3. Etalase
Susunan REDAKSI
Mediakom Wajah Baru,
Semangat Baru
Penanggung Jawab:
dr. Lily S. Sulistiowati, MM
Pemimpin Umum:
Dyah Yuniar Setiawati, SKM, MPS
Pembaca yang budiman,
Pimpinan Redaksi: Kebaruan adalah kata lain dari sebuah
Drs. Sumardi perubahan; dari lama menjadi baru. Kebaru-
an adalah daya tarik yang mendorong orang
Redaksi: ingin tahu. Di dalam kebaruan selalu ada
Prawito, SKM, MM (koordinator) semangat perubahan. Gairah untuk menjadi
Dra. Hikmandari A., M. Ed. lebih baik dan lebih baik lagi.
drg. Anitasari SM Semangat yang sama kini kami lakukan
Busroni, S.IP dalam pengembangan majalah kita tercinta
Dra. Isti Ratnariningsih, MARS Mediakom. Dalam rangka menumbuhkan
Mety Setiowati, SKM semangat dan gairah baru, maka mulai edisi
Aji Muhawarman, ST ini, kami melakukan perubahan wajah,
tampilan, dan isi agar lebih segar dan enak
dr. Lily S. Sulistiowati, MM
Reporter: dinikmati. Mengapa perubahan dilakukan?
Resty Kiantini, SKM, M. Kes. Karena kami menyadari bahwa tuntutan
Sri Wahyuni, S. Sos pembaca terus berubah. Pembaca yang budiman pasti menginginkan
Giri Inayah, S. Sos informasi-informasi yang lebih aktual, lebih baik, dan lebih menggigit demi
R. Yanti Ruchiati membangun masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera. Itu sebabnya,
sejak terbit tiga tahun lalu, kami terus melakukan perubahan dari waktu ke
Fotografi: waktu demi mendapatkan hasil yang terbaik.
Wayang Mas Jendra, S.Sn Selain itu, dalam wajah baru ini kami juga ingin menularkan semangat
Rifani Sastradipraja, S.Sos baru, yakni semangat membangun masyarakat sehat. Ini penting, di tengah
masyarakat yang terus berubah dan tuntutan hidup yang makin berat,
Alamat Redaksi: semangat bisa menjadi bekal meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik
Pusat Komunikasi Publik dan lebih sehat.
Gedung Departemen Kesehatan RI Tentu perubahan tidak berhenti sampai di sini. Kami akan terus menggali
Blok A, Ruang 107 minat dan harapan para pembaca setia. Oleh karena itu, kami menantikan
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 saran dan pendapatnya untuk kebaikan majalah kita tercinta.
Jakarta 12950 Sebagai langkah awal , kami tampilkan berita utama, upaya Pemer-
intah memantabkan pembangunan kesehatan. Tahun 2009 adalah tahun
Telepon: terakhir bagi kabinet Indonesia Bersatu. Oleh karena itu, setiap departe-
021-5201590; 021-52907416 men harus mampu mengejar target dari program-program yang telah
Fax: dicanangkan. Termasuk Departemen Kesehatan, harus melakukan langkah
021- 5223002; 021-52960661 cepat mengejar target dalam waktu yang mepet. Diantaranya, menurunkan
Email: Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Gizi buruk dan me-
puskom.depkes@gmail.com ningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH). Tak ketinggalan kami ketengahkan
puskom.publik@yahoo.co.id artikel-artikel lain dalam rubrik-rubrik sorot, peristiwa, ragam, lentera, dan
lainnya.
Kami berharap, kemasan dan tampilan wajah baru majalah kita ini
Redaksi menerima naskah dari berkenan di hati pembaca. Selamat menikmati. Redaksi.
pembaca: dapat dikirim ke alamat
email redaksi
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
4. Daftar Isi
11 14
6 17
21 26
Cover
Lorong Rumah Sakit Jantung dan
Pembuluh Darah Harapan Kita
Jakarta
17 Peristiwa
Foto: Rifani Depkes Tetapkan Langkah Atasi Influenza
H1N1
3 Etalase Depkes Gunakan Kartu Pengenal Elektronik
4 Daftar Isi Kerjasama Depkes dengan Unair Produksi
Bibit Vaksin Flu Burung
6 Media Utama Progam Baloon dan Stent Masih Terkendala
Rakerkesnas 2009: Memantabkan 25 StopPress
Pembangunan Kesehatan
Rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) 26 Medika
Maret 2009 sepakat mengatasi pembangunan Tuberkolosis di Indonesia
kesehatan secara menyeluruh.
Perguruan Tinggi Berperan Aktif Dalam
RS Islam Sakinah Mojokerto Layani Penanggulangan Tuberkulosis
Jamkesnas
Tuberkulosis Belum Mati
Target Jamkesmas 2009: Garap 76,4 juta
Jiwa Masyarakat Miskin
Mediakom No.XVII/APRIL/2009
5. Daftar Isi
30 33
40 43
37 51
55
33 Sorot
RS Mata Cicendo: Mengabdi Untuk Masyarakat Selamatkan Nyawa, Siapkan Rumah sakit
Katarak, Penyebab Terbesar Kebutaan Hadapi Bencana
Seabad RS Mata Cicendo Pelayanan Kesehatan Haji 2009: Terus
Ditingkatkan
Imunisasi, Lindungi Anak dari Ancaman
Penyakit dan Kematian Presiden dan Wapres Kunjungi Korban
Musibah Situ Gintung
47 Wisata Obat Batuk Flu Aman Konsumsi
Lawu Garden, Wisata Ilmiah
di Lereng Gunung Lawu 57 Obituari
50 Ragam In Memorium Ir. HM Supari
BPOM Temukan Dendeng dan
Abon Mengandung Babi
58 Lentera
Manajemen Ikhlas
Rp 4 Trilyun, Nilai Perdagangan Jamu di
Indonesia Rumah Sakit (ku)
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
6. Media Utama
Rakerkesnas 2009:
Memantabkan
Pembangunan
Kesehatan
Rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) Ma
ret 2009 sepakat mengatasi pembangunan kese
hatan secara menyeluruh. Masalah kemiskinan,
status pendidikan masyarakat yang rendah, ke
mampuan antar daerah yang berbeda-beda serta
beban ganda penyakit menular dan tidak menular
adalah beberapa diantara tantangan yang segera
dituntaskan.
P
ertemuan rakerkes- yang bakal dihadapi oleh dunia kes-
nas yang berlang- ehatan. Perubahan iklim yang mem-
sung di Surabaya pengaruhi perubahan pola penyakit,
beberapa waktu lalu termasuk penyebarannya, seperti
bermakna penting munculnya kembali penyakit lama
bagi Pemerintah seperti rabies di Bali, kusta dan flu
maupun masyara- babi (swien flu) yang sempat menjadi
kat luas. Karena dalam rapat kerja opini dunia, memerlukan perhatian
kesehatan nasional tersebut, selain khusus para tenaga kesehatan.
mencari solusi penyelesaian masalah- Rakerkesnas sekaligus evaluasi
masalah kesehatan secara umum, terakhir RPJMN (Rencana Pemba
juga merumuskan tantangan baru ngunan Jangka Menengah Nasional)
Mediakom No.XVII/APRIL/2009
7. Media Utama
2004-2009 yang juga penyeleng- banyak lagi. Indikator Positif Bidang
garaan raker di tahun akhir pemerin- Pencapaian pembangunan kese-
tahan Kabinet Indonesia Bersatu. hatan dalam kurun waktu 2004-2008
Kesehatan Pelayanan
Selama ini berbagai terobosan juga menunjukkan hasil positif. Hal Kesehatan dan Penang-
pembangunan kesehatan telah di- itu ditandai dengan membaiknya gulangan Penyakit
lakukan. Diantaranya, sekarang telah indikator kesehatan, meningkatnya
terbentuk Badan Layanan Umum layanan Jamkesmas, membaiknya Pelayanan Jamkesmas dari tahun
Rumah Sakit (BLU-RS), Riset Kese penanggulangan penyakit menu- ke tahun mengalami peningkatan.
hatan Dasar (Riskesdas), Jaminan lar, termasuk penanggulangan gizi Hal ini terlihat dengan mening
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), buruk. Disamping itu juga terlihat katnya jumlah Pemberi Pelayanan
Pendidikan dokter spesialis berba- dengan meningkatnya penanggu- Kesehatan (PPK). Kini, jumlah
sis kompetensi, obat murah, apotik langan masalah kesehatan akibat Puskesmas sebanyak 8.234 unit, PPK
rakyat, labelisasi obat, Desa Siaga, Pos bencana dan pelayanan kesehatan Lanjutan sebanyak 902 unit yang
Kesehatan Pesantren (Poskestren), untuk masyarakat yang berada di terdiri dari: RS Pemerintah (508 unit),
Mushola Sehat, Pemuda Siaga Peduli wilayah terpencil, perbatasan, daerah RS TNI/POLRI (61unit), RS swasta
Bencana ( Dasipena), dan masih tertinggal, dan pulau terdepan. (296 unit), dan Balai kesehatan (37
No. Indikator 2004 2005 2006 2007 Sasaran 2009
1 AKB (angka kematian bayi) 35 29,4 28,1 26,9 26
(Per 1.000 Lahir Hidup)
2 AKI (angka kematian ibu) 307 262 255 288 226
(Per 100.000 Lahir Hidup)
3 GIZI KURANG BALITA (%) 23,2 (2003) 24,5 - 18,4 20
4 UHH (Tahun) 66,2 69,8 70,2 70,5 -70,6
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
8. Media Utama
Prevalensia Balita
Menurut Status Gizi BB/U (%)
14,5 14,8
13
8,7 9,7
5,4
Susenas '03 Susenas '05 Riskesdas '07
Gizi Kurang Gizi Buruk
berdasarkan kelompok diagnosis) ke-
pada seluruh Rumah Sakit/PPK yang
mengikuti program Jamkesmas 2009.
Sejalan dengan hal tersebut diatas,
maka pada tahun 2009 ini, Departe-
men Kesehatan tetap mempeker-
jakan tenaga Verifikator Independen
yang melaksanakan verifikasi klaim
RS/PPK pada Jamkesmas TA 2008
yang lalu.
Bagaimana dengan penanggu-
langan penyakit menular? Sekarang
jumlah sarana pelayanan kesehatan
untuk menunjang penanggulang
an penyakit menular meningkat.
Walaupun telah terjadi peningkatan
penemuan kasus HIV/AIDS dari
2683 di tahun 2004 menjadi 8194
di tahun 2006, namun Pemerintah
telah siaga dengan menyediakan
sarana pendukung berupa layanan
Voluntary Counselling and Testing
(VCT) telah tersebar di 190RS, 14RS
jiwa, 119 Puskesmas, 115 LSM dan 30
Lapas. Begitu pula peningkatan ka-
sus tuberkulosis sejalan dengan eska-
lasi dan kualitas kegiatan surveilans
epidemiologi juga telah mendapat-
kan penanganan baik. Kini, angka
kesembuhan terus meningkat dan
sejak 2006 jumlah kasus menunjuk-
kan tren penurunan.
Terkait Deman berdarah (DBD),
unit). Disamping itu juga terjadi Untuk meningkatkan upaya ken- jumlah kasusnya memang cende-
penghematan dana Jamkesmas dali mutu dan kendali biaya pelayan rung meningkat. Daerah penyeba-
sebesar Rp 1,464 triliun. Pembayaran an Jamkesmas, mulai tahun 2005 rannya pun bertambah luas. Pada
ke PPK berjalan lancar dan tidak telah diberlakukan pelaksanaan tahun 1994 DBD telah tersebar ke
ada lagi tunggakan klaim dari pihak Indonesia (INA) – Diagnosis Related seluruh provinsi di Indonesia. Pada
rumah sakit. Group (DRG) (Sistem pembayaran tahun 2006 jumlah kasus yang
Mediakom No.XVII/APRIL/2009
9. Media Utama
Kegiatan pelayanan
transfusi darah yang kini
menjadi tanggung jawab
Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
dilaporkan sebanyak 114.656 dan terakhir semakin membaik. Hasil Ri- masuk mobilisasi tenaga kesehatan
angka kematianya 1.196 kasus. Tahun set Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 yang meliputi; tenaga dokter, dokter
2007 jumlah kasus 158.115 dengan menunjukkan bahwa prevalensi gizi spesialis dan perawat.
angka kematian 1.599 kasus, sedang- kurang dan gizi buruk pada Balita Untuk memberi pelayanan kese
kan tahun 2008 terdapat 107.948 ka- turun dari 23,2% tahun 2003 men- hatan kepada masyarakat terpencil,
sus. Dalam hal ini Pemerintah terus jadi 18.4% pada tahun 2007. Padahal daerah tertinggal, perbatasan dan
menerus mengupayakan pencegah- target Recana Pembangunan Jangka pulau terdepan telah pula dilakukan
annya bekerjasama dengan in- Menegah Nasional (RPJMN) tahun penempatan 14 unit field hospital (RS
stansi terkait dan dunia usaha. 2009 adalah menurunkan menjadi bergerak, SDM, dan biaya operasio-
Untuk kasus flu burung, telah 20%. Artinya target RPJMN sudah nal). Ke empat belas unit field hospital
dilakukan penanganan cepat dan tercapai, bahkan target MDG’s 2015 tersebut tersebar di Kab. Bengkulu
sistematis sehingga tidak meluas ke yaitu menurunkan prevalensi gizi Utara, Kab. Bener Neriah, Kab. Gayo
provinsi lain. Pemerintah telah me- kurang dan gizi buruk menjadi 18,5% Luwes (NAD), Alor (NTT), Malinao
lengkapi fasilitas 100 RS rujukan Flu sudah tercapai. (Prov. Kaltim), Talaud dan Sitaro
Burung. Melengkapi dan memfung- Terkait dengan penanggulangan (Sulut), Kab. Maluku Tenggara Barat
sikan 2 Lab Rujukan Nasional Flu Bu- krisis kesehatan akibat bencana, dan Halmahera Utara (Maluku Utara).
rung (Balitbangkes Eijkman), 8 Lab. saat ini sudah dilakukan pengem- Natuna dan Lingga (Kepri), Mamasa
Regional dan 34 Lab. Sub Regional. bangan 9 Pusat Regional Penang- (Sulbar), Raja Ampat (Papua Barat),
Selain itu juga telah melakukan pen- gulangan Krisis Kesehatan (PPK) dan Boven Digul (Papua).
ingkatan SDM (melatih District Sur- yaitu di Medan, Palembang, Jakarta, Disamping itu, telah dilaku-
veilance Officer, TGC/tim gerak cepat, Semarang, Surabaya, Denpasar, kan peningkatan puskesmas Non
pelatihan/sosialisasi Flu Burung pada Makassar, Banjarmasin, Manado, dan Perawatan menjadi Puskesmas
petugas kesehatan dasar, pelatihan 2 sub-regional di Padang, dan Papua. Perawatan sebanyak 38 unit tahun
juru bicara dan sosialisasi Flu Burung Untuk mendukung pengembangan 2006, 17 unit tahun 2007 dan 8 unit
pada industri, dan lain-lain. tersebut, telah dilakukan pelatihan, tahun 2008. Untuk mendukung unit
pembuatan pedoman, koordinasi, tersebut telah dilakukan peningka-
Gizi buruk gladi lapangan, pelatihan Pemuda tan peralatan pada 101 Puskesmas
Siaga Peduli Bencana-Dasipena, prioritas Nasional di perbatasan dan
dan Krisis Kesehatan pembentukan Dewan Kesehatan Pulau-pulau Kecil Terluar, disertai
Yang menggembirakan, status gizi Rakyat, pengembangan sistem infor- penempatan 143 dokter umum, 11
masyarakat selama empat tahun masi penanggulangan bencana. Ter- dokter gigi dan 560 bidan. Serta
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom
10. Media Utama
penambahan sarana mobilitas 58 nesia (TKHI) kloter sebanyak 1.470
Pusling air, 32 kendaraan roda empat orang, Panitia Penyelenggara Ibadah
double gardan, dan 20 buah Puskes- Haji sebanyak 306 orang dan Pela-
mas keliling roda-4. tihan Petugas Pemeriksa Kesehatan
Haji sebanyak 930 orang.
Transfusi Darah dan Pelatihan Petugas Pos Kesehatan
Pesantren (Poskestren) dilaksanakan
Pendayagunaan SDM di Provinsi NAD, Sumbar, Jabar, Yogya-
Guna meningkatkan pelayanan karta, Jateng, Kalbar dan NTB. Peserta
dan akses transfusi darah kepada pelatihan yang berasal dari petugas
masyarakat, mulai tahun 2009 kesehatan sebanyak 209 orang dan
pelayanan transfusi darah menjadi santri sebanyak 481 orang.
tanggung jawab pemerintah pusat Untuk menunjang profesional- hatan termasuk bidan dan perawat,
dan pemerintah daerah. Untuk itu, isme tenaga dokter spesialis, melalui peningkatan pelayanan kesehatan di
pelayanan transfusi darah terintegrasi SK MENKES Nomor 591 tahun 2007, daerah perbatasan, pengembangan
dalam Sistem Kesehatan Nasional dan menyebutkan Depkes membentuk desa siaga dan poskestren, meng-
sistem kesehatan daerah. tim untuk menyusun modul program gerakkan masyarakat berperilaku
Sampai pada tahun 2007 trans- pendidikan dokter spesialis berbasis hidup bersih dan sehat, peningkatan
fusi darah menjadi tanggung jawab kompetensi (PPDS-BK) sesuai keahli kesehatan lingkungan dan program
penuh Palang Merah Indonesia (PMI). an. Tim tersebut bekerjasama dengan air bersih, dan program-program
Saat itu PMI hanya memiliki pelayan MKKI (Majelis Kolegium Kedokteran prioritas lainnya.
an transfusi darah di 188 kabupaten Indonesia). Tim ini telah menghasil- Karena banyaknya program priori-
dari 457 kabupaten yang ada. Maka kan 25 modul PPDS-BK (spesialis be- tas dan demi mempercepat capaian
sejak tahun 2008 telah dibangun 258 dah, anak, kebidanan, penyakit dalam, sasaran, Depkes menyiapkan pro-
pelayanan. Artinya masih ada 199 patologi klinik, anestesi, ilmu jiwa, gram terobosan. Diantaranya; mem-
kabupaten belum memiliki pelayan neurologi, kardiologi, pulmonologi, bentuk Pusat Surveilans Nasional
an transfusi darah. Pada tahun 2009 kulit, rehab medik, bedah ortopedi, untuk pencegahan penyakit menular
pelayanan transfusi darah akan bedah urologi, bedah plastik, bedah secara dini. Perbaikan Gizi Anak Seko-
dibangun di Kabupaten tersebut anak, bedah syaraf, bedah thorax, lah melalui Program UKS yang juga
dengan menggunakan APBN dari bedah mulut, forensik, kedokteran akan membantu eradikasi frambusia
dana alokasi khusus ( DAK). okupasi, obtalmologi, radiologi, THT) dan kecacingan. Membangun Pusat
Untuk mengoptimalkan pelayanan Modul tersebut siap diserahkan Penelitian dan Rumah Sakit Research
kesehatan, Departemen Kesehatan ke 13 dekan Fakultas Kedokteran di UNAIR, serta mengembangkan
meningkatkan kapasitas SDM nya sebagai bahan kuliah. Modul ini Rapid Test dan Vaksin Flu Burung.
melalui tugas belajar. Tahun 2008 diharapkan dapat mencetak dokter Disadari Pemerintah, bahwa untuk
telah dilakukan program tugas be- spesialis yang sesuai dengan kebutu- mewujudkan program pembangun
lajar sebanyak 700 orang terdiri dari han masyarakat. Tahun 2009 ini tim an kesehatan memang dibutuhkan
peserta baru 419 orang dan peserta akan menyelesaikan 10 modul baru semangat kerja keras dan pantang
residen sebanyak 281 orang. Pendidi- lagi. Berdasarkan modul tersebut mundur. Apalagi, tantangan dalam
kan dilaksanakan pada 13 FK/Univer- pemerintah akan memenuhi kebu- pembangunan kesehatan ke depan
sitas (UGM, UI, UNAIR, UNAND, UNDIP, tuhan dokter spesialis di Indonesia. tidak mudah. Adanya krisis finansial
UNHAS, UNIBRAW, UNPAD, UNS, UN- Dan untuk mendukung pemenuhan global, perubahan iklim, beban ganda
SRAT, UNSRI, UNUD dan USU). Tugas kebutuhan tersebut, pemerintah penyakit menular dan tidak menular,
belajar ini berlangsung sejak Juli 2008 memberikan beasiswa kepada 1.040 menjadi faktor yang harus dianti-
yang berasal dari 28 Provinsi. dokter spesialis. sipasi. Oleh karena itu, dibutuhkan
Terkait dengan peningkatan SDM Program Prioritas dan Terobosan Pemerintah yang bersih dan serius
melalui pelatihan, tahun 2008 telah Beberapa program prioritas pada mewujudkan cita-cita menyejah-
dilatih 9.923 bidan pengelola Pos tahun 2009 antara lain: Save Papua, terakan bangsanya, untuk meng-
kesehatan desa( Poskesdes) dari 32 pembinaan Dewan Kesehatan Rakyat, hadapi masalah pembangunan
Provinsi. Pada tahun yang sama juga penurunan angka kematian ibu dan kesehatan yang belum sesuai dengan
dilatih Tenaga Kesehatan Haji Indo- anak, pendistribusian tenaga kese harapan dan keinginan. l(pra)
10 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
11. Media Utama
RS ISLAM SAKINAH MOJOKERTO
LAYANI JAMKESMAS
K
Partisipasi swasta dalam mendukung ebanggaan dan
kebahagiaan layak
program pelayanan kesehatan Pemerintah dirasakan oleh
diperlihatkan RS Islam Sakinah, Mojoker
seluruh karyawan
dan direksi RS
to. ”Kami satu-satunya rumah sakit swas Islam Sakinah,
Mojokerto da-
ta di Kabupaten Mojokerto yang melayani lam peresmian gedung barunya
Jamkesmas,” kata salah satu karyawan
oleh Menteri Kesehatan, Dr. dr.
Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K), pada
Rumah Sakit Islam (RSI) Sakinah bangga. 17 Maret 2009 lalu. Bagaimana
tidak? Untuk pertamakalinya
bagi masyarakat Mojokerto, Jawa
Timur, seorang Menteri berkenan
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 11
12. Media Utama
Penandatanganan prasasti
peresmian Rumah Sakit
Islam Sakinah Mojokerto
oleh Menkes.
dokter spesialis dan Sub Spesialis.
Misi RSI Sakinah adalah “Memberikan Poliklinik spesialis yang disediakan
meliputi: penyakit dalam; anak;
Layanan Kesehatan Paripurna, kandungan kebidanan; bedah
umum; bedah tulang; bedah urologi;
Profesional, Keterbukaan dan paru; syaraf; jantung; THT; mata; gigi;
Kemandirian untuk Kemajuan dan konsultasi gigi. Rehabilitasi Medik,
Bedah Urologi, THT, Bedah Ortho-
Kesejahteraan Bersama”. pedi dan Radiologi merupakan
pelayanan unggulan.
meresmikan rumah sakit swasta 20,10 dan 10 tempat tidur. Dengan Misi RSI Sakinah adalah “Mem-
di daerahnya. Selain itu, pelayan demikian, RSI Sakinah merupakan berikan Layanan Kesehatan Pari-
an yang diberikan RSI Sakinah satu-satunya rumah sakit swasta di purna, Profesional, Keterbukaan dan
terhadap kalangan miskin juga Kabupaten Mojokerto yang diberi- Kemandirian untuk Kemajuan dan
mendapat apresiasi dari Ibu kan kepercayaan oleh pemerintah Kesejahteraan Bersama”“Kedepan
.
Menteri. ”Senang...., senang sekali menjadi rumah sakit rujukan bagi akan memprioritaskan terbentuknya
memperoleh pengakuan ini,” ujar pasien Jamkesmas (Jaminan Kese- ICCU yang mandiri dengan peralatan
seorang karyawan lagi. hatan masyarakat). yang canggih. Juga akan melakukan
RSI Sakinah Mojokerto berdiri Fasilitas rawat inap kelas III yang akreditasi 6 pelayanan,” jelas Direk-
diatas lahan kurang lebih 4,5 hektar. diperuntukan bagi masyarakat tur RSI Sakinah, dr. Sulaiman Rosyid,
Berdiri 2 Oktober 1990, melaksana- miskin sebanyak 15 kamar. Tiap-tiap MKes.
kan pembangunan pengembangan kamar dapat menampung rata-rata Saat peresmian RSI Sakinah,
tahap II sejak akhir 2007. Dengan 5 pasien. Adapun fasilitas pelaya- Menkes yang didampingi Bupati
selesainya pengembangan itu, kini nan gawat darurat 24 jam dileng- Mojokerto, H Suwandi, berpesan
RSI Sakinah mempunyai 122 tempat kapi dengan radiologi, laboratorium agar seluruh proses pendirian
tidur. Dari jumlah tersebut 72 (60%) dan ambulance. Rawat jalan buka 6 dan pengoperasian rumah sakit
diantaranya disediakan untuk ma- (enam) hari kerja dari Senin sampai mengikuti aturan yang berlaku.
syarakat miskin, selebihnya untuk dengan Sabtu. Menkes juga berharap agar RSI Saki-
Klas II, I dan VIP masing-masing, RSI Sakinah didukung oleh nah dapat melaksanakan akreditasi
12 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
13. Media Utama
Menkes meninjau
fasilitas Rumah Sakit
Islam Sakinah Mojokerto
didampingi Bupati Mo-
jokerto, H. Suwandi.
RS sebagai pengakuan yang diberi- bangan IPTEK. Lebih dari itu, rumah mengatakan bahwa, Pemerintah
kan Pemerintah kepada rumah sakit sakit harus lebih efektif dan sesuai Kabupaten Mojokerto telah meng
yang telah melaksanakan pelayanan (appropriate), tarif terjangkau dan alokasikan dana sebesar Rp 2,9 M
sesuai standar. Sebagai penerima menciptakan kepuasan pada semua untuk sekitar 7 ribu keluarga miskin.
rujukan diharuskan mampu menye- pihak. “Untuk mendukung pelayan “Dana tersebut digunakan untuk
diakan pelayanan sekunder/spesial- an kesehatan rumah sakit seperti membantu masyarakat miskin
istik yang bermutu. Disamping itu, itu, pada masa yang akan datang, dalam bidang kesehatan yaitu,
dalam penyediaan layanan harus hendaknya dapat menyusun renca- mereka yang tidak masuk dalam
mengikuti pedoman penyeleng- na pengembangan pelayanan yang daftar program Jamkesmas, jelas-
garaan rumah sakit yang telah mengacu pada kebijakan perumah- nya.
dikeluarkan Departemen Kesehatan. sakitan yang sudah ditetapkan, H Suwandi menjelaskan, selain RSI
Menkes juga berharap terjadi baik dari segi manajemen maupun Sakinah di Kabupaten Mojokerto ter-
pengembangan berbagai layanan pelayanan,” tegas Menkes. dapat dua RSD dan empat RS swasta
kesehatan karena hal tersebut Menkes juga berpesan kepada lain dengan kapasitas tempat tidur
merupakan salah satu bentuk Para Kepala Desa dan Lurah untuk seluruhnya berjumlah 675 tempat
kerjasama masyarakat dengan menyosialisasikan Jamkesmas di tidur.“Berbagai hambatan yang ada
Pemerintah dalam upaya penyedia daerahnya masing-masing. Lang- di dunia kesehatan baik sebagai
an pelayanan kesehatan. Kedepan, kah itu agar masyarakat juga turut dampak krisis global yang melanda
lanjut Menkes, rumah sakit ditun- mengawasi dan memantau kete- maupun kurang meratanya distribusi
tut memberikan pelayanan prima patan sasaran program Jamkesmas tenaga kesehatan hendaknya tidak
yang peka mengetahui kebutuhan di daerahnya. Pada kesempatan itu menyurutkan usaha, agar selalu
pelayanan di daerah Mojokerto, Menkes berjanji akan memberi- memberikan pelayanan kesehatan
fokus menyediakan kebutuhan, kan bantuan CT Scan kepada RSI terbaik kepada masyarakat,” jelas
kompetitif serta dapat menyedia Sakinah. Bupati. l(isti)
kan layanan baru sesuai perkem- Sementara itu, Bupati H Suwandi
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 13
14. Media Utama
Target Jamkesmas 2009:
Garap 76,4 juta Jiwa
Masyarakat Miskin
Sebanyak 76,4 juta jiwa masyarakat miskin menjadi target sasaran
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tahun 2009. Dari target terse
but, tinggal 18% yang belum terdaftar sebagai penerima Jamkesmas.
Diharapkan hingga bulan April 2009 seluruh pendataan selesai
dilakukan. Mereka yang belum terdaftar mayoritas berasal dari ka
langan gelandangan dan pengemis yang tempat tinggalnya selalu
berpindah-pindah.
S
ekretaris Jenderal
Depkes dr. Sjafii
Ahmad, MPH menga
takan kepada
wartawan usai mem-
buka acara Pertemuan
Midterm Pelaksanaan
Program Jamkesmas Tahun 2009
Tingkat Nasional di Bandung, 3 April
2009. Dikatakannya, sebetulnya
upaya pendataan telah dilakukan
terus menerus. Tugas ini diserahkan
kepada PT Askes. Data memang
belum optimal, tetapi perbaikan
terus dilakukan. Bagi anak telantar,
Caption pengemis dan gelandangan yang
belum teridentifikasi dan belum
mempunyai kartu Jamkesmas, yang
bersangkutan masih dapat dilayani
dengan menggunakan Surat Kete
14 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
15. Media Utama
Sesjen Depkes, dr. H. Sjafii
Ahmad, MPH membuka
pertemuan midterm pelak-
sanaan Jamkesmas.
rangan Tidak Mampu (SKTM) yang di bangun 1.000 tempat tidur” tambah
, pan kepesertaan Maskin melalui SK
keluarkan oleh Dinas Sosial setempat. dr. Sjafii. Bupati/Walikota di tiap-tiap kabupa-
Dr. Sjafii menambahkan, alokasi Jamkesnas adalah upaya Pemerin ten/kota seluruh Indonesia. Berdasar-
anggaran Jamkesmas tahun ini sebe- tah untuk memberikan jaminan kan database tersebut, dilakukan
sar Rp 4,6 trilyun terbagi menjadi Rp kesehatan kepada masyarakat miskin pencetakan dan pendistribusian
3,6 trilyun untuk rumah sakit dan Rp dan tidak mampu agar akses pelayan kartu peserta Jamkesmas. Dengan
1 trilyun untuk Puskesmas. Pemerin- an kesehatan bagi kelompok ma- dimilikinya database dan kartu kepe-
tah menanggung Rp 5.000 per bulan syarakat tersebut dapat terpenuhi. sertaan, sasaran Jamkesmas menjadi
setiap masyarakat miskin dan hampir Program ini telah berjalan sejak lebih pasti serta mengurangi ke-
miskin, dengan rincian Rp 4.000 per tahun 2005 dengan nama Askeskin mungkinan ketidaktepatan sasaran.
bulan untuk berobat ke RS dan Rp yang kemudian di tahun 2008 Kendalanya, sampai saat ini belum
1.000 per bulan untuk pelayanan berganti nama menjadi Jamkesmas. semua kartu dapat didistribusikan
kesehatan di Puskesmas. Pelayanan Pada penyelenggaraan Jamkesmas terutama pada gelandangan, penge-
kesehatan bagi pengguna Jamkes- dilakukan beberapa perubahan mis dan anak-anak terlantar yang
mas berlaku di Puskesmas seluruh dalam upaya pengendalian biaya, sulit di data, peserta pindah daerah,
Indonesia dan di 926 rumah sakit tanpa mengesampingkan pelayanan kelahiran baru, serta peserta yang
pemerintah dan rumah sakit swasta. kesehatan yang bermutu. telah meninggal dunia.
“Dengan jumlah orang miskin Dr. Sjafii menjelaskan, penyem-
sebanyak 76,4 juta jiwa, tentu RS purnaan dalam program Jamkesmas INA-DRG
pemerintah kekurangan tempat meliputi berbagai aspek yaitu aspek
tidur, oleh karenanya kita bekerja Kepesertaan, Pelayanan Kesehatan, Aspek Pelayanan Kesehatan
sama dengan RS swasta supaya Keuangan, serta aspek Organisasi Jamkesmas tahun 2009 menerapkan
bed-nya tambah. Kami juga aloka- dan Manajemen. Dalam penyem- INA-DRG. Melalui pola pembayaran
sikan dana untuk membangun RS purnaan Aspek Kepesertaan telah ini didorong Pemberi Pelayanan
yang khusus kelas III. Contohnya di disusun database kepesertaan secara Kesehatan (PPK) untuk lebih siap,
Sulawesi Selatan yang sedang mem- nasional yang didasari atas peneta- lebih efisien dan lebih efektif karena
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 15
16. Media Utama
rasionalisasi biaya yang tergam-
barkan dari terjadinya pelayanan
kesehatan yang terkendali. Kendala
terbesar pendanaan di tahun 2008
adalah terlambatnya pertanggung-
jawaban PPK.
Sementara penyempurnaan
dalam Aspek Organisasi dan Manaje-
men adalah dengan membentuk
Tim Koordinasi dan Tim Pengelola
Jamkesmas tingkat Provinsi/Ka-
bupaten/Kota. Ini menunjukkan
komitmen Pemerintah Daerah
dalam menanggung masyarakat
miskin yang tidak masuk dalam SK
Bupati/Walikota, menanggung biaya
Pelayanan kesehatan
peserta Jamkesmas.
transportasi dari daerah, malah ada
daerah yang telah mendanai untuk
seluruh penduduk di luar kuota.
Sayangnya, belum semua pemerin
tah daerah berkomitmen untuk
menjamin masyarakat di luar kuota
Jamkesmas. Hal ini menyebabkan
menjadi kurang harmonisnya pelak-
sanaan Jamkemas yang dibiayai oleh
APBN dan pengelolaan yang dibiayai
oleh APBD.
Dalam rangka mencapai keber-
hasilan program Jamkesmas diper-
lukan dukungan, komitmen, komu-
nikasi dan koordinasi dari berbagai
pihak termasuk pemerintah daerah.
Oleh karena itu, peran pemerin-
tah daerah sangat penting dalam
mendukung program Jamkesmas.
Antara lain dalam hal penetapan
sasaran Jamkesmas sesuai dengan
kriteria masyarakat miskin dan tidak
mampu, kontribusi dana APBD untuk
masyarakat miskin luar kuota, trans-
portasi rujukan, biaya akomodasi
pengendalian biaya dan peningkat nyalurkan dana langsung dari kas pendamping pasien yang dirujuk,
an mutu pelayanan sepenuhnya negara kepada Rumah Sakit dan dan sebagainya.
menjadi tanggung jawab PPK. Ken- Puskesmas untuk menjaga cash flow Untuk hal tersebut, ke depannya
dala dalam pelaksanaan INA-DRG RS. Pertanggungjawaban luncuran diperlukan kerjasama dan koordinasi
adalah masih kurangnya pemaha- ini telah ditetapkan mekanismenya yang lebih baik antara Pemerintah
man para dokter, dokter ahli serta dan harus melalui proses verifikasi Pusat dan Pemerintah Daerah, teru-
petugas administrasi rumah sakit oleh tenaga verifikator independen. tama dalam hal-hal yang berkaitan
mengenai program INA-DRG. Secara umum, dengan dilakukan dengan penyelenggaraan Jamkes-
Penyempurnaan dalam Aspek pemisahan fungsi verifikator dan mas. l(gi)
Keuangan dilakukan dengan me- pembayar, menunjukkan terjadinya
16 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
17. Peristiwa
Depkes
Tetapkan Langkah
Atasi Influenza H1N1
A
ncaman Influenza A H1NI tikan setidaknya sudah siap100 intesifikasi surveilans di pelabuhan
atau lebih dikenal dengan rumah sakit rujukan, obat-obatan, laut dan udara, terutama pelabu-
istilah flu babi (swine flu) ruang isolasi, petugas kesehatan han/bandara internasional, dan
ke Indonesia dihadapi yang trampil, dan prosedur diag- melakukan surveilans di masyarakat,
Departemen Kesehatan nosa dan terapi yang benar. termasuk rumors verifikasi
dengan menetapkan langkah dan Kebijakan Pemerintah keempat Tidak kalah penting yang kelima,
kebijakan yang diharapkan dapat adalah penguatan surveilans Epide- penguatan Laboratorium.Yakni deng
mencegah merebaknya virus yang miologi. Caranya dengan mengin- an mengintensifkan laboratorium re-
berasal dari Meksiko dan Amerika tensifkan surveilans Influenza Like gional dan melakukan pemenuhan
Serikat ini. Illness (ILI) di 20 puskesmas sentinel, reagensia . Terakhir, yang keenam
Ada enam langkah yang disia- mengintensifkan surveilans SARI di adalah menyelenggarakan program
gakan Pemerintah. Pertama, pen- 15 Rumah Sakit sentinel, menambah komunikasi Edukasi dan Informasi
guatan Kantor Kesehatan Pelabuhan lokasi sentinel ILI di 25 puskesmas (KIE). Seperti lazimnya aktivitas
(KKP). Seperti diketahui, Indonesia baru, menyiapkan surveilans Pneu- komunikasi, maka program yang
memiliki 48 kantor kesehatan pela- monia dan SARI di sarana kesehatan dijalankan , antara lain: pembuatan
buhan dan 25 diantaranya mempu- (Puskesmas Rumah Sakit, meng- spanduk di tempat-tempat umum,
nyai akses internasional. Oleh ka-
rena itu, harus ada upaya penguatan
yang dilakukan di kantor kesehatan
pelabuhan, seperti: memberlaku-
kan Health Alert Card, menerapkan
radio pratique, menyiapkan petugas
dalam memantau penumpang yang
datang, memasang thermal scan-
ner, menyiapkan alat pelindung diri
(APD), menyiapkan klinik di kantor
kesehatan pelabuhan dengan obat
dan perlengkapannya, dan menyiap-
kan sarana rujukan bila diperlukan
Kedua, penyiapan logistik teru-
tama obat dan alat pelindung diri.
Pengadaan logistik umpamanya,
dengan menyediakan obat tami-
flu dalam jumlah yang cukup serta
mendistribusikannya sampai di ting-
kat puskesmas. Ketiga, penyiapan
Rumah Sakit. Pemerintah memas
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 17
18. Peristiwa
pembuatan stiker/pamplet/brosur positif (konfirm) di Amerika Serikat.
dan media komunikasi lainnya, me- Sedangkan di Meksiko sebanyak 878
lakukan jumpa press dan pers release suspec kasus dan 60 diantaranya me-
secara berkala, memberikan penjela- ninggal dunia. Dari yang meninggal
san ke masyarakat melalui berbagai sebanyak 20 kasus dinyatakan positif
media massa cetak dan elektronik, flu babi.
dan pemberdayaan masyarakat WHO masih terus mengadakan
melalui desa siaga pertemuan yang membahas masalah
Enam kebijakan Pemerintah itu di- flu babi terkait dugaan penularan
Waspada sampaikan oleh Dirjen Pengendalian antar manusia dan sampai saat ini
Influenza H1N1 Penyakit dan Penyehatan Lingkung masih ditunggu perkembangannya.
an (P2PL) Depkes, Prof. Dr. Tjandra Sejauh ini WHO memperkirakan hal
Ditjen P2PL melalui surat Yoga Aditama, Sp.P., MARS. kepada ini sebagai public health emergency
edaran meminta kepada Kepala para wartawan di Makassar akhir of international concern (PHEIC) atau
Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala April 2009 dalam kegiatan simulasi masalah kesehatan yang memer-
UPT di lingkungan Ditjen P2PL penanggulangan episenter pandemi lukan kewaspadaan internasional dan
dan RS Vertikal melalui surat no- influenza. Menurut Prof. Dr. Tjandra belum ada travel warning.
mor: PM.01.01/D/I.4/1221/2009 Aditama, penyakit flu babi adalah Di sela-sela kegiatan Simulasi
untuk melakukan langkah-lang- penyakit influenza yang disebabkan Penanggulangan Simulasi Pandemi
kah sebagai berikut: oleh virus influenza A subtipe H1N1 Influenza, Prof Tjandra mengadakan
n Mewaspadai kemungkinan yang dapat ditularkan melalui bina- rapat dengan Kepala Kantor Keseha-
masuknya virus tersebut ke tang, terutama babi, dan ada kemung tan Pelabuhan seluruh Indonesia.
wilayah Indonesia dengan kinan penularan antarmanusia. Rapat bertujuan untuk meningkatkan
meningkatkan kesiapsiagaan Secara umum penyakit ini mirip kewaspadaan dengan mengaktifkan
di pintu-pintu masuk negara dengan influenza (Influenza Like Ill- dan memastikan thermal scanner
terutama pendatang dari ness-ILI) dengan gejala klinis: demam, bekerja dengan baik. Dengan meng
negara-negara yang sedang batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggo- aktifkan sistem yang ada diharapkan
terjangkit. rokan, napas cepat atau sesak napas, dapat memantau orang yang masuk
n Mewaspadai semua kasus mungkin disertai mual, muntah dan melalui bandar udara maupun pe-
dengan gejala mirip influ- diare. Virus H1N1 sebenarnya biasa labuhan laut. Selain itu, Prof Tjandra
enza (ILI) dan segera menelu- ditemukan pada manusia dan hewan juga memastikan upaya koordinasi
suri riwayat kontak dengan terutama babi, tetapi keduanya intensif dengan Rumah Sakit rujukan
binatang (babi) memiliki karakteristik yang berbeda. di tempat masing-masing.
n Meningkatkan kegiatan Begitu juga dengan virus flu burung Departemen Kesehatan kini juga
surveilans terhadap ILI dan H5N1 meskipun sama-sama virus telah berkoordinasi dengan Dirjen
pneumonia serta melapork- influenza tipe A. Peternakan Departemen Pertanian RI
an kasus dengan kecurigaan Cara penularan flu babi melalui untuk mengantisipasi penyebaran flu
ke arah swine flu kepada udara dan dapat juga melalui kontak babi melalui Tim Koordinasi yang su-
Posko KLB Direktorat Jender- langsung dengan penderita. Masa dah ada. Bahkan Tim Koordinasi yang
al PP dan PL dengan nomor inkubasinya 3 sampai 5 hari. Oleh sudah ada, yaitu Tim Penanggulang
telepon: (021) 4257125 karena itu, masyarakat dihimbau an Rabies Depkes dan Departemen
n Memantau perkembangan mewaspadainya, seperti halnya Pertanian, tugasnya diperluas men-
kasus secara terus menerus terhadap flu burung dengan menja- jadi Tim Terpadu Penanggulangan
melalui berbagai sarana yang ga perilaku hidup bersih dan sehat, Zoonotik, yakni penyakit yang dapat
dimungkinkan. menutup hidung dan mulut apabila menular dari hewan kepada manusia.
n Meningkatkan koordinasi bersin, mencuci tangan dengan sa- Dengan berbagai upaya pro-
dengan lintas program dan bun, setelah beraktivitas, dan segera aktif dan sinergis dari Departemen
lintas sektor serta menyebar- memeriksakan kesehatan apabila Kesehatan, Prof Tjandra berharap
luaskan informasi ke jajaran mengalami gejala flu. ancaman virus Influenza A H1N1 ke
kesehatan di seluruh Indone- Prof. Tjandra menyebutkan bahwa Indonesia dapat ditangani dengan
sia. sampai saat ini sebaran kasus 8 kasus sebaik-baiknya. l(smd/giri/Iw)
18 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
19. Peristiwa
Depkes Akan Gunakan
Kartu Pengenal Elektronik
D
epartemen Kesehatan KPE adalah Kartu Pegawai Nege n 6 digit berikut menunjuk-
kembali membuat ri Sipil Elektronik yang memuat kan tahun dan bulan peng
terobosan agresif di data secara elektronik dalam angkatan CPNS
bidang kepegawaian. microchips. KPE dibangun dengan n 1 digit berikut menunjukkan
Yang terbaru adalah menggunakan teknologi smart jenis kelamin
menjadi instansi pertama yang card dengan kapasitas 64 KB yang n 3 digit terakhir menunjukkan
menjalin kerja sama dengan memuat data PNS beserta kelu- nomor urut pegawai.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) arga yang menjadi tanggungan Ketika membuka Rakor Manaje-
dalam menerapkan Kartu Pegawai dalam daftar gaji serta dilengkapi men Kepegawaian, Sesjen Depkes
Elektronik (KPE). dengan sidik jari sebagai bukti mengatakan, mulai 1 April 2009,
Kerja sama ditandai penan- otentifikasi. seluruh pegawai negeri sipil (PNS)
datanganan Nota Kesepahaman Dalam KPE juga memuat Nomor di lingkungan Departemen Kese
(MoU) antara Sekretaris Jenderal Identitas Pegawai (NIP) baru PNS hatan Pusat dan Unit Pelaksana
Depkes dr. Sjafii Ahmad, MPH dan yang bersangkutan yang telah Teknis (UPT) Depkes di daerah-
Kepala BKN Dr. Edy Topo Ashari di dikonversi oleh BKN dari NIP lama daerah sudah menggunakan
Kantor Depkes medio Maret 2009 (9 digit) sesuai Peraturan Kepala Nomor Identitas Pegawai (NIP)
lalu. Penandatanganan dilakukan BKN No. 22 Tahun 2007. NIP baru baru. Dengan adanya NIP baru, ti-
usai pembukaan Rapat Koordinasi PNS terdiri dari 18 digit yang dak akan ada lagi manipulasi usia.
(Rakor) Manajemen Kepegawaian terdiri dari : Contohnya bagi PNS yang sudah
Depkes RI yang diikuti sekitar 300 n 8 digit pertama menunjukkan berumur 57 atau 58 tahun, tidak
pengelola kepegawaian Depkes tahun, bulan dan tanggal lahir bisa dimundurkan usianya satu
Pusat dan UPT Depkes di Daerah. CPNS/PNS atau dua tahun lebih muda.
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 19
20. Peristiwa
Selain itu, berdasarkan Per- sebagai instansi pusat pertama Bapertarum.
aturan Kepala Badan Kepegawaian yang berinisiatif menggunakan Pada saat ini layanan adminis
Negara (BKN)No. 22 tahun 2007 KPE untuk meningkatkan pelayan trasi kepegawaian sudah dilak-
tentang Nomor Identitas PNS, NIP an PNS. Dr. Edy Topo menyadari, sanakan secara online dengan se-
yang baru ini langsung menjadi pelayanan publik selama ini masih luruh UPT Depkes, dan khusus un-
identitas pada kartu pegawai. banyak dikeluhkan masyarakat, tuk proses administrasi kenaikan
Dengan identitas baru, maka tidak seperti tidak efisien, tidak efektif pangkat serta jabatan fungsional
ada lagi NIP ganda atau satu NIP dan tidak produktif. Karena itu, pada bulan Februari 2009 yang
dipakai oleh beberapa orang. sesuai UU No. 43 Tahun 1999 BKN lalu dilaksanakan secara online di
Kerja sama Depkes dan BKN baru sebagai instansi pembina kepega- tiga regional secara terpadu.
meliputi penerbitan dan penerapan waian bertekad mewujudkan PNS Dengan berlakunya sistem
KPE untuk pelayanan Tabungan yang profesional, disiplin, netral, kepagawaian yang baru, semua
Asuransi PNS (Taspen) dan Tabung akuntabel dan sejahtera. Untuk pegawai dapat mengakses taha-
an Perumahan (Bapertarum). mewujudkan hal itu, telah diba- pan proses penyelesaian kenaikan
Tetapi tidak tertutup kemungkinan ngun sistem informasi manajemen pangkat secara transparan dan
pemanfaatan KPE untuk otentifi- kepegawaian yang handal an- akutable melalui situs website Biro
kasi pelayanan kesehatan melalui tara lain melalui mesin anjungan Kepegawaian Depkes, ujar drg.
Askes, layanan produk perbankan, mandiri kepegawaian. Mustikowati.
KPE adalah platform elektronik yang mendukung
pelaksanaan e-governmnet dalam meningkatkan pelayanan,
pengawasan, dan pengendalian yang dapat diintegrasikan
dengan sektor lain.
Sesjen Depkes Sjafii Ahmad
layanan pemberian gaji, dan layan Alat ini sudah dipasang di drg. Mustikowati mengatakan,
an PNS lainnya. 12 Kantor Regional BKN untuk dari 47.900 PNS Depkes yang su-
Menurut Sesjen Depkes, KPE memberikan kenyamanan PNS dah ada konversi NIP-nya sebanyak
adalah wujud penyederhanaan yang membutuhkan data. Di mesin 44.207, masih ada sekitar 3.000-an
birokrasi yang didukung sistem itu, orang tidak perlu berurusan lagi termasuk dokter yang dipe-
kepegawaian yang akurat. KPE kemana-mana, cukup satu pintu. kerjakan di Puskesmas yang belum
adalah platform elektronik yang “Kalau dulu sering kita dengar mengisi PUPNS. Mungkin saja hal
mendukung pelaksanaan e-gov- ‘saya uruskan’ , itu buntutnya ini masih overlap dengan Pemda.
ernmnet dalam meningkatkan biasanya ada uang terima kasih, Dalam pertemuan tersebut
pelayanan, pengawasan, dan maka ungkapan itu mulai kita juga diserahkan SK CPNS 2008, SK
pengendalian yang dapat diinte- hilangkan, “ ujar Dr. Edy Topo. kenaikan pangkat dan SK Jabatan
grasikan dengan sektor lain. “Kartu Sementara itu, drg. Mustikowa- fungsional yang diterima secara
ini berfungsi multi guna yaitu: ti, M.Kes., Kepala Biro Kepega- simbolis oleh masing-masing
pelayanan gaji, pelayanan kese- waian Depkes melaporkan bahwa pengelola kepegawaian. “ Ini komit-
hatan, pensiun, hari tua, tabungan uji coba KPE telah dilakukan di men kami untuk mewujudkan
perumahan, transaksi perbankan RS Fatmawati sejak tahun 2007. pelayanan prima kepada pegawai.
dan layanan lainnya,” papar Sesjen Berbagai kendala teknis telah Dulu kenaikan pangkat April bisa
Depkes. ditemukan dalam uji coba, namun diterima Juli “, ujar drg. Mustikowa-
Dr. Edy Topo Ashari dalam sam- telah disempurnakan baik untuk ti. l(smd/yl)
butannya mengatakan, BKN mem- sistem perbankan, rumah sakit,
berikan apresiasi kepada Depkes pembayaran pensiun maupun
20 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
21. Peristiwa
Menkes sedang berbincang
dengan Prof. Dr. drh. C. A. Nidom,
Ketua Lab. flu burung Unair.
Kerjasama Depkes dengan Unair
Produksi Bibit Vaksin Flu Burung
V
irus Flu Burung strain Guna memiliki vaksin sendiri, De- sendiri.
Indonesia, menurut hasil partemen Kesehatan bekerja sama Laboratorium TDDC memiliki
penelitian di Australia, ter- dengan Universitas Airlangga (Unair) standar keamanan Bio Safety Level 3
bukti paling kuat di dunia, Surabaya membuat terobosan dalam (BSL 3). Ini sesuai dengan ketentuan
memiliki immugenitas pembuatan bibit (seed) vaksin Flu yang ditetapkan Centers for Disease
paling bagus, memiliki over protec- Burung untuk manusia. Kegiatan ini Control (CDC) and Prevention yang
tion paling besar dibandingkan virus akan dipusatkan di Fakultas Kedok- berpusat di Atlanta, Amerika Serikat
dari negara lain serta memiliki nilai teran Hewan (FKH) Unair. Untuk me- dimana penelitian virus flu burung
ekonomis yang tinggi di dunia. nunjang penelitian dan pembuatan strain H5N1 harus dilakukan di labo-
Dengan karakteristik virus yang vaksin ini, Depkes telah memberikan ratorium dengan standar keamanan
demikian unik, sudah seharusnya bantuan berupa laboratorium Tropi- biosafety lavel (BSL) 3.
Indonesia memiliki vaksin Flu Burung cal Disease Diagnostic Centre (TDDC) Laboratorium TDDC Unair nanti-
yang cocok dengan strain Indonesia dan peralatan penelitian yang nya digunakan untuk Pusat Pene-
sendiri. Impor vaksin dari produsen lengkap dan memadai. Dana yang litian dan produksi Vaksin (P3V),
asing dikhawatirkan belum tentu dikucurkan Depkes untuk proyek ini terutama vaksin flu burung yang se-
cocok untuk mengobati orang Indo- sebesar Rp 800 Miliar. Tenaga peneliti lama ini menjadi fokus penelitian di
nesia. di lab TDDC berasal dari FKH Unair Tropical Disease Centre (TDC) UNAIR
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 21
22. Peristiwa
dan sudah berjalan puluhan tahun di
UNAIR. TDC merupakan laboratorium Sejak kasus Flu Burung pada ma-
bantuan Universitas Tokyo Jepang, nusia ditemukan di Indonesia tahun
selama ini baru meneliti sebatas ka- 2005, Pemerintah telah melakukan
sus flu burung, belum pada pembuat berbagai upaya untuk menanggu-
an bibit vaksinnya.
langinya, diantaranya, restrukturi-
Laboratorium TDDC memiliki
spesifikasi berbeda dengan labo-
sasi industri perunggasan nasional
ratorium biasa. Ada 4 standar yang yaitu mengandangkan unggas yang
harus dipenuhi, yaitu standar mikro berkeliaran di pemukiman, memi-
biologis, cara-cara khusus, standar sahkan antara unggas dan manusia
keamanan peralatan dan standar dalam radius tertentu serta mela-
keamanan fasilitas laboratorium. rang ada lokasi peternakan di seki-
Dalam standar-standar tersebut tar pemukiman. Selain itu juga dilakukan Kampanye Tanggap
dicantumkan hal sederhana, seperti Flu Burung yang dilancarkan Komite Nasional Pengendalian
akses ke laboratorium yang sangat Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influen-
terbatas, kebersihan mereka yang
za (Komnas FBPI).
terlibat di laboratorium, penyedotan
reagensia harus menggunakan alat
bukan dengan mulut dan program tidak bisa keluar. riset yang hasilnya sama dengan ne-
pengendalian serangga serta tikus. Menkes menyatakan bahwa gara maju. Diharapkan dengan ada-
Dalam BSL 3 ini mempunyai tekanan pembuatan vaksin flu burung di nya BSL 3 ini dapat menanggulangi
negatif, sehingga barang kotor yang Unair menunjukkan bahwa Bangsa penyakit flu burung dan menekan
ada dalam ruangan tidak bisa keluar. Indonesia mandiri dan mampu dalam angka kematian akibat Avian Influ-
Hal ini untuk mencegah virus yang penanggulangan penyebaran virus enza ((AI) di Indonesia. l(resty)
digunakan dalam penelitian agar flu burung serta mampu membuat
22 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
23. Peristiwa
Menkes membuka pertemuan
Revitalisasi Program Bantuan Alat
Kesehatan Baloon dan Stent Bagi
Masyarakat di RS Jantung dan Pem-
buluh Darah Harapan Kita, Jakarta.
Progam Baloon dan
Stent Masih Terkendala
M
enkes Dr. dr. Siti Fadi- Sadikin – Bandung, RSUP H. Adam keempat, membuat dan me-
lah Supari, Sp. JP (K) Malik – Medan, RSUD Dr. Soetomo – nyampaikan laporan pelaksanaan
melalui Keputusan Surabaya, RSUP Dr. Kariadi – Sema- pelayanan secara berkala setiap
Menteri Kesehatan rang, RSUP Dr. Sardjito – Yogyakarta, tiga bulan kepada Direktur Jen-
No. 984/MENKES/ RSUP Dr. M. Djamil – Padang, RSUP deral Bina Pelayanan Medik Depkes
SK/VIII/2007 tanggal 28 Agustus Dr. Sanglah – Denpasar, RSUP Dr. melalui RS Jantung dan Pembuluh
2007 menetapkan 14 Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo – Makassar, Darah Harapan Kita selaku Pusat
penerima bantuan alat kesehatan RSUP Dr. Moh. Hoesin – Palembang, Jantung Nasional.
Baloon dan Stent untuk pelayanan RSUD Arifin Ahmad - Pekanbaru Rumah sakit penerima bantuan
kesehatan masyarakat. Tujuannya dan RSU H.A. Wahab Sjahranie wajib memberikan pelayanan
adalah agar orang miskin dan tidak – Samarinda. sesuai dengan standar profesi dan
mampu peserta Jamkesmas, PNS Kewajiban dan tanggung jawab standar operasional prosedur yang
dan para pensiunan PNS, TNI/Polri RS penerima bantuan setidaknya berlaku serta pedoman pelayanan
peserta Askes dan peserta Askes ada 4 hal. Pertama, menyimpan baloon dan stent yang ditetapkan
sosial lainnya mampu menjangkau dan menjaga mutu alat kesehatan oleh Menteri.
pelayanan jantung di rumah sakit baloon dan stent yang diterima. Setelah kurang lebih setahun
yang ditunjuk. Kedua, menggunakan alat kesehat- berjalan, pada tanggal 23 Maret
Ke-14 RS penerima bantuan an baloon dan stent sesuai dengan 2009 diselenggarakan Revitalisasi
adalah RS Jantung dan Pembuluh indikasi medik kebutuhan pasien. Program Bantuan Alat Kesehatan
Darah Harapan Kita, RSUPN Dr. Cip- Ketiga, mencatat ketersediaan dan Baloon dan Stent Bagi Masyarakat
to Mangunkusumo-Jakarta, RSUP penggunaan alat kesehatan baloon di RS Jantung dan Pembuluh Darah
Fatmawati – Jakarta, RSUP Dr. Hasan dan stent melalui registrasi khusus; Harapan Kita, Jakarta. Acara dibuka
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 23
24. Peristiwa
hatan setahun lalu menggulirkan
Rumah sakit penerima bantuan wajib program bantuan balloon dan stent
memberikan pelayanan sesuai dengan bagi masyarakat di 14 RS Pemerin
tah dan RS Pemerintah Daerah.
standar profesi dan standar operasional Program ini merupakan salah satu
prosedur yang berlaku serta pedoman terobosan dan bentuk komitmen
pemerintah yang berpihak kepada
pelayanan baloon dan stent yang rakyat, ujar Dr. Siti Fadilah.
ditetapkan Menkes. Karena itu, Menkes menyayang-
kan tingkat utilisasi pelayanan dan
sendiri Menkes Dr. dr. Siti Fadilah 32 yang dipakai sepanjang tahun pemanfaatan program bantuan
Supari, Sp. JP (K) yang dihadiri 2008. Begitu juga dengan power alat kesehatan balloon dan stent
sekitar 60 peserta dari RS penerima line baloon. Dari 350 yang diminta, ini oleh masyarakat di rumah sakit
bantuan. hanya 18 yang dipakai. Pada alat penerima bantuan masih rendah.
Dr. Nur Haryono, Sp.JP, Direktur biometrix des, dari 147 yang dimin Sementara itu ada kecenderungan
Penunjang Medis RS Jantung dan ta, hanya 3 yang digunakan. Data peningkatan kejadian penyakit jan-
Pembuluh Darah Harapan Kita kurang lebih serupa juga tercan- tung koroner di masyarakat yang
dalam laporannya mengatakan, tum dalam laporan RS Adam Malik. ditandai meningkatnya pelayanan
dari 14 RS penerima bantuan, baru Bagi Menkes, laporan itu amat intervensi non bedah dengan
5 rumah sakit yang memberikan janggal. Menkes menilai, tidak wa- Ballooning dan Stenting di Rumah
laporan kepada Depkes melalui jar apabila utilisasi alat kesehatan Sakit-Rumah Sakit Penerima Ban-
RS Jantung dan Pembuluh Darah dilaporkan amat rendah. Pasalnya, tuan.
Harapan Kita yaitu RS Jantung penderita jantung koroner di Oleh karena itu, setelah ber-
Pembuluh Darah Harapan Kita, masyarakat yang membutuhkan langsung lebih kurang satu tahun,
RS H. Adam Malik, RS Fatmawati, intervensi non bedah dengan perlu dilakukan evaluasi sampai
RS Cipto Mangunkusumo dan RS ballooning dan stenting melonjak seberapa jauh program ini dapat
Hasan Sadikin. Selain itu, dari lapo- tajam dari tahun ke tahun. “ Saat ini mencapai sasaran yang telah
ran yang masuk juga diakui masih penyakit jantung dan pembuluh ditetapkan. ”Saya ingin mendapat
rendah penyerapan penggunaan darah menjadi penyebab kematian informasi secara langsung dari
stent dan baloon di rumah sakit. nomor satu di Indonesia dan pe- rumah sakit penerima bantuan
Menurut dr. Nur Haryono, nyebab kecacatan utama pada usia mengenai segala permasalahan
rendahnya penyerapan tersebut produktif ” ujar Menkes.
, yang terkait dengan pelaksanaan
terjadi dikarenakan berbagai se- Menkes menambahkan, salah program bantuan alat kesehatan
bab. Antara lain, sosialisasi belum satu upaya penanggulangan balloon dan stent ” ujar Menkes.
,
maksimal, syarat pasien penerima penyakit jantung koroner adalah Menkes mengharapkan forum
bantuan masih ketat dan membi tindakan intervensi non bedah ba- Revitalisasi Program Bantuan Alat
ngungkan. Stent DES, BMS dan lonisasi (ballooning) dan pemasa- Kesehatan Balloon dan Stent bagi
Baloon yang didroping dari Depkes ran stent (stenting) pada pembuluh Masyarakat ini dapat dijadikan
disimpan di gudang farmasi. Selain darah koroner. Tindakan ini men- forum evaluasi dan mencari solusi
itu, intervensi tenaga dokter spe- jadi pilihan masyarakat, akan tetapi apabila ternyata dalam pelak-
sialis jantung di beberapa rumah biaya yang dibutuhkan sangat sanaannya di lapangan terjadi
sakit belum maksimal serta ukuran mahal sehingga tidak terjangkau kendala dan hambatan. “Seluruh
balon dan stent yang akan dipakai oleh sebagian masyarakat teru- jajaran Rumah Sakit terutama para
tidak dapat diramal. tama masyarakat miskin, dan tidak Dokter Spesialis Jantung dan Pem-
Cerminan rendahnya utilisasi mampu. Juga pensiunan pegawai buluh Darah yang memiliki kompe-
bisa dilihat dalam laporan peng- negeri sipil, pensiunan TNI/POLRI, tensi Diagnostik Invasif dan Inter-
gunaan alat kesehatan tahun 2008. veteran, dan peserta asuransi kese vensionist diminta untuk dapat
Di RS Jantung dan Pembuluh Darah hatan sosial lainnya mendukung pelaksanaan program
Harapan Kita, dari 500 gazele stent Untuk mengatasi hal itu, pemerin pemerintah yang berpihak kepada
yang diminta ke Depkes, hanya tah dalam hal ini Departemen Kese rakyat ini,” ujar Menkes.l(smd/yl)
24 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
25. StopPress
KOMENTAR ANDA,
APRESIASI KAMI
Kami mengundang pendapat /komentar
Anda tentang penampilan MediaKom
baru yang ada di tangan Anda. Masukan
dan pendapat Anda kami perlukan
untuk bahan evaluasi dan perbaikan
BERHADIAH majalah kita ke depan.
(
Dapatkan hadiah
dan souvenir
menarik!
Terbuka kesempatan bagi Anda yang ingin berpar- Pusat Komunikasi Publik
tisipasi memberikan pendapatnya. Kesempatan ini Gedung Departemen Kesehatan RI Blok A R 107
terbuka untuk seluruh pembaca. Bagi 5 penyumbang Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9
saran terbaik akan diberikan hadiah menarik. Jakarta 12950
Telepon: 021-5201590, 52907416 - 9
Persyaratan Ikut Kuis: Fax: 021- 5223002, 52960661, 52907421, 52921670
1. Isi formulir kuis, masukkan pendapat Anda Email: puskom.depkes@gmail.com atau
disertai formulir asli. Tanpa disertai dengan puskom.publik@yahoo.co.id
formulir dianggap batal.
2. Tulis penjelasan tentang pendapat Anda. PALING LAMBAT TANGGAL 30 Juli 2009
3. Kirim ke alamat redaksi MediaKom:
Desain dan perwajahan : Suka / Tidak Suka Rubrikasi / Isi : Suka / Tidak Suka
Alasan : .............................................................. Alasan : ..............................................................
.............................................................. ..............................................................
............................................................. ..............................................................
Usulan : ............................................................. Usulan : ..............................................................
.............................................................. ..............................................................
.............................................................. ..............................................................
Nama : No Telp/Email :
Unit :
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 25
26. Medika
Dalam tiga tahun
belakangan ini,
Pemerintah se
cara intensif ber
hasil mengobati
sebanyak 285.243
kasus Tuberkulo
sis (TB) dari ber
bagai jenis atau
meningkat 2,7%
dibanding dua ta
Tuberkulosis
hun sebelumnya.
Bagaimana strate
gi DOTS mem
bantu penang
di Indonesia gulangan penyem
buhannya?
P
enanggulangan penderitanya terus bertambah, pengobatan. Strategi ini di adopsi
Tuberkulosis (TB) terutama di negara-negara se- Indonesia sejak tahun 1995 dan
di Indonesia mu- dang berkembang dikembangkan secara bertahap.
lai dilaksanakan Pada dekade 80 an, WHO, Strategi DOTS terdiri dari: (1)
secara nasional IUATLD (International Union Against komitmen politis, (2) diagnosis
sejak tahun 1969. TB Lung Diseases), KNCV (Royal dengan pemeriksaan mikroskopis
Dengan diben- Netherlands TB Association) dan hapusan dahak, (3) pengobatan
tuknya unit TB di Departemen beberapa organisasi international dengan paduan Obat Anti TB
Kesehatan, sejak itu Pemerintah lain mengembangkan strategi (OAT) jangka pendek, (4) ke-
bersama-sama dengan organisasi Directly Observed Therapy (DOTS) tersediaan OAT, dan (5) pencata-
sosial dunia melakukan pember- yang berorientasi pada upaya tan pelaporan sesuai standar.
antasan dan pengobatan TB yang penyembuhan, bukan hanya Sejak tahun 1999 pengobatan
26 Mediakom No.XVII/APRIL/2009
27. Medika
CDR SR Jumlah Jumlah Keberhasilan
Tahun BTA (+)
(%) (%) Suspek Semua Kasus Pengobatan
2006 75,7 91 1.545.243 277.589 kasus 175.320 kasus 159.589 kasus
2007 69 88* 1.381.070 275.193 kasus 160.617 kasus 123.331 kasus
2008 69,7* - 1.448.733* 285.243 kasus* 160.752 kasus* -
∗
data sementara
Sumber data: Program Tuberkulosis, Depkes R.I(Tabel 1)
TB dengan strategi DOTS ini telah penderita yang berhasil ditemukan Untuk kasus TB Paru BTA positif
dilaksanakan di seluruh puskesmas dan diobati. yang menular, telah berhasil dite-
dan sekitar 30% di Rumah Sakit. Saat Saat ini hampir 3.500 desa telah mukan di tahun 2008 sebanyak
ini strategi DOTS juga mulai juga melaksanakan kegiatan yang 160.752 kasus, menurun dibanding
dikembangkan ke unit pelayanan merupakan inisiatif masyarakat desa. dua tahun sebelumnya sebanyak
kesehatan lain, termasuk keterliba- Keterlibatan pustu dan bidan desa 175.320 kasus.
tan klinik-klinik milik LSM seperti RS serta para kader PKK di beberapa Sedangkan TB anak, baru sejak
Muhammadiyah, Perdhaki, RS milik propinsi juga berkontribusi terhadap 2008 tercatat dalam sistem sur-
NU dan LSM lainnya. peningkatan penemuan dan kesem- veilans program. Kasus anak seba-
buhan penderita. nyak 27.989 kasus
Upaya dan Hasil Upaya percepatan/akselerasi Pertanyaan , bagaimana dampak
yang dilakukan dalam tiga tahun peningkatan penemuan penderita TB
Sejak strategi DOTS menjadi terakhir adalah dengan menemu- bagi penanggulangan TB nasional
strategi nasional penanggulangan kan kasus (terutama yang menular terhadap prevalence dan Incidence
TB di Indonesia, maka Departemen /Basil Tahan Asam (BTA) positif ) (angka kejadian TB di masyarakat).
Kesehatan telah berkomitmen sebanyak-banyaknya dan mengobati Prevalence survey yang dilak-
penuh dengan menyediakan obat serta menyembuhkannya. “Karena, sanakan di Indonesia pada tahun
anti tuberkulosis secara gratis bagi dengan cara inilah penularan di 1980an sampai 1990an dan yang
penderita TB yang dilayani di unit masyarakat dapat dikurangi dan di- terakhir pada tahun 2004 menun-
pelayanan DOTS. Sejak itu upaya tekan serendah-rendahnya,” jelasnya. jukkan kepada kita hasil dari upaya
untuk menemukan penderita TB dan Jadi, dalam tiga tahun terakhir, besar yang telah dilaksanakan deng
menyembuhkannya menjadi salah telah ditemukan dan diobati seluruh an semakin menemukan penderita
satu prioritas Depkes. kasus TB berbagai jenis sebanyak TB dan menyembuhkannya maka
Peningkatan penemuan pende- 285.243 kasus, meningkat 2.7% terjadi penurunan incidence dari 130
rita TB (Case Detection Rate = CDR) dibanding dua tahun sebelumnya ke 103 per 100.000 penduduk saat
terlihat dari makin meningkatnya sebanyak 277.589 kasus (lihat tabel 1). ini, yang berarti penularan penyakit
jumlah penderita yang ditemukan
dan disembuhkan dari tahun ke
tahun. Ini terlihat dari jumlah pe-
nemuan pada tahun sebelum 2004 Sejak tahun 1999 pengobatan TB dengan
jumlah penderita TB yang ditemukan strategi DOTS ini telah dilaksanakan di se-
hanya 155.000, sedangkan saat ini
adalah mencapai 275.000 penderita luruh puskesmas dan sekitar 30% di Rumah
dengan berbagai upaya peningkat Sakit. Saat ini strategi DOTS juga mulai juga
an akses kepada pelayanan keseha-
tan termasuk memingkatkan peran dikembangkan ke unit pelayanan kesehatan
serta masyarakat melalui kegiatan lain, termasuk keterlibatan klinik-klinik milik
kesehatan berbasis masyarakat dan
mengaktifkan para kader posyandu LSM seperti RS Muhammadiyah, Perdhaki,
untuk terlibat dalam penemuan RS milik NU dan LSM lainnya.
suspek penderita TB maka jumlah
No.XVII/APRIL/2009 Mediakom 27
28. Medika
Parade penelitian TB se-Indonesia
kejasama Depkes dengan De-
partemen Pulmonologi dan Ilmu
Kedokteran Respirasi FKUI-RS
Persahabatan, Jakarta.
TB di masyarakat semakin menurun, dapat mencapai target MDG pada didukung dengan adanya dana ope
sehingga risiko menjadi sakit TB waktunya. Secara nasional telah ter- rasional yang memadai yang menjadi
semakin berkurang. jadi penurunan prevalence penyakit tanggung jawab kabupaten/kota,
Penanggulangan TB menjadi TB sebesar 42% dibandingkan tahun dimana sampai saat ini dana bersum-
salah satu indikator keberhasilan 1990 an. ber bantuan hibah menjadi pendu-
MDG (Milenium Development Goal) Tantangan yang masih dihadapi kung utama kegiatan operasional
dimana pada akhir tahun 2015 kita adalah masih banyaknya penderita di kabupaten/kota serta propinsi.
harus dapat menurunkan burden of yang tidak menyelesaikan pengo- Penurunan penemuan penderita
the disease, sedikitnya separuh (50%) batan sampai tuntas (6-8 bulan), pada tahun 2007 merupakan dampak
dari kondisi 1990an. Hasil Prevalence terutama bila penderita ini dilayani dari berkurangnya dana operasional
survey menunjukkan kepada kita unit pelayanan kesehatan non DOTS. sehingga memperlambat upaya ak-
bahwa kita sudah pada jalur untuk Selain itu upaya akselerasi ini harus selerasi penemuan penderita. l(gi)
Insidens Kasus TB Baru BTA Positif
128,7
130 126 122
125
128 127 118
120
115
115
110
107
110
Insidenskasusbar uBTA+per 100.000 penduduk 105 103
105
101
100
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
28 Mediakom No.XVII/APRIL/2009