SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Nilai Waktu
Uang &
Legitimasi
Syariah
“
○ Karakteristik Keuangan
Syariah
2
Pelarangan
Riba
Tidak
mengenal TVM
Uang sebagai
alat tukar, buka
komiditi
Bagi Hasil
Kegiatan
Usaha u/ dapat
imbalan/jasa
Tdk
menggunakan
BUNGA
Kemitraan,
Keadilan,
Tranparansi,
Universal
Tdk
membedakan
moneter &
sektor riil
3
Konsep Uang
Konsep Riba & Bunga
Konsep Time Value of
Money
Konsep Economic Value of
Time
Konsep Uang
4
“uang adalah sebagai alat
tukar dan tidak untuk
diperanakkan” (Aristoteles)
“segala sesuatu yang dapat
dipakai untuk membayar
barang atau jasa” (Nopirin)
Konvensional
Sbg Komoditas
Dapat
diperjualbelikan
Islam
Bukan
Komoditas
Tdk dpt
diperjualbelikan
Uang Menurut Fungsinya
Perbedaan konsep Islam dan konsep
Konvensional adalah sebagai berikut:
○ Dalam konsep Islam, uang tidak identik
dengan modal sedangkan konsep
konvensional uang identik dengan
modal;
○ Menurut konsep Islam, uang adalah
publics goods, sedangkan konsep
konvensional uang adalah private goods;
○ Dalam konsep Islam, uang adalah flow
concept, sedangkan konsep
konvensional uang adalah stock concept.
5
Konvensional
Alat Tukar
Alat Penyimpan
Nilai
Satuan Hitung/
Satuan Nilai
Ukuran
Pembayaran yg
tertunda
Syariah
Ukuran Harga
Media
Transaksi
bukan sebagai
media
penyimpanan
nilai
Konsep Uang Dalam Islam
6
•Imam Ghazali (w. 505 H), bahwa Allah menciptakan Dirham dan Dinar sebagai
hakim penengah di antara seluruh harta agar harta diukur dengan keduanya.
•Ibn al-Qayyim (w. 751 H) mengemukakan bahwa Dinar dan Dirham adalah nilai
harga barang komoditas.
Uang sebagai ukuran harga
•sebagai media untuk mengubah barang dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
•Imam Nawawi berkata “Makruh bagi rakyat biasa, mencetak sendiri Dirham dan
Dinar, sekalipun dari bahan yang murni, sebab wewenang untuk membuat uang
ada pada pemerintah.”
Media Transaksi
•Al Ghazali : “ kemudian disebabkan jual beli, maka muncullah kebutuhan terhadap
dua mata uang. Seseorang yang menginginkan makanan kemudian menukarnya
dengan kain, dari mana ia dapat mengetahui ukuran baju dari nilai makanan
tersebut. Sedangkan pergaulan menginginkan terjadinya jual beli antara barang
yang berbeda
Bukan sebagai media penyimpan nilai
UANG ≠ KOMODITAS
7
8
• hal ini berbeda dengan komoditas, uang tidak bisa dimakan, dipaki
atau digunakan secara langsung, uang hanya biasa ditukar dengan
komoditas, lalu komoditas itu akan dimakan, dipakai atau digunakan,
uang hanya memiliki value in exchange sementara komoditas
memiliki value in exchange dan value in use sekaligus.
Uang tidak memiliki kegunaan intrinsik
• Dalam artian uang kertas yang sudah lusuh terbitan tahun 2007
dengan uang kertas yang masih baru misal terbitan tahun 2009
memiliki daya beli yang sama, berbeda dengan komoditas misalnya
mobil, tentu akan berbeda harga mobil keluaran tahun 2007 dengan
mobil keluaran tahun 2008.
Uang tidak memerlukan kualitas untuk menentukan
nilainya
• Sementara komoditas mempunyai sifat spesifik ketika berlakunya
transaksi.
Uang tidak memerlukan spesifikasi ketika berlakunya
transaksi
Riba
○ ‘al-ziyadah’ yang
berarti tambahan
dan tumbuh,
○ ‘al-numuw’ yang
berarti berkembang,
○ ‘al-uluw’ yang
berarti membesar
○ ‘al-irtifa’ yang berarti
meningkat.
Konsep Riba &
Bunga (Interest)
Bunga
○ imbalan yang
dibayarkan oleh
peminjam atas dana
yang diterima, dan
biasanya
dinyatakan dalam
persen
9
Secara Terminologis
RIBA
○ kelebihan keuntungan
(harta) dari salah satu pihak
terhadap pihak lain dalam
transaksi jual beli atau
pertukaran barang yang
sejenis dengan tanpa
memberikan imbalan
terhadap kelebihan tersebut
BUNGA
○ tambahan yang dikenakan dalam
transaksi pinjaman uang (al-qardh)
yang diperhitungkan dari pokok
pinjaman tanpa mempertimbangkan
pemanfaatan/ hasil pokok tersebut,
berdasarkan tempo waktu,
diperhitungkan secara pasti dimuka
dan pada umumnya berdasarkan
persentase. (Fatwa MUI No. 1/2004)
10
○ Riba sering diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai “usury” yang berarti
tambahan uang atas modal yang diperoleh dengan cara yang dilrang oleh syara’,
baik dengan jumlah tambahan yang sedikit ataupun dengan jumlah tambahan yang
banyak. Sehingga dapat ditarik benang merah bahwa riba adalah tambahan yang
disyaratkan dan harus dibayarkan oleh salah satu pihak ketika menerima pinjaman
sejumlah uang dengan alasan adanya perbedaan nilai oleh adanya perbedaan
waktu.
Dimensi Penentuan
Bunga
11
Penentuan
bunga dibuat pada waktu akad
dengan asumsi harus selalu
untung
Besarnya persentase
berdasarkan pada jumlah uang
(modal) yang dipinjamkan
Pembayaran bunga tetap
seperti yang dijanjikan tanpa
pertimbangan apakah
proyek yang dijalankan oleh
pihak nasabah untung atau
rugi
Jumlah pembayaran
bunga tidak meningkat
sekalipun jumlah keuntungan
berlipat pada saat
keadaan ekonomi sedang
“booming”
Eksistensi bunga diragukan
oleh beberapa
kalangan.
12
Time Value of Money
a dollar today is
worth more than a
dollar in the future
because a dollar
today can be
invested to get a
return.
○ Konsep time value of money secara sederhana
menjelaskan bahwa jika nilai guna uang pinjaman
bagi yang dipinjamkan kepada peminjam adalah
sama dengan nilai uang pada masa yang akan
datang, maka pemberi pinjaman akan
menambahkan bunga, sehingga nilai uang di
masa yang akan datang adalah sama dengan nilai
uang pada saat ini.
13
Latar Belakang
Opportunity
Cost
adanya anggapan hilangnya pemilik
modal akan biaya kesempatan
(opportunity cost), pada saat ia
meminjamkan uang kepada pihak lain.
Sehingga pemilik modal membebankan
nilai persentase tertentu sebagai
kompensasinya.
Konsep
Biologi
Dalam
Ekonomi
Adanya anggapan uang
disamakan dengan barang yang hidup
(sel hidup). Sel yang hidup,
untuk satuan waktu tertentu dapat
menjadi lebih besar dan
berkembang.
Rumus Pertumbuhan Sel
dalam Biologi
[Pb = Po (1 + g)t]
Pb: Pertumbuhan Sel
Po: Sel pada awalnya
g: Pertumbuhan (Growth)
t: Waktu
Diadopsi dalam ilmu
ekonomi
[FV = PV (1+i)n]
FV: Future Value
PV: Presentr Value
i: Tingkat suku bunga
n: Waktu
14
Konsep TVM
○ Konsep time value of money berintikan proses pembungaan
uang secara majemuk. Sehingga proses pemajemukan ini
memisahkan antara uang atau sistem moneter dengan
sektor riilnya.
○ Sektor moneter dapat selalu dipastikan keuntungannya,
sementara itu sektor rill dihadapkan pada kondisi yang serba
tidak pasti.
Presence of Inflation
○ Nilai waktu uang
didasarkan pada tingkat
inflasi.
○ Argumen adanya inflasi
tidak dapat diterima karena
tidak lengkap kondisinya
(non exhausted condition).
○ Dalam setiap
perekonomian selalu ada
keadaan inflasi dan deflasi.
Bila keadaan inflasi
dijadikan alasan TVM,
seharusnya keadaan
deflasi menjadi alasan
adanya negative TVM.
○ Sedangkan time preference theory
ditolak dalam ekonomi syariat
karena bertentangan dengan prinsip
al-gunm bi al-ghurm (mendapatkan
hasil tanpa memperhatikan suatu
risiko) dan al-kharaj bid adh-
dhaman (memperoleh hasil tanpa
mengeluarkan suatu biaya).
15
presence of
inflation preference present
consumption to
future consumtion
Kritik thd Konsep TVM
○ Konsep time value of money
mengasumsikan bahwa ada pasar
yang efisien untuk cash flow pada
masa yang akan datang. Hal ini
berarti bahwa pasti ada cash flow
akan dihasilkan dimasa yang akan
datang dan diinvestasikan secara
menguntungkan serta pasti ada
pasar seperti ini. Namun dalam
kenyataan hal tersebut hanya
sebatas harapan dan belum pasti
akan terjadi dan dilaksanakan.
○ Konsep time value of money
beranggapan bahwa perusahaan
mampu melakukan ekspansi yang
tidak terbatas pada masa yang
akan datang tanpa invalidating
model
○ Konsep time value of money hanya menerapkan faktor
waktu dan aliran kas yang diharapkan. Maka semua faktor
ekonomi, tekhnologi, politik dan sosial lainnya adalah
diabaikan. Sebagaimana diketahui profitabilitas aset atau
bisnis sangat tergantung pada banyak faktor. Oleh karena
itu analisis yang didasarkan pada dua faktor tersebut
tidaklah realible.
○ Tujuan time value of money adalah mengestimasi
pendapatan perusahaan, yang merupakan hasil dari
kejadian pada masa yang lalu. Tetapi tidak menggunakan
data masa lalu untuk mengestimasikannya, melainkan
menggunakan informasi untuk memprediksi pendapataan
di masa depan. Konsep time value of money tidak
memberikan suatu kriteria penilaian prediksi yang dibuat
oleh manajemen
16
Kondisi Riil Bisnis
○ Kondisi riil dalam kehidupan bisnis
tentu dihadapkan dalam situasi
ketidakpastian baik itu berkaitan
dengan tingkat pendapatan (return)
maupun tingkat resiko yang akan
dihadapi. Sehingga dapat
disederhanakan bahwa dalam
melakukan aktivitas ekonomi
misalnya bisnis tentu masing-
masing orang akan berhadapan
dengan kemungkinan mendapatkan
positive return, no return atau
bahkan mendapatkan negative
return.
○ Dalam ekonomi konvensional,
ketidakpastian return ( no return dan
negative return) akan dikonversikan
menjadi kepastian return melalui
premium for uncertainty. 17
Positif
Return
No
Return
Negative
Return
Konsep Economic
value of time
○ Dalam keuangan Islam
tidak terdapat asumsi
bahwa sejumlah uang
akan memberikan fixed
income karena dalam
keuangan Islam tidak
memiliki konsep fixed
pre-determined return
melalui konsep bunga
(interest based
economy).
○ Konsep fixed pre-determined
return merupakan konsep
pemastian keuntungan atas
sejumlah uang, sehingga
sangat logis jika orang akan
lebih suka memegang uang
saat ini dibanding nanti,
karena ada keuntungan pasti
dengan memegang uang saat
ini, atau jika seseorang
tersebut harus memegang
uang tersebut nanti maka
harus ada kompensasi atas
keuntungan yang
“seharusnya’ dia dapatkan.
18
Discount Rate dalam
Ba’i Mu’ajjal (membayar
tangguh) ○ Nisbah harus dikalikan dengan
pendapatan aktual (actual return) bukan
dengan pendapatan yang diharapkan
(expected return).
○ Pada prinsipnya transaksi bagi hasil
berbeda dengan transaksi jual beli atau
transaksi sewa menyewa.
○ Dalam transaksi bagi hasil, hubungan
yang terjadi adalah hubungan antara
pemodal (shahibul maal) dengan
pengelola (mudharib). Hak bagi shahibul
maal dan mudharib adalah berbagi hasil
atas pendapatan atau keuntungan Yang
diperoleh sesuai dengan kesepakatan
awal.
19
• jual beli dan sewa menyewa adalah sektor
riil yang menimbulkan economic value added
(nilai tambah ekonomis)
• tertahannya hak si penjual (uang
pembayaran) yang telah melaksanakan
kewajiban (menyerahkan barang dan jasa),
sehingga tidak dapat melaksanakan
kewajibannya kepada pihak lainnya.
Discount Rate dalam
Nisbah Bagi Hasil
Perbedaan Interest Rate & Discount Rate
20
Certainty Return Uncertainty Return
Ekonomi Konvensional Ekonomi Islam Ekonomi Konvensional Ekonomi Islam
Interest rate
ditentukan oleh
:
1. Preferency
current
concumption
2. Expected
inflation
Keuntungan
dalam jual
beli/ sewa
menyewa
secara bayar
tangguh
ditentukan
oleh :
1. Tingkat
keuntungan
setiap kali
transaksi
2. Frekuensi
transaksi
dalam satu
periode
Discount rate
ditentukan oleh :
1. Preferency current
consumption
2. Expected
inflation
3. Premium for
uncertainty,
Dengan kata
lain, actual return
dipaksanakan
harus sama
dengan expected
return-nya
Discount rate
ditentukan atas dasar
harapan keuntungan
(expected return), dan
digunakan untuk
menentukan nisbah
bagi hasil
Bagi hasil yang harus
dibayar adalah nisbah
bagi hasil dikalikan
dengan pendapatan
aktualnya (actual return)
Dengan kata lain,
pendapatan aktual
(actual return) tidak
harus sama dengan
pendapatan yang
diharapkan (expected
return).
○ Syariah Islam menganjurkan
untuk selalu
menginvestasikan uang
dalam usaha yang produktif.
Investasi dalam usaha yang
produktif menjadi inti dari
konsep keuangan menurut
syariah Islam. Dalam
kegiatan investasi kita tidak
dapat menuntut secara pasti
pendapatan atau keuntungan
dimasa depan.
○ Karena hasil dari investasi
dimasa yang akan datang
sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor, baik faktor
yang dapat diprediksi
maupun faktor yang tidak
dapat diprediksi. 21
• banyaknya modal yang
dibutuhkan
• besarnya nisbah yang
disepakati
• tingkat perputaran modal
Yg dpt
diprediksi
• return (pendapatan
investasi)
Yg tdk
dpt
diprediksi
Perbandingan konsep
Time Value of Money
dengan Economic
Value of Time
22
TVM
Perhitungan
berdasarkan
BUNGA
Berkaitan dg
Interest Rate
Proyeksi
Return
Uang =
Komoditas
Moral hazard
EVT
Perhitungan
berdasarkan
NISBAH
Berkaitan dg
Sektor Riil
Actual
Return
Uang = Alat
transaksi
Akhlaqul
Karimah
Kuantitas waktu bagi setiap orang adalah sama yaitu
24 jam per hari per tujuh hari per minggu. Namun “nilai
waktu” tidaklah selalu sama bagi setiap orang.
Sedangkan faktor yang menentukan nilai waktu adalah
cara seseorang memanfaatkan waktunya, semakin
efektif dan efisien, semakin tinggi nilai waktunya.
○ Aktivitas meminjamkan uang dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
(1) meminjamkan harta atau qard
(pinjaman), (2) meminjamkan harta
dengan diberikan agunan oleh si
peminjam atau rahn (gadai) dan (3)
meminjamkan harta untuk
mengambil alih pinjaman dari pihak
lain disebut hiwa>lah (pengalihan
utang).
○ Aktivitas meminjamkan jasa dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
(1) meminjamkan jasa pada saat ini
untuk melakukan sesuatu atas
nama orang lain disebut wakalah,
(2) memberikan jasa untuk
pemeliharaan uang atau barang
disebut wadi‘ah dan (3)
memberikan jasa untuk melakukan
sesuatu apabila terjadi sesuatu
disebut kafalah.
○ Aktivitas memberikan sesuatu yang
dimiliki kepada orang lain dapat
dilakukan dengan cara hibah,
s{adaqah, waqf dan lain
sebagainya.
23
Tabarru
• Meminjamkan
Uang
• Meminjamkan Jasa
• Memberikan
Sesuatu
Tijarah
• Natural Uncertainty
Contracts
• Natural Certainty
Contracts.
EVT dlm
Teori
Akad
24
• kontrak yang secara alamiah memberikan hasil pasti
• ‘aqd Jual-Beli (Al-Bai' Salam, dan Istishna') dan
• ‘aqd Sewa-Menyewa (Ijarah dan Ijarah Muntahi bi attamlik).
Natural Certainty Contracts
• kontrak yang secara alamiah tidak memberikan hasil pasti
• kontrak ini tidak memberikan kepastian pendapatan
(return), baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu
(timing)-nya.
• (1) Musyarakah, terdiri atas wujuh, ‘inan, abdan,
muwafadlah, mudharabah;
• (2)Muzara‘ah;
• (3) Musaqah;
• (4)Mukhabarah.
Natural Uncertainty Contracts

More Related Content

Similar to Time_Value_Of_Money_and_Economic_Value_O.pptx

6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiahbranzbear
 
1TVOM.pdf
1TVOM.pdf1TVOM.pdf
1TVOM.pdfmjihadi
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docxFLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docxIsmanLeandro
 
Toko bunga karawang makalah bunga ekonomi teknik
Toko bunga karawang   makalah bunga ekonomi teknikToko bunga karawang   makalah bunga ekonomi teknik
Toko bunga karawang makalah bunga ekonomi teknikToko Bunga Asykura Florist
 
Refli handayani 11011700318
Refli handayani 11011700318Refli handayani 11011700318
Refli handayani 11011700318pbsi_a
 
Konsep nilai waktu_dari_uang
Konsep nilai waktu_dari_uangKonsep nilai waktu_dari_uang
Konsep nilai waktu_dari_uangbennyjaya92
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
Tugas mn 1
Tugas mn 1Tugas mn 1
Tugas mn 1ritaaja1
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Ita Rahmatika
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
5. Kel.1 - Risiko dan Pengembalian.pptx
5. Kel.1 - Risiko dan Pengembalian.pptx5. Kel.1 - Risiko dan Pengembalian.pptx
5. Kel.1 - Risiko dan Pengembalian.pptxAuliaFatonah
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)doni wijaya
 

Similar to Time_Value_Of_Money_and_Economic_Value_O.pptx (20)

6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah
 
Pertemuan 11sistem finansial in islamic economics
Pertemuan 11sistem finansial in islamic economicsPertemuan 11sistem finansial in islamic economics
Pertemuan 11sistem finansial in islamic economics
 
Riba manajemen syari'ah
Riba manajemen syari'ahRiba manajemen syari'ah
Riba manajemen syari'ah
 
1TVOM.pdf
1TVOM.pdf1TVOM.pdf
1TVOM.pdf
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuangan
 
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docxFLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
 
Makalah bunga ekonomi teknik
Makalah bunga ekonomi teknikMakalah bunga ekonomi teknik
Makalah bunga ekonomi teknik
 
Analisis konsep bunga abul a'la al maududi
Analisis konsep bunga abul a'la al maududiAnalisis konsep bunga abul a'la al maududi
Analisis konsep bunga abul a'la al maududi
 
Toko bunga karawang makalah bunga ekonomi teknik
Toko bunga karawang   makalah bunga ekonomi teknikToko bunga karawang   makalah bunga ekonomi teknik
Toko bunga karawang makalah bunga ekonomi teknik
 
Manajemen keuangan 1
Manajemen keuangan 1Manajemen keuangan 1
Manajemen keuangan 1
 
Refli handayani 11011700318
Refli handayani 11011700318Refli handayani 11011700318
Refli handayani 11011700318
 
Konsep nilai waktu_dari_uang
Konsep nilai waktu_dari_uangKonsep nilai waktu_dari_uang
Konsep nilai waktu_dari_uang
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islami
 
Tugas mn 1
Tugas mn 1Tugas mn 1
Tugas mn 1
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
5. Kel.1 - Risiko dan Pengembalian.pptx
5. Kel.1 - Risiko dan Pengembalian.pptx5. Kel.1 - Risiko dan Pengembalian.pptx
5. Kel.1 - Risiko dan Pengembalian.pptx
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
 
Permintaan uang
Permintaan uangPermintaan uang
Permintaan uang
 

More from 19920606201903202019

National Income National Income National Income
National Income National Income National IncomeNational Income National Income National Income
National Income National Income National Income19920606201903202019
 
Materi Pengayaan Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (1).ppt
Materi Pengayaan Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (1).pptMateri Pengayaan Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (1).ppt
Materi Pengayaan Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (1).ppt19920606201903202019
 
Pertemuan Ke-2 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.ppt
Pertemuan Ke-2 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptPertemuan Ke-2 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.ppt
Pertemuan Ke-2 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.ppt19920606201903202019
 
Pertemuan Ke 3 Perusahaan dan Landasan Akad Kontrak.pptx
Pertemuan Ke 3 Perusahaan dan Landasan Akad Kontrak.pptxPertemuan Ke 3 Perusahaan dan Landasan Akad Kontrak.pptx
Pertemuan Ke 3 Perusahaan dan Landasan Akad Kontrak.pptx19920606201903202019
 

More from 19920606201903202019 (6)

National Income National Income National Income
National Income National Income National IncomeNational Income National Income National Income
National Income National Income National Income
 
Ragam transaksi.ppsx
Ragam transaksi.ppsxRagam transaksi.ppsx
Ragam transaksi.ppsx
 
Materi Pengayaan Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (1).ppt
Materi Pengayaan Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (1).pptMateri Pengayaan Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (1).ppt
Materi Pengayaan Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (1).ppt
 
Pertemuan Ke-2 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.ppt
Pertemuan Ke-2 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptPertemuan Ke-2 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.ppt
Pertemuan Ke-2 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.ppt
 
Pertemuan Ke 3 Perusahaan dan Landasan Akad Kontrak.pptx
Pertemuan Ke 3 Perusahaan dan Landasan Akad Kontrak.pptxPertemuan Ke 3 Perusahaan dan Landasan Akad Kontrak.pptx
Pertemuan Ke 3 Perusahaan dan Landasan Akad Kontrak.pptx
 
Manajemen-Modal-Bank-Syariah.ppt
Manajemen-Modal-Bank-Syariah.pptManajemen-Modal-Bank-Syariah.ppt
Manajemen-Modal-Bank-Syariah.ppt
 

Recently uploaded

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 

Recently uploaded (15)

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 

Time_Value_Of_Money_and_Economic_Value_O.pptx

  • 2. “ ○ Karakteristik Keuangan Syariah 2 Pelarangan Riba Tidak mengenal TVM Uang sebagai alat tukar, buka komiditi Bagi Hasil Kegiatan Usaha u/ dapat imbalan/jasa Tdk menggunakan BUNGA Kemitraan, Keadilan, Tranparansi, Universal Tdk membedakan moneter & sektor riil
  • 3. 3 Konsep Uang Konsep Riba & Bunga Konsep Time Value of Money Konsep Economic Value of Time
  • 4. Konsep Uang 4 “uang adalah sebagai alat tukar dan tidak untuk diperanakkan” (Aristoteles) “segala sesuatu yang dapat dipakai untuk membayar barang atau jasa” (Nopirin) Konvensional Sbg Komoditas Dapat diperjualbelikan Islam Bukan Komoditas Tdk dpt diperjualbelikan
  • 5. Uang Menurut Fungsinya Perbedaan konsep Islam dan konsep Konvensional adalah sebagai berikut: ○ Dalam konsep Islam, uang tidak identik dengan modal sedangkan konsep konvensional uang identik dengan modal; ○ Menurut konsep Islam, uang adalah publics goods, sedangkan konsep konvensional uang adalah private goods; ○ Dalam konsep Islam, uang adalah flow concept, sedangkan konsep konvensional uang adalah stock concept. 5 Konvensional Alat Tukar Alat Penyimpan Nilai Satuan Hitung/ Satuan Nilai Ukuran Pembayaran yg tertunda Syariah Ukuran Harga Media Transaksi bukan sebagai media penyimpanan nilai
  • 6. Konsep Uang Dalam Islam 6 •Imam Ghazali (w. 505 H), bahwa Allah menciptakan Dirham dan Dinar sebagai hakim penengah di antara seluruh harta agar harta diukur dengan keduanya. •Ibn al-Qayyim (w. 751 H) mengemukakan bahwa Dinar dan Dirham adalah nilai harga barang komoditas. Uang sebagai ukuran harga •sebagai media untuk mengubah barang dari satu bentuk ke bentuk yang lain. •Imam Nawawi berkata “Makruh bagi rakyat biasa, mencetak sendiri Dirham dan Dinar, sekalipun dari bahan yang murni, sebab wewenang untuk membuat uang ada pada pemerintah.” Media Transaksi •Al Ghazali : “ kemudian disebabkan jual beli, maka muncullah kebutuhan terhadap dua mata uang. Seseorang yang menginginkan makanan kemudian menukarnya dengan kain, dari mana ia dapat mengetahui ukuran baju dari nilai makanan tersebut. Sedangkan pergaulan menginginkan terjadinya jual beli antara barang yang berbeda Bukan sebagai media penyimpan nilai
  • 8. 8 • hal ini berbeda dengan komoditas, uang tidak bisa dimakan, dipaki atau digunakan secara langsung, uang hanya biasa ditukar dengan komoditas, lalu komoditas itu akan dimakan, dipakai atau digunakan, uang hanya memiliki value in exchange sementara komoditas memiliki value in exchange dan value in use sekaligus. Uang tidak memiliki kegunaan intrinsik • Dalam artian uang kertas yang sudah lusuh terbitan tahun 2007 dengan uang kertas yang masih baru misal terbitan tahun 2009 memiliki daya beli yang sama, berbeda dengan komoditas misalnya mobil, tentu akan berbeda harga mobil keluaran tahun 2007 dengan mobil keluaran tahun 2008. Uang tidak memerlukan kualitas untuk menentukan nilainya • Sementara komoditas mempunyai sifat spesifik ketika berlakunya transaksi. Uang tidak memerlukan spesifikasi ketika berlakunya transaksi
  • 9. Riba ○ ‘al-ziyadah’ yang berarti tambahan dan tumbuh, ○ ‘al-numuw’ yang berarti berkembang, ○ ‘al-uluw’ yang berarti membesar ○ ‘al-irtifa’ yang berarti meningkat. Konsep Riba & Bunga (Interest) Bunga ○ imbalan yang dibayarkan oleh peminjam atas dana yang diterima, dan biasanya dinyatakan dalam persen 9
  • 10. Secara Terminologis RIBA ○ kelebihan keuntungan (harta) dari salah satu pihak terhadap pihak lain dalam transaksi jual beli atau pertukaran barang yang sejenis dengan tanpa memberikan imbalan terhadap kelebihan tersebut BUNGA ○ tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang (al-qardh) yang diperhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/ hasil pokok tersebut, berdasarkan tempo waktu, diperhitungkan secara pasti dimuka dan pada umumnya berdasarkan persentase. (Fatwa MUI No. 1/2004) 10 ○ Riba sering diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai “usury” yang berarti tambahan uang atas modal yang diperoleh dengan cara yang dilrang oleh syara’, baik dengan jumlah tambahan yang sedikit ataupun dengan jumlah tambahan yang banyak. Sehingga dapat ditarik benang merah bahwa riba adalah tambahan yang disyaratkan dan harus dibayarkan oleh salah satu pihak ketika menerima pinjaman sejumlah uang dengan alasan adanya perbedaan nilai oleh adanya perbedaan waktu.
  • 11. Dimensi Penentuan Bunga 11 Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat pada saat keadaan ekonomi sedang “booming” Eksistensi bunga diragukan oleh beberapa kalangan.
  • 12. 12 Time Value of Money a dollar today is worth more than a dollar in the future because a dollar today can be invested to get a return. ○ Konsep time value of money secara sederhana menjelaskan bahwa jika nilai guna uang pinjaman bagi yang dipinjamkan kepada peminjam adalah sama dengan nilai uang pada masa yang akan datang, maka pemberi pinjaman akan menambahkan bunga, sehingga nilai uang di masa yang akan datang adalah sama dengan nilai uang pada saat ini.
  • 13. 13 Latar Belakang Opportunity Cost adanya anggapan hilangnya pemilik modal akan biaya kesempatan (opportunity cost), pada saat ia meminjamkan uang kepada pihak lain. Sehingga pemilik modal membebankan nilai persentase tertentu sebagai kompensasinya. Konsep Biologi Dalam Ekonomi Adanya anggapan uang disamakan dengan barang yang hidup (sel hidup). Sel yang hidup, untuk satuan waktu tertentu dapat menjadi lebih besar dan berkembang. Rumus Pertumbuhan Sel dalam Biologi [Pb = Po (1 + g)t] Pb: Pertumbuhan Sel Po: Sel pada awalnya g: Pertumbuhan (Growth) t: Waktu Diadopsi dalam ilmu ekonomi [FV = PV (1+i)n] FV: Future Value PV: Presentr Value i: Tingkat suku bunga n: Waktu
  • 14. 14 Konsep TVM ○ Konsep time value of money berintikan proses pembungaan uang secara majemuk. Sehingga proses pemajemukan ini memisahkan antara uang atau sistem moneter dengan sektor riilnya. ○ Sektor moneter dapat selalu dipastikan keuntungannya, sementara itu sektor rill dihadapkan pada kondisi yang serba tidak pasti.
  • 15. Presence of Inflation ○ Nilai waktu uang didasarkan pada tingkat inflasi. ○ Argumen adanya inflasi tidak dapat diterima karena tidak lengkap kondisinya (non exhausted condition). ○ Dalam setiap perekonomian selalu ada keadaan inflasi dan deflasi. Bila keadaan inflasi dijadikan alasan TVM, seharusnya keadaan deflasi menjadi alasan adanya negative TVM. ○ Sedangkan time preference theory ditolak dalam ekonomi syariat karena bertentangan dengan prinsip al-gunm bi al-ghurm (mendapatkan hasil tanpa memperhatikan suatu risiko) dan al-kharaj bid adh- dhaman (memperoleh hasil tanpa mengeluarkan suatu biaya). 15 presence of inflation preference present consumption to future consumtion
  • 16. Kritik thd Konsep TVM ○ Konsep time value of money mengasumsikan bahwa ada pasar yang efisien untuk cash flow pada masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa pasti ada cash flow akan dihasilkan dimasa yang akan datang dan diinvestasikan secara menguntungkan serta pasti ada pasar seperti ini. Namun dalam kenyataan hal tersebut hanya sebatas harapan dan belum pasti akan terjadi dan dilaksanakan. ○ Konsep time value of money beranggapan bahwa perusahaan mampu melakukan ekspansi yang tidak terbatas pada masa yang akan datang tanpa invalidating model ○ Konsep time value of money hanya menerapkan faktor waktu dan aliran kas yang diharapkan. Maka semua faktor ekonomi, tekhnologi, politik dan sosial lainnya adalah diabaikan. Sebagaimana diketahui profitabilitas aset atau bisnis sangat tergantung pada banyak faktor. Oleh karena itu analisis yang didasarkan pada dua faktor tersebut tidaklah realible. ○ Tujuan time value of money adalah mengestimasi pendapatan perusahaan, yang merupakan hasil dari kejadian pada masa yang lalu. Tetapi tidak menggunakan data masa lalu untuk mengestimasikannya, melainkan menggunakan informasi untuk memprediksi pendapataan di masa depan. Konsep time value of money tidak memberikan suatu kriteria penilaian prediksi yang dibuat oleh manajemen 16
  • 17. Kondisi Riil Bisnis ○ Kondisi riil dalam kehidupan bisnis tentu dihadapkan dalam situasi ketidakpastian baik itu berkaitan dengan tingkat pendapatan (return) maupun tingkat resiko yang akan dihadapi. Sehingga dapat disederhanakan bahwa dalam melakukan aktivitas ekonomi misalnya bisnis tentu masing- masing orang akan berhadapan dengan kemungkinan mendapatkan positive return, no return atau bahkan mendapatkan negative return. ○ Dalam ekonomi konvensional, ketidakpastian return ( no return dan negative return) akan dikonversikan menjadi kepastian return melalui premium for uncertainty. 17 Positif Return No Return Negative Return
  • 18. Konsep Economic value of time ○ Dalam keuangan Islam tidak terdapat asumsi bahwa sejumlah uang akan memberikan fixed income karena dalam keuangan Islam tidak memiliki konsep fixed pre-determined return melalui konsep bunga (interest based economy). ○ Konsep fixed pre-determined return merupakan konsep pemastian keuntungan atas sejumlah uang, sehingga sangat logis jika orang akan lebih suka memegang uang saat ini dibanding nanti, karena ada keuntungan pasti dengan memegang uang saat ini, atau jika seseorang tersebut harus memegang uang tersebut nanti maka harus ada kompensasi atas keuntungan yang “seharusnya’ dia dapatkan. 18
  • 19. Discount Rate dalam Ba’i Mu’ajjal (membayar tangguh) ○ Nisbah harus dikalikan dengan pendapatan aktual (actual return) bukan dengan pendapatan yang diharapkan (expected return). ○ Pada prinsipnya transaksi bagi hasil berbeda dengan transaksi jual beli atau transaksi sewa menyewa. ○ Dalam transaksi bagi hasil, hubungan yang terjadi adalah hubungan antara pemodal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib). Hak bagi shahibul maal dan mudharib adalah berbagi hasil atas pendapatan atau keuntungan Yang diperoleh sesuai dengan kesepakatan awal. 19 • jual beli dan sewa menyewa adalah sektor riil yang menimbulkan economic value added (nilai tambah ekonomis) • tertahannya hak si penjual (uang pembayaran) yang telah melaksanakan kewajiban (menyerahkan barang dan jasa), sehingga tidak dapat melaksanakan kewajibannya kepada pihak lainnya. Discount Rate dalam Nisbah Bagi Hasil
  • 20. Perbedaan Interest Rate & Discount Rate 20 Certainty Return Uncertainty Return Ekonomi Konvensional Ekonomi Islam Ekonomi Konvensional Ekonomi Islam Interest rate ditentukan oleh : 1. Preferency current concumption 2. Expected inflation Keuntungan dalam jual beli/ sewa menyewa secara bayar tangguh ditentukan oleh : 1. Tingkat keuntungan setiap kali transaksi 2. Frekuensi transaksi dalam satu periode Discount rate ditentukan oleh : 1. Preferency current consumption 2. Expected inflation 3. Premium for uncertainty, Dengan kata lain, actual return dipaksanakan harus sama dengan expected return-nya Discount rate ditentukan atas dasar harapan keuntungan (expected return), dan digunakan untuk menentukan nisbah bagi hasil Bagi hasil yang harus dibayar adalah nisbah bagi hasil dikalikan dengan pendapatan aktualnya (actual return) Dengan kata lain, pendapatan aktual (actual return) tidak harus sama dengan pendapatan yang diharapkan (expected return).
  • 21. ○ Syariah Islam menganjurkan untuk selalu menginvestasikan uang dalam usaha yang produktif. Investasi dalam usaha yang produktif menjadi inti dari konsep keuangan menurut syariah Islam. Dalam kegiatan investasi kita tidak dapat menuntut secara pasti pendapatan atau keuntungan dimasa depan. ○ Karena hasil dari investasi dimasa yang akan datang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang dapat diprediksi maupun faktor yang tidak dapat diprediksi. 21 • banyaknya modal yang dibutuhkan • besarnya nisbah yang disepakati • tingkat perputaran modal Yg dpt diprediksi • return (pendapatan investasi) Yg tdk dpt diprediksi
  • 22. Perbandingan konsep Time Value of Money dengan Economic Value of Time 22 TVM Perhitungan berdasarkan BUNGA Berkaitan dg Interest Rate Proyeksi Return Uang = Komoditas Moral hazard EVT Perhitungan berdasarkan NISBAH Berkaitan dg Sektor Riil Actual Return Uang = Alat transaksi Akhlaqul Karimah Kuantitas waktu bagi setiap orang adalah sama yaitu 24 jam per hari per tujuh hari per minggu. Namun “nilai waktu” tidaklah selalu sama bagi setiap orang. Sedangkan faktor yang menentukan nilai waktu adalah cara seseorang memanfaatkan waktunya, semakin efektif dan efisien, semakin tinggi nilai waktunya.
  • 23. ○ Aktivitas meminjamkan uang dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: (1) meminjamkan harta atau qard (pinjaman), (2) meminjamkan harta dengan diberikan agunan oleh si peminjam atau rahn (gadai) dan (3) meminjamkan harta untuk mengambil alih pinjaman dari pihak lain disebut hiwa>lah (pengalihan utang). ○ Aktivitas meminjamkan jasa dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: (1) meminjamkan jasa pada saat ini untuk melakukan sesuatu atas nama orang lain disebut wakalah, (2) memberikan jasa untuk pemeliharaan uang atau barang disebut wadi‘ah dan (3) memberikan jasa untuk melakukan sesuatu apabila terjadi sesuatu disebut kafalah. ○ Aktivitas memberikan sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dapat dilakukan dengan cara hibah, s{adaqah, waqf dan lain sebagainya. 23 Tabarru • Meminjamkan Uang • Meminjamkan Jasa • Memberikan Sesuatu Tijarah • Natural Uncertainty Contracts • Natural Certainty Contracts. EVT dlm Teori Akad
  • 24. 24 • kontrak yang secara alamiah memberikan hasil pasti • ‘aqd Jual-Beli (Al-Bai' Salam, dan Istishna') dan • ‘aqd Sewa-Menyewa (Ijarah dan Ijarah Muntahi bi attamlik). Natural Certainty Contracts • kontrak yang secara alamiah tidak memberikan hasil pasti • kontrak ini tidak memberikan kepastian pendapatan (return), baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu (timing)-nya. • (1) Musyarakah, terdiri atas wujuh, ‘inan, abdan, muwafadlah, mudharabah; • (2)Muzara‘ah; • (3) Musaqah; • (4)Mukhabarah. Natural Uncertainty Contracts