan status kartu menggunakan kontak fisik ini Smart card secara sederhana merupakan sebuah kartu plastik yang pada umumnya seukuran kartu kredit, dan mempunyai microchip di dalamnya. Microchip tersebut dapat berupa microprocessor yang dilengkapi dengan internal memory, atau hanya berupa microchip memory saja, sehingga dapat diprogram untuk menjalankan program atau menyimpan informasi. Contohnya : Sistem pembelian tiket bioskop yang sebelumnya melakukan proses transaksi dengan cara manual, yaitu membarikan uang ke petugas kasir secara langsung membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga menimbulkan antrian. Untuk menghindari hal tersebut maka diperlukan sistem pembayaran yang proses transaksinya bisa dilakukan tanpa harus menggunakan uang tunai, untuk memperlancar proses transaksi serta pemilihan bangku secara online yaitu dengan menggunakan smart card. c. Pembayaran dengan Electronic Cash E-cash merupakan salah satu dari “electronic payment” yang sekarang ini sangat banyak digunakan. E-cash merupakan gambaran dari simbol electronik yang memiliki nilai (bit dan byte) seringkali digunakan dalam transaksi barang dan jasa. E-cash dipublikasikan oleh institusi legal, perusahaan dan organisasi. E-cash biasanya
  • 19. memiliki keterbatasan penerimaan (bergantung seberapa besar publisher market-nya). Uang elektronik memiliki nilai tersimpan (stored-value) atau prabayar (prepaid) dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronik yang dimiliki seseorang. Nilai uang dalam E-cash akan berkurang pada saat konsumen menggunakannya untuk pembayaran. E-cash dapat digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran (multi purpose) dan berbeda dengan instrumen single purpose seperti kartu telepon. E-cash yaitu sistem pembayaran yang mengandung tanda tangan digital dan di pasang kunci untuk menjaga keamanan proses pembayaran. Contoh e-cash adalah ecash.com, cybercash.com, dan lain-lain. d. Pembayaran dengan E-wallet Adalah mata uang digital dan hanya bisa dicairkan melalui rekening bank atau ATM. E-Wallet merupakan dompet elektronik yang kini mulai banyak dirasakan manfaatnya oleh pengguna. E-Wallet ini mendukung penggunanya untuk melakukan transaksi melalui rekening bank. Sehingga, yang dibayarkan bukanlah berupa uang tunai, tetapi menyerupai pembayaran seperti halnya kartu kredit. Bank yang mendukung sistem E-Wallet ini harus telah mendukung sistem online dalam transaksi yang akan dijalankan oleh pembeli dan penjual. Pembayaran dilakukan dengan menyimpan nomor kartu kredit anda ke hardisk dalam kondisi terenkripsi dengan aman. Pembelian dilakukan pada situs web yang mendukung e-wallet tersebut. Pada saat tombol “pay” ditekan maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya secara aman oleh server perusahaan e-wallet. contohnya : Pembayaran transaksi pada toko online. Pembayaran dengan cara ini memudahkan dalam pembelian antar negara, karena tidak smua bank dapat mentransfer uang secara langsung dari satu bank ke bank lainnya.
  • 20. e. Pembayaran dengan Micropayment adalah salah satu alternatif pembayaran elektronik dengan pembayaran melalui internet ataupun media lain, dilakukan untuk jumlah uang yang relatif kecil dan intensitas transaksi yang tinggi.