SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
DEMOKRASI LIBERAL
6 September 1950 – 5 Juli 1959
SEJARAH INDONESIA
Ahmad Rifai
Alief Sucianingsih
Aulia Putri Tantular
Erdin Syamsudin
Hendra Saputra
M. Akhyar Ramdani
Rizky Surya Saputra
Demokrasi Liberal adalah demokrasi yang
memberi kebebasan yang seluasnya kepada
warga negara. Indonesia menganut sistem
Demokrasi Liberal pada tahun 1950-1959. Pada
masa ini ditandai dengan sering terjadi
pergantian kabinet yang memerintah.
Presiden dan wakil
presiden tidak dapat
diganggu gugat
Presiden
berhak
membubarkan
DPR
Menteri
bertanggung
jawab
terhadap
kebijakan
Perdana
Menteri
diangkat oleh
Presiden
PERDANA MENTRI DI INDONESIA PADA MASA
DEMOKRASI LIBERAL ADA TUJUH :
1. NATSIR
2. SUKIMAN
3. WILOPO
4. ALI SASTROAMIJOYO I
5. BURHANUDIN HARAHAP
6. ALI SASTROAMIJOYO II
7. DJUANDA
NASI WILLI
BUAT
DJUAN
KABINET
NATSIR
7 SEPTEMBER 1950 – 21 MARET 1951
Dipimpin : Mohammad Natsir
Partai : Masyumi
Dibentuk/ : 6 September 1950
Diumumkan
Dilantik : 7 September 1950
Mulai Bekerja : 7 September 1950
Kabinet Natsir adalah kabinet pertama
pada masa demokrasi liberal. Menteri
kabinetnya berasal dari Masyumi
ditambah tokoh-tokoh yang
mempunyai keahlian (non partai)
seperti Sri Sultan Hamengku Buana IX.
No. Jabatan Nama Menteri Partai Politik
1. Perdana Menteri Mohammad Natsir Masyumi
2. Wakil Perdana Menteri Hamengkubuwono IX -
3. Menteri Luar Negri Mr. Mohammad Roem Masyumi
4. Menteri Dalam Negeri Mr. Assaat -
5. Menteri Pertahanan Dr. Abdul Halim -
6. Menteri Kehakiman Wongsonegoro PIR
7. Menteri Penerangan Pellaupessy Demokrat
8. Menteri Keuangan Syifruddin
Prawiranegara
Masyumi
-
9. Menteri Pertanian Tandiono Manu PSI
10. Menteri Perdagangan dan Perindustrian Dr. Sumitro
Djojohadikusumo
PSI
-
12. Menteri Perhubungan Ir. Djuanda -
12. Menteri Pekerjaan Umum dan Perindustrian Ir. H. Johannes PIR
13. Menteri Perburuhan R. P. Suroso Parindra
14. Menteri Sosial F. S. Harjadi Katholik
15. Menteri Pendidikan, Pengjaran dan
Kebudayaan
Dr. Bahser Djohan -
16. Menteri Agama K.K. A. Wahis Hasyim Masyumi
17. Menteri Kesehatan Dr. Johannes Leimena Parkindo
18. Menteri Negara Harsono Tjokroaminoto PSII
• menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman;
• memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat
secepatnya;
• mengembangkan dan memperkuat kekuatan ekonomi
rakyat;
• mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilu untuk
Konstituante dalam waktu yang singkat;
• membantu pembangunan perumahan rakyat; dan
• memperluas usaha-usaha meninggikan derajat
kesehatan dan kecerdasan rakyat.
Akan tetapi, belum
sampai program
tersebut terlaksana,
kabinet ini sudah
jatuh pada 21 Maret
1951 dalam usia 6,5
bulan.
Jatuhnya kabinet ini
karena kebijakan
Natsir dalam rangka
pembebtukan DPRD
dinilai oleh golongan
oposisi terlalu banyak
menguntungkan
Masyumi.
TAPI....
Kabinet ini pun memiliki
kelebihan, walaupun kabinet
ini hanya berjalan 6,5 bulan
Kelebihan Natsir dari yang
lain adalah bahwa Natsir
bebas dari atavisme dan
nativisme.
Kabinet Sukiman
(27April1951– 23 Februari1952)
Dengan jatuhnya Kabinet Natsir, Presiden Sukarno
menunjuk Dr. Sukiman Wiryosanjoyo dari Masyumi
dan Dr. Suwiryo dari PNI untuk membentuk kabinet.
Atas usaha dua orang formatur ini terbentuklah
kabinet yang diberi nama Kabinet Sukiman dengan
perdana menteri Dr. Sukiman dan wakil perdana
menteri Dr. Suwiryo.
• Partai Pemerintah : PNI dan Masyumi
• Partai Oposisi : PKI
Program-pogram yang dijalankan:
1. Menjalankan tindakan-tindakan yang tegas
sebagai negara hukum untuk menjamin
keamanan dan ketentraman.
2. Mempercepat usaha penempatan bekas
pejuang dalam lapangan pembangunan.
3. Menyelesaikan persiapan pemilihan umum
Konstituante.
4. Menjalankan politik luar negeri bebas aktif
yang menuju perdamaian.
5. Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah
Republik Indonesia.
Kabinet Sukiman jatuh,
karena
ditandatanganinya kerja
sama keamanan
Indonesia - Amerika
Serikat berdasarkan
Mutual Security Aids
(MSA).
Kabinet Wilopo (PNI) 1952-1953
Biografi dan Sekilas Tentang Wilopo
Nama : Wilopo
Gender : Laki-laki
Tempat Lahir : Purworejo, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : 1908
Riwayat Karir :
1. Menteri muda perburuhan kabinet Amir Syarifudin 1 dan kabinet
Amir Syarifudin II (1947-1948).
2. Menteri Perburuhan Kabinet Republik Indonesia Serikat (1949-
1950).
3. Menteri Perdagangan dan Perindustrian kabinet Sukirman-Suwiryo
(1951-1952).
4. Menteri Luar Negeri Kabinet Wilopo (1952).
5. Perdana Menteri Kabinet Wilopo (1952-1953).
6. Ketua Konstituante (1955-1959).
7. Ketua Dewan Pertimbangan Agung Indonesia (1968-1978).
8. Anggota Komite Empat Tim Pemberantasan Korupsi (1970)
Jabatan dalam kabinet :
1. Menteri Muda Perburuhan dalam kabinet
Amir Syarifudin I masa kerja 3 Juli 1947-11
November 1947.
2. Menteri Muda Perburuhan dalam kabinet
Amir Syarifudin II masa kerja 11 November
1947-29 Januari 1948.
3. Menteri Perburuhan dalam kabinet RIS masa
kerja 20 Desember 1949-6 Septembern1950.
4. Menteri Luar Negeri dalam kabinet Wilopo
masa kerja 3 April 1952-29 April 1952
Proses Terbentuknya Kabinet Wilopo
pada tanggal 1 Maret 1952, Soekarno menunjuk Sidik Joyosukarto
dari Partai PNI dan Prawoto Mangkusasmito dari Partai Masyumi
menjadi formatur[1]. Presiden Sukarno meminta kepada para
formatur untuk menyusun kabinet yang kuat dan mendapatkan
dukungan cukup dari parlemen. Usaha ini mengalami kegagalan,
karena tidak ditemukannya kesepakatan tentang siapa saja calon yang
akan didudukan didalam kabinet yang baru menggantikan Kabinet
Sukiman yang dianggap telah gagal dalam menjalankan amanatnya
Tanggal 19 Maret, kedua formatur ini mengembalikan mandatnya
kepada Presiden Soekarno. Presiden pun akhirnya menunjuk Mr.
Wilopo (PNI) sebagai seorang formatur yang baru. Pada tanggal 30
Maret 1952 Mr. Wilopo mengajukan susunan kabinetnya yang terdiri
dari : PNI dan Masyumi masing-masing mendapat jatah 4 orang, PSI 2
orang, PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia), Parkindo (Partai
Kristen Indonesia), Parindra (Partai Indonesia Raya). Partai Buruh dan
PSII masing-masing 1orang dan golongan orang tak berpartai 3 orang.
Dalam menentukan tim di kabinetnya, Wilopo mengusahakan adanya
suatu tim yang dianggapnya sebagai Zaken Kabinet.
Berdasarkan surat Keputusan Presiden No. 99 Tahun 1952, tanggal 3 April 1952
terbentuk kabinet dengan Perdana Menteri Wilopo dan Wakil Perdana Menteri
dijabat oleh Mr. Prawoto Mangkusasmito dari Partai Masyumi [2].
Pengesahan kabinet Wilopo
http://www.idsejarah.net/2014/11/kabinet-
wilopo.html
No Jabatan Nama Menteri
1
Perdana Menteri Wilopo
Wakil Perdana Menteri Prawoto Mangkusasmito
2 Menteri Luar Negeri Wilopo
3 Menteri Dalam Negeri Mohammad Roem
4 Menteri Pertahanan Hamengkubuwono IX [2]
5 Menteri Kehakiman Lukman Wiradinata
6 Menteri Penerangan Arnold Mononutu
7 Menteri Keuangan Sumitro Djojohadikusumo
8 Menteri Pertanian Mohammad Sardjan
9 Menteri Perdagangan Sumanang
10 Menteri Perhubungan Djuanda
11
Menteri Pekerjaan Umum
dan Tenaga
Suwarto
12 Menteri Perburuhan Iskandar Tedjasukmana
13 Menteri Sosial Anwar Tjokroaminoto [3]
14
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
Bahder Djohan
15 Menteri Agama Fakih Usman
16 Menteri Kesehatan J. Leimena
17 Menteri Negara [4] Pandji Suroso [3]
(Urusan Pegawai)
i : 3 April 1952-30 Juli 1953
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Wilopo
Program kerja kabinet Wilopo
Berikut merupakan susunan rencana program kerja yang dicanangkan oleh Wilopo
selama kabinetnya berlangsung :
· Organisasi Negara
· Kemakmuran
· Keamanan
· Perburuhan
· Pendidikan dan pengajaran
· Luar negeri.
Sebenarnya program-program kabinet Wilopo
ini tidak berbeda jauh dengan program yang
dicanangkan oleh kabinet Natsir dan Sukiman.
Kegagalan Program
kerja kabinet Wilopo
• Pertama, masa kerja kabinet Wilopo terbilang cukup singkat
yakini mulai 3 April 1952 hingga 3 Juni 1953, sehingga waktu
yang yang ada untuk merealisasikan semua program kerja
yang cukup banyak seperti disebutkan diatas tidak mencukupi.
Sebuah program kerja tentunya tidak bisa langsung terlaksana,
melainkan harus melalui beberapa tahapan yang
membutuhkan waktu yang cukup lama, sedangkan masalah-
masalah yang terjadi selama kabinet Wilopo berlangsung
mengakibatkan kabinet ini harus mengakhiri masa kerjanya
dalam waktu kurang lebih satu tahun.
• Kedua, ‘musuh’ yang dihadapi bangsa Indonesia
kala berlangsungnya kabinet ini cukup berat, baik
dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dari
dalam negeri, dari dalam kabinet juga muncul
pertentangan antara petinggi-petinggi partai
politik, ditambah lagi dengan munculnya
pemberontakan dari daerah-daerah yang merasa
tidak mendapatkan haknya dari pemerintah pusat.
Sedangkan dari luar negeri, pertikaian dengan
negeri Belanda atas masalah Irian Barat juga
menyulitkan Indonesia meraih kembali kedaulatan
atas Irian Barat agar masuk wilayah Indonesia.
Sengketa ini berlangsung dalam jangka waktu yang
lama, karena kekuatan dari pihak Belanda yang
sangat kuat, bahkan berbagai perjanjian yang
pernah diupayakan tidak mampu menyelesaikan
kasus Irian Barat
• Ketiga, dalam tujuan mencapai kemakmuran rakyat,
agaknya juga menemui hambatan karena kondisi
perekonomian negara sendiri saat itu juga tengah
mengalami penurunan, terjadi banyak kasus korupsi,
serta terjadinya inflasi karena tingginya harga barang
import dan rendahnya barang produksi untuk eksport,
yang menyebabkan defisit kas negara.
• Keempat, masalah ekonomi dan sosial
yang dihadapi bangsa Indonesia setalh
kependudukan Jepang dan Revolusi
sangatlah besar. Perkebunan-
perkebunan dan isntalasi industry
diseluruh penjuru negeri rusak berat.
Mungkin yang paling penting ialah
bahwa jumlah penduduk meningkat
tajam. Produksi pangan meningkat
namun tidak mencukupi kebutuhan
yang ada. Terjadinya berbagai kasus
ledakan penduduk yang signifikan
membuat keadaan semakin kacau. Di
Jawa, produksi beras perkapita sedikit
menurun dari Tahun 1950-1960.
Berakhirnya masa
kabinet Wilopo
1. Krisis ekonomi
2. Peristiwa 17 Oktober 1952
Kabinet Wilopo jatuh karena Peristiwa Tanjung
Morawa, Sumatra Utara yang ditunggangi oleh
PKI yang berhubungan dengan masalah
pembagian tanah.
KABINET ALI
SASTROAMIJO
YO 1
(30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)
Dipimpin : Mr. Ali. Sastroamijoyo
Partai : Masyumi.
Dibentuk : 30 Juli 1953
Diumumkan : 30 Juli 1953
Dilantik : 12 Agustus 1953
Mulai Bekerja : 12 Agustus 1953
(Keputusan Presiden RI
Nomor 132 Tahun 1953)
Untuk mengisi jabatan Perdana
Menteri ditunjuk Ali Sastroamidjojo yang saat
itu menjabat Duta Besar Indonesia untuk
Amerika Serikat.
Ali Sastroamidjojo sempat ragu,
tetapi setelah didesak oleh Ketua Umum PNI
Sidik Joyosukarto, akhirnya Ali Sastroamidjojo
mau menduduki jabatan perdana menteri.
Prestasi yang dicapai pada Kabinet Ali yaitu
berhasil melaksanakan Konferensi Asia Afrika
di Bandung dan persiapan Pemilu pertama
yang direncanakan pada tahun 1955.
• Kemunduran :
1. Masalah dalam tubuh TNI-AD
2. Keadaan ekonomi indonesia memburuk
3. Korupsi dan inflasi merejalela
Akhirnya kabinet ini mengembalikan mandat
kepada Presiden Soekarno dan diterima oleh
Wakil Presiden karena pada saat itu Presiden
sedang melakukan ibadah haji.
KABINET
BURHANUDIN
HARAHAP
12 AGUSTUS 1955 – 3 MARET 1956
Dipimpin : Burhanuddin Harahap.
Partai : Masyumi.
Diumumkan : 11 Agustus 1955.
Dilantik : 12 Agustus 1955.
Mulai Bekerja : 12 Agustus 1955.
(Keputusan Presiden
Nomor 141 Tahun 1955)
Kabinet ini merupakan kabinet koalisi
yang terdiri atas beberapa partai
(Kabinet Nasional), sebab jumlah
partai yang tergabung dalam koalisi
kabinet ini berjumlah 13 partai.
Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu
mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat
kepada pemerintah
Melaksanakan pemilihan umum menurut
rencana yang sudah ditetapkan dan
mempercepat terbentuknya parlemen baru
Masalah desentralisasi,
inflasi, pemberantasan
korupsi
Perjuangan pengembalian Irian Barat
Politik Kerjasama Asia-Afrika
berdasarkan politik luar
negeri bebas aktif
Kendala atau masalah
yang dihadapi pada masa
Kabinet Burhanuddin
Harahap adalah
banyaknya mutasi dalam
lingkungan pemerintahan
yang dianggap
menimbulkan
ketidaktenangan.
Terdapat hasil
yang telah
dicapai,
diantaranya yaitu:
• Penyelenggaraan pemilu pertama yang demokratis
pada 29 September 1955 (memilih anggota DPR)
dan 15 Desember 1955 (memilih konstituante).
Terdapat 70 partai politik yang mendaftar tetapi
hanya 27 partai yang lolos seleksi. Menghasilkan 4
partai politik besar yang memperoleh suara
terbanyak, yaitu PNI, NU, Masyumi, dan PKI
Perjuangan Diplomasi Menyelesaikan
masalah Irian Barat dengan pembubaran
Uni Indonesia-Belanda
Pemberantasan korupsi
dengan menangkap para
pejabat tinggi yang dilakukan
oleh polisi militer
Terbinanya hubungan
antara Angkatan Darat
dengan Kabinet
Burhanuddin
Menyelesaikan masalah
peristiwa 27 Juni 1955
dengan mengangkat
Kolonel AH Nasution
sebagai Staf Angkatan
Darat pada 28 Oktober
1955
........................................
Masa Kabinet Burhanuddin Harahap
berakhir Karena tugas Burhanuddin
hanya menyelenggarakan pemilu, dan
pemilu telah berhasil (sampai hasil
pemungutan suara diumumkan dan
pembagian kursi di DPR diumumkan)
maka setelah pemilu berhasil, dia pun
mengembalikan mandat kepada
presiden.
KABINET ALI
ASATROAMIJO
YO II
(20 Maret 1956 – 4 Maret
1957)
Dipimpin : Ali Sastroamijoyo
Partai : PNI
Dibentuk/ : 20 Maret 1956
Diumumkan
Dilantik : 24 Maret 1956
Mulai Bekerja : 24 Maret 1956
Partai pemerintah : PNI, Masyumi, NU
Partai oposisi : PKI
Kabinet pertama yang memiliki
Rencana Lima Tahun.
 Program :
1. Pengembalian Irian Barat
2. Membentuk daerah otonom
3. Perbaikan nasib buruh dan karyawan
4. Menyehatkan keuangan negara
5. Membentuk ekonomi nasional
 Keberhasilan :
1. membatalkan hasil KMB,
2. membentuk Provinsi Irian Barat yang beribu
kota di Soasio, Maluku Utara, dan
3. pengiriman misi Garuda I ke Mesir.
Kemunduran
 Timbulnya pemberontakan di berbagai daerah
 Adanya Konsepsi Presiden 21 Februari 1957
 Adanya keretakan dalam tubuh kabinet, hal
ini dapat dibuktikan dengan mundurnya satu
per satu anggota kabinet.
Akhirnya pada bulan Januari
1957, Masyumi menarik
semua menterinya dari
kabinet.
Peristiwa itu sangat
melemahkan kabinet Ali
Sastromidjojo, sehingga
pada tanggal 14 Maret
1957 Ali Sastromidjojo
akhirnya menyerahkan
mandatnya kepada
presiden.
Proses Terbentuknya Kabinet Djuanda
• Terbentuknya Kabinet Djuanda dilatarbelakangi
suasana politik pada saat itu dalam kondisi
mendesak dan genting.
• Kondisi bangsa saat itu menuju perpecahan di
antaranya akibat polarisasi yang dilakukan
partai-partai dan pembagian Jawa-luar Jawa.
• Struktur ekonomi saat itu banyak dilakukan oleh
orang-orang etnis China, sedangkan suku Jawa
mendominasi struktur dalam pemerintahan.
Pembentukan kabinet Juanda
• Pada 9 April 1957, Soekarno mengumumkan pembentukan
Kabinet Karya Djuanda di bawah komando seorang non-
partai, Djuanda Kartawidjaja sebagai Perdana Menteri.
• Adapun Program kerja kabinet juanda
• sebagai berikut :
• 1. Membentuk Dewan Nasional
• 2. Normalisasi keadaan RI
• 3. Melanjutkan pembatalan KMB
• 4. Memperjuangkan Irian Barat kembali ke RI
• 5. Mempercepat pembangunan
Pencapaian Kabinet Djuanda
Kabinet Karya mencatat prestasi gemilang, yaitu
keberhasilan mengatur kembali batas perairan nasional
Indonesia, dengan keluarnya Deklarasi Djuanda pada
tanggal 13 Desember 1957.
Deklarasi Djuanda mengatur tentang laut pedalaman dan
laut teritorial. Dalam peraturan lama disebutkan bahwa laut
teritorial itu selebar 6 mil dari garis dasar sewaktu air surut.
Apabila hal itu diberlakukan, maka di wilayah Indonesia
akan terdapat laut bebas seperti Laut Jawa, Laut Flores dan
lain sebagainya. Melalui Deklarasi Djuanda itulah
terciptanya Kesatuan Wilayah Indonesia, yaitu lautan dan
daratan merupakan satu kesatuan.
Akhir kabinet Juanda
Terwujudnya Demokrasi Terpimpin terjadi
ketika Dekrit Presiden 5 Juli 1959 diterbitkan.
Hal ini dikarenakan terjadinya kelarutan waktu
Konstituante dalam menyusun Undang-undang
Dasar yang diharapkan setelah mereka tidak
mungkin lagi bersidang. Maka, mulai timbul
keinginan untuk kembali ke UUD 1945.
Presiden Soekarno lalu mengeluarkan Dekrit
Presiden pada tanggal 5 Juli 1959. Soekarno
juga membubarkan Konstituante.
Pada saat itu pula, diumumkan Kabinet Kerja dengan Presiden
Soekarno menjadi Perdana Menteri dan Djuanda sebagai
Menteri Utama. Demokrasi Terpimpin mengatur secara tegas
tentang partai politik, di mana tidak boleh ada pejabat tinggi
negara yang menjadi anggota partai politik. Hanya PKI-lah partai
yang masih memiliki kekuatan untuk dekat bersama Soekarno.
Dengan kekuasaan yang sangat besar atas diri Soekarno sebagai
Presiden, maka demokrasi terpimpin telah menggusur demokrasi
parlementer.

More Related Content

What's hot

Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Mimosa Lambert
 
Pemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. HabibiePemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. Habibie
Balqies Camilla
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberal
Jeroan Ena
 

What's hot (20)

Tugas PKI Madiun
Tugas PKI MadiunTugas PKI Madiun
Tugas PKI Madiun
 
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting SyarifuddinKabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
[XII A1 kel.3] kabinet wilopo
[XII A1 kel.3] kabinet wilopo[XII A1 kel.3] kabinet wilopo
[XII A1 kel.3] kabinet wilopo
 
Dem liberal min
Dem liberal minDem liberal min
Dem liberal min
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
 
Rama PPT
Rama PPTRama PPT
Rama PPT
 
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinDemokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
 
Kabinet Sukiman-Suwirjon dan Gerakan Benteng
Kabinet Sukiman-Suwirjon dan Gerakan BentengKabinet Sukiman-Suwirjon dan Gerakan Benteng
Kabinet Sukiman-Suwirjon dan Gerakan Benteng
 
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
 
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
 
Kabinet djuanda
Kabinet djuandaKabinet djuanda
Kabinet djuanda
 
Pemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. HabibiePemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. Habibie
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberal
 
PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN
PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN
PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN
 
Pemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Liberal
Pemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi LiberalPemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Liberal
Pemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Liberal
 
Peradaban mesopotamia
Peradaban mesopotamiaPeradaban mesopotamia
Peradaban mesopotamia
 
Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Burhanuddin HarahapKabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Burhanuddin Harahap
 
KABINET DJUANDA ATAU KARYA
KABINET DJUANDA ATAU KARYAKABINET DJUANDA ATAU KARYA
KABINET DJUANDA ATAU KARYA
 

Similar to Demokrasi Liberal

7 kabinet indonesia_pada_masa_demokrasi_liberal
7 kabinet indonesia_pada_masa_demokrasi_liberal7 kabinet indonesia_pada_masa_demokrasi_liberal
7 kabinet indonesia_pada_masa_demokrasi_liberal
Akhmad Akbar
 
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxKehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
AnisMugni1
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Yudha Kirito
 
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptxDEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
AurelAhmadzinky
 

Similar to Demokrasi Liberal (20)

DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptxDEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
 
7 kabinet indonesia_pada_masa_demokrasi_liberal
7 kabinet indonesia_pada_masa_demokrasi_liberal7 kabinet indonesia_pada_masa_demokrasi_liberal
7 kabinet indonesia_pada_masa_demokrasi_liberal
 
DEMOKRASI LIBERAL_20240227_084922_0000.pdf
DEMOKRASI LIBERAL_20240227_084922_0000.pdfDEMOKRASI LIBERAL_20240227_084922_0000.pdf
DEMOKRASI LIBERAL_20240227_084922_0000.pdf
 
Bab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptxBab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptx
 
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxKehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
 
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docxMODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
 
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
 
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptxPowerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
 
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
 
Sejarah by shaina
Sejarah by shainaSejarah by shaina
Sejarah by shaina
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
 
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptxDEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
 
Demokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di IndonesiaDemokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di Indonesia
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
 
Sistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi ParlementerSistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi Parlementer
 
Sejarah by shaina
Sejarah by shainaSejarah by shaina
Sejarah by shaina
 
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptxDEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

Demokrasi Liberal

  • 1. DEMOKRASI LIBERAL 6 September 1950 – 5 Juli 1959
  • 2. SEJARAH INDONESIA Ahmad Rifai Alief Sucianingsih Aulia Putri Tantular Erdin Syamsudin Hendra Saputra M. Akhyar Ramdani Rizky Surya Saputra
  • 3. Demokrasi Liberal adalah demokrasi yang memberi kebebasan yang seluasnya kepada warga negara. Indonesia menganut sistem Demokrasi Liberal pada tahun 1950-1959. Pada masa ini ditandai dengan sering terjadi pergantian kabinet yang memerintah.
  • 4. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat Presiden berhak membubarkan DPR Menteri bertanggung jawab terhadap kebijakan Perdana Menteri diangkat oleh Presiden
  • 5.
  • 6. PERDANA MENTRI DI INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL ADA TUJUH : 1. NATSIR 2. SUKIMAN 3. WILOPO 4. ALI SASTROAMIJOYO I 5. BURHANUDIN HARAHAP 6. ALI SASTROAMIJOYO II 7. DJUANDA NASI WILLI BUAT DJUAN
  • 7. KABINET NATSIR 7 SEPTEMBER 1950 – 21 MARET 1951 Dipimpin : Mohammad Natsir Partai : Masyumi Dibentuk/ : 6 September 1950 Diumumkan Dilantik : 7 September 1950 Mulai Bekerja : 7 September 1950 Kabinet Natsir adalah kabinet pertama pada masa demokrasi liberal. Menteri kabinetnya berasal dari Masyumi ditambah tokoh-tokoh yang mempunyai keahlian (non partai) seperti Sri Sultan Hamengku Buana IX.
  • 8. No. Jabatan Nama Menteri Partai Politik 1. Perdana Menteri Mohammad Natsir Masyumi 2. Wakil Perdana Menteri Hamengkubuwono IX - 3. Menteri Luar Negri Mr. Mohammad Roem Masyumi 4. Menteri Dalam Negeri Mr. Assaat - 5. Menteri Pertahanan Dr. Abdul Halim - 6. Menteri Kehakiman Wongsonegoro PIR 7. Menteri Penerangan Pellaupessy Demokrat 8. Menteri Keuangan Syifruddin Prawiranegara Masyumi - 9. Menteri Pertanian Tandiono Manu PSI 10. Menteri Perdagangan dan Perindustrian Dr. Sumitro Djojohadikusumo PSI - 12. Menteri Perhubungan Ir. Djuanda - 12. Menteri Pekerjaan Umum dan Perindustrian Ir. H. Johannes PIR 13. Menteri Perburuhan R. P. Suroso Parindra 14. Menteri Sosial F. S. Harjadi Katholik 15. Menteri Pendidikan, Pengjaran dan Kebudayaan Dr. Bahser Djohan - 16. Menteri Agama K.K. A. Wahis Hasyim Masyumi 17. Menteri Kesehatan Dr. Johannes Leimena Parkindo 18. Menteri Negara Harsono Tjokroaminoto PSII
  • 9.
  • 10. • menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman; • memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat secepatnya; • mengembangkan dan memperkuat kekuatan ekonomi rakyat; • mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilu untuk Konstituante dalam waktu yang singkat; • membantu pembangunan perumahan rakyat; dan • memperluas usaha-usaha meninggikan derajat kesehatan dan kecerdasan rakyat.
  • 11. Akan tetapi, belum sampai program tersebut terlaksana, kabinet ini sudah jatuh pada 21 Maret 1951 dalam usia 6,5 bulan. Jatuhnya kabinet ini karena kebijakan Natsir dalam rangka pembebtukan DPRD dinilai oleh golongan oposisi terlalu banyak menguntungkan Masyumi.
  • 12. TAPI.... Kabinet ini pun memiliki kelebihan, walaupun kabinet ini hanya berjalan 6,5 bulan Kelebihan Natsir dari yang lain adalah bahwa Natsir bebas dari atavisme dan nativisme.
  • 13. Kabinet Sukiman (27April1951– 23 Februari1952) Dengan jatuhnya Kabinet Natsir, Presiden Sukarno menunjuk Dr. Sukiman Wiryosanjoyo dari Masyumi dan Dr. Suwiryo dari PNI untuk membentuk kabinet. Atas usaha dua orang formatur ini terbentuklah kabinet yang diberi nama Kabinet Sukiman dengan perdana menteri Dr. Sukiman dan wakil perdana menteri Dr. Suwiryo.
  • 14. • Partai Pemerintah : PNI dan Masyumi • Partai Oposisi : PKI Program-pogram yang dijalankan: 1. Menjalankan tindakan-tindakan yang tegas sebagai negara hukum untuk menjamin keamanan dan ketentraman. 2. Mempercepat usaha penempatan bekas pejuang dalam lapangan pembangunan. 3. Menyelesaikan persiapan pemilihan umum Konstituante. 4. Menjalankan politik luar negeri bebas aktif yang menuju perdamaian. 5. Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia.
  • 15. Kabinet Sukiman jatuh, karena ditandatanganinya kerja sama keamanan Indonesia - Amerika Serikat berdasarkan Mutual Security Aids (MSA).
  • 16. Kabinet Wilopo (PNI) 1952-1953 Biografi dan Sekilas Tentang Wilopo Nama : Wilopo Gender : Laki-laki Tempat Lahir : Purworejo, Jawa Tengah Tanggal Lahir : 1908 Riwayat Karir : 1. Menteri muda perburuhan kabinet Amir Syarifudin 1 dan kabinet Amir Syarifudin II (1947-1948). 2. Menteri Perburuhan Kabinet Republik Indonesia Serikat (1949- 1950). 3. Menteri Perdagangan dan Perindustrian kabinet Sukirman-Suwiryo (1951-1952). 4. Menteri Luar Negeri Kabinet Wilopo (1952). 5. Perdana Menteri Kabinet Wilopo (1952-1953). 6. Ketua Konstituante (1955-1959). 7. Ketua Dewan Pertimbangan Agung Indonesia (1968-1978). 8. Anggota Komite Empat Tim Pemberantasan Korupsi (1970)
  • 17. Jabatan dalam kabinet : 1. Menteri Muda Perburuhan dalam kabinet Amir Syarifudin I masa kerja 3 Juli 1947-11 November 1947. 2. Menteri Muda Perburuhan dalam kabinet Amir Syarifudin II masa kerja 11 November 1947-29 Januari 1948. 3. Menteri Perburuhan dalam kabinet RIS masa kerja 20 Desember 1949-6 Septembern1950. 4. Menteri Luar Negeri dalam kabinet Wilopo masa kerja 3 April 1952-29 April 1952
  • 18. Proses Terbentuknya Kabinet Wilopo pada tanggal 1 Maret 1952, Soekarno menunjuk Sidik Joyosukarto dari Partai PNI dan Prawoto Mangkusasmito dari Partai Masyumi menjadi formatur[1]. Presiden Sukarno meminta kepada para formatur untuk menyusun kabinet yang kuat dan mendapatkan dukungan cukup dari parlemen. Usaha ini mengalami kegagalan, karena tidak ditemukannya kesepakatan tentang siapa saja calon yang akan didudukan didalam kabinet yang baru menggantikan Kabinet Sukiman yang dianggap telah gagal dalam menjalankan amanatnya Tanggal 19 Maret, kedua formatur ini mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno. Presiden pun akhirnya menunjuk Mr. Wilopo (PNI) sebagai seorang formatur yang baru. Pada tanggal 30 Maret 1952 Mr. Wilopo mengajukan susunan kabinetnya yang terdiri dari : PNI dan Masyumi masing-masing mendapat jatah 4 orang, PSI 2 orang, PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia), Parkindo (Partai Kristen Indonesia), Parindra (Partai Indonesia Raya). Partai Buruh dan PSII masing-masing 1orang dan golongan orang tak berpartai 3 orang. Dalam menentukan tim di kabinetnya, Wilopo mengusahakan adanya suatu tim yang dianggapnya sebagai Zaken Kabinet.
  • 19.
  • 20. Berdasarkan surat Keputusan Presiden No. 99 Tahun 1952, tanggal 3 April 1952 terbentuk kabinet dengan Perdana Menteri Wilopo dan Wakil Perdana Menteri dijabat oleh Mr. Prawoto Mangkusasmito dari Partai Masyumi [2]. Pengesahan kabinet Wilopo http://www.idsejarah.net/2014/11/kabinet- wilopo.html
  • 21. No Jabatan Nama Menteri 1 Perdana Menteri Wilopo Wakil Perdana Menteri Prawoto Mangkusasmito 2 Menteri Luar Negeri Wilopo 3 Menteri Dalam Negeri Mohammad Roem 4 Menteri Pertahanan Hamengkubuwono IX [2] 5 Menteri Kehakiman Lukman Wiradinata 6 Menteri Penerangan Arnold Mononutu 7 Menteri Keuangan Sumitro Djojohadikusumo 8 Menteri Pertanian Mohammad Sardjan 9 Menteri Perdagangan Sumanang 10 Menteri Perhubungan Djuanda 11 Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Suwarto 12 Menteri Perburuhan Iskandar Tedjasukmana 13 Menteri Sosial Anwar Tjokroaminoto [3] 14 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bahder Djohan 15 Menteri Agama Fakih Usman 16 Menteri Kesehatan J. Leimena 17 Menteri Negara [4] Pandji Suroso [3] (Urusan Pegawai) i : 3 April 1952-30 Juli 1953 https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Wilopo
  • 22. Program kerja kabinet Wilopo Berikut merupakan susunan rencana program kerja yang dicanangkan oleh Wilopo selama kabinetnya berlangsung : · Organisasi Negara · Kemakmuran · Keamanan · Perburuhan · Pendidikan dan pengajaran · Luar negeri. Sebenarnya program-program kabinet Wilopo ini tidak berbeda jauh dengan program yang dicanangkan oleh kabinet Natsir dan Sukiman.
  • 23. Kegagalan Program kerja kabinet Wilopo • Pertama, masa kerja kabinet Wilopo terbilang cukup singkat yakini mulai 3 April 1952 hingga 3 Juni 1953, sehingga waktu yang yang ada untuk merealisasikan semua program kerja yang cukup banyak seperti disebutkan diatas tidak mencukupi. Sebuah program kerja tentunya tidak bisa langsung terlaksana, melainkan harus melalui beberapa tahapan yang membutuhkan waktu yang cukup lama, sedangkan masalah- masalah yang terjadi selama kabinet Wilopo berlangsung mengakibatkan kabinet ini harus mengakhiri masa kerjanya dalam waktu kurang lebih satu tahun.
  • 24. • Kedua, ‘musuh’ yang dihadapi bangsa Indonesia kala berlangsungnya kabinet ini cukup berat, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dari dalam negeri, dari dalam kabinet juga muncul pertentangan antara petinggi-petinggi partai politik, ditambah lagi dengan munculnya pemberontakan dari daerah-daerah yang merasa tidak mendapatkan haknya dari pemerintah pusat. Sedangkan dari luar negeri, pertikaian dengan negeri Belanda atas masalah Irian Barat juga menyulitkan Indonesia meraih kembali kedaulatan atas Irian Barat agar masuk wilayah Indonesia. Sengketa ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, karena kekuatan dari pihak Belanda yang sangat kuat, bahkan berbagai perjanjian yang pernah diupayakan tidak mampu menyelesaikan kasus Irian Barat
  • 25. • Ketiga, dalam tujuan mencapai kemakmuran rakyat, agaknya juga menemui hambatan karena kondisi perekonomian negara sendiri saat itu juga tengah mengalami penurunan, terjadi banyak kasus korupsi, serta terjadinya inflasi karena tingginya harga barang import dan rendahnya barang produksi untuk eksport, yang menyebabkan defisit kas negara.
  • 26. • Keempat, masalah ekonomi dan sosial yang dihadapi bangsa Indonesia setalh kependudukan Jepang dan Revolusi sangatlah besar. Perkebunan- perkebunan dan isntalasi industry diseluruh penjuru negeri rusak berat. Mungkin yang paling penting ialah bahwa jumlah penduduk meningkat tajam. Produksi pangan meningkat namun tidak mencukupi kebutuhan yang ada. Terjadinya berbagai kasus ledakan penduduk yang signifikan membuat keadaan semakin kacau. Di Jawa, produksi beras perkapita sedikit menurun dari Tahun 1950-1960.
  • 27. Berakhirnya masa kabinet Wilopo 1. Krisis ekonomi 2. Peristiwa 17 Oktober 1952 Kabinet Wilopo jatuh karena Peristiwa Tanjung Morawa, Sumatra Utara yang ditunggangi oleh PKI yang berhubungan dengan masalah pembagian tanah.
  • 28. KABINET ALI SASTROAMIJO YO 1 (30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955) Dipimpin : Mr. Ali. Sastroamijoyo Partai : Masyumi. Dibentuk : 30 Juli 1953 Diumumkan : 30 Juli 1953 Dilantik : 12 Agustus 1953 Mulai Bekerja : 12 Agustus 1953 (Keputusan Presiden RI Nomor 132 Tahun 1953) Untuk mengisi jabatan Perdana Menteri ditunjuk Ali Sastroamidjojo yang saat itu menjabat Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Ali Sastroamidjojo sempat ragu, tetapi setelah didesak oleh Ketua Umum PNI Sidik Joyosukarto, akhirnya Ali Sastroamidjojo mau menduduki jabatan perdana menteri.
  • 29.
  • 30. Prestasi yang dicapai pada Kabinet Ali yaitu berhasil melaksanakan Konferensi Asia Afrika di Bandung dan persiapan Pemilu pertama yang direncanakan pada tahun 1955. • Kemunduran : 1. Masalah dalam tubuh TNI-AD 2. Keadaan ekonomi indonesia memburuk 3. Korupsi dan inflasi merejalela Akhirnya kabinet ini mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno dan diterima oleh Wakil Presiden karena pada saat itu Presiden sedang melakukan ibadah haji.
  • 31. KABINET BURHANUDIN HARAHAP 12 AGUSTUS 1955 – 3 MARET 1956 Dipimpin : Burhanuddin Harahap. Partai : Masyumi. Diumumkan : 11 Agustus 1955. Dilantik : 12 Agustus 1955. Mulai Bekerja : 12 Agustus 1955. (Keputusan Presiden Nomor 141 Tahun 1955) Kabinet ini merupakan kabinet koalisi yang terdiri atas beberapa partai (Kabinet Nasional), sebab jumlah partai yang tergabung dalam koalisi kabinet ini berjumlah 13 partai.
  • 32.
  • 33. Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan mempercepat terbentuknya parlemen baru Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi Perjuangan pengembalian Irian Barat Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif
  • 34.
  • 35. Kendala atau masalah yang dihadapi pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap adalah banyaknya mutasi dalam lingkungan pemerintahan yang dianggap menimbulkan ketidaktenangan.
  • 37. • Penyelenggaraan pemilu pertama yang demokratis pada 29 September 1955 (memilih anggota DPR) dan 15 Desember 1955 (memilih konstituante). Terdapat 70 partai politik yang mendaftar tetapi hanya 27 partai yang lolos seleksi. Menghasilkan 4 partai politik besar yang memperoleh suara terbanyak, yaitu PNI, NU, Masyumi, dan PKI Perjuangan Diplomasi Menyelesaikan masalah Irian Barat dengan pembubaran Uni Indonesia-Belanda Pemberantasan korupsi dengan menangkap para pejabat tinggi yang dilakukan oleh polisi militer
  • 38. Terbinanya hubungan antara Angkatan Darat dengan Kabinet Burhanuddin Menyelesaikan masalah peristiwa 27 Juni 1955 dengan mengangkat Kolonel AH Nasution sebagai Staf Angkatan Darat pada 28 Oktober 1955
  • 40. Masa Kabinet Burhanuddin Harahap berakhir Karena tugas Burhanuddin hanya menyelenggarakan pemilu, dan pemilu telah berhasil (sampai hasil pemungutan suara diumumkan dan pembagian kursi di DPR diumumkan) maka setelah pemilu berhasil, dia pun mengembalikan mandat kepada presiden.
  • 41. KABINET ALI ASATROAMIJO YO II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957) Dipimpin : Ali Sastroamijoyo Partai : PNI Dibentuk/ : 20 Maret 1956 Diumumkan Dilantik : 24 Maret 1956 Mulai Bekerja : 24 Maret 1956 Partai pemerintah : PNI, Masyumi, NU Partai oposisi : PKI Kabinet pertama yang memiliki Rencana Lima Tahun.
  • 42.  Program : 1. Pengembalian Irian Barat 2. Membentuk daerah otonom 3. Perbaikan nasib buruh dan karyawan 4. Menyehatkan keuangan negara 5. Membentuk ekonomi nasional  Keberhasilan : 1. membatalkan hasil KMB, 2. membentuk Provinsi Irian Barat yang beribu kota di Soasio, Maluku Utara, dan 3. pengiriman misi Garuda I ke Mesir.
  • 43. Kemunduran  Timbulnya pemberontakan di berbagai daerah  Adanya Konsepsi Presiden 21 Februari 1957  Adanya keretakan dalam tubuh kabinet, hal ini dapat dibuktikan dengan mundurnya satu per satu anggota kabinet.
  • 44. Akhirnya pada bulan Januari 1957, Masyumi menarik semua menterinya dari kabinet. Peristiwa itu sangat melemahkan kabinet Ali Sastromidjojo, sehingga pada tanggal 14 Maret 1957 Ali Sastromidjojo akhirnya menyerahkan mandatnya kepada presiden.
  • 45. Proses Terbentuknya Kabinet Djuanda • Terbentuknya Kabinet Djuanda dilatarbelakangi suasana politik pada saat itu dalam kondisi mendesak dan genting. • Kondisi bangsa saat itu menuju perpecahan di antaranya akibat polarisasi yang dilakukan partai-partai dan pembagian Jawa-luar Jawa. • Struktur ekonomi saat itu banyak dilakukan oleh orang-orang etnis China, sedangkan suku Jawa mendominasi struktur dalam pemerintahan.
  • 46. Pembentukan kabinet Juanda • Pada 9 April 1957, Soekarno mengumumkan pembentukan Kabinet Karya Djuanda di bawah komando seorang non- partai, Djuanda Kartawidjaja sebagai Perdana Menteri. • Adapun Program kerja kabinet juanda • sebagai berikut : • 1. Membentuk Dewan Nasional • 2. Normalisasi keadaan RI • 3. Melanjutkan pembatalan KMB • 4. Memperjuangkan Irian Barat kembali ke RI • 5. Mempercepat pembangunan
  • 47. Pencapaian Kabinet Djuanda Kabinet Karya mencatat prestasi gemilang, yaitu keberhasilan mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia, dengan keluarnya Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957. Deklarasi Djuanda mengatur tentang laut pedalaman dan laut teritorial. Dalam peraturan lama disebutkan bahwa laut teritorial itu selebar 6 mil dari garis dasar sewaktu air surut. Apabila hal itu diberlakukan, maka di wilayah Indonesia akan terdapat laut bebas seperti Laut Jawa, Laut Flores dan lain sebagainya. Melalui Deklarasi Djuanda itulah terciptanya Kesatuan Wilayah Indonesia, yaitu lautan dan daratan merupakan satu kesatuan.
  • 48. Akhir kabinet Juanda Terwujudnya Demokrasi Terpimpin terjadi ketika Dekrit Presiden 5 Juli 1959 diterbitkan. Hal ini dikarenakan terjadinya kelarutan waktu Konstituante dalam menyusun Undang-undang Dasar yang diharapkan setelah mereka tidak mungkin lagi bersidang. Maka, mulai timbul keinginan untuk kembali ke UUD 1945. Presiden Soekarno lalu mengeluarkan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959. Soekarno juga membubarkan Konstituante.
  • 49. Pada saat itu pula, diumumkan Kabinet Kerja dengan Presiden Soekarno menjadi Perdana Menteri dan Djuanda sebagai Menteri Utama. Demokrasi Terpimpin mengatur secara tegas tentang partai politik, di mana tidak boleh ada pejabat tinggi negara yang menjadi anggota partai politik. Hanya PKI-lah partai yang masih memiliki kekuatan untuk dekat bersama Soekarno. Dengan kekuasaan yang sangat besar atas diri Soekarno sebagai Presiden, maka demokrasi terpimpin telah menggusur demokrasi parlementer.