Raden Saleh adalah pelukis terkenal Indonesia abad ke-19 yang lahir di Semarang. Ia berbakat dalam melukis sejak kecil. Kemudian belajar melukis di Belanda dan menggunakan gaya lukis Barat, namun tetap mempertahankan identitas Indonesia dalam karyanya. Raden Saleh dikenal sebagai pelopor seni lukis di Indonesia dan mendapat penghargaan dari berbagai negara.
1. BIOGRAFI RADEN SALEH
Profil Raden Saleh
Nama
Raden Saleh Sjarif
Boestaman
Alias Raden Saleh
Tanggal lahir 1807
Lahir di Semarang, Jawa Tengah
Meninggal
23 April 1880
Buitenzorg, Hindia
Belanda
Makam
Bogor, Jawa Barat,
Indonesia
Kewarganegaraan Indonesia
Hobby Melukis
Profesi Seniman
Tahun aktif 1829 - 1880
Istri Raden Ayu Danudirdja
Ayah
Sayyid Husen bin Alwi
bin Awal bin Yahya
Ibu Mas Adjeng Zarip Husen
Kisah Hidup Raden Saleh Sjarif Boestaman Pelukis Indonesia
Raden Saleh lahir di Semarang pada tahun 1807 dari seorang ayah yang bernama Sayyid
Husen bin Alwi bin Awal bin Yahya dan ibu bernama Mas Adjeng Zarip Husen. Ayahnya
adalah keturunan Arab dan sang ibu orang Jawa asli. Raden Saleh Sjarif Boestaman
pelukis Indonesia pada abad ke 18 berasal dari keluarga ningrat. Tak heran jika beliau
mempunyai banyak kenalan hingga akhirnya mengantarkannya bersekolah sampai ke
2. Belanda. Saat bersekolah di Sekolah Rakyat, bakat seni beliau sudah kelihatan karena ia
suka sekali menggambar.
Setelah beranjak dewasa, Raden Saleh bekerja dengan pemerintah yang saat itu masih pada
pemerintahan Hindia Belanda. Karena beliau dilihat sangat berbakat dalam hal melukis,
kemudian ia dikenalkan dengan pelukis handal asal Belgia bernama A.A.J Payen oleh
Prof. Caspar Reinwardt. Payen sangat tertarik untuk memberikan bimbingan kepada beliau
hingga mengusulkannya untuk belajar di Belanda. Setelah beberapa tahun berada di negeri
Kincir Air, beliau akhirnya berkesempatan mengikuti pameran di Amsterdam dan juga
Den Haag. Raden Saleh Sjarif Boestaman pelukis Indonesia menggunakan teknik seni
lukis ala barat waktu itu, namun demikian ia tidak kehilangan identitasnya sebagai pelukis
yang sering menyindir sifat nafsu manusia ke dalam karyanya.
Penghargaan Raden Saleh
Piagam Anugerah Seni sebagai Perintis Seni Lukis di Indonesia
Bintang Ridder der Orde van de Eikenkoon (R.E.K.)
Commandeur met de ster der Frans Joseph Orde (C.F.J.)
Ksatria Orde Mahkota Prusia (R.K.P.)
Ridder van de Witte Valk (R.W.V.)
LUKISAN KARYA RADEN SALEH
3.
4. ISTILAH-ISTILAH DALAM SENI RUPA BESERTA ARTINYA
1. Abstrak : yaitu sebuah cara mengekpresikan karya seni dengan metoda yang tidak
menggambarkan wujud atau bentuk nyata dari sebuah objek dan bisa jadi memperumit
atau menyerderhanakan wujudu aselinya.
2. Abbozzo : adalah sketsa atau rancangan yang dibuat ketika hendak melukis atau membuat
patung.
3. Applied Art : karya seni yang dibuat untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Atau
biasa disebut karya seni terpan.
4. Apresiator : Orang yang menikmati sebuah karya seni kemudian memberikan komentar
atau penilaian terhadap karya seni yang dinikmatinya.
5. Apresiasi : Penilaian terhadap hasil karya seni
6. Art Nouveau : Sebuah aliran seni rupa modern. Aliran yang berkembang di Eropa dan
Amerika ini memiliki corak yang identik dengan liak-liuk tumbuhan.
7. Artistik : Memiliki nilai keindahan
8. Aesthetic : Keindahan (Baca : Perbedaan Seni dengan Keindahan)
9. Asimetris : Lawan kata dari simetris, yaitu tidak seimbang.
10. Armature : Sebuah kerangka yang terbuat dari Metal untuk menopang atau menahan
beban (biasanya tanah liat) agar tidak terjadi perubahan bentuk. Armature ini biasanya
digunakan oleh pematung dalam proses modelling.
11. Blacu : Kain yang terbuat dari kapas kemudian ditenun. Kain ini merupakan kain dasar
dari kain mori dan pada umumnya berwarna putih. Jenis Kain ini biasa dipakai untuk
membuat kain batik.
12. Barik : Dalam KBBI, Barik berarti garis-garis. Barik menyatakan keadaan dari permukaan
suatu bahan, terlepas bagaimana warna atau penampakan bahan tersebut. Barik biasanya
menampilkan sebuah kesan yang khas.
13. Bidang : Luas atau wilayah permukaan dua dimensi dan dibatasi oleh garis.
14. Batik : Teknik menggambar menggunakan canting dan malam/lilin yang dicairkan di atas
kain mori kemudian dicelupkan pada pewarna pakaian tertentu.
15. Balance : Keseimbangan. Biasanya ungkapan ini digunakan untuk hal-hal yang berkaitan
dengan warna ataupun campuran sebuah bahan.
5. 16. Booth : Stand Pameran. biasanya terdapat di sebuah acara atau event dan digunakan
sebagai media pemasaran atau pameran dari hasil karya seni para seniman.
17. Chiaroscuro : Pemahaman di dalam teknik lukis tentang teknik dan pembagian kualitas
gelap terang.
18. Canting : Alat yang digunakan untuk membatik.
19. Canting Isen : Canting yang digunakan untuk membatik isi bidang dan ornamennya.
20. Canting Reng-rengan : canting yang digunakan ketika pembuatan kerangka batik.
6. BIOGRAFI BASUKI ABDULLAH
Basuki Abdullah adalah seorang pelukis potret. Beliau sangat berbakat terutama ketika
melukis wanita cantik. Keahliannya dalam melukis membuat lukisannya tampak lebih
indah dan cantik dibandingkan dengan wujud asli gambarnya.
Basuki Abdullah juga dikenal sebagai pelukis yang menganut aliran realisme dan
naturalisme.
ASAL BASUKI ABDULLAH
Basuki Abdullah adalah seorang pelukis terkenal yang berasal dari Surakarta, Jawa
Tengah, Hindia Belanda. Beliau lahir pada tanggal 27 Januari 1915 dan meninggal pada
tanggal 5 November 1993 di Jakarta.
Sejak kecil, sekitar umurnya 4 tahun beliau sudah memiliki kegemaran dalam melukis.
Pada saat itu, beliau sempat melukis beberapa tokoh terkenal yang diantaranya adalah
Mahatma Gandhi, Rabindranath Tagore, Yesus Kristus, dan Krishnamurti.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan formal Basuki Abdullah adalah :
1. HIS Katolik dan Mulo Katolik di Solo
2. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Katolik, Solo
3. Academia Voor Beeldende Kunsten di Den Haag, Belanda. Melanjutkan
pendidikan di Belanda karena beliau mendapatkan beasiswa. Selain itu, beliau juga
mendapatkan penghargaan Sertifikat Royal International of Art (RIA).
ORGANISASI YANG PERNAH DI IKUTI BASUKI ABDULLAH
Gerakan Poetra
Pada tanggal 19 Maret 1943 yaitu pada masa penjajahan Jepang, Basuki Abdullah
bergabung dengan Gerakan Poetra (Pusat Tenaga Rakyat). Di Gerakan Poetra, beliau
mendapatkan tugas untuk mengajar seni lukis.
Keimin Bunka Sidhosjo
Keimin Bunka Sidhosjo merupakan sebuah organisasi pusat kebudayaan milik Jepang.
Pada saat itu, beliau mengikuti organisasi ini bersama dengan Affandi Koesoema,
S.Sudjoyono, Otto Djaya dan Basuki Resobawo.
7. PENGHARGAAN YANG DIDAPATKAN BASUKI ABDULLAH
Semasa hidupnya, Basuki Abdullah banyak mendapatkan penghargaan dari berbagai
pihak. Beberaoa contoh penghargaannya yaitu :
1. Memenangkan sayembara melukis dengan mengalahkan 87 pelukis Eropa
pada tanggal 6 September 1948.
2. Menjadi pelukis Istana Merdeka
3. Mendapatkan beasiswa untuk belajar di Akademik Seni Rupa di Belanda.
4. Mendapatkan penghargaan Sertifikat Royal International of Art (RIA)
HASIL KARYA LUKISAN BASUKI ABDULLAH