SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
i
Sekolah Menengah Atas
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PSMA
2013
ii
KATA ENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat
diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata
Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum
2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan
penilaian autentik.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan
pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara
individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut,
maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait
dengan pengembangan persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru
secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan
model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah
saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran
Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang
membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
iii
DAFTAR ISI
COVER -------------------------------------------------------------------------------------------i
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------ ii
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I : PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------- 1
A. Latar Belakang ---------------------------------------------------------------- 1
B. Tujuan ------------------------------------------------------------------------- 2
C. Ruang Lingkup ----------------------------------------------------------------- 3
D. Landasan Hukum--------------------------------------------------------------- 3
BAB II : PEMBELAJARAN KOMPETENSI ---------------------------------------------------- 4
A. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ------------------------------------------ 5
B. Penilaian Autentik ------------------------------------------------------------ 9
BAB III : ANALISIS KOMPETENSI -----------------------------------------------------------21
A. Prosedur Analisis -------------------------------------------------------------21
B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar ---------------------------------------------30
BAB IV : PENUTUP ------------------------------------------------------------------------45
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------47
LAMPIRAN: Contoh RPP ------------------------------------------------------------------------48
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya
dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri
atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan
bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang
seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan
cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan
pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
2
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam
mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan
pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan
program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program
pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada
1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014
untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut
pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku
guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan
Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan
buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan
kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus
sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan
materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan
melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa
memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan
melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk
muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber
yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar
1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus
mata pelajaran
2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
4. Merancang penilaian otentik
3
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
2. Langkah-langkah analisis kompetensi;
3. Penilaian otentik; dan
4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi
Kurikulum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
4
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat
proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui
pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam
mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan
mengomunikasikan.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan
kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi
memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang
diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk
setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan
perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi
beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar
proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan
peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka
sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta
didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya
sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual
menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4)
pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5)
pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang
5
menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif;
(8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran
yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang
berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang
menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana
saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa,
serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input
– proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta
didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran
yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir
sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa
(Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu
menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja
diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih
penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh
peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,
namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu
pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran
berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara
6
terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan
dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang
perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang
fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model
ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan
dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana
dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur:
1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai
fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya.
Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam
memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta,
konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari
ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana
mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan
proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri
(discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum,
prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi
berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan
demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus
berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru
lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun
kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains,
sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan
proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning
tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap
individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda dengan
pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik pembelajaran
matematika di sekolah yaitu sebagai berikut:
(1) Pembelajaran matematika langsung (bertahap)
Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal
konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke
konsep yang lebih sukar.
7
(2) Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan yang
telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan bahan
yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara
memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika
(spiral melebar dan naik).
(3) Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Matematika adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif,aksiomatik.
Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan yang cocok dengan kondisi
siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tetapi
masih campur dengan deduktif.
(4) Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran
konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan yang
lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan-
pernyataan yang terdahulu yang telah diterima kebenarannya.
Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik,
mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya,
mengeksplorasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau
mempresentasikan. Dan sebagai Instrumen Pembelajaran Matematika harus
merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja
ilmiah
(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan
konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses
mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat,
mendengar, membaca, dan atau menyimak.
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan
siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir
metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi
(critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya
dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas.
8
Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan
dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk
memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan
data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini
mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta
memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar
termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.
(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan
bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan
hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui
situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan
aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori,
menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar
kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi
memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills)
hingga berpikir metakognitif.
(5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau
grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan
pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui
presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas
pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat
diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan
dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong
kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan
siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut
(1) Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara
langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca,
melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut
(2) Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip,
hukum,dan teori
9
(3) Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen
(4) Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan
penalaran dan memprediksi fenomena
(5) Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk
karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga.
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana
tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi
untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada
aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan
penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan
dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan
penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang
mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-
aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel,
memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama
melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena
penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta
didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring,
dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau
kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka
yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik
sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang memberikan
kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan
meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi
media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
10
Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian
portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif,
suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-
ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat
dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam
berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan
orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui
observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar
teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan.
Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio.
Menurut Grant (1990), suatu Penilaian dikatakan autentik jika Penilaian itu
memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta didik berkaitan
dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan pendapat tersebut, suatu
penilaian dinyatakan autentik apabila penilaian itu melibatkan peserta didik pada
tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta bermakna (Hart, 1994). Penilaian
seperti ini terlihat sebagai aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas.
Penilaian autentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan kemampuan
dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
mereka sudah kuasai (Stiggins, 1987). Penilaian autentik, yang meliputi tes
tertulis (paper and pencil tes), kinerja (performance assessment), penugasan
(project assessment), Assesmen hasil karya (product assessment),
pengumpulan kerja siswa (portofolio).
11
1. Tes tertulis (Paper and Pencil Tes)
Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan dengan menyajikan
sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis sebagai bukti tingkat
pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap siswa secara
perorangan.
Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan sikap
yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau panjang, betul – salah,
menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi diri. Begitu pula
bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus menulis jawabannya, kadang-kadang
siswa menanggapi dengan centang, garis, gambar, diagram dan coretan lain di atas
bahan cetakan. Alat tulisnya pun tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan
bisa pula menggunakan crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan
kemajuan teknologi, siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard computer
atau format input berbasis teknologi yang lain.
Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu:
a. Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa
b. Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan, dan sikap
siswa
c. Sertifikasi
d. Seleksi
e. Memantau standar
Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk:
a. Essai
b. Jawaban singkat
c. Multiple choise
d. Kuesioner
e. Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik
Mata Pelajaran Indikator Format Pertanyaan
Matematika Menafsirkan dan membandingkan
informasi yang disajikan
Jawaban singkat
Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan
12
Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa:
a. Cloze procedure
b. Peta konsep
c. Essai
d. Jawaban singkat
e. Tulisan pengungkapan kembali
f. Penyelidikan (investigation)
g. Menjodohkan
h. Multiple choise
i. Skala Sikap
j. Kuesioner
k. Refleksi diri
Memilih format jawaban siswa dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada
jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator (outcomes). Contoh kemampuan
yang dibutuhkan siswa dan format jawaban yang mungkin, tampak pada Tabel sbb:
Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk
Format Jawaban yang
mungkin
Menghitung, mengingat, memilih, mendefinisikan,
mengidentifikasikan.
Pilihan ganda
Menyatakan, mendefinisikan, menentukan,
mengklasifikasikan, mengidentifikasikan,
menguraikan, menghitung, mendeskripsikan.
Jawaban singkat
Membandingkan, mengevaluasi, mengkontraskan,
menerjemahkan, mengembangkan, menganalisis,
menginterpretasikan, mendiskusikan, merencanakan.
Essai, investigasi
Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
13
Contoh-contoh soal Penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang diukur:
Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran
Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini,
1) 12x + x = 12x2
2) (10x) (2x) = 20x
di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya?
Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal berikut ini?
12m2
( 5b + c2
)
- 12m2
(5b) + (12m2
) (c2
) (sifat .... )
- (12)(5) (m2
b) + 12m2
c2
(sifat .... )
- (12)(5) (bm2
) + 12c2
m2
(sifat .... )
- 60bm2
+ 12c2
m2
Contoh Penilaian Tertulis – Kemampuan koneksi
a. Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu produksi makanan
ringan. Pemasaran semua produksinya itu dipercayakan kepada ketiga anaknya,
yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan
kue molen. Cindy bertugas memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna
bertugas memasarkan donat dan kue putu.
1) Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi donat selesai membuat
donat, kepada siapa ia harus memberikan kuenya itu untuk dipasarkan?
2) Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama?
b. Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang (m) diberi
skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila suatu kesebelasan
telah melakukan 18 kali pertandingan dan mengumpulkan skor 29,
1) mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah m=9, s=5, k=15?
Mengapa?
2) tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m),
seri(s), dan kalah(k)!
14
2. Penilaian kinerja (Unjuk Kerja)
Penilaian kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara langsung
dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada kriteria kinerja yang
telah ditetapkan. Hal ini berarti Penilaian kinerja merupakan bentuk
penilaian hasil belajar yang berorientasi pada proses. Penilaian kinerja bertujuan
agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah,
melihat dan mengamati bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan
keterampilannya. Dalam Penilaian kinerja pada umumnya dilengkapi
dengan rubrik, kartu evaluasi, dan kartu standar sebagai kriteria Penilaiannya.
Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain:
a. menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk melakukan
kegiatan dan menghasilkan sesuatu
b. instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali
c. instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik
d. dengan instrumen yang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan
siswa dari waktu ke waktu
e. memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri
f. bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran
g. membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata.
Rubrik melengkapi Penilaian kinerja sebagai perangkat kriteria penskoran yang
digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses kerja siswa. Di dalam
rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang digunakan bisa bervariasi.
Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3 (hebat/superior), 2 (memuaskan), 1
(cukup memuaskan), dan 0 ( tidak memuaskan). Berikut adalah
contoh Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja.
Level Kriteria Khusus
4
Superior
- Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu
konsep
- Menggunakan strategi yang sesuai
- Perhitungannya benar
- Penjelasannya tertulis sangat jelas
- Diagram/tabel/gambar tepat
- Melebihi semua permasalahan yang diinginkan
15
Level Kriteria Khusus
3
Memuaskan
- Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu
konsep
- Menggunakan strategi yang sesuai
- Perhitungannya pada umumnya benar
- Penjelasannya tertulis jelas
- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
- Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan
2
Cukup
Memuaskan
- Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep
- Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai
- Perhitungannya pada umumnya benar
- Penjelasannya tertulis cukup jelas
- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
- Memenuhi sebagian permasalahan yang diinginkan
1
Tidak
Memuaskan
- Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman
terhadap suatu konsep
- Tidak menggunakan strategi yang sesuai
- Perhitungannya tidak benar
- Penjelasan tertulisnya tidak jelas
- Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok
- Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang
diinginkan
Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja
3. Penilaian hasil karya (produk)
Contoh model masalah Penilaian hasil karya
a. Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala 1: 100
b. Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga,
kamar tidur, garasi , dan kamar mandi
c. Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik melihatnya seperti
contoh berikut ini!
d. Buatlah hiasan dinding yang menggambarkan sebuah grafik dari persamaan
logaritma dan eksponen terentu dengan menggunakan bahan benang, papan,
triplek dan paku.
16
4. Penilaian tugas (proyek)
Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa untuk
tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang melibatkan
kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan
bahan, atau dana.
Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu mata
pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran yang
terkait dengan permasalahan yang diajukan.
Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa kelas X
Berpencarlah setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan beberapa
kegiatan berikut ini
a. Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di sekolahmu
b. Mendata kumpulan murid-murid yang tinggi badannya diatas 165 cm
c. Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu
d. Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan cara menuliskannya pada tabel
berikut
Kumpulan siswa
berpenampilan rapi
Kumpulan siswa
berbadan tinggi
Kumpulan bunga
indah
e. Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu jenis
kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat?
f. Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu?
g. Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c)
5. Pengumpulan kerja siswa (Portofolio)
Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan
pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan siswa
dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun secara
sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
17
Portofolio memuat dan mengembangkan lima dimensi yang mencerminkan profil
seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2) refleksi, (3) kemampuan
berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5) kualitas kerja. Kelima
dimensi itu diperihatkan oleh hasil-hasil proyek siswa seperti karangan
argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal siswa, tulisan hasil presentasi siswa,
gambar, hasta karya, dan penyajian data. Memalui penilaian portofolio guru
akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya,
hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat,
komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan
penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau
peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran
Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah, berpikir
dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan pandangan
siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar matematika. Dalam
portofolio harus menunjukkan rentangan tujuan pengajaran dan tugas-tugas
yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat dilakukan siswa dan guru secara
bekerja sama. Caranya siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama
rentang waktu tertentu.
Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di antaranya:
a. Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
b. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif
dalam belajar
c. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan memotivasi laju
belajar
d. Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan
menyeleksi dan memilih yang terbaik
e. Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang autentik tentang kemajuan
belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu sendiri.
Prosedur Porfolio
a. Gunakan file folder siswa untuk mengumpulkan semua pekerjaannya.
b. Diskusikan format portofolio yang baik pengorganisasiannya, kebersihannya,
tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan diri tentang mengapa
setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam portofolio.
18
c. Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio dapat berupa kerja
kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal.
d. Beri kesempatan siswa mereview portofolio mereka sendiri dan
membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya.
e. Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti
berikut ini.
a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang
akan dibuat.
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat
yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
Penilaian Portofolio
Kriteria Penilaian
Pemecahan Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain
o Pemahaman
masalah
o Penggunaan
bermacam strategi
o Kemampuan
mentransformasikan
perencanaan
dengan
menggunakan model
atau teknologi
o Analisis hasil,
termsuk strategi
estimasinya
o Merumuskan
masalah
o Kreativitas
menemukan
pendekatan untuk
o Menggunakan simbol
dan terminology yang
benar
o Menulis tepat,
ringkas dalam
menyampaikan ide.
o Pengorganisasian
tulisan dalam
pekerjaan dan jurnal
yang baik
o Penjelasan hasil
o Ringkasan dari topik
kunci
o Merefleksikan pada
ide matematika
o Meminta atau
mengajukan
o Identifikasi pola
o Membuat konjektur
o Menulis pembuktian
o Menjelaskan
mengapa dan
bagaimana
o Meninjau ide-ide
dan prosedur
o Mengkonstruksi,
memperluas, dan
menerapkan ide
o Merumuskan contoh
penyangkal
o Menghubungkan
matematika dengan
dunia nyata
o Membuat hubungan
dalam matematika
o Mengembangkan
sikap positif
o Nilai-nilai
matematka
o Menggunakan
penillian sendiri dan
koreksi sendtiri
terhadap
pekerjaannya
o Bekerja dalam
kelompok
o Menggunakan model-
19
Kriteria Penilaian
Pemecahan Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain
memecahkan
masalah non rutin
o Pemecahan yang
praktis dan menarik
pertanyaan
o Menyeleksi dan
mengorganisasikan p
ekerjaan siswa
secara tepat dan
menunjukkan
perkembangannya
model atau
representasi
matematika yang
berbeda-beda
o Interpretasi ide
o Teknologi
o Konsep dan
prosedur.
Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio
Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi:
a. Portofolio kerja (working portfolios)
b. Portofolio dokumen (document portfolios)
c. Portofolio penampilan (show portfolios).
Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases siswa dalam
mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coret-
coretan (sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi, buram setengah jadi atau
pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi
tentang bagaimana siswa mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta
merefleksi pekerjaan dan hasilnya.
Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan
siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa dan orang tuanya untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam belajar secara
individual, untuk menunjukkan bahwa siswa telah mengikuti proses tertentu dan telah
mencapai standar tertentu.
Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik dari
hasil kerja (artefak) siswa. Biasanya digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban
(akuntabilitas), pameran, atau kepentingan mempertunjukkan lainnya.
20
Rubrik Penskoran Portofolio
Level Kriteria Khusus
3
Superior
 Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol
 Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol
 Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol
 Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol
 Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih
 Sesuai dengan permintaan dan persyaratan
2
Memuaskan
 Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik
 Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik
 Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik
 Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih
 Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan
1
Cukup
Memuaskan
 Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang
baik
 Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik
 Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik
 Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih
 Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan persyaratan
0
Tidak
Memuaskan
 Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat rendah
 menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah
 Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah
 Pengorganisasian dan kebersihan yang rendah
 Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan
Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
21
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar.
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran
adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan
diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian
yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai
berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan
kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
22
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas
XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut.
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Keterampilan
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan
23
Gambar Bab 3
Hubungan Kompetensi Inti dalam lingkup Standar Kompetensi Lulusan
Proseduranalisiskompetensiinti (KI) dilakukandenganlangkahsebagai berikut:
(1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok
seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
3.1 Mendeskripsikan
dan menganalisis
berbagai konsep
dan prinsip fungsi
eksponensial dan
logaritma serta
menggunakannya
dalam
menyelesaikan
masalah
4.2 Mengolah data dan
menganalisis
menggunakan variabel
dan menemukan relasi
berupa fungsi
eksponensial dan
logaritma dari situasi
masalah nyata serta
menyelesaikannya.
Fungsi Eksponen
dan Logaritma
3.2 Menganalisisdata 4,1 Menyajikan grafik fungsi Grafik Fungsi
24
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
sifat-sifat grafik
fungsi eksponensial
dan logaritma dari
suatu permasalahan
dan menerapkannya
dalam pemecahan
masalah
eksponensial dan
logaritma dalam
memecahkan masalah
nyata terkait
pertumbuhan dan
peluruhan.
Eksponen dan
Logaritma
Dan seterusnya …
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi
materi pembelajarrn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indicator keterampilan yang
terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan
indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya,
mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Merancang penilaian yang diperlukan
25
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini:
1. Mengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan
kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Dalam
penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan
kompetensi inti ke empat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori,
yaitu:
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca,
disentuh, atau diamati
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain
konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling
berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti
air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri
bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume
dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke
tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi
dari fakta yang telah didefinisikan.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif
Materi
Pokok
(Silabus)
Materi
Pembelajaran
Fakta,
Konsep,
Prinsip, dan
Prosedur
Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran:
Mengamat
i, Menanya,
Mencoba,
Mengasosiasi,
dan
Mengomunikasi
kan
Pembelajar
an (Silabus)
Indikator
Sikap,
Pengethuan,
dan
Keterampilan
untuk
Penilaian
Penillaian
(Silabus)
Lulusan
yang :
Cerdas,
Kreatif,
Produktif,dan
Bertanggung
jawab
26
yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah air jika
dipanaskan akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air,
konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip
adalah hokum, teori, dan azas.
(4) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam
menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi
pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran Matematika, langkap kerja
ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok.
2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
(1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan pancaindra
dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang
diamati adalah materi yang berbentuk fakat, yaitu fenomena atau beristiwa
dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias
disentuh, dilihat, dan sebagaainya
(2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan
prosedur melalui diskusi kelompo atau diskusi kelas
(3) Mencoba
(4) Mengasosiasi
(5) Mengomunikasikan
3. Penilaian Autentik
a. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasan
b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio produk
c. Aspek sikap melalui pengamatan
B. Hasil Analisis Kompetensi
Sebelum dilakukan analisis kompetensi, kita memilah seluruh KD pada KI-3 untuk
dihubungkan dengan KD pada KI-4 dengan materi pokok sebagai dasar hubungan
tersebut.
27
1. Hasil identifikasi Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
3.1 Mendeskripsikan dan
menganalisis berbagai
konsep dan prinsip fungsi
eksponensial dan
logaritma serta
menggunakannya dalam
menyelesaikan masalah
4.2 Mengolah data dan
menganalisis
menggunakan variabel
dan menemukan relasi
berupa fungsi
eksponensial dan
logaritma dari situasi
masalah nyata serta
menyelesaikannya.
Fungsi Eksponen
dan Logaritma
3.2 Menganalisisdata sifat-
sifat grafik fungsi
eksponensial dan
logaritma dari suatu
permasalahan dan
menerapkannya dalam
pemecahan masalah
4,1 Menyajikan grafik fungsi
eksponensial dan
logaritma dalam
memecahkan masalah
nyata terkait pertumbuhan
dan peluruhan.
Grafik Fungsi
Eksponen dan
Logaritma
3.3 Mendeskripsikan dan
menerapkan konsep
sistem persamaan linier
dan kuadrat dua variabel
(SPLKDV) dan memilih
metode yang efektif
untuk menentukan
himpunan penyelesaian-
nya
3.4 Mengana-lisis nilai
diskriminan persamaan
linier dan kuadrat dua
variabel dan
menerapkan-nya untuk
menentukan himpunan
penyelesaian sistem
persamaan yang
diberikan.
4.3 Memecahkan dan
menyajikan hasil
pemecahan masalah
nyata sebagai terapan
konsep dan aturan
penyelesaian sistem
persamaan linier dan
kuadrat dua variabel.
4.4 Mengolah dan menganalisis
informasi dari suatu
permasalahan nyata
dengan memilih variabel
dan membuat model
matematika berupa sistem
persamaan linie rdan
kuadrat dua variabel dan
mengiter-pretasikan hasil
penyelesaian sistem
tersebut.
Sistem
Persamaan
Linier dan
Kuadrat Dua
Variabel
3.5 Mendes-kripsikan konsep
sistem pertidaksamaan
kuadrat dua variabel dan
menerapkannya untuk
menentukan himpunan
penyelesaian-nya.
3.6 Menganalisis kurva
pertidaksamaan kuadrat 4.5 Memecahkan masalah
Sistem
Pertidaksamaan
Kuadrat Dua
Variabel
28
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
dua variabel pada sistem
yang diberikan dan
mengarsir daerah sebagai
himpunan penyelesaian-
nya.
dengan membuat model
matematika berupa
sistem pertidaksamaan
kuadrat dua variabel serta
menyajikan
pemecahannyadengan
berbagai cara.
3.7 Mendes-kripsikan dan
menerapkan konsep
pertidaksamaan dan
nilai mutlak dalam
menentukan himpunan
penyelesaian
pertidaksamaan
pecahan ,irrasional dan
mutlak.
3.8 Mendes-kripsikan dan
menerapkan konsep
pertidaksamaan
pecahan, irasional, dan
mutlak dalam
menyelesaikan masalah
matematika.
3.9 Mendes-kripsikan dan
menerapkan konsep dan
sifat-sifat
pertidaksamaan
pecahan, irrasional dan
mutlak dengan
melakukan manipulasi
aljabar dalam
menyelesaikan masalah
matematika.
3.10Menganalisis daerah
penyelesaian
pertidaksamaan pecahan,
irrasional dan mutlak.
4.6 Memecahkan masalah
pertidaksamaan pecahan,
irrasional dan mutlak
dalam penyelesaian
masalah nyata.
Pertidaksamaan
mutlak,
pecahan, dan
irrasional
3.11Mendeskripsikan konsep
dan aturan pada bidang
datar serta
menerapkannyadalam
pembuktian sifat-sifat
(simetris, sudut, dalil
titik tengah segitiga,
dalil intersep, dalil
segmen garis, dll) dalam
geometri bidang.
4.7 Menyajikan data terkait
objek nyata dan
mengajukan masalah serta
mengidentifikasi sifat-sifat
(kesimetrian, sudut, dalil
titik tengah segitiga, dalil
intersep, dalil segmen
garis, dll) geometri bidang
datar yang bermanfaat
dalam pemecahan masalah
nyatatersebut.
Geometri Bidang
Datar
29
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
3.12Mendes-kripsikan konsep
persamaan trigonometri
dan menganalisis untuk
membuktikan sifat-sifat
persamaan Trigonometri
sederhana dan
menerapkan-nya dalam
pemecahan masalah.
4.8 Mengolah dan
menganalisis informasi
dari suatu permasalahan
nyata dengan membuat
model berupa fungsi dan
persamaan Trigonometri
serta menggunakan-nya
dalam menyelesaikan
masalah.
4.9 Merencanakan dan
melaksanakan strategi
dengan melakukan
manipulasi aljabar dalam
persamaan Trigonometri
untuk membuktikan
kebenaran identitas
Trigonometri serta
menerapkan-nya dalam
pemecahan masalah
kontekstual.
Persamaan
Trigonometri
30
2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : Peminatan Kelas X
Kompetensi Inti :
KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
31
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
3.1. Mendeskrip-
sikan dan
menganalisis
berbagai
konsep dan
prinsip fungsi
eksponensial
dan logaritma
serta
menggunakan-
nya dalam
menyelesaikan
masalah
3.2. Menganalisis
data sifat-sifat
grafik fungsi
eksponensial
dan logaritma
dari suatu
permasalahand
an
menerapkan
nya dalam
pemecahan
masalah.
Fungsi
Eksponen-
sial dan
Logaritma
Fakta
 masalah
kontekstual
yg
berkaitan
eksponen
dan log
 Grafik
fungsi
eksponen
 Grafik
fungsi
logaritma
Konsep
 sifat-sifat
eksponen
 sifat-sifat
logaritma
Prinsip
 fungsi
eksponen
sial
 fungsi
logaritma
Prosedur
 langkah
menggam
bar grafik
fungsi
 pemecahan
masalah
Mengamati
Membaca dan
mencermati gambar
yang dapat dinyatakan
fungsi eksponen dan
fungsi logaritma.
Menanya
Diskusi kelompok
melakukan identifikasi
grafik fungsi eksponen
Mengeksplorasi
Menentukan unsur-unsur
yang terdapat pada
pengertian fungsi,
grafik fungsi eksponen
dan logaritma, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengasosiasi
 Menganalisis dan
membuat kategori
dari unsur-unsur yang
terdapat pada
pengertian fungsi,
grafik fungsi
eksponen dan
 Menjelaskan
pengertian
fungsi
 Membedakan
fungsi
eksponensial
dan bukan
 Menentukan
sifat-sifat
fungsi
eksponensial
 Menggambar
grafik fungsi
eksponensial
 Menjelaskan
pengertian
fungsi
logaritma
 Menggunakan
sifat-sifat
grafik fungsi
eksponensial
dan fungsi
logaritma, dan
penerapannya
pada masalah
 Mengerjakan
latihan soal-
soal mengenai
pengertian
fungsi, grafik
fungsi
Tes tertulis
bentuk uraian
mengenai
penyelesaian
fungsi
eksponensial
dan
logaritma,
melalui:
 Penugasan
 UH
 UTS
 Menggam-
bar grafik
fungsi
eksponen-
sial
 Menggam-
bar grafik
fungsi
logaritma
 Mengerja-
kan latihan
soal-soal
mengenai
fungsi
eksponen
dan
logaritma,
dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata
 Memecah-
kan masalah
nyata
terkait
pertumbuh-
an dan
peluruhan
 Memecahka
n masalah
nyata
dengan
menganalisi
 Tes
tertulis
bentuk
uraian
 Tugas
mandiri
 Portfolio
 Menunjuk-
kan sikap
positip
(individu
dan sosial)
dalam
diskusi
kelompok
 Menunjuk-
kan
perilaku
dan sikap
menerima
,
mengharg
ai, dan
melaksana
kan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin,
kemandiri
-an, dan
tanggung
jawab
 Pengama
tan
 Penilaian
diri
4.1. Menyajikan
grafik fungsi
eksponensial
dan logaritma
32
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
dalam
memecahkan
masalah nyata
terkait
pertumbuhan
dan
peluruhan.
4.2. Mengolah data
dan
menganalisis
menggunakan
variabel dan
menemukan
relasi berupa
fungsi
eksponensial
dan logaritma
dari situasi
masalah nyata
serta
menyelesaikan
nya.
logaritma, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
 Menghubungkan
unsur-unsur yang
sudah dikategorikan
sehingga dapat dibuat
kesimpulan mengenai
pengertian fungsi,
grafik fungsi
eksponen dan
logaritma, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengomunikasikan
Menyampaikan
pengertian fungsi,
grafik fungsi eksponen
dan logaritma, dan
penerapannya pada
masalah nyata dengan
lisan, tulisan, dan
grafik/diagram.
eksponen dan
logaritma, dan
penerapannya
pada masalah
nyata.
s
menggunaka
n fungsi
eksponensia
l dan
logaritma
33
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
3.3 Mendes-
kripsikan dan
menerapkan
konsep sistem
persamaan
linier dan
kuadrat dua
variabel
(SPLKDV) dan
memilih
metode yang
efektif untuk
menentukan
himpunan
penyelesaian-
nya
3.4 Mengana-lisis
nilai
diskriminan
persamaan
linier dan
kuadrat dua
variabel dan
menerapkan-
nya untuk
menentukan
himpunan
penyelesaian
sistem
persamaan
yang diberikan.
Siste
m
Persamaa
n Linier
dan
Kuadrat
Dua
Variabel
Fakta
 masalah
kontekstual
yg
berkaitan
SPLKDV
Konsep
 Konsep
SPLKDV
Prinsip
 Diskrimina
n
persamaan
linier dan
kuadrat
dua
variabel
Prosedur
 Langkah-
langkah
menentuka
n HP suatu
SPLKD
dengan
metode
grafik
 Langkah-
Mengamati
Membaca dan
mencermati persoalan
kontekstual yang
berkaitan dengan SPLKDV
serta metode
penyelesaian SPLKDV,
diskriminan, dan
penerapannya pada
masalah nyata dari
berbagai sumber belajar.
Menanya
Membuat pertanyaan
mengenai pengertian,
metode penyelesaian
SPLKDV, diskriminan,
dan penerapannya pada
masalah nyata.
Mengeksplorasi
Menentukan unsur-unsur
yang terdapat pada
pengertian, metode
penyelesaian SPLKDV,
diskriminan, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
 Menyelesaika
n SPLKDV
dengan
metode
grafik
 Menyelesaika
n SPLKDV
dengan
metode
Substitusi
 Menyelesaika
n SPLKDV
dengan
metode
gabungan
Eliminasi dan
substitusi
Tes
tertulis
bentuk uraian
mengenai
penyelesaian
SPLKDV
dengan :
 metode
grafik
 metode
Substitusi
 metode
gabungan
Eliminasi
dan
substitusi
dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata,
melalui:
 UH
 UAS
 Memecah
kan
masalah
nyata dan
menyajikan
hasil
pemecahan
masalah
nyata
sebagai
terapan
konsep
penyelesaia
n HP suatu
SPLKDV
dengan
berbagai
metode
 Tes
tertulis
bentuk
uraian
 Tugas
mandiri
 Portfolio
 Menunjuk
an sikap
positip
(individu
dan sosial)
dalam
diskusi
kelompok
 Menunjuk
kan
perilaku
dan sikap
menerima
,
mengharg
ai, dan
melaksana
kan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin
dan
tanggung
jawab
 Sikap
ilmiah
saat
diskusi
dan
presentasi
dengan
lembar
pengama
tan
 Aspek
sikap
ilmiah:
Menerim,
menghar
gai,
disiplin
dan
tanggung
jawab
melalui
lembar
observasi
34
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
4.3 Memecahkan
dan
menyajikan
hasil
pemecahan
masalah
nyata sebagai
terapan
konsep dan
aturan
penyelesaian
sistem
persamaan
linier dan
kuadrat dua
variabel.
4.4 Mengolah dan
menganalisis
informasi dari
suatu
permasalahan
nyata dengan
memilih
variabel dan
membuat
model
matematika
berupa sistem
persamaan
linie rdan
kuadrat dua
langkah
menentuka
n HP suatu
SPLKD
dengan
metode
Substitusi
melalui
analisis
nilai
diskriminan
 Langkah-
langkah
menentuka
n HP suatu
SPLKD
dengan
metode
gabungan
eliminasi
dan
substitusi
Mengasosiasi
 Menganalisis dan
membuat kategori
dari unsur-unsur yang
terdapat pada
pengertian, metode
penyelesaian SPLKDV,
diskriminan, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
 Menghubungkan
unsur-unsur yang
sudah dikategorikan
sehingga dapat dibuat
kesimpulan mengenai
pengertian, metode
penyelesaian SPLKDV,
diskriminan, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengomunikasikan
Menyampaikan
pengertian, metode
penyelesaian SPLKDV,
diskriminan, dan
penerapannya pada
masalah nyata dengan
lisan, tulisan, dan bagan.
35
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
variabel dan
mengiter-
pretasikan
hasil
penyelesaian
sistem
tersebut.
3.5 Mendes-
kripsikan
konsep sistem
pertidaksamaa
n kuadrat dua
variabel dan
menerapkanny
a untuk
menentukan
himpunan
penyelesaian-
nya.
3.6 Menganalisis
kurva
pertidaksamaa
n kuadrat dua
variabel pada
sistem yang
diberikan dan
mengarsir
daerah sebagai
himpunan
penyelesaian-
nya.
Sistem
Pertidaks
amaan
Kuadrat
Dua
Variabel
(SPtdKDV)
Fakta
 masalah
kontekstual
yg berkaitan
SPtdKDV
Konsep
 SPtdKDV
Prinsip
 Model
SPtdKDV
Prosedur
 Langkah-
langkah
menentukan
Penyelesaian
suatu
SPtdKDV
dengan
beberapa
cara
Mengamati
Membaca dan
mencermati mengenai
pengertian, metode
penyelesaian, kurva
sistem pertidaksamaan
kuadrat dua variabel
(SPtdKDV), dan
penerapannya pada
masalah nyata dari
berbagai sumber belajar.
Menanya
Membuat pertanyaan
pengertian, metode
penyelesaian, kurva
SPtdKDV, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengeksplorasi
Menentukan unsur-unsur
yang terdapat pada
 Menyelesaikan
Himpunan
Penyelesaian
SPtdKDV
 Menyelesaikan
SPtdKDV
dengan
mengarsir
daerah HP
Tes
tertulis
bentuk uraian
mengenai
penyelesaian
SPtdKDV
dengan :
 Menggunak
an konsep
SPtdKDV
 Menentuka
n daetrah
HP dari
arsiran.
melalui:
 UH
 UAS
 Memecah kan
masalah
nyata dan
menyajikan
hasil
pemecahan
masalah
nyata sebagai
terapan
konsep
penyelesaian
HP suatu
SPtdKDV
dengan
berbagai
metode
 Mempresenta
sikan
penyelesaian
pemecahan
masalah
model
matematika
 Tes
tertulis
bentuk
uraian
 Tugas
mandiri
 Portfolio
 Menunjuk
an sikap
positip
(individu
dan sosial)
dalam
diskusi
kelompok
 Menunjuk
kan
perilaku
dan sikap
menerima
,
mengharg
ai, dan
melaksana
kan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin
dan
tanggung
jawab
 Sikap
ilmiah
saat
diskusi
dan
presentasi
dengan
lembar
pengama
tan
 Aspek
sikap
ilmiah:
Menerim,
menghar
gai,
disiplin
dan
tanggung
jawab
melalui
lembar
observasi
36
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
4.5 Memecahkan
masalah
dengan
membuat
model
matematika
berupa sistem
pertidaksamaa
n kuadrat dua
variabel serta
menyajikan
pemecahannya
dengan
berbagai cara.
pengertian, metode
penyelesaian, kurva
SPtdKDV, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengasosiasi
 Menganalisis dan
membuat kategori
dari unsur-unsur yang
terdapat pada
pengertian, metode
penyelesaian, kurva
SPtdKDV, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
 Menghubungkan
unsur-unsur yang
sudah dikategorikan
sehingga dapat dibuat
kesimpulan mengenai
pengertian, metode
penyelesaian, kurva
SPtdKDV, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengomunikasikan
Menyampaikan
pengertian, metode
penyelesaian, kurva
SPtdKDV, dan
penerapannya pada
masalah nyata dengan
berupa
SPtdKDV
37
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
lisan, tulisan, dan grafik/
diagram.
3.7 Mendes-
kripsikan dan
menerapkan
konsep
pertidaksamaa
n dan nilai
mutlak dalam
menentukan
himpunan
penyelesaian
pertidaksamaa
n pecahan
,irrasional dan
mutlak.
3.8 Mendes-
kripsikan dan
menerapkan
konsep
pertidaksamaa
n pecahan,
irasional, dan
mutlak dalam
menyelesaikan
masalah
matematika.
3.9 Mendes-
kripsikan dan
Pertida
k samaan
mutlak,
pecaha
n, dan
irrasional
Fakta
 masalah
nyata
(kontekstual)
yg berkaitan
nilai mutlak
Konsep
 pertidaksam
aan dan nilai
mutlak
 pertidaksam
aan
pecahan,
irasional,
dan mutlak
Prinsip
 manipulasi
aljabar
dalam
menyelesaik
an masalah
matematika
Prosedur
 Langkah-
langkah
menentukan
himpunan
Mengamati
 Masalah kontekstual
yang berkaitan dengan
konsep mutlak
 Membaca dan
mencermati mengenai
pengertian nilai
mutlak,
pertidaksamaan dan
nilai mutlak.
Menanya
 Membuat pertanyaan
mengenai pengertian
nilai mutlak,
pertidaksamaan dan
nilai mutlak,
pertidaksamaan
pecahan, irrasional
dan mutlak, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengeksplorasi
 Menentukan unsur-
unsur yang terdapat
pada pengertian,
metode penyelesaian
 Menyelesai-
kan pertidak
samaan dan
nilai mutlak,
 Menyelesai-
kan pertidak
samaan
pecahan
 Menyelesai-
kan, pertidak
samaan
irrasional dan
mutlak, dan
 Menerapkan
masalah
nyata
Tes
tertulis
bentuk uraian
mengenai
penyelesaian
pertidak-
samaan dan
nilai mutlak,
pertidak-
samaan
pecahan,
irrasional dan
mutlak, dan
penerapannya
pada masalah
nyata,
melalui:
 UH
 UTS
 UAS
 Memecahkan
masalah
nyata dengan
berbagai
metode
tentang
pertidak-
samaan dan
nilai mutlak,
pertidak-
samaan
pecahan,
irrasional dan
mutlak,
 Tes
tertulis
bentuk
uraian
 Tugas
mandiri
 Portfolio
 Menunjuk-
kan sikap
positip
(individu
dan sosial)
dalam
diskusi
kelompok
ilmiah
 Menunjuk-
kan
perilaku
dan sikap
menerima
,
mengharg
ai, dan
melaksana
- kan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin
dan
tanggung
jawab
 Pengama-
tan
 Penilaian
diri
38
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
menerapkan
konsep dan
sifat-sifat
pertidaksamaa
n pecahan,
irrasional dan
mutlak dengan
melakukan
manipulasi
aljabar dalam
menyelesaikan
masalah
matematika.
3.10 Menganalisis
daerah
penyelesaian
pertidaksamaa
n pecahan,
irrasional dan
mutlak.
penyelesaian
pertidaksam
aan pecahan
 Langkah-
langkah
menentukan
himpunan
penyelesaian
pertidaksam
aan
irrasional
 Langkah-
langkah
menentukan
himpunan
penyelesaian
pertidaksam
aan mutlak
 Langkah-
langkah
menyelesaik
an masalah
nyata
dengan
menggunaka
n sifat-sifat
pertidaksam
a-an
pecahan,
irrasional
dan mutlak
pertidaksamaan dan
nilai mutlak,
pertidaksamaan
pecahan, irrasional
dan mutlak, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengasosiasi
 Menganalisis dan
membuat kategori
dari unsur-unsur yang
terdapat pada
pengertian, metode
penyelesaian
pertidaksamaan dan
nilai mutlak,
pertidaksamaan
pecahan, irrasional
dan mutlak, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
 Menghubungkan
unsur-unsur yang
sudah dikategorikan
sehingga dapat dibuat
kesimpulan mengenai
pengertian, metode
penyelesaian
pertidaksamaan dan
nilai mutlak,
pertidaksamaan
pecahan,irrasional
dan mutlak, dan
penerapannya pada
masalah nyata
4.6 Memecahkan
masalah
pertidaksamaan
pecahan,
irrasional dan
mutlak dalam
penyelesaian
masalah nyata.
39
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
Mengomunikasikan
 Menyampaikan
pengertian, metode
penyelesaian
pertidaksamaan dan
nilai mutlak,
pertidaksamaan
pecahan,irrasional dan
mutlak, dan
penerapannya pada
masalah nyata dengan
lisan, tulisan, dan
bagan.
3.11 Mendes-
kripsikan
konsep dan
aturan pada
bidang datar
serta
menerapkannya
dalam
pembuktian
sifat-sifat
(simetris,
sudut, dalil
titik tengah
segitiga, dalil
intersep, dalil
segmen garis,
dll) dalam
geometri
bidang.
Geome
tri Bidang
Datar
Fakta
 Masalah
kontekstual
yg berkaitan
geometri
bidang datar
Konsep
konsep
dan aturan
pada bidang
datar
Prinsip
sifat-sifat
(simetris,
sudut, dalil
titik tengah
Mengamati
 Mencermati masalah
kontektual yang
berhubungan dengan
geometri
 Membaca dan
mencermati mengenai
pengertian titik, garis,
sudut, bidang
 Memcaca dan
menceramti sifat-sifat
pada titik, garis,
sudut, dan bidang
dalam geometri
bidang datar, dan
penerapannya pada
masalah nyata dari
berbagai sumber
 Membuktikan
sifat-sifat
(simetris,
sudut, dalil
titik tengah
segitiga, dalil
intersep, dalil
segmen garis,
dll) dalam
geometri
bidang
 Tes tertulis
bentuk
uraian
mengenai
pembuktia
n sifat-sifat
(simetris,
sudut, dalil
titik
tengah
segitiga,
dalil
intersep,
dalil
segmen
garis, dll)
dalam
geometri
bidang dan
 Menyajikan
data objek
nyata dan
mengajukan
masalah
serta
mengidentifi
kasi sifat-
sifat
(kesimetrian
, sudut, dalil
titik tengah
segitiga,
dalil
intersep,
dalil segmen
garis, dll)
geometri
bidang datar
 Tes
tertulis
bentuk
uraian
 Tugas
mandiri
 Portfolio
 Menunjuk-
kan sikap
positip
(individu
dan sosial)
dalam
diskusi
kelompok
ilmiah
 Menunjuk-
kan
perilaku
dan sikap
menerima
,
mengharg
ai, dan
melaksana
 Pengama-
tan
 Penilaian
diri
40
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
4.7 Menyajikan data
terkait objek
nyata dan
mengajukan
masalah serta
mengidentifikasi
sifat-sifat
(kesimetrian,
sudut, dalil titik
tengah segitiga,
dalil intersep,
dalil segmen
garis, dll)
geometri bidang
datar yang
bermanfaat
dalam
pemecahan
masalah
nyatatersebut.
segitiga, dalil
intersep, dalil
segmen garis,
dll) dalam
geometri
bidang.
Prosedur
 Langkah-
langkah
pembuktian
sifat-sifat
(simetris,
sudut, dalil
titik tengah
segitiga,
dalil
intersep,
dalil segmen
garis, dll)
dalam
geometri
bidang.
belajar.
Menanya
 Membuat pertanyaan
mengenai pengertian
titik, garis, sudut,
bidang dan sifat-sifat
pada titik, garis,
sudut, dan bidang
dalam geometri
bidang datar, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengeksplorasi
 Menentukan unsur-
unsur yang terdapat
pada pengertian titik,
garis, sudut, bidang
dan sifat–sifat pada
titik, garis, sudut, dan
bidang dalam
geometri bidang
datar, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengasosiasi
 Menganalisis dan
membuat kategori
dari unsur-unsur yang
terdapat pada ruang
yang terdiri: titik,
penerapan
nya pada
masalah
nyata,
melalui:
 UH
 UTS
 UAS
yang
bermanfaat
dalam
pemecahan
masalah
nyata
tersebut.
- kan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin
dan
tanggung
jawab
41
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
garis, sudut, bidang
dan sifat-sifat pada
titik, garis, sudut, dan
bidang dalam
geometri bidang
datar, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
 Menghubungkan
unsur-unsur yang
sudah dikategorikan
sehingga dapat dibuat
kesimpulan pengertian
titik, garis, sudut,
bidang dan sifat-sifat
pada titik, garis,
sudut, dan bidang
dalam geometri
bidang datar, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengomunikasikan
 Menyampaikan
pengertian titik, garis,
sudut, bidang dan
sifat-sifat pada titik,
garis, sudut, dan
bidang dalam
geometri bidang
datar, dan
penerapannya pada
masalah nyata dengan
lisan, tulisan, dan
bagan.
42
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
3.12 Mendes-
kripsikan
konsep
persamaan
trigonometri
dan
menganalisis
untuk
membuktikan
sifat-sifat
persamaan
Trigonometri
sederhana dan
menerapkan-
nya dalam
pemecahan
masalah.
Persam
aan Trigono
metri
Fakta
 masalah
kontekstual
yg berkaitan
persamaan
trigonometri
Konsep
persamaan
trigonometri
Prinsip
 Membuat
Model
berupa
fungsi dan
persamaan
trigonometri
Prosedur
membuktikan
sifat-sifat
persamaan
Trigonometri
sederhana
Mengamati
 Mencermati masalah
kontektual yang
berhubungan dengan
persamaan
trigononetri
 Membaca dan
mencermati mengenai
pengertian, teknik
penyelesaian
persamaan
trigonometri, dan
penerapannya pada
masalah nyata dari
berbagai sumber
belajar.
Menanya
 Membuat pertanyaan
mengenai pengertian,
teknik penyelesaian
persamaan dan
identitas
trigonometri, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengeksplorasi
 Menentukan unsur-
unsur yang terdapat
 Menyelesai-
kan
persamaan
trigonometri
 Membuktikan
persamaan
trigonometri
 Menyelesai-
kan masalah
nyata dengan
menggunakan
konsep
persamaan
trigonomteri
Tes
tertulis
bentuk uraian
mengenai
penyelesaian
persamaan
trigonometri,
melalui:
 UH
 UTS
 UAS
 Menyelesai-
kan dari
suatu
permasalah-
an nyata
dengan
membuat
model
berupa
fungsi dan
persamaan
Trigonometri
 Melakukan
strategi
dengan
melakukan
manipulasi
aljabar
dalam
persamaan
Trigonometri
untuk
membuktik-
an
kebenaran
identitas
Trigonometri
 Tes
tertulis
bentuk
uraian
 Tugas
mandiri
 Portfolio
 Menunjuk-
kan sikap
positip
(individu
dan sosial)
dalam
diskusi
kelompok
 Menunjuk-
kan
perilaku
dan sikap
menerima
,
mengharg
ai, dan
melaksana
- kan rasa
ingin
tahu,
kejujuran,
ketelitian,
disiplin
dan
tanggung
jawab
 Pengama-
tan
 Penilaian
diri
4.8 Mengolah
dan
menganalisi
s informasi
dari suatu
permasalah
an nyata
dengan
membuat
model
berupa
43
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
fungsi dan
persamaan
Trigonomet
ri serta
menggunak
an-nya
dalam
menyelesai
kan
masalah.
4.9 Meren-
canakan
dan
melaksanak
an strategi
dengan
melakukan
manipulasi
aljabar
dalam
persamaan
Trigonomet
ri untuk
membuktik
an
kebenaran
identitas
Trigonomet
pada pengertian,
teknik penyelesaian
persamaan dan
identitas
trigonometri, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengasosiasi
 Menganalisis dan
membuat kategori
dari unsur-unsur yang
terdapat pada
pengertian, teknik
penyelesaian
persamaan dan
identitas
trigonometri, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
 Menghubungkan
unsur-unsur yang
sudah dikategorikan
sehingga dapat dibuat
kesimpulan
pengertian, teknik
penyelesaian
persamaan dan
pembuktian identitas
trigonometri, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengomunikasikan
 Menyampaikan
44
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelaja
ran
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
Indikator Penilaian
ri serta
menerapka
n-nya
dalam
pemecahan
masalah
kontekstual
.
pengertian, teknik
penyelesaian
persamaan dan
pembuktian identitas
trigonometri, dan
penerapannya pada
masalah nyata dengan
lisan, dan tulisan.
45
BAB IV
PENUTUP
Efektifitas pembelajaran merupakana indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa
semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin
berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya pembelajaran maka berdampak hasil
belajar yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses
pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran
langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan,
kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan
sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar
dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah
ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru
dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu.
Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran langsung
maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu
proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun
kelompok yang mengacu pada Silabus.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4
dapat tercapai secara terintegrasi.
46
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran
saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu
penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran yang
memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah
alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan
Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan,
teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.
47
DATAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York.
Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and
Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71,
Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No.
78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief
Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The
University of Western Australia.
48
Lampiran 1: Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Metematika
Peminatan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Grafik Fungsi Eksponensial dan Logaritma
Alokasi Waktu : 18 x 45 menit (6 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
Pertemuan Kompetensi Dasar
1 3.1 Mendeskripsikan dan
menganalisis berbagai konsep
dan prinsip fungsi
eksponensial dan logaritma
serta menggunakannya dalam
menyelesaikan masalah
2-5 3.2 Menganalisis data sifat-sifat
grafik fungsi eksponensial dan
logaritma dari suatu
4.1 Menyajikan grafik fungsi
eksponensial dan logaritma
dalam memecahkan masalah
49
permasalahan dan
menerapkannya dalam
pemecahan masalah.
nyata terkait pertumbuhan
dan peluruhan.
4.2 Mengolah data dan
menganalisis menggunakan
variabel dan menemukan
relasi berupa fungsi
eksponensial dan logaritma
dari situasi masalah nyata
serta menyelesaikannya.
6 Ulangan Harian
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial
2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma
3. Menggambar grafik fungsi eksponensial
4. Menggambar grafik fungsi logaritma
5. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi eksponensial dari sutau grafik
6. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi logaritma dari suatu grafik
7. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial
dan fungsi logaritma
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I:
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial
2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma
3. Menunjukkan ketelitian, mandiri, dan tanggung jawab
4. Menunjukkan kerjasama dan komunikasi dalam kerja kelompok
Pertemuan II:
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:
5. Menggambar grafik fungsi eksponensial
Pertemuan III:
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:
6. Menggambar grafik fungsi logaritma
Pertemuan IV:
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:
7. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi eksponensial
8. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi logaritma
Pertemuan V:
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:
9. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial
dan fungsi logaritma
50
Pertemuan VI:
Ulangan
E. Materi Pembelajaran
Fakta
1. Masalah kontekstual yg berkaitan dengan eksponen dan logaritma (pertumbuhan
dan peluruhan) seperti soal-soal Ujian Nasional yang setiap tahun selalu keluar atau
soal-soal masuk Perguruan tinggi, dll
2. Grafik Fungsi eksponensial
3. Grafik Fungsi Logaritma
Konsep
1. Sifat-sifat fungsi eksponensial
2. Sifat-sifat fungsi logaritma
Prinsip
1. Fungsi y =a(bcx
), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut pertumbuhan
eksponensial
2. Fungsi y =a(bcx
), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut peluruhan eksponensial
Prosedur
1. Langkah-langkah menggambargrafik fungsi eksponensialdan logaritma
2. Langkah-langkah menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat
fungsi eksponensial dan fungsi logaritma
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : inquiry
3. Metode : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan penugasan
G. Alat/Media/Bahan
1. Alat/media : Model grafik fungsi
2. Bahan ajar : Buku Matematika pegangan guru, Buku Matematika pegangan siswa
H. Kegiatan Pembelajaran
51
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya
2. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan
4. Melaksanakan pre tes tentang eksponensial dan
logaritma
15 menit
Inti Mengamati
1. Mengamati dan mencermati gambar tentang ... secara
berkelompok (yang disiapkan)
2. Siswa memperhatikan karakteristik gambar yang
disajikan.
Menanya
Siswa mendiskusikan tentang karakteristik gambar yang
diamati.
Menalar
 Siswa mencari contoh lain permasalahan nyata yang
berkaitan dengan fungsi eksponensial dan fungsi
logaritma
 Siswa membandingan karakteristik gambar dan
permasalahan kehidupan nyata
Mencoba
1. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang
fungsi eksponensial
2. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang
fungsi logaritma
Mengasosiasi
1. Siswa menghubungkan antara pengertian fungsi
eksponensial dan fungsi logaritma dari masing-masing
kelompok.
2. Siswa menyimpulkan pengertian fungsi eksponensial dan
fungsi logaritma
3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa dalam
melakukan aktifitas dan merumuskan kesimpulan
30 menit
15 menit
10 menit
10 menit
20 menit
52
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Mengomunikasikan
1. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengertian
fungsi ekponensial
2. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengertian
fungsi logaritma
3. Guru memberi penguatan terhadap kesimpulan yang
disampaikan siswa
4. Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan
15 menit
Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah
dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran.
4. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi
pembelajaran yang telah dicapai.
5. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan dalam menyelesaikan masalah matematika
yang berkaitan dengan fungsi eksponen dan logaritma
6. Melaksanakan postes
7. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya
20 menit
I. Penilaian
1. Penilaian proses
No Aspek yang dinilai
Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
Instrumen
Penilaian
Keterangan
1. Ketelitian Pengamat
an
Proses Lembar
Pengamatan
(terlampir)
Hasil penilaian
nomor 1 dan 2
untuk masukan
pembinaan
dan informasi
bagi Guru
Agama dan
Guru PPKn
2. Kejujuran
3. Kedisiplinan
4. Kemandirian
5. Rasa ingin tahu
6. Tanggung jawab
53
2. Penilaian Hasil
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Instrumen
Siswa dapat
menjelaskan
pengertian fungsi
eksponensial
Tes lisan Penugasan Berdasarkan pengertian fungsi
eksponensial, carilah satu
permasalahan nyata yang dapat
digambarkan sebagai fungsi
eksponensial
Siswa dapat
menjelaskan
pengertian fungsi
logararitma
Tes lisan Penugasan Berdasarkan pengertian fungsi
eksponensial, carilah satu
permasalahan nyata yang dapat
digambarkan sebagai fungsi
logaritma
54
Pedoman Penskoran
1. Soal nomor 1
Tahapan
Skor
max
Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari
Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fungsi eksponensial
1
3
SKOR MAKSIMAL 4
2. Soal nomor 2
Tahapan
Skor
max
Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari
Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fingsi logaritma
1
3
4
Nilai Akhir =
Jumlah Perolehan Skor
Jumlah Skor Maksimum
J. Sumber Belajar
1. Buku Matematika pegangan siswa Kemendikbud Tahun 2013
2. Buku Matematika pegangan guru Kemendikbud Tahun 2013
Jakarta, 23 Agustus 2013
Guru Mata Pelajaran Matematika
Iwan Suayawan
55
Lampiran 2: Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran : ....................................................
Kelas/Semester : ....................................................
Tahun Pelajaran : ....................................................
Waktu Pengamatan : ....................................................
Indikator perkembangan sikap: religius, jujur, disiplin, mandiri, rasa ingin tahu, dan
tanggung jawab
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jikamenunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
N
o N
a
m
a
Ketelitian Jujur Disiplin Mandiri Rasa Ingin
tahu
Tanggung
jawab
B
T
M
T
M
B
M
K
B
T
M
T
M
B
M
K
B
T
M
T
M
B
M
K
B
T
M
T
M
B
M
K
B
T
M
T
M
B
M
K
B
T
M
T
M
B
M
K
1
2
3
4
5
.
Keterangan
1 = kurang
2 = sedang
3 = baik
4 = sangat baik

More Related Content

What's hot

Bahan ajar kepramukaan implementasi kurikulum 2013 untuk kepala sekolah
Bahan ajar kepramukaan implementasi kurikulum 2013 untuk kepala sekolahBahan ajar kepramukaan implementasi kurikulum 2013 untuk kepala sekolah
Bahan ajar kepramukaan implementasi kurikulum 2013 untuk kepala sekolahKusno Spd
 
Panduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusPanduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusLies Tina
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013Guru Online
 
Pedoman diklat kurikulum 2013
Pedoman diklat kurikulum 2013Pedoman diklat kurikulum 2013
Pedoman diklat kurikulum 2013Bedoe Gates
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]uhuy ho ho
 
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]SaeFull4
 
Pedoman pemetaan mutu pendidikan
Pedoman pemetaan mutu pendidikanPedoman pemetaan mutu pendidikan
Pedoman pemetaan mutu pendidikanGan Anom
 
Laporan Guru/ Petugas pendamping kurtilas
Laporan Guru/ Petugas pendamping kurtilasLaporan Guru/ Petugas pendamping kurtilas
Laporan Guru/ Petugas pendamping kurtilasNayantaka Husna Hartono
 
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummahAqil Al Asy'ariyyah
 
Laporan hasil pemeriksaan induk kluster
Laporan hasil pemeriksaan induk klusterLaporan hasil pemeriksaan induk kluster
Laporan hasil pemeriksaan induk klusterAdi Yamin
 
Pengembangan silabus[1]
Pengembangan silabus[1]Pengembangan silabus[1]
Pengembangan silabus[1]slametwdt
 
Pedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rppPedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rppYosti Saban
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen33335
 

What's hot (14)

Bahan ajar kepramukaan implementasi kurikulum 2013 untuk kepala sekolah
Bahan ajar kepramukaan implementasi kurikulum 2013 untuk kepala sekolahBahan ajar kepramukaan implementasi kurikulum 2013 untuk kepala sekolah
Bahan ajar kepramukaan implementasi kurikulum 2013 untuk kepala sekolah
 
Panduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusPanduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabus
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
 
Pedoman diklat kurikulum 2013
Pedoman diklat kurikulum 2013Pedoman diklat kurikulum 2013
Pedoman diklat kurikulum 2013
 
Pendidikan Kepramukaan
Pendidikan KepramukaanPendidikan Kepramukaan
Pendidikan Kepramukaan
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
 
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
 
Pedoman pemetaan mutu pendidikan
Pedoman pemetaan mutu pendidikanPedoman pemetaan mutu pendidikan
Pedoman pemetaan mutu pendidikan
 
Laporan Guru/ Petugas pendamping kurtilas
Laporan Guru/ Petugas pendamping kurtilasLaporan Guru/ Petugas pendamping kurtilas
Laporan Guru/ Petugas pendamping kurtilas
 
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
 
Laporan hasil pemeriksaan induk kluster
Laporan hasil pemeriksaan induk klusterLaporan hasil pemeriksaan induk kluster
Laporan hasil pemeriksaan induk kluster
 
Pengembangan silabus[1]
Pengembangan silabus[1]Pengembangan silabus[1]
Pengembangan silabus[1]
 
Pedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rppPedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rpp
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
 

Similar to PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesiaSofyan Saputra
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesiaHamid Salman
 
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggrisSofyan Saputra
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggrisModel Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggrisAbdul Jamil
 
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaIbnu Fajar
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematikaTharita Hermawan
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiAbdul Jamil
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomiSofyan Saputra
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografiSofyan Saputra
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologiSofyan Saputra
 
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pknIpul Saipul
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimiatanialisa008
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakaryaSofyan Saputra
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaModel Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaAbdul Jamil
 
3 model-penilaian-hasil-belajar-sma
3 model-penilaian-hasil-belajar-sma3 model-penilaian-hasil-belajar-sma
3 model-penilaian-hasil-belajar-smasabarcaem
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranFKIP UHO
 
Smp matematika-rev
Smp matematika-revSmp matematika-rev
Smp matematika-revAryani Dewi
 

Similar to PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI (20)

9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
 
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggrisModel Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
 
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
 
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
 
Buku kur 13
Buku kur 13Buku kur 13
Buku kur 13
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaModel Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
 
3 model-penilaian-hasil-belajar-sma
3 model-penilaian-hasil-belajar-sma3 model-penilaian-hasil-belajar-sma
3 model-penilaian-hasil-belajar-sma
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaran
 
Smp matematika-rev
Smp matematika-revSmp matematika-rev
Smp matematika-rev
 

More from Yusep Riwayat

Un bahasa-inggris-sma-2014-paket1
Un bahasa-inggris-sma-2014-paket1Un bahasa-inggris-sma-2014-paket1
Un bahasa-inggris-sma-2014-paket1Yusep Riwayat
 
3 1 3_kikd_multimedia_compiled
3 1 3_kikd_multimedia_compiled3 1 3_kikd_multimedia_compiled
3 1 3_kikd_multimedia_compiledYusep Riwayat
 
Conditional sentencesexercise
Conditional sentencesexerciseConditional sentencesexercise
Conditional sentencesexerciseYusep Riwayat
 
1st grade-1-reading-apples
1st grade-1-reading-apples1st grade-1-reading-apples
1st grade-1-reading-applesYusep Riwayat
 
Dancing birds narrative
Dancing birds narrativeDancing birds narrative
Dancing birds narrativeYusep Riwayat
 
34 propinsi dengan ibu kotanya
34 propinsi dengan ibu kotanya34 propinsi dengan ibu kotanya
34 propinsi dengan ibu kotanyaYusep Riwayat
 
101 alasan mengapa saya pakai jilbab
101 alasan mengapa saya pakai jilbab101 alasan mengapa saya pakai jilbab
101 alasan mengapa saya pakai jilbabYusep Riwayat
 
Fdok 1584 6a.landasanfilosofikurikulum2013_pakhamid
Fdok 1584 6a.landasanfilosofikurikulum2013_pakhamidFdok 1584 6a.landasanfilosofikurikulum2013_pakhamid
Fdok 1584 6a.landasanfilosofikurikulum2013_pakhamidYusep Riwayat
 

More from Yusep Riwayat (14)

Chapter 1 grade x
Chapter 1 grade xChapter 1 grade x
Chapter 1 grade x
 
Un bahasa-inggris-sma-2014-paket1
Un bahasa-inggris-sma-2014-paket1Un bahasa-inggris-sma-2014-paket1
Un bahasa-inggris-sma-2014-paket1
 
3 1 3_kikd_multimedia_compiled
3 1 3_kikd_multimedia_compiled3 1 3_kikd_multimedia_compiled
3 1 3_kikd_multimedia_compiled
 
Conditional sentencesexercise
Conditional sentencesexerciseConditional sentencesexercise
Conditional sentencesexercise
 
1st grade-1-reading-apples
1st grade-1-reading-apples1st grade-1-reading-apples
1st grade-1-reading-apples
 
Dancing birds narrative
Dancing birds narrativeDancing birds narrative
Dancing birds narrative
 
34 propinsi dengan ibu kotanya
34 propinsi dengan ibu kotanya34 propinsi dengan ibu kotanya
34 propinsi dengan ibu kotanya
 
Checking in
Checking inChecking in
Checking in
 
Adab pergaulan
Adab pergaulanAdab pergaulan
Adab pergaulan
 
101 alasan mengapa saya pakai jilbab
101 alasan mengapa saya pakai jilbab101 alasan mengapa saya pakai jilbab
101 alasan mengapa saya pakai jilbab
 
Nihon go
Nihon goNihon go
Nihon go
 
Rpp kls 9 sm 2
Rpp kls 9 sm 2Rpp kls 9 sm 2
Rpp kls 9 sm 2
 
Rpp kls 9 sm 1
Rpp kls 9 sm 1Rpp kls 9 sm 1
Rpp kls 9 sm 1
 
Fdok 1584 6a.landasanfilosofikurikulum2013_pakhamid
Fdok 1584 6a.landasanfilosofikurikulum2013_pakhamidFdok 1584 6a.landasanfilosofikurikulum2013_pakhamid
Fdok 1584 6a.landasanfilosofikurikulum2013_pakhamid
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

  • 1. i Sekolah Menengah Atas KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PSMA 2013
  • 2. ii KATA ENGANTAR Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran. Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian. Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka. Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
  • 3. iii DAFTAR ISI COVER -------------------------------------------------------------------------------------------i KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------ ii DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------- iii BAB I : PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------- 1 A. Latar Belakang ---------------------------------------------------------------- 1 B. Tujuan ------------------------------------------------------------------------- 2 C. Ruang Lingkup ----------------------------------------------------------------- 3 D. Landasan Hukum--------------------------------------------------------------- 3 BAB II : PEMBELAJARAN KOMPETENSI ---------------------------------------------------- 4 A. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ------------------------------------------ 5 B. Penilaian Autentik ------------------------------------------------------------ 9 BAB III : ANALISIS KOMPETENSI -----------------------------------------------------------21 A. Prosedur Analisis -------------------------------------------------------------21 B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar ---------------------------------------------30 BAB IV : PENUTUP ------------------------------------------------------------------------45 DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------47 LAMPIRAN: Contoh RPP ------------------------------------------------------------------------48
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
  • 5. 2 Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat. Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. B. Tujuan Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan: Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar 1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran 2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik 3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian 4. Merancang penilaian otentik
  • 6. 3 C. Ruang Lingkup Ruang lingkup naskah ini terdiri atas: 1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik 2. Langkah-langkah analisis kompetensi; 3. Penilaian otentik; dan 4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) D. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
  • 7. 4 BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang
  • 8. 5 menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. A. Pendekatan Pembelajaran saintifik Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998). Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara
  • 9. 6 terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992). Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran. Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990). Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda dengan pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik pembelajaran matematika di sekolah yaitu sebagai berikut: (1) Pembelajaran matematika langsung (bertahap) Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke konsep yang lebih sukar.
  • 10. 7 (2) Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan yang telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika (spiral melebar dan naik). (3) Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif Matematika adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif,aksiomatik. Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan yang cocok dengan kondisi siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tetapi masih campur dengan deduktif. (4) Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan- pernyataan yang terdahulu yang telah diterima kebenarannya. Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik, mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan. Dan sebagai Instrumen Pembelajaran Matematika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah (1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. (2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas.
  • 11. 8 Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah. (3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini. (4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif. (5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya. Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga. Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut (1) Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut (2) Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, hukum,dan teori
  • 12. 9 (3) Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen (4) Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena (5) Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga. B. Penilaian Autentik Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas- aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA. Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
  • 13. 10 Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri- ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Menurut Grant (1990), suatu Penilaian dikatakan autentik jika Penilaian itu memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta didik berkaitan dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan pendapat tersebut, suatu penilaian dinyatakan autentik apabila penilaian itu melibatkan peserta didik pada tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta bermakna (Hart, 1994). Penilaian seperti ini terlihat sebagai aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas. Penilaian autentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan kemampuan dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka sudah kuasai (Stiggins, 1987). Penilaian autentik, yang meliputi tes tertulis (paper and pencil tes), kinerja (performance assessment), penugasan (project assessment), Assesmen hasil karya (product assessment), pengumpulan kerja siswa (portofolio).
  • 14. 11 1. Tes tertulis (Paper and Pencil Tes) Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan dengan menyajikan sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis sebagai bukti tingkat pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap siswa secara perorangan. Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan sikap yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau panjang, betul – salah, menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi diri. Begitu pula bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus menulis jawabannya, kadang-kadang siswa menanggapi dengan centang, garis, gambar, diagram dan coretan lain di atas bahan cetakan. Alat tulisnya pun tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan bisa pula menggunakan crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi, siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard computer atau format input berbasis teknologi yang lain. Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu: a. Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa b. Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan, dan sikap siswa c. Sertifikasi d. Seleksi e. Memantau standar Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk: a. Essai b. Jawaban singkat c. Multiple choise d. Kuesioner e. Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik Mata Pelajaran Indikator Format Pertanyaan Matematika Menafsirkan dan membandingkan informasi yang disajikan Jawaban singkat Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan
  • 15. 12 Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa: a. Cloze procedure b. Peta konsep c. Essai d. Jawaban singkat e. Tulisan pengungkapan kembali f. Penyelidikan (investigation) g. Menjodohkan h. Multiple choise i. Skala Sikap j. Kuesioner k. Refleksi diri Memilih format jawaban siswa dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator (outcomes). Contoh kemampuan yang dibutuhkan siswa dan format jawaban yang mungkin, tampak pada Tabel sbb: Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk Format Jawaban yang mungkin Menghitung, mengingat, memilih, mendefinisikan, mengidentifikasikan. Pilihan ganda Menyatakan, mendefinisikan, menentukan, mengklasifikasikan, mengidentifikasikan, menguraikan, menghitung, mendeskripsikan. Jawaban singkat Membandingkan, mengevaluasi, mengkontraskan, menerjemahkan, mengembangkan, menganalisis, menginterpretasikan, mendiskusikan, merencanakan. Essai, investigasi Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
  • 16. 13 Contoh-contoh soal Penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang diukur: Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini, 1) 12x + x = 12x2 2) (10x) (2x) = 20x di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya? Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal berikut ini? 12m2 ( 5b + c2 ) - 12m2 (5b) + (12m2 ) (c2 ) (sifat .... ) - (12)(5) (m2 b) + 12m2 c2 (sifat .... ) - (12)(5) (bm2 ) + 12c2 m2 (sifat .... ) - 60bm2 + 12c2 m2 Contoh Penilaian Tertulis – Kemampuan koneksi a. Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu produksi makanan ringan. Pemasaran semua produksinya itu dipercayakan kepada ketiga anaknya, yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan kue molen. Cindy bertugas memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna bertugas memasarkan donat dan kue putu. 1) Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi donat selesai membuat donat, kepada siapa ia harus memberikan kuenya itu untuk dipasarkan? 2) Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama? b. Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang (m) diberi skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila suatu kesebelasan telah melakukan 18 kali pertandingan dan mengumpulkan skor 29, 1) mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah m=9, s=5, k=15? Mengapa? 2) tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m), seri(s), dan kalah(k)!
  • 17. 14 2. Penilaian kinerja (Unjuk Kerja) Penilaian kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara langsung dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini berarti Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian hasil belajar yang berorientasi pada proses. Penilaian kinerja bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah, melihat dan mengamati bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya. Dalam Penilaian kinerja pada umumnya dilengkapi dengan rubrik, kartu evaluasi, dan kartu standar sebagai kriteria Penilaiannya. Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain: a. menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu b. instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali c. instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik d. dengan instrumen yang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan siswa dari waktu ke waktu e. memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri f. bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran g. membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata. Rubrik melengkapi Penilaian kinerja sebagai perangkat kriteria penskoran yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses kerja siswa. Di dalam rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang digunakan bisa bervariasi. Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3 (hebat/superior), 2 (memuaskan), 1 (cukup memuaskan), dan 0 ( tidak memuaskan). Berikut adalah contoh Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja. Level Kriteria Khusus 4 Superior - Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep - Menggunakan strategi yang sesuai - Perhitungannya benar - Penjelasannya tertulis sangat jelas - Diagram/tabel/gambar tepat - Melebihi semua permasalahan yang diinginkan
  • 18. 15 Level Kriteria Khusus 3 Memuaskan - Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep - Menggunakan strategi yang sesuai - Perhitungannya pada umumnya benar - Penjelasannya tertulis jelas - Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar - Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan 2 Cukup Memuaskan - Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep - Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai - Perhitungannya pada umumnya benar - Penjelasannya tertulis cukup jelas - Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar - Memenuhi sebagian permasalahan yang diinginkan 1 Tidak Memuaskan - Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap suatu konsep - Tidak menggunakan strategi yang sesuai - Perhitungannya tidak benar - Penjelasan tertulisnya tidak jelas - Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok - Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang diinginkan Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja 3. Penilaian hasil karya (produk) Contoh model masalah Penilaian hasil karya a. Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala 1: 100 b. Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, garasi , dan kamar mandi c. Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik melihatnya seperti contoh berikut ini! d. Buatlah hiasan dinding yang menggambarkan sebuah grafik dari persamaan logaritma dan eksponen terentu dengan menggunakan bahan benang, papan, triplek dan paku.
  • 19. 16 4. Penilaian tugas (proyek) Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa untuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang melibatkan kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan bahan, atau dana. Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu mata pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran yang terkait dengan permasalahan yang diajukan. Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa kelas X Berpencarlah setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan beberapa kegiatan berikut ini a. Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di sekolahmu b. Mendata kumpulan murid-murid yang tinggi badannya diatas 165 cm c. Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu d. Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan cara menuliskannya pada tabel berikut Kumpulan siswa berpenampilan rapi Kumpulan siswa berbadan tinggi Kumpulan bunga indah e. Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu jenis kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat? f. Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu? g. Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c) 5. Pengumpulan kerja siswa (Portofolio) Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan siswa dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun secara sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
  • 20. 17 Portofolio memuat dan mengembangkan lima dimensi yang mencerminkan profil seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2) refleksi, (3) kemampuan berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5) kualitas kerja. Kelima dimensi itu diperihatkan oleh hasil-hasil proyek siswa seperti karangan argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal siswa, tulisan hasil presentasi siswa, gambar, hasta karya, dan penyajian data. Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar matematika. Dalam portofolio harus menunjukkan rentangan tujuan pengajaran dan tugas-tugas yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat dilakukan siswa dan guru secara bekerja sama. Caranya siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama rentang waktu tertentu. Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di antaranya: a. Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas b. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar c. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan memotivasi laju belajar d. Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan menyeleksi dan memilih yang terbaik e. Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang autentik tentang kemajuan belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu sendiri. Prosedur Porfolio a. Gunakan file folder siswa untuk mengumpulkan semua pekerjaannya. b. Diskusikan format portofolio yang baik pengorganisasiannya, kebersihannya, tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan diri tentang mengapa setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam portofolio.
  • 21. 18 c. Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio dapat berupa kerja kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal. d. Beri kesempatan siswa mereview portofolio mereka sendiri dan membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya. e. Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka. Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini. a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio. Penilaian Portofolio Kriteria Penilaian Pemecahan Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain o Pemahaman masalah o Penggunaan bermacam strategi o Kemampuan mentransformasikan perencanaan dengan menggunakan model atau teknologi o Analisis hasil, termsuk strategi estimasinya o Merumuskan masalah o Kreativitas menemukan pendekatan untuk o Menggunakan simbol dan terminology yang benar o Menulis tepat, ringkas dalam menyampaikan ide. o Pengorganisasian tulisan dalam pekerjaan dan jurnal yang baik o Penjelasan hasil o Ringkasan dari topik kunci o Merefleksikan pada ide matematika o Meminta atau mengajukan o Identifikasi pola o Membuat konjektur o Menulis pembuktian o Menjelaskan mengapa dan bagaimana o Meninjau ide-ide dan prosedur o Mengkonstruksi, memperluas, dan menerapkan ide o Merumuskan contoh penyangkal o Menghubungkan matematika dengan dunia nyata o Membuat hubungan dalam matematika o Mengembangkan sikap positif o Nilai-nilai matematka o Menggunakan penillian sendiri dan koreksi sendtiri terhadap pekerjaannya o Bekerja dalam kelompok o Menggunakan model-
  • 22. 19 Kriteria Penilaian Pemecahan Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain memecahkan masalah non rutin o Pemecahan yang praktis dan menarik pertanyaan o Menyeleksi dan mengorganisasikan p ekerjaan siswa secara tepat dan menunjukkan perkembangannya model atau representasi matematika yang berbeda-beda o Interpretasi ide o Teknologi o Konsep dan prosedur. Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi: a. Portofolio kerja (working portfolios) b. Portofolio dokumen (document portfolios) c. Portofolio penampilan (show portfolios). Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases siswa dalam mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coret- coretan (sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi, buram setengah jadi atau pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi tentang bagaimana siswa mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta merefleksi pekerjaan dan hasilnya. Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa dan orang tuanya untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam belajar secara individual, untuk menunjukkan bahwa siswa telah mengikuti proses tertentu dan telah mencapai standar tertentu. Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik dari hasil kerja (artefak) siswa. Biasanya digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban (akuntabilitas), pameran, atau kepentingan mempertunjukkan lainnya.
  • 23. 20 Rubrik Penskoran Portofolio Level Kriteria Khusus 3 Superior  Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol  Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol  Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol  Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol  Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih  Sesuai dengan permintaan dan persyaratan 2 Memuaskan  Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik  Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik  Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik  Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih  Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan 1 Cukup Memuaskan  Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik  Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik  Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik  Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih  Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan persyaratan 0 Tidak Memuaskan  Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat rendah  menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah  Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah  Pengorganisasian dan kebersihan yang rendah  Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
  • 24. 21 BAB III ANALISIS KOMPETENSI A. Prosedur Analisis Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan. Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar. Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut. Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
  • 25. 22 Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut. Kompetensi Deskripsi Kompetensi Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
  • 26. 23 Gambar Bab 3 Hubungan Kompetensi Inti dalam lingkup Standar Kompetensi Lulusan Proseduranalisiskompetensiinti (KI) dilakukandenganlangkahsebagai berikut: (1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini. Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1 Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah 4.2 Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikannya. Fungsi Eksponen dan Logaritma 3.2 Menganalisisdata 4,1 Menyajikan grafik fungsi Grafik Fungsi
  • 27. 24 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan. Eksponen dan Logaritma Dan seterusnya … (2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajarrn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur (3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indicator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. (4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius. (5) Merancang penilaian yang diperlukan
  • 28. 25 Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini: 1. Mengembangkan Materi pembelajaran Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu: (1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati (2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan. (3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif Materi Pokok (Silabus) Materi Pembelajaran Fakta, Konsep, Prinsip, dan Prosedur Alternatif Kegiatan Pembelajaran: Mengamat i, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi, dan Mengomunikasi kan Pembelajar an (Silabus) Indikator Sikap, Pengethuan, dan Keterampilan untuk Penilaian Penillaian (Silabus) Lulusan yang : Cerdas, Kreatif, Produktif,dan Bertanggung jawab
  • 29. 26 yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah air jika dipanaskan akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hokum, teori, dan azas. (4) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran Matematika, langkap kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok. 2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan (1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakat, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagaainya (2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompo atau diskusi kelas (3) Mencoba (4) Mengasosiasi (5) Mengomunikasikan 3. Penilaian Autentik a. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasan b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio produk c. Aspek sikap melalui pengamatan B. Hasil Analisis Kompetensi Sebelum dilakukan analisis kompetensi, kita memilah seluruh KD pada KI-3 untuk dihubungkan dengan KD pada KI-4 dengan materi pokok sebagai dasar hubungan tersebut.
  • 30. 27 1. Hasil identifikasi Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1 Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah 4.2 Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikannya. Fungsi Eksponen dan Logaritma 3.2 Menganalisisdata sifat- sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah 4,1 Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan. Grafik Fungsi Eksponen dan Logaritma 3.3 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep sistem persamaan linier dan kuadrat dua variabel (SPLKDV) dan memilih metode yang efektif untuk menentukan himpunan penyelesaian- nya 3.4 Mengana-lisis nilai diskriminan persamaan linier dan kuadrat dua variabel dan menerapkan-nya untuk menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan yang diberikan. 4.3 Memecahkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah nyata sebagai terapan konsep dan aturan penyelesaian sistem persamaan linier dan kuadrat dua variabel. 4.4 Mengolah dan menganalisis informasi dari suatu permasalahan nyata dengan memilih variabel dan membuat model matematika berupa sistem persamaan linie rdan kuadrat dua variabel dan mengiter-pretasikan hasil penyelesaian sistem tersebut. Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat Dua Variabel 3.5 Mendes-kripsikan konsep sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel dan menerapkannya untuk menentukan himpunan penyelesaian-nya. 3.6 Menganalisis kurva pertidaksamaan kuadrat 4.5 Memecahkan masalah Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
  • 31. 28 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) dua variabel pada sistem yang diberikan dan mengarsir daerah sebagai himpunan penyelesaian- nya. dengan membuat model matematika berupa sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel serta menyajikan pemecahannyadengan berbagai cara. 3.7 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan ,irrasional dan mutlak. 3.8 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan, irasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika. 3.9 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika. 3.10Menganalisis daerah penyelesaian pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak. 4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dalam penyelesaian masalah nyata. Pertidaksamaan mutlak, pecahan, dan irrasional 3.11Mendeskripsikan konsep dan aturan pada bidang datar serta menerapkannyadalam pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang. 4.7 Menyajikan data terkait objek nyata dan mengajukan masalah serta mengidentifikasi sifat-sifat (kesimetrian, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) geometri bidang datar yang bermanfaat dalam pemecahan masalah nyatatersebut. Geometri Bidang Datar
  • 32. 29 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.12Mendes-kripsikan konsep persamaan trigonometri dan menganalisis untuk membuktikan sifat-sifat persamaan Trigonometri sederhana dan menerapkan-nya dalam pemecahan masalah. 4.8 Mengolah dan menganalisis informasi dari suatu permasalahan nyata dengan membuat model berupa fungsi dan persamaan Trigonometri serta menggunakan-nya dalam menyelesaikan masalah. 4.9 Merencanakan dan melaksanakan strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalam persamaan Trigonometri untuk membuktikan kebenaran identitas Trigonometri serta menerapkan-nya dalam pemecahan masalah kontekstual. Persamaan Trigonometri
  • 33. 30 2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar Satuan Pendidikan : SMA Kelas : Peminatan Kelas X Kompetensi Inti : KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI-4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
  • 34. 31 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 3.1. Mendeskrip- sikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakan- nya dalam menyelesaikan masalah 3.2. Menganalisis data sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahand an menerapkan nya dalam pemecahan masalah. Fungsi Eksponen- sial dan Logaritma Fakta  masalah kontekstual yg berkaitan eksponen dan log  Grafik fungsi eksponen  Grafik fungsi logaritma Konsep  sifat-sifat eksponen  sifat-sifat logaritma Prinsip  fungsi eksponen sial  fungsi logaritma Prosedur  langkah menggam bar grafik fungsi  pemecahan masalah Mengamati Membaca dan mencermati gambar yang dapat dinyatakan fungsi eksponen dan fungsi logaritma. Menanya Diskusi kelompok melakukan identifikasi grafik fungsi eksponen Mengeksplorasi Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan  Menjelaskan pengertian fungsi  Membedakan fungsi eksponensial dan bukan  Menentukan sifat-sifat fungsi eksponensial  Menggambar grafik fungsi eksponensial  Menjelaskan pengertian fungsi logaritma  Menggunakan sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan fungsi logaritma, dan penerapannya pada masalah  Mengerjakan latihan soal- soal mengenai pengertian fungsi, grafik fungsi Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian fungsi eksponensial dan logaritma, melalui:  Penugasan  UH  UTS  Menggam- bar grafik fungsi eksponen- sial  Menggam- bar grafik fungsi logaritma  Mengerja- kan latihan soal-soal mengenai fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapan nya pada masalah nyata  Memecah- kan masalah nyata terkait pertumbuh- an dan peluruhan  Memecahka n masalah nyata dengan menganalisi  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk- kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok  Menunjuk- kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin, kemandiri -an, dan tanggung jawab  Pengama tan  Penilaian diri 4.1. Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma
  • 35. 32 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian dalam memecahkan masalah nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan. 4.2. Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikan nya. logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengomunikasikan Menyampaikan pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan grafik/diagram. eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata. s menggunaka n fungsi eksponensia l dan logaritma
  • 36. 33 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 3.3 Mendes- kripsikan dan menerapkan konsep sistem persamaan linier dan kuadrat dua variabel (SPLKDV) dan memilih metode yang efektif untuk menentukan himpunan penyelesaian- nya 3.4 Mengana-lisis nilai diskriminan persamaan linier dan kuadrat dua variabel dan menerapkan- nya untuk menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan yang diberikan. Siste m Persamaa n Linier dan Kuadrat Dua Variabel Fakta  masalah kontekstual yg berkaitan SPLKDV Konsep  Konsep SPLKDV Prinsip  Diskrimina n persamaan linier dan kuadrat dua variabel Prosedur  Langkah- langkah menentuka n HP suatu SPLKD dengan metode grafik  Langkah- Mengamati Membaca dan mencermati persoalan kontekstual yang berkaitan dengan SPLKDV serta metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar. Menanya Membuat pertanyaan mengenai pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengeksplorasi Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menyelesaika n SPLKDV dengan metode grafik  Menyelesaika n SPLKDV dengan metode Substitusi  Menyelesaika n SPLKDV dengan metode gabungan Eliminasi dan substitusi Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian SPLKDV dengan :  metode grafik  metode Substitusi  metode gabungan Eliminasi dan substitusi dan penerapan nya pada masalah nyata, melalui:  UH  UAS  Memecah kan masalah nyata dan menyajikan hasil pemecahan masalah nyata sebagai terapan konsep penyelesaia n HP suatu SPLKDV dengan berbagai metode  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk an sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok  Menunjuk kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab  Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengama tan  Aspek sikap ilmiah: Menerim, menghar gai, disiplin dan tanggung jawab melalui lembar observasi
  • 37. 34 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 4.3 Memecahkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah nyata sebagai terapan konsep dan aturan penyelesaian sistem persamaan linier dan kuadrat dua variabel. 4.4 Mengolah dan menganalisis informasi dari suatu permasalahan nyata dengan memilih variabel dan membuat model matematika berupa sistem persamaan linie rdan kuadrat dua langkah menentuka n HP suatu SPLKD dengan metode Substitusi melalui analisis nilai diskriminan  Langkah- langkah menentuka n HP suatu SPLKD dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengomunikasikan Menyampaikan pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan.
  • 38. 35 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian variabel dan mengiter- pretasikan hasil penyelesaian sistem tersebut. 3.5 Mendes- kripsikan konsep sistem pertidaksamaa n kuadrat dua variabel dan menerapkanny a untuk menentukan himpunan penyelesaian- nya. 3.6 Menganalisis kurva pertidaksamaa n kuadrat dua variabel pada sistem yang diberikan dan mengarsir daerah sebagai himpunan penyelesaian- nya. Sistem Pertidaks amaan Kuadrat Dua Variabel (SPtdKDV) Fakta  masalah kontekstual yg berkaitan SPtdKDV Konsep  SPtdKDV Prinsip  Model SPtdKDV Prosedur  Langkah- langkah menentukan Penyelesaian suatu SPtdKDV dengan beberapa cara Mengamati Membaca dan mencermati mengenai pengertian, metode penyelesaian, kurva sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel (SPtdKDV), dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar. Menanya Membuat pertanyaan pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengeksplorasi Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada  Menyelesaikan Himpunan Penyelesaian SPtdKDV  Menyelesaikan SPtdKDV dengan mengarsir daerah HP Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian SPtdKDV dengan :  Menggunak an konsep SPtdKDV  Menentuka n daetrah HP dari arsiran. melalui:  UH  UAS  Memecah kan masalah nyata dan menyajikan hasil pemecahan masalah nyata sebagai terapan konsep penyelesaian HP suatu SPtdKDV dengan berbagai metode  Mempresenta sikan penyelesaian pemecahan masalah model matematika  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk an sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok  Menunjuk kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab  Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengama tan  Aspek sikap ilmiah: Menerim, menghar gai, disiplin dan tanggung jawab melalui lembar observasi
  • 39. 36 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 4.5 Memecahkan masalah dengan membuat model matematika berupa sistem pertidaksamaa n kuadrat dua variabel serta menyajikan pemecahannya dengan berbagai cara. pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengomunikasikan Menyampaikan pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata dengan berupa SPtdKDV
  • 40. 37 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian lisan, tulisan, dan grafik/ diagram. 3.7 Mendes- kripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaa n dan nilai mutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaa n pecahan ,irrasional dan mutlak. 3.8 Mendes- kripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaa n pecahan, irasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika. 3.9 Mendes- kripsikan dan Pertida k samaan mutlak, pecaha n, dan irrasional Fakta  masalah nyata (kontekstual) yg berkaitan nilai mutlak Konsep  pertidaksam aan dan nilai mutlak  pertidaksam aan pecahan, irasional, dan mutlak Prinsip  manipulasi aljabar dalam menyelesaik an masalah matematika Prosedur  Langkah- langkah menentukan himpunan Mengamati  Masalah kontekstual yang berkaitan dengan konsep mutlak  Membaca dan mencermati mengenai pengertian nilai mutlak, pertidaksamaan dan nilai mutlak. Menanya  Membuat pertanyaan mengenai pengertian nilai mutlak, pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengeksplorasi  Menentukan unsur- unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian  Menyelesai- kan pertidak samaan dan nilai mutlak,  Menyelesai- kan pertidak samaan pecahan  Menyelesai- kan, pertidak samaan irrasional dan mutlak, dan  Menerapkan masalah nyata Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian pertidak- samaan dan nilai mutlak, pertidak- samaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata, melalui:  UH  UTS  UAS  Memecahkan masalah nyata dengan berbagai metode tentang pertidak- samaan dan nilai mutlak, pertidak- samaan pecahan, irrasional dan mutlak,  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk- kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok ilmiah  Menunjuk- kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana - kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab  Pengama- tan  Penilaian diri
  • 41. 38 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksamaa n pecahan, irrasional dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika. 3.10 Menganalisis daerah penyelesaian pertidaksamaa n pecahan, irrasional dan mutlak. penyelesaian pertidaksam aan pecahan  Langkah- langkah menentukan himpunan penyelesaian pertidaksam aan irrasional  Langkah- langkah menentukan himpunan penyelesaian pertidaksam aan mutlak  Langkah- langkah menyelesaik an masalah nyata dengan menggunaka n sifat-sifat pertidaksam a-an pecahan, irrasional dan mutlak pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata 4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dalam penyelesaian masalah nyata.
  • 42. 39 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian Mengomunikasikan  Menyampaikan pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan. 3.11 Mendes- kripsikan konsep dan aturan pada bidang datar serta menerapkannya dalam pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang. Geome tri Bidang Datar Fakta  Masalah kontekstual yg berkaitan geometri bidang datar Konsep konsep dan aturan pada bidang datar Prinsip sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah Mengamati  Mencermati masalah kontektual yang berhubungan dengan geometri  Membaca dan mencermati mengenai pengertian titik, garis, sudut, bidang  Memcaca dan menceramti sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber  Membuktikan sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang  Tes tertulis bentuk uraian mengenai pembuktia n sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang dan  Menyajikan data objek nyata dan mengajukan masalah serta mengidentifi kasi sifat- sifat (kesimetrian , sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) geometri bidang datar  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk- kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok ilmiah  Menunjuk- kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana  Pengama- tan  Penilaian diri
  • 43. 40 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 4.7 Menyajikan data terkait objek nyata dan mengajukan masalah serta mengidentifikasi sifat-sifat (kesimetrian, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) geometri bidang datar yang bermanfaat dalam pemecahan masalah nyatatersebut. segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang. Prosedur  Langkah- langkah pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang. belajar. Menanya  Membuat pertanyaan mengenai pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengeksplorasi  Menentukan unsur- unsur yang terdapat pada pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat–sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada ruang yang terdiri: titik, penerapan nya pada masalah nyata, melalui:  UH  UTS  UAS yang bermanfaat dalam pemecahan masalah nyata tersebut. - kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
  • 44. 41 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengomunikasikan  Menyampaikan pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan.
  • 45. 42 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 3.12 Mendes- kripsikan konsep persamaan trigonometri dan menganalisis untuk membuktikan sifat-sifat persamaan Trigonometri sederhana dan menerapkan- nya dalam pemecahan masalah. Persam aan Trigono metri Fakta  masalah kontekstual yg berkaitan persamaan trigonometri Konsep persamaan trigonometri Prinsip  Membuat Model berupa fungsi dan persamaan trigonometri Prosedur membuktikan sifat-sifat persamaan Trigonometri sederhana Mengamati  Mencermati masalah kontektual yang berhubungan dengan persamaan trigononetri  Membaca dan mencermati mengenai pengertian, teknik penyelesaian persamaan trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar. Menanya  Membuat pertanyaan mengenai pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengeksplorasi  Menentukan unsur- unsur yang terdapat  Menyelesai- kan persamaan trigonometri  Membuktikan persamaan trigonometri  Menyelesai- kan masalah nyata dengan menggunakan konsep persamaan trigonomteri Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian persamaan trigonometri, melalui:  UH  UTS  UAS  Menyelesai- kan dari suatu permasalah- an nyata dengan membuat model berupa fungsi dan persamaan Trigonometri  Melakukan strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalam persamaan Trigonometri untuk membuktik- an kebenaran identitas Trigonometri  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk- kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok  Menunjuk- kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana - kan rasa ingin tahu, kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab  Pengama- tan  Penilaian diri 4.8 Mengolah dan menganalisi s informasi dari suatu permasalah an nyata dengan membuat model berupa
  • 46. 43 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian fungsi dan persamaan Trigonomet ri serta menggunak an-nya dalam menyelesai kan masalah. 4.9 Meren- canakan dan melaksanak an strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalam persamaan Trigonomet ri untuk membuktik an kebenaran identitas Trigonomet pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan pembuktian identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengomunikasikan  Menyampaikan
  • 47. 44 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian ri serta menerapka n-nya dalam pemecahan masalah kontekstual . pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan pembuktian identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, dan tulisan.
  • 48. 45 BAB IV PENUTUP Efektifitas pembelajaran merupakana indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal. Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.
  • 49. 46 Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.
  • 50. 47 DATAR PUSTAKA Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman. Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press. Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press. Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541. http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara) Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah; Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301), Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.
  • 51. 48 Lampiran 1: Contoh RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Metematika Peminatan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok : Grafik Fungsi Eksponensial dan Logaritma Alokasi Waktu : 18 x 45 menit (6 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar Pertemuan Kompetensi Dasar 1 3.1 Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah 2-5 3.2 Menganalisis data sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu 4.1 Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah
  • 52. 49 permasalahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan. 4.2 Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikannya. 6 Ulangan Harian C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial 2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma 3. Menggambar grafik fungsi eksponensial 4. Menggambar grafik fungsi logaritma 5. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi eksponensial dari sutau grafik 6. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi logaritma dari suatu grafik 7. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial dan fungsi logaritma D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan I: Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial 2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma 3. Menunjukkan ketelitian, mandiri, dan tanggung jawab 4. Menunjukkan kerjasama dan komunikasi dalam kerja kelompok Pertemuan II: Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 5. Menggambar grafik fungsi eksponensial Pertemuan III: Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 6. Menggambar grafik fungsi logaritma Pertemuan IV: Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 7. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi eksponensial 8. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi logaritma Pertemuan V: Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 9. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial dan fungsi logaritma
  • 53. 50 Pertemuan VI: Ulangan E. Materi Pembelajaran Fakta 1. Masalah kontekstual yg berkaitan dengan eksponen dan logaritma (pertumbuhan dan peluruhan) seperti soal-soal Ujian Nasional yang setiap tahun selalu keluar atau soal-soal masuk Perguruan tinggi, dll 2. Grafik Fungsi eksponensial 3. Grafik Fungsi Logaritma Konsep 1. Sifat-sifat fungsi eksponensial 2. Sifat-sifat fungsi logaritma Prinsip 1. Fungsi y =a(bcx ), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut pertumbuhan eksponensial 2. Fungsi y =a(bcx ), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut peluruhan eksponensial Prosedur 1. Langkah-langkah menggambargrafik fungsi eksponensialdan logaritma 2. Langkah-langkah menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial dan fungsi logaritma F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik 2. Model Pembelajaran : inquiry 3. Metode : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan penugasan G. Alat/Media/Bahan 1. Alat/media : Model grafik fungsi 2. Bahan ajar : Buku Matematika pegangan guru, Buku Matematika pegangan siswa H. Kegiatan Pembelajaran
  • 54. 51 Pertemuan 1 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu Pendahuluan 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya 2. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya. 3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan 4. Melaksanakan pre tes tentang eksponensial dan logaritma 15 menit Inti Mengamati 1. Mengamati dan mencermati gambar tentang ... secara berkelompok (yang disiapkan) 2. Siswa memperhatikan karakteristik gambar yang disajikan. Menanya Siswa mendiskusikan tentang karakteristik gambar yang diamati. Menalar  Siswa mencari contoh lain permasalahan nyata yang berkaitan dengan fungsi eksponensial dan fungsi logaritma  Siswa membandingan karakteristik gambar dan permasalahan kehidupan nyata Mencoba 1. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang fungsi eksponensial 2. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang fungsi logaritma Mengasosiasi 1. Siswa menghubungkan antara pengertian fungsi eksponensial dan fungsi logaritma dari masing-masing kelompok. 2. Siswa menyimpulkan pengertian fungsi eksponensial dan fungsi logaritma 3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktifitas dan merumuskan kesimpulan 30 menit 15 menit 10 menit 10 menit 20 menit
  • 55. 52 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu Mengomunikasikan 1. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengertian fungsi ekponensial 2. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengertian fungsi logaritma 3. Guru memberi penguatan terhadap kesimpulan yang disampaikan siswa 4. Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan 15 menit Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi. 3. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran. 4. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai. 5. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan keterampilan dalam menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan fungsi eksponen dan logaritma 6. Melaksanakan postes 7. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya 20 menit I. Penilaian 1. Penilaian proses No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan 1. Ketelitian Pengamat an Proses Lembar Pengamatan (terlampir) Hasil penilaian nomor 1 dan 2 untuk masukan pembinaan dan informasi bagi Guru Agama dan Guru PPKn 2. Kejujuran 3. Kedisiplinan 4. Kemandirian 5. Rasa ingin tahu 6. Tanggung jawab
  • 56. 53 2. Penilaian Hasil Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen Siswa dapat menjelaskan pengertian fungsi eksponensial Tes lisan Penugasan Berdasarkan pengertian fungsi eksponensial, carilah satu permasalahan nyata yang dapat digambarkan sebagai fungsi eksponensial Siswa dapat menjelaskan pengertian fungsi logararitma Tes lisan Penugasan Berdasarkan pengertian fungsi eksponensial, carilah satu permasalahan nyata yang dapat digambarkan sebagai fungsi logaritma
  • 57. 54 Pedoman Penskoran 1. Soal nomor 1 Tahapan Skor max Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fungsi eksponensial 1 3 SKOR MAKSIMAL 4 2. Soal nomor 2 Tahapan Skor max Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fingsi logaritma 1 3 4 Nilai Akhir = Jumlah Perolehan Skor Jumlah Skor Maksimum J. Sumber Belajar 1. Buku Matematika pegangan siswa Kemendikbud Tahun 2013 2. Buku Matematika pegangan guru Kemendikbud Tahun 2013 Jakarta, 23 Agustus 2013 Guru Mata Pelajaran Matematika Iwan Suayawan
  • 58. 55 Lampiran 2: Lembar Pengamatan LEMBAR PENGAMATAN SIKAP Mata Pelajaran : .................................................... Kelas/Semester : .................................................... Tahun Pelajaran : .................................................... Waktu Pengamatan : .................................................... Indikator perkembangan sikap: religius, jujur, disiplin, mandiri, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab 1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas 2. MT (mulai tampak) jikamenunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten 3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten 4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. N o N a m a Ketelitian Jujur Disiplin Mandiri Rasa Ingin tahu Tanggung jawab B T M T M B M K B T M T M B M K B T M T M B M K B T M T M B M K B T M T M B M K B T M T M B M K 1 2 3 4 5 . Keterangan 1 = kurang 2 = sedang 3 = baik 4 = sangat baik