SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
SPEKTROMETER ATOM

   A. TUJUAN PERCOBAAN
      1. Mengkalibrasi Spektrometer Hilger dengan spectrum neon dan spectrum merkuri.
      2. Menentukan panjang gelombang dari berbagai spectrum emisi dari berbagai atom yang
          dimiliki gas dalam tabung lampu           (Neon dan Merkuri)serta menentukan transisi
          elektronya.

   B. ALAT DAN BAHAN
      1. Spectrometer Hilger
      2. Lampu tabung gas Neon dan Merkuri.
      3. Clamp Holder
      4. Kumparan Rumkorf
      5. Power Suplay
      6. Prisma
      7. Senter

   C. DASAR TEORI

              Setiap atom mempunyai konfigurasi elektron tertentu. Sebagai contoh atom sodium
      mempunyai 11 elektron, hal itu berarti kulit pertamanya n = 1 dan kulit keduanya n = 2 terisi
      penuh oleh elektron sementara kulit ketiga n = 3 baru terisi 1 elektron.
              Elektron – elektron stasioner dalam atom mempunyai tenaga tertentu yang secara
      lengkap dinyatakan dengan bilangan – bilangan kuantum, yakni :
              n = 1,2,3,.........   ( disebut sebagai bilangan kuantum utama )
              l   = 0,1,2,......(n-1) ( disebut sebagai bilangan kuantum orbital )
              ml = - l,(-l + 1),..... l-1, l (disebut bilangan kuantum magnetik orbital)
              ms = ± s


              Tenaga elektron –elektron dalam atom membentuk semacam aras – aras tenaga,
      disebut sebagai aras tenaga atom, yang untuk atom – atom dengan elektron tunggal. Menurut
      teori kuantum Bohr dinyatakan sebagai :



      Dengan :
                        R = 1, 097 x 107 m-1 disebut sebagai tetapan Rydberg

Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA
h = 6,625 x 10-34 J.s disebut sebagai tetapan Planck
                      c = 3 x 108 m/s sebagai kecepatan cahaya.
                      Z sebagai nomor atom
              Elektron –elektron dalam atom dapat berpindah dari aras tenaga (tingkatan energi) ke
      aras tenaga yang lain dengan mengikuti aturan seleksi yaitu :
                       l =± 1                 dan           = 0, ± 1 ...............................(2)
              Perpindahan elektron didalam atom dari satu aras tenaga ke aras tenaga yang lebih
      tinggi dapat terjadi dengan menyerap energi dari luar ( dapat berupa panas, tenaga kinetik,
      tenaga radiasi dll ). Sedangkan perpindahan elektron ke aras yang lebih rendah pada
      umumnya disertai dengan pancaran tenaga radiasi. Radiasi gelombang elektromagnetik yang
      dipancarkan oleh elektron yang berpindah dari aras tenaga ( yang memiliki bilangan kuantum
      utama n ) kearas tenaga dengan bilangan kuantum m < n mempunyai bilangan gelombang
      yang dapat dinyatakan dengan persamaan :



      Dimana :
                     λ = panjang gelombang radiasi
      Dengan adanya gelombang elektromagnetik yang dipancarkan karena transisi elektron –
      elektron dalam atomm muncullah spektrum sebagai pancaran / emisi dalam atom, yang dapat
      member informasi mengenai adanya kuantitasi dan aras – aras tenaga elektron dalam atom.
      Dalam hal spektrum pancaran atom terletak pada daerah cahaya tampak memudahkan
      dilakukan pengamatan dan pengukuran – pengukuran panjang gelombangnya. Panjang
      gelombang spektrum sebagai panjang gelombang atom dapat diukur dengan menggunakan
      Spektrometer Higler, yang sudah dilengkapi dengan skala panjang gelombang.
      Atau dapat juga menggunakan spektrometer yang baru dilengkapi dengan skala sudut dalam
      orde menit.
      Dengan menggunakan spektrum Mercuri, yang panjang gelombangnya sudah diketahui dari
      pustaka :
      λ merah     = 6907 Å           λ hijau 1 = 5460,6 Å      λ ungu = 4046,6 Å
      λ kuning 1= 5789,7Å            λ hijau 2 = 4916 Å
      λ kuning 2= 5769 Å             λ biru    = 4358,4 Å


      untuk atom – atom kompleks tetapan Rydberg telah memasukkan korelasi pada bilangan
      kuantum utama dalam rumus Bohr sehingga rumus (3) berubah menjadi :


Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA
Dimana a dan b adalah penyimpangan dari bilangan bulat n dan m, disebut cacat kuantum.


   D. JALANNYA PERCOBAAN
         1. Spectrometer diatur agar pada lensa mata gari silang Nampak jelas dengan cara
             mengarahkan teropong pada kolimator juga kearag lampu Merkuri atau lampu Neon
             (dalam suatu posisi lurus)
         2. Atur juga lensa okulernya agar benda yang diamati jelas kelihatan .
         3. Atur kolimator agar cahaya dari sumber tampak tajam dengan menyetel lebar celah
             pada kolimator setipis mungkin.
         4. Letakan prisma dimeja Spektrometer dengan posisi samping prisma yang bening
             terarah ketengah-tengah lensa objektif pada kolimator.
         5. Kemudian tarik kesamping teropong sambil diamati lensa terjadinya spectrum.
         6. Sambil mengamati lewat lensa pada teropong sambil diamati lewat lensa matanya
             terjadinya Spektrum yang teramati bergerak searah putaran prisma dan putar lagi
             sampai   arah   putar   spectrum    membalik.carilah     posisi   titik   balik   putaran
             spectrum.(sebagai sudut deviasi sudut minimum spectrum).
         7. Dengan meletakan garis silang dalam lensa mata pada posisi tiap garis spectrum
             warna maka ukur berapa sudut yang dibentuk tiap garis warna spectrum tersebut.
         8. Ganti lampu merkuri dengan lampu gas Neon kemudian lakukan langkah 4 – 7.
         9. Setiap pengukuran sudut deviasi.




Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA
E. HASIL PENGAMATAN
    Untuk Gas Neon (He)
      Sudut Pelurus spectrometer
      Kanan               ;
      Kiri                :
      Percobaan 1
         SPEKTRUM
                                    SUDUT KANAN   SUDUT KIRI
              GARIS
              Merah                   21808’       3805’
              Jingga                  218019’      38023’
              Kuning                  217024’      38020’
              Hijau                   21705’       38022’

      Percobaan 2
         SPEKTRUM
                                    SUDUT KANAN   SUDUT KIRI
              GARIS
              Merah                   217014’      37013’
              Jingga                  217,5016’    37028’
              Kuning                  21703’       36,5015’
              Hijau                   21605’       36023’




    Untuk gas Merkuri (Hg)
      Sudut pelurus spectrometer:
      Kanan           : 191o30’ =
      Kiri            :


      Percobaan 1

         SPEKTRUM
                                    SUDUT KANAN   SUDUT KIRI
              GARIS
              Jingga                  13906’       319023’



Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA
Hijau                139,5022’    319013’
           Biru                 14108’       321026’
           Ungu                 14200’       322015’



      Percobaan 2

         SPEKTRUM
                              SUDUT KANAN   SUDUT KIRI
           GARIS
           Jingga               139024’      319013’
           Hijau                139017’      31907’
           Biru                 141011’      32101’
           Ungu                 14209’       32205’




Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA
F. PENGOLAHAN DATA
    Menentukan sudut deviasi minimum (δm) gas Neon
     (Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi kiri)
     NIlai Kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spektrometer
     Percobaan 1(Sudut awal)
     Merah       : 860 6’- 3805’   = 4801’ = 48,0170
      Jingga      : 860 6’- 38023’      = 47,
      Kuning      : 860 6’- 38020’      = 47,80
      Hijau       : 860 6’- 38022’= 47,740


      Percobaan2 (Sudut balikkan)
      Merah       : 860 6’- 37013’      = 48,
      Jingga      : 860 6’- 37028’      = 48,
      Kuning      : 860 6’- 36,5015’= 49,350
      Hijau       : 860 6’- 36023’      = 49,720


      Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal
      Merah          : 48,     - 48,0170          = 0,8630
      Jingga         : 48,     - 47,              = 0,920
      Kuning : 49,350 - 47,80 = 1,550
      Hijau          : 49,720 - 47,740 = 1,980


      (Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi
      kanan)
      NIlai Kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spektrometer
      Percobaan 1(Sudut awal)
      Merah       : 2670 - 21808’    = 4908’ = 49,130
      Jingga      : 2670 - 218019’      = 49019’=
      Kuning      : 2670 - 217024’      = 50024’= 50,40
      Hijau       : 2670 - 21705’       = 5005’ = 50,0830


      Percobaan2 (Sudut balikkan)
      Merah       : 2670 - 217014’                 = 50014’     = 50,230
      Jingga      : 2670- 217,5016’                = 49,5016’   = 49,760
      Kuning      : 2670- 21703’                   = 5003’      = 50,050
      Hijau       : 2670- 21605’                   = 5105’      = 51,0830

Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA
Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal
      Merah           : 50,230 - 49,130       = 1,10
      Jingga          : 49,760-               = 0,440
      Kuning          : 50,050- 50,40         = -0,350
      Hijau           : 51,0830- 50,0830      = 10


      Rata-rata sudut deviasi (δm) gas Neon
      Merah       :

      Jingga      :

      Kuning      :

      Hijau       :               =


    Menentukan sudut deviasi minimum (δm) gas merkuri (Hg)
      (Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi kiri)
      Nilai kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spectrometer
      Percobaan 1 (sudut awal)
      Jingga      : 270022’ - 319023’           = -49,010
      Hijau       : 270022’- 319013’            = -48,850
      Biru        : 270022’- 321026’ = -51,070
      Ungu        : 270022’- 322015’ = -51,890


      Percobaan 2 (sudut balikkan)
      Jingga      : 270022’- 319013’ = -48,8560
      Hijau       : 270022’- 31907’ = -48,750
      Biru        : 270022’- 32101’ = -50,650
      Ungu        : 270022’- 32205’ = -51,7230


      Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal
      Jingga          : -48,8560– (-49,010)   = 0,1540
      Hijau           : -48,750 – (-48,850)   = 0,10
      Biru            : -50,650 – (-51,070)   = 0,420
      Ungu            : -51,7230 – (-51,890)= 0,1670

Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA
(Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi
      kanan)
      Nilai kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spectrometer
      Percobaan 1 (sudut awal)
      Jingga         : 191030’ - 13906’             = 52024’ =52,40
      Hijau          : 191030’- 139,5022’           = 51,508’ =51,630
      Biru           : 191030’- 14108’              = 50022’ =50,360
      Ungu           : 191030’- 14200’              = 49030’ =49,50


      Percobaan 2 (sudut balikkan)
      Jingga         : 191030’- 139024’ = 5206’ =            52,10
      Hijau          : 191030’- 139017’ = 52013’ = 52,210
      Biru           : 191030’- 141011’ = 50019’ =50,310
      Ungu           : 191030’- 14209’             = 49011’ = 49,180


      Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal
      Jingga             : 52,   – 52,40 = -0,30
      Hijau              : 52,    - 51,            = 0,580
      Biru               : 50,   - 50,             = -0.050
      Ungu               : 49,   - 49              = -0,320


      Untuk          Rata-rata           sudut      deviasi          (δm)   gas   Hg   (Merkuri)

      (                                      )

      Jingga         :

      Kuning         :


     Biru            :


      Ungu       :




Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA
Setelah diperoleh deviasi minimum dari tiap garis spektrum maka akan di peroleh tujuan percobaan yaitu
untuk mengkalibrasi spektrometer hilger dengan spektrum atom, dilakukan dengan memasukkan data deviasi
minimum dan panjang gelombang dengan menggunakan gas Mercuri (terdapat pada tabel) untuk menentukan
panjang gelombang dari berbagai spektrum didalam tabung lampu Neon.
           Dengan menggunakan spektrum Mercuri, yang panjang gelombangnya sudah diketahui dari pustaka :
           λ jingga       = 578,7 Å                      λ ungu = 4046,6 Å
           λ hijau        = 5460,6Å                      λ biru= 4358,4 Å


           Dengan menggunakan kertas milimeter blok. Data deviasi minimum dan panjang gelombang spektrum
mercuri dimasukkan ke koordinat Cartesian (ordinat dan absis). Pada sumbu x ( panjang gelombang ), sumbu
y ( sudut deviasi minimum).
Pada pengolahan data ini menggunakan data deviasi minimum yang dirata – ratakan dari hasil pengukuran
deviasi pada nonius kiri dan kanan. Pada kertas millimeter blog menggunakan perbandingan skala 1:80.


                      Deviasi minimum dan panjang
                      gelombang spektrum mercuri
    0.4
   0.35
    0.3
   0.25
    0.2                                                                        X=panjang
   0.15                                                                        gelombang
    0.1                                                                        (Amstrong)
   0.05
      0
  -0.05          5789.7        5460.6        4358.4         4046.6
    -0.1

Setelah diperoleh grafik panjang gelombang spektrum Merkuri dam deviasi minimum, kemudian masukkan
deviasi minimum masing – masing warna spektrum Neon pada bidang koordinat diatas, tarik garis dari titik
tersebut sampai berpotongan dengan kurva panjang gelombang spektrum Mercuri, selanjutnya dari
perpotongan tersebut tarik garis searah sumbu y, plotkan titik tersebut pada sumbu x. Itulah panjang
gelombang spektrum Neon untuk masing – masing garis spektrum.




Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA
Deviasi minimum dan panjang
                 gelombang spektrum Neon
    0.4
   0.35
    0.3
   0.25                                                                        X=panjang
    0.2                                                                        gelombang
                                                                               (Amstrong)
   0.15
                                                                               X=panjang
    0.1
                                                                               gelombang
   0.05                                                                        (Amstrong)
         0
  -0.05            4600            4310        4140           4200
   -0.1

Grafik
         Dari hasil hasil kalibrasi tersebut diperoleh Panjang Gelombang Spektrum Neon yaitu:
             λ Merah =      4600 Å
             λ jingga =     4310     Å     λ hijau = 4200 Å
             λ kuning =     4140 Å


    G. Kesimpulan

             Dari pengamatan yang diperoleh dapat ditentukan panjang gelombang spektrum Merkuri dan Neon.
Pengolahan data dilakukan dengan mengkalibrasi spektrometer atom yang digunakan dengan spektrum
Mercuri seperti yang ada pada tabel. Dari pengamatan dengan menggunakan gas mercuri diperoleh 4
spektrum warna dengan panjang gelombang terbesar pada spectrum hijau dan panjang gelombang terkecilnya
spectrum jingga. Sedangkan saat menggunakan gas neon, spectrum warna yang terbentuk ada sekitar 4 garis
spectrum dengan beberapa garis spectrum warna berbeda dan dengan panjang gelombang terbesarnya pada
spectrum garis warna merah dan panjang gelombang terkecil pada spectrum warna kuning.




Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA
LAPORAN PRAKTIKUM
                              LABORATORIUM FISIKA 1


                          “SPEKTROMETER ATOM”




                                      oleh
                                  KELOMPOK V
                                     KELAS B
                                   SEMESTER V




Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
           FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
                              JURUSAN FISIKA
                                   2011




Rahmawati Theofani Diamanti
PGSBI class, Fisika, UNIMA

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gammaLaporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gammaMukhsinah PuDasya
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertzFakhrun Nisa
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Ida Farida Ch
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordNurochmah Nurdin
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Erva Eriezt
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Kesetimbangan radioaktif riska
Kesetimbangan radioaktif riskaKesetimbangan radioaktif riska
Kesetimbangan radioaktif riskariska fatimah
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiDwi Karyani
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanMutiara_Khairunnisa
 
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Nurfaizatul Jannah
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika intiErnhy Hijoe
 

What's hot (20)

Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gammaLaporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Interaksi foton
Interaksi fotonInteraksi foton
Interaksi foton
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor
 
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan RadioaktifPeluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
Sifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglieSifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglie
 
Laporan Praktikum Rutherford
Laporan Praktikum Rutherford Laporan Praktikum Rutherford
Laporan Praktikum Rutherford
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Kesetimbangan radioaktif riska
Kesetimbangan radioaktif riskaKesetimbangan radioaktif riska
Kesetimbangan radioaktif riska
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
 
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Efek zeeman
Efek zeemanEfek zeeman
Efek zeeman
 
Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika inti
 

Similar to Laporan spektrometer atom

Laporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atomLaporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atomFani Diamanti
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriAris Widodo
 
Laporan praktikum spektrometer atom belum revisi
Laporan praktikum   spektrometer atom belum  revisiLaporan praktikum   spektrometer atom belum  revisi
Laporan praktikum spektrometer atom belum revisiUnima
 
Laporan konstanta rydberg
Laporan konstanta rydbergLaporan konstanta rydberg
Laporan konstanta rydbergFani Diamanti
 
Contoh ppt spektrometer
Contoh ppt spektrometerContoh ppt spektrometer
Contoh ppt spektrometerSajowFerlan
 
PPT spektrometer
PPT spektrometerPPT spektrometer
PPT spektrometerAris Widodo
 
Analisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongAnalisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongEva Musifa
 
Eksperimen v serapan sinar radioaktif
Eksperimen v   serapan sinar radioaktifEksperimen v   serapan sinar radioaktif
Eksperimen v serapan sinar radioaktifAkbar Muhammad
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-pptmuhammad Mukri
 
09_Spektroskopi NMR & Elusidasi Struktur.pdf
09_Spektroskopi NMR & Elusidasi Struktur.pdf09_Spektroskopi NMR & Elusidasi Struktur.pdf
09_Spektroskopi NMR & Elusidasi Struktur.pdfdedenindradinata
 
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxGelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxHarizaldo1
 

Similar to Laporan spektrometer atom (20)

Laporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atomLaporan spektrometer atom
Laporan spektrometer atom
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometri
 
Laporan praktikum spektrometer atom belum revisi
Laporan praktikum   spektrometer atom belum  revisiLaporan praktikum   spektrometer atom belum  revisi
Laporan praktikum spektrometer atom belum revisi
 
Laporan konstanta rydberg
Laporan konstanta rydbergLaporan konstanta rydberg
Laporan konstanta rydberg
 
Contoh ppt spektrometer
Contoh ppt spektrometerContoh ppt spektrometer
Contoh ppt spektrometer
 
PPT spektrometer
PPT spektrometerPPT spektrometer
PPT spektrometer
 
astronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintangastronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintang
 
10 glosarium dp_index
10 glosarium dp_index10 glosarium dp_index
10 glosarium dp_index
 
Analisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongAnalisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ong
 
Eksperimen v serapan sinar radioaktif
Eksperimen v   serapan sinar radioaktifEksperimen v   serapan sinar radioaktif
Eksperimen v serapan sinar radioaktif
 
O1 cincin newton
O1 cincin newtonO1 cincin newton
O1 cincin newton
 
FISIKA_INTI-2.pptx
FISIKA_INTI-2.pptxFISIKA_INTI-2.pptx
FISIKA_INTI-2.pptx
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
 
Polarimeter
PolarimeterPolarimeter
Polarimeter
 
PPT 1.pdf
PPT 1.pdfPPT 1.pdf
PPT 1.pdf
 
Materi_9_Spectrofotometri.pptx
Materi_9_Spectrofotometri.pptxMateri_9_Spectrofotometri.pptx
Materi_9_Spectrofotometri.pptx
 
09_Spektroskopi NMR & Elusidasi Struktur.pdf
09_Spektroskopi NMR & Elusidasi Struktur.pdf09_Spektroskopi NMR & Elusidasi Struktur.pdf
09_Spektroskopi NMR & Elusidasi Struktur.pdf
 
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxGelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
 
O3 difraksi
O3 difraksiO3 difraksi
O3 difraksi
 

More from Fani Diamanti

Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012
Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012
Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012Fani Diamanti
 
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo VoltaicPemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo VoltaicFani Diamanti
 
Measuring instrument task
Measuring instrument taskMeasuring instrument task
Measuring instrument taskFani Diamanti
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner waganiaFani Diamanti
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungusFani Diamanti
 
Laporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekanLaporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekanFani Diamanti
 
Laporan osilasi harmonik
Laporan osilasi harmonikLaporan osilasi harmonik
Laporan osilasi harmonikFani Diamanti
 
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)Fani Diamanti
 
Light dependent resistor
Light dependent resistorLight dependent resistor
Light dependent resistorFani Diamanti
 
Contextual Teaching and Learning
Contextual Teaching and LearningContextual Teaching and Learning
Contextual Teaching and LearningFani Diamanti
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuFani Diamanti
 
Sumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaSumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaFani Diamanti
 
Black body radiation
Black body radiationBlack body radiation
Black body radiationFani Diamanti
 
Anak didik sebagai komponen pendidikan
Anak didik sebagai komponen pendidikanAnak didik sebagai komponen pendidikan
Anak didik sebagai komponen pendidikanFani Diamanti
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanFani Diamanti
 
Perkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapPerkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapFani Diamanti
 
Percobaan geiger muller
Percobaan geiger mullerPercobaan geiger muller
Percobaan geiger mullerFani Diamanti
 

More from Fani Diamanti (20)

Geometric optics
Geometric optics Geometric optics
Geometric optics
 
Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012
Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012
Presentasi Makalah Open Ended OSN Pertamina 2012
 
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo VoltaicPemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic
 
Measuring instrument task
Measuring instrument taskMeasuring instrument task
Measuring instrument task
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
 
Laporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekanLaporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekan
 
Laporan osilasi harmonik
Laporan osilasi harmonikLaporan osilasi harmonik
Laporan osilasi harmonik
 
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
 
Light dependent resistor
Light dependent resistorLight dependent resistor
Light dependent resistor
 
Contextual Teaching and Learning
Contextual Teaching and LearningContextual Teaching and Learning
Contextual Teaching and Learning
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktu
 
Sumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaSumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhingga
 
Black body radiation
Black body radiationBlack body radiation
Black body radiation
 
Long life education
Long life educationLong life education
Long life education
 
Anak didik sebagai komponen pendidikan
Anak didik sebagai komponen pendidikanAnak didik sebagai komponen pendidikan
Anak didik sebagai komponen pendidikan
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
Perkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapPerkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikap
 
Percobaan geiger muller
Percobaan geiger mullerPercobaan geiger muller
Percobaan geiger muller
 
Konstanta rydberg
Konstanta rydbergKonstanta rydberg
Konstanta rydberg
 

Laporan spektrometer atom

  • 1. SPEKTROMETER ATOM A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengkalibrasi Spektrometer Hilger dengan spectrum neon dan spectrum merkuri. 2. Menentukan panjang gelombang dari berbagai spectrum emisi dari berbagai atom yang dimiliki gas dalam tabung lampu (Neon dan Merkuri)serta menentukan transisi elektronya. B. ALAT DAN BAHAN 1. Spectrometer Hilger 2. Lampu tabung gas Neon dan Merkuri. 3. Clamp Holder 4. Kumparan Rumkorf 5. Power Suplay 6. Prisma 7. Senter C. DASAR TEORI Setiap atom mempunyai konfigurasi elektron tertentu. Sebagai contoh atom sodium mempunyai 11 elektron, hal itu berarti kulit pertamanya n = 1 dan kulit keduanya n = 2 terisi penuh oleh elektron sementara kulit ketiga n = 3 baru terisi 1 elektron. Elektron – elektron stasioner dalam atom mempunyai tenaga tertentu yang secara lengkap dinyatakan dengan bilangan – bilangan kuantum, yakni : n = 1,2,3,......... ( disebut sebagai bilangan kuantum utama ) l = 0,1,2,......(n-1) ( disebut sebagai bilangan kuantum orbital ) ml = - l,(-l + 1),..... l-1, l (disebut bilangan kuantum magnetik orbital) ms = ± s Tenaga elektron –elektron dalam atom membentuk semacam aras – aras tenaga, disebut sebagai aras tenaga atom, yang untuk atom – atom dengan elektron tunggal. Menurut teori kuantum Bohr dinyatakan sebagai : Dengan : R = 1, 097 x 107 m-1 disebut sebagai tetapan Rydberg Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
  • 2. h = 6,625 x 10-34 J.s disebut sebagai tetapan Planck c = 3 x 108 m/s sebagai kecepatan cahaya. Z sebagai nomor atom Elektron –elektron dalam atom dapat berpindah dari aras tenaga (tingkatan energi) ke aras tenaga yang lain dengan mengikuti aturan seleksi yaitu : l =± 1 dan = 0, ± 1 ...............................(2) Perpindahan elektron didalam atom dari satu aras tenaga ke aras tenaga yang lebih tinggi dapat terjadi dengan menyerap energi dari luar ( dapat berupa panas, tenaga kinetik, tenaga radiasi dll ). Sedangkan perpindahan elektron ke aras yang lebih rendah pada umumnya disertai dengan pancaran tenaga radiasi. Radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh elektron yang berpindah dari aras tenaga ( yang memiliki bilangan kuantum utama n ) kearas tenaga dengan bilangan kuantum m < n mempunyai bilangan gelombang yang dapat dinyatakan dengan persamaan : Dimana : λ = panjang gelombang radiasi Dengan adanya gelombang elektromagnetik yang dipancarkan karena transisi elektron – elektron dalam atomm muncullah spektrum sebagai pancaran / emisi dalam atom, yang dapat member informasi mengenai adanya kuantitasi dan aras – aras tenaga elektron dalam atom. Dalam hal spektrum pancaran atom terletak pada daerah cahaya tampak memudahkan dilakukan pengamatan dan pengukuran – pengukuran panjang gelombangnya. Panjang gelombang spektrum sebagai panjang gelombang atom dapat diukur dengan menggunakan Spektrometer Higler, yang sudah dilengkapi dengan skala panjang gelombang. Atau dapat juga menggunakan spektrometer yang baru dilengkapi dengan skala sudut dalam orde menit. Dengan menggunakan spektrum Mercuri, yang panjang gelombangnya sudah diketahui dari pustaka : λ merah = 6907 Å λ hijau 1 = 5460,6 Å λ ungu = 4046,6 Å λ kuning 1= 5789,7Å λ hijau 2 = 4916 Å λ kuning 2= 5769 Å λ biru = 4358,4 Å untuk atom – atom kompleks tetapan Rydberg telah memasukkan korelasi pada bilangan kuantum utama dalam rumus Bohr sehingga rumus (3) berubah menjadi : Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
  • 3. Dimana a dan b adalah penyimpangan dari bilangan bulat n dan m, disebut cacat kuantum. D. JALANNYA PERCOBAAN 1. Spectrometer diatur agar pada lensa mata gari silang Nampak jelas dengan cara mengarahkan teropong pada kolimator juga kearag lampu Merkuri atau lampu Neon (dalam suatu posisi lurus) 2. Atur juga lensa okulernya agar benda yang diamati jelas kelihatan . 3. Atur kolimator agar cahaya dari sumber tampak tajam dengan menyetel lebar celah pada kolimator setipis mungkin. 4. Letakan prisma dimeja Spektrometer dengan posisi samping prisma yang bening terarah ketengah-tengah lensa objektif pada kolimator. 5. Kemudian tarik kesamping teropong sambil diamati lensa terjadinya spectrum. 6. Sambil mengamati lewat lensa pada teropong sambil diamati lewat lensa matanya terjadinya Spektrum yang teramati bergerak searah putaran prisma dan putar lagi sampai arah putar spectrum membalik.carilah posisi titik balik putaran spectrum.(sebagai sudut deviasi sudut minimum spectrum). 7. Dengan meletakan garis silang dalam lensa mata pada posisi tiap garis spectrum warna maka ukur berapa sudut yang dibentuk tiap garis warna spectrum tersebut. 8. Ganti lampu merkuri dengan lampu gas Neon kemudian lakukan langkah 4 – 7. 9. Setiap pengukuran sudut deviasi. Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
  • 4. E. HASIL PENGAMATAN  Untuk Gas Neon (He) Sudut Pelurus spectrometer Kanan ; Kiri : Percobaan 1 SPEKTRUM SUDUT KANAN SUDUT KIRI GARIS Merah 21808’ 3805’ Jingga 218019’ 38023’ Kuning 217024’ 38020’ Hijau 21705’ 38022’ Percobaan 2 SPEKTRUM SUDUT KANAN SUDUT KIRI GARIS Merah 217014’ 37013’ Jingga 217,5016’ 37028’ Kuning 21703’ 36,5015’ Hijau 21605’ 36023’  Untuk gas Merkuri (Hg) Sudut pelurus spectrometer: Kanan : 191o30’ = Kiri : Percobaan 1 SPEKTRUM SUDUT KANAN SUDUT KIRI GARIS Jingga 13906’ 319023’ Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
  • 5. Hijau 139,5022’ 319013’ Biru 14108’ 321026’ Ungu 14200’ 322015’ Percobaan 2 SPEKTRUM SUDUT KANAN SUDUT KIRI GARIS Jingga 139024’ 319013’ Hijau 139017’ 31907’ Biru 141011’ 32101’ Ungu 14209’ 32205’ Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
  • 6. F. PENGOLAHAN DATA  Menentukan sudut deviasi minimum (δm) gas Neon (Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi kiri) NIlai Kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spektrometer Percobaan 1(Sudut awal) Merah : 860 6’- 3805’ = 4801’ = 48,0170 Jingga : 860 6’- 38023’ = 47, Kuning : 860 6’- 38020’ = 47,80 Hijau : 860 6’- 38022’= 47,740 Percobaan2 (Sudut balikkan) Merah : 860 6’- 37013’ = 48, Jingga : 860 6’- 37028’ = 48, Kuning : 860 6’- 36,5015’= 49,350 Hijau : 860 6’- 36023’ = 49,720 Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal Merah : 48, - 48,0170 = 0,8630 Jingga : 48, - 47, = 0,920 Kuning : 49,350 - 47,80 = 1,550 Hijau : 49,720 - 47,740 = 1,980 (Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi kanan) NIlai Kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spektrometer Percobaan 1(Sudut awal) Merah : 2670 - 21808’ = 4908’ = 49,130 Jingga : 2670 - 218019’ = 49019’= Kuning : 2670 - 217024’ = 50024’= 50,40 Hijau : 2670 - 21705’ = 5005’ = 50,0830 Percobaan2 (Sudut balikkan) Merah : 2670 - 217014’ = 50014’ = 50,230 Jingga : 2670- 217,5016’ = 49,5016’ = 49,760 Kuning : 2670- 21703’ = 5003’ = 50,050 Hijau : 2670- 21605’ = 5105’ = 51,0830 Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
  • 7. Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal Merah : 50,230 - 49,130 = 1,10 Jingga : 49,760- = 0,440 Kuning : 50,050- 50,40 = -0,350 Hijau : 51,0830- 50,0830 = 10 Rata-rata sudut deviasi (δm) gas Neon Merah : Jingga : Kuning : Hijau : =  Menentukan sudut deviasi minimum (δm) gas merkuri (Hg) (Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi kiri) Nilai kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spectrometer Percobaan 1 (sudut awal) Jingga : 270022’ - 319023’ = -49,010 Hijau : 270022’- 319013’ = -48,850 Biru : 270022’- 321026’ = -51,070 Ungu : 270022’- 322015’ = -51,890 Percobaan 2 (sudut balikkan) Jingga : 270022’- 319013’ = -48,8560 Hijau : 270022’- 31907’ = -48,750 Biru : 270022’- 32101’ = -50,650 Ungu : 270022’- 32205’ = -51,7230 Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal Jingga : -48,8560– (-49,010) = 0,1540 Hijau : -48,750 – (-48,850) = 0,10 Biru : -50,650 – (-51,070) = 0,420 Ungu : -51,7230 – (-51,890)= 0,1670 Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
  • 8. (Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi kanan) Nilai kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spectrometer Percobaan 1 (sudut awal) Jingga : 191030’ - 13906’ = 52024’ =52,40 Hijau : 191030’- 139,5022’ = 51,508’ =51,630 Biru : 191030’- 14108’ = 50022’ =50,360 Ungu : 191030’- 14200’ = 49030’ =49,50 Percobaan 2 (sudut balikkan) Jingga : 191030’- 139024’ = 5206’ = 52,10 Hijau : 191030’- 139017’ = 52013’ = 52,210 Biru : 191030’- 141011’ = 50019’ =50,310 Ungu : 191030’- 14209’ = 49011’ = 49,180 Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal Jingga : 52, – 52,40 = -0,30 Hijau : 52, - 51, = 0,580 Biru : 50, - 50, = -0.050 Ungu : 49, - 49 = -0,320 Untuk Rata-rata sudut deviasi (δm) gas Hg (Merkuri) ( ) Jingga : Kuning : Biru : Ungu : Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
  • 9. Setelah diperoleh deviasi minimum dari tiap garis spektrum maka akan di peroleh tujuan percobaan yaitu untuk mengkalibrasi spektrometer hilger dengan spektrum atom, dilakukan dengan memasukkan data deviasi minimum dan panjang gelombang dengan menggunakan gas Mercuri (terdapat pada tabel) untuk menentukan panjang gelombang dari berbagai spektrum didalam tabung lampu Neon. Dengan menggunakan spektrum Mercuri, yang panjang gelombangnya sudah diketahui dari pustaka : λ jingga = 578,7 Å λ ungu = 4046,6 Å λ hijau = 5460,6Å λ biru= 4358,4 Å Dengan menggunakan kertas milimeter blok. Data deviasi minimum dan panjang gelombang spektrum mercuri dimasukkan ke koordinat Cartesian (ordinat dan absis). Pada sumbu x ( panjang gelombang ), sumbu y ( sudut deviasi minimum). Pada pengolahan data ini menggunakan data deviasi minimum yang dirata – ratakan dari hasil pengukuran deviasi pada nonius kiri dan kanan. Pada kertas millimeter blog menggunakan perbandingan skala 1:80. Deviasi minimum dan panjang gelombang spektrum mercuri 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 X=panjang 0.15 gelombang 0.1 (Amstrong) 0.05 0 -0.05 5789.7 5460.6 4358.4 4046.6 -0.1 Setelah diperoleh grafik panjang gelombang spektrum Merkuri dam deviasi minimum, kemudian masukkan deviasi minimum masing – masing warna spektrum Neon pada bidang koordinat diatas, tarik garis dari titik tersebut sampai berpotongan dengan kurva panjang gelombang spektrum Mercuri, selanjutnya dari perpotongan tersebut tarik garis searah sumbu y, plotkan titik tersebut pada sumbu x. Itulah panjang gelombang spektrum Neon untuk masing – masing garis spektrum. Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
  • 10. Deviasi minimum dan panjang gelombang spektrum Neon 0.4 0.35 0.3 0.25 X=panjang 0.2 gelombang (Amstrong) 0.15 X=panjang 0.1 gelombang 0.05 (Amstrong) 0 -0.05 4600 4310 4140 4200 -0.1 Grafik Dari hasil hasil kalibrasi tersebut diperoleh Panjang Gelombang Spektrum Neon yaitu: λ Merah = 4600 Å λ jingga = 4310 Å λ hijau = 4200 Å λ kuning = 4140 Å G. Kesimpulan Dari pengamatan yang diperoleh dapat ditentukan panjang gelombang spektrum Merkuri dan Neon. Pengolahan data dilakukan dengan mengkalibrasi spektrometer atom yang digunakan dengan spektrum Mercuri seperti yang ada pada tabel. Dari pengamatan dengan menggunakan gas mercuri diperoleh 4 spektrum warna dengan panjang gelombang terbesar pada spectrum hijau dan panjang gelombang terkecilnya spectrum jingga. Sedangkan saat menggunakan gas neon, spectrum warna yang terbentuk ada sekitar 4 garis spectrum dengan beberapa garis spectrum warna berbeda dan dengan panjang gelombang terbesarnya pada spectrum garis warna merah dan panjang gelombang terkecil pada spectrum warna kuning. Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
  • 11. LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM FISIKA 1 “SPEKTROMETER ATOM” oleh KELOMPOK V KELAS B SEMESTER V Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
  • 12. UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA 2011 Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA