Model penilaian Pendidikan Agama Islam (PAI) membahas konsep dan tujuan penilaian PAI, pengertian penilaian, aspek yang diukur, prinsip dan instrumen penilaian, serta ranah kognitif dan afektif yang menjadi fokus penilaian proses dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi agama.
1. MODEL PENILAIAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Rahayu
Kariadinata
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung
1
2. KONSEP PENILAIAN
Penilaian merupakan bagian
dari kegiatan pembelajaran
yang dilakukan untuk
mengetahui pencapaian
kompetensi peserta didik, yang
dilakukan selama dan/atau
akhir pembelajaran
2
3. TUJUAN PENILAIAN
Menilai kemampuan individual melalui tagihan
dan tugas tertentu
Menentukan kebutuhan pembelajaran
Membantu dan mendorong peserta didik
Membantu dan mendorong guru untuk
mengajar yang lebih baik
Menentukan strategi pembelajaran
Meningkatkan kualitas pendidikan
3
4. PENGERTIAN PENILAIAN
PENILAIAN ADALAH PROSES SISTEMATIS
MELIPUTI PENGUMPULAN INFORMASI
(ANGKA, DESKRIPSI VERBAL), ANALISIS,
INTERPRETASI INFORMASI UNTUK
MEMBUAT KEPUTUSAN.
4
5. PENGERTIAN-PENGERTIAN
Pengujian terdiri dari sejumlah pertanyaan
yang memiliki jawaban benar atau salah
Pengukuran adalah kegiatan yang sistematik
untuk menentukan angka pada objek atau
gejala
Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran
dan penentuan pencapaian hasil belajar
Evaluasi adalah penentuan nilai suatu program
dan penentuan pencapaian tujuan suatu
program
5
6. Fokus
Penilaian
Keberhasilan belajar peserta didik
dalam mencapai Standar Kompetensi
yang telah ditentukan selanjutnya
dijabarkan dalam Kompetensi Dasar.
Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif
(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai
kuantitatif (berupa angka).
6
7. Kegiatan penilaian yang
dilakukan oleh guru
merupakan ciri dari
pendidik yang profesional
PRINSIP PENILAIAN
Valid
Obyektif
Adil
Terbuka
Menyeluruh dan berkesinambungan
Sistematis
7
8. Sahih (valid),
yakni penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur;
Objektif,
yakni penilaian didasarkan pada prosedur
dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai;
Adil,
yakni penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik, dan tidak membedakan
latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama,
bahasa, suku bangsa, dan jender;
8
9. Terbuka,
yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
Menyeluruh dan berkesinambungan,
yakni penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik;
9
10. Sistematis,
yakni penilaian dilakukan secara berencana
dan bertahap dengan mengikuti langkahlangkah yang baku;
Menggunakan acuan kriteria,
yakni penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan;
10
12. PENYIAPAN BAHAN PENILAIAN
Penilaian Proses:
a. Tes
- Tes Tertulis (kognitif)
- Tes Lisan (kognitif dan affektif )
- Tes Perbuatan (Psikomotor, kognitif):
Demonstrasi, Eksperimen
Jenis Penilaian
b. Non Tes
Penilaian
Produk:
- Laporan
- Hasil Karya
Individu
Kelompok
13. *
ASPEK YANG DIUKUR
DALAM PENILAIAN
A. Aspek Kognitif – Pengetahuan
B. Aspek Psikomotor – Keterampilan
C. Aspek Afektif - Sikap
13/29
*
14. Hasil belajar
Ranah kognitif, psikomotor dan afektif
Setiap mata ajar selalu mengandung ketiga
ranah tersebut, namun penekanannya selalu
berbeda.
Mata ajar praktek lebih menekankan pada ranah
psikomotor, sedangkan mata ajar pemahaman
konsep lebih menekankan pada ranah kognitif.
Namun kedua ranah tersebut mengandung
ranah afektif
14
17. Pengetahuan/Ingatan (Knowledge)
Pada tingkat pengetahuan, peserta didik
menjawab pertanyaan berdasarkan hapalan saja
Contoh dalam PAI :
1. Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
terjadi pada tanggal
A. Tanggal 25 Desember
B. Tanggal 10 Muharam
C. Tanggal 27 Rajab
D. Tanggal 17 Ramadhan
(Soal ingatan tentang waktu)
17
18. 2. Paman Nabi Muhammad SAW sampai
menjelang ajalnya tidak mampu
mengucapkan dua kalimah syahadat
adalah ...
A. Abul Hakam
B. Abi Tholib
C. Ummi Maktum
D. Abdullah bin Ubay
(Soal ingatan tentang nama)
18
19. 3. Air kencing bayi yang belum makan
makanan kecuali ASI disebut najis :
A. Mugalladoh
B. Mutawasitoh
C. Muqorronah
D. Muchoffafah
(Soal ingatan tentang definisi)
19
20. 4. Sebelum hijrah ke Madinnah, nabi SAW
pernah melaksanakan hijrah ke kota :
A. Thoif
B. Bagdad
C. Yaman
D. Tunisia
(Soal ingatan tentang tempat)
20
21. Pemahaman (Comprehension)
Pada tingkat pemahaman peserta didik
dituntut untuk menyatakan masalah dengan
kata-katanya sendiri, memberi contoh suatu
konsep atau prinsip.
Contoh dalam PAI :
1. Ceritakan peristiwa yang terjadi pada
malam Rasullulloh SAW akan hijrah dari
Mekkah ke Madinah
(Soal pemahaman tentang menguraikan)
21
22. 2. Jelaskan dengan singkat perbedaan antara
Nabi dan Rosul
(Soal pemahaman tentang membandingkan)
3. Apa yang dimaksud dengan akhlak karimah
(Soal pemahaman tentang menjelaskan)
4. Uraikan isi kandungan yang terdapat dalam
Surat Al-Ikhlas
(Soal pemahaman tentang menguraikan atau
menyusun kembali)
22
24. Contoh dalam PAI :
1. Ahmad dan Aminah mendapat harta
warisan dari orangtuanya yang meninggal
sebesar Rp. 1.500.000,-. Menurut hukum
waris Islam Aminah mendapat :
A. Rp. 250.000,B. Rp. 500.000,C. Rp. 750.000,D. Rp. 1.000.000,(Soal penerapan tentang menerapkan)
24
25. 2. Berapa zakat mal yang harus dikeluarkan
seorang PNS yang berpenghasilan tiap
bulan Rp. 2.000.000,- atau satu tahun Rp.
24.000.000,(Soal penerapan tentang menyelesaikan)
3. Urutkan secara sistematis sumber Hukum
Islam dalam menentukan suatu masalah
(Soal penerapan tentang memprioritaskan)
25
26. Analisa (Analysis)
Pada tingkat analisis, peserta didik diminta
untuk menguraikan informasi ke dalam
beberapa bagian, menemukan asumsi,
membedakan fakta dan pendapat serta
menemukan hubungan sebab—akibat.
Contoh dalam PAI :
1. Kerusakan alam di darat dan di laut akibat
perbuatan manusia. Mengapa Islam
menganjurkan manusia untuk menjaga
kelestarian alam?
(Soal analisis tentang hubungan)
26
27. 2. Seringkali orang yang durhaka terhadap
ibunya mendapat akibat ketika masih
hidup. Sebutkan beberapa alasan yang
memperkuat pernyataan ―surga berada
di telapak kaki ibu‖
(Soal analisis tentang mengidentifikasi
dan asumsi)
3. Jelaskan mengapa ummat Islam menderita
kekalahan dalam perang Uhud ?
(Soal analisis tentang motif)
27
28. Sintesis (Syntesis)
Pada tingkat sintesis, peserta didik dituntut
untuk menghasilkan suatu cerita,
komposisi, hipotesis atau teorinya sendiri
dan mensintesiskan pengetahuannya.
28
29. 1. Bagaimana upaya yang dilakukan Rosulrosul ulul azmi dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan pada zamannya
2. Diantara hikmah zakat adalah menciptakan
rasa persaudaraan antara mustahiq dan
muzaki. Apa yang terjadi apabila umat Islam
yang mampu semuanya berzakat dengan
baik dan benar ?
29
30. Evaluasi (Evaluation)
Pada tingkat evaluasi, peserta didik
mengevaluasi informasi seperti bukti,
sejarah, editorial, teori-teori yang termasuk
di dalamnya judgement terhadap hasil
analisis untuk membuat kebijakan.
Contoh dalam PAI :
1. Bandingkan mana yang lebih baik akhlak
yang bersumber dari agama dengan
akhlak yang bersumber dari luar agama
30
31. 2. Pilihlah busana muslim dan muslimah
yang baik dan benar itu jika :
A. Jika 1,2, dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 yang benar
1. Pakaian itu menutup aurat
2. Pakaian itu memiliki keindahan /
serasi untuk dipakai
3. Terbuat dari bahan sederhana (tidak
terlalu mahal dan tidak terlalu murah)
4. Daya tahan pakaian untuk waktu lama
31
32. 3. Misi Rosul di Mekkah dipandang
berhasil, walau orang yang masuk
Islam baru sedikit. Bagaimana
pendapatmu ?
32
33. Alat penilaian (soal) dengan formulasi perbandingan
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
soal yang menguji tingkat pengetahuan : 40%
soal yang menguji tingkat pemahaman : 20%
soal yang menguji tingkat penerapan : 20%
soal yang menguji tingkat analisis : 10%
soal yang menguji tingkat sintesis : 5%
soal yang menguji kemampuan : 5%
Total formula soal untuk satu kali ujian yaitu: 100%
33
34. Sebagai bentuk penilaian yang
mengatur kemampuan pengusaan
dan keberhasilan kegiatan
pendidikan dalam proses berpikir
yang mencakup kegiatan otak.
Terdapat kata-kata yang
digunakan menurut Puskur
Balitbang Depdiknas tahun 2002
hal 8 sebagai berikut
34
35. Tabel . Kata Kerja Operasinal
Ranah Kognitif
Pengetahuan
Pemahaman
Penerapan
Analisis
Sintesis
Evaluasi
Menyebutkan
Mengubah
Mengubah
Menguraikan
Mengkategorikan
Membanding
kan
Menjelaskan
Mempertahankan
Menghitung
Membedakan
Mengkombinas
ikan
Menilai
Menggambar
Membedakan
Mendemonstrasikan
Mengilustrasi
-kan
Mendesain
Menyimpul
kan
Memasangkan
Menghargai
menemukan
Menduga
Mengorganisa
sikan
Mengkritik
Menghafal
Menjelaskan
Memanipulasi
Menduga
Merekonstruksikan
Menginter
pretasikan
mendaftar
Menyampaikan
Menunjukkan
Membagi
Menulis
kembali
Mendukung
Menjodohkan
Memberi contoh
Menggunakan
Memilih
Meringkas
Meringkas
menamai
Menduga
Menghubungka
n
Menentukan
Menceritakan
Mendiskri
minasikan
memilih
Menulis kembali
Menyelesaikan
Memodifikasi
35
37. TINGKATAN KEMAMPUAN
RANAH AFEKTIF ( sikap dan nilai )
(KRATHWOHL)
CHARACTERIZATION
ORGANIZATION
VALUING
Mengatur diri
RESPONDING
Menjadikan
pola hidup
menghargai
RECEIVING
menanggapi
menerima
37
38. Tingkat receiving
Pada tingkat receiving atau
attending, peserta didik memiliki
keinginan memperhatikan suatu
fenomena khusus atau stimulus,
misalnya kelas, kegiatan, musik,
buku, dan sebagainya.
38
39. Tingkat responding
Merupakan partisipasi aktif peserta didik,
yaitu sebagai bagian dari perilakunya.
Pada tingkat ini peserta didik tidak saja
memperhatikan fenomena khusus tetapi
ia juga bereaksi.
39
40. Tingkat valuing
Melibatkan penentuan nilai, keyakinan
atau sikap yang menunjukkan derajat
internalisasi dan komitmen.
Derajat rentangannya mulai dari
menerima suatu nilai, misalnya
keinginan untuk meningkatkan
keterampilan, sampai pada tingkat
komitmen.
40
41. Tingkat organization
Pada tingkat organization, nilai satu
dengan nilai lain dikaitkan, konflik
antar nilai diselesaikan, dan mulai
membangun sistem nilai internal yang
konsisten.
41
42. Tingkat characterization
Tingkat ranah afektif tertinggi adalah
characterization nilai.
Pada tingkat ini peserta didik memiliki
sistem nilai yang mengendalikan
perilaku sampai pada waktu tertentu
hingga terbentuk gaya hidup.
42
43. Skala Instrumen Penilaian Afektif
Skala yang sering digunakan dalam
instrumen penilaian afektif adalah
Skala Likert,
Skala Thurstone dan
Skala Beda Semantik.
43
44. Instrumen Sikap
Definisi konseptual:
Sikap merupakan kecenderungan merespon
secara konsisten baik menyukai atau tidak
menyukai suatu objek.
Instrumen sikap bertujuan untuk mengetahui
sikap peserta didik terhadap suatu
objek, misalnya kegiatan sekolah.
44
45. Sikap bisa positif bisa negatif.
Definisi operasional: sikap adalah
perasaan positif atau negatif
terhadap suatu objek.
Objek bisa berupa kegiatan atau
mata pelajaran. Cara yang mudah
untuk mengetahui sikap peserta
didik adalah melalui kuesioner.
45
46. Pertanyaan tentang sikap meminta
responden menunjukkan perasaan yang
positif atau negatif terhadap suatu
objek, atau suatu kebijakan.
Kata-kata yang sering digunakan pada
pertanyaan sikap menyatakan arah
perasaan seseorang; menerimamenolak, menyenangi-tidak
menyenangi, baik-buruk, diingini-tidak
diingini.
46
47. Contoh indikator sikap terhadap mata
pelajaran PAI misalnya.
Membaca buku pelajaran PAI
Mempelajari PAI
Melakukan interaksi dengan guru PAI
Mengerjakan tugas PAI
Melakukan diskusi tentang PAI
Memiliki buku pelajaran PAI
47
48. Contoh pernyataan untuk kuesioner :
Saya senang membaca buku pelajaran PAI
Tidak semua orang harus belajar PAI
Saya jarang bertanya pada guru tentang
pelajaran PAI
Saya tidak senang pada tugas pelajaran PAI
Saya berusaha mengerjakan soal-soal PAI
sebaik-baiknya
Memiliki buku pelajaran PAI penting untuk
semua peserta didik
48
49. Kisi-kisi Sikap terhadap pelajaran PAI
Nomor Item
No
Komponen
Sikap
Indikator
II
1,7
13,19
2. Motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran PAI
2,8
14,20
3. Merasakan manfaat belajar PAI
3,9
15,21
1. Motivasi siswa dalam memahami
konsep-konsep PAI
Sikap siswa
terhadap
tugas –tugas
PAI
Negatif
1. Kesukaan siswa terhadap
pembelajaran PAI melalui metode
yang diterapkan guru
I
Pernyataan
Positif
Sikap siswa
terhadap
pelajaran PAI
Penyataan
4,10
16,22
2. Merasakan manfaat soal-soal
pemahaman dalam menyelesaikan
tugas-tugas PAI
5,11
17,23
3. Merasakan manfaat tugas PAI
kehidupan sehari-hari
6,12
18,24
49
50. INSTRUMEN SKALA SIKAP
NO
1.
PERNYATAAN
2.
8.
Soal-soal pemahaman sangat menunjang dalam
menyelesaikan tugas-tugas PAI
Saya merasakan bahwa tugas-tugas PAI yang diberikan guru
sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Metode yang diterapkan guru memudahkan saya dalam
belajar PAI
Motivasi saya meningkat bila belajar PAI
9.
Belajar PAI menjadikan saya mahir membaca Al-Qur’an.
10.
Konsep-konsep PAI mudah sekali saya pahami
11.
STS
Saya berusaha untuk memahami konsep-konsep PAI
5.
TS
Saya sangat merasakan manfaat belajar PAI
4.
S
Saya senang belajar PAI melalui metode yang diterapkan
guru
Pelajaran PAI sangat menyenangkan
3.
SS
Saya merasakan manfaat soal-soal pemahaman dalam
menyelesaikan berbagai tugas permasalahan PAI
6.
7.
50
51. Instrumen Minat
Instrumen minat bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang minat
peserta didik terhadap suatu mata
pelajaran yang selanjutnya digunakan
untuk meningkatkan minat peserta didik
terhadap mata pelajaran tersebut.
51
52. Definisi konseptual:
Minat adalah keinginan yang tersusun
melalui pengalaman yang mendorong
individu mencari objek, aktivitas, konsep,
dan keterampilan untuk tujuan mendapatkan
perhatian atau penguasaan.
Definisi operasional:
Minat adalah keingintahuan seseorang
tentang keadaan suatu objek.
52
53. Contoh indikator minat
terhadap pelajaran PAI :
Memiliki catatan pelajaran PAI
Berusaha memahami pelajaran PAI
Memiliki buku pelajaran PAI
Mengikuti pelajaran PAI
53
54. Contoh pernyataan untuk kuesioner:
Catatan pelajaran PAI saya lengkap
Catatan pelajaran PAI saya terdapat coretancoretan tentang hal-hal yang penting
Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum
mengikuti pelajaran PAI
Saya berusaha memahami mata pelajaran PAI
Saya senang mengerjakan soal PAI
Saya berusaha selalu hadir pada pelajaran PAI
54
55. Contoh Skala Thurstone :
Minat terhadap pelajaran PAI
No
Pernyataan
1
3
2
1
Saya berusaha memiliki buku pelajaran PAI
5
4
Saya berusaha hadir tiap ada jam pelajaran
PAI
4
5
Pelajaran PAI sangat bermanfaat
3
6
Saya senang belajar PAI
2
7
Pelajaran PAI membosankan
Catatan :
Skor tertinggi untuk tiap butir 7 dan skor terendah 1.
Dengan 5 butir pernyataan rentang skor adalah 5 - 35
55
56. Contoh Skala Beda Semantik terhadap
pelajaran PAI
Petunjuk :
Berilah tanda pada kolom berikut sesuai
dengan pilihanmu terhadap pembelajaran PAI.
Kolom a, b, dan c cenderung mendekati
pernyataan di sebelah kiri, sedangkan kolom e,
f, dan g cenderung mendekati pernyataan di
sebelah kanan.
56
58. Penafsiran hasil pengukuran
Hasil pengukuran berupa skor atau angka.
Untuk menafsirkan hasil pengukuran
diperlukan suatu kriteria. Kriteria yang
digunakan tergantung pada skala dan
jumlah butir pertanyaan/pernyataan yang
digunakan.
Misalkan digunakan skala Likert yang berisi
10 butir pertanyaan/ pernyataan dengan 4
(empat) pilihan untuk mengukur sikap
peserta didik.
58
59. Skor untuk butir Pertanyaan/pernyataan yang sifatnya
positif :
Sangat setuju - Setuju - Tidak setuju - Sangat tidak setuju.
(4)
(3)
(2)
(1)
Sebaliknya untuk pertanyaan/pernyataan yang bersifat
negatif :
Sangat setuju - Setuju - Tidak setuju - Sangat tidak setuju.
(1)
(2)
(3)
(4)
59
60. Skor tertinggi untuk instrumen tersebut
adalah 10 butir x 4 = 40, dan skor
terendah 10 butir x 1 = 10.
Skor ini dikualifikasikan misalnya menjadi
empat kategori sikap atau minat, yaitu
sangat tinggi (sangat baik), tinggi (baik),
rendah (kurang), dan sangat rendah
(sangat kurang).
60
61. Tabel 2.Kategorisasi sikap atau minat
peserta didik untuk 10 butir pernyataan,
dengan rentang skor 10 – 40.
No
Skor peserta didik
1. Lebih besar dari 35
2. 28 sampai 35
3. 20 sampai 27
4. Kurang dari 20
Kategori Sikap atau
Minat
Sangat tinggi/Sangat
baik
Tinggi/Baik
Rendah/Kurang
Sangat rendah/Sangat
kurang
61
62. Penilaian Psikomotor
Berkaitan dengan psikomotor, Bloom
(Depdiknas, 2008) berpendapat
bahwa ranah psikomotor
berhubungan dengan hasil belajar
yang pencapaiannya melalui
keterampilan manipulasi yang
melibatkan otot dan kekuatan fisik.
62
64. Pengukuran hasil belajar ranah
psikomotor menggunakan
tes unjuk kerja atau tes perbuatan
Kriteria (Rubrics)
Kriteria atau rubrik adalah pedoman
penilaian kinerja atau hasil kerja peserta
didik.
64
66. Contoh Penilaian Aspek Psikomotor :
Contoh 1 : Mata Pelajaran PAI ( Shalat)
No
1.
Soal
5 4 3 2 1
Dapat melakukan gerakan shalat
dengan benar dari takbir sampai
tahiyat akhir
a. Gerakan dan Bacaan Takbir
b. Ruku’
66
67. Kriteria Penilaian :
Jika 5
Jika 4
Jika 3
Jika 2
Jika 1
=
=
=
=
=
Gerakan benar, bacaan benar tajwidnya
Gerakan benar, bacaan kurang benar
Gerakan dan bacaan kurang benar,
Gerakan dan Bacaan dilakukan tidak benar
Tidak melakukan gerakan maupun bacaan
-
(sangat baik)
(baik)
(cukup)
(kurang)
(sangat kurang)
67
68. Contoh 2 : Mata Pelajaran PAI
( Memandikan Mayat)
No
1
2
3
4
5
6
7
Keterampilan
5
Skor
4 3 2
1
Terampil dalam menyiapkan alat
Tekun dalam bekerja
Menggunakan waktu sangat efektif
Mampu bekerja sama
Bekerja sesuai dengan prosedur
Memperhatikan kebersihan
Hasilnya rapih
68
69. Penskoran dan Interpretasi Hasil
Penilaian
Untuk contoh ―memandikan mayat‖ yang butirnya
ada 7 dengan rentang skor tiap butir 1 sampai
dengan 5, maka skor minimalnya 7 dan skor
maksimalnya 35 .
Ini berarti bahwa peserta didik yang mendapat skor
7 diartikan gagal total, sedangkan peserta didik
yang mendapat skor 35 diartikan berhasil secara
sempurna.
Sebagai contoh perhatikan tabel dan penjelasan
berikut.
69
70. Skor
Skor Butir
No
Keterampilan
1
Terampil dalam menyiapkan alat
4
2
Tekun dalam bekerja
5
3
3
4
Menggunakan waktu sangat
efektif
Mampu bekerja sama
5
Bekerja sesuai dengan prosedur
2
6
Memperhatikan kebersihan
4
7
Hasilnya rapih
3
5
Jumlah
4
3
2
1
4
25
70
71. Apabila ditetapkan batas kelulusan 75% dari
skor maksimal maka peserta didik yang
mendapat skor 26,25 (≈ 26) ke atas dikatakan
lulus sedangkan peserta didik yang
mendapat skor kurang dari 26 diharuskan
mengikuti program remedial.
Dalam contoh ini, karena skor yang dicapai
peserta didik adalah 25, maka peserta didik
itu masih perlu remedi.
71
72. Hasil belajar peserta didik mencakup tiga ranah,
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Oleh karena itu laporan hasil belajar peserta
didik juga harus mencakup ketiga ranah tersebut.
Informasi ranah afektif dapat diperoleh melalui
kuesioner atau pengamatan yang sistematik.
Informasi ranah kognitif dan psikomotor
diperoleh dari sistem penilaian yang digunakan
untuk mata pelajaran, sesuai dengan tuntutan
kompetensi dasar.
73. DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian Afektif.
Depdiknas : Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Depdiknas (2008).Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor.
Depdiknas : Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Kamil (2008). Model Penilaian Kognitif, Afektif dan Psikomotor Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Depag.
73