SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si



          TACTICAL FACTORS THAT SHAPE AN OPERATIONS STRATEGY



A. TACTICAL FACTORS AND CONTINGENCY ISSUES

Bagian utama pertemuan ini dibagi menjadi empat bagian yang saling berhubungan
   1. The mission of the operations strategy;
   2. The operations strategy positioning;
   3. The external competitive environment.
       These three subsections are short and set the scene by way of describing the overall
       directions that could shape the strategy (mainly through external influence).
   4. Tactical factors and contingency issues as management levers.


Faktor-faktor taktis dan isu-isu kontinjensi (tactical factors and contingency issues) yang pasti
saling terkait dan dalam beberapa kasus akan melintasi batas fungsional di dalam maupun di luar
organisasi. Harrison (1993) menggambarkan tactical factors and contingency issues sebagai 'hal
yang berkaitan secara langsung dengan proses transformasional” sebagai berikut:

•   How are the transformational processes defined? Ruang lingkup dari model sistem
    individual. Bagaimana kita mendefinisikan sistem dan proses transformasi ?
•   How are the transformational systems linked? Suatu arus kombinasi Material atau klien atau
    produk dan layanan.
•   What are the basic operations principles of each transformation system? Kebutuhan proses
    pilihan dan infrastruktur. Hal ini merupakan proses berdasarkan leanness, fleksibilitas, batch,
    proyek, aliran terus, lini, , dll?
•   How is the transformation actually carried out? Pembauran (mixture) tenaga kerja manusia
    dan teknologi. Bauran sosio-teknis yang melibatkan desain pekerjaan dan desain manusia-
    mesin.
•   What are the quantitative limits of the transformational process? Kapasitas dari sistem
    transformasi. Berapa banyak burger, potongan rambut atau klien dapat diatasi dengan pada
    waktu tertentu?
•   Where is the process located? Keputusan-keputusan ini akan menentukan kenyamanan
    pelanggan untuk layanan serta masalah pergudangan dan suplai untuk tangible product.
•   How is the process physically organized? Tata letak (layout) dan pengaturan untuk
    pergerakan material, orang dan barang.
•   Who owns each transformation system? Apakah proses dilakukan di-rumah (jika demikian
    sistem transformasi memetakan batas-batas fungsional atau apakah sistem transformasi
    memotong lintasan), sistem transformasi disediakan oleh pemasok, diserahkan kepada pihak
    ketiga, subkontrak, dll



                                                1 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si




Sumber: Robert H. Lowson (2002) Strategic Operations Management The new competitive
advantage, p.133

       Figure 7.2 An example of how tactical factors and contingency issues influence
                                 the operations strategy


    How are product and service attributes arrived at (Bagaimana atribut-atribut produk dan
    layanan didatangkan)? Apa langkah-langkah dalam proses desain ?
    How does the introduction of new or modified designs impact upon the transformation
    system and the customer or client (Bagaimana dampak pengenalan desain baru atau yang
    dimodifikasi pada sistem transformasi dan pelanggan atau klien?)?
    How is quality controlled and improved? Seberapa tingkat dan toleransinya? Perbaikan apa
    yang harus dilakukan? Bagaimana perubahan yang mempengaruhi kombinasi produk dan
    layanan dan pelanggan / klien?
    How is the flow of materials, (services) and people planned and controlled? Material, jasa
    komponen atau aliran orang melalui proses transformasi.

                                                2 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

    How are the informational needs of operations met? Hal ini berkaitan dengan sistem
    informasi dan kebutuhan teknologi informasi: kebutuhan data dan informasi hasil dari sistem
    transformasi.
    How are human resource needs met? Isu-isu seperti rekruitmen, pelatihan, motivasi, praktek
    kerja, kesehatan dan keselamatan kerja dan kesejahteraan karyawan.


Pada tingkat strategis, semua faktor ini harus sesuai dengan misi, positioning dan lingkungan
yang kompetitif dari strategi operasi. Sebelum melihat faktor-faktor taktis secara lebih
mendalam, pertama-tama kita akan mempertimbangkan misi, positioning dan lingkungan secara
lebih mendalam.

1) The operations strategy mission
Strategi Operasi memiliki dua peran:
        Strategi Operasi dapat memberikan dukungan untuk strategi keseluruhan perusahaan;
        Strategi Operasi dapat berfungsi sebagai kompetensi khas perusahaan

Misi dari strategi operasi akan menggaris-besarkan dan menentukan arah secara keseluruhan.
Namun, misi membutuhkan arti dan sesuatu yang tidak jelas dan tidak memiliki kuantifikasi.
Karyawan harus dapat berhubungan dan menerima misi, sebagai tujuan yang berarti dalam tugas
sehari-hari mereka. Oleh karena itu, kepedulian harus dilakukan untuk memastikan bahwa
sebuah pernyataan misi adalah kemampuan dari interpretasi yang relevan pada tiap level dalam
perusahaan dan secara konsisten cocok dengan etos dan nilai-nilai yang dianut. Misi itu juga
harus menyatakan area-area keunggulan dan kompetensi inti yang mampu mengamankan
keunggulan kompetitif, dengan demikian, akan ada hubungan kuat antara misi dan strategi
bisnis.

2) The operations strategy positioning
Pada tingkat berikutnya, positioning, tujuan yang terukur diperlukan (alasan lain penting
mengapa misi setidaknya bisa dirasakan secara kuantitatif) sehingga kita dapat mengetahui apa
tujuan yang telah ditetapkan. Definisi dari tujuan-tujuan ini harus jelas dan tepat.

Positioning berhubungan langsung dengan bagaimana perusahaan akan bersaing. Kembali ke
Gambar. 7.2, kita dapat melihat bagaimana strategi operasi dapat diposisikan, baik secara
konseptual maupun dalam praktek, dengan membuat pilihan di antara sejumlah pilihan -
fleksibilitas, kualitas, biaya dan kecepatan - beberapa di antaranya tidak akan saling eksklusif.
Sebagai contoh, jika kita mengambil pilihan fleksibilitas, kita bisa melihat dari diagram yang
melibatkan sejumlah pilihan lain yang akan memiliki dampak yang lebih luas. Fleksibilitas
dalam logistik akan berpengaruh terhadap biaya, kualitas dan kecepatan. Perubahan waktu
pengiriman akan mengubah kecepatan respon, kehandalan, kualitas biaya dan fleksibilitas.

Tujuan dari strategic positioning harus melengkapi, (karena mereka saling berhubungan)
diperingkatkan dan diukur dalam arti yang bermakna (misalnya, pengukuran kualitas di rumah
sakit sangat berbeda dengan pengukuran kualitas KFC). Namun, pasti akan ada trade-off, seperti
perbaikan di beberapa area juga mungkin dengan mengorbankan orang lain, misalnya, penurunan

                                                3 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

kecepatan pengiriman dapat meningkatkan kehandalan tetapi juga akan mempengaruhi layanan
konsumen dan stockholding (ini memperkuat kebutuhan untuk kuantifikasi ). Akhirnya, tujuan-
tujuan ini bersifat dinamis dan akan berubah terus-menerus. Oleh karena itu penting bahwa
strategi operasi dapat ditinjau untuk efek perbaikan berkesinambungan dalam lingkungan yang
berubah dengan cepat.

3) The external competitive environment
Terakhir, lingkungan kompetitif eksternal. Sebuah sumber dari pengaruh kontingen itu akan
berdampak baik pada strategi operasi yang lebih luas serta berbagai faktor taktis. Kita dapat
menganggap ini lingkungan yang menggunakan analisis faktor (factor analysis).

Twelve point environmental factor analysis (EFA12) :
  1. Political factors – Kebijakan pemerintah dan perundang-undangan;
  2. Economic factors –pasar uang, suku bunga, inflasi, resesi, nilai tukar, Euro, dll;
  3. Sociological factors –demografi dan gaya hidup
  4. Technological factors –kemajuan yang jelas dalam teknologi produk dan proses, dll;
  5. Environmental or ‘green’ factors –Penekanan untuk barang yang ramah lingkungan,
      pengurangan polusi dan penipisan sumberdaya;
  6. Ethical factors – Menyangkut produk, praktek kerja, sumber daya, dampak terhadap
      penduduk lokal dan isu-isu investasi;
  7. Market factors –permintaan niche products, siklus hidup produk yang pendek, persaingan
      global semakin meningkat, ketersediaan sumber daya;
  8. Competitor factors –Tujuan-tujuan pesaing, sumber daya, kinerja, produk dan jasa dan
      strategi;
  9. Customer factors –Basis pelanggan yang dekat, basis pelanggan yang lebih luas,
      segmentasi pasar, nilai pelanggan, kualitas dan pelayanan pelanggan.

Kita kemudian dapat menambah kekuatan analisis ini dengan mempertimbangkan dampak dari
semua di atas dengan menggunakan tiga faktor terakhir:

    10. Complexity factors – sejauh mana faktor lingkungan yang cenderung berubah-ubah
        (lingkungan dipengaruhi oleh internasionalisasi, teknologi, masalah sosial dan politik)
        dan kebaruan (sejauh mana lingkungan menyajikan organisasi dengan situasi baru);
    11. Predictability factors – sejauh mana perubahan tersebut dapat diprediksi (visibilitas dan
        prediktabilitas perubahan tersebut);
    12. Dynamic factors – the speed or rate that any of the above factors are likely to change and
        the possible appropriate responses that the organization may be able to muster prior to, or
        after, such change. kecepatan atau tingkatan dimana salah satu faktor di atas
        kemungkinan mengalami perubahan dan kemungkinan respon yang tepat dimana
        organisasi mungkin dapat mengumpulkan sebelum atau setelah perubahan tersebut.




                                                4 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

4) Tactical Factors As Management Levers
Kita sekarang beralih ke pertanyaan tentang bagaimana berbagai faktor taktis dan masalah
darurat akan memberikan bentuk yang unik untuk setiap strategi operasi (tergantung pada sektor
tertentu dan lingkungan). Harus diingat bahwa disamping dampak dimana berbagai area akan
memiliki strategi operasi, ada juga pengaruh manajemen untuk mengejar tujuan operasi yang
terukur dari organisasi.

Terdapat delapan tuas/pengungkit (levers) manajemen umum yang akan dibahas:

    Products and processes
         Order winning and qualifying
         New products
         New services
         New processes, core competencies and technologies

    The operations system
         Flow strategy
         Process choice
         Production planning and control
         Location, capacity and facilities

    The role of data and information
    Human resource management
    Quality
    Sourcing and purchasing
    Structure and infrastructure
    Supply networks


    PRODUCTS AND PROCESSES
Struktur dan prosedur di belakang pengenalan produk baru dan dimodifikasi serta kombinasi
layanan adalah bagian kunci dari strategi operasi. Proses inti memotong lintasan batas organisasi
dan sistem suplai dan dapat melibatkan spektrum yang luas dari individu dan perusahaan.
Pertumbuhan dan keberhasilan didasarkan pada sebagian besar kapasitas organisasi untuk
memperkenalkan produk baru dan mengembangkan produk dan layanan yang ada pada titik yang
tepat dalam siklus hidup produk.

Produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan akan menjadi sebuah respon terhadap pasarnya,
tetapi ini pada gilirannya akan menentukan pasar perusahaan yang akan beroperasi masuk.
Mereka juga akan menentukan proses-proses baru dan kompetensi inti perusahaan akan
diperlukan. Terdapat hubungan kuat antara ketiga elemen. Sebuah proses Pengembangan Produk
Baru yang efektif (NPD= New Product Development) akan bertujuan untuk:
    1. Menyesuaikan karakteristik produk dan layanan kombinasi dengan kebutuhan konsumen
    2. Memastikan bahwa persyaratan pelanggan terpenuhi dengan cara yang sederhana dan
        sedikit mahal;

                                                5 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

    3. Mengurangi waktu yang diperlukan untuk merancang sebuah layanan baru atau produk
    4. Meminimalkan revisi yang diperlukan untuk membuat desain yang bisa diterapkan

   Order-winning and qualifying
Cara menarik untuk berpikir tentang kemungkinan keberhasilan kombinasi produk baru atau
yang dimodif dan kombinasi layanan adalah untuk mengkonsepkan order-qualifying dan order-
winning criteria (Hill, 2000).
   - Order-qualifiers adalah kriteria dimana perusahaan harus bertemu dengan perusahaan
       lain bahkan menganggapnya sebagai pemasok atau bertemu dengan pelanggan untuk
       mempertimbangkan pembelian;
   - Order-winners akan benar-benar mengamankan pemilihan produk atau jasa.

    New products
Pengembangan dan modifikasi produk melibatkan empat set yang erat ditambah kegiatan:
pelanggan, pemasaran, desain dan operasi. Kegiatan ini akan berlangsung dalam sebuah putaran
umpan balik:




Produk/jasa/ prose pengembangan baru dan yang dimodifikasi adalah sebuah pengelolaan,
kegiatan prosedural. Secara tradisional, pengembangan dan modifikasi produk baru umumnya
akan dijalankan melalui urutan lateral dari kegiatan:

       New/modified product strategy. Arah dan fokus yang mengintegrasikan kegiatan tersebut.
       Idea generation. Pembangkitan sistematis dari ide, tidak hanya oleh tim NPD, tetapi dari
       sumber-sumber baik internal (semua karyawan), dan eksternal (pelanggan, pesaing,
       distributor dan pemasok).
       Idea screening. Untuk mengurangi jumlah ide.
       Concept developing and testing. Mengembangkan ide menjadi konsep produk dan
       gambar produk. Konsep ini adalah versi yang lebih rinci dari ide. Gambar adalah cara
       konsumen memandang produk potensial. Di sini, perusahaan dapat menggunakan
       kelompok konsumen sasaran, baik simbolik dan fisik.
       Marketing strategy. Strategi pemasaran menguraikan target pasar yang dituju (segmen),
       positioning produk yang direncanakan (bagaimana kita akan memasarkan itu) dan
       penjualan, pangsa pasar dan laba tujuan. Sebagai contoh, target pasar untuk model
       olahraga baru kawula muda, terdidik dan pendapatan yang tinggi.
                                                6 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

       Business analysis. Sebuah tinjauan penjualan, biaya dan proyeksi laba untuk
       mengevaluasi apakah faktor-faktor ini memenuhi tujuan perusahaan.
       Product development. Sejauh ini produk baru mungkin hanya ada sebagai konsep.
       Sekarang berkembang menjadi fisik, produk yang bisa diterapkan. Ini panggilan untuk
       investasi. Prototip kemudian diuji (untuk keselamatan dan bekerja, dll) dan ada juga
       mungkin tingkat pengujian pelanggan.
       Test marketing. Produk dan pemasaran program diperkenalkan dalam pengaturan pasar
       yang lebih realistis, misalnya, pengujian gaya di dalam toko. Tes pasar standar digunakan
       (test cities) dan uji pasar terkendali (perusahaan riset dapat digunakan untuk menjaga
       panel dikendalikan pelanggan di pasar tes simulasi).
       Commercialization. Peluncuran atau introduksi.

    New services
Merancang atau memodifikasi sebuah layanan, seperti pengembangan produk baru, proses
kreatif. Ini dimulai dengan konsep untuk memberikan layanan dengan fitur yang akan
membedakannya dari pesaing. Isu-isu seperti lokasi, desain fasilitas, tata letak, alur kerja,
prosedur dan definisi pekerjaan, ukuran kualitas, keterlibatan pelanggan, peralatan dan kapasitas
semuanya penting. Bahkan proses desain tidak pernah selesai sebagai layanan terus ditingkatkan
dan dimodifikasi.




Proses ini menggunakan berbagai 'enabler' terdiri dari orang, produk, teknologi dan sistem (lihat
Fitzsimmons dan Fitzsimmons, 2001, hal 111).

    New processes, core competencies and technologies
Proses Baru dan yang dimodifikasi meliputi pengenalan teknologi baru dan otomatisasi yang
diperlukan untuk menghasilkan dan menyampaikan kombinasi produk dan layanan. Teknologi
tidak perlu terbatas pada perangkat keras, bagaimanapun, karena juga termasuk sistem yang
inovatif seperti transfer dana elektronik atau pengujian multiphased otomatis dalam perawatan
kesehatan. Dalam banyak proses manufaktur dan teknologi seringkali merupakan bagian integral
dari produk. Untuk layanan, namun proses ini produk karena pelanggan terlibat secara langsung
dalam penyediaan layanan. Keberhasilan dari otomatisasi, teknologi baru atau proses itu
tergantung pada penerimaan pelanggan (dan sering belajar keterampilan baru) dan kesediaan

                                                7 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

mereka untuk menjadi peserta aktif dalam proses pelayanan (point untuk diingat saat merancang
servis).

    THE OPERATIONS SYSTEM
Untuk setiap organisasi, sistem operasi, apakah fungsi tunggal atau meliputi seluruh perusahaan
dan sistem pasokan merupakan kunci untuk memberikan nilai konsumen mencari dalam
kombinasi produk dan layanan. Pada tingkat taktis, sistem operasi akan memiliki sejumlah
pertimbangan praktis.

- Flow strategy
Sebelumnya kita melihat bagaimana strategi operasi yang berbeda dapat dikembangkan dan
bagaimana mereka dapat diposisikan untuk menyesuaikan dengan prioritas perusahaan
kompetitif (posisi pada biaya, waktu yang berkualitas, fleksibilitas, dll). Jelas, sistem operasi
pada tingkat taktis harus mencerminkan posisi ini dan menerjemahkan strategi perusahaan ke
dalam keputusan operasi kunci. Krajewski dan Ritzman (1999) mengemukakan:

     Berdasarkan prioritas kompetitif perusahaan untuk produk dan layanan, manajer operasi
     harus memilih strategi aliran (a flow strategy), yang menentukan bagaimana sistem operasi
     diatur untuk menangani volume dan berbagai produk dan layanan untuk segmen pasar
     tertentu. Sebuah perusahaan dapat menggunakan lebih dari satu strategi aliran untuk
     operasi, tergantung pada prioritas kompetitif untuk setiap rangkaian produk atau jasa yang
     ingin menghasilkan. Dengan strategi aliran yang fleksibel, sistem diatur di sekitar proses
     yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa (misalnya, sebuah klinik kesehatan
     di mana pasien dapat berada dalam jalur antara proses yang berbeda, dalam urutan yang
     berbeda tergantung pada jenis penyakit). Dengan strategi aliran lini, sistem diatur di sekitar
     produk atau layanan itu sendiri (aliran linis biasanya terlihat pada pabrik produksi massal,
     produk tersebut mengalir sepanjang garis proses). Aliran fleksibel dan strategi aliran lini
     adalah ekstrem; strategi lainnya jatuh antara keduanya (aliran tengah).



- Process choice
Proses juga harus dirancang dan dipilih untuk mendukung strategi aliran. Ada lima tipe dasar,
yang membentuk sebuah kontinum (walaupun ini akan sering tumpang tindih):
       Project – membangun gedung perkantoran atau kapal pesiar mewah;
       Job – penyesuaikan permesinan, pengiriman email khusus, perawatan darurat;
       Batch – penjadwalan perjalanan udara, toko roti, pengolahan pinjaman hipotek;
       Line – memproduksi mobil, restoran cepat saji;
       Continuous – pemurnian bensin, pabrik kimia, pembangkit listrik.

Kita bisa melihat bahwa beberapa proses tersebut dirancang untuk menangani volume yang lebih
kecil dan akibatnya jauh lebih fleksibel. Lainnya, memiliki tingkat kustomisasi rendah tetapi
menghasilkan volume tinggi. Demikian pula dengan layanan, tingkat intensitas tenaga kerja dan

                                                8 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

kustomisasi tinggi di dalam layanan volume rendah profesional (misalnya praktisi medis)
dibandingkan dengan tingkat rendah, volume tinggi, keterlibatan pelanggan di pabrik layanan
seperti katalog pakaian.



- Product planning and control
Perencanaan produksi dan penjadwalan memfokuskan pada pengendalian dan perencanaan
sistem transformasi. Ini juga harus membentuk keserasian dengan strategi operasi dan berbagai
elemen. Rencana produksi (juga dikenal sebagai rencana agregat) perlu masukan dari fungsi dan
melibatkan keputusan mengenai tingkat produksi, inventory holding, staf dan tenaga kerja faktor
terkait, kapasitas mesin dan pemanfaatan, biaya dan anggaran, kebutuhan bahan, dll

- Location, capacity and facilities
Lokasi sangat penting bagi sejumlah organisasi. Untuk pengecer dan penyedia layanan,
misalnya, dapat menjadi faktor strategis yang membuat perbedaan antara keberhasilan dan
kegagalan. Untuk produsen, lokasi juga memiliki peran untuk “bermain” ketika
mempertimbangkan pasokan, bahan baku dan masalah logistik.

Keputusan tentang kapasitas berinteraksi dengan keputusan lokasi. Mereka tidak hanya
melibatkan volume barang / jasa yang dihasilkan, tetapi juga membatasi untuk bahan baku dan
penggunaan komponen, penyimpanan, distribusi, tingkat karyawan, dll. Keputusan-keputusan
fasilitas memperhatikan lokasi dan fokus dari unit-unit operasi dan pusat distribusi. Beberapa
dibutuhkan? Apakah setiap fasilitas menjalankan fungsi yang sama, atau mereka fokus pada
proses, pasar tertentu atau kombinasi produk dan layanan?



    THE ROLE OF DATA AND INFORMATION
Pengolahan data, informasi dan penggunaan teknologi informasi komunikasi (ICT) telah
merevolusi bisnis, perdagangan, dan tentu saja, operasi. Sistem Informasi, sebagai lawan dari
teknologi informasi, sekarang mendorong aktivitas di banyak organisasi (di sektor jasa,
informasi sering merupakan produk).

Pada level operasi, arus informasi baik secara internal maupun eksternal (dalam sistem pasokan)
sangat penting untuk pengembangan yang tepat dan penyebaran strategi operasi. Informasi
menyediakan kemampuan untuk mengatur tujuan dan juga untuk memberikan umpan balik
terhadap kinerja. Pada tingkat ini, strategi operasi sangat bergantung pada kontribusi sistem
informasi (internal dan eksternal) dan teknologi yang meningkatkan mereka.




                                                9 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

Pengecer, distributor, transportasi, rumah sakit, bank dan sebagainya semuanya menggunakan
sistem informasi dan teknologi informasi sebagai fitur terintegrasi penting dari strategi
kompetitif. Hari ini, banyak perusahaan sengaja akan mengembangkan informasi dan strategi
informasi teknologi yang menggarisbawahi pentingnya peran ini. Pengetahuan adalah kekuatan.
Dalam sistem pasokan, informasi adalah kekuatan. Ini menyediakan pembuat keputusan dengan
kemampuan untuk bersaing, untuk menjalankan bisnis dengan lancar dan efisien dan membantu
kita untuk memahami meningkatnya kompleksitas (meskipun dalam beberapa kasus juga bisa
menyebabkan itu).

Kita juga harus mencatat peran teknologi dalam meningkatkan penyediaan data dan informasi.
Dalam beberapa kali, dampak dari bar coding, penyediaan point data penjualan, pertukaran data
elektronik, computer- aided design (komputer  –  CAD) dan manufaktur serta Internet telah
memberikan alat yang memungkinkan bisnis yang dapat dilakukan dengan cara yang sama sekali
baru. Sebuah peringatan: ini alat dan teknologi yang memungkinkan dan hanya merupakan
komponen dari strategi operasi - cara-cara baru untuk menjalankan usaha, mungkin, tapi mereka
bukan strategi itu sendiri (untuk penjelasan mendalam tentang perdebatan ini lihat Porter, 2001 ).



    HUMAN RESOURCE MANAGEMENT (HRM)
Seleksi, pelatihan dan pengembangan terus-menerus dari sumber daya paling penting organisasi
adalah untuk strategi di tingkat manapun, baik perusahaan, bisnis, operasi dan fungsional.
Konsep HRM dapat ditelusuri sampai awal 1970-an. Sebelum ini, karyawan dianggap sebagai
biaya (walaupun ini tidak berarti universal, beberapa dermawan kaya dari Victoria seperti
Yeremia Coleman berusaha keras untuk mengatur perwakilan serikat pekerja dan penyediaan
imbalan kerja yang luas). Dengan perkembangan teori-teori tentang modal manusia (human
capital), karyawan dilihat sebagai aset dan sumber daya. Pada tahun 1980 sudah jelas bahwa
manajemen sumber daya manusia adalah tugas profesional dan salah satu yang harus ditangani
oleh strategi bisnis yang lebih luas.

Ada banyak literatur mengenai HRM dan waktu menghalangi review penuh. Namun, menurut
Van et al Looy. (1998), esensinya dan penerapan untuk strategi operasi dapat dirumuskan dalam
tiga model terpadu:
       The Michigan model – the ideas of strategic matching and the basic components of HRM;
       The Harvard model – the diversity of stakeholders and the four Cs of HRM;
       The Warwick models – the processes involved in HRM.


- The Michigan Model
Fungsi dari model tersebut adalah untuk menghubungkan praktik HR dan kebutuhan bisnis
dengan menekankan pentingnya sumber daya manusia (Tichy et al, 1982;. Fombrun et al, 1984.).
Manusia adalah sumber daya dan harus dikelola dengan cara yang konsisten dengan persyaratan
organisasi. Kepatutan atau kesesuaian antara strategi dan efektivitas organisasi yang didukung
                                                10 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

oleh sumber daya manusia. Dengan demikian, manajemen sumber daya manusia dan sistem
sumber daya manusia (seleksi, penilaian kinerja, penghargaan dan pengembangan) harus
mendukung tujuan bisnis.

Model ini mendorong kita untuk mempertimbangkan pentingnya mengembangkan praktek
sumber daya manusia yang selaras dengan jenis strategi yang dikejar. Ini memang memiliki
kekurangan, namun. HRM digambarkan agak negatif, dengan cara reaksioner yang mengurangi
pentingnya sumber daya tersebut dan dapat mengurangi motivasi. Selain itu, diasumsikan bahwa
strategi selalu direncanakan dan rasional. Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, meskipun
adanya strategi generik, masih banyak yang tumpang tindih dalam hal positioning dan
pendekatan seperti diferensiasi dan kepemimpinan biaya sering tidak saling eksklusif. Strategi
dapat menjadi incremental (bertambah) dan telah banyak kaitannya dengan proses daripada
konten sendiri; juga praktek-praktek HRM tidak selalu sebagai sesuatu yang sempit yang hanya
mengerjakan seleksi, penilaian kinerja, penghargaan dan pengembangan.

- The Harvard Model
Dikembangkan oleh Harvard Business School dan kurang preskriptif, (Beer et al, 1984, 1995.).
Karya ini mencakup lebih luas praktek dari model Michigan, dan termasuk:
       Human resource flows. Kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan aliran orang dalam,
       melalui dan keluar dari organisasi: rekrutmen dan seleksi, penempatan, pengembangan,
       penilaian kinerja, promosi dan pemutusan.
       Reward systems. Mengindikasikan segala yang berhubungan dengan menarik dan
       mempertahankan karyawan: sistem pembayaran, motivasi dan benefit.
       Employee influence. Tingkat kekuasaan dan wewenang karyawan dan cara sistem ini
       dirancang.
       Work systems. Cara kerja yang dirancang dan pengaturan tugas dan teknologi untuk
       mencapai kinerja dan result yang optimal.

Model ini mengakui stakeholder berbeda, karena masing-masing memiliki tujuan mereka sendiri:
pemegang saham, manajemen, karyawan dan serikat pekerja, pemerintah dan masyarakat. Hasil
yang harus dicapai dalam domain ini kebijakan yang berbeda dan para stakeholder yang terlibat
disebut empat Cs:
       Commitment. Oleh karyawan untuk pekerjaan mereka dan organisasi.
       Congruence (Kesesuaian). Antara tujuan dari berbagai stakeholder - karyawan dan
       keluarga mereka, organisasi dan tujuannya, pemegang saham, komunitas dan masyarakat
       pada umumnya.
       Competence. Baik sekarang dan di masa depan. Sejauh mana bisa satu tarikan, menjaga
       dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dari orang-orang yang terlibat.
       Cost effectiveness. Konsekuensi dari kebijakan-kebijakan tertentu dalam hal upah,
       tunjangan, omset, motivasi kerja, dan sebagainya. Biaya dapat dipertimbangkan pada
       individu, kelompok, dan organisasi dan tingkat masyarakat.

Model ini memfokuskan pada peran manajemen dan mengintegrasikan stakeholder serta isi dan
proses HRM dan strategi. Manajemen mengembangkan visi tentang bagaimana karyawan


                                                11 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

diperlakukan dan terlibat dalam organisasi. Hal ini diterjemahkan dari formulasi strategi ke
dalam praktek MSDM dan perilaku karyawan, dengan manajemen sebagai pendorong.


- The Warwick Models
Model Warwick memberikan sudut pandang yang lebih seimbang di mana proses dan konteks
berada di garis depan (Hendry dan Pettigrew, 1986; Hendry, 1991). Dalam meninjau transisi dari
HRM, Sparrow dan Hilltrop (1996) menunjukkan titik awal sebagai berikut:
       Strategi tidak harus dilihat sebagai output siap-dibentuk untuk yang HRM dapat dengan
       mudah dibentuk. Perubahan di area HRM (budaya, struktur, dll) dapat mendahului dan
       bahkan membentuk strategi secara bottom-up;
       Perubahan dalam strategi dan HRM sering memiliki rentang waktu panjang. Dengan
       demikian, proses perubahan sama pentingnya dengan output. Selain itu, proses ini sering
       sekali tidak rasional.

Model Warwick menekankan beberapa perbedaan jalur konteks-spesifik SDM yang dapat
mencapai hasil akhir yang sama. Namun, mereka kurang preskriptif (member petunjuk) dan tidak
dilihat sebagai contoh praktek terbaik yang dapat dengan mudah dipindahkan dari satu
perusahaan yang lain. Beberapa rumus mungkin dipindahtangankan, tetapi mereka harus
bergantung pada pengaturan dan keadaan individu.



   QUALITY
Teknik dan alat yang digunakan untuk mencapai sasaran mutu terdiri tuas/pengungkit (levers)
manajemen mutu total. Kita bisa berpikir tentang kualitas menggunakan dua perspektif: sasaran
mutu - definisi dan target terukur - dan sarana untuk mencapai target ini.

       Quality management approaches will vary dependent upon the industry; Kualitas
       pendekatan pengelolaan akan bervariasi tergantung pada industri;
       Quality is linked to value and the value adding process that emphasizes both internal and
       external customers. Every operations activity should add value to an individual customer
       (internal or external); Kualitas terkait dengan nilai dan proses nilai tambah yang
       menekankan baik pelanggan internal dan eksternal. Setiap aktivitas operasi harus
       menambahkan nilai kepada satu pelanggan (internal atau eksternal);
       Quality relates to the whole package that we term product and service combinations.
       Kualitas berkaitan dengan paket keseluruhan bahwa kombinasi produk kami istilah dan
       pelayanan.

Garvin (1988) offers the following definitions of quality: menawarkan definisi berikut kualitas:
       Transcendent quality – an indefinable condition of excellence; Transenden kualitas -
       kondisi tak dapat dijelaskan keunggulan;
       Product-based quality – related to difference in product attributes; Produk berbasis
       kualitas - terkait dengan perbedaan dalam atribut produk;

                                                12 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

       User-based quality – the capacity to satisfy user needs and preferences – fitness for use;
       Pengguna berbasis kualitas - kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan
       preferensi - kebugaran untuk digunakan;
       Manufacturing-based quality – conformance to requirements design or specification; and
       Manufaktur berbasis kualitas - kesesuaian dengan persyaratan desain atau spesifikasi, dan
       Value-based quality – excellence for use in a given situation for a given price. Nilai
       berbasis kualitas - keunggulan untuk digunakan dalam suatu situasi tertentu dengan harga
       yang diberikan.

Secara jelas, kualitas meliputi sejumlah besar dimensi dalam penyampaian produk dan jasa: fitur
kinerja (performance features), kehandalan (reliability), kesesuaian (conformance), daya tahan
(durability), serviceability, estetika (aesthetics) dan persepsi kualitas (perceived quality). Dalam
penyediaan layanan, isu-isu seperti perhatian pribadi (personal attention), ketergantungan
(dependability), empati (empathy), pengetahuan (knowledge), keamanan (security), kebaikan
(kindness), dll (lihat Stewart et al, 1996.).

For the service sector, quality begins with identifying customer requirements. Parasuraman et al.
(1985) identify ten dimensions of service quality:
       Tangibles – physical appearance of the facilities, staff, buildings, etc. (penampilan fisik,
       staf fasilitas, gedung, dll)
       Reliability – ability to reproduce the same service level (presumably high?) again and
       again. (kemampuan untuk mereproduksi tingkat layanan yang sama (mungkin tinggi?)
       terus-menerus).
       Responsiveness – the speed at which inquiries and queries are dealt with. (kecepatan di
       mana pertanyaan dan pertanyaan yang ditangani).
       Communication – the clarity and understandability of the information given to the client.
       (kejelasan dan saling pengertian dari informasi yang diberikan kepada klien).
       Credibility – the trustworthiness of the service provider. (yang terpercaya dari operator
       selular).
       Security – the physical safety of the consumer or security of client information.
       (keselamatan fisik dari konsumen atau keamanan informasi klien).
       Competence – the actual technical expertise of the service provider. (keahlian teknis
       yang sebenarnya dari penyedia layanan).
       Courtesy – the attitude of the service provider and manner adopted by the server (the
       reader may well refer back to the section on HRM and wonder if the term ‘server’ really
       does engender a true mirroring of customer satisfaction with employee satisfaction?).
       sikap penyedia layanan dan cara yang diadopsi oleh server (pembaca mungkin merujuk
       kembali ke bagian di HRM dan bertanya-tanya jika 'server' istilah benar-benar
       menimbulkan sebuah pencerminan sejati kepuasan pelanggan dengan kepuasan
       karyawan?).
       Understanding – how well the provider of the service understands the client’s needs.
       (seberapa baik penyedia layanan memahami kebutuhan klien).
       Access – how easy is it to reach the service provider (physically, temporally or spatially).
       betapa mudahnya itu untuk mencapai penyedia layanan (secara fisik, temporal atau
       spasial).
                                                13 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si



Finally, we mention the Total Quality Management (TQM) movement. This takes quality to a
more strategic level and is well explained by Kanji (1990) in the following terms: Akhirnya,
kami menyebutkan Total Quality Management (TQM) gerakan. Hal ini membutuhkan kualitas
ke tingkat yang lebih strategis dan baik dijelaskan oleh Kanji (1990) dalam istilah berikut:

    Quality – is to satisfy customers’ requirements continually. Kualitas - adalah untuk
    memenuhi kebutuhan pelanggan secara terus menerus.
    Total quality – is to achieve quality at low cost. Kualitas Total - adalah untuk mencapai
    kualitas dengan biaya rendah.
    Total Quality Management – is to obtain total quality by involving everyone’s daily
    commitment’ Total Quality Management - adalah untuk mendapatkan kualitas total dengan
    melibatkan komitmen harian semua orang '

Oakland (1989, hal 40) memberikan model TQM yang menghubungkan proses kualitas antara
pelanggan dan pemasok (baik internal maupun eksternal) dengan menggunakan tim, sistem dan
alat-alat dalam suatu lingkungan mutu, budaya komunikasi dan komitmen. Dia juga memberikan
definisi TQM yang dapat digunakan:

      “Manajemen Mutu Total (TQM) merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan
      efektivitas dan fleksibilitas bisnis secara keseluruhan. Ini pada dasarnya adalah cara
      mengatur dan melibatkan seluruh organisasi, setiap departemen, setiap kegiatan, setiap
      orang pada setiap tingkat”.



   SOURCING AND PURCHASING
Pembelian dapat didefinisikan sebagai:
   The function responsible for obtaining by purchase, lease or other legal means, equipment,
   materials, components, suppliers and services required by an undertaking for use in the
   added value process of providing product and service combinations. (Fungsi yang
   bertanggung jawab untuk memperoleh dengan membeli, sewa atau hukum lainnya berarti,
   peralatan, bahan, komponen, pemasok dan jasa yang diperlukan oleh suatu usaha untuk
   digunakan dalam proses nilai tambah menyediakan kombinasi produk dan layanan).


Sourcing, purchasing dan procurement sering menggunakan status strategis dalam organisasi -
maka yang menjadi strategi operasi berada dalam hak mereka sendiri (their own right).
Mengingat pentingnya input sumber daya untuk hampir semua jenis organisasi, ini adalah
tuas/pengungkit (levers) manajemen kunci dan berpengaruh pada strategi operasi. Kegiatan ini
meliputi pembelian, distribusi dan logistik. Keputusan melibatkan dari siapa untuk memesan,
dari mana untuk memesan, kapan dan berapa banyak.


                                                14 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si



Jelas ada hubungan yang erat antara pembelian dan operasi. Sourcing dan pembelian kegiatan
meliputi:
       Selecting, evaluating and developing sources of materials, supplies and services;
       Memilih, evaluasi dan mengembangkan sumber bahan, bahan pembantu dan jasa;
       Maintaining and developing close relationships with suppliers; Memelihara dan
       mengembangkan hubungan yang erat dengan pemasok;
       Negotiating and control quality, delivery, payments and returns; Negosiasi dan kontrol
       kualitas, pengiriman, pembayaran dan pengembalian;
       Seeking new material and products and new sources of better materials, products and
       services; Mencari materi baru dan produk-produk dan sumber baru bahan yang lebih
       baik, produk dan jasa;
       Negotiating and acquiring raw materials, capital equipment, consumer goods and
       services at competitive prices consistent with quality levels; Negosiasi dan memperoleh
       bahan baku, peralatan modal, barang-barang dan jasa dengan harga yang kompetitif
       sesuai dengan tingkat kualitas;
       Cooperation in cost reduction activities and long-term sourcing planning; Kerjasama
       dalam kegiatan pengurangan biaya dan perencanaan sumber jangka panjang;
       Maintaining effective communication systems both internally and externally. Memelihara
       sistem komunikasi yang efektif baik secara internal maupun eksternal.

Kita bisa melihat bahwa kegiatan sourcing melibatkan keputusan mengenai nilai, membuat atau
membeli, outsourcing dan logistik pihak ketiga, harga, kuantitas, kualitas dan pengiriman.


    STRUCTURE AND INFRASTRUCTURE CHOICES
Setiap kegiatan transformasi adalah bagian dari jaringan interkoneksi yang lebih luas dan lebih
besar yang memiliki desain pertimbangan dalam hal tata letak dan arus proses dan pekerjaan.
Arus barang dan jasa, serta data dan informasi, harus dikoordinasikan baik secara internal
maupun dalam penyediaan yang lebih luas dan eselon permintaan jaringan. Desain jaringan
berkisar isu-isu seperti:

       Vertical integration. Berapa banyak satu operasi membentuk seluruh jaringan? Berapa
       banyak jaringan menharuskan operasi sendiri? Keputusan-keputusan membuat atau
       membeli adalah lokus integrasi vertikal. Beberapa perusahaan akan memasok bahan
       baku, membuat semua komponen, melakukan perakitan akhir dan mendistribusikan
       barang. Lainnya akan bergantung pada pemasok untuk beberapa tugas. Di antara adalah
       perjanjian kuasi-kepemilikan yang terlibat dalam outsourcing, pengaturan pihak ketiga,
       vendor dikelola persediaan, dan bahkan pemasok sebagian dimiliki dalam jaringan
       pasokan disukai.
       Operation location. Di mana sebaiknya setiap bagian dari jaringan itu ditempatkan? Ini
       adalah keputusan sangat penting
       Capacity. Apakah kapasitas fisik masing-masing bagian dari jaringan? Apa keputusan
       kapasitas jangka panjang diperlukan?
                                                15 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

       Expansion. Apa arah dari integrasi vertikal atau perluasan kapasitas yang direncanakan
       (mundur atau hulu terhadap pemasok atau ke depan, hilir terhadap pelanggan)? Apakah
       ada rencana untuk integrasi horisontal (perusahaan lain di networkpoint yang sama atau
       node)? Apa tingkat rentang proses yang dibutuhkan (satu atau lebih operasi dalam suatu
       sistem suplai)? Apakah keseimbangan antara kegiatan vertikal sisa (perilaku operasi dan
       keseimbangan - tidak perlu kepemilikan)?


Semua keputusan tersebut dapat mempengaruhi kualitas, kecepatan, dependability, fleksibilitas
dan biaya suplai keseluruhan sistem atau jaringan.

    SUPPLY NETWORK
Supply network adalah strategi operasi yang berbeda yang digunakan oleh sejumlah perusahaan
yang luas. Sebuah subclass dari ini adalah strategi rantai pasokan yang mencakup rantai pasokan
linier. Sayangnya, 'rantai' istilah gagal untuk meringkas kompleksitas yang terlibat dalam
kegiatan ini, sehingga penulis lebih memilih untuk merujuk ke jaringan atau sistem. Selanjutnya
strategi, seperti akan kita lihat, telah lebih berkaitan dengan permintaan dari pasokan.
Manajemen rantai suplai disebutkan di sini bukan karena aplikasi bisnis di mana-mana, tetapi
karena fakta bahwa berbagai hubungan, kegiatan dan hubungan dalam sistem pasokan akan
memiliki efek yang mendalam atas setiap strategi operasi. Maka terdapat berbagai isu taktis yang
harus dilakukan dengan sistem suplai yang akan mempengaruhi setiap strategi operasi yang
diadopsi.

Supply network mengadopsi sebuah fokus pada hubungan dengan pemasok dan pelanggan.
Pengelolaan sistem suplai sebenarnya melibatkan kedua sisi penawaran dan permintaan
organisasi dan rantai nilainya. Berikut konsep rantai nilai:

     Keunggulan kompetitif tidak dapat dipahami dengan melihat perusahaan secara
     keseluruhan. Ia berasal dari aktivitas diskrit (discrete = berlainan/memiliki ciri tersendiri)
     dimana banyak perusahaan melakukannya dalam mendesain, memproduksi, pemasaran,
     memberikan, dan mendukung produknya. Masing-masing kegiatan dapat berkontribusi ke
     posisi biaya relatif perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi. . . Nilai
     disaggregates rantai sebuah perusahaan ke dalam aktivitas strategis yang relevan untuk
     memahami perilaku biaya dan sumber yang ada dan potensi diferensiasi. Sebuah
     perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dengan melakukan kegiatan-kegiatan
     penting yang lebih murah atau lebih baik dibandingkan pesaingnya.
                                                                             Porter (1985, p. 33)

Michael Porter menekankan pentingnya kegiatan primer seperti logistik inbound, operasi dan
logistik outbound. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut berlangsung di sebuah sistem
nilai yang lebih luas, yang terdiri dari sejumlah nilai perusahaan atau jaringan pasokan dan
rantai.




                                                16 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

Kita dapat mendefinisikan manajemen rantai pasokan sebagai: 'Manajemen hubungan hulu dan
hilir dengan para pemasok dan pelanggan untuk memberikan nilai pelanggan yang unggul
dengan biaya lebih sedikit untuk rantai pasokan secara keseluruhan' (Christopher, 1998).

Terdapat banyak istilah dan frasa (dan pasti akronim) yang mencakup area ini dalam literatur
bisnis saat ini. Sekarang kita akan mencoba membedakan antara beberapa berbagai konsep:

       Purchasing and supply management (genus). Sebuah fokus pada organisasi dari sisi
       penawaran, kegiatan bisnis hulu.
       Physical distribution management (genus). Serupa dengan di atas, namun di sisi hilir atau
       permintaan.
       Materials management (genus). Melibatkan kedua penawaran dan permintaan tapi
       terbatas pada lingkup untuk item nyata sebelum, selama dan setelah transformasi operasi.
       Inventory management (genus). Meliputi keputusan di sisi penawaran dan permintaan
       (internal dan eksternal) mengenai pembelian, distribusi manajemen, material dan logistik
       dan alamat kapan dan berapa banyak yang memesan serta penyimpanan dan pergerakan.
       Logistics (genus). Suatu kegiatan yang lebih luas dari sekedar distribusi fisik. Meliputi
       terutama sisi permintaan organisasi dan melibatkan perencanaan arus produk dan
       informasi melalui bisnis kepada pelanggan. Seolah-olah pendekatan taktis (meskipun
       strategi logistik adalah salah satu jenis strategi operasi yang diadopsi oleh perusahaan-
       perusahaan yang fokus berat pada kegiatan ini).
       Supply system management or supply chain management (genus). Sebuah kegiatan
       manajemen operasional terkait dengan keterkaitan dalam penyediaan sistem utuh dan
       permintaan, dari asal bahan untuk konsumsi dan pembuangan dan menangani sejumlah
       hubungan kesatuan di dalam lini pipa.
       Value chain management (genus). Lowson (2002) menyarankan bahwa manajemen rantai
       nilai mungkin pendekatan yang lebih konseptual yang menempatkan penekanan pada
       nilai yang mendasari bentuk kegiatan baik dalam rantai nilai atau sistem nilai. Nilai
       sederhana dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara biaya produksi barang atau jasa
       dan harga yang dapat di-charge /dbebankan (profitabilitas, dengan kata lain).
       Operations strategies (class). Jenis strategi yang dikembangkan oleh perusahaan untuk
       mencakup nilai utama penambahan kegiatan logistik inbound, operasi dan logistik
       outbound (strategi seperti supply network, respon cepat, rantai pasokan, tepat pada
       waktunya, persaingan timebased, produksi ramping, aliansi strategis, pengadaan, dll)
       Strategi-strategi ini juga bergantung pada beberapa faktor taktis yang disinggung di atas
       yang sangat penting untuk mendukung strategi atau positioning tertentu.


B. CONCLUSION
Pertemuan ini telah menjelaskan faktor taktis dan isu-isu kontinjensi yang membentuk pengaruh
pada strategi operasi. Untuk melakukan ini kita telah meletakkan strategi operasi dalam
lingkungan yang lebih luas yang kompetitif, bisnis dan dianggap misi dan posisi vis-à-vis pada
lingkungan tersebut. Strategi operasi juga dipengaruhi oleh beberapa kegiatan taktis atau
dukungan yang dapat dianggap pada tiga tingkatan:

                                                17 

 
Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si

       Pada tingkat building blocks. Kompetensi inti, kemampuan dan proses, sumber daya,
       teknologi dan beberapa kegiatan taktis kunci yang sangat penting untuk mendukung
       strategi tertentu atau positioning;
       Pengaruh dari elemen-elemen ini akan membuat pengaturan operasi, dan pada derajatnya,
       masing-masing strategi unik
       Cara building blocks ini dapat digunakan secara internal, seperti pengungkit manajemen,
       untuk meningkatkan potensi kompetitif dari strategi operasi.




                                                18 

 

More Related Content

What's hot

Sistem pengambilan keputusan tm 12
Sistem pengambilan keputusan tm 12Sistem pengambilan keputusan tm 12
Sistem pengambilan keputusan tm 12Auliahafidzk
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANIMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANSitiAisyahMaudina
 
Keterbatasan sumber daya proyek konstruksi
Keterbatasan sumber daya proyek konstruksiKeterbatasan sumber daya proyek konstruksi
Keterbatasan sumber daya proyek konstruksiDarmanto ST. MT
 
Identifikasi proyek
Identifikasi proyekIdentifikasi proyek
Identifikasi proyektitiwerdhy
 
Pendekatan sistem model causal ug
Pendekatan sistem model causal ugPendekatan sistem model causal ug
Pendekatan sistem model causal ugamrin syahrafi
 
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, SISTEM PENGAMBI...
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, SISTEM PENGAMBI...TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, SISTEM PENGAMBI...
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, SISTEM PENGAMBI...ArifPrasetyo19
 

What's hot (8)

1 sistem-manajemen-mutu
1 sistem-manajemen-mutu1 sistem-manajemen-mutu
1 sistem-manajemen-mutu
 
Sistem pengambilan keputusan tm 12
Sistem pengambilan keputusan tm 12Sistem pengambilan keputusan tm 12
Sistem pengambilan keputusan tm 12
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANIMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
Keterbatasan sumber daya proyek konstruksi
Keterbatasan sumber daya proyek konstruksiKeterbatasan sumber daya proyek konstruksi
Keterbatasan sumber daya proyek konstruksi
 
Pertemuan 09 peramalan
Pertemuan 09 peramalanPertemuan 09 peramalan
Pertemuan 09 peramalan
 
Identifikasi proyek
Identifikasi proyekIdentifikasi proyek
Identifikasi proyek
 
Pendekatan sistem model causal ug
Pendekatan sistem model causal ugPendekatan sistem model causal ug
Pendekatan sistem model causal ug
 
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, SISTEM PENGAMBI...
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, SISTEM PENGAMBI...TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, SISTEM PENGAMBI...
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, SISTEM PENGAMBI...
 

Similar to Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy

Manajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptx
Manajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptxManajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptx
Manajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptxseptiara5
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaMang Engkus
 
Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )nurulllah
 
Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )nurulllah
 
5 operasi jasa
5 operasi  jasa5 operasi  jasa
5 operasi jasaAde Yh
 
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM StrategikDede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategikdede rohanah
 
1. Pengantar MO-RS.ppt
1. Pengantar MO-RS.ppt1. Pengantar MO-RS.ppt
1. Pengantar MO-RS.pptBoimBusset
 
2031413 manajemen perub
2031413 manajemen perub2031413 manajemen perub
2031413 manajemen perubMust Hmpc
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...Fazril Azi
 
Membuat perencanaan perubahan
Membuat perencanaan perubahanMembuat perencanaan perubahan
Membuat perencanaan perubahanzailuphanthy
 
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOK
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOKAnalisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOK
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOKStefanus Agusta
 
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptx
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptxTugas Manajemen Perubahan ok.pptx
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptxCHANDRAFDSILALAHI
 
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, membandingkan kerangkang pengendalian internal
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, membandingkan kerangkang pengendalian internalSi-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, membandingkan kerangkang pengendalian internal
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, membandingkan kerangkang pengendalian internalDanielwatloly18
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaYesica Adicondro
 
1 operasi-dan-produktifitas
1 operasi-dan-produktifitas1 operasi-dan-produktifitas
1 operasi-dan-produktifitasMiftahul Agusta
 
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanTeknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
Review amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viiiReview amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viiiIfat Yusuf
 
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............Evaluasi Rancangan Akper PKA.............
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............AhmadSigit3
 
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...Rudy Harland
 

Similar to Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy (20)

Manajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptx
Manajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptxManajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptx
Manajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptx
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
 
Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )
 
Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )
 
5 operasi jasa
5 operasi  jasa5 operasi  jasa
5 operasi jasa
 
Pengurusan pembinaan unit 4
Pengurusan pembinaan  unit 4Pengurusan pembinaan  unit 4
Pengurusan pembinaan unit 4
 
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM StrategikDede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
 
1. Pengantar MO-RS.ppt
1. Pengantar MO-RS.ppt1. Pengantar MO-RS.ppt
1. Pengantar MO-RS.ppt
 
2031413 manajemen perub
2031413 manajemen perub2031413 manajemen perub
2031413 manajemen perub
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...
 
Membuat perencanaan perubahan
Membuat perencanaan perubahanMembuat perencanaan perubahan
Membuat perencanaan perubahan
 
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOK
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOKAnalisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOK
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOK
 
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptx
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptxTugas Manajemen Perubahan ok.pptx
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptx
 
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, membandingkan kerangkang pengendalian internal
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, membandingkan kerangkang pengendalian internalSi-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, membandingkan kerangkang pengendalian internal
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, membandingkan kerangkang pengendalian internal
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi Indonesia
 
1 operasi-dan-produktifitas
1 operasi-dan-produktifitas1 operasi-dan-produktifitas
1 operasi-dan-produktifitas
 
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanTeknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Review amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viiiReview amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viii
 
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............Evaluasi Rancangan Akper PKA.............
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............
 
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
 

More from cutzurnali

Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/BuruhCut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruhcutzurnali
 
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The MarketplaceCut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplacecutzurnali
 
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali  - Komunikasi Dalam OrganisasiCut Zurnali  - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrialcutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  BerkelanjutanCut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutancutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
Cut Zurnali   - The building block of operation strategyCut Zurnali   - The building block of operation strategy
Cut Zurnali - The building block of operation strategycutzurnali
 
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi AdvancedCut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advancedcutzurnali
 
Pelatihan kerja cut zurnali
Pelatihan kerja   cut zurnaliPelatihan kerja   cut zurnali
Pelatihan kerja cut zurnalicutzurnali
 
Upah tenaga kerja cut zurnali
Upah tenaga kerja   cut zurnaliUpah tenaga kerja   cut zurnali
Upah tenaga kerja cut zurnalicutzurnali
 

More from cutzurnali (12)

Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/BuruhCut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
 
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
 
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The MarketplaceCut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
 
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali  - Komunikasi Dalam OrganisasiCut Zurnali  - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
 
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  BerkelanjutanCut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
 
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
Cut Zurnali   - The building block of operation strategyCut Zurnali   - The building block of operation strategy
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
 
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi AdvancedCut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
 
Pelatihan kerja cut zurnali
Pelatihan kerja   cut zurnaliPelatihan kerja   cut zurnali
Pelatihan kerja cut zurnali
 
Upah tenaga kerja cut zurnali
Upah tenaga kerja   cut zurnaliUpah tenaga kerja   cut zurnali
Upah tenaga kerja cut zurnali
 

Recently uploaded

UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 

Recently uploaded (20)

UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 

Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy

  • 1. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si TACTICAL FACTORS THAT SHAPE AN OPERATIONS STRATEGY A. TACTICAL FACTORS AND CONTINGENCY ISSUES Bagian utama pertemuan ini dibagi menjadi empat bagian yang saling berhubungan 1. The mission of the operations strategy; 2. The operations strategy positioning; 3. The external competitive environment. These three subsections are short and set the scene by way of describing the overall directions that could shape the strategy (mainly through external influence). 4. Tactical factors and contingency issues as management levers. Faktor-faktor taktis dan isu-isu kontinjensi (tactical factors and contingency issues) yang pasti saling terkait dan dalam beberapa kasus akan melintasi batas fungsional di dalam maupun di luar organisasi. Harrison (1993) menggambarkan tactical factors and contingency issues sebagai 'hal yang berkaitan secara langsung dengan proses transformasional” sebagai berikut: • How are the transformational processes defined? Ruang lingkup dari model sistem individual. Bagaimana kita mendefinisikan sistem dan proses transformasi ? • How are the transformational systems linked? Suatu arus kombinasi Material atau klien atau produk dan layanan. • What are the basic operations principles of each transformation system? Kebutuhan proses pilihan dan infrastruktur. Hal ini merupakan proses berdasarkan leanness, fleksibilitas, batch, proyek, aliran terus, lini, , dll? • How is the transformation actually carried out? Pembauran (mixture) tenaga kerja manusia dan teknologi. Bauran sosio-teknis yang melibatkan desain pekerjaan dan desain manusia- mesin. • What are the quantitative limits of the transformational process? Kapasitas dari sistem transformasi. Berapa banyak burger, potongan rambut atau klien dapat diatasi dengan pada waktu tertentu? • Where is the process located? Keputusan-keputusan ini akan menentukan kenyamanan pelanggan untuk layanan serta masalah pergudangan dan suplai untuk tangible product. • How is the process physically organized? Tata letak (layout) dan pengaturan untuk pergerakan material, orang dan barang. • Who owns each transformation system? Apakah proses dilakukan di-rumah (jika demikian sistem transformasi memetakan batas-batas fungsional atau apakah sistem transformasi memotong lintasan), sistem transformasi disediakan oleh pemasok, diserahkan kepada pihak ketiga, subkontrak, dll 1   
  • 2. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si Sumber: Robert H. Lowson (2002) Strategic Operations Management The new competitive advantage, p.133 Figure 7.2 An example of how tactical factors and contingency issues influence the operations strategy How are product and service attributes arrived at (Bagaimana atribut-atribut produk dan layanan didatangkan)? Apa langkah-langkah dalam proses desain ? How does the introduction of new or modified designs impact upon the transformation system and the customer or client (Bagaimana dampak pengenalan desain baru atau yang dimodifikasi pada sistem transformasi dan pelanggan atau klien?)? How is quality controlled and improved? Seberapa tingkat dan toleransinya? Perbaikan apa yang harus dilakukan? Bagaimana perubahan yang mempengaruhi kombinasi produk dan layanan dan pelanggan / klien? How is the flow of materials, (services) and people planned and controlled? Material, jasa komponen atau aliran orang melalui proses transformasi. 2   
  • 3. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si How are the informational needs of operations met? Hal ini berkaitan dengan sistem informasi dan kebutuhan teknologi informasi: kebutuhan data dan informasi hasil dari sistem transformasi. How are human resource needs met? Isu-isu seperti rekruitmen, pelatihan, motivasi, praktek kerja, kesehatan dan keselamatan kerja dan kesejahteraan karyawan. Pada tingkat strategis, semua faktor ini harus sesuai dengan misi, positioning dan lingkungan yang kompetitif dari strategi operasi. Sebelum melihat faktor-faktor taktis secara lebih mendalam, pertama-tama kita akan mempertimbangkan misi, positioning dan lingkungan secara lebih mendalam. 1) The operations strategy mission Strategi Operasi memiliki dua peran: Strategi Operasi dapat memberikan dukungan untuk strategi keseluruhan perusahaan; Strategi Operasi dapat berfungsi sebagai kompetensi khas perusahaan Misi dari strategi operasi akan menggaris-besarkan dan menentukan arah secara keseluruhan. Namun, misi membutuhkan arti dan sesuatu yang tidak jelas dan tidak memiliki kuantifikasi. Karyawan harus dapat berhubungan dan menerima misi, sebagai tujuan yang berarti dalam tugas sehari-hari mereka. Oleh karena itu, kepedulian harus dilakukan untuk memastikan bahwa sebuah pernyataan misi adalah kemampuan dari interpretasi yang relevan pada tiap level dalam perusahaan dan secara konsisten cocok dengan etos dan nilai-nilai yang dianut. Misi itu juga harus menyatakan area-area keunggulan dan kompetensi inti yang mampu mengamankan keunggulan kompetitif, dengan demikian, akan ada hubungan kuat antara misi dan strategi bisnis. 2) The operations strategy positioning Pada tingkat berikutnya, positioning, tujuan yang terukur diperlukan (alasan lain penting mengapa misi setidaknya bisa dirasakan secara kuantitatif) sehingga kita dapat mengetahui apa tujuan yang telah ditetapkan. Definisi dari tujuan-tujuan ini harus jelas dan tepat. Positioning berhubungan langsung dengan bagaimana perusahaan akan bersaing. Kembali ke Gambar. 7.2, kita dapat melihat bagaimana strategi operasi dapat diposisikan, baik secara konseptual maupun dalam praktek, dengan membuat pilihan di antara sejumlah pilihan - fleksibilitas, kualitas, biaya dan kecepatan - beberapa di antaranya tidak akan saling eksklusif. Sebagai contoh, jika kita mengambil pilihan fleksibilitas, kita bisa melihat dari diagram yang melibatkan sejumlah pilihan lain yang akan memiliki dampak yang lebih luas. Fleksibilitas dalam logistik akan berpengaruh terhadap biaya, kualitas dan kecepatan. Perubahan waktu pengiriman akan mengubah kecepatan respon, kehandalan, kualitas biaya dan fleksibilitas. Tujuan dari strategic positioning harus melengkapi, (karena mereka saling berhubungan) diperingkatkan dan diukur dalam arti yang bermakna (misalnya, pengukuran kualitas di rumah sakit sangat berbeda dengan pengukuran kualitas KFC). Namun, pasti akan ada trade-off, seperti perbaikan di beberapa area juga mungkin dengan mengorbankan orang lain, misalnya, penurunan 3   
  • 4. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si kecepatan pengiriman dapat meningkatkan kehandalan tetapi juga akan mempengaruhi layanan konsumen dan stockholding (ini memperkuat kebutuhan untuk kuantifikasi ). Akhirnya, tujuan- tujuan ini bersifat dinamis dan akan berubah terus-menerus. Oleh karena itu penting bahwa strategi operasi dapat ditinjau untuk efek perbaikan berkesinambungan dalam lingkungan yang berubah dengan cepat. 3) The external competitive environment Terakhir, lingkungan kompetitif eksternal. Sebuah sumber dari pengaruh kontingen itu akan berdampak baik pada strategi operasi yang lebih luas serta berbagai faktor taktis. Kita dapat menganggap ini lingkungan yang menggunakan analisis faktor (factor analysis). Twelve point environmental factor analysis (EFA12) : 1. Political factors – Kebijakan pemerintah dan perundang-undangan; 2. Economic factors –pasar uang, suku bunga, inflasi, resesi, nilai tukar, Euro, dll; 3. Sociological factors –demografi dan gaya hidup 4. Technological factors –kemajuan yang jelas dalam teknologi produk dan proses, dll; 5. Environmental or ‘green’ factors –Penekanan untuk barang yang ramah lingkungan, pengurangan polusi dan penipisan sumberdaya; 6. Ethical factors – Menyangkut produk, praktek kerja, sumber daya, dampak terhadap penduduk lokal dan isu-isu investasi; 7. Market factors –permintaan niche products, siklus hidup produk yang pendek, persaingan global semakin meningkat, ketersediaan sumber daya; 8. Competitor factors –Tujuan-tujuan pesaing, sumber daya, kinerja, produk dan jasa dan strategi; 9. Customer factors –Basis pelanggan yang dekat, basis pelanggan yang lebih luas, segmentasi pasar, nilai pelanggan, kualitas dan pelayanan pelanggan. Kita kemudian dapat menambah kekuatan analisis ini dengan mempertimbangkan dampak dari semua di atas dengan menggunakan tiga faktor terakhir: 10. Complexity factors – sejauh mana faktor lingkungan yang cenderung berubah-ubah (lingkungan dipengaruhi oleh internasionalisasi, teknologi, masalah sosial dan politik) dan kebaruan (sejauh mana lingkungan menyajikan organisasi dengan situasi baru); 11. Predictability factors – sejauh mana perubahan tersebut dapat diprediksi (visibilitas dan prediktabilitas perubahan tersebut); 12. Dynamic factors – the speed or rate that any of the above factors are likely to change and the possible appropriate responses that the organization may be able to muster prior to, or after, such change. kecepatan atau tingkatan dimana salah satu faktor di atas kemungkinan mengalami perubahan dan kemungkinan respon yang tepat dimana organisasi mungkin dapat mengumpulkan sebelum atau setelah perubahan tersebut. 4   
  • 5. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si 4) Tactical Factors As Management Levers Kita sekarang beralih ke pertanyaan tentang bagaimana berbagai faktor taktis dan masalah darurat akan memberikan bentuk yang unik untuk setiap strategi operasi (tergantung pada sektor tertentu dan lingkungan). Harus diingat bahwa disamping dampak dimana berbagai area akan memiliki strategi operasi, ada juga pengaruh manajemen untuk mengejar tujuan operasi yang terukur dari organisasi. Terdapat delapan tuas/pengungkit (levers) manajemen umum yang akan dibahas: Products and processes Order winning and qualifying New products New services New processes, core competencies and technologies The operations system Flow strategy Process choice Production planning and control Location, capacity and facilities The role of data and information Human resource management Quality Sourcing and purchasing Structure and infrastructure Supply networks PRODUCTS AND PROCESSES Struktur dan prosedur di belakang pengenalan produk baru dan dimodifikasi serta kombinasi layanan adalah bagian kunci dari strategi operasi. Proses inti memotong lintasan batas organisasi dan sistem suplai dan dapat melibatkan spektrum yang luas dari individu dan perusahaan. Pertumbuhan dan keberhasilan didasarkan pada sebagian besar kapasitas organisasi untuk memperkenalkan produk baru dan mengembangkan produk dan layanan yang ada pada titik yang tepat dalam siklus hidup produk. Produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan akan menjadi sebuah respon terhadap pasarnya, tetapi ini pada gilirannya akan menentukan pasar perusahaan yang akan beroperasi masuk. Mereka juga akan menentukan proses-proses baru dan kompetensi inti perusahaan akan diperlukan. Terdapat hubungan kuat antara ketiga elemen. Sebuah proses Pengembangan Produk Baru yang efektif (NPD= New Product Development) akan bertujuan untuk: 1. Menyesuaikan karakteristik produk dan layanan kombinasi dengan kebutuhan konsumen 2. Memastikan bahwa persyaratan pelanggan terpenuhi dengan cara yang sederhana dan sedikit mahal; 5   
  • 6. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si 3. Mengurangi waktu yang diperlukan untuk merancang sebuah layanan baru atau produk 4. Meminimalkan revisi yang diperlukan untuk membuat desain yang bisa diterapkan Order-winning and qualifying Cara menarik untuk berpikir tentang kemungkinan keberhasilan kombinasi produk baru atau yang dimodif dan kombinasi layanan adalah untuk mengkonsepkan order-qualifying dan order- winning criteria (Hill, 2000). - Order-qualifiers adalah kriteria dimana perusahaan harus bertemu dengan perusahaan lain bahkan menganggapnya sebagai pemasok atau bertemu dengan pelanggan untuk mempertimbangkan pembelian; - Order-winners akan benar-benar mengamankan pemilihan produk atau jasa. New products Pengembangan dan modifikasi produk melibatkan empat set yang erat ditambah kegiatan: pelanggan, pemasaran, desain dan operasi. Kegiatan ini akan berlangsung dalam sebuah putaran umpan balik: Produk/jasa/ prose pengembangan baru dan yang dimodifikasi adalah sebuah pengelolaan, kegiatan prosedural. Secara tradisional, pengembangan dan modifikasi produk baru umumnya akan dijalankan melalui urutan lateral dari kegiatan: New/modified product strategy. Arah dan fokus yang mengintegrasikan kegiatan tersebut. Idea generation. Pembangkitan sistematis dari ide, tidak hanya oleh tim NPD, tetapi dari sumber-sumber baik internal (semua karyawan), dan eksternal (pelanggan, pesaing, distributor dan pemasok). Idea screening. Untuk mengurangi jumlah ide. Concept developing and testing. Mengembangkan ide menjadi konsep produk dan gambar produk. Konsep ini adalah versi yang lebih rinci dari ide. Gambar adalah cara konsumen memandang produk potensial. Di sini, perusahaan dapat menggunakan kelompok konsumen sasaran, baik simbolik dan fisik. Marketing strategy. Strategi pemasaran menguraikan target pasar yang dituju (segmen), positioning produk yang direncanakan (bagaimana kita akan memasarkan itu) dan penjualan, pangsa pasar dan laba tujuan. Sebagai contoh, target pasar untuk model olahraga baru kawula muda, terdidik dan pendapatan yang tinggi. 6   
  • 7. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si Business analysis. Sebuah tinjauan penjualan, biaya dan proyeksi laba untuk mengevaluasi apakah faktor-faktor ini memenuhi tujuan perusahaan. Product development. Sejauh ini produk baru mungkin hanya ada sebagai konsep. Sekarang berkembang menjadi fisik, produk yang bisa diterapkan. Ini panggilan untuk investasi. Prototip kemudian diuji (untuk keselamatan dan bekerja, dll) dan ada juga mungkin tingkat pengujian pelanggan. Test marketing. Produk dan pemasaran program diperkenalkan dalam pengaturan pasar yang lebih realistis, misalnya, pengujian gaya di dalam toko. Tes pasar standar digunakan (test cities) dan uji pasar terkendali (perusahaan riset dapat digunakan untuk menjaga panel dikendalikan pelanggan di pasar tes simulasi). Commercialization. Peluncuran atau introduksi. New services Merancang atau memodifikasi sebuah layanan, seperti pengembangan produk baru, proses kreatif. Ini dimulai dengan konsep untuk memberikan layanan dengan fitur yang akan membedakannya dari pesaing. Isu-isu seperti lokasi, desain fasilitas, tata letak, alur kerja, prosedur dan definisi pekerjaan, ukuran kualitas, keterlibatan pelanggan, peralatan dan kapasitas semuanya penting. Bahkan proses desain tidak pernah selesai sebagai layanan terus ditingkatkan dan dimodifikasi. Proses ini menggunakan berbagai 'enabler' terdiri dari orang, produk, teknologi dan sistem (lihat Fitzsimmons dan Fitzsimmons, 2001, hal 111). New processes, core competencies and technologies Proses Baru dan yang dimodifikasi meliputi pengenalan teknologi baru dan otomatisasi yang diperlukan untuk menghasilkan dan menyampaikan kombinasi produk dan layanan. Teknologi tidak perlu terbatas pada perangkat keras, bagaimanapun, karena juga termasuk sistem yang inovatif seperti transfer dana elektronik atau pengujian multiphased otomatis dalam perawatan kesehatan. Dalam banyak proses manufaktur dan teknologi seringkali merupakan bagian integral dari produk. Untuk layanan, namun proses ini produk karena pelanggan terlibat secara langsung dalam penyediaan layanan. Keberhasilan dari otomatisasi, teknologi baru atau proses itu tergantung pada penerimaan pelanggan (dan sering belajar keterampilan baru) dan kesediaan 7   
  • 8. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si mereka untuk menjadi peserta aktif dalam proses pelayanan (point untuk diingat saat merancang servis). THE OPERATIONS SYSTEM Untuk setiap organisasi, sistem operasi, apakah fungsi tunggal atau meliputi seluruh perusahaan dan sistem pasokan merupakan kunci untuk memberikan nilai konsumen mencari dalam kombinasi produk dan layanan. Pada tingkat taktis, sistem operasi akan memiliki sejumlah pertimbangan praktis. - Flow strategy Sebelumnya kita melihat bagaimana strategi operasi yang berbeda dapat dikembangkan dan bagaimana mereka dapat diposisikan untuk menyesuaikan dengan prioritas perusahaan kompetitif (posisi pada biaya, waktu yang berkualitas, fleksibilitas, dll). Jelas, sistem operasi pada tingkat taktis harus mencerminkan posisi ini dan menerjemahkan strategi perusahaan ke dalam keputusan operasi kunci. Krajewski dan Ritzman (1999) mengemukakan: Berdasarkan prioritas kompetitif perusahaan untuk produk dan layanan, manajer operasi harus memilih strategi aliran (a flow strategy), yang menentukan bagaimana sistem operasi diatur untuk menangani volume dan berbagai produk dan layanan untuk segmen pasar tertentu. Sebuah perusahaan dapat menggunakan lebih dari satu strategi aliran untuk operasi, tergantung pada prioritas kompetitif untuk setiap rangkaian produk atau jasa yang ingin menghasilkan. Dengan strategi aliran yang fleksibel, sistem diatur di sekitar proses yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa (misalnya, sebuah klinik kesehatan di mana pasien dapat berada dalam jalur antara proses yang berbeda, dalam urutan yang berbeda tergantung pada jenis penyakit). Dengan strategi aliran lini, sistem diatur di sekitar produk atau layanan itu sendiri (aliran linis biasanya terlihat pada pabrik produksi massal, produk tersebut mengalir sepanjang garis proses). Aliran fleksibel dan strategi aliran lini adalah ekstrem; strategi lainnya jatuh antara keduanya (aliran tengah). - Process choice Proses juga harus dirancang dan dipilih untuk mendukung strategi aliran. Ada lima tipe dasar, yang membentuk sebuah kontinum (walaupun ini akan sering tumpang tindih): Project – membangun gedung perkantoran atau kapal pesiar mewah; Job – penyesuaikan permesinan, pengiriman email khusus, perawatan darurat; Batch – penjadwalan perjalanan udara, toko roti, pengolahan pinjaman hipotek; Line – memproduksi mobil, restoran cepat saji; Continuous – pemurnian bensin, pabrik kimia, pembangkit listrik. Kita bisa melihat bahwa beberapa proses tersebut dirancang untuk menangani volume yang lebih kecil dan akibatnya jauh lebih fleksibel. Lainnya, memiliki tingkat kustomisasi rendah tetapi menghasilkan volume tinggi. Demikian pula dengan layanan, tingkat intensitas tenaga kerja dan 8   
  • 9. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si kustomisasi tinggi di dalam layanan volume rendah profesional (misalnya praktisi medis) dibandingkan dengan tingkat rendah, volume tinggi, keterlibatan pelanggan di pabrik layanan seperti katalog pakaian. - Product planning and control Perencanaan produksi dan penjadwalan memfokuskan pada pengendalian dan perencanaan sistem transformasi. Ini juga harus membentuk keserasian dengan strategi operasi dan berbagai elemen. Rencana produksi (juga dikenal sebagai rencana agregat) perlu masukan dari fungsi dan melibatkan keputusan mengenai tingkat produksi, inventory holding, staf dan tenaga kerja faktor terkait, kapasitas mesin dan pemanfaatan, biaya dan anggaran, kebutuhan bahan, dll - Location, capacity and facilities Lokasi sangat penting bagi sejumlah organisasi. Untuk pengecer dan penyedia layanan, misalnya, dapat menjadi faktor strategis yang membuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. Untuk produsen, lokasi juga memiliki peran untuk “bermain” ketika mempertimbangkan pasokan, bahan baku dan masalah logistik. Keputusan tentang kapasitas berinteraksi dengan keputusan lokasi. Mereka tidak hanya melibatkan volume barang / jasa yang dihasilkan, tetapi juga membatasi untuk bahan baku dan penggunaan komponen, penyimpanan, distribusi, tingkat karyawan, dll. Keputusan-keputusan fasilitas memperhatikan lokasi dan fokus dari unit-unit operasi dan pusat distribusi. Beberapa dibutuhkan? Apakah setiap fasilitas menjalankan fungsi yang sama, atau mereka fokus pada proses, pasar tertentu atau kombinasi produk dan layanan? THE ROLE OF DATA AND INFORMATION Pengolahan data, informasi dan penggunaan teknologi informasi komunikasi (ICT) telah merevolusi bisnis, perdagangan, dan tentu saja, operasi. Sistem Informasi, sebagai lawan dari teknologi informasi, sekarang mendorong aktivitas di banyak organisasi (di sektor jasa, informasi sering merupakan produk). Pada level operasi, arus informasi baik secara internal maupun eksternal (dalam sistem pasokan) sangat penting untuk pengembangan yang tepat dan penyebaran strategi operasi. Informasi menyediakan kemampuan untuk mengatur tujuan dan juga untuk memberikan umpan balik terhadap kinerja. Pada tingkat ini, strategi operasi sangat bergantung pada kontribusi sistem informasi (internal dan eksternal) dan teknologi yang meningkatkan mereka. 9   
  • 10. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si Pengecer, distributor, transportasi, rumah sakit, bank dan sebagainya semuanya menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi sebagai fitur terintegrasi penting dari strategi kompetitif. Hari ini, banyak perusahaan sengaja akan mengembangkan informasi dan strategi informasi teknologi yang menggarisbawahi pentingnya peran ini. Pengetahuan adalah kekuatan. Dalam sistem pasokan, informasi adalah kekuatan. Ini menyediakan pembuat keputusan dengan kemampuan untuk bersaing, untuk menjalankan bisnis dengan lancar dan efisien dan membantu kita untuk memahami meningkatnya kompleksitas (meskipun dalam beberapa kasus juga bisa menyebabkan itu). Kita juga harus mencatat peran teknologi dalam meningkatkan penyediaan data dan informasi. Dalam beberapa kali, dampak dari bar coding, penyediaan point data penjualan, pertukaran data elektronik, computer- aided design (komputer  –  CAD) dan manufaktur serta Internet telah memberikan alat yang memungkinkan bisnis yang dapat dilakukan dengan cara yang sama sekali baru. Sebuah peringatan: ini alat dan teknologi yang memungkinkan dan hanya merupakan komponen dari strategi operasi - cara-cara baru untuk menjalankan usaha, mungkin, tapi mereka bukan strategi itu sendiri (untuk penjelasan mendalam tentang perdebatan ini lihat Porter, 2001 ). HUMAN RESOURCE MANAGEMENT (HRM) Seleksi, pelatihan dan pengembangan terus-menerus dari sumber daya paling penting organisasi adalah untuk strategi di tingkat manapun, baik perusahaan, bisnis, operasi dan fungsional. Konsep HRM dapat ditelusuri sampai awal 1970-an. Sebelum ini, karyawan dianggap sebagai biaya (walaupun ini tidak berarti universal, beberapa dermawan kaya dari Victoria seperti Yeremia Coleman berusaha keras untuk mengatur perwakilan serikat pekerja dan penyediaan imbalan kerja yang luas). Dengan perkembangan teori-teori tentang modal manusia (human capital), karyawan dilihat sebagai aset dan sumber daya. Pada tahun 1980 sudah jelas bahwa manajemen sumber daya manusia adalah tugas profesional dan salah satu yang harus ditangani oleh strategi bisnis yang lebih luas. Ada banyak literatur mengenai HRM dan waktu menghalangi review penuh. Namun, menurut Van et al Looy. (1998), esensinya dan penerapan untuk strategi operasi dapat dirumuskan dalam tiga model terpadu: The Michigan model – the ideas of strategic matching and the basic components of HRM; The Harvard model – the diversity of stakeholders and the four Cs of HRM; The Warwick models – the processes involved in HRM. - The Michigan Model Fungsi dari model tersebut adalah untuk menghubungkan praktik HR dan kebutuhan bisnis dengan menekankan pentingnya sumber daya manusia (Tichy et al, 1982;. Fombrun et al, 1984.). Manusia adalah sumber daya dan harus dikelola dengan cara yang konsisten dengan persyaratan organisasi. Kepatutan atau kesesuaian antara strategi dan efektivitas organisasi yang didukung 10   
  • 11. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si oleh sumber daya manusia. Dengan demikian, manajemen sumber daya manusia dan sistem sumber daya manusia (seleksi, penilaian kinerja, penghargaan dan pengembangan) harus mendukung tujuan bisnis. Model ini mendorong kita untuk mempertimbangkan pentingnya mengembangkan praktek sumber daya manusia yang selaras dengan jenis strategi yang dikejar. Ini memang memiliki kekurangan, namun. HRM digambarkan agak negatif, dengan cara reaksioner yang mengurangi pentingnya sumber daya tersebut dan dapat mengurangi motivasi. Selain itu, diasumsikan bahwa strategi selalu direncanakan dan rasional. Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, meskipun adanya strategi generik, masih banyak yang tumpang tindih dalam hal positioning dan pendekatan seperti diferensiasi dan kepemimpinan biaya sering tidak saling eksklusif. Strategi dapat menjadi incremental (bertambah) dan telah banyak kaitannya dengan proses daripada konten sendiri; juga praktek-praktek HRM tidak selalu sebagai sesuatu yang sempit yang hanya mengerjakan seleksi, penilaian kinerja, penghargaan dan pengembangan. - The Harvard Model Dikembangkan oleh Harvard Business School dan kurang preskriptif, (Beer et al, 1984, 1995.). Karya ini mencakup lebih luas praktek dari model Michigan, dan termasuk: Human resource flows. Kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan aliran orang dalam, melalui dan keluar dari organisasi: rekrutmen dan seleksi, penempatan, pengembangan, penilaian kinerja, promosi dan pemutusan. Reward systems. Mengindikasikan segala yang berhubungan dengan menarik dan mempertahankan karyawan: sistem pembayaran, motivasi dan benefit. Employee influence. Tingkat kekuasaan dan wewenang karyawan dan cara sistem ini dirancang. Work systems. Cara kerja yang dirancang dan pengaturan tugas dan teknologi untuk mencapai kinerja dan result yang optimal. Model ini mengakui stakeholder berbeda, karena masing-masing memiliki tujuan mereka sendiri: pemegang saham, manajemen, karyawan dan serikat pekerja, pemerintah dan masyarakat. Hasil yang harus dicapai dalam domain ini kebijakan yang berbeda dan para stakeholder yang terlibat disebut empat Cs: Commitment. Oleh karyawan untuk pekerjaan mereka dan organisasi. Congruence (Kesesuaian). Antara tujuan dari berbagai stakeholder - karyawan dan keluarga mereka, organisasi dan tujuannya, pemegang saham, komunitas dan masyarakat pada umumnya. Competence. Baik sekarang dan di masa depan. Sejauh mana bisa satu tarikan, menjaga dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dari orang-orang yang terlibat. Cost effectiveness. Konsekuensi dari kebijakan-kebijakan tertentu dalam hal upah, tunjangan, omset, motivasi kerja, dan sebagainya. Biaya dapat dipertimbangkan pada individu, kelompok, dan organisasi dan tingkat masyarakat. Model ini memfokuskan pada peran manajemen dan mengintegrasikan stakeholder serta isi dan proses HRM dan strategi. Manajemen mengembangkan visi tentang bagaimana karyawan 11   
  • 12. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si diperlakukan dan terlibat dalam organisasi. Hal ini diterjemahkan dari formulasi strategi ke dalam praktek MSDM dan perilaku karyawan, dengan manajemen sebagai pendorong. - The Warwick Models Model Warwick memberikan sudut pandang yang lebih seimbang di mana proses dan konteks berada di garis depan (Hendry dan Pettigrew, 1986; Hendry, 1991). Dalam meninjau transisi dari HRM, Sparrow dan Hilltrop (1996) menunjukkan titik awal sebagai berikut: Strategi tidak harus dilihat sebagai output siap-dibentuk untuk yang HRM dapat dengan mudah dibentuk. Perubahan di area HRM (budaya, struktur, dll) dapat mendahului dan bahkan membentuk strategi secara bottom-up; Perubahan dalam strategi dan HRM sering memiliki rentang waktu panjang. Dengan demikian, proses perubahan sama pentingnya dengan output. Selain itu, proses ini sering sekali tidak rasional. Model Warwick menekankan beberapa perbedaan jalur konteks-spesifik SDM yang dapat mencapai hasil akhir yang sama. Namun, mereka kurang preskriptif (member petunjuk) dan tidak dilihat sebagai contoh praktek terbaik yang dapat dengan mudah dipindahkan dari satu perusahaan yang lain. Beberapa rumus mungkin dipindahtangankan, tetapi mereka harus bergantung pada pengaturan dan keadaan individu. QUALITY Teknik dan alat yang digunakan untuk mencapai sasaran mutu terdiri tuas/pengungkit (levers) manajemen mutu total. Kita bisa berpikir tentang kualitas menggunakan dua perspektif: sasaran mutu - definisi dan target terukur - dan sarana untuk mencapai target ini. Quality management approaches will vary dependent upon the industry; Kualitas pendekatan pengelolaan akan bervariasi tergantung pada industri; Quality is linked to value and the value adding process that emphasizes both internal and external customers. Every operations activity should add value to an individual customer (internal or external); Kualitas terkait dengan nilai dan proses nilai tambah yang menekankan baik pelanggan internal dan eksternal. Setiap aktivitas operasi harus menambahkan nilai kepada satu pelanggan (internal atau eksternal); Quality relates to the whole package that we term product and service combinations. Kualitas berkaitan dengan paket keseluruhan bahwa kombinasi produk kami istilah dan pelayanan. Garvin (1988) offers the following definitions of quality: menawarkan definisi berikut kualitas: Transcendent quality – an indefinable condition of excellence; Transenden kualitas - kondisi tak dapat dijelaskan keunggulan; Product-based quality – related to difference in product attributes; Produk berbasis kualitas - terkait dengan perbedaan dalam atribut produk; 12   
  • 13. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si User-based quality – the capacity to satisfy user needs and preferences – fitness for use; Pengguna berbasis kualitas - kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan preferensi - kebugaran untuk digunakan; Manufacturing-based quality – conformance to requirements design or specification; and Manufaktur berbasis kualitas - kesesuaian dengan persyaratan desain atau spesifikasi, dan Value-based quality – excellence for use in a given situation for a given price. Nilai berbasis kualitas - keunggulan untuk digunakan dalam suatu situasi tertentu dengan harga yang diberikan. Secara jelas, kualitas meliputi sejumlah besar dimensi dalam penyampaian produk dan jasa: fitur kinerja (performance features), kehandalan (reliability), kesesuaian (conformance), daya tahan (durability), serviceability, estetika (aesthetics) dan persepsi kualitas (perceived quality). Dalam penyediaan layanan, isu-isu seperti perhatian pribadi (personal attention), ketergantungan (dependability), empati (empathy), pengetahuan (knowledge), keamanan (security), kebaikan (kindness), dll (lihat Stewart et al, 1996.). For the service sector, quality begins with identifying customer requirements. Parasuraman et al. (1985) identify ten dimensions of service quality: Tangibles – physical appearance of the facilities, staff, buildings, etc. (penampilan fisik, staf fasilitas, gedung, dll) Reliability – ability to reproduce the same service level (presumably high?) again and again. (kemampuan untuk mereproduksi tingkat layanan yang sama (mungkin tinggi?) terus-menerus). Responsiveness – the speed at which inquiries and queries are dealt with. (kecepatan di mana pertanyaan dan pertanyaan yang ditangani). Communication – the clarity and understandability of the information given to the client. (kejelasan dan saling pengertian dari informasi yang diberikan kepada klien). Credibility – the trustworthiness of the service provider. (yang terpercaya dari operator selular). Security – the physical safety of the consumer or security of client information. (keselamatan fisik dari konsumen atau keamanan informasi klien). Competence – the actual technical expertise of the service provider. (keahlian teknis yang sebenarnya dari penyedia layanan). Courtesy – the attitude of the service provider and manner adopted by the server (the reader may well refer back to the section on HRM and wonder if the term ‘server’ really does engender a true mirroring of customer satisfaction with employee satisfaction?). sikap penyedia layanan dan cara yang diadopsi oleh server (pembaca mungkin merujuk kembali ke bagian di HRM dan bertanya-tanya jika 'server' istilah benar-benar menimbulkan sebuah pencerminan sejati kepuasan pelanggan dengan kepuasan karyawan?). Understanding – how well the provider of the service understands the client’s needs. (seberapa baik penyedia layanan memahami kebutuhan klien). Access – how easy is it to reach the service provider (physically, temporally or spatially). betapa mudahnya itu untuk mencapai penyedia layanan (secara fisik, temporal atau spasial). 13   
  • 14. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si Finally, we mention the Total Quality Management (TQM) movement. This takes quality to a more strategic level and is well explained by Kanji (1990) in the following terms: Akhirnya, kami menyebutkan Total Quality Management (TQM) gerakan. Hal ini membutuhkan kualitas ke tingkat yang lebih strategis dan baik dijelaskan oleh Kanji (1990) dalam istilah berikut: Quality – is to satisfy customers’ requirements continually. Kualitas - adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara terus menerus. Total quality – is to achieve quality at low cost. Kualitas Total - adalah untuk mencapai kualitas dengan biaya rendah. Total Quality Management – is to obtain total quality by involving everyone’s daily commitment’ Total Quality Management - adalah untuk mendapatkan kualitas total dengan melibatkan komitmen harian semua orang ' Oakland (1989, hal 40) memberikan model TQM yang menghubungkan proses kualitas antara pelanggan dan pemasok (baik internal maupun eksternal) dengan menggunakan tim, sistem dan alat-alat dalam suatu lingkungan mutu, budaya komunikasi dan komitmen. Dia juga memberikan definisi TQM yang dapat digunakan: “Manajemen Mutu Total (TQM) merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas bisnis secara keseluruhan. Ini pada dasarnya adalah cara mengatur dan melibatkan seluruh organisasi, setiap departemen, setiap kegiatan, setiap orang pada setiap tingkat”. SOURCING AND PURCHASING Pembelian dapat didefinisikan sebagai: The function responsible for obtaining by purchase, lease or other legal means, equipment, materials, components, suppliers and services required by an undertaking for use in the added value process of providing product and service combinations. (Fungsi yang bertanggung jawab untuk memperoleh dengan membeli, sewa atau hukum lainnya berarti, peralatan, bahan, komponen, pemasok dan jasa yang diperlukan oleh suatu usaha untuk digunakan dalam proses nilai tambah menyediakan kombinasi produk dan layanan). Sourcing, purchasing dan procurement sering menggunakan status strategis dalam organisasi - maka yang menjadi strategi operasi berada dalam hak mereka sendiri (their own right). Mengingat pentingnya input sumber daya untuk hampir semua jenis organisasi, ini adalah tuas/pengungkit (levers) manajemen kunci dan berpengaruh pada strategi operasi. Kegiatan ini meliputi pembelian, distribusi dan logistik. Keputusan melibatkan dari siapa untuk memesan, dari mana untuk memesan, kapan dan berapa banyak. 14   
  • 15. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si Jelas ada hubungan yang erat antara pembelian dan operasi. Sourcing dan pembelian kegiatan meliputi: Selecting, evaluating and developing sources of materials, supplies and services; Memilih, evaluasi dan mengembangkan sumber bahan, bahan pembantu dan jasa; Maintaining and developing close relationships with suppliers; Memelihara dan mengembangkan hubungan yang erat dengan pemasok; Negotiating and control quality, delivery, payments and returns; Negosiasi dan kontrol kualitas, pengiriman, pembayaran dan pengembalian; Seeking new material and products and new sources of better materials, products and services; Mencari materi baru dan produk-produk dan sumber baru bahan yang lebih baik, produk dan jasa; Negotiating and acquiring raw materials, capital equipment, consumer goods and services at competitive prices consistent with quality levels; Negosiasi dan memperoleh bahan baku, peralatan modal, barang-barang dan jasa dengan harga yang kompetitif sesuai dengan tingkat kualitas; Cooperation in cost reduction activities and long-term sourcing planning; Kerjasama dalam kegiatan pengurangan biaya dan perencanaan sumber jangka panjang; Maintaining effective communication systems both internally and externally. Memelihara sistem komunikasi yang efektif baik secara internal maupun eksternal. Kita bisa melihat bahwa kegiatan sourcing melibatkan keputusan mengenai nilai, membuat atau membeli, outsourcing dan logistik pihak ketiga, harga, kuantitas, kualitas dan pengiriman. STRUCTURE AND INFRASTRUCTURE CHOICES Setiap kegiatan transformasi adalah bagian dari jaringan interkoneksi yang lebih luas dan lebih besar yang memiliki desain pertimbangan dalam hal tata letak dan arus proses dan pekerjaan. Arus barang dan jasa, serta data dan informasi, harus dikoordinasikan baik secara internal maupun dalam penyediaan yang lebih luas dan eselon permintaan jaringan. Desain jaringan berkisar isu-isu seperti: Vertical integration. Berapa banyak satu operasi membentuk seluruh jaringan? Berapa banyak jaringan menharuskan operasi sendiri? Keputusan-keputusan membuat atau membeli adalah lokus integrasi vertikal. Beberapa perusahaan akan memasok bahan baku, membuat semua komponen, melakukan perakitan akhir dan mendistribusikan barang. Lainnya akan bergantung pada pemasok untuk beberapa tugas. Di antara adalah perjanjian kuasi-kepemilikan yang terlibat dalam outsourcing, pengaturan pihak ketiga, vendor dikelola persediaan, dan bahkan pemasok sebagian dimiliki dalam jaringan pasokan disukai. Operation location. Di mana sebaiknya setiap bagian dari jaringan itu ditempatkan? Ini adalah keputusan sangat penting Capacity. Apakah kapasitas fisik masing-masing bagian dari jaringan? Apa keputusan kapasitas jangka panjang diperlukan? 15   
  • 16. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si Expansion. Apa arah dari integrasi vertikal atau perluasan kapasitas yang direncanakan (mundur atau hulu terhadap pemasok atau ke depan, hilir terhadap pelanggan)? Apakah ada rencana untuk integrasi horisontal (perusahaan lain di networkpoint yang sama atau node)? Apa tingkat rentang proses yang dibutuhkan (satu atau lebih operasi dalam suatu sistem suplai)? Apakah keseimbangan antara kegiatan vertikal sisa (perilaku operasi dan keseimbangan - tidak perlu kepemilikan)? Semua keputusan tersebut dapat mempengaruhi kualitas, kecepatan, dependability, fleksibilitas dan biaya suplai keseluruhan sistem atau jaringan. SUPPLY NETWORK Supply network adalah strategi operasi yang berbeda yang digunakan oleh sejumlah perusahaan yang luas. Sebuah subclass dari ini adalah strategi rantai pasokan yang mencakup rantai pasokan linier. Sayangnya, 'rantai' istilah gagal untuk meringkas kompleksitas yang terlibat dalam kegiatan ini, sehingga penulis lebih memilih untuk merujuk ke jaringan atau sistem. Selanjutnya strategi, seperti akan kita lihat, telah lebih berkaitan dengan permintaan dari pasokan. Manajemen rantai suplai disebutkan di sini bukan karena aplikasi bisnis di mana-mana, tetapi karena fakta bahwa berbagai hubungan, kegiatan dan hubungan dalam sistem pasokan akan memiliki efek yang mendalam atas setiap strategi operasi. Maka terdapat berbagai isu taktis yang harus dilakukan dengan sistem suplai yang akan mempengaruhi setiap strategi operasi yang diadopsi. Supply network mengadopsi sebuah fokus pada hubungan dengan pemasok dan pelanggan. Pengelolaan sistem suplai sebenarnya melibatkan kedua sisi penawaran dan permintaan organisasi dan rantai nilainya. Berikut konsep rantai nilai: Keunggulan kompetitif tidak dapat dipahami dengan melihat perusahaan secara keseluruhan. Ia berasal dari aktivitas diskrit (discrete = berlainan/memiliki ciri tersendiri) dimana banyak perusahaan melakukannya dalam mendesain, memproduksi, pemasaran, memberikan, dan mendukung produknya. Masing-masing kegiatan dapat berkontribusi ke posisi biaya relatif perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi. . . Nilai disaggregates rantai sebuah perusahaan ke dalam aktivitas strategis yang relevan untuk memahami perilaku biaya dan sumber yang ada dan potensi diferensiasi. Sebuah perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dengan melakukan kegiatan-kegiatan penting yang lebih murah atau lebih baik dibandingkan pesaingnya. Porter (1985, p. 33) Michael Porter menekankan pentingnya kegiatan primer seperti logistik inbound, operasi dan logistik outbound. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut berlangsung di sebuah sistem nilai yang lebih luas, yang terdiri dari sejumlah nilai perusahaan atau jaringan pasokan dan rantai. 16   
  • 17. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si Kita dapat mendefinisikan manajemen rantai pasokan sebagai: 'Manajemen hubungan hulu dan hilir dengan para pemasok dan pelanggan untuk memberikan nilai pelanggan yang unggul dengan biaya lebih sedikit untuk rantai pasokan secara keseluruhan' (Christopher, 1998). Terdapat banyak istilah dan frasa (dan pasti akronim) yang mencakup area ini dalam literatur bisnis saat ini. Sekarang kita akan mencoba membedakan antara beberapa berbagai konsep: Purchasing and supply management (genus). Sebuah fokus pada organisasi dari sisi penawaran, kegiatan bisnis hulu. Physical distribution management (genus). Serupa dengan di atas, namun di sisi hilir atau permintaan. Materials management (genus). Melibatkan kedua penawaran dan permintaan tapi terbatas pada lingkup untuk item nyata sebelum, selama dan setelah transformasi operasi. Inventory management (genus). Meliputi keputusan di sisi penawaran dan permintaan (internal dan eksternal) mengenai pembelian, distribusi manajemen, material dan logistik dan alamat kapan dan berapa banyak yang memesan serta penyimpanan dan pergerakan. Logistics (genus). Suatu kegiatan yang lebih luas dari sekedar distribusi fisik. Meliputi terutama sisi permintaan organisasi dan melibatkan perencanaan arus produk dan informasi melalui bisnis kepada pelanggan. Seolah-olah pendekatan taktis (meskipun strategi logistik adalah salah satu jenis strategi operasi yang diadopsi oleh perusahaan- perusahaan yang fokus berat pada kegiatan ini). Supply system management or supply chain management (genus). Sebuah kegiatan manajemen operasional terkait dengan keterkaitan dalam penyediaan sistem utuh dan permintaan, dari asal bahan untuk konsumsi dan pembuangan dan menangani sejumlah hubungan kesatuan di dalam lini pipa. Value chain management (genus). Lowson (2002) menyarankan bahwa manajemen rantai nilai mungkin pendekatan yang lebih konseptual yang menempatkan penekanan pada nilai yang mendasari bentuk kegiatan baik dalam rantai nilai atau sistem nilai. Nilai sederhana dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara biaya produksi barang atau jasa dan harga yang dapat di-charge /dbebankan (profitabilitas, dengan kata lain). Operations strategies (class). Jenis strategi yang dikembangkan oleh perusahaan untuk mencakup nilai utama penambahan kegiatan logistik inbound, operasi dan logistik outbound (strategi seperti supply network, respon cepat, rantai pasokan, tepat pada waktunya, persaingan timebased, produksi ramping, aliansi strategis, pengadaan, dll) Strategi-strategi ini juga bergantung pada beberapa faktor taktis yang disinggung di atas yang sangat penting untuk mendukung strategi atau positioning tertentu. B. CONCLUSION Pertemuan ini telah menjelaskan faktor taktis dan isu-isu kontinjensi yang membentuk pengaruh pada strategi operasi. Untuk melakukan ini kita telah meletakkan strategi operasi dalam lingkungan yang lebih luas yang kompetitif, bisnis dan dianggap misi dan posisi vis-à-vis pada lingkungan tersebut. Strategi operasi juga dipengaruhi oleh beberapa kegiatan taktis atau dukungan yang dapat dianggap pada tiga tingkatan: 17   
  • 18. Materi kuliah: Strategi Operasi dan Integrasi Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si Pada tingkat building blocks. Kompetensi inti, kemampuan dan proses, sumber daya, teknologi dan beberapa kegiatan taktis kunci yang sangat penting untuk mendukung strategi tertentu atau positioning; Pengaruh dari elemen-elemen ini akan membuat pengaturan operasi, dan pada derajatnya, masing-masing strategi unik Cara building blocks ini dapat digunakan secara internal, seperti pengungkit manajemen, untuk meningkatkan potensi kompetitif dari strategi operasi. 18