SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
i 
Sekolah Menengah Atas 
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH 
DIREKTORAT PSMA 
2013
ii 
KATA ENGANTAR 
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat 
kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat 
diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata 
Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 
2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan 
penilaian autentik. 
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan 
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan 
pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana 
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara 
individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, 
maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait 
dengan pengembangan persiapan pembelajaran. 
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru 
secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan 
pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan 
model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. 
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua 
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan 
satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah 
saudara-saudara sekalian. 
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan 
kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran 
Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka. 
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang 
membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan 
mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
iii 
DAFTAR ISI 
COVER ---------------------------------------------------------------------------------------------------- i 
KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------------------------- ii 
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------------- iii 
BAB I : PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------- 1 
A. Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------- 1 
B. Tujuan --------------------------------------------------------------------------------- 2 
C. Ruang Lingkup ------------------------------------------------------------------------ 3 
D. Landasan Hukum --------------------------------------------------------------------- 3 
BAB II : PEMBELAJARAN KOMPETENSI ---------------------------------------------------------- 4 
A. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ---------------------------------------------- 5 
B. Penilaian Autentik ------------------------------------------------------------------- 9 
BAB III : ANALISIS KOMPETENSI -----------------------------------------------------------------21 
A. Prosedur Analisis --------------------------------------------------------------------21 
B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar --------------------------------------------------30 
BAB IV : PENUTUP -------------------------------------------------------------------------------45 
DAFTAR PUSTAKA --------------------------------------------------------------------------------------47 
LAMPIRAN: Contoh RPP -------------------------------------------------------------------------------48
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan 
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk 
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik 
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual 
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta 
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya 
dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri 
atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana 
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar 
pembiayaan, dan standar penilaian. 
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang 
Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan 
berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap 
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, 
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, 
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan 
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta 
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan 
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses 
pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan 
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. 
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 
tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan 
bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya 
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang 
seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan 
cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan 
pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik 
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam 
mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan 
pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan 
program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program 
pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat. 
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 
1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 
untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut 
pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku 
guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan 
Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan 
buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan 
kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan. 
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan 
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus 
sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan 
materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan 
melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa 
memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan 
melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk 
muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. 
2 
B. Tujuan 
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran 
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber 
yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan: 
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan 
kompetensi dasar 
1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus 
mata pelajaran 
2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik 
3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian 
4. Merancang penilaian otentik
3 
C. Ruang Lingkup 
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas: 
1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik 
2. Langkah-langkah analisis kompetensi; 
3. Penilaian otentik; dan 
4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 
(RPP) 
D. Landasan Hukum 
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan 
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang 
Standar Kompetensi Lulusan 
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang 
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah 
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang 
Standar Proses 
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang 
Standar Penilaian 
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang 
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA 
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi 
Kurikulum 
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
4 
BAB II 
PEMBELAJARAN KOMPETENSI 
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat 
proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, 
pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui 
pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam 
mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan 
mengomunikasikan. 
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar 
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan 
kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi 
memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang 
diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. 
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup 
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk 
setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan 
perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas 
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan 
diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, 
mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, 
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi 
beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar 
proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis 
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan 
peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka 
sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya 
berbasis pemecahan masalah (project based learning). 
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta 
didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya 
sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual 
menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) 
pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) 
pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang
menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang 
kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; 
(8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan 
keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan 
dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran 
yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), 
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas 
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang 
berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang 
menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana 
saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk 
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan 
individual dan latar belakang budaya peserta didik. 
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai 
mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi 
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, 
serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input 
– proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta 
didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan 
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. 
5 
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik 
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah 
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran 
yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir 
sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa 
(Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu 
menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja 
diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih 
penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh 
peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998). 
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, 
namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu 
pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran 
berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang 
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara
terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan 
dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang 
perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang 
fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model 
ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan 
dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana 
dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 
1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai 
fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. 
Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam 
memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, 
konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992). 
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari 
ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana 
mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan 
proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri 
(discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, 
prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi 
berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan 
demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus 
berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru 
lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran. 
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun 
kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, 
sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan 
proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning 
tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap 
individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990). 
Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda dengan 
pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik pembelajaran 
matematika di sekolah yaitu sebagai berikut: 
6 
(1) Pembelajaran matematika langsung (bertahap) 
Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal 
konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke 
konsep yang lebih sukar.
7 
(2) Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral 
Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan yang 
telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan bahan 
yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara 
memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika 
(spiral melebar dan naik). 
(3) Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif 
Matematika adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif,aksiomatik. 
Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan yang cocok dengan kondisi 
siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tetapi 
masih campur dengan deduktif. 
(4) Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi 
Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran 
konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan yang 
lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan-pernyataan 
yang terdahulu yang telah diterima kebenarannya. 
Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik, 
mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, 
mengeksplorasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau 
mempresentasikan. Dan sebagai Instrumen Pembelajaran Matematika harus 
merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja 
ilmiah 
(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan 
konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses 
mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, 
mendengar, membaca, dan atau menyimak. 
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan 
siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir 
metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi 
(critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya 
dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas.
Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan 
dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah. 
(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk 
memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan 
data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini 
mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta 
memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar 
termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini. 
(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan 
bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan 
hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui 
situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan 
aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, 
menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar 
kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi 
memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) 
hingga berpikir metakognitif. 
(5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil 
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau 
grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan 
pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui 
presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya. 
Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas 
pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat 
diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan 
dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong 
kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga. 
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan 
siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut 
(1) Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara 
langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, 
melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut 
(2) Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, 
8 
hukum,dan teori
9 
(3) Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen 
(4) Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan 
penalaran dan memprediksi fenomena 
(5) Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan sikap, 
pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk 
karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga. 
B. Penilaian Autentik 
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana 
tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai 
berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi 
untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada 
aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan 
penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan 
dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan 
penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang 
mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas 
pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, 
memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama 
melalui debat, dan sebagainya. 
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific 
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena 
penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta 
didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, 
dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau 
kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka 
yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik 
sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA. 
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang memberikan 
kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, 
keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan 
meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi 
media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian 
portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, 
suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri 
khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat 
dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam 
berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan 
orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran. 
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program 
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, 
hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses 
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan. 
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk 
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran 
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui 
observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar 
teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. 
Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian 
portofolio. 
Menurut Grant (1990), suatu Penilaian dikatakan autentik jika Penilaian itu 
memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta didik berkaitan 
dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan pendapat tersebut, suatu 
penilaian dinyatakan autentik apabila penilaian itu melibatkan peserta didik pada 
tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta bermakna (Hart, 1994). Penilaian 
seperti ini terlihat sebagai aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan 
berpikir tingkat tinggi serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas. 
Penilaian autentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan kemampuan 
dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang 
mereka sudah kuasai (Stiggins, 1987). Penilaian autentik, yang meliputi tes 
tertulis (paper and pencil tes), kinerja (performance assessment), penugasan 
(project assessment), Assesmen hasil karya (product assessment), 
pengumpulan kerja siswa (portofolio). 
10
11 
1. Tes tertulis (Paper and Pencil Tes) 
Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan dengan menyajikan 
sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis sebagai bukti tingkat 
pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap siswa secara 
perorangan. 
Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan sikap 
yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau panjang, betul – salah, 
menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi diri. Begitu pula 
bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus menulis jawabannya, kadang-kadang 
siswa menanggapi dengan centang, garis, gambar, diagram dan coretan lain di atas 
bahan cetakan. Alat tulisnya pun tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan 
bisa pula menggunakan crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan 
kemajuan teknologi, siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard computer 
atau format input berbasis teknologi yang lain. 
Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu: 
a. Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa 
b. Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan, dan sikap 
siswa 
c. Sertifikasi 
d. Seleksi 
e. Memantau standar 
Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk: 
a. Essai 
b. Jawaban singkat 
c. Multiple choise 
d. Kuesioner 
e. Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik 
Mata Pelajaran Indikator Format Pertanyaan 
Matematika Menafsirkan dan membandingkan 
informasi yang disajikan 
Jawaban singkat 
Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan
12 
Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa: 
a. Cloze procedure 
b. Peta konsep 
c. Essai 
d. Jawaban singkat 
e. Tulisan pengungkapan kembali 
f. Penyelidikan (investigation) 
g. Menjodohkan 
h. Multiple choise 
i. Skala Sikap 
j. Kuesioner 
k. Refleksi diri 
Memilih format jawaban siswa dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada 
jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator (outcomes). Contoh kemampuan 
yang dibutuhkan siswa dan format jawaban yang mungkin, tampak pada Tabel sbb: 
Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk 
Format Jawaban yang 
mungkin 
Menghitung, mengingat, memilih, mendefinisikan, 
mengidentifikasikan. 
Pilihan ganda 
Menyatakan, mendefinisikan, menentukan, 
mengklasifikasikan, mengidentifikasikan, 
menguraikan, menghitung, mendeskripsikan. 
Jawaban singkat 
Membandingkan, mengevaluasi, mengkontraskan, 
menerjemahkan, mengembangkan, menganalisis, 
menginterpretasikan, mendiskusikan, merencanakan. 
Essai, investigasi 
Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
13 
Contoh-contoh soal Penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang diukur: 
Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran 
Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini, 
1) 12x + x = 12x2 
2) (10x) (2x) = 20x 
di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya? 
Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal berikut ini? 
12m2 ( 5b + c2 ) 
- 12m2 (5b) + (12m2) (c2) (sifat .... ) 
- (12)(5) (m2 b) + 12m2 c2 (sifat .... ) 
- (12)(5) (bm2) + 12c2 m2 (sifat .... ) 
- 60bm2 + 12c2 m2 
Contoh Penilaian Tertulis – Kemampuan koneksi 
a. Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu produksi makanan 
ringan. Pemasaran semua produksinya itu dipercayakan kepada ketiga anaknya, 
yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan 
kue molen. Cindy bertugas memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna 
bertugas memasarkan donat dan kue putu. 
1) Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi donat selesai membuat 
donat, kepada siapa ia harus memberikan kuenya itu untuk dipasarkan? 
2) Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama? 
b. Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang (m) diberi 
skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila suatu kesebelasan 
telah melakukan 18 kali pertandingan dan mengumpulkan skor 29, 
1) mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah m=9, s=5, k=15? 
Mengapa? 
2) tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m), 
seri(s), dan kalah(k)!
14 
2. Penilaian kinerja (Unjuk Kerja) 
Penilaian kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara langsung 
dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada kriteria kinerja yang 
telah ditetapkan. Hal ini berarti Penilaian kinerja merupakan bentuk 
penilaian hasil belajar yang berorientasi pada proses. Penilaian kinerja bertujuan 
agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah, 
melihat dan mengamati bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan 
keterampilannya. Dalam Penilaian kinerja pada umumnya dilengkapi 
dengan rubrik, kartu evaluasi, dan kartu standar sebagai kriteria Penilaiannya. 
Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain: 
a. menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk melakukan 
kegiatan dan menghasilkan sesuatu 
b. instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali 
c. instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik 
d. dengan instrumen yang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan 
siswa dari waktu ke waktu 
e. memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri 
f. bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran 
g. membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata. 
Rubrik melengkapi Penilaian kinerja sebagai perangkat kriteria penskoran yang 
digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses kerja siswa. Di dalam 
rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang digunakan bisa bervariasi. 
Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3 (hebat/superior), 2 (memuaskan), 1 
(cukup memuaskan), dan 0 ( tidak memuaskan). Berikut adalah 
contoh Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja. 
Level Kriteria Khusus 
4 
Superior 
- Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu 
konsep 
- Menggunakan strategi yang sesuai 
- Perhitungannya benar 
- Penjelasannya tertulis sangat jelas 
- Diagram/tabel/gambar tepat 
- Melebihi semua permasalahan yang diinginkan
15 
Level Kriteria Khusus 
3 
Memuaskan 
- Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu 
konsep 
- Menggunakan strategi yang sesuai 
- Perhitungannya pada umumnya benar 
- Penjelasannya tertulis jelas 
- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar 
- Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan 
2 
Cukup 
Memuaskan 
- Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep 
- Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai 
- Perhitungannya pada umumnya benar 
- Penjelasannya tertulis cukup jelas 
- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar 
- Memenuhi sebagian permasalahan yang diinginkan 
1 
Tidak 
Memuaskan 
- Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman 
terhadap suatu konsep 
- Tidak menggunakan strategi yang sesuai 
- Perhitungannya tidak benar 
- Penjelasan tertulisnya tidak jelas 
- Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok 
- Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang 
diinginkan 
Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja 
3. Penilaian hasil karya (produk) 
Contoh model masalah Penilaian hasil karya 
a. Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala 1: 100 
b. Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga, 
kamar tidur, garasi , dan kamar mandi 
c. Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik melihatnya seperti 
contoh berikut ini! 
d. Buatlah hiasan dinding yang menggambarkan sebuah grafik dari persamaan 
logaritma dan eksponen terentu dengan menggunakan bahan benang, papan, 
triplek dan paku.
16 
4. Penilaian tugas (proyek) 
Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa untuk 
tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang melibatkan 
kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan 
bahan, atau dana. 
Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu mata 
pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran yang 
terkait dengan permasalahan yang diajukan. 
Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa kelas X 
Berpencarlah setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan beberapa 
kegiatan berikut ini 
a. Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di sekolahmu 
b. Mendata kumpulan murid-murid yang tinggi badannya diatas 165 cm 
c. Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu 
d. Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan cara menuliskannya pada tabel 
berikut 
Kumpulan siswa 
berpenampilan rapi 
Kumpulan siswa 
berbadan tinggi 
Kumpulan bunga 
indah 
e. Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu jenis 
kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat? 
f. Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu? 
g. Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c) 
5. Pengumpulan kerja siswa (Portofolio) 
Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan 
pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan siswa 
dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun secara 
sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
Portofolio memuat dan mengembangkan lima dimensi yang mencerminkan profil 
seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2) refleksi, (3) kemampuan 
berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5) kualitas kerja. Kelima 
dimensi itu diperihatkan oleh hasil-hasil proyek siswa seperti karangan 
argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal siswa, tulisan hasil presentasi siswa, 
gambar, hasta karya, dan penyajian data. Memalui penilaian portofolio guru 
akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, 
hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, 
komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan 
penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau 
peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran 
Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah, berpikir 
dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan pandangan 
siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar matematika. Dalam 
portofolio harus menunjukkan rentangan tujuan pengajaran dan tugas-tugas 
yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat dilakukan siswa dan guru secara 
bekerja sama. Caranya siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama 
rentang waktu tertentu. 
Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di antaranya: 
17 
a. Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas 
b. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif 
dalam belajar 
c. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan memotivasi laju 
belajar 
d. Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan 
menyeleksi dan memilih yang terbaik 
e. Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang autentik tentang kemajuan 
belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu sendiri. 
Prosedur Porfolio 
a. Gunakan file folder siswa untuk mengumpulkan semua pekerjaannya. 
b. Diskusikan format portofolio yang baik pengorganisasiannya, kebersihannya, 
tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan diri tentang mengapa 
setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam portofolio.
c. Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio dapat berupa kerja 
18 
kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal. 
d. Beri kesempatan siswa mereview portofolio mereka sendiri dan 
membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya. 
e. Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka. 
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti 
berikut ini. 
a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. 
b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang 
akan dibuat. 
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah 
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. 
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat 
yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. 
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. 
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama 
dokumen portofolio yang dihasilkan. 
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian 
portofolio. 
Penilaian Portofolio 
Kriteria Penilaian 
Pemecahan Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain 
o Pemahaman 
masalah 
o Penggunaan 
bermacam strategi 
o Kemampuan 
mentransformasikan 
perencanaan 
dengan 
menggunakan model 
atau teknologi 
o Analisis hasil, 
termsuk strategi 
estimasinya 
o Merumuskan 
masalah 
o Kreativitas 
menemukan 
pendekatan untuk 
o Menggunakan simbol 
dan terminology yang 
benar 
o Menulis tepat, 
ringkas dalam 
menyampaikan ide. 
o Pengorganisasian 
tulisan dalam 
pekerjaan dan jurnal 
yang baik 
o Penjelasan hasil 
o Ringkasan dari topik 
kunci 
o Merefleksikan pada 
ide matematika 
o Meminta atau 
mengajukan 
o Identifikasi pola 
o Membuat konjektur 
o Menulis pembuktian 
o Menjelaskan 
mengapa dan 
bagaimana 
o Meninjau ide-ide 
dan prosedur 
o Mengkonstruksi, 
memperluas, dan 
menerapkan ide 
o Merumuskan contoh 
penyangkal 
o Menghubungkan 
matematika dengan 
dunia nyata 
o Membuat hubungan 
dalam matematika 
o Mengembangkan 
sikap positif 
o Nilai-nilai 
matematka 
o Menggunakan 
penillian sendiri dan 
koreksi sendtiri 
terhadap 
pekerjaannya 
o Bekerja dalam 
kelompok 
o Menggunakan model-
19 
Kriteria Penilaian 
Pemecahan Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain 
memecahkan 
masalah non rutin 
o Pemecahan yang 
praktis dan menarik 
pertanyaan 
o Menyeleksi dan 
mengorganisasikan p 
ekerjaan siswa 
secara tepat dan 
menunjukkan 
perkembangannya 
model atau 
representasi 
matematika yang 
berbeda-beda 
o Interpretasi ide 
o Teknologi 
o Konsep dan 
prosedur. 
Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio 
Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi: 
a. Portofolio kerja (working portfolios) 
b. Portofolio dokumen (document portfolios) 
c. Portofolio penampilan (show portfolios). 
Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases siswa dalam 
mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coret-coretan 
(sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi, buram setengah jadi atau 
pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi 
tentang bagaimana siswa mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta 
merefleksi pekerjaan dan hasilnya. 
Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan 
siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa dan orang tuanya untuk mengetahui 
kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam belajar secara 
individual, untuk menunjukkan bahwa siswa telah mengikuti proses tertentu dan telah 
mencapai standar tertentu. 
Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik dari 
hasil kerja (artefak) siswa. Biasanya digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban 
(akuntabilitas), pameran, atau kepentingan mempertunjukkan lainnya.
20 
Rubrik Penskoran Portofolio 
Level Kriteria Khusus 
3 
Superior 
 Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol 
 Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol 
 Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol 
 Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol 
 Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih 
 Sesuai dengan permintaan dan persyaratan 
2 
Memuaskan 
 Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik 
 Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik 
 Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik 
 Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih 
 Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan 
1 
Cukup 
Memuaskan 
 Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang 
baik 
 Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik 
 Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik 
 Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih 
 Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan persyaratan 
0 
Tidak 
Memuaskan 
 Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat rendah 
 menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah 
 Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah 
 Pengorganisasian dan kebersihan yang rendah 
 Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan 
Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
21 
BAB III 
ANALISIS KOMPETENSI 
A. Prosedur Analisis 
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang 
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. 
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran 
adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan 
diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian 
yang diperlukan. 
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata 
pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama 
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. 
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan 
kompetensi dasar. 
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri 
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai 
berikut. 
Dimensi Kualifikasi Kemampuan 
Sikap 
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, 
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab 
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan 
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa 
dalam pergaulan dunia 
Pengetahuan 
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan 
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan 
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, 
dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan 
kejadian. 
Keterampilan 
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif 
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari 
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke 
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas 
XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri 
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai 
berikut. 
22 
Kompetensi Deskripsi Kompetensi 
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, 
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, 
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan 
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan 
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial 
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan 
bangsa dalam pergaulan dunia 
Pengetahuan 
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan 
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif 
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, 
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan 
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban 
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan 
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik 
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan 
masalah 
Keterampilan 
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan 
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang 
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara 
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda 
sesuai dengan kaidah keilmuan
23 
Gambar Bab 3 
Hubungan Kompetensi Inti dalam lingkup Standar Kompetensi Lulusan 
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 
(1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok 
seperti tabel berikut ini. 
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) 
Materi Pokok 
(Dalam Silabus) 
3.1 Mendeskripsikan 
dan menganalisis 
berbagai konsep 
dan prinsip fungsi 
eksponensial dan 
logaritma serta 
menggunakannya 
dalam 
menyelesaikan 
masalah 
4.2 Mengolah data dan 
menganalisis 
menggunakan variabel 
dan menemukan relasi 
berupa fungsi 
eksponensial dan 
logaritma dari situasi 
masalah nyata serta 
menyelesaikannya. 
Fungsi Eksponen 
dan Logaritma 
3.2 Menganalisisdata 4,1 Menyajikan grafik fungsi Grafik Fungsi
24 
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) 
Materi Pokok 
(Dalam Silabus) 
sifat-sifat grafik 
fungsi eksponensial 
dan logaritma dari 
suatu permasalahan 
dan menerapkannya 
dalam pemecahan 
masalah 
eksponensial dan 
logaritma dalam 
memecahkan masalah 
nyata terkait 
pertumbuhan dan 
peluruhan. 
Eksponen dan 
Logaritma 
Dan seterusnya … 
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi 
materi pembelajarrn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur 
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indicator keterampilan yang 
terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan 
indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, 
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. 
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, 
mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk 
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius. 
(5) Merancang penilaian yang diperlukan
Lulusan 
yang : 
Cerdas, 
Kreatif, 
Produktif, dan 
Bertanggung 
jawab 
25 
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini: 
Materi 
Pokok 
(Silabus) 
Materi 
Pembelajaran 
Fakta, 
Konsep, 
Prinsip, dan 
Prosedur 
1. Mengembangkan Materi pembelajaran 
Alternatif 
Kegiatan 
Pembelajaran: 
Mengamat 
i, Menanya, 
Mencoba, 
Mengasosiasi, 
dan 
Mengomunikasi 
kan 
Pembelajar 
an (Silabus) 
Penillaian 
(Silabus) 
Indikator 
Sikap, 
Pengethuan, 
dan 
Keterampilan 
untuk 
Penilaian 
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan 
kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Dalam 
penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan 
kompetensi inti ke empat (keterampilan). 
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, 
yaitu: 
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, 
disentuh, atau diamati 
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain 
konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling 
berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti 
air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri 
bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume 
dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke 
tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi 
dari fakta yang telah didefinisikan. 
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang 
berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif
yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah air jika 
dipanaskan akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air, 
konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip 
adalah hokum, teori, dan azas. 
(4) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam 
menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi 
pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran Matematika, langkap kerja 
ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok. 
26 
2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran 
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu 
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan 
(1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan pancaindra 
dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang 
diamati adalah materi yang berbentuk fakat, yaitu fenomena atau beristiwa 
dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias 
disentuh, dilihat, dan sebagaainya 
(2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan 
prosedur melalui diskusi kelompo atau diskusi kelas 
(3) Mencoba 
(4) Mengasosiasi 
(5) Mengomunikasikan 
3. Penilaian Autentik 
a. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasan 
b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio produk 
c. Aspek sikap melalui pengamatan 
B. Hasil Analisis Kompetensi 
Sebelum dilakukan analisis kompetensi, kita memilah seluruh KD pada KI-3 untuk 
dihubungkan dengan KD pada KI-4 dengan materi pokok sebagai dasar hubungan 
tersebut.
27 
1. Hasil identifikasi Kompetensi Dasar 
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) 
Materi Pokok 
(Dalam Silabus) 
3.1 Mendeskripsikan dan 
menganalisis berbagai 
konsep dan prinsip fungsi 
eksponensial dan 
logaritma serta 
menggunakannya dalam 
menyelesaikan masalah 
4.2 Mengolah data dan 
menganalisis 
menggunakan variabel 
dan menemukan relasi 
berupa fungsi 
eksponensial dan 
logaritma dari situasi 
masalah nyata serta 
menyelesaikannya. 
Fungsi Eksponen 
dan Logaritma 
3.2 Menganalisisdata sifat-sifat 
grafik fungsi 
eksponensial dan 
logaritma dari suatu 
permasalahan dan 
menerapkannya dalam 
pemecahan masalah 
4,1 Menyajikan grafik fungsi 
eksponensial dan 
logaritma dalam 
memecahkan masalah 
nyata terkait pertumbuhan 
dan peluruhan. 
Grafik Fungsi 
Eksponen dan 
Logaritma 
3.3 Mendeskripsikan dan 
menerapkan konsep 
sistem persamaan linier 
dan kuadrat dua variabel 
(SPLKDV) dan memilih 
metode yang efektif 
untuk menentukan 
himpunan penyelesaian-nya 
3.4 Mengana-lisis nilai 
diskriminan persamaan 
linier dan kuadrat dua 
variabel dan 
menerapkan-nya untuk 
menentukan himpunan 
penyelesaian sistem 
persamaan yang 
diberikan. 
4.3 Memecahkan dan 
menyajikan hasil 
pemecahan masalah 
nyata sebagai terapan 
konsep dan aturan 
penyelesaian sistem 
persamaan linier dan 
kuadrat dua variabel. 
4.4 Mengolah dan menganalisis 
informasi dari suatu 
permasalahan nyata 
dengan memilih variabel 
dan membuat model 
matematika berupa sistem 
persamaan linie rdan 
kuadrat dua variabel dan 
mengiter-pretasikan hasil 
penyelesaian sistem 
tersebut. 
Sistem 
Persamaan 
Linier dan 
Kuadrat Dua 
Variabel 
3.5 Mendes-kripsikan konsep 
sistem pertidaksamaan 
kuadrat dua variabel dan 
menerapkannya untuk 
menentukan himpunan 
penyelesaian-nya. 
3.6 Menganalisis kurva 
pertidaksamaan kuadrat 
4.5 Memecahkan masalah 
Sistem 
Pertidaksamaan 
Kuadrat Dua 
Variabel
28 
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) 
Materi Pokok 
(Dalam Silabus) 
dua variabel pada sistem 
yang diberikan dan 
mengarsir daerah sebagai 
himpunan penyelesaian-nya. 
dengan membuat model 
matematika berupa 
sistem pertidaksamaan 
kuadrat dua variabel serta 
menyajikan 
pemecahannyadengan 
berbagai cara. 
3.7 Mendes-kripsikan dan 
menerapkan konsep 
pertidaksamaan dan 
nilai mutlak dalam 
menentukan himpunan 
penyelesaian 
pertidaksamaan 
pecahan ,irrasional dan 
mutlak. 
3.8 Mendes-kripsikan dan 
menerapkan konsep 
pertidaksamaan 
pecahan, irasional, dan 
mutlak dalam 
menyelesaikan masalah 
matematika. 
3.9 Mendes-kripsikan dan 
menerapkan konsep dan 
sifat-sifat 
pertidaksamaan 
pecahan, irrasional dan 
mutlak dengan 
melakukan manipulasi 
aljabar dalam 
menyelesaikan masalah 
matematika. 
3.10Menganalisis daerah 
penyelesaian 
pertidaksamaan pecahan, 
irrasional dan mutlak. 
4.6 Memecahkan masalah 
pertidaksamaan pecahan, 
irrasional dan mutlak 
dalam penyelesaian 
masalah nyata. 
Pertidaksamaan 
mutlak, 
pecahan, dan 
irrasional 
3.11Mendeskripsikan konsep 
dan aturan pada bidang 
datar serta 
menerapkannyadalam 
pembuktian sifat-sifat 
(simetris, sudut, dalil 
titik tengah segitiga, 
dalil intersep, dalil 
segmen garis, dll) dalam 
geometri bidang. 
4.7 Menyajikan data terkait 
objek nyata dan 
mengajukan masalah serta 
mengidentifikasi sifat-sifat 
(kesimetrian, sudut, dalil 
titik tengah segitiga, dalil 
intersep, dalil segmen 
garis, dll) geometri bidang 
datar yang bermanfaat 
dalam pemecahan masalah 
nyatatersebut. 
Geometri Bidang 
Datar
29 
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) 
Materi Pokok 
(Dalam Silabus) 
3.12Mendes-kripsikan konsep 
persamaan trigonometri 
dan menganalisis untuk 
membuktikan sifat-sifat 
persamaan Trigonometri 
sederhana dan 
menerapkan-nya dalam 
pemecahan masalah. 
4.8 Mengolah dan 
menganalisis informasi 
dari suatu permasalahan 
nyata dengan membuat 
model berupa fungsi dan 
persamaan Trigonometri 
serta menggunakan-nya 
dalam menyelesaikan 
masalah. 
4.9 Merencanakan dan 
melaksanakan strategi 
dengan melakukan 
manipulasi aljabar dalam 
persamaan Trigonometri 
untuk membuktikan 
kebenaran identitas 
Trigonometri serta 
menerapkan-nya dalam 
pemecahan masalah 
kontekstual. 
Persamaan 
Trigonometri
30 
2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar 
Satuan Pendidikan : SMA 
Kelas : Peminatan Kelas X 
Kompetensi Inti : 
KI-1 M: enghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 
KI-2 M: enghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), 
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi 
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 
KI-3 M: emahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu 
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban 
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai 
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 
KI-4 M: engolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya 
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
31 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
3.1. Mendeskrip-sikan 
dan 
menganalisis 
berbagai 
konsep dan 
prinsip fungsi 
eksponensial 
dan logaritma 
serta 
menggunakan-nya 
dalam 
menyelesaikan 
masalah 
3.2. Menganalisis 
data sifat-sifat 
grafik fungsi 
eksponensial 
dan logaritma 
dari suatu 
permasalahand 
an 
menerapkan 
nya dalam 
pemecahan 
masalah. 
Fungsi 
Eksponen-sial 
dan 
Logaritma 
Fakta 
 masalah 
kontekstual 
yg 
berkaitan 
eksponen 
dan log 
 Grafik 
fungsi 
eksponen 
 Grafik 
fungsi 
logaritma 
Konsep 
 sifat-sifat 
eksponen 
 sifat-sifat 
logaritma 
Prinsip 
 fungsi 
eksponen 
sial 
 fungsi 
logaritma 
Prosedur 
 langkah 
menggam 
bar grafik 
fungsi 
 pemecahan 
masalah 
Mengamati 
Membaca dan 
mencermati gambar 
yang dapat dinyatakan 
fungsi eksponen dan 
fungsi logaritma. 
Menanya 
Diskusi kelompok 
melakukan identifikasi 
grafik fungsi eksponen 
Mengeksplorasi 
Menentukan unsur-unsur 
yang terdapat pada 
pengertian fungsi, 
grafik fungsi eksponen 
dan logaritma, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengasosiasi 
 Menganalisis dan 
membuat kategori 
dari unsur-unsur yang 
terdapat pada 
pengertian fungsi, 
grafik fungsi 
eksponen dan 
 Menjelaskan 
pengertian 
fungsi 
 Membedakan 
fungsi 
eksponensial 
dan bukan 
 Menentukan 
sifat-sifat 
fungsi 
eksponensial 
 Menggambar 
grafik fungsi 
eksponensial 
 Menjelaskan 
pengertian 
fungsi 
logaritma 
 Menggunakan 
sifat-sifat 
grafik fungsi 
eksponensial 
dan fungsi 
logaritma, dan 
penerapannya 
pada masalah 
 Mengerjakan 
latihan soal-soal 
mengenai 
pengertian 
fungsi, grafik 
fungsi 
Tes tertulis 
bentuk uraian 
mengenai 
penyelesaian 
fungsi 
eksponensial 
dan 
logaritma, 
melalui: 
 Penugasan 
 UH 
 UTS 
 Menggam-bar 
grafik 
fungsi 
eksponen-sial 
 Menggam-bar 
grafik 
fungsi 
logaritma 
 Mengerja-kan 
latihan 
soal-soal 
mengenai 
fungsi 
eksponen 
dan 
logaritma, 
dan 
penerapan 
nya pada 
masalah 
nyata 
 Memecah-kan 
masalah 
nyata 
terkait 
pertumbuh-an 
dan 
peluruhan 
 Memecahka 
n masalah 
nyata 
dengan 
menganalisi 
 Tes 
tertulis 
bentuk 
uraian 
 Tugas 
mandiri 
 Portfolio 
 Menunjuk-kan 
sikap 
positip 
(individu 
dan sosial) 
dalam 
diskusi 
kelompok 
 Menunjuk-kan 
perilaku 
dan sikap 
menerima 
, 
mengharg 
ai, dan 
melaksana 
kan 
kejujuran, 
ketelitian, 
disiplin, 
kemandiri 
-an, dan 
tanggung 
jawab 
 Pengama 
tan 
 Penilaian 
diri 
4.1. Menyajikan 
grafik fungsi 
eksponensial 
dan logaritma
32 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
dalam 
memecahkan 
masalah nyata 
terkait 
pertumbuhan 
dan 
peluruhan. 
4.2. Mengolah data 
dan 
menganalisis 
menggunakan 
variabel dan 
menemukan 
relasi berupa 
fungsi 
eksponensial 
dan logaritma 
dari situasi 
masalah nyata 
serta 
menyelesaikan 
nya. 
logaritma, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
 Menghubungkan 
unsur-unsur yang 
sudah dikategorikan 
sehingga dapat dibuat 
kesimpulan mengenai 
pengertian fungsi, 
grafik fungsi 
eksponen dan 
logaritma, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengomunikasikan 
Menyampaikan 
pengertian fungsi, 
grafik fungsi eksponen 
dan logaritma, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata dengan 
lisan, tulisan, dan 
grafik/diagram. 
eksponen dan 
logaritma, dan 
penerapannya 
pada masalah 
nyata. 
s 
menggunaka 
n fungsi 
eksponensia 
l dan 
logaritma
33 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
3.3 Mendes-kripsikan 
dan 
menerapkan 
konsep sistem 
persamaan 
linier dan 
kuadrat dua 
variabel 
(SPLKDV) dan 
memilih 
metode yang 
efektif untuk 
menentukan 
himpunan 
penyelesaian-nya 
3.4 Mengana-lisis 
nilai 
diskriminan 
persamaan 
linier dan 
kuadrat dua 
variabel dan 
menerapkan-nya 
untuk 
menentukan 
himpunan 
penyelesaian 
sistem 
persamaan 
yang diberikan. 
Siste 
m 
Persamaa 
n Linier 
dan 
Kuadrat 
Dua 
Variabel 
Fakta 
 masalah 
kontekstual 
yg 
berkaitan 
SPLKDV 
Konsep 
 Konsep 
SPLKDV 
Prinsip 
 Diskrimina 
n 
persamaan 
linier dan 
kuadrat 
dua 
variabel 
Prosedur 
 Langkah-langkah 
menentuka 
n HP suatu 
SPLKD 
dengan 
metode 
grafik 
 Langkah- 
Mengamati 
Membaca dan 
mencermati persoalan 
kontekstual yang 
berkaitan dengan SPLKDV 
serta metode 
penyelesaian SPLKDV, 
diskriminan, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata dari 
berbagai sumber belajar. 
Menanya 
Membuat pertanyaan 
mengenai pengertian, 
metode penyelesaian 
SPLKDV, diskriminan, 
dan penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengeksplorasi 
Menentukan unsur-unsur 
yang terdapat pada 
pengertian, metode 
penyelesaian SPLKDV, 
diskriminan, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
 Menyelesaika 
n SPLKDV 
dengan 
metode 
grafik 
 Menyelesaika 
n SPLKDV 
dengan 
metode 
Substitusi 
 Menyelesaika 
n SPLKDV 
dengan 
metode 
gabungan 
Eliminasi dan 
substitusi 
Tes 
tertulis 
bentuk uraian 
mengenai 
penyelesaian 
SPLKDV 
dengan : 
 metode 
grafik 
 metode 
Substitusi 
 metode 
gabungan 
Eliminasi 
dan 
substitusi 
dan 
penerapan 
nya pada 
masalah 
nyata, 
melalui: 
 UH 
 UAS 
 Memecah 
kan 
masalah 
nyata dan 
menyajikan 
hasil 
pemecahan 
masalah 
nyata 
sebagai 
terapan 
konsep 
penyelesaia 
n HP suatu 
SPLKDV 
dengan 
berbagai 
metode 
 Tes 
tertulis 
bentuk 
uraian 
 Tugas 
mandiri 
 Portfolio 
 Menunjuk 
an sikap 
positip 
(individu 
dan sosial) 
dalam 
diskusi 
kelompok 
 Menunjuk 
kan 
perilaku 
dan sikap 
menerima 
, 
mengharg 
ai, dan 
melaksana 
kan 
kejujuran, 
ketelitian, 
disiplin 
dan 
tanggung 
jawab 
 Sikap 
ilmiah 
saat 
diskusi 
dan 
presentasi 
dengan 
lembar 
pengama 
tan 
 Aspek 
sikap 
ilmiah: 
Menerim, 
menghar 
gai, 
disiplin 
dan 
tanggung 
jawab 
melalui 
lembar 
observasi
34 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
4.3 Memecahkan 
dan 
menyajikan 
hasil 
pemecahan 
masalah 
nyata sebagai 
terapan 
konsep dan 
aturan 
penyelesaian 
sistem 
persamaan 
linier dan 
kuadrat dua 
variabel. 
4.4 Mengolah dan 
menganalisis 
informasi dari 
suatu 
permasalahan 
nyata dengan 
memilih 
variabel dan 
membuat 
model 
matematika 
berupa sistem 
persamaan 
linie rdan 
kuadrat dua 
langkah 
menentuka 
n HP suatu 
SPLKD 
dengan 
metode 
Substitusi 
melalui 
analisis 
nilai 
diskriminan 
 Langkah-langkah 
menentuka 
n HP suatu 
SPLKD 
dengan 
metode 
gabungan 
eliminasi 
dan 
substitusi 
Mengasosiasi 
 Menganalisis dan 
membuat kategori 
dari unsur-unsur yang 
terdapat pada 
pengertian, metode 
penyelesaian SPLKDV, 
diskriminan, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
 Menghubungkan 
unsur-unsur yang 
sudah dikategorikan 
sehingga dapat dibuat 
kesimpulan mengenai 
pengertian, metode 
penyelesaian SPLKDV, 
diskriminan, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengomunikasikan 
Menyampaikan 
pengertian, metode 
penyelesaian SPLKDV, 
diskriminan, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata dengan 
lisan, tulisan, dan bagan.
35 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
variabel dan 
mengiter-pretasikan 
hasil 
penyelesaian 
sistem 
tersebut. 
3.5 Mendes-kripsikan 
konsep sistem 
pertidaksamaa 
n kuadrat dua 
variabel dan 
menerapkanny 
a untuk 
menentukan 
himpunan 
penyelesaian-nya. 
3.6 Menganalisis 
kurva 
pertidaksamaa 
n kuadrat dua 
variabel pada 
sistem yang 
diberikan dan 
mengarsir 
daerah sebagai 
himpunan 
penyelesaian-nya. 
Sistem 
Pertidaks 
amaan 
Kuadrat 
Dua 
Variabel 
(SPtdKDV) 
Fakta 
 masalah 
kontekstual 
yg berkaitan 
SPtdKDV 
Konsep 
 SPtdKDV 
Prinsip 
 Model 
SPtdKDV 
Prosedur 
 Langkah-langkah 
menentukan 
Penyelesaian 
suatu 
SPtdKDV 
dengan 
beberapa 
cara 
Mengamati 
Membaca dan 
mencermati mengenai 
pengertian, metode 
penyelesaian, kurva 
sistem pertidaksamaan 
kuadrat dua variabel 
(SPtdKDV), dan 
penerapannya pada 
masalah nyata dari 
berbagai sumber belajar. 
Menanya 
Membuat pertanyaan 
pengertian, metode 
penyelesaian, kurva 
SPtdKDV, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengeksplorasi 
Menentukan unsur-unsur 
yang terdapat pada 
 Menyelesaikan 
Himpunan 
Penyelesaian 
SPtdKDV 
 Menyelesaikan 
SPtdKDV 
dengan 
mengarsir 
daerah HP 
Tes 
tertulis 
bentuk uraian 
mengenai 
penyelesaian 
SPtdKDV 
dengan : 
 Menggunak 
an konsep 
SPtdKDV 
 Menentuka 
n daetrah 
HP dari 
arsiran. 
melalui: 
 UH 
 UAS 
 Memecah kan 
masalah 
nyata dan 
menyajikan 
hasil 
pemecahan 
masalah 
nyata sebagai 
terapan 
konsep 
penyelesaian 
HP suatu 
SPtdKDV 
dengan 
berbagai 
metode 
 Mempresenta 
sikan 
penyelesaian 
pemecahan 
masalah 
model 
matematika 
 Tes 
tertulis 
bentuk 
uraian 
 Tugas 
mandiri 
 Portfolio 
 Menunjuk 
an sikap 
positip 
(individu 
dan sosial) 
dalam 
diskusi 
kelompok 
 Menunjuk 
kan 
perilaku 
dan sikap 
menerima 
, 
mengharg 
ai, dan 
melaksana 
kan 
kejujuran, 
ketelitian, 
disiplin 
dan 
tanggung 
jawab 
 Sikap 
ilmiah 
saat 
diskusi 
dan 
presentasi 
dengan 
lembar 
pengama 
tan 
 Aspek 
sikap 
ilmiah: 
Menerim, 
menghar 
gai, 
disiplin 
dan 
tanggung 
jawab 
melalui 
lembar 
observasi
36 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
4.5 Memecahkan 
masalah 
dengan 
membuat 
model 
matematika 
berupa sistem 
pertidaksamaa 
n kuadrat dua 
variabel serta 
menyajikan 
pemecahannya 
dengan 
berbagai cara. 
pengertian, metode 
penyelesaian, kurva 
SPtdKDV, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengasosiasi 
 Menganalisis dan 
membuat kategori 
dari unsur-unsur yang 
terdapat pada 
pengertian, metode 
penyelesaian, kurva 
SPtdKDV, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
 Menghubungkan 
unsur-unsur yang 
sudah dikategorikan 
sehingga dapat dibuat 
kesimpulan mengenai 
pengertian, metode 
penyelesaian, kurva 
SPtdKDV, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengomunikasikan 
Menyampaikan 
pengertian, metode 
penyelesaian, kurva 
SPtdKDV, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata dengan 
berupa 
SPtdKDV
37 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
lisan, tulisan, dan grafik/ 
diagram. 
3.7 Mendes-kripsikan 
dan 
menerapkan 
konsep 
pertidaksamaa 
n dan nilai 
mutlak dalam 
menentukan 
himpunan 
penyelesaian 
pertidaksamaa 
n pecahan 
,irrasional dan 
mutlak. 
3.8 Mendes-kripsikan 
dan 
menerapkan 
konsep 
pertidaksamaa 
n pecahan, 
irasional, dan 
mutlak dalam 
menyelesaikan 
masalah 
matematika. 
3.9 Mendes-kripsikan 
dan 
Pertida 
k samaan 
mutlak, 
pecaha 
n, dan 
irrasional 
Fakta 
 masalah 
nyata 
(kontekstual) 
yg berkaitan 
nilai mutlak 
Konsep 
 pertidaksam 
aan dan nilai 
mutlak 
 pertidaksam 
aan 
pecahan, 
irasional, 
dan mutlak 
Prinsip 
 manipulasi 
aljabar 
dalam 
menyelesaik 
an masalah 
matematika 
Prosedur 
 Langkah-langkah 
menentukan 
himpunan 
Mengamati 
 Masalah kontekstual 
yang berkaitan dengan 
konsep mutlak 
 Membaca dan 
mencermati mengenai 
pengertian nilai 
mutlak, 
pertidaksamaan dan 
nilai mutlak. 
Menanya 
 Membuat pertanyaan 
mengenai pengertian 
nilai mutlak, 
pertidaksamaan dan 
nilai mutlak, 
pertidaksamaan 
pecahan, irrasional 
dan mutlak, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengeksplorasi 
 Menentukan unsur-unsur 
yang terdapat 
pada pengertian, 
metode penyelesaian 
 Menyelesai-kan 
pertidak 
samaan dan 
nilai mutlak, 
 Menyelesai-kan 
pertidak 
samaan 
pecahan 
 Menyelesai-kan, 
pertidak 
samaan 
irrasional dan 
mutlak, dan 
 Menerapkan 
masalah 
nyata 
Tes 
tertulis 
bentuk uraian 
mengenai 
penyelesaian 
pertidak-samaan 
dan 
nilai mutlak, 
pertidak-samaan 
pecahan, 
irrasional dan 
mutlak, dan 
penerapannya 
pada masalah 
nyata, 
melalui: 
 UH 
 UTS 
 UAS 
 Memecahkan 
masalah 
nyata dengan 
berbagai 
metode 
tentang 
pertidak-samaan 
dan 
nilai mutlak, 
pertidak-samaan 
pecahan, 
irrasional dan 
mutlak, 
 Tes 
tertulis 
bentuk 
uraian 
 Tugas 
mandiri 
 Portfolio 
 Menunjuk-kan 
sikap 
positip 
(individu 
dan sosial) 
dalam 
diskusi 
kelompok 
ilmiah 
 Menunjuk-kan 
perilaku 
dan sikap 
menerima 
, 
mengharg 
ai, dan 
melaksana 
- kan 
kejujuran, 
ketelitian, 
disiplin 
dan 
tanggung 
jawab 
 Pengama-tan 
 Penilaian 
diri
38 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
menerapkan 
konsep dan 
sifat-sifat 
pertidaksamaa 
n pecahan, 
irrasional dan 
mutlak dengan 
melakukan 
manipulasi 
aljabar dalam 
menyelesaikan 
masalah 
matematika. 
3.10 Menganalisis 
daerah 
penyelesaian 
pertidaksamaa 
n pecahan, 
irrasional dan 
mutlak. 
penyelesaian 
pertidaksam 
aan pecahan 
 Langkah-langkah 
menentukan 
himpunan 
penyelesaian 
pertidaksam 
aan 
irrasional 
 Langkah-langkah 
menentukan 
himpunan 
penyelesaian 
pertidaksam 
aan mutlak 
 Langkah-langkah 
menyelesaik 
an masalah 
nyata 
dengan 
menggunaka 
n sifat-sifat 
pertidaksam 
a-an 
pecahan, 
irrasional 
dan mutlak 
pertidaksamaan dan 
nilai mutlak, 
pertidaksamaan 
pecahan, irrasional 
dan mutlak, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengasosiasi 
 Menganalisis dan 
membuat kategori 
dari unsur-unsur yang 
terdapat pada 
pengertian, metode 
penyelesaian 
pertidaksamaan dan 
nilai mutlak, 
pertidaksamaan 
pecahan, irrasional 
dan mutlak, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
 Menghubungkan 
unsur-unsur yang 
sudah dikategorikan 
sehingga dapat dibuat 
kesimpulan mengenai 
pengertian, metode 
penyelesaian 
pertidaksamaan dan 
nilai mutlak, 
pertidaksamaan 
pecahan,irrasional 
dan mutlak, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata 
4.6 Memecahkan 
masalah 
pertidaksamaan 
pecahan, 
irrasional dan 
mutlak dalam 
penyelesaian 
masalah nyata.
39 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
Mengomunikasikan 
 Menyampaikan 
pengertian, metode 
penyelesaian 
pertidaksamaan dan 
nilai mutlak, 
pertidaksamaan 
pecahan,irrasional dan 
mutlak, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata dengan 
lisan, tulisan, dan 
bagan. 
3.11 Mendes-kripsikan 
konsep dan 
aturan pada 
bidang datar 
serta 
menerapkannya 
dalam 
pembuktian 
sifat-sifat 
(simetris, 
sudut, dalil 
titik tengah 
segitiga, dalil 
intersep, dalil 
segmen garis, 
dll) dalam 
geometri 
bidang. 
Geome 
tri Bidang 
Datar 
Fakta 
 Masalah 
kontekstual 
yg berkaitan 
geometri 
bidang datar 
Konsep 
konsep 
dan aturan 
pada bidang 
datar 
Prinsip 
sifat-sifat 
(simetris, 
sudut, dalil 
titik tengah 
Mengamati 
 Mencermati masalah 
kontektual yang 
berhubungan dengan 
geometri 
 Membaca dan 
mencermati mengenai 
pengertian titik, garis, 
sudut, bidang 
 Memcaca dan 
menceramti sifat-sifat 
pada titik, garis, 
sudut, dan bidang 
dalam geometri 
bidang datar, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata dari 
berbagai sumber 
 Membuktikan 
sifat-sifat 
(simetris, 
sudut, dalil 
titik tengah 
segitiga, dalil 
intersep, dalil 
segmen garis, 
dll) dalam 
geometri 
bidang 
 Tes tertulis 
bentuk 
uraian 
mengenai 
pembuktia 
n sifat-sifat 
(simetris, 
sudut, dalil 
titik 
tengah 
segitiga, 
dalil 
intersep, 
dalil 
segmen 
garis, dll) 
dalam 
geometri 
bidang dan 
 Menyajikan 
data objek 
nyata dan 
mengajukan 
masalah 
serta 
mengidentifi 
kasi sifat-sifat 
(kesimetrian 
, sudut, dalil 
titik tengah 
segitiga, 
dalil 
intersep, 
dalil segmen 
garis, dll) 
geometri 
bidang datar 
 Tes 
tertulis 
bentuk 
uraian 
 Tugas 
mandiri 
 Portfolio 
 Menunjuk-kan 
sikap 
positip 
(individu 
dan sosial) 
dalam 
diskusi 
kelompok 
ilmiah 
 Menunjuk-kan 
perilaku 
dan sikap 
menerima 
, 
mengharg 
ai, dan 
melaksana 
 Pengama-tan 
 Penilaian 
diri
40 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
4.7 Menyajikan data 
terkait objek 
nyata dan 
mengajukan 
masalah serta 
mengidentifikasi 
sifat-sifat 
(kesimetrian, 
sudut, dalil titik 
tengah segitiga, 
dalil intersep, 
dalil segmen 
garis, dll) 
geometri bidang 
datar yang 
bermanfaat 
dalam 
pemecahan 
masalah 
nyatatersebut. 
segitiga, dalil 
intersep, dalil 
segmen garis, 
dll) dalam 
geometri 
bidang. 
Prosedur 
 Langkah-langkah 
pembuktian 
sifat-sifat 
(simetris, 
sudut, dalil 
titik tengah 
segitiga, 
dalil 
intersep, 
dalil segmen 
garis, dll) 
dalam 
geometri 
bidang. 
belajar. 
Menanya 
 Membuat pertanyaan 
mengenai pengertian 
titik, garis, sudut, 
bidang dan sifat-sifat 
pada titik, garis, 
sudut, dan bidang 
dalam geometri 
bidang datar, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengeksplorasi 
 Menentukan unsur-unsur 
yang terdapat 
pada pengertian titik, 
garis, sudut, bidang 
dan sifat–sifat pada 
titik, garis, sudut, dan 
bidang dalam 
geometri bidang 
datar, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengasosiasi 
 Menganalisis dan 
membuat kategori 
dari unsur-unsur yang 
terdapat pada ruang 
yang terdiri: titik, 
penerapan 
nya pada 
masalah 
nyata, 
melalui: 
 UH 
 UTS 
 UAS 
yang 
bermanfaat 
dalam 
pemecahan 
masalah 
nyata 
tersebut. 
- kan 
kejujuran, 
ketelitian, 
disiplin 
dan 
tanggung 
jawab
41 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
garis, sudut, bidang 
dan sifat-sifat pada 
titik, garis, sudut, dan 
bidang dalam 
geometri bidang 
datar, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
 Menghubungkan 
unsur-unsur yang 
sudah dikategorikan 
sehingga dapat dibuat 
kesimpulan pengertian 
titik, garis, sudut, 
bidang dan sifat-sifat 
pada titik, garis, 
sudut, dan bidang 
dalam geometri 
bidang datar, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengomunikasikan 
 Menyampaikan 
pengertian titik, garis, 
sudut, bidang dan 
sifat-sifat pada titik, 
garis, sudut, dan 
bidang dalam 
geometri bidang 
datar, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata dengan 
lisan, tulisan, dan 
bagan.
42 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
3.12 Mendes-kripsikan 
konsep 
persamaan 
trigonometri 
dan 
menganalisis 
untuk 
membuktikan 
sifat-sifat 
persamaan 
Trigonometri 
sederhana dan 
menerapkan-nya 
dalam 
pemecahan 
masalah. 
Persam 
aan Trigono 
metri 
Fakta 
 masalah 
kontekstual 
yg berkaitan 
persamaan 
trigonometri 
Konsep 
persamaan 
trigonometri 
Prinsip 
 Membuat 
Model 
berupa 
fungsi dan 
persamaan 
trigonometri 
Prosedur 
membuktikan 
sifat-sifat 
persamaan 
Trigonometri 
sederhana 
Mengamati 
 Mencermati masalah 
kontektual yang 
berhubungan dengan 
persamaan 
trigononetri 
 Membaca dan 
mencermati mengenai 
pengertian, teknik 
penyelesaian 
persamaan 
trigonometri, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata dari 
berbagai sumber 
belajar. 
Menanya 
 Membuat pertanyaan 
mengenai pengertian, 
teknik penyelesaian 
persamaan dan 
identitas 
trigonometri, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengeksplorasi 
 Menentukan unsur-unsur 
yang terdapat 
 Menyelesai-kan 
persamaan 
trigonometri 
 Membuktikan 
persamaan 
trigonometri 
 Menyelesai-kan 
masalah 
nyata dengan 
menggunakan 
konsep 
persamaan 
trigonomteri 
Tes 
tertulis 
bentuk uraian 
mengenai 
penyelesaian 
persamaan 
trigonometri, 
melalui: 
 UH 
 UTS 
 UAS 
 Menyelesai-kan 
dari 
suatu 
permasalah-an 
nyata 
dengan 
membuat 
model 
berupa 
fungsi dan 
persamaan 
Trigonometri 
 Melakukan 
strategi 
dengan 
melakukan 
manipulasi 
aljabar 
dalam 
persamaan 
Trigonometri 
untuk 
membuktik-an 
kebenaran 
identitas 
Trigonometri 
 Tes 
tertulis 
bentuk 
uraian 
 Tugas 
mandiri 
 Portfolio 
 Menunjuk-kan 
sikap 
positip 
(individu 
dan sosial) 
dalam 
diskusi 
kelompok 
 Menunjuk-kan 
perilaku 
dan sikap 
menerima 
, 
mengharg 
ai, dan 
melaksana 
- kan rasa 
ingin 
tahu, 
kejujuran, 
ketelitian, 
disiplin 
dan 
tanggung 
jawab 
 Pengama-tan 
 Penilaian 
diri 
4.8 Mengolah 
dan 
menganalisi 
s informasi 
dari suatu 
permasalah 
an nyata 
dengan 
membuat 
model 
berupa
43 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
fungsi dan 
persamaan 
Trigonomet 
ri serta 
menggunak 
an-nya 
dalam 
menyelesai 
kan 
masalah. 
4.9 Meren-canakan 
dan 
melaksanak 
an strategi 
dengan 
melakukan 
manipulasi 
aljabar 
dalam 
persamaan 
Trigonomet 
ri untuk 
membuktik 
an 
kebenaran 
identitas 
Trigonomet 
pada pengertian, 
teknik penyelesaian 
persamaan dan 
identitas 
trigonometri, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengasosiasi 
 Menganalisis dan 
membuat kategori 
dari unsur-unsur yang 
terdapat pada 
pengertian, teknik 
penyelesaian 
persamaan dan 
identitas 
trigonometri, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
 Menghubungkan 
unsur-unsur yang 
sudah dikategorikan 
sehingga dapat dibuat 
kesimpulan 
pengertian, teknik 
penyelesaian 
persamaan dan 
pembuktian identitas 
trigonometri, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata. 
Mengomunikasikan 
 Menyampaikan
44 
Kompetensi 
Dasar 
Materi 
Pokok 
Materi 
Pembelaja 
ran 
Alternatif Kegiatan 
Pembelajaran 
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap 
Indikator Penilaian Indikator Penilaia 
n 
Indikator Penilaian 
ri serta 
menerapka 
n-nya 
dalam 
pemecahan 
masalah 
kontekstual 
. 
pengertian, teknik 
penyelesaian 
persamaan dan 
pembuktian identitas 
trigonometri, dan 
penerapannya pada 
masalah nyata dengan 
lisan, dan tulisan.
45 
BAB IV 
PENUTUP 
Efektifitas pembelajaran merupakana indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa 
semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin 
berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya pembelajaran maka berdampak hasil 
belajar yang tidak optimal. 
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses 
pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran 
langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, 
kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan 
sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan 
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar 
dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan 
informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah 
ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru 
dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. 
Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan 
pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan 
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses 
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak 
langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran langsung 
maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. 
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang 
dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu 
proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. 
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang 
dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. 
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan 
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun 
kelompok yang mengacu pada Silabus. 
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya 
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 
dapat tercapai secara terintegrasi.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran 
saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu 
penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran yang 
memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah 
alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan 
Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, 
teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. 
46
47 
DATAR PUSTAKA 
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And 
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. 
Longman. 
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press. 
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and 
Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press. 
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty. 
Educational Policy, 12, 525-541. 
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education 
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 
tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, 
Tambahan Lembar Negara) 
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar 
dan Menengah; 
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. 
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah. 
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan 
Menengah. 
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah 
Menengah Atas/Madrasah Aliyah. 
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 
78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301), 
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief 
Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The 
University of Western Australia.
48 
Lampiran 1: Contoh RPP 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
(RPP) 
Satuan Pendidikan : SMA 
Kelas/Semester : X/1 
Mata Pelajaran : Metematika 
Peminatan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 
Materi Pokok : Grafik Fungsi Eksponensial dan Logaritma 
Alokasi Waktu : 18 x 45 menit (6 kali pertemuan) 
A. Kompetensi Inti 
KI 1 M:e nghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 
KI 2 M:e nghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli 
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif 
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan 
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta 
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 
KI 3 M:e mahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, 
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, 
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, 
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta 
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai 
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 
KI 4 M:e ngolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak 
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara 
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 
B. Kompetensi Dasar 
Pertemuan Kompetensi Dasar 
1 3.1 Mendeskripsikan dan 
menganalisis berbagai konsep 
dan prinsip fungsi 
eksponensial dan logaritma 
serta menggunakannya dalam 
menyelesaikan masalah 
2-5 3.2 Menganalisis data sifat-sifat 
grafik fungsi eksponensial dan 
logaritma dari suatu 
4.1 Menyajikan grafik fungsi 
eksponensial dan logaritma 
dalam memecahkan masalah
49 
permasalahan dan 
menerapkannya dalam 
pemecahan masalah. 
nyata terkait pertumbuhan 
dan peluruhan. 
4.2 Mengolah data dan 
menganalisis menggunakan 
variabel dan menemukan 
relasi berupa fungsi 
eksponensial dan logaritma 
dari situasi masalah nyata 
serta menyelesaikannya. 
6 Ulangan Harian 
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 
1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial 
2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma 
3. Menggambar grafik fungsi eksponensial 
4. Menggambar grafik fungsi logaritma 
5. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi eksponensial dari sutau grafik 
6. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi logaritma dari suatu grafik 
7. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial 
dan fungsi logaritma 
D. Tujuan Pembelajaran 
Pertemuan I: 
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat: 
1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial 
2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma 
3. Menunjukkan ketelitian, mandiri, dan tanggung jawab 
4. Menunjukkan kerjasama dan komunikasi dalam kerja kelompok 
Pertemuan II: 
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 
5. Menggambar grafik fungsi eksponensial 
Pertemuan III: 
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 
6. Menggambar grafik fungsi logaritma 
Pertemuan IV: 
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 
7. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi eksponensial 
8. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi logaritma 
Pertemuan V: 
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:
9. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial 
50 
dan fungsi logaritma 
Pertemuan VI: 
Ulangan 
E. Materi Pembelajaran 
Fakta 
1. Masalah kontekstual yg berkaitan dengan eksponen dan logaritma (pertumbuhan 
dan peluruhan) seperti soal-soal Ujian Nasional yang setiap tahun selalu keluar atau 
soal-soal masuk Perguruan tinggi, dll 
2. Grafik Fungsi eksponensial 
3. Grafik Fungsi Logaritma 
Konsep 
1. Sifat-sifat fungsi eksponensial 
2. Sifat-sifat fungsi logaritma 
Prinsip 
1. Fungsi y =a(bcx), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut pertumbuhan 
eksponensial 
2. Fungsi y =a(bcx), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut peluruhan eksponensial 
Prosedur 
1. Langkah-langkah menggambar grafik fungsi eksponensial dan logaritma 
2. Langkah-langkah menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat 
fungsi eksponensial dan fungsi logaritma 
F. Metode Pembelajaran 
1. Pendekatan : Saintifik 
2. Model Pembelajaran : inquiry 
3. Metode : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan penugasan 
G. Alat/Media/Bahan 
1. Alat/media : Model grafik fungsi 
2. Bahan ajar : Buku Matematika pegangan guru, Buku Matematika pegangan siswa 
H. Kegiatan Pembelajaran
51 
Pertemuan 1 
Kegiatan Deskripsi Kegiatan 
Alokasi 
waktu 
Pendahuluan 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran 
sebelumnya 
2. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang 
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki 
keterkaitan dengan materi sebelumnya. 
3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang 
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah 
pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan 
4. Melaksanakan pre tes tentang eksponensial dan 
logaritma 
15 menit 
Inti Mengamati 
1. Mengamati dan mencermati gambar tentang ... secara 
berkelompok (yang disiapkan) 
2. Siswa memperhatikan karakteristik gambar yang 
disajikan. 
Menanya 
Siswa mendiskusikan tentang karakteristik gambar yang 
diamati. 
Menalar 
 Siswa mencari contoh lain permasalahan nyata yang 
berkaitan dengan fungsi eksponensial dan fungsi 
logaritma 
 Siswa membandingan karakteristik gambar dan 
permasalahan kehidupan nyata 
Mencoba 
1. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang 
fungsi eksponensial 
2. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang 
fungsi logaritma 
Mengasosiasi 
1. Siswa menghubungkan antara pengertian fungsi 
eksponensial dan fungsi logaritma dari masing-masing 
kelompok. 
2. Siswa menyimpulkan pengertian fungsi eksponensial dan 
30 menit 
15 menit 
10 menit 
10 menit 
20 menit
52 
Kegiatan Deskripsi Kegiatan 
Alokasi 
waktu 
fungsi logaritma 
3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa dalam 
melakukan aktifitas dan merumuskan kesimpulan 
Mengomunikasikan 
1. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengertian 
fungsi ekponensial 
2. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengertian 
fungsi logaritma 
3. Guru memberi penguatan terhadap kesimpulan yang 
disampaikan siswa 
4. Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan 
15 menit 
Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 
2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah 
dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi. 
3. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran. 
4. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi 
pembelajaran yang telah dicapai. 
5. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan 
keterampilan dalam menyelesaikan masalah matematika 
yang berkaitan dengan fungsi eksponen dan logaritma 
6. Melaksanakan postes 
7. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada 
pertemuan berikutnya 
20 menit 
I. Penilaian 
1. Penilaian proses 
No Aspek yang dinilai 
Teknik 
Penilaian 
Waktu 
Penilaian 
Instrumen 
Penilaian 
Keterangan 
1. Ketelitian Pengamat 
an 
Proses 
Lembar 
Pengamatan 
(terlampir) 
Hasil penilaian 
nomor 1 dan 2 
untuk masukan 
pembinaan 
dan informasi 
bagi Guru 
Agama dan 
Guru PPKn 
2. Kejujuran 
3. Kedisiplinan 
4. Kemandirian 
5. Rasa ingin tahu 
6. Tanggung jawab
53 
2. Penilaian Hasil 
Indikator 
Pencapaian 
Kompetensi 
Teknik 
Penilaian 
Bentuk 
Penilaian Instrumen 
Siswa dapat 
menjelaskan 
pengertian fungsi 
eksponensial 
Tes lisan Penugasan Berdasarkan pengertian fungsi 
eksponensial, carilah satu 
permasalahan nyata yang dapat 
digambarkan sebagai fungsi 
eksponensial 
Siswa dapat 
menjelaskan 
pengertian fungsi 
logararitma 
Tes lisan 
Penugasan Berdasarkan pengertian fungsi 
eksponensial, carilah satu 
permasalahan nyata yang dapat 
digambarkan sebagai fungsi 
logaritma
54 
Pedoman Penskoran 
1. Soal nomor 1 
Tahapan 
Skor 
max 
Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari 
Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fungsi eksponensial 
1 
3 
SKOR MAKSIMAL 4 
2. Soal nomor 2 
Tahapan 
Skor 
max 
Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari 
Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fingsi logaritma 
1 
3 
4 
Nilai Akhir = 
Jumlah Perolehan Skor 
Jumlah Skor Maksimum 
J. Sumber Belajar 
1. Buku Matematika pegangan siswa Kemendikbud Tahun 2013 
2. Buku Matematika pegangan guru Kemendikbud Tahun 2013 
Jakarta, 23 Agustus 2013 
Guru Mata Pelajaran Matematika 
Iwan Suayawan
55 
Lampiran 2: Lembar Pengamatan 
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP 
Mata Pelajaran : .................................................... 
Kelas/Semester : .................................................... 
Tahun Pelajaran : .................................................... 
Waktu Pengamatan : .................................................... 
Indikator perkembangan sikap: religius, jujur, disiplin, mandiri, rasa ingin tahu, dan 
tanggung jawab 
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam 
menyelesaikan tugas 
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam 
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten 
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam 
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten 
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam 
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten 
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. 
No 
Na 
m 
a 
Ketelitian Jujur Disiplin Mandiri Rasa Ingin 
tahu 
Tanggung 
jawab 
B 
T 
M 
T 
M 
B 
M 
K 
B 
T 
M 
T 
M 
B 
M 
K 
B 
T 
M 
T 
M 
B 
M 
K 
B 
T 
M 
T 
M 
B 
M 
K 
B 
T 
M 
T 
M 
B 
M 
K 
B 
T 
M 
T 
M 
B 
M 
K 
1 
2 
3 
4 
5 
. 
Keterangan 
1 = kurang 
2 = sedang 
3 = baik 
4 = sangat baik

More Related Content

What's hot

Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknAbdul Jamil
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)Dunia Pendidikan
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Rouf 'Azmi
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)An Rachma
 
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Firlita Nurul Kharisma
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggrisModel Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggrisAbdul Jamil
 
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMP
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMPMateri Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMP
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMPNoviyanto Husada
 
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013STANDAR PROSES KURIKULUM 2013
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013hasanah sn
 
modul teks deskriptif smp
modul teks deskriptif smp modul teks deskriptif smp
modul teks deskriptif smp juliansyah21
 
02. panduan bimtek
02. panduan bimtek02. panduan bimtek
02. panduan bimtekNawang Wulan
 
446 agribisnis ternak unggas smk
446 agribisnis ternak unggas smk446 agribisnis ternak unggas smk
446 agribisnis ternak unggas smkWinarto Winartoap
 
Dokumen 1 sd impian
Dokumen 1 sd impianDokumen 1 sd impian
Dokumen 1 sd impianNawang Wulan
 
5. pengelolaan kurikulum
5. pengelolaan kurikulum5. pengelolaan kurikulum
5. pengelolaan kurikulumAndi Johar
 

What's hot (17)

Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
 
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggrisModel Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
 
Buku 1. kkg
Buku 1. kkgBuku 1. kkg
Buku 1. kkg
 
Pendidikan Kepramukaan
Pendidikan KepramukaanPendidikan Kepramukaan
Pendidikan Kepramukaan
 
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMP
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMPMateri Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMP
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMP
 
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013STANDAR PROSES KURIKULUM 2013
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013
 
modul teks deskriptif smp
modul teks deskriptif smp modul teks deskriptif smp
modul teks deskriptif smp
 
02. panduan bimtek
02. panduan bimtek02. panduan bimtek
02. panduan bimtek
 
teks report smp
 teks report smp teks report smp
teks report smp
 
446 agribisnis ternak unggas smk
446 agribisnis ternak unggas smk446 agribisnis ternak unggas smk
446 agribisnis ternak unggas smk
 
8. modul ipa edit
8. modul ipa edit8. modul ipa edit
8. modul ipa edit
 
Dokumen 1 sd impian
Dokumen 1 sd impianDokumen 1 sd impian
Dokumen 1 sd impian
 
5. pengelolaan kurikulum
5. pengelolaan kurikulum5. pengelolaan kurikulum
5. pengelolaan kurikulum
 

Viewers also liked

Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13umar fauzi
 
SOAL HIMPUNAN SMP KELAS 9
SOAL HIMPUNAN SMP KELAS 9SOAL HIMPUNAN SMP KELAS 9
SOAL HIMPUNAN SMP KELAS 9ARISKA COMPNET
 
Perbandingan Trigonometri
Perbandingan TrigonometriPerbandingan Trigonometri
Perbandingan TrigonometriIbnu Fajar
 
Kumpulan soal-dan-pembahasan-himpunan
Kumpulan soal-dan-pembahasan-himpunanKumpulan soal-dan-pembahasan-himpunan
Kumpulan soal-dan-pembahasan-himpunanDermawan12
 
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)agse
 

Viewers also liked (8)

Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
 
Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13
 
SOAL HIMPUNAN SMP KELAS 9
SOAL HIMPUNAN SMP KELAS 9SOAL HIMPUNAN SMP KELAS 9
SOAL HIMPUNAN SMP KELAS 9
 
Ppt himpunan
Ppt himpunanPpt himpunan
Ppt himpunan
 
Perbandingan Trigonometri
Perbandingan TrigonometriPerbandingan Trigonometri
Perbandingan Trigonometri
 
Power Point Himpunan
Power Point HimpunanPower Point Himpunan
Power Point Himpunan
 
Kumpulan soal-dan-pembahasan-himpunan
Kumpulan soal-dan-pembahasan-himpunanKumpulan soal-dan-pembahasan-himpunan
Kumpulan soal-dan-pembahasan-himpunan
 
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)
 

Similar to 1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika

Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaIbnu Fajar
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografiSofyan Saputra
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologiSofyan Saputra
 
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pknIpul Saipul
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomiSofyan Saputra
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaAbdul Jamil
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakaryaSofyan Saputra
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimiatanialisa008
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiAbdul Jamil
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematikaYusep Riwayat
 
1. model pembelajaran saintifik mp matematika
1. model pembelajaran saintifik mp matematika1. model pembelajaran saintifik mp matematika
1. model pembelajaran saintifik mp matematikawidyoamb
 
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggrisSofyan Saputra
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesiaHamid Salman
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesiaSofyan Saputra
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)Sofyan Saputra
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)Sofyan Saputra
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budayaSofyan Saputra
 

Similar to 1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika (20)

Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
 
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
 
1. model pembelajaran saintifik mp matematika
1. model pembelajaran saintifik mp matematika1. model pembelajaran saintifik mp matematika
1. model pembelajaran saintifik mp matematika
 
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
 
02. bhs.ind wajib
02. bhs.ind wajib02. bhs.ind wajib
02. bhs.ind wajib
 

Recently uploaded

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 

1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika

  • 1. i Sekolah Menengah Atas KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PSMA 2013
  • 2. ii KATA ENGANTAR Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran. Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian. Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka. Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
  • 3. iii DAFTAR ISI COVER ---------------------------------------------------------------------------------------------------- i KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------------------------- ii DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------------- iii BAB I : PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------- 1 A. Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------- 1 B. Tujuan --------------------------------------------------------------------------------- 2 C. Ruang Lingkup ------------------------------------------------------------------------ 3 D. Landasan Hukum --------------------------------------------------------------------- 3 BAB II : PEMBELAJARAN KOMPETENSI ---------------------------------------------------------- 4 A. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ---------------------------------------------- 5 B. Penilaian Autentik ------------------------------------------------------------------- 9 BAB III : ANALISIS KOMPETENSI -----------------------------------------------------------------21 A. Prosedur Analisis --------------------------------------------------------------------21 B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar --------------------------------------------------30 BAB IV : PENUTUP -------------------------------------------------------------------------------45 DAFTAR PUSTAKA --------------------------------------------------------------------------------------47 LAMPIRAN: Contoh RPP -------------------------------------------------------------------------------48
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
  • 5. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat. Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. 2 B. Tujuan Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan: Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar 1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran 2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik 3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian 4. Merancang penilaian otentik
  • 6. 3 C. Ruang Lingkup Ruang lingkup naskah ini terdiri atas: 1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik 2. Langkah-langkah analisis kompetensi; 3. Penilaian otentik; dan 4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) D. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
  • 7. 4 BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang
  • 8. menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. 5 A. Pendekatan Pembelajaran saintifik Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998). Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara
  • 9. terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992). Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran. Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990). Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda dengan pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik pembelajaran matematika di sekolah yaitu sebagai berikut: 6 (1) Pembelajaran matematika langsung (bertahap) Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke konsep yang lebih sukar.
  • 10. 7 (2) Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan yang telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika (spiral melebar dan naik). (3) Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif Matematika adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif,aksiomatik. Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan yang cocok dengan kondisi siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tetapi masih campur dengan deduktif. (4) Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan-pernyataan yang terdahulu yang telah diterima kebenarannya. Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik, mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan. Dan sebagai Instrumen Pembelajaran Matematika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah (1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. (2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas.
  • 11. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah. (3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini. (4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif. (5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya. Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga. Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut (1) Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut (2) Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, 8 hukum,dan teori
  • 12. 9 (3) Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen (4) Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena (5) Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga. B. Penilaian Autentik Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA. Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
  • 13. Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Menurut Grant (1990), suatu Penilaian dikatakan autentik jika Penilaian itu memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta didik berkaitan dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan pendapat tersebut, suatu penilaian dinyatakan autentik apabila penilaian itu melibatkan peserta didik pada tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta bermakna (Hart, 1994). Penilaian seperti ini terlihat sebagai aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas. Penilaian autentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan kemampuan dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka sudah kuasai (Stiggins, 1987). Penilaian autentik, yang meliputi tes tertulis (paper and pencil tes), kinerja (performance assessment), penugasan (project assessment), Assesmen hasil karya (product assessment), pengumpulan kerja siswa (portofolio). 10
  • 14. 11 1. Tes tertulis (Paper and Pencil Tes) Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan dengan menyajikan sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis sebagai bukti tingkat pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap siswa secara perorangan. Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan sikap yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau panjang, betul – salah, menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi diri. Begitu pula bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus menulis jawabannya, kadang-kadang siswa menanggapi dengan centang, garis, gambar, diagram dan coretan lain di atas bahan cetakan. Alat tulisnya pun tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan bisa pula menggunakan crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi, siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard computer atau format input berbasis teknologi yang lain. Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu: a. Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa b. Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan, dan sikap siswa c. Sertifikasi d. Seleksi e. Memantau standar Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk: a. Essai b. Jawaban singkat c. Multiple choise d. Kuesioner e. Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik Mata Pelajaran Indikator Format Pertanyaan Matematika Menafsirkan dan membandingkan informasi yang disajikan Jawaban singkat Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan
  • 15. 12 Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa: a. Cloze procedure b. Peta konsep c. Essai d. Jawaban singkat e. Tulisan pengungkapan kembali f. Penyelidikan (investigation) g. Menjodohkan h. Multiple choise i. Skala Sikap j. Kuesioner k. Refleksi diri Memilih format jawaban siswa dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator (outcomes). Contoh kemampuan yang dibutuhkan siswa dan format jawaban yang mungkin, tampak pada Tabel sbb: Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk Format Jawaban yang mungkin Menghitung, mengingat, memilih, mendefinisikan, mengidentifikasikan. Pilihan ganda Menyatakan, mendefinisikan, menentukan, mengklasifikasikan, mengidentifikasikan, menguraikan, menghitung, mendeskripsikan. Jawaban singkat Membandingkan, mengevaluasi, mengkontraskan, menerjemahkan, mengembangkan, menganalisis, menginterpretasikan, mendiskusikan, merencanakan. Essai, investigasi Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
  • 16. 13 Contoh-contoh soal Penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang diukur: Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini, 1) 12x + x = 12x2 2) (10x) (2x) = 20x di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya? Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal berikut ini? 12m2 ( 5b + c2 ) - 12m2 (5b) + (12m2) (c2) (sifat .... ) - (12)(5) (m2 b) + 12m2 c2 (sifat .... ) - (12)(5) (bm2) + 12c2 m2 (sifat .... ) - 60bm2 + 12c2 m2 Contoh Penilaian Tertulis – Kemampuan koneksi a. Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu produksi makanan ringan. Pemasaran semua produksinya itu dipercayakan kepada ketiga anaknya, yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan kue molen. Cindy bertugas memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna bertugas memasarkan donat dan kue putu. 1) Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi donat selesai membuat donat, kepada siapa ia harus memberikan kuenya itu untuk dipasarkan? 2) Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama? b. Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang (m) diberi skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila suatu kesebelasan telah melakukan 18 kali pertandingan dan mengumpulkan skor 29, 1) mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah m=9, s=5, k=15? Mengapa? 2) tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m), seri(s), dan kalah(k)!
  • 17. 14 2. Penilaian kinerja (Unjuk Kerja) Penilaian kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara langsung dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini berarti Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian hasil belajar yang berorientasi pada proses. Penilaian kinerja bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah, melihat dan mengamati bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya. Dalam Penilaian kinerja pada umumnya dilengkapi dengan rubrik, kartu evaluasi, dan kartu standar sebagai kriteria Penilaiannya. Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain: a. menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu b. instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali c. instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik d. dengan instrumen yang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan siswa dari waktu ke waktu e. memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri f. bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran g. membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata. Rubrik melengkapi Penilaian kinerja sebagai perangkat kriteria penskoran yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses kerja siswa. Di dalam rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang digunakan bisa bervariasi. Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3 (hebat/superior), 2 (memuaskan), 1 (cukup memuaskan), dan 0 ( tidak memuaskan). Berikut adalah contoh Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja. Level Kriteria Khusus 4 Superior - Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep - Menggunakan strategi yang sesuai - Perhitungannya benar - Penjelasannya tertulis sangat jelas - Diagram/tabel/gambar tepat - Melebihi semua permasalahan yang diinginkan
  • 18. 15 Level Kriteria Khusus 3 Memuaskan - Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep - Menggunakan strategi yang sesuai - Perhitungannya pada umumnya benar - Penjelasannya tertulis jelas - Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar - Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan 2 Cukup Memuaskan - Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep - Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai - Perhitungannya pada umumnya benar - Penjelasannya tertulis cukup jelas - Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar - Memenuhi sebagian permasalahan yang diinginkan 1 Tidak Memuaskan - Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap suatu konsep - Tidak menggunakan strategi yang sesuai - Perhitungannya tidak benar - Penjelasan tertulisnya tidak jelas - Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok - Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang diinginkan Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja 3. Penilaian hasil karya (produk) Contoh model masalah Penilaian hasil karya a. Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala 1: 100 b. Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, garasi , dan kamar mandi c. Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik melihatnya seperti contoh berikut ini! d. Buatlah hiasan dinding yang menggambarkan sebuah grafik dari persamaan logaritma dan eksponen terentu dengan menggunakan bahan benang, papan, triplek dan paku.
  • 19. 16 4. Penilaian tugas (proyek) Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa untuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang melibatkan kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan bahan, atau dana. Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu mata pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran yang terkait dengan permasalahan yang diajukan. Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa kelas X Berpencarlah setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan beberapa kegiatan berikut ini a. Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di sekolahmu b. Mendata kumpulan murid-murid yang tinggi badannya diatas 165 cm c. Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu d. Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan cara menuliskannya pada tabel berikut Kumpulan siswa berpenampilan rapi Kumpulan siswa berbadan tinggi Kumpulan bunga indah e. Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu jenis kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat? f. Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu? g. Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c) 5. Pengumpulan kerja siswa (Portofolio) Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan siswa dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun secara sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
  • 20. Portofolio memuat dan mengembangkan lima dimensi yang mencerminkan profil seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2) refleksi, (3) kemampuan berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5) kualitas kerja. Kelima dimensi itu diperihatkan oleh hasil-hasil proyek siswa seperti karangan argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal siswa, tulisan hasil presentasi siswa, gambar, hasta karya, dan penyajian data. Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar matematika. Dalam portofolio harus menunjukkan rentangan tujuan pengajaran dan tugas-tugas yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat dilakukan siswa dan guru secara bekerja sama. Caranya siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama rentang waktu tertentu. Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di antaranya: 17 a. Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas b. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar c. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan memotivasi laju belajar d. Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan menyeleksi dan memilih yang terbaik e. Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang autentik tentang kemajuan belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu sendiri. Prosedur Porfolio a. Gunakan file folder siswa untuk mengumpulkan semua pekerjaannya. b. Diskusikan format portofolio yang baik pengorganisasiannya, kebersihannya, tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan diri tentang mengapa setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam portofolio.
  • 21. c. Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio dapat berupa kerja 18 kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal. d. Beri kesempatan siswa mereview portofolio mereka sendiri dan membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya. e. Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka. Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini. a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio. Penilaian Portofolio Kriteria Penilaian Pemecahan Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain o Pemahaman masalah o Penggunaan bermacam strategi o Kemampuan mentransformasikan perencanaan dengan menggunakan model atau teknologi o Analisis hasil, termsuk strategi estimasinya o Merumuskan masalah o Kreativitas menemukan pendekatan untuk o Menggunakan simbol dan terminology yang benar o Menulis tepat, ringkas dalam menyampaikan ide. o Pengorganisasian tulisan dalam pekerjaan dan jurnal yang baik o Penjelasan hasil o Ringkasan dari topik kunci o Merefleksikan pada ide matematika o Meminta atau mengajukan o Identifikasi pola o Membuat konjektur o Menulis pembuktian o Menjelaskan mengapa dan bagaimana o Meninjau ide-ide dan prosedur o Mengkonstruksi, memperluas, dan menerapkan ide o Merumuskan contoh penyangkal o Menghubungkan matematika dengan dunia nyata o Membuat hubungan dalam matematika o Mengembangkan sikap positif o Nilai-nilai matematka o Menggunakan penillian sendiri dan koreksi sendtiri terhadap pekerjaannya o Bekerja dalam kelompok o Menggunakan model-
  • 22. 19 Kriteria Penilaian Pemecahan Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain memecahkan masalah non rutin o Pemecahan yang praktis dan menarik pertanyaan o Menyeleksi dan mengorganisasikan p ekerjaan siswa secara tepat dan menunjukkan perkembangannya model atau representasi matematika yang berbeda-beda o Interpretasi ide o Teknologi o Konsep dan prosedur. Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi: a. Portofolio kerja (working portfolios) b. Portofolio dokumen (document portfolios) c. Portofolio penampilan (show portfolios). Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases siswa dalam mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coret-coretan (sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi, buram setengah jadi atau pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi tentang bagaimana siswa mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta merefleksi pekerjaan dan hasilnya. Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa dan orang tuanya untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam belajar secara individual, untuk menunjukkan bahwa siswa telah mengikuti proses tertentu dan telah mencapai standar tertentu. Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik dari hasil kerja (artefak) siswa. Biasanya digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban (akuntabilitas), pameran, atau kepentingan mempertunjukkan lainnya.
  • 23. 20 Rubrik Penskoran Portofolio Level Kriteria Khusus 3 Superior  Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol  Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol  Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol  Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol  Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih  Sesuai dengan permintaan dan persyaratan 2 Memuaskan  Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik  Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik  Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik  Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih  Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan 1 Cukup Memuaskan  Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik  Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik  Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik  Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih  Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan persyaratan 0 Tidak Memuaskan  Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat rendah  menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah  Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah  Pengorganisasian dan kebersihan yang rendah  Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
  • 24. 21 BAB III ANALISIS KOMPETENSI A. Prosedur Analisis Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan. Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar. Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut. Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
  • 25. Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut. 22 Kompetensi Deskripsi Kompetensi Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
  • 26. 23 Gambar Bab 3 Hubungan Kompetensi Inti dalam lingkup Standar Kompetensi Lulusan Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut: (1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini. Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1 Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah 4.2 Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikannya. Fungsi Eksponen dan Logaritma 3.2 Menganalisisdata 4,1 Menyajikan grafik fungsi Grafik Fungsi
  • 27. 24 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan. Eksponen dan Logaritma Dan seterusnya … (2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajarrn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur (3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indicator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. (4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius. (5) Merancang penilaian yang diperlukan
  • 28. Lulusan yang : Cerdas, Kreatif, Produktif, dan Bertanggung jawab 25 Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini: Materi Pokok (Silabus) Materi Pembelajaran Fakta, Konsep, Prinsip, dan Prosedur 1. Mengembangkan Materi pembelajaran Alternatif Kegiatan Pembelajaran: Mengamat i, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi, dan Mengomunikasi kan Pembelajar an (Silabus) Penillaian (Silabus) Indikator Sikap, Pengethuan, dan Keterampilan untuk Penilaian Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu: (1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati (2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan. (3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif
  • 29. yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah air jika dipanaskan akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hokum, teori, dan azas. (4) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran Matematika, langkap kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok. 26 2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan (1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakat, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagaainya (2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompo atau diskusi kelas (3) Mencoba (4) Mengasosiasi (5) Mengomunikasikan 3. Penilaian Autentik a. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasan b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio produk c. Aspek sikap melalui pengamatan B. Hasil Analisis Kompetensi Sebelum dilakukan analisis kompetensi, kita memilah seluruh KD pada KI-3 untuk dihubungkan dengan KD pada KI-4 dengan materi pokok sebagai dasar hubungan tersebut.
  • 30. 27 1. Hasil identifikasi Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1 Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah 4.2 Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikannya. Fungsi Eksponen dan Logaritma 3.2 Menganalisisdata sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah 4,1 Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan. Grafik Fungsi Eksponen dan Logaritma 3.3 Mendeskripsikan dan menerapkan konsep sistem persamaan linier dan kuadrat dua variabel (SPLKDV) dan memilih metode yang efektif untuk menentukan himpunan penyelesaian-nya 3.4 Mengana-lisis nilai diskriminan persamaan linier dan kuadrat dua variabel dan menerapkan-nya untuk menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan yang diberikan. 4.3 Memecahkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah nyata sebagai terapan konsep dan aturan penyelesaian sistem persamaan linier dan kuadrat dua variabel. 4.4 Mengolah dan menganalisis informasi dari suatu permasalahan nyata dengan memilih variabel dan membuat model matematika berupa sistem persamaan linie rdan kuadrat dua variabel dan mengiter-pretasikan hasil penyelesaian sistem tersebut. Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat Dua Variabel 3.5 Mendes-kripsikan konsep sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel dan menerapkannya untuk menentukan himpunan penyelesaian-nya. 3.6 Menganalisis kurva pertidaksamaan kuadrat 4.5 Memecahkan masalah Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
  • 31. 28 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) dua variabel pada sistem yang diberikan dan mengarsir daerah sebagai himpunan penyelesaian-nya. dengan membuat model matematika berupa sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel serta menyajikan pemecahannyadengan berbagai cara. 3.7 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan ,irrasional dan mutlak. 3.8 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan, irasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika. 3.9 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika. 3.10Menganalisis daerah penyelesaian pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak. 4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dalam penyelesaian masalah nyata. Pertidaksamaan mutlak, pecahan, dan irrasional 3.11Mendeskripsikan konsep dan aturan pada bidang datar serta menerapkannyadalam pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang. 4.7 Menyajikan data terkait objek nyata dan mengajukan masalah serta mengidentifikasi sifat-sifat (kesimetrian, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) geometri bidang datar yang bermanfaat dalam pemecahan masalah nyatatersebut. Geometri Bidang Datar
  • 32. 29 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.12Mendes-kripsikan konsep persamaan trigonometri dan menganalisis untuk membuktikan sifat-sifat persamaan Trigonometri sederhana dan menerapkan-nya dalam pemecahan masalah. 4.8 Mengolah dan menganalisis informasi dari suatu permasalahan nyata dengan membuat model berupa fungsi dan persamaan Trigonometri serta menggunakan-nya dalam menyelesaikan masalah. 4.9 Merencanakan dan melaksanakan strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalam persamaan Trigonometri untuk membuktikan kebenaran identitas Trigonometri serta menerapkan-nya dalam pemecahan masalah kontekstual. Persamaan Trigonometri
  • 33. 30 2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar Satuan Pendidikan : SMA Kelas : Peminatan Kelas X Kompetensi Inti : KI-1 M: enghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-2 M: enghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 M: emahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI-4 M: engolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
  • 34. 31 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 3.1. Mendeskrip-sikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakan-nya dalam menyelesaikan masalah 3.2. Menganalisis data sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahand an menerapkan nya dalam pemecahan masalah. Fungsi Eksponen-sial dan Logaritma Fakta  masalah kontekstual yg berkaitan eksponen dan log  Grafik fungsi eksponen  Grafik fungsi logaritma Konsep  sifat-sifat eksponen  sifat-sifat logaritma Prinsip  fungsi eksponen sial  fungsi logaritma Prosedur  langkah menggam bar grafik fungsi  pemecahan masalah Mengamati Membaca dan mencermati gambar yang dapat dinyatakan fungsi eksponen dan fungsi logaritma. Menanya Diskusi kelompok melakukan identifikasi grafik fungsi eksponen Mengeksplorasi Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan  Menjelaskan pengertian fungsi  Membedakan fungsi eksponensial dan bukan  Menentukan sifat-sifat fungsi eksponensial  Menggambar grafik fungsi eksponensial  Menjelaskan pengertian fungsi logaritma  Menggunakan sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan fungsi logaritma, dan penerapannya pada masalah  Mengerjakan latihan soal-soal mengenai pengertian fungsi, grafik fungsi Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian fungsi eksponensial dan logaritma, melalui:  Penugasan  UH  UTS  Menggam-bar grafik fungsi eksponen-sial  Menggam-bar grafik fungsi logaritma  Mengerja-kan latihan soal-soal mengenai fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapan nya pada masalah nyata  Memecah-kan masalah nyata terkait pertumbuh-an dan peluruhan  Memecahka n masalah nyata dengan menganalisi  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk-kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok  Menunjuk-kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin, kemandiri -an, dan tanggung jawab  Pengama tan  Penilaian diri 4.1. Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma
  • 35. 32 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian dalam memecahkan masalah nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan. 4.2. Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikan nya. logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengomunikasikan Menyampaikan pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan grafik/diagram. eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata. s menggunaka n fungsi eksponensia l dan logaritma
  • 36. 33 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 3.3 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep sistem persamaan linier dan kuadrat dua variabel (SPLKDV) dan memilih metode yang efektif untuk menentukan himpunan penyelesaian-nya 3.4 Mengana-lisis nilai diskriminan persamaan linier dan kuadrat dua variabel dan menerapkan-nya untuk menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan yang diberikan. Siste m Persamaa n Linier dan Kuadrat Dua Variabel Fakta  masalah kontekstual yg berkaitan SPLKDV Konsep  Konsep SPLKDV Prinsip  Diskrimina n persamaan linier dan kuadrat dua variabel Prosedur  Langkah-langkah menentuka n HP suatu SPLKD dengan metode grafik  Langkah- Mengamati Membaca dan mencermati persoalan kontekstual yang berkaitan dengan SPLKDV serta metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar. Menanya Membuat pertanyaan mengenai pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengeksplorasi Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menyelesaika n SPLKDV dengan metode grafik  Menyelesaika n SPLKDV dengan metode Substitusi  Menyelesaika n SPLKDV dengan metode gabungan Eliminasi dan substitusi Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian SPLKDV dengan :  metode grafik  metode Substitusi  metode gabungan Eliminasi dan substitusi dan penerapan nya pada masalah nyata, melalui:  UH  UAS  Memecah kan masalah nyata dan menyajikan hasil pemecahan masalah nyata sebagai terapan konsep penyelesaia n HP suatu SPLKDV dengan berbagai metode  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk an sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok  Menunjuk kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab  Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengama tan  Aspek sikap ilmiah: Menerim, menghar gai, disiplin dan tanggung jawab melalui lembar observasi
  • 37. 34 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 4.3 Memecahkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah nyata sebagai terapan konsep dan aturan penyelesaian sistem persamaan linier dan kuadrat dua variabel. 4.4 Mengolah dan menganalisis informasi dari suatu permasalahan nyata dengan memilih variabel dan membuat model matematika berupa sistem persamaan linie rdan kuadrat dua langkah menentuka n HP suatu SPLKD dengan metode Substitusi melalui analisis nilai diskriminan  Langkah-langkah menentuka n HP suatu SPLKD dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengomunikasikan Menyampaikan pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan.
  • 38. 35 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian variabel dan mengiter-pretasikan hasil penyelesaian sistem tersebut. 3.5 Mendes-kripsikan konsep sistem pertidaksamaa n kuadrat dua variabel dan menerapkanny a untuk menentukan himpunan penyelesaian-nya. 3.6 Menganalisis kurva pertidaksamaa n kuadrat dua variabel pada sistem yang diberikan dan mengarsir daerah sebagai himpunan penyelesaian-nya. Sistem Pertidaks amaan Kuadrat Dua Variabel (SPtdKDV) Fakta  masalah kontekstual yg berkaitan SPtdKDV Konsep  SPtdKDV Prinsip  Model SPtdKDV Prosedur  Langkah-langkah menentukan Penyelesaian suatu SPtdKDV dengan beberapa cara Mengamati Membaca dan mencermati mengenai pengertian, metode penyelesaian, kurva sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel (SPtdKDV), dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar. Menanya Membuat pertanyaan pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengeksplorasi Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada  Menyelesaikan Himpunan Penyelesaian SPtdKDV  Menyelesaikan SPtdKDV dengan mengarsir daerah HP Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian SPtdKDV dengan :  Menggunak an konsep SPtdKDV  Menentuka n daetrah HP dari arsiran. melalui:  UH  UAS  Memecah kan masalah nyata dan menyajikan hasil pemecahan masalah nyata sebagai terapan konsep penyelesaian HP suatu SPtdKDV dengan berbagai metode  Mempresenta sikan penyelesaian pemecahan masalah model matematika  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk an sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok  Menunjuk kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab  Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengama tan  Aspek sikap ilmiah: Menerim, menghar gai, disiplin dan tanggung jawab melalui lembar observasi
  • 39. 36 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 4.5 Memecahkan masalah dengan membuat model matematika berupa sistem pertidaksamaa n kuadrat dua variabel serta menyajikan pemecahannya dengan berbagai cara. pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengomunikasikan Menyampaikan pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata dengan berupa SPtdKDV
  • 40. 37 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian lisan, tulisan, dan grafik/ diagram. 3.7 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaa n dan nilai mutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaa n pecahan ,irrasional dan mutlak. 3.8 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaa n pecahan, irasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika. 3.9 Mendes-kripsikan dan Pertida k samaan mutlak, pecaha n, dan irrasional Fakta  masalah nyata (kontekstual) yg berkaitan nilai mutlak Konsep  pertidaksam aan dan nilai mutlak  pertidaksam aan pecahan, irasional, dan mutlak Prinsip  manipulasi aljabar dalam menyelesaik an masalah matematika Prosedur  Langkah-langkah menentukan himpunan Mengamati  Masalah kontekstual yang berkaitan dengan konsep mutlak  Membaca dan mencermati mengenai pengertian nilai mutlak, pertidaksamaan dan nilai mutlak. Menanya  Membuat pertanyaan mengenai pengertian nilai mutlak, pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengeksplorasi  Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian  Menyelesai-kan pertidak samaan dan nilai mutlak,  Menyelesai-kan pertidak samaan pecahan  Menyelesai-kan, pertidak samaan irrasional dan mutlak, dan  Menerapkan masalah nyata Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian pertidak-samaan dan nilai mutlak, pertidak-samaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata, melalui:  UH  UTS  UAS  Memecahkan masalah nyata dengan berbagai metode tentang pertidak-samaan dan nilai mutlak, pertidak-samaan pecahan, irrasional dan mutlak,  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk-kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok ilmiah  Menunjuk-kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana - kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab  Pengama-tan  Penilaian diri
  • 41. 38 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksamaa n pecahan, irrasional dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika. 3.10 Menganalisis daerah penyelesaian pertidaksamaa n pecahan, irrasional dan mutlak. penyelesaian pertidaksam aan pecahan  Langkah-langkah menentukan himpunan penyelesaian pertidaksam aan irrasional  Langkah-langkah menentukan himpunan penyelesaian pertidaksam aan mutlak  Langkah-langkah menyelesaik an masalah nyata dengan menggunaka n sifat-sifat pertidaksam a-an pecahan, irrasional dan mutlak pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata 4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dalam penyelesaian masalah nyata.
  • 42. 39 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian Mengomunikasikan  Menyampaikan pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan. 3.11 Mendes-kripsikan konsep dan aturan pada bidang datar serta menerapkannya dalam pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang. Geome tri Bidang Datar Fakta  Masalah kontekstual yg berkaitan geometri bidang datar Konsep konsep dan aturan pada bidang datar Prinsip sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah Mengamati  Mencermati masalah kontektual yang berhubungan dengan geometri  Membaca dan mencermati mengenai pengertian titik, garis, sudut, bidang  Memcaca dan menceramti sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber  Membuktikan sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang  Tes tertulis bentuk uraian mengenai pembuktia n sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang dan  Menyajikan data objek nyata dan mengajukan masalah serta mengidentifi kasi sifat-sifat (kesimetrian , sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) geometri bidang datar  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk-kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok ilmiah  Menunjuk-kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana  Pengama-tan  Penilaian diri
  • 43. 40 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 4.7 Menyajikan data terkait objek nyata dan mengajukan masalah serta mengidentifikasi sifat-sifat (kesimetrian, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) geometri bidang datar yang bermanfaat dalam pemecahan masalah nyatatersebut. segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang. Prosedur  Langkah-langkah pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang. belajar. Menanya  Membuat pertanyaan mengenai pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengeksplorasi  Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat–sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada ruang yang terdiri: titik, penerapan nya pada masalah nyata, melalui:  UH  UTS  UAS yang bermanfaat dalam pemecahan masalah nyata tersebut. - kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
  • 44. 41 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengomunikasikan  Menyampaikan pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan.
  • 45. 42 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian 3.12 Mendes-kripsikan konsep persamaan trigonometri dan menganalisis untuk membuktikan sifat-sifat persamaan Trigonometri sederhana dan menerapkan-nya dalam pemecahan masalah. Persam aan Trigono metri Fakta  masalah kontekstual yg berkaitan persamaan trigonometri Konsep persamaan trigonometri Prinsip  Membuat Model berupa fungsi dan persamaan trigonometri Prosedur membuktikan sifat-sifat persamaan Trigonometri sederhana Mengamati  Mencermati masalah kontektual yang berhubungan dengan persamaan trigononetri  Membaca dan mencermati mengenai pengertian, teknik penyelesaian persamaan trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar. Menanya  Membuat pertanyaan mengenai pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengeksplorasi  Menentukan unsur-unsur yang terdapat  Menyelesai-kan persamaan trigonometri  Membuktikan persamaan trigonometri  Menyelesai-kan masalah nyata dengan menggunakan konsep persamaan trigonomteri Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian persamaan trigonometri, melalui:  UH  UTS  UAS  Menyelesai-kan dari suatu permasalah-an nyata dengan membuat model berupa fungsi dan persamaan Trigonometri  Melakukan strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalam persamaan Trigonometri untuk membuktik-an kebenaran identitas Trigonometri  Tes tertulis bentuk uraian  Tugas mandiri  Portfolio  Menunjuk-kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok  Menunjuk-kan perilaku dan sikap menerima , mengharg ai, dan melaksana - kan rasa ingin tahu, kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab  Pengama-tan  Penilaian diri 4.8 Mengolah dan menganalisi s informasi dari suatu permasalah an nyata dengan membuat model berupa
  • 46. 43 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian fungsi dan persamaan Trigonomet ri serta menggunak an-nya dalam menyelesai kan masalah. 4.9 Meren-canakan dan melaksanak an strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalam persamaan Trigonomet ri untuk membuktik an kebenaran identitas Trigonomet pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengasosiasi  Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan pembuktian identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata. Mengomunikasikan  Menyampaikan
  • 47. 44 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelaja ran Alternatif Kegiatan Pembelajaran Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan Aspek Sikap Indikator Penilaian Indikator Penilaia n Indikator Penilaian ri serta menerapka n-nya dalam pemecahan masalah kontekstual . pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan pembuktian identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, dan tulisan.
  • 48. 45 BAB IV PENUTUP Efektifitas pembelajaran merupakana indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal. Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.
  • 49. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. 46
  • 50. 47 DATAR PUSTAKA Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman. Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press. Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press. Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541. http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara) Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah; Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301), Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.
  • 51. 48 Lampiran 1: Contoh RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Metematika Peminatan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok : Grafik Fungsi Eksponensial dan Logaritma Alokasi Waktu : 18 x 45 menit (6 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti KI 1 M:e nghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 M:e nghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 M:e mahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 M:e ngolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar Pertemuan Kompetensi Dasar 1 3.1 Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah 2-5 3.2 Menganalisis data sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu 4.1 Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah
  • 52. 49 permasalahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan. 4.2 Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikannya. 6 Ulangan Harian C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial 2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma 3. Menggambar grafik fungsi eksponensial 4. Menggambar grafik fungsi logaritma 5. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi eksponensial dari sutau grafik 6. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi logaritma dari suatu grafik 7. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial dan fungsi logaritma D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan I: Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial 2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma 3. Menunjukkan ketelitian, mandiri, dan tanggung jawab 4. Menunjukkan kerjasama dan komunikasi dalam kerja kelompok Pertemuan II: Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 5. Menggambar grafik fungsi eksponensial Pertemuan III: Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 6. Menggambar grafik fungsi logaritma Pertemuan IV: Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 7. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi eksponensial 8. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi logaritma Pertemuan V: Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:
  • 53. 9. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial 50 dan fungsi logaritma Pertemuan VI: Ulangan E. Materi Pembelajaran Fakta 1. Masalah kontekstual yg berkaitan dengan eksponen dan logaritma (pertumbuhan dan peluruhan) seperti soal-soal Ujian Nasional yang setiap tahun selalu keluar atau soal-soal masuk Perguruan tinggi, dll 2. Grafik Fungsi eksponensial 3. Grafik Fungsi Logaritma Konsep 1. Sifat-sifat fungsi eksponensial 2. Sifat-sifat fungsi logaritma Prinsip 1. Fungsi y =a(bcx), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut pertumbuhan eksponensial 2. Fungsi y =a(bcx), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut peluruhan eksponensial Prosedur 1. Langkah-langkah menggambar grafik fungsi eksponensial dan logaritma 2. Langkah-langkah menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponensial dan fungsi logaritma F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik 2. Model Pembelajaran : inquiry 3. Metode : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan penugasan G. Alat/Media/Bahan 1. Alat/media : Model grafik fungsi 2. Bahan ajar : Buku Matematika pegangan guru, Buku Matematika pegangan siswa H. Kegiatan Pembelajaran
  • 54. 51 Pertemuan 1 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu Pendahuluan 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya 2. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya. 3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan 4. Melaksanakan pre tes tentang eksponensial dan logaritma 15 menit Inti Mengamati 1. Mengamati dan mencermati gambar tentang ... secara berkelompok (yang disiapkan) 2. Siswa memperhatikan karakteristik gambar yang disajikan. Menanya Siswa mendiskusikan tentang karakteristik gambar yang diamati. Menalar  Siswa mencari contoh lain permasalahan nyata yang berkaitan dengan fungsi eksponensial dan fungsi logaritma  Siswa membandingan karakteristik gambar dan permasalahan kehidupan nyata Mencoba 1. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang fungsi eksponensial 2. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang fungsi logaritma Mengasosiasi 1. Siswa menghubungkan antara pengertian fungsi eksponensial dan fungsi logaritma dari masing-masing kelompok. 2. Siswa menyimpulkan pengertian fungsi eksponensial dan 30 menit 15 menit 10 menit 10 menit 20 menit
  • 55. 52 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu fungsi logaritma 3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktifitas dan merumuskan kesimpulan Mengomunikasikan 1. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengertian fungsi ekponensial 2. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang pengertian fungsi logaritma 3. Guru memberi penguatan terhadap kesimpulan yang disampaikan siswa 4. Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan 15 menit Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi. 3. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran. 4. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai. 5. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan keterampilan dalam menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan fungsi eksponen dan logaritma 6. Melaksanakan postes 7. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya 20 menit I. Penilaian 1. Penilaian proses No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan 1. Ketelitian Pengamat an Proses Lembar Pengamatan (terlampir) Hasil penilaian nomor 1 dan 2 untuk masukan pembinaan dan informasi bagi Guru Agama dan Guru PPKn 2. Kejujuran 3. Kedisiplinan 4. Kemandirian 5. Rasa ingin tahu 6. Tanggung jawab
  • 56. 53 2. Penilaian Hasil Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen Siswa dapat menjelaskan pengertian fungsi eksponensial Tes lisan Penugasan Berdasarkan pengertian fungsi eksponensial, carilah satu permasalahan nyata yang dapat digambarkan sebagai fungsi eksponensial Siswa dapat menjelaskan pengertian fungsi logararitma Tes lisan Penugasan Berdasarkan pengertian fungsi eksponensial, carilah satu permasalahan nyata yang dapat digambarkan sebagai fungsi logaritma
  • 57. 54 Pedoman Penskoran 1. Soal nomor 1 Tahapan Skor max Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fungsi eksponensial 1 3 SKOR MAKSIMAL 4 2. Soal nomor 2 Tahapan Skor max Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fingsi logaritma 1 3 4 Nilai Akhir = Jumlah Perolehan Skor Jumlah Skor Maksimum J. Sumber Belajar 1. Buku Matematika pegangan siswa Kemendikbud Tahun 2013 2. Buku Matematika pegangan guru Kemendikbud Tahun 2013 Jakarta, 23 Agustus 2013 Guru Mata Pelajaran Matematika Iwan Suayawan
  • 58. 55 Lampiran 2: Lembar Pengamatan LEMBAR PENGAMATAN SIKAP Mata Pelajaran : .................................................... Kelas/Semester : .................................................... Tahun Pelajaran : .................................................... Waktu Pengamatan : .................................................... Indikator perkembangan sikap: religius, jujur, disiplin, mandiri, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab 1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas 2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten 3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten 4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. No Na m a Ketelitian Jujur Disiplin Mandiri Rasa Ingin tahu Tanggung jawab B T M T M B M K B T M T M B M K B T M T M B M K B T M T M B M K B T M T M B M K B T M T M B M K 1 2 3 4 5 . Keterangan 1 = kurang 2 = sedang 3 = baik 4 = sangat baik