SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II
SERAPAN SINAR RADIOAKTIF
Oleh
Kelompok A4
Ristiar Riwasa (F1B1 11 092)
Mardiana Napirah (F1B1 12 002)
Gusti Eric Sandra (F1B1 12 003)
Yuliana (F1B1 12 004)
PROGRAM STUDI FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
EKSPERIMEN V
SERAPAN SINAR RADIOAKTIF
A. Tujuan
Tujuan dari percobaan Serapan Sinar Radioaktif adalah sebagai
berikut.
1. Menjelaskan prinsip kerja Geiger Muller Counter (GM).
2. Menentukan daerah Plateau Geiger Muller.
3. Menentukan konstanta serapan sinar radioaktif suatu bahan.
B. Dasar Teori
Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah
inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi).
Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah
nukleus anak. Ini adalah sebuah proses "acak" (random) sehingga sulit untuk
memprediksi peluruhan sebuah atom.
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif
adalah becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah
kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai
aktivitas 1 Bq. Karena biasanya sebuah sampel material radioaktif
mengandung banyak atom,1 becquerel akan tampak sebagai tingkat aktivitas
yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels
(Anonim, 2014).
Unsur radiaoaktif alam dan buatan menunjukkan aktivitas radiasi yang
sama dengan memancarkan tiga jenis sinar yaitu sinar-α, sinar-ß, dan sinar-γ.
1. Sinar/Partikel Alfa (α)
a. Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif.
b. Terdiri dari 2 proton dan 2 neutron. Dengan daya tembus yang
rendah, kita dapat menahannya hanya dengan selembar kertas.
c. Karena mempunyai muatan relatif besar, maka dapat mengionisasi
secara kuat atom-atom yang dilewatinya.
d. Mempunyai muatan 2+ dan massa 4 sma.
e. Relatif lambat dan berat.
2. Sinar/Partikel Beta (β)
a. Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif.
b. Mempunyai muatan –1 dan massa sekitar 1/2000 massa
proton. Dengan demikian partikel ini sama dengan elektron.
c. Relatif cepat dan ringan.
d. Mempunyai daya tembus menengah, dapat dihentikan dengan
lembaran aluminium atau plastik.
e. Dapat mengionisasi atom-atom yang dilewatinya, tetapi tidak sekuat
daya ionisasi partikel alfa.
3. Sinar Gamma (γ)
a. Sinar gamma adalah suatu gelombang EM bukan partikel. Dengan
demikian tidak mempunyai muatan maupun massa.
b. Mempunyai daya tembus yang sangat besar, diperlukan lembaran
tipis timbal untuk menguranginya.
c. Tidak mengionisasi atom-atom yang dilewatinya secara langsung,
meskipun dapat menyebabkan atom memancarkan partikel lain yang
selanjutnya dapat menyebabkan ionisasi.
(Novandi, 2008).
Salah satu sifat menguntungkan dari sinar radioaktif adalah daya
tembusnya yang tinggi. Kekuatan tembus sinar-sinar radioaktif ini
dipengaruhi oleh daya ionisasinya. Daya ionisasi adalah kemampuan sinar
radioaktif menarik elektron dari atom-atom yang dilewatinya. Partikel α
mempunyai daya ionisasi yang kuat karena muatannya positif. Ia lebih mudah
menarik elektron bebas dari atom-atom. Partikel ß memiliki daya ionisasi
yang kurang kuat dan partikel γ memiliki daya ionisai paling lemah. Untuk
mengionisasi atom sinar radioaktif akan menggunakan energi yang
dimilikinya, sehingga semakin kuat daya ionisasinya semakin banyak
energinya yang hilang. Hal ini tentu saja berpengaruh pada daya tembusnya.
Sinar γ memiliki daya tembus paling kuat , kemudian sinar ß dan yang paling
lemah adalah sinar α. Di udara terbuka sinar α akan kehilangan banyak energi
karena mengionisasi molekul-molekul udara sehingga hanya memiliki
jangkauan beberapa centimeter saja (Anonim, 2012).
Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger-Müller adalah
sebuah alat pengukur radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk
mendeteksi radiasi alpha dan beta. Sensornya adalah sebuah tabung Geiger-
Müller, sebuah tabung yang diisi oleh gas yang akan bersifat konduktor
ketika partikel atau foton radiasi menyebabkan gas (umumnya Argon)
menjadi konduktif. Alat tersebut akan membesarkan sinyal dan menampilkan
pada indikatornya yang bisa berupa jarum penunjuk, lampu atau bunyi klik
dimana satu bunyi menandakan satu partikel. Pada kondisi tertentu, pencacah
Geiger dapat digunakan untuk mendeteksi radiasi gamma, walaupun tingkat
reliabilitasnya kurang. Pencacah geiger tidak bisa digunakan untuk
mendeteksi neutron (Anonim, 2013).
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen Serapan Sinar
Radioaktif dapat dilihat pada tabel berikut.
No. Alat dan Bahan Fungsi NST JU
1 Detektor Geiger Muller Sebagai pendeteksi radiasi
2 Unit Geiger Muller
Counter
Sebagai pencacah radiasi
3 Sumber radioaktif Sebagai penghasil sinar
radioaktif
4 Tegel Sebagai bahan penyerap
D. Prosedur Eksperimen
Langkah-langkah yang dilakukan dalam eksperimen Serapan Sinar
Radioaktif adalah sebagai berikut.
1. Menentukan daerah Plateau
a. Merangkai alat seperti gambar berikut.
Gambar 5.1 Unit eksperimen serapan radioaktif
Keterangan:
1) Source : sumber radioaktif
2) M : material yang diukur
3) P : probe tabung GM
4) 123 : display digital tegangan / counter
5) Start : mulai menghitung
6) Time : pemilihan waktu counter
7) V : pengatur tegangan GM
b. Mengatur waktu 10 sekon.
c. Mengatur tegangan mula-mula 0 V.
d. Menekan tombol Start.
e. Mengamati pencacahan.
f. Menambahkan tegangan menjadi 40 V.
g. Mengamati lagi pencacahan.
h. Mengulangi untuk setiap kenaikan 40 V, dan mengamati
pencacahannya.
i. Memplot grafik hubungan tegangan cacahan (V) terhadap cacahan
(N).
2. Pengukuran Serapan
Berdasarkan plot grafik di atas, ditemukan daerah Plateau.
Kemudian ditentukan tegangan anoda yang kira-kira di tengah daerah
Plateau sebagai tegangan kerja. Selanjutnya:
a. Memindahkan sumber radiasi, dan melakukan pencacahan sebagai
cacah latar.
b. Memasang kembali source dan melakukan pencacahan 10 kali, dan
mencatatnya sebagai N0.
c. Memasang bahan penyerap tegel 1 lapis lalu melakukan pencacahan
10 kali.
d. Menambahkan jumlah tegel menjadi 2 lapis lalu melakukan
pencacahan 10 kali.
e. Mengulangi langkah d sebanyak 5 kali penambahan tegel.
f. Mengukur ketebalan tegel.
g. Memplot grafik hubungan ketebalan bahan penyerap x (cm) terhadap
ln N/N0.
h. Menentukan nilai konstanta serapan tegel.
E. Data Pengamatan
1. Hubungan antara beda potensial dengan pencacahan Geiger Muller
No Tegangan
(V)
Cacahan Cacahan
Rata-rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
280
320
340
360
380
400
420
440
460
480
500
520
540
560
580
600
620
640
0
0,2
2,5
2,5
2,9
3,5
3
3,7
3,1
3,1
3,8
4,4
3,6
3,5
3,2
4,2
3,7
4,5
0
0
3,7
3,5
2
3,2
3,2
3,4
3,9
3,9
4,3
3,1
4,2
3,3
3,9
3,5
4,1
3,5
0
0
2,4
4
3
3,5
3,1
4,3
3,8
4
3,1
4
3,6
3,5
3,6
3,6
3,6
3,6
0
0
2,9
2,9
3,1
2,6
3,3
3,3
4
3,5
3,1
3,6
3,4
4,5
4
3,6
3
3,4
0
0
3,1
3,8
3
4,1
3,7
2,7
3,7
3,8
4,3
3,9
3,1
3,5
3,4
4,8
3,5
3,6
0
0
3,7
3,4
3,3
3,5
4,3
3,4
3,3
3,8
3,2
3,9
4,9
3,7
4,2
3,7
3,9
3,3
0
0
2,8
2,7
3,6
3,3
4,1
3,6
3,7
3,6
4
3,4
3,2
3,6
3,7
3,9
4,4
3,7
0
0
2,1
2,6
3,6
2,6
2,6
4
4
3,5
3,8
3,4
3,3
3,9
3,3
3,2
4,2
4,3
0
0
3,2
3
4
3,3
2,9
2,6
3,9
3,4
3,2
3,9
3,3
3,9
4
3,1
3,5
3,1
0
0
3,2
3,2
3,7
3,7
3,3
2,7
2,6
4
3,6
3,6
4,8
4,4
3,1
3,2
3,4
3,4
0
0,02
2,96
3,16
3,22
3,33
3,35
3,37
3,6
3,66
3,64
3,72
3,74
3,78
3,64
3,68
3,73
3,64
2. Peluruhan jumlah cacahan radioaktif oleh bahan penyerap
Cacahan latar (CL) = 0,1
N0 = 3,85
Tegangan kerja = 480 V
Tebal tegel = 0,5 cm
N0’ = N0-CL = 3,75
a. Tegel jenis pertama
No Jumlah
Tegel
Cacahan Cacahan
Rata-rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
1
2
3
4
0,7
0,6
0,4
0,4
0,4
0,4
0,3
0,5
0,7
0,6
0,3
0,4
0,7
0,4
0,5
0,6
0,7
0,6
0,3
0,5
0,5
0,7
0,7
0,5
0,6
0,6
0,3
0,3
0,8
0,7
0,3
0,3
0,3
0,3
0,5
0,1
0,5
0,4
0,6
0,5
0,59
0,53
0,42
0,41
b. Tegel jenis kedua
No Jumlah
Tegel
Cacahan Cacahan
Rata-rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
1
2
3
4
0,7
0,6
0,4
0,4
0,4
0,4
0,3
0,5
0,7
0,6
0,3
0,4
0,7
0,4
0,5
0,6
0,7
0,6
0,3
0,5
0,5
0,7
0,7
0,5
0,6
0,6
0,3
0,3
0,8
0,7
0,3
0,3
0,3
0,3
0,5
0,1
0,5
0,4
0,6
0,5
0,59
0,53
0,42
0,41
F. Analisis Data
1. Hubungan antara beda potensial dengan pencacahan Geiger Muller
Grafik hubungan antara cacahan vs beda potensial
Diperoleh daerah Plateau dari tegangan 340 V hingga 620 V. Maka
tegangan kerjanya adalah pada bagian tengah daerah Plateau, yaitu pada
tegangan V = (340 + 620) / 2 = 480 V.
2. Perhitungan Konstanta Serapan Tegel
𝑁/∆𝑡
𝑁0/∆𝑡
=
𝑁̅ − 𝐶𝐿
𝑁0 − 𝐶𝐿
= 𝑒−µ𝑥
𝑙𝑛
𝑁′
𝑁0′
= −µ𝑥
−𝑙𝑛
𝑁′
𝑁0′
= µ𝑥
Persamaan di atas berbentuk persamaan garis lurus dengan -ln(N’/N0’)
sebagai Y dan ketebalan tegel (x) sebagai X
Y = mX + C
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
260 300 340 380 420 460 500 540 580 620 660
Cacahan(Count)
Beda Potensial (V)
Cacahan vs Beda Potensial
Konstanta C tak bernilai pada kasus ini, sedangkan gradien
kemiringan garis m adalah µ
a. Tegel jenis pertama
x (cm) N’ ln (N’/N0’) -ln (N’/N0’)
0,5
1
1,5
2
0,49
0,43
0,32
0,31
-2,035105728
-2,16572591
-2,461190123
-2,492938821
2,035105728
2,16572591
2,461190123
2,492938821
Grafik hubungan antara –ln (N’/N0’) vs x
Konstanta serapan tegel jenis 1: µ = 0,333 cm-1
b. Tegel jenis kedua
x (cm) N’ ln (N’/N0’) -ln (N’/N0’)
0,5
1
1,5
2
0,35
0,31
0,3
0,28
-2,371577964
-2,492938821
-2,525728644
-2,594721516
2,371577964
2,492938821
2,525728644
2,594721516
y = 0.3338x + 1.8715
R² = 0.9229
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
0 0.5 1 1.5 2 2.5
–ln(N’/N0’)
x (cm)
peluruhan jumlah cacahan radioaktif
oleh tegel jenis 1
peluruhan jumlah
cacahan radioaktif
oleh tegel jenis 1
Linear (peluruhan
jumlah cacahan
radioaktif oleh tegel
jenis 1)
Grafik hubungan antara –ln (N’/N0’) vs x
Konstanta serapan tegel jenis 2: µ = 0,140 cm-1
G. Pembahasan
Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses dimana sebuah
inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi).
Partikel subatomik tersebut dapat dideteksi dan dicacah oleh suatu instrumen
yang disebut Pencacah Geiger Muller (Geiger Muller Counter).
Gambar 1. Skema detektor Geiger Muller
Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger Muller adalah
sebuah alat pengukur radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk
mendeteksi radiasi alpha dan beta. Sensornya adalah sebuah tabung Geiger
Muller. Tabung Geiger Muller adalah tabung gas atau tabung ionisasi gas
y = 0.1404x + 2.3207
R² = 0.9439
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
0 0.5 1 1.5 2 2.5
-ln(N'/N0')
x (cm)
peluruhan jumlah cacahaan
radioaktif oleh tegel jenis 2
peluruhan jumlah
cacahaan radioaktif
oleh tegel jenis 2
Linear (peluruhan
jumlah cacahaan
radioaktif oleh tegel
jenis 2)
yang diberi tegangan tinggi antara katoda dan anodanya. Dinding tabung
sebelah dalam dilapis logam yang berfungsi sebagai katoda dan kawat pada
bagian tengah tabung berfungsi sebagai anoda. Bila ada partikel masuk ke
dalam tabung tersebut, maka akan terjadi ionisasi atom-atom gas. Ion positif
akan bergerak menuju katoda dan ion negatif menuju anoda. Bila ion-ion
sampai ke elektroda tersebut, maka akan terjadi pulsa-pulsa listrik pada
keluarannya, yang akan mengakibatkan penurunan tegangan. Jumlah ion yang
terbentuk sebanding dengan energi partikel radiasi yang masuk.
Interaksi partikel radiasi dengan materi akan menghasilkan beberapa
pasangan ion primer. Ion-ion primer itu selanjutnya melakukan proses
ionisasi sekunder sehingga diperoleh pasangan ion yang lebih banyak
dibandingkan yang terbentuk pada proses ionisasi primer. Ada tiga proses
utama yang dapat terjadi apabila radiasi melewati suatu materi, yaitu efek
fotolistrik, hamburan Compton, dan efek produksi pasangan. Ketiga proses
tersebut melepaskan elektron yang selanjutnya dapat mengionisasi atom-atom
lain dalam suatu materi.
(a) (b)
(c)
Gambar 2. (a) Efek Fotolistrik; (b) Hamburan Compton; (c) Efek Produksi Pasangan
Pengamatan pertama pada eksperimen Serapan Sinar Radioaktif
adalah pengamatan terhadap jumlah cacahan partikel yang dihasilkan oleh
bahan radioaktif oleh detektor yang dipengaruhi oleh beda potensial antara
anoda dan katoda. Pencacahan terhadap suatu besar nilai beda potensial
dilakukan sebanyak sepuluh kali, lalu nilai cacahan akhir yang diambil adalah
rata-rata dari kesepuluh nilai cacahan tersebut. Kemudian, dibuat grafik yang
menyatakan hubungan antara nilai cacahan (N) vs beda potensial antara
anoda dan katoda (V). Grafik yang diperoleh memperlihatkan daerah plateau
Geiger Muller.
Plateau detektor Geiger Muller adalah daerah tegangan kerja detektor
Geiger Muller. Panjang plateau detektor yang baik adalah lebih dari 100 Volt.
Detektor yang dioperasikan di bawah tegangan kerja menyebabkan pulsa-
pulsa yang tercacah masih sedikit, karena elektron dan ion yang terjadi akibat
ionisasi masih banyak yang mengalami penggabungan kembali atau
rekombinasi. Detektor yang dioperasikan di atas tegangan kerja akan
menyebabkan terjadinya pelucutan ion yang sangat banyak dan sudah tidak
sebanding lagi dengan intensitas radiasi yang datang. Hal inilah yang
menyebabkan kurva sebelum dan setelah daerah plateau memiliki gradien
(kemiringan) yang besar.
Pengamatan kedua pada eksperimen Serapan Sinar Radioaktif adalah
pencacahan partikel radioaktif dengan suatu bahan penyerap berupa tegel
yang diletakkan di antara sumber radiasi dengan detektor Geiger Muller. Hal
ini bertujuan untuk menghitung konstanta serapan radioaktif tegel tersebut.
Ada 2 jenis tegel yang hendak dihitung konstanta serapannya pada
pengamatan ini. Beda potensial yang digunakan adalah tegangan kerja Geiger
Muller, yaitu 480 Volt. Berdasarkan data yang diperoleh dari pencacahan
kedua jenis tegel, semakin banyak tegel yang disusun, maka jumlah cacahan
akan semakin berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa partikel yang
dipancarkan oleh sumber radiasi diserap oleh tegel tersebut. Semakin tebal
susunan tegel, maka akan semakin banyak partikel yang terserap sehingga
partikel yang tersisa hingga sampai di detektor semakin sedikit. Dengan
demikian, diketahui bahwa jumlah cacahan berbanding terbalik dengan
ketebalan bahan penyerap radiasi. Disamping itu, berdasarkan analisis data,
diperoleh hasil bahwa nilai konstanta serapan kedua jenis tegel berbeda.
Konstanta serapan tegel jenis 1 adalah 0,333 cm-1
, sedangkan konstanta
serapan tegel jenis 2 adalah 0,140 cm-1
. Dengan demikian, diketahui bahwa
konstanta serapan radioaktif suatu bahan tidak hanya ditentukan oleh
ketebalannya, tetapi juga ditentukan oleh jenis dari bahan tersebut.
H. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik pada eksperimen Serapan Sinar
Radioaktif adalah sebagai berikut.
1. Detektor Geiger Muller merupakan suatu detektor isian gas yang bekerja
berdasarkan prinsip ionisasi oleh radiasi yang masuk terhadap molekul
gas yang berada dalam detektor.
2. Plateau detektor Geiger Muller adalah daerah tegangan kerja detektor
Geiger Muller. Daerah Plateau Geiger Muller dalam eksperimen ini
berada pada rentang antara 340 Volt hingga 620 Volt.
3. Konstanta serapan sinar radioaktif suatu bahan bergantung pada jenis dan
ketebalan bahan tersebut. Pada eksperimen ini, diperoleh nilai konstanta
serapan radioaktif untuk tegel 1 sebesar 0,333 cm-1
dan untuk tegel 2
sebesar 0,140 cm-1
.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Daya Serap & Daya Ionisasi dari Sinar Alfa, Beta, dan Gamma.
http://blognarara.blogspot.com/2012/02/normal-0-false-false-false.html,
diakses tanggal 6 Mei 2014.
Anonim. 2013. Pencacah Geiger. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencacah_Geiger,
diakses tenggal 6 Mei 2014.
Anonim. 2014. Peluruhan Radioaktif.
http://id.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_radioaktif, diakses tanggal 6 Mei
2014.
Novandi, Asep. 2008. Sinar-Sinar Radioaktif.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Asep%20Novandi_
060893/index_files/Page612.htm, diakses tanggal 6 Mei 2014.

More Related Content

What's hot

081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertzFakhrun Nisa
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanSMA Negeri 9 KERINCI
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)SMP IT Putra Mataram
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"Nurfaizatul Jannah
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikNurfaizatul Jannah
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Hendra Trisurya
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiDwi Karyani
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasSri Wulan Hidayati
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumKegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumAdli Sone
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 

What's hot (20)

Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"
Makalah "Medan Listrik dalam Dielektrik"
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
 
Reaksi inti
Reaksi intiReaksi inti
Reaksi inti
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
Dualisme Gelombang Partikel
Dualisme Gelombang PartikelDualisme Gelombang Partikel
Dualisme Gelombang Partikel
 
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumKegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
 
Fisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktifFisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktif
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Fisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan RadioaktivitasFisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan Radioaktivitas
 

Viewers also liked

Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Panitia fizik
Panitia fizikPanitia fizik
Panitia fizikjahnawi
 
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gammaLaporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gammaMukhsinah PuDasya
 
Perancangan taktikal panitia sains tulen 2014
Perancangan taktikal panitia sains tulen 2014Perancangan taktikal panitia sains tulen 2014
Perancangan taktikal panitia sains tulen 2014Winn Aling
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikYusrizal Azmi
 
Sumber Radiasi Elektromagnetik
Sumber Radiasi ElektromagnetikSumber Radiasi Elektromagnetik
Sumber Radiasi Elektromagnetikemildaemiliano
 
Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ernhy Hijoe
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikIntan S
 
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)Ajeng Rizki Rahmawati
 
PERANCANGAN STRATEGIK
PERANCANGAN STRATEGIKPERANCANGAN STRATEGIK
PERANCANGAN STRATEGIKCkg Nizam
 
Pelan strategik & taktikal 2011 2013
Pelan strategik & taktikal 2011 2013Pelan strategik & taktikal 2011 2013
Pelan strategik & taktikal 2011 2013Cikgu Syahidon
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikHasri Sasmita
 

Viewers also liked (15)

Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Panitia fizik
Panitia fizikPanitia fizik
Panitia fizik
 
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gammaLaporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Perancangan taktikal panitia sains tulen 2014
Perancangan taktikal panitia sains tulen 2014Perancangan taktikal panitia sains tulen 2014
Perancangan taktikal panitia sains tulen 2014
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
 
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisikaMakalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
 
Sumber Radiasi Elektromagnetik
Sumber Radiasi ElektromagnetikSumber Radiasi Elektromagnetik
Sumber Radiasi Elektromagnetik
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
 
Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
 
PERANCANGAN STRATEGIK
PERANCANGAN STRATEGIKPERANCANGAN STRATEGIK
PERANCANGAN STRATEGIK
 
Pelan strategik & taktikal 2011 2013
Pelan strategik & taktikal 2011 2013Pelan strategik & taktikal 2011 2013
Pelan strategik & taktikal 2011 2013
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 

Similar to SERAPAN

Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1Faaris Shiddiiqy
 
Percobaan geiger muller
Percobaan geiger mullerPercobaan geiger muller
Percobaan geiger mullerFani Diamanti
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentationhafizona
 
05 soal fisika 1990 2008
05 soal fisika 1990   200805 soal fisika 1990   2008
05 soal fisika 1990 2008Arif Wicaksono
 
Soal try out i
Soal try out iSoal try out i
Soal try out iAgoy Gea
 
Soal dan pembahasan simak ui 522
Soal dan pembahasan simak ui 522Soal dan pembahasan simak ui 522
Soal dan pembahasan simak ui 522Butikkita
 
3 fisika kelas-12 untuk SMA
3 fisika kelas-12 untuk SMA3 fisika kelas-12 untuk SMA
3 fisika kelas-12 untuk SMAradar radius
 
naskahsoalujiansekolahfisika
naskahsoalujiansekolahfisikanaskahsoalujiansekolahfisika
naskahsoalujiansekolahfisikaSui Thio
 
Bab 4 elektronik
Bab 4 elektronikBab 4 elektronik
Bab 4 elektroniknurfaizah
 
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planckLaporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planckLatifatul Hidayah
 
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan ElektronikIPA 2014
 
Dikson pondung laporan praktikum efek fotolistrik
Dikson pondung laporan praktikum efek fotolistrikDikson pondung laporan praktikum efek fotolistrik
Dikson pondung laporan praktikum efek fotolistrikUnima
 

Similar to SERAPAN (20)

Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
 
Pembahasan to1
Pembahasan to1Pembahasan to1
Pembahasan to1
 
O1 cincin newton
O1 cincin newtonO1 cincin newton
O1 cincin newton
 
FISIKA_INTI-2.pptx
FISIKA_INTI-2.pptxFISIKA_INTI-2.pptx
FISIKA_INTI-2.pptx
 
1988k
1988k1988k
1988k
 
Percobaan geiger muller
Percobaan geiger mullerPercobaan geiger muller
Percobaan geiger muller
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
 
05 soal fisika 1990 2008
05 soal fisika 1990   200805 soal fisika 1990   2008
05 soal fisika 1990 2008
 
Soal try out i
Soal try out iSoal try out i
Soal try out i
 
Bahan sem genap 2013
Bahan sem genap 2013Bahan sem genap 2013
Bahan sem genap 2013
 
9.0 elektronik
9.0 elektronik9.0 elektronik
9.0 elektronik
 
Soal dan pembahasan simak ui 522
Soal dan pembahasan simak ui 522Soal dan pembahasan simak ui 522
Soal dan pembahasan simak ui 522
 
Uas fisika
Uas fisikaUas fisika
Uas fisika
 
3 fisika kelas-12 untuk SMA
3 fisika kelas-12 untuk SMA3 fisika kelas-12 untuk SMA
3 fisika kelas-12 untuk SMA
 
LAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETERLAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETER
 
naskahsoalujiansekolahfisika
naskahsoalujiansekolahfisikanaskahsoalujiansekolahfisika
naskahsoalujiansekolahfisika
 
Bab 4 elektronik
Bab 4 elektronikBab 4 elektronik
Bab 4 elektronik
 
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planckLaporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planck
 
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
 
Dikson pondung laporan praktikum efek fotolistrik
Dikson pondung laporan praktikum efek fotolistrikDikson pondung laporan praktikum efek fotolistrik
Dikson pondung laporan praktikum efek fotolistrik
 

SERAPAN

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II SERAPAN SINAR RADIOAKTIF Oleh Kelompok A4 Ristiar Riwasa (F1B1 11 092) Mardiana Napirah (F1B1 12 002) Gusti Eric Sandra (F1B1 12 003) Yuliana (F1B1 12 004) PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2014
  • 2. EKSPERIMEN V SERAPAN SINAR RADIOAKTIF A. Tujuan Tujuan dari percobaan Serapan Sinar Radioaktif adalah sebagai berikut. 1. Menjelaskan prinsip kerja Geiger Muller Counter (GM). 2. Menentukan daerah Plateau Geiger Muller. 3. Menentukan konstanta serapan sinar radioaktif suatu bahan. B. Dasar Teori Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses "acak" (random) sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq. Karena biasanya sebuah sampel material radioaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan tampak sebagai tingkat aktivitas yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels (Anonim, 2014). Unsur radiaoaktif alam dan buatan menunjukkan aktivitas radiasi yang sama dengan memancarkan tiga jenis sinar yaitu sinar-α, sinar-ß, dan sinar-γ. 1. Sinar/Partikel Alfa (α) a. Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif. b. Terdiri dari 2 proton dan 2 neutron. Dengan daya tembus yang rendah, kita dapat menahannya hanya dengan selembar kertas.
  • 3. c. Karena mempunyai muatan relatif besar, maka dapat mengionisasi secara kuat atom-atom yang dilewatinya. d. Mempunyai muatan 2+ dan massa 4 sma. e. Relatif lambat dan berat. 2. Sinar/Partikel Beta (β) a. Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. b. Mempunyai muatan –1 dan massa sekitar 1/2000 massa proton. Dengan demikian partikel ini sama dengan elektron. c. Relatif cepat dan ringan. d. Mempunyai daya tembus menengah, dapat dihentikan dengan lembaran aluminium atau plastik. e. Dapat mengionisasi atom-atom yang dilewatinya, tetapi tidak sekuat daya ionisasi partikel alfa. 3. Sinar Gamma (γ) a. Sinar gamma adalah suatu gelombang EM bukan partikel. Dengan demikian tidak mempunyai muatan maupun massa. b. Mempunyai daya tembus yang sangat besar, diperlukan lembaran tipis timbal untuk menguranginya. c. Tidak mengionisasi atom-atom yang dilewatinya secara langsung, meskipun dapat menyebabkan atom memancarkan partikel lain yang selanjutnya dapat menyebabkan ionisasi. (Novandi, 2008). Salah satu sifat menguntungkan dari sinar radioaktif adalah daya tembusnya yang tinggi. Kekuatan tembus sinar-sinar radioaktif ini dipengaruhi oleh daya ionisasinya. Daya ionisasi adalah kemampuan sinar radioaktif menarik elektron dari atom-atom yang dilewatinya. Partikel α mempunyai daya ionisasi yang kuat karena muatannya positif. Ia lebih mudah menarik elektron bebas dari atom-atom. Partikel ß memiliki daya ionisasi yang kurang kuat dan partikel γ memiliki daya ionisai paling lemah. Untuk mengionisasi atom sinar radioaktif akan menggunakan energi yang dimilikinya, sehingga semakin kuat daya ionisasinya semakin banyak
  • 4. energinya yang hilang. Hal ini tentu saja berpengaruh pada daya tembusnya. Sinar γ memiliki daya tembus paling kuat , kemudian sinar ß dan yang paling lemah adalah sinar α. Di udara terbuka sinar α akan kehilangan banyak energi karena mengionisasi molekul-molekul udara sehingga hanya memiliki jangkauan beberapa centimeter saja (Anonim, 2012). Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger-Müller adalah sebuah alat pengukur radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi alpha dan beta. Sensornya adalah sebuah tabung Geiger- Müller, sebuah tabung yang diisi oleh gas yang akan bersifat konduktor ketika partikel atau foton radiasi menyebabkan gas (umumnya Argon) menjadi konduktif. Alat tersebut akan membesarkan sinyal dan menampilkan pada indikatornya yang bisa berupa jarum penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana satu bunyi menandakan satu partikel. Pada kondisi tertentu, pencacah Geiger dapat digunakan untuk mendeteksi radiasi gamma, walaupun tingkat reliabilitasnya kurang. Pencacah geiger tidak bisa digunakan untuk mendeteksi neutron (Anonim, 2013). C. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen Serapan Sinar Radioaktif dapat dilihat pada tabel berikut. No. Alat dan Bahan Fungsi NST JU 1 Detektor Geiger Muller Sebagai pendeteksi radiasi 2 Unit Geiger Muller Counter Sebagai pencacah radiasi 3 Sumber radioaktif Sebagai penghasil sinar radioaktif 4 Tegel Sebagai bahan penyerap
  • 5. D. Prosedur Eksperimen Langkah-langkah yang dilakukan dalam eksperimen Serapan Sinar Radioaktif adalah sebagai berikut. 1. Menentukan daerah Plateau a. Merangkai alat seperti gambar berikut. Gambar 5.1 Unit eksperimen serapan radioaktif Keterangan: 1) Source : sumber radioaktif 2) M : material yang diukur 3) P : probe tabung GM 4) 123 : display digital tegangan / counter 5) Start : mulai menghitung 6) Time : pemilihan waktu counter 7) V : pengatur tegangan GM b. Mengatur waktu 10 sekon. c. Mengatur tegangan mula-mula 0 V. d. Menekan tombol Start. e. Mengamati pencacahan. f. Menambahkan tegangan menjadi 40 V. g. Mengamati lagi pencacahan. h. Mengulangi untuk setiap kenaikan 40 V, dan mengamati pencacahannya. i. Memplot grafik hubungan tegangan cacahan (V) terhadap cacahan (N).
  • 6. 2. Pengukuran Serapan Berdasarkan plot grafik di atas, ditemukan daerah Plateau. Kemudian ditentukan tegangan anoda yang kira-kira di tengah daerah Plateau sebagai tegangan kerja. Selanjutnya: a. Memindahkan sumber radiasi, dan melakukan pencacahan sebagai cacah latar. b. Memasang kembali source dan melakukan pencacahan 10 kali, dan mencatatnya sebagai N0. c. Memasang bahan penyerap tegel 1 lapis lalu melakukan pencacahan 10 kali. d. Menambahkan jumlah tegel menjadi 2 lapis lalu melakukan pencacahan 10 kali. e. Mengulangi langkah d sebanyak 5 kali penambahan tegel. f. Mengukur ketebalan tegel. g. Memplot grafik hubungan ketebalan bahan penyerap x (cm) terhadap ln N/N0. h. Menentukan nilai konstanta serapan tegel.
  • 7. E. Data Pengamatan 1. Hubungan antara beda potensial dengan pencacahan Geiger Muller No Tegangan (V) Cacahan Cacahan Rata-rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 280 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 520 540 560 580 600 620 640 0 0,2 2,5 2,5 2,9 3,5 3 3,7 3,1 3,1 3,8 4,4 3,6 3,5 3,2 4,2 3,7 4,5 0 0 3,7 3,5 2 3,2 3,2 3,4 3,9 3,9 4,3 3,1 4,2 3,3 3,9 3,5 4,1 3,5 0 0 2,4 4 3 3,5 3,1 4,3 3,8 4 3,1 4 3,6 3,5 3,6 3,6 3,6 3,6 0 0 2,9 2,9 3,1 2,6 3,3 3,3 4 3,5 3,1 3,6 3,4 4,5 4 3,6 3 3,4 0 0 3,1 3,8 3 4,1 3,7 2,7 3,7 3,8 4,3 3,9 3,1 3,5 3,4 4,8 3,5 3,6 0 0 3,7 3,4 3,3 3,5 4,3 3,4 3,3 3,8 3,2 3,9 4,9 3,7 4,2 3,7 3,9 3,3 0 0 2,8 2,7 3,6 3,3 4,1 3,6 3,7 3,6 4 3,4 3,2 3,6 3,7 3,9 4,4 3,7 0 0 2,1 2,6 3,6 2,6 2,6 4 4 3,5 3,8 3,4 3,3 3,9 3,3 3,2 4,2 4,3 0 0 3,2 3 4 3,3 2,9 2,6 3,9 3,4 3,2 3,9 3,3 3,9 4 3,1 3,5 3,1 0 0 3,2 3,2 3,7 3,7 3,3 2,7 2,6 4 3,6 3,6 4,8 4,4 3,1 3,2 3,4 3,4 0 0,02 2,96 3,16 3,22 3,33 3,35 3,37 3,6 3,66 3,64 3,72 3,74 3,78 3,64 3,68 3,73 3,64 2. Peluruhan jumlah cacahan radioaktif oleh bahan penyerap Cacahan latar (CL) = 0,1 N0 = 3,85 Tegangan kerja = 480 V Tebal tegel = 0,5 cm N0’ = N0-CL = 3,75
  • 8. a. Tegel jenis pertama No Jumlah Tegel Cacahan Cacahan Rata-rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 1 2 3 4 0,7 0,6 0,4 0,4 0,4 0,4 0,3 0,5 0,7 0,6 0,3 0,4 0,7 0,4 0,5 0,6 0,7 0,6 0,3 0,5 0,5 0,7 0,7 0,5 0,6 0,6 0,3 0,3 0,8 0,7 0,3 0,3 0,3 0,3 0,5 0,1 0,5 0,4 0,6 0,5 0,59 0,53 0,42 0,41 b. Tegel jenis kedua No Jumlah Tegel Cacahan Cacahan Rata-rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 1 2 3 4 0,7 0,6 0,4 0,4 0,4 0,4 0,3 0,5 0,7 0,6 0,3 0,4 0,7 0,4 0,5 0,6 0,7 0,6 0,3 0,5 0,5 0,7 0,7 0,5 0,6 0,6 0,3 0,3 0,8 0,7 0,3 0,3 0,3 0,3 0,5 0,1 0,5 0,4 0,6 0,5 0,59 0,53 0,42 0,41
  • 9. F. Analisis Data 1. Hubungan antara beda potensial dengan pencacahan Geiger Muller Grafik hubungan antara cacahan vs beda potensial Diperoleh daerah Plateau dari tegangan 340 V hingga 620 V. Maka tegangan kerjanya adalah pada bagian tengah daerah Plateau, yaitu pada tegangan V = (340 + 620) / 2 = 480 V. 2. Perhitungan Konstanta Serapan Tegel 𝑁/∆𝑡 𝑁0/∆𝑡 = 𝑁̅ − 𝐶𝐿 𝑁0 − 𝐶𝐿 = 𝑒−µ𝑥 𝑙𝑛 𝑁′ 𝑁0′ = −µ𝑥 −𝑙𝑛 𝑁′ 𝑁0′ = µ𝑥 Persamaan di atas berbentuk persamaan garis lurus dengan -ln(N’/N0’) sebagai Y dan ketebalan tegel (x) sebagai X Y = mX + C 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 260 300 340 380 420 460 500 540 580 620 660 Cacahan(Count) Beda Potensial (V) Cacahan vs Beda Potensial
  • 10. Konstanta C tak bernilai pada kasus ini, sedangkan gradien kemiringan garis m adalah µ a. Tegel jenis pertama x (cm) N’ ln (N’/N0’) -ln (N’/N0’) 0,5 1 1,5 2 0,49 0,43 0,32 0,31 -2,035105728 -2,16572591 -2,461190123 -2,492938821 2,035105728 2,16572591 2,461190123 2,492938821 Grafik hubungan antara –ln (N’/N0’) vs x Konstanta serapan tegel jenis 1: µ = 0,333 cm-1 b. Tegel jenis kedua x (cm) N’ ln (N’/N0’) -ln (N’/N0’) 0,5 1 1,5 2 0,35 0,31 0,3 0,28 -2,371577964 -2,492938821 -2,525728644 -2,594721516 2,371577964 2,492938821 2,525728644 2,594721516 y = 0.3338x + 1.8715 R² = 0.9229 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 0 0.5 1 1.5 2 2.5 –ln(N’/N0’) x (cm) peluruhan jumlah cacahan radioaktif oleh tegel jenis 1 peluruhan jumlah cacahan radioaktif oleh tegel jenis 1 Linear (peluruhan jumlah cacahan radioaktif oleh tegel jenis 1)
  • 11. Grafik hubungan antara –ln (N’/N0’) vs x Konstanta serapan tegel jenis 2: µ = 0,140 cm-1 G. Pembahasan Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses dimana sebuah inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Partikel subatomik tersebut dapat dideteksi dan dicacah oleh suatu instrumen yang disebut Pencacah Geiger Muller (Geiger Muller Counter). Gambar 1. Skema detektor Geiger Muller Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger Muller adalah sebuah alat pengukur radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi alpha dan beta. Sensornya adalah sebuah tabung Geiger Muller. Tabung Geiger Muller adalah tabung gas atau tabung ionisasi gas y = 0.1404x + 2.3207 R² = 0.9439 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 0 0.5 1 1.5 2 2.5 -ln(N'/N0') x (cm) peluruhan jumlah cacahaan radioaktif oleh tegel jenis 2 peluruhan jumlah cacahaan radioaktif oleh tegel jenis 2 Linear (peluruhan jumlah cacahaan radioaktif oleh tegel jenis 2)
  • 12. yang diberi tegangan tinggi antara katoda dan anodanya. Dinding tabung sebelah dalam dilapis logam yang berfungsi sebagai katoda dan kawat pada bagian tengah tabung berfungsi sebagai anoda. Bila ada partikel masuk ke dalam tabung tersebut, maka akan terjadi ionisasi atom-atom gas. Ion positif akan bergerak menuju katoda dan ion negatif menuju anoda. Bila ion-ion sampai ke elektroda tersebut, maka akan terjadi pulsa-pulsa listrik pada keluarannya, yang akan mengakibatkan penurunan tegangan. Jumlah ion yang terbentuk sebanding dengan energi partikel radiasi yang masuk. Interaksi partikel radiasi dengan materi akan menghasilkan beberapa pasangan ion primer. Ion-ion primer itu selanjutnya melakukan proses ionisasi sekunder sehingga diperoleh pasangan ion yang lebih banyak dibandingkan yang terbentuk pada proses ionisasi primer. Ada tiga proses utama yang dapat terjadi apabila radiasi melewati suatu materi, yaitu efek fotolistrik, hamburan Compton, dan efek produksi pasangan. Ketiga proses tersebut melepaskan elektron yang selanjutnya dapat mengionisasi atom-atom lain dalam suatu materi. (a) (b) (c) Gambar 2. (a) Efek Fotolistrik; (b) Hamburan Compton; (c) Efek Produksi Pasangan
  • 13. Pengamatan pertama pada eksperimen Serapan Sinar Radioaktif adalah pengamatan terhadap jumlah cacahan partikel yang dihasilkan oleh bahan radioaktif oleh detektor yang dipengaruhi oleh beda potensial antara anoda dan katoda. Pencacahan terhadap suatu besar nilai beda potensial dilakukan sebanyak sepuluh kali, lalu nilai cacahan akhir yang diambil adalah rata-rata dari kesepuluh nilai cacahan tersebut. Kemudian, dibuat grafik yang menyatakan hubungan antara nilai cacahan (N) vs beda potensial antara anoda dan katoda (V). Grafik yang diperoleh memperlihatkan daerah plateau Geiger Muller. Plateau detektor Geiger Muller adalah daerah tegangan kerja detektor Geiger Muller. Panjang plateau detektor yang baik adalah lebih dari 100 Volt. Detektor yang dioperasikan di bawah tegangan kerja menyebabkan pulsa- pulsa yang tercacah masih sedikit, karena elektron dan ion yang terjadi akibat ionisasi masih banyak yang mengalami penggabungan kembali atau rekombinasi. Detektor yang dioperasikan di atas tegangan kerja akan menyebabkan terjadinya pelucutan ion yang sangat banyak dan sudah tidak sebanding lagi dengan intensitas radiasi yang datang. Hal inilah yang menyebabkan kurva sebelum dan setelah daerah plateau memiliki gradien (kemiringan) yang besar. Pengamatan kedua pada eksperimen Serapan Sinar Radioaktif adalah pencacahan partikel radioaktif dengan suatu bahan penyerap berupa tegel yang diletakkan di antara sumber radiasi dengan detektor Geiger Muller. Hal ini bertujuan untuk menghitung konstanta serapan radioaktif tegel tersebut. Ada 2 jenis tegel yang hendak dihitung konstanta serapannya pada pengamatan ini. Beda potensial yang digunakan adalah tegangan kerja Geiger Muller, yaitu 480 Volt. Berdasarkan data yang diperoleh dari pencacahan kedua jenis tegel, semakin banyak tegel yang disusun, maka jumlah cacahan akan semakin berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa partikel yang dipancarkan oleh sumber radiasi diserap oleh tegel tersebut. Semakin tebal susunan tegel, maka akan semakin banyak partikel yang terserap sehingga partikel yang tersisa hingga sampai di detektor semakin sedikit. Dengan
  • 14. demikian, diketahui bahwa jumlah cacahan berbanding terbalik dengan ketebalan bahan penyerap radiasi. Disamping itu, berdasarkan analisis data, diperoleh hasil bahwa nilai konstanta serapan kedua jenis tegel berbeda. Konstanta serapan tegel jenis 1 adalah 0,333 cm-1 , sedangkan konstanta serapan tegel jenis 2 adalah 0,140 cm-1 . Dengan demikian, diketahui bahwa konstanta serapan radioaktif suatu bahan tidak hanya ditentukan oleh ketebalannya, tetapi juga ditentukan oleh jenis dari bahan tersebut. H. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik pada eksperimen Serapan Sinar Radioaktif adalah sebagai berikut. 1. Detektor Geiger Muller merupakan suatu detektor isian gas yang bekerja berdasarkan prinsip ionisasi oleh radiasi yang masuk terhadap molekul gas yang berada dalam detektor. 2. Plateau detektor Geiger Muller adalah daerah tegangan kerja detektor Geiger Muller. Daerah Plateau Geiger Muller dalam eksperimen ini berada pada rentang antara 340 Volt hingga 620 Volt. 3. Konstanta serapan sinar radioaktif suatu bahan bergantung pada jenis dan ketebalan bahan tersebut. Pada eksperimen ini, diperoleh nilai konstanta serapan radioaktif untuk tegel 1 sebesar 0,333 cm-1 dan untuk tegel 2 sebesar 0,140 cm-1 .
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Daya Serap & Daya Ionisasi dari Sinar Alfa, Beta, dan Gamma. http://blognarara.blogspot.com/2012/02/normal-0-false-false-false.html, diakses tanggal 6 Mei 2014. Anonim. 2013. Pencacah Geiger. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencacah_Geiger, diakses tenggal 6 Mei 2014. Anonim. 2014. Peluruhan Radioaktif. http://id.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_radioaktif, diakses tanggal 6 Mei 2014. Novandi, Asep. 2008. Sinar-Sinar Radioaktif. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Asep%20Novandi_ 060893/index_files/Page612.htm, diakses tanggal 6 Mei 2014.