SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
1.Veronica Devi      12381 FA
2.Wahyu Ari          12382 FA
3.Wulandari          12383 FA
4.Yosephine Septi    12384 FA
5.Yozza Damayanthy   12385 FA
6.Zahra              12386 FA
 Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi,
  suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan lebih
  dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan
  dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau
  melalui kulit atau selaput lendir.

 Injeksi volume kecil adalah injeksi yang dikemas
  dalam wadah bertanda 100 mL atau kurang.
Syarat

1.Inert secara farmakologis
2.Dapat diterima dengan baik oleh
 tubuh
3.Dapat diserap dengan baik
4.Tidak berbahaya dalam jumlah
 yang disuntikkan
5.Tidak mengganggu khasiat obat
1.Reabsorbsi lebih cepat dan lebih
 baik.
2.Dapat diberikan untuk obat yang
 rusak jika terkena cairan lambung.
3.Untuk pasien yang tidak dapat
 minum obat (muntah, sakit jiwa,
 tidak sadarkan diri)
4.Kemurnian dan takaran zat
Cara pemberian lebih sukar, sehingga
 harus memakai tenaga khusus.
Terjadi rasa nyeri pada lokasi
 penyuntikan yang tidak dapat di hindari.
Bekerja cepat jika terjadi kesalahan
 sukar dilakukan pencegahan.
Harganya      relatif   lebih    mahal
 dibandingkan sediaan oral.
Kemungkinan terjadi infeksi pada
 bekas suntikan.
o Kerja obat cepat.
o Untuk pasien yang tidak bisa menerima pengobatan dari mulut.
o Untuk mendapatkan efek biologik yang tidak didapatkan melalui
  pemakaian oral.
o Untuk alternatif bila rute yang diharapkan (oral) tidak tersedia.
o Untuk mendapatkan efek lokal, untuk meminimalkan efek toksik
  sistemik.
o Untuk pasien yang tidak sadar, tidak kooperatif, tidak terkontrol.
o Untuk pengobatan ketidakseimbangan elektrolit dan cairan untuk
  supply nutrisi jangka panjang/pendek.
o Untuk mendapatkan efek lokal yang diharapkan.
1. Larutan air       8. Larutan koloidal
2. Suspensi air      9. Sistem pelarut campur
3. Larutan kering    10.Larutan terkonsentrasi
4. Larutan minyak    11.Serbuk untuk injeksi
5. Suspensi minyak   12.Implant
6. Injeksi minyak
7. Emulsi
Spray adalah bentuk sediaan yang mengandung satu
atau lebih zat aktif dalam wadah kemas tekan, berisi
propelan yang bila ditekan memancarkan butiran-
butiran cairan atau bahan-bahan padat dalam media
gas.

Menurut FI IV, aerosol farmasetik adalah sediaan
yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat
aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup
yang sesuai ditekan.
1. Pilihan     alternative   bila    terjadi
   penghambatan       farmakokinetik  pada
   pemberian oral atau parenteral.
2. Efektif untuk penanganan gangguan
   sistem pernafasan
3. Mudah digunakan dan sedikit kontak
   dengan tangan
4. Bahaya kontaminasi tidak ada karena
   wadah kedap udara
5. Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian
1.Harganya terlampau mahal
2.Seringnya obat menjadi kurang
3.Biasanya mengandung bahan o
1. Sistem dua fase: Sistem aerosol yang paling sederhana,
  terdiri dari fase cair serta fase gas. Yang termasuk sistem ini
  adalah:

  a. Aerosol pelapis permukaan (Surface coating spray).
     Contoh : cat, hair spray.
  b. Aerosol ruang (Space sprays). Contoh : Insektisida,
     deodorant
2. Sistem tiga fase : sistem yang terdiri dari lapisan air-cairan
  propelan yang tidak bercampur, lapisan pekat produk yang
  sangat berair, serta gas.

  a. sistem dua lapisan. Pada sistem ini Propelan cair dan air
     tidak bercampur, akan terpisah sebagai lapisan yang tak
     bercampur.
  b. sistem foam / busa. Terdiri dari sistem tiga fase dimana
     propelan cair tidak lebih dari 10% bobotnya.
Prinsip Aerosol terdiri dari 2 komponen :
1.   Cairan pekat produk. Zat aktif yang dicampur dengan bahan
     pembantu yang dibutuhkan (antioksidan, emulgator, suspending
     agent, pelarut) untuk ketsabilan dan efektifitas produk.
2.   Pendorong (Propelan) Gas cair atau campuran gas cair yang diberi
     tekanan. Bisa juga berfungsi sebagai pelarut atau pembawa cairan
     pekat produk.


Contoh pendorong :
Gas yang tidak dicairakn: CO2, Nitrogen dan NO
Gas cair : Hidrokarbon terfuorinasi (Diklorodifluorometan “ Freon 12”)
Komponen dasar Aerosol




1. Wadah
2. Propelan (Pendorong)
3. Konsentrat Zat Aktif)
4. Katup
5. Penyemprot.
1. Sebutkan Syarat sediaan
Injeksi!!!

2. Sebutkan kerugian
sediaan Spray!!
1. Sebut
      dan jelaskan macam-macam
 emulgator beserta contohnya !
2. Sebut
       dan jelaskan kontradiksi dan
 indikasi dari sediaan enema !

More Related Content

What's hot

LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKARezkyNurAziz
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniDokter Tekno
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1marwahhh
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi1234ulha
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Nova Rizky
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian iiSurya Amal
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanYulinda Kartika
 

What's hot (20)

Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
 
sediaan kapsul
sediaan kapsulsediaan kapsul
sediaan kapsul
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Salep
SalepSalep
Salep
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Serbuk tabur
Serbuk taburSerbuk tabur
Serbuk tabur
 
CARA PEMBERIAN OBAT
CARA PEMBERIAN OBATCARA PEMBERIAN OBAT
CARA PEMBERIAN OBAT
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
 

Viewers also liked

Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikPengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikChanra Sirait
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapvidyatiara
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloidefanda
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Ulfah Hanum
 

Viewers also liked (10)

Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikPengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Alat Ukur Psikologi
Alat Ukur PsikologiAlat Ukur Psikologi
Alat Ukur Psikologi
 
kelompok Emulsi
kelompok Emulsikelompok Emulsi
kelompok Emulsi
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Makalah antiperspirant
Makalah antiperspirantMakalah antiperspirant
Makalah antiperspirant
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
 

Similar to Kelompok 6 (injeksi & spray)

Similar to Kelompok 6 (injeksi & spray) (20)

Powerpoint aerosol
Powerpoint aerosolPowerpoint aerosol
Powerpoint aerosol
 
Bentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptxBentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptx
 
Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1
 
sedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptxsedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptx
 
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuueeFarmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
 
Otm gentamisin 2
Otm gentamisin 2Otm gentamisin 2
Otm gentamisin 2
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Bentuk – bentuk obat
Bentuk – bentuk obatBentuk – bentuk obat
Bentuk – bentuk obat
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi
 
Laporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi FarmasiLaporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi Farmasi
 
Pengertian blangkar
Pengertian blangkarPengertian blangkar
Pengertian blangkar
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
Aerosol
AerosolAerosol
Aerosol
 
Kelompok salep
Kelompok salepKelompok salep
Kelompok salep
 
Ppt fts
Ppt ftsPpt fts
Ppt fts
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
DRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEMDRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEM
 
Prinsip-Prinsip Pemberian Obat.pptx
Prinsip-Prinsip Pemberian Obat.pptxPrinsip-Prinsip Pemberian Obat.pptx
Prinsip-Prinsip Pemberian Obat.pptx
 

More from Pharmacist

Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisPharmacist
 
Suppositoria.docx
Suppositoria.docxSuppositoria.docx
Suppositoria.docxPharmacist
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Pharmacist
 
Analisis morfologi daun tunggal
Analisis morfologi daun tunggalAnalisis morfologi daun tunggal
Analisis morfologi daun tunggalPharmacist
 
Bahan Obat Alam BPOM no HK.00.05.4.2411
Bahan Obat Alam BPOM no HK.00.05.4.2411Bahan Obat Alam BPOM no HK.00.05.4.2411
Bahan Obat Alam BPOM no HK.00.05.4.2411Pharmacist
 
Hormon tumbuhan
Hormon tumbuhanHormon tumbuhan
Hormon tumbuhanPharmacist
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriPharmacist
 

More from Pharmacist (9)

Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Suppositoria.docx
Suppositoria.docxSuppositoria.docx
Suppositoria.docx
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.
 
Analisis morfologi daun tunggal
Analisis morfologi daun tunggalAnalisis morfologi daun tunggal
Analisis morfologi daun tunggal
 
Bahan Obat Alam BPOM no HK.00.05.4.2411
Bahan Obat Alam BPOM no HK.00.05.4.2411Bahan Obat Alam BPOM no HK.00.05.4.2411
Bahan Obat Alam BPOM no HK.00.05.4.2411
 
Cholesterol
CholesterolCholesterol
Cholesterol
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Hormon tumbuhan
Hormon tumbuhanHormon tumbuhan
Hormon tumbuhan
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
 

Kelompok 6 (injeksi & spray)

  • 1. 1.Veronica Devi 12381 FA 2.Wahyu Ari 12382 FA 3.Wulandari 12383 FA 4.Yosephine Septi 12384 FA 5.Yozza Damayanthy 12385 FA 6.Zahra 12386 FA
  • 2.
  • 3.  Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.  Injeksi volume kecil adalah injeksi yang dikemas dalam wadah bertanda 100 mL atau kurang.
  • 4. Syarat 1.Inert secara farmakologis 2.Dapat diterima dengan baik oleh tubuh 3.Dapat diserap dengan baik 4.Tidak berbahaya dalam jumlah yang disuntikkan 5.Tidak mengganggu khasiat obat
  • 5. 1.Reabsorbsi lebih cepat dan lebih baik. 2.Dapat diberikan untuk obat yang rusak jika terkena cairan lambung. 3.Untuk pasien yang tidak dapat minum obat (muntah, sakit jiwa, tidak sadarkan diri) 4.Kemurnian dan takaran zat
  • 6. Cara pemberian lebih sukar, sehingga harus memakai tenaga khusus. Terjadi rasa nyeri pada lokasi penyuntikan yang tidak dapat di hindari. Bekerja cepat jika terjadi kesalahan sukar dilakukan pencegahan. Harganya relatif lebih mahal dibandingkan sediaan oral. Kemungkinan terjadi infeksi pada bekas suntikan.
  • 7. o Kerja obat cepat. o Untuk pasien yang tidak bisa menerima pengobatan dari mulut. o Untuk mendapatkan efek biologik yang tidak didapatkan melalui pemakaian oral. o Untuk alternatif bila rute yang diharapkan (oral) tidak tersedia. o Untuk mendapatkan efek lokal, untuk meminimalkan efek toksik sistemik. o Untuk pasien yang tidak sadar, tidak kooperatif, tidak terkontrol. o Untuk pengobatan ketidakseimbangan elektrolit dan cairan untuk supply nutrisi jangka panjang/pendek. o Untuk mendapatkan efek lokal yang diharapkan.
  • 8. 1. Larutan air 8. Larutan koloidal 2. Suspensi air 9. Sistem pelarut campur 3. Larutan kering 10.Larutan terkonsentrasi 4. Larutan minyak 11.Serbuk untuk injeksi 5. Suspensi minyak 12.Implant 6. Injeksi minyak 7. Emulsi
  • 9.
  • 10. Spray adalah bentuk sediaan yang mengandung satu atau lebih zat aktif dalam wadah kemas tekan, berisi propelan yang bila ditekan memancarkan butiran- butiran cairan atau bahan-bahan padat dalam media gas. Menurut FI IV, aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
  • 11.
  • 12. 1. Pilihan alternative bila terjadi penghambatan farmakokinetik pada pemberian oral atau parenteral. 2. Efektif untuk penanganan gangguan sistem pernafasan 3. Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan 4. Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap udara 5. Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian
  • 13. 1.Harganya terlampau mahal 2.Seringnya obat menjadi kurang 3.Biasanya mengandung bahan o
  • 14. 1. Sistem dua fase: Sistem aerosol yang paling sederhana, terdiri dari fase cair serta fase gas. Yang termasuk sistem ini adalah: a. Aerosol pelapis permukaan (Surface coating spray). Contoh : cat, hair spray. b. Aerosol ruang (Space sprays). Contoh : Insektisida, deodorant
  • 15. 2. Sistem tiga fase : sistem yang terdiri dari lapisan air-cairan propelan yang tidak bercampur, lapisan pekat produk yang sangat berair, serta gas. a. sistem dua lapisan. Pada sistem ini Propelan cair dan air tidak bercampur, akan terpisah sebagai lapisan yang tak bercampur. b. sistem foam / busa. Terdiri dari sistem tiga fase dimana propelan cair tidak lebih dari 10% bobotnya.
  • 16. Prinsip Aerosol terdiri dari 2 komponen : 1. Cairan pekat produk. Zat aktif yang dicampur dengan bahan pembantu yang dibutuhkan (antioksidan, emulgator, suspending agent, pelarut) untuk ketsabilan dan efektifitas produk. 2. Pendorong (Propelan) Gas cair atau campuran gas cair yang diberi tekanan. Bisa juga berfungsi sebagai pelarut atau pembawa cairan pekat produk. Contoh pendorong : Gas yang tidak dicairakn: CO2, Nitrogen dan NO Gas cair : Hidrokarbon terfuorinasi (Diklorodifluorometan “ Freon 12”)
  • 17. Komponen dasar Aerosol 1. Wadah 2. Propelan (Pendorong) 3. Konsentrat Zat Aktif) 4. Katup 5. Penyemprot.
  • 18.
  • 19. 1. Sebutkan Syarat sediaan Injeksi!!! 2. Sebutkan kerugian sediaan Spray!!
  • 20. 1. Sebut dan jelaskan macam-macam emulgator beserta contohnya ! 2. Sebut dan jelaskan kontradiksi dan indikasi dari sediaan enema !