More Related Content
Similar to management control system journal (20)
management control system journal
- 1. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA
PT CAKRA COMPACT ALUMINIUM INDUSTRIES
OLEH :
NAMA : FRISILIA WIHASFINA HAFIZ
NIM : 040503073
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
2007
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 2. Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 3. PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT.
Cakra Compact Aluminium Industries.
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat,
dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi
level program S1 Reguler Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas,
benar apa adanya, dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.
Medan, 17 Desember 2007
Yang Membuat Pernyataan,
(Frisilia Wihasfina Hafiz)
NIM : 040503073
i
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 4. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjarkan kehadirat Allah SWT , yang telah memberi
rahmat, hidayah, kesehatan, dan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Sholawat serta salam semoga senantiasa
selalu tercurahkan kepada Rasullullah SAW.
Sepanjang proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini penulis ini ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs.Arifin Akhmad, MSi, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, MAcc selaku Sekertaris Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku
Dosen Pembanding II.
4. Bapak Zainul Bahri Torong, SE, MSi, selaku Dosen Pembimbing. Terima
kasih yang sebesar – besarnya atas segala waktu, kesempatan, bimbingan,
dan arahan yang diberikan untuk penulis selama proses penyusunan dan
penyelesaian skripsi ini.
ii
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 5. 5. Ibu Dra.Naleni Indra,MM, selaku Dosen Pembanding I. Terima kasih atas
saran-saranya.
6. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis selama kuliah di Universitas Sumatera Utara.
7. Bapak Pimpinan PT. Cakra Compact Aluminium Industries, juga kepada
Bang Manan dan Kak Mila. Terima kasih atas kerja sama dan bantuannya
dalam pengisian kuesioner.
8. Semua Staff Jurusan Akuntansi (Kak Dame, Bang Chairil, Bang Oyong,
dll). Terima kasih telah membantu menyiapkan segala administrasi dan
keperluan penulis di Jurusan Akuntansi USU.
9. Kedua Orang Tua penulis. Terima kasih atas kasih sayang dan
dukungannya, serta didikan yang amat sangat berguna ini.
10. Kedua saudara laki-laki penulis, atas dukungan dan kritik membangunnya.
11. Sumber motivasi penulis, Ifhan Taufiq Lubis. Terima kasih atas semua
dukungan dan semangatnya untuk penulis.
12. Sahabat-sahabat penulis, LiaRaraDesi, NdahChaRi. Terima kasih atas
waktu yang indah serta dukungan yang tak henti.
13. Teman-teman penulis, Doli M Jaffar, Fajri, Yudha. Terima kasih atas
bantuannya dalam penulisan skripsi ini. Juga kepada teman-teman
akuntansi 04 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Segenap daya telah penulis usahakan, namun demikian skripsi ini jauh
sempurna dan masih banyak kelemahan-kelemahan yang semata-mata disebabkan
iii
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 6. keterbatasan pengetahuan penulis Untuk itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis menerima setiap saran dan kritik yang membangun bagi kesempurnaan
skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
khususnya di bidang akuntansi.
Medan, Desember 2007
Penulis,
(Frisilia Wihasfina Hafiz)
NIM : 040503073
iv
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 7. ABSTRAK
Pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran telah menarik perhatian
para peneliti beberapa tahun belakangan ini. Beberapa riset mengenai hubungan
partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial
mengindikasikan hasil yang tidak konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan ada tidaknya dan bagaimana pengaruh partisipasi dalam
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari persepsi manajer-
manajer yang terlibat dalam penyusunan anggaran termasuk manajer middle dan
manajer lower. Data tersebut diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap 32
manajer. Model analisis yang digunakan adalah regresi linar sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh
terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini juga menemukan bahwa partisipasi
anggaran memiliki pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Kata kunci : Partisipasi Anggaran, Kinerja Manajerial
v
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 8. ABSTRACT
The effect of participation in the budgeting process has been attracting
researcher’s attention for many years. Prior researches on the relationship
between budgetary participation with managerial performance indicate that there
were no consistent conclusions in their results. This research aim to examination
how influence of budgetary participation variable on the managerial
performance.
The data that used in this research get from managers perceptions that
involved in budgetary arrangement including middle managers and lower
managers. Those data were obtained with questioners distribution for 32
managers. Analysis model that used is simple regression.
The result in this research indicate that budgetary participation has effect
towardmanagerial performance. This research also found that budgetary
participation has positive effect toward managerial performance.
Keywords : Budgetary Participation, Managerial Performance
vi
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 9. DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN............................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
ABSTRAK..................................................................................................... v
ABSTRACT................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Perumusan Masalah................................................................... 4
C. Perumusan Masalah................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Fungsi Anggaran............................................... 6
1. Pengertian Anggaran.............................................................. 6
2. Fungsi Anggaran.................................................................... 7
B. Penyusunan Anggaran................................................................. 8
1. Pendekatan Dalam Penyusunan Anggaran............................... 8
2. Faktor Manusia Dalam Penyusunan Anggaran...................... 9
C. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran.................................... 8
vii
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 10. 1. Pengertian Partisipasi............................................................. 10
2. Keunggulan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran............ 11
3. Kelemahan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran............. 13
4. Hubungan Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial................................................. 14
D. Kinerja Manajerial..................................................................... 15
E. Penelitian Terdahulu.................................................................. 21
F. Kerangka Konseptual................................................................. 23
G. Hipotesis Penelitian.................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian................................................................. 25
B. Populasi dan Sampel Penelitian................................................. 25
C. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel........................ 26
D. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................... 27
E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data.......................................... 28
F. Pengujian Kualitas Data ........................................................... 29
G. Uji Asumsi Klasik...................................................................... 31
H. Model dan Teknik Analisis Data............................................... 32
I. Pengujian Hipotesis.................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.......................................................................... 35
1. Gambaran Umum PT Cakra Compact Industries.................. 35
a. Sejarah Singkat dan Aktivitas............................................. 35
viii
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 11. b. Struktur Organisasi............................................................. 38
B. Pembahasan................................................................................ 41
1. Statistik Deskriptif................................................................. 41
2. Hasil Uji Kualitas Data.......................................................... 42
3. Hasil Uji Asumsi Klasik........................................................ 44
4. Hasil Pengujian Hipotesis...................................................... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................ 52
B. Keterbatasan Penelitian.............................................................. 53
C. Saran........................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 56
LAMPIRAN
ix
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 12. DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 3.1 Rencana Jadwal Waktu Penelitian............................................. 28
Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif............................................................ 41
Tabel 4.2 Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel X............................... 43
Tabel 4.3 Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Y............................... 44
Tabel 4.4 Variables Entered/Removed...................................................... 48
Tabel 4.5 Model Summary......................................................................... 48
Tabel 4.6 Anova......................................................................................... 49
Tabel 4.7 Coefficients................................................................................ 50
x
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 13. DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian......................................... 24
Gambar 4.1 Normal P-Plot of Regression Standarized Residual............ 45
Gambar 4.2 Histogram............................................................................ 46
Gambar 4.3 Scatterplot............................................................................ 47
xi
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 14. DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabulasi Hasil Kuesioner Partisipasi Anggaran
Lampiran 2 Tabulasi Hasil Kuesioner Kinerja Manajerial
Lampiran 3 Reliability Partisipasi Anggaran
Lampiran 4 Reliability Kinerja Manajerial
Lampiran 5 Descriptives dan Regression
Lampiran 6 Charts
Lampiran 7 Kuesioner Penelitian
Lampiran 8 Struktur Organisasi
xii
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 15. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan sebagai suatu unit kesatuan yang terintegrasi, dengan tujuan
menghasilkan laba dewasa ini dituntut untuk dapat bersaing dalam ligkungan
bisnis. Agar dapat bersaing, perusahaan harus melaksanakan fungsi-fungsi dalam
manajemen, terutama fungsi perencanaan. Menurut Nafarin (2004:5),
”perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi
mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam
mencapai tujuan yang diinginkan”. Komponen penting dalam fungsi perencanaan
adalah dengan membuat anggaran.
Menurut Hansen dan Mowen (2004 :354), ”anggaran adalah suatu rencana
kuantitatif dalam bentuk moneter maupun nonmoneter yang digunakan untuk
menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan dalam satuan operasi”. Oleh
karena pentingnya anggaran dalam suatu perusahaan, dibutuhkan penyusunan
anggaran yang baik. Anggaran yang disusun hendaknya dapat mengakomodir
kepentingan setiap departemen yang terkait dalam pelaksanaannya. Untuk itu
diperlukan partisipasi dalam penyusunan anggaran oleh berbagi pihak dalam
perusahaan. Baik dari manajemen tingkat atas ( top level management ) maupun
manajemen tingkat bawah (lower level management ). Pihak-pihak inilah yang
akan memainkan peranan penting dalam mempersiapkan dan mengevaluasi
berbagai alternatif dari partisipasi dalam proses penyusunan anggaran.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 16. 2
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:86) ”Terdapat tiga pendekatan
yang digunakan dalam penyusunan anggaran, yaitu top – down (pendekatan dari
atas ke bawah), bottom – up (pendekatan dari bawah ke atas) dan pendekatan lain
yang merupakan gabungan dari kedua pendekatan tersebut, yaitu pendekatan
partisipasi”. Inti dari partisipasi dalam penyusunan anggaran adalah diperlukan
kerjasama antara seluruh tingkatan organisasi. Manajer puncak biasanya kurang
mengetahui bagian sehari-hari, sehingga harus mengandalkan informasi anggaran
yang lebih rinci dari bawahannya. Dari sisi lain, manajer puncak mempunyai
perspektif yang lebih luas atas perusahaan secara keseluruhan yang sangat vital
dalam pembuatan anggaran secara umum. ”Setiap tingkatan tanggung jawab
dalam suatu organisasi harus memberikan masukan terbaik sesuai dengan
bidangnya dalam suatu sistem kerjasama penyusunan anggaran” (Garrison dan
Noreen, 2000:409).
Partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran kemungkinan juga dapat
mempengaruhi kinerja manajerial, karena dengan adanya partisipasi bawahan
dalam menyusun anggaran, maka bawahan merasa terlibat dan harus bertanggung
jawab pada pelaksanaan anggaran. Sehingga diharapkan bawahan dapat
melaksanakan anggaran dengan lebih baik dan pada akhirnya bisa meningkatkan
kinerja manajerialnya.
Untuk itu diperlukan suatu pengujian terhadap pengaruh partisipasi dalam
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Apakah partisipasi dalam
penyusunan anggaran memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial atau tidak.
Penelitian tentang hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 17. 3
dengan kinerja manajerial dalam beberapa dasawarsa belakangan ini mengalami
ketidakkonsistensian.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Bass dan Leavitt (1963);
Schuler dan Kim (1976); Brownell dan McInnes (1986), Brownell (1982b),
Indriantoro (1993), Sinambela (2003), dan Prasetyaningtiyas (2006) menemukan
bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan
anggaran dengan kinerja manajerial. Hasil penelitian yang berbeda dihasilkan oleh
Milani (1975) dan Riyanto (1996). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang tidak signifikan di antara keduanya, bahkan penelitian
lain seperti Bryan dan Locke (1967), dan Chenhall dan Brownell (1988)
melaporkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut bertolak belakang atau
negatif. Untuk itu peneliti tertarik untuk membuktikan pengaruh partisipasi dalam
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
PT. Cakra Compact Aluminium Industries yang terletak di Jl. Raya
Medan-Tg.Morawa Km. 11 Tanjung Morawa, Deli Serdang Sumatera Utara
merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri
aluminium yang bertujuan konstruksi. Perusahaan ini menghasilkan aluminium
dalam bentuk billet, extrusion, dan fabrication, dimana 95% hasil produksinya
diekspor ke luar negeri. Perusahaan ini memiliki pekerja lapangan sebanyak 480
orang dan pegawai administrsi sebanyak 80 orang.
Karena perusahaan ini memproduksi aluminium, maka dalam
pengolahannya selain sangat tergantung pada pasokan bahan baku, juga sangat
bergantung dengan ketersediaan listrik dan bahan bakar. Kenaikan harga BBM
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 18. 4
dan gangguan pasokan listrik di Sumatera Utara yang terjadi belakangan ini tentu
saja sangat mempengaruhi perusahaan ini. Saat fenomena itu terjadi, yang
pertama sekali menghadapi kendala tentu saja para karyawan dan manajer bawah.
Anggaran yang telah disusunpun tidak dapat terwujud. Namun, apakah mereka
secara individu ikut bertanggung jawab? Para karyawan dan manajer bawah yang
terlibat secara langsung dengan dampak fenomena tersebut tentu saja memiliki
pengalaman dan pengetahuan tentang hal-hal semacam itu. Untuk itu, saat
anggaran berikutnya dibuat, partisipasi mereka tentu sangat diperlukan agar dapat
menghasilkan anggaran yang tepat dan menimbulkan rasa tanggung jawab di
setiap individu.
Memperhatikan betapa pentingnya partisipasi dalam penyusunan
anggaran, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja manajerial, peneliti
menetapkan judul : “ Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial Pada PT.Cakra Compact Aluminium Industries. “
B. Perumusan masalah
Dari uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
“Apakah partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap
kinerja manajerial pada PT.Cakra Compact Aluminium Industries ? “
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh
partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Sesuai
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 19. 5
dengan latar belakang yang peneliti kemukakan dan perumusan masalah maka
penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ada pengaruh antara
partisispasi anggaran dengan kinerja manajerial pada PT. Cakra Compact
Aluminium Industries.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat dalam memperdalam pengetahuan
peneliti di bidang akuntansi manajemen dan sistem pengendalian
manajemen khususnya mengenai hubungan partisipasi penyusunan
anggaran dan kinerja manajerial.
2. Bagi PT.Cakra Compact Aluminium Industries, khususnya untuk pihak
manajemen. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi dan
informasi sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan partisipasi
anggaran lebih efektif untuk peningkatan kinerja manajerial.
3. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi
dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 20. 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Fungsi Anggaran
1. Pengertian Anggaran
Mulyadi (2001:488) mendefinisikan anggaran (budget) ”sebagai suatu
rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan
moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu
satu tahun”. Anthony dan Govindarajan (2005:90) mendefinisikan anggaran
”sebagai sebuah rencana keuangan, biasanya mencakup periode satu tahun dan
merupakan alat-alat untuk perencanaan jangka pendek dan pengendalian
dalam organisasi”. Hansen dan Mowen (2004:354) mendefinisikan anggaran
”sebagai suatu rencana kuantitatif dalam bentuk moneter maupun nonmoneter
yang digunakan untuk menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan dalam
satuan operasional”.
Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran merupakan
rencana kuantitatif dalam bentuk moneter dan nonmoneter sebagai alat
koordinasi, komunikasi, perencanaan dan pengendalian laba dalam jangka
waktu tertentu. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
anggaran merupakan perencanaan yang terjadi pada jangka pendek secara
kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter dan satuan ukuran lain untuk
menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 21. 7
sebagai alat manajemen untuk perencanaan, pengendalian serta penilaian
kinerja manajemen dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
2. Fungsi Anggaran
Menurut Garrison (2000:404) ”Perusahaan tidak akan mencapai
tingkat kesuksesan maksimal jika tidak menggunakan sistem penganggaran
terkoordinasi”. Garrison (2000:404) menyatakan bahwa ”fungsi anggaran
adalah pengendalian dan perencanaan. Perencanaan mencakup pengembangan
tujuan untuk masa depan, sedangkan pengendalian digunakan untuk menjamin
bahwa seluruh fungsi manajemen dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan sebelumnya”.
Siegel dan Marconi (1989:115) menyebutkan bahwa anggaran
memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses perencanaan
perusahaan sebagai hasil dari perundingan antara anggota
organisasi yang dominan, yang menunjukkan persetujuan
organisasi mengenai tujuan-tujuan operasi untuk masa depan.
2. Anggaran merupakan blueprint bagi perusahaan untuk bertindak
yang menggambarkan prioritas manajemen dalam mengalokasikan
sumber daya, dan menunjukkan bagaimana bagian organisasi
diharapkan bekerja dalam mencapai keseluruhan tujuan
perusahaan.
3. Anggaran bertindak sebagai alat komunikasi internal yang
menghubungkan berbagai departemen atau divisi dalam organisasi
dan dengan manajemen puncak.
4. Anggaran bertindak sebagai standar untuk melakukan evaluasi.
5. Anggaran sebagai alat pengendali yang memungkinkan manajemen
menunjukkan area dimana perusahaan kuat dan lemah
6. Anggaran berusaha mempengaruhi dan memotivasi manajer untuk
bertindak efektif dan efisien
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 22. 8
B. Penyusunan Anggaran
1. Pendekatan Dalam Penyusunan Anggaran
Anthony dan Govindarajan (2005:86) menyatakan bahwa ”terdapat
dua pendekatan utama dalam penyusunan anggaran, yaitu pendekatan dari atas
ke bawah (top down approach) dan pendekatan dari bawah ke atas (bottom up
approach). Pendekatan lain merupakan gabungan dari kedua pendekatan
tersebut, yaitu pendekatan partisipasi”.
Pada pendekatan dari atas ke bawah, anggaran yang harus
dilaksanakan oleh manajer pusat pertanggungjawaban ditetapkan oleh
manajemen puncak. Keuntungan pendekatan ini antara lain adalah proses
anggaran yang membutuhkan waktu yang lebih hemat, dukungan kuat dari
manajemen puncak dalam pengembangan anggaran serta prosesnya menjadi
lebih mudah dikendalikan oleh manajemen puncak. Sedangkan kelemahannya
adalah kurangnya komitmen dari para pelaksana anggaran tersebut.
Pendekatan ini biasanya diterapkan pada organisasi yang memiliki struktur
tersentralisasi.
Dalam pendekatan dari bawah ke atas, para manajer pusat
pertanggungjawaban sebagai pelaksana anggaran mengajukan usul untuk
ditelaah dan dinegoisasikan dengan manajemen puncak. Keuntungan
pendekatan ini bahwa partisipasi terlalu sering menimbulkan konflik dan akan
memakan waktu yang panjang dalam prosesnya. Bila yang disusulkan para
manajer pusat pertanggungjawaban tidak dikendalikan secara seksama oleh
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 23. 9
manajeman puncak, maka target anggaran mungkin tidak sesuai dengan tujuan
organisasi secara keseluruhan.
Pendekatan partisipasi adalah gabungan dari pendekatan top down dan
pendekatan bottom up. Pendekatan ini dianggap pendekatan yang paling
efektif karena kerjasama dan interaksi antara manajemen puncak dengan
manajemen pusat pertanggungjawaban dalam menyusun anggaran akan
menghasilkan anggaran yang benar-benar mendapat dukungan dari kedua
belah pihak sehingga diharapkan ada komitmen yang kuat untuk
melaksanakannya. Anggaran disusun oleh setiap manajer pusat
pertanggungjawaban yang ada dengan berpedoman pada tujuan, strategi dan
kebijakan pokok yang telah ditetapkan. Kelemahan pendekatan top down dan
bottom up dapat dikurangi sehingga bawahan akan merasa dirinya
diperhitungkan dan efektivitas pelaksanaan yang lebih terjamin.
2. Faktor Manusia Dalam Penyusunan Anggaran
Proses penyusunan anggaran biasanya dimulai ketika manajer
menerima hasil forecast ekonomi dan sasaran-sasaran untuk tahun atau
periode yang akan datang dari manajemen puncak dan inilah yang dijadikan
pedoman untuk penyusunan anggaran. Dalam beberapa perusahaan, anggaran
disusun oleh para manajer puncak tanpa atau sedikit konsultasi dengan
manajer-manajer tingkat bawah. Tetapi sebahagian perusahaan, anggaran
disiapkan, paling tidak permulaan oleh para karyawan yang harus melakukan
kegiatan. Anggaran kemudian dkirim ke atas untuk dimintakan
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 24. 10
persetujuanatasan. Penyusunan anggaran tipe bottom up ini mempunyai
banyak kebaikan organisasi, yaitu antara lain anggaran akan lebih realistik,
menaikkan partisipasi, moral dan kepuasan kerja karyawan dan sebagainya.
Bagaimanapun juga, penyusunan anggaran merupakan tanggungjawab
manajer lini, yang mungkin mendapatkan bantuan informasi dan teknis dari
staf kelompok perencanaan atau departemen anggaran. Selama proses
penyusunan anggaran, sumber daya-sumber daya organissi dialokasikan, dan
para manajer mungkin merasa takut bahwa mereka tidak akan diberi bagian
yang adil.
Pemikiran dasar dalam memahami manusia adalah keyakinan bahwa
partisipasi berpotensi besar mengatasi masalah dalam suatu organisasi.
Peningkatan produktivitas timbul atas adnya kebebasan dalam berkreasi pada
tiap individu, yang kemudian pemimpin berperan dalam menciptakan suatu
iklim yang memungkinkan para anggota berpartisipasi penuh dalam proses
pengambilan keputusan. Pada gilirannya, para individu yang berpartisipasi
menghargai tanggung jawab yang diberikan pada mereka, sehingga moral
menjadi tinggi dan motivasi bertambah.
C. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
1. Pengertian Partisipasi
Menurut Robbins (2003:179) ”Partisipasi merupakan suatu konsep
dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat
tertentu bersama atasannya”. Sementara Brownell (1982a) dalam Supomo dan
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 25. 11
Indriantoro (1998) menyatakan bahwa ”partisipasi dalam penyusunan
anggaran merupakan proses dimana individu terlibat dalam penyusunan target
anggaran, lalu individu tersebut dievaluasi kinerjanya dan memperoleh
penghargaan berdasarkan target anggaran”.
Menurut Kennis (1979) “Pada penyusunan dengan menggunakan
pendekatan partisipasi, informasi anggaran yang didapat oleh manajemen
puncak, digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial fungsional dan
mendistribusikan penghargaan dan hukuman”. Sehingga, sampai sedemikian
pentingnya anggaran partisipasi dalam memainkan peran untuk meningkatkan
sikap dan kinerja manajerial. “Penggunaan anggaran untuk pengendalian,
evaluasi kerja, komunikasi, dan koordinasi menyiratkan untuk membawa
banyak dimensi prilaku” (Hansen dan Mowen, 2000: 714).
Inti dari partisipasi anggaran adalah diperlukan kerjasama antara
seluruh tingkatan organisasi. Manajer puncak biasanya kurang mengetahui
bagian sehari-hari, sehingga harus mengandalkan informasi anggaran yang
lebih rinci dari bawahannya. Dari sisi lain, manajer puncak mempunyai
perspektif yang lebih luas atas perusahaan secara keseluruhan yang sangat
vital dalam pembuataanggaran secara umum. Menurut Garrison dan Noreen
(2000:409) “Setiap tingkatan tanggung jawab dalam suatu organisasi harus
memberikan masukan terbaik sesuai dengan bidangnya dalam suatu sistem
kerjasama penyusunan anggaran”.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 26. 12
2. Keunggulan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
Nur Indriantoro (1993) dalam Poerwati (2002) berpendapat bahwa
Kinerja dinyatakan efektif apabila tujuan anggaran tercapai dan
bawahan mendapat kesempatan terlibat dan berpartisipasi dalam
proses penyusunan anggaran serta memotivasi bawahan
mengidentifikasi dan melakukan negoisasi dengan atasan mengenai
target anggaran, menerima kesepakatan anggaran dan
melaksanakannya sehingga dapat menghindarkan dampak negatif
anggaran yaitu faktor kriteria kinerja, sistem pengahargaan (reward)
dan konflik.
Siegel dan Marconi (1989:139) menyatakan bahwa
Keuntungan dari partisipasi adalah memacu peningkatan moral, dan
inisiatif bagi mereka untuk mengembangkan ide dan informasi pada
seluruh tingkat manajemen, meningkatkan group cohesiveness yang
kemudian meningkatkan kerjasama antarindividu dalam pencapaian
tujuan, terbentuknya group internalization yaitu penyatuan tujuan
individu dan organisasi, menghindari tekanan dan kebingungan dalam
melaksanakan pekerjaan dan manajer menjadi tanggapterhadap
masalah-masalah sub unit tertentu serta memiliki pemahaman yang
lebih baik tentangketergantungan antar departemen.
Garrison dan Noreen (2000) dalam Anggraeni (2003) menyatakan
bahwa
Keunggulan partisipasi adalah menghargai pendapat dan pandangan
tingkat menengah dan bawah sehingga mereka lebih cenderung
terdorong untuk mencapai anggaran. Selain itu, dalam penganggaran
partisipasi terdapat sistem kendali yang unik, yaitu kesalahan dan
tanggung jawab terdapat pada penyusun anggaran itu sendiri sehingga
mereka tidak dapat berdalih bahwa anggarannya tidak masuk akal
untuk dicapai
Sementara Anthony dan Govindarajan (2005:93) menyatakan bahwa
penganggaran partisipasi memiliki dua keunggulan yaitu:
1. Tujuan anggaran akan dapat lebih mudah diterima apabila
anggaran tersebut berada dibawah pengawasan manajer.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 27. 13
2. Penganggaran partisipasi menghasilkan pertukaran informasi yang
efektif antara pembuat anggaran dan pelaksana anggaran yang
dekat dengan produk dan pasar.
3. Kelemahan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
Hansen dan Mowen (2005:90) menyatakan bahwa “penganggaran
partisipasi dapat menyebabkan pembuatan standar yang terlalu tinggi sejak
tujuan yang dianggarkan menjadi tujuan manajer”. Sementara Dunk (1993)
dan Yuwono (1999) menyatakan “penganggaran partisipasi dapat
menyebabkan senjangan anggaran, yaitu perbedaan antara jumlah sumber
daya yang sebenarnya diperlukan untuk menyelesaikan tugas secara efisien
dengan jumlah yang diajukan oleh manajer yang bersangkutan untuk
mengerjakan tugas yang sama”.
Menurut Hansen dan Mowen (2004:362) ada 3 masalah yang timbul
yang menjadi kelemahan dalam partisipasi penganggaran antara lain :
1. Pembuatan standar yang terlalu tinggi atau rendah, sejak yang
dianggarkan menjadi tujuan manajer.
2. Slack anggaran, adalah perbedaan antara jumlah sumberdaya yang
sebenarnya diperlukan untuk menyelesaikan tugas secara efisien
dengan jumlah yang diajukan oleh manajer yang bersangkutan
untuk mengerjakan tugas yang sama
3. Pseudoparticipation, yang mempunyai arti bahwa perusahaan
menggunakan partisipasi dalam partisipasi penganggaran padahal
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 28. 14
sebenarnya tidak. Dalam hal ini bawahan terpaksa menyatakan
persetujuan terhadap keputusan yang akan diterapkan karena
perusahaan membutuhkan persetujuan mereka (Argyris, 1952
dalam Supomo dan Indriantoro, 1998).
4. Hubungan Partisipasi Dalam Penyusunan AnggaranTerhadap Kinerja
Manajerial
Menurur Bambang Supomo (1998)
Partisipasi dalam penyusunan anggaran umumnya dinilai sebagai
pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan knerja anggota
organisasi. Para bawahan yang merasa aspirasinya dihargai dan
mempunyai pengaruh pada anggaran yang disusun akan lebih
mempunyai tanggung jawab dan konsekuensi moral yang akan
meningkatkan kinerja sesuai yang ditargetkan dalam anggaran.
Penelitian mengenai partisipasi anggaran dan pengaruhnya terhadap
kinerja manajerial merupakan salah satu bidang penelitian yang mengalami
ketidakkonsistensian. Penelitian Nur Indriantoro (1993) menemukan
hubungan positif dan signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja
manajerial. Begitu juga dengan penelitian Brownell dan McInnes (1986) yang
melakukan penelitian terhadap para manajer tingkat menengah pada
perusahaan manufaktur, menemukan hubungan positif antara kedua variabel
tersebut. Menurutnya perilaku manajer itu dapat terjadi karena partisipasi
memberikan kesempatan pada bawahan untuk menjalankan anggaran yang
dapat dicapai dengan lebih mudah bila dibanding tanpa partisipasi.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 29. 15
Argyris (1952) dalam Bachtiar dan Susilowati (1998) menyarankan
perlunya penggunaan partisipatif dalam organisasi. Partisipasi penganggaran
akan dapat menghindari sikap perlawanan karyawan kepada atasan dan
menghindari rasa tertekan pada diri supervisor. Sehingga hal tersebut dapat
menimbulkan efisiensi, kerjasama yang baik dan menghindari perpecahan.
Semua pengaruh partisipasi diatas mencerminkan dampak positif terhadap
kinerja para supervisor.
Sedangkan penelitian Bambang dan Indriantoro (1998) menunjukkan
partisipasi anggaran tidak mempunyai pengaruh secara langsung terhadap
kinerja manajerial. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang
dilakukan Poerwati (2002) yang hasil penelitiannya menunjukkan partisipasi
anggaran tidak mempunyai pengaruh secara langsung terhadap kinerja
manajerial.
D. Kinerja Manajerial
Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2000) memberiakan suatu
kesamaan antara kinerja dengan prestasi kinerja, dengan suatu konsep
defenisinya, yaitu : Istilah kinerja aberasal dari Job Performance atauActusl
Performance (kinerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kulitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 30. 16
Sementara itu Hasibuan (1997:) mengatakan ”Kinerja adalah suatu hasil
kerja yang dicapai seseorang dalam melakasanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasrkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta
waktu”. Simamora (1995:76) mengemukakan ”Kinerja karyawan adalah tingkat
terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratanpekerjaan.
Penilaian kinerja pada umumnya mencakup baik aspek kualitatif maupun
kuantitatif dari pelaksanaan pekerjaan”.
Berdasarkan defenisi di atas maka dpat disimpulkan bahwa kinerja adalah
suatu upaya dalam melaksanakan tugas, sehingga sasaan yang diinginkan dapat
tercapai berdasarkan atas kemampuan yang dimiliki karyawan atas masalah yang
dihadapi pada saat melaksanakan pekerjaan. Dalam mencapai sasaran atas
peningkatan kinerja maka diperlukan suatu pertimbangan atas faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi masalah tersebut. Hal ini penting sebagi titik tolak dari suatu
pelaksanaan konsep dalam usaha meningkatkan kinerja. Menurut Mangkunegara
(2000:65) menyatakan ”Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja
adalah fakor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation).
Seperti halnya “Teori X dan Y Donald McGregor – Manusia Baik dan
Jahat, teori motivasi ini menyatakan bahwa cara pandang seorang pemimpin akan
mempengaruhi caranya memotivasi bawahan” dalam Robbins (2003:210). Teori
X, yaitu pemimpin menganggap bawahan : membenci pekerjaannya, membenci
tanggung jawab, tidak terlalu berambisi, tidak mempunyai gagasan, tidak mampu
menyelesaikan masalah, hanya memikirkan uang, perlu dikendalikan secara ketat,
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 31. 17
pemalas dan tidak dapat dipercaya. Sehingga pemimpin tersebut akan memotivasi
dengan cara cara berikut:
· Mengatakan dengan jelas apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana
membuat semua keputusan
· Melakukan pengawasan secara ketat
· Tidak menghendaki adanya partisipasi
· Mengharapkan kontribusi minimum dalambentuk gaji
Sementara Teori Y, pemimpin menganggap bawahan: menikmati
pekerjaannya, bersedia memberi kontribusi, bersedia menerima tanggung jawab,
dapat membuat keputusan bagi diri sendiri, mampu menanggulangi masalah-
masalah, mampu membuat rencana rencana jangka panjang dan mencapainya.
Sehingga pemimpin tersebut akan memotivasi dengan cara-cara berikut:
· Memberi kesempatan untuk membuat keputusan
· Memberi tanggung jawab
· Memberi mereka kesempatan memberikan saran-saran dalam menjalankan
pekerjaan
· Memberi penghargaan dengan cara lain, bukan hanya dengan uang.
Kinerja merupakan faktor penting yang digunakan untuk mengukur
efektifitas dan efisiensi organisasi. Dalam penelitian ini, defenisi kinerja yang
digunakan mengacu pada penelitian Mahoney et al, (1963) dalam Supomo dan
Indriantoro (1998). Kinerja manajerial didasarkan pada fungsi – fungsi
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 32. 18
manajemen yang ada dalam teori manajemen klasik yaitu: perencanaan,
koordinasi, evaluasi, pengaturan staffing, negosiasi, investigasi, perwakilan dan
pengawasan.
1. Perencanaan
”Perencanaan meliputi pemilihan strategi, kebijakan, program dan
prosedur untuk mencapai tujuan perusahaan. Tanggungjawab untuk
perencanaan tidak dapat sama sekali dipisahkan dari pelaksanaan
manajerial sebab semua merencanakan, baik manajemen puncak, tengah,
atau dasar dari suatu struktur organisasi” (Koontz et al., 1996). Menurut
Welsch (2000: 4). ”Dalam kaitannya dengan fungsi perencanaan, anggaran
merupakan tujuan yang ditetapkan untuk dicapai dalam periode tertentu.
Dalam perencanaan kegiatan diperlukan adanya umpan balik”. Umpan
balik diperlukan untuk:
(1) Memperbaiki kinerja yang kurang baik
(2) Mengatasi kejadian-kejadian yang tidak terantisipasi
(3) Mendapatkan manfaat dari pengembangan rencana baru.
2. Investigasi
Menurut Supomo dan Indriantoro (1998)
Laporan dari setiap manajer pada pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya, menjelaskan kinerja manajerial yang bersangkutan.
Untuk menyusun laporan tersebut, manajer melaksananakan salah
satu fungsimanajemen, yaitu investigasi. Dalam hal ini manajemen
bertugas untuk mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk
catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan
persediaan, dan analisa pekerjaan.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 33. 19
3. Koordinasi
”Setiap fungsi manajerial adalah pelaksana koordinasi. Kebutuhan
akan mengsinkronisasikan tindakan individu timbul dari perbedaan dalam
pendapat mengenai bagaimana cita-cita kelompok dapat dicapai atau
bagaimana tujuan individu atau kelompok diperpadukan” (Koontz et al.,
1996). ”Koordinasi ini bisa dilakukan dengan tukar menukar informasi
dengan bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan
program, memberitahu departemen lain, dan berhubungan dengan manajer
lain” (Supomo dan Indriantoro, 1998)
4. Evaluasi
Supomo dan Indriantoro (1998) menyatakan bahwa ”evaluasi
merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang digunakan untuk
menilai dan mengukur proposal, kinerja, penilaian pegawai, penilaian
catatan hasil, penilaian laporan keuangan dan pemeriksaan produk”.
5. Pengawasan
”Pengawasan adalah pengukuran dan pembetulan terhadap
kegiatan para bawahan untuk menjamin pelaksanaan sesuai dengan
rencana yang ditetapkan” (Koontz et al., 1996). Pengawasan menurut
Supomo dan Indriantoro (1998) ”meliputi kegiatan mengarahkan,
memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih,
memberikan tugas pada bawahan, dan menangani keluhan”.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 34. 20
6. Staffing
Menurut Sabardi (1992: 93) ”Penataan staff merupakan faktor
penting dalam pengelolaan sumber daya manusia agar para karyawan
dapat dimanfaatkan secara efektif”. Terry dan Rue (1991:75)
mendefenisikan ”penataan staff adalah suatu proses yang terdiri dari
spesifikasi pekerjaan (job description), pergerakan tenaga, spesifikasi
pekerja, seleksi dan penyusunan organisasi untuk mempersiapkan dan
melatih karyawa agar melaksanakan pekerjaan dengan baik”.
7. Negoisasi
Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi seorang manajer
untuk memahami perilaku agar dapat menangani karyawa secara efektif.
Disamping itu, komunikasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan
informasi yang sangat dibutuhkan seorang manajer dalam pengambilan
keputusan. Namun, dalam pelaksanaannya komunikasi tidak selalu
berjalan efektif. ”Barbagai macam gangguan (noise) menyebabkan pesan
yang disampaikan dalam komunikasi tidak diterima dengan tepat. Oleh
karena itu untuk memperbaiki komunikasi kelompok dapat dilakukan
melalui negoisasi” (Gibson et al., 1997). ”Bentuk negoisasi yang
dilakukan oleh manajer antara lain terjadi pada saat melakukan pembelian,
penjualan atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi
pemasok, tawar menawar dengan wakil penjual maupun secara kelompok”
(Supomo dan Indriantoro, 1998).
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 35. 21
8. Perwakilan
”Manajer menciptakan hubungan dan menggunakan pendekatan
kontijensi dalam mencapai tujuan organisasi, karena ia dapat menjadi
wakil unit kerjanya dan dapat mewakili organisasi secara keseluruhan”
(Sabardi,1991”97). ”Perwakilan adalah fungsi manajemen untuk
menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan perkumpulan
bisnis, pidato unuk acara kemasyarakatan, pendekatan ke masyarakat, dan
mempromosikan tujuan umum perusahaan” (Supomo dan Indriantoro,
1998).
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian partisipasi anggaran dan kinerja manajerial telah banyak
dilakukan, baik pada perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa yang
bersifat non positif motif seperti Perguruan Tinggi Swasta dengan berbagai
tambahan modifikasi variabel. Penelitian-penelitian tersebut antaralain :
1. Brownell (1982b) dalam Supomo dan Indriantoro (1998) melakukan
studi lapangan terhadap 48 manajer pusat biaya level menengah yang
bekerja pada perusahaan-perusahaan menufaktur skala besar di San
Fransisco. Penelitian ini menggunakan instrumen Milani (1975) untuk
mengukur partisipasi penganggarandan instrumen Mahoney et al.
(1963) untuk mengukur kinerja manajerial tersebut, menemukan
hubungan positif dan signifikan antara partisipasi dengan kinerja
manajerial.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 36. 22
2. Indriantoro (1993) dalam Supomo dan Indriantoro (1998) melakukan
studi lapangan pada perusahaan pada berbagai ukuran dan tipe industri
yang berlokasi di Jakarta. Berdasarkan jawaban 179 manajer dari
berbagi fungsi antara lain akuntansi, administrasi, produksi, sistem
informasi dan pemasaran, penelitian tersebut menemukan bahwa
partisipasi dalam penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja
manajerial.
3. Penelitian Heni Prasetyaningtiyas, 2006 yang dilakukan terhadap 50
manajer perusahaan rokok yang ada di Kota Malang menunjukkan
bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran memiliki pengaruh
langsung terhadap kinerja manajerial.
4. Penelitian Tjahjaning Poerwati (2002) yang dilakukan terhadap
manajer-manajer pada perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa
partisipasi dalam penyusunan anggaran tidak mempunyai pengaruh
secara langsung terhadap kinerja manajerial. Temuan ini mendukung
hasil penelitian Bambang dan Indriantoro (1998).
5. Penelitian Sinambela (2003) yang dilakukan terhadap dekan-dekan
pada perguruan tinggi swasta di kota medan menunjukkan bahwa
partisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif
terhadap kinerja manajerial.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 37. 23
F. Kerangka Konseptual
Menurut Mulyadi (2001:139) ”Anggaran merupakan pernyataan mengenai
apa yang diharapkan, direncanakan atau diperkirakan terjadi dalam periode
tertentu pada masa yang akan dating. Anggaran sebagi suatu rencana kerja yang
dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter atau satuan lain
yang mencakup jangka waktu satu tahun”.
Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan
melibatkan berbagai pihak. Agar pelaksanaannya berjalan efektif, para pelaksana
hendaknya berpartisipasi untuk merencanakan anggaran dan mengusahakan agar
anggaran dapat tercapai. Tetapi yang lebih penting adalah sejauh mana tingkat
partisipasi atau peran serta dalam penyiapan anggaran, karena sebenarnya
anggaran yang disetujui pada dasarnya selalu menggambarkan suatu kesepakatan
bersama dari banyak orang di dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Partisipasi merupakan suatu proses dimana individu-individu terlibat
langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan target anggaran
yang kinerjanya akan dievaluasi dan kemungkinan akan dihargai atas dasar
tercapainya target anggaran mereka. Sedangkan kinerja merupakan evaluasi
terhadap pekerjaan yang dilakukan lewat atasan langsung, teman, dirinya sendiri
dan bawahan.
Menurut Indriantoro dan Supomo (1998)
Kinerja dinyatakan efektif apabila tujuan anggaran tercapai dan bawahan
mendapat kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan
anggaran serta memotivasi bawahan, mengidentifikasi dan melakukan
negosiasi dengan atasan mengenai target anggaran, menerima kesepakatan
anggaran dan melaksanakannya sehingga dapat menghindarkan dampak
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 38. 24
negatif anggaran yaitu faktor kriteria kinerja, sistem penghargaan (reward)
dan konflik.
Partisipasi anggaran umumnya dinilai sebagai pendekatan manajerial yang
dapat meningkatkan kinerja anggota organisasi. Dengan demikian model teori
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
PARTISIPASI KINERJA
ANGGARAN MANAJERIAL
(X) (Y)
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual Penelitian
Partisipasi anggaran dalam model penelitian tersebut merupakan variabel
independen yang mempunyai hubungan dengan kinerja manajerial sebagai
variabel dependen.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Sugiyono (2004:51) merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. .Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan
hipotesis sebagai berikut :
Ha : Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap
kinerja manajerial.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 39. 25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah “pengujian hipotesis yaitu
penelitian yang biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan
perbedaan antarkelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor
dalam suatu situasi” (Sekaran, 2006). Hipotesis disini termasuk ke dalam hipotesis
kausal, yaitu hipotesis yang menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan
perubahan variabel lainnya. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui dan
membuktikan hubungan antara dua variabel yaitu partisipasi dalam penyusunan
anggaran sebagai variabel independen, dan kinerja manajerial sebagai variabel
dependen. Dimensi waktu penelitian ini adalah ”cross sectional”, yaitu
melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sampel” (Jogiyanto, 2003: 23).
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sakaran (2000:121) ”populasi adalah sekumpulan orang, kejadian
atau segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel adalah
bagian populasi yang akan mewakili populasi untuk diteliti”. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh manajer di perusahaan, dengan rincian sebagai
berikut:
Manajer atas 4 orang
Manajer menengah 10 orang
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 40. 26
Manajer bawah 18 orang
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 32 orang. Seluruh populasi
tersebut dijadikan sampel, untuk itu penelitian ini bersifat survei.
”Unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang dianalisa dalam
penelitian. Unit analisis ini merupakan elemen yang penting dalam desain
penelitian, karena mempengaruhi proses pemilihan, penyampelan, dan analisis
data” (Indriantoro dan Supomo, 1998). Unit analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tingkat individu, karena yang diamati adalah perilaku
manajer.
C. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran
sebagai variabel independen dan kinerja manajerial sebagai variabel dependen.
Partisipasi anggaran dalam penelitian ini berkaitan dengan seberapa jauh
keterlibatan manajer dalam mementukan atau menyusun anggaran yang ada dalam
setiap departemen dalam perusahaan.
Instrumen yang digunakan dalam mengukur variabel ini diadopsi dari
Milani (1975). Ada enam item yang digunakan untuk mengukur partisipasi dalam
penyusunan anggaran, yaitu :
1. Keikutsertaan dalam penyusunan anggaran
2. Kepuasan dalam penyusunan anggaran
3. Kebutuhan memberikan pendapat
4. Kerelaan dalam memberikan pendapat
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 41. 27
5. Besarnya pengaruh terhadap penetapan anggaran akhir
6. Seringnya atasan meminta pendapat atau usulan saat anggaran sedang
disusun
Untuk mengukur item-item tersebut digunakan skala interval dengan
teknik penilaian skala numerik, dimana skor terendah (poin 1) menunjukkan
partisipasi rendah, sedangkan skor tertinggi (poin 7) menunjukkan partisipasi
tinggi. Instrumen ini dipilih dan digunakan dalam penelitian ini karena sudah
banyak digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya seperti Brownel dan
Mclnnes (1986), Indriantoro dan Supomo (1998), dan Poerwati (2002).
Kinerja manajerial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja para
manajer di perusahaan dalam kegiatan manajerial yang meliputi : perencanaan,
investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi,
dan perwakilan. Instrumen ini diukur dengan menggunakan kuesioner “self-
rating” yang dikembangkan oleh Mahoney et.al (1963). Instrumen ini dipilih dan
digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya seperti Indriantoro dan
Supomo (1998) Sinambela (2003), dan Prasetyaningtyas (2006). Pengukurannya
dilakukan dengan skala interval dengan teknik penilaian skala likert dimana skala
1 (sangat rendah), skala 2 (rendah), skala 3 (di bawah rata-rata), skala 4 (rata-
rata), skala 5 (di atas rata-rata), skala 6 (tinggi), dan skala 7 (sangat tinggi).
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi subjek penelitian di PT. Cakra Compact Aluminium Industries
yang beralamat di Jl.Raya Medan-Tg.Morawa Km.11 Tanjung Morawa, Deli
Serdang Sumatera Utara. Berikut jadwal penelitian ini :
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 42. 28
Tabel 3.1
Rencana Jadwal Waktu Penelitian
BULAN (2007)
NO Kegiatan Agustus September Oktober November Desember
1 Proposal penelitian
Survei awal
Penyusunan
proposal
Bimbingan proposal
Seminar proposal
2 Penelitian
Pengiriman
kuesioner
Pengembalian
kuesioner
Analisis data
penelitian
Penyusunan hasil
penelitian
3 Ujian skripsi (meja
hijau)
E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif
yang terdiri dari data primer dan data sekunder
a. Data Primer
Data primer pada penelitian ini, berasal dari hasil kuesioner
yang telah diisi oleh manajer setiap departemen pada perusahaan.
Instrumen dalam kuesioner partisipasi anggaran diambil dari penelitian
Milani (1975). Sedangkan untuk kuesioner kinerja manajerial diambil
dari penelitian Mahoney,et.al (1963).
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 43. 29
b. Data Sekunder
Data sekunder yang penulis kumpulkan dari pihak internal
perusahaan antara lain:
1. Sejarah singkat dan aktivitas perusahaan
2. Struktur organisasi
2. Teknik Pengambilan Data
Langkah-langkah pengambilan data primer atau pengiriman kuesioner
adalah sebagi berikut :
1. Kuesioner dikirim kepada semua anggota populasi
2. Setelah 1 minggu, peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah
diisi responden
3. Jika ada responden yang belum mengembalikan daftar pertanyaan
tersebut, maka kepada mereka diberi waktu 1 minggu lagi.
4. Setelah batas waktu yang ditentukan dan kuesioner telah
dikembalikan oleh responden, maka peneliti akan mengolah data
jika jumlah data yang terkumpul sudah lebih dari 30, tetapi jika
data belum mencukupi, maka akan dicoba kembali untuk
mengirimkan kuesioner kepada responden yang belum
mengembalikan kuesioner tersebut.
F. Pengujian Kualitas Data
1. Uji Reliabilitas
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 44. 30
Menurut Riyadi (2000) “uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh hasil pengukuran tatap konsisten apabila dilakukan lebih dari
dua kali terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukuran
yang sama”. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang
digunakan, peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha. Cronbach’s alpha
yang baik adalah yang semakin mendekati 1. Menurut Sekaran (2000:40)
“reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, 0,7 dapat diterima dan
reliabilitas dengan Cronbach’s alpha 0,8 atau di atasnya adalah baik”.
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
(Statistical Production and Service Solution) versi 12.00
2. Uji Validitas
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas
atau kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang ingin diukurnya” (Sugiyono, 2002:105).
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical
Production and Service Solution) versi 12.00, dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut
valid.
2. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid.
3. r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total corelation.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 45. 31
G. Uji Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi
klasik seperti normalitas data, autokorelasi, heterokedasitas dan asumsi-asumsi
klasik lainnya. Untuk menguji hal tersebut peneliti juga menggunakan program
SPSS. Berdasarkan hasil output tersebut barulah dilakukan analisis terhadap
asumsi-asumsi klasik tersebut.
1. Uji Normalitas
Menurut central limit theorem, asumsi normalitas akan terpenuhi
apabila jumlah sampel yang digunakan lebih dari atau sama dengan 25
(Mendenhall dan Beaver, 1992). Metode uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Cara yang digunakan untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah
dengan analisis grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,
demikian sebaliknya.
2. Uji Heteroskedastisitas
”Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan
ke pengamatan yang lain” (Santoso, 2004:208). Deteksi ada tidaknya
gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 46. 32
tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X dan Y. Jika ada pola
tertentu, maka telah terjadi gejala heterokedastisitas.
Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada kedua uji di atas,
sedangkan uji autokorelasi dan uji multikolinearilitas tidak digunakan. Hal ini
dikarenakan menurut Erlina (2007:108) ”uji autokorelasi hanya digunakan untuk
data penelitian yang berdimensi waktu timeseries. Sedangkan uji
multikolinearilitas digunakan untuk penelitian yang menggunakan lebih dari satu
variabel independen.
H. Model dan Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari statistik deskriptif mengenai
variabel penelitian, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Untuk
memberikan gambaran tentang variabel penelitian yaitu partisipasi dalam
penyusunan anggaran dan kinerja manajerial, peneliti menggunakan tabel statistik
deskriptif, yang menggambarkan mean, standar deviasi, jumlah jawaban
keseluruhan dari responden serta jumlah jawaban minimum dan maksimum.
Untuk menguji hipotesis (Ha), metode analisis data yang digunakan adalah
Analisa Regresi Sederhana, karena menyangkut sebuah variabel independen dan
sebuah variabel dependen. Disamping itu, metode analisis ini digunakan untuk
melihat hubungan antara kedua variabel tersebut. Model persamaan regresi untuk
menguji hipotesis, dengan formulasi sebagai berikut :
Y = a + bX + e
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 47. 33
Keterangan :
Y = Kinerja Manajerial
a = Konstanta
X = Partisipasi anggaran
b = Koefisien arah regresi
e = Tingkat kesalahan pengganggu
Dalam menganalisis data, digunakan program SPSS (Statistical Product
and Service Solution) relesase 12.
I. Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi sederhana.
Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel
bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Dari hasil pengolahan data
dengan program SPSS release 12, dapat diperoleh hasil dari Regresi yang terdiri
dari Model Summary, Anova, dan Coefficients. Dari hasil tersebut kemudian
dilakukan analisa untuk memperoleh jawaban hipotesis apakah diterima atau
ditolak.
Dengan menggunakan data analisis ini dimaksudkan untuk membuktikan
apakah variabel independen akan berinteraksi dengan variabel dependen yaitu
kinerja manajerial. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
akan diuji dengan tingkat signifikansi α ≤ 0,05. Apabila hasil signifikansi pada
tabel ANOVA ≤ 0,05 maka Ha diterima atau dapat disimpulkan bahwa partisipasi
anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Sedangkan jika hasil
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 48. 34
signifikansi pada tabel ANOVA ≥ 0,05, maka Ha ditolak atau dapat disimpulkan
bahwa antara partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 49. 35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum PT Cakra Compact Industries
a. Sejarah Singkat dan Aktivitas
Sejarah Singkat Perusahaan
PT.Cakra Compact Aluminium Industries mulai dibangun (masa
konsutruksi) sekitar bulan Oktober 1991, dimana pada waktu itu
nama perusahaanadalah PT.Cakra Mantaputama dengan status perizinan
dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) berupa Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) No. 1134/1/PDMN/1990 tanggal 2
November 1990 dengan status badan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang
dikuatkan dengan Akte Notaris No.117 tanggal 24 Agustus. Setahun
kemudian proses konstruksi tersebut selesai dan mulai berproduksi secara
komersial.
Tahun 1993 merupakan era baru bagi perusahaan, dimana pada
tahun tersebut salah satu produk dari PT. Cakra Mantaputama yang berasal
dari Singapura yaitu Compact Metal Industries Ltd tertarik untuk
mengadakan kerjasama dengan ikut menanamkan modalnya di PT. Cakra
Mantaputama. Atas dasar tersebut maka semakin bertambahlahmodal
usaha dari perusahaan dan berubah juga status perizinan perusahaan dari
PMDN menjadi PMA (Penanaman Modal Asing) yang tertuang dalam
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 50. 36
surat dari BKM No. 18/V/PMA/1993 tanggal 6 Agustus 1993 yang
selanjutnya diikuti dengan perubahan nama perusahaan menjadi PT. Cakra
Compact Aluminium Industries berdasarkan Akte Notaris No.43 tanggal 4
Februari 1994 yang merupakan kombinasi dari nama kedua perusahaan
yang mengadakan kerjasama tersebut.
Adapun kegiatan industri yang terdapt di PT. Cakra Compact
Aluminium Industries meliputi proses-proses sebagai berikut : proses
melting (proses peleburan), proses diemaking (pembuatan cetakan), proses
eksruksi (pembuatan profil aluminium), dan proses powder coating
(pelapisan profil aluminium).
Pabrik dan kantor PT. Cakra Compact Aluminium Industries
berlokasi di jalan Raya Medan-Tanjung Morawa Km 11,5 Tanjung
Morawa, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Pabrik dan kantor
dengan konstuksi permanent berdiri di atas tanah seluas 2,4 Ha. Areal ini
digunakan untuk banguan kantor, pabrik, laboratorium, gudang, tempat
parker, tempat perawatan mesin, dan bengkel serta kesejahteraan
karyawan seperti kantin, mushallah, kamar mandi, dan sebagainya.
Aktivitas Perusahaan
Proses produksi adalah interaksi antara bahan baku, tenaga kerja
dan bahan-bahan penolong yang digunakan. Dengan adanya inetraksi
antara unsur-unsur produksi tersebut, maka dihasilkan output.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 51. 37
Proses produksi yang dilakukan dalam PT. Cakra Compact
Aluminium Industries menghasilkan produk keluaran berupa Aluminium
Billets, Aluminium Extrsions, Anodized Extrusions, Powder Coated
Extrusions, dan Fabricated Windows/Doors.
Adapunproses pembuatan Aluminium Billet ini dibagi atas
babarapa cara, yaitu :
· Meting, yaitu proses unuk mencairkan bahan baku Aluminum Igot
serta Master Alloy sesuai dengan persentase standar produksi.
· Holding, yaitu proses untuk menahan temperature dari cairan
sehingga sesuai dengan temperatur yang diinginkan untuk proses
Casting serta meratakan kembali cairan dan membersihkan
kembali kotoran sisa Melting.
· Degassing, yaitu proses pengadukan cairan alumiinium sehingga
campuran aluminium timbale dan grain refeiner dapat tercampur
dengan rat. Pada proses inijuga dilakukan penghembusan gas
Nitrogen.
· Filtering, yaitu cairan aluminium disaring dari kotoran ataupun
butiran aluminum yang tidak lebur brsama cairan.
· Casting, yaitu proses dimana cairan aluminum dialirkan ke masing-
masing lubang pada Cast Table.
· Homogenizer, yaitu proses pemanasan yang dilanjutkan dengan
proses pendinginan.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 52. 38
· Cutting, yaitu proses pemotongan billet pada kedua ujungnya, serta
diukur panjangnya sesuai denans standar yang ada.
· Packing, yaitu proses pengemasan dengan mengikat kedua
ujungnya dengan menggunakan pita dari seng.
b. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang menggambarkan
pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu susunan
hirarji dan pertangggungjawaban untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
suatu struktur organisasi akan tergambar arus wewenang dan tanggung
jawab sesuai dengan fungsi tiap-tiap jabatan dalam organisasi mulai dari
tingkat yang paling tinggi sampai kepada tingkat yang paling rendah.
Menyusun organisasi adalah merupakan langkah yang sangat
penting sebelum kegiatan lain dilaksanakan. Dengan adanya struktur
organisasi akan kelihatan pembagian tugas dan tanggungjawab untuk
memudahkan dalam menuntun, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan
kegiatan yang dicanangkan sebelumnya.
Pembagian tugas dan tanggung jawab yang tercantum dalam
struktur memadukan ketrampilan mereka dalam suatu kerja sama yang
baik dan keserasian bertindak dalam pencapaian tujuan yang telah
direncanakan.Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab (struktur
organisasi) pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries adalah sebagi
berikut :
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009
- 53. 39
(1). Board of Commisioners
Adalah pemegang saham perusahaan yang bertanggung
jawab untuk mengawasi perkembangan perusahaan.
(2). Board of Director
Board of Director mempunyai tugas untuk menetapkan
sasaran usaha yang ingin dicapai oleh perusahaan sesuai dengan
anggaran, mengarahkan aktivitas untuk mencapai sasaran, dan
menetapkan kebijakan perusahaan.
(3). Executive Director
Executive Director mempunyai tugas sebagai pelaksana
yang bertanggung jawab kepada Board of Director.
(4). General Manager
Memiliki wewenang dan tanggung jawab tertinggi dalam
mengambil keputusan yang berhubungan dengan rencana
operasional, rencana pemasaran, masalah keuangan, dan
pengembangan perusahaan.
(5). Business Manager
Business manager mempunyai tugas untuk menyusun
rencana bisnis perusahaan, membina hubungan dengan para
pemasok material dan komponen dari dan luar negeri, mengawasi
stok material dan komponen yang ada di perusahaan serta barang
jadi, dan menyusun dan memberi laporan ekspor produk dan impor
material maupun komponen dari dalam maupun luar negeri.
Frisilia Wihasfina Hafiz : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Cakra Compact Alumunium..., 2007
USU e-Repository © 2009