SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
HukumHukum
Persaingan UsahaPersaingan Usaha
A I Yudhakusuma
Undang-undang No. 5 TahunUndang-undang No. 5 Tahun
19991999
• Mengenai Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat
• Undang-undang ini disahkan tanggal 5 Maret 1999
• Sering diberi nama lain sebagai “Undang-Undang
Antimonopoli”
TTujuan pembentukan UU No.ujuan pembentukan UU No.
5 / 1999 sebagaimana Pasal 35 / 1999 sebagaimana Pasal 3
• Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi
ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat
• Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan
persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya
kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku
usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha
kecil
• Mencegah praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak
sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha
• Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha
TTujuan dari hukum persainganujuan dari hukum persaingan
usaha terkait dengan obyekusaha terkait dengan obyek
yang dilindungiyang dilindungi
• Melindungi pelaku usaha terutama pelaku usaha yang
tidak dominan
• Melindungi konsumen dari ekonomi biaya tinggi dimana
konsumen dihindari dari mengeluarkan biaya (tinggi)
yang tidak sesuai dengan kualitas produk yang diterima
TTujuan dari hukum persainganujuan dari hukum persaingan
usaha terkait dengan obyekusaha terkait dengan obyek
yang dilindungiyang dilindungi
• Melindungi negara dari inefisiensi kegiatan ekonomi
yang dapat mengurangi kesejahteraan nasional
• Melindungi proses persaingan usaha itu sendiri dalam
arti melindungi sistem mekanisme pasar yang wajar
yang didasarkan kepada berlakunya hukum alamiah
penawaran dan permintaan agar tidak terganggu oleh
suatu tindakan pelaku usaha maupun kebijakan
Pemerintah
Definisi dalam UU No.Definisi dalam UU No.
5/19995/1999
• Praktek Monopoli
Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang
atau atas penggunaan jasa tertentu oleh suatu pelaku
atau suatu kelompok pelaku usaha
• Persaingan Usaha Tidak Sehat
Persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan
kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau
jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau
melawan hukum atau menghambat persaingan usaha
Sifat dalam pelanggaranSifat dalam pelanggaran
Dalam pelanggaran yang ditetapkan pengaturan
persaingan memiliki dua sifat yang pasti berkaitan (salah 1
atau ke 2 nya) dalam pengaturan undang-undang, yaitu
larangan yang bersifat :
•Rule of Reason
•Per Se Rule
DefinisiDefinisi Rule of ReasonRule of Reason dandan
Per Se RulePer Se Rule
• Rule of Reason
Prinsip yang akan digunakan untuk menentukan perbuatan
tertentu melanggar atau tidak. Didasarkan pada akibat
yang muncul dari perbuatan yaitu menghambat
persaingan atau melahirkan kerugian pada pelaku usaha
lain
• Per Se Rule
Prinsip yang menentukan larangan yang jelas dan tegas
tanpa mensyaratkan adanya pembuktian mengenai
akibat-akibatnya atau kemungkinan akibat adanya
persaingan
Materi dari UU No. 5/1999Materi dari UU No. 5/1999
Secara umum, UU No. 5/1999 ini mengandung 6 (enam)
bagian pengaturan yang terdiri dari :
•Perjanjian yang dilarang
•Kegiatan yang dilarang
•Posisi dominan
•Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
•Penegakan hukum
•Ketentuan lain-lain
Perjanjian yang dilarangPerjanjian yang dilarang
Yang termasuk kategori perjanjian yang dilarang ialah sebagai
berikut :
1.Oligopoli
2.Penetapan harga (price fixing)
3.Pembagian wilayah
4.Pemboikotan
5.Kartel
6.Trust
7.Oligopsoni
8.Integrasi vertikal (vertical integration)
9.Perjanjian tertutup (exclusive dealing)
10.Perjanjian dengan luar negeri
DefinisiDefinisi
• Oligopoli
Perjanjian untuk menguasai produksi dan/atau pemasaran
barang atau menguasai penggunaan jasa oleh 2 s.d. 3 pelaku
atau kelompok usaha tertentu (menguasai >75% pangsa
pasar satu jenis barang/jasa tertentu)
• Penetapan harga (price fixing)
Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya bersaing,
tetapi melakukan koordinasi (kolusi) untuk mengatur harga
• Pembagian wilayah
Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya bersaing,
tetapi justru berbagi wilayah untuk pemasaran masing-masing
DefinisiDefinisi
•Pemboikotan
Perjanjian di antara beberapa pelaku usaha untuk :
a)Menghalangi masuknya pelaku usaha baru (entry barrier)
b)Membatasi ruang gerak pelaku usaha lain untuk menjual atau
membeli suatu produk
•Kartel
Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya bersaing,
sehingga terjadi koordinasi (kolusi) untuk mengatur kuota
produksi, dan/atau alokasi pasar. Kartel juga bisa dilakukan
untuk penetapan harga (menjadi price fixing)
DefinisiDefinisi
• Trust
Perjanjian kerja sama di antara pelaku usaha dengan cara
menggabungkan diri menjadi perseroan lebih besar,
tetapi eksistensi perusahaan masing-masing tetap ada
• Oligopsoni
Perjanjian untuk menguasai penerimaan pasokan
barang/jasa dalam suatu pasar oleh 2 s.d. 3 pelaku atau
kelompok usaha tertentu
DefinisiDefinisi
• Integrasi vertikal (vertical integration)
Perjanjian di antara perusahaan-perusahaan yang berada dalam satu
rangkaian jenjang produksi barang tertentu, namun semuanya
berada dalam kontrol satu tangan (satu afiliasi), untuk secara
bersama-sama memenangkan persaingan secara tidak sehat
• Perjanjian tertutup (exclusive dealing)
Perjanjian di antara pemasok dan penjual produk untuk memastikan
pelaku usaha lainnya tidak diberi akses memperoleh pasokan yang
sama atau barang itu tidak dijual ke pihak tertentu
• Perjanjian dengan luar negeri
Semua bentuk perjanjian yang dilarang tidak hanya dilakukan
antarsesama pelaku usaha dalam negeri, tetapi juga dengan pelaku
usaha dari luar negeri karena dapat mengakibatkan praktek
monopoli
Kegiatan yang dilarangKegiatan yang dilarang
Yang termasuk kategori kegiatan yang dilarang ialah
sebagai berikut :
1.Monopoli
2.Monopsoni
3.Penguasaan pasar
4.Persekongkolan/konspirasi
DefinisiDefinisi
• Monopoli
Kegiatan menguasai atas produksi dan/atau pemasaran
barang atau menguasai penggunaan jasa oleh satu
pelaku atau kelompok pelaku usaha tertentu.
• Monopsoni
Kegiatan menguasai atas penerimaan pasokan
barang/jasa dalam suatu pasar oleh satu pelaku atau
satu kelompok pelaku usaha tertentu.
DefinisiDefinisi
• Penguasaan Pasar
Ada beberapa kegiatan yang termasuk kategori kegiatan penguasaan
pasar yang dilarang :
a) Menolak/menghalangi masuknya pelaku usaha baru (entry barrier)
b) Menghalangi konsumen berhubungan dengan pelaku usaha
saingannya
c) Membatasi peredaran/penjualan barang/jasa pelaku usaha lain
d) Melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha lain
e) Menjual rugi (banting harga)
a) Persekongkolan
Kegiatan (konspirasi) dalam rangka memenangkan suatu persaingan
usaha secara tidak sehat, dalam bentuk :
a) Persekongkolan untuk memenangkan tender
b) Persekongkolan mencuri rahasia perusahaan saingan
c) Persekongkolan merusak kualitas/citra produk saingan
Posisi dominanPosisi dominan
Posisi dominan ialah keadaan di mana pelaku atau
kelompok usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti
dalam pasar yang bersangkutan – sehingga, pelaku atau
kelompok usaha yang berkaitan dengan pangsa pasar
yang di kuasai dapat menyesuaikan pasokan atau
permintaan barang atau jasa tertentu secara dominan
Posisi dominanPosisi dominan
Namun, posisi dominan tidak serta merta merupakan
pelanggaran. Yang penting, posisi dominan ini tidak
disalahgunakan. Perilaku penyalahgunaan posisi dominan
dinyatakan dalam Pasal 25 Ayat (1) yaitu jika pelaku usaha
secara langsung atau tidak langsung :
1.Menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk
mencegah dan atau menghalangi konsumen memperoleh
barang dan atau jasa yang bersaing, baik dari segi harga
maupun kualitas
2.Membatasi pasar dan pengembangan teknologi
3.Menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi
pesaing untuk memasuki pasar yang bersangkutan
Komisi PengawasKomisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU)Persaingan Usaha (KPPU)
KPPU berkedudukan di Jakarta, tetapi boleh membuka
perwakilan di ibukota provinsi. Organisasi KPPU hanya
terdiri dari anggota dan sekretariat. Jumlah anggota
seluruhnya (termasuk seorang ketua dan seorang wakil)
paling sedikit sembilan orang. Keanggotaan KPPU periode
yang pertama (2000–2005) ada 11 orang, dan mereka
masih mungkin dipilih untuk satu periode berikutnya
Kewenangan dan tugasKewenangan dan tugas
KPPUKPPU
Kewenangan :
1.Menerima laporan dari masyarakat/pelaku usaha
2.Melakukan penelitian tentang dugaan pelanggaran UU No.
5/1999
3.Melakukan penyelidikan/pemeriksaan
4.Menyimpulkan hasil penyelidikan/pemeriksaan
5.Memanggil pelaku usaha yang diduga melanggar
6.Memanggil & menghadirkan saksi, saksi ahli, dll
7.Meminta keterangan instansi pemerintah
8.Mendapatkan, meneliti, menilai alat bukti
9.Memutuskan dan menetapkan kerugian
10.Memberitahu keputusan ke pihak-pihak lain
11.Menjatuhkan sanksi administratif
Kewenangan dan tugasKewenangan dan tugas
KPPUKPPU
Tugas :
1.Menilai perjanjian di antara pelaku usaha
2.Menilai kegiatan pelaku usaha
3.Menilai ada tidaknya penyalahgunaan posisi dominan
4.Memberi saran pertimbangan atas kebijakan Pemerintah
5.Menyusun pedoman dan publikasi
6.Memberi laporan kerja secara berkala kepada Presiden
dan DPR
7.Mengambil tindakan sesuai kewenangannya
SanksiSanksi
UU No. 5 Tahun 1999 juga mengatur tentang sanksi. Ada
tiga jenis sanksi yang diintroduksi dalam undang-undang
ini, yaitu :
1.Tindakan administratif
2.Pidana pokok
3.Pidana tambahan
Yang berwenang dalam memberikan sanksi tindakan
administratif hanya lembaga KPPU. Sementara pidana
pokok dan pidana tambahan dijatuhkan oleh lembaga lain,
dalam hal ini peradilan
Tingkatan administratifTingkatan administratif
Yang dimaksud dengan tindakan administratif adalah:
1.Penetapan pembatalan perjanjian
2.Perintah untuk menghentikan integrasi vertikal
3.Perintah untuk menghentikan kegiatan yang terbukti menyebabkan
praktek monopoli dan anti-persaingan dan/atau merugikan masyarakat
4.Perintah untuk menghentikan penyalahgunaan posisi dominan
5.Penetapan pembatalan penggabungan/peleburan badan
usaha/pengambilalihan saham
6.Penetapan pembayaran ganti rugi
7.Pengenaan denda dari 1 milyar s.d. 25 milyar rupiah
Sekalipun hanya berwenang menjatuhkan sanksi tindakan administratif,
kewenangan KPPU itu bersinggungan dengan semua pasal dalam UU No.
5 Tahun 1999. Artinya, semua pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun
1999 dapat dijatuhkan sanksi tindakan administratif
Pidana pokokPidana pokok
Pidana tambahanPidana tambahan
Yang termasuk pidana tambahan, yaitu :
1.Pencabutan izin usaha
2.Larangan menduduki jabatan direksi/komisaris dari 2
tahun s.d. 5 tahun
3.Penghentian kegiatan atau tindakan tertentu yang
menyebabkan timbulnya kerugian pihak lain
Posisi Hukum Persaingan Usaha dalamPosisi Hukum Persaingan Usaha dalam
Pembidangan Hukum KonvensionalPembidangan Hukum Konvensional
Kekhasan yang sangat menonjol dari hukum persaingan
usaha dalam kerangka hukum ekonomi adalah kondisi
karakteristik substansialnya yang melingkupi seluruh aspek
dari bidang-bidang hukum yang selama ini dikenal (hukum
perdata dan hukum publik) di dalam sistem hukum nasional
Atas dasar itu, maka hukum persaingan usaha dalam konteks
pembidangan hukum konvensional dapat dilihat sebagaimana skema
lingkaran hukum persaingan usaha* di bawah ini
*Diadopsi dan disempurnakan dari skema yang dibuat oleh Agus
Brotosusilo (Agus Brotosusilo, Pengantar Hukum Ekonomi, Kertas Kerja,
Disajikan pada diskusi antar bagian di Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, 25 Oktober 1994)
Terimakasih atasTerimakasih atas
perhatiannyaperhatiannya

More Related Content

What's hot

pengertian hukum dan hukum ekonomi
pengertian hukum dan hukum ekonomipengertian hukum dan hukum ekonomi
pengertian hukum dan hukum ekonomi
amanda lubis
 
Anatomi kontrak
Anatomi kontrakAnatomi kontrak
Anatomi kontrak
DIAN EKA PERMATASARI
 
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 384044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
Adi Nugraha
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
sesukakita
 

What's hot (20)

8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
pengertian hukum dan hukum ekonomi
pengertian hukum dan hukum ekonomipengertian hukum dan hukum ekonomi
pengertian hukum dan hukum ekonomi
 
Perbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak PidanaPerbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak Pidana
 
Anatomi kontrak
Anatomi kontrakAnatomi kontrak
Anatomi kontrak
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Civil law and Common Law System Part I
Civil law and Common Law System Part ICivil law and Common Law System Part I
Civil law and Common Law System Part I
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
 
Haki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektualHaki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektual
 
Ppt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrakPpt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrak
 
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 384044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cv
 

Similar to Hukum bisnis : hukum persaingan usaha

HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
Muhammad Ramadhan
 
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
AgungAgungPangestu
 
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehatPengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Anchi Geger
 

Similar to Hukum bisnis : hukum persaingan usaha (20)

Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
 
Hbl, agnes monica, anti monopoli dan persaingan sehat.doc
Hbl, agnes monica, anti monopoli  dan persaingan sehat.docHbl, agnes monica, anti monopoli  dan persaingan sehat.doc
Hbl, agnes monica, anti monopoli dan persaingan sehat.doc
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
Ppt document hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, ...
Ppt document hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, ...Ppt document hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, ...
Ppt document hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, ...
 
AntiMonopoli dan persaingan tidak sehat
AntiMonopoli dan persaingan tidak sehatAntiMonopoli dan persaingan tidak sehat
AntiMonopoli dan persaingan tidak sehat
 
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat...
 
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
 
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
 
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
 
Persaingan Usaha (kel 8 PDI)
Persaingan Usaha (kel 8 PDI)Persaingan Usaha (kel 8 PDI)
Persaingan Usaha (kel 8 PDI)
 
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
 
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
 
10, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
10, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 201910, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
10, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehatPengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
 
Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
 
10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...
10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...
10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...
 

Recently uploaded

Recently uploaded (11)

HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 

Hukum bisnis : hukum persaingan usaha

  • 2. Undang-undang No. 5 TahunUndang-undang No. 5 Tahun 19991999 • Mengenai Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat • Undang-undang ini disahkan tanggal 5 Maret 1999 • Sering diberi nama lain sebagai “Undang-Undang Antimonopoli”
  • 3. TTujuan pembentukan UU No.ujuan pembentukan UU No. 5 / 1999 sebagaimana Pasal 35 / 1999 sebagaimana Pasal 3 • Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat • Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil • Mencegah praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha • Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha
  • 4. TTujuan dari hukum persainganujuan dari hukum persaingan usaha terkait dengan obyekusaha terkait dengan obyek yang dilindungiyang dilindungi • Melindungi pelaku usaha terutama pelaku usaha yang tidak dominan • Melindungi konsumen dari ekonomi biaya tinggi dimana konsumen dihindari dari mengeluarkan biaya (tinggi) yang tidak sesuai dengan kualitas produk yang diterima
  • 5. TTujuan dari hukum persainganujuan dari hukum persaingan usaha terkait dengan obyekusaha terkait dengan obyek yang dilindungiyang dilindungi • Melindungi negara dari inefisiensi kegiatan ekonomi yang dapat mengurangi kesejahteraan nasional • Melindungi proses persaingan usaha itu sendiri dalam arti melindungi sistem mekanisme pasar yang wajar yang didasarkan kepada berlakunya hukum alamiah penawaran dan permintaan agar tidak terganggu oleh suatu tindakan pelaku usaha maupun kebijakan Pemerintah
  • 6. Definisi dalam UU No.Definisi dalam UU No. 5/19995/1999 • Praktek Monopoli Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang atau atas penggunaan jasa tertentu oleh suatu pelaku atau suatu kelompok pelaku usaha • Persaingan Usaha Tidak Sehat Persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha
  • 7. Sifat dalam pelanggaranSifat dalam pelanggaran Dalam pelanggaran yang ditetapkan pengaturan persaingan memiliki dua sifat yang pasti berkaitan (salah 1 atau ke 2 nya) dalam pengaturan undang-undang, yaitu larangan yang bersifat : •Rule of Reason •Per Se Rule
  • 8. DefinisiDefinisi Rule of ReasonRule of Reason dandan Per Se RulePer Se Rule • Rule of Reason Prinsip yang akan digunakan untuk menentukan perbuatan tertentu melanggar atau tidak. Didasarkan pada akibat yang muncul dari perbuatan yaitu menghambat persaingan atau melahirkan kerugian pada pelaku usaha lain • Per Se Rule Prinsip yang menentukan larangan yang jelas dan tegas tanpa mensyaratkan adanya pembuktian mengenai akibat-akibatnya atau kemungkinan akibat adanya persaingan
  • 9. Materi dari UU No. 5/1999Materi dari UU No. 5/1999 Secara umum, UU No. 5/1999 ini mengandung 6 (enam) bagian pengaturan yang terdiri dari : •Perjanjian yang dilarang •Kegiatan yang dilarang •Posisi dominan •Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) •Penegakan hukum •Ketentuan lain-lain
  • 10. Perjanjian yang dilarangPerjanjian yang dilarang Yang termasuk kategori perjanjian yang dilarang ialah sebagai berikut : 1.Oligopoli 2.Penetapan harga (price fixing) 3.Pembagian wilayah 4.Pemboikotan 5.Kartel 6.Trust 7.Oligopsoni 8.Integrasi vertikal (vertical integration) 9.Perjanjian tertutup (exclusive dealing) 10.Perjanjian dengan luar negeri
  • 11. DefinisiDefinisi • Oligopoli Perjanjian untuk menguasai produksi dan/atau pemasaran barang atau menguasai penggunaan jasa oleh 2 s.d. 3 pelaku atau kelompok usaha tertentu (menguasai >75% pangsa pasar satu jenis barang/jasa tertentu) • Penetapan harga (price fixing) Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya bersaing, tetapi melakukan koordinasi (kolusi) untuk mengatur harga • Pembagian wilayah Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya bersaing, tetapi justru berbagi wilayah untuk pemasaran masing-masing
  • 12. DefinisiDefinisi •Pemboikotan Perjanjian di antara beberapa pelaku usaha untuk : a)Menghalangi masuknya pelaku usaha baru (entry barrier) b)Membatasi ruang gerak pelaku usaha lain untuk menjual atau membeli suatu produk •Kartel Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya bersaing, sehingga terjadi koordinasi (kolusi) untuk mengatur kuota produksi, dan/atau alokasi pasar. Kartel juga bisa dilakukan untuk penetapan harga (menjadi price fixing)
  • 13. DefinisiDefinisi • Trust Perjanjian kerja sama di antara pelaku usaha dengan cara menggabungkan diri menjadi perseroan lebih besar, tetapi eksistensi perusahaan masing-masing tetap ada • Oligopsoni Perjanjian untuk menguasai penerimaan pasokan barang/jasa dalam suatu pasar oleh 2 s.d. 3 pelaku atau kelompok usaha tertentu
  • 14. DefinisiDefinisi • Integrasi vertikal (vertical integration) Perjanjian di antara perusahaan-perusahaan yang berada dalam satu rangkaian jenjang produksi barang tertentu, namun semuanya berada dalam kontrol satu tangan (satu afiliasi), untuk secara bersama-sama memenangkan persaingan secara tidak sehat • Perjanjian tertutup (exclusive dealing) Perjanjian di antara pemasok dan penjual produk untuk memastikan pelaku usaha lainnya tidak diberi akses memperoleh pasokan yang sama atau barang itu tidak dijual ke pihak tertentu • Perjanjian dengan luar negeri Semua bentuk perjanjian yang dilarang tidak hanya dilakukan antarsesama pelaku usaha dalam negeri, tetapi juga dengan pelaku usaha dari luar negeri karena dapat mengakibatkan praktek monopoli
  • 15. Kegiatan yang dilarangKegiatan yang dilarang Yang termasuk kategori kegiatan yang dilarang ialah sebagai berikut : 1.Monopoli 2.Monopsoni 3.Penguasaan pasar 4.Persekongkolan/konspirasi
  • 16. DefinisiDefinisi • Monopoli Kegiatan menguasai atas produksi dan/atau pemasaran barang atau menguasai penggunaan jasa oleh satu pelaku atau kelompok pelaku usaha tertentu. • Monopsoni Kegiatan menguasai atas penerimaan pasokan barang/jasa dalam suatu pasar oleh satu pelaku atau satu kelompok pelaku usaha tertentu.
  • 17. DefinisiDefinisi • Penguasaan Pasar Ada beberapa kegiatan yang termasuk kategori kegiatan penguasaan pasar yang dilarang : a) Menolak/menghalangi masuknya pelaku usaha baru (entry barrier) b) Menghalangi konsumen berhubungan dengan pelaku usaha saingannya c) Membatasi peredaran/penjualan barang/jasa pelaku usaha lain d) Melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha lain e) Menjual rugi (banting harga) a) Persekongkolan Kegiatan (konspirasi) dalam rangka memenangkan suatu persaingan usaha secara tidak sehat, dalam bentuk : a) Persekongkolan untuk memenangkan tender b) Persekongkolan mencuri rahasia perusahaan saingan c) Persekongkolan merusak kualitas/citra produk saingan
  • 18. Posisi dominanPosisi dominan Posisi dominan ialah keadaan di mana pelaku atau kelompok usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti dalam pasar yang bersangkutan – sehingga, pelaku atau kelompok usaha yang berkaitan dengan pangsa pasar yang di kuasai dapat menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu secara dominan
  • 19. Posisi dominanPosisi dominan Namun, posisi dominan tidak serta merta merupakan pelanggaran. Yang penting, posisi dominan ini tidak disalahgunakan. Perilaku penyalahgunaan posisi dominan dinyatakan dalam Pasal 25 Ayat (1) yaitu jika pelaku usaha secara langsung atau tidak langsung : 1.Menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan atau menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas 2.Membatasi pasar dan pengembangan teknologi 3.Menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki pasar yang bersangkutan
  • 20. Komisi PengawasKomisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)Persaingan Usaha (KPPU) KPPU berkedudukan di Jakarta, tetapi boleh membuka perwakilan di ibukota provinsi. Organisasi KPPU hanya terdiri dari anggota dan sekretariat. Jumlah anggota seluruhnya (termasuk seorang ketua dan seorang wakil) paling sedikit sembilan orang. Keanggotaan KPPU periode yang pertama (2000–2005) ada 11 orang, dan mereka masih mungkin dipilih untuk satu periode berikutnya
  • 21. Kewenangan dan tugasKewenangan dan tugas KPPUKPPU Kewenangan : 1.Menerima laporan dari masyarakat/pelaku usaha 2.Melakukan penelitian tentang dugaan pelanggaran UU No. 5/1999 3.Melakukan penyelidikan/pemeriksaan 4.Menyimpulkan hasil penyelidikan/pemeriksaan 5.Memanggil pelaku usaha yang diduga melanggar 6.Memanggil & menghadirkan saksi, saksi ahli, dll 7.Meminta keterangan instansi pemerintah 8.Mendapatkan, meneliti, menilai alat bukti 9.Memutuskan dan menetapkan kerugian 10.Memberitahu keputusan ke pihak-pihak lain 11.Menjatuhkan sanksi administratif
  • 22. Kewenangan dan tugasKewenangan dan tugas KPPUKPPU Tugas : 1.Menilai perjanjian di antara pelaku usaha 2.Menilai kegiatan pelaku usaha 3.Menilai ada tidaknya penyalahgunaan posisi dominan 4.Memberi saran pertimbangan atas kebijakan Pemerintah 5.Menyusun pedoman dan publikasi 6.Memberi laporan kerja secara berkala kepada Presiden dan DPR 7.Mengambil tindakan sesuai kewenangannya
  • 23. SanksiSanksi UU No. 5 Tahun 1999 juga mengatur tentang sanksi. Ada tiga jenis sanksi yang diintroduksi dalam undang-undang ini, yaitu : 1.Tindakan administratif 2.Pidana pokok 3.Pidana tambahan Yang berwenang dalam memberikan sanksi tindakan administratif hanya lembaga KPPU. Sementara pidana pokok dan pidana tambahan dijatuhkan oleh lembaga lain, dalam hal ini peradilan
  • 24. Tingkatan administratifTingkatan administratif Yang dimaksud dengan tindakan administratif adalah: 1.Penetapan pembatalan perjanjian 2.Perintah untuk menghentikan integrasi vertikal 3.Perintah untuk menghentikan kegiatan yang terbukti menyebabkan praktek monopoli dan anti-persaingan dan/atau merugikan masyarakat 4.Perintah untuk menghentikan penyalahgunaan posisi dominan 5.Penetapan pembatalan penggabungan/peleburan badan usaha/pengambilalihan saham 6.Penetapan pembayaran ganti rugi 7.Pengenaan denda dari 1 milyar s.d. 25 milyar rupiah Sekalipun hanya berwenang menjatuhkan sanksi tindakan administratif, kewenangan KPPU itu bersinggungan dengan semua pasal dalam UU No. 5 Tahun 1999. Artinya, semua pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun 1999 dapat dijatuhkan sanksi tindakan administratif
  • 26. Pidana tambahanPidana tambahan Yang termasuk pidana tambahan, yaitu : 1.Pencabutan izin usaha 2.Larangan menduduki jabatan direksi/komisaris dari 2 tahun s.d. 5 tahun 3.Penghentian kegiatan atau tindakan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian pihak lain
  • 27. Posisi Hukum Persaingan Usaha dalamPosisi Hukum Persaingan Usaha dalam Pembidangan Hukum KonvensionalPembidangan Hukum Konvensional Kekhasan yang sangat menonjol dari hukum persaingan usaha dalam kerangka hukum ekonomi adalah kondisi karakteristik substansialnya yang melingkupi seluruh aspek dari bidang-bidang hukum yang selama ini dikenal (hukum perdata dan hukum publik) di dalam sistem hukum nasional
  • 28. Atas dasar itu, maka hukum persaingan usaha dalam konteks pembidangan hukum konvensional dapat dilihat sebagaimana skema lingkaran hukum persaingan usaha* di bawah ini *Diadopsi dan disempurnakan dari skema yang dibuat oleh Agus Brotosusilo (Agus Brotosusilo, Pengantar Hukum Ekonomi, Kertas Kerja, Disajikan pada diskusi antar bagian di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 25 Oktober 1994)