Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum mengenai ukuran kecepatan dan arah angin menggunakan alat anemometer. Laporan tersebut menjelaskan tentang pengertian angin, faktor-faktor yang mempengaruhi angin, jenis-jenis angin, dan cara pengukuran kecepatan serta arah angin menggunakan berbagai jenis alat anemometer.
1. LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ANGIN
LAPORAN
PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
ANGIN
KARTIKA
05101007017
PRODI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2. 2011
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang disebabkan oleh
perbedaan tekanan udara pada dua arah yang berdekatan. Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh
suhu udara sebagai akibat perbadaan pemanasan permukaan bumi oleh matahari. Semakin besar
tekanan udara maka semakin kencang pula angin yang akan ditimbulkan. Angin lokal contohnya
terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dua tempat yang berdekatan seperti di laut dan
di darat. Ada 3 hal yang penting menyangkut sifat angin yaitu : kekuatan angin, arah angin, dan
kecepatan angin.
Tekanan udara dipermukaan bumi diakibatkan oleh lapisan udara yang berada pada
atmosfer bumi. Semakin bertambah ketinggian suatu tempat, maka makin rendah tekanan udara.
Lapisan udara pada permukaan bumi memberikan tekanan sebesar 1033,3 gram/cm2. Ini berarti
pada saerah seluas 1 cm2 udara memberikan tekanan sebesar 1033 gram. Tekanan udara pada
permukaan bumi oleh lapisan atmosfer adalah sebesar 1 atmosfer. Tekanan udara sebesar 1
atmosfer ini sama dengan 76 cm Hg, didalam metereologi, satuan udara yang dipakai adalah Bar.
Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu
tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan udara tekanan tinggi ke
tempat yang tekanan udaranya lebih rendah.
Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung
dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada
sumbunya akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin.
Perbedaan tekanan udara menimbulkan aliran udara. Udara yang mengalir disebut angin.
Udara mengalir dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Untuk
menyatakan arah angin ditentukan dengan derajat = 0 0 atau 360 0 berarti arah utara, 90 0 arah timur,
180 0 arah selatan, dan 270 0 arah barat.
Angin dibedakan dalam beberapa bagian, yaitu :
a) Sirkulasi angin di bumi
1. Angin pasat
3. 2. Angin Barat dan Angin Timur
b) Angin Muson
Angin muson terjadi karena perbedaan tekanan udara antara daratan dengan samudra. Angin
muson dibagi 2, yaitu :
1. Angin Muson Timur
2. Angin Muson Barat
c) Angin siklon dan Anti siklon
d) Angin lokal
Angin lokal dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Angin Darat
2. Angin Laut
3. Angin Lembah
4. Angin Gunung
Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang
bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah
perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain.
Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara lebih
rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung
dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akibat cepatnya gerakan menuruni
lereng, angin menjadi pasang sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan panas.
B. Tujuan
Mengetahui kecepatan dan arah angin pada suatu wilayah tertentu dengan menggunaka n
alat pengukur kecepatan angin yaitu anemometer.
II. TINJAUAN PUSTAKA
4. Hukum gerak menyatakan bahwa sebuah benda yang dalam keadaan diam akan bergerak
akan tetap bertahan pada keadaannya. Kecuali ada gaya dari luar yang bekerja terhadap benda
tersebut, Oleh karena itunya udara yang tenang akan kembali menjadi (angin) bila ada gaya yang
bekerja diatmosfer yang menyebabkan terjadinya keadaan tidak seimbang (Handoko,1999).
Angin yang tidak menguntungkan bagi pertanian adalah angin fohn, karena dapat
melayukan tanaman. Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur
pengunungan atau gunung yang tinggi, sehingga naik. Makin ke atas, suhu makin dingin dan
terjadilah kondensasi yang selanjutnya terbentuk titik-titik air. Titik-titik air itu kemudian jatuh
sebagai hujan sebelum mencapai puncak pada lereng pertama. Angin terus bergerak menuju
puncak, kemudian jatuh pada lereng berikutnya sampai kelembah. Karena sudah menjatuhka n
hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni
lereng, angin menjadi pasang sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan
panas (Wahyuningsih,2004).
Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun
secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor
pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan
tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan
udara lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara
langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi
pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin.
Pengaruh perputaran bumi terhadap arah angin disebut pengaruh Coriolis (Lakitan,2002).
Variasi arah dan kecepatan angin dapat terjadi jika angin bergeser dengan permukaan yang
licin (smooth), variasi yang diakibatkan oleh kekasaran permukan disebut turbulensi mekanis.
Turbulensi daat pula terjadi pada saat udara panas pada permukaan bergerak ke atas secara vertikal,
kaena adanya resistensi dari lapisan udara di atasnya. Turbulensi yang disebabkan perbedaan suhu
lapisan atmosfer ini disebut turbulensi termal atau kadang disebut turbulensi konfektif. Fluktuasi
kecepatan angin akibat turbulensi mekanis umumnya lebih kecil tetapi frekuensinya lebih tinggi
(lebih cepat) dibandingkan dengan fluktuasi akibat turbulensi termal (Karim,1985).
Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus
dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari dibandingkan tempat
lain. Permukaan tanah yang panas mambuat suhu udara diatasnya naik. Akibatnya udara yang naik
5. mengembang dan menjadi lebih ringan. Karena lebih ringan dibandingkan udara sekitarnya, udara
akan naik. Begitu udara panas tadi naik, tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar
terutama udara dari atas yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus-menerus, akibatnya
kita bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang disebut angin (Nasir, 1990).
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena beratnya kepada setiap
bidang seluas 1 cm2 yang mendatar dari permukaan bumi. Hal ini dapat dipahami bahwa setiap
lapisan udara yang dibawah mendapat tekanan udara dari yang diatasnya. Oleh karena itu lapisan
yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu sangat besar sehingga berat udara yang diatasnya
bertahan dalam keadaan seimbang. Tinggi barometer ialah panjang kolom air raksa yang seimbang
dengan tekanan udara pada waktu itu (Kensaku, 2002).
Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian tempat ini dimanfaatkan dalam merancang
alat pengukuran ketinggian tempat yang disebut Altimeter. Tekanan udara umumnya menurun
sebesar 11 mb untuk setiap bertambahnnya ketinggian tempat sebesar 100 meter. Tekanan udara
dipengaruhi oleh suhu, suhu udara didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman yang sangat
kecil. Oleh sebab itu dapat dipahami jika tekanan udara dikawasan tropis relatif konstan (Takeda,
2005).
Angin adalah gerakan atau perpindahan masa udara pada arah horizontal yang disebabkan
oleh perbedaan tekanan udara dari satu tempat dengan tempat lainnya. Angin diartikan pula
sebagai gerakan relatif udara terhadap permukaan bumi, pada arah horizontal atau hampir
horinzontal. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH)
dan suhunya, sehingga dikenal adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. Sifat-sifat ini
dipengaruhi oleh tiga hal utama, yaitu (1) daerah asalnya dan (2) daerah yang dilewatinya dan (3)
lama atau jarak pergerakannya.
Dua komponen angin yang diukur ialah kecepatan dan arahnya. Lamanya pengamatan
maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan kepentingannya. Untuk kepentingan
agroklimatologi umumnya dicari rata-rata kecepatan dan arah angin selama periode 24 jam (nilai
harian). Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung nilai mingguan, bulanan dan tahunannya.
Bila dipandang perlu dapat dilakukan pengamatan interval waktu lebih pendek agar dapat
diketahui rata-rata kecepatan angin periode pagi, siang, dan malam.
1. Kecepatan Angin
6. Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergeraakan udara per satuan waktu dan
dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam (km/j), dan mil per jam (mi/j).
Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j = 0,514 m/d
atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan
tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin makin cepat.
Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang disebut Anemometer atau
Anemograf. Ada beberapa beberapa tipe Anemometer , yaitu :
a. Anemometer dengan tiga atau empat mangkok
Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-jari yang berpusat
pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros vertikal. Seluruh
mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada
arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui suatu
sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur sistem akumulasi angka penunjuk jarak
tiupan angin. Anemometer tipe “cup counter” hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin
selama suatu periode pengamatan. Dengan alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu
pengamatan ke pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama waktu
dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah sama dengan akumulas i
jarak tempuh tersebut dibagi lama selang waktu pengamatannya.
Gambar anemometer tiga mangkok
b. Anemometer propeler
Anemometer ini hampir sana dengan anemometer di atas, bedanya hanya mangkoknya
terpasang pada poros horozontal.
7. c. Anemometer tabung bertekanan.
Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis
dan tekanan kecepatan Sehubungan dengan adanya perbedaan kecepatan angin dari berbagai
ketinggian yang berbeda, maka tinggi pemasangan anemometer ini biasanya disesuaikan dengan
tujuan atau kegunaannya. Untuk bidang
agroklimatologi dipasang dengan ketinggian sensor (mangkok) 2 meter di atas permukaan tanah.
Untuk mengumpulkan data penunjang bagi pengukuran penguapan Panci Kelas A, dipasang
anemometer setinggi 0,5 m. dilapangan terbang pemasangan umumnya setinggi 10 m. Dipasang
didaerah terbuka pada pancang yang cukup kuat. Untuk keperluan navigasi alat harus dipasang
pada jarak 10 x tinggi faktor penghalang seperti adanya bangunan atau pohon. Sebagian besar
Anemometer ini umumnya tidak dapat merekan kecepatan angin dibawah 1 atau 2 mi/j karena ada
faktor gesekan apa awal putaran.
2. Arah Angin
Yang dimaksud dengan arah angin adalah arah dari mana tiupan angin berasal. Bila angin
itu datang dari Selatan, maka arah anginnya adalah Utara, datangnya dari laut, dinyatakan angin
laut. Arah angin untuk angi di daerah permukaan biasanya dinyatakan dalam 16 arah kompas yang
dikenal dengan istilah Wind Rose, sedangkan untuk angin di daerah atas dinyatakan dengan derajat
dimulai dari arah Utara bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan.
Bila tidak ada tiupan angin maka arah angin dinyatakan dengan kode 00 dan
bila angin berasal dari titik utara dinyatakan dengan 3600. Arah angin tiap saat dapat dilihat dari
posisi panah angin (Wind Vane), atau dari posisi kantong angin (Wind Sack). Pengamatan dengan
kantong umumnya dilakukan dilapangan terbang.
Untuk dapat memberikan petunjukan arah yang lebih mudah dilihat maka panah angin
dihubungkan dengan sistem aliran listrik sehingga posisi panah angin langsung ditunjukan oleh
jarum pada kotak monitornya. Perkembangan lebih lanjut dari sistem ini menghasilkan rekaman
pada silinder berpias. Panah angin umumnya dipasang bersama dengan mangkok anemometer
dengan ketinggian 10 meter.
8. Gambar 16 arah mata angin pada kompas
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan praktikum agroklimatologi kecepatan angin ini dilakukan pada hari Jum’at dan
Sabtu tanggal 27-28 Mei 2011 jam 17:00-12:00 WIB dan tempat berlangsungnya praktikum ini
adalah di Praktikum ini dilaksanakan di Agro Techno Park 1 daerah Gelumbang Sumatera Selatan.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah Anemometer, dan
alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan.
C. Cara Kerja
Cara kerja dalam praktikum kecepatan angin ini adalah sebagai berikut :
9. 1. Bawa anemometer ke tempat yang terbuka
2. Arahkan anemometer keatas selama beberapa menit
3. Lihat kecepatan angin ada anemometer tersebut
4. Catat hasil pengamatan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada praktikum kecepatan angin :
Jam Kecepatan angin (m/s)
17:00 0 m/s
17:30 0 m/s
18:00 0 m/s
06:00 1 m/s
06:30 0,5 m/s
07:00 1 m/s
07:30 0 m/s
08:00 0,5 m/s
08:30 1 m/s
09:00 1 m/s
10. 09:30
10:00
10:30
11:00
11:30
12:00
B. Pembahasan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya semakin tinggi tekanan udara disuatu tempat
maka semakin kencang kecepatan anginnya, karena tekanan udara disetiap tempat berbeda-beda
yang hingga di pengaruhi oleh penyinaran matahari maka menyebabkan pula suhu berubah.
Semakin tinggi suatu tempat dari atas permukaan laut maka suhunya semakin rendah dan semakin
rendah pula kecepatan angin yang ditimbulkan.
Menurut data hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa kecepatan angin sangat kecil
hanya berkisar 0-1 m/s ini berarti bahwa tekanan udara ditempat tersebut rendah. Selain itu tempat
tersebut merupakan dataran rendah karena semakin tinggi suatu tempat maka kecepatan angin
makin kencang. Walau dalam percobaan yang dilakukan tidak demikian, hal ini disebabkan
terhalangnya angin oleh bangunan-bangunan. Kecepatan angin diantara gedung lebih kecil
dibandingkan kecepatan angin dilapangan terbuka.
Lamanya pengamatan maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan
kepentingannya. Untuk kepentingan agroklimatologi umumnya dicari rata-rata kecepatan dan arah
11. angin selama periode 24 jam (nilai harian). Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung nilai
mingguan, bulanan dan tahunannya. Bila dipandang perlu dapat dilakukan pengamatan interval
waktu lebih pendek agar dapat diketahui rata-rata kecepatan angin periode pagi, siang, dan malam.
Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergeraakan udara per satuan waktu dan
dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam (km/j), dan mil per jam (mi/j).
Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j = 0,514 m/d
atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan
tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin makin cepat.
Dan telah diketahui bahwa angin berhembus dari tekanan tinggi kerendah, tekanan yang
tinggi disebabkan suhu yang rendah oleh suhu yang tinggi. Apabila dipanaskan, udara memua i.
Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan
udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah
udara menjadi panas lagi dan naik kembali.
Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi. Hal ini
yang menyebabkan pada malam hari angin bertiup dari laut ke darat, karena suhu udara di darat
lebih rendah dibandingkan laut yang bertekanan tinggi. Faktor – faktor terjadinya angin ialah
adanya gradien barometris, letak tempat, tinggi tempat, dan waktu.
Tingginya kecepatan angin pada tempat yang tinggi disebabkan angin dapat berhembus
tanpa penghalang, sedangkan di tempat yang rendah angin tidak dapat berhembus dengan bebas
karena terhalang gunung-gunung, bangunan, pepohonan dan lain-lain. Di permukaan bumi,
gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar.
Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
Hubungan antara tekanan udara dan angin ialah semakin rendah tekanan udara, kecepatan
angin semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, Semakin tinggi tekanan udara, semakin rendah
kecepatan angin.
Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua asi
lebih panas daripada benua australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah,
sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya
angin dari australia menuju asi. Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan
dan angin musim barat daya di belahan bumi utara.
12. Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air
oleh karena itu pada umumnya di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera,
sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang
disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu : Musim kemareng yang merupakan peralihan dari
musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim
kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah
angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
Ada banyak sekali manfaat angin, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: Angin
untuk menggerakan perahu layar menelusuri nusantara, bahkan untuk menembus batas lintas
negara, misalnya seperti Orang Buton. Angin sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel
atau batubara, di negara Australia angin digunakan sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar
diesel atau batubara. Angin sangat untuk perjalanan para nelayan pulang dan pergi.
Angin berfungsi sebagai instrument untuk membantu take-off atau landing pesawat di landasan
pacu bandara. Angin juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada alat
kipas angin.
Yang dimaksud dengan arah angin adalah arah dari mana tiupan angin berasal. Bila angin
itu datang dari Selatan, maka arah anginnya adalah Utara, datangnya dari laut, dinyatakan angin
laut. Arah angin untuk angi di daerah permukaan biasanya dinyatakan dalam 16 arah kompas yang
dikenal dengan istilah Wind Rose, sedangkan untuk angin di daerah atas dinyatakan dengan derajat
dimulai dari arah Utara bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan. Bila tidak
ada tiupan angin maka arah angin dinyatakan dengan kode 00 dan bila angin berasal dari titik utara
dinyatakan dengan 3600.
Arah angin tiap saat dapat dilihat dari posisi panah angin (Wind Vane), atau dari posisi
kantong angin (Wind Sack). Pengamatan dengan kantong umumnya dilakukan dilapangan terbang.
Untuk dapat memberikan petunjukan arah yang lebih mudah dilihat maka panah angin
dihubungkan dengan sistem aliran listrik sehingga posisi panah angin langsung ditunjukan oleh
jarum pada kotak monitornya. Perkembangan lebih lanjut dari sistem ini menghasilkan rekaman
pada silinder berpias. Panah angin umumnya dipasang bersama dengan mangkok anemometer
dengan ketinggian 10 meter.
Mesti tidak tampak oleh mata, angin adalah satu faktor alam yang harus diperhatikan atau
dihitung sniper. Udara bergerak punya pengaruh yang sangat signifikan terhadap tanaman.
13. V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan praktikum kecepatan angin ini adalah
sebagai berikut :
1. Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang disebabkan oleh perbedaan
tekanan udara pada dua arah yang berdekatan.
2. Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang disebut Anemometer atau Anemograf
3. Terdapat enam belas arah mata angin namun yang umum digunakan ada 8 yaitu: Timur, Tenggara,
Selatan, Barat daya, Barat, Barat Laut, Utara dan Timur laut.
4. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH) dan suhunya,
sehingga dikenal adanya angin basah, angin kering dan sebagainya.
5. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat
dengan tempat yang lain.
B. Saran
Saran untuk praktikum ini adalah semua praktikan diberikan kesematan untuk
menggunakan alat agar lebih mengerti bagaimana cara menggunakan alat tersebut.
14. DAFTAR PUSTAKA
Handoko, Ir. 1999. Klimatologi Dasar. FMIPA. IPB, Bogor.
Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-dasar Klimatologi, UNSYIAH, Banda Aceh.
Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar KlimatologiI, Raja Grafindo Persada,Null.
Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian, Pustaka Jaya, Bogor.
Takeda, Kensaku. 2005. Hidrologi Pertanian. PT. Pratya Utama, Bogor.
Wahyuningsih, Utami. 2004. Geografi. Pabelan, Jakarta.