2. Kedatangan Islam ke Nusantara
• Diawali dari Khalifah Utsman ibn Affan RA
yang mengirim utusan ke Cina untuk
memperkenalkan Islam yang belum lama
berdiri.
• Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674
M, Dinasti Umayyah telah mendirikan
pangkalan dagang di pantai barat Sumatera.
Inilah perkenalan pertama penduduk
Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut
dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad
demi abad. Mereka berdagang di Nusantara
sambil menyebarkan Agama Islam.
3. Agama Islam masuk ke Nusantara sejak abad 7, tetapi
berkembang dsan resminya pada abad ke 13.
Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa bukti sejarah
yang ditemukan seperti:
• Abad 7
Sudah ada hubungan dagang antara Arab dengan
Sriwijaya
Julukan Sriwijaya oleh Arab: Sribuza yang artinya
kawasan daerah yang kaya akan hasil alam.
Julukan Arab oleh Sriwijaya : Tasih
• Abad 10
Ditemukannya perkampungan orang Arab di Leran
(Gresik)
Memberi nama Jawa menjadi Jawi yang menyerupai
nama sebuah daerah di Persia
Adanya Nissan Fatimah binti Maimun di Leran yang
dikelilingi huruf Arab
4. • Abad 12-13
- Berita Marco Polo pedangang Venesia yang singgah di
Perlak
- Nissan Sultan Malik As Saleh dari kerajaan Samudra
Pasai
- Berita dari ibnu Batutah yang menyatakan
kunjungannya dari Samudra pasai
- Nissan situs troloyo
- Adanya kerajaan Samudra pasai
5. Ada beberapa teori yang menyatakan masuknya agama
Islam dibawa oleh siapa, yaitu:
1. Teori Gujarat (India)
– Beberapa sarjana belanda mengemukakan teori ini.
Yang pertama adalah Pijnapel yang mengatakan
bahwa yang membawa agama Islam ke Indonesia
bukanlah orang Arab langsung, melainkan orang
Gujarat.
– teori Pijnapel ini disebarkan oleh Snouck Hurgronje.
Menurutnya, Islam telah lebih dulu berkembang di
kota-kota pelabuhan Anak Benua India. Orang-orang
Gujarat telah lebih awal membuka hubungan dagang
dengan Indonesia dibanding dengan pedagang Arab.
6. Dalam pandangan Hurgronje, kedatangan orang Arab
terjadi pada masa berikutnya. Orang-orang Arab yang
datang ini kebanyakan adalah keturunan Nabi
Muhammad yang menggunakan gelar “sayid” atau
“syarif ” di di depan namanya.
Teori Gujarat kemudian juga dikembangkan oleh J.P.
Moquetta yang memberikan argumentasi bahwa batu
nisan batu nisan di Pasai dan makam Maulanan Malik
Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur,
diimpor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang
Gujarat atau orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi
khas Gujarat. Alasan lainnya adalah kesamaan mahzab
Syafei yang di anut masyarakat muslim di Gujarat dan
Indonesia.
7. 2. Teori Mekah
• Tokoh yang memperkenalkan teori ini adalah Haji
Abdul Karim Amrullah atau HAMKA, salah
seorang ulama sekaligus sastrawan Indonesia Ia
menolak seluruh anggapan para sarjana Barat
yang mengemukakan bahwa Islam datang ke
Indonesia tidak langsung dari Arab.
• Menurutnya, motivasi awal kedatangan orang
Arab tidak dilandasi oleh nilai nilai ekonomi,
melainkan didorong oleh motivasi spirit
penyebaran agama Islam. Dalam pandangan
Hamka, jalur perdagangan antara Indonesia
dengan Arab telah berlangsung jauh sebelum
tarikh masehi.
8. 3. Teori Persia
• Teori Persia mengatakan bahwa proses
kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari
daerah Persia atau Parsi (kini Iran). Pencetus
dari teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat.
• Dalam memberikan argumentasinya, Hoesein
lebih menitikberatkan analisisnya pada
kesamaan budaya dan tradisi yang
berkembang antara masyarakat Parsi dan
Indonesia.
9. Islam dan jaringan perdagangan antar pulau
• Indonesia memiliki wilayah laut yang luas dan bisa
dilayari.
• Hal ini menyebabkan perdagangan kepulauan
nusantara oleh para pedagang dari berbagai penjuru
dunia.
• Dari sinilah aga Islam juga sekaligus disebarluaskan.
• Jaringan perdagangan dan pelayaran antarpulau di
Nusantara terbentuk karena antarpulau saling
membutuhkan barang-barang yang tidak ada di
tempatnya.
• Untuk menunjang terjadinya hubungan itu, para
pedagang harus melengkapi diri dengan pengetahuan
tentang angin, navigasi, pembuatan kapal, dan
kemampuan diplomasi dagang.
10. • Wilayah Nusantara menyimpan berbagai kekayaan di darat
dan di laut. Sumber daya alam ini sejak dulu telah
dimanfaatkan untuk keperluan sendiri dan diperdagangkan
antarpulau atau antarnegara.
• Pusat perdagangan islam berpust di Samudera Pasai.
• Barang dagangan utama yang mendapat prioritas dalam
perdagangan antarpulau, yaitu:
a.lada, emas, kapur barus, kemenyan, sutera, damar
madu, bawang putih, rotan, besi, katun (Sumatera);
b.beras, gula, kayu jati (Jawa);
c.emas, intan, kayu-kayuan (Kalimantan);
d.kayu cendana, kapur barus, beras, ternak, belerang
(Nusa Tenggara);
e.emas, kelapa (Sulawesi)
f. perak, sagu, pala, cengkih, burung cenderawasih,
perahu Kei (Maluku dan Papua).
11. Pusat-pusat perdagangan Nusantara yang terkenal sampai
abad ke-17 antara lain sebagai berikut:
1. Sriwijaya pada abad ke-7 sampai abad ke-14.
2. Pajajaran pada abad ke-8 sampai abad ke-16.
3. Majapahit pada abad ke-13 sampai abad ke-15.
4. Samudera Pasai abad ke-13.
5. Gowa-Tallo pada abad ke-16.
6. Ternate dan Tidore pada abad ke-17.
12. Kerajaan Islam Masuk Istana Raja
1.Kerajaan islam di Sumatera
Beberapa Islam kerajaan terkenal di Sumatera
yaitu:
• Perlak
Lokasi dan berdiri: Kerajaan ini terletak di
wilayah Perlak, Aceh Timur. Di Indonesia
kerajaan ini kurang begitu dikenal, namun
di Eropa, kerajaan perlak terkenal karena
Marcopolo yang sempat singgah.
13. Samudra Pasai
• Berdirinya Kerajaan
Kerajaan ini berdiir sekitar abad ke 13 M. Pusat
kerajaan berada di lhoksumawe provinsi NAD.
• Sumber Sejarah
- Berita Marcopolo yang singgah di samudra Pasai
tahun 1292.
- Berita Tome Pires dalam karyanya Summa oriental
- Ibnu Batutah yang singgah di samudra Pasai
- Makam Sultan Malik As Saleh tahun 696 H atau
1297 M
- Hikayat raja-Raja Pasai karangan Hamzah Fansuri
pada abad ke 15
- Mata uang logam emas dirham yang mulai dibuat
pada masa pemerintahan Sultan Muhammad
(1297-1326)
14. Kehidupan Politik
Raja yang pernah memerintah:
1. Malik As Saleh : Nama aslinya adalah Marah Silu. Merupakan
raja pertama, saat pemerintahannya sudah ada hubungan dagang
dengan cina (berita Dinasti yuan)
2. Sultan Muhammad Al Zahir : mata uang koin emas mulai
diperkenalkan di Samudera Pasai
3. Mahmud al Zahir: menurut Ibnu batutah, hubungan dagang
antara samudera Pasai dengan Timur tengah terjalin dengan
erat. Setelah kekuasaannya berakhir, yang mengantkan beliau
adalah Sultan Zainal Abidin malik al Zahir dan Abu Zaid al
Zahir. Pada masa pemerintahannya, samudera Psai mengalami
masa keemasan dan kerap kali mengadakan hubungan
dengan Malaka.
15. Aceh Darussalam
- Lokasi dan berdirinya
Kerajaan yang didirikan oleh Sultan Ibrahim yang bergelar Ali
Mughayat Syah (1514-1528. Pusat pemerintahan Kerajaan Aceh
ada di Kutaraja (Banda Acah sekarang).
Sumber sejarah
Kitab Bustanussalatin yang ditulis Nurrudin Ar raniri tahun 1637
Genta perunggu Cakra Donya yang merupakan hadiah Kaisar Cina
untuk sultan Aceh
Gunongan di bekas Taman Ghairah Kesultanan Aceh di banda
Aceh
Makam Sultan-Sultan Aceh di Banda Aceh
Masjid Raya Baiturrahman yang dibangun S. Iskandar Muda.
16. Kehidupan Politik
Corak pemerintahan di Aceh terdiri atas dua sistem: pemerintahan
sipil di bawah kaum bangsawan, disebut golongan teuku; dan
pemerintahan atas dasar agama di bawah kaum ulama, disebut
golongan tengku atau teungku.
Aceh mengalami kemajuan pesat pada masa pemerintahan Sultan
Iskandar Muda (1607- 1636). Pada masa pemerintahannya, Aceh
mencapai zaman keemasan. Aceh bahkan dapat menguasai Johor,
Pahang, Kedah, Perak di Semenanjung Melayu dan Indragiri, Pulau
Bintan, dan Nias.
Aceh mengalami kemunduran di bawah pimpinan Sultan Iskandar
Thani (1636- 1641). Dia kemudian digantikan oleh permaisurinya,
Putri Sri Alam Permaisuri (1641- 1675). Sejarah mencatat Aceh
makin hari makin lemah akibat pertikaian antara golongan teuku dan
teungku, serta antara golongan aliran syiah dan sunnah sal jama’ah.
Akhirnya, Belanda berhasil menguasai Aceh pada tahun 1904.