Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bervariasi mulai dari demam tinggi hingga perdarahan yang bisa mengakibatkan kematian. Upaya pencegahan dan penanggulangannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi, penyemprotan, serta k
2. LATAR BELAKANG
Penyakit DBD masih endemis
dan Kejadian Luar biasa
(KLB) masih sering
• Vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi
virusnya belum tersedia
• Partisipasi masyarakat dalam PSN melalui 3M perlu
ditingkatan
3. DBD
penyakit menular berbahaya
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler
dan sistem pembekuan darah (trombosit)
mengakibatkan perdarahan dan dapat menimbulkan
kematian
Disebabkan oleh virus Dengue
Cara Penularan: Melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti
Virus Dengue
4. Ciri - Ciri Nyamuk Aedes Aegypti
1. berwarna hitam dengan
belang-belang (loreng) Putih
pada Seluruh Tubuhnya
2. Hidup Didalam Dan Diluar
Rumah
3. Mampu Terbang Sampai 100-200 M
4. Umur nyamuk Aedes Aegypti rata-rata 2 minggu.
Tetapi sebagian diantaranya dapat hidup sampai 2-3 bulan.
(terutama jika berada dalam kondisi udara optimun
24° C - 28° C dan kelembapan 60 - 80%).
5. Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti
Nyamuk Dewasa
i 3
har –
2 4
– ha
1 ri
i
2 har
Kepompong 5 – 7 1– Telur
hari
(PUPA) Jentik
Telur → Jentik → Kepompong → Nyamuk
6. 1. Telur Nyamuk Aedes Aegypti
1. Setiap kali bertelur, nyamuk
betina dapat bertelur hingga
100 butir.
2. Telur berwarna hitam dengan
ukuran ± 0,80 mm
3. Ditempat yang kering, telur ini
dapat bertahan sampai 6 bulan
4. Telur akan menjadi jentik jika terendam air ± 2 hari
7. 2. JENTIK
1. Jentik yang menetas akan tumbuh
menjadi besar yang panjangnya
0,5 - 1 Cm
2. Jentik aedes aegypti akan selalu
bergerak aktif dalam air. Geraknya
berulang-ulang dari bawah keatas permukaan air
untuk bernafas.
3. Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan
permukaan air, biasanya berada di dinding tempat
penampungan air.
4. Setelah 5-7 hari jentik akan berubah menjadi kepompong
8. 3. Kepompong Nyamuk
(PUPA)
1. Berbentuk seperti koma
2. Gerakannya lamban
3. Sering berada di permukaan air
4. Setelah 1 - 2 hari akan menjadi nyamuk dewasa.
9. 4. Nyamuk Dewasa
Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih
Aedes Aegypti Betina hidup rata-rata hanya 10 hari, masa
yang cukup untuk pertumbuhan virus dengue dalam
tubuhnya.
Darah manusia berfungsi untuk mematangkan telur agar
dapat dibuahi pada saat perkawinan. Mereka mempunyai
kebiasaan menggigit berulang kali.
Puncak aktif nyamuk pada siang dan sore hari. (Pk 09.00-
10.00 dan Pk 16.00-17.00)
Bertelur tiga hari setelah mengisap darah di tempat yang
paling disenangi yaitu genangan air bersih dan 24 jam
kemudian mengisap darah kembali serta bertelur kembali
tiga hari kemudian.
Karena daya terbangnya dalam radius 100 - 200 m saja, ia
selalu mencari mangsa yang dekat (dalam rumah atau
sekitar rumah)
11. Cara Penularan
Ditularkan melalui nyamuk betina
Nyamuk ini mendapatkan virus dari orang yang
sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi
dalam darahnya terdapat virus dengue
Virus yang terhisap akan berkembang dalam tubuh nyamuk,
termasuk kelenjar liurnya
Bila nyamuk mengigit orang lain, maka virus tersebut dapat pindah
ke orang lain melalui air liurnya
Bila orang yang tertular tersebut tidak memiliki kekebalan tubuh, maka
virus akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding
pembuluh darah kecil / kapiler. Akibatnya terjadi perdarahan dan
kekurangan cairan
Bila orang yang tertular memiliki kekebalan tubuh yang cukup, maka
virus dengue tidak berdaya sehingga orang tersebut tidak sakit.
Dalam darah manusia, virus dengue tersebut akan mati dalam kurun
waktu 7 hari
12. Gejala / Tanda DBD
Tanda Awal
1. Mendadak panas tinggi 2 - 7 hari. Badan tampak lemah dan lesu
2. Ulu hati terasa nyeri, karena terjadi perdarahan di lambung
3. Tampak bintik-bintik merah pada kulit seperti bekas gigitan nyamuk.
(karena pecahnya pembuluh darah kapiler di kulit)
Cara Lain
1. Uji Tourniquet positif (dipertahankan pada
pertengahan tekanan diatolik dan sistolik)
2. Trombositopenia (= 100.000 per mm3)
13. Gejala / Tanda DBD
Gejala Lanjutan
1. Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan)
2. Dapt terjadi muntah atau berak bercampur darah
3. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung kaki dan tangan dingin,
berkeringat.
4. Bila tidak segera ditolong penderita akan mengalami renjatan
(Dengue Shock Syndrome) atau nadi melemah dan tekanan darah
tak terukur, penderita bisa meninggal dunia
Pertolongan Pertama
1. Beri minum yang banyak
2. Berikan obat penurun panas (parasetamol)
3. Segera bawa ke puskesmas atau pusat kesehatan lain
15. 1. Penyemprotan
Dikenal dengan istilah fogging (Malathion 4%
dicampur solar) , yaitu :
menyemprotkan racun serangga untuk
mematikan nyamuk dewasa
Tetapi tidak cukup
karena selama jentiknya tidak dibasmi, maka
nyamuk dapat berkembang biak kembali
16. 2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
PSN dilakukan guna memberantas
jentik nyamuk.
Dikenal dengan istilah3 M yaitu :
1. Mengurans tempat penampungan
air sekurang-kurangnya seminggu
sekali
2. Menutup rapat-rapat tempat
penampungan air
3. Menguburkan, mengumpulkan,
memanfaatkan kembali
atau menyingkrikan barang-barang
bekas yang dapat
menampung air hujan seperti
kaleng bekas, plastik bekas,
ban bekas dll
17. 3. Larvasidasi
Larvasidasi adalah menaburkan bubuk larvasida kedalam
tempat-tempat penampungan air, terutama ditempat-tempat yang
sulit dikuras dan didaerah yang sulit air.
Cara Larvasidasi
1. Menaburkan bubuk abate
(Abatisasi) dengan takaran 10 gr
untuk 100 Liter air.
2. Menggunakan Altosid. Altosid
berbentuk seperti gula pasir
berwarna hitam. Takarannya 2,5
gr untuk 100 Liter air.
3. Menggunakan Sumilarv 0.5 G
(dbd). Penggunaannya 0,25 gram
untuk
100 Liter air.
18. ikan adalah predator alami dari jentik
nyamuk
Ikan cupang, ikan gapi, dan anak ikan nila
19. Step 1 :
Pasang kasa nyamuk pada ember
Step 2 :
Isi ember dengan air hingga 1/3 tinggi
kasa nyamuk tergenang air
Step 3 :
Sebaiknya tempatkan di tempat yang
gelap dan di sudut ruangan
Step 4:
Setelah satu minggu anda bisa
mempunyai segerombolan nyamuk
mati di dalam perangkap. Ganti air dan
bersihkan kasa nyamuk setiap
seminggu sekali.
PERINGATAN : Ganti airnya secara
rutin. Jika tidak, ada kemungkinan,
bukannya menjadi perangkap, justru
malah menjadi peternakan nyamuk.
20. Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai
lotion anti nyamuk
Menggunakan obat anti nyamuk
Memasang kawat kasa dijendela dan di ventilasi
Tidak membiasakan menggantung pakaian di
dalam kamar
Gunakan sarung klambu waktu tidur
21. Bila masyarakat menjumpai anggota keluarga atau
tetangga di lingkungan dengan gejala diatas segera ke
Puskesmas
Lakukan PSN dengan 3M +
Laporan penderita penyakit dari rumah sakit dikirim ke
Puskesmas di wilayah penderita untuk dilakukan
penyelidikan epidemiologi dan Fogging/Pengasapan
22. Untuk mencegah gigitan, upayakan antara lain dengan
memasang kawat nyamuk halus pada pintu, lubang jendela,
dan ventilasi
Hindari penggantungan pakaian di kamar mandi atau
tempat yang gelap. Namun yang terpenting, selalu Menjaga
kebersihan lingkungan Anda !!!.
Masalah DBD tidak bisa di atasi secara individual
DBD adalah masalah seluruh warga masyarakat
Ciptakan budaya bersih dilingkungan Anda
23. Pemberdayaan masyarakat
Peningkatan Kemitraan Berwawasan Bebas
Penyakit DBD
Peningkatan Profesionalisme Pengelola
Program
Desentralisasi
Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Lingkungan
24. Meningkatkan perilaku hidup sehat dan
kemandirian terhadap P2 DBD
Meningkatkan perlindungan kesehatan
masyarakat terhadap penyakit DBD
Meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi program P2 DBD
Memantapkan kemitraan baik lintas
sektor/program, LSM, organisasi profesional
dan dunia usaha
25. Melakukan surveilans epidemiologi dimana dilakukan
kewaspadaan dini penyakit DBD melalui kegiatan
penemuan dan pelaporan penderita baik dari RS,
Puskemas, Pemantauan Jentik Berkala
Tatalaksana kasus
Pemberantasan vektor melalui program pemberantasan
sarang nyamuk (PSN)
Penanggulangan kejadian luar biasa (KLB)
Penggerakan peran serta masyarakat
Pelatihan guna meningkatkan SDM yang profesional
terhadap petugas kesehatan, petugas laboratorium,
pelaksana program, petugas lapangan penyemprot, dokter
puskesmas, dokter swasta, dan dokter RS
Promosi DBD yaitu melalui penyuluhan media massa,
pengadaan leaflet, poster dan seminar.
26. Faizah A. Siregar. Epidemiologi dan Pemberantasan Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Universitas Sumatera Utara.
Fakultas Kesehatan Masyarakat: USU Digital Library. 2004
Siti Arifah. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku
Pemberantasan Sarang Nyamuk Dalam Upaya Pencegahan Penyakit
Demam Berdarah di Desa Kliwonan Masaran Sragen. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. Surakarta.
2008
Jose E. Rigau Perez. Dkk. Dengue and Dengue Haemorragic Fever:
The Lancet. Volume 352. San Juan. Puerto Rico. 1998
Promosi Kesehatan. Demam Berdarah Dengue (DBD). Jakarta. 2008