Psikologi agama mempelajari perilaku manusia berkaitan dengan keyakinan agamanya. Ruang lingkupnya meliputi pengalaman dan perilaku beragama tanpa mempertanyakan keberadaan Tuhan. Definisi agama dapat diuraikan menjadi lima dimensi ideologis, ritualistik, eksperensial, intelektual, dan konskuensial.
3. Pengertian Psikologi
• Secara harfiah, psikologi berasal dari
dua kata : Psyche : jiwa, dan logos :
ilmu. Jadi Psikologi ilmu tentang jiwa.
Definisi diatas tidak menimbulkan
masalah ketika psikologi masih menjadi
satu dengan filsafat.
Setelah berdiri sendiri timbul
pertanyaan : apa jiwa itu? Jiwa
merupakan sesuatu yang abstrak, tidak
bisa dibuktikan secara empiris, yang
tampak hanya gejalanya yaitu perilaku.
4. Syarat ilmu pengetahuan:
• Punya objek tertentu.sifat ; objektif.
• Metode
• Sejarah sendiri
• Sistematis
5. Definisi psikologi menurut para ahli:
• Wundt :
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
kesadaran manusia.
• Woodworth dan Marquis :
Psikologi merupakan ilmu tentang aktifitas-aktifitas
individu, baik motorik seperti berjalan dan berbicara,
akan tetapi juga aktifitas kognitif seperti melihat,
mendengar, mengingat, dan berpikir, dan aktifitas
emosional seperti tertawa dan menagis, dan sedih.
• Branca :
Psikologi adalah the science of behavior
6. Kesimpulan:
• Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia baik
yang menampak (overt behavior)
maupun yang tidak menampak (innert
behavior).
7. Ruang lingkup kajian psikologi :
• Psikologi Umum : mempelajari gejala jiwa
yang umum individu yang normal dan
beradab.
• Psikologi khusus: mempelajari gejala jiwa yang
khusus.
Meliputi : Psikologi industri, Psikologi
Pendidikan, Psikologi sosial, Psikologi
Abnormal, Psikologi agama, dll
8. Dilihat dari kegunaannya:
• Psikologi Teoritis : dipelajari untuk
kepentingan ilmu psikologi itu sendiri.
• Psikologi Praktis : dipelajari untuk
diaplikasikan dalam praktik kehidupan sehari-
hari.
Catatan: Psikologi khusus pada umumnya
merupakan psikologi praktis.
9. Pengertian agama:
Sebagian besar ahli mengakui : sulit untuk
mendefinisikan agama.
WH. Clark :
“Tidak ada yang lebih sulit dari pada
mencari kata-kata yang dapat digunakan
untuk mendefinisikan agama”
10. Agama sulit didefinisikan sebab:
• Pengalaman beragama merupakan sesuatu yang
bersifat batiniah dan subjektif (inward dan
subjective).
• Tidak ada orang yang dapat merasakan pengalaman
beragama yang lebih kuat kecuali dari pada agama
mereka sendiri.Sehingga orang membuat definisi
berdasarkan pengalaman beragama mereka sendiri.
• Konsep agama dipengaruhi oleh tujuan orang yang
membuat definisi.
11. Karakteristik agama menurut
Encyclopedia of religion:
• Kepercayaan kepada wujud supranatural (tuhan).
• Pembedaan antara objek yang sakral dan profan.
• Tindakan ritual yang berpusat pada objek yang
sakral.
• Tuntunan moral yang diyakini ditetapkan oleh tuhan.
• Perasaan yang khas agama (ketakjuban, perasaan
misteri, rasa bersalah, pemujaan) yang cenderung
bangkit ditengah objek yang sakral atau ketika
menjalankan ritual dan yang dihubungkan dengan
gagasan ketuhanan.
12. • Sembahyang dan bentuk-bentuk komunikasi
lainnya dengan tuhan.
• Pandangan dunia atau gambaram tentang
dunia secara menyeluruh dan tempat individu
di dalamnya. Gambaran ini mengandung
penjelasan terperinci tentang tujuan
menyeluruh dari dunia ini dan petunjuk
tentang bagaimana individu menempatkan
diri di dalamnya.
• Pengelolaan kehidupan yang bersifat
menyeluruh, yang didasarkan pada pandangn
dunia tersebut.
• Kelompok sosial yang diikat bersama oleh hal-
hal di atas.
13. Lanjut ……
Ada ribuan agama di dunia.
Fakta : tidak semua komponen tersebut ada
pada setiap agama.
Contoh : Agama shinto, Budha, Konghucu
tidak mempersoalkan tuhan.
14. Definisi Agama menurut Ahli
Psikologi :
• Alport dalam bukunya yang berjudul Individual
and his religion:
“Agama merupakan perasaan religius yang
matang yang didefinisikan sebagai
kecenderungan, untuk membangun pengalaman,
merespon kebaikan dalam cara-cara kebiasaan
tertentu, pada objek konseptual dan prinsip-
prinsip yang individu hargai sebagai sesuatu yang
pokok dan penting dan mengerjakan terhadap
apa yang dihargai itu sebagai sesuatu yang
permanen dan sentral.”
15. Lanjut………
• William James :
“Agama adalah perasaan, tindakan dan
pengalaman individu dalam kesepiannya
sepanjang mereka melihat dirinya berhadapan
dalam hubungannya dengan apa yang
dianggapnya sebagai tuhan.”
16. Lanjut………
• Pratt :
“Agama adalah sikap serius dan sosial dari
individu dan masyarakat berhadapan dengan
kekuasaan atau kekuatan yang mereka anggap
sebagai pengendali pokok yang mengatur
nasib mereka.”
Kata sosial yang dimaksud dapat dipahami dua
pengertian. Pertama, hubungan manusia
dengan manusia. Kedua , sebagai pengalaman
religius orang dalam hubungannya dengan
apa yang dimaksud dengan kekuatan yang
mengendalikan itu.
17. Lanjut……….
• WH. Clark :
“Agama dapat dikarakteristikkan sebagai
pengalaman personal dari individu dalam memahami
sesuatu yang diluar (the Beyond) dan pengaruh dari
pengalaman itu yang terlihat dalam perilakunya
ketika dia secara aktif berusaha mencapai
keharmonisan dalam hidupnya dalam hubungannya
dengan sesuatu yang diluar tersebut (the Beyond).”
18. Definisi manakah yang tepat?
Langkah bijak :
Menggabungkan, atau
Mengurai dalam dimensi-dimensi.
19. Definisi diatas dapat diurai menjadi
lima dimensi (Glock & Stark):
• Dimensi ideologis. Dimensi ini merupakan
bagian keberagamaan yang berkaitan dengan
apa yang harus dipercayai.Kepercayaan atau
doktrin agama termasuk dalam dimensi
ini.Inilah yang membedakan agama satu
dengan yang lainnya.
20. Lanjut…………
• Dimensi ritualistik
Dimensi keberagamaan yang berkaitan
dengan sejumlah perilaku. Yang dimaksud
dengan perilaku ini bukan perilaku umum
yang dipengaruhi oleh keimanan seseorang,
melainkan mengacu pada perilaku khusus
yang ditetapkan agama, seperti cara ibadah,
pembabtisan, pengakuan dosa dll.
21. Lanjut……..
• Dimensi Eksperensial
Dimensi ini berhubungan dengan perasaan
keagamanan yang dialami oleh penganut
agama. Disebut juga dengan religiouse
experience. Dapat berupa kekhusukan di
dalam shalat atau sangat intens seperti yang
di alami oleh sufi dll.
22. Lanjut…….
• Dimensi Intelektual
Dimensi ini meliputi sejumlah informasi
khusus yang harus diketahui oleh
penganutnya. Contoh : ilmu Fiqih.
• Dimensi Konskuensial
Dimensi ini menunjuk pada akibat ajaran
agama dalam perilaku umum atau perilaku
dalam kehidupan sehari-hari.
23. Pengertian Psikologi Agama
Psikologi agama adalah salah satu cabang dari
psikologi yang mempelajari perilaku individu
dalam hubungan dengan keyakinan agama
yang dianutnya.
24. Ruang Lingkup kajian Psikologi Agama:
• Pengalaman beragama,
• Perilaku beragama.
Persoalan keyakinan,eksistensi Tuhan
tidak dipelajari dalam psikologi agama,
dan merupakan wilayah dari para
theolog.