Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
1. Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni dua dimensi. Dari pembubuhan
cat para pelukis mencoba mengekpresikan berbagai makna. Nilai nilai yang melekat pada
lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya.
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap
mata dan dirasakan dengan raba. Kesan ini diciptakan dengan mengelolah konsep garis,
bidang, bentuk, Volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Kesenian klasik merupakan puncak perkembangan kesenian tertentu, yang mana tidak dapat
berkembang lagi (mandeg). Karya seni yang dianggap klasik memiliki kriteria sebagai
berikut : (1) Kesenian yang telah mencapai puncak (tidak dapat berkembang lagi), (2)
merupakan standarisasi dari zaman sebelum dan sesudahnya, dan (3) telah berusia lebih dari
setengah abad. Selain dari ketentuan itu, suatu kesenian belum bisa dikategorikan seni klasik.
2. Tradisi artinya turun temurun atau kebiasaan. Seni tradisional berarti suatu kesnian yang
dihasilkan secara turun-temurun atau kebiasaan berdasarkan norma-norma, patron-patron
atau pakem tertentu yang sudah biasa berlaku. Seni tradisi bersifat statis, tidak ada unsur
kreatif sebagai ciptaan baru. Sebagai contoh dapat kita lihat pada lukisan gaya Kamasan
Klungkung, kriya wayang kulit, kriya batik, kriya tenun, dan sebagainya.
Seni murni diartikan sebagai keindahan karya manusia yang dibuat dengan tujuan untuk
dinikmati keindahannya. seperti lukisan pemandangan yang dipajang di ruang tamu, setiap
tamu menikmati keindahan lukisan tersebut, hal ini berlaku juga untuk barang-barang
pajangan pada etalase ruang tamu berupa benda2 keramik, sepanjang barang tersebut tidak
dapat dipakai boleh kita katakan sebagai seni murni.
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap
mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis,
bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Dua kategori terakhir kemudian lebih dikenal dengan sebutan Seni Rupa Terapan. Seni rupa
murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan ekspresi pribadi.
Sementara kriya dan desain, lebih mementingkan fungsi dan kemudahan produksi.
3. Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari
pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif.
nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni
lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni
budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya
Nusantara.
Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat patung
berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga
menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Seni patung biasanya dibuat dengan
menggunakan berbagai media seperti, kayu, batu, semen, fiber, lilin, tanah liat atau bahkan
es. Teknik membuat patung menyesuaikan dengan bahan yang dipakai, dengan cara
membentuk dengan tangan, membutsir, memahat, ataupun dengan teknik cetak.
Seni relief dapat juga disebut dengan seni ukir. Seni ukir merupakan karya seni rupa yang
memiliki dimensi antar dua dimensi dan tiga dimensi. Hal ini disebabkan karena bentuk dari
ukiran memiliki ketebalan atau timbul. Hanya saja karya seni relief tidak dapat dinikmati dari
segala sisi atau hanya dapat dinikmati dari sisi depan saja. Bahan yang diperlukan dalam
berkarya seni relief, seperti kayu, batu, pasir + semen, logam, gifsun, dll. Teknik berkarya
seni relief adalah dengan cara dipahat mengikuti pola motif hias yang telah digambar pada
permukaan bahan.
4. Seni garfis merupakan cabang seni rupa murni dalam bentuk dua dimensi. Seni grafis juga
disebut dengan seni cetak. Seni cetak yang dimaksud terbatas seni cetak dua dimensi, seperti
cetak tinggi (cetak cukil kayu), cetak dalam (cetak etsa), cetak datar (cetak litho), dan cetak
saring (cetak sablon). Seni grafis adalah yang proses pembuatan karyanya menggunakan
teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu
menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses
cetak.
Seni kriya dapat menggunakan berbagai jenis bahan termasuk bahan yang berasal dari limbah
alam maupun limbah industri. Teknik berkarya tergantung dari jenis kriya dan bahan yang
digunakan, seperti pecahan-pecahan kaca menjadi hiasan dinding dengan teknik mozaik,
plastik kemasan menjadi bentuk bunga dengan potong/rangkai, kulit hewan menjadi hiasan
dinding bentuk wayang dengan teknik dipahat (disungging), tanah liat menjadi boneka
keramik dengan teknik dibutsir.
Pengungkapannya dalam lukisan lewat konstruksi struktur bidang-bidang dengan latar
belakang warna yang memancarkan berbagai karakter imajinatif. Dengan prinsip penyusunan
itu, pelukis ini sangat kuat sensibilitasnya terhadap komposisi dan pemahaman yang dalam
berbagai karakter warna. Nafas spiritual suatu ketika muncul dalam imaji warna yang terang,
saat yang lain bisa dalam warna redup yang syahdu, sesuatu juga bisa muncul dalam
kekayaan warna yang menggetarkan. Sebagai puncak kunci nafas spiritual itu, adalah
aksentuasi kaligrafi Arab yang melafaskan ayat-ayat Suci Al Qur’an.
5. Ragam seni rupa murni di wilayah Nusantara sangat bervariasi jenisnya. Ragam seni rupa
murni tersebut dipengaruhi oleh budaya yang ada di masing-masing daerah. Sehingga karya
seni rupa tersebut merupakan hasil karya seni rupa daerah setempat. Seni rupa murni
merupakan hasil karya seni rupa yang hanya dinikmati keindahannya saja. Sedangkan karya
seni rupa terapan merupakan hasil karya seni rupa yang berfungsi sebagai benda pakai untuk
kehidupan sehari-hari. Karya seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa
yang dihasilkan oleh masing-masing daerah di wilayah Nusantara. Sehingga seni rupa murni
ini memiliki sifat kedaerahan atau tradisional.
Karya seni rupa terapan mengutamakan faktor kegunaan dan juga faktor estetikanya. Untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan kedua faktor tersebut diperlukan rancangan, teknik
dan perhitungan yang akurat didalam memilih bahan, bentuk (desain), ukuran, fungsi dan
daya tahannya.
Karya seni rupa terapan ini adalah perpaduan antara menggunakan tangan dan bantuan alat
yang sederhana. Contohnya membuat gerabah/keramik, membuat batik, membuat anyam-
anyaman, membuat ukir-ukiran, tenun tradisional, dan sebagainya.
6. Seni Rupa Modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk
menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan. Seni Rupa
Kontemporer adalah karya seni rupa masa kini yang berkaitan dengan situasi dan kondisi saat
karya itu dibuat atau karya seni rupa kekinian. Contoh: seni instalasi, body painting, lukisan
wayang pasir, patung pasir, dsb.