SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KARYA-KARYA RADEN SALEH DAN SEJARAH
HIDUPNYA DALAM BERKARYA
Mungkin saya tidak akan pernah tahu cerita Raden Saleh lebih jauh lengkap dengan karya-
karyanya kalau tidak ada pameran lukisan di Galeri Nasional bertajuk “Pameran Raden Saleh
dan Awal Seni Lukis Modern Indonesia” yang diselenggarakan Goethe Institut Indonesia
bekerjasama dengan Galeri nasional dan Kedutaan Besar jerman. Pameran yang berlangsung dari
3 – 17 Juni 2012 kemarin, tentunya memberikan banyak pengetahuan, khususnya kepada
generasi muda, mengenai besarnya nama Raden Saleh dan betapa membanggakannya beliau
sebagai anak bangsa yang sudah berkarya mengelilingi Eropa, dan untuk pertama kali juga
karya-karya Raden Saleh di pamerkan di Indonesia.
Masuk dalam galeri nasional, sebelum masuk ke dalam ruangan tampak tulisan besar
“Hormatilah Tuhan dan Cintailah Manusia, menurut pemandu di pameran tersebut, kata-kata itu
tertulis dalam sebuah rumah yang dibangun oleh teman baiknya di Belanda, keluarga Serre.
Sebuah paviliun bergaya Jawa oriental sebagai simbol persahabatan antara Raden Saleh dan
keluarga tersebut. Adapun makna dari tulisan itu, tanda kebersamaan dari budaya yang berbeda.
Suami istri Serre pun sangat menghormati kepercayaan dan kebudayaan Raden Saleh.
Tak hanya satu tulisan, ada juga surat yang pernah dibuat oleh Raden Saleh, inti dari surat itu
adalah bagaimana ia sangat bimbang, jika ditanya harus memilih mana, Indonesia, tanah
kelahirannya atau Eropa tempat ia dibesarkan dan menimba ilmu. Dalam surat itu Raden Saleh
mengatakan mencintai kedua negara tersebut, karena biar bagaimana pun, 25 tahun tinggal di
Eropa bukan waktu yang singkat “hatiku terbagi untuk keduanya” katanya dalam surat itu.
Kurang lebih 40 lukisan cat minyak bergaya realis, naturalis dan romantis, juga sketsa, litografi
dua warna hingga surat-surat tulisan tangan Raden Saleh di pamerkan disini. Pemandangan
menjadi lukisan pertama Raden Saleh, “Pemandangan Musim Dingin Belanda” dan “Kincir
Angin” merupakan pemahamannya visualnya di Eropa. Kemudian ia mulai menggambar potret
orang, sampai beberapa kali dipesan untuk melukis tokoh, yang dilukisnya dengan sempurna.
Lukisan singa kemudian menjadi tema yang cukup lama dipelajari Raden Saleh, apalagi saat itu,
lukisan singa sangat populer sehingga sangat mahal harganya.
Yang kemudian membuat saya terkagum-kagum adalah karyanya yang dibuat saat usianya masih
11 tahun. Gambar petani dengan cangkulnya, gubuk ditengah sawah, dan beberapa peralatan
dapur dibuat dengan sempurna olehnya. Tak heran jika ia kemudian dikirim oleh pemerintah
Belanda untuk bersekolah dan mempelajari lebih jauh seni melukis di Den Haag, Belanda. Raden
Saleh belajar melukis pertama kali dengan J.Bik dari Belanda dan Antoine Payem dari Belgia.
Salah satu lukisan yang menjadi ‘master piece’ milik Raden Saleh juga di pamerkan di Galeri
Nasional, berjudul “Penangkapan Pangeran Diponegoro”. Lukisannya sama dengan karya
pelukis Belanda, Nicolaas Pineman. Namun Raden Saleh memberikan interpretasi yang berbeda.
Ia tak sungkan mengkritik politik represif pemerintah Hindia Belanda dalam karyanya ini, jika
dalam karya Pieneman menekankan pada peristiwa menyerahnya Pangeran Diponegoro, yang
berdiri dengan wajah letih dan dua tangan terbentang, dengan latar belakang Jendral de Kock
berdiri berkacak pinggang menunjuk kereta tahanan. Versi Raden Saleh, Pangeran Diponegoro
digambarkan berdiri dengan pose siaga, dengan wajah bergaris keras seperti menahan marah,
dengan tangan kirinya mengepal memegang tasbih. Sementara itu, ia menggambarkan pasukan
Belanda dengan bentuk kepala lebih besar dari yang lain, dengan arti Belanda monster dan
sombong. Dalam lukisan itu, tampak Raden Saleh menggambarkan dirinya sendiri dengan sikap
hormat menyaksikan suasana penangkapan tersebut.
Masih banyak lagi lukisan yang dijelaskan satu persatu oleh si pemandu selama kurang lebih 2
jam memutari semua karya-karya Raden Saleh. Ada juga video yang menceritakan perjalanan
hidup Raden Saleh secara singkat, sejak ia berangkat ke Eropa dan bertemu sahabat-sahabatnya
disana. Ia kembali ke Indonesia pada tahun 1853, kemudian diangkat menjadi konservator dan
restorator koleksi lukisan kolonial. Ia juga menyumbangkan 50 gambar untuk letografi yang
kemudian dijadikan buku teks menggambar di sekolah-sekolah Jawa.
Sayang kepulangannya ke Indonesia tak lama, karena sejak diisukan menjadi otak
pemberontakan petani dan ditangkap oleh Belanda, ia memutuskan untuk kembali ke Eropa,
sampai akhir jatuh sakit di Paris. Tahun 1879, Raden Saleh kembali ke Indonesia dan satu tahun
kemudian ia meninggal dan dikuburkan di Kampung Empang. Masih banyak informasi rekam
jejak Raden Saleh yang bisa ditemui di tempat lain, selain di Galeri Nasional, salah satunya
Kebun Raya Bogor atau bekas kediamannya di belakang hotel Bellevue yang kini menjadi Bogor
Trade Mall, diperkirakan rumah Raden Saleh kini merupakan kantor pelayanan pajak Bogor
yang jaraknya sekitar 600 meter dari pintu II Kebun Raya Bogor. Atau tempat-tempat lain yang
pernah disinggahi Raden Saleh, karena nama besar dan sejarah nya sudah sepatutnya diketahui
dan menjadi cerita sejarah bangsa ini.
KARYA-KARYA LUKIS R.A KARTINI DAN R.A
KARDINAH DAN SEJARAH HIDUP MEREKA
Raden Ajeng Kartini (1879 - 1959)
R.M. Adipati Ario Sosroningrat
SIAPA yangtak kenal dengansosokKartini? Seorangtokohpejuangpergerakanwanitayang begitu gigih
dalam memperjuangkan hak kaum perempuan untuk memiliki hak yang sama dengan kaum lelaki. Ya,
Kartini tercatat dalam sejarah sebagai pejuang emansipasi wanita, pelopor kebangkitan kaum
perempuan dari Jawa. Lahir di Kota Jepara pada tanggal 21 April 1879 dari seorang ibu bernama M.A
Ngasirah anak dari Nyai Hajah Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur.
AyahnyaseorangbangsawanJawa,bernamaRadenMas Adipati ArioSosroningrat,bupati Jepara putera
dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV yang diangkat menjadi Bupati dalam usia 25 tahun.
Dari sebelas bersaudara kandung dan tiri, Kartini merupakan anak ke-5 dan tertua dari saudara
perempuan sekandungnya yang lain bernama, Kardinah dan Roekmini. Kakak laki-lakinya bernama
Sosrokartono adalah seorang yang pintar dan menguasai berbagai macam bahasa terutama bahasa
Belanda. Ia banyak belajar bahasa Belanda dari kakaknya itu, dan mendapat izin untuk memperdalam
bahasa Belandadi “ELS” (EuropeseLagere School) hingga usia 12 tahun sampai akhirnya dipingit karena
akan dikawinkan olehK.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, Bupati Rembang.
Kartini, Kardinah dan Roekmini
Penguasaan dan kepandaian Kartini dalam berbahasa Belanda, digunakannya untuk menulis surat
kepada salah satu teman akrabnya, Rosa Abendanon yang berasal dari Negeri Belanda. yang banyak
mengindor atau mendukung pemikiran, ide dan gagasan-gagasannya. Kegemarannya membaca, baik
dari koran, majalah dan buku-buku Eropa, menambah wawasan pemikiran Kartini yang semakin luas.
Inilah yang menambah semangat dan membangkitkan motivasi Kartini mewujudkan cita-citanya
memajukanderajatkaumperempuanpribumi yangmasihrendahstatus sosialnya dengan membangun
sekolah pendidikan keputrian.
Gagasan Kartini itumendapatdukungandari residenSemarang,Mr.Stijthof setelah membaca keritikan
dari Conradvan De Venterlewattulisan-tulisannyadi majalah De Gid yang menjelaskan bahwa, “orang
Belanda sangatberhutang budipada rakyatHindia Belanda yang telah memberikan devisa Negara yang
begitubesarkepada Belanda.Dan, pemerintah colonial harus mengembalikan hutang sebesar 187 juta
Gulden melalui proyek-proyek kemanusiaan, salah satunya adalah pendidikan”.
Dalam masa pingitannya Kartini terus memikirkan, bagaimana caranya agar Ia bisa melanjutkan
pendidikannya ke Batavia atau ke Eropa. Cita-cita Kartini yang paling luhur adalah berkeinginan besar
untuk menjadi guru sebagaimana ucapannya,
“Saya ingin dididik menjadiguru.Ingin mencapaidua ijazah,yaitu ijazah guru sekolah rendah dan ijazah
guru kepala.Mengikutikursuspelatihan kesehatan,ilmu balut-membalut,pemeliharaan dan perawatan
orang sakit, memperdalam seni kerajinan danketerampilan serta ilmu pengetahuan yang lain”.
Dalam pandangan dan pemikiran Kartini, apabila kaum perempuan telah memiliki kecerdasan dan
pengetahuanyangluas,jikakaumperempuantelahmemiliki sejumlahketerampilan sebagaimana yang
dimiliki oleh kebanyakan kaum lelaki, maka akan datang masanya kaum perempuan tak lagi terikat
melulu bergantung kepada kaum lelaki. Kartini menyatakan,
“Dari kaum perempuanlah seorang manusia pertama-tama menerima pendidikan dan pembelajaran,
mulai belaja rmerasa, berpikir dan belajar berkata-kata”. Kartini menegaskan pula dalam satu surat
yang ditulisnya, “Bagaimana ibu-ibu Bumiputera dapatmendidikanak-anaknyajika mereka sendiri tidak
berpendidikan? Dapatkah mereka, kaum ibu, dipersalahkan yang karena ketidaktahuannya, karena
kelemahan dan karena kebodohannya yang tidak disadarinya itu hingga merusak masa depan anak-
anaknya”.
R.A. Kartini dan suaminya K.R.M. A.A.
Djojoadiningrat
Belenggutradisi adatyangtelahmengikatdan berakar kuat bagi kebebasan seorang wanita di masa itu
membuat keinginan Kartini untuk mendirikan sekolah keputrian dan melanjutkan pendidikannya ke
Eropa gagal.Akan tetapi Kartini terusmencari akal untukbisa melanjutkan sekolahnya itu. Ayahnya tak
bisaberbuatbanyakuntukmenentangtradisi.MeskipunIa sangat mendukung cita-cita Kartini putrinya
itu untuk mendirikan sekolah keputrian bagi kaum perempuan Bumi putera. Agar apa yang menjadi
harapan Kartini dapat terkabul, ayahnya yang pada waktu itu menjabat sebagai bupati Jepara, Raden
Mas Adipati Ario Sosrodiningrat memilih dan meyakinkan Kartini bahwa calon suami yang cocok dan
tepat untuk Kartini sesuai dengan harapan dan cita-citanya mendirikan sekolah keputrian bagi
perempuan Bumiputera dan melanjutkan pendidikannya di Eropa, adalah Raden Mas Adipati Ario
Djojoadiningrat, Bupati Rembang. Karena berdasar kesepakatan dengannya, Bupati Rembang itu akan
selalu mendukung dengan apa yang menjadi cita-cita Kartini. Dan, Kartini meskipun hati nuraninya
menolak,akantetapi demi kepentingan yang lebih besar, demi kemajuan kaum wanita, pada akhirnya
menyetujuijugadenganjodohpilihanorangtuanyadikawinkandenganBupati Rembang,K.R.M.Adipati
ArioSinggihDjojoadiningrat yang sudah pernah memiliki istri tiga orang itu. Ya, Kartini merelakan jiwa
dan raganya untuk menikah dengan orang yang sudah beristri demi cita-citanya memajukan derajat
kaum perempuan seperti dirinya.
Jelang perkawinannya, Kartini sangat merasakan dengan suatu hal yang tak bisa dirubah. Sahabat
karibnya,StellaZeehandelaartidakbisamemahami keputusan Kartini untuk menerima lamaran Bupati
Rembang yang sudah beristri lebih dari satu itu. Akan tetapi Kartini sudah mengadakan kesepakatan-
kesepakatandengancalonsuaminyaitu.Iatidakakan menggunakanbahasakromoinggil padasuaminya
seperti pada kebiasaan tradisi yang dilakukan seorang istri pada suaminya di zaman itu. Kartini tidak
akan membasuhkaki sangsuami padasaat upacara perkawinannyakelak. Diizinkan untuk membangun
sekolah keputrian untuk kemajuan bangsanya, kaum wanita.
PelaksanaanupacarapernikahanKartini denganK.R.MAdipati ArioSinggihDjojoadiningratpada tanggal
12 November1903. Suaminyaternyatasangatmengerti dengankeinginanKartini. Bahkan Kartini diberi
kebebasandan mendapat dukungan sepenuhnya untuk mendirikan bangunan sekolah keputrian yang
berlokasi di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang. Sekarang bangunan
tersebut digunakan sebagai Gedung Pramuka.
Sekolah Kartini 1918
Di sekolah yang didirikannya ini Kartini mengekspresikan segala ide dan gagasan-gagasannya dengan
leluasakarenasangatdidukungolehsuaminyayangmemiliki kedudukan cukup tinggi sebagai Bupati di
Rembang. Di sekolah keputrian ini Kartini mengajarkan berbagai seni kerajinan dan keterampilan,
kesehatan dan perawatan di samping ilmu pengetahuan yang lain.
Batik dengan motif daun dan bunga ide Kartini
Meja Makan Ukiran Kartini
Batik karya Kartini
Satu ukiran yang terinspirasi motif Kartini
Pigura dengan ukiran motif Lunglungan bunga
TernyataKartini selaindikenal dalamsejarahsebagaipejuangemansipasi wanita,Iadikenal jugasebagai
seorangseniwati.Pelopordalambidangdisainmodern,perancangseni ukir dan batik. Salah satu upaya
Kartini untuk mengembangkan, merealisasikan ide dan gagasannya di sekolah kepandaian putri yang
didirikannya itu dengan mengajarkan sendiri kepada murid-muridnya berbagai pengetahuan dan
keterampilanterutamakerajinan ukiran dan ragam hias batik. Kemahiran dan kecakapan Kartini dalam
seni ukir, seni batik dan menggambar inilah yang memotivasi Kartini untuk selalu kreatif. Mencari
inovasi-inovasi baru dalam bidang seni rupa dan disain. Dalam karya-karyanya Kartini selalu berupaya
memasukkan konsep-konsep keindahan dan nilai-nilai tradisi Jawa, meskipun sudah mengalami
pembaharuan-pembaharuansehingga bentuknya menjadi lebih modern. Pembaharuan ini bisa dilihat
dari beberapa karya-karya Kartini seperti yang terdapat pada kotak perhiasan, pigura, kursi rotan, dan
batik.Adasalahsatu batik motip bunga karya R.A. Kartini yang sampai sekarang masih sangat digemari
masyarakat,bahkanmenjadi motif standardijadikanacuandasarpembuatan seni ukirkayuJeparayaitu
motip"LunglunganBunga".Bahkanhinggakini motiplunglunganbunga menjadi ciri khas motip "Jepara
Asli".
Dari perkawinannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojoadiningrat, Kartini dikaruniai seorang
putera, Anaknya yang pertama dan sekaligus juga yang terakhir yang diberi nama, Soesalit
Djojoadhiningrat yang dilahirkan pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, pada
tanggal 17 September1904, Kartini menghembuskannafasnyayangterakhirpada usia relative muda 25
tahun. Jenazah R.A. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Berkat kegigihan Kartini memperjuangkan derajat kaum wanita agar memiliki persamaan hak dalam
pendidikan,YayasanKartini yangdidirikanolehkeluarga“VanDeventer”seorangaktifispolitiketis(balas
budi) di Semarang pada 1912, mendirikan sekolah Kartini di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun,
Cirebon dan daerah lainnya dengan nama "Sekolah Kartini".
Begitu pula seorang komponis, pahlawan nasional W.R. Soepratman pencipta lagu Indonesia Raya,
menciptakansebuahlagukhususuntukmengenangjasaR.A.Kartini dalammemperjuangkanemansipasi
wanitayangtak kenal lelahbahkanmerelakan jiwa raganya untuk kemajuan kaum perempuan melalui
pendikan, diberi judul “R.A. Ajeng Kartini”.
KARYA-KARYA PELUKIS MASA MOOI INDIE
DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA
Agus Wakidi, Ngarai Sihanok
Sejarah Perkembangan Mooi Indie
Dalam masa Hindia-Belanda, Indonesia memasuki periode melukis realis yang dikenal dengan
istilah mooi indie. periode ini dimulai ketika Indonesia telah mengalami kekosongan hampir
setengah abad sejak perkembangan masa awal yang dirintis oleh Raden Saleh. Kekosongan jarak
yang cukup lama tersebut mengakibatkan periode ini tak memiliki keterkaitan secara langsung
dengan karya-karya Raden Saleh yang meninggal pada tahun 1880, walaupun menggunakan
pendekatan gaya melukis realis yang sama. Dalam karya-karya Raden Saleh terdapat lukisan-
lukisan potret wajah dan pengungkapan kehidupan binatang dengan cara realistis-mendetail ala
lukisan-lukisan renaissance Eropa dengan penggunaan disiplin teknis yang sangat tinggi, tak
begitu dengan karya-karya pada periode mooi indie yang memiliki kecenderungan utama pada
lukisan-lukisan yang mendeskripsika keindahan alam. Walau pada masa ini berkembang pula
penggambaran lukisan potret wajah namun pemandangan alam mempunyai kedudukan utama
dalam seni lukis masa ini.
Nama mooi indie berarti keindahan atau keelokan pada masa Hindia, nama ini diberikan untuk
menamai jenis-jenis karya dan pengangkatan tema seni lukis yang berlangsung pada masa Hindia
Belanda antara tahun 1925 hingga tahun 1938. Pada masa ini, idealisme seni lukis yang
sebenarnya belum terbentuk, yang dapat dikategorikan secara jelas hanyalah bahwa pada periode
ini kelompok seniman dibagi menjadi dua kelompok, yang juga mendasari perbedaan kelompok
dalam masyarakat kala itu, yaitu kelompok penguasa kolonial (bangsa asing) dan yang kedua
adalah kelompok rakyat pribumi (bangsa Indonesia). Karena terjadinya pembagian strata dalam
masyarakat inilah maka pelukis-pelukis dari kelompok asing kurang memandang dan
menghargai kelompok pelukis pribumi yang jumlahnya terhitung sedikit pun sebagai teman
seperjuangan yang sederajat, maka masing-masing kelompok pun akhirnya berjuang sendiri-
sendiri.
Kelompok bangsa asing yang bersatu menamai kelompok keseniannya dengan nama Kunst-
kring. Mereka berusaha mengungkapkan rasa pendekatan mereka secara pribadi, tapi tetap dari
sudut pandang orang luar terhadap alam lingkungan Indonesia dengan melukiskan adat-istiadat
yang terjadi dalam masyarakat. Bali menjadi penggambaran bentuk kehidupan budaya yang
paling menarik bagi mereka, terlihat dalam pengangkatan motif-motif atau tema lukisan seperti
adu ayam, penari Bali, pesta ngaben, bekerja di sawah, banguna pura tua dan lain sebagainya.
Namun karena penghayatan yang dilakukan tak cukup dalam, membuat karya-karya mereka
terbatas pada penonjolan teknis dari seni lukisnya saja, sedangkan unsur-unsur kejiwaan yang
dari tema yang dihadirkan justru dirasa gagal, karena lebih menonjolkan keindahan luar tanpa
banyak membawakan latar belakang dari konstelasi kebudayaan yang sebenarnya.
Sedangkan dari kelompok pribumi yang jumlahnya hanya sedikit terdapat tiga orang yang
dianggap penting, yaitu R. Abdullah Surjosubroto, Wakidi dan Pringadi. Dengan jumlah yang
sangat sedikit ini, ternyata mereka hidup menyebar dan saling berjauhan antara yang satu dengan
yang lainnya dan melakukan pergerakan sendiri-sendiri. R. Abdullah Surjosubroto atau yang
lebih dikenal dengan nama Abdullah Sr. hidup dan melukis di Bandung, Jawa Barat, Wakidi
menetap di Sumatra Barat sedangkan Pirngadi berkarya di Jakarta dan lebih sering bekerja untuk
ilustrasi penulisan. Dalam melukis pemandangan alam, Abdullah Sr dan Wakidi terlihat lebih
produktif dan baik secara teknis jika dibandingkan dengan M.Pirngadi.
Pada awalnya kecenderungan pengambilan tema lukisan pemandangan alam dihadirkan oleh
pemerintah Hindia Belanda yang mendatangkan para pelukis Belanda untuk melakukan tugas
melukiskan pemandangan alam, kota dan beberapa hal lainnya di Indonesia, walaupun ada yang
datang sendiri karena keinginan bertualang dan akhirnya tertarik dengan keindahan alam
Indonesia. Para pelukis inilah yang akhirnya mengenalkan kepada orang-orang Indonesia seni
lukis pemandangan alam yang telah berkembang sejak tiga atau empat abad belakangan di
Eropa. Dan akhirnya ada beberapa orang Indonesia yang akhirnya tertarik dengan lukisan
pemandangan alam ini.
Perkembangan borjuisasi di Eropa membawa pengaruh terhadap perkembangan lukisan
pemandangan alam di negeri ini. Di Eropa, perkembangan masyarakat kelas menengah
memberikan dampak terhadap perkembangan lukisan alam, hal ini dikarenakan masyarakat kelas
menengah, yang mayoritas kaum saudagar dan pengusaha kurang menyukai lukisan yang
menggambarkan adegan cerita dari Injil kesusastraan Klasik yang menjadi kegemaran kaum
bangsawan. Mereka lebih menyukai lukisan yang menggambarkan hal yang biasa saja seperti
lukisan pemandangan alam. Terlebih lagi, lukisan pemandangan alam akan membawa mereka
istirahat sejenak dari kesibukan dan kehidupan kota yang bising dan kotor. Para saudagar dan
pedagang inilah yang membawa cita-rasa ini ke Indonesia. Karena melakukan interaksi dan
pergaulan dengan kaum saudagar dan pedagang inilah, kalangan teratas masyarakat Indonesia
yang merupakan kaum terpelajar terpengaruh cita-rasa ini.
Dengan adanya pengaruh tersebutlah akhirnya terbentuk konsumen lukisan pemandangan alam
di Indonesia. Para saudagar, pedagang Belanda dan kaum terpelajar Indonesia menginginkannya
sebagai cinderamata dari alam Indonesia. Sudah tentu hal ini akhirnya meluas ke segala lapisan
masyarakat.
Karena adanya pasar yang meminati dan kekaguman masyarakat inilah lukisan pemandangan
alam berkembang pada masa itu, disamping memang kesenangan dari para seniman itu sendiri
untuk melukis pemandangan alam. Para pelukis seperti Abdullah Sr, M.Pirngadi, dan Wakidi
sering meluangkan waktunya untuk mengasingkan diri dari kehidupan yang ramai dan pergi ke
tempat sepi untuk merenungi pemandangan alam serta dengan tekun malukiskannya.
Secara teknis, penggambaran lukisan pemandangan alam ini menggunakan faedah teknis yang
telah menjadi kebiasaan dan ketentuan dalam seni lukis Belanda dan Eropa. Dalam teknis ini
perspektif harus diperhitungkan secara teliti dan mendetail. Ruang lukisan pun dibagi menjadi
tiga bagian : depan, tengah dan belakang. Salah satu dari ruang itu akan ditonjolkan dan diberi
cahaya sedangkan ruang-ruang lainnya akan diredam dan dimatikan. Warna-warna pun dipilih
dan diambil dengan ketentuan yang lazim, dicampur baik-baik dan menghindari pencampuran di
kanvas untuk menjauhkan kesan kotor, dan kemudian digoreskan secara halus di atas kanvas.
Pada akhir periode ini, ada beberapa seniman yang cukup dikenal sebagai penerus angkatan
sebelumnya. Salah satunya adalah Basuki Abdullah. Basuki Abdullah adalah putra dari Abdullah
Sr. yang sempat melakukan studi di Rijks Academie di Den Haag, Belanda. Pada tahun-tahun
terakhir masa Hindia Belanda, Basuki Abdullah kerap mengadakan pameran-pameran di
beberapa kota-kota besar di Jawa dengan menampilkan karya-karya potret manusia,
pemandangan dan binatang.
Selain Basuki Abdullah, seniman lain yang cukup dikenal di Jakarta ialah Lee Man Fong. Ia
banyak menyoroti tentang kehidupan di pulau dewata Bali melalui tampilan tubuh-tubuh wanita
dalam lukisannya. Selain itu, ia juga menghadirkan kehidupan kota Jakarta yang ditampilkan
dengan penggambaran penjual kaki lima di pinggiran jalan. Lee Man Fong juga kerap melukis
binatang, burung dara menjadi objek yang sangat digemari olehnyayang disusun dalam
komposisi bidang yang memanjang ke bawah, sebagaimana lazimnya bentuk lukisan tradisonal
Cina. Penggambaran binatang-binatang yang kerap muncul dalam lkisan tradisional Cina seperti
kuda dan harimau pun muncul dalam beberapa lukisannya namun dengan penggarapan
pribadinya.
Periode mooi indie pun memasuki masa akhirnya ketika mendapatkan tentangan dari berbagai
pihak terutama S.Sudjojono. Ia berpendapat bahwa lukisan pemandangan alam tak mewakili
gambaran masyarakat pada saat itu dimana rakyat Indonesia sedang berjuang melawan penjajah.
Dari sinilah dimulai periode baru, realisme sosial.

More Related Content

What's hot

Andai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan zAndai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan z
Alfian Akatsuki
 
Tugas seni budaya smp n 2 raha
Tugas seni budaya smp n 2 rahaTugas seni budaya smp n 2 raha
Tugas seni budaya smp n 2 raha
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (9)

Antologi Cerpen Budi Hatees
Antologi Cerpen Budi HateesAntologi Cerpen Budi Hatees
Antologi Cerpen Budi Hatees
 
R.a.kartini (annisa)
R.a.kartini (annisa)R.a.kartini (annisa)
R.a.kartini (annisa)
 
Siti nurbayakasihtaksampai
Siti nurbayakasihtaksampaiSiti nurbayakasihtaksampai
Siti nurbayakasihtaksampai
 
Andai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan zAndai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan z
 
Biografi idrus tintin
Biografi idrus tintinBiografi idrus tintin
Biografi idrus tintin
 
M. aji darmawan ra kartini
M. aji darmawan ra kartiniM. aji darmawan ra kartini
M. aji darmawan ra kartini
 
Adore you, my brother chapter 1
Adore you, my brother chapter 1Adore you, my brother chapter 1
Adore you, my brother chapter 1
 
Tugas seni budaya smp n 2 raha
Tugas seni budaya smp n 2 rahaTugas seni budaya smp n 2 raha
Tugas seni budaya smp n 2 raha
 
Biografi kartini (tisia)
Biografi kartini (tisia)Biografi kartini (tisia)
Biografi kartini (tisia)
 

Similar to Karya

Makalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. KartiniMakalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. Kartini
Angela Pris
 
Kartini (bukan) pahwalan indonesia
Kartini (bukan) pahwalan indonesiaKartini (bukan) pahwalan indonesia
Kartini (bukan) pahwalan indonesia
Yudi Wahyudin
 
Ungu Pink Pastel Minimalist Presentasi Kelompok_20240318_085715_0000.pdf
Ungu Pink Pastel Minimalist Presentasi Kelompok_20240318_085715_0000.pdfUngu Pink Pastel Minimalist Presentasi Kelompok_20240318_085715_0000.pdf
Ungu Pink Pastel Minimalist Presentasi Kelompok_20240318_085715_0000.pdf
MuhamadFadhilah2
 

Similar to Karya (20)

Raden saleh
Raden salehRaden saleh
Raden saleh
 
Biografi kartini.docx
Biografi kartini.docxBiografi kartini.docx
Biografi kartini.docx
 
Fairuz (kartini)
Fairuz (kartini)Fairuz (kartini)
Fairuz (kartini)
 
Arli's ra kartini article
Arli's ra kartini articleArli's ra kartini article
Arli's ra kartini article
 
Karami biografi kartini
Karami biografi kartiniKarami biografi kartini
Karami biografi kartini
 
Makalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. KartiniMakalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. Kartini
 
Raden adjeng kartini
Raden adjeng kartiniRaden adjeng kartini
Raden adjeng kartini
 
Tugas Biografi kartini
Tugas Biografi kartiniTugas Biografi kartini
Tugas Biografi kartini
 
Kartini (rasya)
Kartini (rasya)Kartini (rasya)
Kartini (rasya)
 
Biografi R.A Kartini.pptx
Biografi R.A Kartini.pptxBiografi R.A Kartini.pptx
Biografi R.A Kartini.pptx
 
Amhy tugas
Amhy tugasAmhy tugas
Amhy tugas
 
Kartini (bukan) pahwalan indonesia
Kartini (bukan) pahwalan indonesiaKartini (bukan) pahwalan indonesia
Kartini (bukan) pahwalan indonesia
 
Biografi raden saleh
Biografi raden salehBiografi raden saleh
Biografi raden saleh
 
Kisah walisongo
Kisah walisongoKisah walisongo
Kisah walisongo
 
Kisah walisongo
Kisah walisongoKisah walisongo
Kisah walisongo
 
Jafar,raden ajeng kartini
Jafar,raden ajeng kartiniJafar,raden ajeng kartini
Jafar,raden ajeng kartini
 
Ungu Pink Pastel Minimalist Presentasi Kelompok_20240318_085715_0000.pdf
Ungu Pink Pastel Minimalist Presentasi Kelompok_20240318_085715_0000.pdfUngu Pink Pastel Minimalist Presentasi Kelompok_20240318_085715_0000.pdf
Ungu Pink Pastel Minimalist Presentasi Kelompok_20240318_085715_0000.pdf
 
Safina
SafinaSafina
Safina
 
Tio 2
Tio 2Tio 2
Tio 2
 
Kartini pahlawan penuh kontroversi
Kartini pahlawan penuh kontroversiKartini pahlawan penuh kontroversi
Kartini pahlawan penuh kontroversi
 

More from Yasirecin Yasir (20)

Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinyaBentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
 
Cara menambah ram pc
Cara menambah ram pcCara menambah ram pc
Cara menambah ram pc
 
Ujian konsep dasar keperawatan
Ujian konsep dasar keperawatanUjian konsep dasar keperawatan
Ujian konsep dasar keperawatan
 
Tugas rpp
Tugas rppTugas rpp
Tugas rpp
 
Tugas ppd
Tugas ppdTugas ppd
Tugas ppd
 
Tugas pp
Tugas ppTugas pp
Tugas pp
 
Tugas pemikiran bung hatta
Tugas pemikiran bung hattaTugas pemikiran bung hatta
Tugas pemikiran bung hatta
 
Tugas jepang
Tugas jepangTugas jepang
Tugas jepang
 
Tugas ekonomi
Tugas ekonomiTugas ekonomi
Tugas ekonomi
 
Tugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigiTugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigi
 
Tugas biokimia air
Tugas biokimia airTugas biokimia air
Tugas biokimia air
 
Tugas bahasa
Tugas bahasaTugas bahasa
Tugas bahasa
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesia
 
Tugas apresiasi prosa dan puisi
Tugas apresiasi prosa dan puisiTugas apresiasi prosa dan puisi
Tugas apresiasi prosa dan puisi
 
Tugas antropologi budaya
Tugas antropologi budayaTugas antropologi budaya
Tugas antropologi budaya
 
Translate medicene
Translate mediceneTranslate medicene
Translate medicene
 
Tanaman pangan pbh
Tanaman pangan pbhTanaman pangan pbh
Tanaman pangan pbh
 
Spesies gajah
Spesies gajahSpesies gajah
Spesies gajah
 
Rutinit as
Rutinit asRutinit as
Rutinit as
 
Rrp ng vini
Rrp ng viniRrp ng vini
Rrp ng vini
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Karya

  • 1. KARYA-KARYA RADEN SALEH DAN SEJARAH HIDUPNYA DALAM BERKARYA Mungkin saya tidak akan pernah tahu cerita Raden Saleh lebih jauh lengkap dengan karya- karyanya kalau tidak ada pameran lukisan di Galeri Nasional bertajuk “Pameran Raden Saleh dan Awal Seni Lukis Modern Indonesia” yang diselenggarakan Goethe Institut Indonesia bekerjasama dengan Galeri nasional dan Kedutaan Besar jerman. Pameran yang berlangsung dari 3 – 17 Juni 2012 kemarin, tentunya memberikan banyak pengetahuan, khususnya kepada generasi muda, mengenai besarnya nama Raden Saleh dan betapa membanggakannya beliau sebagai anak bangsa yang sudah berkarya mengelilingi Eropa, dan untuk pertama kali juga karya-karya Raden Saleh di pamerkan di Indonesia. Masuk dalam galeri nasional, sebelum masuk ke dalam ruangan tampak tulisan besar “Hormatilah Tuhan dan Cintailah Manusia, menurut pemandu di pameran tersebut, kata-kata itu tertulis dalam sebuah rumah yang dibangun oleh teman baiknya di Belanda, keluarga Serre. Sebuah paviliun bergaya Jawa oriental sebagai simbol persahabatan antara Raden Saleh dan keluarga tersebut. Adapun makna dari tulisan itu, tanda kebersamaan dari budaya yang berbeda. Suami istri Serre pun sangat menghormati kepercayaan dan kebudayaan Raden Saleh.
  • 2. Tak hanya satu tulisan, ada juga surat yang pernah dibuat oleh Raden Saleh, inti dari surat itu adalah bagaimana ia sangat bimbang, jika ditanya harus memilih mana, Indonesia, tanah kelahirannya atau Eropa tempat ia dibesarkan dan menimba ilmu. Dalam surat itu Raden Saleh mengatakan mencintai kedua negara tersebut, karena biar bagaimana pun, 25 tahun tinggal di Eropa bukan waktu yang singkat “hatiku terbagi untuk keduanya” katanya dalam surat itu. Kurang lebih 40 lukisan cat minyak bergaya realis, naturalis dan romantis, juga sketsa, litografi dua warna hingga surat-surat tulisan tangan Raden Saleh di pamerkan disini. Pemandangan menjadi lukisan pertama Raden Saleh, “Pemandangan Musim Dingin Belanda” dan “Kincir Angin” merupakan pemahamannya visualnya di Eropa. Kemudian ia mulai menggambar potret orang, sampai beberapa kali dipesan untuk melukis tokoh, yang dilukisnya dengan sempurna. Lukisan singa kemudian menjadi tema yang cukup lama dipelajari Raden Saleh, apalagi saat itu, lukisan singa sangat populer sehingga sangat mahal harganya. Yang kemudian membuat saya terkagum-kagum adalah karyanya yang dibuat saat usianya masih 11 tahun. Gambar petani dengan cangkulnya, gubuk ditengah sawah, dan beberapa peralatan dapur dibuat dengan sempurna olehnya. Tak heran jika ia kemudian dikirim oleh pemerintah Belanda untuk bersekolah dan mempelajari lebih jauh seni melukis di Den Haag, Belanda. Raden Saleh belajar melukis pertama kali dengan J.Bik dari Belanda dan Antoine Payem dari Belgia.
  • 3. Salah satu lukisan yang menjadi ‘master piece’ milik Raden Saleh juga di pamerkan di Galeri Nasional, berjudul “Penangkapan Pangeran Diponegoro”. Lukisannya sama dengan karya pelukis Belanda, Nicolaas Pineman. Namun Raden Saleh memberikan interpretasi yang berbeda. Ia tak sungkan mengkritik politik represif pemerintah Hindia Belanda dalam karyanya ini, jika dalam karya Pieneman menekankan pada peristiwa menyerahnya Pangeran Diponegoro, yang berdiri dengan wajah letih dan dua tangan terbentang, dengan latar belakang Jendral de Kock berdiri berkacak pinggang menunjuk kereta tahanan. Versi Raden Saleh, Pangeran Diponegoro digambarkan berdiri dengan pose siaga, dengan wajah bergaris keras seperti menahan marah, dengan tangan kirinya mengepal memegang tasbih. Sementara itu, ia menggambarkan pasukan Belanda dengan bentuk kepala lebih besar dari yang lain, dengan arti Belanda monster dan sombong. Dalam lukisan itu, tampak Raden Saleh menggambarkan dirinya sendiri dengan sikap hormat menyaksikan suasana penangkapan tersebut. Masih banyak lagi lukisan yang dijelaskan satu persatu oleh si pemandu selama kurang lebih 2 jam memutari semua karya-karya Raden Saleh. Ada juga video yang menceritakan perjalanan hidup Raden Saleh secara singkat, sejak ia berangkat ke Eropa dan bertemu sahabat-sahabatnya disana. Ia kembali ke Indonesia pada tahun 1853, kemudian diangkat menjadi konservator dan restorator koleksi lukisan kolonial. Ia juga menyumbangkan 50 gambar untuk letografi yang kemudian dijadikan buku teks menggambar di sekolah-sekolah Jawa.
  • 4. Sayang kepulangannya ke Indonesia tak lama, karena sejak diisukan menjadi otak pemberontakan petani dan ditangkap oleh Belanda, ia memutuskan untuk kembali ke Eropa, sampai akhir jatuh sakit di Paris. Tahun 1879, Raden Saleh kembali ke Indonesia dan satu tahun kemudian ia meninggal dan dikuburkan di Kampung Empang. Masih banyak informasi rekam jejak Raden Saleh yang bisa ditemui di tempat lain, selain di Galeri Nasional, salah satunya Kebun Raya Bogor atau bekas kediamannya di belakang hotel Bellevue yang kini menjadi Bogor Trade Mall, diperkirakan rumah Raden Saleh kini merupakan kantor pelayanan pajak Bogor yang jaraknya sekitar 600 meter dari pintu II Kebun Raya Bogor. Atau tempat-tempat lain yang pernah disinggahi Raden Saleh, karena nama besar dan sejarah nya sudah sepatutnya diketahui dan menjadi cerita sejarah bangsa ini.
  • 5. KARYA-KARYA LUKIS R.A KARTINI DAN R.A KARDINAH DAN SEJARAH HIDUP MEREKA Raden Ajeng Kartini (1879 - 1959)
  • 6. R.M. Adipati Ario Sosroningrat SIAPA yangtak kenal dengansosokKartini? Seorangtokohpejuangpergerakanwanitayang begitu gigih dalam memperjuangkan hak kaum perempuan untuk memiliki hak yang sama dengan kaum lelaki. Ya, Kartini tercatat dalam sejarah sebagai pejuang emansipasi wanita, pelopor kebangkitan kaum perempuan dari Jawa. Lahir di Kota Jepara pada tanggal 21 April 1879 dari seorang ibu bernama M.A Ngasirah anak dari Nyai Hajah Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur. AyahnyaseorangbangsawanJawa,bernamaRadenMas Adipati ArioSosroningrat,bupati Jepara putera dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV yang diangkat menjadi Bupati dalam usia 25 tahun. Dari sebelas bersaudara kandung dan tiri, Kartini merupakan anak ke-5 dan tertua dari saudara perempuan sekandungnya yang lain bernama, Kardinah dan Roekmini. Kakak laki-lakinya bernama Sosrokartono adalah seorang yang pintar dan menguasai berbagai macam bahasa terutama bahasa Belanda. Ia banyak belajar bahasa Belanda dari kakaknya itu, dan mendapat izin untuk memperdalam bahasa Belandadi “ELS” (EuropeseLagere School) hingga usia 12 tahun sampai akhirnya dipingit karena akan dikawinkan olehK.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, Bupati Rembang. Kartini, Kardinah dan Roekmini Penguasaan dan kepandaian Kartini dalam berbahasa Belanda, digunakannya untuk menulis surat kepada salah satu teman akrabnya, Rosa Abendanon yang berasal dari Negeri Belanda. yang banyak mengindor atau mendukung pemikiran, ide dan gagasan-gagasannya. Kegemarannya membaca, baik
  • 7. dari koran, majalah dan buku-buku Eropa, menambah wawasan pemikiran Kartini yang semakin luas. Inilah yang menambah semangat dan membangkitkan motivasi Kartini mewujudkan cita-citanya memajukanderajatkaumperempuanpribumi yangmasihrendahstatus sosialnya dengan membangun sekolah pendidikan keputrian. Gagasan Kartini itumendapatdukungandari residenSemarang,Mr.Stijthof setelah membaca keritikan dari Conradvan De Venterlewattulisan-tulisannyadi majalah De Gid yang menjelaskan bahwa, “orang Belanda sangatberhutang budipada rakyatHindia Belanda yang telah memberikan devisa Negara yang begitubesarkepada Belanda.Dan, pemerintah colonial harus mengembalikan hutang sebesar 187 juta Gulden melalui proyek-proyek kemanusiaan, salah satunya adalah pendidikan”. Dalam masa pingitannya Kartini terus memikirkan, bagaimana caranya agar Ia bisa melanjutkan pendidikannya ke Batavia atau ke Eropa. Cita-cita Kartini yang paling luhur adalah berkeinginan besar untuk menjadi guru sebagaimana ucapannya, “Saya ingin dididik menjadiguru.Ingin mencapaidua ijazah,yaitu ijazah guru sekolah rendah dan ijazah guru kepala.Mengikutikursuspelatihan kesehatan,ilmu balut-membalut,pemeliharaan dan perawatan orang sakit, memperdalam seni kerajinan danketerampilan serta ilmu pengetahuan yang lain”. Dalam pandangan dan pemikiran Kartini, apabila kaum perempuan telah memiliki kecerdasan dan pengetahuanyangluas,jikakaumperempuantelahmemiliki sejumlahketerampilan sebagaimana yang dimiliki oleh kebanyakan kaum lelaki, maka akan datang masanya kaum perempuan tak lagi terikat melulu bergantung kepada kaum lelaki. Kartini menyatakan, “Dari kaum perempuanlah seorang manusia pertama-tama menerima pendidikan dan pembelajaran, mulai belaja rmerasa, berpikir dan belajar berkata-kata”. Kartini menegaskan pula dalam satu surat yang ditulisnya, “Bagaimana ibu-ibu Bumiputera dapatmendidikanak-anaknyajika mereka sendiri tidak berpendidikan? Dapatkah mereka, kaum ibu, dipersalahkan yang karena ketidaktahuannya, karena kelemahan dan karena kebodohannya yang tidak disadarinya itu hingga merusak masa depan anak- anaknya”.
  • 8. R.A. Kartini dan suaminya K.R.M. A.A. Djojoadiningrat Belenggutradisi adatyangtelahmengikatdan berakar kuat bagi kebebasan seorang wanita di masa itu membuat keinginan Kartini untuk mendirikan sekolah keputrian dan melanjutkan pendidikannya ke Eropa gagal.Akan tetapi Kartini terusmencari akal untukbisa melanjutkan sekolahnya itu. Ayahnya tak bisaberbuatbanyakuntukmenentangtradisi.MeskipunIa sangat mendukung cita-cita Kartini putrinya itu untuk mendirikan sekolah keputrian bagi kaum perempuan Bumi putera. Agar apa yang menjadi harapan Kartini dapat terkabul, ayahnya yang pada waktu itu menjabat sebagai bupati Jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosrodiningrat memilih dan meyakinkan Kartini bahwa calon suami yang cocok dan tepat untuk Kartini sesuai dengan harapan dan cita-citanya mendirikan sekolah keputrian bagi perempuan Bumiputera dan melanjutkan pendidikannya di Eropa, adalah Raden Mas Adipati Ario Djojoadiningrat, Bupati Rembang. Karena berdasar kesepakatan dengannya, Bupati Rembang itu akan selalu mendukung dengan apa yang menjadi cita-cita Kartini. Dan, Kartini meskipun hati nuraninya menolak,akantetapi demi kepentingan yang lebih besar, demi kemajuan kaum wanita, pada akhirnya menyetujuijugadenganjodohpilihanorangtuanyadikawinkandenganBupati Rembang,K.R.M.Adipati ArioSinggihDjojoadiningrat yang sudah pernah memiliki istri tiga orang itu. Ya, Kartini merelakan jiwa dan raganya untuk menikah dengan orang yang sudah beristri demi cita-citanya memajukan derajat kaum perempuan seperti dirinya. Jelang perkawinannya, Kartini sangat merasakan dengan suatu hal yang tak bisa dirubah. Sahabat karibnya,StellaZeehandelaartidakbisamemahami keputusan Kartini untuk menerima lamaran Bupati
  • 9. Rembang yang sudah beristri lebih dari satu itu. Akan tetapi Kartini sudah mengadakan kesepakatan- kesepakatandengancalonsuaminyaitu.Iatidakakan menggunakanbahasakromoinggil padasuaminya seperti pada kebiasaan tradisi yang dilakukan seorang istri pada suaminya di zaman itu. Kartini tidak akan membasuhkaki sangsuami padasaat upacara perkawinannyakelak. Diizinkan untuk membangun sekolah keputrian untuk kemajuan bangsanya, kaum wanita. PelaksanaanupacarapernikahanKartini denganK.R.MAdipati ArioSinggihDjojoadiningratpada tanggal 12 November1903. Suaminyaternyatasangatmengerti dengankeinginanKartini. Bahkan Kartini diberi kebebasandan mendapat dukungan sepenuhnya untuk mendirikan bangunan sekolah keputrian yang berlokasi di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang. Sekarang bangunan tersebut digunakan sebagai Gedung Pramuka. Sekolah Kartini 1918 Di sekolah yang didirikannya ini Kartini mengekspresikan segala ide dan gagasan-gagasannya dengan leluasakarenasangatdidukungolehsuaminyayangmemiliki kedudukan cukup tinggi sebagai Bupati di Rembang. Di sekolah keputrian ini Kartini mengajarkan berbagai seni kerajinan dan keterampilan, kesehatan dan perawatan di samping ilmu pengetahuan yang lain.
  • 10. Batik dengan motif daun dan bunga ide Kartini Meja Makan Ukiran Kartini
  • 11. Batik karya Kartini Satu ukiran yang terinspirasi motif Kartini
  • 12. Pigura dengan ukiran motif Lunglungan bunga TernyataKartini selaindikenal dalamsejarahsebagaipejuangemansipasi wanita,Iadikenal jugasebagai seorangseniwati.Pelopordalambidangdisainmodern,perancangseni ukir dan batik. Salah satu upaya Kartini untuk mengembangkan, merealisasikan ide dan gagasannya di sekolah kepandaian putri yang didirikannya itu dengan mengajarkan sendiri kepada murid-muridnya berbagai pengetahuan dan keterampilanterutamakerajinan ukiran dan ragam hias batik. Kemahiran dan kecakapan Kartini dalam seni ukir, seni batik dan menggambar inilah yang memotivasi Kartini untuk selalu kreatif. Mencari inovasi-inovasi baru dalam bidang seni rupa dan disain. Dalam karya-karyanya Kartini selalu berupaya memasukkan konsep-konsep keindahan dan nilai-nilai tradisi Jawa, meskipun sudah mengalami pembaharuan-pembaharuansehingga bentuknya menjadi lebih modern. Pembaharuan ini bisa dilihat dari beberapa karya-karya Kartini seperti yang terdapat pada kotak perhiasan, pigura, kursi rotan, dan batik.Adasalahsatu batik motip bunga karya R.A. Kartini yang sampai sekarang masih sangat digemari masyarakat,bahkanmenjadi motif standardijadikanacuandasarpembuatan seni ukirkayuJeparayaitu motip"LunglunganBunga".Bahkanhinggakini motiplunglunganbunga menjadi ciri khas motip "Jepara Asli". Dari perkawinannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojoadiningrat, Kartini dikaruniai seorang putera, Anaknya yang pertama dan sekaligus juga yang terakhir yang diberi nama, Soesalit Djojoadhiningrat yang dilahirkan pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, pada tanggal 17 September1904, Kartini menghembuskannafasnyayangterakhirpada usia relative muda 25 tahun. Jenazah R.A. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Berkat kegigihan Kartini memperjuangkan derajat kaum wanita agar memiliki persamaan hak dalam pendidikan,YayasanKartini yangdidirikanolehkeluarga“VanDeventer”seorangaktifispolitiketis(balas budi) di Semarang pada 1912, mendirikan sekolah Kartini di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya dengan nama "Sekolah Kartini".
  • 13. Begitu pula seorang komponis, pahlawan nasional W.R. Soepratman pencipta lagu Indonesia Raya, menciptakansebuahlagukhususuntukmengenangjasaR.A.Kartini dalammemperjuangkanemansipasi wanitayangtak kenal lelahbahkanmerelakan jiwa raganya untuk kemajuan kaum perempuan melalui pendikan, diberi judul “R.A. Ajeng Kartini”.
  • 14. KARYA-KARYA PELUKIS MASA MOOI INDIE DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA Agus Wakidi, Ngarai Sihanok Sejarah Perkembangan Mooi Indie Dalam masa Hindia-Belanda, Indonesia memasuki periode melukis realis yang dikenal dengan istilah mooi indie. periode ini dimulai ketika Indonesia telah mengalami kekosongan hampir setengah abad sejak perkembangan masa awal yang dirintis oleh Raden Saleh. Kekosongan jarak yang cukup lama tersebut mengakibatkan periode ini tak memiliki keterkaitan secara langsung dengan karya-karya Raden Saleh yang meninggal pada tahun 1880, walaupun menggunakan pendekatan gaya melukis realis yang sama. Dalam karya-karya Raden Saleh terdapat lukisan- lukisan potret wajah dan pengungkapan kehidupan binatang dengan cara realistis-mendetail ala lukisan-lukisan renaissance Eropa dengan penggunaan disiplin teknis yang sangat tinggi, tak begitu dengan karya-karya pada periode mooi indie yang memiliki kecenderungan utama pada lukisan-lukisan yang mendeskripsika keindahan alam. Walau pada masa ini berkembang pula penggambaran lukisan potret wajah namun pemandangan alam mempunyai kedudukan utama dalam seni lukis masa ini. Nama mooi indie berarti keindahan atau keelokan pada masa Hindia, nama ini diberikan untuk menamai jenis-jenis karya dan pengangkatan tema seni lukis yang berlangsung pada masa Hindia Belanda antara tahun 1925 hingga tahun 1938. Pada masa ini, idealisme seni lukis yang
  • 15. sebenarnya belum terbentuk, yang dapat dikategorikan secara jelas hanyalah bahwa pada periode ini kelompok seniman dibagi menjadi dua kelompok, yang juga mendasari perbedaan kelompok dalam masyarakat kala itu, yaitu kelompok penguasa kolonial (bangsa asing) dan yang kedua adalah kelompok rakyat pribumi (bangsa Indonesia). Karena terjadinya pembagian strata dalam masyarakat inilah maka pelukis-pelukis dari kelompok asing kurang memandang dan menghargai kelompok pelukis pribumi yang jumlahnya terhitung sedikit pun sebagai teman seperjuangan yang sederajat, maka masing-masing kelompok pun akhirnya berjuang sendiri- sendiri. Kelompok bangsa asing yang bersatu menamai kelompok keseniannya dengan nama Kunst- kring. Mereka berusaha mengungkapkan rasa pendekatan mereka secara pribadi, tapi tetap dari sudut pandang orang luar terhadap alam lingkungan Indonesia dengan melukiskan adat-istiadat yang terjadi dalam masyarakat. Bali menjadi penggambaran bentuk kehidupan budaya yang paling menarik bagi mereka, terlihat dalam pengangkatan motif-motif atau tema lukisan seperti adu ayam, penari Bali, pesta ngaben, bekerja di sawah, banguna pura tua dan lain sebagainya. Namun karena penghayatan yang dilakukan tak cukup dalam, membuat karya-karya mereka terbatas pada penonjolan teknis dari seni lukisnya saja, sedangkan unsur-unsur kejiwaan yang dari tema yang dihadirkan justru dirasa gagal, karena lebih menonjolkan keindahan luar tanpa banyak membawakan latar belakang dari konstelasi kebudayaan yang sebenarnya. Sedangkan dari kelompok pribumi yang jumlahnya hanya sedikit terdapat tiga orang yang dianggap penting, yaitu R. Abdullah Surjosubroto, Wakidi dan Pringadi. Dengan jumlah yang sangat sedikit ini, ternyata mereka hidup menyebar dan saling berjauhan antara yang satu dengan yang lainnya dan melakukan pergerakan sendiri-sendiri. R. Abdullah Surjosubroto atau yang lebih dikenal dengan nama Abdullah Sr. hidup dan melukis di Bandung, Jawa Barat, Wakidi menetap di Sumatra Barat sedangkan Pirngadi berkarya di Jakarta dan lebih sering bekerja untuk ilustrasi penulisan. Dalam melukis pemandangan alam, Abdullah Sr dan Wakidi terlihat lebih produktif dan baik secara teknis jika dibandingkan dengan M.Pirngadi. Pada awalnya kecenderungan pengambilan tema lukisan pemandangan alam dihadirkan oleh pemerintah Hindia Belanda yang mendatangkan para pelukis Belanda untuk melakukan tugas melukiskan pemandangan alam, kota dan beberapa hal lainnya di Indonesia, walaupun ada yang datang sendiri karena keinginan bertualang dan akhirnya tertarik dengan keindahan alam Indonesia. Para pelukis inilah yang akhirnya mengenalkan kepada orang-orang Indonesia seni lukis pemandangan alam yang telah berkembang sejak tiga atau empat abad belakangan di Eropa. Dan akhirnya ada beberapa orang Indonesia yang akhirnya tertarik dengan lukisan pemandangan alam ini. Perkembangan borjuisasi di Eropa membawa pengaruh terhadap perkembangan lukisan pemandangan alam di negeri ini. Di Eropa, perkembangan masyarakat kelas menengah
  • 16. memberikan dampak terhadap perkembangan lukisan alam, hal ini dikarenakan masyarakat kelas menengah, yang mayoritas kaum saudagar dan pengusaha kurang menyukai lukisan yang menggambarkan adegan cerita dari Injil kesusastraan Klasik yang menjadi kegemaran kaum bangsawan. Mereka lebih menyukai lukisan yang menggambarkan hal yang biasa saja seperti lukisan pemandangan alam. Terlebih lagi, lukisan pemandangan alam akan membawa mereka istirahat sejenak dari kesibukan dan kehidupan kota yang bising dan kotor. Para saudagar dan pedagang inilah yang membawa cita-rasa ini ke Indonesia. Karena melakukan interaksi dan pergaulan dengan kaum saudagar dan pedagang inilah, kalangan teratas masyarakat Indonesia yang merupakan kaum terpelajar terpengaruh cita-rasa ini. Dengan adanya pengaruh tersebutlah akhirnya terbentuk konsumen lukisan pemandangan alam di Indonesia. Para saudagar, pedagang Belanda dan kaum terpelajar Indonesia menginginkannya sebagai cinderamata dari alam Indonesia. Sudah tentu hal ini akhirnya meluas ke segala lapisan masyarakat. Karena adanya pasar yang meminati dan kekaguman masyarakat inilah lukisan pemandangan alam berkembang pada masa itu, disamping memang kesenangan dari para seniman itu sendiri untuk melukis pemandangan alam. Para pelukis seperti Abdullah Sr, M.Pirngadi, dan Wakidi sering meluangkan waktunya untuk mengasingkan diri dari kehidupan yang ramai dan pergi ke tempat sepi untuk merenungi pemandangan alam serta dengan tekun malukiskannya. Secara teknis, penggambaran lukisan pemandangan alam ini menggunakan faedah teknis yang telah menjadi kebiasaan dan ketentuan dalam seni lukis Belanda dan Eropa. Dalam teknis ini perspektif harus diperhitungkan secara teliti dan mendetail. Ruang lukisan pun dibagi menjadi tiga bagian : depan, tengah dan belakang. Salah satu dari ruang itu akan ditonjolkan dan diberi cahaya sedangkan ruang-ruang lainnya akan diredam dan dimatikan. Warna-warna pun dipilih dan diambil dengan ketentuan yang lazim, dicampur baik-baik dan menghindari pencampuran di kanvas untuk menjauhkan kesan kotor, dan kemudian digoreskan secara halus di atas kanvas. Pada akhir periode ini, ada beberapa seniman yang cukup dikenal sebagai penerus angkatan sebelumnya. Salah satunya adalah Basuki Abdullah. Basuki Abdullah adalah putra dari Abdullah Sr. yang sempat melakukan studi di Rijks Academie di Den Haag, Belanda. Pada tahun-tahun terakhir masa Hindia Belanda, Basuki Abdullah kerap mengadakan pameran-pameran di beberapa kota-kota besar di Jawa dengan menampilkan karya-karya potret manusia, pemandangan dan binatang. Selain Basuki Abdullah, seniman lain yang cukup dikenal di Jakarta ialah Lee Man Fong. Ia banyak menyoroti tentang kehidupan di pulau dewata Bali melalui tampilan tubuh-tubuh wanita dalam lukisannya. Selain itu, ia juga menghadirkan kehidupan kota Jakarta yang ditampilkan dengan penggambaran penjual kaki lima di pinggiran jalan. Lee Man Fong juga kerap melukis
  • 17. binatang, burung dara menjadi objek yang sangat digemari olehnyayang disusun dalam komposisi bidang yang memanjang ke bawah, sebagaimana lazimnya bentuk lukisan tradisonal Cina. Penggambaran binatang-binatang yang kerap muncul dalam lkisan tradisional Cina seperti kuda dan harimau pun muncul dalam beberapa lukisannya namun dengan penggarapan pribadinya. Periode mooi indie pun memasuki masa akhirnya ketika mendapatkan tentangan dari berbagai pihak terutama S.Sudjojono. Ia berpendapat bahwa lukisan pemandangan alam tak mewakili gambaran masyarakat pada saat itu dimana rakyat Indonesia sedang berjuang melawan penjajah. Dari sinilah dimulai periode baru, realisme sosial.