SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
HUKUM AGRARIA
Oleh: DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.
Oktober 2021
Pengertian Hukum Agraria Secara Umum
• HUKUM  Seperangkat aturan yang mengatur tingkah laku manusia.
• AGRARIA/AGGER (Belanda)  tanah, ladang, tanah pertanian dan segala yang
berkaitan dengan tanah
• Hukum Agraria yaitu keseluruhan aturan yang mengatur perilaku manusia tentang tanah.
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn 2
Dasar Hukum
• UUD 1945  Pasal 33 ayat 3 yaitu bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
• Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 tahun 1960 dan
• UU derivatifnya.
3
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
Pengertian Agraria
Dalam Arti Luas
• Yaitu Keseluruhan aturan yang mengtur
tentang hak-hak penguasaan bumi, air,
ruang angkasa, dan kekayaan yang
terkandung di dalamnya.
Dalam Arti Sempit
• Yaitu hanya meliputi permukaan bumi
yang disebut tanah.
• Hukum Agraria yang dipelajari dalam
Makul Hukum Agraria dalam arti sempit.
4
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
Hukum Tanah Nasional
Unifikasi Hukum Tanah Nasional
• Sejak dikeluarkannya UUPA No. 5 tahun
1960 terjadi unifikasi hukum tanah nasional
yang berdasarkan hukum adat yang
disaneering (saneer artinya dimurnikan dari
unsur-unsurnya yang tidak asli).
• Unifikasi dalam hukum tanah nasional
meliputi:
a. Lembaga pendaftaran tanah & hak-hak atas
tanah. Hak hak atas tanah adat maupun hak
barat dikonversi menjadi hak milik, hak guna
bangunan, hak guna usaha, hak pakai.
b. Lembaga penjamin atas tanah. Credit verband
adalah hak kebendaan atas benda tidak bergerak
berupa tanah beserta bangunan di atasnya) yang
diikat sebagai jaminan atas suatu hutang dan pada
masa sebelum UUPA diberlakukan sebagai
lembaga jaminan bagi penduduk pribumi.
Lembaga Hipotek merupakan hak kebendaan atas
benda-benda tidak bergerak (tanah beserta
bangunan di atasnya) yang diikat sebagai lembaga
jaminan bagi penduduk Eropa dan Timur Asing.
Unifikasi Lembaga Hak Tanggungan (diatur dalam
UU Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996)
5
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
Konsepsi Hukum Agraria Nasional
• Konsepsi Hukum Agraria
Nasional adalah konsepsi hukum
adat yang komunalistik religius,
yang memungkinkan
penguasaan tanah secara
individual dengan hak-hak atas
tanah yang bersifat pribadi,
sekaligus mengandung unsur
kebersamaan.
• Maksud dari konsep komunalistik religius dalam
hukum agraria nasional adalah tanah merupakan
karunia dari Tuhan Yang Maha Esa oleh
karenanya harus dikelola bersama-sama dengan
baik.
• UUPA mengakui adanya hak-hak ulayat
sepajang eksistensinya masih ada (Pasal 3
UUPA No. 5 tahun 1960) dan pelaksanaannya
tidak bertentangan dengan peraturan dan UU
yang lebih tinggi. Di daerah-daerah dimana hak
ulayat sudah tidak ada lagi maka hak ulayat tidak
akan dihidupkan lagi
6
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
Hubungan Fungsional Antara Hukum Adat dan Hukum
Tanah Nasional
Maksud dari hubungan fungsional ini adalah hukum adat merupakan sumber utama untuk memperoleh
bahan-bahannya berupa konsepsi, asas-asas dan lembaga-lembaga hukumnya untuk dirumuskan
menjadi norma –norma hukum yang tertulis
a. Konsepsi  komunalistik religius  penguasaan tanah secara individual dengan hak-hak atas tanah
 unsur-unsur kebersamaan
b. Asas-Asas 
• Asas religiusitas (Pasal 1 UUPA). asas kebangsaan (pasal 1, 2 dan 9 UUPA.
• Asas kemasyarakatan, pemerataan dan keadilan sosial (Pasal 6, 7, 10, 11 dan 13)
• Asas penggunaan dan pemeliharaan tanah secara berencana (Pasal 14 dan 15)
c. Lembaga-Lembaga Hukum  oleh karena dalam hukum tanah nasional.
Hukum adat merupakan sumber utama dalam hukum tanah nasional maka dimungkinkan untuk mencari
sumber-sumber lainnya.
7
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
Contoh Lembaga Jual Beli
Berasal dari hukum adat yang disaneer.
Jual beli adalah perbuatan hukum pemindahan hak atas tanah dengan pembayaran
harganya secara tunai sifatnya riil dan terang dan dilakukan dihadapan seorang Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PP 10/1961)
8
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
Lembaga Pendaftaran Tanah
Dalam hukum adat tidak dikenal adanya lembaga pendaftaran tanah. Hak-hak atas tanah
dibukukan dalam buku tanah dan diterbitkan sertipikat sebagai tanda bukti pemilikan
tanahnya  pemindahan hak seperti jual beli, tukar menukar dan hibah selesai dilakukan
 akta PPAT  Pendaftaran di Kantor Pertanahan.
9
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
Lembaga Hak Tanggungan
Dalam Hukum Tanah Nasional dikenal Hak Tanggungan sebagai lembaga hak jaminan atas
tanah untuk perkreditan modern.
Ada 2 tahap dalam pembebanan hak tanggungan sebagai lembaga hak jaminan atas tanah:
1. Tahap Pemberiannya: dilakukan dihadapan PPAT yang membuat aktanya sebagai
bukti pembuatan hukum tersebut.
2 Tahap Pendaftarannya: di kantor pertanahan. Tahap pendaftaran ini dilakukan dalam
rangka memenuhi syarat publisitas bagi sahnya lahirnya dan berlakunya hak jaminan
yang diberikan terhadap pihak ketiga. Hak tanggungan lahir pada saat dibukukannya
hak tanggungan tersebut oleh Kepala Kantor Pertanahan  diganti dengan Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
nomor 5 tahun 2020 tentang pelayanan Hak Tanggungan terintegrasi secara elektronik
(HT El).
10
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
Sejak terbitnya UU no 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan maka hak tanggungan menjadi
satu-satunya lembaga jaminan atas tanah.
Karakteristik Hak Tanggungan (HT):
1. HT Merupakan perjanjian accesoir : HT tidak akan lahir tanpa adanya perjanjian pokok
berupa perjanjian kredit
2. Kreditor pemegang HT mempunyai kedudukan istimewa dibanding kreditor lainnya
 Asas Droit de Preference, kreditor pemegang HT mempunyai hak mendahulu
daripada kreditor – kreditor lainnya.
 Asas Droit de Suite, HT tetap membebani obyek HT di tangan siapapun benda
tersebut berada. Hal ini berarti kreditor pemegang HT tetap berhat menjual lelang
benda tersebut,sekalipun sudah dipindahkan haknya kepada pihak lain (Pasal 7
UUHT no 4 th 1996)
 Jaminan umum yang tertera pada pasal 1131 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
bahwa kedudukan istimewa yang terdapat dalam HT mengatasi kelemahan setiap
kreditor oleh pasal 1131 Kitab Undang-undang Hukum Perdata karena adanya
kedudukan mendahulu bagi kreditor pemegang HT
11
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
2. Kreditor pemegang HT mempunyai kedudukan istimewa dibanding kreditor lainnya
 Kepailitan Pemberi Hak Tanggungan
Dalam Pasal 21 UUHT no 4 tahun 1996 bila pemberi HT dinyatakan pailit, kreditor
pemegang HT tetap berwenang melakukan segala hal yang diperolehnya menurut UUHT.
Hal ini berarti obyek HT tidak masuk dalam boedel kepailitan, sebelum kreditor
mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan benda yang bersangkutan.
 Kemudahan dan Kepastian dalam Eksekusi
Bila debitor cidera janji tidak perlu ditempuh acara gugatan perdata biasa yang memakan
waktu dan biaya. “Parate Excecutive” yaitu kewenangan yang dimiliki oleh kreditur untuk
mengeksekusi obyek jaminan HT secara langsung melalui pelelangan umum (Pasal 6
UUHT no 4 tahun 1996) tanpa ada campur tangan pengadilan.
12
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
3. Perlindungan yang seimbang antara kreditor pemegang HT dan debitor pemberi HT
 Pemberi Hak Tanggungan wajib dilakukan melalui Akta Pemberian Hak
Tanggungan (APHT) yang dibuat oleh seorang Pejabat Pembuat Akta Tanah.
 APHT harus didaftarkan untuk memenuhi Asas Publisitas.
 Di dalamnya memuat “Janji yang dilarang” dalam pemberian HT bahwa dalam
Pasal 12 UUHT nomor 4 tahun 1996 “dilarang pemberian HT disertai janji bahwa
apabila debitor cidera janji kreditor karena hukum akan menjadi pemilik obyek HT.
Bila ada janji yang demikian maka “batal demi hukum”.
13
Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
Terima kasih!
Diskusi lebih lanjut :
diahkwee@gmail.com

More Related Content

What's hot

Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikvinnalusianaSHMkn
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuLeks&Co
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasi
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasiPengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasi
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasiYudhi Aldriand
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahAkram Naufal
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdataCloudys04
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalNuelnuel11
 
Hukum pengangkutan
Hukum pengangkutanHukum pengangkutan
Hukum pengangkutanrizkinrw
 

What's hot (20)

praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasi
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasiPengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasi
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasi
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanah
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdata
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Modul Aset Desa
Modul Aset DesaModul Aset Desa
Modul Aset Desa
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Tata Guna Tanah PPT
Tata Guna Tanah PPTTata Guna Tanah PPT
Tata Guna Tanah PPT
 
Hukum pengangkutan
Hukum pengangkutanHukum pengangkutan
Hukum pengangkutan
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Hukum Jaminan
Hukum JaminanHukum Jaminan
Hukum Jaminan
 

Similar to Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.

BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANvit28
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganNakano
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganNakano
 
Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah Samsul La Dunga
 
Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahsesukakita
 
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiJual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiSumardi Arahbani
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraManunggal Amethyst
 
Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Niko Utomo
 
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxelmiUtari
 
Jurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatJurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatfakultashukumuiba
 
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat AdatJurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat Adaternidiswan
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxAdeFitri22
 
Tanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanahTanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanahYopi Pebri
 

Similar to Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn. (20)

Kajian yuridis tentang perolehan hak atas tanah oleh negara melalui lembaga p...
Kajian yuridis tentang perolehan hak atas tanah oleh negara melalui lembaga p...Kajian yuridis tentang perolehan hak atas tanah oleh negara melalui lembaga p...
Kajian yuridis tentang perolehan hak atas tanah oleh negara melalui lembaga p...
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggungan
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggungan
 
Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah
 
Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanah
 
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiJual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negara
 
Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996
 
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
 
Jurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatJurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adat
 
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat AdatJurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
 
Edit hukum adat
Edit hukum adatEdit hukum adat
Edit hukum adat
 
Hukum agaria nasional
Hukum agaria nasionalHukum agaria nasional
Hukum agaria nasional
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptx
 
Tanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanahTanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanah
 
Bab i
Bab i Bab i
Bab i
 
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.pptPPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
 
Tugas struktur 1
Tugas struktur 1Tugas struktur 1
Tugas struktur 1
 
Hukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria IndonesiaHukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria Indonesia
 

Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.

  • 1. HUKUM AGRARIA Oleh: DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn. Oktober 2021
  • 2. Pengertian Hukum Agraria Secara Umum • HUKUM  Seperangkat aturan yang mengatur tingkah laku manusia. • AGRARIA/AGGER (Belanda)  tanah, ladang, tanah pertanian dan segala yang berkaitan dengan tanah • Hukum Agraria yaitu keseluruhan aturan yang mengatur perilaku manusia tentang tanah. Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn 2
  • 3. Dasar Hukum • UUD 1945  Pasal 33 ayat 3 yaitu bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. • Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 tahun 1960 dan • UU derivatifnya. 3 Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
  • 4. Pengertian Agraria Dalam Arti Luas • Yaitu Keseluruhan aturan yang mengtur tentang hak-hak penguasaan bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Dalam Arti Sempit • Yaitu hanya meliputi permukaan bumi yang disebut tanah. • Hukum Agraria yang dipelajari dalam Makul Hukum Agraria dalam arti sempit. 4 Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
  • 5. Hukum Tanah Nasional Unifikasi Hukum Tanah Nasional • Sejak dikeluarkannya UUPA No. 5 tahun 1960 terjadi unifikasi hukum tanah nasional yang berdasarkan hukum adat yang disaneering (saneer artinya dimurnikan dari unsur-unsurnya yang tidak asli). • Unifikasi dalam hukum tanah nasional meliputi: a. Lembaga pendaftaran tanah & hak-hak atas tanah. Hak hak atas tanah adat maupun hak barat dikonversi menjadi hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai. b. Lembaga penjamin atas tanah. Credit verband adalah hak kebendaan atas benda tidak bergerak berupa tanah beserta bangunan di atasnya) yang diikat sebagai jaminan atas suatu hutang dan pada masa sebelum UUPA diberlakukan sebagai lembaga jaminan bagi penduduk pribumi. Lembaga Hipotek merupakan hak kebendaan atas benda-benda tidak bergerak (tanah beserta bangunan di atasnya) yang diikat sebagai lembaga jaminan bagi penduduk Eropa dan Timur Asing. Unifikasi Lembaga Hak Tanggungan (diatur dalam UU Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996) 5 Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
  • 6. Konsepsi Hukum Agraria Nasional • Konsepsi Hukum Agraria Nasional adalah konsepsi hukum adat yang komunalistik religius, yang memungkinkan penguasaan tanah secara individual dengan hak-hak atas tanah yang bersifat pribadi, sekaligus mengandung unsur kebersamaan. • Maksud dari konsep komunalistik religius dalam hukum agraria nasional adalah tanah merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa oleh karenanya harus dikelola bersama-sama dengan baik. • UUPA mengakui adanya hak-hak ulayat sepajang eksistensinya masih ada (Pasal 3 UUPA No. 5 tahun 1960) dan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan peraturan dan UU yang lebih tinggi. Di daerah-daerah dimana hak ulayat sudah tidak ada lagi maka hak ulayat tidak akan dihidupkan lagi 6 Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
  • 7. Hubungan Fungsional Antara Hukum Adat dan Hukum Tanah Nasional Maksud dari hubungan fungsional ini adalah hukum adat merupakan sumber utama untuk memperoleh bahan-bahannya berupa konsepsi, asas-asas dan lembaga-lembaga hukumnya untuk dirumuskan menjadi norma –norma hukum yang tertulis a. Konsepsi  komunalistik religius  penguasaan tanah secara individual dengan hak-hak atas tanah  unsur-unsur kebersamaan b. Asas-Asas  • Asas religiusitas (Pasal 1 UUPA). asas kebangsaan (pasal 1, 2 dan 9 UUPA. • Asas kemasyarakatan, pemerataan dan keadilan sosial (Pasal 6, 7, 10, 11 dan 13) • Asas penggunaan dan pemeliharaan tanah secara berencana (Pasal 14 dan 15) c. Lembaga-Lembaga Hukum  oleh karena dalam hukum tanah nasional. Hukum adat merupakan sumber utama dalam hukum tanah nasional maka dimungkinkan untuk mencari sumber-sumber lainnya. 7 Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
  • 8. Contoh Lembaga Jual Beli Berasal dari hukum adat yang disaneer. Jual beli adalah perbuatan hukum pemindahan hak atas tanah dengan pembayaran harganya secara tunai sifatnya riil dan terang dan dilakukan dihadapan seorang Pejabat Pembuat Akta Tanah (PP 10/1961) 8 Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
  • 9. Lembaga Pendaftaran Tanah Dalam hukum adat tidak dikenal adanya lembaga pendaftaran tanah. Hak-hak atas tanah dibukukan dalam buku tanah dan diterbitkan sertipikat sebagai tanda bukti pemilikan tanahnya  pemindahan hak seperti jual beli, tukar menukar dan hibah selesai dilakukan  akta PPAT  Pendaftaran di Kantor Pertanahan. 9 Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
  • 10. Lembaga Hak Tanggungan Dalam Hukum Tanah Nasional dikenal Hak Tanggungan sebagai lembaga hak jaminan atas tanah untuk perkreditan modern. Ada 2 tahap dalam pembebanan hak tanggungan sebagai lembaga hak jaminan atas tanah: 1. Tahap Pemberiannya: dilakukan dihadapan PPAT yang membuat aktanya sebagai bukti pembuatan hukum tersebut. 2 Tahap Pendaftarannya: di kantor pertanahan. Tahap pendaftaran ini dilakukan dalam rangka memenuhi syarat publisitas bagi sahnya lahirnya dan berlakunya hak jaminan yang diberikan terhadap pihak ketiga. Hak tanggungan lahir pada saat dibukukannya hak tanggungan tersebut oleh Kepala Kantor Pertanahan  diganti dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia nomor 5 tahun 2020 tentang pelayanan Hak Tanggungan terintegrasi secara elektronik (HT El). 10 Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
  • 11. Sejak terbitnya UU no 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan maka hak tanggungan menjadi satu-satunya lembaga jaminan atas tanah. Karakteristik Hak Tanggungan (HT): 1. HT Merupakan perjanjian accesoir : HT tidak akan lahir tanpa adanya perjanjian pokok berupa perjanjian kredit 2. Kreditor pemegang HT mempunyai kedudukan istimewa dibanding kreditor lainnya  Asas Droit de Preference, kreditor pemegang HT mempunyai hak mendahulu daripada kreditor – kreditor lainnya.  Asas Droit de Suite, HT tetap membebani obyek HT di tangan siapapun benda tersebut berada. Hal ini berarti kreditor pemegang HT tetap berhat menjual lelang benda tersebut,sekalipun sudah dipindahkan haknya kepada pihak lain (Pasal 7 UUHT no 4 th 1996)  Jaminan umum yang tertera pada pasal 1131 Kitab Undang-undang Hukum Perdata bahwa kedudukan istimewa yang terdapat dalam HT mengatasi kelemahan setiap kreditor oleh pasal 1131 Kitab Undang-undang Hukum Perdata karena adanya kedudukan mendahulu bagi kreditor pemegang HT 11 Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
  • 12. 2. Kreditor pemegang HT mempunyai kedudukan istimewa dibanding kreditor lainnya  Kepailitan Pemberi Hak Tanggungan Dalam Pasal 21 UUHT no 4 tahun 1996 bila pemberi HT dinyatakan pailit, kreditor pemegang HT tetap berwenang melakukan segala hal yang diperolehnya menurut UUHT. Hal ini berarti obyek HT tidak masuk dalam boedel kepailitan, sebelum kreditor mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan benda yang bersangkutan.  Kemudahan dan Kepastian dalam Eksekusi Bila debitor cidera janji tidak perlu ditempuh acara gugatan perdata biasa yang memakan waktu dan biaya. “Parate Excecutive” yaitu kewenangan yang dimiliki oleh kreditur untuk mengeksekusi obyek jaminan HT secara langsung melalui pelelangan umum (Pasal 6 UUHT no 4 tahun 1996) tanpa ada campur tangan pengadilan. 12 Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
  • 13. 3. Perlindungan yang seimbang antara kreditor pemegang HT dan debitor pemberi HT  Pemberi Hak Tanggungan wajib dilakukan melalui Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) yang dibuat oleh seorang Pejabat Pembuat Akta Tanah.  APHT harus didaftarkan untuk memenuhi Asas Publisitas.  Di dalamnya memuat “Janji yang dilarang” dalam pemberian HT bahwa dalam Pasal 12 UUHT nomor 4 tahun 1996 “dilarang pemberian HT disertai janji bahwa apabila debitor cidera janji kreditor karena hukum akan menjadi pemilik obyek HT. Bila ada janji yang demikian maka “batal demi hukum”. 13 Hukum Agraria– oleh Diah Trimurti Saleh,S.E.,S.H., M.Kn
  • 14. Terima kasih! Diskusi lebih lanjut : diahkwee@gmail.com