1. MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN
ALAT PERKEMBANGBIAKAN (ORGANUM REPRODUCTICUM)
Disusun oleh:
FIRLITA NURUL KHARISMA
(A420120008)
FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2012
2. KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat segala limpahan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai.
Pada kesempatan ini sudah sepantasnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini, baik berupa materi maupun jasa.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dengan alam kebaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
ii
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
Bab I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan Makalah ................................................................................................ 2
Bab IIPEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
A. AlatPerkembangbiakan ..................................................................................... 3
B. Bagian-bagianBunga ......................................................................................... 4
1. FungsiBunga ............................................................................................... 6
2. JumlahBungadan Tata Letaknya ................................................................. 6
C. BungaMajemuk ................................................................................................. 7
1. BungaMajemukTakBerbatas....................................................................... 8
2. BungaMajemukBerbatas ............................................................................. 10
3. BungaMajemukCampuran .......................................................................... 10
Bab III PENUTUP .............................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 13
iii
4. BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh
tumbuhan. Morfologi tumbuhan juga menguraikan tentang fungsi masing-masing bagian dari
bentuk dan susunan tumbuhan. Bagian tubuh tumbuhan yang dapat tumbuh menjadi individu
baru dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum) yang dibagi menjadi dua
golongan yaitu alat perkembangbiakan vegetative dan alat perkembangbiakan generative.
Salah satu bagian tumbuhan yang akan dipelajari yaitu bunga yang merupakan alat
perkembangbiakan
(Organum
Reproductivum)
bagi
tumbuhan.
Jika kita melihat bunga berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa ada diantaranya
memiliki bunga yang terpencar atau terpisah-pisah dan ada pula yang berkumpul membentuk
suatu rangkaian yang dinamakan bunga majemuk.
Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang
merupakan
penyesuaian
untuk
melaksanakan
tugasnya
sebagai
penghasil
alat
perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya sifat-sifat yang menarik dari suatu bunga
adalah bentuk bunga, warna bunga, bau bunga dan ada tidaknya madu atau zat lain.
Akibat banyaknya jenis tumbuhan dan banyaknya jenis bunga, maka perlu mempelajari
bagaimana bentuk dan pembagiannya. Namun dalam penentuan jenis-jenis bunga tumbuhan
tidaklah mudah, seringkali terjadi kekeliruan. Untuk itu selalu diperlukan penelitian atau
pemeriksaan secara langsung dan seksama untuk menghindari terjadinya kesalahan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan organum reproducticum?
2. Apasajakah bagian-bagian bunga?
3. Apakah bunga majemuk itu?
1
5. 2
C.
Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian tentang Organum reproductivum.
2. Mengetahui bagian-bagian bunga.
3. Mengetahui pengertian danmacambunga majemuk.
6. BAB II
PEMBAHASAN
A.
AlatPerkembangbiakan (OrganumReproductivum)
Dari suatu tumbuhan dapat diperoleh tumbuhan baru, dengan kata lain tumbuhan
dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian
dapat tumbuh menjadi individu baru itu dinamakan alat perkembangbiakan (organum
reproductivum, diaspora, propagulum, disseminulum).
Berdasarkan alat perkembangbiakannya, maka perkembangbiakan dapat dibedakan
menjadi dua golongan :
a.
Alat perkembangbiakan vegetatif atau aseksual : alat perkembangbiakkan yang
terjadinya tidak didahului dengan perkawinan.
-Vegetatif alami : terjadi menurut sifat pembawaan tumbuhan itu sendiri.Misal : Umbi
batang, umbi lapis dan geragih
-Vegetatif buatan : hanya terjadi karena perbuatan yang disengaja oleh manusia.
Misal:
.: Setek : Suatu bagian lat hara yang dipotong (dipisahkan dari induk) dan kemudian dapat
tumbuh menjadi tumbuhan baru.
1. Setek batang, contoh : penanaman ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.)
2. Setek akar, contoh : penanaman sukun (Artocarpus communis Forst.)
3. Setek daun, contoh : pada cocor bebek (Kalanchoë pinnata Pers.)
.:Cangkok : seperti setek batang, tetapi semula dibuat luka melingkar dengan mengelupas
kulit batang, kemudian ditutup dengan tanah dan selalu dibasahi, hingga keluar akar dari
bagian tersebut dan batang tersebut dipotong tepat di bawah tempat keluarnya akar itu.
b.
Alat perkembangbiakan generatif atau seksual : alat perkembangbiakkan yang
terjadinya didahului dengan perkawinan.
Adapun alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan biji adalah bijinya. Biji terdapat
dalam buah, dan buah berasal dari bunga. Dan pada sub bab selanjutnya akan dibahas tentang
bunga.
3
7. 4
B.
Bagian-bagianBunga
Bagian-bagian bunga sempurna:
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari),
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8.Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. , 13. Serbuk sari (pollen),
14. Kepala sari (anther),
15. Perhiasan bunga (periantheum),
16. Mahkota bunga (corolla),
17. Kelopak bunga (calyx).
8. 5
Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai bunga
(pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun pelindung
(brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga. Perhiasan bunga terdiri dari daun
kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal).
Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil
sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya.
Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian berikut:
1) Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis)
merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang.
2) Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga.
3) Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya
bagian-bagian bunga yang lain (batang).
4) Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga.
5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai
bunga.
6) Daun kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal, umumnya
berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx).
7) Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun perhiasan bunga yang berwarnawarni. Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla).
8) Benang sari (stamen) adalah daun fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi
serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
9) Daun buah (carpell) adalah daun fertil pendukung makrospora berupa bakal biji (ovalum)
yang secara kolektif membentuk putik (pistill).
10) Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang
berbentuk lembaran dengan tulang yang masih jelas.
a.Kelopak (calyx), yaitu hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar berwarna hijau
sewaktu masih kuncup merupakan selubungnya yang melindungi kuncup terhadap
pengaruh dari luar. Kelopak terdiri dari atas beberapa daun kelopak (sepala)
b.Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat
pada lingkarang yang tidak berwarna hijau lagi. Warna inilah yang ,merupakan warna
bunga. Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petalla). Pada suatu bunga
yang tidak memiliki hiasan bunga dinamakan bunga telanjang (flos nudus) misalnya pada
patikan (Euphorbia hirta L.)
11) Alat-alat kelamin jantan (androecium), yaitu bagian yang merupakan metamorfosis daun
yang ,menghasilkan serbuksari. Alat kelamin jantan terdiri atas sejumlah benang sari
9. 6
(stamen). Alat kelamin betina (gynaecium), biasa disebut putik (pistillum). Putik terdiri atas
metamorfosis daun yang disebut daun buah (carpella).
1. Fungsi Bunga
Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna, dan
susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, bunga ini berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan
alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga
terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan fungsinya sebagai
penghasil alat perkembangbiakan.
Pada umumnya, bunga mempunyai sifat-sifat seperti berikut.
1) Mempunyai warna menarik.
2) Biasanya berbau harum.
3) Bentuknya bermacam-macam.
4) Biasanya mengandung madu.
2. Jumlah Bunga dan Tata Letaknya
Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga
tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora). Pada tumbuhan
yang mempunyai satu bunga terdapat pada ujung batang dan yang mempunyai banyak bunga
terdapat
pada
ketiak-ketiak
daun
dan
sebagian
pada
ujung
batang.PadaPlanta
multiflora,terdapatpadabunga bungur (Lagerstroemia flos-reginae.
Menurut tempatnya bunga dibedakan:
1. Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima Swartz)
2. Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.)
Bagian-bagian bunga menurut tata letak dan susunan
1.
Bunga yang bagian-bagianya tersusun menurut garis spiral (acyclis), misalnya bunga
cempaka (Michelia champaka L.).
2.
Bunga yang bagian-bagianya tersusun dalam lingkaran-lingkaran (cyclis), misalnya:
bunga terong (Solanum melongena).
10. 7
3.
Bunga yang sebagian bagianya duduk dalam lingkaran dan sebagian lain campur
menurut garis spiral (hemicyclis), misalnya: bunga sirsak (Annona muricata L.)
C.
Bunga Majemuk (Anthotaxis, Inflorescentia)
Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu
tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih rumit. Rangkaian
bunga semacam ini sangat bervariasi, baik pada pola-pola dan kerapatan tangkai bunganya,
kelengkapan bagian-bagian pendukungnya, duduk bunga pada tangkai (filotaksi, phyllotaxy)
dan lain-lain.
Pada suatu bunga majemuk bagian-bagianya dapat dibedakan sebagai berikut:
1.
Bagian-bagian yang bersifat seperti batang:
a.
Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis), yaitu merupakan terusan
batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk
b.
Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya
c.
Dasar bunga (receptacullun), yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung tangkai
bunga lainnya.
2.
Bagian-bagian yang bersifat seperti daun:
a.
Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari
ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
b.
Daun tangkai (bracteola), yaitu daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga.
Pada biji belah (Dicotilodineae) terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus
pada bidang median, pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledonieae) hanya terdapat
satu daun tangkai yang letaknya didalam median, dibagian atas tangkai bunga
c.
Seludang bunga (spatha) yaitu daun pelindung yang besar yang sering kali
menyelubungi bunga majemuk waktu belum mekar
d.
Daun-daun pembalut (bractea involucralis) yaitu daun-daun pelindung yang
tersusun dalam satu lingkaran misalnya pada bunga matahari (Helianthus annus L.)
e.
Kelopak tambahan (epicalyc), yaitu bagian serupa daun yang berwarna hijau
tersusun dalam satu lingkaran dan terdapat dibawah kelopak misalnya pada bunga
sepatu (hibiscus rosa-sinensis L.) kapas ( Gossypium sp.)
f.
Daun-daun kelopak (sepalae)
g.
Daun-daun mahota atau daun tajuk (petalae)
11. 8
h.
Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan
warnanya.
i.
Benang-benang sari (stamina)
j.
Daun-daun buah (carpella)
Berdasarkan ibu tangkai bunga majemuk dibedakan menjadi :
1.
Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa), yaitu bunga majemuk yang ibu
tangkainya dapat tumbuh terus,dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak,
dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin tinggi dengan ibu tangkai),
dan bunganya mekar berturut-turut dari bawah ke atas, misalnya bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima).
2.
Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa), yaitu bunga majemuk yang ibu
tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan
yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang dan canbang-cabang ibu tangkai selalu
mendukung bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk terbatas, bunga yang mekar dulu
ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok, dari tengah ke pinggir (dilihat dari atas).
a.
Monochasial, jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang atau lebih (2
cabang) tetapi tidak pernah berhadapan, dan yang satu lebih besar dari lainya, misalnya
kapas (Gossypium sp.).
b.
Dichasial, jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan, misalnya
pada tumbuhan berbibir (Labiatae).
c.
Pleiocasial, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat
yang sama tingginya, misaknya bunga oleander (Nerium oleander).
3.
Bunga
majemuk
campuran
(inflorescentia
mixta),
bunga
majemuk
yang
memperlihatkan sifat bunga majemuk tak terbatas maupun bunga majemuk terbatas.
1. Bunga Majemuk Tak Berbatas (inflorescentia racemosa)
1.
Ibu tangkai tidak bercabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat
pada ibu tangkai :
a.
Tandan (racemus), jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya,
misalnya bunga merak (Caesalpinia pulcherrima).
b.
Bulir (spica), seperti tandan tapi bunga tidak bertangkai, misalnya bunga jarong
(Stachytarpheta jamaicensis).
12. 9
c.
Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir, tapi ibu tangkai hanya hanya
mendukung bunga-bunga yang berkalamin tunggal,dan runtuh seluruhnya (bunga
majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah), misalnya pada
sirih (Piper betle).
d.
Tongkol (spadix), seperti bulir tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan seringkali
berdaging, misalnya pada jagung (Zea mays), tetapi hanya pada bunga betina.
e.
Bunga payung (umbrella), bunga majemuk tak terbatas yang dari ujung ibu
tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya, masing-masing
cabang mempunyai daun pelindung pada pangkalnya, misalnya bunga daun kaki kuda
(Centella asiatica).
f.
Bunga cawan (corymbus), bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya melebar
dan merata sehingga seperti cawan. Pada bunga majemuk seperti ini biasanya terdapat
daun pembalut.
Bunga pita, yaitu bunga mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan.
Bunga tabunga, yaitu bunga yang terdapat diatas cawanya sendiri, kecil dan
berbentuk seperti tabung.
g.
Bunga bongkol (capitulum), bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tapi
tanpa daun-daun pembalut dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, misalnya petai
(Leucaena glauca).
h.
Bunga periuk (hypanthodium) :
Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, bunga
terdapat di seluruh bagian yang menebal tadi, sehinggaberbentuk bulat atau
silinder, misalnya keluwih (Artocarpus communis).
Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, membentuk badan yang menyerupai
periuk, bunga terletak pada periuk tadi, misalnya pada awar-awar (Ficus septica).
2.
Ibu tangkai bercabang-cabang, dan cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga
tidak terdapat pada ibu tangkai :
a.
Malai (panicula), ibu tangkai mengadakan percabangan secara monopodial,
demikian pula cabang-cabangnya, misalnya bunga mangga (Mangifera indica).
b.
Malai rata (corymbus ramosus), ibu tangkai mengadakan percabangan demikian
juga cabangya, tapi cabang tadi mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga seakanakan semua bunga terdapat pada suatu budang datar, misalnya bunga soka (Ixora
glandifora).
13. 10
c.
Bunga payung majemuk (umbella composita), yaitu bunga payung yang
bersusun. Pada pangkal percabangan yang pertama terdapat daun-daun pembalut,
misalnya pada adas (Foeniculum vulgare).
d.
Bunga tongkol majemuk, yaitu bunga tongkol yang ibu tangkainya bercabang-
cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol
pula, misalnya bunga kelapa (Cocos nucifera).
e.
Bulir majemuk, jika ibu tangkai bercabang-cabang dan masing-masing cabang
mendukung bunga-bunga seperti bulir, misalnya bunga jagung yang jantan (Zea mays).
2. Bunga Majemuk Berbatas (inflorescentia cymosa)
1.
Anak payung menggarpu (dichasium), pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga ,
dibawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu
bunga pada ujungnya. Bunga yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu
tangkainya, misalnya bunga melati (Jasminum sambac).
2.
Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinnus), yatu suatu bunga majemuk yang
ibu tangkainya bercabang yang selanjutnya cabang-cabangnya bercabang lagi, tetapi setiap
kali bercabang hanya membentuk satu cabang saja, yang arahnya berganti-ganti ke kiri dan
kanan,misalnya bunga buntut tikus (Heliotropium indicum).
3.
Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang tapi setiap kali bercabang hanya
terbentuk satu cabang, yang semuanya terbentuk ke kiri atau ke kanan, dan cabang yang satu
membentuk sudut 900, misalnya bunga kenari (Canarium commune).
4.
Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan hanya
terletak pada satu bidang, sehingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti sabit,
misalnya pada tumbuhan suku Juncaceae.
5.
Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga bercabang seling, semua percabangan terletak
pada satu bidang dan cabang tidak sama panjang, sehingga semua bunganya terletak pada
tempat yang sama tingginya, terdapat pada tumbuhan suku Iridaceae.
3. Bunga Majemuk Campuran (inflorescentia mixta)
Suatu bunga majemuk yang merupakan campuran antara sifat-sifat bunga majemuk
berbatas dan bunga majemuk tak berbatas. Misalnya bunga johar, ibu tangkai mengadakan
percabangan seperti pada suatu malai, tetapi cabang-cabangnya bersifat seperti malai rata.
Bunga soka seluruhnya merupakan suatu malai rata, tetapi bagian-bagianya berupa anak
15. BAB III
PENUTUP
A.
1.
2.
3.
Kesimpulan
Alat perkembangbiakan dibedakan dalam dua golongan yaitu alat perkembangan
vegetative dan alat perkembangan generative
Bunga mempunyai sifat-sifat yang menarik antara lain bentuk bunga seluruhnya dan
bentuk bagian-bagiannya, warna, bau, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain
Bagian-bagianbungaantara lain: tangkai induk atau ibu tangkai bunga, tangkai bunga,
dasar bunga,daun pelindung , daun tangkai,daun kelopak, daun mahkota atau daun tajuk,
benang sari,daun buah, hiasan bunga (kelopakdan tajuk bunga atau mahkota bunga), alat
kelamin jantan (benang sari) danalatkelaminbetina (putik).
4.
Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai
bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih rumit.
5.
6.
Bunga majemuk dapat dibedakan menjadi bagian-bagian yang bersifat seperti batang dan
bagian-bagian yang bersifat seperti daun.
Bunga majemuk dibedakan menjadi bunga majemuk tak berbatas, bunga majemuk
berbatas dan bunga majemuk campuran.
12