Mendayagunakan Partisipasi Publik dalam Mengelola Kebijakan, oleh Haris Budiyono
Disampaikan dalam Seminar dan Deklarasi FSMKD
Gedung Patriot, Bekasi, 5 Maret 2005
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Partisipasi publik
1. Mendayagunakan Partisipasi Publik dalam Mengelola Kebijakan
Haris Budiyono
Disampaikan dalam Seminar dan Deklarasi FSMKD
Gedung Patriot, Bekasi, 5 Maret 2005
2. Kebijakan (Policy) dan Kebijaksanaan (Wisdom)
• Policy is a plan of action, statement of ideals,
proposed or adopted by a government, political
party, business, etc.
• Policy is prudence or wisdom in the management of
affairs (1), Policy is a course of action selected in
light of given conditions to guide and determine
decisions (2).
(Oxford Learner Dictionary)
3. Manifestasi sebuah kebijakan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Policy as a label for a field of activity
Policy as an expression of general purpose or desired state of affairs
Policy as specific proposals
Policy as decisions of government
Policy as a formal authorization
Policy as a programme
Policy as an output
Policy as an outcome
Policy as a theory or model
Policy as a process
Hogwood, Brian W. and Gunn, Lewis A. (1984). Policy Analysis for the Real
World. Oxford University.
4. Partisipasi Publik
Keterlibatan sumber daya yang dimiliki suatu
masyarakat, baik berupa pemikiran, gagasan,
rekomendasi, aspirasi, aset, dan sumber daya
lainnya bagi kepentingan upaya untuk mencapai
wujud situasi yang diharapkan atau dicita-citakan
bersama pada kehidupan bermasyarakat.
5. Tahapan Membuat Kebijakan
•
•
•
•
•
Penyusunan Agenda Kebijakan
Formulasi Kebijakan
Adopsi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Evaluasi Kebijakan
Dunn, William N. (1994). Public Policy Analysis : An Introduction. Second Edition,
diterjemahkan oleh Samodra Wibawa dkk. Gadjah Mada University Press, 2000.
6. Inspirasi, Aspirasi, dan Adaptasi
untuk Input Kebijakan
Evaluasi (Efektivitas) Kebijakan
Monitoring (Operasionalisasi) Kebijakan
Formulasi Kebijakan
Penetapan Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Gambar 1. Siklus dalam Mengelola Kebijakan
(adaptasi dari pelbagai sumber referensi)
7. Bagaimana sebuah masalah dapat dikembangkan menjadi
Agenda Kebijakan Pemerintah ?
Isu Kebijakan
Masalah Kebijakan
Masalah Umum
Masalah
Agenda Kebijakan
Pemerintah
8. Metodologi analisis kebijakan
Analisis kebijakan dilakukan untuk menyediakan informasi yang berguna, baik bagi
pembuat dan pelaksana kebijakan, serta masyarakat yang terkena dampak
kebijakan. Dalam analisis ini memuat 5 (lima) pertanyaan mendasar :
1.
2.
3.
4.
5.
Apa hakikat permasalahan ? (masalah kebijakan)
Kebijakan apa yang sedang atau pernah dibuat untuk mengatasi
masalah dan apa hasilnya ? (masa depan kebijakan)
Seberapa bermakna hasil tersebut dalam memecahkan masalah ?
(aksi kebijakan)
Alternatif kebijakan apa yang tersedia untuk menjawab masalah ?
(hasil kebijakan)
Hasil apa yang dapat diharapkan ? (kinerja kebijakan)
9. Sifat Kebijakan
• Normatif (memberikan rambu-rambu nilai)
• Regulatif (mengatur perilaku)
• Alokatif (mengalokasikan pendayagunaan sumber
daya)
10. Terhadap sebuah kebijakan publik baik dalam perumusan dan pelaksanaannya, maka
seringkali atau umumnya memunculkan perdebatan. Dalam perdebatan ini dikenal
istilah argumentasi kebijakan, yang mencakup 6 (enam) elemen :
• Informasi yang relevan dengan kebijakan (policy-relevant
information)
• Klaim kebijakan (policy claim)
• Pembenaran (warrant)
• Dukungan (backing)
• Bantahan (rebuttal)
• Kualifikator (qualifier)
11. Siapa saja yang berhak mengevaluasi
sebuah kebijakan ?
• Pihak manajemen sendiri
• Pihak atas instansi atau institusi publik yang
berwenang
• Pihak yang sederajat (peer review)
• Pihak eksternal
• Pihak yang menjadi obyek pengaturan kebijakan
atau target group yang dilayani oleh sebuah
program pemerintah
12. Hambatan Keterlibatan Partisipasi Publik dalam
Pengelolaan Kebijakan
• Hambatan pada regulasi
• Hambatan pada aparat (prasangka, kecakapan dialogis,
manipulasi kepentingan, toleransi pada kewenangan,
strategi manajemen, bargaining power dengan pihak-pihak
lain, dll.)
• Hambatan pada publik (mispersepsi, pengetahuan,
pemahaman regulasi, komitmen, manipulasi kepentingan,
tanggung jawab, menghormati kewenangan, penguasaan
ruang lingkup persoalan, dll.)