Laporan praktikum menentukan koefisien restitusi pada benda jatuh bebas dengan mengukur tinggi jatuh dan pantulan bola bekel, pingpong, dan tenis dari berbagai ketinggian. Hasilnya menunjukkan koefisien restitusi rata-rata masing-masing bola dan hubungan antara tinggi jatuh dan pantulan. Jenis tumbukan yang terjadi adalah lenting sebagian.
1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
MENENTUKAN KOEFISIEN RESTITUSI
PADA BENDA JATUH BEBAS
Disusun oleh :
Nama : Atik Apprinda P.
Kelas : X TKJ 1
No. Absensi : 16
PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 NGAWI
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa,
Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bisnis dan Manajemen
Jalan Teuku Umar No. 10 (0351) 749517, Ngawi
2015
2. MENENTUKAN KOEFISIEN RESTITUSI
PADA BENDA JATUH BEBAS
A. DASAR TEORI
Koefisien restitusi merupakan suatu konstanta yang menyertai dua benda ketika
mengalami tumbukan. Koefisien restitusi dalam peristiwa tumbukan menunjukkan jenis
tumbukan dua benda. Tumbukan itu dapat berupa tumbukan lenting sempurna dengan
koefisien restitusi sama dengan satu (e = 1), tumbukan lenting sebagian dengan koefisien
restitusi lebih kecil dari satu dan lebih besar dari nol (0 < e < 1), dan tumbukan tidak lenting
sama sekali dengan koefisien restitusi sama dengan nol (e = 0).
Besar koefisien restitusi suatu benda sangat bergantung pada kecepatan dua benda
sebelum dan sesudah tumbukan. Untuk benda jatuh bebas, koefisien tergantung pada
ketinggian benda ketika dijatuhkan. Hal tersebut dikarenakan kecepatan benda yang jatuh
bebas sangat ditentukan oleh ketinggian benda dan percepatan gravitasi bumi. Bila sebuah
benda dijatuhkan dari ketinggian h1 lalu setelah dipantulkan lantai akan mencapai ketinggian
h2, maka berlaku rumus :
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menemukan hubungan antara tinggi dengan tinggi pantulan
2. Menghitung koefisien restitusi antaara :
a. Bola bekel dengan lantai
b. Bola pingpong dengan lantai
c. Bola tenis dengan lantai
C. ALAT DAN BAHAN
1. Bola bekel
2. Bola pingpong
3. Bola tenis
4. Penggaris atau mistar
D. LANGKAH KERJA
1. Jatuhkan bola tenis pada ketinggian
tertentu (h1) dan ukur ketinggiannya.
2. Ukurlah ketinggian maksimum yang dicapai
saat pemantulan pertama (h2)
3. Ulangi kembali langkah 1 dan 2 untuk
ketinggian : 100, 115, 130, 145, 160, 175,
190, dan 200 cm.
4. Ulangi kembali langkah 1-3 menggunakan
bola pingpong dan bola bekel.
5. Setelah selesai timbanglah massa katiga
bola tersebut.
3. E. DATA HASIL PENGAMATAN
Jenis
bola
Massa
bola (g)
h1 (cm) h2 (cm) √h1 √h2 Harga e
Koefisien restitusi
rata-rata
Bola
bekel
100
115
130
145
160
175
190
200
60
75
90
100
105
115
120
130
10
10,72
11,4
12,04
12,64
13,22
13,78
14,14
7,74
8,66
9,48
10
10,24
10,72
10,95
11,40
0,77
0,8
0,83
0,83
0,81
0,81
0,79
0,8
0,8
Bola
pingpong
100
115
130
145
160
175
190
200
50
60
65
70
80
90
100
105
10
10,72
11,4
12,04
12,64
13,22
13,78
14,14
7,07
7,74
8,06
8,36
8,94
9,48
10,00
10,24
0,7
0,72
0,7
0,69
0,7
0,71
0,72
0,72
0,7
Bola
tenis
100
115
130
145
160
175
190
200
60
70
80
90
100
110
115
120
10
10,72
11,4
12,04
12,64
13,22
13,78
14,14
7,74
8,36
8,94
9,48
10
10,48
10,72
10,95
0,77
0,77
0,78
0,78
0,79
0,79
0,77
0,77
0,78
F. ANALISA DATA
Grafik hubungan antara akar tinggi pantulan dengan akar tinggi awal pada bola bekel
4. Grafik hubungan antara akar tinggi pantulan dengan akar tinggi awal pada bola pingpong
Grafik hubungan antara akar tinggi pantulan dengan akar tinggi awal pada bola tenis
G. JAWAB PERTANYAAN
1. Koefisien restitusi antara lantai dengan bola bekel, bola pingpong, dan bola tenis.
Percobaan
ke-
Tinggi awal Bola bekel
Bola
pingpong
Bola tenis
1
2
3
4
5
6
7
8
100
115
130
145
160
175
190
200
0,77
0,8
0,83
0,83
0,81
0,81
0,79
0,8
0,7
0,72
0,7
0,69
0,7
0,71
0,72
0,72
0,77
0,77
0,78
0,78
0,79
0,79
0,77
0,77
2. Koefisien rata-rata antara lantai dengan :
a. Bola bekel = 0,8
b. Bola pingpong = 0,7
c. Bola tenis = 0,78
5. 3. Koefisien rata-rata berdasarkan gradien garis pada grafik :
m = (y2 – y1) : (x2 – x1)
a. Bola bekel =
(11,40 – 7,7) : (14,14 – 10) = 0,89
b. Bola pingpong =
(10,24 – 7,07) : (14,14 – 10) = 0,76
c. Bola tenis =
(10,95 – 7,74) : (14,14 – 10) = 0,77
4. Hasil perhitungan nilai koefisien restitusi menggunakan rumus akar tinggi pantulan
dibagi tinggi awal dengan menggunakan rumus gradien garis dari grafik yang terbentuk
hampir sama.
5. Jenis-jenis tumbukan :
a. Tumbukan lenting sempurna terjadi apabila setelah bertumbukan benda memantul
sempurna dengan kecepatan yang sama besarnya dengan kecepatan sebelum
bertumbukan. Nilai koefisien restitusi = 1.
b. Tumbukan tidak lenting sama sekali terjadi apabila setelah bertumbukan benda tidak
memantul (kembali dalam posisi diam). Nilai koefisien restitusi = 0.
c. Tumbukan lenting sebagian terjadi apabila setelah bertumbukan benda memantul
dengan kecepatan lebih kecil daripada kecepatan sebelum bertumbukan. Nilai
koefisien restitusi 0 < e < 1.
6. Berdasarkan data hasil percobaan, percobaan yang telah kami lakukan termasuk jenis
tumbukan lenting sebagian, karena kecepatan memantul benda lebih kecil daripada
kecepatan awal benda sebelum bertumbukan.
7. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, massa suatu benda mempengaruhi nilai
koefisien restitusi bola dengan lantai. Semakin besar massa bola, maka bola akan
memantul semakin tinggi. Sebaliknya, semakin kecil massa bola, bola akan memantul
semakin rendah.
H. KESIMPULAN
Semakin tinggi bola dijatuhkan, maka semakin tinggi pula pantulan bola tersebut. Sebaliknya,
semakin rendah bola dijatuhkan, maka semakin rendah pula pantulan bola tersebut. Dengan
demikian, tinggi pantulan bola berbanding lurus dengan tinggi awal bola dijatuhkan.
6. 3. Koefisien rata-rata berdasarkan gradien garis pada grafik :
m = (y2 – y1) : (x2 – x1)
a. Bola bekel =
(11,40 – 7,7) : (14,14 – 10) = 0,89
b. Bola pingpong =
(10,24 – 7,07) : (14,14 – 10) = 0,76
c. Bola tenis =
(10,95 – 7,74) : (14,14 – 10) = 0,77
4. Hasil perhitungan nilai koefisien restitusi menggunakan rumus akar tinggi pantulan
dibagi tinggi awal dengan menggunakan rumus gradien garis dari grafik yang terbentuk
hampir sama.
5. Jenis-jenis tumbukan :
a. Tumbukan lenting sempurna terjadi apabila setelah bertumbukan benda memantul
sempurna dengan kecepatan yang sama besarnya dengan kecepatan sebelum
bertumbukan. Nilai koefisien restitusi = 1.
b. Tumbukan tidak lenting sama sekali terjadi apabila setelah bertumbukan benda tidak
memantul (kembali dalam posisi diam). Nilai koefisien restitusi = 0.
c. Tumbukan lenting sebagian terjadi apabila setelah bertumbukan benda memantul
dengan kecepatan lebih kecil daripada kecepatan sebelum bertumbukan. Nilai
koefisien restitusi 0 < e < 1.
6. Berdasarkan data hasil percobaan, percobaan yang telah kami lakukan termasuk jenis
tumbukan lenting sebagian, karena kecepatan memantul benda lebih kecil daripada
kecepatan awal benda sebelum bertumbukan.
7. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, massa suatu benda mempengaruhi nilai
koefisien restitusi bola dengan lantai. Semakin besar massa bola, maka bola akan
memantul semakin tinggi. Sebaliknya, semakin kecil massa bola, bola akan memantul
semakin rendah.
H. KESIMPULAN
Semakin tinggi bola dijatuhkan, maka semakin tinggi pula pantulan bola tersebut. Sebaliknya,
semakin rendah bola dijatuhkan, maka semakin rendah pula pantulan bola tersebut. Dengan
demikian, tinggi pantulan bola berbanding lurus dengan tinggi awal bola dijatuhkan.