Museum Lampung memainkan peran penting dalam meningkatkan minat siswa terhadap ilmu pengetahuan sosial dan menyebarkan pengetahuan kepada mereka. Museum ini memiliki koleksi yang luas dari zaman prasejarah dan sejarah yang memungkinkan siswa belajar secara langsung daripada hanya membaca buku. Lokasi dan fasilitas museum yang baik juga mendukung tujuan pendidikan dan rekreasi.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara kaya akan isi alamnya terlebih dari jenis
flora, Fauna dan makhluk hidup lainya . Banyaknya jenis makhluk hidup yang
memiliki keistimewaan dan menarik untuk diteliti, dari fosil-fosil yang telah
ditemukan dan dikelompokkan merupakan kegiatan ilmuwan pada masa lalu.
Begitu juga dengan keadaan yang terjadi di Sekolah dalam mempelajari
ilmu pengetahuan sosial hanya menggunakan alat, fasilitas dan sarana berupa alat
peraga, gambar-gambar fosil makhluk hidup dan buku-buku fosil makhluk hidup.
Para siswa tidak melakukan pengamatan secara langsung sehingga dalam
meningkatkan minat dan penyabar luasan ilmu pengetahuan sosial sangat kurang.
Selama ini para siswa mempelajari, mengamati fosil-fosil pada jaman
prasejarah hanya sebatas melihat di dalam buku, padahal fosil-fosil pada jaman
tersebut diciptakan oleh Allah SWT sangat menarik untuk diamati secara
langsung.
Oleh karena itu sebagai siswa yang baik kita dapat mengamati langsung
fosil-fosil pada jaman prasejarah berupa fosil awetan kering, awetan basah melalui
lembaga museum lampung untuk meningkatkan pengetahuan bagi para siswa
1.2 Rumuasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah berikut:
a. Bagaimana peran aktif museum lampung dalam meningkatkan minat siswa
tentang ilmu pengetahuan social?
2. b. Bagaimana peran aktif museum lampung dalam penyebarab ilmu
pengetahuan bagi siswa.
a. Tujuan Penelitian
i. Mendiskripsikan peran aktif museum lampung dalam
meningkatkan minat siswa tentang pengetahuan social
ii. Mendiskripsikan peran aktif museum lampung dalam
penyebarluasan ilmu pengetahuan social bagi siswa
b. Metode Penelitian
Penelitian ini deskiptif dan kuantitatif dimana penelitian itu hanya menyampaikan
apa adanya terhadap variable-variabel penelitian untuk mendapatkan data yang
lengkap penulis menggunakan metode
i. Metode Observsi
Oservasi mempunyai arti “pengamatan dan pencatatan secara sistematis
fenomene-fenomena yang diselidiki”(metodologi research, 1983 hlm 136)
ii. Metode Kepustakaan
Kepustakaan yaitu pengumpulan data dari berbagai sumber tertulis seperti
buku dan lain-lain.
iii. Metode Interview
Menurut Sutrisno Hadi (metodologi research, 1983 hlm 192) adalah suatu
proses tanya jawab lisan dalam mana dua orang atau lebih berhadap
hadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka yang lain dan
mendengarkanya dengan telinga sendiri suaranya, tampaknya merupakan
alat pengumpul informasi yang langsung tentang beberapa jenis data
social.
c. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian adalah pada tanggal 14 juli pukul 11;30 WIB .
Tempat penelitian Berhubung yang penulis teliti adalah museum Lampung maka
tempatnya adalah di jalan
3. BAB II
ANALISIS MASALAH DAN PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Museum Lampung
Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai" mulai dirintis pada tahun
anggaran 1975/1976 sejak saat itu pembangunan fisik terus dilaksanakan di
areal tanah seluas 17 .010 m2 yang berlokasi di Jalan Hi 2 A Pagar Alam No.
64 Gedung Meneng, Bandar Lampung. Bersamaan dengan peringatan Hari
Aksara Internasional yang dipusatkan di Bandar Lampung pada tanggal 24
September 1988. Museum Negeri Provinsi Lampung diresmikan oleh Prof.
Dr. Fuad Hasan.
Memasuki era otonomi daerah berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi
Lampung Nomor 03 tahun 2001, status Museum Lampung beralih menjadi
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang berada di bawah Dinas
Pendidikan.
Museum Lampung menyajikan koleksi zaman prasejarah dan masa
sejarah sebagai bukti dari masa lalu kuno. Kehidupan manusia dimulai
dengan zaman prasejarah dengan gaya hidup sederhana, berburu dan
mengumpulkan. Kemudian, manusia mulai hidup dengan tinggal di satu
tempat, menanam tanaman sampai tingkat mengetahui bagaimana
menggunakan logam.
Seluruh koleksi Museum Lampung berjumlah sekitar 4.588 buah, yang
diklasifikasikan menjadi 10 kelompok, yaitu: geologi, biologis, Etnografi,
Arkeologi, koleksi bersejarah, Numismatik / heraldik, Philological,
Ceramological, Seni, dan Teknologi.
4. Koleksi artefak arkeologi dari zaman prasejarah termasuk alat-alat batu
yang ditemukan di lokasi di Padang Cermin Lampung Selatan, nekara
perunggu dan kapal dari Labuhan Maringgai, manik-manik dari Sumber Jaya
dan berbagai jenis fosil.
Museum Lampung juga sudah mendapat koleksi warisan budaya Hindu-
Buddha pengaruh, seperti Patung Bantuan Apsari, Patung Buddha, alat-alat
upacara agama dan prasasti. Sementara itu, pengaruh budaya Islam di
Lampung dapat dilihat dari segi agama dan tatanan sosial masyarakat seperti
halnya pada benda-benda budaya yang digunakan.
2.2 Keistimewaan Museum Lampung
Ketika mengunjungi museum Lampung, pengunjung akan takjub kerena
disuguhi berbagai macam koleksi yang memiliki nilai sejarah tersendiri.
Koleksi koleksi ini dapat memberi ilmu pengetahuan yang membantu para
wisatawan yang berdatangan. Keistimewaan lain yang terdapat di museum ini
iyalah terdapat benda- benda peninggalan yang hanya terdapat di lampung
saja seperti peninggalan kebudayaan, prasasti-prasasti, berbagai fosil manusia
purba dan masih banyak lagi yang terdapat di museum ini sehingga para
pengunjung dapat merasakan keistimewaannya.
2.3 Manfaat Museum Lampung
Museum Lampung merupakan sarana sumber pembelajaran dan
pengetahuan sejarah. Selain itu, koleksi museum Lampung juga digunakan
sebagai sarana study dosen, mahasiswa, pelajar dan umum. Museum juga
menjadi representasi perjalan suatu bangsa dan suatu Negara sehingga
masyarakat akan mengetahui sejarah Negara dan bangsanya melalui benda-
benda koleksi yang terdapat di museum. Tak hanya sebagai representasi
sejarah, sarana rekreasi, dan media pendidikan saja. Manfaat museum dirasa
betul oleh masyarkat, pelajar, terlebih oleh mereka yang mencintai peradaban
alam dan memiliki minat untuk menggalinya sebagai sumbar pengetahuan.
5. 2.4 Lokasi Museum Lampung
Jl. Zainal Arifin Pagar Alam No. 64 Kelurahan Gedung Meneng
Kecamatan Rajabasa Kabupaten Bandar Lampung, dimana museum ini
sangat mudah ditemukan karena letaknya strategis, sehingga pengunjung akan
lebih tertarik untuk mengunjunginya.
2.5 Jenis Koleksi Museum Lampung
Benda-benda koleksi yang terdapat di Museum Lampung kurang lebih
sekitar 4.588 buah, yang berupa geologi, biologis, Etnografi, Arkeologi,
koleksi bersejarah, Numismatik / heraldik, Philological, Ceramological, Seni,
dan Teknologi.
2.6 Kegiatan Museum Lampung
Kegiatan Museum Lampung yaitu menggelar Pameran Khusus, Pameran
keliling, Museum Keliling, Seminar dan Penelitian, Bimbingan Keliling,
Penerbitan yang bertujuan mensukseskan program tahun kunjungan museum
dan diharapkan dapat menggugah kecintaan masyarakat terhadap museum.
Kegiatan ini juga mengadakan lounching koleksi baru.
2.7 Fasilitas Museum Dan Pegawai
Luas Tanah/Luas Bangunan : 18.865 m2 / 4.713 m2 Terdiri dari:
· Ruang pameran tetap
· Ruang Pameran Temporer
· Ruang Auditorium
· Ruang Perpustakaan
· Ruang Laboratorium/Konservasi
· Ruang Penyimpanan Koleksi
· Ruang Bengkel Preparasi
6. · Ruang Administrasi
· Ruang Audio Visual
· Musholla
· Toilet
Jumlah Pegawai Museum Negeri Provinsi Lampung berjumlah : 50 orang
yang terdiri dari :
· Tenaga Fungsional : 16 orang
· Tenaga Administrasi : 33 orang
· Tenaga Keamanan : 1 orang
7. BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan observasi, pengumpulan data dan interview
tentang bagaimana peranan Museum Lampung bagi siswa tentang ilmu
pengetahuan sosial, maka penulis menyimpulkan bahwa Museum Lampung
memiliki beberapa manfaat bagi siswa yaitu :
a. Dapat meningkatkan minat siswa
Karena museum Lampung memilki kelengkapan koleksi berupa benda-
benda peninggalan dari jaman prasejarah hingga jaman sejarah sehingga
siswa tidak merasa jenuh dengasn ilmu pengetahuan social karena dapat
mengamati langsung jenis peninggalan peninggalan tersebut tidak hanya
sebatas mengamati di dalam buku.
b. Dapat menyebar luaskan Ilmu Pengetahuan Sosial
Karena didalam Museum Lampung siswa dapat mengetahui berbagai jenis
koleksi peninggalan dan sejarahnya, dapat melihat bentuk sesungguhnya dan
lain-lain sehingga pengetahuan siswa akan bertambah dan meningkat.
3.2 Saran
Dalam penulisan paper ini, penulis menyarankan kepada para pembaca
supaya pembaca mendalami dan mempelajari ilmu pengetahuan social karena
sangat menarik untuk dipelajari dan memberi pengetahuan kepada kita
bagaimana sebenarnya isi alam semesta ini yang beraneka ragam dan menarik
ciptaan Allah SWT.
8. BAB IV
PENUTUP
Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan paper ini dan penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan
paper ini tentu saja masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan paper ini.
Akhirnya penulis berharap semoga paper ini dapat berguna bagi para
pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.