SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
Kisah Kartini
1. Raden Ajeng Kartini lahir dalam keluarga bangsawan Jawa di Tanah Jawa saat masih menjadi
bagian dari koloni Belanda, Hindia Belanda. Ayah Kartini, Raden Mas Sosroningrat, menjadi Kepala
Kabupaten Jepara, dan ibunya adalah istri pertama Raden Mas ‘, poligami adalah praktik umum di
kalangan bangsawan.
s
Ayah Kartini, RMAA Sosroningrat, pada awalnya kepala distrik Mayong. Ibunya MA Ngasirah,
putri dari Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Teluwakur, Jepara, dan Nyai Haji Siti
Aminah. Pada waktu itu, peraturan kolonial ditentukan bahwa Kepala Kabupaten harus menikahi
seorang anggota bangsawan dan karena MA Ngasirah bukanlah bangsawan yang cukup tinggi.
Biografi R.A Kartini, Ayahnya menikah lagi dengan Raden Ajeng Woerjan (Moerjam), keturunan
langsung dari Raja Madura. Setelah perkawinan kedua ini, ayah Kartini diangkat untuk Kepala
Kabupaten Jepara, menggantikan ayahnya sendiri istri keduanya, RAA Tjitrowikromo.
Ibu Kita Kartini dilahirkan dalam keluarga dengan tradisi intelektual yang kuat. Kakeknya, Pangeran
Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun sementara Kakak Kartini, Sosrokartono
adalah seorang ahli bahasa.
Keluarga Kartini mengizinkannya untuk menghadiri sekolah sampai dia berumur 12 tahun, di antara
mata pelajaran lain, ia fasih berbahasa Belanda, suatu prestasi yang tidak biasa bagi wanita Jawa
pada waktu itu.
Setelah berusia 12 tahun ia harus berdiam diri di rumah, aturan di kalangan bangsawan Jawa pada
masa tersebut, tradisi untuk mempersiapkan para gadis-gadis di usia muda untuk pernikahan mereka.
Gadis pingitan yang tidak diizinkan untuk meninggalkan rumah orangtua mereka sampai mereka
menikah, di mana titik otoritas atas mereka dialihkan kepada suami mereka.
Ayah Kartini memberikan keringanan kepadanya selama pengasingan putrinya, memberikan hak
istimewa seperti memberikan pelajaran menyulam dan kadang-kadang tampil di depan umum untuk
acara khusus.Selama pengasingan itu, Kartini terus mendidik dirinya sendiri. Karena Kartini bisa
berbahasa Belanda, ia mendapatkan beberapa teman pena Belanda. Salah satu dari mereka, seorang
gadis bernama Rosa Abendanon, menjadi temannya sangat dekat. Buku, surat kabar dan majalah
Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa, dan memupuk keinginan untuk
memperbaiki kondisi perempuan pribumi, yang pada waktu itu memiliki status sosial yang sangat
rendah.
Kartini membaca surat kabar Semarang De Locomotief, disunting oleh Pieter Brooshooft, serta
2. leestrommel, sebuah majalah yang diedarkan oleh toko buku kepada para pelanggan. Dia juga
membaca majalah budaya dan ilmiah serta majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie, yang ia
mulai mengirim kontribusi yang diterbitkan. Dari surat-suratnya, jelas bahwa Kartini membaca
segala sesuatu dengan banyak perhatian dan perhatian. Buku-buku yang telah dibacanya sebelum ia
berusia 20 tahun dimasukkan oleh Max Havelaar dan Surat Cinta oleh Multatuli. Dia juga membaca
De Stille Kracht (The Hidden Force) oleh Louis Couperus, karya-karya Frederik van Eeden, Augusta
de Witt, penulis Romantis-feminis Mrs Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah novel anti-perang
oleh Berta von Suttner, Waffen Nieder mati! (Lay Down Your Arms!). Semua berada di Belanda.
Keprihatinan Kartini tidak hanya dalam bidang emansipasi wanita, tetapi juga masalah-masalah
masyarakatnya. Kartini melihat bahwa perjuangan bagi perempuan untuk memperoleh kebebasan,
otonomi dan persamaan hukum itu hanya bagian dari gerakan yang lebih luas.
Orangtua Kartini diatur pernikahannya dengan Raden Adipati Joyodiningrat, Kepala Kabupaten
Rembang, yang sudah memiliki tiga istri. Dia menikah pada tanggal 12 November 1903. Ini
bertentangan dengan keinginan Kartini, tetapi dia setuju untuk menenangkan ayahnya yang sakit.
Suaminya mengerti tujuan Kartini dan memungkinkannya untuk mendirikan sekolah wanita di
sebelah timur pintu gerbang kompleks Kantor Kabupaten Rembang.
Kartini melahirkan seorang anak hasil pernikahannya dengan Raden Adipati Joyodiningrat, Kepala
Kabupaten Rembang pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian pada tanggal 17
September 1904, Kartini meninggal pada usia 25. Dia dimakamkan di Desa Bulu, Rembang.
Terinspirasi oleh contoh Kartini, keluarga Van Deventer mendirikan Yayasan Kartini yang
membangun sekolah untuk perempuan, ‘Sekolah Kartini’ di Semarang pada 1912, diikuti oleh
sekolah-sekolah perempuan lain di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah
lainnya.
Peringatan Hari Kartini pada tahun 1953Pada tahun 1964, Presiden Sukarno menyatakan tanggal
kelahiran Kartini, 21 April, sebagai ‘Hari Kartini’ – Hari Libur Nasional Indonesia. Keputusan ini
telah dikritik. Telah diusulkan bahwa Hari Kartini harus dirayakan dalam hubungannya dengan Hari
ibu Indonesia, pada tanggal 22 Desember sehingga pilihan Kartini sebagai pahlawan nasional tidak
akan menaungi wanita lain yang tidak seperti Kartini, mengangkat senjata untuk melawan penjajah.
Sebaliknya, orang-orang yang mengakui pentingnya Kartini berpendapat bahwa tidak hanya dia
seorang feminis yang ditinggikan status perempuan di Indonesia, dia juga seorang tokoh nasionalis,
dengan ide-ide baru yang berjuang atas nama orang-orang, termasuk di tingkat nasional perjuangan
kemerdekaan.
3. kejadian yang pernah terjadi di kehidupan sehari hari
kejadian yang lucu yang di alami oleh seseorang...........
Panas Sekali di Sini
Seorang pria sedang berlibur ke Bali. Istrinya sedang dalam perjalanan bisnis ke Jakarta dan berencana
bergabung keesokan harinya. Ketika sampai di hotel, pria itu memutuskan untuk mengirimkan e-mail kepada
istrinya. Karena tidak berhasil menemukan kertas memo tempat mencatat alamat e-mail istrinya, ia mencoba
sebisa-bisanya mengirimkan e-mail kepada istrinya.
Sayangnya,dia melupakan satu huruf, dan e-mail tersebut melesat langsung ke seorang wanita yang suaminya baru
saja meninggal tiga hari sebelumnya.
Saat wanita yang sedang berduka itu membaca e-mail tersebut, ia berteriak dengan hebat, lalu jatuh ke lantai dan
pingsan seketika. Keluarganya segera berlari ke dalam ruangannya dan melihat isi e-mail di layar komputer:
”Istriku tercinta, baru saja aku sampai... Segala sesuatu telah disiapkan untuk kedatanganmu besok... Aku sangat
menantikanmu... Oya, panas sekali di sini.”
Kloset
Kejadian ini dialami oleh seorang teman kerja paman saya saat teknologi sudah begitu canggih. Ia tinggal di Jawa
Barat, tepatnya di sebuah kampung yang jauh dari keramaian kota atau dapat dikatakan daerah terpencil. Ia
bekerja di sebuah perusahaan swasta di daerahnya. Kemudian, ia dan beberapa temannya, termasuk paman saya,
diutus perusahaan untuk menghadiri rapat di Bandung.
Di Bandung, mereka menginap di sebuah hotel berbintang lima. Sesampainya di kamar, teman paman saya itu
bingung bercampurbahagia melihat perlengkapan di kamar hotel yang serba mewah dan belum pernah ia temukan
di kampung halamannya.
Saat itu, teman paman saya berniat membasuh muka untuk menyegarkan kulit setelah seharian menempuh
perjalanan jauh. Sewaktu di kamarmandi, ia terheran-heran dengan perlengkapan kamar madi yang begitu mewah
dan sangat asing baginya.Kemudian, mataya tertuju pada sebuah benda yang begitu bagus. Lalu, ia mendekat dan
mengamati benda itu. Benda itu adalah kloset. Ia pun membuka tutup kloset dengan hati-hati. Dia mengira kloset
itu adalah ember tempat menampung air bersih. Lalu, tanpa pikir panjang,dia pun membasuh mukanya dengan a ir
yang ada di dalam kloset.
Keesokan harinya,dengan bangga,dia bercerita kepada rekan-rekannya dan spontan saja mereka,termasuk paman
saya, tertawa terbahak-bahak. Dia makin tak mengerti ketika teman-temannya tertawa sebab dia pikir tidak ada
yang lucu atau salah dengan ceritanya. Ternyata, setelah paman saya memberikan pengertian tentang nama dan
fungsi benda di kamar mandi itu, ia terlihat malu dan spontan mengatakan, ”Iiiiihhh...”
Bendera Setengah Tiang
Cerita ini dialami oleh keluarga kerabatku dengan pembantunya, si mbok yang sudah tua dan sedikit pikun.
Kejadiannya sudah lama sekali. Hari itu tanggal 30 September, tepat dengan hari peringatan G30S/PKI. Karena
majikannya bekerja di instansi pemerintah dan anak -anak masih bersekolah, disuruhlah si mbok untuk
memasangkan bendera setelah tiang.
”Mbok, tolong pasang bendera setengah tiang! Benderanya di dalam lemari, tiangnya ada di gudang.” Begitulah
pesan majikannya sebelum berangkat ke kantor.
Siang hari ketika pulang dari upacara,alangkah kagetnya k eluarga kerabatku melihat tiang bendera yang tinggal
setengahnya dan dipasangi bendera. Spontan mereka menanyai si mbok yang kala itu sedang mencuci pakaian.
”Wong disuruh pasang setengah tiang, ya digergaji aja tiangnya jadi setengah tiang," jawab si mbok polos.
”Sudah dipasangin kok masih ngomel,” gerutu si mbok lagi.
Kerabatku tidak bisa marah. Yang ada hanya perasaan geli dan maklum pada si mbok yang sudah tua dan sedikit
pikun itu.
Kenapa Masih Naik Bus???
Suatu hari, seorang pemuda yang akan menuju ke kampusnya sedang menunggu bus di sebuah halte sambil
merokok. Lalu, datanglah seorang bapak-bapak yang menghampiri pemuda itu.
Bapak : ”Dek, Adek ngerokok?”
Pemuda : ”Iya, Pak.”
Bapak : ”Sudah berapa lama, Dek?”
Pemuda : ”Yaah, paling sekitar dua bulan, Pak!”
Bapak : ”Sehari berapa bungkus, Dek?”
Pemuda : ”Paling satu, kalau nggak dua bungkus, Pak!”
Lalu, bapak itu pun menceritakan tentang bahayanya merokok.
Bapak : ”Dek, tau gak kalau kamu ngerokok itu bahaya tau buat kesehatan?”
Pemuda : ”Iya saya tau kok, Pak!”
Bapak : ”Kamu liat motor itu? Kalau misalnya kamu gak mulai ngerokok dua bulan, trus duitnya itu kamu
tabung, pasti bisa bayar buat DP motor itu.”
Pemuda : ”Ooh...gitu ya, Pak!”
Bapak : “Ya jelas lah, Dek. Saya lebih berpengalaman dari kamu.”
4. Karena gondok dengan si bapak, pemuda itu pun membalas ucapan bapak tersebut.
Pemuda : “Emm..kalau boleh saya tau, bapak ngerokok nggak?”
Bapak : “Ya tidak dong, saya kan menjalani hidup sehat!”
Pemuda : “Trus, kalau gitu kenapa Bapak masih naik bus? Kenapa gak beli motor aja sekalian?”
Bapak : ”*(_)(*&^%$**@@@@##$*”
Cara Cepat Memanggil Istri
Seorang laki-laki muda tampak kebingungan di tengah sebuah pameran. Beberapa kali, ia mondar-mandir dan
celingukan tak menemui apa yang dicari. Melihat kebingungan lelaki ini, satpam pun menghampiri dan
menanyakan apa yang dicari.
Satpam : ”Ada yang bisa saya bantu?”
Lelaki : ”Saya mencari istri saya yang tadi bersama saya, terus hilang di tengah pameran ini, Pak.”
Satpam : “Ciri-cirinya gimana? Biar saya bantu cari.”
Lelaki : “Terima kasih kalau Anda bisa bantu saya. Tolong carikan seorang wanita muda yang cantik untuk
ngobrol dengan saya!”
Satpam : ”Lho kok, bukannya Anda cari istri Anda?”
Lelaki : ”Iya karena itulah saya minta seorang wanita muda dan cantik untuk mengobrol dengan saya sebab
biasanya istri saya akan muncul entah dari mana kalau melihat saya dekat wanita cantik."
Satpam : ”?????”
Cara Ngebedain Sapi
Dua orang pemuda sedang menggembalakan sapi mereka. Sambil menunggu sapi-sapi merumput, keduanya pun
berbincang-bincang di bawah pohon.
Pemuda 1 : ”Hmmmm, kalau dilihat dari depan, sapi kita nggak ada bedanya yah?”
Pemuda 2 : ”Betul juga tuh. Jangan-jangan nanti bisa ketuker.”
Pemuda 1 : ”Gue ada ide!! Gimana kalau kamu potong aja sebelah telinga sapimu? Jadi, kita bisa bedain.”
Pemuda 2 : ”Ide yang bagus.”
Akhirnya, mereka memotong sebelah telinga sapi milik pemuda 2.
Pemuda 1 : ”Wah...akhirnya...sapi kita nggak akan pernah ketuker!”
Pemuda 2 : ”Benar...tapi...kalau dari belakang kok tetap sama ya?”
Pemuda 1 : ”Benar juga. Jadi, gimana dong?”
Pemuda 2 : ”Gini aja, karena sapi gue udah dipotong telinganya, gimana kalau sekarang sapimu yang dipotong
ekornya?”
Pemuda 1 : ”Oke, setuju!!”
Mereka pun memotong ekor sapi milik pemuda 1.
Pemuda 1 : ”Nah...akhirnya sapi kita benar-benar nggak akan pernah tertukar sekarang!”
Pemuda 2 : ”Iya...eh...gimana kalau sekarang kita tes dulu. Tuh, ada anak SD lewat. Kalau anak SD aja bisa
membedakan, apalagi orang dewasa kan?”
Pemuda 1 : ”Benar juga. Ayo, kita panggil anak itu!”
Pemuda 1 : ”Nak, bisa nggak kamu bedain kedua sapi kami?”
Anak SD : ”Jelas aja bisa. Yang satu warnanya putih, yang satu warnanya coklat!”
5. 3. GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Gempa bumi juga terbagi dalam dua
macam. Pertama Gempa bumi vulkanik yang terjadi akibat aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan
yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar
gunung api tersebut.
Kedua gempa bumi tektonik yang disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng
lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang
sangat besar. Sama seperti bencana gunung meletus yang sering terjadi di Indonesia, gempa bumi yang
sering terjadi seperti sekarang ini juga karena pengaruh letak geografis negara kita.