SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
A. KONSEP KOGNISI SOSIAL TENTANG KEPRIBADIAN 
Menurut Bandura, walaupun prinsip belajar cukup untuk 
menjelaskan dan meramalkan perubahan perilaku, namun prinsip 
tersebut harus memperhatikan dua fenomena penting yang 
diabaikan oleh paradigma behaviorisme, yaitu: 
1. Manusia dapat berpikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri 
2. Banyak aspek fungsi kepribadian melibatkan interaksi individu 
dengan individu lainnya 
Dampaknya, teori kepribadian yang memadai harus 
memperhitungkan konteks sosial dimana tingkah laku itu di peroleh 
dan dipelihara. 
Menurut Bandura, teori kepribadian yang memadai harus 
memperhitungkan konteks sosial dimana tingkah laku itu diperoleh 
dan dipelihara. Teori belajar sosial (social learning theory) dari 
Bandura didasarkan pada: 
1. Reciprocal determinism (Determinis resiprokal atau konsep 
yang saling menentukan) 
Pendekatan yang menjelaskan tingkah laku manusia dalam 
bentuk interaksi timbal balik yang terus-menerus antara 
determinan kognitif, behavior dan lingkungan. Orang 
menentukan tingkah lakunya dengan mengontrol kekuatan 
lingkungan tapi juga dikontrol oleh kekuatan lingkungan. 
Determinan resiprokal adalah konsep yang penting dalam teori 
belajar sosial Bandura dalam memahami tingkah laku. Teori 
belajar sosial memakai saling determinis sebagai prinsip dasar 
untuk menganalisis fenomena psikososial diberbagai tingkat 
kompleksitas, dari perkembangan intrapersonal sampai tingkah 
laku interpersonal serta fungsi interaktif dari organisasi dan 
sistem sosial. 
Social Cognitive Halaman 1 
KONSEP KOGNISI 
SOSIAL - BANDURA 
5
Gambar berikut akan menunjukkan nilai komprehensif dari 
determinis resiprokal Bandura dibandingkan dengan teori 
behavior lainnya. 
P 
L T 
SKINNER : Pribadi 
P 
hi 
L T 
BANDURA: Pribadi, 
Gambar 1. 
Li k & 
P 
L T 
PAVLOV: Lingkungan 
P 
j di i b l 
L T 
LEWIN : Pribadi & 
Lingkungan adalah 
ibl 
Hubungan antara tingkah laku (T) – Pribadi (P) – Lingkungan (L) – 
Menurut Pavlov, Skinner, Lewin dan Bandura 
2. Beyond Reinforcement (Tanpa Penguatan) 
Bandura memandang teori Skinner dan Hull terlalu bergantung 
kepada reinforcement. Jika setiap unit respon sosial yang 
kompleks harus dipilah-pilah untuk direinforse satu persatu, 
bisa jadi orang tidak belajar apapun. Menurut Bandura, 
reinforcement penting dalam menentukan apakah suatu tingkah 
laku akan terus terjadi atau tidak, tetapi itu bukan satu-satunya 
pembentuk tingkah laku. Orang dapat belajar melakukan 
sesuatu hanya dengan mengamati dan kemudian mengulang 
apa yang dilihatnya. Belajar melalui observasi tanpa ada 
reinforcement yang terlibat, berarti tingkah laku ditentukan oleh 
antisipasi konsekuensi (ini merupakan pokok teori belajar 
sosial). 
3. Self-regulation and cognition (Pengaturan diri dan kognisi) 
Pada konsepnya, Bandura menempatkan manusia sebagai 
pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self-regulation), 
mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, 
menciptakan dukungan kognitif, mengadakan konsekuensi bagi 
tingkah lakunya sendiri. Kemampuan kecerdasan untuk berpikir 
simbolik menjadi sarana yang kuat untuk menangani 
lingkungan (dengan menyimpang pengalaman dalam ingatan 
dalam wujud verbal dan gambaran imajinasi untuk kepentingan 
tingkah laku pada masa yang akan datang. Kemampuan untuk 
menggambarkan secara imajinatif hasil yang diinginkan pada 
Social Cognitive Halaman 2
masa yang akan datang akan mengembangkan strategi tingkah 
laku yang membimbing ke arah tujuan jangka panjang. 
STRUKTUR KEPRIBADIAN 
1. Sistem Self (self system) 
Bandura meyakini bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh self 
sebagai salah satu determinan tingkah laku tidak dapat 
dihilangkan tanpa membahayakan penjelasan dan kekuatan 
peramalan. Dengan kata lain, self diakui sebagai unsur dari 
struktur kepribadian. Sistem self bukan unsur psikis yang 
mengontrol tingkah lakutapi mengacu ke struktur kognitif yang 
memberi pedoman mekanisme dan seperangkat fungsi-fungsi 
persepsi, evaluasi, dan pengaturan tingkah laku. Pengaruh self 
tidak otomatis atau mengatur tingkah laku secara otonom, tapi 
self menjadi bagian dari sistem interaksi resiprokal. 
2. Regulasi Diri (Self Regulation) 
Manusia mempunyai kemampuan berpikir, dengan kemampuan 
tersebut manusia memanipulasi lingkungan sehingga terjadi 
perubahan lingkungan akibat kegiatan manusia. Menurut 
Bandura, akan terjadi strategi reaktif dan proaktif dalam 
regulasi diri. Strategi reaktif dipakai untuk mencapai tujuan, 
namun ketika tujuan hampir tercapai, strategi proaktiflah yang 
menentukan tujuan baru yang lebih tinggi. Ada tiga proses yang 
dapat diapaki untuk melakukan pengaturan diri, yaitu 
memanipulasi faktor eksternal, memonitoring dan 
mengevaluasi tingkah laku internal. Tingkah laku manusia 
merupakan hasil pengaruh resiprokal faktor eksternal dan 
internal. 
a. Faktor Eksternal dalam regulasi diri 
Faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dalam dua 
cara, yaitu pertama, faktor eksternal memberi standar untuk 
mengevaluasi tingkah laku. Faktor lingkungan berinteraksi 
dengan pengaruh-pengaruh pribadi, membentuk standar 
evaluasi diri seseorang. Melalui orang tua dan guru, serta 
pengalaman berinteraksi dengan lingkungan yang lebih 
luas, anak belajar mengembangkan standar yang dapat 
dipakai untuk menilai diri. 
Kedua, faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dalam 
bentuk penguatan (reinforcement). Hadiah intrinsik tidak 
selalu memberi kepuasan, orang membutuhkan insentif 
yang berasal dari lingkungan eksternal. Standar tingkah 
laku dan penguatan biasanya bekerja sama, dimana ketika 
orang dapat mencapai standar tingkah laku tertentu maka 
butuh penguatan agar tingkah laku semacam itu menjadi 
pilihan untuk dilakukan kembali. 
Social Cognitive Halaman 3 
STRUKTUR 
KEPRIBADIAN 
Sistem Self 
Regulasi Diri
b. Faktor Internal dalam regulasi diri 
Bandura mengemukakan tiga bentuk pengaruh internal, 
yaitu pertama, observasi diri (self observation) dimana 
individu harus mampu memonitoring performansinya, walau 
tidak sempurna karena individu cenderung menilai 
beberapa aspek tingkah lakunya dan mengabaikan tingkah 
laku yang lainnya. 
Kedua, proses penilaian tingkah laku (judgement process) 
adalah melihat kesesuaian tingkah laku dengan standar 
pribadi, membandingkan tingkah laku dengan norma 
standar tingkah laku orang lain, menilai berdasarkan 
pentingnya suatu aktivitas dan memberi atribusi 
performansi. Standar pribadi berasal dari pengalaman-pengalaman 
mengamati model. Berdasarkan sumber model 
dan performansi yang mendapat penguatan, maka proses 
kognnitif menyusun ukuran-ukuran atau norma yang 
sifatnya sangat pribadi karena ukuran tersebut tidak selalu 
sinkron dengan kenyataan. Sebagian besar aktivitas harus 
dinilai dengan membandingkannya dengan ukuran 
eksternal, bisa berupa norma standar, perbandingan sosial, 
perbandingan dengan orang lain atau perbandingan 
kolektif. 
serta yang ketiga, yaitu respon diri (self response) dimana 
pada akhirnya berdasarkan pengamatan dan judgment, 
individu mengevaluasi diri sendiri dan menghadiahi atau 
menghukum dirinya sendiri. 
3. Efikasi Diri (self-effication) 
Bagaimana orang bertingkah laku dalam situasi tertentu 
tergantung pada resiprokal antara lingkungan dan kondisi 
kognitif, khususnya yang berhubungan dengan keyakinannya 
bahwa dia mampu atau tidak untuk melakukan tindakan yang 
memuaskan. 
Efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan 
yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak sesuai 
dengan yang dipersyaratkan. 
4. Sumber Efikasi Diri 
Dalam pandangan Bandura, perubahan tingkah laku adalah 
perubahan ekspektansi efikasi. Efikasi ini dapat diperoleh, 
diubah, ditingkatkan atau diturunkan melalui salah satu atau 
kombinasi empat sumber, yaitu pengalaman performansi 
(performance accomplishment), pengalaman vikarius (vicarious 
experience), persuasi sosial (social persuation) dan keadaan 
emosi (emotional state). 
Social Cognitive Halaman 4 
Efikasi Diri 
Sumber 
Efikasi Diri
5. Efikasi diri sebagai prediktor tingkah laku 
Menurut Bandura, sumber pengontrol tingkah laku adalah 
resiprokal antara lingkungan, tingkah laku dan pribadi. Efikasi 
diri merupakan variabel pribadi yang penting yang bila 
digabungkan dengan tujuan-tujuan spesifik dan pemahaman 
akan menjadi penentu tingkah laku di masa mendatang. Setiap 
individu memiliki efikasi diri yang berbeda-beda pada situasi 
yang berbeda, tergantung pada kemampuan yang dituntut oleh 
situasi yang berbeda, kehadiran orang lain serta kondisi 
fisiologis dan emosional individu tersebut. 
6. Efikasi Kolektif (Collective Efficacy) 
Bandura berpendapat bahwa individu berusaha mengontrol 
kehidupan dirinya bukan hanya melalui efikasi diri individual, 
tetapi juga efikasi kolektif. Efikasi kolektif adalah keyakinan 
masyarakat bahwa usaha mereka secara bersama-sama dapat 
menghasilkan perubahan sosial tertentu. Efikasi diri dan efikasi 
kolektif bersama-sama saling melengkapi untuk mengubah 
gaya hidup manusia. 
DINAMIKA KEPRIBADIAN 
Menurut Bandura, motivasi adalah konstruk kognitif yang 
mempunyai dua sumber, gambaran hasil pada masa yang akan 
datang (yang dapat menimbulkan motivasi tingkah laku saat ini) 
dengan harapan keberhasilan yang didasarkan pada pengalaman 
menetapkan dan mencapai tujuan. Dengan kata lain, harapan 
mendapatkan renforcement pada masa yang akan datang akan 
memotivasi individu untuk bertingkah laku tertentu. Selain itu, 
dengan menetapkan tujuan yang diinginkan dan mengevaluasinya, 
maka seseorang akan termotivasi untuk bertindak pada tingkat 
tertentu. Menurut Bandura, penguatan (reinforcement) dapat 
menjadi penyebab belajar. Orang dapat belajar dengan penguat 
yang diwakilkan (vicarious reinforcement), penguat yang ditunda 
(expectation reinforcement) atau bahkan tanpa penguat (beyond 
reinforcement). 
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 
Menurut Bandura, kebanyakan belajar terjadi tanpa penguatan 
yang nyata. Dalam penelitiannya, individu dapat mempelajari 
respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan belajar 
tetap terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari, serta model 
yang diamatinya juga tidak mendapat penguatan dari tingkah 
lakunya. 
Social Cognitive Halaman 5 
Efikasi Diri sebagai 
Prediksi Tingkah 
Laku 
Efikasi 
Kolektif 
DINAMIKA 
KEPRIBADIAN 
PERKEMBANGAN 
KEPRIBADIAN
PSIKOPATOLOGI MENURUT TEORI KOGNISI SOSIAL 
Menurut Bandura, masalah pokok yang terjadi pada manusia 
adalah percaya bahwa dirinya tidak dapat menangani situasi 
tertentu secara efektif. Oleh karena itu, perlu dikembangkan efikasi 
diri agar terjadi perubahan tingkah laku. Tingkah laku parologis itu 
dipengaruhi oleh faktoe kognitif, proses neurofisiologis, 
pengalaman masa lalu yang mendapatkan penguatan serta nilai 
fasilitatif dari lingkungan. 
DAFTAR PUSTAKA 
Alwisol. (2006). Psikologi Kepribadian, edisi revisi. Malang: UMM 
Press 
Social Cognitive Halaman 6 
PSIKOPATOLOGI 
MENURUT TEORI 
KOGNISI SOSIAL

More Related Content

What's hot

Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
vidyatiara
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
elmakrufi
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
uyunk93
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
elmakrufi
 
Psikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & MengajarPsikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & Mengajar
dewiratnasari18
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosial
Dian Bunga Lestari
 

What's hot (20)

Tentang Sikap
Tentang SikapTentang Sikap
Tentang Sikap
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
 
Dasar-Dasar Perilaku_Persepsi, Teori Atribusi, dan Pembelajaran
Dasar-Dasar Perilaku_Persepsi, Teori Atribusi, dan PembelajaranDasar-Dasar Perilaku_Persepsi, Teori Atribusi, dan Pembelajaran
Dasar-Dasar Perilaku_Persepsi, Teori Atribusi, dan Pembelajaran
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
 
Teori sikap
Teori sikapTeori sikap
Teori sikap
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
 
Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
 
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALMAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
 
Psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan.Psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan.
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
 
Pembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
Pembelajaran Tingkahlaku ModifikasiPembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
Pembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
 
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIALTEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
 
Psikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & MengajarPsikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & Mengajar
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosial
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 

Similar to social cognitif

BANDURA ppt (2).pptx
BANDURA ppt (2).pptxBANDURA ppt (2).pptx
BANDURA ppt (2).pptx
Munadira
 
Teori belajar sosial
Teori belajar sosialTeori belajar sosial
Teori belajar sosial
Tamami Kece
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
mankoma2013
 
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdflianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf
01669230007
 
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosial
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosialPendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosial
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosial
K. S. Widodo
 
Slide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialSlide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosial
Adryan Dan
 

Similar to social cognitif (20)

Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
 
PRILAKU ORGANISASI
PRILAKU ORGANISASIPRILAKU ORGANISASI
PRILAKU ORGANISASI
 
BANDURA ppt (2).pptx
BANDURA ppt (2).pptxBANDURA ppt (2).pptx
BANDURA ppt (2).pptx
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 
Albert bandura
Albert banduraAlbert bandura
Albert bandura
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
 
Teori belajar sosial
Teori belajar sosialTeori belajar sosial
Teori belajar sosial
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdflianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf
 
2. Proses Perilaku Individu.ppt
2. Proses Perilaku Individu.ppt2. Proses Perilaku Individu.ppt
2. Proses Perilaku Individu.ppt
 
Efikasi kendiri
Efikasi kendiriEfikasi kendiri
Efikasi kendiri
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Tugas 4 muhammad riandy 4520210056
Tugas 4 muhammad riandy 4520210056Tugas 4 muhammad riandy 4520210056
Tugas 4 muhammad riandy 4520210056
 
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdfSIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
 
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptxPPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
 
Kel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptx
Kel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptxKel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptx
Kel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptx
 
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosial
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosialPendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosial
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosial
 
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
 
Slide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialSlide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosial
 
Modul ppg 2_pkb_3103
Modul ppg 2_pkb_3103Modul ppg 2_pkb_3103
Modul ppg 2_pkb_3103
 

More from emri ardi (9)

Presentasi Pembuatan Flyer
Presentasi Pembuatan FlyerPresentasi Pembuatan Flyer
Presentasi Pembuatan Flyer
 
Presentasi QR Code
Presentasi QR CodePresentasi QR Code
Presentasi QR Code
 
Learning management system makalah kel 3
Learning management system makalah kel 3Learning management system makalah kel 3
Learning management system makalah kel 3
 
Penjelasan kuesioner
Penjelasan kuesionerPenjelasan kuesioner
Penjelasan kuesioner
 
Landasan sosial budaya pendidikan
Landasan sosial budaya pendidikanLandasan sosial budaya pendidikan
Landasan sosial budaya pendidikan
 
Tugas statistik s2 tp
Tugas  statistik s2 tpTugas  statistik s2 tp
Tugas statistik s2 tp
 
pendidikan karakter di sekolah
pendidikan karakter di sekolahpendidikan karakter di sekolah
pendidikan karakter di sekolah
 
Permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-dan-l...
Permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-dan-l...Permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-dan-l...
Permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-dan-l...
 
Permendiknas no.19 tahun 2007 stand pengelolaan
Permendiknas no.19 tahun 2007 stand pengelolaanPermendiknas no.19 tahun 2007 stand pengelolaan
Permendiknas no.19 tahun 2007 stand pengelolaan
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

social cognitif

  • 1. A. KONSEP KOGNISI SOSIAL TENTANG KEPRIBADIAN Menurut Bandura, walaupun prinsip belajar cukup untuk menjelaskan dan meramalkan perubahan perilaku, namun prinsip tersebut harus memperhatikan dua fenomena penting yang diabaikan oleh paradigma behaviorisme, yaitu: 1. Manusia dapat berpikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri 2. Banyak aspek fungsi kepribadian melibatkan interaksi individu dengan individu lainnya Dampaknya, teori kepribadian yang memadai harus memperhitungkan konteks sosial dimana tingkah laku itu di peroleh dan dipelihara. Menurut Bandura, teori kepribadian yang memadai harus memperhitungkan konteks sosial dimana tingkah laku itu diperoleh dan dipelihara. Teori belajar sosial (social learning theory) dari Bandura didasarkan pada: 1. Reciprocal determinism (Determinis resiprokal atau konsep yang saling menentukan) Pendekatan yang menjelaskan tingkah laku manusia dalam bentuk interaksi timbal balik yang terus-menerus antara determinan kognitif, behavior dan lingkungan. Orang menentukan tingkah lakunya dengan mengontrol kekuatan lingkungan tapi juga dikontrol oleh kekuatan lingkungan. Determinan resiprokal adalah konsep yang penting dalam teori belajar sosial Bandura dalam memahami tingkah laku. Teori belajar sosial memakai saling determinis sebagai prinsip dasar untuk menganalisis fenomena psikososial diberbagai tingkat kompleksitas, dari perkembangan intrapersonal sampai tingkah laku interpersonal serta fungsi interaktif dari organisasi dan sistem sosial. Social Cognitive Halaman 1 KONSEP KOGNISI SOSIAL - BANDURA 5
  • 2. Gambar berikut akan menunjukkan nilai komprehensif dari determinis resiprokal Bandura dibandingkan dengan teori behavior lainnya. P L T SKINNER : Pribadi P hi L T BANDURA: Pribadi, Gambar 1. Li k & P L T PAVLOV: Lingkungan P j di i b l L T LEWIN : Pribadi & Lingkungan adalah ibl Hubungan antara tingkah laku (T) – Pribadi (P) – Lingkungan (L) – Menurut Pavlov, Skinner, Lewin dan Bandura 2. Beyond Reinforcement (Tanpa Penguatan) Bandura memandang teori Skinner dan Hull terlalu bergantung kepada reinforcement. Jika setiap unit respon sosial yang kompleks harus dipilah-pilah untuk direinforse satu persatu, bisa jadi orang tidak belajar apapun. Menurut Bandura, reinforcement penting dalam menentukan apakah suatu tingkah laku akan terus terjadi atau tidak, tetapi itu bukan satu-satunya pembentuk tingkah laku. Orang dapat belajar melakukan sesuatu hanya dengan mengamati dan kemudian mengulang apa yang dilihatnya. Belajar melalui observasi tanpa ada reinforcement yang terlibat, berarti tingkah laku ditentukan oleh antisipasi konsekuensi (ini merupakan pokok teori belajar sosial). 3. Self-regulation and cognition (Pengaturan diri dan kognisi) Pada konsepnya, Bandura menempatkan manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self-regulation), mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan kognitif, mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri. Kemampuan kecerdasan untuk berpikir simbolik menjadi sarana yang kuat untuk menangani lingkungan (dengan menyimpang pengalaman dalam ingatan dalam wujud verbal dan gambaran imajinasi untuk kepentingan tingkah laku pada masa yang akan datang. Kemampuan untuk menggambarkan secara imajinatif hasil yang diinginkan pada Social Cognitive Halaman 2
  • 3. masa yang akan datang akan mengembangkan strategi tingkah laku yang membimbing ke arah tujuan jangka panjang. STRUKTUR KEPRIBADIAN 1. Sistem Self (self system) Bandura meyakini bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh self sebagai salah satu determinan tingkah laku tidak dapat dihilangkan tanpa membahayakan penjelasan dan kekuatan peramalan. Dengan kata lain, self diakui sebagai unsur dari struktur kepribadian. Sistem self bukan unsur psikis yang mengontrol tingkah lakutapi mengacu ke struktur kognitif yang memberi pedoman mekanisme dan seperangkat fungsi-fungsi persepsi, evaluasi, dan pengaturan tingkah laku. Pengaruh self tidak otomatis atau mengatur tingkah laku secara otonom, tapi self menjadi bagian dari sistem interaksi resiprokal. 2. Regulasi Diri (Self Regulation) Manusia mempunyai kemampuan berpikir, dengan kemampuan tersebut manusia memanipulasi lingkungan sehingga terjadi perubahan lingkungan akibat kegiatan manusia. Menurut Bandura, akan terjadi strategi reaktif dan proaktif dalam regulasi diri. Strategi reaktif dipakai untuk mencapai tujuan, namun ketika tujuan hampir tercapai, strategi proaktiflah yang menentukan tujuan baru yang lebih tinggi. Ada tiga proses yang dapat diapaki untuk melakukan pengaturan diri, yaitu memanipulasi faktor eksternal, memonitoring dan mengevaluasi tingkah laku internal. Tingkah laku manusia merupakan hasil pengaruh resiprokal faktor eksternal dan internal. a. Faktor Eksternal dalam regulasi diri Faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dalam dua cara, yaitu pertama, faktor eksternal memberi standar untuk mengevaluasi tingkah laku. Faktor lingkungan berinteraksi dengan pengaruh-pengaruh pribadi, membentuk standar evaluasi diri seseorang. Melalui orang tua dan guru, serta pengalaman berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas, anak belajar mengembangkan standar yang dapat dipakai untuk menilai diri. Kedua, faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dalam bentuk penguatan (reinforcement). Hadiah intrinsik tidak selalu memberi kepuasan, orang membutuhkan insentif yang berasal dari lingkungan eksternal. Standar tingkah laku dan penguatan biasanya bekerja sama, dimana ketika orang dapat mencapai standar tingkah laku tertentu maka butuh penguatan agar tingkah laku semacam itu menjadi pilihan untuk dilakukan kembali. Social Cognitive Halaman 3 STRUKTUR KEPRIBADIAN Sistem Self Regulasi Diri
  • 4. b. Faktor Internal dalam regulasi diri Bandura mengemukakan tiga bentuk pengaruh internal, yaitu pertama, observasi diri (self observation) dimana individu harus mampu memonitoring performansinya, walau tidak sempurna karena individu cenderung menilai beberapa aspek tingkah lakunya dan mengabaikan tingkah laku yang lainnya. Kedua, proses penilaian tingkah laku (judgement process) adalah melihat kesesuaian tingkah laku dengan standar pribadi, membandingkan tingkah laku dengan norma standar tingkah laku orang lain, menilai berdasarkan pentingnya suatu aktivitas dan memberi atribusi performansi. Standar pribadi berasal dari pengalaman-pengalaman mengamati model. Berdasarkan sumber model dan performansi yang mendapat penguatan, maka proses kognnitif menyusun ukuran-ukuran atau norma yang sifatnya sangat pribadi karena ukuran tersebut tidak selalu sinkron dengan kenyataan. Sebagian besar aktivitas harus dinilai dengan membandingkannya dengan ukuran eksternal, bisa berupa norma standar, perbandingan sosial, perbandingan dengan orang lain atau perbandingan kolektif. serta yang ketiga, yaitu respon diri (self response) dimana pada akhirnya berdasarkan pengamatan dan judgment, individu mengevaluasi diri sendiri dan menghadiahi atau menghukum dirinya sendiri. 3. Efikasi Diri (self-effication) Bagaimana orang bertingkah laku dalam situasi tertentu tergantung pada resiprokal antara lingkungan dan kondisi kognitif, khususnya yang berhubungan dengan keyakinannya bahwa dia mampu atau tidak untuk melakukan tindakan yang memuaskan. Efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan. 4. Sumber Efikasi Diri Dalam pandangan Bandura, perubahan tingkah laku adalah perubahan ekspektansi efikasi. Efikasi ini dapat diperoleh, diubah, ditingkatkan atau diturunkan melalui salah satu atau kombinasi empat sumber, yaitu pengalaman performansi (performance accomplishment), pengalaman vikarius (vicarious experience), persuasi sosial (social persuation) dan keadaan emosi (emotional state). Social Cognitive Halaman 4 Efikasi Diri Sumber Efikasi Diri
  • 5. 5. Efikasi diri sebagai prediktor tingkah laku Menurut Bandura, sumber pengontrol tingkah laku adalah resiprokal antara lingkungan, tingkah laku dan pribadi. Efikasi diri merupakan variabel pribadi yang penting yang bila digabungkan dengan tujuan-tujuan spesifik dan pemahaman akan menjadi penentu tingkah laku di masa mendatang. Setiap individu memiliki efikasi diri yang berbeda-beda pada situasi yang berbeda, tergantung pada kemampuan yang dituntut oleh situasi yang berbeda, kehadiran orang lain serta kondisi fisiologis dan emosional individu tersebut. 6. Efikasi Kolektif (Collective Efficacy) Bandura berpendapat bahwa individu berusaha mengontrol kehidupan dirinya bukan hanya melalui efikasi diri individual, tetapi juga efikasi kolektif. Efikasi kolektif adalah keyakinan masyarakat bahwa usaha mereka secara bersama-sama dapat menghasilkan perubahan sosial tertentu. Efikasi diri dan efikasi kolektif bersama-sama saling melengkapi untuk mengubah gaya hidup manusia. DINAMIKA KEPRIBADIAN Menurut Bandura, motivasi adalah konstruk kognitif yang mempunyai dua sumber, gambaran hasil pada masa yang akan datang (yang dapat menimbulkan motivasi tingkah laku saat ini) dengan harapan keberhasilan yang didasarkan pada pengalaman menetapkan dan mencapai tujuan. Dengan kata lain, harapan mendapatkan renforcement pada masa yang akan datang akan memotivasi individu untuk bertingkah laku tertentu. Selain itu, dengan menetapkan tujuan yang diinginkan dan mengevaluasinya, maka seseorang akan termotivasi untuk bertindak pada tingkat tertentu. Menurut Bandura, penguatan (reinforcement) dapat menjadi penyebab belajar. Orang dapat belajar dengan penguat yang diwakilkan (vicarious reinforcement), penguat yang ditunda (expectation reinforcement) atau bahkan tanpa penguat (beyond reinforcement). PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN Menurut Bandura, kebanyakan belajar terjadi tanpa penguatan yang nyata. Dalam penelitiannya, individu dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan belajar tetap terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari, serta model yang diamatinya juga tidak mendapat penguatan dari tingkah lakunya. Social Cognitive Halaman 5 Efikasi Diri sebagai Prediksi Tingkah Laku Efikasi Kolektif DINAMIKA KEPRIBADIAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
  • 6. PSIKOPATOLOGI MENURUT TEORI KOGNISI SOSIAL Menurut Bandura, masalah pokok yang terjadi pada manusia adalah percaya bahwa dirinya tidak dapat menangani situasi tertentu secara efektif. Oleh karena itu, perlu dikembangkan efikasi diri agar terjadi perubahan tingkah laku. Tingkah laku parologis itu dipengaruhi oleh faktoe kognitif, proses neurofisiologis, pengalaman masa lalu yang mendapatkan penguatan serta nilai fasilitatif dari lingkungan. DAFTAR PUSTAKA Alwisol. (2006). Psikologi Kepribadian, edisi revisi. Malang: UMM Press Social Cognitive Halaman 6 PSIKOPATOLOGI MENURUT TEORI KOGNISI SOSIAL