SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Artikel Penelitian
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007
Angka Ketahanan Hidup
Penderita Kanker Ovarium
di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Marice Sihombing, Anna Maria Sirait
Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Balitbangkes RI
Abstrak: Kanker ovarium merupakan salah satu keganasan ginekologi yang paling sering
ditemukan pada perempuan dan menempati urutan kedua setelah kanker serviks. Angka
kematian akibat kanker ovarium di Departemen Obstetri dan Ginekologi RS Dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 1989-1992 sebesar 22,6% dari 327 kematian kanker
ginekologi. Pada umumnya penderita datang sudah dalam stadium II-IV (42,5%) sehingga
keberhasilan pengobatan sangat rendah. Parameter tingkat keberhasilan pengobatan kanker
adalah Angka Ketahanan Hidup (AKH) 5 tahun (five year survival rate). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui AKH 5 tahun kanker ovarium dan faktor faktor yang mempengaruhinya yang
dilakukan pada penderita yang dirawat di RSCM Jakarta. Penelitian ini menggunakan
rancangan kohort retrospektif. Data diambil dari catatan medik penderita yang dirawat di
RSCM Jakarta selama tahun 1996 sampai 2001. Untuk mengetahui keadaan penderita pada
saat ini, dilakukan kunjungan rumah bagi mereka yang berdomisili di Jakarta sedang yang di
luar Jakarta dilakukan pengiriman formulir isian untuk diisi dan dikirim kembali atau dihubungi
melalui telepon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah data penderita kanker ovarium
yang dapat dianalisis sebanyak 218 orang dan diperoleh rata-rata AKH 5 tahun sebesar 41,25%.
Pada stadium I (68 penderita) AKH 5 tahun sebesar 76,3%, stadium II (9 penderita) 66,6%,
stadium III (105 penderita) 24.6% dan stadium IV ( 36 penderita) 8,1%. Dari hasil analisis juga
diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi AKH 5 tahun kanker ovarium di RSCM Jakarta
adalah stadium klinik dan jenis pengobatan.
Kata kunci: kanker ovarium, angka ketahanan hidup, stadium
346
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007
Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium
Survival Rate of Ovarium Cancer
Dr. Ciptomangunkusumo Hospital, Jakarta
Marice Sihombing,Anna Maria Sirait
Puslitbang Biomedis dan farmasi, Balitbangkes RI
Abstract: Ovarian cancer has been one of the most frequent gynecologic malignancy found in
women, and come in second after cervix cancer. Mortality rate due to ovarian cancer in the
Department of Obstetrics and Gynecology Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) during
1989-92 was 22.6% of 327 deaths due to gynecologic malignancy. Generally the patients were
admitted to the hospital at stage II-IV (42.5%) of the disease, rendering low succesful therapy rate.
This study aimed to reveal five-year survival rate of ovarian cancer and its risk factors in patients
being treated in Dr.Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. This was a cohort retrospective
study. The data were taken from medical records of patients being treated in RSCM from 1996-
2001. To elucidate the patients’present conditions, home visits were performed to patients living
in Jakarta. Questionnaires were being mailed or phoned-interviewed to patients living outside of
Jakarta. Study results showed that the number of data that could be included in the study was 218
with means of five-year survival rate 41.25%. In stage I (68 subjects) the five-year survival rate
was 76.3%, stage II (9 subjects) 66.6%, stage III (105 subjects) 24.6% and stage IV (36 subjects)
8.1%. The analysis showed that clinical staging and the type of therapy were the most influencing
factors to five-year survival rate.
Keywords: ovarian cancer, survival rate, staging
Pendahuluan
Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak
terkontrol, mempunyai kemampuan untuk menginvasi dan
bermetastasi.1
Dari tahun ke tahun peringkat penyakit kanker
sebagai penyebab kematian di banyak negara semakin
mengkhawatirkan. Diperkirakan kematian akibat kanker
mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta di antaranya
ditemukandinegaraberkembang.Penderitabarudiperkirakan
5,9 juta per tahun dan 3,0 juta ditemukan di negara
berkembang.2
Di Indonesia, menurut Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) kematian akibat kanker dari tahun
1992ada4,8%,tahun1995meningkatmenjadi5.0%dantahun
2001 meningkat lagi menjadi 6,0%. Penyakit kanker
menempati urutan kelima sebagai penyebab kematian di In-
donesia.3
Kanker ovarium merupakan salah satu keganasan yang
paling sering ditemukan pada alat genitalia perempuan dan
menempati urutan kedua setelah kanker serviks. Dari tahun
1989-1992 terdapat 1726 kasus kanker ginekologik di
Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM, Jakarta dan
13,6% adalah kanker ovarium. Pada umumnya penderita da-
tang sudah dalam stadium II – IV (42,5%). Diketahui juga
angka kematian akibat kanker ovarium sebanyak 22,6% dari
327 kematian kanker ginekologi.4
Dari seluruh kanker
keganasan ginekologi pada wanita ternyata kanker ovarium
mempunyai permasalahan yang paling besar dan angka
kematiannya hampir separuh dari angka kematian seluruh
keganasan ginekologik.5
Hal ini disebabkan kanker ovarium
tidak mempunyai gejala klinis yang khas sehingga penderita
kanker ovarium datang berobat sudah dalam stadium lanjut.6
Diperkirakan 70-80% kanker ovarium baru ditemukan setelah
menyebar luas atau telah bermetastasis jauh sehingga hasil
pengobatan tidak seperti yang diharapkan.7
Parameter tingkat
keberhasilan pengobatan kanker termasuk kanker ovarium
adalah angka ketahanan hidup 5 tahun (five-year survival
rate) setelah pengobatan.
Sampai saat ini permasalahan kanker ovarium di Indo-
nesia masih demikian komplek. Salah satunya adalah masih
rendahnya daya tahan hidup penderita. Diketahui bahwa
Angka Ketahanan Hidup (AKH) 5 tahun kanker ovarium
347
Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007
menurun sejalan dengan meningkatnya stadium penyakit.
Angka ketahanan hidup pada stadium I sebesar 72,8%, sta-
diumII46,3%,stadiumIII17,2%danstadiumIVhanya4,8%.8
Data di Amerika Serikat menunjukkan bahwaAKH 5 tahun
kanker ovarium pada stadium Ia sebesar 65% dan pada sta-
dium IV hanya 3%.9
Di Indonesia khususnya RSCM Jakarta
AKH 5 tahun penderita kanker ovarium masih belum
didapatkan. Oleh karena itu tujuan dari tulisan ini adalah
untuk mengetahui AKH 5 tahun kanker ovarium di RSCM
Jakarta dan juga untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Metode
Rancangan dan Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan
menggunakan rancangan kohort retrospektif (follow up
study). Sampel adalah semua penderita kanker yang dirawat
di RSCM Jakarta dari 1 Januari 1996 sampai 31 Desember
2001 (diperkirakan 200 orang). Data diperoleh dari catatan
medik rawat inap dan rawat jalan penderita kanker ovarium
yang berobat ke RSCM Jakarta. Dari catatan medik tersebut
diperoleh variabel yang diperlukan dan variabel tersebut
dipindahkan ke formulir kuesioner yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Variabel yang diperlukan antara lain umur,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, umur pertama kali
hamil, jumlah kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi stadium
klinik, tanggal mulai diberi pengobatan, jenis pengobatan,
kepatuhan, tanggal keluar/terakhir periksa ulang dan keadaan
penderita saat keluar dari rumah sakit (meninggal atau hidup).
Bila penderita tidak melakukan pemeriksaan ulang setelah
pulang dari rumah sakit, sehingga tidak diketahui apakah
penderita masih hidup setelah pengobatan lima tahun akan
dilakukan kunjungan rumah atau dihubungi melalui telepon.
Bagi penderita yang bertempat tinggal di luar kota Jakarta
akan dihubungi melalui telepon atau dilakukan pengiriman
formulir daftar isian ke alamat penderita atau keluarganya
melalui pos untuk diisi dan dikirim kembali. Bila alamat
penderita tidak ditemukan karena kurang lengkap atau
mungkin penderita telah pindah rumah dengan alamat yang
tidak jelas maka penderita tersebut dikategorikan hilang dari
pengamatan (sensor) dan tanggal hilangnya sesuai dengan
tanggal terakhir keluar dari rumah sakit atau tanggal terakhir
periksa ulang ke rumah sakit bagi penderita yang melakukan
pemeriksaan ulang.
Analisis data dilakukan dengan menggunakanAnalisis
Univariat untuk melihat gambaran distribusi frekuensi,
besarnya proporsi dari masing masing variabel yang akan
disajikan secara deskriptif. Untuk mengetahui besarnya
angka ketahanan hidup lima tahun dilakukan Uji Kaplan
Meyer sedangkan untuk melihat kemaknaannya digunakan
Tes Logrank. Selanjutnya dilakukan analisis Regresi Cox
untuk mengetahui hubungan variabel dependen dengan
variabel independen secara bersama-sama dengan me-
ngontrol pengaruh variabel yang diduga sebagai confoun-
ding.Variabel kandidat yang diikutkan dalam analisis Regresi
Cox adalah variabel yang mempunyai nilai p<0,25. Dari
variabel kandidat tersebut diperiksa apakah antar variabel
terjadi interaksi dengan cara multiplikasi masing-masing
variabel. Jika tidak ditemukan interaksi, dilanjutkan dengan
pemeriksaan konfonding. Dengan demikian diketahui faktor-
faktoryangmempengaruhiketahananhiduplimatahunkanker
ovarium.
Batasan Operasional
1. Penderita kanker ovarium adalah penderita yang telah
didiagnosis oleh dokter berdasarkan hasil patologi
anatomi.
2. Ketahanan hidup lima tahun merupakan angka ketahanan
hidup selama lima tahun setelah mendapat pengobatan.
3. Sensor adalah sampai penelitian berakhir penderita masih
hidup, ( hilang dari pengamatan atau penelitian berakhir).
4. Jenis pengobatan yang diberikan kepada penderita
adalah operasi; radiasi; kemoterapi; operasi + radiasi;
operasi + radiasi + kemoterapi; radiasi + kemoterapi dan
operasi + kemoterapi.
5. Stadium klinik diklasifikasikan sesuai dengan FIGO ( The
International Federation of Gynecology and Obstetrics).
Hasil
Data penderita kanker ovarium di RSCM, Jakarta selama
tahun 1996-2001 yang masuk dalam kriteria inklusi penelitian
adalah 218 orang. Dari 218 orang penderita ini diketahui yang
meninggal sebanyak 36,7%, hidup 21,1% dan sisanya 42,2%
hilang (tidak diketahui keberadaannya). Selanjutnya
dilakukan analisis terhadap data penderita seperti dibawah
ini.
Analisis Deskriptif
Analisis ini dilakukan terhadap data karakteristik
penderita, status kebidanan dan keadaan penyakit.
Karakteristik Penderita
Karakteristik penderita yang diperoleh dari status adalah
umur, pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan. Dari 218
orang penderita, diperoleh umur termuda 11 tahun dan tertua
73 tahun. Rata-rata umur adalah 39,64 tahun dengan stan-
darddeviasi(SD)13,57tahun.Secaraumumtingkatpendidikan
penderita rendah dengan yang terbanyak adalah sekolah
dasar yaitu 34,9% dan hanya sebagian kecil di perguruan
tinggi yaitu 7,8%. Pada umumnya penderita adalah ibu rumah
tangga (tidak bekerja) yaitu 87%, disusul pegawai (negeri
dan swasta) 16,1%, dan yang masih berstatus sekolah 9,6%.
Lebih dari separuh penderita (67,9%) berstatus kawin sedang
yang belum kawin sebesar 22,9%.
348
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007
Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium
Status Kebidanan
Status kebidanan penderita seperti jumlah kehamilan,
umur mulai hamil dan pemakaian alat kontrasepsi sering tidak
tercantum dalam status pasien. Namun ini akan ditanyakan
pada saat kunjungan rumah atau pada formulir isian yang
dikirim ke alamat penderita/keluarga.
1. Jumlah kehamilan
Pertanyaan yang diajukan adalah berapa jumlah anak
dan apakah pernah mengalami abortus. Apabila yang
menjawab kuesioner bukan penderita sendiri sehingga
tidak diketahui apakah penderita pernah mengalami abor-
tus, maka jumlah anak yang pernah dilahirkan dianggap
sebagai jumlah kehamilan. Penderita yang pernah hamil
2 kali atau kurang 28% sedang penderita yang telah
kawin namun belum pernah hamil 12,4%.
2. UmurMulaiHamil
Bila yang menjawab pertanyaan tidak mengetahui umur
penderita mulai hamil maka ditanya umur anak pertama.
Selanjutnya peneliti akan mengurangi umur ibu dengan
umur anak. Diperoleh umur mulai hamil kurang dari 19
tahun sebanyak 17,0% dan penderita yang mulai hamil
antara 20-29 tahun 17,4%.
3. PemakaianAlat Kontrasepsi
Pemakaian alat kontrasepsi dikelompokkan menjadi 3
kelompok yaitu tidak pernah memakai alat kontrasepsi,
memakai kontrasepsi hormonal dan kontrasepsi non-hor-
monal. Penderita yang tidak pernah memakai alat
kontrasepsi sebesar 44%, menggunakan kontrasepsi
hormonal 13,3% dan non hormonal 10,1%.
Keadaan Penyakit
Keadaan penyakit meliputi stadium klinik, jenis
pengobatan, kepatuhan berobat dan asites. Diketahui
penderita datang berobat kebanyakan dalam stadium lanjut
yaitu pada stadium III sebesar 48.2%, sedang stadium I ada
31.2%. Secara umum jenis pengobatan yang diterima
penderita adalah operasi yang dikombinasi dengan
kemoterapi yaitu 56% disusul yang hanya mendapat operasi
saja ada 34.4%. Kepatuhan penderita sangat rendah ada
sekitar 56.6% yang tidak meneruskan pengobatannya.Alasan
yang diperoleh dari kuesioner adalah mencari pengobatan
alternatif disamping tidak ada biaya. Penderita yang
mengalami asites sebanyak 53.1% sedang yang tidak asites
46.9%. Hasil analisis deskriptif penderita kanker ovarium
secara lengkap disajikan dalam Tabel 1.
Analisis Antara AKH 5 Tahun dengan Variabel Inde-
penden
Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah
Kaplan Meyer dan untuk mengetahui hubungan antara dua
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Menurut Variabel Independen
Variabel n % Meninggal Hidup Hilang
Karakteristik Penderita
Umur (tahun) n=218
≤19 22 10.1 8 7 7
20-29 28 12.8 9 7 12
30-39 54 24.8 17 12 25
40-49 82 28.4 22 13 27
50-59 33 15.1 12 5 16
≥60 19 8.7 10 4 5
Pendidikan (tahun) n=175
0-6 76 34.9 30 16 30
7-9 34 15.6 15 7 12
10-12 48 22.0 19 15 14
≥12 17 7.8 9 4 4
Pekerjaan n=218
Pegawai 36 16.1 18 9 8
Wiraswasta 5 2.3 4 0 1
Buruh 11 5.0 2 7 2
IRT 146 87.0 48 24 74
Sekolah 21 9.6 8 6 7
Status Perkawinan n=218
Belum kawin 50 22.9 19 17 14
Kawin 148 67.9 51 27 70
Cerai hidup 10 4.6 4 1 5
Cerai mati 10 4.6 6 1 3
Status Kebidanan
Jumlah kehamilan n=159
Tidak pernah 27 12.4 11 5 11
≤2 kali 61 28.0 19 9 33
≤4 kali 33 15.1 15 5 13
≥5 kali 38 17.4 14 7 17
Umur mulai hamil n=137
Tidak pernah 27 11.9 10 5 11
≤19 37 17.0 13 5 19
20-24 38 17.4 12 11 15
25-29 27 12.4 11 4 12
30-34 4 1.8 0 2 2
≥ 35 4 1.8 1 3 0
Pemakaian alat kontrasepsi n=147
Tidak KB 96 44.0 36 20 40
Hormonal 29 13.3 9 5 15
Non hormonal 22 10.1 10 2 10
Keadaan Penyakit
Stadium klinik n=218
Stadium I 68 31.2 10 30 28
Stadium II 9 4.1 2 4 3
Stadium III 105 48.2 48 11 46
Stadium IV 36 16.5 20 1 15
Jenis pengobatan n=217
Operasi 75 34.4 22 15 38
Operasi + 1 5.0 1 0 -
radiasi
Operasi + 122 56 44 30 48
kemoterapi
Operasi + 6 28 5 1 -
kemoterapi +
radiasi
Paliatif 13 6.0 8 0 5
Patuh berobat n=198
Ya 86 43.4 30 25 31
Tidak 112 56.6 38 19 55
Asites n=213
Ya 113 53.1 50 21 42
Tidak 100 46.9 28 23 49
349
Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium
variabel digunakan Tes Logrank dengan batas kemaknaan
a= 0,05. Dari 218 penderita diperoleh nilai rata-rataAKH 5
tahun setelah mendapat pengobatan adalah 41,25 % dengan
median hidup 1294 hari.
Hasil analisis Kaplan Meyer penderita kanker ovarium
tertera dalam Tabel 2. Perolehan beberapa variabel yang
setelah diuji dengan Tes Logrank mempunyai nilai p≤0,05
yaitu stadium klinik, jenis pengobatan dan asites.
Stadium Klinik
Angka ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker
ovarium pada stadium I sebesar 76,39%, stadium II 66,67%,
stadium III 24,64% dan stadium IV 8,13%. Tes Logrank
memperlihatkan ada hubungan yang bermakna (p=0.0000)
antara stadium klinik denganAKH 5 tahun penderita kanker
ovarium di mana semakin kecil stadium penyakit semakin
tinggiAKH (Gambar 1)
Tabel 2. Angka Ketahanan Hidup menurut Variabel Indepen-
den
Variabel AKH 5 tahun Median (hari) Logrank p
Umur (tahun)
≤19 0.5048 0
20-29 0.4927 1248
30-39 0.4548 1825
40-49 0.4602 1549
50-59 0.4139 543
≥ 60 0 652
Pendidikan
0 - 6 0.4106 1164
7 - 9 0.3376 1549
10-12 0.4915 1595
≥12 0.3047 445
Pekerjaan
Pegawai 0.3474 755
Wiraswasta 0 619
Buruh 0.7778 0
IRT 0.4136 1549
Sekolah 0.4293 1248
Status Perkawinan
Belum kawin 0.4942 1248
Kawin 0.4011 1249
Cerai hidup 0.3704 1164
Cerai mati 0.2286 558
Jumlah kehamilan
Tidak pernah 0.3692 1183
≤2 kali 0.4398 1825
≤4 kali 0.2700 717
≥5 kali 0.3746 1549
Umur mulai hamil
Tidak pernah 0.3855 1183
≤14 0 126
15-19 0.4161 1114
20-24 0.5846 0
25-29 0.1717 1825
30-34 0 652
≥35 0.2500 755
Pemakaian alat KB
Tidak KB 0.4027 1595
Hormon 0.4976 1825
Non-hormonal 0.1806 704
Stadium klinik
Stadium I 0.7639 0
Stadium II 0.6667 0
Stadium III 0.2464 755
Stadium IV 0.0813 452
Jenis pengobatan
Operasi 0.4652 1825
Operasi+radiasi 0 717
Operasi+kemo- 0.4411 1595
terapi
Operasi+kemo- 0.1667 589
terapi + radiasi
Paliatif 0 83
Patuh berobat
Ya 0.5181 -
Tidak 0.4042 1549
Asites
Ya 0.3350 1183
Tidak 0.5207 0
Gambar 1. Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium
Menurut Stadium Klinik
Jenis Pengobatan
Angka ketahanan hidup 5 tahun penderita yang
memperolehpengobatanmelaluioperasiadalah46.52%,yang
memperoleh pengobatan kombinasi operasi + kemoterapi
44.11% dan pengobatan melalui kombinasi operasi +
kemoterapi dan radiasi adalah 16.67%. AKH 5 tahun pada
penderita yang hanya mendapat paliatif adalah 0% yang
berarti tidak adanya penderita yang bertahan hidup sampai
5 tahun setelah mendapat pengobatan pa;iatif. Hasil analisis
dengan Tes Logrank memperlihatkan adanya hubungan yang
bermakna antara jenis pengobatan dengan AKH 5 tahun
kanker ovarium dengan p=0.000.
Asites
Angka ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker
ovariumyangmengalamiasites33,5%lebihrendahdibanding
yangtidakasitesyaitu52,07%.SetelahdilakukanTesLogrank
hari
2000180016001400120010008006004002000
Survival
1.0
.8
.6
.4
.2
0.0
Std I
Std IV
Std III
Std II
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007
5.74 0.3321
0.39 0.9420
9.42 0.0514
1.01 0.7990
1.56 0.6680
5.36 0.4990
2.00 0.3679
41.81 0.0000
30.39 0.0000
1.24 0.2647
4.17 0.0412
350
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007
Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium
diperoleh ada hubungan antara asites dengan AKH 5 tahun
penderita kanker ovarium dengan p ≤0.0412.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi AKH 5 Tahun
Dari hasil analisis regresi Cox dan mengontrol variabel
confounding serta dilakukan interaksi dengan cara
multiplikasi masing-masing variabel diketahui bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhiAKH 5 tahun kanker ovarium di
RSCM adalah stadium klinik dan jenis pengobatan seperti
yang terdapat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil akhir analisis Multivariat dengan Regresi Cox
Variabel RR p 95% CI
Stadium Klinik - 0.0000 0.051 – 0.262
I 1 - -
II 1.667 0.51 0.364 – 7.694
III 4.607 0.00 2.308 – 9.196
IV 8.626 0.00 3.811 – 19.552
Jenis pengobatan - 0.011 -
Operasi 1 - -
Op + radiasi 0.668 0.702 0.084 – 5.286
Op + kemo 0.691 0.114 0.411 – 1.162
Op + kemo + rad 1.122 0.820 0.419 – 3.006
Paliatif 2.830 0.018 1.198 – 6.685
Diskusi
Hasil analisis data penderita kanker ovarium (218
penderita) di RSCM Jakarta diperoleh nilai rata-rataAKH 5
tahun sebesar 41.25% dengan median hidup 1294 hari ( 3.54
tahun).AKH 5 tahun ini lebih baik dari hasil penelitian yang
dilaporkan peneliti Piver yaitu 39% dan Maria yaitu
23.73%.11,12
Halinikemungkinanbesardisebabkanolehjumlah
sampel, kelengkapan data dan faktor lain pada masing-masing
studi.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak ditemukan
penderita pada stadium 0. Lebih dari separuh penderita
datang berobat sudah dalam stadium lanjut yaitu stadium III
danIV(64.7%).Halinidisebabkanperjalananpenyakitkanker
ovarium berlangsung secara tersembunyi, tidak mempunyai
gejala klinis yang khas sehingga pada saat diagnosis
ditegakkan keadaan penyakit sudah dalam stadium lanjut.7
Pada umumnya masyarakat di Indonesia tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan secara teratur. Ini berhubungan
dengan keadaan ekonomi masyarakat yang sebagian besar
termasuk golongan menengah ke bawah dan juga
pengetahuan yang kurang mengenai penyakit khususnya
kanker ovarium.
Angka ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker
ovarium di RSCM Jakarta dalam kurun waktu 1996 - 2001
menurut stadium adalah stadium I sebesar 76.3%, stadium II
66.6%,stadiumIII24.6%danstadiumIV8.1%.Daribeberapa
hasil penelitian diketahuiAKH 5 tahun berdasarkan stadium
sangat bervariasi. Hasil penelitian ini lebih rendah dari yang
dilaporkan oleh Hoscheneider dan Berek yaitu AKH 5 tahun
pada stadium I, II, III dan IV berturut-turut adalah 93%, 70%,
37% dan 25%.13
Kemungkinan besar hal ini terjadi disebabkan
ketajaman diagnostik dan fasilitas pengobatan yang lebih
baik. Disamping itu keadaan ekonomi yamg lebih baik
dibandingkan dengan negara berkembang dan juga
kesadaran penderita untuk memeriksakan diri ke fasilitas
kesehatan (check-up) berperan besar. Namun, hasil pene-
litian ini tidak jauh berbeda dari hasil penelitian Hogberg dkk
yaitu stadium I sebesar 80.8% stadium II 63%, stadium III
17.5% dan stadium IV 17.1%.14
Pada penelitian ini diperoleh bahwa lebih dari separuh
penderita mendapat pengobatan kemoterapi setelah operasi
yaitu 56% disusul penderita yang mendapat operasi saja
34.4%. AKH 5 tahun penderita yang operasi adalah 46.5%
dan AKH penderita yang mendapat pengobatan kombinasi
operasi + kemoterapi adalah 44.1%. Pada penelitian ini sulit
dianalisis AKH 5 tahun penderita kanker ovarium yang
mendapat pengobatan berdasarkan stadium klinik. Hal ini
disebabkan data yang kurang memadai untuk analisis.
Penderita kanker ovarium yang tidak patuh meneruskan
pengobatan sesuai anjuran dokter yang merawatnya lebih
besar jumlahnya (56.6%) dibanding dengan penderita yang
patuh (43.4%). Hal ini berhubungan dengan keadaan ekonomi
keluarga penderita yang berasal dari keluarga kurang mampu
sehingga keluarga lebih memilih pengobatan alternatif.
Penderita yang patuh berobat memiliki AKH 5 tahun lebih
baik yaitu 51.8% sedang yang tidak patuhAKH 5 tahun adalah
40.42%.
Penderita yang mengalami asites ada sebesar 53.1%.
Asites merupakan petunjuk kuat adanya keganasan sehingga
AKH 5 tahun yang mengalami asites 33.5% jauh lebih rendah
dari yang tidak asites yaitu 52.07%.
Penderita yang memakai alat kontrasepsi hormonal,
AKH 5 tahun lebih tinggi (49.76%) dibanding dengan yang
tidak menggunakan alat kontrasepsi (40.27%) dan yang
memakai kontrasepsi non hormonal (18.06%). Dari literatur
diketahui ada dugaan keterkaitan pemakaian alat kontrasepsi
dapat menurunkan angka kejadian kanker ovarium namun,
belum ada penjelasan yang memuaskan.15
Dari hasil analisis Regresi Cox diperoleh bahwa kandidat
variabel yang dapat dilanjutkan ke analisis multivariat adalah
pekerjaan, stadium klinik, jenis pengobatan dan asites.
Setelah dilakukan pengendalian confounding dengan cara
mengeluarkan satu per satu variabel yang tidak signifikan
kemudian dilakukan pemeriksaan interaksi antar variabel.
Interaksi yang dilakukan adalah multiplikatif dan terbatas
hanya pada dua variabel. Hasil akhir analisis diperoleh bahwa
faktor faktor yang mempengaruhi AKH 5 tahun kanker
ovarium yaitu stadium klinik dan jenis pengobatan (Tabel 3).
Interpretasi Tabel 3 adalah dengan semakin meningkatnya
stadium kanker maka risiko meninggal semakin tinggi pula.
Risiko meninggal untuk penderita stadium III sebesar 4,6 kali
(p=0,00; 95% CI 2,308-9,196) lebih besar dan stadium IV
351
Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007
sampai 8,6 kali (p=0,00; 95% CI 3,811-19,552) dibanding sta-
dium I. Hal ini disebabkan karena perjalanan penyakit kanker
ovarium berlangsung secara tersembunyi, tidak mempunyai
gejala klinis yang khas sehingga saat diagnosis ditegakkan
sudah dalam stadium lanjut.6,7
Hal yang sama juga dinyatakan
Tingulstad bahwa lebih dari 60% kanker ovarium pada saat
di diagnosis telah menunjukkan stadium lanjut dan
prognosisnya buruk dengan perkiraanAKH 5 tahun berkisar
hanya 10-20%.10
Hanya penderita yang mendapat
pengobatanpaliatifmempunyairisikomeninggal2,8kalilebih
besar (p=0,018; 95% CI 1,198-6,685) dibanding dengan yang
mendapat pengobatan operasi saja. Pengobatan paliatif
hanya ditujukan pada penderita kanker dengan stadium lanjut
yang hanya dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup
penderita bukan untuk penyembuhan.
Kesimpulan
Kesadaran rakyat Indonesia (dalam hal ini perempuan)
akan kesehatan masih rendah, terbukti dari banyaknya jumlah
pasien kanker yang datang pada stadium lanjut, bahkan ter-
minal.Kondisiinimenyebabkanangkakematianakibatkanker
menjadi tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan
hidup lima tahun penderita kanker ovarium adalah stadium
klinik serta jenis pengobatan yang diterima pasien, karena
kedua faktor tersebut berkaitan langsung dengan tingkat
keparahan penyakit
UcapanTerimaKasih
Kepada Yayasan Kanker Indonesia Pusat atas bantuan
dana yang diberikan, Ketua Kolitbang Obstetri dan Gine-
kologi FKUI/RSCM Jakarta yang telah memberi izin untuk
menggunakan data penderita Kanker ovarium yang dirawat
diRSCMJakarta,parastafRekamMedikOnkologiGinekologi
FKUI/RSCM atas bantuannya mencarikan status penderita
kanker ovarium, semua penderita kanker ovarium dan
keluarganya atas informasi yang telah diberikan.
Daftar Pustaka
1. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia
Harper (terj) ed 24. Jakarta: EGC; 1997.p.798-800.
2. Parkin DM, Laara E, Muir CS. Estimates of worldwide frequency
of sixteen major cancers in 1980. Int J Cancer 1988;4:184-197.
3. Survei Kesehatan Rumah Tangga. Laporan studi mortalitas 2001:
Pola Penyakit Penyebab Kematian di Indonesia. Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan 2002.
4. Aziz MF. Current management and trend of ovarian cancer.In
Saifuddin AB, Affandi B and Wiknjosastro GH. Womens Health.
The proceeding of the XVth. Asian and Oceania Congress of
Obstetrics and Gynecology. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. S.
Prawihardjo,1995.p.321-334.
5. Syamsudin S. Manajemen Pembedahan pada kanker ovarium.
Maj Kedok Indon 1992;42:731-735.
6. Wisaksono B dan Adiyono W. Terapi pembedahan yang adekuat
pada penderita kanker ovarium. Maj Obstet Ginekol Indonesia
1996;20:112-116.
7. Nuranna L. Kanker Ovarium. Jakarta: Sub Bagian Onkologi
Kebidanan dan Kandungan FKUI/RSCM; 1992.
8. Patterson F. Annual report on the result of treatment in gyneco-
logical cancer 1988, FIGO Stockholm.
9. Johnson RJ. Non-invasive Technique in Staging Ovarian Carci-
noma. In: Management of Ovarian Cancer, Blackledge, Chan
KK (eds). First edition, Butterworths; 1986.p.33-44.
10. Tingulstad S SF, Halvorsen TB, Hagen B. Survival and Prognostic
Factors in Patients With Ovarian Cancer. The American College
of Obstetrician and Gynecologists 2003;101:885-91.
11. Piver MS, Lele SB, Bakashi S. Five and ten year estimated sur-
vival and disease-free rates after intraperitoneal chromic phos-
phate: Stage I ovarian adenocarcinoma. Am J Clin Oncol
1988;11:515.
12. Sirait AM. Kanker ovarium di Rumah sakit Kanker Dharmais
Jakarta. J Epid Ind 2006;8:16-24.
13. Chamim. Simplikasi diagnosis neoplasma ovarium curiga ganas
prabedah. Jakarta: Bagian Obstetri dan Ginekologi RSCM/FKUI;
2002
HQ
352

More Related Content

What's hot

Imunologi kanker
Imunologi kankerImunologi kanker
Imunologi kanker
tristyanto
 
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
JohanesWerluka
 

What's hot (19)

jurnal
jurnaljurnal
jurnal
 
Hope4NoHope
Hope4NoHopeHope4NoHope
Hope4NoHope
 
Genetika manusia corry 1106007842_level of her2 on breast cancer
Genetika manusia corry 1106007842_level of her2 on breast cancerGenetika manusia corry 1106007842_level of her2 on breast cancer
Genetika manusia corry 1106007842_level of her2 on breast cancer
 
new potensi fraksi antikanker ulva fasciata
new potensi fraksi antikanker ulva fasciatanew potensi fraksi antikanker ulva fasciata
new potensi fraksi antikanker ulva fasciata
 
Terapi Bedah Kanker Payudara
Terapi Bedah Kanker Payudara Terapi Bedah Kanker Payudara
Terapi Bedah Kanker Payudara
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasi
 
2026 4024-1-sm
2026 4024-1-sm2026 4024-1-sm
2026 4024-1-sm
 
Ji1
Ji1Ji1
Ji1
 
Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )
Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )
Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )
 
Imunologi kanker
Imunologi kankerImunologi kanker
Imunologi kanker
 
Studi tentang efek kafein terhadap PJK dan Kanker
Studi tentang efek kafein terhadap PJK dan KankerStudi tentang efek kafein terhadap PJK dan Kanker
Studi tentang efek kafein terhadap PJK dan Kanker
 
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
 
18
1818
18
 
Tipe tipe kanker
Tipe tipe kankerTipe tipe kanker
Tipe tipe kanker
 
Angka Kejadian dan Penatalaksanaan Keracunan di Instalasi Gawat Darurat RSUD ...
Angka Kejadian dan Penatalaksanaan Keracunan di Instalasi Gawat Darurat RSUD ...Angka Kejadian dan Penatalaksanaan Keracunan di Instalasi Gawat Darurat RSUD ...
Angka Kejadian dan Penatalaksanaan Keracunan di Instalasi Gawat Darurat RSUD ...
 
Studi Penggunaan Obat Analgesik pada Pasien Pasca Partus Pervaginal dan Secti...
Studi Penggunaan Obat Analgesik pada Pasien Pasca Partus Pervaginal dan Secti...Studi Penggunaan Obat Analgesik pada Pasien Pasca Partus Pervaginal dan Secti...
Studi Penggunaan Obat Analgesik pada Pasien Pasca Partus Pervaginal dan Secti...
 
178
178178
178
 
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...
 
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
 

Viewers also liked

Viewers also liked (11)

Movimiento educativo abierto
Movimiento educativo abiertoMovimiento educativo abierto
Movimiento educativo abierto
 
IELTS Academic Writing Lesson 1
IELTS Academic Writing Lesson 1IELTS Academic Writing Lesson 1
IELTS Academic Writing Lesson 1
 
Poblacion y Muestra
Poblacion y MuestraPoblacion y Muestra
Poblacion y Muestra
 
Presentación ejecutiva DDI marzo 2016
Presentación ejecutiva DDI marzo 2016Presentación ejecutiva DDI marzo 2016
Presentación ejecutiva DDI marzo 2016
 
Erlang Build Tools
Erlang Build ToolsErlang Build Tools
Erlang Build Tools
 
Pengertian Microsoft Office Excel 2010
Pengertian Microsoft Office Excel 2010Pengertian Microsoft Office Excel 2010
Pengertian Microsoft Office Excel 2010
 
WINK Calgary - Negotiate this - November 24, 2015
WINK Calgary - Negotiate this - November 24, 2015WINK Calgary - Negotiate this - November 24, 2015
WINK Calgary - Negotiate this - November 24, 2015
 
Applications of Poly (lactic acid) in Tissue Engineering and Delivery Systems
Applications of Poly (lactic acid) in Tissue Engineering and Delivery SystemsApplications of Poly (lactic acid) in Tissue Engineering and Delivery Systems
Applications of Poly (lactic acid) in Tissue Engineering and Delivery Systems
 
Mechanism of action of analgesics (2012)
Mechanism of action of analgesics (2012)Mechanism of action of analgesics (2012)
Mechanism of action of analgesics (2012)
 
Introduction to Organic Chemistry
Introduction to Organic ChemistryIntroduction to Organic Chemistry
Introduction to Organic Chemistry
 
Smart crawlet A two stage crawler for efficiently harvesting deep web interf...
Smart crawlet A two stage crawler  for efficiently harvesting deep web interf...Smart crawlet A two stage crawler  for efficiently harvesting deep web interf...
Smart crawlet A two stage crawler for efficiently harvesting deep web interf...
 

Similar to 1

Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Nana Noviana Nadarsyah
 
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docxLAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LutfiCesc1
 
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxPanduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
boscco
 

Similar to 1 (20)

PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSIPPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
deteksi dini kanker serviks dengan IVA
deteksi dini kanker serviks dengan IVAdeteksi dini kanker serviks dengan IVA
deteksi dini kanker serviks dengan IVA
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
 
IVA UNTUK TEPUS.pptx
IVA UNTUK TEPUS.pptxIVA UNTUK TEPUS.pptx
IVA UNTUK TEPUS.pptx
 
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienMekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
 
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docxLAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
 
Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)
Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)
Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)
 
Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)
 
Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)
 
Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)
 
Makalah penyajian data (kanker serviks) 1
Makalah penyajian data (kanker serviks) 1Makalah penyajian data (kanker serviks) 1
Makalah penyajian data (kanker serviks) 1
 
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxPanduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
 
Ppt kelompok iii
Ppt kelompok iiiPpt kelompok iii
Ppt kelompok iii
 
Analisa jurnal cea
Analisa jurnal ceaAnalisa jurnal cea
Analisa jurnal cea
 
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptxMaria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
 
ASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdfASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdf
 
Kanker payudara
Kanker payudaraKanker payudara
Kanker payudara
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
hurufd86
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
Meboix
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
Meboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
wisanggeni19
 

Recently uploaded (20)

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 

1

  • 1. Artikel Penelitian Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007 Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Marice Sihombing, Anna Maria Sirait Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Balitbangkes RI Abstrak: Kanker ovarium merupakan salah satu keganasan ginekologi yang paling sering ditemukan pada perempuan dan menempati urutan kedua setelah kanker serviks. Angka kematian akibat kanker ovarium di Departemen Obstetri dan Ginekologi RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 1989-1992 sebesar 22,6% dari 327 kematian kanker ginekologi. Pada umumnya penderita datang sudah dalam stadium II-IV (42,5%) sehingga keberhasilan pengobatan sangat rendah. Parameter tingkat keberhasilan pengobatan kanker adalah Angka Ketahanan Hidup (AKH) 5 tahun (five year survival rate). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui AKH 5 tahun kanker ovarium dan faktor faktor yang mempengaruhinya yang dilakukan pada penderita yang dirawat di RSCM Jakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan kohort retrospektif. Data diambil dari catatan medik penderita yang dirawat di RSCM Jakarta selama tahun 1996 sampai 2001. Untuk mengetahui keadaan penderita pada saat ini, dilakukan kunjungan rumah bagi mereka yang berdomisili di Jakarta sedang yang di luar Jakarta dilakukan pengiriman formulir isian untuk diisi dan dikirim kembali atau dihubungi melalui telepon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah data penderita kanker ovarium yang dapat dianalisis sebanyak 218 orang dan diperoleh rata-rata AKH 5 tahun sebesar 41,25%. Pada stadium I (68 penderita) AKH 5 tahun sebesar 76,3%, stadium II (9 penderita) 66,6%, stadium III (105 penderita) 24.6% dan stadium IV ( 36 penderita) 8,1%. Dari hasil analisis juga diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi AKH 5 tahun kanker ovarium di RSCM Jakarta adalah stadium klinik dan jenis pengobatan. Kata kunci: kanker ovarium, angka ketahanan hidup, stadium 346
  • 2. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007 Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium Survival Rate of Ovarium Cancer Dr. Ciptomangunkusumo Hospital, Jakarta Marice Sihombing,Anna Maria Sirait Puslitbang Biomedis dan farmasi, Balitbangkes RI Abstract: Ovarian cancer has been one of the most frequent gynecologic malignancy found in women, and come in second after cervix cancer. Mortality rate due to ovarian cancer in the Department of Obstetrics and Gynecology Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) during 1989-92 was 22.6% of 327 deaths due to gynecologic malignancy. Generally the patients were admitted to the hospital at stage II-IV (42.5%) of the disease, rendering low succesful therapy rate. This study aimed to reveal five-year survival rate of ovarian cancer and its risk factors in patients being treated in Dr.Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. This was a cohort retrospective study. The data were taken from medical records of patients being treated in RSCM from 1996- 2001. To elucidate the patients’present conditions, home visits were performed to patients living in Jakarta. Questionnaires were being mailed or phoned-interviewed to patients living outside of Jakarta. Study results showed that the number of data that could be included in the study was 218 with means of five-year survival rate 41.25%. In stage I (68 subjects) the five-year survival rate was 76.3%, stage II (9 subjects) 66.6%, stage III (105 subjects) 24.6% and stage IV (36 subjects) 8.1%. The analysis showed that clinical staging and the type of therapy were the most influencing factors to five-year survival rate. Keywords: ovarian cancer, survival rate, staging Pendahuluan Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol, mempunyai kemampuan untuk menginvasi dan bermetastasi.1 Dari tahun ke tahun peringkat penyakit kanker sebagai penyebab kematian di banyak negara semakin mengkhawatirkan. Diperkirakan kematian akibat kanker mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta di antaranya ditemukandinegaraberkembang.Penderitabarudiperkirakan 5,9 juta per tahun dan 3,0 juta ditemukan di negara berkembang.2 Di Indonesia, menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) kematian akibat kanker dari tahun 1992ada4,8%,tahun1995meningkatmenjadi5.0%dantahun 2001 meningkat lagi menjadi 6,0%. Penyakit kanker menempati urutan kelima sebagai penyebab kematian di In- donesia.3 Kanker ovarium merupakan salah satu keganasan yang paling sering ditemukan pada alat genitalia perempuan dan menempati urutan kedua setelah kanker serviks. Dari tahun 1989-1992 terdapat 1726 kasus kanker ginekologik di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM, Jakarta dan 13,6% adalah kanker ovarium. Pada umumnya penderita da- tang sudah dalam stadium II – IV (42,5%). Diketahui juga angka kematian akibat kanker ovarium sebanyak 22,6% dari 327 kematian kanker ginekologi.4 Dari seluruh kanker keganasan ginekologi pada wanita ternyata kanker ovarium mempunyai permasalahan yang paling besar dan angka kematiannya hampir separuh dari angka kematian seluruh keganasan ginekologik.5 Hal ini disebabkan kanker ovarium tidak mempunyai gejala klinis yang khas sehingga penderita kanker ovarium datang berobat sudah dalam stadium lanjut.6 Diperkirakan 70-80% kanker ovarium baru ditemukan setelah menyebar luas atau telah bermetastasis jauh sehingga hasil pengobatan tidak seperti yang diharapkan.7 Parameter tingkat keberhasilan pengobatan kanker termasuk kanker ovarium adalah angka ketahanan hidup 5 tahun (five-year survival rate) setelah pengobatan. Sampai saat ini permasalahan kanker ovarium di Indo- nesia masih demikian komplek. Salah satunya adalah masih rendahnya daya tahan hidup penderita. Diketahui bahwa Angka Ketahanan Hidup (AKH) 5 tahun kanker ovarium 347
  • 3. Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007 menurun sejalan dengan meningkatnya stadium penyakit. Angka ketahanan hidup pada stadium I sebesar 72,8%, sta- diumII46,3%,stadiumIII17,2%danstadiumIVhanya4,8%.8 Data di Amerika Serikat menunjukkan bahwaAKH 5 tahun kanker ovarium pada stadium Ia sebesar 65% dan pada sta- dium IV hanya 3%.9 Di Indonesia khususnya RSCM Jakarta AKH 5 tahun penderita kanker ovarium masih belum didapatkan. Oleh karena itu tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui AKH 5 tahun kanker ovarium di RSCM Jakarta dan juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode Rancangan dan Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan rancangan kohort retrospektif (follow up study). Sampel adalah semua penderita kanker yang dirawat di RSCM Jakarta dari 1 Januari 1996 sampai 31 Desember 2001 (diperkirakan 200 orang). Data diperoleh dari catatan medik rawat inap dan rawat jalan penderita kanker ovarium yang berobat ke RSCM Jakarta. Dari catatan medik tersebut diperoleh variabel yang diperlukan dan variabel tersebut dipindahkan ke formulir kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Variabel yang diperlukan antara lain umur, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, umur pertama kali hamil, jumlah kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi stadium klinik, tanggal mulai diberi pengobatan, jenis pengobatan, kepatuhan, tanggal keluar/terakhir periksa ulang dan keadaan penderita saat keluar dari rumah sakit (meninggal atau hidup). Bila penderita tidak melakukan pemeriksaan ulang setelah pulang dari rumah sakit, sehingga tidak diketahui apakah penderita masih hidup setelah pengobatan lima tahun akan dilakukan kunjungan rumah atau dihubungi melalui telepon. Bagi penderita yang bertempat tinggal di luar kota Jakarta akan dihubungi melalui telepon atau dilakukan pengiriman formulir daftar isian ke alamat penderita atau keluarganya melalui pos untuk diisi dan dikirim kembali. Bila alamat penderita tidak ditemukan karena kurang lengkap atau mungkin penderita telah pindah rumah dengan alamat yang tidak jelas maka penderita tersebut dikategorikan hilang dari pengamatan (sensor) dan tanggal hilangnya sesuai dengan tanggal terakhir keluar dari rumah sakit atau tanggal terakhir periksa ulang ke rumah sakit bagi penderita yang melakukan pemeriksaan ulang. Analisis data dilakukan dengan menggunakanAnalisis Univariat untuk melihat gambaran distribusi frekuensi, besarnya proporsi dari masing masing variabel yang akan disajikan secara deskriptif. Untuk mengetahui besarnya angka ketahanan hidup lima tahun dilakukan Uji Kaplan Meyer sedangkan untuk melihat kemaknaannya digunakan Tes Logrank. Selanjutnya dilakukan analisis Regresi Cox untuk mengetahui hubungan variabel dependen dengan variabel independen secara bersama-sama dengan me- ngontrol pengaruh variabel yang diduga sebagai confoun- ding.Variabel kandidat yang diikutkan dalam analisis Regresi Cox adalah variabel yang mempunyai nilai p<0,25. Dari variabel kandidat tersebut diperiksa apakah antar variabel terjadi interaksi dengan cara multiplikasi masing-masing variabel. Jika tidak ditemukan interaksi, dilanjutkan dengan pemeriksaan konfonding. Dengan demikian diketahui faktor- faktoryangmempengaruhiketahananhiduplimatahunkanker ovarium. Batasan Operasional 1. Penderita kanker ovarium adalah penderita yang telah didiagnosis oleh dokter berdasarkan hasil patologi anatomi. 2. Ketahanan hidup lima tahun merupakan angka ketahanan hidup selama lima tahun setelah mendapat pengobatan. 3. Sensor adalah sampai penelitian berakhir penderita masih hidup, ( hilang dari pengamatan atau penelitian berakhir). 4. Jenis pengobatan yang diberikan kepada penderita adalah operasi; radiasi; kemoterapi; operasi + radiasi; operasi + radiasi + kemoterapi; radiasi + kemoterapi dan operasi + kemoterapi. 5. Stadium klinik diklasifikasikan sesuai dengan FIGO ( The International Federation of Gynecology and Obstetrics). Hasil Data penderita kanker ovarium di RSCM, Jakarta selama tahun 1996-2001 yang masuk dalam kriteria inklusi penelitian adalah 218 orang. Dari 218 orang penderita ini diketahui yang meninggal sebanyak 36,7%, hidup 21,1% dan sisanya 42,2% hilang (tidak diketahui keberadaannya). Selanjutnya dilakukan analisis terhadap data penderita seperti dibawah ini. Analisis Deskriptif Analisis ini dilakukan terhadap data karakteristik penderita, status kebidanan dan keadaan penyakit. Karakteristik Penderita Karakteristik penderita yang diperoleh dari status adalah umur, pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan. Dari 218 orang penderita, diperoleh umur termuda 11 tahun dan tertua 73 tahun. Rata-rata umur adalah 39,64 tahun dengan stan- darddeviasi(SD)13,57tahun.Secaraumumtingkatpendidikan penderita rendah dengan yang terbanyak adalah sekolah dasar yaitu 34,9% dan hanya sebagian kecil di perguruan tinggi yaitu 7,8%. Pada umumnya penderita adalah ibu rumah tangga (tidak bekerja) yaitu 87%, disusul pegawai (negeri dan swasta) 16,1%, dan yang masih berstatus sekolah 9,6%. Lebih dari separuh penderita (67,9%) berstatus kawin sedang yang belum kawin sebesar 22,9%. 348
  • 4. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007 Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium Status Kebidanan Status kebidanan penderita seperti jumlah kehamilan, umur mulai hamil dan pemakaian alat kontrasepsi sering tidak tercantum dalam status pasien. Namun ini akan ditanyakan pada saat kunjungan rumah atau pada formulir isian yang dikirim ke alamat penderita/keluarga. 1. Jumlah kehamilan Pertanyaan yang diajukan adalah berapa jumlah anak dan apakah pernah mengalami abortus. Apabila yang menjawab kuesioner bukan penderita sendiri sehingga tidak diketahui apakah penderita pernah mengalami abor- tus, maka jumlah anak yang pernah dilahirkan dianggap sebagai jumlah kehamilan. Penderita yang pernah hamil 2 kali atau kurang 28% sedang penderita yang telah kawin namun belum pernah hamil 12,4%. 2. UmurMulaiHamil Bila yang menjawab pertanyaan tidak mengetahui umur penderita mulai hamil maka ditanya umur anak pertama. Selanjutnya peneliti akan mengurangi umur ibu dengan umur anak. Diperoleh umur mulai hamil kurang dari 19 tahun sebanyak 17,0% dan penderita yang mulai hamil antara 20-29 tahun 17,4%. 3. PemakaianAlat Kontrasepsi Pemakaian alat kontrasepsi dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu tidak pernah memakai alat kontrasepsi, memakai kontrasepsi hormonal dan kontrasepsi non-hor- monal. Penderita yang tidak pernah memakai alat kontrasepsi sebesar 44%, menggunakan kontrasepsi hormonal 13,3% dan non hormonal 10,1%. Keadaan Penyakit Keadaan penyakit meliputi stadium klinik, jenis pengobatan, kepatuhan berobat dan asites. Diketahui penderita datang berobat kebanyakan dalam stadium lanjut yaitu pada stadium III sebesar 48.2%, sedang stadium I ada 31.2%. Secara umum jenis pengobatan yang diterima penderita adalah operasi yang dikombinasi dengan kemoterapi yaitu 56% disusul yang hanya mendapat operasi saja ada 34.4%. Kepatuhan penderita sangat rendah ada sekitar 56.6% yang tidak meneruskan pengobatannya.Alasan yang diperoleh dari kuesioner adalah mencari pengobatan alternatif disamping tidak ada biaya. Penderita yang mengalami asites sebanyak 53.1% sedang yang tidak asites 46.9%. Hasil analisis deskriptif penderita kanker ovarium secara lengkap disajikan dalam Tabel 1. Analisis Antara AKH 5 Tahun dengan Variabel Inde- penden Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah Kaplan Meyer dan untuk mengetahui hubungan antara dua Tabel 1. Distribusi Frekuensi Menurut Variabel Independen Variabel n % Meninggal Hidup Hilang Karakteristik Penderita Umur (tahun) n=218 ≤19 22 10.1 8 7 7 20-29 28 12.8 9 7 12 30-39 54 24.8 17 12 25 40-49 82 28.4 22 13 27 50-59 33 15.1 12 5 16 ≥60 19 8.7 10 4 5 Pendidikan (tahun) n=175 0-6 76 34.9 30 16 30 7-9 34 15.6 15 7 12 10-12 48 22.0 19 15 14 ≥12 17 7.8 9 4 4 Pekerjaan n=218 Pegawai 36 16.1 18 9 8 Wiraswasta 5 2.3 4 0 1 Buruh 11 5.0 2 7 2 IRT 146 87.0 48 24 74 Sekolah 21 9.6 8 6 7 Status Perkawinan n=218 Belum kawin 50 22.9 19 17 14 Kawin 148 67.9 51 27 70 Cerai hidup 10 4.6 4 1 5 Cerai mati 10 4.6 6 1 3 Status Kebidanan Jumlah kehamilan n=159 Tidak pernah 27 12.4 11 5 11 ≤2 kali 61 28.0 19 9 33 ≤4 kali 33 15.1 15 5 13 ≥5 kali 38 17.4 14 7 17 Umur mulai hamil n=137 Tidak pernah 27 11.9 10 5 11 ≤19 37 17.0 13 5 19 20-24 38 17.4 12 11 15 25-29 27 12.4 11 4 12 30-34 4 1.8 0 2 2 ≥ 35 4 1.8 1 3 0 Pemakaian alat kontrasepsi n=147 Tidak KB 96 44.0 36 20 40 Hormonal 29 13.3 9 5 15 Non hormonal 22 10.1 10 2 10 Keadaan Penyakit Stadium klinik n=218 Stadium I 68 31.2 10 30 28 Stadium II 9 4.1 2 4 3 Stadium III 105 48.2 48 11 46 Stadium IV 36 16.5 20 1 15 Jenis pengobatan n=217 Operasi 75 34.4 22 15 38 Operasi + 1 5.0 1 0 - radiasi Operasi + 122 56 44 30 48 kemoterapi Operasi + 6 28 5 1 - kemoterapi + radiasi Paliatif 13 6.0 8 0 5 Patuh berobat n=198 Ya 86 43.4 30 25 31 Tidak 112 56.6 38 19 55 Asites n=213 Ya 113 53.1 50 21 42 Tidak 100 46.9 28 23 49 349
  • 5. Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium variabel digunakan Tes Logrank dengan batas kemaknaan a= 0,05. Dari 218 penderita diperoleh nilai rata-rataAKH 5 tahun setelah mendapat pengobatan adalah 41,25 % dengan median hidup 1294 hari. Hasil analisis Kaplan Meyer penderita kanker ovarium tertera dalam Tabel 2. Perolehan beberapa variabel yang setelah diuji dengan Tes Logrank mempunyai nilai p≤0,05 yaitu stadium klinik, jenis pengobatan dan asites. Stadium Klinik Angka ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker ovarium pada stadium I sebesar 76,39%, stadium II 66,67%, stadium III 24,64% dan stadium IV 8,13%. Tes Logrank memperlihatkan ada hubungan yang bermakna (p=0.0000) antara stadium klinik denganAKH 5 tahun penderita kanker ovarium di mana semakin kecil stadium penyakit semakin tinggiAKH (Gambar 1) Tabel 2. Angka Ketahanan Hidup menurut Variabel Indepen- den Variabel AKH 5 tahun Median (hari) Logrank p Umur (tahun) ≤19 0.5048 0 20-29 0.4927 1248 30-39 0.4548 1825 40-49 0.4602 1549 50-59 0.4139 543 ≥ 60 0 652 Pendidikan 0 - 6 0.4106 1164 7 - 9 0.3376 1549 10-12 0.4915 1595 ≥12 0.3047 445 Pekerjaan Pegawai 0.3474 755 Wiraswasta 0 619 Buruh 0.7778 0 IRT 0.4136 1549 Sekolah 0.4293 1248 Status Perkawinan Belum kawin 0.4942 1248 Kawin 0.4011 1249 Cerai hidup 0.3704 1164 Cerai mati 0.2286 558 Jumlah kehamilan Tidak pernah 0.3692 1183 ≤2 kali 0.4398 1825 ≤4 kali 0.2700 717 ≥5 kali 0.3746 1549 Umur mulai hamil Tidak pernah 0.3855 1183 ≤14 0 126 15-19 0.4161 1114 20-24 0.5846 0 25-29 0.1717 1825 30-34 0 652 ≥35 0.2500 755 Pemakaian alat KB Tidak KB 0.4027 1595 Hormon 0.4976 1825 Non-hormonal 0.1806 704 Stadium klinik Stadium I 0.7639 0 Stadium II 0.6667 0 Stadium III 0.2464 755 Stadium IV 0.0813 452 Jenis pengobatan Operasi 0.4652 1825 Operasi+radiasi 0 717 Operasi+kemo- 0.4411 1595 terapi Operasi+kemo- 0.1667 589 terapi + radiasi Paliatif 0 83 Patuh berobat Ya 0.5181 - Tidak 0.4042 1549 Asites Ya 0.3350 1183 Tidak 0.5207 0 Gambar 1. Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium Menurut Stadium Klinik Jenis Pengobatan Angka ketahanan hidup 5 tahun penderita yang memperolehpengobatanmelaluioperasiadalah46.52%,yang memperoleh pengobatan kombinasi operasi + kemoterapi 44.11% dan pengobatan melalui kombinasi operasi + kemoterapi dan radiasi adalah 16.67%. AKH 5 tahun pada penderita yang hanya mendapat paliatif adalah 0% yang berarti tidak adanya penderita yang bertahan hidup sampai 5 tahun setelah mendapat pengobatan pa;iatif. Hasil analisis dengan Tes Logrank memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara jenis pengobatan dengan AKH 5 tahun kanker ovarium dengan p=0.000. Asites Angka ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker ovariumyangmengalamiasites33,5%lebihrendahdibanding yangtidakasitesyaitu52,07%.SetelahdilakukanTesLogrank hari 2000180016001400120010008006004002000 Survival 1.0 .8 .6 .4 .2 0.0 Std I Std IV Std III Std II Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007 5.74 0.3321 0.39 0.9420 9.42 0.0514 1.01 0.7990 1.56 0.6680 5.36 0.4990 2.00 0.3679 41.81 0.0000 30.39 0.0000 1.24 0.2647 4.17 0.0412 350
  • 6. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007 Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium diperoleh ada hubungan antara asites dengan AKH 5 tahun penderita kanker ovarium dengan p ≤0.0412. Faktor Faktor yang Mempengaruhi AKH 5 Tahun Dari hasil analisis regresi Cox dan mengontrol variabel confounding serta dilakukan interaksi dengan cara multiplikasi masing-masing variabel diketahui bahwa faktor- faktor yang mempengaruhiAKH 5 tahun kanker ovarium di RSCM adalah stadium klinik dan jenis pengobatan seperti yang terdapat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil akhir analisis Multivariat dengan Regresi Cox Variabel RR p 95% CI Stadium Klinik - 0.0000 0.051 – 0.262 I 1 - - II 1.667 0.51 0.364 – 7.694 III 4.607 0.00 2.308 – 9.196 IV 8.626 0.00 3.811 – 19.552 Jenis pengobatan - 0.011 - Operasi 1 - - Op + radiasi 0.668 0.702 0.084 – 5.286 Op + kemo 0.691 0.114 0.411 – 1.162 Op + kemo + rad 1.122 0.820 0.419 – 3.006 Paliatif 2.830 0.018 1.198 – 6.685 Diskusi Hasil analisis data penderita kanker ovarium (218 penderita) di RSCM Jakarta diperoleh nilai rata-rataAKH 5 tahun sebesar 41.25% dengan median hidup 1294 hari ( 3.54 tahun).AKH 5 tahun ini lebih baik dari hasil penelitian yang dilaporkan peneliti Piver yaitu 39% dan Maria yaitu 23.73%.11,12 Halinikemungkinanbesardisebabkanolehjumlah sampel, kelengkapan data dan faktor lain pada masing-masing studi. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak ditemukan penderita pada stadium 0. Lebih dari separuh penderita datang berobat sudah dalam stadium lanjut yaitu stadium III danIV(64.7%).Halinidisebabkanperjalananpenyakitkanker ovarium berlangsung secara tersembunyi, tidak mempunyai gejala klinis yang khas sehingga pada saat diagnosis ditegakkan keadaan penyakit sudah dalam stadium lanjut.7 Pada umumnya masyarakat di Indonesia tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Ini berhubungan dengan keadaan ekonomi masyarakat yang sebagian besar termasuk golongan menengah ke bawah dan juga pengetahuan yang kurang mengenai penyakit khususnya kanker ovarium. Angka ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker ovarium di RSCM Jakarta dalam kurun waktu 1996 - 2001 menurut stadium adalah stadium I sebesar 76.3%, stadium II 66.6%,stadiumIII24.6%danstadiumIV8.1%.Daribeberapa hasil penelitian diketahuiAKH 5 tahun berdasarkan stadium sangat bervariasi. Hasil penelitian ini lebih rendah dari yang dilaporkan oleh Hoscheneider dan Berek yaitu AKH 5 tahun pada stadium I, II, III dan IV berturut-turut adalah 93%, 70%, 37% dan 25%.13 Kemungkinan besar hal ini terjadi disebabkan ketajaman diagnostik dan fasilitas pengobatan yang lebih baik. Disamping itu keadaan ekonomi yamg lebih baik dibandingkan dengan negara berkembang dan juga kesadaran penderita untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (check-up) berperan besar. Namun, hasil pene- litian ini tidak jauh berbeda dari hasil penelitian Hogberg dkk yaitu stadium I sebesar 80.8% stadium II 63%, stadium III 17.5% dan stadium IV 17.1%.14 Pada penelitian ini diperoleh bahwa lebih dari separuh penderita mendapat pengobatan kemoterapi setelah operasi yaitu 56% disusul penderita yang mendapat operasi saja 34.4%. AKH 5 tahun penderita yang operasi adalah 46.5% dan AKH penderita yang mendapat pengobatan kombinasi operasi + kemoterapi adalah 44.1%. Pada penelitian ini sulit dianalisis AKH 5 tahun penderita kanker ovarium yang mendapat pengobatan berdasarkan stadium klinik. Hal ini disebabkan data yang kurang memadai untuk analisis. Penderita kanker ovarium yang tidak patuh meneruskan pengobatan sesuai anjuran dokter yang merawatnya lebih besar jumlahnya (56.6%) dibanding dengan penderita yang patuh (43.4%). Hal ini berhubungan dengan keadaan ekonomi keluarga penderita yang berasal dari keluarga kurang mampu sehingga keluarga lebih memilih pengobatan alternatif. Penderita yang patuh berobat memiliki AKH 5 tahun lebih baik yaitu 51.8% sedang yang tidak patuhAKH 5 tahun adalah 40.42%. Penderita yang mengalami asites ada sebesar 53.1%. Asites merupakan petunjuk kuat adanya keganasan sehingga AKH 5 tahun yang mengalami asites 33.5% jauh lebih rendah dari yang tidak asites yaitu 52.07%. Penderita yang memakai alat kontrasepsi hormonal, AKH 5 tahun lebih tinggi (49.76%) dibanding dengan yang tidak menggunakan alat kontrasepsi (40.27%) dan yang memakai kontrasepsi non hormonal (18.06%). Dari literatur diketahui ada dugaan keterkaitan pemakaian alat kontrasepsi dapat menurunkan angka kejadian kanker ovarium namun, belum ada penjelasan yang memuaskan.15 Dari hasil analisis Regresi Cox diperoleh bahwa kandidat variabel yang dapat dilanjutkan ke analisis multivariat adalah pekerjaan, stadium klinik, jenis pengobatan dan asites. Setelah dilakukan pengendalian confounding dengan cara mengeluarkan satu per satu variabel yang tidak signifikan kemudian dilakukan pemeriksaan interaksi antar variabel. Interaksi yang dilakukan adalah multiplikatif dan terbatas hanya pada dua variabel. Hasil akhir analisis diperoleh bahwa faktor faktor yang mempengaruhi AKH 5 tahun kanker ovarium yaitu stadium klinik dan jenis pengobatan (Tabel 3). Interpretasi Tabel 3 adalah dengan semakin meningkatnya stadium kanker maka risiko meninggal semakin tinggi pula. Risiko meninggal untuk penderita stadium III sebesar 4,6 kali (p=0,00; 95% CI 2,308-9,196) lebih besar dan stadium IV 351
  • 7. Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 10, Oktober 2007 sampai 8,6 kali (p=0,00; 95% CI 3,811-19,552) dibanding sta- dium I. Hal ini disebabkan karena perjalanan penyakit kanker ovarium berlangsung secara tersembunyi, tidak mempunyai gejala klinis yang khas sehingga saat diagnosis ditegakkan sudah dalam stadium lanjut.6,7 Hal yang sama juga dinyatakan Tingulstad bahwa lebih dari 60% kanker ovarium pada saat di diagnosis telah menunjukkan stadium lanjut dan prognosisnya buruk dengan perkiraanAKH 5 tahun berkisar hanya 10-20%.10 Hanya penderita yang mendapat pengobatanpaliatifmempunyairisikomeninggal2,8kalilebih besar (p=0,018; 95% CI 1,198-6,685) dibanding dengan yang mendapat pengobatan operasi saja. Pengobatan paliatif hanya ditujukan pada penderita kanker dengan stadium lanjut yang hanya dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita bukan untuk penyembuhan. Kesimpulan Kesadaran rakyat Indonesia (dalam hal ini perempuan) akan kesehatan masih rendah, terbukti dari banyaknya jumlah pasien kanker yang datang pada stadium lanjut, bahkan ter- minal.Kondisiinimenyebabkanangkakematianakibatkanker menjadi tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan hidup lima tahun penderita kanker ovarium adalah stadium klinik serta jenis pengobatan yang diterima pasien, karena kedua faktor tersebut berkaitan langsung dengan tingkat keparahan penyakit UcapanTerimaKasih Kepada Yayasan Kanker Indonesia Pusat atas bantuan dana yang diberikan, Ketua Kolitbang Obstetri dan Gine- kologi FKUI/RSCM Jakarta yang telah memberi izin untuk menggunakan data penderita Kanker ovarium yang dirawat diRSCMJakarta,parastafRekamMedikOnkologiGinekologi FKUI/RSCM atas bantuannya mencarikan status penderita kanker ovarium, semua penderita kanker ovarium dan keluarganya atas informasi yang telah diberikan. Daftar Pustaka 1. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper (terj) ed 24. Jakarta: EGC; 1997.p.798-800. 2. Parkin DM, Laara E, Muir CS. Estimates of worldwide frequency of sixteen major cancers in 1980. Int J Cancer 1988;4:184-197. 3. Survei Kesehatan Rumah Tangga. Laporan studi mortalitas 2001: Pola Penyakit Penyebab Kematian di Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2002. 4. Aziz MF. Current management and trend of ovarian cancer.In Saifuddin AB, Affandi B and Wiknjosastro GH. Womens Health. The proceeding of the XVth. Asian and Oceania Congress of Obstetrics and Gynecology. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. S. Prawihardjo,1995.p.321-334. 5. Syamsudin S. Manajemen Pembedahan pada kanker ovarium. Maj Kedok Indon 1992;42:731-735. 6. Wisaksono B dan Adiyono W. Terapi pembedahan yang adekuat pada penderita kanker ovarium. Maj Obstet Ginekol Indonesia 1996;20:112-116. 7. Nuranna L. Kanker Ovarium. Jakarta: Sub Bagian Onkologi Kebidanan dan Kandungan FKUI/RSCM; 1992. 8. Patterson F. Annual report on the result of treatment in gyneco- logical cancer 1988, FIGO Stockholm. 9. Johnson RJ. Non-invasive Technique in Staging Ovarian Carci- noma. In: Management of Ovarian Cancer, Blackledge, Chan KK (eds). First edition, Butterworths; 1986.p.33-44. 10. Tingulstad S SF, Halvorsen TB, Hagen B. Survival and Prognostic Factors in Patients With Ovarian Cancer. The American College of Obstetrician and Gynecologists 2003;101:885-91. 11. Piver MS, Lele SB, Bakashi S. Five and ten year estimated sur- vival and disease-free rates after intraperitoneal chromic phos- phate: Stage I ovarian adenocarcinoma. Am J Clin Oncol 1988;11:515. 12. Sirait AM. Kanker ovarium di Rumah sakit Kanker Dharmais Jakarta. J Epid Ind 2006;8:16-24. 13. Chamim. Simplikasi diagnosis neoplasma ovarium curiga ganas prabedah. Jakarta: Bagian Obstetri dan Ginekologi RSCM/FKUI; 2002 HQ 352