1. MAKALAH MARKETING PLAN
BANDENG VAGANZA
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Pemasaran Agribisnis
Semester Ganjil / Tahun 2009
Kelompok 4 Agroteknologi D
Raden Bondan E B (150110080162)
James Matheus (150110080147)
Adi Firmansyah (150110080158)
Dhea Primasari (150110080160)
Arina Robbi (150110080161)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2. Bab I
Pendahuluan
a. Pengertian
Marketing plan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai
tujuannya, menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan, serta merupakan perkembangan
sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah
disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan – kesempatan yang
diprediksi terlebih dahulu. Tujuan yaitu perlindungan dan kesepakatan. Maksud perlindungan
disini adalah meminimalisasi resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar kondisi bisnis
dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang bersangkutan, sedangkan tujuan
kesepakatan disini adalah meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional.
b. Batasan Marketing Plan
c. Karakteristik
Rencana pemasaran memberikan strategi untuk mencapai tujuan dan visi perusahaan
Berdasakana fakta dan data yang valid
Penggunaan sumber daya yang ada baik dari sumber daya financial maupun sumber daya
manusia
3. Organisasi yang tepat harus diuraikan untuk mengimplementasikan rencana pemasaran
Bersifat kontinuitas
Rencana pemasaran harus singkat dan simple.
Bersifat fleksibilitas terhadap perkembangan zaman.
Marketing plan menspesifikasi kriteria kinerja yang akan dimonitor dan diawasi.
d. Unsur dalam Marketing Plan
I. Ringkasan Eksekutif. Ringkasan eksekutif tersebut merupakan ikhtisar dari seluruh
rencana pemasaran yang telah dibuat, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai
hal-hal pokok isi rencana pemasaran tersebut.
II. Analisis Situasi. Menyajikan data dan informasi mengenai situasi pemasaran, yang
meliputi :
1. Situasi Pasar. Data dan informasi mengenai besar dan pertumbuhan pasar selama
beberapa tahun dan kecenderungannya pada beberapa tahun mendatang, serta
kecenderungan perubahan persepsi dan perilaku konsumen.
2. Situasi Produk. Data perkembangan penjualan, tingkat harga, marjin kontribusi,
dan keuntungan.
3. Situasi Persaingan. Data pesaing menyangkut, kapsitas, pangsa pasar, tujuan dan
strategi, mutu produk, dan berbagai karakteristik pesaing yang relevan.
4. Situasi Distribusi. Jenis, jumlah, wilayah dan peranan saluran distribusi (mis.
sumber informasi, sarana promosi, berusaha menambah pembeli, melakukan
penyesuaian, melakukan negosiasi harga dan cara pembayaran, melakukan
distribusi fisik saja, melakukan pembiayaan distribusi, dan atau turut
menanggung resiko.Situasi Lingkungan Makro. Situasi lingkungan demografi,
ekonomi, sosial budaya, politik, hukum, hankam, dan teknologi.
III. Analisis SWOT dan Analisis Masalah. Melakukan identifikasi dan analisis terhadap
peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi oleh perusahaan sebagai hasil intraksi
lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Pengaruh hasil
intraksi lingkungan internal perusahaan juga perlu diidentifikasi dan dianalisis berupa
kekuatan dan kelemahan. Dengan demikian, setelah analisis SWOT dilakukan
dirumuskanlah masalah-masalah pokok yang harus dijadikan dasar dalam penentuan
sasaran, strategi dan rencana aksi/taktik.
4. IV. Sasaran. Mendefinisikan sasaran (tujuan) yang ingin dicapai, baik sasaran keuangan
maupun sasaran pemasaran. Sasaran keuangan antara lain adalah ROI, Arus kas, dan
keuntungan. Sasaran pemasaran antara lain adalah target dan pertumbuhan penjualan,
pangsa pasar, jangkauan pemasaran, jumlah saluran distribusi, tingkat harga, dll
V. Strategi Pemasaran. Strategi pemasaran dirumuskan berdasarkan SWOT dan sasaran
yang ingin dicapai, dan penetapannya terutama didasarkan pada pertimbangan biaya dan
manfaat, serta kemampuan sumberdaya untuk melaksanakannya. Contoh pernyataan
strategi pemasaran kecap lokal merek X (hipotetik) dipaparkan di bawah ini.
i. Pasar sasaran : Kelas menengah ke bawah.
ii. Penempatan : Produk kecap yang kaya dengan protein, enak dan murah
iii. Lini produk : Melakukan diversifikasi merek dan kemasan untuk
membedakan segmen pasar kelas menengah dan kelas bawah dan dengan
harga yang berbeda.
iv. Harga : Sedikit lebih rendah dari harga pesaing
v. Saluran distribusi : Konsentrasi pada warung-warung, grosir, dan warung
baso, dan mie rebus.
vi. Tenaga penjual : Menambah jumlah dan meningkatkan kemampuan
tenaga penjual serta memberikan insentif yang baik.
vii. Pelayanan : Produk mudah dan murah untuk diperoleh.
viii. Promosi : Meningkatkan anggaran promosi untuk mencetak leaflet/
spanduk kecil yang akan ditempatkan di warung-warung, serta untuk
hadiah.
ix. Litbang : Menaikkan anggaran sebesar 10% untuk menyempurnakan
disain label kemasan untuk segmen kelas menengah.
x. Riset Pemasaran : Menekankan pada kegiatan marketing intelegent untuk
mengamati gerak-gerik pesaing, serta melakukan jajak pendapat
mengenai persepsi konsumen terhadap produk kecap merek X.
VI. Program Aksi. Berisi rincian setaip unsur dari strategi pemasaran yang telah disusun,
terutama untuk menjawab apa yang akan dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang
melakukan, dan berapa biayanya?.
VII. Proyeksi Rugi Laba. Menyusun anggaran dan proyeksi rugi laba dari rencana pemasaran
yang akan dilakukan.
5. VIII. Pengendalian. Menyusun rencana evaluasi dan monitoring secara berkala mengenai
pelaksanaan rencana, sehingga penyimpangan dalam pelaksanaan dapat segera dilakukan
pengendalian.
Bab II
Hasil Pembahasan
Marketing Plan Bandeng Vaganza
Analisis situasi (SWOT)
Perusahaan “Bandeng Vaganza” adalah perusahaan makanan yang memproduksi aneka
produk makanan dari ikan bandeng (Chanos chanos). Perusahaan “Bandeng Vaganza” awalnya
berdiri di Semarang sejak tahun 2000. Seiring dengan kenaikan omzet, perusahaan “Bandeng
Vaganza” berencana memperluas pemasaran ke Yogyakarta. Deskripsi perusahaan “Bandeng
Vaganza” adalah sebagai berikut :
Kondisi Internal
Kekuatan (Strength)
Perusahaan “Bandeng Vaganza” sangat sukses dan terkenal di Semarang. Lokasi
perusahaan “Bandeng Vaganza” yang berada di kawasan pusat perbelanjaan
Semarang juga sangat mendukung kemajuan perusahaan ini. Perusahaan
“Bandeng Vaganza” mempunyai produk makanan bermutu dengan cita rasa yang
khas. Produk yang tersedia antara lain adalah bandeng tanpa duri, bandeng
teriyaki, bandeng presto, dan perkedel bandeng. Konsep perusahaan “Bandeng
Vaganza” adalah memanjakan konsumen dengan aneka produk makanan dari
ikan bandeng yang dapat dipilih sesuai selera konsumen.
Keunggulan produk “Bandeng Vaganza” adalah bahan baku yang berasal dari
tempat penghasil bandeng yang baik dan tidak berbau tanah, yaitu dari daerah
Juwana, Pati. Bahan baku tersebut dapat diperoleh dengan mudah karena telah
mempunyai pemasok tetap.
Yogyakarta merupakan kota pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan
domestik maupun mancanegara. Perluasan pemasaran produk “Bandeng
Vaganza” ke Yogyakarta diharapkan dapat merebut market share di sektor
6. kuliner. Selain itu, perizinan untuk mendirikan suatu usaha di Yogyakarta juga
termasuk mudah. Manajemen SDM (Sumberdaya Manusia) perusahaan
“Bandeng Vaganza” terdiri dari manajer, bagian keuangan, bagian produksi, serta
karyawan yang memiliki skill dan etos kerja yang bagus.
Dana yang digunakan untuk memperluas pemasaran berasal dari sebagian omzet
yang telah diperoleh selama perusahaan “Bandeng Vaganza” beroperasi di
Semarang. Sarana dan prasarana untuk memperlancar perluasan pemasaran
memakai fasilitas yang telah ada di perusahaan Semarang.
Kelemahan (Weakness)
Pemasok tetap apabila mengalami kegagalan panen maka akan berimbas pada
proses produksi. Harga yang ditawarkan oleh perusahaan “Bandeng Vaganza”
masih relatif mahal untuk masyarakat Yogyakarta.
Kondisi Eksternal
Peluang (Opportunity)
Sebagai salah satu kota tujuan pariwisata, Yogyakarta merupakan peluang yang
bagus untuk mendirikan bisnis pusat oleh-oleh.
Di Yogyakarta belum banyak ditemukan perusahaan yang mengkhususkan dalam
memproduksi aneka olahan ikan bandeng, jadi ini merupakan peluang baik untuk
memasarkan produk. Perusahaan “Bandeng Vaganza” memiliki pemasok tetap
yang mendukung eksistensi perusahaan. Hal ini jarang dimilki oleh perusahaan
yang lain. Konsumen yang terdapat di Yogyakarta terdiri dari berbagai kalangan,
yaitu keluarga, wisatawan, serta pelajar. Perusahan “Bandeng Vaganza”
mempunyai produk yang istimewa sehingga diharapkan dapat menarik
konsumen, sehingga produk “Bandeng Vaganza” dapat menggantikan produk-
produk yang telah ada sebelumnya. Pemerintah mengadakan program yang
mengimbau masyarakat untuk mengkonsumsi protein ikan, jadi ini peluang yang
baik untuk dimanfaatkan “Bandeng Vaganza” dalam memasarkan produk yang
sesuai dengan program pemerintah.
Ancaman (Treat)
Masyarakat Yogyakarta memiliki tingkat konsumsi ikan perkapita rendah, jadi
ini adalah salah satu hal yang mungkin dapat menghambat proses pemasaran
7. produk “Bandeng Vaganza” pada awalnya. Yogyakarta adalah salah satu kota
pelajar, dan pelajar cenderung memilih produk makanan yang lebih terjangkau
daripada produk hasil perikanan yang relative lebih mahal. Produk makanan yang
semakin berkembang mempunyai kemungkinan untuk mengganti produk
“Bandeng Vaganza” di waktu yang akan datang.
Produk “Bandeng Vaganza” yang telah sukses mungkin akan membuat
perusahaan lain yang akn meniru dan mengekor perusahaan “Bandeng vaganza”
Konsumen yang loyal terhadap produk lama mungkin akan memerlukan waktu
untuk memilih berpaling ke produk “Bandeng Vaganza”.
Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives)
o Meningkatkan kesadaran konsumen akan keberadaan produk (barang)
dan/atau jasa yang ditawarkan perusahaan “Bandeng Vaganza” di
kalangan khalayak atau pasar sasaran di Yogyakarta.
o Menimbulkan kepuasan bagi konsumen terhadap produk maupun
pleyanan perusahaan “Bandeng Vaganza” sehingga konsumen akan
melakukan pembelian ulang yang akan menimbulkan pemasaran produk
tersebut mencapai sasaran.
o Memperluas penguasaan market share di Yogyakarta.
o Menjadi market leader dalam produk makanan dari ikan.
Strategi Inti (Core Strategy
I. Product
Produk terdiri dari bandeng tanpa duri, bandeng teriyaki, bandeng presto,
dan perkedel bandeng. Semua produk diolah dari bahan baku bermutu,
ditangani secara higienis dan diolah dengan bumbu khusus sehingga
menghasilkan aneka produk makanan dari ikan bandeng yang lezat,
bergizi, dan tahan lama. Produk “Bandeng Vaganza” mempunyai
kandungan protein dan omega 3 yang sangat berguna bagi tubuh. Semua
produk dikemas dengan baik supaya tampilannya dari luar meyakinkan
dan menarik konsumen untuk membeli. Packing yang bagus juga dapat
menjadi nilai plus produk “Bandeng Vaganza” dari aspek prestise.
Konsumen membeli produk dengan tujuan untuk memuasakan needs dan
wants nya, jadi dengan membeli produk “Bandeng Vaganza”, konsumen
tidak hanya mendapatkan makanan yang bergizi untuk dikonsumsi, tetapi
8. konsumen juga mendapatkan sesuatu yang lain, yaitu berupa prestise
yang mencerminkan gaya hidup (life style).
II. No.Jenis ProdukSpesifikasiHarga@kemasanTarget Market
1.Bandeng tanpa duriIkan bandeng dibersihkan durinya, lalu diolah
supaya berteksur crispy.Rp.35.000,-Masyarakat middle-up, wisatawan.
2.Bandeng teriyakiIkan bandeng diolah dengan bumbu
teriyaki.Rp.15.000,-Masyarakat umum, pelajar, wisatawan.
3.Bandeng prestoIkan bandeng diolah dengan tekanan dan suhu tertentu
secara vakum.Rp.30.000,-Masarakat middle-up, wisatawan.
4.Perkedel bandengDaging ikan bandeng dihaluskan, dicampur dengan
tepung dan bumbu.Rp.5.000,-Masyarakat middle-low, pelajar.
III. Price
Harga setiap produk berbeda, sesuai dengan spesifikasi masing-masing.
Harga yang bervariasi merupakan bentuk market segmentation. Harga
yang diesuaikan dengan target pasar adalah strategi untuk mendapatkan
perhatian dari konsumen dengan berbagai latar belakang status sosial dan
ekonomi. Produk dengan harga tinggi adalah produk yang dipasarka
untuk orang kaya. Juga perusahaan “Bandeng Vaganza” mengharapkan
laba yang besar. Produk dengan harga rendah (penetration price) adalah
produk yang dipasarkan dengan tujuan untuk meneroboskan produk
masuk pasar.
IV. Promotion
Perusahaan “Bandeng Vaganza” akan memperkenalkan produk melalui
bantuan media. Media yang dipakai adalah berupa pamflet atau katalog
yang berisi daftar aneka produk dengan spesifikasi dan keunggulan
masing-masing yang disebarkan ke konsumen di beberapa tempat
strategis yang menjadi sasaran pemasaran. Media promosi yang lain
adalah dengan mengiklankan produk di televisi lokal supaya target
pemasaran di Yogyakarta dapat dicapai. Promosi juga akan dilakukan
oleh “Bandeng Vaganza” dengan membuat billboard di tempat-tempat
yang strategis, sehingga orang dapat melihat berulang-ulang dan menjadi
tertarik untuk mencoba. Perusahaan “Bandeng Vaganza” juga
menggunakan public relation atau publicity untuk memberikan citra yang
baik dari masyarakat terhadap perusahaan dengan mengundang
9. wartawan untuk berkunjung ke perusahaan dan memberikan wawancara
supaya berita-berita perusahaan dimuat di media massa tanpa
pembayaran. Selanjutnya, promosi diharapkan berasal dari konsumen
yang merasa puas sehingga menyebarkan info produk dari mulut ke
mulut.
Tujuan dari periklanan (advertising objectives) produk “Bandeng
Vaganza” adalah untuk memberi informasi kepada konsumen tentang
produk yang dipasarkan, serta membujuk konsumen bahwa produk
“Bandeng Vaganza” menawarkan mutu terbaik bagi uang yang akan
mereka keluarkan untuk membelinya.
V. Place
Pada awalnya perusahaan “Bandeng Vaganza” akan berlokasi di pusat
kota Yogyakarta. Selanjutnya akan mendistribusikan produk ke pusat-
pusat perbelanjaan dan tempat-tempat pariwisata. Distribusi dilakukan
sebaik mungkin supaya konsumen merasa dekat dengan produk
“Bandeng Vaganza” serta dapat menemukannya dengan mudah.
VI. Custumer Satisfaction
Perusahaan “Bandeng Vaganza” akan mengutamakan pelanggan untuk
menjaga kepuasan mereka terhadap pelayanan yang diberikan
perusahaan. Untuk mewujudkan perusahaan “Bandeng Vaganza”
melakukan integrated marketing, yaitu keterpaduan diantara para
karyawan dan manajer secara bersama-sama memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada konsumen. Pemilik perusahaan akan
membenahi dan mendidik para karyawan agar semua mempunyai arah,
sikap, sasaran untuk memuaskan konsumen.
VII. Innovative
Perusahaan “Bandeng Vagnza” akan membuat inovasi-inovasi baru
dengan melakukan riset tentang keinginan konsumen yang selalu
berubah. Inovasi yang dilakukan juga termasuk dengan mengembangkan
produk untuk mencegah kebosanan konsumen. Dalam mengembangkan
produk harus ada ide yang disaring dan dikembangkan untuk membuat
produk percobaan yang akan diuji di pasar. Apabila inovasi dan
pengembangan produk tersebut berhasil dipasarkan, maka produk akan
diproduksi dalam jumlah banyak.
10. VIII. Market Intelligent
Perusahaan “Bandeng Vaganza” mengumpulkan berbagai informasi
pemasaran. Perusahaan harus mempunyai data yang merupakan system
informasi pemasaran yang sangat dibutuhkan oleh bagian pemasaran.
Sistem informasi merupakan kegiatan orang-orang, peralatan, dan
prosedur untuk mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi dan
mendistribusikan informasi secara tepat dan akurat untuk digunakan
sebagai pertimbanagn untuk mengambil keputusan pemasaran.
Informasi pemasaran dapat diperoleh dari internal perusahaan maupun
dari eksternal perusahaan. Perusahaan “Bandeng vaganza” akan
melakukan intelijen pasar dengan mencari informasi dari surat kabar,
majalah bisnis, internet, wawancara dengan konsumen, pemasok, serta
mengamati kegiatan yang dilakukan oleh pesaing, dan sebagainya.
a) Jadwal Pelaksanaan (Action Plan)
No.MulaiSelesaiKegiatanPenanggung JawabKeterangan 1.12
Mei 200819 Mei 2008Survey lokasi dan riset
pemasaran.Manajer Mencari lokasi strategis dan berpotensi
sebagai lokasi usaha untuk memperluas pemasaran produk. 2.20
Mei 200825 Mei 2008Negosiasi harga sewa lokasi dan
bangunan.Manajer dan Bagian keuanganMenego harga yang
sesuai dengan lokasi yang disewa 3.25 mei 200826 Mei
2008Pembayaran sewaBagian keuanganMembayar sewa selama
jangka satu tahun kedepan 4.27 Mei 200827 Juni
2008Pemugaran Manajer dan bagian keuanganMempersiapkan
lokasi supaya menjadi tempat yang representatif untuk
memperluas pemasaran. 6.5 juli 20087 Juli 2008Launching
produkBagian pemasaranMemperkenalkan produk Bandeng
Vaganza kepada target pemasaran dengan berbagai teknik
promosi. 7.10 Juli 2008Penjualan produkBagian
pemasaranMulai menjual produk “Bandeng Vagnza”
b) Anggaran Pemasaran (Marketing Budget)
No.KegiatanBudget
1.Survey lokasi dan riset pemasaranTransport=Rp.500.000,-
Akomodasi+Konsumsi=Rp.150.000,-/hari X 7
11. hari=Rp.1.050.000,-
2.Negosiasi harga sewa lokasi dan
bangunanTransport=Rp.100.000,-
Akomodasi+konsumsi sehari=Rp.200.000,-
3.PembayaranSewa setahun=Rp.30.000.000,-
4.PemugaranDesain Interior=Rp.15.000.000,-
6.Launching produk dengan berbagai teknik promosiRp.
10.000.000,-
7.Lain-lainRp.1.500.000,-
c) Kontrol (Control)
Melakukan pengawasan dengan membaca laporan-laporan
tertulis dari pelaksanaan ataupun hasil observasi. Apabila
ditemukan penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka
akan diambil tindakan perbaikan.
12. Bab III
Kesimpulan
Marketing plan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai
tujuannya, menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan, serta merupakan perkembangan
sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah
disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan – kesempatan yang
diprediksi terlebih dahulu.
Unsur dalam Marketing Plan terdiri dari Ringkasan Eksekutif, Analisis Situasi, Analisis
SWOT dan Analisis Masalah, Sasaran., Strategi Pemasaran, Program Aksi, Proyeksi Rugi Laba,
Pengendalian,
Perusahaan “Bandeng Vaganza” adalah perusahaan makanan yang memproduksi aneka
produk makanan dari ikan bandeng (Chanos chanos). Perusahaan “Bandeng Vaganza” awalnya
berdiri di Semarang sejak tahun 2000. Produk yang tersedia antara lain adalah bandeng tanpa
duri, bandeng teriyaki, bandeng presto, dan perkedel bandeng. Konsep perusahaan “Bandeng
Vaganza” adalah memanjakan konsumen dengan aneka produk makanan dari ikan bandeng yang
dapat dipilih sesuai selera konsumen. Keunggulan produk “Bandeng Vaganza” adalah bahan
baku yang berasal dari tempat penghasil bandeng yang baik dan tidak berbau tanah, yaitu dari
daerah Juwana, Pati. Bahan baku tersebut dapat diperoleh dengan mudah karena telah mempunyai
pemasok tetap.
13. DAFTAR PUSTAKA
Roni Kastaman, 2000. Pengantar Ekonomi Teknik. Modul Tutorial. Jurusan Teknologi Pertanian.
Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran. Bandung.
http://my.opera.com/sampahbermanfaat/blog/
http://wb7.itrademarket.com/pdimage/99/681199_pembenihan_bandeng_1_p1.jpg