SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Wilayah Indonesia terdiri dari pulau besar dan kecil yang dihubungkan oleh 
selat dan laut, hal ini menyebabkan sarana pelayaran merupakan lalu lintas utama 
penghubung antar pulau. Pelayaran ini dilakukan dalam rangka mendorong aktivitas 
perdagangan. Pelayaran perdagangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, bukan 
hanya dalam wilayah Indonesia saja, tetapi telah jauh sampai ke luar wilayah 
Indonesia. 
Pelayaran dan perdagangan di Asia semakin ramai setelah ditemukan jalan 
melalui laut antara Romawi dan China. Rute jalur laut yang dilalui dalam hubungan 
dagang China dengan Romawi telah mendorong munculnya hubungan dagang pada 
daerah-daerah yang dilalui, termasuk wilayah Indonesia. Karena posisi Indonesia 
yang strategis di tengah-tengah jalur hubungan dagang China dengan Romawi, maka 
terjadilah hubungan dagang antara Indonesia dan China beserta India. 
Melalui hubungan itu juga, berkembang kebudayaan-kebudayaan yang 
dibawa oleh para pedagang di Indonesia. Dalam perkembangan hubungan 
perdagangan antara Indonesia dan India, lambat laun agama Hindu dan Budha masuk 
dan tersebar di Indonesia serta dianut oleh raja-raja dan para bangsawan. Dari 
1
lingkungan raja dan bangsawan itulah agama Hindu-Budha tersebar ke lingkungan 
rakyat biasa. 
Agama Hindu-Budha diperkirakan masuk ke Indonesia pada awal Tarikh 
Masehi, dibawa oleh para musafir dari India. Raja-raja dan para bangsawan yang 
pertama kali menganut agama ini kemudian membangun kerajaan-kerajaan yang 
bercorak Hindu-Budha seperti Kerajaan Kutai yang terletak di Kalimantan Timur, 
Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, Kerajaan Holing, Kerajaan Melayu di 
Sumatra Selatan dan berpusat di Jambi, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno, 
Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali dan Pajajaran, serta Kerajaan 
Majapahit. 
Masing-masing kerajaan tentu memiliki sejarah dan peninggalan-peninggalan 
yang harus kita ketahui. Salah satunya adalah Kerajaan Sriwijaya. 
Kerajaan yang terletak di Sumatera Selatan dan beribukota di Palembang ini memiliki 
nilai sejarah yang tinggi untuk kita ketahui seperti historiografi, sejarah berdirinya, 
lokasi kerajaan, prasasti-prasasti peninggalan, hubungan regional dan luar negeri, 
masa kejayaannya, masa kemunduran maupun aspek-aspek kehidupan apa saja yang 
terkandung dalam kerajaan ini. 
B. Rumusan Masalah 
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Sriwijaya? 
2. Di mana lokasi Kerajaan Sriwijaya? 
2
3. Dari manakah sumber-sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya? 
4. Apa sajakah bukti-bukti peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya? 
5. Bagaimana hubungan regional dan luar negeri Kerajaan Sriwijaya? 
6. Siapakah raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Sriwijaya? 
7. Aspek kehidupan apa saja yang terkandung di dalam Kerajaan? 
8. Apa yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan? 
C. Tujuan 
Setelah mempelajari makalah ini, pembaca diharapkan : 
1. Mengetahui sejarah berdiri dan letak Kerajaan Sriwijaya. 
2. Mengetahui bukti-bukti peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya. 
3. Mengetahui silsilah raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Sriwijaya. 
4. Mengetahui aspek kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya dalam 
pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. 
5. Mengetahui dan mampu menjelaskan penyebab runtuhnya Kerajaan 
Sriwijaya. 
3
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Historiografi 
Nama Kerajaan : Sriwijaya 
Ibukota : Palembang 
Bahasa : Melayu Kuno, Sansekerta 
Agama : Budha, Hindu 
Pemerintahan : Monarki 
Sejarah : 1. Didirikan pada tahun 600-an M 
2. Invasi Majapahit tahun 1300-an M 
Mata Uang : Koin emas dan perak 
B. Lokasi Kerajaan 
Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah membawa 
kejayaan kepulauan Nusantara di masa lampau. Bukan saja dikenal di wilayah 
Indonesia, tetapi hampir setiap bangsa yang berada jauh di luar Indonesia mengenal 
Kerajaan Sriwijaya. Hal ini disebabkan karena letak Sriwijaya yang sangat strategis 
dan dekat dengan jalur perdagangan antar bangsa yakni Selat Malaka. Selat Malaka 
pada masa itu adalah jalur perdagangan ramai yang menghubungkan pedagang-pedagang 
Cina dengan India maupun Romawi. 
4
George Coedes, seorang sejarawan, menulis karangan berjudul Le Royaume 
de Crivijaya pada tahun 1918 M. Coedes kemudian menetapkan bahwa Sriwijaya 
adalah nama sebuah kerajaan di Sumatera Selatan. Lebih lanjut, Coedes juga 
menetapkan bahwa letak ibukota Sriwijaya adalah Palembang, dengan bersandar pada 
anggapan Groeneveldt dalam karangannya, Notes on the Malay Archipelago and 
Malacca, Compiled from Chinese Source, yang menyatakan bahwa, San-fo-ts‘I 
adalah Palembang yang terletak di Sumatera Selatan, yaitu tepatnya di tepi Sungai 
Musi atau sekitar kota Palembang sekarang. 
Dari tepian Sungai Musi di Sumatera Selatan, pengaruh Kerajaan Sriwijaya 
semakin meluas. Mencakup wilayah Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Bangka, Laut 
Jawa bagian barat, Bangka, Jambi Hulu, Jawa Barat (Tarumanegara), Semenanjung 
Malaya hingga ke Tanah Genting Kra. 
C. Sumber Sejarah 
Sumber-sumber sejarah yang mendukung keberadaan Kerajaan 
Sriwijaya berasal dari berita asing dan prasasti-prasasti. 
Sumber dari Luar Negeri 
1. Sumber Cina 
Kunjungan I-sting, seorang peziarah Budha dari China pertama kali pada 
tahun 671 M. Dalam catatannya disebutkan bahwa saat itu terdapat lebih dari 
5
seribu orang pendeta Budha di Sriwijaya. Aturan dan upacara para pendeta 
Budha tersebut sama dengan aturan dan upacara yang dilakukan oleh para 
pendeta Budha di pusat ajaran agama Budha, India. I-tsing tinggal selama 6 
bulan di Sriwijaya untuk belajar bahasa Sansekerta, setelah itu ia berangkat 
ke Nalanda, India. Setelah lama belajar di Nalanda, tahun 685 I-tsing kembali 
ke Sriwijaya dan tinggal selama beberapa tahun untuk menerjemahkan teks-teks 
Budha dari bahasa Sansekerta ke bahasa Cina. Catatan Cina yang lain 
menyebutkan tentang utusan Sriwijaya yang datang secara rutin ke Cina, 
yang terakhir pada tahun 988 M. 
2. Sumber Arab 
Orang-orang Arab sering menyebut Sriwijaya dengan nama Sribuza, 
Sabay atau Zabaq. Mas‘udi, seorang sejarawan Arab klasik menulis catatan 
tentang Sriwijaya pada tahun 955 M. Dalam catatan itu, digambarkan 
Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan besar, dengan tentara yang sangat 
banyak. Hasil bumi Sriwijaya adalah kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, 
kayu cendana, pala, kardamunggu, gambir dan beberapa hasil bumi 
lainya. Bukti lain yang mendukung adalah ditemukannya perkampungan-perkampungan 
Arab sebagai tempat tinggal sementara di pusat Kerajaan 
Sriwijaya. 
3. Sumber India 
6
Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan raja-raja dari 
kerajaan-kerajaan di India seperti Kerajaan Nalanda dan Kerajaan Chola. 
Dengan Kerajaan Nalanda disebutkan bahwa Raja Sriwijaya mendirikan 
sebuah prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Nalanda. Dalam prasasti 
tersebut dinyatakan bahwa Raja Nalanda yang bernama Raja Dewa Paladewa 
berkenan membebaskan 5 desa dari pajak. Sebagai gantinya, kelima desa 
tersebut wajib membiayai para mahasiswa dari Kerajaan Sriwijaya yang 
menuntut ilmu di Kerajaan Nalanda. Di samping menjalin hubungan dengan 
Kerajaan Nalanda, Kerajaan Sriwijaya juga menjalin hubungan dengan 
Kerajaan Chola (Cholamandala) yang terletak di India Selatan. Hubungan ini 
menjadi retak setelah Raja Rajendra Chola ingin menguasai Selat Malaka. 
4. Sumber lain 
Pada tahun 1886, Beal mengemukakan pendapatnya bahwa Shih-li-fo-shih 
merupakan suatu daerah yang terletak di tepi Sungai Musi. Sumber lain, 
yakni Kern, pada tahun 1913 M telah menerbitkan tulisan mengenai Prasasti 
Kota Kapur, prasasti peninggalan Sriwijaya yang ditemukan di Pulau 
Bangka. Namun, saat itu, Kern menganggap Sriwijaya yang tercantum pada 
prasasti itu adalah nama seorang raja, karena Cri biasanya digunakan sebagai 
sebutan atau gelar raja. 
Sumber Lokal atau Dalam Negeri 
7
Sumber dalam negeri berasal dari prasasti-prasasti yang dibuat oleh raja-raja 
dari Kerajaan Sriwijaya. Prasasti-prasasti dari Kerajaan Sriwijaya sebagian besar 
menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti itu antara lain 
sebagai berikut. 
1. Prasasti Kota Kapur 
Prasasti ini merupakan yang paling tua, bertarikh 682 M, menceritakan 
tentang kisah perjalanan suci Dapunta Hyang dari Minana dengan perahu, 
bersama dua laksa (20.000) tentara dan 200 peti perbekalan, serta 1.213 
tentara yang berjalan kaki. Sumber lain menyatakan prasasti ini berisi tentang 
penaklukan Bumi Jawa yang tidak setia kepada Sriwijaya. Prasasti Kota 
Kapur ditemukan di Pulau Bangka. 
2. Prasasti Kedukan Bukit 
Prasasti berangka tahun 683 M itu menyebutkan bahwa raja Sriwijaya 
bernama Dapunta Hyang yang membawa tentara sebanyak 20.000 orang 
berhasil menundukan Minangatamwan. Dengan kemenangan itu, Kerajaan 
Sriwijaya menjadi makmur. Daerah yang dimaksud Minangatamwan itu 
8
kemungkinan adalah daerah Binaga yang terletak di Jambi. Daerah itu sangat 
strategis untuk perdagangan. 
3. Prasasti Talangtuo 
Prasasti berangka tahun 684 M itu menyebutkan tentang pembuatan 
Taman Srikesetra atas perintah Raja Dapunta Hyang. 
4. Prasasti Karang Berahi 
Prasasti berangka tahun 686 M itu ditemukan di daerah pedalaman Jambi, 
yang menunjukan penguasaan Sriwijaya atas daerah itu. 
5. Prasasti Ligor 
Prasasti berangka tahun 775 M itu menyebutkan tentang ibu kota Ligor yang 
difungsikan untuk mengawasi pelayaran perdagangan di Selat Malaka. 
6. Prasasti Nalanda 
Prasasti itu menyebutkan Raja Balaputra Dewa sebagai Raja terakhir dari 
Dinasti Syailendra yang terusir dari Jawa Tengah akibat kekalahannya 
melawan Kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya. Dalam prasasti itu, 
9
Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda agar mengakui haknya atas 
Kerajaan Syailendra. Di samping itu, prasasti ini juga menyebutkan bahwa 
Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan 5 buah desa dari pajak untuk 
membiayai para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda. 
7. Prasasti Telaga Batu 
Prasasti ini ditemukan di sekitar Palembang pada tahun 1918 M. Berbentuk 
batu lempeng mendekati segi lima, di atasnya ada tujuh kepala ular kobra, 
dengan sebentuk mangkuk kecil dengan cerat (mulut kecil tempat keluar air) 
di bawahnya. Menurut para arkeolog, prasasti ini digunakan untuk 
pelaksanaan upacara sumpah kesetiaan dan kepatuhan para calon pejabat. 
Dalam prosesi itu, pejabat yang disumpah meminum air yang dialirkan ke 
batu dan keluar melalui cerat tersebut. Sebagai sarana untuk upacara 
persumpahan, prasasti seperti itu biasanya ditempatkan di pusat kerajaan, 
maka diduga kuat Palembang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya. 
D. Negara Maritim 
Dalam upaya mewujudkan cita-cita agar Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim, 
perluasan kerajaan dilakukan untuk menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan 
Selat Sunda yang merupakan jalur perdagangan dan pelayaran yang sangat penting. 
Keberhasilan Sriwijaya berkuasa atas semua selat itu menjadikan Kerajaan Sriwijaya 
10
sebagai penguasa tunggal jalur aktivitas perdagangan dunia yang melalui Asia 
Tenggara. 
Armada Sriwijaya yang kuat dapat menjamin keamanan aktivitas pelayaran 
dan perdagangan. Armada Sriwijaya juga dapat memaksa perahu dagang untuk 
singgah di pusat atau di bandar-bandar Kerajaan Sriwijaya. Semakin ramainya 
aktivitas pelayaran dan perdagangan menjadikan Sriwijaya sebagai tempat pertemuan 
para pedagang atau pusat perdagangan di Asia Tenggara. Pengaruh dan peranan 
Kerajaan Sriwijaya semakin besar di lautan. Bahkan para pedagang dari Kerajaan 
Sriwijaya juga melakukan hubungan sampai di luar wilayah Indonesia, sampai ke 
China di sebelah utara, dan Laut Merah serta Teluk Persia di sebelah barat. 
E. Kehidupan Politik 
Salah satu cara untuk memperluas pengaruh kerajaan adalah melakukan 
perkawinan dengan kerajaan lain. Hal ini dilakukan oleh penguasa Sriwijaya, 
Dapunta Hyang pada tahun 664 M dengan Sobakancana, putri kedua raja Kerajaan 
Tarumanegara. 
Saat kerajaan Funan di Indo-China runtuh, Sriwijaya memperluas daerah 
kekuasaannya hingga bagian barat Nusantara. Di wilayah utara, melalui kekuatan 
armada lautnya, Sriwijaya mampu mengusai lalu lintas perdagangan antara India dan 
Cina, serta menduduki Semenanjung Malaya. Kekuatan armada terbesar Sriwijaya 
11
juga melakukan ekspansi wilayah hingga ke Pulau Jawa, Brunei atau Borneo. Hingga 
pada abad ke-8, Kerajaan Sriwijaya telah mampu menguasai seluruh jalur 
perdagangan di Asia Tenggara. 
Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam sistem pemerintahan 
Kerajaan Sriwijaya. Ada tiga syarat utama untuk menjadi raja Sriwijaya, yaitu : 
1. Samraj, artinya berdaulat atas rakyatnya. 
2. Indratvam, artinya memerintah seperti Dewa Indra yang selalu memberikan 
kesejahteraan bagi rakyatnya. 
3. Ekachattra, artinya mampu memayungi (melindungi) seluruh rakyatnya. 
Berikut daftar silsilah para Raja Kerajaan Sriwijaya : 
1. Dapunta Hyang Sri Yayanaga (Prasasti Kedukan Bukit 683 M, Prasasti 
Talangtuo 684 M) 
Berita mengenai raja ini diketahui dari Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 M 
dan Prasasti Talangtuo tahun 684 M. Pada masa pemerintahannya, Raja 
Dapunta Hyang Sri Yayanaga telah berhasil memperluas wilayah 
kekuasaannya sampai ke wilayah Minangatamwan, Jambi. Sejak awal 
pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah mencita-citakan agar Kerajaan 
Sriwijaya menjadi kerajaan maritim. 
1. Cri Indrawarman (berita Cina, 724 M) 
12
2. Rudrawikrama (berita Cina, 728 M) 
3. ishnu (Prasasti Ligor, 775 M) 
4. Maharaja (berita Arab, 851 M) 
5. Balaputradewa (Prasasti Nalanda, 860 M) 
Pada masa pemerintahan Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya mengalami masa 
kejayaannya. Pada awalnya, Raja Balaputradewa adalah raja dari kerajaan 
Syailendra (Jawa Tengah). Ketika terjadi perang saudara di Kerajaan 
Syailendra, antara Balaputradewa dan Pramodhawarni (kakaknya) yang 
dibantu oleh Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya), Balaputradewa mengalami 
kekalahan. Akibat kekalahan itu, Raja Balaputradewa lari ke Sriwijaya. Di 
Kerajaan Sriwijaya berkuasa Raja Dharma Setru (kakak dari ibu 
Balaputradewa) yang tidak memiliki keturunan, sehingga kedatangan Raja 
Balaputradewa disambut baik. Kemudian ia diangkat menjadi raja. 
6. Cri Udayadityawarman (berita Cina, 960 M) 
7. Cri Udayaditya (Berita Cina, 962 M) 
8. Cri Cudamaniwarmadewa (Berita Cina, 1003. Prasasti Leiden, 1044 M) 
9. Maraviyatunggawarman (Prasasti Leiden, 1044 M) 
10. Cri Sanggrama Wijayatunggawarman (Prasasti Chola, 1004 M) 
13
Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya mengalami ancaman dari Kerajaan 
Chola. Di bawah Raja Rajendra Chola, Kerajaan Chola melakukan serangan dan 
berhasil merebut Kerajaan Sriwijaya. Sanggrama Wijayatunggawarman berhasil 
ditawan. Namun, pada masa pemerintahan Raja Kulottungga I di Kerajaan Chola, 
Raja Sanggrama Wijayatunggawarman dibebaskan kembali. 
F. Struktur Birokrasi 
Kerajaan Sriwijaya menerapkan struktur birokrasi yang bersifat langsung, 
karena raja berperan penting dalam pengawasan terhadap tempat-tempat yang 
dianggap strategis. Raja dapat memberikan penghargaan terhadap penguasa daerah 
yang setia dan sebaliknya dapat menjatuhi hukumanterhadap penguasa daerah yang 
tidak setia kepada kerajaan. 
Dalam beberapa prasasti disebutkan tentang pelaksanaan suatu keputusan 
raja, lengkap dengan perincian hadiah atau sanksi yang dapat diterima dalam suatu 
peristiwa. Selain itu, ditemukan prasasti-prasasti yang mencatat masalah-masalah 
penyelesaian hokum sengketa antarwarga. Hal yang menarik bahwa sebagian prasasti 
memuat ancaman-ancaman atau kutukan-kutukan yang ditujukan kepada keluarga 
raja itu sendiri. Walaupun kedengarannya aneh, namun ada pendapat yang 
menganggap bahwa hal itu sangat mungkin terjadi, karena keluarga-keluarga raja 
yang menjadi ancaman itu, kekuasaannya berada di luar pengawasan langsung dari 
raja yang berkuasa. 
14
G. Kehidupan Ekonomi 
Penguasaan Kerajaan Sriwijaya di urat nadi perhubungan pelayaran dan 
perdagangan Asia Tenggara yaitu di Selat Malaka, mempunyai arti penting bagi 
perekonomian kerajaan. Karena banyak kapal-kapal asing yang singgah untuk 
menambah air minum, perbekalan makanan, istirahat, atau melakukan aktivitas 
perdagangan. Karena bertambah ramainya kegiatan perdagangan di Selat Malaka, 
Sriwijaya membangun ibukota baru di Semenanjung Malaka, yaitu di Ligor yang 
dibuktikan dengan Parasasti Ligor (755 M). Pendirian ibukota Ligor tersebut bukan 
berarti meninggalkan ibukota di Sumatera Selatan, melainkan hanya untuk 
melakukan pengawasan lebih dekat terhadap aktivitas perdagangan di Selat Malaka 
atau menghindari penyeberangan yang dilakukan oleh para pedagang melalui Tanah 
Genting Kra. 
Menurut catatan asing, bumi Sriwijaya menghasilkan cengkeh, kapulaga, 
pala, lada, pinang, kayu gaharu, kayu cendana, kapur barus, gading, timah, emas, 
perak, kayu hitam, kayu sapan, rempah-rempah dan penyu. Barang-barang tersebut 
dijual atau dibarter dengan kain katu, sutera dan porselen melalui relasi dagang 
dengan Cina, India, Arab dan Madagaskar. 
15
H. Kehidupan Sosial dan Budaya 
Sriwijaya yang merupakan kerajaan besar penganut agama Budha, serta 
merupakan pusat agama Budha yang penting di Asia Tenggara dan Asia Timur. 
Agama Budha yang berkembang di Kerajaan Sriwijaya adalah agama Budha 
Mahayana. Menurut berita dari Tibet, seorang pendeta bernama Atica datang dan 
tinggal di Sriwijaya (1011-1023 M) untuk belajar agama Budha dari seorang guru 
bernama Dharmapala. Menurutnya, Sriwijaya merupakan pusat agama Budha di luar 
India. 
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya banyak ditemukan di daerah 
Palembang, Jambi, Riau, Malaysia, dan Thailand. Ini disebabkan karena Sriwijaya 
merupakan kerajaan maritim yang selalu berpindah-pindah, tidak menetap di satu 
tempat dalam kurun waktu yang lama. Prasasti dan situs yang ditemukan di sekitar 
Palembang, yaitu Prasasti Boom Baru (abad ke7 M), Prasasti Kedukan Bukit (682 
M), Prasasti Talangtuo (684 M), Prasasti Telaga Batu ( abad ke-7 M), Situs Candi 
Angsoka, Situs Kolam Pinishi, dan Situs Tanjung Rawa. Peninggalan sejarah 
Kerajaan Sriwijaya lainnya yang ditemukan di Jambi, Sumatera Selatan dan 
Bengkulu, yaitu Candi Kotamahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong I, Candi Gedong 
II, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar batu, Candi Astono dan Kolam 
Telagorajo, Situs Muarojambi. Di Lampung, prasasti yang ditemukan adalah Prasasti 
Palas Pasemah dan Prasasti Bungkuk (Jabung). Di Riau, ditemukan Candi Muara 
Takus yang berbentuk stupa Budha. 
16
I. Hubungan Regional dan Luar Negeri 
Meskipun catatan sejarah dan bukti arkeologi jarang ditemukan, tetapi 
beberapa menyatakan bahwa pada abad ke-7, Sriwijaya telah melakukan kolonisasi 
atas seluruh Sumatra, Jawa Barat, dan beberapa daerah di Semenanjung Melayu. 
Dominasi atas Selat Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai 
pengendali rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan biaya 
atas setiap kapal yang lewat. Palembang mengakumulasi kekayaannya sebagai 
pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, Melayu, dan 
India. 
Kerajaan Jambi merupakan kekuatan pertama yang menjadi pesaing 
Sriwijaya yang akhirnya dapat ditaklukkan pada abad ke-7 dan ke-9. Di Jambi, 
pertambangan emas merupakan sumber ekonomi cukup penting dan kata 
Suwarnadwipa (pulau emas) mungkin merujuk pada hal ini. Kerajaan Sriwijaya juga 
membantu menyebarkan kebudayaan Melayu ke seluruh Sumatra, Semenanjung 
Melayu, dan Kalimantan bagian Barat. Pada abad ke-11 pengaruh Sriwijaya mulai 
menyusut. Hal ini ditandai dengan seringnya konflik dengan kerajaan-kerajaan Jawa, 
pertama dengan Singasari dan kemudian dengan Majapahit. Di akhir masa, pusat 
kerajaan berpindah dari Palembang ke Jambi. 
Pada masa awal, Kerajaan Khmer juga menjadi daerah jajahan Sriwijaya. 
Banyak sejarawan mengklaim bahwa Chaiya, di propinsi Surat Thani, Thailand 
17
sebagai ibu kota terakhir kerajaan, walaupun klaim tersebut tidak mendasar. Pengaruh 
Sriwijaya nampak pada bangunan pagoda Borom That yang bergaya Sriwijaya. 
Setelah kejatuhan Sriwijaya, Chaiya terbagi menjadi tiga kota yakni (Mueang) 
Chaiya, Thatong (Kanchanadit) dan Khirirat Nikhom. 
Sriwijaya juga berhubungan dekat dengan kerajaan Pala di Benggala, 
terutama dalam bidang kebudayaan dan agama. Sebuah prasasti tertahun 860 M 
mencatat bahwa raja Balaputradewa mendedikasikan seorang biara kepada 
Universitas Nalada, Pala. Relasi dengan dinasti Chola di India selatan cukup baik dan 
menjadi buruk setelah terjadi peperangan di abad ke-11. 
Selain dengan Kerajaan Pala, Sriwijaya juga menjalin hubungan baik 
dengan Kerajaan Cholamandala. Raja Sriwijaya yakni Raja Sanggrama 
Wijayatunggawarman mendirikan sebuah biara (1006 M) di Kerajaan Chola untuk 
tempat tinggal para bhiksu dari Kerajaan Sriwijaya. Namun, persaingan di bidang 
pelayaran dan perdagangan membuat keduanya bermusuhan.Raja Rajendra Chola 
melakukan serangan ke Kerajaan Sriwijaya sampai dua kali. Serangan pertama tahun 
1007 M mengalami kegagalan. Pada serangan kedua (1023 M) Kerajaan Chola 
berhasil merebut kota dan bandar-bandar penting Sriwijaya, bahkan Raja Sanggrama 
Wijayatunggawarman berhasil ditawan. 
J. Masa Keemasan 
18
Pada paruh pertama abad ke-10 yaitu antara masa jatuhnya Dinasti Tang dan 
naiknya dinasti Song, perdagangan dengan luar negeri cukup marak, terutama Fujian, 
Kerajaan Min dan negeri kaya Guangdong, Kerajaan Nan Han. Tak diragukan lagi 
Sriwijaya mendapatkan keuntungan dari perdagangan ini. Pada tahun 903, penulis 
Muslim Ibn Batutah sangat terkesan dengan kemakmuran Sriwijaya. Daerah urban 
kerajaan meliputi Palembang (khususnya Bukit Seguntang), Muara Jambi dan Kedah. 
K. Masa Kemunduran 
Tahun 1025, Rajendra Chola, Raja Chola dari Koromandel, India selatan 
menaklukkan Kedah dari Sriwijaya dan menguasainya. Kerajaan Chola meneruskan 
penyerangan dan penaklukannya selama 20 tahun berikutnya ke seluruh imperium 
Sriwijaya. Meskipun invasi Chola tidak berhasil sepenuhnya, invasi tersebut telah 
melemahkan hegemoni Sriwijaya yang berakibat terlepasnya beberapa wilayah 
dengan membentuk kerajaan sendiri, seperti Kediri, sebuah kerajaan yang 
berbasiskan pada pertanian. 
Antara tahun 1079 - 1088, orang Tionghoa mencatat bahwa Sriwijaya 
mengirimkan duta besar dari Jambi dan Palembang. Tahun 1082 dan 1088, Jambi 
mengirimkan lebih dari dua duta besar ke China. Pada periode inilah pusat Sriwijaya 
telah bergeser secara bertahap dari Palembang ke Jambi. Ekspedisi Chola telah 
melemahkan Palembang, dan Jambi telah menggantikannya sebagai pusat kerajaan. 
Berdasarkan sumber Tiongkok pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada 
tahun 1178, Chou-Ju-Kua menerangkan bahwa di kepulauan Asia Tenggara terdapat 
19
dua kerajaan yang sangat kuat dan kaya, yakni Sriwijaya dan Jawa (Kediri). Di Jawa 
dia menemukan bahwa rakyatnya memeluk agama Budha dan Hindu, sedangkan 
rakyat Sriwijaya memeluk Budha. Berdasarkan sumber ini pula dikatakan bahwa 
beberapa wilayah kerajaan Sriwijaya ingin melepaskan diri, antara lain Kien-pi 
(Kampe, di utara Sumatra) dan beberapa koloni di semenanjung Malaysia. Pada masa 
itu wilayah Sriwijaya meliputi; Pong-fong (Pahang), Tong-ya-nong (Trengganu), 
Ling-ya-ssi-kia (Langkasuka), Kilan-tan (Kelantan), Fo-lo-an, Ji-lo-t'ing (Jelutong), 
Ts'ien-mai, Pa-t'a (Batak), Tan-ma-ling (Tambralingga, Ligor), Kia-lo-hi (Grahi, 
bagian utara semenanjung Malaysia), Pa-lin-fong (Palembang), Sin-t'o (Sunda), Lan-wu- 
li (Lamuri di Aceh), and Si-lan (Srilanka). 
Pada tahun 1288, Singosari, penerus kerajaan Kediri di Jawa, menaklukan 
Palembang dan Jambi selama masa ekspedisi Pamalayu. Di tahun 1293, Majapahit 
pengganti Singosari, memerintah Sumatra. Raja ke-4 Hayam Wuruk memberikan 
tanggung jawab tersebut kepada Pangeran Adityawarman, seorang peranakan Minang 
dan Jawa. Pada tahun 1377 terjadi pemberontakan terhadap Majapahit, tetapi 
pemberontakan tersebut dapat dipadamkan walaupun di selatan Sumatra sering terjadi 
kekacauan dan pengrusakan. 
Kedudukan Sriwijaya makin terdesak karena munculnya kerajaan-kerajaan 
besar yang juga memiliki kepentingan dalam dunia perdagangan, seperti Kerajaan 
Siam di sebelah utara. Kerajaan Siam memperluas kekuasaannya ke arah selatan 
dengan menguasai daerah-daerah di Semenanjung Malaka termasuk Tanah Genting 
20
Kra. Jatuhnya Tanah Genting Kra ke dalam kekuasaan Kerajaan Siam mengakibatkan 
lemahnya kegiatan pelayaran dan perdagangan di Kerajaan Sriwijaya. 
Di masa berikutnya, terjadi pengendapan pada Sungai Musi yang berakibat 
tertutupnya akses pelayaran ke Palembang. Hal ini tentunya sangat merugikan 
perdagangan kerajaan. Penurunan Sriwijaya terus berlanjut hingga masuknya Islam 
ke Aceh yang disebarkan oleh pedagang-pedagang Arab dan India. Di akhir abad ke- 
13, Kerajaan Pasai di bagian utara Sumatra berpindah agama Islam. 
Maka sejak akhir abad ke-13 M Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan kecil 
dan wilayahnya terbatas pada daerah Palembang. Kerajaan Sriwijaya yang kecil dan 
lemah akhirnya dihancurkan oleh Kerajaan Majapahit pada tahun 1377 M. 
Pada tahun 1402, Parameswara, pangeran terakhir Sriwijaya mendirikan 
Kesultanan Malaka di Semenanjung Malaysia. 
21
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
1. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Hindu terbesar di Indonesia, 
bahkan dijuluki sebagai pusat agama Hindu di luar India. 
2. Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan yang sangat kuat dan kaya raya. Terbukti 
dari sebutan negara maritimnya. 
3. Sejarah Kerajaan Sriwijaya dapat diakses dari prasasti-prasasti peninggalan 
kerajaan baik di dalam maupun di lur negeri serta dari berita-berita asing. 
B. Saran 
1. “Jas Merah” : jangan pernah sekali-kali meninggalkan sejarah. 
22
DAFTAR PUSTAKA 
Bellwood, Peter and James J. Fox, Darrell Tryon. The Austronesians: Historical and 
Comparative Perspectives. 
Hirth, Friedrich and Chao Ju-kua, W.W.Rockhill. The Chinese and Arab Trade in the 
Twelfth and Thirteen centuries. Entitled Chu-fan-chi St Petersburg, 1911. 
http://wikipedia/sejarahkerajaansriwijaya/com 
Karso, Drs, dkk. Pelajaran Sejarah Untuk SMTA kelas 1. Bandung: Penerbit 
Angkasa, ISBN. 979-404-179-3-7, 1988. 
Munoz, Paul Michel. Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay 
Peninsula. Singapore: Editions Didier Millet, pages 171, 143, 140, 132, 130, 124, 
113. ISBN 981-4155-67-5, 2006. 
Notosusanto, Nugroho, dkk. Sejarah Nasional Indonesia 1. Jakarta: CV. Adhi 
Waskita Semarang, ISBN. 979-462-144-7, 1992. 
Soekmono, Drs. R. (1973, 5th reprint edition in 1988). Pengantar Sejarah 
23

More Related Content

What's hot

Kerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di IndonesiaKerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di IndonesiaGalang Ihsan
 
Kerajaan sriwijaya kelompok 6
Kerajaan sriwijaya   kelompok 6Kerajaan sriwijaya   kelompok 6
Kerajaan sriwijaya kelompok 6Purna Senda
 
Kerajaan sriwijaya
Kerajaan sriwijayaKerajaan sriwijaya
Kerajaan sriwijayaDaPiDaBi
 
Kerajaan Budha di Indonesia lengkap
Kerajaan Budha di Indonesia lengkapKerajaan Budha di Indonesia lengkap
Kerajaan Budha di Indonesia lengkapGifta Nasweety
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaWien Adithya
 
Sejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijayaSejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijayaBhetari Widya
 
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...Mulia Fathan
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaRafaelSangga
 
Islamisasidansilangbudayadiindonesia 141113224856-conversion-gate01
Islamisasidansilangbudayadiindonesia 141113224856-conversion-gate01Islamisasidansilangbudayadiindonesia 141113224856-conversion-gate01
Islamisasidansilangbudayadiindonesia 141113224856-conversion-gate01noor rochman
 
Makalah sejarah kerajaan sriwijaya
Makalah sejarah kerajaan sriwijayaMakalah sejarah kerajaan sriwijaya
Makalah sejarah kerajaan sriwijayaDindaputri9600
 
Kerajaan sriwijaya.History
Kerajaan sriwijaya.HistoryKerajaan sriwijaya.History
Kerajaan sriwijaya.HistoryAhmad Juhaidi
 
kerajaan kuntala melayu dan sriwijaya
kerajaan kuntala melayu dan sriwijayakerajaan kuntala melayu dan sriwijaya
kerajaan kuntala melayu dan sriwijayaNuhiyah Alwardy
 
Hindu budha dan islam di indonesia
Hindu budha dan islam di indonesiaHindu budha dan islam di indonesia
Hindu budha dan islam di indonesiaSiti Jubaedah
 
Hindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaHindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaSoya Odut
 

What's hot (20)

Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
Kerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di IndonesiaKerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di Indonesia
 
Sejarah sriwijaya
Sejarah sriwijayaSejarah sriwijaya
Sejarah sriwijaya
 
Kerajaan sriwijaya kelompok 6
Kerajaan sriwijaya   kelompok 6Kerajaan sriwijaya   kelompok 6
Kerajaan sriwijaya kelompok 6
 
Kerajaan Sriw
Kerajaan SriwKerajaan Sriw
Kerajaan Sriw
 
Kerajaan sriwijaya
Kerajaan sriwijayaKerajaan sriwijaya
Kerajaan sriwijaya
 
Kerajaan sriwijaya (2)
Kerajaan sriwijaya (2)Kerajaan sriwijaya (2)
Kerajaan sriwijaya (2)
 
Kerajaan Budha di Indonesia lengkap
Kerajaan Budha di Indonesia lengkapKerajaan Budha di Indonesia lengkap
Kerajaan Budha di Indonesia lengkap
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
Sejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijayaSejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijaya
 
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
Islamisasidansilangbudayadiindonesia 141113224856-conversion-gate01
Islamisasidansilangbudayadiindonesia 141113224856-conversion-gate01Islamisasidansilangbudayadiindonesia 141113224856-conversion-gate01
Islamisasidansilangbudayadiindonesia 141113224856-conversion-gate01
 
Makalah sejarah kerajaan sriwijaya
Makalah sejarah kerajaan sriwijayaMakalah sejarah kerajaan sriwijaya
Makalah sejarah kerajaan sriwijaya
 
Kerajaan sriwijaya.History
Kerajaan sriwijaya.HistoryKerajaan sriwijaya.History
Kerajaan sriwijaya.History
 
kerajaan kuntala melayu dan sriwijaya
kerajaan kuntala melayu dan sriwijayakerajaan kuntala melayu dan sriwijaya
kerajaan kuntala melayu dan sriwijaya
 
Hindu budha dan islam di indonesia
Hindu budha dan islam di indonesiaHindu budha dan islam di indonesia
Hindu budha dan islam di indonesia
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 
Hindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaHindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in Indonesia
 
Kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia
Kerajaan Hindu dan Budha di IndonesiaKerajaan Hindu dan Budha di Indonesia
Kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia
 

Similar to SEJARAH KERAJAAN

Kerajaan kutai dan kerajaan sriwijaya
Kerajaan kutai dan kerajaan sriwijayaKerajaan kutai dan kerajaan sriwijaya
Kerajaan kutai dan kerajaan sriwijayaSIFA dhilah
 
Kerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaKerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaTjoetnyak Izzatie
 
Kerajaan hindu buddha di nusantara.doc
Kerajaan hindu buddha di nusantara.docKerajaan hindu buddha di nusantara.doc
Kerajaan hindu buddha di nusantara.docGian Angelo
 
sriwijaya
sriwijayasriwijaya
sriwijayatitafm
 
Sejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijaya
Sejarah Indonesia - Kerajaan SriwijayaSejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijaya
Sejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijayahanakamilah4
 
Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1paimun
 
Kerajaan sriwijaya
Kerajaan sriwijayaKerajaan sriwijaya
Kerajaan sriwijayaviialisa
 
TUGAS KELOMPOK SEJARAH _X-TKRO 2.pptx
TUGAS KELOMPOK SEJARAH _X-TKRO 2.pptxTUGAS KELOMPOK SEJARAH _X-TKRO 2.pptx
TUGAS KELOMPOK SEJARAH _X-TKRO 2.pptxXtizie1123
 
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritim
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritimKERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritim
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritimpancaparhusip1
 
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptxKERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptxpancaparhusip1
 
kerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budhakerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budhaNurIndahS3
 
(Tugas sejarah indonesia) masuknya Hindu Budha ke Indonesia
(Tugas sejarah indonesia) masuknya Hindu Budha ke Indonesia(Tugas sejarah indonesia) masuknya Hindu Budha ke Indonesia
(Tugas sejarah indonesia) masuknya Hindu Budha ke Indonesiashafira auliani33
 
Sejarah Singkat tentang kerajaan sriwijaya di indonesia.ppt
Sejarah Singkat tentang kerajaan sriwijaya di indonesia.pptSejarah Singkat tentang kerajaan sriwijaya di indonesia.ppt
Sejarah Singkat tentang kerajaan sriwijaya di indonesia.pptaddhiyasidqi2011
 

Similar to SEJARAH KERAJAAN (20)

Kerajaan kutai dan kerajaan sriwijaya
Kerajaan kutai dan kerajaan sriwijayaKerajaan kutai dan kerajaan sriwijaya
Kerajaan kutai dan kerajaan sriwijaya
 
Kerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaKerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijaya
 
Kerajaan hindu buddha di nusantara.doc
Kerajaan hindu buddha di nusantara.docKerajaan hindu buddha di nusantara.doc
Kerajaan hindu buddha di nusantara.doc
 
sriwijaya
sriwijayasriwijaya
sriwijaya
 
Sejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijaya
Sejarah Indonesia - Kerajaan SriwijayaSejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijaya
Sejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijaya
 
kerajaan sriwijaya
kerajaan sriwijayakerajaan sriwijaya
kerajaan sriwijaya
 
Kerajaan Srwijaya
Kerajaan SrwijayaKerajaan Srwijaya
Kerajaan Srwijaya
 
Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1
 
Kerajaan sriwijaya
Kerajaan sriwijayaKerajaan sriwijaya
Kerajaan sriwijaya
 
TUGAS KELOMPOK SEJARAH _X-TKRO 2.pptx
TUGAS KELOMPOK SEJARAH _X-TKRO 2.pptxTUGAS KELOMPOK SEJARAH _X-TKRO 2.pptx
TUGAS KELOMPOK SEJARAH _X-TKRO 2.pptx
 
KERAJAAN_SRIWIJAYA.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA.pptxKERAJAAN_SRIWIJAYA.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA.pptx
 
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritim
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritimKERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritim
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritim
 
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptxKERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptx
 
kerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budhakerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budha
 
(Tugas sejarah indonesia) masuknya Hindu Budha ke Indonesia
(Tugas sejarah indonesia) masuknya Hindu Budha ke Indonesia(Tugas sejarah indonesia) masuknya Hindu Budha ke Indonesia
(Tugas sejarah indonesia) masuknya Hindu Budha ke Indonesia
 
Sejarah Singkat tentang kerajaan sriwijaya di indonesia.ppt
Sejarah Singkat tentang kerajaan sriwijaya di indonesia.pptSejarah Singkat tentang kerajaan sriwijaya di indonesia.ppt
Sejarah Singkat tentang kerajaan sriwijaya di indonesia.ppt
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
History
HistoryHistory
History
 
History
HistoryHistory
History
 
History
HistoryHistory
History
 

More from Tjoetnyak Izzatie

strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitaTjoetnyak Izzatie
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Tjoetnyak Izzatie
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...Tjoetnyak Izzatie
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitTjoetnyak Izzatie
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaTjoetnyak Izzatie
 
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarMetode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarTjoetnyak Izzatie
 
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Tjoetnyak Izzatie
 
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurMetodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurTjoetnyak Izzatie
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Tjoetnyak Izzatie
 

More from Tjoetnyak Izzatie (20)

makalah jaringan komputer
makalah jaringan komputermakalah jaringan komputer
makalah jaringan komputer
 
makalah basis data
makalah basis datamakalah basis data
makalah basis data
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
 
Daftar isi dan pengantar
Daftar isi dan pengantarDaftar isi dan pengantar
Daftar isi dan pengantar
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
 
Aplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenzAplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenz
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
 
Kerajaan pajang
Kerajaan pajangKerajaan pajang
Kerajaan pajang
 
Kerajaan pajang
Kerajaan pajangKerajaan pajang
Kerajaan pajang
 
Korasi besi (percobaan)
Korasi besi (percobaan)Korasi besi (percobaan)
Korasi besi (percobaan)
 
Indsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawitIndsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawit
 
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarMetode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
 
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
 
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurMetodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
 
Rangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusiaRangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusia
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Makalah Demokrasi
Makalah DemokrasiMakalah Demokrasi
Makalah Demokrasi
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 

SEJARAH KERAJAAN

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Indonesia terdiri dari pulau besar dan kecil yang dihubungkan oleh selat dan laut, hal ini menyebabkan sarana pelayaran merupakan lalu lintas utama penghubung antar pulau. Pelayaran ini dilakukan dalam rangka mendorong aktivitas perdagangan. Pelayaran perdagangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, bukan hanya dalam wilayah Indonesia saja, tetapi telah jauh sampai ke luar wilayah Indonesia. Pelayaran dan perdagangan di Asia semakin ramai setelah ditemukan jalan melalui laut antara Romawi dan China. Rute jalur laut yang dilalui dalam hubungan dagang China dengan Romawi telah mendorong munculnya hubungan dagang pada daerah-daerah yang dilalui, termasuk wilayah Indonesia. Karena posisi Indonesia yang strategis di tengah-tengah jalur hubungan dagang China dengan Romawi, maka terjadilah hubungan dagang antara Indonesia dan China beserta India. Melalui hubungan itu juga, berkembang kebudayaan-kebudayaan yang dibawa oleh para pedagang di Indonesia. Dalam perkembangan hubungan perdagangan antara Indonesia dan India, lambat laun agama Hindu dan Budha masuk dan tersebar di Indonesia serta dianut oleh raja-raja dan para bangsawan. Dari 1
  • 2. lingkungan raja dan bangsawan itulah agama Hindu-Budha tersebar ke lingkungan rakyat biasa. Agama Hindu-Budha diperkirakan masuk ke Indonesia pada awal Tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India. Raja-raja dan para bangsawan yang pertama kali menganut agama ini kemudian membangun kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha seperti Kerajaan Kutai yang terletak di Kalimantan Timur, Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, Kerajaan Holing, Kerajaan Melayu di Sumatra Selatan dan berpusat di Jambi, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali dan Pajajaran, serta Kerajaan Majapahit. Masing-masing kerajaan tentu memiliki sejarah dan peninggalan-peninggalan yang harus kita ketahui. Salah satunya adalah Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan yang terletak di Sumatera Selatan dan beribukota di Palembang ini memiliki nilai sejarah yang tinggi untuk kita ketahui seperti historiografi, sejarah berdirinya, lokasi kerajaan, prasasti-prasasti peninggalan, hubungan regional dan luar negeri, masa kejayaannya, masa kemunduran maupun aspek-aspek kehidupan apa saja yang terkandung dalam kerajaan ini. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Sriwijaya? 2. Di mana lokasi Kerajaan Sriwijaya? 2
  • 3. 3. Dari manakah sumber-sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya? 4. Apa sajakah bukti-bukti peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya? 5. Bagaimana hubungan regional dan luar negeri Kerajaan Sriwijaya? 6. Siapakah raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Sriwijaya? 7. Aspek kehidupan apa saja yang terkandung di dalam Kerajaan? 8. Apa yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan? C. Tujuan Setelah mempelajari makalah ini, pembaca diharapkan : 1. Mengetahui sejarah berdiri dan letak Kerajaan Sriwijaya. 2. Mengetahui bukti-bukti peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya. 3. Mengetahui silsilah raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Sriwijaya. 4. Mengetahui aspek kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya dalam pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. 5. Mengetahui dan mampu menjelaskan penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya. 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Historiografi Nama Kerajaan : Sriwijaya Ibukota : Palembang Bahasa : Melayu Kuno, Sansekerta Agama : Budha, Hindu Pemerintahan : Monarki Sejarah : 1. Didirikan pada tahun 600-an M 2. Invasi Majapahit tahun 1300-an M Mata Uang : Koin emas dan perak B. Lokasi Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah membawa kejayaan kepulauan Nusantara di masa lampau. Bukan saja dikenal di wilayah Indonesia, tetapi hampir setiap bangsa yang berada jauh di luar Indonesia mengenal Kerajaan Sriwijaya. Hal ini disebabkan karena letak Sriwijaya yang sangat strategis dan dekat dengan jalur perdagangan antar bangsa yakni Selat Malaka. Selat Malaka pada masa itu adalah jalur perdagangan ramai yang menghubungkan pedagang-pedagang Cina dengan India maupun Romawi. 4
  • 5. George Coedes, seorang sejarawan, menulis karangan berjudul Le Royaume de Crivijaya pada tahun 1918 M. Coedes kemudian menetapkan bahwa Sriwijaya adalah nama sebuah kerajaan di Sumatera Selatan. Lebih lanjut, Coedes juga menetapkan bahwa letak ibukota Sriwijaya adalah Palembang, dengan bersandar pada anggapan Groeneveldt dalam karangannya, Notes on the Malay Archipelago and Malacca, Compiled from Chinese Source, yang menyatakan bahwa, San-fo-ts‘I adalah Palembang yang terletak di Sumatera Selatan, yaitu tepatnya di tepi Sungai Musi atau sekitar kota Palembang sekarang. Dari tepian Sungai Musi di Sumatera Selatan, pengaruh Kerajaan Sriwijaya semakin meluas. Mencakup wilayah Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Bangka, Laut Jawa bagian barat, Bangka, Jambi Hulu, Jawa Barat (Tarumanegara), Semenanjung Malaya hingga ke Tanah Genting Kra. C. Sumber Sejarah Sumber-sumber sejarah yang mendukung keberadaan Kerajaan Sriwijaya berasal dari berita asing dan prasasti-prasasti. Sumber dari Luar Negeri 1. Sumber Cina Kunjungan I-sting, seorang peziarah Budha dari China pertama kali pada tahun 671 M. Dalam catatannya disebutkan bahwa saat itu terdapat lebih dari 5
  • 6. seribu orang pendeta Budha di Sriwijaya. Aturan dan upacara para pendeta Budha tersebut sama dengan aturan dan upacara yang dilakukan oleh para pendeta Budha di pusat ajaran agama Budha, India. I-tsing tinggal selama 6 bulan di Sriwijaya untuk belajar bahasa Sansekerta, setelah itu ia berangkat ke Nalanda, India. Setelah lama belajar di Nalanda, tahun 685 I-tsing kembali ke Sriwijaya dan tinggal selama beberapa tahun untuk menerjemahkan teks-teks Budha dari bahasa Sansekerta ke bahasa Cina. Catatan Cina yang lain menyebutkan tentang utusan Sriwijaya yang datang secara rutin ke Cina, yang terakhir pada tahun 988 M. 2. Sumber Arab Orang-orang Arab sering menyebut Sriwijaya dengan nama Sribuza, Sabay atau Zabaq. Mas‘udi, seorang sejarawan Arab klasik menulis catatan tentang Sriwijaya pada tahun 955 M. Dalam catatan itu, digambarkan Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan besar, dengan tentara yang sangat banyak. Hasil bumi Sriwijaya adalah kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, kayu cendana, pala, kardamunggu, gambir dan beberapa hasil bumi lainya. Bukti lain yang mendukung adalah ditemukannya perkampungan-perkampungan Arab sebagai tempat tinggal sementara di pusat Kerajaan Sriwijaya. 3. Sumber India 6
  • 7. Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan raja-raja dari kerajaan-kerajaan di India seperti Kerajaan Nalanda dan Kerajaan Chola. Dengan Kerajaan Nalanda disebutkan bahwa Raja Sriwijaya mendirikan sebuah prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Nalanda. Dalam prasasti tersebut dinyatakan bahwa Raja Nalanda yang bernama Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan 5 desa dari pajak. Sebagai gantinya, kelima desa tersebut wajib membiayai para mahasiswa dari Kerajaan Sriwijaya yang menuntut ilmu di Kerajaan Nalanda. Di samping menjalin hubungan dengan Kerajaan Nalanda, Kerajaan Sriwijaya juga menjalin hubungan dengan Kerajaan Chola (Cholamandala) yang terletak di India Selatan. Hubungan ini menjadi retak setelah Raja Rajendra Chola ingin menguasai Selat Malaka. 4. Sumber lain Pada tahun 1886, Beal mengemukakan pendapatnya bahwa Shih-li-fo-shih merupakan suatu daerah yang terletak di tepi Sungai Musi. Sumber lain, yakni Kern, pada tahun 1913 M telah menerbitkan tulisan mengenai Prasasti Kota Kapur, prasasti peninggalan Sriwijaya yang ditemukan di Pulau Bangka. Namun, saat itu, Kern menganggap Sriwijaya yang tercantum pada prasasti itu adalah nama seorang raja, karena Cri biasanya digunakan sebagai sebutan atau gelar raja. Sumber Lokal atau Dalam Negeri 7
  • 8. Sumber dalam negeri berasal dari prasasti-prasasti yang dibuat oleh raja-raja dari Kerajaan Sriwijaya. Prasasti-prasasti dari Kerajaan Sriwijaya sebagian besar menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti itu antara lain sebagai berikut. 1. Prasasti Kota Kapur Prasasti ini merupakan yang paling tua, bertarikh 682 M, menceritakan tentang kisah perjalanan suci Dapunta Hyang dari Minana dengan perahu, bersama dua laksa (20.000) tentara dan 200 peti perbekalan, serta 1.213 tentara yang berjalan kaki. Sumber lain menyatakan prasasti ini berisi tentang penaklukan Bumi Jawa yang tidak setia kepada Sriwijaya. Prasasti Kota Kapur ditemukan di Pulau Bangka. 2. Prasasti Kedukan Bukit Prasasti berangka tahun 683 M itu menyebutkan bahwa raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang yang membawa tentara sebanyak 20.000 orang berhasil menundukan Minangatamwan. Dengan kemenangan itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur. Daerah yang dimaksud Minangatamwan itu 8
  • 9. kemungkinan adalah daerah Binaga yang terletak di Jambi. Daerah itu sangat strategis untuk perdagangan. 3. Prasasti Talangtuo Prasasti berangka tahun 684 M itu menyebutkan tentang pembuatan Taman Srikesetra atas perintah Raja Dapunta Hyang. 4. Prasasti Karang Berahi Prasasti berangka tahun 686 M itu ditemukan di daerah pedalaman Jambi, yang menunjukan penguasaan Sriwijaya atas daerah itu. 5. Prasasti Ligor Prasasti berangka tahun 775 M itu menyebutkan tentang ibu kota Ligor yang difungsikan untuk mengawasi pelayaran perdagangan di Selat Malaka. 6. Prasasti Nalanda Prasasti itu menyebutkan Raja Balaputra Dewa sebagai Raja terakhir dari Dinasti Syailendra yang terusir dari Jawa Tengah akibat kekalahannya melawan Kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya. Dalam prasasti itu, 9
  • 10. Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda agar mengakui haknya atas Kerajaan Syailendra. Di samping itu, prasasti ini juga menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan 5 buah desa dari pajak untuk membiayai para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda. 7. Prasasti Telaga Batu Prasasti ini ditemukan di sekitar Palembang pada tahun 1918 M. Berbentuk batu lempeng mendekati segi lima, di atasnya ada tujuh kepala ular kobra, dengan sebentuk mangkuk kecil dengan cerat (mulut kecil tempat keluar air) di bawahnya. Menurut para arkeolog, prasasti ini digunakan untuk pelaksanaan upacara sumpah kesetiaan dan kepatuhan para calon pejabat. Dalam prosesi itu, pejabat yang disumpah meminum air yang dialirkan ke batu dan keluar melalui cerat tersebut. Sebagai sarana untuk upacara persumpahan, prasasti seperti itu biasanya ditempatkan di pusat kerajaan, maka diduga kuat Palembang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya. D. Negara Maritim Dalam upaya mewujudkan cita-cita agar Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim, perluasan kerajaan dilakukan untuk menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan Selat Sunda yang merupakan jalur perdagangan dan pelayaran yang sangat penting. Keberhasilan Sriwijaya berkuasa atas semua selat itu menjadikan Kerajaan Sriwijaya 10
  • 11. sebagai penguasa tunggal jalur aktivitas perdagangan dunia yang melalui Asia Tenggara. Armada Sriwijaya yang kuat dapat menjamin keamanan aktivitas pelayaran dan perdagangan. Armada Sriwijaya juga dapat memaksa perahu dagang untuk singgah di pusat atau di bandar-bandar Kerajaan Sriwijaya. Semakin ramainya aktivitas pelayaran dan perdagangan menjadikan Sriwijaya sebagai tempat pertemuan para pedagang atau pusat perdagangan di Asia Tenggara. Pengaruh dan peranan Kerajaan Sriwijaya semakin besar di lautan. Bahkan para pedagang dari Kerajaan Sriwijaya juga melakukan hubungan sampai di luar wilayah Indonesia, sampai ke China di sebelah utara, dan Laut Merah serta Teluk Persia di sebelah barat. E. Kehidupan Politik Salah satu cara untuk memperluas pengaruh kerajaan adalah melakukan perkawinan dengan kerajaan lain. Hal ini dilakukan oleh penguasa Sriwijaya, Dapunta Hyang pada tahun 664 M dengan Sobakancana, putri kedua raja Kerajaan Tarumanegara. Saat kerajaan Funan di Indo-China runtuh, Sriwijaya memperluas daerah kekuasaannya hingga bagian barat Nusantara. Di wilayah utara, melalui kekuatan armada lautnya, Sriwijaya mampu mengusai lalu lintas perdagangan antara India dan Cina, serta menduduki Semenanjung Malaya. Kekuatan armada terbesar Sriwijaya 11
  • 12. juga melakukan ekspansi wilayah hingga ke Pulau Jawa, Brunei atau Borneo. Hingga pada abad ke-8, Kerajaan Sriwijaya telah mampu menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia Tenggara. Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam sistem pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. Ada tiga syarat utama untuk menjadi raja Sriwijaya, yaitu : 1. Samraj, artinya berdaulat atas rakyatnya. 2. Indratvam, artinya memerintah seperti Dewa Indra yang selalu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. 3. Ekachattra, artinya mampu memayungi (melindungi) seluruh rakyatnya. Berikut daftar silsilah para Raja Kerajaan Sriwijaya : 1. Dapunta Hyang Sri Yayanaga (Prasasti Kedukan Bukit 683 M, Prasasti Talangtuo 684 M) Berita mengenai raja ini diketahui dari Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 M dan Prasasti Talangtuo tahun 684 M. Pada masa pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang Sri Yayanaga telah berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke wilayah Minangatamwan, Jambi. Sejak awal pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah mencita-citakan agar Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim. 1. Cri Indrawarman (berita Cina, 724 M) 12
  • 13. 2. Rudrawikrama (berita Cina, 728 M) 3. ishnu (Prasasti Ligor, 775 M) 4. Maharaja (berita Arab, 851 M) 5. Balaputradewa (Prasasti Nalanda, 860 M) Pada masa pemerintahan Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaannya. Pada awalnya, Raja Balaputradewa adalah raja dari kerajaan Syailendra (Jawa Tengah). Ketika terjadi perang saudara di Kerajaan Syailendra, antara Balaputradewa dan Pramodhawarni (kakaknya) yang dibantu oleh Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya), Balaputradewa mengalami kekalahan. Akibat kekalahan itu, Raja Balaputradewa lari ke Sriwijaya. Di Kerajaan Sriwijaya berkuasa Raja Dharma Setru (kakak dari ibu Balaputradewa) yang tidak memiliki keturunan, sehingga kedatangan Raja Balaputradewa disambut baik. Kemudian ia diangkat menjadi raja. 6. Cri Udayadityawarman (berita Cina, 960 M) 7. Cri Udayaditya (Berita Cina, 962 M) 8. Cri Cudamaniwarmadewa (Berita Cina, 1003. Prasasti Leiden, 1044 M) 9. Maraviyatunggawarman (Prasasti Leiden, 1044 M) 10. Cri Sanggrama Wijayatunggawarman (Prasasti Chola, 1004 M) 13
  • 14. Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya mengalami ancaman dari Kerajaan Chola. Di bawah Raja Rajendra Chola, Kerajaan Chola melakukan serangan dan berhasil merebut Kerajaan Sriwijaya. Sanggrama Wijayatunggawarman berhasil ditawan. Namun, pada masa pemerintahan Raja Kulottungga I di Kerajaan Chola, Raja Sanggrama Wijayatunggawarman dibebaskan kembali. F. Struktur Birokrasi Kerajaan Sriwijaya menerapkan struktur birokrasi yang bersifat langsung, karena raja berperan penting dalam pengawasan terhadap tempat-tempat yang dianggap strategis. Raja dapat memberikan penghargaan terhadap penguasa daerah yang setia dan sebaliknya dapat menjatuhi hukumanterhadap penguasa daerah yang tidak setia kepada kerajaan. Dalam beberapa prasasti disebutkan tentang pelaksanaan suatu keputusan raja, lengkap dengan perincian hadiah atau sanksi yang dapat diterima dalam suatu peristiwa. Selain itu, ditemukan prasasti-prasasti yang mencatat masalah-masalah penyelesaian hokum sengketa antarwarga. Hal yang menarik bahwa sebagian prasasti memuat ancaman-ancaman atau kutukan-kutukan yang ditujukan kepada keluarga raja itu sendiri. Walaupun kedengarannya aneh, namun ada pendapat yang menganggap bahwa hal itu sangat mungkin terjadi, karena keluarga-keluarga raja yang menjadi ancaman itu, kekuasaannya berada di luar pengawasan langsung dari raja yang berkuasa. 14
  • 15. G. Kehidupan Ekonomi Penguasaan Kerajaan Sriwijaya di urat nadi perhubungan pelayaran dan perdagangan Asia Tenggara yaitu di Selat Malaka, mempunyai arti penting bagi perekonomian kerajaan. Karena banyak kapal-kapal asing yang singgah untuk menambah air minum, perbekalan makanan, istirahat, atau melakukan aktivitas perdagangan. Karena bertambah ramainya kegiatan perdagangan di Selat Malaka, Sriwijaya membangun ibukota baru di Semenanjung Malaka, yaitu di Ligor yang dibuktikan dengan Parasasti Ligor (755 M). Pendirian ibukota Ligor tersebut bukan berarti meninggalkan ibukota di Sumatera Selatan, melainkan hanya untuk melakukan pengawasan lebih dekat terhadap aktivitas perdagangan di Selat Malaka atau menghindari penyeberangan yang dilakukan oleh para pedagang melalui Tanah Genting Kra. Menurut catatan asing, bumi Sriwijaya menghasilkan cengkeh, kapulaga, pala, lada, pinang, kayu gaharu, kayu cendana, kapur barus, gading, timah, emas, perak, kayu hitam, kayu sapan, rempah-rempah dan penyu. Barang-barang tersebut dijual atau dibarter dengan kain katu, sutera dan porselen melalui relasi dagang dengan Cina, India, Arab dan Madagaskar. 15
  • 16. H. Kehidupan Sosial dan Budaya Sriwijaya yang merupakan kerajaan besar penganut agama Budha, serta merupakan pusat agama Budha yang penting di Asia Tenggara dan Asia Timur. Agama Budha yang berkembang di Kerajaan Sriwijaya adalah agama Budha Mahayana. Menurut berita dari Tibet, seorang pendeta bernama Atica datang dan tinggal di Sriwijaya (1011-1023 M) untuk belajar agama Budha dari seorang guru bernama Dharmapala. Menurutnya, Sriwijaya merupakan pusat agama Budha di luar India. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya banyak ditemukan di daerah Palembang, Jambi, Riau, Malaysia, dan Thailand. Ini disebabkan karena Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang selalu berpindah-pindah, tidak menetap di satu tempat dalam kurun waktu yang lama. Prasasti dan situs yang ditemukan di sekitar Palembang, yaitu Prasasti Boom Baru (abad ke7 M), Prasasti Kedukan Bukit (682 M), Prasasti Talangtuo (684 M), Prasasti Telaga Batu ( abad ke-7 M), Situs Candi Angsoka, Situs Kolam Pinishi, dan Situs Tanjung Rawa. Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya lainnya yang ditemukan di Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu, yaitu Candi Kotamahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong I, Candi Gedong II, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar batu, Candi Astono dan Kolam Telagorajo, Situs Muarojambi. Di Lampung, prasasti yang ditemukan adalah Prasasti Palas Pasemah dan Prasasti Bungkuk (Jabung). Di Riau, ditemukan Candi Muara Takus yang berbentuk stupa Budha. 16
  • 17. I. Hubungan Regional dan Luar Negeri Meskipun catatan sejarah dan bukti arkeologi jarang ditemukan, tetapi beberapa menyatakan bahwa pada abad ke-7, Sriwijaya telah melakukan kolonisasi atas seluruh Sumatra, Jawa Barat, dan beberapa daerah di Semenanjung Melayu. Dominasi atas Selat Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan biaya atas setiap kapal yang lewat. Palembang mengakumulasi kekayaannya sebagai pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, Melayu, dan India. Kerajaan Jambi merupakan kekuatan pertama yang menjadi pesaing Sriwijaya yang akhirnya dapat ditaklukkan pada abad ke-7 dan ke-9. Di Jambi, pertambangan emas merupakan sumber ekonomi cukup penting dan kata Suwarnadwipa (pulau emas) mungkin merujuk pada hal ini. Kerajaan Sriwijaya juga membantu menyebarkan kebudayaan Melayu ke seluruh Sumatra, Semenanjung Melayu, dan Kalimantan bagian Barat. Pada abad ke-11 pengaruh Sriwijaya mulai menyusut. Hal ini ditandai dengan seringnya konflik dengan kerajaan-kerajaan Jawa, pertama dengan Singasari dan kemudian dengan Majapahit. Di akhir masa, pusat kerajaan berpindah dari Palembang ke Jambi. Pada masa awal, Kerajaan Khmer juga menjadi daerah jajahan Sriwijaya. Banyak sejarawan mengklaim bahwa Chaiya, di propinsi Surat Thani, Thailand 17
  • 18. sebagai ibu kota terakhir kerajaan, walaupun klaim tersebut tidak mendasar. Pengaruh Sriwijaya nampak pada bangunan pagoda Borom That yang bergaya Sriwijaya. Setelah kejatuhan Sriwijaya, Chaiya terbagi menjadi tiga kota yakni (Mueang) Chaiya, Thatong (Kanchanadit) dan Khirirat Nikhom. Sriwijaya juga berhubungan dekat dengan kerajaan Pala di Benggala, terutama dalam bidang kebudayaan dan agama. Sebuah prasasti tertahun 860 M mencatat bahwa raja Balaputradewa mendedikasikan seorang biara kepada Universitas Nalada, Pala. Relasi dengan dinasti Chola di India selatan cukup baik dan menjadi buruk setelah terjadi peperangan di abad ke-11. Selain dengan Kerajaan Pala, Sriwijaya juga menjalin hubungan baik dengan Kerajaan Cholamandala. Raja Sriwijaya yakni Raja Sanggrama Wijayatunggawarman mendirikan sebuah biara (1006 M) di Kerajaan Chola untuk tempat tinggal para bhiksu dari Kerajaan Sriwijaya. Namun, persaingan di bidang pelayaran dan perdagangan membuat keduanya bermusuhan.Raja Rajendra Chola melakukan serangan ke Kerajaan Sriwijaya sampai dua kali. Serangan pertama tahun 1007 M mengalami kegagalan. Pada serangan kedua (1023 M) Kerajaan Chola berhasil merebut kota dan bandar-bandar penting Sriwijaya, bahkan Raja Sanggrama Wijayatunggawarman berhasil ditawan. J. Masa Keemasan 18
  • 19. Pada paruh pertama abad ke-10 yaitu antara masa jatuhnya Dinasti Tang dan naiknya dinasti Song, perdagangan dengan luar negeri cukup marak, terutama Fujian, Kerajaan Min dan negeri kaya Guangdong, Kerajaan Nan Han. Tak diragukan lagi Sriwijaya mendapatkan keuntungan dari perdagangan ini. Pada tahun 903, penulis Muslim Ibn Batutah sangat terkesan dengan kemakmuran Sriwijaya. Daerah urban kerajaan meliputi Palembang (khususnya Bukit Seguntang), Muara Jambi dan Kedah. K. Masa Kemunduran Tahun 1025, Rajendra Chola, Raja Chola dari Koromandel, India selatan menaklukkan Kedah dari Sriwijaya dan menguasainya. Kerajaan Chola meneruskan penyerangan dan penaklukannya selama 20 tahun berikutnya ke seluruh imperium Sriwijaya. Meskipun invasi Chola tidak berhasil sepenuhnya, invasi tersebut telah melemahkan hegemoni Sriwijaya yang berakibat terlepasnya beberapa wilayah dengan membentuk kerajaan sendiri, seperti Kediri, sebuah kerajaan yang berbasiskan pada pertanian. Antara tahun 1079 - 1088, orang Tionghoa mencatat bahwa Sriwijaya mengirimkan duta besar dari Jambi dan Palembang. Tahun 1082 dan 1088, Jambi mengirimkan lebih dari dua duta besar ke China. Pada periode inilah pusat Sriwijaya telah bergeser secara bertahap dari Palembang ke Jambi. Ekspedisi Chola telah melemahkan Palembang, dan Jambi telah menggantikannya sebagai pusat kerajaan. Berdasarkan sumber Tiongkok pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178, Chou-Ju-Kua menerangkan bahwa di kepulauan Asia Tenggara terdapat 19
  • 20. dua kerajaan yang sangat kuat dan kaya, yakni Sriwijaya dan Jawa (Kediri). Di Jawa dia menemukan bahwa rakyatnya memeluk agama Budha dan Hindu, sedangkan rakyat Sriwijaya memeluk Budha. Berdasarkan sumber ini pula dikatakan bahwa beberapa wilayah kerajaan Sriwijaya ingin melepaskan diri, antara lain Kien-pi (Kampe, di utara Sumatra) dan beberapa koloni di semenanjung Malaysia. Pada masa itu wilayah Sriwijaya meliputi; Pong-fong (Pahang), Tong-ya-nong (Trengganu), Ling-ya-ssi-kia (Langkasuka), Kilan-tan (Kelantan), Fo-lo-an, Ji-lo-t'ing (Jelutong), Ts'ien-mai, Pa-t'a (Batak), Tan-ma-ling (Tambralingga, Ligor), Kia-lo-hi (Grahi, bagian utara semenanjung Malaysia), Pa-lin-fong (Palembang), Sin-t'o (Sunda), Lan-wu- li (Lamuri di Aceh), and Si-lan (Srilanka). Pada tahun 1288, Singosari, penerus kerajaan Kediri di Jawa, menaklukan Palembang dan Jambi selama masa ekspedisi Pamalayu. Di tahun 1293, Majapahit pengganti Singosari, memerintah Sumatra. Raja ke-4 Hayam Wuruk memberikan tanggung jawab tersebut kepada Pangeran Adityawarman, seorang peranakan Minang dan Jawa. Pada tahun 1377 terjadi pemberontakan terhadap Majapahit, tetapi pemberontakan tersebut dapat dipadamkan walaupun di selatan Sumatra sering terjadi kekacauan dan pengrusakan. Kedudukan Sriwijaya makin terdesak karena munculnya kerajaan-kerajaan besar yang juga memiliki kepentingan dalam dunia perdagangan, seperti Kerajaan Siam di sebelah utara. Kerajaan Siam memperluas kekuasaannya ke arah selatan dengan menguasai daerah-daerah di Semenanjung Malaka termasuk Tanah Genting 20
  • 21. Kra. Jatuhnya Tanah Genting Kra ke dalam kekuasaan Kerajaan Siam mengakibatkan lemahnya kegiatan pelayaran dan perdagangan di Kerajaan Sriwijaya. Di masa berikutnya, terjadi pengendapan pada Sungai Musi yang berakibat tertutupnya akses pelayaran ke Palembang. Hal ini tentunya sangat merugikan perdagangan kerajaan. Penurunan Sriwijaya terus berlanjut hingga masuknya Islam ke Aceh yang disebarkan oleh pedagang-pedagang Arab dan India. Di akhir abad ke- 13, Kerajaan Pasai di bagian utara Sumatra berpindah agama Islam. Maka sejak akhir abad ke-13 M Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan kecil dan wilayahnya terbatas pada daerah Palembang. Kerajaan Sriwijaya yang kecil dan lemah akhirnya dihancurkan oleh Kerajaan Majapahit pada tahun 1377 M. Pada tahun 1402, Parameswara, pangeran terakhir Sriwijaya mendirikan Kesultanan Malaka di Semenanjung Malaysia. 21
  • 22. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Hindu terbesar di Indonesia, bahkan dijuluki sebagai pusat agama Hindu di luar India. 2. Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan yang sangat kuat dan kaya raya. Terbukti dari sebutan negara maritimnya. 3. Sejarah Kerajaan Sriwijaya dapat diakses dari prasasti-prasasti peninggalan kerajaan baik di dalam maupun di lur negeri serta dari berita-berita asing. B. Saran 1. “Jas Merah” : jangan pernah sekali-kali meninggalkan sejarah. 22
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Bellwood, Peter and James J. Fox, Darrell Tryon. The Austronesians: Historical and Comparative Perspectives. Hirth, Friedrich and Chao Ju-kua, W.W.Rockhill. The Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries. Entitled Chu-fan-chi St Petersburg, 1911. http://wikipedia/sejarahkerajaansriwijaya/com Karso, Drs, dkk. Pelajaran Sejarah Untuk SMTA kelas 1. Bandung: Penerbit Angkasa, ISBN. 979-404-179-3-7, 1988. Munoz, Paul Michel. Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Singapore: Editions Didier Millet, pages 171, 143, 140, 132, 130, 124, 113. ISBN 981-4155-67-5, 2006. Notosusanto, Nugroho, dkk. Sejarah Nasional Indonesia 1. Jakarta: CV. Adhi Waskita Semarang, ISBN. 979-462-144-7, 1992. Soekmono, Drs. R. (1973, 5th reprint edition in 1988). Pengantar Sejarah 23