4. Kode Etik Guru Indonesia :: landasan moral dan
pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam
melaksanakan panggilan pengabdiannya
bekerja sebagai guru (PGRI, 1973).
Basuni ketua umum
PGRI
kode etik suatu profesi :: norma-norma yang
harus diindahkan oleh setiap anggota profesi
di dalam melaksanakan tugas profesinya dan
dalam hidupnya di masyarakat.
5. a) Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
b) Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggotanya
c) Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
d) untuk meningkatkan mutu profersi
e) untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
6. Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi
yang berlaku dan mengikat para anggotanya. penetapan kode etik
tidak boleh dilakukan oleh orang secara perorangan,melainkan
harus dilakukan oleh orang-orang yang diutus untuk dan atas nama
anggota-anggota profesi dari organisasi tersebut.
7. Aturan landasan moral dan pedoman tingkah laku meningkat menjadi aturan
yang memberikan sanksi-sanksi hukum yang sifatnya memaksa,baik serupa sanksi
perdata maupun sanksi pidana.
Contoh :: Jika seseorang anggota profesi besaing secara tidak jujur atau curang
dengan sesama anggota profesinya. Dan jika dianggap kecurangan itu serius ia
dapat di tuntut dimuka pengadilan
8. Kode Etik Guru Indonesia :: Himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang
tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat
Fungsi kode etik guru indonesia :: Landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru
warga PGRI dalam mengenalkan tugas atau melakukan pengabdiannya sebagai guru , baik
didalam maupun diluar sekolah serta dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap
Tuhan Yang Maha Esa , serta kemanusian pada umumnya .
9. 1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan
pemerintah.
2. Mencegah terjadinya pertentangan internal
dalam suatu profesi.
3. Melindungi para praktisi dari kesalahan
praktik suatu profesi.
1. Agar guru terhindar dari penyimpangan
tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Untuk mengatur hubungan guru dengan
murid, teman sekerja, masyarakat dan
pemerintah.
3. Sebagai pegangan dan pedoman tingkah
laku guru agar lebih bertanggung jawab
pada profesinya.
4. Pemberi arah dan petunjuk yang benar
kepada mereka yang menggunakan
profesinya dalam melaksanakan tugas.