SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Nama : FITRIA
Kelas : XI. A
Jurusan : ADM. PERKANTORAN
SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan)
NEGERI 1 NUNUKAN
KABUPATEN NUNUKAN
KALIMANTAN UTARA
ASSALAMUALAIKUM, WR. WB
1. A. PENGERTIAN HUMAS (Hubungan Masyarakat)
ADA 3 YAITU :
 HUMAS adalah Seni menciptakan pengertian
publik yang lebih baik sehingga dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap
suatu individu/ organisasi,
 HUMAS adalah sebuah proses yang terus
menerus dilakukan dari usaha-usaha
manajemen untuk memperoleh kemauan baik
dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan
publik yang lebih luas.
 Menurut IPRA (International Public Relations
Association) Humas adalah fungsi manajemen
dari ciri yang terencana dan berkelanjutan
melalui organisasi dan lembaga swasta atau
publik (public) untuk memperoleh pengertian,
Hubungan masyarakat (HUMAS)
 Posisi humas merupakan penunjang
tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh
suatu manajemen organisasi. Sasaran
humas adalah publik internal dan
eksternal, dimana secara operasional
humas bertugas membina hubungan
harmonis antara organisasi dengan
publiknya dan mencegah timbulnya
rintangan psikologis yang mungkin terjadi
di antara keduanya.
 Contoh dari kegiatan-kegiatan Humas
adalah: melobi, berbicara di depan publik,
B.PROFESI SEORANG HUMAS
 Seorang Humas bertanggung jawab untuk
memberikan informasi, mendidik,
meyakinkan, meraih simpati, dan
membangkitkan
ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau
membuat masyarakat mengerti dan
menerima sebuah situasi .
 Seorang humas selanjutnya diharapkan
untuk membuat program-program dalam
mengambil tindakan secara sengaja dan
terencana dalam upaya-upayanya
C. PEKERJAAN SEORANG HUMAS
 Pekerjaan seorang humas adalah tugas-
tugas yang dilakukan oleh
seorang humas dalam mempromosikan
pengertian dan pengetahuan akan seluruh
fakta-fakta tentang runtutan situasi atau
sebuah situasi dengan sedemikian rupa
sehingga mendapatkan simpati akan
kejadian tersebut.
 Pada umumnya kesan yang jelek datang
dari ketidak-pedulian, prasangka buruk,
sikap melawan, dan apatis. Seorang
petugas humas harus mampu untuk
Bagian penting dari pekerjaan
petugas Humas dalam suatu
organisasi adalah :
 Membuat kesan (image)
 Pengetahuan dan pengertian
 Menciptakan ketertarikan
 Penerimaan
 Simpati
D. FUNGSI HUMAS
 Menurut Edward L.Bernays humas
memiliki fungsi sebagai berikut :
Memberikan penerangan kepada publik,
Melakukan persuasi kepada publik untuk
mengubah sikap dan tingkah laku publik
Upaya untuk menyatukan sikap dan
perilaku suatu lembaga sesuai dengan
sikap dan perbuatan masyarakat, atau
sebaliknya.
 Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations
Association (IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada
umumnya fungsi PR/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu:
Memberi konseling yang didasari pemahaman
masalah prilaku manusia
Membuat analisis “trend” masa depan dan
ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan
masyarakat terhadap institusi serta memberi
saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi
untuk mengatasinya.
Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah
berlandaskan kebenaran dan informasi yang
utuh.
Mencegah konflik dan salah pengertian.
Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa
tanggung jawab sosial.
Meningkatkan itikat baik institusi terhadap
anggota, pemasok dan konsumen.
Memperbaiki hubungan industrial.
Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi
anggota serta mengurangi keinginan anggota
untuk keluar dari institusi.
Memasyarakatkan produk atau layanan.
Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
Menciptakan jadi diri institusi.
Memupuk minat mengenai masalah-masalah
nasional maupun internasional
Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.
E. TUJUAN HUMAS
 Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan
kehumasan tergolong dua golongan besar yaitu:
 Komunikasi Internal (personil/anggota institusi)
Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan
balik dari anggotanya.
Memberikan informasi sebanyak dan sejelas
mungkin mengenai institusi.
Menciptakan kesadaran personil mengenai peran
institusi dalam masyarakat
Komunikasi Eksternal
(masyarakat)
Informasi yang benar dan
wajar mengenai institusi.
Kesadaran mengenai peran
institusi dalam tata kehidupan
umumnya dan pendidikan
khususnya.
F. TUGAS HUMAS
 Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevalusi
kecenderungan perilaku public.
 Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan
kepentingan public
 Kepentingan organisasi/lembaga dapat jadi jauh berbeda denga
kepentingan public dan sebaliknya, namun juga kepentingan ini
sedikit berbeda bahkan dapat juga kepentingannya yang sama.
Dalam kondisi yang manapun,
 Tugas humas adalah mempertemukan kepentingan ini menjadi
saling dimengerti, dipahami, dihormati, dan dilaksanakan.
 Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga, khusunya
yang berkaitan dengan public.
 Tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan
kedudukan dan wewenang humas yang tinggi dan luas. Karena
tugas ini dapat berarti humas memiliki wewenang untuk
2.B. PENGERTIAN KEPROTOKOLAN
A. KEPROTOKOLAN
 Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang
dilekatkan pada sebuah manuskrip atau naskah. Sejalan
dengan perkembangan jaman, pengertiannya berkembang
semakin luas tidak hanya sekedar halaman pertama dari
suatu naskah, melainkan keselurahan naskah yang isinya
terdiri dari catatan, dokumen persetujuan, perjanjian, dan lain-
lain dalam lingkup secara nasional maupun internasional.
 Perkembangan selanjutnya, protokol berarti kebiasan-
kebiasan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan
formalitas, tata urutan dan etiket diplomatik. Aturan-aturan
protokoler ini menjadi acuan institusi pemerintahan dan
berlaku secara universal.
 Masalah protokoler ditujukan pada keberhasilan pelaksanaan
suatu kegiatan dan pada hal-hal yang mengatur seluruh
manusia yang terlibat dalam pelaksanaan suatu
 Dalam Rapat Kerja Nasional-Rakernas Protokol
tanggal 7-9 Maret 2004 di Jakarta disepakati
keprotokolan adalah ”Norma-norma atau aturan-
aturan atau kebiasaan yang dianut atau diyakini
dalam kehidupan bernegara, berbangsa,
pemerintah dan masyarakat.”
 Keprotokolan di Indonesia diatur dalam Undang-
undang nomor 8 tahun 1987, ialah serangkaian
aturan dalam acara kenegaraan atau acara
resmi yang meliputi aturan mengenai tata
tempat, tata upacara dan tata penghormatan
kepada seseorang sesuai dengan jabatan atau
kedudukannya dalam negara, pemerintahan atau
masyarakat.
 Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh
SEJARAH PROTOKOL
 Secara estimologis istilah protokol dalam
bahasa Inggris protocol, bahasa Perancis
protocole, bahasa Latin protocoll(um)
dan bahasa Yunani protocollon. Dalam
kamus Bahasa Inggris Oxford, YAITU :
 “Protocol is the code of ceremonial forms
or courtesies used in official dealings, as
between heads of state or diplomats.”
 “ Protokol adalah kode dari bentuk
peraturan adat atau kehormatan
mempergunakan di berhadapan pejabat,
B. PERSYARATAN MENJADI KEPROTOKOLAN
 Persyaratan Menjadi Protokoler.
 Persyaratan untuk menjadi protokoler yaitu :
 Mempunyai pengetahuan dan pengalaman luas
terutama dalam hubungan antar manusia
 Bermental kuat dan kepribadian tangguh
 Terampil dan cekatan menguasai situasi
 Mampu mengambil keputusan dengan cepat tetapi
cermat
 Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul
 Sangat memahami perasaan orang lain
 Sederhana dan sopan serta hormat pada setiap
orang
 Pandai membawa diri dan selalu mawas diri
 Rendah hati tetapi tidak rendah diri
 Penampilan menarik
 Pandai berbusana sesuai dengan suasana
 Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik
 Memiliki pengetahuan tentang ketatausahaan dan
unsur -unsur manajemen
 Menguasai istilah-istilah baru dan bahasa asing
 Adapun yang mengatur kegiatan protokol adalah
pejabat protokol yang berkompenten dalam
menyelenggarakan keprotokolan dan seseorang
yang memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan
C. JENIS-JENIS KEGIATAN PROTOKOL
 Jenis-jenis kegiatan keprotokolan dapat meliputi:
 Jenis Kegiatan yang bersifat umum dapat pula berlaku di
tingkat Universitas/ Perguruan tinggi/ Kedinasan instansi,
antara lain berbentuk :
 Upacara pelantikan dan serah terima jabatan
 Upacara penandatanganan naskah kerjasama
 Upacara sumpah pegawai
 Upacara peresmian/ pembukaan gedung baru
 Peresmian pembukaan seminar, symposium, siskusi dan
sebagainya
 Jenis kegiatan yang bersifat Universitas/ Perguruan tinggi.
 Upacara Dies Natalies
 Upacara wisuda sarjana
 Upacara pengukuhan guru besar
D. AKTIVITAS PROTOKOL
 Aktivitasnya terdiri atas 5 hal yaitu :
 Tata ruang,
 Tata ruang adalah pengatur ruang atau tempat yang
akan dipergunakan sebagai tempat aktivitas. Ruang
harus dipersiapkan sesuai dengan ketentuan,
tergantung dari jenis aktivitas.
 Perangkat keras, adalah berbagai macam
perlengkapan yang diperlukan untuk maksud suatu
kegiatan berupa meja, kursi/sofa, sound system/
public address, dekorasi, permadani, bendera,
taman dan lain sebagainya
 Perangkat lunak, antara lain personil yang terlibat
dalam rangka pelaksanaan suatu kegiatan seperti,
 Yang perlu diperhatikan :
 Ruang harus sesuai dengan kebutuhan (jumlah kursi
dan meja)
 Papan nama petunjuk yang diperlukan
 Tata suara yang memadai, disesuaikan dengan tata
ruang dan tempat
 Tata lampu yang mencukupi kebutuhan.
 Penjelasan mengenai perangkat keras sudah
disebutkan, namun masih perlu diingat mengenai :
 1) Jumlah kursi, meja dan perlengkapan sound
system, perlengkapan konsumsi
 2) Perangkat lunak, terdiri dari personil yang
bertugas sebagai pelaksana di lapangan, termasuk
pemandu acara/pembawa acara, penerima tamu,
konsumsi, keamanan dan sebagainya
 Tata upacara,
 Tata upacara adalah tata urutan kegiatan, yaitu
bagaimana suatu acara harus disusun sesuai dengan
jenis aktivitasnya. Untuk keperluan itu harus
diperhatikan:
 1) jenis kegiatan;
 2) bahasa pengantar yang dipergunakan;
 3) materi aktivitas.
 Dalam tata upacara, supaya direncanakan siapa yang
akan terlibat dalam kegiatan upacara, personil
penyelenggara dan alat penunjang lain. Pengisi acara,
misal dalam memberikan sambutan, diperhatikan jenjang
jabatan mereka yang akan memberikan
sambutan. Kesediaan mereka yang menyambut, jauh
sebelumnya sudah dihubungi. Untuk kelancaran suatu
“upacara” diperlukan seorang “stage manajer” yang
 Tata Tempat,
 Kata preseance berasal dari bahasa Perancis atau dalam
bahasa Inggris precende yang artinya urutan.
Maksudnya disini adalah urutan berdasarkan prioritas,
atau siapa yang lebih dulu.
 Secara keseluruhan, dapat diartikan preseance adalah
ketentuan atau norma yang berlaku dalam hal tata duduk
para pejabat, yang biasanya didasarkan atas kedudukan
ketatanegaraan dari pejabat yang bersangkutan,
kedudukan administratif/struktural dan kedudukan sosial.
Tata urutan tempat duduk di Indonesia diatur dengan
Keputusan Presiden nomor 265 tahun 1968.
 Pihak-pihak yang berhak didahulukan dalam preseance:
 Golongan Very Important Person (VIP), pihak yang
didahulukan karena jabarannya atau kedudukannya.
 Golongan Very Important Citizen (VIC), pihak yang
 Pedoman Preseance:
 Aturan dasar Preseance
 Orang yang dianggap paling utama atau tertinggi,
mempunyai urutan paling depan atau mendahului,
 Jika orang-orang dalam posisi duduk atau berdiri berjajar,
yang paling penting adalah mereka yang di sebelah
kanan.
 Aturan umum tata tempat
 Jika duduknya menghadap meja, yang dianggap tempat
pertama adalah menghadap pintu keluar. Yang duduk di
dekat pintu dianggap paling terakhir.
 Dalam pengaturan tempat suatu jajaran (dari sisi ke sisi),
yaitu bila orang-orang tersebut berjajar pada garis yang
sama, maka tempat sebelah kanan di luar atau tempat
yang paling tengah adalah yang pertama tergantung
situasi.
 Urutan tempat duduk diatur menurut
aturan sebagai berikut:
 Yang didahulukan adalah tempat duduk
yang paling tinggi
 Berikutnya diatur secara berurutan
berdasarkan letak tempat sebelah yang
utama, sebelah kanan merupakan urutan
nomor tiga, sebelah kiri urutan nomor tiga.
 Arutan - urutan memasuki kendaraan
 Tata urutan memasuki kenderaan, bagi
undangan resmi atau kenegaraan
memerlukan perhatian dan penanganan
khusus bahkan perencanaan yang
Tata Busana,
Tata busana disini ialah pakaian
yang harus yang dimaksud ialah
pakaian yang harus dikenakan
pada suatu aktivitas protokoler,
baik oleh para pejabat undangan
ataupun pelaksana kegiatan.
Tata busana harus ditentukan
atau dicantumkan pada surat
 Tata Warkat.
 Pengaturan mengenai undangan yang akan dikirim untuk
suatu kegiatan. Hal yang perlu diperhatikan ialah:
 Daftar nama tamu yang akan diundang hendaknya sudah
disiapkan sesuai dengan jenis/keperluan kegiatan.
 Jumlah undangan disesuaikan dengan kapasitas tempat,
kepentingan serta tercapainya tujuan kegiatan sendiri.
 Bentuk undangan sedapat mungkin dibakukan untuk
setiap jenis kegiatan, baik mengenai format, isi dan
sebagainya.
 Menulis nama orang yang diundang hendaknya secara
benar dan jelas baik mengenai nama, pangkat, jabatan
dan alamatnya.
 Dalam undangan perlu dijelaskan undangan
diperuntukkan beserta istri/suami atau tidak. Tidak
dibenarkan dalam undangan resmi disebutkan undangan
Mencantumkan kode undangan pada
sampul undangan untuk mempermudah
penempatan duduknya.
Mencantumkan ketentuan mengenai
pakaian yang dikenakan.
Menentukan batas waktu penerimaan
tamu.
Catatan dalam undangan agar
memberitahukan kehadirannya atau
ketidak hadirannya (RSVP yang
merupakan singkatan: Respondez s’il
vous plaiz)
Undangan dikirim dalam waktu relatif
E. Tata Cara Mengatur Kegiatan Protokol
 Dalam mengatur kegiatan keprotokolan
harus memiliki:
 Tata cara, setiap kegiatan acara harus
dilakukan secara tertib, khidmat serta
setiap perbuatan atau tindakan yang
dilakukan menurut aturan dan urutan yang
telah dilakukan.
 Tata krama, yaitu etiket dalam pemberian
penghormatan
 Aplikasi aturan-aturan, yaitu penerapan
F. PERAN DAN FUNGSI PROTOKOLER
 Peran dan fungsi protokoler turut menentukan
keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan oleh
organisasi atau institusi. Disamping itu, protokol juga
merupakan bagian yang melekat dari aktivitas
perusahaan dan turut mewarnai budaya kerja,
terutama bagi para petugas protokol yang sangat
dekat perannya dalam mendukung tugas
kepemimpinan, baik di tingkat lokal maupun
nasional.
 Diperlukan adanya keberadaan protokol dalam
sebuah lembaga/ perusahaan adalah karena
protokol ikut menentukan terciptanya suasana yang
memperngaruhi keberhasilan suatu acara yang
dibuat oleh perusahaan tersebut. Selain itu dapat
= SEBAGAI PENGIGAT HATI =
SESUNGGUHNYA ALLAH BERFIRMAN :
Artinya:
“Kitab (al-Qur’ān) ini tidak ada keraguan padanya;
Petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
(Q.S. al-Baqarah/2: 2)
TERIMA KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT...
WASALAM..


More Related Content

What's hot

Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHarles Janang
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensipracoyo cipto nugroho
 
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinasPedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinasokyjooo
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikDian Herdiana
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan EvaluasiDadang Solihin
 
Posisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRIPosisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRISiti Sahati
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanMuhammad Fahri
 
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationFungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationkaharudin6
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiasusatya
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilaLuqmanSuyanto
 
Kebijakan publik
Kebijakan publikKebijakan publik
Kebijakan publikEnvaPya
 

What's hot (20)

Materi Kepemimpinan
Materi KepemimpinanMateri Kepemimpinan
Materi Kepemimpinan
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Pamong praja 4
Pamong praja 4Pamong praja 4
Pamong praja 4
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensi
 
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinasPedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
 
Perjalanan dinas pimpinan ppt
Perjalanan dinas pimpinan pptPerjalanan dinas pimpinan ppt
Perjalanan dinas pimpinan ppt
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
 
Posisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRIPosisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRI
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
 
2 sop-kesekretariatan
2 sop-kesekretariatan2 sop-kesekretariatan
2 sop-kesekretariatan
 
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationFungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
 
Kelembagaan Kehumasan Pemerintah
Kelembagaan Kehumasan PemerintahKelembagaan Kehumasan Pemerintah
Kelembagaan Kehumasan Pemerintah
 
Protokoler
ProtokolerProtokoler
Protokoler
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasila
 
Kebijakan publik
Kebijakan publikKebijakan publik
Kebijakan publik
 

Similar to Humas

PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptxPUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptxRastriKusumaningrum
 
Komunikasi (Teori Organisasi Umum 2)
Komunikasi (Teori Organisasi Umum 2)Komunikasi (Teori Organisasi Umum 2)
Komunikasi (Teori Organisasi Umum 2)dulkarin26
 
Humasqhu
HumasqhuHumasqhu
Humasqhulolii12
 
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasteknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasFatihElluqmani
 
Komunikasi dalam perpustakaan
Komunikasi dalam perpustakaanKomunikasi dalam perpustakaan
Komunikasi dalam perpustakaanhalwa
 
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaranMengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaranAsmidiAs
 
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...masda araffi
 
1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ubmuwafik
 
Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi Dalam OrganisasiKomunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi Dalam OrganisasiHusaeri Priatna
 

Similar to Humas (20)

PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptxPUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
 
Komunikasi (Teori Organisasi Umum 2)
Komunikasi (Teori Organisasi Umum 2)Komunikasi (Teori Organisasi Umum 2)
Komunikasi (Teori Organisasi Umum 2)
 
Faktor AKPER PEMKAB MUNA
Faktor AKPER PEMKAB MUNA Faktor AKPER PEMKAB MUNA
Faktor AKPER PEMKAB MUNA
 
Humasqhu
HumasqhuHumasqhu
Humasqhu
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasteknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
 
Komunikasi dalam perpustakaan
Komunikasi dalam perpustakaanKomunikasi dalam perpustakaan
Komunikasi dalam perpustakaan
 
Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnisKomunikasi bisnis
Komunikasi bisnis
 
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaranMengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
 
Komunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoranKomunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoran
 
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
tugas 1 & 2
tugas 1 & 2tugas 1 & 2
tugas 1 & 2
 
komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasikomunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 
tugas 1 & 2
tugas 1 & 2tugas 1 & 2
tugas 1 & 2
 
komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasikomunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 
1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub
 
Overview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu KomunikasiOverview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu Komunikasi
 
Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi Dalam OrganisasiKomunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi Dalam Organisasi
 
Menyusun naskah
Menyusun naskahMenyusun naskah
Menyusun naskah
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 

Humas

  • 1. Nama : FITRIA Kelas : XI. A Jurusan : ADM. PERKANTORAN SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) NEGERI 1 NUNUKAN KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN UTARA ASSALAMUALAIKUM, WR. WB
  • 2. 1. A. PENGERTIAN HUMAS (Hubungan Masyarakat) ADA 3 YAITU :  HUMAS adalah Seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi,  HUMAS adalah sebuah proses yang terus menerus dilakukan dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas.  Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian,
  • 3. Hubungan masyarakat (HUMAS)  Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.  Contoh dari kegiatan-kegiatan Humas adalah: melobi, berbicara di depan publik,
  • 4. B.PROFESI SEORANG HUMAS  Seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi .  Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya
  • 5. C. PEKERJAAN SEORANG HUMAS  Pekerjaan seorang humas adalah tugas- tugas yang dilakukan oleh seorang humas dalam mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh fakta-fakta tentang runtutan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga mendapatkan simpati akan kejadian tersebut.  Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang petugas humas harus mampu untuk
  • 6. Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah :  Membuat kesan (image)  Pengetahuan dan pengertian  Menciptakan ketertarikan  Penerimaan  Simpati
  • 7. D. FUNGSI HUMAS  Menurut Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut : Memberikan penerangan kepada publik, Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya.
  • 8.  Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu: Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia Membuat analisis “trend” masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh. Mencegah konflik dan salah pengertian. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
  • 9. Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen. Memperbaiki hubungan industrial. Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi. Memasyarakatkan produk atau layanan. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal. Menciptakan jadi diri institusi. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun internasional Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.
  • 10. E. TUJUAN HUMAS  Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua golongan besar yaitu:  Komunikasi Internal (personil/anggota institusi) Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi. Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam masyarakat
  • 11. Komunikasi Eksternal (masyarakat) Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dan pendidikan khususnya.
  • 12. F. TUGAS HUMAS  Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevalusi kecenderungan perilaku public.  Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan public  Kepentingan organisasi/lembaga dapat jadi jauh berbeda denga kepentingan public dan sebaliknya, namun juga kepentingan ini sedikit berbeda bahkan dapat juga kepentingannya yang sama. Dalam kondisi yang manapun,  Tugas humas adalah mempertemukan kepentingan ini menjadi saling dimengerti, dipahami, dihormati, dan dilaksanakan.  Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga, khusunya yang berkaitan dengan public.  Tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan kedudukan dan wewenang humas yang tinggi dan luas. Karena tugas ini dapat berarti humas memiliki wewenang untuk
  • 13. 2.B. PENGERTIAN KEPROTOKOLAN A. KEPROTOKOLAN  Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang dilekatkan pada sebuah manuskrip atau naskah. Sejalan dengan perkembangan jaman, pengertiannya berkembang semakin luas tidak hanya sekedar halaman pertama dari suatu naskah, melainkan keselurahan naskah yang isinya terdiri dari catatan, dokumen persetujuan, perjanjian, dan lain- lain dalam lingkup secara nasional maupun internasional.  Perkembangan selanjutnya, protokol berarti kebiasan- kebiasan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan dan etiket diplomatik. Aturan-aturan protokoler ini menjadi acuan institusi pemerintahan dan berlaku secara universal.  Masalah protokoler ditujukan pada keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan dan pada hal-hal yang mengatur seluruh manusia yang terlibat dalam pelaksanaan suatu
  • 14.  Dalam Rapat Kerja Nasional-Rakernas Protokol tanggal 7-9 Maret 2004 di Jakarta disepakati keprotokolan adalah ”Norma-norma atau aturan- aturan atau kebiasaan yang dianut atau diyakini dalam kehidupan bernegara, berbangsa, pemerintah dan masyarakat.”  Keprotokolan di Indonesia diatur dalam Undang- undang nomor 8 tahun 1987, ialah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan atau masyarakat.  Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh
  • 15. SEJARAH PROTOKOL  Secara estimologis istilah protokol dalam bahasa Inggris protocol, bahasa Perancis protocole, bahasa Latin protocoll(um) dan bahasa Yunani protocollon. Dalam kamus Bahasa Inggris Oxford, YAITU :  “Protocol is the code of ceremonial forms or courtesies used in official dealings, as between heads of state or diplomats.”  “ Protokol adalah kode dari bentuk peraturan adat atau kehormatan mempergunakan di berhadapan pejabat,
  • 16. B. PERSYARATAN MENJADI KEPROTOKOLAN  Persyaratan Menjadi Protokoler.  Persyaratan untuk menjadi protokoler yaitu :  Mempunyai pengetahuan dan pengalaman luas terutama dalam hubungan antar manusia  Bermental kuat dan kepribadian tangguh  Terampil dan cekatan menguasai situasi  Mampu mengambil keputusan dengan cepat tetapi cermat  Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul  Sangat memahami perasaan orang lain
  • 17.  Sederhana dan sopan serta hormat pada setiap orang  Pandai membawa diri dan selalu mawas diri  Rendah hati tetapi tidak rendah diri  Penampilan menarik  Pandai berbusana sesuai dengan suasana  Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik  Memiliki pengetahuan tentang ketatausahaan dan unsur -unsur manajemen  Menguasai istilah-istilah baru dan bahasa asing  Adapun yang mengatur kegiatan protokol adalah pejabat protokol yang berkompenten dalam menyelenggarakan keprotokolan dan seseorang yang memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan
  • 18. C. JENIS-JENIS KEGIATAN PROTOKOL  Jenis-jenis kegiatan keprotokolan dapat meliputi:  Jenis Kegiatan yang bersifat umum dapat pula berlaku di tingkat Universitas/ Perguruan tinggi/ Kedinasan instansi, antara lain berbentuk :  Upacara pelantikan dan serah terima jabatan  Upacara penandatanganan naskah kerjasama  Upacara sumpah pegawai  Upacara peresmian/ pembukaan gedung baru  Peresmian pembukaan seminar, symposium, siskusi dan sebagainya  Jenis kegiatan yang bersifat Universitas/ Perguruan tinggi.  Upacara Dies Natalies  Upacara wisuda sarjana  Upacara pengukuhan guru besar
  • 19. D. AKTIVITAS PROTOKOL  Aktivitasnya terdiri atas 5 hal yaitu :  Tata ruang,  Tata ruang adalah pengatur ruang atau tempat yang akan dipergunakan sebagai tempat aktivitas. Ruang harus dipersiapkan sesuai dengan ketentuan, tergantung dari jenis aktivitas.  Perangkat keras, adalah berbagai macam perlengkapan yang diperlukan untuk maksud suatu kegiatan berupa meja, kursi/sofa, sound system/ public address, dekorasi, permadani, bendera, taman dan lain sebagainya  Perangkat lunak, antara lain personil yang terlibat dalam rangka pelaksanaan suatu kegiatan seperti,
  • 20.  Yang perlu diperhatikan :  Ruang harus sesuai dengan kebutuhan (jumlah kursi dan meja)  Papan nama petunjuk yang diperlukan  Tata suara yang memadai, disesuaikan dengan tata ruang dan tempat  Tata lampu yang mencukupi kebutuhan.  Penjelasan mengenai perangkat keras sudah disebutkan, namun masih perlu diingat mengenai :  1) Jumlah kursi, meja dan perlengkapan sound system, perlengkapan konsumsi  2) Perangkat lunak, terdiri dari personil yang bertugas sebagai pelaksana di lapangan, termasuk pemandu acara/pembawa acara, penerima tamu, konsumsi, keamanan dan sebagainya
  • 21.  Tata upacara,  Tata upacara adalah tata urutan kegiatan, yaitu bagaimana suatu acara harus disusun sesuai dengan jenis aktivitasnya. Untuk keperluan itu harus diperhatikan:  1) jenis kegiatan;  2) bahasa pengantar yang dipergunakan;  3) materi aktivitas.  Dalam tata upacara, supaya direncanakan siapa yang akan terlibat dalam kegiatan upacara, personil penyelenggara dan alat penunjang lain. Pengisi acara, misal dalam memberikan sambutan, diperhatikan jenjang jabatan mereka yang akan memberikan sambutan. Kesediaan mereka yang menyambut, jauh sebelumnya sudah dihubungi. Untuk kelancaran suatu “upacara” diperlukan seorang “stage manajer” yang
  • 22.  Tata Tempat,  Kata preseance berasal dari bahasa Perancis atau dalam bahasa Inggris precende yang artinya urutan. Maksudnya disini adalah urutan berdasarkan prioritas, atau siapa yang lebih dulu.  Secara keseluruhan, dapat diartikan preseance adalah ketentuan atau norma yang berlaku dalam hal tata duduk para pejabat, yang biasanya didasarkan atas kedudukan ketatanegaraan dari pejabat yang bersangkutan, kedudukan administratif/struktural dan kedudukan sosial. Tata urutan tempat duduk di Indonesia diatur dengan Keputusan Presiden nomor 265 tahun 1968.  Pihak-pihak yang berhak didahulukan dalam preseance:  Golongan Very Important Person (VIP), pihak yang didahulukan karena jabarannya atau kedudukannya.  Golongan Very Important Citizen (VIC), pihak yang
  • 23.  Pedoman Preseance:  Aturan dasar Preseance  Orang yang dianggap paling utama atau tertinggi, mempunyai urutan paling depan atau mendahului,  Jika orang-orang dalam posisi duduk atau berdiri berjajar, yang paling penting adalah mereka yang di sebelah kanan.  Aturan umum tata tempat  Jika duduknya menghadap meja, yang dianggap tempat pertama adalah menghadap pintu keluar. Yang duduk di dekat pintu dianggap paling terakhir.  Dalam pengaturan tempat suatu jajaran (dari sisi ke sisi), yaitu bila orang-orang tersebut berjajar pada garis yang sama, maka tempat sebelah kanan di luar atau tempat yang paling tengah adalah yang pertama tergantung situasi.
  • 24.  Urutan tempat duduk diatur menurut aturan sebagai berikut:  Yang didahulukan adalah tempat duduk yang paling tinggi  Berikutnya diatur secara berurutan berdasarkan letak tempat sebelah yang utama, sebelah kanan merupakan urutan nomor tiga, sebelah kiri urutan nomor tiga.  Arutan - urutan memasuki kendaraan  Tata urutan memasuki kenderaan, bagi undangan resmi atau kenegaraan memerlukan perhatian dan penanganan khusus bahkan perencanaan yang
  • 25. Tata Busana, Tata busana disini ialah pakaian yang harus yang dimaksud ialah pakaian yang harus dikenakan pada suatu aktivitas protokoler, baik oleh para pejabat undangan ataupun pelaksana kegiatan. Tata busana harus ditentukan atau dicantumkan pada surat
  • 26.  Tata Warkat.  Pengaturan mengenai undangan yang akan dikirim untuk suatu kegiatan. Hal yang perlu diperhatikan ialah:  Daftar nama tamu yang akan diundang hendaknya sudah disiapkan sesuai dengan jenis/keperluan kegiatan.  Jumlah undangan disesuaikan dengan kapasitas tempat, kepentingan serta tercapainya tujuan kegiatan sendiri.  Bentuk undangan sedapat mungkin dibakukan untuk setiap jenis kegiatan, baik mengenai format, isi dan sebagainya.  Menulis nama orang yang diundang hendaknya secara benar dan jelas baik mengenai nama, pangkat, jabatan dan alamatnya.  Dalam undangan perlu dijelaskan undangan diperuntukkan beserta istri/suami atau tidak. Tidak dibenarkan dalam undangan resmi disebutkan undangan
  • 27. Mencantumkan kode undangan pada sampul undangan untuk mempermudah penempatan duduknya. Mencantumkan ketentuan mengenai pakaian yang dikenakan. Menentukan batas waktu penerimaan tamu. Catatan dalam undangan agar memberitahukan kehadirannya atau ketidak hadirannya (RSVP yang merupakan singkatan: Respondez s’il vous plaiz) Undangan dikirim dalam waktu relatif
  • 28. E. Tata Cara Mengatur Kegiatan Protokol  Dalam mengatur kegiatan keprotokolan harus memiliki:  Tata cara, setiap kegiatan acara harus dilakukan secara tertib, khidmat serta setiap perbuatan atau tindakan yang dilakukan menurut aturan dan urutan yang telah dilakukan.  Tata krama, yaitu etiket dalam pemberian penghormatan  Aplikasi aturan-aturan, yaitu penerapan
  • 29. F. PERAN DAN FUNGSI PROTOKOLER  Peran dan fungsi protokoler turut menentukan keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi atau institusi. Disamping itu, protokol juga merupakan bagian yang melekat dari aktivitas perusahaan dan turut mewarnai budaya kerja, terutama bagi para petugas protokol yang sangat dekat perannya dalam mendukung tugas kepemimpinan, baik di tingkat lokal maupun nasional.  Diperlukan adanya keberadaan protokol dalam sebuah lembaga/ perusahaan adalah karena protokol ikut menentukan terciptanya suasana yang memperngaruhi keberhasilan suatu acara yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Selain itu dapat
  • 30. = SEBAGAI PENGIGAT HATI = SESUNGGUHNYA ALLAH BERFIRMAN : Artinya: “Kitab (al-Qur’ān) ini tidak ada keraguan padanya; Petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2: 2)