SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ANGIN 
LAPORAN 
PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI 
ANGIN 
KARTIKA 
05101007017 
PRODI AGROEKOTEKNOLOGI 
FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 
INDRALAYA
2011 
I. PENDAHULUAN 
a. Latar Belakang 
Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang disebabkan oleh 
perbedaan tekanan udara pada dua arah yang berdekatan. Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh 
suhu udara sebagai akibat perbadaan pemanasan permukaan bumi oleh matahari. Semakin besar 
tekanan udara maka semakin kencang pula angin yang akan ditimbulkan. Angin lokal contohnya 
terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dua tempat yang berdekatan seperti di laut dan 
di darat. Ada 3 hal yang penting menyangkut sifat angin yaitu : kekuatan angin, arah angin, dan 
kecepatan angin. 
Tekanan udara dipermukaan bumi diakibatkan oleh lapisan udara yang berada pada 
atmosfer bumi. Semakin bertambah ketinggian suatu tempat, maka makin rendah tekanan udara. 
Lapisan udara pada permukaan bumi memberikan tekanan sebesar 1033,3 gram/cm2. Ini berarti 
pada saerah seluas 1 cm2 udara memberikan tekanan sebesar 1033 gram. Tekanan udara pada 
permukaan bumi oleh lapisan atmosfer adalah sebesar 1 atmosfer. Tekanan udara sebesar 1 
atmosfer ini sama dengan 76 cm Hg, didalam metereologi, satuan udara yang dipakai adalah Bar. 
Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu 
tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan udara tekanan tinggi ke 
tempat yang tekanan udaranya lebih rendah. 
Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung 
dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada 
sumbunya akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin. 
Perbedaan tekanan udara menimbulkan aliran udara. Udara yang mengalir disebut angin. 
Udara mengalir dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Untuk 
menyatakan arah angin ditentukan dengan derajat = 0 0 atau 360 0 berarti arah utara, 90 0 arah timur, 
180 0 arah selatan, dan 270 0 arah barat. 
Angin dibedakan dalam beberapa bagian, yaitu : 
a) Sirkulasi angin di bumi 
1. Angin pasat
2. Angin Barat dan Angin Timur 
b) Angin Muson 
Angin muson terjadi karena perbedaan tekanan udara antara daratan dengan samudra. Angin 
muson dibagi 2, yaitu : 
1. Angin Muson Timur 
2. Angin Muson Barat 
c) Angin siklon dan Anti siklon 
d) Angin lokal 
Angin lokal dibagi menjadi 2, yaitu : 
1. Angin Darat 
2. Angin Laut 
3. Angin Lembah 
4. Angin Gunung 
Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang 
bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah 
perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. 
Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara lebih 
rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung 
dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akibat cepatnya gerakan menuruni 
lereng, angin menjadi pasang sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan panas. 
B. Tujuan 
Mengetahui kecepatan dan arah angin pada suatu wilayah tertentu dengan menggunaka n 
alat pengukur kecepatan angin yaitu anemometer. 
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hukum gerak menyatakan bahwa sebuah benda yang dalam keadaan diam akan bergerak 
akan tetap bertahan pada keadaannya. Kecuali ada gaya dari luar yang bekerja terhadap benda 
tersebut, Oleh karena itunya udara yang tenang akan kembali menjadi (angin) bila ada gaya yang 
bekerja diatmosfer yang menyebabkan terjadinya keadaan tidak seimbang (Handoko,1999). 
Angin yang tidak menguntungkan bagi pertanian adalah angin fohn, karena dapat 
melayukan tanaman. Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur 
pengunungan atau gunung yang tinggi, sehingga naik. Makin ke atas, suhu makin dingin dan 
terjadilah kondensasi yang selanjutnya terbentuk titik-titik air. Titik-titik air itu kemudian jatuh 
sebagai hujan sebelum mencapai puncak pada lereng pertama. Angin terus bergerak menuju 
puncak, kemudian jatuh pada lereng berikutnya sampai kelembah. Karena sudah menjatuhka n 
hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni 
lereng, angin menjadi pasang sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan 
panas (Wahyuningsih,2004). 
Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun 
secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor 
pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan 
tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan 
udara lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara 
langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi 
pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin. 
Pengaruh perputaran bumi terhadap arah angin disebut pengaruh Coriolis (Lakitan,2002). 
Variasi arah dan kecepatan angin dapat terjadi jika angin bergeser dengan permukaan yang 
licin (smooth), variasi yang diakibatkan oleh kekasaran permukan disebut turbulensi mekanis. 
Turbulensi daat pula terjadi pada saat udara panas pada permukaan bergerak ke atas secara vertikal, 
kaena adanya resistensi dari lapisan udara di atasnya. Turbulensi yang disebabkan perbedaan suhu 
lapisan atmosfer ini disebut turbulensi termal atau kadang disebut turbulensi konfektif. Fluktuasi 
kecepatan angin akibat turbulensi mekanis umumnya lebih kecil tetapi frekuensinya lebih tinggi 
(lebih cepat) dibandingkan dengan fluktuasi akibat turbulensi termal (Karim,1985). 
Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus 
dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari dibandingkan tempat 
lain. Permukaan tanah yang panas mambuat suhu udara diatasnya naik. Akibatnya udara yang naik
mengembang dan menjadi lebih ringan. Karena lebih ringan dibandingkan udara sekitarnya, udara 
akan naik. Begitu udara panas tadi naik, tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar 
terutama udara dari atas yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus-menerus, akibatnya 
kita bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang disebut angin (Nasir, 1990). 
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena beratnya kepada setiap 
bidang seluas 1 cm2 yang mendatar dari permukaan bumi. Hal ini dapat dipahami bahwa setiap 
lapisan udara yang dibawah mendapat tekanan udara dari yang diatasnya. Oleh karena itu lapisan 
yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu sangat besar sehingga berat udara yang diatasnya 
bertahan dalam keadaan seimbang. Tinggi barometer ialah panjang kolom air raksa yang seimbang 
dengan tekanan udara pada waktu itu (Kensaku, 2002). 
Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian tempat ini dimanfaatkan dalam merancang 
alat pengukuran ketinggian tempat yang disebut Altimeter. Tekanan udara umumnya menurun 
sebesar 11 mb untuk setiap bertambahnnya ketinggian tempat sebesar 100 meter. Tekanan udara 
dipengaruhi oleh suhu, suhu udara didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman yang sangat 
kecil. Oleh sebab itu dapat dipahami jika tekanan udara dikawasan tropis relatif konstan (Takeda, 
2005). 
Angin adalah gerakan atau perpindahan masa udara pada arah horizontal yang disebabkan 
oleh perbedaan tekanan udara dari satu tempat dengan tempat lainnya. Angin diartikan pula 
sebagai gerakan relatif udara terhadap permukaan bumi, pada arah horizontal atau hampir 
horinzontal. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH) 
dan suhunya, sehingga dikenal adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. Sifat-sifat ini 
dipengaruhi oleh tiga hal utama, yaitu (1) daerah asalnya dan (2) daerah yang dilewatinya dan (3) 
lama atau jarak pergerakannya. 
Dua komponen angin yang diukur ialah kecepatan dan arahnya. Lamanya pengamatan 
maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan kepentingannya. Untuk kepentingan 
agroklimatologi umumnya dicari rata-rata kecepatan dan arah angin selama periode 24 jam (nilai 
harian). Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung nilai mingguan, bulanan dan tahunannya. 
Bila dipandang perlu dapat dilakukan pengamatan interval waktu lebih pendek agar dapat 
diketahui rata-rata kecepatan angin periode pagi, siang, dan malam. 
1. Kecepatan Angin
Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergeraakan udara per satuan waktu dan 
dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam (km/j), dan mil per jam (mi/j). 
Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j = 0,514 m/d 
atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan 
tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin makin cepat. 
Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang disebut Anemometer atau 
Anemograf. Ada beberapa beberapa tipe Anemometer , yaitu : 
a. Anemometer dengan tiga atau empat mangkok 
Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-jari yang berpusat 
pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros vertikal. Seluruh 
mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada 
arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui suatu 
sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur sistem akumulasi angka penunjuk jarak 
tiupan angin. Anemometer tipe “cup counter” hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin 
selama suatu periode pengamatan. Dengan alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu 
pengamatan ke pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama waktu 
dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah sama dengan akumulas i 
jarak tempuh tersebut dibagi lama selang waktu pengamatannya. 
Gambar anemometer tiga mangkok 
b. Anemometer propeler 
Anemometer ini hampir sana dengan anemometer di atas, bedanya hanya mangkoknya 
terpasang pada poros horozontal.
c. Anemometer tabung bertekanan. 
Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis 
dan tekanan kecepatan Sehubungan dengan adanya perbedaan kecepatan angin dari berbagai 
ketinggian yang berbeda, maka tinggi pemasangan anemometer ini biasanya disesuaikan dengan 
tujuan atau kegunaannya. Untuk bidang 
agroklimatologi dipasang dengan ketinggian sensor (mangkok) 2 meter di atas permukaan tanah. 
Untuk mengumpulkan data penunjang bagi pengukuran penguapan Panci Kelas A, dipasang 
anemometer setinggi 0,5 m. dilapangan terbang pemasangan umumnya setinggi 10 m. Dipasang 
didaerah terbuka pada pancang yang cukup kuat. Untuk keperluan navigasi alat harus dipasang 
pada jarak 10 x tinggi faktor penghalang seperti adanya bangunan atau pohon. Sebagian besar 
Anemometer ini umumnya tidak dapat merekan kecepatan angin dibawah 1 atau 2 mi/j karena ada 
faktor gesekan apa awal putaran. 
2. Arah Angin 
Yang dimaksud dengan arah angin adalah arah dari mana tiupan angin berasal. Bila angin 
itu datang dari Selatan, maka arah anginnya adalah Utara, datangnya dari laut, dinyatakan angin 
laut. Arah angin untuk angi di daerah permukaan biasanya dinyatakan dalam 16 arah kompas yang 
dikenal dengan istilah Wind Rose, sedangkan untuk angin di daerah atas dinyatakan dengan derajat 
dimulai dari arah Utara bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan. 
Bila tidak ada tiupan angin maka arah angin dinyatakan dengan kode 00 dan 
bila angin berasal dari titik utara dinyatakan dengan 3600. Arah angin tiap saat dapat dilihat dari 
posisi panah angin (Wind Vane), atau dari posisi kantong angin (Wind Sack). Pengamatan dengan 
kantong umumnya dilakukan dilapangan terbang. 
Untuk dapat memberikan petunjukan arah yang lebih mudah dilihat maka panah angin 
dihubungkan dengan sistem aliran listrik sehingga posisi panah angin langsung ditunjukan oleh 
jarum pada kotak monitornya. Perkembangan lebih lanjut dari sistem ini menghasilkan rekaman 
pada silinder berpias. Panah angin umumnya dipasang bersama dengan mangkok anemometer 
dengan ketinggian 10 meter.
Gambar 16 arah mata angin pada kompas 
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 
A. Waktu pelaksanaan 
Pelaksanaan praktikum agroklimatologi kecepatan angin ini dilakukan pada hari Jum’at dan 
Sabtu tanggal 27-28 Mei 2011 jam 17:00-12:00 WIB dan tempat berlangsungnya praktikum ini 
adalah di Praktikum ini dilaksanakan di Agro Techno Park 1 daerah Gelumbang Sumatera Selatan. 
B. Alat dan Bahan 
Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah Anemometer, dan 
alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan. 
C. Cara Kerja 
Cara kerja dalam praktikum kecepatan angin ini adalah sebagai berikut :
1. Bawa anemometer ke tempat yang terbuka 
2. Arahkan anemometer keatas selama beberapa menit 
3. Lihat kecepatan angin ada anemometer tersebut 
4. Catat hasil pengamatan. 
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 
A. Hasil 
Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada praktikum kecepatan angin : 
Jam Kecepatan angin (m/s) 
17:00 0 m/s 
17:30 0 m/s 
18:00 0 m/s 
06:00 1 m/s 
06:30 0,5 m/s 
07:00 1 m/s 
07:30 0 m/s 
08:00 0,5 m/s 
08:30 1 m/s 
09:00 1 m/s
09:30 
10:00 
10:30 
11:00 
11:30 
12:00 
B. Pembahasan 
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya semakin tinggi tekanan udara disuatu tempat 
maka semakin kencang kecepatan anginnya, karena tekanan udara disetiap tempat berbeda-beda 
yang hingga di pengaruhi oleh penyinaran matahari maka menyebabkan pula suhu berubah. 
Semakin tinggi suatu tempat dari atas permukaan laut maka suhunya semakin rendah dan semakin 
rendah pula kecepatan angin yang ditimbulkan. 
Menurut data hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa kecepatan angin sangat kecil 
hanya berkisar 0-1 m/s ini berarti bahwa tekanan udara ditempat tersebut rendah. Selain itu tempat 
tersebut merupakan dataran rendah karena semakin tinggi suatu tempat maka kecepatan angin 
makin kencang. Walau dalam percobaan yang dilakukan tidak demikian, hal ini disebabkan 
terhalangnya angin oleh bangunan-bangunan. Kecepatan angin diantara gedung lebih kecil 
dibandingkan kecepatan angin dilapangan terbuka. 
Lamanya pengamatan maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan 
kepentingannya. Untuk kepentingan agroklimatologi umumnya dicari rata-rata kecepatan dan arah
angin selama periode 24 jam (nilai harian). Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung nilai 
mingguan, bulanan dan tahunannya. Bila dipandang perlu dapat dilakukan pengamatan interval 
waktu lebih pendek agar dapat diketahui rata-rata kecepatan angin periode pagi, siang, dan malam. 
Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergeraakan udara per satuan waktu dan 
dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam (km/j), dan mil per jam (mi/j). 
Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j = 0,514 m/d 
atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan 
tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin makin cepat. 
Dan telah diketahui bahwa angin berhembus dari tekanan tinggi kerendah, tekanan yang 
tinggi disebabkan suhu yang rendah oleh suhu yang tinggi. Apabila dipanaskan, udara memua i. 
Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan 
udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang 
bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah 
udara menjadi panas lagi dan naik kembali. 
Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi. Hal ini 
yang menyebabkan pada malam hari angin bertiup dari laut ke darat, karena suhu udara di darat 
lebih rendah dibandingkan laut yang bertekanan tinggi. Faktor – faktor terjadinya angin ialah 
adanya gradien barometris, letak tempat, tinggi tempat, dan waktu. 
Tingginya kecepatan angin pada tempat yang tinggi disebabkan angin dapat berhembus 
tanpa penghalang, sedangkan di tempat yang rendah angin tidak dapat berhembus dengan bebas 
karena terhalang gunung-gunung, bangunan, pepohonan dan lain-lain. Di permukaan bumi, 
gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. 
Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil. 
Hubungan antara tekanan udara dan angin ialah semakin rendah tekanan udara, kecepatan 
angin semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, Semakin tinggi tekanan udara, semakin rendah 
kecepatan angin. 
Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua asi 
lebih panas daripada benua australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, 
sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya 
angin dari australia menuju asi. Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan 
dan angin musim barat daya di belahan bumi utara.
Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air 
oleh karena itu pada umumnya di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera, 
sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang 
disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu : Musim kemareng yang merupakan peralihan dari 
musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim 
kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah 
angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat. 
Ada banyak sekali manfaat angin, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: Angin 
untuk menggerakan perahu layar menelusuri nusantara, bahkan untuk menembus batas lintas 
negara, misalnya seperti Orang Buton. Angin sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel 
atau batubara, di negara Australia angin digunakan sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar 
diesel atau batubara. Angin sangat untuk perjalanan para nelayan pulang dan pergi. 
Angin berfungsi sebagai instrument untuk membantu take-off atau landing pesawat di landasan 
pacu bandara. Angin juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada alat 
kipas angin. 
Yang dimaksud dengan arah angin adalah arah dari mana tiupan angin berasal. Bila angin 
itu datang dari Selatan, maka arah anginnya adalah Utara, datangnya dari laut, dinyatakan angin 
laut. Arah angin untuk angi di daerah permukaan biasanya dinyatakan dalam 16 arah kompas yang 
dikenal dengan istilah Wind Rose, sedangkan untuk angin di daerah atas dinyatakan dengan derajat 
dimulai dari arah Utara bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan. Bila tidak 
ada tiupan angin maka arah angin dinyatakan dengan kode 00 dan bila angin berasal dari titik utara 
dinyatakan dengan 3600. 
Arah angin tiap saat dapat dilihat dari posisi panah angin (Wind Vane), atau dari posisi 
kantong angin (Wind Sack). Pengamatan dengan kantong umumnya dilakukan dilapangan terbang. 
Untuk dapat memberikan petunjukan arah yang lebih mudah dilihat maka panah angin 
dihubungkan dengan sistem aliran listrik sehingga posisi panah angin langsung ditunjukan oleh 
jarum pada kotak monitornya. Perkembangan lebih lanjut dari sistem ini menghasilkan rekaman 
pada silinder berpias. Panah angin umumnya dipasang bersama dengan mangkok anemometer 
dengan ketinggian 10 meter. 
Mesti tidak tampak oleh mata, angin adalah satu faktor alam yang harus diperhatikan atau 
dihitung sniper. Udara bergerak punya pengaruh yang sangat signifikan terhadap tanaman.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 
A. Kesimpulan 
Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan praktikum kecepatan angin ini adalah 
sebagai berikut : 
1. Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang disebabkan oleh perbedaan 
tekanan udara pada dua arah yang berdekatan. 
2. Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang disebut Anemometer atau Anemograf 
3. Terdapat enam belas arah mata angin namun yang umum digunakan ada 8 yaitu: Timur, Tenggara, 
Selatan, Barat daya, Barat, Barat Laut, Utara dan Timur laut. 
4. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH) dan suhunya, 
sehingga dikenal adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. 
5. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat 
dengan tempat yang lain. 
B. Saran 
Saran untuk praktikum ini adalah semua praktikan diberikan kesematan untuk 
menggunakan alat agar lebih mengerti bagaimana cara menggunakan alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA 
Handoko, Ir. 1999. Klimatologi Dasar. FMIPA. IPB, Bogor. 
Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-dasar Klimatologi, UNSYIAH, Banda Aceh. 
Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar KlimatologiI, Raja Grafindo Persada,Null. 
Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian, Pustaka Jaya, Bogor. 
Takeda, Kensaku. 2005. Hidrologi Pertanian. PT. Pratya Utama, Bogor. 
Wahyuningsih, Utami. 2004. Geografi. Pabelan, Jakarta.

More Related Content

What's hot

Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)Malikul Mulki
 
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginAgroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginJoel mabes
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraDiajeng Ramadhan
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAdiana novitasari
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanamanKharistya Amaru
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiTidar University
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.UNESA
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI RiaAnggun
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiTidar University
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiPT. SASA
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Awe Wardani
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan KlimatologiLaporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologiasriantiputrilestari5
 

What's hot (20)

Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)
 
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginAgroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan KlimatologiLaporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
 

Similar to Laporan praktikum agroklimatologi angin

Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPuspawijaya Putra
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPuspawijaya Putra
 
fisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Anginfisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Anginathox zoemanta
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaariesmoela
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxfadillahdila7
 
Tekanan udara n angin
Tekanan udara n anginTekanan udara n angin
Tekanan udara n anginL Anshori
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMeliagustin12
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxiphank1
 
Presentasi tekanan angin
Presentasi tekanan anginPresentasi tekanan angin
Presentasi tekanan anginL Anshori
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferSelvie Lokito
 
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimPertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimRanti Priyanti
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfersabah16
 
06. Tekanan Udara dan Angin.pdf
06. Tekanan Udara dan Angin.pdf06. Tekanan Udara dan Angin.pdf
06. Tekanan Udara dan Angin.pdfninalisanty1
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa NaibahoShinta R Naibaho
 
Geography group 3 weather elements
Geography group 3 weather elementsGeography group 3 weather elements
Geography group 3 weather elementscendidiar
 

Similar to Laporan praktikum agroklimatologi angin (20)

Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
 
fisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Anginfisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Angin
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
 
Tekanan udara n angin
Tekanan udara n anginTekanan udara n angin
Tekanan udara n angin
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
 
Presentasi tekanan angin
Presentasi tekanan anginPresentasi tekanan angin
Presentasi tekanan angin
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosfer
 
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimPertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
 
Cuaca dan Iklim
Cuaca dan IklimCuaca dan Iklim
Cuaca dan Iklim
 
K7 Atmosfera 1
K7 Atmosfera 1K7 Atmosfera 1
K7 Atmosfera 1
 
06. Tekanan Udara dan Angin.pdf
06. Tekanan Udara dan Angin.pdf06. Tekanan Udara dan Angin.pdf
06. Tekanan Udara dan Angin.pdf
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
Makalah meteo
Makalah meteoMakalah meteo
Makalah meteo
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa Naibaho
 
Geography group 3 weather elements
Geography group 3 weather elementsGeography group 3 weather elements
Geography group 3 weather elements
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 

More from Ferli Dian SAputra

Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2Ferli Dian SAputra
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Ferli Dian SAputra
 
0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-air0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-airFerli Dian SAputra
 
Laporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awanLaporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awanFerli Dian SAputra
 
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferliLaporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferliFerli Dian SAputra
 
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferliLaporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferliFerli Dian SAputra
 
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasiFerli Dian SAputra
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalianFerli Dian SAputra
 
320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan npFerli Dian SAputra
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalianFerli Dian SAputra
 
230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan np230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan npFerli Dian SAputra
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapFerli Dian SAputra
 

More from Ferli Dian SAputra (18)

Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14Pp  irigasi drainasi gnp 13 14
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
 
5225162002142. peranan air
5225162002142. peranan air5225162002142. peranan air
5225162002142. peranan air
 
0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-air0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-air
 
Laporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awanLaporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awan
 
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferliLaporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli
 
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferliLaporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
 
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
 
395910291113 ddm kepemimpinan
395910291113 ddm kepemimpinan395910291113 ddm kepemimpinan
395910291113 ddm kepemimpinan
 
320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
 
230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan np230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan np
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkap
 

Recently uploaded

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

Laporan praktikum agroklimatologi angin

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ANGIN LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ANGIN KARTIKA 05101007017 PRODI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA
  • 2. 2011 I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara pada dua arah yang berdekatan. Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh suhu udara sebagai akibat perbadaan pemanasan permukaan bumi oleh matahari. Semakin besar tekanan udara maka semakin kencang pula angin yang akan ditimbulkan. Angin lokal contohnya terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dua tempat yang berdekatan seperti di laut dan di darat. Ada 3 hal yang penting menyangkut sifat angin yaitu : kekuatan angin, arah angin, dan kecepatan angin. Tekanan udara dipermukaan bumi diakibatkan oleh lapisan udara yang berada pada atmosfer bumi. Semakin bertambah ketinggian suatu tempat, maka makin rendah tekanan udara. Lapisan udara pada permukaan bumi memberikan tekanan sebesar 1033,3 gram/cm2. Ini berarti pada saerah seluas 1 cm2 udara memberikan tekanan sebesar 1033 gram. Tekanan udara pada permukaan bumi oleh lapisan atmosfer adalah sebesar 1 atmosfer. Tekanan udara sebesar 1 atmosfer ini sama dengan 76 cm Hg, didalam metereologi, satuan udara yang dipakai adalah Bar. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan udara tekanan tinggi ke tempat yang tekanan udaranya lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin. Perbedaan tekanan udara menimbulkan aliran udara. Udara yang mengalir disebut angin. Udara mengalir dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Untuk menyatakan arah angin ditentukan dengan derajat = 0 0 atau 360 0 berarti arah utara, 90 0 arah timur, 180 0 arah selatan, dan 270 0 arah barat. Angin dibedakan dalam beberapa bagian, yaitu : a) Sirkulasi angin di bumi 1. Angin pasat
  • 3. 2. Angin Barat dan Angin Timur b) Angin Muson Angin muson terjadi karena perbedaan tekanan udara antara daratan dengan samudra. Angin muson dibagi 2, yaitu : 1. Angin Muson Timur 2. Angin Muson Barat c) Angin siklon dan Anti siklon d) Angin lokal Angin lokal dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Angin Darat 2. Angin Laut 3. Angin Lembah 4. Angin Gunung Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akibat cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi pasang sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan panas. B. Tujuan Mengetahui kecepatan dan arah angin pada suatu wilayah tertentu dengan menggunaka n alat pengukur kecepatan angin yaitu anemometer. II. TINJAUAN PUSTAKA
  • 4. Hukum gerak menyatakan bahwa sebuah benda yang dalam keadaan diam akan bergerak akan tetap bertahan pada keadaannya. Kecuali ada gaya dari luar yang bekerja terhadap benda tersebut, Oleh karena itunya udara yang tenang akan kembali menjadi (angin) bila ada gaya yang bekerja diatmosfer yang menyebabkan terjadinya keadaan tidak seimbang (Handoko,1999). Angin yang tidak menguntungkan bagi pertanian adalah angin fohn, karena dapat melayukan tanaman. Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur pengunungan atau gunung yang tinggi, sehingga naik. Makin ke atas, suhu makin dingin dan terjadilah kondensasi yang selanjutnya terbentuk titik-titik air. Titik-titik air itu kemudian jatuh sebagai hujan sebelum mencapai puncak pada lereng pertama. Angin terus bergerak menuju puncak, kemudian jatuh pada lereng berikutnya sampai kelembah. Karena sudah menjatuhka n hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi pasang sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan panas (Wahyuningsih,2004). Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin. Pengaruh perputaran bumi terhadap arah angin disebut pengaruh Coriolis (Lakitan,2002). Variasi arah dan kecepatan angin dapat terjadi jika angin bergeser dengan permukaan yang licin (smooth), variasi yang diakibatkan oleh kekasaran permukan disebut turbulensi mekanis. Turbulensi daat pula terjadi pada saat udara panas pada permukaan bergerak ke atas secara vertikal, kaena adanya resistensi dari lapisan udara di atasnya. Turbulensi yang disebabkan perbedaan suhu lapisan atmosfer ini disebut turbulensi termal atau kadang disebut turbulensi konfektif. Fluktuasi kecepatan angin akibat turbulensi mekanis umumnya lebih kecil tetapi frekuensinya lebih tinggi (lebih cepat) dibandingkan dengan fluktuasi akibat turbulensi termal (Karim,1985). Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari dibandingkan tempat lain. Permukaan tanah yang panas mambuat suhu udara diatasnya naik. Akibatnya udara yang naik
  • 5. mengembang dan menjadi lebih ringan. Karena lebih ringan dibandingkan udara sekitarnya, udara akan naik. Begitu udara panas tadi naik, tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar terutama udara dari atas yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus-menerus, akibatnya kita bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang disebut angin (Nasir, 1990). Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena beratnya kepada setiap bidang seluas 1 cm2 yang mendatar dari permukaan bumi. Hal ini dapat dipahami bahwa setiap lapisan udara yang dibawah mendapat tekanan udara dari yang diatasnya. Oleh karena itu lapisan yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu sangat besar sehingga berat udara yang diatasnya bertahan dalam keadaan seimbang. Tinggi barometer ialah panjang kolom air raksa yang seimbang dengan tekanan udara pada waktu itu (Kensaku, 2002). Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian tempat ini dimanfaatkan dalam merancang alat pengukuran ketinggian tempat yang disebut Altimeter. Tekanan udara umumnya menurun sebesar 11 mb untuk setiap bertambahnnya ketinggian tempat sebesar 100 meter. Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu, suhu udara didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman yang sangat kecil. Oleh sebab itu dapat dipahami jika tekanan udara dikawasan tropis relatif konstan (Takeda, 2005). Angin adalah gerakan atau perpindahan masa udara pada arah horizontal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dari satu tempat dengan tempat lainnya. Angin diartikan pula sebagai gerakan relatif udara terhadap permukaan bumi, pada arah horizontal atau hampir horinzontal. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH) dan suhunya, sehingga dikenal adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh tiga hal utama, yaitu (1) daerah asalnya dan (2) daerah yang dilewatinya dan (3) lama atau jarak pergerakannya. Dua komponen angin yang diukur ialah kecepatan dan arahnya. Lamanya pengamatan maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan kepentingannya. Untuk kepentingan agroklimatologi umumnya dicari rata-rata kecepatan dan arah angin selama periode 24 jam (nilai harian). Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung nilai mingguan, bulanan dan tahunannya. Bila dipandang perlu dapat dilakukan pengamatan interval waktu lebih pendek agar dapat diketahui rata-rata kecepatan angin periode pagi, siang, dan malam. 1. Kecepatan Angin
  • 6. Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergeraakan udara per satuan waktu dan dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam (km/j), dan mil per jam (mi/j). Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j = 0,514 m/d atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin makin cepat. Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang disebut Anemometer atau Anemograf. Ada beberapa beberapa tipe Anemometer , yaitu : a. Anemometer dengan tiga atau empat mangkok Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-jari yang berpusat pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros vertikal. Seluruh mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui suatu sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur sistem akumulasi angka penunjuk jarak tiupan angin. Anemometer tipe “cup counter” hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin selama suatu periode pengamatan. Dengan alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu pengamatan ke pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama waktu dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah sama dengan akumulas i jarak tempuh tersebut dibagi lama selang waktu pengamatannya. Gambar anemometer tiga mangkok b. Anemometer propeler Anemometer ini hampir sana dengan anemometer di atas, bedanya hanya mangkoknya terpasang pada poros horozontal.
  • 7. c. Anemometer tabung bertekanan. Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis dan tekanan kecepatan Sehubungan dengan adanya perbedaan kecepatan angin dari berbagai ketinggian yang berbeda, maka tinggi pemasangan anemometer ini biasanya disesuaikan dengan tujuan atau kegunaannya. Untuk bidang agroklimatologi dipasang dengan ketinggian sensor (mangkok) 2 meter di atas permukaan tanah. Untuk mengumpulkan data penunjang bagi pengukuran penguapan Panci Kelas A, dipasang anemometer setinggi 0,5 m. dilapangan terbang pemasangan umumnya setinggi 10 m. Dipasang didaerah terbuka pada pancang yang cukup kuat. Untuk keperluan navigasi alat harus dipasang pada jarak 10 x tinggi faktor penghalang seperti adanya bangunan atau pohon. Sebagian besar Anemometer ini umumnya tidak dapat merekan kecepatan angin dibawah 1 atau 2 mi/j karena ada faktor gesekan apa awal putaran. 2. Arah Angin Yang dimaksud dengan arah angin adalah arah dari mana tiupan angin berasal. Bila angin itu datang dari Selatan, maka arah anginnya adalah Utara, datangnya dari laut, dinyatakan angin laut. Arah angin untuk angi di daerah permukaan biasanya dinyatakan dalam 16 arah kompas yang dikenal dengan istilah Wind Rose, sedangkan untuk angin di daerah atas dinyatakan dengan derajat dimulai dari arah Utara bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan. Bila tidak ada tiupan angin maka arah angin dinyatakan dengan kode 00 dan bila angin berasal dari titik utara dinyatakan dengan 3600. Arah angin tiap saat dapat dilihat dari posisi panah angin (Wind Vane), atau dari posisi kantong angin (Wind Sack). Pengamatan dengan kantong umumnya dilakukan dilapangan terbang. Untuk dapat memberikan petunjukan arah yang lebih mudah dilihat maka panah angin dihubungkan dengan sistem aliran listrik sehingga posisi panah angin langsung ditunjukan oleh jarum pada kotak monitornya. Perkembangan lebih lanjut dari sistem ini menghasilkan rekaman pada silinder berpias. Panah angin umumnya dipasang bersama dengan mangkok anemometer dengan ketinggian 10 meter.
  • 8. Gambar 16 arah mata angin pada kompas III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. Waktu pelaksanaan Pelaksanaan praktikum agroklimatologi kecepatan angin ini dilakukan pada hari Jum’at dan Sabtu tanggal 27-28 Mei 2011 jam 17:00-12:00 WIB dan tempat berlangsungnya praktikum ini adalah di Praktikum ini dilaksanakan di Agro Techno Park 1 daerah Gelumbang Sumatera Selatan. B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah Anemometer, dan alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan. C. Cara Kerja Cara kerja dalam praktikum kecepatan angin ini adalah sebagai berikut :
  • 9. 1. Bawa anemometer ke tempat yang terbuka 2. Arahkan anemometer keatas selama beberapa menit 3. Lihat kecepatan angin ada anemometer tersebut 4. Catat hasil pengamatan. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada praktikum kecepatan angin : Jam Kecepatan angin (m/s) 17:00 0 m/s 17:30 0 m/s 18:00 0 m/s 06:00 1 m/s 06:30 0,5 m/s 07:00 1 m/s 07:30 0 m/s 08:00 0,5 m/s 08:30 1 m/s 09:00 1 m/s
  • 10. 09:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 B. Pembahasan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya semakin tinggi tekanan udara disuatu tempat maka semakin kencang kecepatan anginnya, karena tekanan udara disetiap tempat berbeda-beda yang hingga di pengaruhi oleh penyinaran matahari maka menyebabkan pula suhu berubah. Semakin tinggi suatu tempat dari atas permukaan laut maka suhunya semakin rendah dan semakin rendah pula kecepatan angin yang ditimbulkan. Menurut data hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa kecepatan angin sangat kecil hanya berkisar 0-1 m/s ini berarti bahwa tekanan udara ditempat tersebut rendah. Selain itu tempat tersebut merupakan dataran rendah karena semakin tinggi suatu tempat maka kecepatan angin makin kencang. Walau dalam percobaan yang dilakukan tidak demikian, hal ini disebabkan terhalangnya angin oleh bangunan-bangunan. Kecepatan angin diantara gedung lebih kecil dibandingkan kecepatan angin dilapangan terbuka. Lamanya pengamatan maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan kepentingannya. Untuk kepentingan agroklimatologi umumnya dicari rata-rata kecepatan dan arah
  • 11. angin selama periode 24 jam (nilai harian). Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung nilai mingguan, bulanan dan tahunannya. Bila dipandang perlu dapat dilakukan pengamatan interval waktu lebih pendek agar dapat diketahui rata-rata kecepatan angin periode pagi, siang, dan malam. Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergeraakan udara per satuan waktu dan dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam (km/j), dan mil per jam (mi/j). Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j = 0,514 m/d atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin makin cepat. Dan telah diketahui bahwa angin berhembus dari tekanan tinggi kerendah, tekanan yang tinggi disebabkan suhu yang rendah oleh suhu yang tinggi. Apabila dipanaskan, udara memua i. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi. Hal ini yang menyebabkan pada malam hari angin bertiup dari laut ke darat, karena suhu udara di darat lebih rendah dibandingkan laut yang bertekanan tinggi. Faktor – faktor terjadinya angin ialah adanya gradien barometris, letak tempat, tinggi tempat, dan waktu. Tingginya kecepatan angin pada tempat yang tinggi disebabkan angin dapat berhembus tanpa penghalang, sedangkan di tempat yang rendah angin tidak dapat berhembus dengan bebas karena terhalang gunung-gunung, bangunan, pepohonan dan lain-lain. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil. Hubungan antara tekanan udara dan angin ialah semakin rendah tekanan udara, kecepatan angin semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, Semakin tinggi tekanan udara, semakin rendah kecepatan angin. Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua asi lebih panas daripada benua australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asi. Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi utara.
  • 12. Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu : Musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat. Ada banyak sekali manfaat angin, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: Angin untuk menggerakan perahu layar menelusuri nusantara, bahkan untuk menembus batas lintas negara, misalnya seperti Orang Buton. Angin sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batubara, di negara Australia angin digunakan sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batubara. Angin sangat untuk perjalanan para nelayan pulang dan pergi. Angin berfungsi sebagai instrument untuk membantu take-off atau landing pesawat di landasan pacu bandara. Angin juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada alat kipas angin. Yang dimaksud dengan arah angin adalah arah dari mana tiupan angin berasal. Bila angin itu datang dari Selatan, maka arah anginnya adalah Utara, datangnya dari laut, dinyatakan angin laut. Arah angin untuk angi di daerah permukaan biasanya dinyatakan dalam 16 arah kompas yang dikenal dengan istilah Wind Rose, sedangkan untuk angin di daerah atas dinyatakan dengan derajat dimulai dari arah Utara bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan. Bila tidak ada tiupan angin maka arah angin dinyatakan dengan kode 00 dan bila angin berasal dari titik utara dinyatakan dengan 3600. Arah angin tiap saat dapat dilihat dari posisi panah angin (Wind Vane), atau dari posisi kantong angin (Wind Sack). Pengamatan dengan kantong umumnya dilakukan dilapangan terbang. Untuk dapat memberikan petunjukan arah yang lebih mudah dilihat maka panah angin dihubungkan dengan sistem aliran listrik sehingga posisi panah angin langsung ditunjukan oleh jarum pada kotak monitornya. Perkembangan lebih lanjut dari sistem ini menghasilkan rekaman pada silinder berpias. Panah angin umumnya dipasang bersama dengan mangkok anemometer dengan ketinggian 10 meter. Mesti tidak tampak oleh mata, angin adalah satu faktor alam yang harus diperhatikan atau dihitung sniper. Udara bergerak punya pengaruh yang sangat signifikan terhadap tanaman.
  • 13. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan praktikum kecepatan angin ini adalah sebagai berikut : 1. Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara pada dua arah yang berdekatan. 2. Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang disebut Anemometer atau Anemograf 3. Terdapat enam belas arah mata angin namun yang umum digunakan ada 8 yaitu: Timur, Tenggara, Selatan, Barat daya, Barat, Barat Laut, Utara dan Timur laut. 4. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH) dan suhunya, sehingga dikenal adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. 5. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. B. Saran Saran untuk praktikum ini adalah semua praktikan diberikan kesematan untuk menggunakan alat agar lebih mengerti bagaimana cara menggunakan alat tersebut.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Handoko, Ir. 1999. Klimatologi Dasar. FMIPA. IPB, Bogor. Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-dasar Klimatologi, UNSYIAH, Banda Aceh. Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar KlimatologiI, Raja Grafindo Persada,Null. Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian, Pustaka Jaya, Bogor. Takeda, Kensaku. 2005. Hidrologi Pertanian. PT. Pratya Utama, Bogor. Wahyuningsih, Utami. 2004. Geografi. Pabelan, Jakarta.