1. Mata Kuliah Manajemen Berbasis Kelas
Kelompok 9 (Kelas 4B) Page 1
MENJELASKAN PENDEKATAN PAIKEM DALAM UPAYA
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
Dosen Pembimbing : dr. Suharno, M.Pd.
Anggota Kelompok 9:
Marsha Ainul Qolbi K7111119
Noor Fitriani Jayanti k7111139
Okthina Damaryanti K7111150
KELAS 4B
ABSTRAK
Untuk meningkatkan mutu pendidikan kita perlu melihat dari banyak sisi.
Telah banyak pakar pendidikan mengemukakan pendapatnya tentang faktor
penyebab dan solusi mengatasi kemerosotan mutu pendidikan di lndonesia.
Dengan masukan ilmiah ahli itu, pemerintah tak berdiam diri sehingga tujuan
pendidikan nasional tercapai. Dalam persfektif makro banyak faktor yang
mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya faktor kurikulum, kebijakan
pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar,
aplikasi metode, strategi dan pendekatan pendidikan yang mutakhir dan modern,
metode evaluasi pendidikan yang tepat, biaya pendidikan yang memadai,
manajemen pendidikan yang dilaksanakan secara profesional, sumber daya
manusia para pelaku pendidikan yang terlatih, berpengetahuan, berpengalaman
dan profesional (Hadis dan Nurhayati, 2010:3).
Pendidikan penting bagi siapa saja bukan hanya anak-anak namun semua
orang juga membutuhkan pendidikan. Pendidikan bisa didapatkan di bangku
sekolah, pendidikan non formal lainnya maupun di organisasi. Apapun pendidikan
yang ditempuh pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan
seseorang dari tidak tahu menjadi tahu dan mengerti. Mutu pendidikan sangat
tergantung dari program pendidikan yang dilaksanakan. Bukan hanya itu
pendidikan bermutu bisa didapatkan bila tenaga pengajar benar-benar bisa
melaksanakan program pendidikan dengan baik. Agar negara kita tidak kalah
dengan negara tetangga tentu saja pemerintah harus meningkatkan mutu
pendidikan yang ada. Pendidikan di Indonesia masih tergolong menengah ke
bawah karena sistem, pendekatan pendidikan dan sarana yang kurang memadai.
Mutu pendidikan yang baik akan melahirkan generasi muda yang baik pula.
Bila generasi muda memiliki pendidikan yang baik mereka bisa membangun
negara dengan baik dan tidak ketinggalan zaman. Pendidikan sangat diperlukan
untuk kemajuan suatu bangsa. Bila bangsa kita memiliki mutu pendidikan yang
baik, perekonomian dan segala aspek pemerintahan bisa dijalankan dengan baik
2. Mata Kuliah Manajemen Berbasis Kelas
Kelompok 9 (Kelas 4B) Page 2
pula namun bila generasi penerus pendidikannya kurang, negara kita bisa dijajah
lagi oleh bangsa lain. Pendidikan di Indonesia bisa ditempuh dengan tiga cara
yaitu pendidikan formal, nonformal maupun informal.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang ditempuh oleh manusia pada dasarnya merupakan upaya
untuk meningkatkan pengetahuan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu dan
mengerti. Mutu pendidikan sangat tergantung dari program pendidikan yang
dilaksanakan. Bukan hanya itu pendidikan bermutu bisa didapatkan bila tenaga
pengajar benar-benar bisa melaksanakan program pendidikan dengan baik. Agar
negara kita tidak kalah dengan negara tetangga tentu saja pemerintah harus
meningkatkan mutu pendidikan yang ada. Pendidikan di Indonesia masih
tergolong menengah ke bawah karena sistem dan sarana yang kurang
memadai.Mutu pendidikan yang baik akan melahirkan generasi muda yang baik
pula. Bila generasi muda memiliki pendidikan yang baik mereka bisa
membangun negara dengan baik pula dan tidak ketinggalan zaman.
Dalam proses pembelajaran tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah
pendekatan pembelajaran dan pendekatan pendidikan. Jenis-jenis dari pendekatan
dalam pembelajaran pun beraneka ragam, contohnya yaitu pendekatan
PAIKEM(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Menyenangkan), Pendekatan
Kooperatif. Masing-masing dari pendekatan pembelajaran tersebut memiliki
keunggulan dan kekurangan masing-masing. Dari beberapa pendekatan
pembelajaran tersebut yang sedang gencar dibicarakan yaitu pendekatan
PAIKEM.
Di balik gencar-gencarnya membicarakan hal tersebut, sayangnya istilah
tidak sesuai dengan pelaksanaan di kenyataan. Diadakannya variasi dalam
pendekatan dalam pembelajaran, salah satunya yaitu agar mutu pendidikan dapat
meningkat. Hal yang disayangkan di luar sana tidak semua guru atau calon guru
sudah paham mengenai apakah itu konsep pendekatan PAIKEM. Beberapa dari
mereka baru sebatas tahu, dalam penerapannya mungkin juga kurang maksimal.
Maka dari itu dalam paper ini akan dibahas mengenai konsep pendekatan
PAIKEM, kemudian cara mengimplementasikan penedekatan PAIKEM dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan, serta akan dibahas juga mengenai implikasi
dari pendekatan PAIKEM dalam peningkatan mutu pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam paper ini yaitu
sebagi berikut:
1. Bagaimanakah konsep dari pendekatan PAIKEM?
2. Bagaimanakah implementasi pendekatan PAIKEM dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan?
3. Apakah implikasi dari pendekatan PAIKEM dalam peningkatan mutu
pendidikan?
3. Mata Kuliah Manajemen Berbasis Kelas
Kelompok 9 (Kelas 4B) Page 3
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan dalam paper ini yaitu
sebagai berikut:
1. Mengetahui konsep dari pendekatan PAIKEM.
2. Mengetahui implementasi pendekatan PAIKEM dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan.
3. Mengetahui implikasi dari pendekatan PAIKEM dalam peningkatan
mutu pendidikan.
PEMBAHASAN
A. Konsep Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan
Menyenangkan (PAIKEM)
Proses belajar mengajar merupakan sebuah proses interaksi yang
menghimpun sejumlah nilai (norma) yang merupakan substansi, sebagai
medium antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan. Sebagai guru,
tugasnya tidak hanya mengajar tetapi juga belajar memahami suasana
psikologis siswanya dan kondisi kelas. Dalam mengajar, guru harus
memahami gaya-gaya belajar siswanya sehingga kerelavansian antara gaya-
gaya mengajar guru dan siswa akan memudahkan guru menciptakan interaksi
edukatif dan kondusif.
Dalam proses edukatif guru harus berusaha agar siswanya aktif dan
kreatif secara optimal. Guru tidak harus terlena dengan menerapkan gaya
konvensional. Karena gaya mengajar seperti ini tidak sesuai dengan konsepsi
pendidikan modern. Pendidikan modern menghendaki siswa lebih aktif dalam
kegiatan interaktif edukatif. Guru bertindak sebagai fasilitator dan
pembimbing sedangkan siswa aktif dalam belajar. Semakin aktif dan kreatif
siswa, maka suasana belajar akan semakin menyenangkan, sehingga proses
belajar tidak ada paksaan, dengan rasa sukarela itu, stekeholder dari
pendidikan itu akan semakin mudah untuk diajak meningkatkan mutu
pendidikan.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan guru dalam proses belajar
mengajar seperti memahami prinsip-prinsip proses belajar mengajar,
menyiapkan bahan dan sumber belajar, memilih metode yang tepat,
menyiapkan alat bantu pengajaran, memilih pendekatan, dan mengadakan
evaluasi. Semua kegiatan yang dilakukan guru harus didekati dengan
pendekatan sistem, sebab pengajaran adalah suatu sistem yang melibatkan
sejumlah kompenen pengajaran dan semua komponen tersebut saling
berkaitan dan saling menunjang dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran
serta peningkatan mutu pendidikan.
Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan oleh guru selaku pendidik
adalah pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan). Aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
merupakan merupakan salah satu model pembelajaran yang ideal. Dengan
pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
(PAIKEM), siswa dapat mendapatkan ide-ide sendiri dalam pembelajaran
4. Mata Kuliah Manajemen Berbasis Kelas
Kelompok 9 (Kelas 4B) Page 4
berlangsung dengan pendekatan lingkungan sekitar. Begitu pula guru dengan
berbagai ide segar dan menarik yang dilengkapi dengan contoh praktis untuk
diterapkan dalam pembelajaran.
Pemahaman mengenai PAIKEM ini diharapkan dapat membantu guru
memfasilitasi pembelajaran siswa dengan lebih bermakna. Meskipun yang
diharapkan pertama dan utama adalah keaktifan dan kekreatifitasan peserta
didik, namun sebenarnya guru pun dituntut untuk aktif dan kreatif. Agar
pembelajaran model ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sudah
tentu guru harus merancang pembelajaran dengan baik, melaksanakannya,
dan akhirnya menilai hasilnya.
Sebuah istilah untuk menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Disebut demikian karena
pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan peserta didik,
mengembangkan kreativitas sehingga proses pembelajaran efektif dalam
suasana menyenangkan. Pembelajaran tersebut juga dikenal dengan nama
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).
Selain itu, PAIKEM juga memungkinkan siswa melakukan kegiatan
yang beragam untuk mengembangkan sikap, pemahaman, dan
keterampilannya sendiri dalam arti tidak semata-mata disuapi guru. Artinya
pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM mengutamakan proses
pembelajaran yang bersifat student center. Student center mengandung
pengertian pembelajaran menerapkan strategi pedagogi mengorientasikan
siswa kepada situasi yang bermakna, kontekstual, dunia nyata dan
menyediakan sumber belajar, bimbingan, petunjuk bagi pembelajar ketika
mereka mengembangkan pengetahuan tentang materi pelajaran yang
dipelajarinya sekaligus keterampilan memecahkan masalah. Paradigma yang
menempatkan guru sebagai pusat pembelajaran (teacher center) dan siswa
sebagai objek, seharusnya diubah dengan menempatkan siswa sebagai subjek
yang belajar secara aktif membangun pemahamannya (Learning) dengan
jalan merangkai pengalaman yang telah dimiliki dengan pengalaman baru
yang dijumpai. Pengalaman nyata dari lingkungan sekitar menunjukkan
bahwa minat dan prestasi siswa dalam bidang sains meningkat secara drastis
pada saat mereka dibantu untuk membangun keterkaitan antar informasi
(pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah mereka
miliki atau mereka kuasai.
Pembelajaran hendaknya dimulai dari masalah-masalah aktual, otentik,
relevan dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang berbasis subjek
seringkali tidak relevan dan tidak bermakna bagi siswa sehingga tidak
menarik perhatian siswa. Pembelajaran yang dibangun berdasarkan subjek
seringkali terlepas dari kejadian aktual di masyarakat. Akibatnya siswa tidak
dapat menerapkan konsep/teori yang dipelajarinya di dalam kehidupan nyata
sehari-hari. Dengan pembelajaran yang dimulai dari masalah maka siswa
belajar suatu konsep atau teori dan prinsip sekaligus memecahkan masalah.
Dengan demikian sekurang-kurangnya ada dua hasil belajar yang dicapai,
yaitu jawaban terhadap masalah (Produk) dan cara memecahkan masalah
(proses).
Pendekatan pembelajran PAIKEM ini merupakan trend pembelajaran
saat ini. Pembelajaran dengan pendekatan ini dapat dilakukan dengan
5. Mata Kuliah Manajemen Berbasis Kelas
Kelompok 9 (Kelas 4B) Page 5
menerapkan berbagai metode pembelajaran dan dapat dilakukan dengan
menerapkan berabagai alat bantu yang tersedia.
Pembelajaran aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran
guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif
bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang
merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun
pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran informasi
atau pengetahuan dari guru belaka. Jika pembelajaran tidak memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif, maka pembelajaran
tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari peserta didik
sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang
mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Aktif di sini bersifat fisik maupun mental. Artinya, aktif dalam
mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan yang satu dengan
yang lain, mengkomunikasikan ide/gagasan, mengemukakan bentuk
representasi yang tepat, dan menggunakan semua itu untuk memecahkan
masalah.
Pembelajaran inovatif dimaksudkan pembelajaran bisa mengadaptasi
dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan
kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah
menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di
kelas. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan
dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya
mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya
saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan
menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory
atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus
disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak
kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya
membangun rasa percaya diri siswa.
Pembelajaran kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan
belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
peserta didik, juga siswa dapat menjadi kreatif dalam proses
pembelajarannya. Artinya, siswa kretaif dalam memahami masalah,
menemukan ide yang terkait, mempresentasikan dalam bentuk lain yang lebih
mudah diterima, dan menemukan kesenjangan yang harus diisi untuk
memecahkan masalah. Konsep merencanakan pemecahan masalah adalah
alur pemecahan pada memikirkan macam-macam strategi yang mungkin
dapat digunakan untuk memecahkan masalah, memilih strategi atau gabungan
strategi yang paling efektif dan efisien, dan merancang tahap-tahap eksekusi.
Pembelajaran menyenangkan adalah suatu pembelajaran yang
mempunyai suasana yang mengasyikkan sehingga perhatian peserta didik
terpusat secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time
on task”) tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian
terbukti meningkatkan hasil belajar.
Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses
pembelajaran tidak efektif. Maksudnya, tidak menghasilkan apa yang harus
dikuasai peserta didik (kompetensi) setelah proses pembelajaran berlangsung,
6. Mata Kuliah Manajemen Berbasis Kelas
Kelompok 9 (Kelas 4B) Page 6
sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus
dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif,
maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain. Jadi, efektif artinya
berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan.
Pada pendekatan PAIKEM, peran guru sangat penting. Guru dapat
berfungsi sebagai fasilitator, motivator, dan pencipta suasana yang aktif,
kreatif, efektif dan juga menyenangkan. Guru aktif memantau kegiatan
belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang
menantang, mempertanyakan gagasan siswa. Jika kondisi ini terjadi, maka
siswa akan bisa menjadi aktif. Artinya, siswa dapat secara aktif membangun
konsep, bertanya, bekerja, terlibat, dan berpartisipasi, menemukan dan
memecahkan masalah, mengemukakan gagasan dan mempertanyakan
gagasan.
Di samping itu, guru harus kreatif, artinya guru dapat mengembangkan
kegiatan yang menarik dan beragam, membuat alat bantu belajar,
memanfaatkan lingkungan, mengelola kelas dan sumber belajar untuk
mencapai hasil belajar yang diinginkan. Guru harus mengembangkan suatu
proses pembelajaran yang efektif, yaitu pembelajaran yang dilakukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yaitu terapainya kompetensi siswa.
Pembelajaran menyenangkan adalah kegiatan belajar yang menarik,
menantang, meningkatkan motivasi peserta didik, mendapatkan pengalaman
secara langsung, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan
masalah, serta tidak membuat peserta didik takut. Peserta didik senang belajar
berarti mengkondisikan peserta didik untuk berani mencoba/berbuat, berani
bertanya, berani mengemukakan pendapat/ gagasan, berani mempertanyakan
gagasan orang lain, sebagaimana empat pilar pendidikan yang dicanangkan
UNESCO. Menurut UNESCO, pembelajaran harus berorientasi pada
“learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live
together”.
Pembelajaran yang menyenangkan bukan semata-mata pembelajaran
yang menjadikan siswa tertawa terbahak-bahak, melainkan sebuah
pembelajaran yang di dalamnya terdapat kohesi yang kuat antara guru dan
peserta didik dalam suasana yang sama sekali tidak ada tekanan, baik fisik
maupun psikologis. Jika pembelajaran berada dalam kondisi tekanan, maka
akan mengerdilkan pikiran siswa, sedangkan kebebasan apapun wujudnya
akan dapat mendorong terciptanya iklim pembelajaran (learning climate)
yang kondusif.
Dalam konsep pembelajaran kontekstual (contextual learning), ruh
pembelajaran terletak pada bagaimana hubungan antara guru dan peserta
didik dapat dijalin dengan pendekatan didaktik metodik yang
bernuansa”pedagogis”. Artinya, interaksi antara guru dan siswa tidak terjalin
dengan komunikasi yang “kaku” seperti orang yang serba tahu dengan siswa
yang serba tidak tahu.
PAKEM mengambarkan hal-hal sebagai berikut:
1. Peserta didik terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar
melalui berbuat.
7. Mata Kuliah Manajemen Berbasis Kelas
Kelompok 9 (Kelas 4B) Page 7
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara untuk
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan,
dan cocok bagi peserta didik.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang
lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.
4. Guru menerapkan strategi pembelajaran yang lebih kooperatif dan
interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong peserta didik untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan
melibatkam peserta didik dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Upaya yang pernah diajukan dalam peningkatan mutu pendidikan ada
beberapa hal diantaranya:
a) Perubahan kurikulum belajar
Kurikulum merupakan dasar atau jadwal pendidikan yang akan diajarkan
oleh guru kepada peserta didiknya. Perubahan kurikulum ini bisa
meningkatkan pendidikan namun dengan perubahan kurikulum ini kadang
menimbulkan kontroversi bagi semua orang. Perubahan kurikulum ini harus
dipertimbangkan dengan matang agar peserta didik dan pendidik bisa
melaksanakannya dengan baik.
b) Peningkatan mutu guru
Peningkatan mutu guru bisa dilakukan dengan penyeleksian guru
pendidik sebelum mereka mengajar pada suatu sekolah. Dengan adanya
seleksi yang tepat ini diharapkan guru benar-benar merupakan tenaga pilihan
yang bisa membimbing muridnya dengan baik.
c) Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Pada intinya bantuan ini dirancang pemerintah untuk membantu sekolah
yang tidak mampu agar bisa menyediakan sarana dan prasarana pendidikan
yang layak dan dibutuhkan siswa didiknya. Namun kadang program ini
disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga
penyampaiannya masih belum optimal.
d) Bantuan Khusus Murid (BKM)
Program pemerintah ini khusus untuk membantu biaya bagi murid yang
tidak mampu agar bisa mengenyam pendidikan sama seperti anak lainnya.
e) Sarana pendidikan yang maju
Bila mutu pendidikan di negara kita ingin maju maka sarana dari
pendidikan tersebut harus ditingkatkan lebih baik lagi. Bila sarana pendidikan
bagus dan modern maka siswa bisa melaksanakan pendidikan dengan
nyaman. Kenyamanan mereka itulah yang menjadi kunci kesuksesan dalam
proses belajar.
f) Pemerataan pendidikan
Pendidikan tidak hanya untuk mereka yang berada di kota namun
didaerah terpencil juga harus mendapatkan pendidikan yang layak. Inilah
yang menjadi tugas pemerintah untuk pemerataan pendidikan di semua
wilayah.
8. Mata Kuliah Manajemen Berbasis Kelas
Kelompok 9 (Kelas 4B) Page 8
B. Implementasi Pendekatan PAIKEM Dalam Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan
a) Pembelajaran B. Inggris Efektif dan Menyengangkan
Pembelajaran Bahasa
Inggris di SMP 1 Jakenan,
Pati, efektif dan sangat
menyenangkan. Guru
mengajak siswa untuk
menyusun banyak
pertanyaan untuk minta
izin. Setelah siswa menulis
pertanyaannya di papan
tulis, Bu Herni, gurunya
memberi evaluasi
pertanyaan tersebut.
b) Pemecahan Masalah Matematika
Siswa di MTs Negeri Banyuwangi diberi soal:
Ayam besar dan ayam kecil ditimbang
bersama beratnya 4Kg
Ayam sedang dan ayam kecil ditimbang
bersama beratnya 3Kg
Ayam besar dan ayam sedang
ditimbang bersama beratnya 5Kg
Berapa beratnya setiap ayam?
Siswa harus mencari pemecahan soal ini sendiri. Selanjutnya beberapa
siswa diminta memberi penjelasan pemecahannya. Di gambar di sebelah bawah
Lukman Hakim siswa MTsN Banyuwangi menjelaskan pemecahannya. Sangat
penting bagi anak belajar mencari pemecahan sendiri daripada ditunjuk oleh guru,
apalagi belajar bahwa ada beberapa cara untuk memecahkan masalah yang sama.
Ini adalah keterampilan yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
c) Mengamati, Mengambar dan Menjelaskan Bagian Bunga
Anak kelas 4 di SD Sonorejo, Pati
ditugasi untuk mengamati,
membandingkan, menggambar dan
mendeskripsikan berbagai bunga.
Gambar samping ini Bapak Sulistyono
guru kelas 4 mengamati anak menulis.
Di gambar sampingnya ada hasil
karya salah satu anak namanya Heni.
9. Mata Kuliah Manajemen Berbasis Kelas
Kelompok 9 (Kelas 4B) Page 9
Dalam suatu gagasan atau rencana atau pelaksanaan pasti tidak lepas dari
kendala atau hambatan. Dalam pengimplementasian pendekatan PAIKEM ini juga
terdapat beberapa kendala, yaitu sebagai berikut:
a) Ada siswa yang kurang bisa berkomunikasi dengan temannya dan ada
siswa yang ramai saat diskusi.
b) Kurangnya jumlah LCD yang digunakan oleh guru untuk memaparkan
materi dalam bentuk power point (kurangnya sarana dan prasarana)
Dalam sebuah masalah tentunya ada upaya untuk mengatasi masalah-
masalah itu. Dari kendala-kendala di atas, upaya untuk mengatasi kendala dalam
pengimplementasian pendekatan PAIKEM yaitu sebagai berikut:
a) Guru memberi perhatian lebih kepada siswa yang kurang bisa
berkomunikatif dengan temannya dan bagi siswa yang ramai guru
langsung menghampirinya untuk dikondisikan.
b) Guru harus memesan LCD di bagian perlengkapan jauh hari sebelumnya
sehingga mengetahui apakah akan menggunakan ruang media atau
membawa LCD ke ruang kelas dan bila terpakai semua maka guru harus
mencari hari lain untuk menggunakannya. Jadi intinya perlu adanya
tindakan diagnosa permasalahan lebih dini, sehingga di saat dibutuhkan
sarana dan prasarana tersedia.
C. Implikasi dari Pendekatan PAIKEM Dalam Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan , terdapat implikasi-implikasi dari
pendekatan PAIKEM. Implikasi dari pendekatan PAIKEM dipengaruhi oleh berbagai
komponen, di antaranya: guru, kepala sekolah, orang tua siswa, komite sekolah,
masyarakat, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Departemen Pendidikan Nasional.
Keseluruhan komponen pendukung tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda
berdasarkan tugas dan fungsinya, akan tetapi antarpelbagai komponen itu memiliki
keterkaitan yang sangat erat. Artinya, dukungan mereka merupakan dukungan integral
yang seharusnya dilakukan agar peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dapat
tercapai.
1. Guru
Guru memiliki pengaruh dan peran yang sangat penting dalam
meningkatkan pembelajaran di sekolah. Menurut Nurkholis (2005), peran guru
dalam MBS adalah sebagai rekan kerja, pengambil keputusan dan
pengimplementasi program pembelajaran. Berkaitan dengan program
implementasi program pembelajaran disebutkan bahwa guru harus memiliki
pengetahuan tentang pembelajaran dan kurikulum.
2. Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan faktor kunci dalam mendukung keberhasilan
pendidikan di suatu sekolah. Artinya, kepala sekolah merupakan komponen yang
paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Sebelumnya
telah dijelaskan bahwa kepala sekolah dapat berperan sebagai edukator, manajer,
administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator.
3. Orang Tua Siswa
10. Mata Kuliah Manajemen Berbasis Kelas
Kelompok 9 (Kelas 4B) Page 10
Orang tua sebagai komponen pendukung dalam PAIKEM, mungkin dirasa
janggal oleh kita. Keikutsertaan orangtua dalam proses pendidikan anak di
sekolah sangatlah penting. Keterlibatan orang tua di dalam pembelajaran dapat
dilakukan di rumah dan di sekolah
4. Komite Sekolah
Peran dari komite sekolah yaitu advisory agency (pemberi pertimbangan),
supporting agency (pendukung kegiatan layanan pendidikan), controlling agency
(pengontrol kegiatan layanan pendidikan), dan mediator, penghubung, atau pengait
tali komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah.
Komite sekolah berkedudukan sebagai mitra untuk peningkatan mutu
pendidikan di sekolah. Dalam konteks ini, komite sekolah dapat membantu
penyelenggaraan proses pembelajaran, manajemen sekolah, kelembagaan sekolah,
sarana dan prasarana sekolah, pembiayaan pendidikan, dan mengkoordinasikan
peran serta masyarakat.
5. Masyarakat
Dukungan masyarakat terhadap pembelajaran PAIKEM dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu bentuk dukungan yang sangat
efektif adalah melalui pemberlakuan jam belajar di lingkungan masyarakatnya.
6. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mempunyai peran yang besar dalam
mensukseskan MBS di sekolah dan juga implementasi program-program yang
dikembangkan di sekolah yang tertuang di dalam Rencana Pengembangan
Sekolah. Dukungan Dinas Pendidikan kepada sekolah merupakan bagian yang
tidak terpisahkan di dalam kerangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
7. Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional mempunyai peran yang besar di dalam
mensukseskan MBS di sekolah dan program-program yang dikembangkan di
sekolah. Dukungan Depdiknas kepada sekolah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan di dalam kerangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah,
kabupaten, dan nasional.
Jika beberapa komponen di atas saling bersinergi dan saling melengkapi,
maka mutu pendidikan yang kita dambakan dapat tercapai. Implikasi yang lain
yaitu pembelajaran akan semakin baik, dan keterampilan siswa meningkat.
PENUTUP
A. Simpulan
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan. Aktif maksudnya, proses pembelajaran harus
menciptakan suasana yang dapat mendorong peserta didik aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Inovatif artinya adanya
pembaharuan daru yang sudah ada. Kreatif artinya, guru menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi beragam kemampuan
peserta didik. Efektif artinya berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang
diharapkan. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang dapat
membuat peserta didik memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar
sehingga waktu curah perhatiannya tinggi dan kerasan di sekolah.
11. Mata Kuliah Manajemen Berbasis Kelas
Kelompok 9 (Kelas 4B) Page 11
Cara Implementasi dari pendekatan PAIKEM dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan ini dapat diterpapkan melalui berbagai cara yaitu dengan
mengajak siswa menuliskan/ menyusun beberapa pertanyaan bersama,
mengajak siswa untuk menemukan masalah serta mencari pemecahannya
sendiri, dan dapat melalui pengamatan, membandingkan, menggambar dan
mendeskripsikan berbagai hal kemudian ditulis atas nama dari siswa yang
melakukan tugas itu.
Implikasi dari pendekatan PAIKEM dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan dapat berhasil dengan melibatkan beberapa komponen antara lain
guru, kepala sekolah, orang tua siswa, komite sekolah, masyarakat, Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, Departemen Pendidikan Nasional. Selain itu
semakin meningkat kinerja beberapa komponen tersebut maka mutu
pendidikan semakin baik, siswa lebih terampil, masyarakat semakin bisa
terbuka dengan pihak sekolah karena ada interaksi berbagi pihak di atas.
B. Saran
a. Agar tercipta suasana yang menyenangkan dari awal pelajaran
seyogyanya guru menggunakan pendekatan yang bertujuan untuk
memicu keaktifan siswa.
b. Pihak sekolah seyogyanya bisa mencukupi kebutuhan sarana dan
prasarana sekolah sehingga guru bisa lebih berinovasi dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin, Mohammad & AnshoryIchsan . 2007. Bahan Ajar Cetak: Manajemen
Berbasis Sekolah. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas
Anonim. 2012. Cara Meningkatkan Mutu Pendidikan Nasional
Mujahidah. 2010. Pengertian PAIKEM. {Diperoleh dari
http://mujahidahtangguh.wordpress.com/2010/02/09/pengertian-paikem/.
Pada tanggal 15 mei 2013}