Tesis ini membahas manajemen pendidikan berbasis Islam dengan mengkaji ayat-ayat Al-Quran dan hadis. Tujuannya adalah mendeskripsikan konsep perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan pendidikan menurut ajaran Islam. Metode penelitiannya adalah studi pustaka kualitatif dengan sumber data primer Al-Quran, hadis, dan tafsir. Hasilnya diharapkan dapat menghasilkan konsep manajemen pendidikan berdas
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
Manajemen pendidikan berbasis islam
1. MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS ISLAM
(Kajian Ayat-ayat Al-Quran dan Hadits Tentang
Manajemen Pendidikan)
TESIS
Oleh
SITI SHOIMATUL ULA
NIM 2011.XI.79.0557
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
• Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dibutuhkan suatu
pengelolaan (manajemen) dalam pendidikan.
• Dalam implementasinya, manajemen pendidikan seharusnya
benar-benar mampu beroperasional dan berfungsi
mempermudah pencapaian tujuan pendidikan. Untuk itulah
dibutuhkan konsep yang baik dan matang dalam upaya
implementasi manajemen pendidikan.
• Keterbatasan pengetahuan akan manajemen pendidikan menjadi
salah satu faktor yang melatar belakangi implementasi
manajemen pendidikan yang kurang memadai.
3. •Dua sumber hukum Islam (Alqur’an dan Hadits) senyatanya telah
banyak mengulas perihal manajemen, dan manajemen pendidikan.
•Bagaimana umat Islam mengkaji dan menganalisa apa yang tersirat
dalam dua sumber hukum Islam tersebut, agar kemudian dapat
ditemukan suatu konsep manajemen pendidikan berbasis Islam, (yang
berdasarkan pada ajaran Islam, berlandaskan pada Al Qur’an dan
hadits).
4. B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan pendidikan berdasarkan ajaran
Islam?
2. Bagaimana pengorganisasian pendidikan berdasarkan
ajaran Islam?
3. Bagaimana pengarahan pendidikan berdasarkan ajaran
Islam?
4. Bagaimana pengawasan pendidikan berdasarkan Islam?
5. C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan konsep perencanaan (planning)
pendidikan berdasarkan ajaran Islam.
2. Untuk mendeskripsikan konsep pengorganisasian
(organizing) pendidikan berdasarkan ajaran Islam.
3. Untuk mendeskripsikan konsep pengarahan atau
penggerakan (actuating) pendidikan berdasarkan ajaran
Islam.
4. Untuk mendeskripsikan konsep pengawasan
(controlling) pendidikan berdasarkan ajaran Islam.
6. D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Memiliki arti dalam lingkungan akademis (academy
significance), yang dapat memberikan informasi dan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, terutama
manajemen pendidikan Islam.
b. Memberikan tolak ukur bagi penelitian para pemikir
pendidikan Indonesia selanjutnya, baik bagi penulis
maupun peneliti lain, sehingga kegiatan penelitian dapat
dilakukan secara berkesinambungan.
7. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi STAI AL-KHOZINY Program Pasca Sarjana; dapat
menambah referensi pustaka yang dimiliki.
b. Bagi peneliti; dapat menambah pengetahuan dan
wawasan .
c. Bagi khalayak dan siapa pun yang berkecimpung dalam
dunia pendidikan; diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan serta dapat menjadi guide (pedoman)
dalam mengemban kewajiban pada bidang pendidikan,
khususnya pengembangan konsep manajemen
pendidikan berdasarkan Al Qur’an dan Hadits.
8. E. Metode Penelitian
1. Jenis dan pendekatan
a. Jenis;
literatur atau studi pustaka (library research)
b. Pendekatan;
kualitatif-deskriptif
9. 2. Data dan Sumber Data
Data bersifat kualitatif tekstual.
Sumber data primer: Al Qur’an dan terjemahnya, tafsir
dari para mufassir, kitab-kitab Hadits dan terjemahnya.
Sumber data sekunder: buku-buku penunjang, jurnal
dan karya-karya ilmiah lainnya yang ditulis dan/atau
diterbitkan oleh studi selain bidang yang dikaji, yang
membantu penulis, dan berkaitan dengan bidang yang
dikaji. Sumber sekunder dalam penelitian ini meliputi
beberapa jurnal, buku, artikel yang terkait dengan
penelitian ini.
10. 3. Fokus Penelitian
a. Bagaimana perencanaan pendidikan berdasarkan ajaran
Islam?
b. Bagaimana pengorganisasian pendidikan berdasarkan
ajaran Islam?
c. Bagaimana pengendalian pendidikan berdasarkan ajaran
Islam?
d. Bagaimana pengawasan pendidikan berdasarkan ajaran
Islam?
11. 4. Teknik Pengumpulan Data
a. Mengumpulkan bahan pustaka yang dipilih sebagai sumber data yang memuat
ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits, terjemah dan tafsirnya, serta paradigma
manajemen pendidikan berdasar pada Al Qur’an dan Hadits.
b. Memilih bahan pustaka untuk dijadikan sumber data primer, yakni karya para
mufassir, serta buku dan pemikiran tokoh pendidikan tentang manajemen
pendidikan. Disamping itu juga, dilengkapi dengan sumber data sekunder, yakni
buku-buku yang membahas tentang pendidikan, baik dari tokoh pendidikan
muslim atau bukan, dari Indonesia atau luar negeri.
c. Membaca bahan pustaka yang dipilih, baik tentang substansi pemikiran
maupun unsur lain. Penelaahan isi salah satu bahan pustaka dicek oleh bahan
pustaka lainnya.
d. Mencatat isi bahan pustaka yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian.
Pencatatan dilakukan sebagaimana yang tertulis dalam bahan pustaka, bukan
berdasarkan kesimpulan.
e. Mengklasifikasikan data dari sari tulisan dengan merujuk pada rumusan
masalah.
12. 5. Teknik Analisa Data dan Rancangan Penelitian
a. Metode Deduktif
b. Metode Induktif
c. Metode Interpretatif
d. Reflektif Thinking
e. Analisis Isi (content analysis)
13. Rancangan penelitian
• Menelaah konsep manajemen pendidikan dengan terlebih dahulu membahas
perihal makna dasar manajemen, pendidikan, arti penting manajemen pendidikan,
fungsi-fungsi manajemen pendidikan serta operasional manajemen pendidikan.
• Mencari dan menuliskan ayat-ayat Al Qur’an serta hadits yang terkait dengan
manajemen pendidikan.
• Mengadakan penilaian secara kritis dan obyektif perihal manajemen pendidikan,
tentang ayat-ayat Al Qur’an dan hadits yang berhubungan dengan manajemen
pendidikan. Untuk kemudian menganalisa bagaimana makna dan fungsi manajemen
pendidikan (perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengawasan) menurut
Al Qur’an dan Hadits. Sehingga kemudian dapat dirumuskan konsep manajemen
pendidikan berbasis Islam.
• Menarik kesimpulan tentang konsep perencanaan pendidikan, pengorganisasian
pendidikan, pengendalian pendidikan, serta pengawasan pendidikan menurut ajaran
Islam.
14. F. Definisi Operasional
1. Manajemen Pendidikan
kegiatan mengatur, mengelola dan/atau me-manage suatu
proses atau kegiatan pendidikan.
2. Berbasis Islam
berdasarkan atau berasas pada ajaran Islam.
Penelitian pustaka ini dapat diartikan dengan suatu konsep
pendidikan yang berdasarkan pada ajaran Islam, dengan
bersumber dari Al Qur’an dan Hadits.
15. G. Sistematika Pembahasan
BAB I : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, dan
Sistematika Pembahasan.
BAB II : kajian teori tentang manajemen pendidikan; sub bab-
sub bab berisi makna manajemen dan pendidikan, arti penting
manajemen pendidikan, fungsi-fungsi manajemen pendidikan dan
operasional manajemen pendidikan.
BAB III : deskripsi sumber hukum Islam; hakikat dan jenis
sumber hukum Islam, sejarah turunnya Al Qur’an, makna dan
klasifikasi hadits, serta manajemen pendidikan menurut Al Qur’an dan
Hadits.
BAB IV : kajian dan analisa tentang ayat-ayat Al Qur’an dan
Hadist tentang manajemen pendidikan
BAB V : simpulan penelitian dan saran.
16. BAB II
MANAJEMEN PENDIDIKANDAN FUNGSI-FUNGSINYA
A. Definisi Manajemen dan Definisi Pendidikan
Bila ditinjau dari segi bahasa, manajemen berasal
dari bahasa Inggris, “to manage” yang berarti
mengurus, mengatur, melaksanakan dan
mengelola. Namun ada juga yang menyatakan
berasal dari bahasa Prancis
kuno, ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.
17. Bila ditinjau dari segi terminologi, manajemen sulit
didefinisikan secara tepat.
Banyak ahli yang memberikan pengertian pada
manajemen.
Mengacu pada berbagai definisi para pakar, maka
dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
seni, ilmu dan proses dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemo
tivasian dan pengendalian terhadap orang-orang
dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
18. Definisi Pendidikan;
Banyak pakar pendidikan dan psikologi yang telah
memberikan batasan pengertian pendidikan.
Secara global, pendidikan dapat didefinisikan dengan
sebuah usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik
terhadap peserta didik, dengan tujuan untuk
membimbing peserta didik menuju
kedewasaannya.
19. B. Arti Penting Manajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan adalah suatu seni, ilmu dan
proses didalam perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan atau pemotivasian, dan pengendalian
atau pengawasan terhadap sumber daya dan
mekanisme kerja pendidikan, untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
20. C. Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan
1. Perencanaan (planning)
proses pemikiran yang sistematis, dan analisis rasional –mengenai apa yang akan
dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa pelaksananya, mengapa hal itu harus
dilakukan dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan— dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan
2. Pengorganisasian (organizing)
pembagian tugas masing-masing anggota dan/atau pelaku pendidikan, baik mulai
kepala, wakil, pendidik dan tenaga kependidikan lainnnya.
21. 3. Pengarahan/penggerakan (actuating)
kegiatan mengarahkan seluruh sumberdaya pendidikan –pendidik dan tenaga
kependidikan lainnya— dalam peran mereka pada pelaksanaan manajemen
pendidikan. Sehingga mereka menjadi tenaga dan pegawai yang berpengetahuan,
berkualitas, dan bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
4. Pengawasan/pengendalian (controlling)
Kegiatan mengawasi dan/atau mengevaluasi yang tujuannya untuk melihat dan
mengevaluasi sejauh mana hasil yang telah tercapai.
22. D. Operasional Manajemen Pendidikan
1. Manajemen Kurikulum
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
3. Manajemen Kesiswaan
4. Manajemen Sarana Prasarana
5. Manajemen Keuangan
6. Manajemen Sistem Informasi
7. Manajemen Hubungan Masyarakat
8. Manajemen Pengembangan Lembaga
23. BAB III
SUMBER HUKUM ISLAM
A. Hakikat dan Jenis Sumber Hukum Islam
Sumber hukum Islam: sesuatu yang dijadikan
dasar acuan atau pedoman ajaran Islam
24. Sumber Hukum Islam;
1. Al Qur’an
firman Allah SWT yang merupakan mukjizat, yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan
perantara Malaikat Jibril, yang tertulis dalam mushaf-
mushaf dan disampaikan kepada manusia secara
mutawatir, dan bernilai ibadah bagi yang membacanya.
2. Hadits
segala ucapan, perbuatan dan ketetapan Nabi
Muhammad SAW yang harus diterima sebagai
ketentuan hukum oleh kaum muslimin, dan segala yang
bertentangan dengannya harus ditolak.
25. 3. Ijtihad
berusaha dengan sungguh-sungguh memecahkan masalah yang tidak
ada ketetapan hukumnya, baik dalam Al-Qur’an maupun Hadits, dengan
menggunakan akal pikiran serta berpedoman kepada ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan. Orang yang melakukan
ijtihad:mujtahid.
Metode dan bentuk ijtihad:
a. Ijma’
b. Qiyas
c. Istihsan
d. Mashlahah Mursalah
e. Istishab
f. ‘Urf
g. Madhab shohabi
h. Syar’u man qoblana
i. Saddu az Zaroiyah
26. 4. Hukum Taklifi
hukum yang menghendaki dilakukannya suatu
perbuatan oleh mukallaf, atau melarang
mengerjakannya, atau melakukan pilihan antara
melakuan dan mengerjakannya.
a. Wajib
b. Haram
c. Sunnah
d. Mubah
e. Makruh
27. B. Sejarah Turunnya Al Qur’an
Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
dengan perantara Malaikat Jibril, secara mutawatir.
Sepanjang sejarah turunnya, Al Qur’an diturunkan
dalam dua periode:
1. periode Mekkah, (Makkiyah) => 4726 ayat dan 89
surat
2. periode Madinah, (Madaniyah) => 1510 ayat dan
25 surat.
Ayat pertama yang turun adalah QS Al Alaq:1-5,
saat Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun.
28. C. Makna dan Klasifikasi Hadits
Hadits merupakan sumber hukum Islam yang
berasal dari Nabi Muhammad SAW, baik berupa
perkataan, perbuatan, maupun ketetapannya.
29. Hadits diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis.
Ditinjau dari jumlah perowi nya;
1. Hadits Mutawatir -> banyak perowinya dan
semuanya jujur
2. Hadits Ahad -> perowinya satu/lebih, tapi tidak
mencapai tingkat mutawatir
30. Hadits Ahad ini dibagi menjadi tiga macam;
1. Hadits Shohih -> bersambung sanadnya, rowi nya
dhobith, tidak cacat.
2. Hadits Hasan -> banyak sumber/jalannya, rowi nya
tidak ada yang dusta, tidak syadz.
3. Hadits Dho’if -> tidak bersambung sanad nya, rowi
nya tidak dhobith, syadz dan cacat.
31. Hadits ditinjau dari macam-macam periwayatannya.
1. Hadits yang bersambung sanadnya, sampai pada
Nabi Muhammad SAW.
2. Hadits yang terputus sanad nya.
32. Hadits yang terputus sanad nya, diklasifikasikan
menjadi:
1. Hadits Mu’allaq -> dibuang permulaan sanad nya.
2. Hadits Mursal -> diriwayatkan tabi’in, tanpa
menyebutkan sahabat penerima hadits itu.
3. Hadits Mudallas -> ditutupi kelemahan sanad nya.
4. Hadits Munqothi’ -> hilang satu/dua orang pe rowi
nya.
5. Hadits Mu’dhol -> diriwayatkan tabi’in, tanpa
menyebut tabi’in yang jadi sanad nya.
33. D. Manajemen Pendidikan Menurut Al Qur’an dan
Hadits
Dalam kaitannya dengan manajemen pendidikan,
Islam mensyaratkan adanya sebuah pengelolaan
yang didalamnya mengharuskan keberadaan
pemimpin yang berkualitas. Hal ini tertuang dalam
QS As Sajadah ayat 24.
Islam hanya menyediakan bahan baku. Sedangkan
untuk menjadi sebuah sistem yang operasional, umat
Islam diberi kesempatan untuk mengembangkan
sistem operasional manajemen pendidikan, dengan
menerjemahkan apa yang tersirat dalam ayat-ayat Al
Qur’an dan hadits.
34. Beberapa ayat Al Qur’an yang dapat dijadikan
pedoman dan landasan dalam mencipta,
mengembangkan serta mengimplementasikan sistem
operasional manajemen pendidikan antara lain
QS Ar Ro’du:11, Az Zumar:42, As Shoffat:1, Al
Baqoroh:43, Al Anfal:25, Asy Syuro:13, An Nisa’: 6,
Ali Imron:195.
Sedangkan hadits yang terkandung hikmah-hikmah
pendidikan dan manajemennya cukup banyak.
35. AlQur’an dan Hadits mengandung pesan-pesan
bahwa
Perencanaan dalam pendidikan sangat dibutuhkan
dalam rangka pencapaian tujuan.
Pengorganisasian segala sumber daya pendidikan
juga penting, agar kedisiplinan dan keteraturan dapat
senantiasa tercipta.
Pengarahan atau penggerakan pendidikan,dibutuhkan
dalam perannya meningkatkan kualitas dan kinerja
para personel pendidikan.
Pengawasan pendidikan pun juga menjadi
niscaya, ketika semua sistem operasional manajemen
pendidikan diimplementasikan
36. BAB IV
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAMI
(Suatu Kajian Terhadap Ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits)
A. Urgensi Manajemen Pendidikan Islami
agar tetap survive, serta lebih berkualitas, maka
pendidikan membutuhkan suatu pengelolaan yang
berkualitas. Disinilah kemudian pentingnya
implementasi konsep manajemen pendidikan berbasis
Islam.
Dengan adanya manajemen pendidikan Islami, kegiatan
pendidikan dan prosesnya akan dapat
terencana, terorganisir, terarahkan sekaligus dapat
terevaluasi dengan baik, sesuai ajaran Islam
37. B. Perencanaan Pendidikan Dalam Tinjauan Al
Qur’an dan Hadist
Perencanaan pendidikan diperlukan dalam upaya
untuk mencapai tujuan, untuk mengubah keadaan
menjadi lebih baik. (QS Ar Ro’du: 11)
Allah SWT pun membuat dan memiliki
perencanaan atas manusia. Allah merencanakan
apa yang akan diperbuat. (Az Zumar:42)
Sehingga, dalam pendidikan pun butuh
perencanaan yang dibuat dengan berorientasi pada
keadaan yang lebih baik.
38. Berdasarkan hadits Rosul, maka dalam
manajemen pendidikan harus sudah dipersiapkan
berbagai hal untuk masa depan, segala sesuatunya
harus sudah terencanakan dengan baik.
Dalam HR Bukhori Muslim, disebutkan bahwa
setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan setiap
perbuatan akan mendapat balasan. Demikian pula
pada manajemen pendidikan, jika dilakukan
dengan niat baik, tujuannya baik, hasilnya akan
baik. Perencanaan pendidikan dibuat dalam upaya
mempersiapkan diri menjadi lebih baik.
39. C. Pengorganisasian Pendidikan Dalam
Tinjauan Al Qur’an dan Hadits
Sistem organisasi tersirat dalam QS An Naml 98
ayat; menceritakan tentang kerajaan semut yang
memiliki keteraturan dan kedisiplinan.
Surah itu mensyaratkan agar dalam mengorganisir
sumber daya pendidikan harus mementingkan
kemashlahatan bersama.
Dalam QS An Nisa’: 71, umat Islam diingatkan
untuk bersiap siaga, dan berserikat (terorganisir).
Sehingga dalam pendidikan pun, akan lebih baik
jika terorganisir.
40. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang
berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh. (QS as Shaf:4).
Hadits Nabi:
Sesungguhnya Allah mencintai orang yang
jika melakukan suatu pekerjaan dilakukan
dengan "tepat, terarah dan tuntas".
41. sayyidina Ali Ibn Abi Tholib mengatakan:
“Kebenaran yang tidak terorganisasi dapat
dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisasi.”
Hadits Nabi:
“Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang
yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat
kehancurannya.”
42. D. Pengarahan Pendidikan Dalam Tinjauan Al
Qur’an dan Hadits
pengarahan dari kepala sekolah kepada semua
bawahannya –baik pendidik maupun tenaga
kependidikan lainnya— harus ditujukan untuk
memberikan pelajaran bagi mereka.
“Maka ambillah (kejadian) itu menjadi
pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai
pandangan.” (QS. Al Hasyr : 2)
43. pengarahan atau penggerakan pendidikan
sejatinya upaya melaksanakan kegiatan yang telah
dirumuskan dalam perencanaan pendidikan.
Jadi, apa yang telah direncanakan dalam
perencanaan pendidikan, harus diimplementasikan
dalam wujud nyata.
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana
terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS.
Huud:107).
44. pengarahan atau penggerakan (actuating)
pendidikan harus dilaksanakan dengan penuh
penghargaan kepada semua anggota atau sumber
daya pendidikan.
“Dari Abdullah bin Umar yang berkata, Rasullullah
bersabda: Berikanlah gaji/upah pegawai sebelum
kering keringatnya.”
45. E. Pengawasan Pendidikan Dalam Tinjauan Al
Qur’an dan Hadits
Dalam pengawasan pendidikan, prinsip
keadilan harus digunakan.
Katakanlah: “Tuhanku menyuruh menjalankan
keadilan”. (QS. Al Al A’rof:29)
46. Pengawasan pendidikan dibutuhkan untuk
menjaga keseimbangan seluruh aspek pendidikan.
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara
seimbang antar berbagi aspeknya, maka
dibutuhkan adanya pengawasan pendidikan.
“Dan segala sesuatu pada sisiNya ada ukuran”.
(QS. Ar Ro’du: 8).
47. pengawasan atau pengendalian pendidikan harus
bertujuan agar mampu membawa atau
menghadirkan kebenaran, serta menghilangkan
kebathilan.
Dan katakanlah: “Yang benar telah datangdan
yang batil telah lenyap.” Sesungguhnya yang batil
itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. Al
Isro’:81).
48. pengawasan pendidikan harus dilakukan dengan
tujuan untuk meluruskan yang bengkok,
mengoreksi yang salah, dan membenarkan yang
hak.
“Sesungguhnya Allah mewajibkan kepada kita
untuk berlaku ihsan dalam segala sesuatu.” (HR.
Bukhari: 6010).
49. pengawasan pendidikan harus didasarkan pada
prinsip pertanggung jawaban. Pengawasan harus
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Dari Ibnu Umar RA. dari Nabi SAW sabdanya:
Ketahuilah! Setiap kamu adalah pemimpin dan
setiap kamu akan dimintai pertanggung jawaban
tentang kepemimpinanmu.
50. BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Perencanaan pendidikan menurut ajaran Islam,
harus ditujukan untuk mencapai keadaan yang
lebih baik. Berdasarkan ayat 11 surah Ar Ro’du,
maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pendidikan harus berorientasi pada kebaikan.
2. Menurut ajaran Islam, pengorganisasian
pendidikan harus mementingkan kemashlahatan
bersama, harus ada profesionalisme pada
pembagian kerja dan tugas, dalam job analisis.
51. 3. Menurut ajaran Islam, pengarahan/penggerakan
(actuating) pendidikan bertujuan untuk memberikan
pelajaran-pengajaran yang sebaik-baiknya pada
seluruh elemen sumber daya pendidikan;dilaksanakan
dengan penuh penghargaan dan tanggung jawab.
4. Pengawasan pendidikan menurut ajaran Islam
ditujukan untuk menjaga keseimbangan berbagai
aspek pendidikan, untuk meluruskan yang bengkok,
mengoreksi yang salah, dan membenarkan yang haq.
Pengawasan pendidikan harus dilakukan dengan
prinsip keadilan
52. B. Saran
1. Kepada para pendidik, pengelola lembaga
pendidikan, dan semua praktisi pendidikan untuk
dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang
manajemen pendidikan, termasuk tentang
manajemen pendidikan yang berdasarkan pada
ajaran Islam.
2. Kepada para pengelola lembaga pendidikan untuk
dapat mengupayakan implementasi manajemen
pendidikan berbasis Islam, sehingga dapat
membantu upaya pencapaian tujuan pendidikan.
53. 3. Kepada pemimpin lembaga pendidikan, dan/atau
supervisor pendidikan seyogianya dapat berupaya
menerapkan asas Islam dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya.
4. Kepada para praktisi pendidikan dan peneliti
lain, diharapkan mampu mengembangkan penelitian
pustaka ini, sehingga kemudian dapat menemukan
serta mencipta konsep manajemen pendidikan yang
lebih baik demi peningkatan kualitas pendidikan
Indonesia.