SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
PANDANGAN ISLAM TENTANG IMUNISASI 
Pengertian Imunisasi 
Secara literal, imunisasi berasal dari kata ‘imun’ yang berarti kebal terhadap suatu penyakit. 
Dengan demikian ‘imunisasi’ berarti pengebalan terhadap suatu penyakit. Prosedur pengebalan 
tubuh terhadap penyakit melalui teknik vaksinasi. Kata ‘vaksin’ itu sendiri berarti senyawa 
antigen yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh terhadap 
virus. Itulah sebabnya imunisasi identik dengan vaksinasi. Vaksin terbuat dari virus yang telah 
dilemahkan dengan menggunakan bahan tambahan seperti formaldehid dan thyrmorosal. 
Jenis-Jenis Vaksin 
Di antara jenis vaksin adalah: hepatitis (untuk mengusahakan kekebalan hati terhindar dari 
penyakit), polio (untuk mengusahakan atropi otot sehingga kebal dari penyakit dan jika kebal 
manfaatnya antara lain bentuk kaki lurus atau normal tidak seperti huruf O atau huruf X, dan 
kelumpuhan), rubella (supaya kebal dari serangan campak), BCG [Bacillus Calmitte Guerine] 
untuk mencegah serangan TBC [Tuber Culocis], DPT [Dipteri Portucis Tetanus] mencegah 
timbulnya penyakit gomen atau sariawan dan batuk rejan serta tetanus, MMR [Measless 
Mumps Rubella]. Di Indonesia, praktik vaksinasi- imunisasi terhadap balita [bayi di bawah umur 
lima tahun] antara lain: hepatitis B, BCG, polio, MMR, IPV, dan DPT. Vaksinasi- imunisasi 
bahkan telah deprogramkan secara internasional oleh WHO [World Health Organization]. 
Bahan-Bahan Vaksin 
Disebutkan bahwa materi yang digunakan sebagai bahan vaksin ada dua macam, (1) bahan 
alami, antara lain: enzim yang berasal dari babi, seline janin bayi, organ bagian tubuh seperti: 
paru-paru, kulit, otot, ginjal, hati, thyroid, thymus, dan hati yang diperoleh dari aborsi janin. 
Vaksin polio terbuat dari babi; atau campuran dari ginjal kera, sel kanker manusia, dan cairan 
tubuh hewan tertentu antara lain serum dari sapi atau nanah dari cacar sapi, bayi kuda atau darah 
kuda dan babi, dan ekstrak mentah lambung babi, jaringan ginjal anjing, sel ginjal kera, embrio
ayam, dan jaringan otak kelinci. (2) Bahan yang berasal dari unsur kimia antara lain: merkuri, 
formaldehid, aluminium, fosfat, sodium, neomioin, fenol, dan aseton. 
Efek Vaksinasi 
Efek pemberian vaksinasi terhadap balita [bayi umur lima tahun ke bawah, selanjutnya cukup 
disebut balita] berdasar laporan-laporan resmi secara garis besar ada dua macam: 
1. Berbahaya. Conggres Amerika Serikat (AS) membentuk “The National Chilhoodvaccib 
injury act” berkesimpulan vaksinasi menyebabkan luka dan kematian. Dr. Wiliam Hay 
berkomentar, “tidak masuk akal memikirkan bahwa anda menyuntikkan nanah ke dalam 
tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatannya. WHO 
[World Health Organization], yaitu organisasi kesehatan dunia menemukan bahwa anak 
yang divaksinasi campak memiliki peluang 15 kali lebih besar unuk diserang campak. 
Banyak penelitian medis mencatat kegagalan vaksinasi. Campak, gabag, polio, gondong 
juga terjadi di pemukiman penduduk yang diimunisasi 
2. Bermanfaat. Disimpulkan bahwa imunisasi merupakan sebab utama penurunan jumlah 
penyakit. Dicatat oleh ‘The Brithis Association for the Advancement of Science” 
menemukan bahwa di Amerika Serikat dan Enggris mengalami penurunan penyakit 
sebanyak 80 % hingga 90 %. Umumnya di Indonesia seperti kita alami, dulu ketika masih 
kecil yang bekas-bekasnya masih jelas hingga sekarang, benar adanya menjadikan ada 
imunitas dalam tubuh kita. Jadi secara real (nyata), imunisasi ada menfaatnya bagi 
kesehatan. 
Disebutkan pula bahwa secara umum vaksinasi- imunisasi cukup aman karena keuntungan 
perlindungan jauh lebih besar dari pada efek samping yang mungkin ditimbulkan. 
Memang, kegagalan vaksinasi- imunisasi terjadi pada saat rintisan teknologi itu. Dengan 
demikian laporan WHO [World Health Organization] tentang efek buruk vaksinasi- imunisasi itu 
benar adanya. Akan tetapi, penelitian, penyempurnaan di bidang kesehatan terus dilakukan 
sehingga efek buruk dari vaksinasi- imunisasi itu dapat dikuramngi bahkan sekuat tenaga 
dinetralisir. Sehingga, perkembangan selanjutnya terdapat penyempurnaan di berbagai unsur. 
Perkembangan selanjutnya, formula vaksinasi- imunisasai lebih bagus, lebih halus, dan lebih
aman, sehingga ada manfaatnya bagi usaha meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia, 
termasuk balita bagi vaksinasi- imunisasi mereka seperti: MMR , DPT, BCG, IPV, dan polio. 
Pandangan Islam Tentang Vaksinasi-Imunisasi 
Wasiat Rasulullah 
Sebelum Rasulullah wafat, tepatnya ketika beliau khutbah pada haji wada’, haji terakhir beliau 
atau dikenal sebagai haji perpisahan beliau dengan umat Islam, sempat berwasiat: 
و س نة ر سول ه. ك تاب الله ب هما ان ت م س ك تم اب دا ما ل ن ت ض لوا ت رك ت ف ي كم امري ن 
Artinya: 
Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Kamu tidak akan tersesat selamanya selagi berpegang 
teguh keduanya, yaitu kitabullah (Alquran) dan Sunnah Rasulnya (al-Hadis; Iwan Gayo, 2008: 
36). Oleh karena masalah vaksinasi- imunisasi belum terjadi pada masa Rasulullah, maka belum 
ada petunjuk sedikitpun tentang imunisasi. Terhadap masalah yang bersifat kontemporer menjadi 
lapangan dan lahan bagi para ulama untuk melakukan ijtihad menemukan solusi hukum perkara 
tersebut haram atau halal, baik atau buruk, bermanfaat atau berbahaya bagi kesehatan. 
Para ulama dalam berijtihad untuk menetapkan hukum terhadap masalah-masalah kontemporer 
pasti tidak pernah menghasilkan keputusan ijma’yyah ‘amiyyah (kesepakatan umum), melainkan 
khlafiyyah (perbedaan pendapat diantara mereka). Bentuk khilafiyyah yang paling ekstrim adalah 
halal atau haram. Tidak terkecuali mengenai vaksinasi- imunisasi. Dalam Ilmu Fikih memang 
terdapat adagium “Man laa ya’lamu khilaafiyyatan laa ya’lamu raaihatal fiqhi” (Barang siapa 
tidak mengenal perbedaan pendapat, sesungguhnya ia tidak mengenal baunya Fikih”). Baunya 
saja tidak mengetahui, apalagi ilmu fikihnya itu sendiri. 
Pro Versus Kontra: Haram versus Halal Tentang Vaksinasi-Imunisasi
1). Haram 
Para ulama, pemikir, mujtahid ada yang menghukumi haram terhadap tindakan vaksinasi-imunisasi. 
Argumen yang diajukan antara lain memasukkan barang najis dan racun ke dalam 
tubuh manusia. Manusia iu merupakan khaifatullah fi al-ard} dan asyraf al-makhlu>qa>t 
(maskhluk yang paling mulia) dan memiliki kemampuan alami melawan semua mikroba, virus, 
serta bakteri asing dan berbahaya.Berbeda dengan orang kafir yang berpendirian manusia 
sebagai makluk lemah sehingga perlu vaksinasi untuk meningkatkatkan imunitas pada manusia. 
Para filosof Barat dari aliran Eksistensialisme kiri, seperti Jean Paul Sartre menyatakan bahwa 
manusia hanyalah sampah yang terbuang dan tak berarti. Ia berkata: My original fall is the 
existence of the Other. I grasp the Other’s look ad the very center of my act as the solidificatiom 
and alineatiom of my own possibilities (Asal mula kejatuhanku karena keberadaan orang lain. 
Aku mengerti tatapan orang lain tertuju benar-benar kepada setiap tindakanku sebagai sesuatu 
yang padat dan mengasingkan kemungkinan-kemungkinanku yang aku punyai; Jen Paul Sartre: 
1948: 263). Yang ia maksud dengan istilah ‘kejatuhan’ adalah ketidakmaknaan keberadaannya. 
Jadi manusia tak ubahnya bagaikan sampah. Ia menambahkan bahwa kejatuhannya itu adalah 
permanen. . . . “is the permanent structure of my being for the Other” (ibid). Hanya karena 
manusia diperhatikan orang lain dimaknai dimakan orang lain hingga kepribadiannya hancur tak 
bermakna. Dari sinilah ia juga mengatakan manusia sebagai homo homini lopus (manusia adalah 
binatang yang saling memangsa). Paham ini kemudian masuk ke Indonesia antara lain melalui 
sajak Chairil Anwar tentang ‘Aku’. Dalam sajak ini disebutkan bahwa manusia hanyalah 
binatang jalang dari kumpulan yang terbuang. Lebih dari itu, pendapat manusia sebagai binatang 
telah berakar sejak zaman filsafat Yunani purba.Aristoteles menyatakan bahwa manusia 
hanyalah binatang yang berpikir. Esensi pendapat ini adalah menyatakan bahwa manusia 
hanyalah binatang. Jadi tidak bermasalah sama sekali jika di dalam tubuhnya dimasukkan 
sesuatu yang menurut syariat adalah benda-benda najis karena ‘manusia’-nya sendiri adalah 
sesuatu yang identik dengan ‘najis’. 
Solusi yang diajukan untuk meningkatkan kekebalan balita adalah menghindari tindakan 
vaksinasi- imunisasi pada balita maupun manusia pada umumnya, selanjutnya menerapkan 
syariat tahnik kepada balita, yaitu memasukkan kurma yang telah dikunyah lembut atau madu ke
dalam rongga mulut si bayi ketika melaksanakan uapaca ‘aqiqah pada hari ke tujuh dari 
kelahiran anak. Tahnik dipandang sebagai vaksinasi- imunisasi. Perlu ditambahkan bahwa pada 
zaman Nabi tidak ada anak yang divaksinasi dan kenyataannya juga sehat-sehat dan banyak yang 
berumur panjang. Artinya umur harapan hidup rata-rata sejak zaman Rasulullah dan zaman 
sekarang kurang lebih sama. 
Segera diingatkan di sini bahwa, jika seseorang melakukan tahniq terhadap balita, terutama 
ayahnya, jangan mengikuti praktik Nabi, yaitu mengunyah kurma, setelah lembut kemudian 
dimasukkan ke mulut anak. Praktik Nabi ini harus dipandang kasus ekstrim atau istimewa. Ada 
sesuatu yang berada di luar nalar. Sebut saja karamah beliau. Abu Hurairah diludahi mulutnya 
oleh Rasulullah, bukan ludah kebencian, menyebabkan Abu Hurairah sangat fa sih dan 
merupakan sahabat yang paling banyak menghafal hadis (al-muktsiru>na fil h}adis; Abd al- 
Baqi, 2007:902), padahal sahabat ini hanya bersama dengan belaiau kurang lebih dua tahun 
setengah masa akhir-akhir hidup Rasul. Sahabat ini memang masuk Islam belakangan, setelah 
Futuh} Makah, pelaklukan kota Makah oleh Rasulullah beserta pasukannya dari Madinah. (Iwan 
Gayo,2008: 61). Jika seseorang melakukan tahnik persis seperti praktik Rasulullah, 
dikhawatirkan sekali banyak mengandung virus pada air liur pengunyah kurma. Sementara itu, si 
bayi yang baru berumur tujuh hari belum memiliki sistem kekebalan yang sempurna. Untuk itu, 
dalam melakukan tahniq hendaklah menggunakan madu berkualitas bagus atau sari kurma. 
Sekarang telah banyak tersedia di toko-toko obat, apotik, bahkan took-toko swalayan seperti mall 
yang menyediakan sari kurma berbentuk cairan. Kedua bahan ini lebih hygine dan insya Allah 
steril dari kuman, bakteri, jamur, maupun virus yang membahayakan bagi kesehatan bayi karena 
diproses menurut teknologi modern dan sehat. 
Mengapa Rasulullah menggunakan kurma untuk men-tahniq bayi, ternyata kandungan mineral 
yang dibutuhkan bagi perkembangan tubuh dan kesehatan bayi amat banyak. 
Kandungan dan Manfaat Kurma 
Kurma mengandung banyak hal bagi kebutuhan tubuh manusia, antara lain:
Karbohidrat 
Kandungan karbohidrat sederhana (glukosa dan fruktosa) yang tinggi merupakan andalan utama 
dari kurma. Keduanya berkalori tinggi, dan mudah dicerna. Selain itu, kandungan gulanya dapat 
menenangkan saraf yang gelisah serta memberikan rasa aman pada kejiwaan.Kandungan 
karbohidrat dalam kurma sebesar 50 – 70 persen. Gula yang terkandung dalam kurma baru habis 
terserap dalam tempo 45-60 menit. Hal ini menyebabkan orang yang makan kurma cukup 
banyak pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan pangan ini juga kaya 
akan serat. 
Protein 
Kandungan protein didalam kurma sebesar 1.8 – 2.0 persen, yang memberikan manfaat besar 
kepada otak. Protein-protein ini melindungi tubuh dari serangan penyakit dan infeksi, menunjang 
sel-sel tubuh memperbaharui diri, dan menyeimbangkan cairan-cairan tubuh. 
Lemak 
Mineral 
Kurma mengandung banyak mineral yang esensial bagi tubuh: seperti potassium, sodium, 
kalsium, besi, mangan, dan tembaga. Bila potassium dan sodium bekerja bersamaan, mereka 
bertindak selaku pengatur ritme detak jantung. Dengan menfasillitasi pengalihan oksigen ke 
otak, potassium dapat memberdayakan pikiran jernih. Selain itu, kurma juga menyediakan 
kandungan alkali secukupnya pada cairan tubuh, merangsang ginjal mengeluarkan sampah-sampah 
racun metabolis, membantu menurunkan tekanan darah tinggi, dan menunjang 
pembentukan kulit sehat. 
Kandungan kalsiun dalam kurma berguna bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. 
Sedangkan kadar besi yang dikandung buah kurma matang sangat mencukupi dan penting sekali 
dalam proses pembentukan air susu ibu. Kadar zat besi yang ada dapat menggantikan tenaga ibu 
yang terkuras saat melahirkan atau menyusui. Zat besi dan Kalsium merpuakan dua unsur efektif
dan penting bagi pertumbuhan bayi. Alasannya, dua unsur ini merupakan unsur yang paling 
berpengaruh dalam pembentukan darah dan tulang sumsum. 
zat garam mineral dapat menetralisasi asam, seperti Kalsium dan Potasium. Buah kurma adalah 
makanan terbaik untuk menetralisasi zat asam yang ada pada perut karena meninggalkan sisa 
yang mampu menetralisasi asam setelah dikunyah dan dicerna yang timbul akibat mengkonsumsi 
protein seperti ikan dan telur. 
Vitamin 
Dalam buah kurma terkandung berbagai macam vitamin, diantaranya adalah vitamin A, B1, B2 
dan vitamin C. Kandungan vitamin A meningkatkan kemampuan pandangan mata dan kekuatan 
badan, juga kekuatan tulang dan gigi. Selain itu juga dapat memelihara kelembaban dan kejelian 
mata, menguatkan penglihatan, pertumbuhan tulang, metabolisme lemak, kekebalan terhadap 
infeksi, kesehatan kulit serta menenangkan sel-sel saraf. Vitamin B1 memfasilitasi jaringan saraf 
berfungsi sehat sempurna, menunjang tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi, mengatur 
selera makan dan pencernaan, serta memberdayakan metabolisme berasal dari protein dan lemak. 
Vitamin B2 memfasilitasi pembakaran protein-protein yang disebutkan tadi, karbohidrat, dan 
lemak yang diperlukan untuk penyedian energi dan pembaharuan sel 
Zat gizi 
Kurma juga mengandung banyak zat gizi. 
Serat 
Serat yang terdapat dalam kurma berfungsi melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara 
alami bisa mempermudah buang air besar. Dalam kurma juga terkandung semacam hormon 
(potuchsin) yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim; sehingga dengan demik ian bisa 
mencegah terjadinya pendarahan rahim. 
Begitu banyak kandungan kurma bagi kebutuhan tubuh, bahkan jiwa manusia, maka manfaatnya 
juga amat banyak. Buah kurma adalah makanan yang sangat baik diandalkan sejak zaman para 
nabi, didalam al-Q ur’an kurma disebut sebanyak 24 kali antara lain dalam surat Maryam ayat 25-
26 yaitu ketika Maryam akan melahirkan putranya Nabiyullah Isa ‘Alaihi Salam. Allah 
memerintahkan beliau untuk menggoyangkan pohon kurma yang menjadi sandarannya kemudian 
beliau diperintahkan makan buah kurma yang jatuh didekatnya, maka sejak saat itu buah kurma 
merupakan makanan terbaik dan obat yang sangat mujarab bagi ibu hamil dan pasca melahirkan 
dari zaman kezaman ila yaumil akhir. Berikut ini dipaparkan sebagian dari manfaat dan khasiat 
kurma ditinjau dari sudut pandang medis modern yang sekaligus menguatkan khabar Al-Q ur’an 
Al-Karim dan As-Sunnah Ash-Shahihah tentang khasiat dan keutamaan kurma. 
Peranan Kurma Pada Wanita Melahirkan, Nifas, dan Menyusui 
Dalam kurma terdapat hormon yang mirip dengan hormon oksitosin (hormon yang dihasilkan 
neurohipofisa, bekerja untuk merangsang kontraksi otot polos dinding rahim selama coitus dan 
melahirkan) yang membantu proses kelahiran. Caranya, hormon oksitosin tersebut menyatu 
dengan reseptornya memulai kontraksi otot yang teratur secara bertahap, sehingga menyebabkan 
perluasan leher rahim dan dari situ terjadilah proses kelahiran. 
Setelah persalinan, hormon oksitosin juga bermanfaat untuk mengeringkan rahim, meningkatkan 
kontraksi otot ototnya yang terajut satu sama lain seperti jaring dan serat otot-otot yang tersebut 
berkontraksi sedemikian rupa sehingga menyempitkan celah-celah rajutan tersebut yang diantara 
matanya terdapat kantong darah lembut dan mengeluarkan darah. Hal ini menyebabkan 
berhentinya perdarahan secara bertahap. 
Serat-serat pembuluh darah vena yang berada di sekitar saluran susu di payudara juga mengalami 
kontraksi, sehingga menjadikan derasnya air susu ketika saluran saluran ini beserta air susu yang 
dikandungnya mengalami kontraksi. Dari sana sempurnalah proses penyusuan anak. 
Peranan Kurma dalam membangkitkan sifat kelembutan dari .kaum pria 
Sungguh besar manfaat hormon oksitosin yang diperoleh dari kurma. Hormon yang sangat 
bermanfaat ini melunakkan hati dan perasaan, menimbulkan sifat kasih-sayang, dan itu muncul 
secara natural, bukan dibuat-buat 
Peranan Kurma dalam Mengatur hormon estrogen
Telah diketahui adanya unsur lain di dalam kurma yang komposisi dan fungsinya sangat mirip 
dengan hormon estrogen. Diantara fungsi hormon ini antara lain: fungsi- fungsi tulang, payudara, 
kulit, rahim, hormon FSH yang merangsang kantong buah pelir (scrotum), memproduksi badan 
kuning (corpus loteum) LH di dalam ovarium yang menggantung pada ligament besar, 
keseimbangan ion- ion dan mineral-mineral di dalam tubuh, siklus menstruasi, distribusi lemak di 
dalam tubuh, produksi insulin, dan produksi sperma pada pria. 
Peranan lain dari Kurma 
Selain manfaat-manfaat di atas, kurma jg masih memiliki banyak manfaat lain. Diantaranya 
adalah : 
a. Mencegah stroke. 
b. Mengobati anemia, lesu dan letih. 
c. Menambah berat badan anak. 
d. Meningkatkan vitalitas. 
e. Memperlancar saluran kencing. 
f. Meningkatkan trombosit dalam darah dan mengatasi DBD. 
g. Mengatasi rheumatik. 
h. Mencegah tubuh dari bakteri dan kanker 
i. Memelihara dari kerabunan. 
j. Mentabilkan kejiwaan bagi anak dan lansia 
k. Memperlambat penuaan tubuh. 
l. Menyehatkan kulit 
m. Membantu pertumbuhan tulang. 
n. Cocok untuk diet 
o. Mengatasi wasir. 
Kurma memang jenis makanan yang sangat istimewa dibanding dengan makanan lainnya. Maka 
wajar kalau Alquran maupun Alhadis banyak menyinggung tentang kurma ini. Allah Subhanahu 
Wa Ta’ala telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain. Allah menyebutkannya dalam 
Alquran dalam 20 tempat yang berbeda dengan memakai lafal pohon kurma: an-Nakhl, an-
Nakhiil, dan an-Nakhlah. Kurma mendapat tempat istimewa di dalam Alquran dan kita tahu 
bahwa sebenar-benar perkataan adalah kalaamullah, al-Qur’an al-Karim. Di bawah ini 
merupakan ayat-ayat al-Qur’an yang menyebutkan tentang Kurma. 
Peranan buah kurma bagi wanita hamil 
Buah kurma mengandung banyak manfaat, di antaranya sangat dianjurkan bagi perempuan 
yang hamil dan yang akan segera melahirkan. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala 
memerintahkan Maryam binti ‘Imran untuk memakan buah kurma ini ketika ia sedang nifas. 
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : 
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan 
buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum, dan bersenang hatilah kamu. Jika 
kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa 
untuk Rabb Yang Yaha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun 
pada hari ini.’” (QS. Maryam: 25-26) 
Karena terbukti secara ilmiah bahwa buah kurma banyak kandungannya dan banyak pula 
manfaatnya bagi kesehatan tubuh mupun jiwa manusia, maka wajar pula jika Rasulullah 
menggunakan kurma sebagai tamsil (kalimat mutiara) sebagai seorang mukmin sejati. Demikian 
sabda beliau: 
نَُِ مِخأِِ الاما مِنِ كِمِخأِِ النُاةلِةَّ ما لثِِمِكِ مِان مِيا نِ 
“Sesungguhnya permisalan mukmin seperti pohon kurma. Tidaklah kamu mengambil sesuatu 
darinya, niscaya bermanfaat bagimu.” (HR. ath Thabrani dalam Mu’jamul Kabir, 12/ no.13514 
dan Al Hafidz Ibnu Hajar menyatakan: “Sanadnya shahih). 
Kurma sebagai penawar racun 
Pada Zaman Islam generasi pertama telah ada pengetahuan bahwa racun itu ada penawarnya 
sehingga dapat menyelamatkan manusia dari kerusakan fungsional organ tubuh atau selamat dari 
maut. Beliau bersabda:
ا سحر (رواه ال بةارى عن اب ى هري ره)من ا صط بح ب س بع ت مراة عجوة ل م ي ضره ذال ن ال يوم سم ول 
Artinya: 
Barang siapa yang pagi-pagi benar memakan tujuh buah kurma beserta kulitnya (kurma itu 
hampir matang, dalam bahasa Jawa gemadung) maka ia akan terhindar racun dan sihir di hari itu 
(H.R. al-Bukhari dari Abu Hurairah). 
Kandungan kedua Hadis di atas dapat disebutkan di sini bahwa: 
1. Telah ada kesadaran umum bahwa racun adalah sesuatu yang membahayakan bagi 
makhluk hidup. 
2. Ada kesadaran menetralisir racun bagi yang terlanjur meminumnya. 
3. Ada bibit-bibit kesadaran melakukan eksperimentasi penawaran racun. Eksperimen 
pertama menggunakan kurma beserta kulitnya, direbus, dan ditentukan dosisnya (tujuh 
buah). 
4. Proyeksi lebih jauh dapat melakukan eksperimen apa saja sejak dari mineral, buah-buahan, 
hingga isi bumi yang lainnya, kalau-kalau dapat ditemukan kandungan zat-zat 
yang berguna bagi kesehatan atau penawar racun, atau meningkatkan ketajamannya. 
Manfaat Madu 
Madu mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain: 
a. Madu mudah dicerna sehingga ketika madu ini masuk ke dalam perut bayi yang berumur 
tujuh hari tidak akan membahayakan pencenaan bayi 
b. Sifat madu rendah kalori sehingga bayi yang terbiasa diberi madu tidak perlu dikhawatirkan 
aan menambah berat badan. 
c. Karena mudah dicerna, maka madu lebih cepat larut dalam darah ketika diminum dengan air 
hangat. 
d. Madu mengandung energi banyak sehingga membantu pembentukan darah, mengatur dan 
membantu peredaran darah.
e. Sifat madu dapat membunuh bakteri karena kandungan inhibine. Kandungan inhibine ini 
sebagai akibat senyawa sejenis lyzozyme. Zat inilah yang menjai esensi anti bakteri. 
f. Madu mengandung royal jelly. Zat ini merupakan kumpulan dari gula, protein, lemak, dan 
berbagai vitamin seperti: A, B1, B2, dan mineral seperti: kalsium, natrium, magnesium, besi, 
garam iodine, dan radium. 
g. Madu juga mengandung propolis, polen, dan phytochemicals. Phytocemicals sebagai obat 
antibiotik mengandung anti bakteri, anti fungal, anti alergi. 
h. Sebagai obat antibiotik, kata Rasul, Madu dapat menyembuhkan 77 macam penyakit, 
meskipun Beliau tidak menjelaskan secara terperinci penyakit apa saja yang dapat 
disembuhkan oleh madu. Masih sabda beliau, madu dapat meningkatkan daya hafalan 
apabila dikonsumsi secara rotin. Bahasa sekarag adalah menguatkan daya memori kita. 
Sabda ini telah diuji dengan banyak penelitian yang berkesimpulan bahwa madu dapat 
meningkatkan daya ingat (Ibn Qayyim al-Jauzi, 2006:369) yang disebabkan dalam madu 
mengandung zat antioksidan yang dapat mencegah proses perusakan sel-sel oleh radikal 
bebas. 
Selain itu disebutkan bahwa Ibnu Sina, filofof dan dokter pertama dalam Islam Klasik, awet 
muda, segar bugar, dan berumur panjang karena mengonsumsi madu secara rotin. 
Jadi, tidak salah, tetapi sangat menakjubkan, jika Rasulullah banyak menganjurkan agar berobat 
dan mengonsumsi madu. Padahal, pada zaman Rasulullah belum ada penelitian dan eksperimen 
secara teratur ilmiah dalam kaitannya pemanfaatan madu bagi usaha kesehatan. 
MUI [Mejlis Ulama Indonesia] menghukumi haram menggunakan obat, termasuk vaksinasi-imuniasi, 
yang najis. Pemberian vaksinasi IPV [Infection of Pneumococus vaction, selanjutnya 
cukup disebut IPV] terhadap anak yang menderita imunocompromisme saat ini boleh sepanjang 
belum ada jenis IPV lain yang halal. Manfaat yang diharapkan dari vaksin ini antara lain juga 
untuk mengusahakan kekebalan paru-paru dari serangan penyakit. 
2). Halal 
Kelompok kedua mengatakan bahwa vaksinasi- imunisasi adalah halal. Pada prinsipnya 
vaksinasi- imunisasi adalah boleh alias halal karena; (1) vaksinasi- imunisasi sangat dibutuhkan
sebagaimana penelitian-penelitian di bidang ilmu kedokteran, (2) belum ditemukan bahan 
lainnya yang mubah, (3) termasuk dalam keadaan darurat,(4) sesuai dengan prinsip kemudahan 
syariat di saat ada kesempitan atau kesulitan. Ayat tersebut menjelaskan prins ip kemudahan 
dalam pelaksanaan syariat Islam: 
Artinya: 
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang 
yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan 
terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui 
batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha 
Penyayang (QS al-Baqarah/2 : 172). 
Dari ayat ini dapat diambil pengertian bahwa memakan yang mestinya haram seperti memakan 
daging babi yang telah dimasak menjadi halal ketika memang tidak ada makanan selain itu, 
selagi ia memakannya secukupnya, yaitu untuk menyambung hidup, bukan dalam arti memakan 
daging babi dalam berbagai olahan kuliner sehingga mendatangkan aneka macam aroma, rasa, 
dan citarasa untuk berpestaria dalam hal makan-memakan. Harap diingat bahwa ada saja 
seorang muslim yang tampaknya hidup di perkotaan, tinggal di asrama mewah tetapi ia dalam 
keadaan darurat terus menerus, yaitu makanan harian selalu mengandung unsur babi dan alkohol 
sarana mabuk. Dia itu seperti seorang muslim studi di luar negeri di negara sekuler yang jauh 
dari suasana Islam. Dalam keadaan demikian, ia boleh saja makan harian sebagaimana mereka 
dari penduduk asli non muslim makan. Setelah ia selesai studi dan pulang ke kampung halaman, 
keadaan menjadi normal, ia harus kembali hanya makan yang halal. Dengan demikian, secara 
analogis vaksinasi- imunisasi yang bahan-bahan alaminya najis boleh dilakukan terhadap 
keluarga muslim lantaran belum ada faksin yang sepenuhnya dari benda-benda halal dan suci, 
dari najis. 
Berkenaan dengan benda najis ini, perlu disampaikan pula di sini tentang vaksinasi- imunisasi 
meningitis bagi para calon jamaah haji. Pemerintah Arab Saudi hanya memperbolehkan jamaah 
haji asal non Arabia jika telah memiliki sertifikasi vaksinasi- imunisasi meningitis. Sementara itu, 
vaksin ini mengandung unsur babi. Untuk jamaah dari Indonesia, vaksin yang harus disuntikkan
ke dalam tubuh calon jamaah haji adalah jenis meningitis tetravale nt atau quadrivalernt karena 
berasal dari bakteri N yang lazim disebut ACWY dan diproduksi oleh Glaxo Smith Kline, 
Belgia. Sebenarnya, dalam formula akhir, barang jadi siap pakai, vaksin meningitis ini telah 
steril dari enzim babi. Enzim babi ini hanya digunakan dalam proses pembuatan formula vaksin 
(Majlis Tarjih Jateng, 2010 : 6). Namun demikian tetap ada yang keberatan menggunakannya, 
lebih baik tidak ibadah haji dari pada memasukkan benda najis mughalad}ah ke dalam tubuh 
yang tidak bisa disucikan secara syariat. Jika pendirian ini menjadi kebijakan resmi kaum 
muslimin tentu tida ada orang Islam melakukan ibadah haji yang berasal dari non Arab. Oleh 
karena itu, agar setiap orang Islam dapat melakukan ibadah haji, asal mampu, maka keharusan 
menggunakan vaksin meningitis sebagaimana disyaratkan oleh pemerintah Saudi Arabia harus 
kita terima sebagai seseuatu yang darurat. Selanjutnya prinsip keadaan darurat diberlakukan, 
bahwa setiap keadaan darurat diperbolehkan yang semula dilarang 
Vaksin meningitis ini memang amat membahayakan bagi keselamatan jiwa manusia. Pada tahun 
2001 WHO [World Health Organization] mencatat terdapat 1,2 juta kasus terinveksi virus N 
ACWY, 135.000 diantaranya meninggal dunia. Di Nigeria, dari 4164 kasus dalam satu minggu 
meninggal 171 jiwa (Majlis Tarjih Muhammadiyah Jateng, 2010 : 3). Virus ini bisa menjadi 
epidemi. Jadi amat membahayakan bagi keselamatan jiwa, khususnya kurang lebih 5 
juta, jamaah haji dari berbagai penjuru di dunia. Jika dalam waktu singkat terjadi wabah di 
Arab Saudi pada pelaksanaan haji, kemudian mereka terjangkit virus ini, selanjutnya mereka 
pulang ke negara masing-masing sambil membawa virus maut ini, tentu dalam waktu singkat 
dunia akan terjangkit epidemi. Orang akan begitu mudah mengutuk Islam dan orang Islam, 
bahwa ibadah haji dan umat Islam adalah pembabawa petaka dunia. Maka kemungkinan ini 
harus dicegah dengan cara kita tetap menggunakan vaksin meningitis ini selama belum ada 
produk alternatif yang halal. 
Pertimbangan-pertimbangan Umum Kehalalan Vaksinasi-Imunisasi 
Dalam kesempatan ini penulis memberikan lima macam reasioning yang kiranya dapat 
menghantarkan pada sikap yang mudah-mudahan objektif, sesuai syariat, dan sejalan dengan 
paradigma ilmu kesehatan.
1). Istihalah 
Istihalah adalah berubahnya benda najis atau haram menjadi benda lain yang berbeda nama 
maupun sifatnya. Contoh (1) adalah khamer menjadi cuka. Khamer haram hukumnya dan 
sifatnya memabukkan, setelah menjadi cuka halal hukumnya dan tidak memabukkan sifatnya. 
Khamer memang berasal dari benda-benbda suci seperti anggur, kurma, singkong, beras ketan, 
dan aneka buah-buahan seperti nanas dan dunrian. Contoh (2) adalah kulit bangkai ketika 
disamak menjadi suci (al-Hadis). Dari kedua benda ini, yaitu cuka dan kulit yang telah disamak, 
ternyata tidak ada hukum yang menyatakan najis dan haram. 
Atas dasar prinsip ini, cairan vaksin atau vaksin dalam arti bentuk produk yang sudah jadi yang 
sudah berubah dari bentuk, bau dan sifatnya dari bahan asalnya, kemudian dimasukkan ke 
dalam tubuh manusia berproses secara alami atau kimiawi, atau senyawa yang akhirnya hilang 
substansi dan sifat vaksin menyatu dengan seluruh organisme dalam tubuh. Selanjutnya difusi 
makro itu berubah menjadi zat anti bodi, yaitu sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. 
2). Istihla’ 
Istihla’ adalah bercampunya benda haram atau najis dengan benda lainnya yang suci dan halal 
yang lebih banyak sehingga menghilangkan sifat najis dan keharamannya karena benda najis dan 
haram tersebut telah hilang rasa, bau, maupun warna. Relefan dengan kasus ini adalah sabda 
Nabi Saw.: 
نَ ال ماء طهور لا ي نج سه م ي (اثرجه ال خلاث ة و صححه لحمد). 
“ al-maa u thahuurun laa yunajjisuhu syaiun” (Air itu suci, tidak ada yang menajiskannya – 
HR. tiga orang [at-Turmuzi, Abu Dawud, dan Ahmad bin Hanbal] dan dishahihkan oleh Ahmad 
– Ibnu Hajar al-Asqalani, 2000 : 27). 
Atau 
ذَا ك ان ال ماء ق ل ت ين ل م ي ج أ ال ة بث. وف ى ل ظَ ل م ي نجس. اثرجه الارب ة 
و صححه بَ ن ثزي مة.
‘Apabila air telah mencapai dua qullah maka tidak kotor. Dalam suatu riwayat ‘tidak najis. HR. 
Empat orang [at-Turmuzi, Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah. Ibnu Khuzaimah 
menshahihkannya – Ibnu Hajar a-Asqalanbi, 2000: 28). 
Atas dasar prinsip ini, cairan vaksin yang begitu sedikit dalam ukuran cc dimasukkan ke dalam 
tubuh bercampur dengan darah atau cairan lain, (unsur cairan dalam tubuh mencapi 80 %) yang 
sekian ratus ribu kali jauh lebih banyak kemudian melaui proses-proses yang terjadi di dalam 
tubuh hilanglah sifat, warna, maupun baunya dari materi vaksin asli (sebelum dimasukkan). 
Harap diingat pula materi vaksin itu telah berbeda sama sekali dengan bahan-bahan aslinya 
ketika masing-masingnya belum disenyawakan. Prinsip istihla’ sejalan dengan prinsip istihsan. 
Melalui prinsip ini, najis yang terlalu sedikit yang menempel dalam tubuh tidak menjadi 
halangan untuk melakukan salat selama belum hadas. Contohnya adalah jika seseorang 
melakukan salat. Pada saat itu ada seekor nyamuk hinggap di tangan. Nyamuk itu kemudian 
menggigit dan menyedot darah dalam tubuh. Akibatnya si mushalli merasa gatal, kemudian 
nyamuk itu dipencet (dalam bahasa Jawa dipithes) sehingga ia mati dan ada darahnya di tempat 
itu. Keadaan ini tidak membatalkan salat karena terdapat barang najis, yaitu darah yang 
tertumpah. Darah yag terlalu sedikit ini tidak dihitung sebagai najis, dikenal ma’fu (diampuni 
atau dimaklumi). 
3). Kemudahan dalam kesempitan 
Imam asy-Syatibi, ulama dari Andalusia, Spanyol, sekurun dan sekelas Imam Syafi’i, 
mengatakan bahwa dalil-dalil tentang kemudahan bagi umat Islam telah mencapai derajat yang 
pasti. Di antara dalil itu berbunyi; (1) ad-Di>nu yusrun. Ah}abbu ad-di>ni ila-lla>hi as-samh} 
atu al-hani>fatu” (Agama itu mudah. Agama yang disenangi Allah adalah agama mudah 
dan ringan – al-Hadis). (2) Imam Syafi’i sendiri mengatakan bahwa kaidah syariat itu dibangun 
di atas fondasi ‘segala sesuatu apabila sempit maka menjadi luas’. (3) Allah berfirman sebagai 
berikut yang Artinya: 
Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang sakit 
(apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya 
Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan
barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih.(QS. Al-Fath/48 : 
17). 
Ayat tersebut menjelaskan bahwa dalam beragama tidak perlu bersulit-sulit. Selain itu, dalam 
berbagai peristiwa, secara tekstual hingga 10 kali Allah memberikan kebebasan sebagai 
peringanan karena tidak bisa melaksanakan perintah-Nya. Intinya, umat Islam dalam 
menjalankan keberagamaannya jangan sampai menyulitkan diri, tetapi juga jangan 
melecehkannya, menganggap ringan, atau seenaknya sendiri. Melaksanakan perintah sejauh 
kemampuannya. Allah mengingatkan kepada umat Islam melalui firmannya sebagai berikut: 
Artinya: 
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat 
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang 
dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa 
atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat 
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah 
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; 
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap 
kaum yang kafir."(QS. Al-Baqarah/2 : 286). 
4). Berobat dengan yang Haram secara prinsip itu boleh me nurut imam syafi’i, Imam 
Hanafi, dan Ibnu Hazm Kalau keadaannya terpaksa dengan mengajukan ayat 
Alquran sebagai berikut: 
Artinya: 
Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah 
ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang 
diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya 
kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu 
mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia- lah yang lebih mengetahui orang-orang 
yang melampaui batas (QS. Al-An’am/6 : 119).
Dalam ayat ini jelas ada ungkapan boleh memakan haram karena terpaksa, yaitu dalam potongan 
ayat ( . . . kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. ..) dalam posisi makan haram terpaksa 
adalah memasukkan barang haram dan najis ke dalam tubuh. Allah membolehkannya 
Nabi sendiri membolehkan laki- laki memakai sutra karena sakit kulit. Beliau membolehkan 
memakai emas kepada sahabat dari Arfajah untuk menutupi aibnya. Beliau juga membolehkan 
mencukur rambutnya di waktu ihram karena terkena penyakit di kepala (borok). 
5). Fatwa Majlis Eropa lil Iftaa’ wa al-Buhuts 
Lembaga fatwa dalam merespon kehebohan vaksinasi- imunisasi bagi anak-anak muslim 
memberikan dua macam pertimbangan, (1) Mempertimbangkan manfaat vaksin sebagaimana 
diketahui dari ilmu kedokteran dan menghindari bahaya yang lebih besar, selama belum ada 
yang lain yang halal, maka hukumnya boleh berimunisasi untuk anak-anak karena masalah ini 
termasuk keadaan darurat. (2) Memberikan wasiat kepada para pemimpin umat Islam agar 
tidak terlalu keras dalam masalah ijtihadiyah seperti ini yang membawa maslahat yang lebih 
besar bagi anak-anak muslim selagi tidak bertentangan dengan dalil-dalil yang jelas. 
Konklusi dan Implikasi 
Atas dasar lima pertimbangan umum di atas dinyatakan bahwa vaksinasi- imunisasi yang 
bertujuan untuk mengusahakan kesehatan manusia itu boleh atau halal selagi belum ada bahan 
vaksinasi- imunisasi yang halaalan thayyiban. Untuk itu, tenaga medis: dokter, perawat, dan 
bidan bisa menyuntikkan vaksin (DPT, BCG, MMR, IPV, dan meningitis) untuk mengusahakan 
kekebalan tubuh manusia inklusif balita dari serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, 
kuman, dan virus yang berbahaya bagi kesehatan. Akan sangat bagus kalau para sarjana 
kesehatan (apoteker, analis kesehatan, dokter, Farmakolog, mungkin juga termasuk herbalis) 
segera memproduk vaksin yang seluruhnya terbuat dari bahan atau sintetisnya yang sepenuhnya 
secara material halal).

More Related Content

Viewers also liked

Bedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaBedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaAKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Éxitos y tropiezos en Gestión de la Reputación Online
Éxitos y tropiezos en Gestión de la Reputación OnlineÉxitos y tropiezos en Gestión de la Reputación Online
Éxitos y tropiezos en Gestión de la Reputación OnlineOveralia
 
Imunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islamImunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islamsicua050896
 

Viewers also liked (20)

Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
 
Napza dalam perspektif agama
Napza dalam perspektif agamaNapza dalam perspektif agama
Napza dalam perspektif agama
 
Kb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agamaKb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agama
 
Aborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agamaAborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agama
 
Bedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaBedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agama
 
Hiv dalam perspektif agama
Hiv dalam perspektif agamaHiv dalam perspektif agama
Hiv dalam perspektif agama
 
Askep sirosis hepatis
Askep sirosis hepatisAskep sirosis hepatis
Askep sirosis hepatis
 
Bayi tabung menurut 5 agama
Bayi tabung menurut 5 agamaBayi tabung menurut 5 agama
Bayi tabung menurut 5 agama
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
Askep kolelitis
Askep kolelitisAskep kolelitis
Askep kolelitis
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
 
Anfispencernaan akper
Anfispencernaan akperAnfispencernaan akper
Anfispencernaan akper
 
Askep ulkus peptikum 1
Askep ulkus peptikum 1Askep ulkus peptikum 1
Askep ulkus peptikum 1
 
Askep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratifAskep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratif
 
Askep hematemesis melena
Askep hematemesis melenaAskep hematemesis melena
Askep hematemesis melena
 
Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1
 
Éxitos y tropiezos en Gestión de la Reputación Online
Éxitos y tropiezos en Gestión de la Reputación OnlineÉxitos y tropiezos en Gestión de la Reputación Online
Éxitos y tropiezos en Gestión de la Reputación Online
 
Imunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islamImunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islam
 
Sigma Xi Student Showcase - Creating a Presentation Site
Sigma Xi Student Showcase - Creating a Presentation SiteSigma Xi Student Showcase - Creating a Presentation Site
Sigma Xi Student Showcase - Creating a Presentation Site
 

Similar to Pandangan islam tentang imunisasi

Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Operator Warnet Vast Raha
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Operator Warnet Vast Raha
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Operator Warnet Vast Raha
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungWarung Bidan
 
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjam
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-HajjamBahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjam
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjamrizalbrandan
 
Jawaban terhadap uraian vaksinasi pertama kali oleh dokter muslim
Jawaban terhadap uraian vaksinasi pertama kali oleh dokter muslimJawaban terhadap uraian vaksinasi pertama kali oleh dokter muslim
Jawaban terhadap uraian vaksinasi pertama kali oleh dokter muslimRizky Faisal
 
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfAborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfRulHas SulTra
 
Makalah pencegahan primer sekunder tersier
Makalah pencegahan primer sekunder tersierMakalah pencegahan primer sekunder tersier
Makalah pencegahan primer sekunder tersierMuhammad Iqbal
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniSeptian Muna Barakati
 

Similar to Pandangan islam tentang imunisasi (20)

Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
 
MuI imunisasi halal
MuI imunisasi halalMuI imunisasi halal
MuI imunisasi halal
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
Vaksinsingkat
VaksinsingkatVaksinsingkat
Vaksinsingkat
 
Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
 
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjam
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-HajjamBahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjam
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjam
 
Jawaban terhadap uraian vaksinasi pertama kali oleh dokter muslim
Jawaban terhadap uraian vaksinasi pertama kali oleh dokter muslimJawaban terhadap uraian vaksinasi pertama kali oleh dokter muslim
Jawaban terhadap uraian vaksinasi pertama kali oleh dokter muslim
 
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfAborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Rescue.asd
Rescue.asdRescue.asd
Rescue.asd
 
Makalah pencegahan primer sekunder tersier
Makalah pencegahan primer sekunder tersierMakalah pencegahan primer sekunder tersier
Makalah pencegahan primer sekunder tersier
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Imunisasi ppt
Imunisasi pptImunisasi ppt
Imunisasi ppt
 
Hukum bayi tabung
Hukum bayi tabungHukum bayi tabung
Hukum bayi tabung
 

More from AKPER PEMDA INDRAMAYU

More from AKPER PEMDA INDRAMAYU (10)

Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasisAsuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
 
Asuhan keperawatan klien dengan combustio
Asuhan keperawatan klien dengan combustioAsuhan keperawatan klien dengan combustio
Asuhan keperawatan klien dengan combustio
 
Asuhan keperawatan dermatitis
Asuhan keperawatan dermatitisAsuhan keperawatan dermatitis
Asuhan keperawatan dermatitis
 
Tehnik komunikasi terapeutik
Tehnik komunikasi terapeutikTehnik komunikasi terapeutik
Tehnik komunikasi terapeutik
 
Tehnik komunikasi terapeutik
Tehnik komunikasi terapeutikTehnik komunikasi terapeutik
Tehnik komunikasi terapeutik
 
Komunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemdaKomunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemda
 
Komunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemdaKomunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemda
 
Virginia henderson
Virginia hendersonVirginia henderson
Virginia henderson
 
Rufaidah al asalmiya
Rufaidah al asalmiyaRufaidah al asalmiya
Rufaidah al asalmiya
 

Recently uploaded

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 

Recently uploaded (12)

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 

Pandangan islam tentang imunisasi

  • 1. PANDANGAN ISLAM TENTANG IMUNISASI Pengertian Imunisasi Secara literal, imunisasi berasal dari kata ‘imun’ yang berarti kebal terhadap suatu penyakit. Dengan demikian ‘imunisasi’ berarti pengebalan terhadap suatu penyakit. Prosedur pengebalan tubuh terhadap penyakit melalui teknik vaksinasi. Kata ‘vaksin’ itu sendiri berarti senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh terhadap virus. Itulah sebabnya imunisasi identik dengan vaksinasi. Vaksin terbuat dari virus yang telah dilemahkan dengan menggunakan bahan tambahan seperti formaldehid dan thyrmorosal. Jenis-Jenis Vaksin Di antara jenis vaksin adalah: hepatitis (untuk mengusahakan kekebalan hati terhindar dari penyakit), polio (untuk mengusahakan atropi otot sehingga kebal dari penyakit dan jika kebal manfaatnya antara lain bentuk kaki lurus atau normal tidak seperti huruf O atau huruf X, dan kelumpuhan), rubella (supaya kebal dari serangan campak), BCG [Bacillus Calmitte Guerine] untuk mencegah serangan TBC [Tuber Culocis], DPT [Dipteri Portucis Tetanus] mencegah timbulnya penyakit gomen atau sariawan dan batuk rejan serta tetanus, MMR [Measless Mumps Rubella]. Di Indonesia, praktik vaksinasi- imunisasi terhadap balita [bayi di bawah umur lima tahun] antara lain: hepatitis B, BCG, polio, MMR, IPV, dan DPT. Vaksinasi- imunisasi bahkan telah deprogramkan secara internasional oleh WHO [World Health Organization]. Bahan-Bahan Vaksin Disebutkan bahwa materi yang digunakan sebagai bahan vaksin ada dua macam, (1) bahan alami, antara lain: enzim yang berasal dari babi, seline janin bayi, organ bagian tubuh seperti: paru-paru, kulit, otot, ginjal, hati, thyroid, thymus, dan hati yang diperoleh dari aborsi janin. Vaksin polio terbuat dari babi; atau campuran dari ginjal kera, sel kanker manusia, dan cairan tubuh hewan tertentu antara lain serum dari sapi atau nanah dari cacar sapi, bayi kuda atau darah kuda dan babi, dan ekstrak mentah lambung babi, jaringan ginjal anjing, sel ginjal kera, embrio
  • 2. ayam, dan jaringan otak kelinci. (2) Bahan yang berasal dari unsur kimia antara lain: merkuri, formaldehid, aluminium, fosfat, sodium, neomioin, fenol, dan aseton. Efek Vaksinasi Efek pemberian vaksinasi terhadap balita [bayi umur lima tahun ke bawah, selanjutnya cukup disebut balita] berdasar laporan-laporan resmi secara garis besar ada dua macam: 1. Berbahaya. Conggres Amerika Serikat (AS) membentuk “The National Chilhoodvaccib injury act” berkesimpulan vaksinasi menyebabkan luka dan kematian. Dr. Wiliam Hay berkomentar, “tidak masuk akal memikirkan bahwa anda menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatannya. WHO [World Health Organization], yaitu organisasi kesehatan dunia menemukan bahwa anak yang divaksinasi campak memiliki peluang 15 kali lebih besar unuk diserang campak. Banyak penelitian medis mencatat kegagalan vaksinasi. Campak, gabag, polio, gondong juga terjadi di pemukiman penduduk yang diimunisasi 2. Bermanfaat. Disimpulkan bahwa imunisasi merupakan sebab utama penurunan jumlah penyakit. Dicatat oleh ‘The Brithis Association for the Advancement of Science” menemukan bahwa di Amerika Serikat dan Enggris mengalami penurunan penyakit sebanyak 80 % hingga 90 %. Umumnya di Indonesia seperti kita alami, dulu ketika masih kecil yang bekas-bekasnya masih jelas hingga sekarang, benar adanya menjadikan ada imunitas dalam tubuh kita. Jadi secara real (nyata), imunisasi ada menfaatnya bagi kesehatan. Disebutkan pula bahwa secara umum vaksinasi- imunisasi cukup aman karena keuntungan perlindungan jauh lebih besar dari pada efek samping yang mungkin ditimbulkan. Memang, kegagalan vaksinasi- imunisasi terjadi pada saat rintisan teknologi itu. Dengan demikian laporan WHO [World Health Organization] tentang efek buruk vaksinasi- imunisasi itu benar adanya. Akan tetapi, penelitian, penyempurnaan di bidang kesehatan terus dilakukan sehingga efek buruk dari vaksinasi- imunisasi itu dapat dikuramngi bahkan sekuat tenaga dinetralisir. Sehingga, perkembangan selanjutnya terdapat penyempurnaan di berbagai unsur. Perkembangan selanjutnya, formula vaksinasi- imunisasai lebih bagus, lebih halus, dan lebih
  • 3. aman, sehingga ada manfaatnya bagi usaha meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia, termasuk balita bagi vaksinasi- imunisasi mereka seperti: MMR , DPT, BCG, IPV, dan polio. Pandangan Islam Tentang Vaksinasi-Imunisasi Wasiat Rasulullah Sebelum Rasulullah wafat, tepatnya ketika beliau khutbah pada haji wada’, haji terakhir beliau atau dikenal sebagai haji perpisahan beliau dengan umat Islam, sempat berwasiat: و س نة ر سول ه. ك تاب الله ب هما ان ت م س ك تم اب دا ما ل ن ت ض لوا ت رك ت ف ي كم امري ن Artinya: Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Kamu tidak akan tersesat selamanya selagi berpegang teguh keduanya, yaitu kitabullah (Alquran) dan Sunnah Rasulnya (al-Hadis; Iwan Gayo, 2008: 36). Oleh karena masalah vaksinasi- imunisasi belum terjadi pada masa Rasulullah, maka belum ada petunjuk sedikitpun tentang imunisasi. Terhadap masalah yang bersifat kontemporer menjadi lapangan dan lahan bagi para ulama untuk melakukan ijtihad menemukan solusi hukum perkara tersebut haram atau halal, baik atau buruk, bermanfaat atau berbahaya bagi kesehatan. Para ulama dalam berijtihad untuk menetapkan hukum terhadap masalah-masalah kontemporer pasti tidak pernah menghasilkan keputusan ijma’yyah ‘amiyyah (kesepakatan umum), melainkan khlafiyyah (perbedaan pendapat diantara mereka). Bentuk khilafiyyah yang paling ekstrim adalah halal atau haram. Tidak terkecuali mengenai vaksinasi- imunisasi. Dalam Ilmu Fikih memang terdapat adagium “Man laa ya’lamu khilaafiyyatan laa ya’lamu raaihatal fiqhi” (Barang siapa tidak mengenal perbedaan pendapat, sesungguhnya ia tidak mengenal baunya Fikih”). Baunya saja tidak mengetahui, apalagi ilmu fikihnya itu sendiri. Pro Versus Kontra: Haram versus Halal Tentang Vaksinasi-Imunisasi
  • 4. 1). Haram Para ulama, pemikir, mujtahid ada yang menghukumi haram terhadap tindakan vaksinasi-imunisasi. Argumen yang diajukan antara lain memasukkan barang najis dan racun ke dalam tubuh manusia. Manusia iu merupakan khaifatullah fi al-ard} dan asyraf al-makhlu>qa>t (maskhluk yang paling mulia) dan memiliki kemampuan alami melawan semua mikroba, virus, serta bakteri asing dan berbahaya.Berbeda dengan orang kafir yang berpendirian manusia sebagai makluk lemah sehingga perlu vaksinasi untuk meningkatkatkan imunitas pada manusia. Para filosof Barat dari aliran Eksistensialisme kiri, seperti Jean Paul Sartre menyatakan bahwa manusia hanyalah sampah yang terbuang dan tak berarti. Ia berkata: My original fall is the existence of the Other. I grasp the Other’s look ad the very center of my act as the solidificatiom and alineatiom of my own possibilities (Asal mula kejatuhanku karena keberadaan orang lain. Aku mengerti tatapan orang lain tertuju benar-benar kepada setiap tindakanku sebagai sesuatu yang padat dan mengasingkan kemungkinan-kemungkinanku yang aku punyai; Jen Paul Sartre: 1948: 263). Yang ia maksud dengan istilah ‘kejatuhan’ adalah ketidakmaknaan keberadaannya. Jadi manusia tak ubahnya bagaikan sampah. Ia menambahkan bahwa kejatuhannya itu adalah permanen. . . . “is the permanent structure of my being for the Other” (ibid). Hanya karena manusia diperhatikan orang lain dimaknai dimakan orang lain hingga kepribadiannya hancur tak bermakna. Dari sinilah ia juga mengatakan manusia sebagai homo homini lopus (manusia adalah binatang yang saling memangsa). Paham ini kemudian masuk ke Indonesia antara lain melalui sajak Chairil Anwar tentang ‘Aku’. Dalam sajak ini disebutkan bahwa manusia hanyalah binatang jalang dari kumpulan yang terbuang. Lebih dari itu, pendapat manusia sebagai binatang telah berakar sejak zaman filsafat Yunani purba.Aristoteles menyatakan bahwa manusia hanyalah binatang yang berpikir. Esensi pendapat ini adalah menyatakan bahwa manusia hanyalah binatang. Jadi tidak bermasalah sama sekali jika di dalam tubuhnya dimasukkan sesuatu yang menurut syariat adalah benda-benda najis karena ‘manusia’-nya sendiri adalah sesuatu yang identik dengan ‘najis’. Solusi yang diajukan untuk meningkatkan kekebalan balita adalah menghindari tindakan vaksinasi- imunisasi pada balita maupun manusia pada umumnya, selanjutnya menerapkan syariat tahnik kepada balita, yaitu memasukkan kurma yang telah dikunyah lembut atau madu ke
  • 5. dalam rongga mulut si bayi ketika melaksanakan uapaca ‘aqiqah pada hari ke tujuh dari kelahiran anak. Tahnik dipandang sebagai vaksinasi- imunisasi. Perlu ditambahkan bahwa pada zaman Nabi tidak ada anak yang divaksinasi dan kenyataannya juga sehat-sehat dan banyak yang berumur panjang. Artinya umur harapan hidup rata-rata sejak zaman Rasulullah dan zaman sekarang kurang lebih sama. Segera diingatkan di sini bahwa, jika seseorang melakukan tahniq terhadap balita, terutama ayahnya, jangan mengikuti praktik Nabi, yaitu mengunyah kurma, setelah lembut kemudian dimasukkan ke mulut anak. Praktik Nabi ini harus dipandang kasus ekstrim atau istimewa. Ada sesuatu yang berada di luar nalar. Sebut saja karamah beliau. Abu Hurairah diludahi mulutnya oleh Rasulullah, bukan ludah kebencian, menyebabkan Abu Hurairah sangat fa sih dan merupakan sahabat yang paling banyak menghafal hadis (al-muktsiru>na fil h}adis; Abd al- Baqi, 2007:902), padahal sahabat ini hanya bersama dengan belaiau kurang lebih dua tahun setengah masa akhir-akhir hidup Rasul. Sahabat ini memang masuk Islam belakangan, setelah Futuh} Makah, pelaklukan kota Makah oleh Rasulullah beserta pasukannya dari Madinah. (Iwan Gayo,2008: 61). Jika seseorang melakukan tahnik persis seperti praktik Rasulullah, dikhawatirkan sekali banyak mengandung virus pada air liur pengunyah kurma. Sementara itu, si bayi yang baru berumur tujuh hari belum memiliki sistem kekebalan yang sempurna. Untuk itu, dalam melakukan tahniq hendaklah menggunakan madu berkualitas bagus atau sari kurma. Sekarang telah banyak tersedia di toko-toko obat, apotik, bahkan took-toko swalayan seperti mall yang menyediakan sari kurma berbentuk cairan. Kedua bahan ini lebih hygine dan insya Allah steril dari kuman, bakteri, jamur, maupun virus yang membahayakan bagi kesehatan bayi karena diproses menurut teknologi modern dan sehat. Mengapa Rasulullah menggunakan kurma untuk men-tahniq bayi, ternyata kandungan mineral yang dibutuhkan bagi perkembangan tubuh dan kesehatan bayi amat banyak. Kandungan dan Manfaat Kurma Kurma mengandung banyak hal bagi kebutuhan tubuh manusia, antara lain:
  • 6. Karbohidrat Kandungan karbohidrat sederhana (glukosa dan fruktosa) yang tinggi merupakan andalan utama dari kurma. Keduanya berkalori tinggi, dan mudah dicerna. Selain itu, kandungan gulanya dapat menenangkan saraf yang gelisah serta memberikan rasa aman pada kejiwaan.Kandungan karbohidrat dalam kurma sebesar 50 – 70 persen. Gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit. Hal ini menyebabkan orang yang makan kurma cukup banyak pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan pangan ini juga kaya akan serat. Protein Kandungan protein didalam kurma sebesar 1.8 – 2.0 persen, yang memberikan manfaat besar kepada otak. Protein-protein ini melindungi tubuh dari serangan penyakit dan infeksi, menunjang sel-sel tubuh memperbaharui diri, dan menyeimbangkan cairan-cairan tubuh. Lemak Mineral Kurma mengandung banyak mineral yang esensial bagi tubuh: seperti potassium, sodium, kalsium, besi, mangan, dan tembaga. Bila potassium dan sodium bekerja bersamaan, mereka bertindak selaku pengatur ritme detak jantung. Dengan menfasillitasi pengalihan oksigen ke otak, potassium dapat memberdayakan pikiran jernih. Selain itu, kurma juga menyediakan kandungan alkali secukupnya pada cairan tubuh, merangsang ginjal mengeluarkan sampah-sampah racun metabolis, membantu menurunkan tekanan darah tinggi, dan menunjang pembentukan kulit sehat. Kandungan kalsiun dalam kurma berguna bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Sedangkan kadar besi yang dikandung buah kurma matang sangat mencukupi dan penting sekali dalam proses pembentukan air susu ibu. Kadar zat besi yang ada dapat menggantikan tenaga ibu yang terkuras saat melahirkan atau menyusui. Zat besi dan Kalsium merpuakan dua unsur efektif
  • 7. dan penting bagi pertumbuhan bayi. Alasannya, dua unsur ini merupakan unsur yang paling berpengaruh dalam pembentukan darah dan tulang sumsum. zat garam mineral dapat menetralisasi asam, seperti Kalsium dan Potasium. Buah kurma adalah makanan terbaik untuk menetralisasi zat asam yang ada pada perut karena meninggalkan sisa yang mampu menetralisasi asam setelah dikunyah dan dicerna yang timbul akibat mengkonsumsi protein seperti ikan dan telur. Vitamin Dalam buah kurma terkandung berbagai macam vitamin, diantaranya adalah vitamin A, B1, B2 dan vitamin C. Kandungan vitamin A meningkatkan kemampuan pandangan mata dan kekuatan badan, juga kekuatan tulang dan gigi. Selain itu juga dapat memelihara kelembaban dan kejelian mata, menguatkan penglihatan, pertumbuhan tulang, metabolisme lemak, kekebalan terhadap infeksi, kesehatan kulit serta menenangkan sel-sel saraf. Vitamin B1 memfasilitasi jaringan saraf berfungsi sehat sempurna, menunjang tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi, mengatur selera makan dan pencernaan, serta memberdayakan metabolisme berasal dari protein dan lemak. Vitamin B2 memfasilitasi pembakaran protein-protein yang disebutkan tadi, karbohidrat, dan lemak yang diperlukan untuk penyedian energi dan pembaharuan sel Zat gizi Kurma juga mengandung banyak zat gizi. Serat Serat yang terdapat dalam kurma berfungsi melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara alami bisa mempermudah buang air besar. Dalam kurma juga terkandung semacam hormon (potuchsin) yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim; sehingga dengan demik ian bisa mencegah terjadinya pendarahan rahim. Begitu banyak kandungan kurma bagi kebutuhan tubuh, bahkan jiwa manusia, maka manfaatnya juga amat banyak. Buah kurma adalah makanan yang sangat baik diandalkan sejak zaman para nabi, didalam al-Q ur’an kurma disebut sebanyak 24 kali antara lain dalam surat Maryam ayat 25-
  • 8. 26 yaitu ketika Maryam akan melahirkan putranya Nabiyullah Isa ‘Alaihi Salam. Allah memerintahkan beliau untuk menggoyangkan pohon kurma yang menjadi sandarannya kemudian beliau diperintahkan makan buah kurma yang jatuh didekatnya, maka sejak saat itu buah kurma merupakan makanan terbaik dan obat yang sangat mujarab bagi ibu hamil dan pasca melahirkan dari zaman kezaman ila yaumil akhir. Berikut ini dipaparkan sebagian dari manfaat dan khasiat kurma ditinjau dari sudut pandang medis modern yang sekaligus menguatkan khabar Al-Q ur’an Al-Karim dan As-Sunnah Ash-Shahihah tentang khasiat dan keutamaan kurma. Peranan Kurma Pada Wanita Melahirkan, Nifas, dan Menyusui Dalam kurma terdapat hormon yang mirip dengan hormon oksitosin (hormon yang dihasilkan neurohipofisa, bekerja untuk merangsang kontraksi otot polos dinding rahim selama coitus dan melahirkan) yang membantu proses kelahiran. Caranya, hormon oksitosin tersebut menyatu dengan reseptornya memulai kontraksi otot yang teratur secara bertahap, sehingga menyebabkan perluasan leher rahim dan dari situ terjadilah proses kelahiran. Setelah persalinan, hormon oksitosin juga bermanfaat untuk mengeringkan rahim, meningkatkan kontraksi otot ototnya yang terajut satu sama lain seperti jaring dan serat otot-otot yang tersebut berkontraksi sedemikian rupa sehingga menyempitkan celah-celah rajutan tersebut yang diantara matanya terdapat kantong darah lembut dan mengeluarkan darah. Hal ini menyebabkan berhentinya perdarahan secara bertahap. Serat-serat pembuluh darah vena yang berada di sekitar saluran susu di payudara juga mengalami kontraksi, sehingga menjadikan derasnya air susu ketika saluran saluran ini beserta air susu yang dikandungnya mengalami kontraksi. Dari sana sempurnalah proses penyusuan anak. Peranan Kurma dalam membangkitkan sifat kelembutan dari .kaum pria Sungguh besar manfaat hormon oksitosin yang diperoleh dari kurma. Hormon yang sangat bermanfaat ini melunakkan hati dan perasaan, menimbulkan sifat kasih-sayang, dan itu muncul secara natural, bukan dibuat-buat Peranan Kurma dalam Mengatur hormon estrogen
  • 9. Telah diketahui adanya unsur lain di dalam kurma yang komposisi dan fungsinya sangat mirip dengan hormon estrogen. Diantara fungsi hormon ini antara lain: fungsi- fungsi tulang, payudara, kulit, rahim, hormon FSH yang merangsang kantong buah pelir (scrotum), memproduksi badan kuning (corpus loteum) LH di dalam ovarium yang menggantung pada ligament besar, keseimbangan ion- ion dan mineral-mineral di dalam tubuh, siklus menstruasi, distribusi lemak di dalam tubuh, produksi insulin, dan produksi sperma pada pria. Peranan lain dari Kurma Selain manfaat-manfaat di atas, kurma jg masih memiliki banyak manfaat lain. Diantaranya adalah : a. Mencegah stroke. b. Mengobati anemia, lesu dan letih. c. Menambah berat badan anak. d. Meningkatkan vitalitas. e. Memperlancar saluran kencing. f. Meningkatkan trombosit dalam darah dan mengatasi DBD. g. Mengatasi rheumatik. h. Mencegah tubuh dari bakteri dan kanker i. Memelihara dari kerabunan. j. Mentabilkan kejiwaan bagi anak dan lansia k. Memperlambat penuaan tubuh. l. Menyehatkan kulit m. Membantu pertumbuhan tulang. n. Cocok untuk diet o. Mengatasi wasir. Kurma memang jenis makanan yang sangat istimewa dibanding dengan makanan lainnya. Maka wajar kalau Alquran maupun Alhadis banyak menyinggung tentang kurma ini. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain. Allah menyebutkannya dalam Alquran dalam 20 tempat yang berbeda dengan memakai lafal pohon kurma: an-Nakhl, an-
  • 10. Nakhiil, dan an-Nakhlah. Kurma mendapat tempat istimewa di dalam Alquran dan kita tahu bahwa sebenar-benar perkataan adalah kalaamullah, al-Qur’an al-Karim. Di bawah ini merupakan ayat-ayat al-Qur’an yang menyebutkan tentang Kurma. Peranan buah kurma bagi wanita hamil Buah kurma mengandung banyak manfaat, di antaranya sangat dianjurkan bagi perempuan yang hamil dan yang akan segera melahirkan. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Maryam binti ‘Imran untuk memakan buah kurma ini ketika ia sedang nifas. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum, dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Rabb Yang Yaha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.’” (QS. Maryam: 25-26) Karena terbukti secara ilmiah bahwa buah kurma banyak kandungannya dan banyak pula manfaatnya bagi kesehatan tubuh mupun jiwa manusia, maka wajar pula jika Rasulullah menggunakan kurma sebagai tamsil (kalimat mutiara) sebagai seorang mukmin sejati. Demikian sabda beliau: نَُِ مِخأِِ الاما مِنِ كِمِخأِِ النُاةلِةَّ ما لثِِمِكِ مِان مِيا نِ “Sesungguhnya permisalan mukmin seperti pohon kurma. Tidaklah kamu mengambil sesuatu darinya, niscaya bermanfaat bagimu.” (HR. ath Thabrani dalam Mu’jamul Kabir, 12/ no.13514 dan Al Hafidz Ibnu Hajar menyatakan: “Sanadnya shahih). Kurma sebagai penawar racun Pada Zaman Islam generasi pertama telah ada pengetahuan bahwa racun itu ada penawarnya sehingga dapat menyelamatkan manusia dari kerusakan fungsional organ tubuh atau selamat dari maut. Beliau bersabda:
  • 11. ا سحر (رواه ال بةارى عن اب ى هري ره)من ا صط بح ب س بع ت مراة عجوة ل م ي ضره ذال ن ال يوم سم ول Artinya: Barang siapa yang pagi-pagi benar memakan tujuh buah kurma beserta kulitnya (kurma itu hampir matang, dalam bahasa Jawa gemadung) maka ia akan terhindar racun dan sihir di hari itu (H.R. al-Bukhari dari Abu Hurairah). Kandungan kedua Hadis di atas dapat disebutkan di sini bahwa: 1. Telah ada kesadaran umum bahwa racun adalah sesuatu yang membahayakan bagi makhluk hidup. 2. Ada kesadaran menetralisir racun bagi yang terlanjur meminumnya. 3. Ada bibit-bibit kesadaran melakukan eksperimentasi penawaran racun. Eksperimen pertama menggunakan kurma beserta kulitnya, direbus, dan ditentukan dosisnya (tujuh buah). 4. Proyeksi lebih jauh dapat melakukan eksperimen apa saja sejak dari mineral, buah-buahan, hingga isi bumi yang lainnya, kalau-kalau dapat ditemukan kandungan zat-zat yang berguna bagi kesehatan atau penawar racun, atau meningkatkan ketajamannya. Manfaat Madu Madu mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain: a. Madu mudah dicerna sehingga ketika madu ini masuk ke dalam perut bayi yang berumur tujuh hari tidak akan membahayakan pencenaan bayi b. Sifat madu rendah kalori sehingga bayi yang terbiasa diberi madu tidak perlu dikhawatirkan aan menambah berat badan. c. Karena mudah dicerna, maka madu lebih cepat larut dalam darah ketika diminum dengan air hangat. d. Madu mengandung energi banyak sehingga membantu pembentukan darah, mengatur dan membantu peredaran darah.
  • 12. e. Sifat madu dapat membunuh bakteri karena kandungan inhibine. Kandungan inhibine ini sebagai akibat senyawa sejenis lyzozyme. Zat inilah yang menjai esensi anti bakteri. f. Madu mengandung royal jelly. Zat ini merupakan kumpulan dari gula, protein, lemak, dan berbagai vitamin seperti: A, B1, B2, dan mineral seperti: kalsium, natrium, magnesium, besi, garam iodine, dan radium. g. Madu juga mengandung propolis, polen, dan phytochemicals. Phytocemicals sebagai obat antibiotik mengandung anti bakteri, anti fungal, anti alergi. h. Sebagai obat antibiotik, kata Rasul, Madu dapat menyembuhkan 77 macam penyakit, meskipun Beliau tidak menjelaskan secara terperinci penyakit apa saja yang dapat disembuhkan oleh madu. Masih sabda beliau, madu dapat meningkatkan daya hafalan apabila dikonsumsi secara rotin. Bahasa sekarag adalah menguatkan daya memori kita. Sabda ini telah diuji dengan banyak penelitian yang berkesimpulan bahwa madu dapat meningkatkan daya ingat (Ibn Qayyim al-Jauzi, 2006:369) yang disebabkan dalam madu mengandung zat antioksidan yang dapat mencegah proses perusakan sel-sel oleh radikal bebas. Selain itu disebutkan bahwa Ibnu Sina, filofof dan dokter pertama dalam Islam Klasik, awet muda, segar bugar, dan berumur panjang karena mengonsumsi madu secara rotin. Jadi, tidak salah, tetapi sangat menakjubkan, jika Rasulullah banyak menganjurkan agar berobat dan mengonsumsi madu. Padahal, pada zaman Rasulullah belum ada penelitian dan eksperimen secara teratur ilmiah dalam kaitannya pemanfaatan madu bagi usaha kesehatan. MUI [Mejlis Ulama Indonesia] menghukumi haram menggunakan obat, termasuk vaksinasi-imuniasi, yang najis. Pemberian vaksinasi IPV [Infection of Pneumococus vaction, selanjutnya cukup disebut IPV] terhadap anak yang menderita imunocompromisme saat ini boleh sepanjang belum ada jenis IPV lain yang halal. Manfaat yang diharapkan dari vaksin ini antara lain juga untuk mengusahakan kekebalan paru-paru dari serangan penyakit. 2). Halal Kelompok kedua mengatakan bahwa vaksinasi- imunisasi adalah halal. Pada prinsipnya vaksinasi- imunisasi adalah boleh alias halal karena; (1) vaksinasi- imunisasi sangat dibutuhkan
  • 13. sebagaimana penelitian-penelitian di bidang ilmu kedokteran, (2) belum ditemukan bahan lainnya yang mubah, (3) termasuk dalam keadaan darurat,(4) sesuai dengan prinsip kemudahan syariat di saat ada kesempitan atau kesulitan. Ayat tersebut menjelaskan prins ip kemudahan dalam pelaksanaan syariat Islam: Artinya: Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS al-Baqarah/2 : 172). Dari ayat ini dapat diambil pengertian bahwa memakan yang mestinya haram seperti memakan daging babi yang telah dimasak menjadi halal ketika memang tidak ada makanan selain itu, selagi ia memakannya secukupnya, yaitu untuk menyambung hidup, bukan dalam arti memakan daging babi dalam berbagai olahan kuliner sehingga mendatangkan aneka macam aroma, rasa, dan citarasa untuk berpestaria dalam hal makan-memakan. Harap diingat bahwa ada saja seorang muslim yang tampaknya hidup di perkotaan, tinggal di asrama mewah tetapi ia dalam keadaan darurat terus menerus, yaitu makanan harian selalu mengandung unsur babi dan alkohol sarana mabuk. Dia itu seperti seorang muslim studi di luar negeri di negara sekuler yang jauh dari suasana Islam. Dalam keadaan demikian, ia boleh saja makan harian sebagaimana mereka dari penduduk asli non muslim makan. Setelah ia selesai studi dan pulang ke kampung halaman, keadaan menjadi normal, ia harus kembali hanya makan yang halal. Dengan demikian, secara analogis vaksinasi- imunisasi yang bahan-bahan alaminya najis boleh dilakukan terhadap keluarga muslim lantaran belum ada faksin yang sepenuhnya dari benda-benda halal dan suci, dari najis. Berkenaan dengan benda najis ini, perlu disampaikan pula di sini tentang vaksinasi- imunisasi meningitis bagi para calon jamaah haji. Pemerintah Arab Saudi hanya memperbolehkan jamaah haji asal non Arabia jika telah memiliki sertifikasi vaksinasi- imunisasi meningitis. Sementara itu, vaksin ini mengandung unsur babi. Untuk jamaah dari Indonesia, vaksin yang harus disuntikkan
  • 14. ke dalam tubuh calon jamaah haji adalah jenis meningitis tetravale nt atau quadrivalernt karena berasal dari bakteri N yang lazim disebut ACWY dan diproduksi oleh Glaxo Smith Kline, Belgia. Sebenarnya, dalam formula akhir, barang jadi siap pakai, vaksin meningitis ini telah steril dari enzim babi. Enzim babi ini hanya digunakan dalam proses pembuatan formula vaksin (Majlis Tarjih Jateng, 2010 : 6). Namun demikian tetap ada yang keberatan menggunakannya, lebih baik tidak ibadah haji dari pada memasukkan benda najis mughalad}ah ke dalam tubuh yang tidak bisa disucikan secara syariat. Jika pendirian ini menjadi kebijakan resmi kaum muslimin tentu tida ada orang Islam melakukan ibadah haji yang berasal dari non Arab. Oleh karena itu, agar setiap orang Islam dapat melakukan ibadah haji, asal mampu, maka keharusan menggunakan vaksin meningitis sebagaimana disyaratkan oleh pemerintah Saudi Arabia harus kita terima sebagai seseuatu yang darurat. Selanjutnya prinsip keadaan darurat diberlakukan, bahwa setiap keadaan darurat diperbolehkan yang semula dilarang Vaksin meningitis ini memang amat membahayakan bagi keselamatan jiwa manusia. Pada tahun 2001 WHO [World Health Organization] mencatat terdapat 1,2 juta kasus terinveksi virus N ACWY, 135.000 diantaranya meninggal dunia. Di Nigeria, dari 4164 kasus dalam satu minggu meninggal 171 jiwa (Majlis Tarjih Muhammadiyah Jateng, 2010 : 3). Virus ini bisa menjadi epidemi. Jadi amat membahayakan bagi keselamatan jiwa, khususnya kurang lebih 5 juta, jamaah haji dari berbagai penjuru di dunia. Jika dalam waktu singkat terjadi wabah di Arab Saudi pada pelaksanaan haji, kemudian mereka terjangkit virus ini, selanjutnya mereka pulang ke negara masing-masing sambil membawa virus maut ini, tentu dalam waktu singkat dunia akan terjangkit epidemi. Orang akan begitu mudah mengutuk Islam dan orang Islam, bahwa ibadah haji dan umat Islam adalah pembabawa petaka dunia. Maka kemungkinan ini harus dicegah dengan cara kita tetap menggunakan vaksin meningitis ini selama belum ada produk alternatif yang halal. Pertimbangan-pertimbangan Umum Kehalalan Vaksinasi-Imunisasi Dalam kesempatan ini penulis memberikan lima macam reasioning yang kiranya dapat menghantarkan pada sikap yang mudah-mudahan objektif, sesuai syariat, dan sejalan dengan paradigma ilmu kesehatan.
  • 15. 1). Istihalah Istihalah adalah berubahnya benda najis atau haram menjadi benda lain yang berbeda nama maupun sifatnya. Contoh (1) adalah khamer menjadi cuka. Khamer haram hukumnya dan sifatnya memabukkan, setelah menjadi cuka halal hukumnya dan tidak memabukkan sifatnya. Khamer memang berasal dari benda-benbda suci seperti anggur, kurma, singkong, beras ketan, dan aneka buah-buahan seperti nanas dan dunrian. Contoh (2) adalah kulit bangkai ketika disamak menjadi suci (al-Hadis). Dari kedua benda ini, yaitu cuka dan kulit yang telah disamak, ternyata tidak ada hukum yang menyatakan najis dan haram. Atas dasar prinsip ini, cairan vaksin atau vaksin dalam arti bentuk produk yang sudah jadi yang sudah berubah dari bentuk, bau dan sifatnya dari bahan asalnya, kemudian dimasukkan ke dalam tubuh manusia berproses secara alami atau kimiawi, atau senyawa yang akhirnya hilang substansi dan sifat vaksin menyatu dengan seluruh organisme dalam tubuh. Selanjutnya difusi makro itu berubah menjadi zat anti bodi, yaitu sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. 2). Istihla’ Istihla’ adalah bercampunya benda haram atau najis dengan benda lainnya yang suci dan halal yang lebih banyak sehingga menghilangkan sifat najis dan keharamannya karena benda najis dan haram tersebut telah hilang rasa, bau, maupun warna. Relefan dengan kasus ini adalah sabda Nabi Saw.: نَ ال ماء طهور لا ي نج سه م ي (اثرجه ال خلاث ة و صححه لحمد). “ al-maa u thahuurun laa yunajjisuhu syaiun” (Air itu suci, tidak ada yang menajiskannya – HR. tiga orang [at-Turmuzi, Abu Dawud, dan Ahmad bin Hanbal] dan dishahihkan oleh Ahmad – Ibnu Hajar al-Asqalani, 2000 : 27). Atau ذَا ك ان ال ماء ق ل ت ين ل م ي ج أ ال ة بث. وف ى ل ظَ ل م ي نجس. اثرجه الارب ة و صححه بَ ن ثزي مة.
  • 16. ‘Apabila air telah mencapai dua qullah maka tidak kotor. Dalam suatu riwayat ‘tidak najis. HR. Empat orang [at-Turmuzi, Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah. Ibnu Khuzaimah menshahihkannya – Ibnu Hajar a-Asqalanbi, 2000: 28). Atas dasar prinsip ini, cairan vaksin yang begitu sedikit dalam ukuran cc dimasukkan ke dalam tubuh bercampur dengan darah atau cairan lain, (unsur cairan dalam tubuh mencapi 80 %) yang sekian ratus ribu kali jauh lebih banyak kemudian melaui proses-proses yang terjadi di dalam tubuh hilanglah sifat, warna, maupun baunya dari materi vaksin asli (sebelum dimasukkan). Harap diingat pula materi vaksin itu telah berbeda sama sekali dengan bahan-bahan aslinya ketika masing-masingnya belum disenyawakan. Prinsip istihla’ sejalan dengan prinsip istihsan. Melalui prinsip ini, najis yang terlalu sedikit yang menempel dalam tubuh tidak menjadi halangan untuk melakukan salat selama belum hadas. Contohnya adalah jika seseorang melakukan salat. Pada saat itu ada seekor nyamuk hinggap di tangan. Nyamuk itu kemudian menggigit dan menyedot darah dalam tubuh. Akibatnya si mushalli merasa gatal, kemudian nyamuk itu dipencet (dalam bahasa Jawa dipithes) sehingga ia mati dan ada darahnya di tempat itu. Keadaan ini tidak membatalkan salat karena terdapat barang najis, yaitu darah yang tertumpah. Darah yag terlalu sedikit ini tidak dihitung sebagai najis, dikenal ma’fu (diampuni atau dimaklumi). 3). Kemudahan dalam kesempitan Imam asy-Syatibi, ulama dari Andalusia, Spanyol, sekurun dan sekelas Imam Syafi’i, mengatakan bahwa dalil-dalil tentang kemudahan bagi umat Islam telah mencapai derajat yang pasti. Di antara dalil itu berbunyi; (1) ad-Di>nu yusrun. Ah}abbu ad-di>ni ila-lla>hi as-samh} atu al-hani>fatu” (Agama itu mudah. Agama yang disenangi Allah adalah agama mudah dan ringan – al-Hadis). (2) Imam Syafi’i sendiri mengatakan bahwa kaidah syariat itu dibangun di atas fondasi ‘segala sesuatu apabila sempit maka menjadi luas’. (3) Allah berfirman sebagai berikut yang Artinya: Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan
  • 17. barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih.(QS. Al-Fath/48 : 17). Ayat tersebut menjelaskan bahwa dalam beragama tidak perlu bersulit-sulit. Selain itu, dalam berbagai peristiwa, secara tekstual hingga 10 kali Allah memberikan kebebasan sebagai peringanan karena tidak bisa melaksanakan perintah-Nya. Intinya, umat Islam dalam menjalankan keberagamaannya jangan sampai menyulitkan diri, tetapi juga jangan melecehkannya, menganggap ringan, atau seenaknya sendiri. Melaksanakan perintah sejauh kemampuannya. Allah mengingatkan kepada umat Islam melalui firmannya sebagai berikut: Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."(QS. Al-Baqarah/2 : 286). 4). Berobat dengan yang Haram secara prinsip itu boleh me nurut imam syafi’i, Imam Hanafi, dan Ibnu Hazm Kalau keadaannya terpaksa dengan mengajukan ayat Alquran sebagai berikut: Artinya: Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia- lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas (QS. Al-An’am/6 : 119).
  • 18. Dalam ayat ini jelas ada ungkapan boleh memakan haram karena terpaksa, yaitu dalam potongan ayat ( . . . kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. ..) dalam posisi makan haram terpaksa adalah memasukkan barang haram dan najis ke dalam tubuh. Allah membolehkannya Nabi sendiri membolehkan laki- laki memakai sutra karena sakit kulit. Beliau membolehkan memakai emas kepada sahabat dari Arfajah untuk menutupi aibnya. Beliau juga membolehkan mencukur rambutnya di waktu ihram karena terkena penyakit di kepala (borok). 5). Fatwa Majlis Eropa lil Iftaa’ wa al-Buhuts Lembaga fatwa dalam merespon kehebohan vaksinasi- imunisasi bagi anak-anak muslim memberikan dua macam pertimbangan, (1) Mempertimbangkan manfaat vaksin sebagaimana diketahui dari ilmu kedokteran dan menghindari bahaya yang lebih besar, selama belum ada yang lain yang halal, maka hukumnya boleh berimunisasi untuk anak-anak karena masalah ini termasuk keadaan darurat. (2) Memberikan wasiat kepada para pemimpin umat Islam agar tidak terlalu keras dalam masalah ijtihadiyah seperti ini yang membawa maslahat yang lebih besar bagi anak-anak muslim selagi tidak bertentangan dengan dalil-dalil yang jelas. Konklusi dan Implikasi Atas dasar lima pertimbangan umum di atas dinyatakan bahwa vaksinasi- imunisasi yang bertujuan untuk mengusahakan kesehatan manusia itu boleh atau halal selagi belum ada bahan vaksinasi- imunisasi yang halaalan thayyiban. Untuk itu, tenaga medis: dokter, perawat, dan bidan bisa menyuntikkan vaksin (DPT, BCG, MMR, IPV, dan meningitis) untuk mengusahakan kekebalan tubuh manusia inklusif balita dari serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, kuman, dan virus yang berbahaya bagi kesehatan. Akan sangat bagus kalau para sarjana kesehatan (apoteker, analis kesehatan, dokter, Farmakolog, mungkin juga termasuk herbalis) segera memproduk vaksin yang seluruhnya terbuat dari bahan atau sintetisnya yang sepenuhnya secara material halal).