Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri sendi, dan penurunan trombosit yang dapat menyebabkan perdarahan. Pencegahannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, pengendalian biologis dengan ikan pemakan jentik, serta pengasapan area rawan menggunakan insektisida. Pemerintah telah mengambil kebij
3. Sekilas tentang Penyakit
Demam berdarah
(DB) atau demam
berdarah dengue
(DBD) adalah penyakit
demam akut yang
ditemukan di daerah
tropis (seperti
Indonesia), dengan
penyebaran yang
mirip dengan malaria.
4. Habitat nyamuk ini adalah
pada air-air yang bersih
(kolam, bak air/mandi terbuka)
6. Yang menjadi sasaran terkenanya
penyakit ini adalah anak-anak
(rentan), tidak menutup
kemungkinan untuk terkena pada
remaja dan dewasa.
7.
8.
9.
10. GEJALA DBD
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40
derajat Celsius).
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya
jentik (puspura) perdarahan.
3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian
dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang
air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir
bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan
syok.
11. Lanjutan .....
6. Terjadi penurunan trombosit dibawah
100.000 /mm3
7. Mengalami perdarahan pada hidung
(mimisan) dan gusi.
8. Demam yang dirasakan penderita
menyebabkan keluhan pegal/sakit
pada persendian.
9. Munculnya bintik-bintik merah pada
kulit akibat pecahnya pembuluh
darah.
13. Ciri-Ciri Demam DBD atau
Demam Pelana Kuda
Hari 1 – 3 Fase Demam Tinggi
• Demam mendadak tinggi, dan disertai sakit kepala hebat,
sakit di belakang mata, badan ngilu dan nyeri, serta
mual/muntah, kadang disertai bercak merah di kulit.
Hari 4 – 5 Fase KRITIS
• Fase demam turun drastic dan sering mengecoh seolah
terjadi kesembuhan.
Namun inilah fase kritis kemungkinan terjadinya “Dengue
Shock Syndrome”
Hari 6 – 7 Fase Masa Penyembuhan
• Fase demam kembali tinggi sebagai bagian dari reaksi
tahap penyembuhan.
14. • Beri minum sebanyak-banyaknya (1,5
– 2 Liter dalam 24 jam)
• Penambahan cairan tubuh melalui infus
(intravena)
• Pemberian obat-obatan terhadap
keluhan yang timbul, misalnya :
- Paracetamol membantu menurunkan
demam
• Lakukan kompres hangat
• Periksakan ke Dokter atau tenaga
kesehatan
16. PENCEGAHAN
1. Lingkungan
Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN), pengelolaan sampah padat,
modifikasi tempat
perkembangbiakan nyamuk hasil
samping kegiatan manusia, dan
perbaikan desain rumah
Contoh : 3M Plus
18. 3. Kimiawi
- Pengasapan/fogging (dengan
menggunakan malathion dan
fenthion)
- Memberikan bubuk abate
(temephos) pada tempat-tempat
penampungan air
19. Dalam rangka mengatasi dampak
yang ditimbulkan oleh penyakit
demam berdarah, pemerintah
Indonesia telah mengambil beberapa
kebijakan, di antaranya adalah:
20. a. Memerintahkan semua rumah sakit baik
swasta maupun negeri untuk tidak menolak
pasien yang menderita DBD.
21. b. Meminta direktur/direktur
utama rumah sakit untuk memberikan
pertolongan secepatnya kepada
penderita DBD sesuai dengan prosedur
tetap yang berlaku serta membebaskan
seluruh biaya pengobatan dan perawatan
penderita yang tidak mampu.
23. d. Membagikan bubuk Abate secara gratis pada daerah-
daerah yang banyak terkena DBD. Melakukan
penggerakan masyarakat untuk melaksanakan
pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M dan merekrut
juru pemantau jentik (jumantik).
Nyamuk A. aegypti , seperti halnya culicines lain, meletakkan telur pada permukaan air bersih secara individual. Telur berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Telur menetas dalam 1 sampai 2 hari menjadi larva. Terdapat empat tahapan dalam perkembangan larva yang disebut instar. Perkembangan dari instar 1 ke instar 4 memerlukan waktu sekitar 5 hari. Setelah mencapai instar ke-4, larva berubah menjadi pupa di mana larva memasuki masa dorman. Pupa bertahan selama 2 hari sebelum akhirnya nyamuk dewasa keluar dari pupa. Perkembangan dari telur hingga nyamuk dewasa membutuhkan waktu 7 hingga 8 hari, namun dapat lebih lama jika kondisi lingkungan tidak mendukung. Instar : 4 tahapan dalam perkembangan larva