SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Analisis APBD KKR 2015-2016
Potret Anggaran KKR 2015-2016
1. Trend Pendapatan KKR 2015 – 2016
Pendapatan daerah KKR 2015 – 2016 mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat APBD Murni
TA 2015 dimana pendapatan daerah KKR mencapai Rp.1.218.198.405.395,00 , pada APBD
Perubahan TA 2015 meningkat menjadi Rp. 1.279.183.346.390,61 atau mengalami
pertumbuhan 5%. Pada APBD Murni 2016 Rp. 1.458.019.269.629,61 atau meningkat sebesar
12% atau meningkat sebesar 16% dari APBD Murni 2015.
Berikut grafik yang mengambarkan trend pendapatan KKR 2015 – 2016
Grafik Trend Pendapatan Daerah KKR 2015 – 2016
Pertumbuhan pendapatan daerah KKR 2015 – 2016 didorong adanya kenaikan pada masing
– masing akun Pendapatan Daerah KKR, yaitu Pendapatan Asli daerah, Dana perimbangan
dan lain – lain pendapatan daerah yang sah. Meskipun dana perimbangan masih sebagai
penyumbang terbesar dari pendapatan darah KKR 2015 – 2016, namun secara persentase
mengalami penurunan akibat kenaikan yang cukup signifikan pada pendapatan asli daerah
dan lain – lain pendapatan daerah yang sah.
Berikut tabel pendapatan daerah KKR 2015 – 2016
Uraian M 2015 P 2015 M 2016
Pendapatan Daerah 1.218.198.405.395,00 1.279.183.346.390,61 1.458.019.269.629,61
Pendapatan Asli Daerah 98.150.899.043,10 118.088.916.074,71 132.323.164.813,71
Dana Perimbangan 892.894.089.000,00 913.975.489.000,00 1.015.692.623.000,00
Lain-Lain Pendapatan Daerah
Yang Sah 227.153.417.351,90 247.118.941.315,90 310.003.481.815,90
1.218.198.405.395,00
1.279.183.346.390,61
1.458.019.269.629,61
1.000.000.000.000,00
1.100.000.000.000,00
1.200.000.000.000,00
1.300.000.000.000,00
1.400.000.000.000,00
1.500.000.000.000,00
M 2015 P 2015 M 2016
Trend Pendapatan Daerah
KKR 2015 - 2016
Trend Pendapatan Daerah
Berikut grafik yang mengambarkan trend persentase proporsi masing – masing kelompok
pendapatan daerah KKR 2015 – 2016.
Bila dirinci lebih dalam dari dana perimbangan yang menyumbang terbesar pada
pendapatan daerah KKR 2015 – 2016, maka komponen yang paling besar adalah pada Dana
Alokasi Umum (DAU) yang diterima KKR pada tahun 2015 Rp. 732,770,242,000 atau 60,15%
dari total pendapatan daerah baik pada APBD Murni dan menurun persentasenya menjadi
57,28% pada APBD Perubahan 2015. Pada APBD Murni 2016 Rp. 787,062,196,000 atau
sebesar 53,98% dari pendapatan daerah KKR. Hal ini menyatakan bahwa secara jumlah,
DAU mengalami peningkatan, tetapi secara persentase mengalami penurunan. Hal ini
dikarenakan terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada sumber – sumber lain
pendapatan daerah KKR.
Komponen lain pada dana perimbangan yang perlu diperhatikan adalah komponen Dana
Alokasi Khusus (DAK). Secara jumlah total, pada tahun 2015 dengan jumlah Rp.
103,521,030,000 meningkat menjadi Rp. 172,027,610,000 atau meningkat sebesar 40% pada
APBD Murni 2016. Dan terdapat DAK tambahan pada APBD Perubahan 2015.
Jika dirinci lebih lanjut pada Dana Alokasi Khusus, terdapat kenaikan dan penurunan yang
signifikan pada beberapa Bidang DAK. Berikut ini table rincian DAK KKR 2015 – 2016 :
Rincian DAK KKR MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
DAK Bidang Infrastruktur Air Minum 1.800.550.000,00 1.800.550.000,00 571.060.000,00
DAK Bidang Infrastruktur Irigasi 5.011.070.000,00 5.011.070.000,00
DAK Bidang Infrastruktur Jalan 12.412.430.000,00 12.412.430.000,00 110.925.180.000,00
DAK Bidang Infrastruktur Publik Daerah (IPD) 35.189.990.000,00
DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi 1.895.140.000,00 1.895.140.000,00 467.230.000,00
DAK Bidang Kehutanan 2.116.120.000,00 2.116.120.000,00 1.105.210.000,00
DAK Bidang Kelautan dan Perikanan 5.417.030.000,00 5.417.030.000,00 1.465.010.000,00
DAK Bidang Keluarga Berencana 1.547.650.000,00 1.547.650.000,00 600.040.000,00
73,30%
18,65%
8,06%
71,45%
19,32%
9,23%
69,66%
21,26%
9,08%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
YANG SAH
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Trend Sumber Pendapatan Daerah KKR 2015 - 2016
M 2015
P 2015
M 2016
DAK Bidang Kesehatan 7.853.700.000,00 7.853.700.000,00 10.654.840.000,00
DAK Bidang Keselamatan Transportasi Darat 431.910.000,00 431.910.000,00 272.130.000,00
DAK Bidang Lingkungan Hidup 2.221.430.000,00 2.221.430.000,00 959.160.000,00
DAK Bidang Pasar 2.009.180.000,00 2.009.180.000,00 1.799.510.000,00
DAK Bidang Pendidikan 39.614.240.000,00 39.614.240.000,00 2.854.880.000,00
DAK Bidang Pertanian 5.612.520.000,00 5.612.520.000,00 4.485.750.000,00
DAK Bidang Prasarana Pemerintahan Daerah 7.321.880.000,00 7.321.880.000,00
DAK Bidang Sarana Prasarana Pemadam
Kebakaran 3.324.350.000,00 3.324.350.000,00
DAK Bidang Sarana Prasarana Perdesaan 4.931.830.000,00 4.931.830.000,00 677.620.000,00
Total Dana Alokasi Khusus (DAK) KKR 103.521.030.000,00 103.521.030.000,00 172.027.610.000,00
Jika dilihat dari table diatas, maka terdapat kenaikan yang sangat signifikan DAK bidang
Infrastruktur jalan. Dimana pada APBD perubahan TA 2015 Rp. 12.412.430.000,00 dan
meningkat 88,81% pada APBD Murni TA 2016. Secara proporsi, pada APBD Murni TA 2016,
64,48% DAK diperuntukan pada bidang Infrastruktur jalan.
Terkait dengan isu tata kelola hutan dan lahan, terdapat penurunan DAK yang dialokasikan
pemerintah pusat kepada KKR pada APBD Murni TA 2016. Penurunan pada isu tersebut
terdapat pada DAK bidang Kehutanan dan DAK bidang Lingkungan Hidup. DAK Bidang
kehutanan mengalami penurunan 47,77% dari APBD Perubahan TA 2015 ke APBD Murni TA
2016. Sedangan DAK bidang lingkungan hidup menurun 56,82% dari APBD Perubahan TA
2015 ke APBD Murni TA 2016.
DAK merupakan kewenangan pusat dalam menentukan beberapa jumlah yang diberikan
kepada pemerintah daerah, dengan berbagai formulasi perhitungan yang sangat
kompleks. Sehingga saat ini belum ditemukan factor yang mempengaruhi perurunan
tersebut. Asumsi saat ini adalah dipengaruhi oleh adanya UU 23 Tahun 2015 tentang
pememrintahan daerah.
2. Trend Belanja KKR 2015 – 2016
Target belanja daerah KKR dari Tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami peningkatan. Tetapi
peningkatan tersebut tidak cukup signifikan, seperti yang dapat dilihat pada table dibawah
ini :
Uraian Murni 2015 Perubahan 2015 Murni 2016
Total Belanja Daerah 1.274.246.249.268,00 1.337.330.607.810,00 1.518.019.269.629,61
Belanja Tidak Langsung 623.795.970.539,00 652.188.571.153,00 809.909.482.633,00
Belanja Langsung 650.450.278.729,00 685.142.036.657,00 708.109.786.996,61
Dari table di atas menunjukan peningkatan belanja daerah KKR dari tahun 2015 ke tahun
2016, dimana dapat dilihat bahwa Belanja Daerah KKR mengalami kenaikan sekitar 5% dari
APBD Murni TA 2015 ke APBD Perubahan TA 2015, kemudian mengalami kenaikan sekitar
12% dari APBD Perubahan 2015 ke Murni 2016 dan mengalami kenaikan sekitar 16% dari
Murni 2015 ke Murni 2016.
Jika dilihat dari persentasi antara belanja tidak langsung dan belanja langsung APBD KKR TA
2015 dan 2016 terjadi perubahan. Dimana pada APBD Murni dan Perubahan TA 2015,
persentasi belanja langsung lebih besar dibanding belanja tidak langsung. Namun pada
APBD KKR Murni Tahun 2016 persentasi belanja tidak langsung lebih tinggi dari belanja
langsung. Perbandingan persentasi tersebut bisa dilihat pada table dibawah ini :
Uraian Murni 2015 Perubahan 2015 Murni 2016
BTL 49% 49% 53%
BL 51% 51% 47%
Asumsi awal terkait table diatas adalah disebabkan adanya Alokasi Dana Desa (ADD) dari
Pemda KKR ke Pemerintahan Desa sebesar Rp. 66,56 Milyar yang dikeluarkan melalui
Bantuan keuangan pada belanja tidak langsung. Sehingga hal itu mempengaruhi postur
belanja daerah Kubu Raya.
Berdasarkan jumlah pendapatan daerah dan belanja daerah pada tahun 2015 dan 2016, KKR
mengalami defisit anggaran yang meningkat. Peningkatan tersebut bisa dilihat dari table di
bawah ini :
Uraian Murni 2015 Perubahan 2015 Murni 2016
PENDAPATAN
DAERAH 1.218.198.405.395,00 1.279.183.346.390,61 1.458.019.269.629,61
TOTAL BELANJA
DAERAH 1.274.246.249.268,00 1.337.330.607.810,00 1.518.019.269.629,61
SURPLUS /
(DEFISIT)
-56.047.843.873,00 -58.147.261.419,39 -60.000.000.000,00
Dari table di atas menunjukan peningkatan defisit anggaran KKR dari tahun 2015 ke tahun
2016, di mana dapat dilihat bahwa defisit anggaran KKR mengalami kenaikan sekitar 5% dari
APBD Murni TA 2015 ke APBD Perubahan TA 2015, mengalami kenaikan sekitar 3% dari
APBD Perubahan 2015 ke Murni 2016 dan mengalami kenaikan sekitar 7% dari Murni 2015
ke Murni 2016. Namun bisa dikatakan bahwa kenaikan defisit anggaran KKR tidak cukup
signifikan.
Meskipun pendapatan daerah kabupaten kubu raya mengalami peningkatan dari tahun
2015 ke 2016, tetapi juga diikuti dengan kenaikan pada belanja daerahnya. Sehingga
defisit anggaran KKR pada tahun 2016 juga meningkat. Meningkatnya pendapatan
daerah KKR tidak berpengaruh pada desisit atau surplusnya anggaran KKR tahun 2015 –
2016.
3. Trend Belanja Urusan Kehutanan dan Lingkungan Hidup KKR 2015 – 2016
i) Trend Belanja urusan Kehutanan KKR 2015 – 2016
Di Kabupaten Kubu Raya, urusan kehutanan terdapat pada Dinas Perkebunan, kehutanan
dan pertambangan. Dimana dalam satu dinas (SKPD) terdapat 3 bidang, yaitu perkebunan,
kehutanan dan pertambangan.
Berikut ini adalah trend belanja proporsi belanja urusan kehutanan di Kabupaten Kubu
Raya tahun 2015 – 2016 :
Jika dibandingkan dengan total belanja daerah, total BTL daerah dan total BL daerah,
maka grafiknya adalah :
Catatan : total belanja Disbunhutam dibandingan dengan total Belanja Daerah, BTL
disbanding dengan BTL Daerah dan BL disbanding dengan BL Daera.
ii) Trend Belanja Urusan Lingkungan Hidup KKR 2015 – 2016
Urusan lingkungan hidup di KKR terdapat pada Badan lingkungan Hidup Daerah Kubu Raya.
Berikut ini adalah trend belanja proporsi belanja urusan lingkungan hidup di Kabupaten
Kubu Raya tahun 2015 – 2016 :
9.353.366.487,00 7.361.293.898,00 7.681.461.649,00
6.491.312.900,00 6.566.312.600,00 7.752.788.300,00
15.844.679.387,00
13.927.606.498,00 15.434.249.949,00
M 2015 P 2015 M 2016
Trend Belanja urusan Kehutanan KKR 2015
- 2016
Belanja Tidak Langsung Belanja Langusng Total Belanja Urusan Kehutanan
1,24%
1,50%
1,00%1,04%
1,13%
0,96%
1,02%
0,95%
1,09%
0,00%
0,20%
0,40%
0,60%
0,80%
1,00%
1,20%
1,40%
1,60%
Total BTL BL
M 2015
P 2015
M 2016
Jika dibandingkan dengan total belanja daerah, total BTL daerah dan total BL daerah, maka
grafiknya adalah :
Analisis
1. Analisis Urusan Kehutanan
Sumber dana dari sector Perkebunan, kehutanan dan pertambangan
Untuk sektor perkebunan, kehutanan dan pertambangan, ada 3 pendapatan daerah KKR pada
tahun 2015 dan 2016 yang bersumber dari dana perimbangan yang diperoleh dari sektor
kehutanan dan Pertambangan, yaitu seperti pada table dibawah ini :
2.233.463.922,0
0
1.955.375.710,0
0
2.158.025.605,0
0
4.682.636.450,0
0
4.742.836.450,0
0 2.997.441.048,0
0
6.916.100.372,0
0
6.698.212.160,0
0
5.155.466.653,0
0
MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
Trend Belanja Urusan Lingkungan
Hidup KKR 2015 - 2016
BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG Total
0,54%
0,36%
0,72%
0,50%
0,30%
0,69%
0,34%
0,27%
0,42%
0,00%
0,10%
0,20%
0,30%
0,40%
0,50%
0,60%
0,70%
0,80%
Total Belanja BLHD KKR BTL BL
Trend Proporsi Belanja Urusan Lingkungan Hidup KKR Tahun 2015 - 2016
MURNI 2015
PERUBAHAN 2015
MURNI 2016
Sumber Dari Dana Perimbangan MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
Bagi Hasil Dari Pungutan Hasil Kehutanan 23.587.000.000,00 23.587.000.000,00 23.587.000.000,00
DAK Bidang Kehutanan 2.116.120.000,00 2.116.120.000,00 1.105.210.000,00
Bagi Hasil Dari Pertambangan Umum 5.035.000.000,00 5.035.000.000,00 5.035.000.000,00
Total 30.738.120.000,00 30.738.120.000,00 29.727.210.000,00
Alokasi dan proporsi Anggaran Disbunhuttam (BTL,BL, Belanja Pegawai, Belanja Barang dan
Jasa dan Belanja Modal)
Alokasi anggaran untuk Disbunhutam tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada table dibawah ini:
Belanja Disbunhuttam KKR Murni 2015 Perubahan 2015 Murni 2016
Belanja Daerah 15.844.679.387,00 13.927.606.498,00 15.434.249.949,00
Belanja Tidak Langsung 9.353.366.487,00 7.361.293.898,00 7.681.461.649,00
Belanja Langusng 6.491.312.900,00 6.566.312.600,00 7.752.788.300,00
Alokasi Anggaran Untuk Disbunhuttam cendrung menurun bila dibandingkan dengan total
belanja daerah KKR. Dimana pada APBD M 2015, Disbunhuttam mendapat alokasi sekitar 1,24%
menurun menjadi 1,04% pada Perubahan 2015 dan menurun menjadi 1,02% pada APBD M2016.
Hal ini juga dipengarui oleh secara nomilal juga menurun. Dimana dari APBD M2015 menurun
sekitar 12% ke APBD Perubahan 2015 dan menurun 3% ke Murni 2016. Tetapi dari APBD M 2015
meningkat sekitar 11% ke APBD P 2015.”disbunhuttam memasang nominal lebih besar pada
APBD Murni dan menurunkan pada APBD Perubahan. Perlu juga melihat bagaimana pada APBD
P 2016.
Kenaikan belanja Disbunhuttam dari APBD P 2015 ke APBD M 2016 sekitar 11% dikarenana ada
kenaikan pada belanja langsung sekitar 18% .Sedangkan pada BTL mengalami kenaikan sekitar
4% dari APBD perubahan 2015 ke Murni 2016.
Terjadi perubahan perbandingan antara BTL dan BL pada Disbunhuttam dari APBD M2015 ke
APBD M 2016, dimana pada 2015 Murni BTL lebih besar dari BL yaitu 59,03%;49,97%, APBD P
2015 BTL lebih besar dari BL yaitu 52,85%:47,15%. Sedangkan Pada APBD M 2016, BL lebih besar
dari BTL yaitu 50,23%:49,77%
Proporsi BTL dan BL Disbunhutam terhadap total belanja disbunhuttam
Proporsi jenis belanja disbunhuttam terhadap total belanja disbunhuttam
Proporsi jenis belanja disbunhutam pada belanja langsungnya
Persentasi sumber dana dari sector Perkebunan, kehutanan dan pertambangan untuk
Disbunhuttam baik total belanja maupun belanja langsung. Jika membandingkan antara
pendapatan daerah untuk sector kehutanan dan alokasi anggaran untuk Disbunhutam KKR,
maka tidak sepenuhnya dana tersebut digunakan untuk sector kehutanan. Apalagi untuk belanja
tidak langsung biasanya bersumber dari Dana Alokasi Umum. Sehingga perlu didorong untuk
optimalisasi penggunaan dana tersebut berdasarkan fungsinya. Adapun persentasi antara
alokasi anggaran disbunhutam dengan Pendapatan daerah untuk sektor perkebunan, kehutanan
dan pertambangan adalah :
59,03% 52,85% 49,77%40,97% 47,15% 50,23%
0,00%
50,00%
100,00%
M 2015 P 2015 M 2016
BTL
BL
63,85%
58,33%
57,49%
34,30%
39,56%
38,58%
1,85%
2,11%
3,92%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
M 2015 P 2015 M 2016
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
11,76% 11,62% 15,38%
83,71% 83,90%
76,81%
4,53% 4,47% 7,81%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
M 2015 P 2015 M 2016
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Pada belanja langsung ada program rutin/penunjang SKPD dan ada Program Inti. Perbandingan
antara program rutin dan program inti adalah 15,14%:84,86% pada APBD M 2015,
14,97%:85,03% pada APBD P 2015 dan 10,88%:89,12% pada APBD M 2016.
Program rutin bisa diartikan dengan belanja untuk kepentingan aparatur. jika digabung dengan
belanja Tidak Langung Disbunhuttam, maka perbandingan antara BTL+Program Rutin : Program
Inti adalah 65,24%:34,76% pada APBD M 2015, 59,91%:40,09% pada APBD P 2015 dan
55,23%:44,77% pada APBD M 2016.
Proporsi BTL, Belanja Aparatur dan Belanja program Inti terhadap total belanja Disbunhutam
KKR 2015 - 2016
Karena DisbunHuttam terdiri dari 3 Bidang, jika dilihat dari program inti yang ada, Alokasi
anggaran lebih besar diarahkan kepada bidang kehutanan.
Temuan :
 Ada kegiatan reboisasi hutan dan lahan kritis (DBH-DR kehutanan) pada APBD M 2016
sebesar Rp 3.626.050.000 (3,6 Milyar)
 Ada kenaikan belanja yang sangat signifikan pada program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur untuk Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional sekitar 1305% dengan
jumlah anggaran Rp.22.464.500 menjadi Rp.315.652.500 untuk pembeilan 1 unit Mobil
Dinas dan 2 Unit Sepeda Motor.
51,55% 45,31% 51,92%
21,12% 21,36% 26,08%
Murni 2015 Perubahan 2015 Murni 2016
perbandingan belanja disbunhutam terhadap
pendapatan daerah sumber kehutanan
total Belanja Disbunhuttam Belanja Langsung Disbunhuttam
59,03%
6,20%
34,76%
52,85%
7,06%
40,09%
49,77%
5,46%
44,77%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
BTL BL Aparatur BL INTI
M 2015
P 2015
M 2016
 Pada program belanja langsung terutama belanja program inti di APBD 2015 – 2016, ada 12
Kegiatan yang tidak dilakukan dan dianggarkan pada APBD M 2016, ada 6 kegiatan baru
yang dianggarkan pada 2016 dan ada 21 kegaitan yang tetap dipertahankan pada APBD
2016. Meskipun pada kegiatan yang tetap dipertahankan ada beberapa kegiatan yang
anggarannya menurun dan meningkat.
No Kegiatan Inti yang dihilangkan di 2016
1 Pembuatan Peta Kawasan Hutan Per Kecamatan
2
Sosialisasi, Pembinaan dan Pengendalian Pembangunan Hutan Kemasyarakatan
Kabupaten Kubu Raya
3 Pembangunan/Pengkayaan Potensi HHBK dan Produk Unggulan
4 Studi Kelayakan Pada Pembangunan PLTS di Batu Ampar
5 Pembinaan dan Pengendalian Dokumen Peredaran Hasil Hutan
6 Pembangunan Perkebunan Entrys Karet
7 Penyuluhan, Pendampingan dan Sosialisasi Kegiatan Perkebunan Rakyat
8 Promosi Hasil Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan
9 Penyediaan Bantuan Sarana Produksi Unit Pengelolaan Karet
10 Penanaman Kelapa Dalam
11 Penyediaan Bantuan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat
12 Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
 Pada kegiatan yang tidak dianggarakan lagi pada 2016 yang seharusnya tetap ada adalah
Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
No Kegiatan Inti Baru di 2016
1 Pembinaan dan Pengawasan Izin Usaha Pertambangan
2 Reboisasi Hutan dan Lahan Kritis (DBH-DR kehutanan)
3 Studi Kelayakan pada Pembangunan PLTS
4 RoadMaps Listrik Pedesaan Kabupaten Kubu Raya Tahun 2016 - 2021
5 Pembuatan Sumur Bor
6 Penyediaan Bantuan Sarana Produksi Perkebunan Karet dan Kelapa
No Kegiatan Inti Yang Tetap Ada
1 Pembinaan Lapangan Unit Kelola IUPHHK HA dan HT
2
Inventarisasi Pemukiman, Infrastruktur, dan Lahan Garapan
Masyarakat di Dalam Kawasan Hutan
3 Monitoring Realisasi Produksi HA dan HT
4 Pembinaan Teknik, Monitoring dan Rekonsiliasi PNPB
5 Koordinasi dan Konsultasi Teknis Program Pertambangan
6 Koordinasi Kebijakan Teknis Pembangunan Pertanian/Perkebunan
7 Inventarisasi Kegiatan Usaha Perkebunan
8
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan
Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat
9
Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
10 Penyidikan Kasus-Kasus Tindak Pidana Kehutanan
11 Kegiatan Preventif (Sosialisasi, Intelejen, Pulbaket)
12 Operasional Pemadaman Kebakaran Lahan Gambut
13 Pengadaan dan Pemasangan PLTS
14 Monitoring dan Pemeliharaan Ketenagaan Listrik
15 Penyusunan Database Air Tanah
16
Pengawalan dan Penilaian Usaha Perkebunan Besar Swasta di
Kabupaten Kubu Raya
17 Penanaman Kelapa Sawit Non Revitalisasi
18
Identifikasi dan Pemetaan Ijin Usaha Perkebunan, Kehutanan dan
Pertambangan
19 Penanaman Karet Unggul
20 Penyusunan Statistik Perkebunan Kehutanan dan Pertambangan
21
Pengawasan dan Monitoring Kegiatan Perkebunan, Kehutanan dan
Pertambangan
Belanja untuk pencegahan deforestasi Hutan dan lahan
No
Kegiatan Pencegahan Deforestasi
Hutan dan Lahan MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
1
Pembinaan Lapangan Unit Kelola IUPHHK HA dan
HT 45.000.000,00 45.000.000,00 100.105.000,00
2
Inventarisasi Pemukiman, Infrastruktur, dan Lahan
Garapan Masyarakat di Dalam Kawasan Hutan 60.000.000,00 60.000.000,00 44.792.900,00
3 Pembuatan Peta Kawasan Hutan Per Kecamatan 65.800.000,00 65.799.700,00
4 Monitoring Realisasi Produksi HA dan HT 40.000.000,00 40.000.000,00 26.329.100,00
5
Sosialisasi, Pembinaan dan Pengendalian
Pembangunan Hutan Kemasyarakatan Kabupaten
Kubu Raya 45.000.000,00 45.000.000,00
6
Pembangunan/Pengkayaan Potensi HHBK dan
Produk Unggulan 45.000.000,00 45.000.000,00
7
Koordinasi dan Konsultasi Teknis Program
Pertambangan 50.000.000,00 50.000.000,00 75.059.400,00
8
Pembinaan dan Pengawasan Izin Usaha
Pertambangan 18.406.000,00
9
Koordinasi Kebijakan Teknis Pembangunan
Pertanian/Perkebunan 30.500.000,00 30.500.000,00 47.297.500,00
10 Inventarisasi Kegiatan Usaha Perkebunan 200.000.000,00 200.000.000,00 34.516.500,00
11
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dampak
Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan
Pertambangan Rakyat 40.000.000,00 40.000.000,00 15.608.200,00
12
Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan
Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2.327.625.000,00 2.327.625.000,00 1.216.492.500,00
13
Reboisasi Hutan dan Lahan Kritis (DBH-DR
kehutanan) 3.626.050.000,00
14 Penyidikan Kasus-Kasus Tindak Pidana Kehutanan 70.000.000,00 70.000.000,00 27.811.100,00
15 Kegiatan Preventif (Sosialisasi, Intelejen, Pulbaket) 55.000.000,00 55.000.000,00 29.164.900,00
16
Operasional Pemadaman Kebakaran Lahan
Gambut 85.000.000,00 85.000.000,00 46.345.000,00
17
Pengawalan dan Penilaian Usaha Perkebunan
Besar Swasta di Kabupaten Kubu Raya 75.000.000,00 75.000.000,00 40.944.400,00
18
Pembinaan dan Pengendalian Dokumen
Peredaran Hasil Hutan 50.000.000,00 50.000.000,00
19 Pembangunan Perkebunan Entrys Karet 300.675.000,00 300.675.000,00
20
Penyuluhan, Pendampingan dan Sosialisasi
Kegiatan Perkebunan Rakyat 74.855.000,00 74.855.000,00
21 Penanaman Kelapa Sawit Non Revitalisasi 225.921.000,00 225.921.000,00 145.378.000,00
22
Identifikasi dan Pemetaan Ijin Usaha Perkebunan,
Kehutanan dan Pertambangan 75.000.000,00 75.000.000,00 44.286.500,00
23 Penanaman Karet Unggul 200.000.000,00 200.000.000,00 111.714.000,00
24 Penanaman Kelapa Dalam 140.199.500,00 140.199.500,00
25
Penyusunan Statistik Perkebunan Kehutanan dan
Pertambangan 50.000.000,00 50.000.000,00 24.680.000,00
26
Pengawasan dan Monitoring Kegiatan
Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan 50.000.000,00 50.000.000,00 41.365.000,00
27
Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan
dan Lahan 100.266.900,00 100.266.900,00
Total 4.500.842.400,00 4.500.842.100,00 5.716.346.000,00
Perbandingan TB Disbunhuttam
dan Belanja Pencegahan
deforestasi
MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
Total Belanja Disbunhuttam KKR 15.844.679.387,00 13.927.606.498,00 15.434.249.949,00
Belanja pencegahan Deforestasi 4.500.842.400,00 4.500.842.100,00 5.716.346.000,00
Jika dipersentasikan maka :
Keterangan MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
Belanja pencegahan Deforestasi 28,41% 32,32% 37,04%
Kegiatan Untuk Pencegahan
Kebakaran Hutan dan Lahan
MURNI 2015
PERUBAHAN
2015
MURNI 2016
Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran
Hutan dan Lahan
100.266.900,00 100.266.900,00
Jika dibanding dengan total belaja disbunhuttam, maka hasilnya adalah
Untuk Pencegahan Kebakaran Hutan dan
Lahan
MURNI 2015
PERUBAHAN
2015
MURNI 2016
Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran
Hutan dan Lahan
0,63% 0,72% 0,00%
Jika dibandingkan dengan luas kawasan hutan KKR pada tahun 2014 (KKR dalam angka 2015) dalah
367,990 Ha (diluar APL), maka anggaran untuk pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan
lahan perhektarnya Cuma Rp. 272,47 pada 2015 dan pada 2016 tidak ada sama sekali.
2. Analisis Urusan Lingkungan Hidup
Sumber Anggaran dari Pendapatan
Untuk urusan lingkungan hidup, KKR memiliki 2 sumber pendapatan daerah, yaitu Pendapatan
asli daerah dari BLHD KKR dan dari dana perimbangan (DAK Bidang Lingkungan hidup).
Rinciannya bisa dilihat dari tabel dibawah ini.
Sumber Pendapatan Urusan
Lingkungan Hidup KKR
MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
PAD BLHD KKR 559.200.000,00 559.200.000,00 584.109.254,63
DAK Bidang Lingkungan Hidup 2.221.430.000,00 2.221.430.000,00 959.160.000,00
Total 2.780.630.000,00 2.780.630.000,00 1.543.269.254,63
Catatan : terjadi penurunan pendapatan Daerah KKR bersumber dan diperuntukan untuk
urusan lingkungan hidup. Dimana dari APBD M 2015 menurun sekitar 44,50% pada APBD M
2016. Penurunan terbesar terjadi pada DAK Bidang Lingkungan Hidup sekitar 56,82%.
Meskipun penentuan DAK ditentukan oleh Pusat, tetapi daerah masih punya peluang
negosiasi terkait jumlahnya.
Belanja BLHD KKR
Belanja BLHD KKR MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
Belanja Tidak Langsung 2.233.463.922,00 1.955.375.710,00 2.158.025.605,00
Belanja Langsung 4.682.636.450,00 4.742.836.450,00 2.997.441.048,00
Total 6.916.100.372,00 6.698.212.160,00 5.155.466.653,00
Catatan : terjadi penurunan anggaran BLHD KKR dari 2015 ke 2016.
Jika dipersentasikan maka hasilnya adalah :
Catatan : terjadi penurunan persentase belanja langsung dan peningkatan pada belanja tidak
langsung, meskipun secara keseluruhan belanja langsung tetap lebih besar dari belanja tidak
langsung.
Proporsi Belanja BLHD KKR terhadap total Belanja Daerah KKR
Keterangan MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
Perbandingan Belanja BLHD KKR
dengan Belanja Daerah KKR
0,54% 0,50% 0,34%
Catatan : BLHD KKR mendapat alokasi anggaran tidak sampai 1 persen dari total belanja
daerah KKR. Dan bahkan pada tahun 2016 mengalami penurunan persentasinya di bawah 0,5%.
Perbandingan belanja pegawai, barang dan jasa serta belanja modal
Belanja BLHD KKR MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
Belanja Tidak Langsung 32,29% 29,19% 41,86%
Belanja Langsung 67,71% 70,81% 58,14%
Perbandingan BTL, Aparatur dan belanja Program Inti
MURNI 2015
PERUBAHAN
2015
MURNI 2016
Total Belanja Pegawai 34,87% 31,85% 45,74%
Belanja Barang dan Jasa 57,51% 60,16% 48,52%
Belanja Modal 7,63% 7,99% 5,74%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
Persentase
Proporsi Jenis Belanja BLHD KKR
2015-2016
MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
Belanja program Aparatur 24,83% 25,79% 35,33%
Belanja Program Inti 75,17% 74,21% 64,67%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
Persentase
Proporsi Belanja Aparatur dan Belanja program
Inti pada belanja langsung BLHD KKR 2015-2016

More Related Content

What's hot

Akuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAkuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAmbara Sugama
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptRina Limiati
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilansellyhood
 
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiAplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiNadia Amelia
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganArif Misgiyanto
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesia
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesiaReactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesia
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesiaSri Apriyanti Husain
 
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi ManajemenBab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi ManajemenFitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arenspadlah1984
 
EVA dan residual income
EVA dan residual incomeEVA dan residual income
EVA dan residual incomebudieto
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Alokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjangAlokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjangNida Chusna
 
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuanganSiklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuangandoniefendi
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAMahyuni Bjm
 
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM.pdf
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN  INTERIM.pdfPELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN  INTERIM.pdf
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM.pdfindahramadhani32
 

What's hot (20)

Akuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAkuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ib
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
PPT STI.pptx
PPT STI.pptxPPT STI.pptx
PPT STI.pptx
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilan
 
Pembelanjaan Jangka Panjang
Pembelanjaan Jangka PanjangPembelanjaan Jangka Panjang
Pembelanjaan Jangka Panjang
 
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiAplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesia
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesiaReactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesia
Reactions of capital markets to financial reporting bahasa indonesia
 
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi ManajemenBab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
 
Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arens
 
EVA dan residual income
EVA dan residual incomeEVA dan residual income
EVA dan residual income
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Alokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjangAlokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjang
 
Bab 5 auditing
Bab 5 auditingBab 5 auditing
Bab 5 auditing
 
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuanganSiklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
 
Manajemen Strategik Lingkungan Eksternal
Manajemen Strategik Lingkungan EksternalManajemen Strategik Lingkungan Eksternal
Manajemen Strategik Lingkungan Eksternal
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM.pdf
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN  INTERIM.pdfPELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN  INTERIM.pdf
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM.pdf
 

Viewers also liked (12)

Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...
Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...
Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...
 
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan MinumnyaData Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
 
Policy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
Policy Brief Kebakaran Hutan dan LahanPolicy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
Policy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
 
DAFTAR USULAN PROGRAM 6 DESA KABUPATEN KUBURAYA
DAFTAR USULAN PROGRAM 6 DESA KABUPATEN KUBURAYADAFTAR USULAN PROGRAM 6 DESA KABUPATEN KUBURAYA
DAFTAR USULAN PROGRAM 6 DESA KABUPATEN KUBURAYA
 
Policy Brief perhutanan sosial
Policy Brief perhutanan sosialPolicy Brief perhutanan sosial
Policy Brief perhutanan sosial
 
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
 
Cobit dan coso
Cobit dan cosoCobit dan coso
Cobit dan coso
 
Struktur database akuntansi
Struktur database akuntansiStruktur database akuntansi
Struktur database akuntansi
 
General control dan application control
General control dan application controlGeneral control dan application control
General control dan application control
 
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
 
Audit berbasis komputer
Audit berbasis komputerAudit berbasis komputer
Audit berbasis komputer
 
Sop pengelolaan apbd 2015
Sop pengelolaan apbd 2015Sop pengelolaan apbd 2015
Sop pengelolaan apbd 2015
 

Similar to Analisis sementara apbd kkr 2015 2016

Tinjauan apbd ntb sept 2014
Tinjauan apbd ntb sept 2014Tinjauan apbd ntb sept 2014
Tinjauan apbd ntb sept 2014ErvynKaffah
 
Lusiarti-LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2015 (Audited).pdf
Lusiarti-LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2015 (Audited).pdfLusiarti-LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2015 (Audited).pdf
Lusiarti-LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2015 (Audited).pdfilusiDigulSelatan
 
2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang
2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang
2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarangSumardi Wiryosumarto
 
4A-TEMPLATE- PENELITIAN DOSEN PEMULA DASAR.pdf
4A-TEMPLATE- PENELITIAN DOSEN PEMULA DASAR.pdf4A-TEMPLATE- PENELITIAN DOSEN PEMULA DASAR.pdf
4A-TEMPLATE- PENELITIAN DOSEN PEMULA DASAR.pdfWildaFatmala
 
2015 juli 07_sumardi_kua ppas_dprd kota magelang
2015 juli 07_sumardi_kua ppas_dprd kota magelang2015 juli 07_sumardi_kua ppas_dprd kota magelang
2015 juli 07_sumardi_kua ppas_dprd kota magelangSumardi Wiryosumarto
 
Beberapa rincian tentang apbn 2013
Beberapa rincian tentang apbn 2013Beberapa rincian tentang apbn 2013
Beberapa rincian tentang apbn 2013Yesica Adicondro
 
PPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdf
PPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdfPPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdf
PPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdfAsepSuparman21
 
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjBab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjCahyo Wiryanto
 
Rlppd tahun 2019
Rlppd tahun 2019Rlppd tahun 2019
Rlppd tahun 2019AkB
 
Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017Budi Prasetyo
 
Perlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesa
Perlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesaPerlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesa
Perlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesariyanto apri
 
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...Ade Suerani
 
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptx
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptxSlide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptx
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptxWiraCoi
 
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptxPavilionNixion
 
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011apotek agam farma
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK FisikAhmad Abdul Haq
 

Similar to Analisis sementara apbd kkr 2015 2016 (20)

Frame perencanaan tahun 2012 2
Frame perencanaan tahun 2012 2Frame perencanaan tahun 2012 2
Frame perencanaan tahun 2012 2
 
Tinjauan apbd ntb sept 2014
Tinjauan apbd ntb sept 2014Tinjauan apbd ntb sept 2014
Tinjauan apbd ntb sept 2014
 
Lusiarti-LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2015 (Audited).pdf
Lusiarti-LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2015 (Audited).pdfLusiarti-LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2015 (Audited).pdf
Lusiarti-LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2015 (Audited).pdf
 
hukum pajak.docx
hukum pajak.docxhukum pajak.docx
hukum pajak.docx
 
2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang
2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang
2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang
 
4A-TEMPLATE- PENELITIAN DOSEN PEMULA DASAR.pdf
4A-TEMPLATE- PENELITIAN DOSEN PEMULA DASAR.pdf4A-TEMPLATE- PENELITIAN DOSEN PEMULA DASAR.pdf
4A-TEMPLATE- PENELITIAN DOSEN PEMULA DASAR.pdf
 
Bab 4. rencana anggaran pembangunan sanitasi
Bab 4. rencana anggaran pembangunan sanitasiBab 4. rencana anggaran pembangunan sanitasi
Bab 4. rencana anggaran pembangunan sanitasi
 
2015 juli 07_sumardi_kua ppas_dprd kota magelang
2015 juli 07_sumardi_kua ppas_dprd kota magelang2015 juli 07_sumardi_kua ppas_dprd kota magelang
2015 juli 07_sumardi_kua ppas_dprd kota magelang
 
Beberapa rincian tentang apbn 2013
Beberapa rincian tentang apbn 2013Beberapa rincian tentang apbn 2013
Beberapa rincian tentang apbn 2013
 
PPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdf
PPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdfPPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdf
PPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdf
 
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjBab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
 
Rlppd tahun 2019
Rlppd tahun 2019Rlppd tahun 2019
Rlppd tahun 2019
 
Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017
 
Perlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesa
Perlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesaPerlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesa
Perlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesa
 
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
 
Tugas kebijakan fiskal
Tugas kebijakan fiskalTugas kebijakan fiskal
Tugas kebijakan fiskal
 
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptx
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptxSlide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptx
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptx
 
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx
 
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
 

More from JARI Indonesia Borneo Barat

Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...
Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...
Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...JARI Indonesia Borneo Barat
 
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan BaratBuku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan BaratJARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa JARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desaPermendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendagri no 113 thn 2014 pengelolaan keuangan desa
Permendagri no 113 thn  2014 pengelolaan keuangan desaPermendagri no 113 thn  2014 pengelolaan keuangan desa
Permendagri no 113 thn 2014 pengelolaan keuangan desaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala DesaPermendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala DesaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan DesaPermendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan DesaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desa
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desaPeraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desa
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desaJARI Indonesia Borneo Barat
 
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...JARI Indonesia Borneo Barat
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012JARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006JARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...JARI Indonesia Borneo Barat
 

More from JARI Indonesia Borneo Barat (20)

Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...
Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...
Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...
 
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
 
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...
 
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan BaratBuku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
 
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
 
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desaPermendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
 
Permendagri no 113 thn 2014 pengelolaan keuangan desa
Permendagri no 113 thn  2014 pengelolaan keuangan desaPermendagri no 113 thn  2014 pengelolaan keuangan desa
Permendagri no 113 thn 2014 pengelolaan keuangan desa
 
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala DesaPermendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
 
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan DesaPermendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
 
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desa
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desaPeraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desa
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desa
 
Buku tanya jawab dana desa untuk membangun Desa
Buku tanya jawab dana desa untuk membangun DesaBuku tanya jawab dana desa untuk membangun Desa
Buku tanya jawab dana desa untuk membangun Desa
 
Kajian regulasi harmonisasi uu desa
Kajian regulasi harmonisasi uu desaKajian regulasi harmonisasi uu desa
Kajian regulasi harmonisasi uu desa
 
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...
 
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...
 
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang DesaUU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
 
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012
 
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 

Recently uploaded (9)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 

Analisis sementara apbd kkr 2015 2016

  • 1. Analisis APBD KKR 2015-2016 Potret Anggaran KKR 2015-2016 1. Trend Pendapatan KKR 2015 – 2016 Pendapatan daerah KKR 2015 – 2016 mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat APBD Murni TA 2015 dimana pendapatan daerah KKR mencapai Rp.1.218.198.405.395,00 , pada APBD Perubahan TA 2015 meningkat menjadi Rp. 1.279.183.346.390,61 atau mengalami pertumbuhan 5%. Pada APBD Murni 2016 Rp. 1.458.019.269.629,61 atau meningkat sebesar 12% atau meningkat sebesar 16% dari APBD Murni 2015. Berikut grafik yang mengambarkan trend pendapatan KKR 2015 – 2016 Grafik Trend Pendapatan Daerah KKR 2015 – 2016 Pertumbuhan pendapatan daerah KKR 2015 – 2016 didorong adanya kenaikan pada masing – masing akun Pendapatan Daerah KKR, yaitu Pendapatan Asli daerah, Dana perimbangan dan lain – lain pendapatan daerah yang sah. Meskipun dana perimbangan masih sebagai penyumbang terbesar dari pendapatan darah KKR 2015 – 2016, namun secara persentase mengalami penurunan akibat kenaikan yang cukup signifikan pada pendapatan asli daerah dan lain – lain pendapatan daerah yang sah. Berikut tabel pendapatan daerah KKR 2015 – 2016 Uraian M 2015 P 2015 M 2016 Pendapatan Daerah 1.218.198.405.395,00 1.279.183.346.390,61 1.458.019.269.629,61 Pendapatan Asli Daerah 98.150.899.043,10 118.088.916.074,71 132.323.164.813,71 Dana Perimbangan 892.894.089.000,00 913.975.489.000,00 1.015.692.623.000,00 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 227.153.417.351,90 247.118.941.315,90 310.003.481.815,90 1.218.198.405.395,00 1.279.183.346.390,61 1.458.019.269.629,61 1.000.000.000.000,00 1.100.000.000.000,00 1.200.000.000.000,00 1.300.000.000.000,00 1.400.000.000.000,00 1.500.000.000.000,00 M 2015 P 2015 M 2016 Trend Pendapatan Daerah KKR 2015 - 2016 Trend Pendapatan Daerah
  • 2. Berikut grafik yang mengambarkan trend persentase proporsi masing – masing kelompok pendapatan daerah KKR 2015 – 2016. Bila dirinci lebih dalam dari dana perimbangan yang menyumbang terbesar pada pendapatan daerah KKR 2015 – 2016, maka komponen yang paling besar adalah pada Dana Alokasi Umum (DAU) yang diterima KKR pada tahun 2015 Rp. 732,770,242,000 atau 60,15% dari total pendapatan daerah baik pada APBD Murni dan menurun persentasenya menjadi 57,28% pada APBD Perubahan 2015. Pada APBD Murni 2016 Rp. 787,062,196,000 atau sebesar 53,98% dari pendapatan daerah KKR. Hal ini menyatakan bahwa secara jumlah, DAU mengalami peningkatan, tetapi secara persentase mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada sumber – sumber lain pendapatan daerah KKR. Komponen lain pada dana perimbangan yang perlu diperhatikan adalah komponen Dana Alokasi Khusus (DAK). Secara jumlah total, pada tahun 2015 dengan jumlah Rp. 103,521,030,000 meningkat menjadi Rp. 172,027,610,000 atau meningkat sebesar 40% pada APBD Murni 2016. Dan terdapat DAK tambahan pada APBD Perubahan 2015. Jika dirinci lebih lanjut pada Dana Alokasi Khusus, terdapat kenaikan dan penurunan yang signifikan pada beberapa Bidang DAK. Berikut ini table rincian DAK KKR 2015 – 2016 : Rincian DAK KKR MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 DAK Bidang Infrastruktur Air Minum 1.800.550.000,00 1.800.550.000,00 571.060.000,00 DAK Bidang Infrastruktur Irigasi 5.011.070.000,00 5.011.070.000,00 DAK Bidang Infrastruktur Jalan 12.412.430.000,00 12.412.430.000,00 110.925.180.000,00 DAK Bidang Infrastruktur Publik Daerah (IPD) 35.189.990.000,00 DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi 1.895.140.000,00 1.895.140.000,00 467.230.000,00 DAK Bidang Kehutanan 2.116.120.000,00 2.116.120.000,00 1.105.210.000,00 DAK Bidang Kelautan dan Perikanan 5.417.030.000,00 5.417.030.000,00 1.465.010.000,00 DAK Bidang Keluarga Berencana 1.547.650.000,00 1.547.650.000,00 600.040.000,00 73,30% 18,65% 8,06% 71,45% 19,32% 9,23% 69,66% 21,26% 9,08% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH PENDAPATAN ASLI DAERAH Trend Sumber Pendapatan Daerah KKR 2015 - 2016 M 2015 P 2015 M 2016
  • 3. DAK Bidang Kesehatan 7.853.700.000,00 7.853.700.000,00 10.654.840.000,00 DAK Bidang Keselamatan Transportasi Darat 431.910.000,00 431.910.000,00 272.130.000,00 DAK Bidang Lingkungan Hidup 2.221.430.000,00 2.221.430.000,00 959.160.000,00 DAK Bidang Pasar 2.009.180.000,00 2.009.180.000,00 1.799.510.000,00 DAK Bidang Pendidikan 39.614.240.000,00 39.614.240.000,00 2.854.880.000,00 DAK Bidang Pertanian 5.612.520.000,00 5.612.520.000,00 4.485.750.000,00 DAK Bidang Prasarana Pemerintahan Daerah 7.321.880.000,00 7.321.880.000,00 DAK Bidang Sarana Prasarana Pemadam Kebakaran 3.324.350.000,00 3.324.350.000,00 DAK Bidang Sarana Prasarana Perdesaan 4.931.830.000,00 4.931.830.000,00 677.620.000,00 Total Dana Alokasi Khusus (DAK) KKR 103.521.030.000,00 103.521.030.000,00 172.027.610.000,00 Jika dilihat dari table diatas, maka terdapat kenaikan yang sangat signifikan DAK bidang Infrastruktur jalan. Dimana pada APBD perubahan TA 2015 Rp. 12.412.430.000,00 dan meningkat 88,81% pada APBD Murni TA 2016. Secara proporsi, pada APBD Murni TA 2016, 64,48% DAK diperuntukan pada bidang Infrastruktur jalan. Terkait dengan isu tata kelola hutan dan lahan, terdapat penurunan DAK yang dialokasikan pemerintah pusat kepada KKR pada APBD Murni TA 2016. Penurunan pada isu tersebut terdapat pada DAK bidang Kehutanan dan DAK bidang Lingkungan Hidup. DAK Bidang kehutanan mengalami penurunan 47,77% dari APBD Perubahan TA 2015 ke APBD Murni TA 2016. Sedangan DAK bidang lingkungan hidup menurun 56,82% dari APBD Perubahan TA 2015 ke APBD Murni TA 2016. DAK merupakan kewenangan pusat dalam menentukan beberapa jumlah yang diberikan kepada pemerintah daerah, dengan berbagai formulasi perhitungan yang sangat kompleks. Sehingga saat ini belum ditemukan factor yang mempengaruhi perurunan tersebut. Asumsi saat ini adalah dipengaruhi oleh adanya UU 23 Tahun 2015 tentang pememrintahan daerah. 2. Trend Belanja KKR 2015 – 2016 Target belanja daerah KKR dari Tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami peningkatan. Tetapi peningkatan tersebut tidak cukup signifikan, seperti yang dapat dilihat pada table dibawah ini : Uraian Murni 2015 Perubahan 2015 Murni 2016 Total Belanja Daerah 1.274.246.249.268,00 1.337.330.607.810,00 1.518.019.269.629,61 Belanja Tidak Langsung 623.795.970.539,00 652.188.571.153,00 809.909.482.633,00 Belanja Langsung 650.450.278.729,00 685.142.036.657,00 708.109.786.996,61 Dari table di atas menunjukan peningkatan belanja daerah KKR dari tahun 2015 ke tahun 2016, dimana dapat dilihat bahwa Belanja Daerah KKR mengalami kenaikan sekitar 5% dari APBD Murni TA 2015 ke APBD Perubahan TA 2015, kemudian mengalami kenaikan sekitar
  • 4. 12% dari APBD Perubahan 2015 ke Murni 2016 dan mengalami kenaikan sekitar 16% dari Murni 2015 ke Murni 2016. Jika dilihat dari persentasi antara belanja tidak langsung dan belanja langsung APBD KKR TA 2015 dan 2016 terjadi perubahan. Dimana pada APBD Murni dan Perubahan TA 2015, persentasi belanja langsung lebih besar dibanding belanja tidak langsung. Namun pada APBD KKR Murni Tahun 2016 persentasi belanja tidak langsung lebih tinggi dari belanja langsung. Perbandingan persentasi tersebut bisa dilihat pada table dibawah ini : Uraian Murni 2015 Perubahan 2015 Murni 2016 BTL 49% 49% 53% BL 51% 51% 47% Asumsi awal terkait table diatas adalah disebabkan adanya Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemda KKR ke Pemerintahan Desa sebesar Rp. 66,56 Milyar yang dikeluarkan melalui Bantuan keuangan pada belanja tidak langsung. Sehingga hal itu mempengaruhi postur belanja daerah Kubu Raya. Berdasarkan jumlah pendapatan daerah dan belanja daerah pada tahun 2015 dan 2016, KKR mengalami defisit anggaran yang meningkat. Peningkatan tersebut bisa dilihat dari table di bawah ini : Uraian Murni 2015 Perubahan 2015 Murni 2016 PENDAPATAN DAERAH 1.218.198.405.395,00 1.279.183.346.390,61 1.458.019.269.629,61 TOTAL BELANJA DAERAH 1.274.246.249.268,00 1.337.330.607.810,00 1.518.019.269.629,61 SURPLUS / (DEFISIT) -56.047.843.873,00 -58.147.261.419,39 -60.000.000.000,00 Dari table di atas menunjukan peningkatan defisit anggaran KKR dari tahun 2015 ke tahun 2016, di mana dapat dilihat bahwa defisit anggaran KKR mengalami kenaikan sekitar 5% dari APBD Murni TA 2015 ke APBD Perubahan TA 2015, mengalami kenaikan sekitar 3% dari APBD Perubahan 2015 ke Murni 2016 dan mengalami kenaikan sekitar 7% dari Murni 2015 ke Murni 2016. Namun bisa dikatakan bahwa kenaikan defisit anggaran KKR tidak cukup signifikan. Meskipun pendapatan daerah kabupaten kubu raya mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke 2016, tetapi juga diikuti dengan kenaikan pada belanja daerahnya. Sehingga defisit anggaran KKR pada tahun 2016 juga meningkat. Meningkatnya pendapatan daerah KKR tidak berpengaruh pada desisit atau surplusnya anggaran KKR tahun 2015 – 2016.
  • 5. 3. Trend Belanja Urusan Kehutanan dan Lingkungan Hidup KKR 2015 – 2016 i) Trend Belanja urusan Kehutanan KKR 2015 – 2016 Di Kabupaten Kubu Raya, urusan kehutanan terdapat pada Dinas Perkebunan, kehutanan dan pertambangan. Dimana dalam satu dinas (SKPD) terdapat 3 bidang, yaitu perkebunan, kehutanan dan pertambangan. Berikut ini adalah trend belanja proporsi belanja urusan kehutanan di Kabupaten Kubu Raya tahun 2015 – 2016 : Jika dibandingkan dengan total belanja daerah, total BTL daerah dan total BL daerah, maka grafiknya adalah : Catatan : total belanja Disbunhutam dibandingan dengan total Belanja Daerah, BTL disbanding dengan BTL Daerah dan BL disbanding dengan BL Daera. ii) Trend Belanja Urusan Lingkungan Hidup KKR 2015 – 2016 Urusan lingkungan hidup di KKR terdapat pada Badan lingkungan Hidup Daerah Kubu Raya. Berikut ini adalah trend belanja proporsi belanja urusan lingkungan hidup di Kabupaten Kubu Raya tahun 2015 – 2016 : 9.353.366.487,00 7.361.293.898,00 7.681.461.649,00 6.491.312.900,00 6.566.312.600,00 7.752.788.300,00 15.844.679.387,00 13.927.606.498,00 15.434.249.949,00 M 2015 P 2015 M 2016 Trend Belanja urusan Kehutanan KKR 2015 - 2016 Belanja Tidak Langsung Belanja Langusng Total Belanja Urusan Kehutanan 1,24% 1,50% 1,00%1,04% 1,13% 0,96% 1,02% 0,95% 1,09% 0,00% 0,20% 0,40% 0,60% 0,80% 1,00% 1,20% 1,40% 1,60% Total BTL BL M 2015 P 2015 M 2016
  • 6. Jika dibandingkan dengan total belanja daerah, total BTL daerah dan total BL daerah, maka grafiknya adalah : Analisis 1. Analisis Urusan Kehutanan Sumber dana dari sector Perkebunan, kehutanan dan pertambangan Untuk sektor perkebunan, kehutanan dan pertambangan, ada 3 pendapatan daerah KKR pada tahun 2015 dan 2016 yang bersumber dari dana perimbangan yang diperoleh dari sektor kehutanan dan Pertambangan, yaitu seperti pada table dibawah ini : 2.233.463.922,0 0 1.955.375.710,0 0 2.158.025.605,0 0 4.682.636.450,0 0 4.742.836.450,0 0 2.997.441.048,0 0 6.916.100.372,0 0 6.698.212.160,0 0 5.155.466.653,0 0 MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 Trend Belanja Urusan Lingkungan Hidup KKR 2015 - 2016 BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG Total 0,54% 0,36% 0,72% 0,50% 0,30% 0,69% 0,34% 0,27% 0,42% 0,00% 0,10% 0,20% 0,30% 0,40% 0,50% 0,60% 0,70% 0,80% Total Belanja BLHD KKR BTL BL Trend Proporsi Belanja Urusan Lingkungan Hidup KKR Tahun 2015 - 2016 MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016
  • 7. Sumber Dari Dana Perimbangan MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 Bagi Hasil Dari Pungutan Hasil Kehutanan 23.587.000.000,00 23.587.000.000,00 23.587.000.000,00 DAK Bidang Kehutanan 2.116.120.000,00 2.116.120.000,00 1.105.210.000,00 Bagi Hasil Dari Pertambangan Umum 5.035.000.000,00 5.035.000.000,00 5.035.000.000,00 Total 30.738.120.000,00 30.738.120.000,00 29.727.210.000,00 Alokasi dan proporsi Anggaran Disbunhuttam (BTL,BL, Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa dan Belanja Modal) Alokasi anggaran untuk Disbunhutam tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada table dibawah ini: Belanja Disbunhuttam KKR Murni 2015 Perubahan 2015 Murni 2016 Belanja Daerah 15.844.679.387,00 13.927.606.498,00 15.434.249.949,00 Belanja Tidak Langsung 9.353.366.487,00 7.361.293.898,00 7.681.461.649,00 Belanja Langusng 6.491.312.900,00 6.566.312.600,00 7.752.788.300,00 Alokasi Anggaran Untuk Disbunhuttam cendrung menurun bila dibandingkan dengan total belanja daerah KKR. Dimana pada APBD M 2015, Disbunhuttam mendapat alokasi sekitar 1,24% menurun menjadi 1,04% pada Perubahan 2015 dan menurun menjadi 1,02% pada APBD M2016. Hal ini juga dipengarui oleh secara nomilal juga menurun. Dimana dari APBD M2015 menurun sekitar 12% ke APBD Perubahan 2015 dan menurun 3% ke Murni 2016. Tetapi dari APBD M 2015 meningkat sekitar 11% ke APBD P 2015.”disbunhuttam memasang nominal lebih besar pada APBD Murni dan menurunkan pada APBD Perubahan. Perlu juga melihat bagaimana pada APBD P 2016. Kenaikan belanja Disbunhuttam dari APBD P 2015 ke APBD M 2016 sekitar 11% dikarenana ada kenaikan pada belanja langsung sekitar 18% .Sedangkan pada BTL mengalami kenaikan sekitar 4% dari APBD perubahan 2015 ke Murni 2016. Terjadi perubahan perbandingan antara BTL dan BL pada Disbunhuttam dari APBD M2015 ke APBD M 2016, dimana pada 2015 Murni BTL lebih besar dari BL yaitu 59,03%;49,97%, APBD P 2015 BTL lebih besar dari BL yaitu 52,85%:47,15%. Sedangkan Pada APBD M 2016, BL lebih besar dari BTL yaitu 50,23%:49,77%
  • 8. Proporsi BTL dan BL Disbunhutam terhadap total belanja disbunhuttam Proporsi jenis belanja disbunhuttam terhadap total belanja disbunhuttam Proporsi jenis belanja disbunhutam pada belanja langsungnya Persentasi sumber dana dari sector Perkebunan, kehutanan dan pertambangan untuk Disbunhuttam baik total belanja maupun belanja langsung. Jika membandingkan antara pendapatan daerah untuk sector kehutanan dan alokasi anggaran untuk Disbunhutam KKR, maka tidak sepenuhnya dana tersebut digunakan untuk sector kehutanan. Apalagi untuk belanja tidak langsung biasanya bersumber dari Dana Alokasi Umum. Sehingga perlu didorong untuk optimalisasi penggunaan dana tersebut berdasarkan fungsinya. Adapun persentasi antara alokasi anggaran disbunhutam dengan Pendapatan daerah untuk sektor perkebunan, kehutanan dan pertambangan adalah : 59,03% 52,85% 49,77%40,97% 47,15% 50,23% 0,00% 50,00% 100,00% M 2015 P 2015 M 2016 BTL BL 63,85% 58,33% 57,49% 34,30% 39,56% 38,58% 1,85% 2,11% 3,92% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% M 2015 P 2015 M 2016 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal 11,76% 11,62% 15,38% 83,71% 83,90% 76,81% 4,53% 4,47% 7,81% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% M 2015 P 2015 M 2016 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
  • 9. Pada belanja langsung ada program rutin/penunjang SKPD dan ada Program Inti. Perbandingan antara program rutin dan program inti adalah 15,14%:84,86% pada APBD M 2015, 14,97%:85,03% pada APBD P 2015 dan 10,88%:89,12% pada APBD M 2016. Program rutin bisa diartikan dengan belanja untuk kepentingan aparatur. jika digabung dengan belanja Tidak Langung Disbunhuttam, maka perbandingan antara BTL+Program Rutin : Program Inti adalah 65,24%:34,76% pada APBD M 2015, 59,91%:40,09% pada APBD P 2015 dan 55,23%:44,77% pada APBD M 2016. Proporsi BTL, Belanja Aparatur dan Belanja program Inti terhadap total belanja Disbunhutam KKR 2015 - 2016 Karena DisbunHuttam terdiri dari 3 Bidang, jika dilihat dari program inti yang ada, Alokasi anggaran lebih besar diarahkan kepada bidang kehutanan. Temuan :  Ada kegiatan reboisasi hutan dan lahan kritis (DBH-DR kehutanan) pada APBD M 2016 sebesar Rp 3.626.050.000 (3,6 Milyar)  Ada kenaikan belanja yang sangat signifikan pada program peningkatan sarana dan prasarana aparatur untuk Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional sekitar 1305% dengan jumlah anggaran Rp.22.464.500 menjadi Rp.315.652.500 untuk pembeilan 1 unit Mobil Dinas dan 2 Unit Sepeda Motor. 51,55% 45,31% 51,92% 21,12% 21,36% 26,08% Murni 2015 Perubahan 2015 Murni 2016 perbandingan belanja disbunhutam terhadap pendapatan daerah sumber kehutanan total Belanja Disbunhuttam Belanja Langsung Disbunhuttam 59,03% 6,20% 34,76% 52,85% 7,06% 40,09% 49,77% 5,46% 44,77% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% BTL BL Aparatur BL INTI M 2015 P 2015 M 2016
  • 10.  Pada program belanja langsung terutama belanja program inti di APBD 2015 – 2016, ada 12 Kegiatan yang tidak dilakukan dan dianggarkan pada APBD M 2016, ada 6 kegiatan baru yang dianggarkan pada 2016 dan ada 21 kegaitan yang tetap dipertahankan pada APBD 2016. Meskipun pada kegiatan yang tetap dipertahankan ada beberapa kegiatan yang anggarannya menurun dan meningkat. No Kegiatan Inti yang dihilangkan di 2016 1 Pembuatan Peta Kawasan Hutan Per Kecamatan 2 Sosialisasi, Pembinaan dan Pengendalian Pembangunan Hutan Kemasyarakatan Kabupaten Kubu Raya 3 Pembangunan/Pengkayaan Potensi HHBK dan Produk Unggulan 4 Studi Kelayakan Pada Pembangunan PLTS di Batu Ampar 5 Pembinaan dan Pengendalian Dokumen Peredaran Hasil Hutan 6 Pembangunan Perkebunan Entrys Karet 7 Penyuluhan, Pendampingan dan Sosialisasi Kegiatan Perkebunan Rakyat 8 Promosi Hasil Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan 9 Penyediaan Bantuan Sarana Produksi Unit Pengelolaan Karet 10 Penanaman Kelapa Dalam 11 Penyediaan Bantuan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat 12 Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan  Pada kegiatan yang tidak dianggarakan lagi pada 2016 yang seharusnya tetap ada adalah Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. No Kegiatan Inti Baru di 2016 1 Pembinaan dan Pengawasan Izin Usaha Pertambangan 2 Reboisasi Hutan dan Lahan Kritis (DBH-DR kehutanan) 3 Studi Kelayakan pada Pembangunan PLTS 4 RoadMaps Listrik Pedesaan Kabupaten Kubu Raya Tahun 2016 - 2021 5 Pembuatan Sumur Bor 6 Penyediaan Bantuan Sarana Produksi Perkebunan Karet dan Kelapa No Kegiatan Inti Yang Tetap Ada 1 Pembinaan Lapangan Unit Kelola IUPHHK HA dan HT 2 Inventarisasi Pemukiman, Infrastruktur, dan Lahan Garapan Masyarakat di Dalam Kawasan Hutan 3 Monitoring Realisasi Produksi HA dan HT 4 Pembinaan Teknik, Monitoring dan Rekonsiliasi PNPB 5 Koordinasi dan Konsultasi Teknis Program Pertambangan 6 Koordinasi Kebijakan Teknis Pembangunan Pertanian/Perkebunan 7 Inventarisasi Kegiatan Usaha Perkebunan 8 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat
  • 11. 9 Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 10 Penyidikan Kasus-Kasus Tindak Pidana Kehutanan 11 Kegiatan Preventif (Sosialisasi, Intelejen, Pulbaket) 12 Operasional Pemadaman Kebakaran Lahan Gambut 13 Pengadaan dan Pemasangan PLTS 14 Monitoring dan Pemeliharaan Ketenagaan Listrik 15 Penyusunan Database Air Tanah 16 Pengawalan dan Penilaian Usaha Perkebunan Besar Swasta di Kabupaten Kubu Raya 17 Penanaman Kelapa Sawit Non Revitalisasi 18 Identifikasi dan Pemetaan Ijin Usaha Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan 19 Penanaman Karet Unggul 20 Penyusunan Statistik Perkebunan Kehutanan dan Pertambangan 21 Pengawasan dan Monitoring Kegiatan Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan Belanja untuk pencegahan deforestasi Hutan dan lahan No Kegiatan Pencegahan Deforestasi Hutan dan Lahan MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 1 Pembinaan Lapangan Unit Kelola IUPHHK HA dan HT 45.000.000,00 45.000.000,00 100.105.000,00 2 Inventarisasi Pemukiman, Infrastruktur, dan Lahan Garapan Masyarakat di Dalam Kawasan Hutan 60.000.000,00 60.000.000,00 44.792.900,00 3 Pembuatan Peta Kawasan Hutan Per Kecamatan 65.800.000,00 65.799.700,00 4 Monitoring Realisasi Produksi HA dan HT 40.000.000,00 40.000.000,00 26.329.100,00 5 Sosialisasi, Pembinaan dan Pengendalian Pembangunan Hutan Kemasyarakatan Kabupaten Kubu Raya 45.000.000,00 45.000.000,00 6 Pembangunan/Pengkayaan Potensi HHBK dan Produk Unggulan 45.000.000,00 45.000.000,00 7 Koordinasi dan Konsultasi Teknis Program Pertambangan 50.000.000,00 50.000.000,00 75.059.400,00 8 Pembinaan dan Pengawasan Izin Usaha Pertambangan 18.406.000,00 9 Koordinasi Kebijakan Teknis Pembangunan Pertanian/Perkebunan 30.500.000,00 30.500.000,00 47.297.500,00 10 Inventarisasi Kegiatan Usaha Perkebunan 200.000.000,00 200.000.000,00 34.516.500,00 11 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat 40.000.000,00 40.000.000,00 15.608.200,00 12 Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2.327.625.000,00 2.327.625.000,00 1.216.492.500,00 13 Reboisasi Hutan dan Lahan Kritis (DBH-DR kehutanan) 3.626.050.000,00 14 Penyidikan Kasus-Kasus Tindak Pidana Kehutanan 70.000.000,00 70.000.000,00 27.811.100,00 15 Kegiatan Preventif (Sosialisasi, Intelejen, Pulbaket) 55.000.000,00 55.000.000,00 29.164.900,00
  • 12. 16 Operasional Pemadaman Kebakaran Lahan Gambut 85.000.000,00 85.000.000,00 46.345.000,00 17 Pengawalan dan Penilaian Usaha Perkebunan Besar Swasta di Kabupaten Kubu Raya 75.000.000,00 75.000.000,00 40.944.400,00 18 Pembinaan dan Pengendalian Dokumen Peredaran Hasil Hutan 50.000.000,00 50.000.000,00 19 Pembangunan Perkebunan Entrys Karet 300.675.000,00 300.675.000,00 20 Penyuluhan, Pendampingan dan Sosialisasi Kegiatan Perkebunan Rakyat 74.855.000,00 74.855.000,00 21 Penanaman Kelapa Sawit Non Revitalisasi 225.921.000,00 225.921.000,00 145.378.000,00 22 Identifikasi dan Pemetaan Ijin Usaha Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan 75.000.000,00 75.000.000,00 44.286.500,00 23 Penanaman Karet Unggul 200.000.000,00 200.000.000,00 111.714.000,00 24 Penanaman Kelapa Dalam 140.199.500,00 140.199.500,00 25 Penyusunan Statistik Perkebunan Kehutanan dan Pertambangan 50.000.000,00 50.000.000,00 24.680.000,00 26 Pengawasan dan Monitoring Kegiatan Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan 50.000.000,00 50.000.000,00 41.365.000,00 27 Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 100.266.900,00 100.266.900,00 Total 4.500.842.400,00 4.500.842.100,00 5.716.346.000,00 Perbandingan TB Disbunhuttam dan Belanja Pencegahan deforestasi MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 Total Belanja Disbunhuttam KKR 15.844.679.387,00 13.927.606.498,00 15.434.249.949,00 Belanja pencegahan Deforestasi 4.500.842.400,00 4.500.842.100,00 5.716.346.000,00 Jika dipersentasikan maka : Keterangan MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 Belanja pencegahan Deforestasi 28,41% 32,32% 37,04% Kegiatan Untuk Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 100.266.900,00 100.266.900,00 Jika dibanding dengan total belaja disbunhuttam, maka hasilnya adalah Untuk Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 0,63% 0,72% 0,00% Jika dibandingkan dengan luas kawasan hutan KKR pada tahun 2014 (KKR dalam angka 2015) dalah 367,990 Ha (diluar APL), maka anggaran untuk pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan perhektarnya Cuma Rp. 272,47 pada 2015 dan pada 2016 tidak ada sama sekali.
  • 13. 2. Analisis Urusan Lingkungan Hidup Sumber Anggaran dari Pendapatan Untuk urusan lingkungan hidup, KKR memiliki 2 sumber pendapatan daerah, yaitu Pendapatan asli daerah dari BLHD KKR dan dari dana perimbangan (DAK Bidang Lingkungan hidup). Rinciannya bisa dilihat dari tabel dibawah ini. Sumber Pendapatan Urusan Lingkungan Hidup KKR MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 PAD BLHD KKR 559.200.000,00 559.200.000,00 584.109.254,63 DAK Bidang Lingkungan Hidup 2.221.430.000,00 2.221.430.000,00 959.160.000,00 Total 2.780.630.000,00 2.780.630.000,00 1.543.269.254,63 Catatan : terjadi penurunan pendapatan Daerah KKR bersumber dan diperuntukan untuk urusan lingkungan hidup. Dimana dari APBD M 2015 menurun sekitar 44,50% pada APBD M 2016. Penurunan terbesar terjadi pada DAK Bidang Lingkungan Hidup sekitar 56,82%. Meskipun penentuan DAK ditentukan oleh Pusat, tetapi daerah masih punya peluang negosiasi terkait jumlahnya. Belanja BLHD KKR Belanja BLHD KKR MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 Belanja Tidak Langsung 2.233.463.922,00 1.955.375.710,00 2.158.025.605,00 Belanja Langsung 4.682.636.450,00 4.742.836.450,00 2.997.441.048,00 Total 6.916.100.372,00 6.698.212.160,00 5.155.466.653,00 Catatan : terjadi penurunan anggaran BLHD KKR dari 2015 ke 2016. Jika dipersentasikan maka hasilnya adalah : Catatan : terjadi penurunan persentase belanja langsung dan peningkatan pada belanja tidak langsung, meskipun secara keseluruhan belanja langsung tetap lebih besar dari belanja tidak langsung. Proporsi Belanja BLHD KKR terhadap total Belanja Daerah KKR Keterangan MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 Perbandingan Belanja BLHD KKR dengan Belanja Daerah KKR 0,54% 0,50% 0,34% Catatan : BLHD KKR mendapat alokasi anggaran tidak sampai 1 persen dari total belanja daerah KKR. Dan bahkan pada tahun 2016 mengalami penurunan persentasinya di bawah 0,5%. Perbandingan belanja pegawai, barang dan jasa serta belanja modal Belanja BLHD KKR MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 Belanja Tidak Langsung 32,29% 29,19% 41,86% Belanja Langsung 67,71% 70,81% 58,14%
  • 14. Perbandingan BTL, Aparatur dan belanja Program Inti MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 Total Belanja Pegawai 34,87% 31,85% 45,74% Belanja Barang dan Jasa 57,51% 60,16% 48,52% Belanja Modal 7,63% 7,99% 5,74% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% Persentase Proporsi Jenis Belanja BLHD KKR 2015-2016 MURNI 2015 PERUBAHAN 2015 MURNI 2016 Belanja program Aparatur 24,83% 25,79% 35,33% Belanja Program Inti 75,17% 74,21% 64,67% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% Persentase Proporsi Belanja Aparatur dan Belanja program Inti pada belanja langsung BLHD KKR 2015-2016