SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN
ALAT PERKEMBANGBIAKAN (ORGANUM REPRODUCTICUM)

Disusun oleh:
FIRLITA NURUL KHARISMA

(A420120008)

FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2012
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat segala limpahan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai.
Pada kesempatan ini sudah sepantasnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini, baik berupa materi maupun jasa.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dengan alam kebaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
Bab I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan Makalah ................................................................................................ 2
Bab IIPEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
A. AlatPerkembangbiakan ..................................................................................... 3
B. Bagian-bagianBunga ......................................................................................... 4
1. FungsiBunga ............................................................................................... 6
2. JumlahBungadan Tata Letaknya ................................................................. 6
C. BungaMajemuk ................................................................................................. 7
1. BungaMajemukTakBerbatas....................................................................... 8
2. BungaMajemukBerbatas ............................................................................. 10
3. BungaMajemukCampuran .......................................................................... 10
Bab III PENUTUP .............................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 13

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh
tumbuhan. Morfologi tumbuhan juga menguraikan tentang fungsi masing-masing bagian dari
bentuk dan susunan tumbuhan. Bagian tubuh tumbuhan yang dapat tumbuh menjadi individu
baru dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum) yang dibagi menjadi dua
golongan yaitu alat perkembangbiakan vegetative dan alat perkembangbiakan generative.
Salah satu bagian tumbuhan yang akan dipelajari yaitu bunga yang merupakan alat
perkembangbiakan

(Organum

Reproductivum)

bagi

tumbuhan.

Jika kita melihat bunga berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa ada diantaranya
memiliki bunga yang terpencar atau terpisah-pisah dan ada pula yang berkumpul membentuk
suatu rangkaian yang dinamakan bunga majemuk.
Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang
merupakan

penyesuaian

untuk

melaksanakan

tugasnya

sebagai

penghasil

alat

perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya sifat-sifat yang menarik dari suatu bunga
adalah bentuk bunga, warna bunga, bau bunga dan ada tidaknya madu atau zat lain.
Akibat banyaknya jenis tumbuhan dan banyaknya jenis bunga, maka perlu mempelajari
bagaimana bentuk dan pembagiannya. Namun dalam penentuan jenis-jenis bunga tumbuhan
tidaklah mudah, seringkali terjadi kekeliruan. Untuk itu selalu diperlukan penelitian atau
pemeriksaan secara langsung dan seksama untuk menghindari terjadinya kesalahan.

B.

Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan organum reproducticum?
2. Apasajakah bagian-bagian bunga?
3. Apakah bunga majemuk itu?

1
2

C.

Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian tentang Organum reproductivum.
2. Mengetahui bagian-bagian bunga.
3. Mengetahui pengertian danmacambunga majemuk.
BAB II
PEMBAHASAN

A.

AlatPerkembangbiakan (OrganumReproductivum)

Dari suatu tumbuhan dapat diperoleh tumbuhan baru, dengan kata lain tumbuhan
dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian
dapat tumbuh menjadi individu baru itu dinamakan alat perkembangbiakan (organum
reproductivum, diaspora, propagulum, disseminulum).
Berdasarkan alat perkembangbiakannya, maka perkembangbiakan dapat dibedakan
menjadi dua golongan :
a.
Alat perkembangbiakan vegetatif atau aseksual : alat perkembangbiakkan yang
terjadinya tidak didahului dengan perkawinan.
-Vegetatif alami : terjadi menurut sifat pembawaan tumbuhan itu sendiri.Misal : Umbi
batang, umbi lapis dan geragih
-Vegetatif buatan : hanya terjadi karena perbuatan yang disengaja oleh manusia.
Misal:
.: Setek : Suatu bagian lat hara yang dipotong (dipisahkan dari induk) dan kemudian dapat
tumbuh menjadi tumbuhan baru.
1. Setek batang, contoh : penanaman ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.)
2. Setek akar, contoh : penanaman sukun (Artocarpus communis Forst.)
3. Setek daun, contoh : pada cocor bebek (Kalanchoë pinnata Pers.)
.:Cangkok : seperti setek batang, tetapi semula dibuat luka melingkar dengan mengelupas
kulit batang, kemudian ditutup dengan tanah dan selalu dibasahi, hingga keluar akar dari
bagian tersebut dan batang tersebut dipotong tepat di bawah tempat keluarnya akar itu.
b.
Alat perkembangbiakan generatif atau seksual : alat perkembangbiakkan yang
terjadinya didahului dengan perkawinan.
Adapun alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan biji adalah bijinya. Biji terdapat
dalam buah, dan buah berasal dari bunga. Dan pada sub bab selanjutnya akan dibahas tentang
bunga.

3
4

B.

Bagian-bagianBunga

Bagian-bagian bunga sempurna:
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari),
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8.Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. , 13. Serbuk sari (pollen),
14. Kepala sari (anther),
15. Perhiasan bunga (periantheum),
16. Mahkota bunga (corolla),
17. Kelopak bunga (calyx).
5

Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai bunga
(pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun pelindung
(brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga. Perhiasan bunga terdiri dari daun
kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal).
Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil
sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya.
Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian berikut:
1) Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis)
merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang.
2) Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga.
3) Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya
bagian-bagian bunga yang lain (batang).
4) Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga.
5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai
bunga.
6) Daun kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal, umumnya
berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx).
7) Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun perhiasan bunga yang berwarnawarni. Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla).
8) Benang sari (stamen) adalah daun fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi
serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
9) Daun buah (carpell) adalah daun fertil pendukung makrospora berupa bakal biji (ovalum)
yang secara kolektif membentuk putik (pistill).
10) Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang
berbentuk lembaran dengan tulang yang masih jelas.
a.Kelopak (calyx), yaitu hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar berwarna hijau
sewaktu masih kuncup merupakan selubungnya yang melindungi kuncup terhadap
pengaruh dari luar. Kelopak terdiri dari atas beberapa daun kelopak (sepala)
b.Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat
pada lingkarang yang tidak berwarna hijau lagi. Warna inilah yang ,merupakan warna
bunga. Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petalla). Pada suatu bunga
yang tidak memiliki hiasan bunga dinamakan bunga telanjang (flos nudus) misalnya pada
patikan (Euphorbia hirta L.)
11) Alat-alat kelamin jantan (androecium), yaitu bagian yang merupakan metamorfosis daun
yang ,menghasilkan serbuksari. Alat kelamin jantan terdiri atas sejumlah benang sari
6

(stamen). Alat kelamin betina (gynaecium), biasa disebut putik (pistillum). Putik terdiri atas
metamorfosis daun yang disebut daun buah (carpella).

1. Fungsi Bunga
Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna, dan
susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, bunga ini berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan
alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga
terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan fungsinya sebagai
penghasil alat perkembangbiakan.
Pada umumnya, bunga mempunyai sifat-sifat seperti berikut.
1) Mempunyai warna menarik.
2) Biasanya berbau harum.
3) Bentuknya bermacam-macam.
4) Biasanya mengandung madu.

2. Jumlah Bunga dan Tata Letaknya
Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga
tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora). Pada tumbuhan
yang mempunyai satu bunga terdapat pada ujung batang dan yang mempunyai banyak bunga
terdapat

pada

ketiak-ketiak

daun

dan

sebagian

pada

ujung

batang.PadaPlanta

multiflora,terdapatpadabunga bungur (Lagerstroemia flos-reginae.
Menurut tempatnya bunga dibedakan:
1. Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima Swartz)
2. Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.)
Bagian-bagian bunga menurut tata letak dan susunan
1.

Bunga yang bagian-bagianya tersusun menurut garis spiral (acyclis), misalnya bunga

cempaka (Michelia champaka L.).
2.

Bunga yang bagian-bagianya tersusun dalam lingkaran-lingkaran (cyclis), misalnya:

bunga terong (Solanum melongena).
7

3.

Bunga yang sebagian bagianya duduk dalam lingkaran dan sebagian lain campur

menurut garis spiral (hemicyclis), misalnya: bunga sirsak (Annona muricata L.)

C.

Bunga Majemuk (Anthotaxis, Inflorescentia)

Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu
tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih rumit. Rangkaian
bunga semacam ini sangat bervariasi, baik pada pola-pola dan kerapatan tangkai bunganya,
kelengkapan bagian-bagian pendukungnya, duduk bunga pada tangkai (filotaksi, phyllotaxy)
dan lain-lain.
Pada suatu bunga majemuk bagian-bagianya dapat dibedakan sebagai berikut:
1.

Bagian-bagian yang bersifat seperti batang:
a.

Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis), yaitu merupakan terusan

batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk
b.

Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya

c.

Dasar bunga (receptacullun), yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung tangkai

bunga lainnya.
2.

Bagian-bagian yang bersifat seperti daun:
a.

Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari

ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
b.

Daun tangkai (bracteola), yaitu daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga.

Pada biji belah (Dicotilodineae) terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus
pada bidang median, pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledonieae) hanya terdapat
satu daun tangkai yang letaknya didalam median, dibagian atas tangkai bunga
c.

Seludang bunga (spatha) yaitu daun pelindung yang besar yang sering kali

menyelubungi bunga majemuk waktu belum mekar
d.

Daun-daun pembalut (bractea involucralis) yaitu daun-daun pelindung yang

tersusun dalam satu lingkaran misalnya pada bunga matahari (Helianthus annus L.)
e.

Kelopak tambahan (epicalyc), yaitu bagian serupa daun yang berwarna hijau

tersusun dalam satu lingkaran dan terdapat dibawah kelopak misalnya pada bunga
sepatu (hibiscus rosa-sinensis L.) kapas ( Gossypium sp.)
f.

Daun-daun kelopak (sepalae)

g.

Daun-daun mahota atau daun tajuk (petalae)
8

h.

Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan

warnanya.
i.

Benang-benang sari (stamina)

j.

Daun-daun buah (carpella)

Berdasarkan ibu tangkai bunga majemuk dibedakan menjadi :
1.

Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa), yaitu bunga majemuk yang ibu

tangkainya dapat tumbuh terus,dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak,
dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin tinggi dengan ibu tangkai),
dan bunganya mekar berturut-turut dari bawah ke atas, misalnya bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima).
2.

Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa), yaitu bunga majemuk yang ibu

tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan
yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang dan canbang-cabang ibu tangkai selalu
mendukung bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk terbatas, bunga yang mekar dulu
ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok, dari tengah ke pinggir (dilihat dari atas).
a.

Monochasial, jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang atau lebih (2

cabang) tetapi tidak pernah berhadapan, dan yang satu lebih besar dari lainya, misalnya
kapas (Gossypium sp.).
b.

Dichasial, jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan, misalnya

pada tumbuhan berbibir (Labiatae).
c.

Pleiocasial, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat

yang sama tingginya, misaknya bunga oleander (Nerium oleander).
3.

Bunga

majemuk

campuran

(inflorescentia

mixta),

bunga

majemuk

yang

memperlihatkan sifat bunga majemuk tak terbatas maupun bunga majemuk terbatas.

1. Bunga Majemuk Tak Berbatas (inflorescentia racemosa)
1.

Ibu tangkai tidak bercabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat

pada ibu tangkai :
a.

Tandan (racemus), jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya,

misalnya bunga merak (Caesalpinia pulcherrima).
b.

Bulir (spica), seperti tandan tapi bunga tidak bertangkai, misalnya bunga jarong

(Stachytarpheta jamaicensis).
9

c.

Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir, tapi ibu tangkai hanya hanya

mendukung bunga-bunga yang berkalamin tunggal,dan runtuh seluruhnya (bunga
majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah), misalnya pada
sirih (Piper betle).
d.

Tongkol (spadix), seperti bulir tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan seringkali

berdaging, misalnya pada jagung (Zea mays), tetapi hanya pada bunga betina.
e.

Bunga payung (umbrella), bunga majemuk tak terbatas yang dari ujung ibu

tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya, masing-masing
cabang mempunyai daun pelindung pada pangkalnya, misalnya bunga daun kaki kuda
(Centella asiatica).
f.

Bunga cawan (corymbus), bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya melebar

dan merata sehingga seperti cawan. Pada bunga majemuk seperti ini biasanya terdapat
daun pembalut.
 Bunga pita, yaitu bunga mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan.
 Bunga tabunga, yaitu bunga yang terdapat diatas cawanya sendiri, kecil dan
berbentuk seperti tabung.
g.

Bunga bongkol (capitulum), bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tapi

tanpa daun-daun pembalut dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, misalnya petai
(Leucaena glauca).
h.

Bunga periuk (hypanthodium) :
 Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, bunga
terdapat di seluruh bagian yang menebal tadi, sehinggaberbentuk bulat atau
silinder, misalnya keluwih (Artocarpus communis).
 Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, membentuk badan yang menyerupai
periuk, bunga terletak pada periuk tadi, misalnya pada awar-awar (Ficus septica).

2.

Ibu tangkai bercabang-cabang, dan cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga

tidak terdapat pada ibu tangkai :
a.

Malai (panicula), ibu tangkai mengadakan percabangan secara monopodial,

demikian pula cabang-cabangnya, misalnya bunga mangga (Mangifera indica).
b.

Malai rata (corymbus ramosus), ibu tangkai mengadakan percabangan demikian

juga cabangya, tapi cabang tadi mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga seakanakan semua bunga terdapat pada suatu budang datar, misalnya bunga soka (Ixora
glandifora).
10

c.

Bunga payung majemuk (umbella composita), yaitu bunga payung yang

bersusun. Pada pangkal percabangan yang pertama terdapat daun-daun pembalut,
misalnya pada adas (Foeniculum vulgare).
d.

Bunga tongkol majemuk, yaitu bunga tongkol yang ibu tangkainya bercabang-

cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol
pula, misalnya bunga kelapa (Cocos nucifera).
e.

Bulir majemuk, jika ibu tangkai bercabang-cabang dan masing-masing cabang

mendukung bunga-bunga seperti bulir, misalnya bunga jagung yang jantan (Zea mays).

2. Bunga Majemuk Berbatas (inflorescentia cymosa)
1.

Anak payung menggarpu (dichasium), pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga ,

dibawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu
bunga pada ujungnya. Bunga yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu
tangkainya, misalnya bunga melati (Jasminum sambac).
2.

Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinnus), yatu suatu bunga majemuk yang

ibu tangkainya bercabang yang selanjutnya cabang-cabangnya bercabang lagi, tetapi setiap
kali bercabang hanya membentuk satu cabang saja, yang arahnya berganti-ganti ke kiri dan
kanan,misalnya bunga buntut tikus (Heliotropium indicum).
3.

Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang tapi setiap kali bercabang hanya

terbentuk satu cabang, yang semuanya terbentuk ke kiri atau ke kanan, dan cabang yang satu
membentuk sudut 900, misalnya bunga kenari (Canarium commune).
4.

Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan hanya

terletak pada satu bidang, sehingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti sabit,
misalnya pada tumbuhan suku Juncaceae.
5.

Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga bercabang seling, semua percabangan terletak

pada satu bidang dan cabang tidak sama panjang, sehingga semua bunganya terletak pada
tempat yang sama tingginya, terdapat pada tumbuhan suku Iridaceae.

3. Bunga Majemuk Campuran (inflorescentia mixta)
Suatu bunga majemuk yang merupakan campuran antara sifat-sifat bunga majemuk
berbatas dan bunga majemuk tak berbatas. Misalnya bunga johar, ibu tangkai mengadakan
percabangan seperti pada suatu malai, tetapi cabang-cabangnya bersifat seperti malai rata.
Bunga soka seluruhnya merupakan suatu malai rata, tetapi bagian-bagianya berupa anak
11

payung menggarpu. Bunga kenari mempunyai susunan seperti malai tetapi ujungnya seperti
sekerup.
BAB III
PENUTUP

A.

1.
2.
3.

Kesimpulan

Alat perkembangbiakan dibedakan dalam dua golongan yaitu alat perkembangan
vegetative dan alat perkembangan generative
Bunga mempunyai sifat-sifat yang menarik antara lain bentuk bunga seluruhnya dan
bentuk bagian-bagiannya, warna, bau, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain
Bagian-bagianbungaantara lain: tangkai induk atau ibu tangkai bunga, tangkai bunga,
dasar bunga,daun pelindung , daun tangkai,daun kelopak, daun mahkota atau daun tajuk,
benang sari,daun buah, hiasan bunga (kelopakdan tajuk bunga atau mahkota bunga), alat
kelamin jantan (benang sari) danalatkelaminbetina (putik).

4.

Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai
bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih rumit.

5.
6.

Bunga majemuk dapat dibedakan menjadi bagian-bagian yang bersifat seperti batang dan
bagian-bagian yang bersifat seperti daun.
Bunga majemuk dibedakan menjadi bunga majemuk tak berbatas, bunga majemuk
berbatas dan bunga majemuk campuran.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga
Tjitrosoepomo,Gembong.2005.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah Mada University
Press.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeMaedy Ripani
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiBudi Setiyawan
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
Metamorfosis akar, batang, daun (kel. 11)
Metamorfosis akar, batang, daun (kel. 11)Metamorfosis akar, batang, daun (kel. 11)
Metamorfosis akar, batang, daun (kel. 11)Sasmito Nurhalim
 
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointRespirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointIvho Mamonto
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisSiti Nur Aeni
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daunWarnet Raha
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)f' yagami
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaAgustin Dian Kartikasari
 

What's hot (20)

PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
morfologi daun
morfologi daunmorfologi daun
morfologi daun
 
Metamorfosis akar, batang, daun (kel. 11)
Metamorfosis akar, batang, daun (kel. 11)Metamorfosis akar, batang, daun (kel. 11)
Metamorfosis akar, batang, daun (kel. 11)
 
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointRespirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksis
 
Daun Majemuk
Daun MajemukDaun Majemuk
Daun Majemuk
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Mawar
MawarMawar
Mawar
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
MORFOLOGI BATANG DAN AKAR.docx
MORFOLOGI BATANG DAN AKAR.docxMORFOLOGI BATANG DAN AKAR.docx
MORFOLOGI BATANG DAN AKAR.docx
 

Viewers also liked

Perkembangbiakan tumbuhan generatif
Perkembangbiakan tumbuhan generatifPerkembangbiakan tumbuhan generatif
Perkembangbiakan tumbuhan generatifNaya Ti
 
Karya ilmiah bahasa indonesia strategi menumbuhkan kreativitas siswa
Karya ilmiah bahasa indonesia strategi menumbuhkan kreativitas siswaKarya ilmiah bahasa indonesia strategi menumbuhkan kreativitas siswa
Karya ilmiah bahasa indonesia strategi menumbuhkan kreativitas siswaPhoto Setudio Planet solo grand mall
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunAgustin Dian Kartikasari
 
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)Patta Danun
 
Bunga majemuk
Bunga majemukBunga majemuk
Bunga majemukyenifha
 
Bunga dan rumus bunga
Bunga dan rumus bungaBunga dan rumus bunga
Bunga dan rumus bungaIndra Pratama
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )Rona Lastikasari
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 

Viewers also liked (12)

Perkembangbiakan tumbuhan generatif
Perkembangbiakan tumbuhan generatifPerkembangbiakan tumbuhan generatif
Perkembangbiakan tumbuhan generatif
 
Karya ilmiah bahasa indonesia strategi menumbuhkan kreativitas siswa
Karya ilmiah bahasa indonesia strategi menumbuhkan kreativitas siswaKarya ilmiah bahasa indonesia strategi menumbuhkan kreativitas siswa
Karya ilmiah bahasa indonesia strategi menumbuhkan kreativitas siswa
 
Bunga
Bunga Bunga
Bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
 
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)
 
Bunga majemuk
Bunga majemukBunga majemuk
Bunga majemuk
 
powerpoint pengenalan bunga
powerpoint pengenalan bungapowerpoint pengenalan bunga
powerpoint pengenalan bunga
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Bunga dan rumus bunga
Bunga dan rumus bungaBunga dan rumus bunga
Bunga dan rumus bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 

Similar to Morfologi Tumbuhan

Makalah klpk 10
Makalah klpk 10Makalah klpk 10
Makalah klpk 10twelve1212
 
Struktur Dan Fungsi Bunga
Struktur Dan Fungsi BungaStruktur Dan Fungsi Bunga
Struktur Dan Fungsi Bungakeysia waani
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetikaWarnet Raha
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetikaWarnet Raha
 
Bagian tumbuhan dan fungsinya
Bagian tumbuhan dan fungsinyaBagian tumbuhan dan fungsinya
Bagian tumbuhan dan fungsinyaVen Dot
 
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptxTUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptxselvivanlith21
 
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptxStruktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptxAnitaNurRohma
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidaeMaedy Ripani
 
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptx
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptxMARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptx
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptxssuser61bd70
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi selNur Huda
 
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)Nita deviana
 

Similar to Morfologi Tumbuhan (20)

Makalah klpk 10
Makalah klpk 10Makalah klpk 10
Makalah klpk 10
 
Bunga xi ipa 1
Bunga xi ipa 1Bunga xi ipa 1
Bunga xi ipa 1
 
Tugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yaniTugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yani
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
 
uas.pptx
uas.pptxuas.pptx
uas.pptx
 
Struktur Dan Fungsi Bunga
Struktur Dan Fungsi BungaStruktur Dan Fungsi Bunga
Struktur Dan Fungsi Bunga
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
 
Bagian tumbuhan dan fungsinya
Bagian tumbuhan dan fungsinyaBagian tumbuhan dan fungsinya
Bagian tumbuhan dan fungsinya
 
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptxTUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
 
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptxStruktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
 
Soal tema 3
Soal tema 3Soal tema 3
Soal tema 3
 
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptx
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptxMARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptx
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptx
 
Organ Tumbuhan
Organ TumbuhanOrgan Tumbuhan
Organ Tumbuhan
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
Bagian 2.pptx
Bagian 2.pptxBagian 2.pptx
Bagian 2.pptx
 
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

More from Firlita Nurul Kharisma

Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuFirlita Nurul Kharisma
 
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Firlita Nurul Kharisma
 
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikPembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikFirlita Nurul Kharisma
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarFirlita Nurul Kharisma
 
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Firlita Nurul Kharisma
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Firlita Nurul Kharisma
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Firlita Nurul Kharisma
 
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesia
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesiaMakalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesia
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesiaFirlita Nurul Kharisma
 
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesiaPkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesiaFirlita Nurul Kharisma
 

More from Firlita Nurul Kharisma (20)

Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
 
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
 
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikPembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
 
Laporan kjt
Laporan kjtLaporan kjt
Laporan kjt
 
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
 
Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013
 
Penelitian ekologi hewan
Penelitian ekologi hewanPenelitian ekologi hewan
Penelitian ekologi hewan
 
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakan
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakanPedoman umum ejaan-yang_disempurnakan
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakan
 
Hormon auksin
Hormon auksinHormon auksin
Hormon auksin
 
Hormon tumbuhan fistum
Hormon tumbuhan fistumHormon tumbuhan fistum
Hormon tumbuhan fistum
 
Prinsip islam ttg psikologi
Prinsip islam ttg psikologiPrinsip islam ttg psikologi
Prinsip islam ttg psikologi
 
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
00 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 201300 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 2013
 
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
00 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 201300 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 2013
 
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesia
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesiaMakalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesia
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesia
 
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesiaPkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Morfologi Tumbuhan

  • 1. MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN ALAT PERKEMBANGBIAKAN (ORGANUM REPRODUCTICUM) Disusun oleh: FIRLITA NURUL KHARISMA (A420120008) FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat segala limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai. Pada kesempatan ini sudah sepantasnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, baik berupa materi maupun jasa. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dengan alam kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penyusun ii
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii Bab I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1 C. Tujuan Makalah ................................................................................................ 2 Bab IIPEMBAHASAN ....................................................................................................... 3 A. AlatPerkembangbiakan ..................................................................................... 3 B. Bagian-bagianBunga ......................................................................................... 4 1. FungsiBunga ............................................................................................... 6 2. JumlahBungadan Tata Letaknya ................................................................. 6 C. BungaMajemuk ................................................................................................. 7 1. BungaMajemukTakBerbatas....................................................................... 8 2. BungaMajemukBerbatas ............................................................................. 10 3. BungaMajemukCampuran .......................................................................... 10 Bab III PENUTUP .............................................................................................................. 12 A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12 Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 13 iii
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan. Morfologi tumbuhan juga menguraikan tentang fungsi masing-masing bagian dari bentuk dan susunan tumbuhan. Bagian tubuh tumbuhan yang dapat tumbuh menjadi individu baru dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum) yang dibagi menjadi dua golongan yaitu alat perkembangbiakan vegetative dan alat perkembangbiakan generative. Salah satu bagian tumbuhan yang akan dipelajari yaitu bunga yang merupakan alat perkembangbiakan (Organum Reproductivum) bagi tumbuhan. Jika kita melihat bunga berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa ada diantaranya memiliki bunga yang terpencar atau terpisah-pisah dan ada pula yang berkumpul membentuk suatu rangkaian yang dinamakan bunga majemuk. Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya sifat-sifat yang menarik dari suatu bunga adalah bentuk bunga, warna bunga, bau bunga dan ada tidaknya madu atau zat lain. Akibat banyaknya jenis tumbuhan dan banyaknya jenis bunga, maka perlu mempelajari bagaimana bentuk dan pembagiannya. Namun dalam penentuan jenis-jenis bunga tumbuhan tidaklah mudah, seringkali terjadi kekeliruan. Untuk itu selalu diperlukan penelitian atau pemeriksaan secara langsung dan seksama untuk menghindari terjadinya kesalahan. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan organum reproducticum? 2. Apasajakah bagian-bagian bunga? 3. Apakah bunga majemuk itu? 1
  • 5. 2 C. Tujuan Makalah 1. Mengetahui pengertian tentang Organum reproductivum. 2. Mengetahui bagian-bagian bunga. 3. Mengetahui pengertian danmacambunga majemuk.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. AlatPerkembangbiakan (OrganumReproductivum) Dari suatu tumbuhan dapat diperoleh tumbuhan baru, dengan kata lain tumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru itu dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum, diaspora, propagulum, disseminulum). Berdasarkan alat perkembangbiakannya, maka perkembangbiakan dapat dibedakan menjadi dua golongan : a. Alat perkembangbiakan vegetatif atau aseksual : alat perkembangbiakkan yang terjadinya tidak didahului dengan perkawinan. -Vegetatif alami : terjadi menurut sifat pembawaan tumbuhan itu sendiri.Misal : Umbi batang, umbi lapis dan geragih -Vegetatif buatan : hanya terjadi karena perbuatan yang disengaja oleh manusia. Misal: .: Setek : Suatu bagian lat hara yang dipotong (dipisahkan dari induk) dan kemudian dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. 1. Setek batang, contoh : penanaman ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.) 2. Setek akar, contoh : penanaman sukun (Artocarpus communis Forst.) 3. Setek daun, contoh : pada cocor bebek (Kalanchoë pinnata Pers.) .:Cangkok : seperti setek batang, tetapi semula dibuat luka melingkar dengan mengelupas kulit batang, kemudian ditutup dengan tanah dan selalu dibasahi, hingga keluar akar dari bagian tersebut dan batang tersebut dipotong tepat di bawah tempat keluarnya akar itu. b. Alat perkembangbiakan generatif atau seksual : alat perkembangbiakkan yang terjadinya didahului dengan perkawinan. Adapun alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan biji adalah bijinya. Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga. Dan pada sub bab selanjutnya akan dibahas tentang bunga. 3
  • 7. 4 B. Bagian-bagianBunga Bagian-bagian bunga sempurna: 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx).
  • 8. 5 Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun pelindung (brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga. Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya. Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian berikut: 1) Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis) merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang. 2) Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga. 3) Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya bagian-bagian bunga yang lain (batang). 4) Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga. 5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai bunga. 6) Daun kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal, umumnya berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx). 7) Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun perhiasan bunga yang berwarnawarni. Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla). 8) Benang sari (stamen) adalah daun fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari. 9) Daun buah (carpell) adalah daun fertil pendukung makrospora berupa bakal biji (ovalum) yang secara kolektif membentuk putik (pistill). 10) Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang berbentuk lembaran dengan tulang yang masih jelas. a.Kelopak (calyx), yaitu hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar berwarna hijau sewaktu masih kuncup merupakan selubungnya yang melindungi kuncup terhadap pengaruh dari luar. Kelopak terdiri dari atas beberapa daun kelopak (sepala) b.Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkarang yang tidak berwarna hijau lagi. Warna inilah yang ,merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petalla). Pada suatu bunga yang tidak memiliki hiasan bunga dinamakan bunga telanjang (flos nudus) misalnya pada patikan (Euphorbia hirta L.) 11) Alat-alat kelamin jantan (androecium), yaitu bagian yang merupakan metamorfosis daun yang ,menghasilkan serbuksari. Alat kelamin jantan terdiri atas sejumlah benang sari
  • 9. 6 (stamen). Alat kelamin betina (gynaecium), biasa disebut putik (pistillum). Putik terdiri atas metamorfosis daun yang disebut daun buah (carpella). 1. Fungsi Bunga Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, bunga ini berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan fungsinya sebagai penghasil alat perkembangbiakan. Pada umumnya, bunga mempunyai sifat-sifat seperti berikut. 1) Mempunyai warna menarik. 2) Biasanya berbau harum. 3) Bentuknya bermacam-macam. 4) Biasanya mengandung madu. 2. Jumlah Bunga dan Tata Letaknya Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora). Pada tumbuhan yang mempunyai satu bunga terdapat pada ujung batang dan yang mempunyai banyak bunga terdapat pada ketiak-ketiak daun dan sebagian pada ujung batang.PadaPlanta multiflora,terdapatpadabunga bungur (Lagerstroemia flos-reginae. Menurut tempatnya bunga dibedakan: 1. Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz) 2. Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Bagian-bagian bunga menurut tata letak dan susunan 1. Bunga yang bagian-bagianya tersusun menurut garis spiral (acyclis), misalnya bunga cempaka (Michelia champaka L.). 2. Bunga yang bagian-bagianya tersusun dalam lingkaran-lingkaran (cyclis), misalnya: bunga terong (Solanum melongena).
  • 10. 7 3. Bunga yang sebagian bagianya duduk dalam lingkaran dan sebagian lain campur menurut garis spiral (hemicyclis), misalnya: bunga sirsak (Annona muricata L.) C. Bunga Majemuk (Anthotaxis, Inflorescentia) Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih rumit. Rangkaian bunga semacam ini sangat bervariasi, baik pada pola-pola dan kerapatan tangkai bunganya, kelengkapan bagian-bagian pendukungnya, duduk bunga pada tangkai (filotaksi, phyllotaxy) dan lain-lain. Pada suatu bunga majemuk bagian-bagianya dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Bagian-bagian yang bersifat seperti batang: a. Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis), yaitu merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk b. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya c. Dasar bunga (receptacullun), yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung tangkai bunga lainnya. 2. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun: a. Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya. b. Daun tangkai (bracteola), yaitu daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada biji belah (Dicotilodineae) terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang median, pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledonieae) hanya terdapat satu daun tangkai yang letaknya didalam median, dibagian atas tangkai bunga c. Seludang bunga (spatha) yaitu daun pelindung yang besar yang sering kali menyelubungi bunga majemuk waktu belum mekar d. Daun-daun pembalut (bractea involucralis) yaitu daun-daun pelindung yang tersusun dalam satu lingkaran misalnya pada bunga matahari (Helianthus annus L.) e. Kelopak tambahan (epicalyc), yaitu bagian serupa daun yang berwarna hijau tersusun dalam satu lingkaran dan terdapat dibawah kelopak misalnya pada bunga sepatu (hibiscus rosa-sinensis L.) kapas ( Gossypium sp.) f. Daun-daun kelopak (sepalae) g. Daun-daun mahota atau daun tajuk (petalae)
  • 11. 8 h. Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya. i. Benang-benang sari (stamina) j. Daun-daun buah (carpella) Berdasarkan ibu tangkai bunga majemuk dibedakan menjadi : 1. Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus,dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin tinggi dengan ibu tangkai), dan bunganya mekar berturut-turut dari bawah ke atas, misalnya bunga merak (Caesalpinia pulcherrima). 2. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang dan canbang-cabang ibu tangkai selalu mendukung bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk terbatas, bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok, dari tengah ke pinggir (dilihat dari atas). a. Monochasial, jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang atau lebih (2 cabang) tetapi tidak pernah berhadapan, dan yang satu lebih besar dari lainya, misalnya kapas (Gossypium sp.). b. Dichasial, jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan, misalnya pada tumbuhan berbibir (Labiatae). c. Pleiocasial, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat yang sama tingginya, misaknya bunga oleander (Nerium oleander). 3. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), bunga majemuk yang memperlihatkan sifat bunga majemuk tak terbatas maupun bunga majemuk terbatas. 1. Bunga Majemuk Tak Berbatas (inflorescentia racemosa) 1. Ibu tangkai tidak bercabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkai : a. Tandan (racemus), jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya, misalnya bunga merak (Caesalpinia pulcherrima). b. Bulir (spica), seperti tandan tapi bunga tidak bertangkai, misalnya bunga jarong (Stachytarpheta jamaicensis).
  • 12. 9 c. Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir, tapi ibu tangkai hanya hanya mendukung bunga-bunga yang berkalamin tunggal,dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah), misalnya pada sirih (Piper betle). d. Tongkol (spadix), seperti bulir tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan seringkali berdaging, misalnya pada jagung (Zea mays), tetapi hanya pada bunga betina. e. Bunga payung (umbrella), bunga majemuk tak terbatas yang dari ujung ibu tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya, masing-masing cabang mempunyai daun pelindung pada pangkalnya, misalnya bunga daun kaki kuda (Centella asiatica). f. Bunga cawan (corymbus), bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya melebar dan merata sehingga seperti cawan. Pada bunga majemuk seperti ini biasanya terdapat daun pembalut.  Bunga pita, yaitu bunga mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan.  Bunga tabunga, yaitu bunga yang terdapat diatas cawanya sendiri, kecil dan berbentuk seperti tabung. g. Bunga bongkol (capitulum), bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tapi tanpa daun-daun pembalut dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, misalnya petai (Leucaena glauca). h. Bunga periuk (hypanthodium) :  Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, bunga terdapat di seluruh bagian yang menebal tadi, sehinggaberbentuk bulat atau silinder, misalnya keluwih (Artocarpus communis).  Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, membentuk badan yang menyerupai periuk, bunga terletak pada periuk tadi, misalnya pada awar-awar (Ficus septica). 2. Ibu tangkai bercabang-cabang, dan cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga tidak terdapat pada ibu tangkai : a. Malai (panicula), ibu tangkai mengadakan percabangan secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya, misalnya bunga mangga (Mangifera indica). b. Malai rata (corymbus ramosus), ibu tangkai mengadakan percabangan demikian juga cabangya, tapi cabang tadi mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga seakanakan semua bunga terdapat pada suatu budang datar, misalnya bunga soka (Ixora glandifora).
  • 13. 10 c. Bunga payung majemuk (umbella composita), yaitu bunga payung yang bersusun. Pada pangkal percabangan yang pertama terdapat daun-daun pembalut, misalnya pada adas (Foeniculum vulgare). d. Bunga tongkol majemuk, yaitu bunga tongkol yang ibu tangkainya bercabang- cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol pula, misalnya bunga kelapa (Cocos nucifera). e. Bulir majemuk, jika ibu tangkai bercabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga seperti bulir, misalnya bunga jagung yang jantan (Zea mays). 2. Bunga Majemuk Berbatas (inflorescentia cymosa) 1. Anak payung menggarpu (dichasium), pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga , dibawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bunga yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya, misalnya bunga melati (Jasminum sambac). 2. Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinnus), yatu suatu bunga majemuk yang ibu tangkainya bercabang yang selanjutnya cabang-cabangnya bercabang lagi, tetapi setiap kali bercabang hanya membentuk satu cabang saja, yang arahnya berganti-ganti ke kiri dan kanan,misalnya bunga buntut tikus (Heliotropium indicum). 3. Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang tapi setiap kali bercabang hanya terbentuk satu cabang, yang semuanya terbentuk ke kiri atau ke kanan, dan cabang yang satu membentuk sudut 900, misalnya bunga kenari (Canarium commune). 4. Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan hanya terletak pada satu bidang, sehingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti sabit, misalnya pada tumbuhan suku Juncaceae. 5. Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga bercabang seling, semua percabangan terletak pada satu bidang dan cabang tidak sama panjang, sehingga semua bunganya terletak pada tempat yang sama tingginya, terdapat pada tumbuhan suku Iridaceae. 3. Bunga Majemuk Campuran (inflorescentia mixta) Suatu bunga majemuk yang merupakan campuran antara sifat-sifat bunga majemuk berbatas dan bunga majemuk tak berbatas. Misalnya bunga johar, ibu tangkai mengadakan percabangan seperti pada suatu malai, tetapi cabang-cabangnya bersifat seperti malai rata. Bunga soka seluruhnya merupakan suatu malai rata, tetapi bagian-bagianya berupa anak
  • 14. 11 payung menggarpu. Bunga kenari mempunyai susunan seperti malai tetapi ujungnya seperti sekerup.
  • 15. BAB III PENUTUP A. 1. 2. 3. Kesimpulan Alat perkembangbiakan dibedakan dalam dua golongan yaitu alat perkembangan vegetative dan alat perkembangan generative Bunga mempunyai sifat-sifat yang menarik antara lain bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warna, bau, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain Bagian-bagianbungaantara lain: tangkai induk atau ibu tangkai bunga, tangkai bunga, dasar bunga,daun pelindung , daun tangkai,daun kelopak, daun mahkota atau daun tajuk, benang sari,daun buah, hiasan bunga (kelopakdan tajuk bunga atau mahkota bunga), alat kelamin jantan (benang sari) danalatkelaminbetina (putik). 4. Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih rumit. 5. 6. Bunga majemuk dapat dibedakan menjadi bagian-bagian yang bersifat seperti batang dan bagian-bagian yang bersifat seperti daun. Bunga majemuk dibedakan menjadi bunga majemuk tak berbatas, bunga majemuk berbatas dan bunga majemuk campuran. 12