SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Download to read offline
IKLAN




   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Etalase
    Susunan REDAKSI

  Mediakom                            Wajah Baru,
                                      Semangat Baru
       Penanggung Jawab:
     dr. Lily S. Sulistiowati, MM

       Pemimpin Umum:
 Dyah Yuniar Setiawati, SKM, MPS
                                      Pembaca yang budiman,
       Pimpinan Redaksi:                  Kebaruan adalah kata lain dari sebuah
          Drs. Sumardi                perubahan; dari lama menjadi baru. Kebaru-
                                      an adalah daya tarik yang mendorong orang
              Redaksi:                ingin tahu. Di dalam kebaruan selalu ada
 Prawito, SKM, MM (koordinator)       semangat perubahan. Gairah untuk menjadi
    Dra. Hikmandari A., M. Ed.        lebih baik dan lebih baik lagi.
         drg. Anitasari SM                Semangat yang sama kini kami lakukan
             Busroni, S.IP            dalam pengembangan majalah kita tercinta
  Dra. Isti Ratnariningsih, MARS      Mediakom. Dalam rangka menumbuhkan
       Mety Setiowati, SKM            semangat dan gairah baru, maka mulai edisi
       Aji Muhawarman, ST             ini, kami melakukan perubahan wajah,
                                      tampilan, dan isi agar lebih segar dan enak
                                                                                          dr. Lily S. Sulistiowati, MM
             Reporter:                dinikmati. Mengapa perubahan dilakukan?
    Resty Kiantini, SKM, M. Kes.      Karena kami menyadari bahwa tuntutan
        Sri Wahyuni, S. Sos           pembaca terus berubah. Pembaca yang budiman pasti menginginkan
        Giri Inayah, S. Sos           informasi-informasi yang lebih aktual, lebih baik, dan lebih menggigit demi
         R. Yanti Ruchiati            membangun masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera. Itu sebabnya,
                                      sejak terbit tiga tahun lalu, kami terus melakukan perubahan dari waktu ke
            Fotografi:                waktu demi mendapatkan hasil yang terbaik.
    Wayang Mas Jendra, S.Sn               Selain itu, dalam wajah baru ini kami juga ingin menularkan semangat
    Rifani Sastradipraja, S.Sos       baru, yakni semangat membangun masyarakat sehat. Ini penting, di tengah
                                      masyarakat yang terus berubah dan tuntutan hidup yang makin berat,
          Alamat Redaksi:             semangat bisa menjadi bekal meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik
      Pusat Komunikasi Publik         dan lebih sehat.
Gedung Departemen Kesehatan RI            Tentu perubahan tidak berhenti sampai di sini. Kami akan terus menggali
         Blok A, Ruang 107            minat dan harapan para pembaca setia. Oleh karena itu, kami menantikan
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9   saran dan pendapatnya untuk kebaikan majalah kita tercinta.
           Jakarta 12950                  Sebagai langkah awal , kami tampilkan berita utama, upaya Pemer-
                                      intah memantabkan pembangunan kesehatan. Tahun 2009 adalah tahun
            Telepon:                  terakhir bagi kabinet Indonesia Bersatu. Oleh karena itu, setiap departe-
   021-5201590; 021-52907416          men harus mampu mengejar target dari program-program yang telah
              Fax:                    dicanangkan. Termasuk Departemen Kesehatan, harus melakukan langkah
   021- 5223002; 021-52960661         cepat mengejar target dalam waktu yang mepet. Diantaranya, menurunkan
             Email:                   Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Gizi buruk dan me-
   puskom.depkes@gmail.com            ningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH). Tak ketinggalan kami ketengahkan
   puskom.publik@yahoo.co.id          artikel-artikel lain dalam rubrik-rubrik sorot, peristiwa, ragam, lentera, dan
                                      lainnya.
                                          Kami berharap, kemasan dan tampilan wajah baru majalah kita ini
  Redaksi menerima naskah dari        berkenan di hati pembaca. Selamat menikmati. Redaksi.
 pembaca: dapat dikirim ke alamat
          email redaksi



                                                                                                  No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
Daftar Isi




                                                              11                                    14




        6                                                     17




                                     21                                          26
                                   Cover
                                   Lorong Rumah Sakit Jantung dan
                                   Pembuluh Darah Harapan Kita
                                   Jakarta
                                                                    17	 Peristiwa
                                   Foto: Rifani                         Depkes Tetapkan Langkah Atasi Influenza
                                                                        H1N1
     3	 Etalase                                                         Depkes Gunakan Kartu Pengenal Elektronik
     4	 Daftar Isi                                                      Kerjasama Depkes dengan Unair Produksi
                                                                        Bibit Vaksin Flu Burung
     6	 Media Utama                                                     Progam Baloon dan Stent Masih Terkendala
              Rakerkesnas 2009: Memantabkan 	                       25	 StopPress
              Pembangunan Kesehatan
              Rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas)          26	 Medika
              Maret 2009 sepakat mengatasi pembangunan                  Tuberkolosis di Indonesia
              kesehatan secara menyeluruh.
                                                                        Perguruan Tinggi Berperan Aktif Dalam 	
              RS Islam Sakinah Mojokerto Layani 	                       Penanggulangan Tuberkulosis
              Jamkesnas
                                                                        Tuberkulosis Belum Mati
              Target Jamkesmas 2009: Garap 76,4 juta
              Jiwa Masyarakat Miskin


   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Daftar Isi




 30                    33




                                          40              43




 37                                       51

                                                                             55
33	 Sorot
      RS Mata Cicendo: Mengabdi Untuk Masyarakat       Selamatkan Nyawa, Siapkan Rumah sakit
      Katarak, Penyebab Terbesar Kebutaan              Hadapi Bencana
      Seabad RS Mata Cicendo                           Pelayanan Kesehatan Haji 2009: Terus
                                                       Ditingkatkan
      Imunisasi, Lindungi Anak dari Ancaman 	
      Penyakit dan Kematian                            Presiden dan Wapres Kunjungi Korban
                                                       Musibah Situ Gintung
47	 Wisata                                             Obat Batuk  Flu Aman Konsumsi
      Lawu Garden, Wisata Ilmiah 			
      di Lereng Gunung Lawu                        57	 Obituari
50	 Ragam                                              In Memorium Ir. HM Supari
      BPOM Temukan Dendeng dan
      Abon Mengandung Babi
                                                   58	 Lentera
                                                       Manajemen Ikhlas
      Rp 4 Trilyun, Nilai Perdagangan Jamu di
      Indonesia                                        Rumah Sakit (ku)


                                                                                   No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
Media Utama


                                      Rakerkesnas 2009:

                          Memantabkan
                Pembangunan
                                   Kesehatan
                             Rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) Ma­
                             ret 2009 sepakat mengatasi pembangunan kese­
                              hatan secara menyeluruh. Masalah kemiskinan,
                               status pendidikan masyarakat yang rendah, ke­
                              mampuan antar daerah yang berbeda-beda serta
                             beban ganda penyakit menular dan tidak menular
                              adalah beberapa diantara tantangan yang segera
                                                dituntaskan.




    P
                    ertemuan rakerkes-                         yang bakal dihadapi oleh dunia kes-
                    nas yang berlang-                          ehatan. Perubahan iklim yang mem-
                    sung di Surabaya                           pengaruhi perubahan pola penyakit,
                    beberapa waktu lalu                        termasuk penyebarannya, seperti
                    bermakna penting                           munculnya kembali penyakit lama
                    bagi Pemerintah                            seperti rabies di Bali, kusta dan flu
                    maupun masyara-                            babi (swien flu) yang sempat menjadi
    kat luas. Karena dalam rapat kerja                         opini dunia, memerlukan per­hatian
    kesehatan nasional tersebut, selain                        khusus para tenaga kese­hatan.
    mencari solusi penyelesaian masalah-                          Rakerkesnas sekaligus evaluasi
    masalah kesehatan secara umum,                             terakhir RPJMN (Rencana Pemba­
    juga merumuskan tantangan baru                             ngun­an Jangka Menengah Nasional)


   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Media Utama




2004-2009 yang juga penyeleng-             banyak lagi.                             Indikator Positif Bidang
garaan raker di tahun akhir pemerin-           Pencapaian pembangunan kese-
tahan Kabinet Indonesia Bersatu.           hatan dalam kurun waktu 2004-2008
                                                                                       Kesehatan Pelayanan
    Selama ini berbagai terobosan          juga menunjukkan hasil positif. Hal       Kesehatan dan Penang-
pembangunan kesehatan telah di-            itu ditandai dengan membaiknya                 gulangan Penyakit
lakukan. Diantaranya, sekarang telah       indikator kesehatan, meningkatnya
terbentuk Badan Layanan Umum               layanan Jamkesmas, membaiknya              Pelayanan Jamkesmas dari tahun
Rumah Sakit (BLU-RS), Riset Kese­          penanggulangan penyakit menu-           ke tahun mengalami peningkatan.
hatan Dasar (Riskesdas), Jaminan           lar, termasuk penanggulangan gizi       Hal ini terlihat dengan mening­
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas),          buruk. Disamping itu juga terlihat      kat­nya jumlah Pemberi Pelayan­an
Pendidikan dokter spesialis berba-         dengan meningkatnya penanggu-           Kesehatan (PPK). Kini, jumlah
sis kompetensi, obat murah, apotik         langan masalah kesehatan akibat         Puskesmas sebanyak 8.234 unit, PPK
rakyat, labelisasi obat, Desa Siaga, Pos   bencana dan pelayanan kesehatan         Lanjutan sebanyak 902 unit yang
Kesehatan Pesantren (Poskestren),          untuk masyarakat yang berada di         terdiri dari: RS Pemerintah (508 unit),
Mushola Sehat, Pemuda Siaga Peduli         wilayah terpencil, perbatasan, daerah   RS TNI/POLRI (61unit), RS swasta
Bencana ( Dasipena), dan masih             tertinggal, dan pulau terdepan.         (296 unit), dan Balai kesehatan (37

 No.               Indikator                   2004         2005         2006         2007          Sasaran 2009
   1    AKB (angka kematian bayi)                35          29,4         28,1         26,9                  26
        (Per 1.000 Lahir Hidup)
   2    AKI (angka kematian ibu)                307           262         255           288                 226
        (Per 100.000 Lahir Hidup)
   3    GIZI KURANG BALITA (%)               23,2 (2003)     24,5          -           18,4                 20
   4    UHH (Tahun)                             66,2         69,8         70,2         70,5                -70,6


                                                                                                      No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
Media Utama

     Prevalensia Balita
     Menurut Status Gizi BB/U (%)

              14,5                    14,8
                                                         13
               8,7                     9,7
                                                        5,4
         Susenas '03               Susenas '05      Riskesdas '07

           Gizi Kurang                                  Gizi Buruk

                                                                                        berdasarkan kelompok diagnosis) ke-
                                                                                        pada seluruh Rumah Sakit/PPK yang
                                                                                        mengikuti program Jamkesmas 2009.
                                                                                        Sejalan dengan hal tersebut diatas,
                                                                                        maka pada tahun 2009 ini, Departe-
                                                                                        men Kesehatan tetap mempeker-
                                                                                        jakan tenaga Verifikator Independen
                                                                                        yang melaksanakan verifikasi klaim
                                                                                        RS/PPK pada Jamkesmas TA 2008
                                                                                        yang lalu.
                                                                                            Bagaimana dengan penanggu-
                                                                                        langan penyakit menular? Sekarang
                                                                                        jumlah sarana pelayanan kesehatan
                                                                                        untuk menunjang penanggulang­
                                                                                        an penyakit menular meningkat.
                                                                                        Walaupun telah terjadi peningkatan
                                                                                        penemuan kasus HIV/AIDS dari
                                                                                        2683 di tahun 2004 menjadi 8194
                                                                                        di tahun 2006, namun Pemerintah
                                                                                        telah siaga dengan menyediakan
                                                                                        sarana pendukung berupa layanan
                                                                                        Voluntary Counselling and Testing
                                                                                        (VCT) telah tersebar di 190RS, 14RS
                                                                                        jiwa, 119 Puskesmas, 115 LSM dan 30
                                                                                        Lapas. Begitu pula peningkatan ka-
                                                                                        sus tuberkulosis sejalan dengan eska-
                                                                                        lasi dan kualitas kegiatan surveilans
                                                                                        epidemiologi juga telah mendapat-
                                                                                        kan penanganan baik. Kini, angka
                                                                                        kesembuhan terus meningkat dan
                                                                                        sejak 2006 jumlah kasus menunjuk-
                                                                                        kan tren penurunan.
                                                                                            Terkait Deman berdarah (DBD),
     unit). Disamping itu juga terjadi              Untuk meningkatkan upaya ken-       jumlah kasusnya memang cende-
     penghematan dana Jamkesmas                  dali mutu dan kendali biaya pelayan­   rung meningkat. Daerah penyeba-
     sebesar Rp 1,464 triliun. Pembayaran        an Jamkesmas, mulai tahun 2005         rannya pun bertambah luas. Pada
     ke PPK berjalan lancar dan tidak            telah diberlakukan pelaksanaan         tahun 1994 DBD telah tersebar ke
     ada lagi tunggakan klaim dari pihak         Indonesia (INA) – Diagnosis Related    seluruh provinsi di Indonesia. Pada
     rumah sakit.                                Group (DRG) (Sistem pembayaran         tahun 2006 jumlah kasus yang


   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Media Utama




                                                                                              Kegiatan pelayanan
                                                                                              transfusi darah yang kini
                                                                                              menjadi tanggung jawab
                                                                                              Pemerintah Pusat dan
                                                                                              Pemerintah Daerah.


dilaporkan sebanyak 114.656 dan          terakhir semakin membaik. Hasil Ri-    masuk mobilisasi tenaga kesehatan
angka kematianya 1.196 kasus. Tahun      set Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007   yang meliputi; tenaga dokter, dokter
2007 jumlah kasus 158.115 dengan         menunjukkan bahwa prevalensi gizi      spesialis dan perawat.
angka kematian 1.599 kasus, sedang-      kurang dan gizi buruk pada Balita         Untuk memberi pelayanan kese­
kan tahun 2008 terdapat 107.948 ka-      turun dari 23,2% tahun 2003 men-       hatan kepada masyarakat terpencil,
sus. Dalam hal ini Pemerintah terus      jadi 18.4% pada tahun 2007. Padahal    daerah tertinggal, perbatasan dan
menerus mengupayakan pencegah-           target Recana Pembangunan Jangka       pulau terdepan telah pula dilakukan
annya bekerjasama dengan in-             Menegah Nasional (RPJMN) tahun         penempatan 14 unit field hospital (RS
stansi terkait dan dunia usaha.          2009 adalah menurunkan menjadi         bergerak, SDM, dan biaya operasio-
    Untuk kasus flu burung, telah        20%. Artinya target RPJMN sudah        nal). Ke empat belas unit field hospital
dilakukan penanganan cepat dan           tercapai, bahkan target MDG’s 2015     tersebut tersebar di Kab. Bengkulu
sistematis sehingga tidak meluas ke      yaitu menurunkan prevalensi gizi       Utara, Kab. Bener Neriah, Kab. Gayo
provinsi lain. Pemerintah telah me-      kurang dan gizi buruk menjadi 18,5%    Luwes (NAD), Alor (NTT), Malinao
lengkapi fasilitas 100 RS rujukan Flu    sudah tercapai.                        (Prov. Kaltim), Talaud dan Sitaro
Burung. Melengkapi dan memfung-             Terkait dengan penanggulangan       (Sulut), Kab. Maluku Tenggara Barat
sikan 2 Lab Rujukan Nasional Flu Bu-     krisis kesehatan akibat bencana,       dan Halmahera Utara (Maluku Utara).
rung (Balitbangkes  Eijkman), 8 Lab.    saat ini sudah dilakukan pengem-       Natuna dan Lingga (Kepri), Mamasa
Regional dan 34 Lab. Sub Regional.       bangan 9 Pusat Regional Penang-        (Sulbar), Raja Ampat (Papua Barat),
Selain itu juga telah melakukan pen-     gulangan Krisis Kesehatan (PPK)        dan Boven Digul (Papua).
ingkatan SDM (melatih District Sur-      yaitu di Medan, Palembang, Jakarta,       Disamping itu, telah dilaku-
veilance Officer, TGC/tim gerak cepat,   Semarang, Surabaya, Denpasar,          kan peningkatan puskesmas Non
pelatihan/sosialisasi Flu Burung pada    Makassar, Banjarmasin, Manado, dan     Perawatan menjadi Puskesmas
petugas kesehatan dasar, pelatihan       2 sub-regional di Padang, dan Papua.   Perawatan sebanyak 38 unit tahun
juru bicara dan sosialisasi Flu Burung   Untuk mendukung pengembangan           2006, 17 unit tahun 2007 dan 8 unit
pada industri, dan lain-lain.            tersebut, telah dilakukan pelatihan,   tahun 2008. Untuk mendukung unit
                                         pembuatan pedoman, koordinasi,         tersebut telah dilakukan peningka-
                Gizi buruk               gladi lapangan, pelatihan Pemuda       tan peralatan pada 101 Puskesmas
                                         Siaga Peduli Bencana-Dasipena,         prioritas Nasional di perbatasan dan
    dan Krisis Kesehatan                 pembentukan Dewan Kesehatan            Pulau-pulau Kecil Terluar, disertai
  Yang menggembirakan, status gizi       Rakyat, pengembangan sistem infor-     penempatan 143 dokter umum, 11
masyarakat selama empat tahun            masi penanggulangan bencana. Ter-      dokter gigi dan 560 bidan. Serta

                                                                                                    No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
Media Utama
     penambahan sarana mobilitas 58            nesia (TKHI) kloter sebanyak 1.470
     Pusling air, 32 kendaraan roda empat      orang, Panitia Penyelenggara Ibadah
     double gardan, dan 20 buah Puskes-        Haji sebanyak 306 orang dan Pela-
     mas keliling roda-4.                      tihan Petugas Pemeriksa Kesehatan
                                               Haji sebanyak 930 orang.
           Transfusi Darah dan                    Pelatihan Petugas Pos Kesehatan
                                               Pesantren (Poskestren) dilaksanakan
           Pendayagunaan SDM                   di Provinsi NAD, Sumbar, Jabar, Yogya-
         Guna meningkatkan pelayanan           karta, Jateng, Kalbar dan NTB. Peserta
     dan akses transfusi darah kepada          pelatihan yang berasal dari petugas
     masyarakat, mulai tahun 2009              kesehatan sebanyak 209 orang dan
     pelayanan transfusi darah menjadi         santri sebanyak 481 orang.
     tanggung jawab pemerintah pusat              Untuk menunjang profesional-          hat­an termasuk bidan dan perawat,
     dan pemerintah daerah. Untuk itu,         isme tenaga dokter spesialis, melalui    peningkatan pelayanan kesehatan di
     pelayanan transfusi darah terintegrasi    SK MENKES Nomor 591 tahun 2007,          daerah perbatasan, pengembangan
     dalam Sistem Kesehatan Nasional dan       menyebutkan Depkes membentuk             desa siaga dan poskestren, meng-
     sistem kesehatan daerah.                  tim untuk menyusun modul program         gerakkan masyarakat berperilaku
         Sampai pada tahun 2007 trans-         pendidikan dokter spesialis berbasis     hidup bersih dan sehat, peningkatan
     fusi darah menjadi tanggung jawab         kompetensi (PPDS-BK) sesuai keahli­      kesehatan lingkungan dan program
     penuh Palang Merah Indonesia (PMI).       an. Tim tersebut bekerjasama dengan      air bersih, dan program-program
     Saat itu PMI hanya memiliki pelayan­      MKKI (Majelis Kolegium Kedokteran        prioritas lainnya.
     an transfusi darah di 188 kabupaten       Indonesia). Tim ini telah menghasil-         Karena banyaknya program priori-
     dari 457 kabupaten yang ada. Maka         kan 25 modul PPDS-BK (spesialis be-      tas dan demi mempercepat capaian
     sejak tahun 2008 telah dibangun 258       dah, anak, kebidanan, penyakit dalam,    sasaran, Depkes menyiapkan pro-
     pelayanan. Artinya masih ada 199          patologi klinik, anestesi, ilmu jiwa,    gram terobosan. Diantaranya; mem-
     kabupaten belum memiliki pelayan­         neurologi, kardiologi, pulmonologi,      bentuk Pusat Surveilans Nasional
     an transfusi darah. Pada tahun 2009       kulit, rehab medik, bedah ortopedi,      untuk pencegahan penyakit menular
     pelayanan transfusi darah akan            bedah urologi, bedah plastik, bedah      secara dini. Perbaikan Gizi Anak Seko-
     dibangun di Kabupaten tersebut            anak, bedah syaraf, bedah thorax,        lah melalui Program UKS yang juga
     deng­an menggunakan APBN dari             bedah mulut, forensik, kedokteran        akan membantu eradikasi frambusia
     dana alokasi khusus ( DAK).               okupasi, obtalmologi, radiologi, THT)    dan kecacingan. Membangun Pusat
         Untuk mengoptimalkan pelayanan           Modul tersebut siap diserahkan        Penelitian dan Rumah Sakit Research
     kesehatan, Departemen Kesehatan           ke 13 dekan Fakultas Kedokteran          di UNAIR, serta mengembangkan
     meningkatkan kapasitas SDM nya            sebagai bahan kuliah. Modul ini          Rapid Test dan Vaksin Flu Burung.
     melalui tugas belajar. Tahun 2008         diharapkan dapat mencetak dokter             Disadari Pemerintah, bahwa untuk
     telah dilakukan program tugas be-         spesialis yang sesuai dengan kebutu-     mewujudkan program pembangun­
     lajar sebanyak 700 orang terdiri dari     han masyarakat. Tahun 2009 ini tim       an kesehatan memang dibutuhkan
     peserta baru 419 orang dan peserta        akan menyelesaikan 10 modul baru         semangat kerja keras dan pantang
     residen sebanyak 281 orang. Pendidi-      lagi. Berdasarkan modul tersebut         mundur. Apalagi, tantangan dalam
     kan dilaksanakan pada 13 FK/Univer-       pemerintah akan memenuhi kebu-           pembangunan kesehatan ke depan
     sitas (UGM, UI, UNAIR, UNAND, UNDIP,      tuhan dokter spesialis di Indonesia.     tidak mudah. Adanya krisis finansial
     UNHAS, UNIBRAW, UNPAD, UNS, UN-           Dan untuk mendukung pemenuhan            global, perubahan iklim, beban ganda
     SRAT, UNSRI, UNUD dan USU). Tugas         kebutuhan tersebut, pemerintah           penyakit menular dan tidak menular,
     belajar ini berlangsung sejak Juli 2008   memberikan beasiswa kepada 1.040         menjadi faktor yang harus dianti-
     yang berasal dari 28 Provinsi.            dokter spesialis.                        sipasi. Oleh karena itu, dibutuhkan
         Terkait dengan peningkatan SDM           Program Prioritas dan Terobosan       Pemerintah yang bersih dan serius
     melalui pelatihan, tahun 2008 telah          Beberapa program prioritas pada       mewujudkan cita-cita menyejah-
     dilatih 9.923 bidan pengelola Pos         tahun 2009 antara lain: Save Papua,      terakan bangsanya, untuk meng-
     kesehatan desa( Poskesdes) dari 32        pembinaan Dewan Kesehatan Rakyat,        hadapi masalah pembangunan
     Provinsi. Pada tahun yang sama juga       penurunan angka kematian ibu dan         kesehatan yang belum sesuai dengan
     dilatih Tenaga Kesehatan Haji Indo-       anak, pendistribusian tenaga kese­       harapan dan keinginan. l(pra)


10   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Media Utama




RS ISLAM SAKINAH MOJOKERTO
LAYANI JAMKESMAS

                                           K
Partisipasi swasta dalam mendukung                          ebanggaan dan
                                                            kebahagiaan layak
program pelayanan kesehatan Pemerintah                      dirasakan oleh

diperlihatkan RS Islam Sakinah, Mojoker­
                                                            seluruh karyawan
                                                            dan direksi RS
to. ”Kami satu-satunya rumah sakit swas­                    Islam Sakinah,
                                                            Mojokerto da-
ta di Kabupaten Mojokerto yang melayani    lam peresmian gedung barunya

Jamkesmas,” kata salah satu karyawan
                                           oleh Menteri Kesehatan, Dr. dr.
                                           Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K), pada
Rumah Sakit Islam (RSI) Sakinah bangga.    17 Maret 2009 lalu. Bagaimana
                                           tidak? Untuk pertamakalinya
                                           bagi masyarakat Mojokerto, Jawa
                                           Timur, seorang Menteri berkenan



                                                            No.XVII/APRIL/2009 Mediakom   11
Media Utama




                                                                                                   Penandatanganan prasasti
                                                                                                   peresmian Rumah Sakit
                                                                                                   Islam Sakinah Mojokerto
                                                                                                   oleh Menkes.



                                                                                        dokter spesialis dan Sub Spesialis.
                Misi RSI Sakinah adalah “Memberikan                                     Poliklinik spesialis yang disediakan
                                                                                        meliputi: penyakit dalam; anak;
                   Layanan Kesehatan Paripurna,                                         kandungan  kebidanan; bedah
                                                                                        umum; bedah tulang; bedah urologi;
                    Profesional, Keterbukaan dan                                        paru; syaraf; jantung; THT; mata; gigi;
                 Kemandirian untuk Kemajuan dan                                         konsultasi gigi. Rehabilitasi Medik,
                                                                                        Bedah Urologi, THT, Bedah Ortho-
                      Kesejahteraan Bersama”.                                           pedi dan Radiologi merupakan
                                                                                        pelayanan unggulan.
       meresmikan rumah sakit swasta           20,10 dan 10 tempat tidur. Dengan           Misi RSI Sakinah adalah “Mem-
       di daerahnya. Selain itu, pelayan­      demikian, RSI Sakinah merupakan          berikan Layanan Kesehatan Pari-
       an yang diberikan RSI Sakinah           satu-satunya rumah sakit swasta di       purna, Profesional, Keterbukaan dan
       terhadap kalangan miskin juga           Kabupaten Mojokerto yang diberi-         Kemandirian untuk Kemajuan dan
       mendapat apresiasi dari Ibu             kan kepercayaan oleh pemerintah          Kesejahteraan Bersama”“Kedepan
                                                                                                                  .
       Menteri. ”Senang...., senang sekali     menjadi rumah sakit rujukan bagi         akan memprioritaskan terbentuknya
       memperoleh pengakuan ini,” ujar         pasien Jamkesmas (Jaminan Kese-          ICCU yang mandiri dengan peralatan
       seorang karyawan lagi.                  hatan masyarakat).                       yang canggih. Juga akan melakukan
          RSI Sakinah Mojokerto berdiri           Fasilitas rawat inap kelas III yang   akreditasi 6 pelayanan,” jelas Direk-
       diatas lahan kurang lebih 4,5 hektar.   diperuntukan bagi masyarakat             tur RSI Sakinah, dr. Sulaiman Rosyid,
       Berdiri 2 Oktober 1990, melaksana-      miskin sebanyak 15 kamar. Tiap-tiap      MKes.
       kan pembangunan pengembangan            kamar dapat menampung rata-rata             Saat peresmian RSI Sakinah,
       tahap II sejak akhir 2007. Dengan       5 pasien. Adapun fasilitas pelaya-       Menkes yang didampingi Bupati
       selesainya pengembangan itu, kini       nan gawat darurat 24 jam dileng-         Mojokerto, H Suwandi, berpesan
       RSI Sakinah mempunyai 122 tempat        kapi dengan radiologi, laboratorium      agar seluruh proses pendirian
       tidur. Dari jumlah tersebut 72 (60%)    dan ambulance. Rawat jalan buka 6        dan pengoperasian rumah sakit
       diantaranya disediakan untuk ma-        (enam) hari kerja dari Senin sampai      mengikuti aturan yang berlaku.
       syarakat miskin, selebihnya untuk       dengan Sabtu.                            Menkes juga berharap agar RSI Saki-
       Klas II, I dan VIP masing-masing,          RSI Sakinah didukung oleh             nah dapat melaksanakan akreditasi


12   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Media Utama




                                                                                        Menkes meninjau
                                                                                        fasilitas Rumah Sakit
                                                                                        Islam Sakinah Mojokerto
                                                                                        didampingi Bupati Mo-
                                                                                        jokerto, H. Suwandi.


RS sebagai pengakuan yang diberi-    bangan IPTEK. Lebih dari itu, rumah    mengatakan bahwa, Pemerintah
kan Pemerintah kepada rumah sakit    sakit harus lebih efektif dan sesuai   Kabupaten Mojokerto telah meng­
yang telah melaksanakan pelayanan    (appropriate), tarif terjangkau dan    alokasikan dana sebesar Rp 2,9 M
sesuai standar. Sebagai penerima     menciptakan kepuasan pada semua        untuk sekitar 7 ribu keluarga miskin.
rujukan diharuskan mampu menye-      pihak. “Untuk mendukung pelayan­       “Dana tersebut digunakan untuk
diakan pelayanan sekunder/spesial-   an kesehatan rumah sakit seperti       membantu masyarakat miskin
istik yang bermutu. Disamping itu,   itu, pada masa yang akan datang,       dalam bidang kesehatan yaitu,
dalam penyediaan layanan harus       hendaknya dapat menyusun renca-        mereka yang tidak masuk dalam
mengikuti pedoman penyeleng-         na pengembangan pelayanan yang         daftar program Jamkesmas, jelas-
garaan rumah sakit yang telah        mengacu pada kebijakan perumah-        nya.
dikeluarkan Departemen Kesehatan.    sakitan yang sudah ditetapkan,            H Suwandi menjelaskan, selain RSI
    Menkes juga berharap terjadi     baik dari segi manajemen maupun        Sakinah di Kabupaten Mojokerto ter-
pengembangan berbagai layanan        pelayanan,” tegas Menkes.              dapat dua RSD dan empat RS swasta
kesehatan karena hal tersebut           Menkes juga berpesan kepada         lain dengan kapasitas tempat tidur
merupakan salah satu bentuk          Para Kepala Desa dan Lurah untuk       seluruhnya berjumlah 675 tempat
kerjasama masyarakat dengan          menyosialisasikan Jamkesmas di         tidur.“Berbagai hambatan yang ada
Pemerintah dalam upaya penyedia­     daerahnya masing-masing. Lang-         di dunia kesehatan baik sebagai
an pelayanan kesehatan. Kedepan,     kah itu agar masyarakat juga turut     dampak krisis global yang melanda
lanjut Menkes, rumah sakit ditun-    mengawasi dan memantau kete-           maupun kurang meratanya distribusi
tut memberikan pelayanan prima       patan sasaran program Jamkesmas        tenaga kesehatan hendaknya tidak
yang peka mengetahui kebutuhan       di daerahnya. Pada kesempatan itu      menyurutkan usaha, agar selalu
pelayanan di daerah Mojokerto,       Menkes berjanji akan memberi-          memberikan pelayanan kesehatan
fokus menyediakan kebutuhan,         kan bantuan CT Scan kepada RSI         terbaik kepada masyarakat,” jelas
kompetitif serta dapat menyedia­     Sakinah.                               Bupati. l(isti)
kan layanan baru sesuai perkem-         Sementara itu, Bupati H Suwandi


                                                                                               No.XVII/APRIL/2009 Mediakom   13
Media Utama


     Target Jamkesmas 2009:

     Garap 76,4 juta Jiwa
     Masyarakat Miskin
     Sebanyak 76,4 juta jiwa masyarakat miskin menjadi target sasaran
     Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tahun 2009. Dari target terse­
     but, tinggal 18% yang belum terdaftar sebagai penerima Jamkesmas.
     Diharapkan hingga bulan April 2009 seluruh pendataan selesai
     dilakukan. Mereka yang belum terdaftar mayoritas berasal dari ka­
     langan gelandangan dan pengemis yang tempat tinggalnya selalu
     berpindah-pindah.




                                                 S
                                                               ekretaris Jenderal
                                                               Depkes dr. Sjafii
                                                               Ahmad, MPH menga­
                                                               takan kepada
                                                               wartawan usai mem-
                                                               buka acara Pertemuan
                                                               Midterm Pelaksanaan
                                                 Program Jamkesmas Tahun 2009
                                                 Tingkat Nasional di Bandung, 3 April
                                                 2009. Dikatakannya, sebetulnya
                                                 upaya pendataan telah dilakukan
                                                 terus menerus. Tugas ini diserahkan
                                                 kepada PT Askes. Data memang
                                                 belum optimal, tetapi perbaikan
                                                 terus dilakukan. Bagi anak telantar,
                                    Caption      pengemis dan gelandangan yang
                                                 belum teridentifikasi dan belum
                                                 mem­punyai kartu Jamkesmas, yang
                                                 bersangkutan masih dapat dilayani
                                                 dengan menggunakan Surat Kete­


14   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Media Utama




                                                                                        Sesjen Depkes, dr. H. Sjafii
                                                                                        Ahmad, MPH membuka
                                                                                        pertemuan midterm pelak-
                                                                                        sanaan Jamkesmas.


rangan Tidak Mampu (SKTM) yang di­      bangun 1.000 tempat tidur” tambah
                                                                      ,       pan kepesertaan Maskin melalui SK
keluarkan oleh Dinas Sosial setempat.   dr. Sjafii.                           Bupati/Walikota di tiap-tiap kabupa-
   Dr. Sjafii menambahkan, alokasi          Jamkesnas adalah upaya Pemerin­   ten/kota seluruh Indonesia. Berdasar-
anggaran Jamkesmas tahun ini sebe-      tah untuk memberikan jaminan          kan database tersebut, dilakukan
sar Rp 4,6 trilyun terbagi menjadi Rp   kesehatan kepada masyarakat miskin    pencetakan dan pendistribusian
3,6 trilyun untuk rumah sakit dan Rp    dan tidak mampu agar akses pelayan­   kartu peserta Jamkesmas. Dengan
1 trilyun untuk Puskesmas. Pemerin-     an kesehatan bagi kelompok ma-        dimilikinya database dan kartu kepe-
tah menanggung Rp 5.000 per bulan       syarakat tersebut dapat terpenuhi.    sertaan, sasaran Jamkesmas menjadi
setiap masyarakat miskin dan hampir     Program ini telah berjalan sejak      lebih pasti serta mengurangi ke-
miskin, dengan rincian Rp 4.000 per     tahun 2005 dengan nama Askeskin       mungkinan ketidaktepatan sasaran.
bulan untuk berobat ke RS dan Rp        yang kemudian di tahun 2008           Kendalanya, sampai saat ini belum
1.000 per bulan untuk pelayanan         berganti nama menjadi Jamkesmas.      semua kartu dapat didistribusikan
kesehatan di Puskesmas. Pelayanan       Pada penyelenggaraan Jamkesmas        terutama pada gelandangan, penge-
kesehatan bagi pengguna Jamkes-         dilakukan beberapa perubahan          mis dan anak-anak terlantar yang
mas berlaku di Puskesmas seluruh        dalam upaya pengendalian biaya,       sulit di data, peserta pindah daerah,
Indonesia dan di 926 rumah sakit        tanpa mengesampingkan pelayanan       kelahiran baru, serta peserta yang
pemerintah dan rumah sakit swasta.      kesehatan yang bermutu.               telah meninggal dunia.
   “Dengan jumlah orang miskin              Dr. Sjafii menjelaskan, penyem-
sebanyak 76,4 juta jiwa, tentu RS       purnaan dalam program Jamkesmas                                   INA-DRG
pemerintah kekurangan tempat            meliputi berbagai aspek yaitu aspek
tidur, oleh karenanya kita bekerja      Kepesertaan, Pelayanan Kesehatan,         Aspek Pelayanan Kesehatan
sama dengan RS swasta supaya            Keuangan, serta aspek Organisasi      Jamkesmas tahun 2009 menerapkan
bed-nya tambah. Kami juga aloka-        dan Manajemen. Dalam penyem-          INA-DRG. Melalui pola pembayaran
sikan dana untuk membangun RS           purnaan Aspek Kepesertaan telah       ini didorong Pemberi Pelayanan
yang khusus kelas III. Contohnya di     disusun database kepesertaan secara   Kesehatan (PPK) untuk lebih siap,
Sulawesi Selatan yang sedang mem-       nasional yang didasari atas peneta-   lebih efisien dan lebih efektif karena


                                                                                                 No.XVII/APRIL/2009 Mediakom   15
Media Utama

                                                                                rasionalisasi biaya yang tergam-
                                                                                barkan dari terjadinya pelayanan
                                                                                kesehatan yang terkendali. Kendala
                                                                                terbesar pendanaan di tahun 2008
                                                                                adalah terlambatnya pertanggung-
                                                                                jawaban PPK.
                                                                                   Sementara penyempurnaan
                                                                                dalam Aspek Organisasi dan Manaje-
                                                                                men adalah dengan membentuk
                                                                                Tim Koordinasi dan Tim Pengelola
                                                                                Jamkesmas tingkat Provinsi/Ka-
                                                                                bupaten/Kota. Ini menunjukkan
                                                                                komitmen Pemerintah Daerah
                                                                                dalam menanggung masyarakat
                                                                                miskin yang tidak masuk dalam SK
                                                                                Bupati/Walikota, menanggung biaya
                                                        Pelayanan kesehatan
                                                        peserta Jamkesmas.
                                                                                transportasi dari daerah, malah ada
                                                                                daerah yang telah mendanai untuk
                                                                                seluruh penduduk di luar kuota.
                                                                                Sayangnya, belum semua pemerin­
                                                                                tah daerah berkomitmen untuk
                                                                                menjamin masyarakat di luar kuota
                                                                                Jamkesmas. Hal ini menyebabkan
                                                                                menjadi kurang harmonisnya pelak-
                                                                                sanaan Jamkemas yang dibiayai oleh
                                                                                APBN dan pengelolaan yang dibiayai
                                                                                oleh APBD.
                                                                                   Dalam rangka mencapai keber-
                                                                                hasilan program Jamkesmas diper-
                                                                                lukan dukungan, komitmen, komu-
                                                                                nikasi dan koordinasi dari berbagai
                                                                                pihak termasuk pemerintah daerah.
                                                                                Oleh karena itu, peran pemerin-
                                                                                tah daerah sangat penting dalam
                                                                                mendukung program Jamkesmas.
                                                                                Antara lain dalam hal penetapan
                                                                                sasaran Jamkesmas sesuai dengan
                                                                                kriteria masyarakat miskin dan tidak
                                                                                mampu, kontribusi dana APBD untuk
                                                                                masyarakat miskin luar kuota, trans-
                                                                                portasi rujukan, biaya akomodasi
     pengen­dalian biaya dan peningkat­   nyalurkan dana langsung dari kas      pendamping pasien yang dirujuk,
     an mutu pelayanan sepenuhnya         negara kepada Rumah Sakit dan         dan sebagainya.
     menjadi tanggung jawab PPK. Ken-     Puskesmas untuk menjaga cash flow        Untuk hal tersebut, ke depannya
     dala dalam pelaksanaan INA-DRG       RS. Pertanggungjawaban luncuran       diperlukan kerjasama dan koordinasi
     adalah masih kurangnya pemaha-       ini telah ditetapkan mekanismenya     yang lebih baik antara Pemerintah
     man para dokter, dokter ahli serta   dan harus melalui proses verifikasi   Pusat dan Pemerintah Daerah, teru-
     petugas administrasi rumah sakit     oleh tenaga verifikator independen.   tama dalam hal-hal yang berkaitan
     mengenai program INA-DRG.            Secara umum, dengan dilakukan         dengan penyelenggaraan Jamkes-
        Penyempurnaan dalam Aspek         pemisahan fungsi verifikator dan      mas. l(gi)
     Keuangan dilakukan dengan me-        pembayar, menunjukkan terjadinya


16   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Peristiwa

Depkes
Tetapkan Langkah
Atasi Influenza H1N1
A
             ncaman Influenza A H1NI        tikan setidaknya sudah siap100            intesifikasi surveilans di pelabuhan
             atau lebih dikenal dengan      rumah sakit rujukan, obat-obatan,         laut dan udara, terutama pelabu-
             istilah flu babi (swine flu)   ruang isolasi, petugas kesehatan          han/bandara  internasional, dan
             ke Indonesia dihadapi          yang trampil, dan prosedur diag-          melakukan surveilans di  masyarakat,
             Departemen Kesehatan           nosa dan terapi yang benar.               termasuk rumors verifikasi
dengan menetapkan langkah dan                   Kebijakan Pemerintah keempat             Tidak kalah penting yang kelima,
kebijakan yang diharapkan dapat             adalah penguatan surveilans Epide-        penguatan Laboratorium.Yakni deng­
mencegah merebaknya virus yang              miologi. Caranya dengan mengin-           an mengintensifkan laboratorium re-
berasal dari Meksiko dan Amerika            tensifkan surveilans Influenza Like       gional dan melakukan pemenuhan
Serikat ini.                                Illness (ILI) di 20 puskesmas sentinel,   reagensia . Terakhir, yang keenam
    Ada enam langkah yang disia-            mengintensifkan surveilans SARI di        adalah menyelenggarakan program
gakan Pemerintah. Pertama, pen-             15 Rumah Sakit sentinel, menambah         komunikasi Edukasi dan Informasi
guatan Kantor Kesehatan Pelabuhan           lokasi sentinel ILI di 25 puskesmas       (KIE). Seperti lazimnya aktivitas
(KKP). Seperti diketahui, Indonesia         baru, menyiapkan surveilans Pneu-         komunikasi, maka program yang
memiliki 48 kantor kesehatan pela-          monia dan SARI di sarana kesehatan        dijalankan , antara lain: pembuatan
buhan dan 25 diantaranya mempu-             (Puskesmas   Rumah Sakit, meng-          spanduk di tempat-tempat umum,
nyai akses internasional. Oleh ka-
rena itu, harus ada upaya penguatan
yang dilakukan di kantor kesehatan
pelabuhan, seperti: memberlaku-
kan Health Alert Card, menerapkan
radio pratique, menyiapkan petugas
dalam memantau penumpang yang
datang, memasang thermal scan-
ner, menyiapkan alat pelindung diri
(APD), menyiapkan klinik di kantor
kesehatan pelabuhan dengan obat
dan perlengkapannya, dan menyiap-
kan sarana rujukan bila diperlukan
    Kedua, penyiapan logistik teru-
tama obat dan alat pelindung diri.
Pengadaan logistik umpamanya,
dengan menyediakan obat tami-
flu dalam jumlah yang cukup serta
mendistribusikannya sampai di ting-
kat puskesmas. Ketiga, penyiapan
Rumah Sakit. Pemerintah memas­


                                                                                                       No.XVII/APRIL/2009 Mediakom   17
Peristiwa
                                           pembuatan stiker/pamplet/brosur           positif (konfirm) di Amerika Serikat.
                                           dan media komunikasi lainnya, me-         Sedangkan di Meksiko sebanyak 878
                                           lakukan jumpa press dan pers release      suspec kasus dan 60 diantaranya me-
                                           secara berkala, memberikan penjela-       ninggal dunia. Dari yang meninggal
                                           san ke masyarakat melalui berbagai        sebanyak 20 kasus dinyatakan positif
                                           media massa cetak dan elektronik,         flu babi.
                                           dan pemberdayaan masyarakat                   WHO masih terus mengadakan
                                           melalui desa siaga                        pertemuan yang membahas masalah
                                               Enam kebijakan Pemerintah itu di-     flu babi terkait dugaan penularan
       Waspada                             sampaikan oleh Dirjen Pengendalian        antar manusia dan sampai saat ini
       Influenza H1N1                      Penyakit dan Penyehatan Lingkung­         masih ditunggu perkembangannya.
                                           an (P2PL) Depkes, Prof. Dr. Tjandra       Sejauh ini WHO memperkirakan hal
          Ditjen P2PL melalui surat        Yoga Aditama, Sp.P., MARS. kepada         ini sebagai public health emergency
       edaran meminta kepada Kepala        para wartawan di Makassar akhir           of international concern (PHEIC) atau
       Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala    April 2009 dalam kegiatan simulasi        masalah kesehatan yang memer-
       UPT di lingkungan Ditjen P2PL       penanggulangan episenter pandemi          lukan kewaspadaan internasional dan
       dan RS Vertikal melalui surat no-   influenza. Menurut Prof. Dr. Tjandra      belum ada travel warning.
       mor: PM.01.01/D/I.4/1221/2009       Aditama, penyakit flu babi adalah             Di sela-sela kegiatan Simulasi
       untuk melakukan langkah-lang-       penyakit influenza yang disebabkan        Penanggulangan Simulasi Pandemi
       kah sebagai berikut:                oleh virus influenza A subtipe H1N1       Influenza, Prof Tjandra mengadakan
       n	 Mewaspadai kemungkinan           yang dapat ditularkan melalui bina-       rapat dengan Kepala Kantor Keseha-
          masuknya virus tersebut ke       tang, terutama babi, dan ada kemung­      tan Pelabuhan seluruh Indonesia.
          wilayah Indonesia dengan         kinan penularan antarmanusia.             Rapat bertujuan untuk meningkatkan
          meningkatkan kesiapsiagaan           Secara umum penyakit ini mirip        kewaspadaan dengan mengaktifkan
          di pintu-pintu masuk negara      dengan influenza (Influenza Like Ill-     dan memastikan thermal scanner
          terutama pendatang dari          ness-ILI) dengan gejala klinis: demam,    bekerja dengan baik. Dengan meng­
          negara-negara yang sedang        batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggo-   aktifkan sistem yang ada diharapkan
          terjangkit.                      rokan, napas cepat atau sesak napas,      dapat memantau orang yang masuk
       n	 Mewaspadai semua kasus           mungkin disertai mual, muntah dan         melalui bandar udara maupun pe-
          dengan gejala mirip influ-       diare. Virus H1N1 sebenarnya biasa        labuhan laut. Selain itu, Prof Tjandra
          enza (ILI) dan segera menelu-    ditemukan pada manusia dan hewan          juga memastikan upaya koordinasi
          suri riwayat kontak dengan       terutama babi, tetapi keduanya            intensif dengan Rumah Sakit rujukan
          binatang (babi)                  memiliki karakteristik yang berbeda.      di tempat masing-masing.
       n	 Meningkatkan kegiatan            Begitu juga dengan virus flu burung           Departemen Kesehatan kini juga
          surveilans terhadap ILI dan      H5N1 meskipun sama-sama virus             telah berkoordinasi dengan Dirjen
          pneumonia serta melapork-        influenza tipe A.                         Peternakan Departemen Pertanian RI
          an kasus dengan kecurigaan           Cara penularan flu babi melalui       untuk mengantisipasi penyebaran flu
          ke arah swine flu kepada         udara dan dapat juga melalui kontak       babi melalui Tim Koordinasi yang su-
          Posko KLB Direktorat Jender-     langsung dengan penderita. Masa           dah ada. Bahkan Tim Koordinasi yang
          al PP dan PL dengan nomor        inkubasinya 3 sampai 5 hari. Oleh         sudah ada, yaitu Tim Penanggulang­
          telepon: (021) 4257125           karena itu, masyarakat dihimbau           an Rabies Depkes dan Departemen
       n	 Memantau perkembangan            mewaspadainya, seperti halnya             Pertanian, tugasnya diperluas men-
          kasus secara terus menerus       terhadap flu burung dengan menja-         jadi Tim Terpadu Penanggulangan
          melalui berbagai sarana yang     ga perilaku hidup bersih dan sehat,       Zoonotik, yakni penyakit yang dapat
          dimungkinkan.                    menutup hidung dan mulut apabila          menular dari hewan kepada manusia.
       n	 Meningkatkan koordinasi          bersin, mencuci tangan dengan sa-             Dengan berbagai upaya pro-
          dengan lintas program dan        bun, setelah beraktivitas, dan segera     aktif dan sinergis dari Departemen
          lintas sektor serta menyebar-    memeriksakan kesehatan apabila            Kesehatan, Prof Tjandra berharap
          luaskan informasi ke jajaran     mengalami gejala flu.                     ancaman virus Influenza A H1N1 ke
          kesehatan di seluruh Indone-         Prof. Tjandra menyebutkan bahwa       Indonesia dapat ditangani dengan
          sia.                             sampai saat ini sebaran kasus 8 kasus     sebaik-baiknya. l(smd/giri/Iw)


18   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Peristiwa




Depkes Akan Gunakan
Kartu Pengenal Elektronik
D
             epartemen Kesehatan         KPE adalah Kartu Pegawai Nege­   n	 6 digit berikut menunjuk-
             kembali membuat         ri Sipil Elektronik yang memuat          kan tahun dan bulan peng­
             terobosan agresif di    data secara elektronik dalam             angkatan CPNS
             bidang kepegawaian.     microchips. KPE dibangun dengan      n	 1 digit berikut menunjukkan
             Yang terbaru adalah     menggunakan teknologi smart              jenis kelamin
menjadi instansi pertama yang        card dengan kapasitas 64 KB yang     n	 3 digit terakhir menunjukkan
menjalin kerja sama dengan           memuat data PNS beserta kelu-            nomor urut pegawai.
Badan Kepegawaian Negara (BKN)       arga yang menjadi tanggungan             Ketika membuka Rakor Manaje-
dalam menerapkan Kartu Pegawai       dalam daftar gaji serta dilengkapi   men Kepegawaian, Sesjen Depkes
Elektronik (KPE).                    dengan sidik jari sebagai bukti      mengatakan, mulai 1 April 2009,
   Kerja sama ditandai penan-        otentifikasi.                        seluruh pegawai negeri sipil (PNS)
datanganan Nota Kesepahaman              Dalam KPE juga memuat Nomor      di lingkungan Departemen Kese­
(MoU) antara Sekretaris Jenderal     Identitas Pegawai (NIP) baru PNS     hatan Pusat dan Unit Pelaksana
Depkes dr. Sjafii Ahmad, MPH dan     yang bersangkutan yang telah         Teknis (UPT) Depkes di daerah-
Kepala BKN Dr. Edy Topo Ashari di    dikonversi oleh BKN dari NIP lama    daerah sudah menggunakan
Kantor Depkes medio Maret 2009       (9 digit) sesuai Peraturan Kepala    Nomor Identitas Pegawai (NIP)
lalu. Penandatanganan dilakukan      BKN No. 22 Tahun 2007. NIP baru      baru. Dengan adanya NIP baru, ti-
usai pembukaan Rapat Koordinasi      PNS terdiri dari 18 digit yang       dak akan ada lagi manipulasi usia.
(Rakor) Manajemen Kepegawaian        terdiri dari :                       Contohnya bagi PNS yang sudah
Depkes RI yang diikuti sekitar 300   n	 8 digit pertama menunjukkan       berumur 57 atau 58 tahun, tidak
pengelola kepegawaian Depkes             tahun, bulan dan tanggal lahir   bisa dimundurkan usianya satu
Pusat dan UPT Depkes di Daerah.          CPNS/PNS                         atau dua tahun lebih muda.



                                                                                           No.XVII/APRIL/2009 Mediakom   19
Peristiwa
           Selain itu, berdasarkan Per-       sebagai instansi pusat pertama         Bapertarum.
        aturan Kepala Badan Kepegawaian       yang berinisiatif menggunakan             Pada saat ini layanan adminis­
        Negara (BKN)No. 22 tahun 2007         KPE untuk meningkatkan pelayan­        trasi kepegawaian sudah dilak-
        tentang Nomor Identitas PNS, NIP      an PNS. Dr. Edy Topo menyadari,        sanakan secara online dengan se-
        yang baru ini langsung menjadi        pelayanan publik selama ini masih      luruh UPT Depkes, dan khusus un-
        identitas pada kartu pegawai.         banyak dikeluhkan masyarakat,          tuk proses administrasi kenaikan
        Dengan identitas baru, maka tidak     seperti tidak efisien, tidak efektif   pangkat serta jabatan fungsional
        ada lagi NIP ganda atau satu NIP      dan tidak produktif. Karena itu,       pada bulan Februari 2009 yang
        dipakai oleh beberapa orang.          sesuai UU No. 43 Tahun 1999 BKN        lalu dilaksanakan secara online di
           Kerja sama Depkes dan BKN baru     sebagai instansi pembina kepega-       tiga regional secara terpadu.
        meliputi penerbitan dan pe­nerapan    waian bertekad mewujudkan PNS             Dengan berlakunya sistem
        KPE untuk pelayanan Tabungan          yang profesional, disiplin, netral,    kepagawaian yang baru, semua
        Asuransi PNS (Taspen) dan Tabung­     akuntabel dan sejahtera. Untuk         pegawai dapat mengakses taha-
        an Perumahan (Bapertarum).            mewujudkan hal itu, telah diba-        pan proses penyelesaian kenaikan
        Tetapi tidak tertutup kemungkinan     ngun sistem informasi manajemen        pangkat secara transparan dan
        pemanfaatan KPE untuk otentifi-       kepegawaian yang handal an-            akutable melalui situs website Biro
        kasi pelayanan kesehatan melalui      tara lain melalui mesin anjungan       Kepegawaian Depkes, ujar drg.
        Askes, layanan produk perbankan,      mandiri kepegawaian.                   Mustikowati.


                       KPE adalah platform elektronik yang mendukung
                  pelaksanaan e-governmnet dalam meningkatkan pelayanan,
                   pengawasan, dan pengendalian yang dapat diintegrasikan
                                     dengan sektor lain.
                                              Sesjen Depkes Sjafii Ahmad


        layanan pemberian gaji, dan layan­        Alat ini sudah dipasang di             drg. Mustikowati mengatakan,
        an PNS lainnya.                       12 Kantor Regional BKN untuk           dari 47.900 PNS Depkes yang su-
            Menurut Sesjen Depkes, KPE        memberikan kenyamanan PNS              dah ada konversi NIP-nya sebanyak
        adalah wujud penyederhanaan           yang membutuhkan data. Di mesin        44.207, masih ada sekitar 3.000-an
        birokrasi yang didukung sistem        itu, orang tidak perlu berurusan       lagi termasuk dokter yang dipe-
        kepegawaian yang akurat. KPE          kemana-mana, cukup satu pintu.         kerjakan di Puskesmas yang belum
        adalah platform elektronik yang       “Kalau dulu sering kita dengar         mengisi PUPNS. Mungkin saja hal
        mendukung pelaksanaan e-gov-          ‘saya uruskan’ , itu buntutnya         ini masih overlap dengan Pemda.
        ernmnet dalam meningkatkan            biasanya ada uang terima kasih,            Dalam pertemuan tersebut
        pelayanan, pengawasan, dan            maka ungkapan itu mulai kita           juga diserahkan SK CPNS 2008, SK
        pengendalian yang dapat diinte-       hilangkan, “ ujar Dr. Edy Topo.        kenaikan pangkat dan SK Jabatan
        grasikan dengan sektor lain. “Kartu       Sementara itu, drg. Mustikowa-     fungsional yang diterima secara
        ini berfungsi multi guna yaitu:       ti, M.Kes., Kepala Biro Kepega-        simbolis oleh masing-masing
        pelayanan gaji, pelayanan kese-       waian Depkes melaporkan bahwa          penge­lola kepegawaian. “ Ini komit-
        hatan, pensiun, hari tua, tabungan    uji coba KPE telah dilakukan di        men kami untuk mewujudkan
        perumahan, transaksi perbankan        RS Fatmawati sejak tahun 2007.         pelayanan prima kepada pegawai.
        dan layanan lainnya,” papar Sesjen    Berbagai kendala teknis telah          Dulu kenaikan pangkat April bisa
        Depkes.                               ditemukan dalam uji coba, namun        diterima Juli “, ujar drg. Mustikowa-
            Dr. Edy Topo Ashari dalam sam-    telah disempurnakan baik untuk         ti. l(smd/yl)
        butannya mengatakan, BKN mem-         sistem perbankan, rumah sakit,
        berikan apresiasi kepada Depkes       pembayaran pensiun maupun


20   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Peristiwa




                                                                                          Menkes sedang berbincang
                                                                                          dengan Prof. Dr. drh. C. A. Nidom,
                                                                                          Ketua Lab. flu burung Unair.




Kerjasama Depkes dengan Unair
Produksi Bibit Vaksin Flu Burung

V
            irus Flu Burung strain              Guna memiliki vaksin sendiri, De-    sendiri.
            Indonesia, menurut hasil        partemen Kesehatan bekerja sama              Laboratorium TDDC memiliki
            penelitian di Australia, ter-   dengan Universitas Airlangga (Unair)     standar keamanan Bio Safety Level 3
            bukti paling kuat di dunia,     Surabaya membuat terobosan dalam         (BSL 3). Ini sesuai dengan ketentuan
            memiliki immugenitas            pembuatan bibit (seed) vaksin Flu        yang ditetapkan Centers for Disease
paling bagus, memiliki over protec-         Burung untuk manusia. Kegiatan ini       Control (CDC) and Prevention yang
tion paling besar dibandingkan virus        akan dipusatkan di Fakultas Kedok-       berpusat di Atlanta, Amerika Serikat
dari negara lain serta memiliki nilai       teran Hewan (FKH) Unair. Untuk me-       dimana penelitian virus flu burung
ekonomis yang tinggi di dunia.              nunjang penelitian dan pembuatan         strain H5N1 harus dilakukan di labo-
   Dengan karakteristik virus yang          vaksin ini, Depkes telah memberikan      ratorium dengan standar keamanan
demikian unik, sudah seharusnya             bantuan berupa laboratorium Tropi-       biosafety lavel (BSL) 3.
Indonesia memiliki vaksin Flu Burung        cal Disease Diagnostic Centre (TDDC)         Laboratorium TDDC Unair nanti-
yang cocok dengan strain Indonesia          dan peralatan penelitian yang            nya digunakan untuk Pusat Pene-
sendiri. Impor vaksin dari produsen         lengkap dan memadai. Dana yang           litian dan produksi Vaksin (P3V),
asing dikhawatirkan belum tentu             dikucurkan Depkes untuk proyek ini       terutama vaksin flu burung yang se-
cocok untuk mengobati orang Indo-           sebesar Rp 800 Miliar. Tenaga peneliti   lama ini menjadi fokus penelitian di
nesia.                                      di lab TDDC berasal dari FKH Unair       Tropical Disease Centre (TDC) UNAIR


                                                                                                       No.XVII/APRIL/2009 Mediakom   21
Peristiwa




     dan sudah berjalan puluhan tahun di
     UNAIR. TDC merupakan laboratorium                                  Sejak kasus Flu Burung pada ma-
     bantuan Universitas Tokyo Jepang,                                  nusia ditemukan di Indonesia tahun
     selama ini baru meneliti sebatas ka-                               2005, Pemerintah telah melakukan
     sus flu burung, belum pada pembuat­                                berbagai upaya untuk menanggu-
     an bibit vaksinnya.
                                                                        langinya, diantaranya, restrukturi-
        Laboratorium TDDC memiliki
     spesifikasi berbeda dengan labo-
                                                                        sasi industri perunggasan nasional
     ratorium biasa. Ada 4 standar yang                                 yaitu mengandangkan unggas yang
     harus dipenuhi, yaitu standar mikro­                               berkeliaran di pemukiman, memi-
     biologis, cara-cara khusus, standar                                sahkan antara unggas dan manusia
     keamanan peralatan dan standar                                     dalam radius tertentu serta mela-
     keamanan fasilitas laboratorium.                                   rang ada lokasi peternakan di seki-
     Dalam standar-standar tersebut          tar pemukiman. Selain itu juga dilakukan Kampanye Tanggap
     dicantumkan hal sederhana, seperti      Flu Burung yang dilancarkan Komite Nasional Pengen­dalian
     akses ke laboratorium yang sangat       Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influen-
     terbatas, kebersihan mereka yang
                                             za (Komnas FBPI).
     terlibat di laboratorium, penyedotan
     reagensia harus menggunakan alat
     bukan dengan mulut dan program         tidak bisa keluar.                  riset yang hasilnya sama dengan ne-
     pengendalian serangga serta tikus.         Menkes menyatakan bahwa         gara maju. Diharapkan dengan ada-
     Dalam BSL 3 ini mempunyai tekanan      pembuatan vaksin flu burung di      nya BSL 3 ini dapat menanggulangi
     negatif, sehingga barang kotor yang    Unair menunjukkan bahwa Bangsa      penyakit flu burung dan menekan
     ada dalam ruangan tidak bisa keluar.   Indonesia mandiri dan mampu dalam   angka kematian akibat Avian Influ-
     Hal ini untuk mencegah virus yang      penanggulangan penyebaran virus     enza ((AI) di Indonesia. l(resty)
     digunakan dalam penelitian agar        flu burung serta mampu membuat


22   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Peristiwa




                                                                                    Menkes membuka pertemuan
                                                                                    Revitalisasi Program Bantuan Alat
                                                                                    Kesehatan Baloon dan Stent Bagi
                                                                                    Masyarakat di RS Jantung dan Pem-
                                                                                    buluh Darah Harapan Kita, Jakarta.	




Progam Baloon dan
Stent Masih Terkendala
M
                enkes Dr. dr. Siti Fadi-   Sadikin – Bandung, RSUP H. Adam         keempat, membuat dan me-
                lah Supari, Sp. JP (K)     Malik – Medan, RSUD Dr. Soetomo –       nyampaikan laporan pelaksanaan
                melalui Keputusan          Surabaya, RSUP Dr. Kariadi – Sema-      pelayanan secara berkala setiap
                Menteri Kesehatan          rang, RSUP Dr. Sardjito – Yogyakarta,   tiga bulan kepada Direktur Jen-
                No. 984/MENKES/            RSUP Dr. M. Djamil – Padang, RSUP       deral Bina Pelayanan Medik Depkes
SK/VIII/2007 tanggal 28 Agustus            Dr. Sanglah – Denpasar, RSUP Dr.        melalui RS Jantung dan Pembuluh
2007 menetapkan 14 Rumah Sakit             Wahidin Sudirohusodo – Makassar,        Darah Harapan Kita selaku Pusat
penerima bantuan alat kesehatan            RSUP Dr. Moh. Hoesin – Palembang,       Jantung Nasional.
Baloon dan Stent untuk pelayanan           RSUD Arifin Ahmad - Pekanbaru              Rumah sakit penerima bantuan
kesehatan masyarakat. Tujuannya            dan RSU H.A. Wahab Sjahranie            wajib memberikan pelayanan
adalah agar orang miskin dan tidak         – Samarinda.                            sesuai dengan standar profesi dan
mampu peserta Jamkesmas, PNS                  Kewajiban dan tanggung jawab         standar operasional prosedur yang
dan para pensiunan PNS, TNI/Polri          RS penerima bantuan setidaknya          berlaku serta pedoman pelayanan
peserta Askes dan peserta Askes            ada 4 hal. Pertama, menyimpan           baloon dan stent yang ditetapkan
sosial lainnya mampu menjangkau            dan menjaga mutu alat kesehatan         oleh Menteri.
pelayanan jantung di rumah sakit           baloon dan stent yang diterima.            Setelah kurang lebih setahun
yang ditunjuk.                             Kedua, menggunakan alat kesehat-        berjalan, pada tanggal 23 Maret
   Ke-14 RS penerima bantuan               an baloon dan stent sesuai dengan       2009 diselenggarakan Revitalisasi
adalah RS Jantung dan Pembuluh             indikasi medik kebutuhan pasien.        Program Bantuan Alat Kesehatan
Darah Harapan Kita, RSUPN Dr. Cip-         Ketiga, mencatat ketersediaan dan       Baloon dan Stent Bagi Masyarakat
to Mangunkusumo-Jakarta, RSUP              penggunaan alat kesehatan baloon        di RS Jantung dan Pembuluh Darah
Fatmawati – Jakarta, RSUP Dr. Hasan        dan stent melalui registrasi khusus;    Harapan Kita, Jakarta. Acara dibuka


                                                                                                      No.XVII/APRIL/2009 Mediakom   23
Peristiwa
                                                                                        hatan setahun lalu menggulirkan
                      Rumah sakit penerima bantuan wajib                                program bantuan balloon dan stent
                      memberikan pelayanan sesuai dengan                                bagi masyarakat di 14 RS Pemerin­
                                                                                        tah dan RS Pemerintah Daerah.
                     standar profesi dan standar operasional                            Program ini merupakan salah satu
                      prosedur yang berlaku serta pedoman                               terobosan dan bentuk komitmen
                                                                                        pemerintah yang berpihak kepada
                        pelayanan baloon dan stent yang                                 rakyat, ujar Dr. Siti Fadilah.
                               ditetapkan Menkes.                                           Karena itu, Menkes menyayang-
                                                                                        kan tingkat utilisasi pelayanan dan
        sendiri Menkes Dr. dr. Siti Fadilah     32 yang dipakai sepanjang tahun         pemanfaatan program bantuan
        Supari, Sp. JP (K) yang dihadiri        2008. Begitu juga dengan power          alat kesehatan balloon dan stent
        sekitar 60 peserta dari RS penerima     line baloon. Dari 350 yang diminta,     ini oleh masyarakat di rumah sakit
        bantuan.                                hanya 18 yang dipakai. Pada alat        penerima bantuan masih rendah.
           Dr. Nur Haryono, Sp.JP, Direktur     biometrix des, dari 147 yang dimin­     Sementara itu ada kecenderungan
        Penunjang Medis RS Jantung dan          ta, hanya 3 yang digunakan. Data        peningkatan kejadian penyakit jan-
        Pembuluh Darah Harapan Kita             kurang lebih serupa juga tercan-        tung koroner di masyarakat yang
        dalam laporannya mengatakan,            tum dalam laporan RS Adam Malik.        ditandai meningkatnya pelayanan
        dari 14 RS penerima bantuan, baru           Bagi Menkes, laporan itu amat       intervensi non bedah dengan
        5 rumah sakit yang memberikan           janggal. Menkes menilai, tidak wa-      Ballooning dan Stenting di Rumah
        laporan kepada Depkes melalui           jar apabila utilisasi alat kesehatan    Sakit-Rumah Sakit Penerima Ban-
        RS Jantung dan Pembuluh Darah           dilaporkan amat rendah. Pasalnya,       tuan.
        Harapan Kita yaitu RS Jantung           penderita jantung koroner di                Oleh karena itu, setelah ber-
        Pembuluh Darah Harapan Kita,            masyarakat yang membutuhkan             langsung lebih kurang satu tahun,
        RS H. Adam Malik, RS Fatmawati,         intervensi non bedah dengan             perlu dilakukan evaluasi sampai
        RS Cipto Mangunkusumo dan RS            ballooning dan stenting melonjak        seberapa jauh program ini dapat
        Hasan Sadikin. Selain itu, dari lapo-   tajam dari tahun ke tahun. “ Saat ini   mencapai sasaran yang telah
        ran yang masuk juga diakui masih        penyakit jantung dan pembuluh           ditetapkan. ”Saya ingin mendapat
        rendah penyerapan penggunaan            darah menjadi penyebab kematian         informasi secara langsung dari
        stent dan baloon di rumah sakit.        nomor satu di Indonesia dan pe-         rumah sakit penerima bantuan
           Menurut dr. Nur Haryono,             nyebab kecacatan utama pada usia        mengenai segala permasalahan
        rendahnya penyerapan tersebut           produktif ” ujar Menkes.
                                                           ,                            yang terkait dengan pelaksanaan
        terjadi dikarenakan berbagai se-            Menkes menambahkan, salah           program bantuan alat kesehatan
        bab. Antara lain, sosialisasi belum     satu upaya penanggulangan               balloon dan stent ” ujar Menkes.
                                                                                                               ,
        maksimal, syarat pasien penerima        penyakit jantung koroner adalah             Menkes mengharapkan forum
        bantuan masih ketat dan membi­          tindakan intervensi non bedah ba-       Revitalisasi Program Bantuan Alat
        ngungkan. Stent DES, BMS dan            lonisasi (ballooning) dan pemasa-       Kesehatan Balloon dan Stent bagi
        Baloon yang didroping dari Depkes       ran stent (stenting) pada pembuluh      Masyarakat ini dapat dijadikan
        disimpan di gudang farmasi. Selain      darah koroner. Tindakan ini men-        forum evaluasi dan mencari solusi
        itu, intervensi tenaga dokter spe-      jadi pilihan masyarakat, akan tetapi    apabila ternyata dalam pelak-
        sialis jantung di beberapa rumah        biaya yang dibutuhkan sangat            sanaannya di lapangan terjadi
        sakit belum maksimal serta ukuran       mahal sehingga tidak terjangkau         kendala dan hambatan. “Seluruh
        balon dan stent yang akan dipakai       oleh sebagian masyarakat teru-          jajaran Rumah Sakit terutama para
        tidak dapat diramal.                    tama masyarakat miskin, dan tidak       Dokter Spesialis Jantung dan Pem-
           Cerminan rendahnya utilisasi         mampu. Juga pensiunan pegawai           buluh Darah yang memiliki kompe-
        bisa dilihat dalam laporan peng-        negeri sipil, pensiunan TNI/POLRI,      tensi Diagnostik Invasif dan Inter-
        gunaan alat kesehatan tahun 2008.       veteran, dan peserta asuransi kese­     vensionist diminta untuk dapat
        Di RS Jantung dan Pembuluh Darah        hatan sosial lainnya                    mendukung pelaksanaan program
        Harapan Kita, dari 500 gazele stent         Untuk mengatasi hal itu, pemerin­   pemerintah yang berpihak kepada
        yang diminta ke Depkes, hanya           tah dalam hal ini Departemen Kese­      rakyat ini,” ujar Menkes.l(smd/yl)



24   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
StopPress

                                                                                    KOMENTAR ANDA,
                                                                                    APRESIASI KAMI
                                                                                     Kami mengundang pendapat /komentar
                                                                                     Anda tentang penampilan MediaKom
                                                                                     baru yang ada di tangan Anda. Masukan
                                                                                     dan pendapat Anda kami perlukan
                                                                                     untuk bahan evaluasi dan perbaikan
                           BERHADIAH                                                 majalah kita ke depan.
                                  (
                        Dapatkan hadiah
                          dan souvenir
                            menarik!


Terbuka kesempatan bagi Anda yang ingin berpar-                                                 Pusat Komunikasi Publik
tisipasi memberikan pendapatnya. Kesempatan ini                                                 Gedung Departemen Kesehatan RI Blok A R 107
terbuka untuk seluruh pembaca. Bagi 5 penyumbang                                                Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9
saran terbaik akan diberikan hadiah menarik.                                                    Jakarta 12950
                                                                                                Telepon: 021-5201590, 52907416 - 9
Persyaratan Ikut Kuis:                                                                          Fax: 021- 5223002, 52960661, 52907421, 52921670
1.	 Isi formulir kuis, masukkan pendapat Anda 	                                                 Email: puskom.depkes@gmail.com atau
    disertai formulir asli. Tanpa disertai dengan 	                                             puskom.publik@yahoo.co.id
    formulir dianggap batal.
2.	 Tulis penjelasan tentang pendapat Anda.                                                     PALING LAMBAT TANGGAL 30 Juli 2009
3.	 Kirim ke alamat redaksi MediaKom:


Desain dan perwajahan	 :	                             Suka / Tidak Suka                          Rubrikasi / Isi	 :	 Suka / Tidak Suka

Alasan	      : 	 ..............................................................                  Alasan	 :	         ..............................................................
           		 ..............................................................                     			                ..............................................................		
                  .............................................................	                 			                ..............................................................
                                                                                                 	
Usulan	 :                     .............................................................      Usulan	 :          	..............................................................
		                           ..............................................................		    			                 ..............................................................
		                           ..............................................................      			                 ..............................................................
		
 Nama	                   :                                                                       No Telp/Email	 :
 Unit	                   :


                                                                                                                                                   No.XVII/APRIL/2009 Mediakom         25
Medika



                                                                                        Dalam tiga tahun
                                                                                        belakangan ini,
                                                                                        Pemerintah se­
                                                                                        cara intensif ber­
                                                                                        hasil mengobati
                                                                                        sebanyak 285.243
                                                                                        kasus Tuberkulo­
                                                                                        sis (TB) dari ber­
                                                                                        bagai jenis atau
                                                                                        meningkat 2,7%
                                                                                        dibanding dua ta­


       Tuberkulosis
                                                                                        hun sebelumnya.
                                                                                        Bagaimana strate­
                                                                                        gi DOTS mem­
                                                                                        bantu penang­

       di Indonesia                                                                     gulangan penyem­
                                                                                        buhannya?




         P
                          enanggulangan       penderitanya terus bertambah,         pengobatan. Strategi ini di adopsi
                          Tuberkulosis (TB)   terutama di negara-negara se-         Indonesia sejak tahun 1995 dan
                          di Indonesia mu-    dang berkembang                       dikembangkan secara bertahap.
                          lai dilaksanakan       Pada dekade 80 an, WHO,               Strategi DOTS terdiri dari: (1)
                          secara nasional     IUATLD (International Union Against   komitmen politis, (2) diagnosis
                          sejak tahun 1969.   TB  Lung Diseases), KNCV (Royal      dengan pemeriksaan mikroskopis
                          Dengan diben-       Netherlands TB Association) dan       hapusan dahak, (3) pengobatan
         tuknya unit TB di Departemen         beberapa organisasi international     dengan paduan Obat Anti TB
         Kesehatan, sejak itu Pemerintah      lain mengembangkan strategi           (OAT) jangka pendek, (4) ke-
         bersama-sama dengan organisasi       Directly Observed Therapy (DOTS)      tersediaan OAT, dan (5) pencata-
         sosial dunia melakukan pember-       yang berorientasi pada upaya          tan  pelaporan sesuai standar.
         antasan dan pengobatan TB yang       penyembuhan, bukan hanya                 Sejak tahun 1999 pengobatan



26   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Medika

                                    CDR       SR      Jumlah          Jumlah                             Keberhasilan
                          Tahun                                                          BTA (+)
                                    (%)      (%)      Suspek       Semua Kasus                           Pengobatan
                          2006      75,7      91     1.545.243     277.589 kasus      175.320 kasus      159.589 kasus
                          2007       69      88*     1.381.070     275.193 kasus      160.617 kasus      123.331 kasus
                          2008      69,7*      -     1.448.733*    285.243 kasus*     160.752 kasus*           -
                         ∗	
                         data sementara
                         Sumber data: Program Tuberkulosis, Depkes R.I(Tabel 1)

TB dengan strategi DOTS ini telah        penderita yang berhasil ditemukan             Untuk kasus TB Paru BTA positif
dilaksanakan di seluruh puskesmas        dan diobati.                              yang menular, telah berhasil dite-
dan sekitar 30% di Rumah Sakit. Saat        Saat ini hampir 3.500 desa telah       mukan di tahun 2008 sebanyak
ini strategi DOTS juga mulai juga        melaksanakan kegiatan yang                160.752 kasus, menurun dibanding
dikembangkan ke unit pelayanan           merupakan inisiatif masyarakat desa.      dua tahun sebelumnya sebanyak
kesehatan lain, termasuk keterliba-      Keterlibatan pustu dan bidan desa         175.320 kasus.
tan klinik-klinik milik LSM seperti RS   serta para kader PKK di beberapa              Sedangkan TB anak, baru sejak
Muhammadiyah, Perdhaki, RS milik         propinsi juga berkontribusi terhadap      2008 tercatat dalam sistem sur-
NU dan LSM lainnya.                      peningkatan penemuan dan kesem-           veilans program. Kasus anak seba-
                                         buhan penderita.                          nyak 27.989 kasus
  Upaya dan Hasil                           Upaya percepatan/akselerasi                Pertanyaan , bagaimana dampak
                                         yang dilakukan dalam tiga tahun           peningkatan penemuan penderita TB
    Sejak strategi DOTS menjadi          terakhir adalah dengan menemu-            bagi penanggulangan TB nasional
strategi nasional penanggulangan         kan kasus (terutama yang menular          terhadap prevalence dan Incidence
TB di Indonesia, maka Departemen         /Basil Tahan Asam (BTA) positif )         (angka kejadian TB di masyarakat).
Kesehatan telah berkomitmen              sebanyak-banyaknya dan mengobati              Prevalence survey yang dilak-
penuh dengan menyediakan obat            serta menyem­buhkannya. “Karena,          sanakan di Indonesia pada tahun
anti tuberkulosis secara gratis bagi     dengan cara inilah penularan di           1980an sampai 1990an dan yang
penderita TB yang dilayani di unit       masyarakat dapat dikurangi dan di-        terakhir pada tahun 2004 menun-
pelayanan DOTS. Sejak itu upaya          tekan serendah-rendahnya,” jelasnya.      jukkan kepada kita hasil dari upaya
untuk menemukan penderita TB dan            Jadi, dalam tiga tahun terakhir,       besar yang telah dilaksanakan deng­
menyembuhkannya menjadi salah            telah ditemukan dan diobati seluruh       an semakin menemukan penderita
satu prioritas Depkes.                   kasus TB berbagai jenis sebanyak          TB dan menyembuhkannya maka
    Peningkatan penemuan pende-          285.243 kasus, meningkat 2.7%             terjadi penurunan incidence dari 130
rita TB (Case Detection Rate = CDR)      dibanding dua tahun sebelumnya            ke 103 per 100.000 penduduk saat
terlihat dari makin meningkatnya         sebanyak 277.589 kasus (lihat tabel 1).   ini, yang berarti penularan penyakit
jumlah penderita yang ditemukan
dan disembuhkan dari tahun ke
tahun. Ini terlihat dari jumlah pe-
nemuan pada tahun sebelum 2004                     Sejak tahun 1999 pengobatan TB dengan
jumlah penderita TB yang ditemukan               strategi DOTS ini telah dilaksanakan di se-
hanya 155.000, sedangkan saat ini
adalah mencapai 275.000 penderita               luruh puskesmas dan sekitar 30% di Rumah
dengan berbagai upaya peningkat­               Sakit. Saat ini strategi DOTS juga mulai juga
an akses kepada pelayanan keseha-
tan termasuk memingkatkan peran                dikembangkan ke unit pelayanan kesehatan
serta masyarakat melalui kegiatan              lain, termasuk keterlibatan klinik-klinik milik
kesehatan berbasis masyarakat dan
meng­aktifkan para kader posyandu                LSM seperti RS Muhammadiyah, Perdhaki,
untuk terlibat dalam penemuan                           RS milik NU dan LSM lainnya.
suspek penderita TB maka jumlah


                                                                                                    No.XVII/APRIL/2009 Mediakom   27
Medika




                                                                                                       Parade penelitian TB se-Indonesia
                                                                                                       kejasama Depkes dengan De-
                                                                                                       partemen Pulmonologi dan Ilmu
                                                                                                       Kedokteran Respirasi FKUI-RS
                                                                                                       Persahabatan, Jakarta.



     TB di masyarakat semakin menurun,                  dapat mencapai target MDG pada             didukung dengan adanya dana ope­
     sehingga risiko menjadi sakit TB                   waktunya. Secara nasional telah ter-       rasional yang memadai yang menjadi
     semakin berkurang.                                 jadi penurunan prevalence penyakit         tanggung jawab kabupaten/kota,
        Penanggulangan TB menjadi                       TB sebesar 42% dibandingkan tahun          dimana sampai saat ini dana bersum-
     salah satu indikator keberhasilan                  1990 an.                                   ber bantuan hibah menjadi pendu-
     MDG (Milenium Development Goal)                       Tantangan yang masih dihadapi           kung utama kegiatan operasional
     dimana pada akhir tahun 2015 kita                  adalah masih banyaknya penderita           di kabupaten/kota serta propinsi.
     harus dapat menurunkan burden of                   yang tidak menyelesaikan pengo-            Penurunan penemuan penderita
     the disease, sedikitnya separuh (50%)              batan sampai tuntas (6-8 bulan),           pada tahun 2007 merupakan dampak
     dari kondisi 1990an. Hasil Prevalence              terutama bila penderita ini dilayan­i      dari berkurangnya dana operasional
     survey menunjukkan kepada kita                     unit pelayanan kesehatan non DOTS.         sehingga memperlambat upaya ak-
     bahwa kita sudah pada jalur untuk                  Selain itu upaya akselerasi ini harus      selerasi penemuan penderita. l(gi)


     Insidens Kasus TB Baru BTA Positif
                                    128,7
         130                                            126     122
         125
                     128                     127                          118
         120
                                                                                      115
         115
                                                                                             110
                                                                                                       107
         110
                                       Insidenskasusbar uBTA+per 100.000 penduduk                               105      103
         105
                                                                                                                                           101
         100
                   1997         1998        1999       2000     2001      2002      2003    2004     2005     2006       2007     2008



28   Mediakom No.XVII/APRIL/2009
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17
Mediakom 17

More Related Content

Similar to Mediakom 17

Mediakom 28 (2011)
Mediakom 28 (2011)Mediakom 28 (2011)
Mediakom 28 (2011)ppidkemenkes
 
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016Ditjen P2P
 
Makalah Penyakit Menular Morbus Hansen
Makalah Penyakit Menular Morbus HansenMakalah Penyakit Menular Morbus Hansen
Makalah Penyakit Menular Morbus HansenNoveldy Pitna
 
Andrew hidayat operasi nyaman tanpa sayatan besar
Andrew hidayat operasi nyaman tanpa sayatan besarAndrew hidayat operasi nyaman tanpa sayatan besar
Andrew hidayat operasi nyaman tanpa sayatan besarAndrew Hidayat
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros Sonia Aleadinata
 
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumimakalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumiwulansrilestari
 
analisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumianalisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumiMelaniPutrikhoirunis
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros Sonia Aleadinata
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas barosmakalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas barosermapurwati1
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 1, Tahun 2014,
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 1, Tahun 2014, Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 1, Tahun 2014,
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 1, Tahun 2014, BPJS Kesehatan RI
 

Similar to Mediakom 17 (20)

Mediakom 27
Mediakom 27Mediakom 27
Mediakom 27
 
Mediakom 22
Mediakom 22Mediakom 22
Mediakom 22
 
Mediakom 18
Mediakom 18Mediakom 18
Mediakom 18
 
Mediakom 28 (2011)
Mediakom 28 (2011)Mediakom 28 (2011)
Mediakom 28 (2011)
 
Mediakom 23
Mediakom 23Mediakom 23
Mediakom 23
 
Tabloid Dinas Kesehatan
Tabloid Dinas KesehatanTabloid Dinas Kesehatan
Tabloid Dinas Kesehatan
 
Mediakom 24
Mediakom 24Mediakom 24
Mediakom 24
 
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
 
SKRIPSI ISPA
 SKRIPSI ISPA SKRIPSI ISPA
SKRIPSI ISPA
 
Makalah Penyakit Menular Morbus Hansen
Makalah Penyakit Menular Morbus HansenMakalah Penyakit Menular Morbus Hansen
Makalah Penyakit Menular Morbus Hansen
 
Andrew hidayat operasi nyaman tanpa sayatan besar
Andrew hidayat operasi nyaman tanpa sayatan besarAndrew hidayat operasi nyaman tanpa sayatan besar
Andrew hidayat operasi nyaman tanpa sayatan besar
 
Newsletter Edisi 4 Tahun 2016
Newsletter Edisi 4 Tahun 2016Newsletter Edisi 4 Tahun 2016
Newsletter Edisi 4 Tahun 2016
 
Mediakom 29
Mediakom 29Mediakom 29
Mediakom 29
 
2. ABMAS GADAR SMA WAHID HASIM.pdf
2. ABMAS GADAR SMA WAHID HASIM.pdf2. ABMAS GADAR SMA WAHID HASIM.pdf
2. ABMAS GADAR SMA WAHID HASIM.pdf
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros
 
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumimakalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
 
analisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumianalisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumi
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas barosmakalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 1, Tahun 2014,
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 1, Tahun 2014, Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 1, Tahun 2014,
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 1, Tahun 2014,
 

More from ppidkemenkes

Info Kita Juni 2013
Info Kita Juni 2013Info Kita Juni 2013
Info Kita Juni 2013ppidkemenkes
 
Info Kita Mei 2013
Info Kita Mei 2013Info Kita Mei 2013
Info Kita Mei 2013ppidkemenkes
 
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011ppidkemenkes
 
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012ppidkemenkes
 
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga giziPmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizippidkemenkes
 
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsPmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsppidkemenkes
 
Pmk no. 2 ttg klb keracunan pangan
Pmk no. 2 ttg klb keracunan panganPmk no. 2 ttg klb keracunan pangan
Pmk no. 2 ttg klb keracunan panganppidkemenkes
 
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapisPmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapisppidkemenkes
 
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetisPmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetisppidkemenkes
 
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianPmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianppidkemenkes
 
Info Kita Online Maret
Info Kita Online MaretInfo Kita Online Maret
Info Kita Online Maretppidkemenkes
 

More from ppidkemenkes (20)

Mediakom 44
Mediakom 44Mediakom 44
Mediakom 44
 
Mediakom 43
Mediakom 43Mediakom 43
Mediakom 43
 
Mediakom 42
Mediakom 42Mediakom 42
Mediakom 42
 
Mediakom 41
Mediakom 41Mediakom 41
Mediakom 41
 
Info kita_juli
Info kita_juliInfo kita_juli
Info kita_juli
 
Info Kita Juni 2013
Info Kita Juni 2013Info Kita Juni 2013
Info Kita Juni 2013
 
Info Kita Mei 2013
Info Kita Mei 2013Info Kita Mei 2013
Info Kita Mei 2013
 
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
 
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
 
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga giziPmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
 
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsPmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
 
Pmk no. 2 ttg klb keracunan pangan
Pmk no. 2 ttg klb keracunan panganPmk no. 2 ttg klb keracunan pangan
Pmk no. 2 ttg klb keracunan pangan
 
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapisPmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
 
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetisPmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
 
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianPmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
 
Info Kita Online Maret
Info Kita Online MaretInfo Kita Online Maret
Info Kita Online Maret
 
Mediakom39
Mediakom39Mediakom39
Mediakom39
 
Mediakom38
Mediakom38Mediakom38
Mediakom38
 
Mediakom37
Mediakom37Mediakom37
Mediakom37
 
Mediakom36
Mediakom36Mediakom36
Mediakom36
 

Recently uploaded

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 

Recently uploaded (20)

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 

Mediakom 17

  • 1.
  • 2. IKLAN Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 3. Etalase Susunan REDAKSI Mediakom Wajah Baru, Semangat Baru Penanggung Jawab: dr. Lily S. Sulistiowati, MM Pemimpin Umum: Dyah Yuniar Setiawati, SKM, MPS Pembaca yang budiman, Pimpinan Redaksi: Kebaruan adalah kata lain dari sebuah Drs. Sumardi perubahan; dari lama menjadi baru. Kebaru- an adalah daya tarik yang mendorong orang Redaksi: ingin tahu. Di dalam kebaruan selalu ada Prawito, SKM, MM (koordinator) semangat perubahan. Gairah untuk menjadi Dra. Hikmandari A., M. Ed. lebih baik dan lebih baik lagi. drg. Anitasari SM Semangat yang sama kini kami lakukan Busroni, S.IP dalam pengembangan majalah kita tercinta Dra. Isti Ratnariningsih, MARS Mediakom. Dalam rangka menumbuhkan Mety Setiowati, SKM semangat dan gairah baru, maka mulai edisi Aji Muhawarman, ST ini, kami melakukan perubahan wajah, tampilan, dan isi agar lebih segar dan enak dr. Lily S. Sulistiowati, MM Reporter: dinikmati. Mengapa perubahan dilakukan? Resty Kiantini, SKM, M. Kes. Karena kami menyadari bahwa tuntutan Sri Wahyuni, S. Sos pembaca terus berubah. Pembaca yang budiman pasti menginginkan Giri Inayah, S. Sos informasi-informasi yang lebih aktual, lebih baik, dan lebih menggigit demi R. Yanti Ruchiati membangun masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera. Itu sebabnya, sejak terbit tiga tahun lalu, kami terus melakukan perubahan dari waktu ke Fotografi: waktu demi mendapatkan hasil yang terbaik. Wayang Mas Jendra, S.Sn Selain itu, dalam wajah baru ini kami juga ingin menularkan semangat Rifani Sastradipraja, S.Sos baru, yakni semangat membangun masyarakat sehat. Ini penting, di tengah masyarakat yang terus berubah dan tuntutan hidup yang makin berat, Alamat Redaksi: semangat bisa menjadi bekal meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik Pusat Komunikasi Publik dan lebih sehat. Gedung Departemen Kesehatan RI Tentu perubahan tidak berhenti sampai di sini. Kami akan terus menggali Blok A, Ruang 107 minat dan harapan para pembaca setia. Oleh karena itu, kami menantikan Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 saran dan pendapatnya untuk kebaikan majalah kita tercinta. Jakarta 12950 Sebagai langkah awal , kami tampilkan berita utama, upaya Pemer- intah memantabkan pembangunan kesehatan. Tahun 2009 adalah tahun Telepon: terakhir bagi kabinet Indonesia Bersatu. Oleh karena itu, setiap departe- 021-5201590; 021-52907416 men harus mampu mengejar target dari program-program yang telah Fax: dicanangkan. Termasuk Departemen Kesehatan, harus melakukan langkah 021- 5223002; 021-52960661 cepat mengejar target dalam waktu yang mepet. Diantaranya, menurunkan Email: Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Gizi buruk dan me- puskom.depkes@gmail.com ningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH). Tak ketinggalan kami ketengahkan puskom.publik@yahoo.co.id artikel-artikel lain dalam rubrik-rubrik sorot, peristiwa, ragam, lentera, dan lainnya. Kami berharap, kemasan dan tampilan wajah baru majalah kita ini Redaksi menerima naskah dari berkenan di hati pembaca. Selamat menikmati. Redaksi. pembaca: dapat dikirim ke alamat email redaksi No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
  • 4. Daftar Isi 11 14 6 17 21 26 Cover Lorong Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta 17 Peristiwa Foto: Rifani Depkes Tetapkan Langkah Atasi Influenza H1N1 3 Etalase Depkes Gunakan Kartu Pengenal Elektronik 4 Daftar Isi Kerjasama Depkes dengan Unair Produksi Bibit Vaksin Flu Burung 6 Media Utama Progam Baloon dan Stent Masih Terkendala Rakerkesnas 2009: Memantabkan 25 StopPress Pembangunan Kesehatan Rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) 26 Medika Maret 2009 sepakat mengatasi pembangunan Tuberkolosis di Indonesia kesehatan secara menyeluruh. Perguruan Tinggi Berperan Aktif Dalam RS Islam Sakinah Mojokerto Layani Penanggulangan Tuberkulosis Jamkesnas Tuberkulosis Belum Mati Target Jamkesmas 2009: Garap 76,4 juta Jiwa Masyarakat Miskin Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 5. Daftar Isi 30 33 40 43 37 51 55 33 Sorot RS Mata Cicendo: Mengabdi Untuk Masyarakat Selamatkan Nyawa, Siapkan Rumah sakit Katarak, Penyebab Terbesar Kebutaan Hadapi Bencana Seabad RS Mata Cicendo Pelayanan Kesehatan Haji 2009: Terus Ditingkatkan Imunisasi, Lindungi Anak dari Ancaman Penyakit dan Kematian Presiden dan Wapres Kunjungi Korban Musibah Situ Gintung 47 Wisata Obat Batuk Flu Aman Konsumsi Lawu Garden, Wisata Ilmiah di Lereng Gunung Lawu 57 Obituari 50 Ragam In Memorium Ir. HM Supari BPOM Temukan Dendeng dan Abon Mengandung Babi 58 Lentera Manajemen Ikhlas Rp 4 Trilyun, Nilai Perdagangan Jamu di Indonesia Rumah Sakit (ku) No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
  • 6. Media Utama Rakerkesnas 2009: Memantabkan Pembangunan Kesehatan Rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) Ma­ ret 2009 sepakat mengatasi pembangunan kese­ hatan secara menyeluruh. Masalah kemiskinan, status pendidikan masyarakat yang rendah, ke­ mampuan antar daerah yang berbeda-beda serta beban ganda penyakit menular dan tidak menular adalah beberapa diantara tantangan yang segera dituntaskan. P ertemuan rakerkes- yang bakal dihadapi oleh dunia kes- nas yang berlang- ehatan. Perubahan iklim yang mem- sung di Surabaya pengaruhi perubahan pola penyakit, beberapa waktu lalu termasuk penyebarannya, seperti bermakna penting munculnya kembali penyakit lama bagi Pemerintah seperti rabies di Bali, kusta dan flu maupun masyara- babi (swien flu) yang sempat menjadi kat luas. Karena dalam rapat kerja opini dunia, memerlukan per­hatian kesehatan nasional tersebut, selain khusus para tenaga kese­hatan. mencari solusi penyelesaian masalah- Rakerkesnas sekaligus evaluasi masalah kesehatan secara umum, terakhir RPJMN (Rencana Pemba­ juga merumuskan tantangan baru ngun­an Jangka Menengah Nasional) Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 7. Media Utama 2004-2009 yang juga penyeleng- banyak lagi. Indikator Positif Bidang garaan raker di tahun akhir pemerin- Pencapaian pembangunan kese- tahan Kabinet Indonesia Bersatu. hatan dalam kurun waktu 2004-2008 Kesehatan Pelayanan Selama ini berbagai terobosan juga menunjukkan hasil positif. Hal Kesehatan dan Penang- pembangunan kesehatan telah di- itu ditandai dengan membaiknya gulangan Penyakit lakukan. Diantaranya, sekarang telah indikator kesehatan, meningkatnya terbentuk Badan Layanan Umum layanan Jamkesmas, membaiknya Pelayanan Jamkesmas dari tahun Rumah Sakit (BLU-RS), Riset Kese­ penanggulangan penyakit menu- ke tahun mengalami peningkatan. hatan Dasar (Riskesdas), Jaminan lar, termasuk penanggulangan gizi Hal ini terlihat dengan mening­ Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), buruk. Disamping itu juga terlihat kat­nya jumlah Pemberi Pelayan­an Pendidikan dokter spesialis berba- dengan meningkatnya penanggu- Kesehatan (PPK). Kini, jumlah sis kompetensi, obat murah, apotik langan masalah kesehatan akibat Puskesmas sebanyak 8.234 unit, PPK rakyat, labelisasi obat, Desa Siaga, Pos bencana dan pelayanan kesehatan Lanjutan sebanyak 902 unit yang Kesehatan Pesantren (Poskestren), untuk masyarakat yang berada di terdiri dari: RS Pemerintah (508 unit), Mushola Sehat, Pemuda Siaga Peduli wilayah terpencil, perbatasan, daerah RS TNI/POLRI (61unit), RS swasta Bencana ( Dasipena), dan masih tertinggal, dan pulau terdepan. (296 unit), dan Balai kesehatan (37 No. Indikator 2004 2005 2006 2007 Sasaran 2009 1 AKB (angka kematian bayi) 35 29,4 28,1 26,9 26 (Per 1.000 Lahir Hidup) 2 AKI (angka kematian ibu) 307 262 255 288 226 (Per 100.000 Lahir Hidup) 3 GIZI KURANG BALITA (%) 23,2 (2003) 24,5 - 18,4 20 4 UHH (Tahun) 66,2 69,8 70,2 70,5 -70,6 No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
  • 8. Media Utama Prevalensia Balita Menurut Status Gizi BB/U (%) 14,5 14,8 13 8,7 9,7 5,4 Susenas '03 Susenas '05 Riskesdas '07 Gizi Kurang Gizi Buruk berdasarkan kelompok diagnosis) ke- pada seluruh Rumah Sakit/PPK yang mengikuti program Jamkesmas 2009. Sejalan dengan hal tersebut diatas, maka pada tahun 2009 ini, Departe- men Kesehatan tetap mempeker- jakan tenaga Verifikator Independen yang melaksanakan verifikasi klaim RS/PPK pada Jamkesmas TA 2008 yang lalu. Bagaimana dengan penanggu- langan penyakit menular? Sekarang jumlah sarana pelayanan kesehatan untuk menunjang penanggulang­ an penyakit menular meningkat. Walaupun telah terjadi peningkatan penemuan kasus HIV/AIDS dari 2683 di tahun 2004 menjadi 8194 di tahun 2006, namun Pemerintah telah siaga dengan menyediakan sarana pendukung berupa layanan Voluntary Counselling and Testing (VCT) telah tersebar di 190RS, 14RS jiwa, 119 Puskesmas, 115 LSM dan 30 Lapas. Begitu pula peningkatan ka- sus tuberkulosis sejalan dengan eska- lasi dan kualitas kegiatan surveilans epidemiologi juga telah mendapat- kan penanganan baik. Kini, angka kesembuhan terus meningkat dan sejak 2006 jumlah kasus menunjuk- kan tren penurunan. Terkait Deman berdarah (DBD), unit). Disamping itu juga terjadi Untuk meningkatkan upaya ken- jumlah kasusnya memang cende- penghematan dana Jamkesmas dali mutu dan kendali biaya pelayan­ rung meningkat. Daerah penyeba- sebesar Rp 1,464 triliun. Pembayaran an Jamkesmas, mulai tahun 2005 rannya pun bertambah luas. Pada ke PPK berjalan lancar dan tidak telah diberlakukan pelaksanaan tahun 1994 DBD telah tersebar ke ada lagi tunggakan klaim dari pihak Indonesia (INA) – Diagnosis Related seluruh provinsi di Indonesia. Pada rumah sakit. Group (DRG) (Sistem pembayaran tahun 2006 jumlah kasus yang Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 9. Media Utama Kegiatan pelayanan transfusi darah yang kini menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. dilaporkan sebanyak 114.656 dan terakhir semakin membaik. Hasil Ri- masuk mobilisasi tenaga kesehatan angka kematianya 1.196 kasus. Tahun set Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 yang meliputi; tenaga dokter, dokter 2007 jumlah kasus 158.115 dengan menunjukkan bahwa prevalensi gizi spesialis dan perawat. angka kematian 1.599 kasus, sedang- kurang dan gizi buruk pada Balita Untuk memberi pelayanan kese­ kan tahun 2008 terdapat 107.948 ka- turun dari 23,2% tahun 2003 men- hatan kepada masyarakat terpencil, sus. Dalam hal ini Pemerintah terus jadi 18.4% pada tahun 2007. Padahal daerah tertinggal, perbatasan dan menerus mengupayakan pencegah- target Recana Pembangunan Jangka pulau terdepan telah pula dilakukan annya bekerjasama dengan in- Menegah Nasional (RPJMN) tahun penempatan 14 unit field hospital (RS stansi terkait dan dunia usaha. 2009 adalah menurunkan menjadi bergerak, SDM, dan biaya operasio- Untuk kasus flu burung, telah 20%. Artinya target RPJMN sudah nal). Ke empat belas unit field hospital dilakukan penanganan cepat dan tercapai, bahkan target MDG’s 2015 tersebut tersebar di Kab. Bengkulu sistematis sehingga tidak meluas ke yaitu menurunkan prevalensi gizi Utara, Kab. Bener Neriah, Kab. Gayo provinsi lain. Pemerintah telah me- kurang dan gizi buruk menjadi 18,5% Luwes (NAD), Alor (NTT), Malinao lengkapi fasilitas 100 RS rujukan Flu sudah tercapai. (Prov. Kaltim), Talaud dan Sitaro Burung. Melengkapi dan memfung- Terkait dengan penanggulangan (Sulut), Kab. Maluku Tenggara Barat sikan 2 Lab Rujukan Nasional Flu Bu- krisis kesehatan akibat bencana, dan Halmahera Utara (Maluku Utara). rung (Balitbangkes Eijkman), 8 Lab. saat ini sudah dilakukan pengem- Natuna dan Lingga (Kepri), Mamasa Regional dan 34 Lab. Sub Regional. bangan 9 Pusat Regional Penang- (Sulbar), Raja Ampat (Papua Barat), Selain itu juga telah melakukan pen- gulangan Krisis Kesehatan (PPK) dan Boven Digul (Papua). ingkatan SDM (melatih District Sur- yaitu di Medan, Palembang, Jakarta, Disamping itu, telah dilaku- veilance Officer, TGC/tim gerak cepat, Semarang, Surabaya, Denpasar, kan peningkatan puskesmas Non pelatihan/sosialisasi Flu Burung pada Makassar, Banjarmasin, Manado, dan Perawatan menjadi Puskesmas petugas kesehatan dasar, pelatihan 2 sub-regional di Padang, dan Papua. Perawatan sebanyak 38 unit tahun juru bicara dan sosialisasi Flu Burung Untuk mendukung pengembangan 2006, 17 unit tahun 2007 dan 8 unit pada industri, dan lain-lain. tersebut, telah dilakukan pelatihan, tahun 2008. Untuk mendukung unit pembuatan pedoman, koordinasi, tersebut telah dilakukan peningka- Gizi buruk gladi lapangan, pelatihan Pemuda tan peralatan pada 101 Puskesmas Siaga Peduli Bencana-Dasipena, prioritas Nasional di perbatasan dan dan Krisis Kesehatan pembentukan Dewan Kesehatan Pulau-pulau Kecil Terluar, disertai Yang menggembirakan, status gizi Rakyat, pengembangan sistem infor- penempatan 143 dokter umum, 11 masyarakat selama empat tahun masi penanggulangan bencana. Ter- dokter gigi dan 560 bidan. Serta No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
  • 10. Media Utama penambahan sarana mobilitas 58 nesia (TKHI) kloter sebanyak 1.470 Pusling air, 32 kendaraan roda empat orang, Panitia Penyelenggara Ibadah double gardan, dan 20 buah Puskes- Haji sebanyak 306 orang dan Pela- mas keliling roda-4. tihan Petugas Pemeriksa Kesehatan Haji sebanyak 930 orang. Transfusi Darah dan Pelatihan Petugas Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dilaksanakan Pendayagunaan SDM di Provinsi NAD, Sumbar, Jabar, Yogya- Guna meningkatkan pelayanan karta, Jateng, Kalbar dan NTB. Peserta dan akses transfusi darah kepada pelatihan yang berasal dari petugas masyarakat, mulai tahun 2009 kesehatan sebanyak 209 orang dan pelayanan transfusi darah menjadi santri sebanyak 481 orang. tanggung jawab pemerintah pusat Untuk menunjang profesional- hat­an termasuk bidan dan perawat, dan pemerintah daerah. Untuk itu, isme tenaga dokter spesialis, melalui peningkatan pelayanan kesehatan di pelayanan transfusi darah terintegrasi SK MENKES Nomor 591 tahun 2007, daerah perbatasan, pengembangan dalam Sistem Kesehatan Nasional dan menyebutkan Depkes membentuk desa siaga dan poskestren, meng- sistem kesehatan daerah. tim untuk menyusun modul program gerakkan masyarakat berperilaku Sampai pada tahun 2007 trans- pendidikan dokter spesialis berbasis hidup bersih dan sehat, peningkatan fusi darah menjadi tanggung jawab kompetensi (PPDS-BK) sesuai keahli­ kesehatan lingkungan dan program penuh Palang Merah Indonesia (PMI). an. Tim tersebut bekerjasama dengan air bersih, dan program-program Saat itu PMI hanya memiliki pelayan­ MKKI (Majelis Kolegium Kedokteran prioritas lainnya. an transfusi darah di 188 kabupaten Indonesia). Tim ini telah menghasil- Karena banyaknya program priori- dari 457 kabupaten yang ada. Maka kan 25 modul PPDS-BK (spesialis be- tas dan demi mempercepat capaian sejak tahun 2008 telah dibangun 258 dah, anak, kebidanan, penyakit dalam, sasaran, Depkes menyiapkan pro- pelayanan. Artinya masih ada 199 patologi klinik, anestesi, ilmu jiwa, gram terobosan. Diantaranya; mem- kabupaten belum memiliki pelayan­ neurologi, kardiologi, pulmonologi, bentuk Pusat Surveilans Nasional an transfusi darah. Pada tahun 2009 kulit, rehab medik, bedah ortopedi, untuk pencegahan penyakit menular pelayanan transfusi darah akan bedah urologi, bedah plastik, bedah secara dini. Perbaikan Gizi Anak Seko- dibangun di Kabupaten tersebut anak, bedah syaraf, bedah thorax, lah melalui Program UKS yang juga deng­an menggunakan APBN dari bedah mulut, forensik, kedokteran akan membantu eradikasi frambusia dana alokasi khusus ( DAK). okupasi, obtalmologi, radiologi, THT) dan kecacingan. Membangun Pusat Untuk mengoptimalkan pelayanan Modul tersebut siap diserahkan Penelitian dan Rumah Sakit Research kesehatan, Departemen Kesehatan ke 13 dekan Fakultas Kedokteran di UNAIR, serta mengembangkan meningkatkan kapasitas SDM nya sebagai bahan kuliah. Modul ini Rapid Test dan Vaksin Flu Burung. melalui tugas belajar. Tahun 2008 diharapkan dapat mencetak dokter Disadari Pemerintah, bahwa untuk telah dilakukan program tugas be- spesialis yang sesuai dengan kebutu- mewujudkan program pembangun­ lajar sebanyak 700 orang terdiri dari han masyarakat. Tahun 2009 ini tim an kesehatan memang dibutuhkan peserta baru 419 orang dan peserta akan menyelesaikan 10 modul baru semangat kerja keras dan pantang residen sebanyak 281 orang. Pendidi- lagi. Berdasarkan modul tersebut mundur. Apalagi, tantangan dalam kan dilaksanakan pada 13 FK/Univer- pemerintah akan memenuhi kebu- pembangunan kesehatan ke depan sitas (UGM, UI, UNAIR, UNAND, UNDIP, tuhan dokter spesialis di Indonesia. tidak mudah. Adanya krisis finansial UNHAS, UNIBRAW, UNPAD, UNS, UN- Dan untuk mendukung pemenuhan global, perubahan iklim, beban ganda SRAT, UNSRI, UNUD dan USU). Tugas kebutuhan tersebut, pemerintah penyakit menular dan tidak menular, belajar ini berlangsung sejak Juli 2008 memberikan beasiswa kepada 1.040 menjadi faktor yang harus dianti- yang berasal dari 28 Provinsi. dokter spesialis. sipasi. Oleh karena itu, dibutuhkan Terkait dengan peningkatan SDM Program Prioritas dan Terobosan Pemerintah yang bersih dan serius melalui pelatihan, tahun 2008 telah Beberapa program prioritas pada mewujudkan cita-cita menyejah- dilatih 9.923 bidan pengelola Pos tahun 2009 antara lain: Save Papua, terakan bangsanya, untuk meng- kesehatan desa( Poskesdes) dari 32 pembinaan Dewan Kesehatan Rakyat, hadapi masalah pembangunan Provinsi. Pada tahun yang sama juga penurunan angka kematian ibu dan kesehatan yang belum sesuai dengan dilatih Tenaga Kesehatan Haji Indo- anak, pendistribusian tenaga kese­ harapan dan keinginan. l(pra) 10 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 11. Media Utama RS ISLAM SAKINAH MOJOKERTO LAYANI JAMKESMAS K Partisipasi swasta dalam mendukung ebanggaan dan kebahagiaan layak program pelayanan kesehatan Pemerintah dirasakan oleh diperlihatkan RS Islam Sakinah, Mojoker­ seluruh karyawan dan direksi RS to. ”Kami satu-satunya rumah sakit swas­ Islam Sakinah, Mojokerto da- ta di Kabupaten Mojokerto yang melayani lam peresmian gedung barunya Jamkesmas,” kata salah satu karyawan oleh Menteri Kesehatan, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K), pada Rumah Sakit Islam (RSI) Sakinah bangga. 17 Maret 2009 lalu. Bagaimana tidak? Untuk pertamakalinya bagi masyarakat Mojokerto, Jawa Timur, seorang Menteri berkenan No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 11
  • 12. Media Utama Penandatanganan prasasti peresmian Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto oleh Menkes. dokter spesialis dan Sub Spesialis. Misi RSI Sakinah adalah “Memberikan Poliklinik spesialis yang disediakan meliputi: penyakit dalam; anak; Layanan Kesehatan Paripurna, kandungan kebidanan; bedah umum; bedah tulang; bedah urologi; Profesional, Keterbukaan dan paru; syaraf; jantung; THT; mata; gigi; Kemandirian untuk Kemajuan dan konsultasi gigi. Rehabilitasi Medik, Bedah Urologi, THT, Bedah Ortho- Kesejahteraan Bersama”. pedi dan Radiologi merupakan pelayanan unggulan. meresmikan rumah sakit swasta 20,10 dan 10 tempat tidur. Dengan Misi RSI Sakinah adalah “Mem- di daerahnya. Selain itu, pelayan­ demikian, RSI Sakinah merupakan berikan Layanan Kesehatan Pari- an yang diberikan RSI Sakinah satu-satunya rumah sakit swasta di purna, Profesional, Keterbukaan dan terhadap kalangan miskin juga Kabupaten Mojokerto yang diberi- Kemandirian untuk Kemajuan dan mendapat apresiasi dari Ibu kan kepercayaan oleh pemerintah Kesejahteraan Bersama”“Kedepan . Menteri. ”Senang...., senang sekali menjadi rumah sakit rujukan bagi akan memprioritaskan terbentuknya memperoleh pengakuan ini,” ujar pasien Jamkesmas (Jaminan Kese- ICCU yang mandiri dengan peralatan seorang karyawan lagi. hatan masyarakat). yang canggih. Juga akan melakukan RSI Sakinah Mojokerto berdiri Fasilitas rawat inap kelas III yang akreditasi 6 pelayanan,” jelas Direk- diatas lahan kurang lebih 4,5 hektar. diperuntukan bagi masyarakat tur RSI Sakinah, dr. Sulaiman Rosyid, Berdiri 2 Oktober 1990, melaksana- miskin sebanyak 15 kamar. Tiap-tiap MKes. kan pembangunan pengembangan kamar dapat menampung rata-rata Saat peresmian RSI Sakinah, tahap II sejak akhir 2007. Dengan 5 pasien. Adapun fasilitas pelaya- Menkes yang didampingi Bupati selesainya pengembangan itu, kini nan gawat darurat 24 jam dileng- Mojokerto, H Suwandi, berpesan RSI Sakinah mempunyai 122 tempat kapi dengan radiologi, laboratorium agar seluruh proses pendirian tidur. Dari jumlah tersebut 72 (60%) dan ambulance. Rawat jalan buka 6 dan pengoperasian rumah sakit diantaranya disediakan untuk ma- (enam) hari kerja dari Senin sampai mengikuti aturan yang berlaku. syarakat miskin, selebihnya untuk dengan Sabtu. Menkes juga berharap agar RSI Saki- Klas II, I dan VIP masing-masing, RSI Sakinah didukung oleh nah dapat melaksanakan akreditasi 12 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 13. Media Utama Menkes meninjau fasilitas Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto didampingi Bupati Mo- jokerto, H. Suwandi. RS sebagai pengakuan yang diberi- bangan IPTEK. Lebih dari itu, rumah mengatakan bahwa, Pemerintah kan Pemerintah kepada rumah sakit sakit harus lebih efektif dan sesuai Kabupaten Mojokerto telah meng­ yang telah melaksanakan pelayanan (appropriate), tarif terjangkau dan alokasikan dana sebesar Rp 2,9 M sesuai standar. Sebagai penerima menciptakan kepuasan pada semua untuk sekitar 7 ribu keluarga miskin. rujukan diharuskan mampu menye- pihak. “Untuk mendukung pelayan­ “Dana tersebut digunakan untuk diakan pelayanan sekunder/spesial- an kesehatan rumah sakit seperti membantu masyarakat miskin istik yang bermutu. Disamping itu, itu, pada masa yang akan datang, dalam bidang kesehatan yaitu, dalam penyediaan layanan harus hendaknya dapat menyusun renca- mereka yang tidak masuk dalam mengikuti pedoman penyeleng- na pengembangan pelayanan yang daftar program Jamkesmas, jelas- garaan rumah sakit yang telah mengacu pada kebijakan perumah- nya. dikeluarkan Departemen Kesehatan. sakitan yang sudah ditetapkan, H Suwandi menjelaskan, selain RSI Menkes juga berharap terjadi baik dari segi manajemen maupun Sakinah di Kabupaten Mojokerto ter- pengembangan berbagai layanan pelayanan,” tegas Menkes. dapat dua RSD dan empat RS swasta kesehatan karena hal tersebut Menkes juga berpesan kepada lain dengan kapasitas tempat tidur merupakan salah satu bentuk Para Kepala Desa dan Lurah untuk seluruhnya berjumlah 675 tempat kerjasama masyarakat dengan menyosialisasikan Jamkesmas di tidur.“Berbagai hambatan yang ada Pemerintah dalam upaya penyedia­ daerahnya masing-masing. Lang- di dunia kesehatan baik sebagai an pelayanan kesehatan. Kedepan, kah itu agar masyarakat juga turut dampak krisis global yang melanda lanjut Menkes, rumah sakit ditun- mengawasi dan memantau kete- maupun kurang meratanya distribusi tut memberikan pelayanan prima patan sasaran program Jamkesmas tenaga kesehatan hendaknya tidak yang peka mengetahui kebutuhan di daerahnya. Pada kesempatan itu menyurutkan usaha, agar selalu pelayanan di daerah Mojokerto, Menkes berjanji akan memberi- memberikan pelayanan kesehatan fokus menyediakan kebutuhan, kan bantuan CT Scan kepada RSI terbaik kepada masyarakat,” jelas kompetitif serta dapat menyedia­ Sakinah. Bupati. l(isti) kan layanan baru sesuai perkem- Sementara itu, Bupati H Suwandi No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 13
  • 14. Media Utama Target Jamkesmas 2009: Garap 76,4 juta Jiwa Masyarakat Miskin Sebanyak 76,4 juta jiwa masyarakat miskin menjadi target sasaran Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tahun 2009. Dari target terse­ but, tinggal 18% yang belum terdaftar sebagai penerima Jamkesmas. Diharapkan hingga bulan April 2009 seluruh pendataan selesai dilakukan. Mereka yang belum terdaftar mayoritas berasal dari ka­ langan gelandangan dan pengemis yang tempat tinggalnya selalu berpindah-pindah. S ekretaris Jenderal Depkes dr. Sjafii Ahmad, MPH menga­ takan kepada wartawan usai mem- buka acara Pertemuan Midterm Pelaksanaan Program Jamkesmas Tahun 2009 Tingkat Nasional di Bandung, 3 April 2009. Dikatakannya, sebetulnya upaya pendataan telah dilakukan terus menerus. Tugas ini diserahkan kepada PT Askes. Data memang belum optimal, tetapi perbaikan terus dilakukan. Bagi anak telantar, Caption pengemis dan gelandangan yang belum teridentifikasi dan belum mem­punyai kartu Jamkesmas, yang bersangkutan masih dapat dilayani dengan menggunakan Surat Kete­ 14 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 15. Media Utama Sesjen Depkes, dr. H. Sjafii Ahmad, MPH membuka pertemuan midterm pelak- sanaan Jamkesmas. rangan Tidak Mampu (SKTM) yang di­ bangun 1.000 tempat tidur” tambah , pan kepesertaan Maskin melalui SK keluarkan oleh Dinas Sosial setempat. dr. Sjafii. Bupati/Walikota di tiap-tiap kabupa- Dr. Sjafii menambahkan, alokasi Jamkesnas adalah upaya Pemerin­ ten/kota seluruh Indonesia. Berdasar- anggaran Jamkesmas tahun ini sebe- tah untuk memberikan jaminan kan database tersebut, dilakukan sar Rp 4,6 trilyun terbagi menjadi Rp kesehatan kepada masyarakat miskin pencetakan dan pendistribusian 3,6 trilyun untuk rumah sakit dan Rp dan tidak mampu agar akses pelayan­ kartu peserta Jamkesmas. Dengan 1 trilyun untuk Puskesmas. Pemerin- an kesehatan bagi kelompok ma- dimilikinya database dan kartu kepe- tah menanggung Rp 5.000 per bulan syarakat tersebut dapat terpenuhi. sertaan, sasaran Jamkesmas menjadi setiap masyarakat miskin dan hampir Program ini telah berjalan sejak lebih pasti serta mengurangi ke- miskin, dengan rincian Rp 4.000 per tahun 2005 dengan nama Askeskin mungkinan ketidaktepatan sasaran. bulan untuk berobat ke RS dan Rp yang kemudian di tahun 2008 Kendalanya, sampai saat ini belum 1.000 per bulan untuk pelayanan berganti nama menjadi Jamkesmas. semua kartu dapat didistribusikan kesehatan di Puskesmas. Pelayanan Pada penyelenggaraan Jamkesmas terutama pada gelandangan, penge- kesehatan bagi pengguna Jamkes- dilakukan beberapa perubahan mis dan anak-anak terlantar yang mas berlaku di Puskesmas seluruh dalam upaya pengendalian biaya, sulit di data, peserta pindah daerah, Indonesia dan di 926 rumah sakit tanpa mengesampingkan pelayanan kelahiran baru, serta peserta yang pemerintah dan rumah sakit swasta. kesehatan yang bermutu. telah meninggal dunia. “Dengan jumlah orang miskin Dr. Sjafii menjelaskan, penyem- sebanyak 76,4 juta jiwa, tentu RS purnaan dalam program Jamkesmas INA-DRG pemerintah kekurangan tempat meliputi berbagai aspek yaitu aspek tidur, oleh karenanya kita bekerja Kepesertaan, Pelayanan Kesehatan, Aspek Pelayanan Kesehatan sama dengan RS swasta supaya Keuangan, serta aspek Organisasi Jamkesmas tahun 2009 menerapkan bed-nya tambah. Kami juga aloka- dan Manajemen. Dalam penyem- INA-DRG. Melalui pola pembayaran sikan dana untuk membangun RS purnaan Aspek Kepesertaan telah ini didorong Pemberi Pelayanan yang khusus kelas III. Contohnya di disusun database kepesertaan secara Kesehatan (PPK) untuk lebih siap, Sulawesi Selatan yang sedang mem- nasional yang didasari atas peneta- lebih efisien dan lebih efektif karena No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 15
  • 16. Media Utama rasionalisasi biaya yang tergam- barkan dari terjadinya pelayanan kesehatan yang terkendali. Kendala terbesar pendanaan di tahun 2008 adalah terlambatnya pertanggung- jawaban PPK. Sementara penyempurnaan dalam Aspek Organisasi dan Manaje- men adalah dengan membentuk Tim Koordinasi dan Tim Pengelola Jamkesmas tingkat Provinsi/Ka- bupaten/Kota. Ini menunjukkan komitmen Pemerintah Daerah dalam menanggung masyarakat miskin yang tidak masuk dalam SK Bupati/Walikota, menanggung biaya Pelayanan kesehatan peserta Jamkesmas. transportasi dari daerah, malah ada daerah yang telah mendanai untuk seluruh penduduk di luar kuota. Sayangnya, belum semua pemerin­ tah daerah berkomitmen untuk menjamin masyarakat di luar kuota Jamkesmas. Hal ini menyebabkan menjadi kurang harmonisnya pelak- sanaan Jamkemas yang dibiayai oleh APBN dan pengelolaan yang dibiayai oleh APBD. Dalam rangka mencapai keber- hasilan program Jamkesmas diper- lukan dukungan, komitmen, komu- nikasi dan koordinasi dari berbagai pihak termasuk pemerintah daerah. Oleh karena itu, peran pemerin- tah daerah sangat penting dalam mendukung program Jamkesmas. Antara lain dalam hal penetapan sasaran Jamkesmas sesuai dengan kriteria masyarakat miskin dan tidak mampu, kontribusi dana APBD untuk masyarakat miskin luar kuota, trans- portasi rujukan, biaya akomodasi pengen­dalian biaya dan peningkat­ nyalurkan dana langsung dari kas pendamping pasien yang dirujuk, an mutu pelayanan sepenuhnya negara kepada Rumah Sakit dan dan sebagainya. menjadi tanggung jawab PPK. Ken- Puskesmas untuk menjaga cash flow Untuk hal tersebut, ke depannya dala dalam pelaksanaan INA-DRG RS. Pertanggungjawaban luncuran diperlukan kerjasama dan koordinasi adalah masih kurangnya pemaha- ini telah ditetapkan mekanismenya yang lebih baik antara Pemerintah man para dokter, dokter ahli serta dan harus melalui proses verifikasi Pusat dan Pemerintah Daerah, teru- petugas administrasi rumah sakit oleh tenaga verifikator independen. tama dalam hal-hal yang berkaitan mengenai program INA-DRG. Secara umum, dengan dilakukan dengan penyelenggaraan Jamkes- Penyempurnaan dalam Aspek pemisahan fungsi verifikator dan mas. l(gi) Keuangan dilakukan dengan me- pembayar, menunjukkan terjadinya 16 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 17. Peristiwa Depkes Tetapkan Langkah Atasi Influenza H1N1 A ncaman Influenza A H1NI tikan setidaknya sudah siap100 intesifikasi surveilans di pelabuhan atau lebih dikenal dengan rumah sakit rujukan, obat-obatan, laut dan udara, terutama pelabu- istilah flu babi (swine flu) ruang isolasi, petugas kesehatan han/bandara  internasional, dan ke Indonesia dihadapi yang trampil, dan prosedur diag- melakukan surveilans di  masyarakat, Departemen Kesehatan nosa dan terapi yang benar. termasuk rumors verifikasi dengan menetapkan langkah dan Kebijakan Pemerintah keempat Tidak kalah penting yang kelima, kebijakan yang diharapkan dapat adalah penguatan surveilans Epide- penguatan Laboratorium.Yakni deng­ mencegah merebaknya virus yang miologi. Caranya dengan mengin- an mengintensifkan laboratorium re- berasal dari Meksiko dan Amerika tensifkan surveilans Influenza Like gional dan melakukan pemenuhan Serikat ini. Illness (ILI) di 20 puskesmas sentinel, reagensia . Terakhir, yang keenam Ada enam langkah yang disia- mengintensifkan surveilans SARI di adalah menyelenggarakan program gakan Pemerintah. Pertama, pen- 15 Rumah Sakit sentinel, menambah komunikasi Edukasi dan Informasi guatan Kantor Kesehatan Pelabuhan lokasi sentinel ILI di 25 puskesmas (KIE). Seperti lazimnya aktivitas (KKP). Seperti diketahui, Indonesia baru, menyiapkan surveilans Pneu- komunikasi, maka program yang memiliki 48 kantor kesehatan pela- monia dan SARI di sarana kesehatan dijalankan , antara lain: pembuatan buhan dan 25 diantaranya mempu- (Puskesmas   Rumah Sakit, meng- spanduk di tempat-tempat umum, nyai akses internasional. Oleh ka- rena itu, harus ada upaya penguatan yang dilakukan di kantor kesehatan pelabuhan, seperti: memberlaku- kan Health Alert Card, menerapkan radio pratique, menyiapkan petugas dalam memantau penumpang yang datang, memasang thermal scan- ner, menyiapkan alat pelindung diri (APD), menyiapkan klinik di kantor kesehatan pelabuhan dengan obat dan perlengkapannya, dan menyiap- kan sarana rujukan bila diperlukan Kedua, penyiapan logistik teru- tama obat dan alat pelindung diri. Pengadaan logistik umpamanya, dengan menyediakan obat tami- flu dalam jumlah yang cukup serta mendistribusikannya sampai di ting- kat puskesmas. Ketiga, penyiapan Rumah Sakit. Pemerintah memas­ No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 17
  • 18. Peristiwa pembuatan stiker/pamplet/brosur positif (konfirm) di Amerika Serikat. dan media komunikasi lainnya, me- Sedangkan di Meksiko sebanyak 878 lakukan jumpa press dan pers release suspec kasus dan 60 diantaranya me- secara berkala, memberikan penjela- ninggal dunia. Dari yang meninggal san ke masyarakat melalui berbagai sebanyak 20 kasus dinyatakan positif media massa cetak dan elektronik, flu babi. dan pemberdayaan masyarakat WHO masih terus mengadakan melalui desa siaga pertemuan yang membahas masalah Enam kebijakan Pemerintah itu di- flu babi terkait dugaan penularan Waspada sampaikan oleh Dirjen Pengendalian antar manusia dan sampai saat ini Influenza H1N1 Penyakit dan Penyehatan Lingkung­ masih ditunggu perkembangannya. an (P2PL) Depkes, Prof. Dr. Tjandra Sejauh ini WHO memperkirakan hal Ditjen P2PL melalui surat Yoga Aditama, Sp.P., MARS. kepada ini sebagai public health emergency edaran meminta kepada Kepala para wartawan di Makassar akhir of international concern (PHEIC) atau Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala April 2009 dalam kegiatan simulasi masalah kesehatan yang memer- UPT di lingkungan Ditjen P2PL penanggulangan episenter pandemi lukan kewaspadaan internasional dan dan RS Vertikal melalui surat no- influenza. Menurut Prof. Dr. Tjandra belum ada travel warning. mor: PM.01.01/D/I.4/1221/2009 Aditama, penyakit flu babi adalah Di sela-sela kegiatan Simulasi untuk melakukan langkah-lang- penyakit influenza yang disebabkan Penanggulangan Simulasi Pandemi kah sebagai berikut: oleh virus influenza A subtipe H1N1 Influenza, Prof Tjandra mengadakan n Mewaspadai kemungkinan yang dapat ditularkan melalui bina- rapat dengan Kepala Kantor Keseha- masuknya virus tersebut ke tang, terutama babi, dan ada kemung­ tan Pelabuhan seluruh Indonesia. wilayah Indonesia dengan kinan penularan antarmanusia. Rapat bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan kesiapsiagaan Secara umum penyakit ini mirip kewaspadaan dengan mengaktifkan di pintu-pintu masuk negara dengan influenza (Influenza Like Ill- dan memastikan thermal scanner terutama pendatang dari ness-ILI) dengan gejala klinis: demam, bekerja dengan baik. Dengan meng­ negara-negara yang sedang batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggo- aktifkan sistem yang ada diharapkan terjangkit. rokan, napas cepat atau sesak napas, dapat memantau orang yang masuk n Mewaspadai semua kasus mungkin disertai mual, muntah dan melalui bandar udara maupun pe- dengan gejala mirip influ- diare. Virus H1N1 sebenarnya biasa labuhan laut. Selain itu, Prof Tjandra enza (ILI) dan segera menelu- ditemukan pada manusia dan hewan juga memastikan upaya koordinasi suri riwayat kontak dengan terutama babi, tetapi keduanya intensif dengan Rumah Sakit rujukan binatang (babi) memiliki karakteristik yang berbeda. di tempat masing-masing. n Meningkatkan kegiatan Begitu juga dengan virus flu burung Departemen Kesehatan kini juga surveilans terhadap ILI dan H5N1 meskipun sama-sama virus telah berkoordinasi dengan Dirjen pneumonia serta melapork- influenza tipe A. Peternakan Departemen Pertanian RI an kasus dengan kecurigaan Cara penularan flu babi melalui untuk mengantisipasi penyebaran flu ke arah swine flu kepada udara dan dapat juga melalui kontak babi melalui Tim Koordinasi yang su- Posko KLB Direktorat Jender- langsung dengan penderita. Masa dah ada. Bahkan Tim Koordinasi yang al PP dan PL dengan nomor inkubasinya 3 sampai 5 hari. Oleh sudah ada, yaitu Tim Penanggulang­ telepon: (021) 4257125 karena itu, masyarakat dihimbau an Rabies Depkes dan Departemen n Memantau perkembangan mewaspadainya, seperti halnya Pertanian, tugasnya diperluas men- kasus secara terus menerus terhadap flu burung dengan menja- jadi Tim Terpadu Penanggulangan melalui berbagai sarana yang ga perilaku hidup bersih dan sehat, Zoonotik, yakni penyakit yang dapat dimungkinkan. menutup hidung dan mulut apabila menular dari hewan kepada manusia. n Meningkatkan koordinasi bersin, mencuci tangan dengan sa- Dengan berbagai upaya pro- dengan lintas program dan bun, setelah beraktivitas, dan segera aktif dan sinergis dari Departemen lintas sektor serta menyebar- memeriksakan kesehatan apabila Kesehatan, Prof Tjandra berharap luaskan informasi ke jajaran mengalami gejala flu. ancaman virus Influenza A H1N1 ke kesehatan di seluruh Indone- Prof. Tjandra menyebutkan bahwa Indonesia dapat ditangani dengan sia. sampai saat ini sebaran kasus 8 kasus sebaik-baiknya. l(smd/giri/Iw) 18 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 19. Peristiwa Depkes Akan Gunakan Kartu Pengenal Elektronik D epartemen Kesehatan KPE adalah Kartu Pegawai Nege­ n 6 digit berikut menunjuk- kembali membuat ri Sipil Elektronik yang memuat kan tahun dan bulan peng­ terobosan agresif di data secara elektronik dalam angkatan CPNS bidang kepegawaian. microchips. KPE dibangun dengan n 1 digit berikut menunjukkan Yang terbaru adalah menggunakan teknologi smart jenis kelamin menjadi instansi pertama yang card dengan kapasitas 64 KB yang n 3 digit terakhir menunjukkan menjalin kerja sama dengan memuat data PNS beserta kelu- nomor urut pegawai. Badan Kepegawaian Negara (BKN) arga yang menjadi tanggungan Ketika membuka Rakor Manaje- dalam menerapkan Kartu Pegawai dalam daftar gaji serta dilengkapi men Kepegawaian, Sesjen Depkes Elektronik (KPE). dengan sidik jari sebagai bukti mengatakan, mulai 1 April 2009, Kerja sama ditandai penan- otentifikasi. seluruh pegawai negeri sipil (PNS) datanganan Nota Kesepahaman Dalam KPE juga memuat Nomor di lingkungan Departemen Kese­ (MoU) antara Sekretaris Jenderal Identitas Pegawai (NIP) baru PNS hatan Pusat dan Unit Pelaksana Depkes dr. Sjafii Ahmad, MPH dan yang bersangkutan yang telah Teknis (UPT) Depkes di daerah- Kepala BKN Dr. Edy Topo Ashari di dikonversi oleh BKN dari NIP lama daerah sudah menggunakan Kantor Depkes medio Maret 2009 (9 digit) sesuai Peraturan Kepala Nomor Identitas Pegawai (NIP) lalu. Penandatanganan dilakukan BKN No. 22 Tahun 2007. NIP baru baru. Dengan adanya NIP baru, ti- usai pembukaan Rapat Koordinasi PNS terdiri dari 18 digit yang dak akan ada lagi manipulasi usia. (Rakor) Manajemen Kepegawaian terdiri dari : Contohnya bagi PNS yang sudah Depkes RI yang diikuti sekitar 300 n 8 digit pertama menunjukkan berumur 57 atau 58 tahun, tidak pengelola kepegawaian Depkes tahun, bulan dan tanggal lahir bisa dimundurkan usianya satu Pusat dan UPT Depkes di Daerah. CPNS/PNS atau dua tahun lebih muda. No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 19
  • 20. Peristiwa Selain itu, berdasarkan Per- sebagai instansi pusat pertama Bapertarum. aturan Kepala Badan Kepegawaian yang berinisiatif menggunakan Pada saat ini layanan adminis­ Negara (BKN)No. 22 tahun 2007 KPE untuk meningkatkan pelayan­ trasi kepegawaian sudah dilak- tentang Nomor Identitas PNS, NIP an PNS. Dr. Edy Topo menyadari, sanakan secara online dengan se- yang baru ini langsung menjadi pelayanan publik selama ini masih luruh UPT Depkes, dan khusus un- identitas pada kartu pegawai. banyak dikeluhkan masyarakat, tuk proses administrasi kenaikan Dengan identitas baru, maka tidak seperti tidak efisien, tidak efektif pangkat serta jabatan fungsional ada lagi NIP ganda atau satu NIP dan tidak produktif. Karena itu, pada bulan Februari 2009 yang dipakai oleh beberapa orang. sesuai UU No. 43 Tahun 1999 BKN lalu dilaksanakan secara online di Kerja sama Depkes dan BKN baru sebagai instansi pembina kepega- tiga regional secara terpadu. meliputi penerbitan dan pe­nerapan waian bertekad mewujudkan PNS Dengan berlakunya sistem KPE untuk pelayanan Tabungan yang profesional, disiplin, netral, kepagawaian yang baru, semua Asuransi PNS (Taspen) dan Tabung­ akuntabel dan sejahtera. Untuk pegawai dapat mengakses taha- an Perumahan (Bapertarum). mewujudkan hal itu, telah diba- pan proses penyelesaian kenaikan Tetapi tidak tertutup kemungkinan ngun sistem informasi manajemen pangkat secara transparan dan pemanfaatan KPE untuk otentifi- kepegawaian yang handal an- akutable melalui situs website Biro kasi pelayanan kesehatan melalui tara lain melalui mesin anjungan Kepegawaian Depkes, ujar drg. Askes, layanan produk perbankan, mandiri kepegawaian. Mustikowati. KPE adalah platform elektronik yang mendukung pelaksanaan e-governmnet dalam meningkatkan pelayanan, pengawasan, dan pengendalian yang dapat diintegrasikan dengan sektor lain. Sesjen Depkes Sjafii Ahmad layanan pemberian gaji, dan layan­ Alat ini sudah dipasang di drg. Mustikowati mengatakan, an PNS lainnya. 12 Kantor Regional BKN untuk dari 47.900 PNS Depkes yang su- Menurut Sesjen Depkes, KPE memberikan kenyamanan PNS dah ada konversi NIP-nya sebanyak adalah wujud penyederhanaan yang membutuhkan data. Di mesin 44.207, masih ada sekitar 3.000-an birokrasi yang didukung sistem itu, orang tidak perlu berurusan lagi termasuk dokter yang dipe- kepegawaian yang akurat. KPE kemana-mana, cukup satu pintu. kerjakan di Puskesmas yang belum adalah platform elektronik yang “Kalau dulu sering kita dengar mengisi PUPNS. Mungkin saja hal mendukung pelaksanaan e-gov- ‘saya uruskan’ , itu buntutnya ini masih overlap dengan Pemda. ernmnet dalam meningkatkan biasanya ada uang terima kasih, Dalam pertemuan tersebut pelayanan, pengawasan, dan maka ungkapan itu mulai kita juga diserahkan SK CPNS 2008, SK pengendalian yang dapat diinte- hilangkan, “ ujar Dr. Edy Topo. kenaikan pangkat dan SK Jabatan grasikan dengan sektor lain. “Kartu Sementara itu, drg. Mustikowa- fungsional yang diterima secara ini berfungsi multi guna yaitu: ti, M.Kes., Kepala Biro Kepega- simbolis oleh masing-masing pelayanan gaji, pelayanan kese- waian Depkes melaporkan bahwa penge­lola kepegawaian. “ Ini komit- hatan, pensiun, hari tua, tabungan uji coba KPE telah dilakukan di men kami untuk mewujudkan perumahan, transaksi perbankan RS Fatmawati sejak tahun 2007. pelayanan prima kepada pegawai. dan layanan lainnya,” papar Sesjen Berbagai kendala teknis telah Dulu kenaikan pangkat April bisa Depkes. ditemukan dalam uji coba, namun diterima Juli “, ujar drg. Mustikowa- Dr. Edy Topo Ashari dalam sam- telah disempurnakan baik untuk ti. l(smd/yl) butannya mengatakan, BKN mem- sistem perbankan, rumah sakit, berikan apresiasi kepada Depkes pembayaran pensiun maupun 20 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 21. Peristiwa Menkes sedang berbincang dengan Prof. Dr. drh. C. A. Nidom, Ketua Lab. flu burung Unair. Kerjasama Depkes dengan Unair Produksi Bibit Vaksin Flu Burung V irus Flu Burung strain Guna memiliki vaksin sendiri, De- sendiri. Indonesia, menurut hasil partemen Kesehatan bekerja sama Laboratorium TDDC memiliki penelitian di Australia, ter- dengan Universitas Airlangga (Unair) standar keamanan Bio Safety Level 3 bukti paling kuat di dunia, Surabaya membuat terobosan dalam (BSL 3). Ini sesuai dengan ketentuan memiliki immugenitas pembuatan bibit (seed) vaksin Flu yang ditetapkan Centers for Disease paling bagus, memiliki over protec- Burung untuk manusia. Kegiatan ini Control (CDC) and Prevention yang tion paling besar dibandingkan virus akan dipusatkan di Fakultas Kedok- berpusat di Atlanta, Amerika Serikat dari negara lain serta memiliki nilai teran Hewan (FKH) Unair. Untuk me- dimana penelitian virus flu burung ekonomis yang tinggi di dunia. nunjang penelitian dan pembuatan strain H5N1 harus dilakukan di labo- Dengan karakteristik virus yang vaksin ini, Depkes telah memberikan ratorium dengan standar keamanan demikian unik, sudah seharusnya bantuan berupa laboratorium Tropi- biosafety lavel (BSL) 3. Indonesia memiliki vaksin Flu Burung cal Disease Diagnostic Centre (TDDC) Laboratorium TDDC Unair nanti- yang cocok dengan strain Indonesia dan peralatan penelitian yang nya digunakan untuk Pusat Pene- sendiri. Impor vaksin dari produsen lengkap dan memadai. Dana yang litian dan produksi Vaksin (P3V), asing dikhawatirkan belum tentu dikucurkan Depkes untuk proyek ini terutama vaksin flu burung yang se- cocok untuk mengobati orang Indo- sebesar Rp 800 Miliar. Tenaga peneliti lama ini menjadi fokus penelitian di nesia. di lab TDDC berasal dari FKH Unair Tropical Disease Centre (TDC) UNAIR No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 21
  • 22. Peristiwa dan sudah berjalan puluhan tahun di UNAIR. TDC merupakan laboratorium Sejak kasus Flu Burung pada ma- bantuan Universitas Tokyo Jepang, nusia ditemukan di Indonesia tahun selama ini baru meneliti sebatas ka- 2005, Pemerintah telah melakukan sus flu burung, belum pada pembuat­ berbagai upaya untuk menanggu- an bibit vaksinnya. langinya, diantaranya, restrukturi- Laboratorium TDDC memiliki spesifikasi berbeda dengan labo- sasi industri perunggasan nasional ratorium biasa. Ada 4 standar yang yaitu mengandangkan unggas yang harus dipenuhi, yaitu standar mikro­ berkeliaran di pemukiman, memi- biologis, cara-cara khusus, standar sahkan antara unggas dan manusia keamanan peralatan dan standar dalam radius tertentu serta mela- keamanan fasilitas laboratorium. rang ada lokasi peternakan di seki- Dalam standar-standar tersebut tar pemukiman. Selain itu juga dilakukan Kampanye Tanggap dicantumkan hal sederhana, seperti Flu Burung yang dilancarkan Komite Nasional Pengen­dalian akses ke laboratorium yang sangat Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influen- terbatas, kebersihan mereka yang za (Komnas FBPI). terlibat di laboratorium, penyedotan reagensia harus menggunakan alat bukan dengan mulut dan program tidak bisa keluar. riset yang hasilnya sama dengan ne- pengendalian serangga serta tikus. Menkes menyatakan bahwa gara maju. Diharapkan dengan ada- Dalam BSL 3 ini mempunyai tekanan pembuatan vaksin flu burung di nya BSL 3 ini dapat menanggulangi negatif, sehingga barang kotor yang Unair menunjukkan bahwa Bangsa penyakit flu burung dan menekan ada dalam ruangan tidak bisa keluar. Indonesia mandiri dan mampu dalam angka kematian akibat Avian Influ- Hal ini untuk mencegah virus yang penanggulangan penyebaran virus enza ((AI) di Indonesia. l(resty) digunakan dalam penelitian agar flu burung serta mampu membuat 22 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 23. Peristiwa Menkes membuka pertemuan Revitalisasi Program Bantuan Alat Kesehatan Baloon dan Stent Bagi Masyarakat di RS Jantung dan Pem- buluh Darah Harapan Kita, Jakarta. Progam Baloon dan Stent Masih Terkendala M enkes Dr. dr. Siti Fadi- Sadikin – Bandung, RSUP H. Adam keempat, membuat dan me- lah Supari, Sp. JP (K) Malik – Medan, RSUD Dr. Soetomo – nyampaikan laporan pelaksanaan melalui Keputusan Surabaya, RSUP Dr. Kariadi – Sema- pelayanan secara berkala setiap Menteri Kesehatan rang, RSUP Dr. Sardjito – Yogyakarta, tiga bulan kepada Direktur Jen- No. 984/MENKES/ RSUP Dr. M. Djamil – Padang, RSUP deral Bina Pelayanan Medik Depkes SK/VIII/2007 tanggal 28 Agustus Dr. Sanglah – Denpasar, RSUP Dr. melalui RS Jantung dan Pembuluh 2007 menetapkan 14 Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo – Makassar, Darah Harapan Kita selaku Pusat penerima bantuan alat kesehatan RSUP Dr. Moh. Hoesin – Palembang, Jantung Nasional. Baloon dan Stent untuk pelayanan RSUD Arifin Ahmad - Pekanbaru Rumah sakit penerima bantuan kesehatan masyarakat. Tujuannya dan RSU H.A. Wahab Sjahranie wajib memberikan pelayanan adalah agar orang miskin dan tidak – Samarinda. sesuai dengan standar profesi dan mampu peserta Jamkesmas, PNS Kewajiban dan tanggung jawab standar operasional prosedur yang dan para pensiunan PNS, TNI/Polri RS penerima bantuan setidaknya berlaku serta pedoman pelayanan peserta Askes dan peserta Askes ada 4 hal. Pertama, menyimpan baloon dan stent yang ditetapkan sosial lainnya mampu menjangkau dan menjaga mutu alat kesehatan oleh Menteri. pelayanan jantung di rumah sakit baloon dan stent yang diterima. Setelah kurang lebih setahun yang ditunjuk. Kedua, menggunakan alat kesehat- berjalan, pada tanggal 23 Maret Ke-14 RS penerima bantuan an baloon dan stent sesuai dengan 2009 diselenggarakan Revitalisasi adalah RS Jantung dan Pembuluh indikasi medik kebutuhan pasien. Program Bantuan Alat Kesehatan Darah Harapan Kita, RSUPN Dr. Cip- Ketiga, mencatat ketersediaan dan Baloon dan Stent Bagi Masyarakat to Mangunkusumo-Jakarta, RSUP penggunaan alat kesehatan baloon di RS Jantung dan Pembuluh Darah Fatmawati – Jakarta, RSUP Dr. Hasan dan stent melalui registrasi khusus; Harapan Kita, Jakarta. Acara dibuka No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 23
  • 24. Peristiwa hatan setahun lalu menggulirkan Rumah sakit penerima bantuan wajib program bantuan balloon dan stent memberikan pelayanan sesuai dengan bagi masyarakat di 14 RS Pemerin­ tah dan RS Pemerintah Daerah. standar profesi dan standar operasional Program ini merupakan salah satu prosedur yang berlaku serta pedoman terobosan dan bentuk komitmen pemerintah yang berpihak kepada pelayanan baloon dan stent yang rakyat, ujar Dr. Siti Fadilah. ditetapkan Menkes. Karena itu, Menkes menyayang- kan tingkat utilisasi pelayanan dan sendiri Menkes Dr. dr. Siti Fadilah 32 yang dipakai sepanjang tahun pemanfaatan program bantuan Supari, Sp. JP (K) yang dihadiri 2008. Begitu juga dengan power alat kesehatan balloon dan stent sekitar 60 peserta dari RS penerima line baloon. Dari 350 yang diminta, ini oleh masyarakat di rumah sakit bantuan. hanya 18 yang dipakai. Pada alat penerima bantuan masih rendah. Dr. Nur Haryono, Sp.JP, Direktur biometrix des, dari 147 yang dimin­ Sementara itu ada kecenderungan Penunjang Medis RS Jantung dan ta, hanya 3 yang digunakan. Data peningkatan kejadian penyakit jan- Pembuluh Darah Harapan Kita kurang lebih serupa juga tercan- tung koroner di masyarakat yang dalam laporannya mengatakan, tum dalam laporan RS Adam Malik. ditandai meningkatnya pelayanan dari 14 RS penerima bantuan, baru Bagi Menkes, laporan itu amat intervensi non bedah dengan 5 rumah sakit yang memberikan janggal. Menkes menilai, tidak wa- Ballooning dan Stenting di Rumah laporan kepada Depkes melalui jar apabila utilisasi alat kesehatan Sakit-Rumah Sakit Penerima Ban- RS Jantung dan Pembuluh Darah dilaporkan amat rendah. Pasalnya, tuan. Harapan Kita yaitu RS Jantung penderita jantung koroner di Oleh karena itu, setelah ber- Pembuluh Darah Harapan Kita, masyarakat yang membutuhkan langsung lebih kurang satu tahun, RS H. Adam Malik, RS Fatmawati, intervensi non bedah dengan perlu dilakukan evaluasi sampai RS Cipto Mangunkusumo dan RS ballooning dan stenting melonjak seberapa jauh program ini dapat Hasan Sadikin. Selain itu, dari lapo- tajam dari tahun ke tahun. “ Saat ini mencapai sasaran yang telah ran yang masuk juga diakui masih penyakit jantung dan pembuluh ditetapkan. ”Saya ingin mendapat rendah penyerapan penggunaan darah menjadi penyebab kematian informasi secara langsung dari stent dan baloon di rumah sakit. nomor satu di Indonesia dan pe- rumah sakit penerima bantuan Menurut dr. Nur Haryono, nyebab kecacatan utama pada usia mengenai segala permasalahan rendahnya penyerapan tersebut produktif ” ujar Menkes. , yang terkait dengan pelaksanaan terjadi dikarenakan berbagai se- Menkes menambahkan, salah program bantuan alat kesehatan bab. Antara lain, sosialisasi belum satu upaya penanggulangan balloon dan stent ” ujar Menkes. , maksimal, syarat pasien penerima penyakit jantung koroner adalah Menkes mengharapkan forum bantuan masih ketat dan membi­ tindakan intervensi non bedah ba- Revitalisasi Program Bantuan Alat ngungkan. Stent DES, BMS dan lonisasi (ballooning) dan pemasa- Kesehatan Balloon dan Stent bagi Baloon yang didroping dari Depkes ran stent (stenting) pada pembuluh Masyarakat ini dapat dijadikan disimpan di gudang farmasi. Selain darah koroner. Tindakan ini men- forum evaluasi dan mencari solusi itu, intervensi tenaga dokter spe- jadi pilihan masyarakat, akan tetapi apabila ternyata dalam pelak- sialis jantung di beberapa rumah biaya yang dibutuhkan sangat sanaannya di lapangan terjadi sakit belum maksimal serta ukuran mahal sehingga tidak terjangkau kendala dan hambatan. “Seluruh balon dan stent yang akan dipakai oleh sebagian masyarakat teru- jajaran Rumah Sakit terutama para tidak dapat diramal. tama masyarakat miskin, dan tidak Dokter Spesialis Jantung dan Pem- Cerminan rendahnya utilisasi mampu. Juga pensiunan pegawai buluh Darah yang memiliki kompe- bisa dilihat dalam laporan peng- negeri sipil, pensiunan TNI/POLRI, tensi Diagnostik Invasif dan Inter- gunaan alat kesehatan tahun 2008. veteran, dan peserta asuransi kese­ vensionist diminta untuk dapat Di RS Jantung dan Pembuluh Darah hatan sosial lainnya mendukung pelaksanaan program Harapan Kita, dari 500 gazele stent Untuk mengatasi hal itu, pemerin­ pemerintah yang berpihak kepada yang diminta ke Depkes, hanya tah dalam hal ini Departemen Kese­ rakyat ini,” ujar Menkes.l(smd/yl) 24 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 25. StopPress KOMENTAR ANDA, APRESIASI KAMI Kami mengundang pendapat /komentar Anda tentang penampilan MediaKom baru yang ada di tangan Anda. Masukan dan pendapat Anda kami perlukan untuk bahan evaluasi dan perbaikan BERHADIAH majalah kita ke depan. ( Dapatkan hadiah dan souvenir menarik! Terbuka kesempatan bagi Anda yang ingin berpar- Pusat Komunikasi Publik tisipasi memberikan pendapatnya. Kesempatan ini Gedung Departemen Kesehatan RI Blok A R 107 terbuka untuk seluruh pembaca. Bagi 5 penyumbang Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 saran terbaik akan diberikan hadiah menarik. Jakarta 12950 Telepon: 021-5201590, 52907416 - 9 Persyaratan Ikut Kuis: Fax: 021- 5223002, 52960661, 52907421, 52921670 1. Isi formulir kuis, masukkan pendapat Anda Email: puskom.depkes@gmail.com atau disertai formulir asli. Tanpa disertai dengan puskom.publik@yahoo.co.id formulir dianggap batal. 2. Tulis penjelasan tentang pendapat Anda. PALING LAMBAT TANGGAL 30 Juli 2009 3. Kirim ke alamat redaksi MediaKom: Desain dan perwajahan : Suka / Tidak Suka Rubrikasi / Isi : Suka / Tidak Suka Alasan : .............................................................. Alasan : .............................................................. .............................................................. .............................................................. ............................................................. .............................................................. Usulan : ............................................................. Usulan : .............................................................. .............................................................. .............................................................. .............................................................. .............................................................. Nama : No Telp/Email : Unit : No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 25
  • 26. Medika Dalam tiga tahun belakangan ini, Pemerintah se­ cara intensif ber­ hasil mengobati sebanyak 285.243 kasus Tuberkulo­ sis (TB) dari ber­ bagai jenis atau meningkat 2,7% dibanding dua ta­ Tuberkulosis hun sebelumnya. Bagaimana strate­ gi DOTS mem­ bantu penang­ di Indonesia gulangan penyem­ buhannya? P enanggulangan penderitanya terus bertambah, pengobatan. Strategi ini di adopsi Tuberkulosis (TB) terutama di negara-negara se- Indonesia sejak tahun 1995 dan di Indonesia mu- dang berkembang dikembangkan secara bertahap. lai dilaksanakan Pada dekade 80 an, WHO, Strategi DOTS terdiri dari: (1) secara nasional IUATLD (International Union Against komitmen politis, (2) diagnosis sejak tahun 1969. TB Lung Diseases), KNCV (Royal dengan pemeriksaan mikroskopis Dengan diben- Netherlands TB Association) dan hapusan dahak, (3) pengobatan tuknya unit TB di Departemen beberapa organisasi international dengan paduan Obat Anti TB Kesehatan, sejak itu Pemerintah lain mengembangkan strategi (OAT) jangka pendek, (4) ke- bersama-sama dengan organisasi Directly Observed Therapy (DOTS) tersediaan OAT, dan (5) pencata- sosial dunia melakukan pember- yang berorientasi pada upaya tan pelaporan sesuai standar. antasan dan pengobatan TB yang penyembuhan, bukan hanya Sejak tahun 1999 pengobatan 26 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
  • 27. Medika CDR SR Jumlah Jumlah Keberhasilan Tahun BTA (+) (%) (%) Suspek Semua Kasus Pengobatan 2006 75,7 91 1.545.243 277.589 kasus 175.320 kasus 159.589 kasus 2007 69 88* 1.381.070 275.193 kasus 160.617 kasus 123.331 kasus 2008 69,7* - 1.448.733* 285.243 kasus* 160.752 kasus* - ∗ data sementara Sumber data: Program Tuberkulosis, Depkes R.I(Tabel 1) TB dengan strategi DOTS ini telah penderita yang berhasil ditemukan Untuk kasus TB Paru BTA positif dilaksanakan di seluruh puskesmas dan diobati. yang menular, telah berhasil dite- dan sekitar 30% di Rumah Sakit. Saat Saat ini hampir 3.500 desa telah mukan di tahun 2008 sebanyak ini strategi DOTS juga mulai juga melaksanakan kegiatan yang 160.752 kasus, menurun dibanding dikembangkan ke unit pelayanan merupakan inisiatif masyarakat desa. dua tahun sebelumnya sebanyak kesehatan lain, termasuk keterliba- Keterlibatan pustu dan bidan desa 175.320 kasus. tan klinik-klinik milik LSM seperti RS serta para kader PKK di beberapa Sedangkan TB anak, baru sejak Muhammadiyah, Perdhaki, RS milik propinsi juga berkontribusi terhadap 2008 tercatat dalam sistem sur- NU dan LSM lainnya. peningkatan penemuan dan kesem- veilans program. Kasus anak seba- buhan penderita. nyak 27.989 kasus Upaya dan Hasil Upaya percepatan/akselerasi Pertanyaan , bagaimana dampak yang dilakukan dalam tiga tahun peningkatan penemuan penderita TB Sejak strategi DOTS menjadi terakhir adalah dengan menemu- bagi penanggulangan TB nasional strategi nasional penanggulangan kan kasus (terutama yang menular terhadap prevalence dan Incidence TB di Indonesia, maka Departemen /Basil Tahan Asam (BTA) positif ) (angka kejadian TB di masyarakat). Kesehatan telah berkomitmen sebanyak-banyaknya dan mengobati Prevalence survey yang dilak- penuh dengan menyediakan obat serta menyem­buhkannya. “Karena, sanakan di Indonesia pada tahun anti tuberkulosis secara gratis bagi dengan cara inilah penularan di 1980an sampai 1990an dan yang penderita TB yang dilayani di unit masyarakat dapat dikurangi dan di- terakhir pada tahun 2004 menun- pelayanan DOTS. Sejak itu upaya tekan serendah-rendahnya,” jelasnya. jukkan kepada kita hasil dari upaya untuk menemukan penderita TB dan Jadi, dalam tiga tahun terakhir, besar yang telah dilaksanakan deng­ menyembuhkannya menjadi salah telah ditemukan dan diobati seluruh an semakin menemukan penderita satu prioritas Depkes. kasus TB berbagai jenis sebanyak TB dan menyembuhkannya maka Peningkatan penemuan pende- 285.243 kasus, meningkat 2.7% terjadi penurunan incidence dari 130 rita TB (Case Detection Rate = CDR) dibanding dua tahun sebelumnya ke 103 per 100.000 penduduk saat terlihat dari makin meningkatnya sebanyak 277.589 kasus (lihat tabel 1). ini, yang berarti penularan penyakit jumlah penderita yang ditemukan dan disembuhkan dari tahun ke tahun. Ini terlihat dari jumlah pe- nemuan pada tahun sebelum 2004 Sejak tahun 1999 pengobatan TB dengan jumlah penderita TB yang ditemukan strategi DOTS ini telah dilaksanakan di se- hanya 155.000, sedangkan saat ini adalah mencapai 275.000 penderita luruh puskesmas dan sekitar 30% di Rumah dengan berbagai upaya peningkat­ Sakit. Saat ini strategi DOTS juga mulai juga an akses kepada pelayanan keseha- tan termasuk memingkatkan peran dikembangkan ke unit pelayanan kesehatan serta masyarakat melalui kegiatan lain, termasuk keterlibatan klinik-klinik milik kesehatan berbasis masyarakat dan meng­aktifkan para kader posyandu LSM seperti RS Muhammadiyah, Perdhaki, untuk terlibat dalam penemuan RS milik NU dan LSM lainnya. suspek penderita TB maka jumlah No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 27
  • 28. Medika Parade penelitian TB se-Indonesia kejasama Depkes dengan De- partemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan, Jakarta. TB di masyarakat semakin menurun, dapat mencapai target MDG pada didukung dengan adanya dana ope­ sehingga risiko menjadi sakit TB waktunya. Secara nasional telah ter- rasional yang memadai yang menjadi semakin berkurang. jadi penurunan prevalence penyakit tanggung jawab kabupaten/kota, Penanggulangan TB menjadi TB sebesar 42% dibandingkan tahun dimana sampai saat ini dana bersum- salah satu indikator keberhasilan 1990 an. ber bantuan hibah menjadi pendu- MDG (Milenium Development Goal) Tantangan yang masih dihadapi kung utama kegiatan operasional dimana pada akhir tahun 2015 kita adalah masih banyaknya penderita di kabupaten/kota serta propinsi. harus dapat menurunkan burden of yang tidak menyelesaikan pengo- Penurunan penemuan penderita the disease, sedikitnya separuh (50%) batan sampai tuntas (6-8 bulan), pada tahun 2007 merupakan dampak dari kondisi 1990an. Hasil Prevalence terutama bila penderita ini dilayan­i dari berkurangnya dana operasional survey menunjukkan kepada kita unit pelayanan kesehatan non DOTS. sehingga memperlambat upaya ak- bahwa kita sudah pada jalur untuk Selain itu upaya akselerasi ini harus selerasi penemuan penderita. l(gi) Insidens Kasus TB Baru BTA Positif 128,7 130 126 122 125 128 127 118 120 115 115 110 107 110 Insidenskasusbar uBTA+per 100.000 penduduk 105 103 105 101 100 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 28 Mediakom No.XVII/APRIL/2009