Dokumen ini membahas tentang analisis kualitatif dan kuantitatif zat anorganik. Terdapat dua jenis analisis, yaitu analisis kualitatif untuk mengetahui unsur yang terkandung, dan analisis kuantitatif untuk menentukan kadar unsur. Metode analisis kualitatif meliputi reaksi spesifik dan selektif dengan berbagai reagen seperti HCl, H2SO4, dan NH4OH untuk mengidentifikasi unsur logam dan anion yang ada.
2. Tujuan perkuliahan : mahasiswa mampu
memahami analisa kualitatif dan analisa kuantitatif
zat/unsur anorganik
Materi :
1. Analisa kualitatif
2. Analisa kuantitatif : gravimetri, volumetri
3. Analisa instrument
3. Analisis kualitatif
Untuk mengetahui
unsur/senyawa apa
yang terkandung
dalam suatu bahan
Analisis kuantitatif
Untuk menetapkan
kadar unsur/senyawa
atau zat aktif dalam
suatu bahan
4. Dasar :
Tidak ada 2 zat berlainan yang seluruh
sifatnya sama
Syarat pereaksi & hasil reaksi :
1. Hasil dapat diamati
2. Reaksi cepat
3. Reaksi dapat dipercaya
4. Reaksi tidak terganggu
5. Reaksi bersifat spesifik/selektif
6. Reaksi sensitif
5. Reaksi Spesifik
Hanya memberikan
hasil (+) pada satu
zat tertentu
Fe3+
+ CNS warna merah
Reaksi Selektif
Memberikan hasil (+)
pada beberapa zat
yang segolongan
Cl-
mengendapkan
Ag+
Pb2+
dan Hg+
6. Pemeriksaan :
1. Organoleptik
2. Kelarutan dalam air
3. Test nyala
4. Pe + H2SO4 encer/pekat dan dipanaskan
5. Reaksi gutzeit
6. Reaksi ion borat
7. Reaksi ion asetat
7. Warna
Rasa dengan perabaan
Rasa dengan lidah
Bentuk
Bau
8. Sukar larut dalam air
1. Bukan garam dari Na, K dan NH4
2. Bukan garam nitrat
3. Bukan logam/oksida logam,kecuali oksida dari Na, K,
Ba, sr dan Ca
Mudah larut dalam air
diperhatikan : warna larutan dan pH
9. Celupkan kawat Pt pada HCl p, bakar diatas nyala
bunsen sampai api bawah & atas sama (lakukan
beberapa kali)
Celupkan kawat Pt pada HCl, tempelkan pada zat
yang diperiksa
Masukkan kedalam nyala bunsen
Perhatikan warna nyala
10. Dengan H2SO4 encer
Sedikit zat padat di+ beberapa ml H2SO4 2N,
dipanaskan dan perhatikan gas.
◦ CO2 dari karbonat/bikarbonat
◦ O2 dari peroksida/garam “per”
◦ SO2 dari sulfit/tiosulfat
◦ H2S dari sulfida
Dengan H2SO4 pekat
Cara : sda
◦ HCl dari garam Cl
◦ CO + CO2 dari oksalat
12. METODE H2S Larutan Zat + HCl 4N, saring
(gol HCl)
Ag+
Hg+
Pb2+
Filtrat dipanaskan, + gas H2S
(gol H2S)
Cu Pb
Sn As3+
Cd Bi3+
Hg2+
Filtrat dididihkan + NH4Cl + NH4OH basa +
(NH4)2S. Saring
(gol NH4S)
Zn Mn
Co Al
Ni
Filtrat dididihkan + (NH4)2CO3 +
NH4OH, panaskan
gol.
(NH4)2CO3)
Ca Ba Sr
Gol. Sisa
Na K
Mg NH4
Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV Gol. V
13. Gol I
Gol II
Gol III
Gol VGol IV
+ HCl
+ H2S
+ (NH4)2S + NH4OH + NH4Cl
+ (NH4)2CO3 + NH4OH
14. Golongan Sifat Jenis Kation
I Membentuk endapan dgn HCl Pb(II), Hg(I), Ag(I)
II Membentuk endapan dgn H2S
IIa : sulfidanya tidak dapat
larut dlm NH4 polisulfida
IIb : sebaliknya
IIa :
Hg(II), Cu(II), Bi(III),
Cd(II)
IIb :
As(III), As(V), Sb(III),
Sb(V), Sn (II) (III) (IV)
III Membentuk endapan dgn
(NH4)2S dlm suasana
netral/amoniakal
Co(II), Ni(II), Fe(II),
Fe(III), Cr(III), Al (II),
Zn(II), Mn(II)
IV Membentuk endapan dgn
(NH4)2CO3 dgn adanya NH4Cl
dlm suasana netral/sedikit
asam
Ca(II), Sr(II), Ba(II)
V Tidak bereaksi dgn reagen gol I
- IV
Mg(II), Na(I), K(I), NH4,
Li, H
15. Kation Zat yang ditambahkan
HCl KI K2CrO4
Ag(I) Putih Kuning Merah bata
Pb(II) Putih Kuning Kuning
Hg(I) Putih Hijau
16. Tidak ada sistematika yang pasti untuk pemisahan anion.
anion terbagi 2 :
1. + HCl encer gas
2. + HCl encer tdk terjadi gas
Pemeriksaan ada 2 tahap :
1. Analisa pendahuluan ; untuk zat asal, meliputi : + HCl encer,
reaksi nyala halogenida, reaksi pengenal ion borat, anion
oksidator, membedakan anion halogenida
2. Identifikasi dari larutan ekstrak soda
1 g zat + 20 ml Na2CO3 jenuh didihkan 15 menit, dinginkan,
saring. Filtrat = ekstrak soda