SlideShare a Scribd company logo
1 of 86
Download to read offline
Doc Iyus Rustandi 2014 
1 
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH 
DIREKTORAT PSMA 
2013
Doc Iyus Rustandi 2014 
2 
KATA PENGANTAR 
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat 
kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. 
Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan 
Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang 
menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian 
autentik. 
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan 
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan 
pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana 
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual 
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini 
disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan 
persiapan pembelajaran. 
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi 
guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan 
pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, 
dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. 
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua 
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan 
satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah 
saudara-saudara sekalian. 
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan 
kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran 
Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka. 
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang 
membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan 
mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
Doc Iyus Rustandi 2014 
3 
DAFTAR ISI 
COVER i 
KATA 
PENGANTAR 
………………………………………………………………………………………. ii 
DAFTAR ISI iii 
BAB I : PENDAHULUAN 1 
A. Latar Belakang 
……………………………………………….. 
1 
B. Tujuan 
……………………………………………………………. 
2 
C. Ruang Lingkup ………………………………………………… 2 
D. Landasan Hukum ……………………………………………. 3 
BAB II : PEMBELAJARAN KOMPETENSI 4 
A. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ………………….. 5 
B. Penilaian Autentik …………………………………………… 19 
C. Penilaian Hasil Belajar ……………………………………… 20 
BAB III : ANALISIS KOMPETENSI 22 
A. Prosedur Analisis …………………………………………….. 22 
B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar 
………………………. 
36 
BAB IV : PENUTUP 
……………………………………………………………………. 
82 
DAFTAR PUSTAKA 
LAMPIRAN: Contoh RPP
Doc Iyus Rustandi 2014 
4 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan 
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk 
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif 
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian 
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, 
masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun 
standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar 
proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar 
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. 
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar 
Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun 
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran 
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta 
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, 
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta 
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan 
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan 
strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi 
lulusan. 
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang 
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi 
pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang 
dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada 
peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa 
dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang 
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. 
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan 
pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. 
Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta 
didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang 
termasuk kategori pebelajar cepat. 
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA 
di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. 
Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih 
guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata 
pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran 
lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku 
sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan. 
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran 
saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu 
penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, 
mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian 
autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara
Doc Iyus Rustandi 2014 
individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam 
berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. 
5 
B. Tujuan 
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam 
mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara 
khusus naskah ini bertujuan: 
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi 
dasar 
1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata 
pelajaran 
2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik 
3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian 
4. Merancang penilaian otentik 
C. Ruang Lingkup 
Ruang lingkup buku ini terdiri atas: 
1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik 
2. Langkah-langkah analisis kompetensi; 
3. Penilaian otentik; dan 
4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 
D. Landasan Hukum 
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan 
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar 
Kompetensi Lulusan 
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi 
Pendidikan Dasar dan Menengah 
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar 
Proses 
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar 
Penilaian 
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka 
Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA 
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi 
Kurikulum 
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
Doc Iyus Rustandi 2014 
6 
BAB II. PEMBELAJARAN KOMPETENSI 
Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis sejak 
tahun 2004 melalui piloting beberapa sekolah, dan secara operasional dikembangkan menjadi 
KTSP sejak tahun 2006. Oleh karena itu pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran 
kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian otentik untuk mencapai 
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan 
melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa peserta didik lebih 
mampu dalam mengamati, menanya, menalar, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan. 
BAB II 
PEMBELAJARAN KOMPETENSI 
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses 
pembelajaran dan penilaian otentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan 
keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu 
pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengobservasi, mengamati, 
bertanya/menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/bernalar/menalar, dan 
mengomunikasikan. 
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar 
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka 
konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka 
konseptual tentang kegiatan belaja 
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan 
ranah sikap kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. 
Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan 
mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, 
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, 
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakter sitik kompetensi beserta 
perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk 
memperkuat pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis 
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan Untuk 
mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun 
kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang 
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). 
Prinsip pembelajaran yang digunakan pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: 
(1) dari peserta didik diberi tahu menuju menjadi peserta didik mencari tahu; (2) dari guru sebagai 
satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) dari pendekatan 
tekstual menuju menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan 
ilmiah; (4) dari pembelajaran berbasis konten menuju menjadi pembelajaran berbasis 
kompetensi; (5) dari pembelajaran parsial menuju menjadi pembelajaran terpadu; (6) dari 
pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju menjadi pembelajaran dengan 
jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) daripembelajaran verbalisme menuju menjadi 
keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) 
dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan 
pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang 
menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
Doc Iyus Rustandi 2014 
kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam 
proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di 
sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah 
guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi 
dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan 
atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. 
Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai 
dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, 
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian otentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil 
belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut 
akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu 
menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) 
dari pembelajaran. 
7 
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik 
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis 
dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang 
diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, 
terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswapeserta didik 
(Alfred De Vito: 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu 
menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya 
sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana 
pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh siswa peserta didik (Zamroni: 2000; 
Semiawan: 1998). 
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun 
proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik 
menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan 
keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan 
proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer: 1991). Model ini 
menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, 
siswapeserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam 
proses pembelajaran, gurupendidik hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan 
mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa peserta didik. 
Dalam model ini siswapeserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan 
berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana 
dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), 
dengan demikian siswapeserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, 
membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses 
pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswapeserta didik dalam 
memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan 
nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992). 
Di dalam model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari 
ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa peserta didik belajar bagaimana 
mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses 
sains menekankan pada kemampuan siswapeserta didik dalam menemukan sendiri (discover) 
pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan 
generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan
Doc Iyus Rustandi 2014 
berpikir tingkat tinggi (Houston: 1988). Dengan demikian siswa peserta didik lebih 
diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari 
berbagai sumber belajar, dan guru pendidik lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator 
pembelajaran. 
Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan oleh lebih dari separuh penduduk 
dunia baik dalam komunikasi formal maupun informal. Bahasa Inggris juga berperan sebagai 
bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bahasa Inggris juga digunakan dalam dunia 
ekonomi dan perdagangan, hubungan antar bangsa, sosial-budaya dan pendidikan serta 
pengembangan karier. 
Untuk keperluan tersebut di atas, penguasaan Bahasa Inggris merupakan persyaratan penting 
bagi keberhasilan individu, masyarakat dan bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan 
global. Penguasaan bahasa Inggris dapat diperoleh melalui berbagai program dan program 
pembelajaran di sekolah masih merupakan sarana utama bagi sebagian besar penduduk 
Indonesia. 
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa memiliki 
tantangan baik internal maupun eksternal. Tantangan internal terkait dengan kondisi 
pendidikan dan perkembangan penduduk Indonesia. Sedangkan tantangan eksternal antara 
lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang berhubungan dengan masalah 
lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, 
dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Bangsa Indonesia pun dipengaruhi 
oleh perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti 
World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, 
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan 
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas 
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia 
di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) 
dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan 
bahwa capaian siswapeserta didik Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali 
laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji 
yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. 
Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran 
eksakta atau mata pelajaran ilmu sosial yang lain. Perbedaan ini terletak pada fungsi bahasa 
sebagai alat komunikasi. Hal ini mengindikasikan bahwa belajar Bahasa Inggris bukan saja 
belajar kosakata dan tatabahasa dalam arti pengetahuannya, tetapi harus berupaya 
menggunakan atau mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kegiatan komunikasi. 
Seorang siswa peserta didik belum dapat dikatakan menguasai Bahasa Inggris jika dia belum 
dapat menggunakan Bahasa Inggris untuk keperluan komunikasi, meskipun dia mendapat nilai 
yang bagus pada penguasaan kosakata dan tata bahasanya. Memang diakui bahwa seseorang 
tidak mungkin dapat berkomunikasi dengan baik kalau pengetahuan kosakatanya rendah. 
Oleh karena itu, penguasaan kosakata memang tetap diperlukan tetapi yang lebih penting 
bukan semata-mata pada penguasaan kosakata tersebut tetapi memanfaatkan pengetahuan 
kosakata tersebut dalam kegiatan komunikasi dengan Bahasa Inggris. 
Dalam belajar bahasa, orang mengenal keterampilan reseptif dan keterampilan produktif. 
Keterampilan reseptif meliputi keterampilan menyimak (listening) dan keterampilan membaca 
(reading), sedangkan keterampilan produktif meliputi keterampilan berbicara (speaking) dan 
keterampilan menulis (writing). Baik keterampilan reseptif maupun keterampilan produktif 
8
Doc Iyus Rustandi 2014 
perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Keempat keterampilan 
berbahasa tersebut disajikan secara terpadu. 
Agar dapat menguasai keterampilan tersebut di atas dengan baik, siswa peserta didik perlu 
dibekali dengan unsur-unsur bahasa yaitu kosakata, lafal, ejaan serta tata bahasa. Tata bahasa 
membantu seseorang untuk mengungkapkan gagasannya dan membantu si pendengar untuk 
memahami gagasan yang diungkapkan oleh orang lain. Namun Tatabahasa hanyalah sebagai 
unsur pembantu dalam penguasaan keterampilan berbahasa. Oleh karenanya, pengajaran 
yang menekankan semata-mata pada pengetahuan tatabahasa hendaknya ditinggalkan. 
Tatabahasa hendaknya diajarkan dalam rangka memfasilitasi penguasaan keempat 
keterampilan yang telah disebutkan di muka. 
Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dapat ditunjukkan dalam dua cara, yaitu 
komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Dalam komunikasi lisan, unsur yang perlu 
diperhatikan adalah ucapan/lafal atau pronunciation. Kesalahan dalam ucapan menyebabkan 
seseorang tidak dapat mengemukakan gagasannya dengan tepat. Atau, kalau dia dalam posisi 
mendengarkan pembicaraan orang lain, maka kesalahan dalam ucapannya juga berpengaruh 
terhadap kemampuannya untuk memahami apa yang dia dengar. Demikian pula kalau orang 
tersebut mendengarkan pembicaraan orang lain yang mengucapkan dengan benar, tentu kata 
yang dia tangkap bukan kata yang dimaksud. 
Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris yang optimal dan menarik 
perhatian siswapeserta didik seperti yang dikemukakan Cassandra James (2011) dapat 
digunakan perangkat teknologi seperti CD, VCD, DVD, radio, tayangan televisi, internet. 
Melalui internet dapat diperoleh berbagai informasi dalam Bahasa Inggris sehingga dapat 
meningkatkan kemampuan menyimak dan melalui komputer siswa peserta didik dapat 
mengembangkan kemampuan membaca dan menulis. Selain itu dapat digunakan juga media 
cetak. Media cetak yang meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur, dan lain-lain. 
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, 
mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 
(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi 
nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena 
mencakup kegiatan mendengarkan paparan, membaca teks, memperhatikan fungsi sosial, 
struktur teks, unsur kebahasaan, dan format penyampaian atau penulisannya. 
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan 
siswapeserta didik dalam bentuk konsep, prinsnsip, prosedur, hukum dan terori, hingga 
berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa peserta didik berpikir secara kritis, logis, dan 
sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diskksusi dan kerja kelompok serta 
diskusi kelas. Kegiatan menanya dapat dilakukan di antaranya mempertanyakan 
perbedaan bentuk paparan baik secara lisan maupun tertulis dalam bahasa Inggris dan 
bahasa Indonesia termasuk perbedaan penggunaannya, perbedaan pola-pola kalimat, dan 
isi wacana seperti gagasan pokok, informasi tertentu, informasi rinci, rujukan kata, dsb. 
(3) Kegiatan mengeksplorasi dilakukan untuk melatih kemampuan berbahasa peserta didik 
9 
melalui kegiatan simulasi, bermain peran dan kegiatan lain yang terstruktur. 
(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap 
ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh gurupendidik melalui situasi yang direkayasa dalam 
kegiatan berkelompok sehingga siswapeserta didik melakukan aktifitas antara lain 
menganalisis teks, mengelompokkan, membuat kategori, menyimpulkan, 
membandingkan berbagai ungkapan, struktur teks, unsur kebahasaan, mendiskusikan isi 
wacana, serta memperoleh balikan dari gurupendidik.
Doc Iyus Rustandi 2014 
(5) Kegiatan mengomunikasikan adalah kegiatan untuk menyampaikan hasil konseptualisasi 
dalam bentuk lisan maupun tulis seperti mendemonstrasikan, menuliskan, memaparkan, 
menyunting hasil karya teman, mempublikasikan hasil karya pada majalah dinding, buletin 
sekolah, learning journal, blog sekolah, dsb. 
Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktifitas pembelajaran bukan sekedar 
mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau 
pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, 
pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa peserta didik hingga situasi 
baru yang tak terdugatersebut. 
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa peserta 
didik kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah model sebagai berikut: 
10 
(1) Discovery Learning 
a) Langkah Pembelajaran menciptakan stimulus (rangsangan) 
Kegiatan penciptaan stimulus dilakukan pada saat peserta didik melakukan aktivitas 
mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat, mendengar, membaca, atau 
menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari yang sederhana hingga fakta atau 
femomena yang menimbulkan kontroversi. Misalnya peserta didik diminta untuk 
mengamati fakta tentang beberapa teks deskripsi, kemudian diberikan fakta lain 
tentang paparan jati diri penulis dan CV seseorang yang dari segi informasikan 
terlihat hampir sama tapi dengan genre yang berbeda. Dengan demikian peserta 
didik tergugah untuk mencari tahu lebih lanjut tentang fakta/fenomena tersebut 
dengan membaca dari berbagai sumber atau mempertanyakan kepada pendidik. 
Tahapan ini dimulai dengan peserta didik dihadapkan pada teks dengan genre yang 
sama namun bervariasi dalam fungsi sosial dan unsur kebahasaan sehingga 
menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, 
agar timbul keinginan untuk menyelidiki alasan penulis atau penutur menggunakan 
unsur kebahasaan yang berbeda, sehingga dapat mengetahui perbedaan fungsi 
sosial dari teks-teks tersebut. Disamping itu pendidik harus menyiapkan instruksi 
yang jelas untuk penugasan dalam setiap tahapan. 
Selain itu pendidik dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, 
anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan 
pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi 
interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam 
mengeksplorasi bahan. Dalam hal ini Bruner memberikan stimulasi dengan 
menggunakan teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan 
yang dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong 
eksplorasi. Dengan demikian seorang pendidik harus menguasai teknik-teknik dalam 
memberi stimulus kepada peserta didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik 
untuk mengeksplorasi dapat tercapai. 
b) Menyiapkan pernyataan masalah 
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah pendidik memberi 
kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin 
agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah 
satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas 
pertanyaan masalah) (Syah 2004:244). Sedangkan menurut permasalahan yang
Doc Iyus Rustandi 2014 
dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, 
yakni pernyataan (statement) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang 
diajukan. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi dan 
menganalisa permasasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna 
dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu 
masalah. 
c) Mengumpulkan data 
Ketika eksplorasi berlangsung pendidik juga memberi kesempatan kepada para 
peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan 
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Dalam hal ini 
informasi ang dikumPada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau 
membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian peserta didik diberi 
kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, 
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan 
uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah peserta didik 
belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan 
permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak sengaja peserta didik 
menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki 
d) Mengolah Data 
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan 
informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, 
observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, 
wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, 
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada 
tingkat kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22). Data processing disebut juga 
dengan pengkodean coding/ kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan 
konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut peserta didik akan mendapatkan 
pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat 
pembuktian secara logis 
e) Memverifikasi data 
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk 
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan 
alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004: 244). Verifikasi 
menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan 
kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan 
suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai 
dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi 
yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian 
dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak 
f) Menarik kesimpulan 
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan 
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah 
yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004: 244). Berdasarkan 
hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. 
Setelah menarik kesimpulan peserta didik harus memperhatikan proses generalisasi 
yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau 
11
Doc Iyus Rustandi 2014 
prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya 
proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu. 
Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk 
mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain: 
a) Secara klasikal peserta didik memiliki kecerdasan/kecakapan awal yang lebih dengan 
keterampilan berbicara dan menulis lebih baik. Bagi peserta didik yang kurang 
pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan 
hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya 
akan menimbulkan frustasi. 
b) Jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, karena untuk melakukan pembelajaran 
jumlah peserta didik yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk 
membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. 
c) Pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman. 
d) Perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan pembelajaran. 
12 
Manfaat pemilihan model(1) discovery learning antara lain: 
a) Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan 
dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam 
proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya. 
b) Pengetahuan yang diperoleh besifat pribadi, dan ampuh karena menguatkan 
pengertian, ingatan, dan transfer. 
c) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik, karena tumbuhnya rasa penyelidikan 
dan berhasil. 
d) Memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan dengan 
keecepatannya sendiri. 
e) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan melibatkan 
akal dan motivasinya. 
f) Membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh 
kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya. 
g) Membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada 
kebenaran yang final yang dialami dalam keterlitbatan kegiatannya. 
h) Mendorong peserta didik berfikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan 
hipotesis. 
i) Dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan. 
j) Kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari berbagai 
jenis sumberbelajar. 
(2) Project Based Learning 
a) Langkah Pembelajaran Menyiapkan pertanyaan atau penugasan projek 
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat 
memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik 
yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi 
mendalam. Guru diharapan berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para 
peserta didik sesuai dengan tuntusan kompetensi yang diharapkan. Penyiapan 
pertanyaan dapat dilakukan di awal semester agar dapat dirancang kegiatan 
selanjutnya yaitu mendesain perencanaan.
Doc Iyus Rustandi 2014 
b) Mendesain perencanaan projek 
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik. 
Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek 
tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat 
mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan 
berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses 
untuk membantu penyelesaian proyek. 
c) Menyusun Jadwal 
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam 
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: 
• membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, 
• membuat deadline penyelesaian proyek, 
• membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, 
• membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan 
dengan proyek, dan 
• meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan 
suatu cara 
d) Memonitor kegiatan dan perkembangan projek 
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta 
didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi 
peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor 
bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah 
rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. 
e) Menguji hasil 
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian 
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, 
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta 
didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. 
f) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman 
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi 
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan 
baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk 
mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. 
Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki 
kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu 
temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada 
tahap pertama pembelajaran. 
dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan Persyaratan 
pendukung dan Manfaatnya Pemilihan model pembelajaran project based learning 
memerlukan dukungan persyaratan untuk mereduksi kelemanan yang sering terjadi, antara 
lain: 
• Peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah, sehingga projek tidak 
memakan waktu terlalu lama. 
• Dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk perlatan belajar di 
laboratorium. 
• Pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol. 
13
Doc Iyus Rustandi 2014 
• Perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan project. 
Manfaat pemilihan model pembelajaran project based learning, antara lain: 
• Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan 
mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai. 
• Mengembangkam kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan 
berpikir kritis. 
• Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan 
sumberdaya. 
• Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam 
mengorganisasi proyekuntuk menyelesaikan tugas. 
• Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan 
pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata. 
• Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun 
pendidik menikmati proses pembelajaran. 
14 
(3) Problem Based Learning 
a) Langkah Pembelajaran Mengorientasi peserta didik pada masalah 
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas 
yang akan dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting 
dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh peserta 
didik dan juga oleh guru. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses 
pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi agar peserta 
didikdapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang 
perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu : 
• Tujuan utama pembelajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi 
baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah 
penting dan bagaimana menjadi peserta didik yang mandiri, 
• Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak 
“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak 
penyelesaian dan seringkali bertentangan, 
• Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), peserta didik didorong untuk 
mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Peserta didik akan bertindak 
sebagai pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha 
untuk bekerja mandiri atau dengan temannya, dan 
• Selama tahap analisis dan penjelasan, peserta didik akan didorong untuk 
menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. Tidak ada ide yang 
akan menjadi bahan lelucon oleh peserta didik atau teman sekelas. Semua 
peserta didik diberi peluang untuk berperan serta pada penyelidikan dan 
menyampaikan ide-ide mereka. 
b) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. 
Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL 
juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah 
sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru 
dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok 
peserta didik dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan
Doc Iyus Rustandi 2014 
masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan peserta didik dalam 
pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok 
harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang efektif, 
adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Peserta didik sangat penting memonitor dan 
mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika 
kelompok selama pembelajaran. Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu 
masalah dan telah membentuk kelompok belajar selanjutnya pendidik dan peserta 
didik menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan 
jadwal. Tantangan utama bagi pendidik pada tahap ini adalah mengupayakan agar 
semua peserta didik aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil 
penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan 
tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya. 
Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas 
peserta didik selama menyelesaikan proyek. Pengawasan dilakukan dengan cara 
menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pendidik berperan 
menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses 
monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang 
penting 
c) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok 
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan 
memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu 
melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, 
berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan 
eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, pendidik 
harus mendorong peserta didik untuk mengumpulkan data dan melaksanakan 
eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi 
situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup 
informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Pendidik 
membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari 
berbagai sumber, dan pendidik seharusnya mengajukan pertanyaan pada peserta 
didik untuk berifikir tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk 
sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan. Setelah peserta didik 
mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang fenomena yang 
mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam bentuk 
hipotesis, penjelesan, dan pemecahan. Selama pengajaran pada fase ini, guru 
mendorong peserta didik untuk menyampikan semua ide-idenya dan menerima 
secara penuh ide tersebut. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang membuat 
peserta didik berfikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta 
tentang kualitas informasi yang dikumpulkan. 
d) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya 
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya) dan pameran. 
Artifak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video, tape 
(menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan 
secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian 
multimedia. Tentunya kecanggihan artifak sangat dipengaruhi tingkat berfikir 
peserta didik. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan 
15
Doc Iyus Rustandi 2014 
pendidik berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam 
pemeran ini melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya, para pendidik, para 
orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik. 
e) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah 
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu 
peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan 
keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini 
guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang 
telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. 
Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran 
Pemilihan model pembelajaran (discovery learning, project based learning, atau problem 
based learning) sebagai pelaksanaan pendekatan saintifik pembelajaran memerlukan analisis 
yang cermat sesuai dengan karakteristik kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam 
silabus. Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 
(1) Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori faktual, 
konseptual, dan prosedural. Pada pengetahuan faktual dan konsepetual dapat 
dipilih discovery learning, sedangkan pada pengetahuan prosedural dapat dipilih 
project based learning dan problem based learning. 
(2) Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari KI- 
4. Pada keterampilan abstrak dapat dipilih discovery learning dan problem based 
learning, sedangkan pada keterampilan konkrit dapat dipilih project based 
learning. 
(3) Pemilihan ketiga model tersebut mempertimbangkan sikap yang dikembangkan, 
16 
baik sikap religious (KI-1) maupun sikap sosial (KI-2) 
Berikut contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi 
pengetahuan dan keterampilan. 
Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan 
Abstrak Konkrit 
Faktual Discovery Learning Discovery Learning 
Konseptual Discovery Learning Discovery Learning 
Prosedural Discovery Learning 
Problem Based Learning 
Discovery Learning 
Problem Based Learning 
Metakognitif Discovery Learning 
Project Based Lerning 
Problem Based Learning 
Discovery Learning 
Project Based Lerning 
Problem Based Learning 
B. Penilaian OtentikAutentik 
Penilaian yang dikembangkan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 lebih ditekankan pada 
penilaian otentikautentik yaitu penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai 
mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran (Permendikbud No. 
66 Tahun 2013). Penilaian yang dilakukan gurupendidik tidak hanya berbasis pada hasil 
belajar tetapi juga pada prosesnya. Konsep penilaian otentikautentik (Munif Chatib) adalah 
kemampuan anak dinilai berdasar perkembangan hasil anak itu sendiri yang, berbasis proses,
Doc Iyus Rustandi 2014 
bukan pada akhir pembelajaran, serta tidak hanya a menilai ranah kognitif saja, namun 
jugamenilai ranah psikomotorik dan afektif juga. 
Dalam pembelajaran bahasa Inggris, dengan penilaian otentikautentik, gurupendidik dapat 
menggunakan berbagai kegiatan untuk mengecek pemahaman siswapeserta didik bahwa 
siswapeserta didik yang belajar bahasa asing memerlukan berbagai cara untuk 
mendemonstrasikan pemahaman mereka atas konsep-konsep yang telah mereka pelajari 
(Moir, 2005). O'Malley dan Pierce School Library Media Activities Monthly (1998) 
memberikan contoh-contoh penilaian otentikautentik yakni tindakan siswapeserta didik yang 
harus dapat diamati dan didokumentasikan: 
1. Oral Interviews: GuruPendidik bertanya kepada siswapeserta didik tentang jati diri, 
kegiatan yang dilakukan, bacaan, dan hal-hal minat lainnya. 
2. Story or Text Retelling: SiswaPeserta didik menceritakan ulang gagasan pokok atau 
informasi rinci pilihan yang didapat pada waktu membaca atau menyimak. 
3. Writing Samples: SiswaPeserta didik membuat tulisan naratif, ekspositori, persuasif, 
atau bentuk tulisan lainnya. 
4. Projects/Exhibitions: SiswaPeserta didik bekerja dengan siswapeserta didik lain dalam 
satu tim membuat suatu karya yang menggunakan multimedia, presentasi lisan dan 
tulis, serta pameran. 
5. Experiments/Demonstrations: SiswaPeserta didik mendokumentasikan rangkaian 
pengalaman, mengilustrasikan prosedur, menampilkan langkah-langkah untuk 
menyelesaikan suatu tugas, dan mendokumentasikan hasil-hasil tindakannya. 
6. Constructed-Response Items: SiswaPeserta didik memberikan respon atau jawaban 
atas pertanyaan terbuka dalam bentuk tulisan. 
7. Teacher Observations: GuruPendidik mengamati dan mendokumentasikan perhatian 
dan interaksi siswapeserta didik di dalam kelas, respon mereka terhadap materi 
pembelajaran, dan kerjasama dengan siswapeserta didik lainnya. 
8. Portfolios: Koleksi pekerjaan siswapeserta didik yang terfokus untuk menunjukkan 
tingkat kemajuan hasil belajar siswapeserta didik dari waktu ke waktu. 
17 
C. Penilaian Hasil Belajar Bahasa Inggris 
Penilaian otentikautentik (penilaian alternatif atau penilaian informal) adalah pendekatan 
penilaian dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta 
didik untuk menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam 
bentuk tugas seperti membaca dan menulis dalam dunia nyata dan di sekolah, presentasi, 
mengamati, survey, project, makalah, membuat multi media, membuat karangan atau, 
diskusi kelas. Tujuannya adalah untuk menilai berbagai jenis kemampuan berbahasa dalam 
konteks yang hampir mendekati situasi nyata. Sebagai contoh, penilaian autentik meminta 
peserta didik untuk membaca teks autentik, menulis untuk tujuan autentik tentang topik-topik 
yang bermakna, dan terlibat dalam tugas-tugas literasi yang autentik seperti 
mendiskusikan buku cerita pendek, membuat jurnal, menulis surat, dan menyunting teks 
hingga sesuai dengan struktur dan fungsi sosialnya. Baik materi maupun tugas penilaian 
harus dibuat senatural mungkin. Selanjutnya Selain itu penilaian autentik menghargai 
kemampuan berfikir dibalik tugas dan proses pembelajaran sebaik serta hasil akhir dari 
proses pembelajaran itu. 
Berdasarkan tugas yang telah ditentukan tersebut, pendidik perlu menyusun rubrik 
penskoran dan daftar cek pengamatan untuk mengetahui aspek apa saja yang perlu
Doc Iyus Rustandi 2014 
dilakukan oleh peserta didik dan apakah peserta didik telah melakukan pekerjaan dengan 
baik. 
dikembangkan pertanyaan “aspek apa saja yang perlu dilakukan peserta didik agar guru tahu 
bahwa mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik. Untuk itu perlu menggunakan 
rubriks penskoran dan daftar cek untuk pengamatan. Berikut ini 5 dimensi dari penilaian 
Autentik menurut Gulikers, Bastiaens, & Kirschner (2004). 
1. Bentuk penilaian harus relevan dan mempresentasikan pengetahuan dan 
18 
keterampilan yang peserta didik harus pelajari. 
2. Lingkungan fisik harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa 
betul-betul digunakan. 
3. Konteks sosial harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa akan 
digunakan. 
4. Hasil penilaian harus termasuk unjuk kerja yang dibutuhkan dari peserta didik. 
5. Kreteria penilaian harus didasarkan pada level unjuk kerja yang ditentukan dalam 
kompetensi dasar. 
Berikut ini beberapa alternatif penilaian untuk melakukan penilaian autentik dalam 
pembelajaran bahasa Inggris. 
(1) KINERJA 
• Melakukan monolog 
• Bermain Peran 
• Simulasi 
• Presentasi 
(2) OBSERVASI: 
• Sasaran penilaian Sikap 
• Sasaran penilaian Pengetahuan 
• Sasaran penilaian Keterampilan 
(3) PORTOFOLIO 
• Kumpulan karya peserta didik yang mencerminkan hasil atau capaian belajar 
berupa rekaman penggunaan ungkapan dan skrip percakapan. 
• Kumpulan hasil tes dan latihan. 
• Catatan penilaian diri dan penilaian sejawat, berupa komentar atau cara penilaian 
lainnya. 
(4) PENILAIAN DIRI 
Bentuk: diary, jurnal, format khusus. 
(5) PENILAIAN SEJAWAT 
Bentuk: format khusus, komentar, atau bentuk penilaian lain.
Doc Iyus Rustandi 2014 
19 
BAB III 
ANALISIS KOMPETENSI 
A. Prosedur Analisis 
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan 
dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu 
fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan 
analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi 
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan. 
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata 
pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama 
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran 
kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar. 
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri 
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut. 
Dimensi Kualifikasi Kemampuan 
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang 
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan 
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif 
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam 
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam 
pergaulan dunia 
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan 
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan 
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, 
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak 
fenomena dan kejadian. 
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif 
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan 
dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri. 
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi 
kelima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk 
kelas XII. Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri 
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai 
berikut.
Doc Iyus Rustandi 2014 
20 
Kompetensi Deskripsi Kompetensi 
Sikap 
Spiritual 
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 
dianutnya 
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, 
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan 
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari 
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi 
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam 
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan 
bangsa dalam pergaulan dunia 
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan 
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya 
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, 
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait 
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan 
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang 
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk 
memecahkan masalah 
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah 
konkret dan ranah abstrak terkait dengan 
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 
secara mandiri, bertindak secara efektif dan 
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai 
dengan kaidah keilmuan 
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah 
sebagai berikut
Doc Iyus Rustandi 2014 
21 
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut. 
(1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok. 
TABEL 1: Linierisasi Kompetensi Dasar dari KI3 dan KI4 
Kompetensi 
Dasar (KI 3) 
Kompetensi Dasar 
(KI 4) 
Materi Pokok (Dalam 
Silabus) 
3.1 Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan dari 
teks pemaparan 
jati diri, sesuai 
dengan konteks 
penggunaannya. 
4.1 Menyusun teks lisan 
dan tulis sederhana, 
untuk memaparkan, 
menanyakan, dan 
merespon 
pemaparan jati diri, 
dengan 
memperhatikan 
fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
unsur kebahasaan, 
secara benar dan 
sesuai dengan 
konteks. 
Teks lisan dan tulis sederhana, 
untuk memaparkan, menanyakan, 
dan merespons pemaparan jati 
diri 
Fungsi sosial 
Menjalin hubungan dengan 
pendidik, teman dan orang lain. 
Ungkapan 
My name is... I’m ... I live in ... 
I have … I like …. dan 
semacamnya 
Unsur kebahasaan: 
(1) Kata terkait dengan hubungan 
kekeluargaan dan 
kekerabatan, profesi 
pekerjaan, hobi. 
(2) Kata kerja dalam simple 
present tense: be, have dalam 
simple present tense. 
(3) Kata tanya What? Who? Which? 
(4) Ucapan, tekanan kata, 
intonasi, ejaan, tulisan tangan 
yang rapi. 
(5) Rujukan kata. 
Topik: 
Keteladanan tentang perilaku 
terbuka, menghargai perbedaan, 
perdamaian. 
3.2. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
pada ungkapan 
memuji 
bersayap serta 
4.2. Menyusun teks lisan 
dan tulis untuk 
mengucapkan dan 
merespon pujian 
bersayap, dengan 
memperhatikan 
fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
Teks lisan dan tulis untuk 
memuji bersayap (extended) 
serta responsnya. 
Fungsi sosial: 
Menjaga hubungan interpersonal 
dengan pendidik, teman dan 
orang lain. 
Ungkapan:
Doc Iyus Rustandi 2014 
22 
Kompetensi 
Dasar (KI 3) 
Kompetensi Dasar 
(KI 4) 
Materi Pokok (Dalam 
Silabus) 
responnya, 
sesuai dengan 
konteks 
penggunaannya 
. 
unsur kebahasaan 
yang benar dan 
sesuai konteks. 
“Excellent! You really did 
it well, Tina.” “That’s 
nice, Anisa. I really like 
it.” “It was great. I like it, 
thank you.” 
Unsur kebahasaan: 
Ucapan, tekanan kata, intonasi. 
3.3. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
pada ungkapan 
menunjukan 
perhatian 
(care), serta 
responnya, 
sesuai dengan 
konteks 
penggunaannya 
. 
4.3. Menyusun teks lisan 
dan tulis untuk 
mengucapkan dan 
merespon ungkapan 
perhatian (care), 
dengan 
memperhatikan 
fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
unsur kebahasaan, 
yang benar dan 
sesuai konteks. 
Teks lisan dan tulis untuk 
menunjukkan perhatian (care). 
Fungsi sosial: 
Menjaga hubungan interpersonal 
dengan pendidik, teman dan 
orang lain. 
Ungkapan: 
Ungkapan untuk memberi 
perhatian dan cara 
meresponsnya: You look 
pale . Are you OK? Not, 
really. I’ve got a 
headache. 
Unsur kebahasaan: 
Ucapan, tekanan kata, 
intonasi. 
3.4. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
untuk 
menyatakan 
dan 
menanyakan 
tentang niat 
melakukan 
sesuatu, sesuai 
dengan konteks 
penggunaannya 
4.4. Menyusun teks lisan 
dan tulis untuk 
menyatakan dan 
menanyakan 
tentang niat 
melakukan sesuatu, 
dengan 
memperhatikan 
fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
unsur kebahasaan, 
yang benar dan 
sesuai konteks. 
Teks lisan dan tulis 
pernyataan dan 
pertanyaan tentang niat 
melakukan sesuatu 
Fungsi Sosial: 
Menyatakan rencana 
Struktur Teks: 
I’d like to tell my name. I will 
tell him about my job. I’m 
going to introduce my friend. 
Unsur Kebahasaan: 
Kata kerja I’d like to .., I will 
.., I’m going to ...; tata bahasa, 
ucapan, tekanan kata, intonasi,
Doc Iyus Rustandi 2014 
23 
Kompetensi 
Dasar (KI 3) 
Kompetensi Dasar 
(KI 4) 
Materi Pokok (Dalam 
Silabus) 
. ejaan, tanda baca, tulisan 
tangan dan cetak yang jelas dan 
rapi. 
3.5. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
dari ungkapan 
ucapan selamat 
bersayap, 
sesuai dengan 
konteks 
penggunaannya 
. 
4.5. Menyusun teks lisan 
dan tulis untuk 
mengucapkan dan 
merespon ucapan 
selamat bersayap 
(extended), dengan 
memperhatikan 
tujuan, struktur 
teks, dengan 
memperhatikan 
tujuan, struktur 
teks, dan unsur 
kebahasaan, secara 
benar dan sesuai 
dengan konteks. 
Teks lisan dan tulis untuk 
mengucapkan dan 
meresponsucapan selamat 
bersayap (extended). 
Fungsi Sosial: 
Menjaga hubungan interpersonal 
dengan pendidik, teman, dan 
orang lain. 
Struktur teks: 
Ungkapan baku dari sumber-sumber 
autentik. 
Unsur kebahasaan: 
(1) Kata dan tata bahasa baku. 
(2) Ejaan dan tulisan tangan dan 
cetak yang jelas dan rapi. 
(3) Ucapan, tekanan kata, 
intonasi, ketika 
mempresentasikan secara 
lisan. 
Topik: 
Keteladanan tentang perilaku 
peduli dan cinta damai. 
3.6. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
pada 
pernyataan dan 
pertanyaan 
tindakan/kejad 
ian yang 
dilakukan/terj 
adi di waktu 
lampau yang 
4.6. Menyusun teks lisan 
dan tulis untuk 
menyatakan dan 
menanyakan 
tentang 
tindakan/kejadian 
yang 
dilakukan/terjadi di 
waktu lampau yang 
merujuk waktu 
terjadinya dengan 
yang merujuk pada 
kesudahannya, 
Tindakan/kejadian yang 
dilakukan/terjadi di waktu 
lampau yang merujuk 
waktu terjadinya dan yang 
merujuk pada 
kesudahannya 
(Past Simple dan Present 
Perfect Tense) 
Fungsi sosial: 
Menyatakan dan menanyakan 
tentang tindakan/kejadian yang 
dilakukan/terjadi di waktu 
lampau yang merujuk waktu
Doc Iyus Rustandi 2014 
24 
Kompetensi 
Dasar (KI 3) 
Kompetensi Dasar 
(KI 4) 
Materi Pokok (Dalam 
Silabus) 
merujuk waktu 
terjadinya 
dengan yang 
merujuk pada 
kesudahannya, 
sesuai dengan 
konteks 
penggunaannya 
. 
dengan 
memperhatikan 
fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
unsur kebahasaan, 
yang benar dan 
sesuai konteks. 
terjadinya dan yang merujuk 
pada kesudahannya. 
Struktur teks: 
I hollered farewells to my 
friends and poured myself into 
the car. 
My friend has already prepared 
everything. 
Unsur kebahasaan: 
(1) Past Simple, Present Perfect 
(2) Tata bahasa, ucapan, tekanan 
kata, intonasi, ejaan, tanda 
baca, tulisan tangan dan cetak 
yang jelas dan rapi. 
Topik: 
Berbagai hal terkait 
dengan interaksi antara 
pendidik dan peserta didik 
selama proses 
pembelajaran, di dalam 
maupun di luar kelas. 
3.7. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
pada teks 
deskriptif 
sederhana 
tentang orang, 
tempat wisata, 
dan bangunan 
bersejarah 
terkenal, sesuai 
dengan konteks 
penggunaannya. 
4.8. Menangkap makna 
dalam teks 
deskriptif lisan dan 
tulis sederhana. 
4.9. Menyunting teks 
deskriptif lisan dan 
tulis, sederhana, 
tentang orang, 
tempat wisata, dan 
bangunan 
bersejarah 
terkenal, dengan 
memperhatikan 
fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
unsur kebahasaan 
yang benar dan 
sesuai konteks. 
Teks deskriptif lisan dan tulis, 
sederhana, tentang orang, 
tempat wisata, dan bangunan 
bersejarah terkenal. 
Fungsi sosial: 
Membanggakan, mengenalkan, 
mengidentifikasi, memuji, 
mengritik, mempromosikan, 
dsb. 
Struktur teks: 
(1) Penyebutan nama orang, 
tempat wisata, dan bangunan 
bersejarah terkenal dan nama 
bagian-bagiannya yang dipilih 
untuk dideskripsikan 
(2) Penyebutan sifat orang, 
tempat wisata, dan bangunan 
bersejarah terkenal dan
Doc Iyus Rustandi 2014 
25 
Kompetensi 
Dasar (KI 3) 
Kompetensi Dasar 
(KI 4) 
Materi Pokok (Dalam 
Silabus) 
4.10. Menyusun teks 
deskriptif lisan dan 
tulis sederhana 
tentang orang, 
tempat wisata, dan 
bangunan 
bersejarah terkenal, 
dengan 
memperhatikan 
tujuan, struktur 
teks, dan unsur 
kebahasaan, secara 
benar dan sesuai 
dengan konteks. 
bagiannya, dan 
(3) Penyebutan tindakan dari 
atau terkait dengan orang, 
tempat wisata, dan bangunan 
bersejarah terkenal. 
yang semuanya sesuai dengan 
fungsi sosial yang hendak dicapai. 
Unsur kebahasaan: 
(1) Kata benda yang terkait 
dengan orang, tempat wisata, 
dan bangunan bersejarah 
terkenal. 
(2) Kata sifat yang terkait dengan 
orang, tempat wisata, dan 
bangunan bersejarah terkenal 
(3) Ejaan dan tulisan tangan dan 
c etak yang jelas dan rapi 
(4) Ucapan, tekanan kata, 
intonasi, ketika 
mempresentasikan secara 
lisan. 
(5) Rujukan kata 
Topik: 
Keteladanan tentang perilaku 
toleran, kewirausahaan, 
nasionalisme, percaya diri. 
3.8. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan dari 
teks 
pemberitahuan 
(announcement) 
, sesuai dengan 
konteks 
penggunaannya. 
4.11. Menangkap makna 
pemberitahuan 
(announcement). 
4.12. Menyusun teks 
tulis 
pemberitahuan 
(announcement), 
sangat pendek dan 
sederhana, dengan 
memperhatikan 
fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
Teks tulis berbentuk 
announcement (pemberitahuan) 
Fungsi sosial: 
Memberikan informasi dengan 
atau tanpa perintah atau 
petunjuk yang harus diikuti, 
untuk memperlancar informasi 
antara pendidik, peserta didik, 
kepala sekolah, dan staf 
administrasi 
Struktur Teks: 
Ungkapan yang lazim digunakan
Doc Iyus Rustandi 2014 
26 
Kompetensi 
Dasar (KI 3) 
Kompetensi Dasar 
(KI 4) 
Materi Pokok (Dalam 
Silabus) 
unsur kebahasaan 
yang benar dan 
sesuai konteks. 
dalam teks announcement di 
media massa maupun di 
internet, secara urut dan 
runtut. 
Unsur kebahasaan: 
Kosa kata , tata bahasa, 
ucapan, rujukan kata, tekanan 
kata, intonasi, ejaan, dan tanda 
baca yang tepat, dengan 
pengucapan yang lancar dan 
penulisan dengan tulisan tangan 
atau cetak yang jelas dan rapi. 
Multimedia: 
Layout, dekorasi, yang membuat 
tampilan teks lebih menarik. 
3.9. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
pada teks 
recount 
sederhana 
tentang 
pengalaman/ke 
jadian/peristiw 
a, sesuai 
dengan konteks 
penggunaannya 
. 
4.13. Menangkap makna 
dalam teks recount 
lisan dan tulis 
sederhana. 
4.14. Menyusun teks 
recount lisan dan 
tulis sederhana 
tentang 
pengalaman/ 
kegiatan/kejadian/ 
peristiwa, dengan 
memperhatikan 
fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
unsur kebahasaan, 
secara benar dan 
sesuai dengan 
konteks. 
Teks recount lisan dan 
tulis, sederhana, tentang 
pengalaman /kegiatan/ 
kejadian/peristiwa. 
Fungsi sosial: 
Meneladani, membanggakan, 
bertindak teratur, teliti dan 
disiplin, melaporkan. 
Struktur: 
a. Menyebutkan tindakan/ 
peristiwa/kejadian secara 
umum 
b. Menyebutkan urutan tindakan/ 
kejadian/peristiwa secara 
kronologis, dan runtut. 
c. Jika perlu, ada kesimpulan 
umum. 
Unsur kebahasaan: 
(1) Kata-kata terkait dengan 
perjuangan hidup, 
profesionalisme dalam 
bekerja, kejadian/peristiwa 
lampau.
Doc Iyus Rustandi 2014 
27 
Kompetensi 
Dasar (KI 3) 
Kompetensi Dasar 
(KI 4) 
Materi Pokok (Dalam 
Silabus) 
(2) Penyebutan kata benda. 
(3) Ejaan dan tulisan tangan dan 
cetak yang jelas dan rapi. 
(4) Ucapan, tekanan kata, 
intonasi, ketika 
mempresentasikan secara 
lisan. 
(5) Rujukan kata 
Topik: 
Keteladanan tentang perilaku 
kewirausahaan, daya juang, 
percaya diri, tanggung jawab, 
disiplin. 
3.9. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
pada teks 
naratif 
sederhana 
berbentuk 
legenda 
rakyat, sesuai 
dengan 
konteks 
penggunaann 
ya. 
4.15. Menangkap makna 
teks naratif lisan 
dan tulis berbentuk 
legenda, sederhana 
Teks naratif lisan dan tulis 
berbentuk legenda sederhana. 
Fungsi sosial: 
Meneladani nilai-nilai moral, 
cinta tanah air, menghargai 
budaya lain. 
Struktur: 
a. Pengenalan tokoh dan 
setting. 
b. Komplikasi terhadap tokoh 
utama. 
c. Solusi dan akhir cerita. 
Unsur kebahasaan: 
(1) Kata-kata terkait karakter, 
watak, dan setting dalam 
legenda. 
(2) Modal auxiliary verbs. 
(4) Ejaan dan tulisan tangan dan 
cetak yang jelas dan rapi. 
(5) Ucapan, tekanan kata, 
intonasi, ketika 
mempresentasikan secara 
lisan. 
(6) Rujukan kata 
Topik: 
Keteladanan tentang
Doc Iyus Rustandi 2014 
28 
Kompetensi 
Dasar (KI 3) 
Kompetensi Dasar 
(KI 4) 
Materi Pokok (Dalam 
Silabus) 
perilaku dan nilai-nilai 
luhur dan budaya. 
3.11. Menyebutkan 
fungsi sosial 
dan unsur 
kebahasaan 
dalam lagu. 
4.16. Menangkap makna 
lagu sederhana. 
Lagu sederhana 
Fungsi sosial: 
Menghibur, mengungkapkan 
perasaan, mengajarkan pesan 
moral 
Unsur kebahasaan: 
(1) Kata, ungkapan, dan tata 
bahasa dalam karya seni 
berbentuk lagu. 
(2) Ejaan dan tulisan tangan dan 
cetak yang jelas dan rapi. 
(3) Ucapan, tekanan kata, 
intonasi, ketika 
mempresentasikan secara lisan 
Topik: 
Keteladanan tentang perilaku 
yang menginspirasi. 
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi 
pembelajaran yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. 
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait 
dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat 
yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, 
mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, 
mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk 
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius. 
(5) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan. 
(6) Merancang penilaian yang diperlukan. 
(7)
Doc Iyus Rustandi 2014 
29 
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini. 
Materi 
Pokok 
(Silabus) 
Materi 
Pembelajara 
n 
Fakta, 
Konsep, 
Prinsip, dan 
Prosedur 
Alternatif 
Kegiatan 
Pembelajaran: 
Mengamati, 
Menanya, 
Mengeksplora 
si, 
Mengasosiasi, 
dan 
Mengomunika 
sikan 
Pembelajaran 
(Silabus) 
Penillaian 
(Silabus) 
Indikator 
Sikap, 
Pengetahua 
n, dan 
Keterampila 
n untuk 
Penilaian 
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi 
pembelajaran yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur 
(4) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang 
terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari 
tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, 
mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 
(5) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, 
mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk 
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius. 
(6) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan 
(7) Merancang penilaian yang diperlukan 
Lulusan yang 
: 
Cerdas, 
Kreatif, 
Produktif, 
dan 
Bertanggung 
jawab
Doc Iyus Rustandi 2014 
Lulusan yang : 
Produktif, dan 
Bertanggung 
30 
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini. 
Materi Pokok 
(Silabus) 
Materi 
Pembelajaran 
Fakta, Konsep, 
Prinsip, dan 
Prosedur 
Alternatif 
Kegiatan 
Pembelajaran: 
Mengamati, 
Menanya, 
Mengeksplorasi, 
Mengasosiasi, 
Mengomunikasi 
Pembelajaran 
(Silabus) 
A. Mengembangkan Materi pembelajaran 
dan 
kan 
Penillaian 
(Silabus) 
Indikator 
Sikap, 
Pengethuan, 
dan 
Keterampilan 
untuk 
Penilaian 
Cerdas, 
Kreatif, 
jawab 
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus 
dan kompetensi dasar pada kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Penjabaran materi 
pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat 
(keterampilan). Materi pembelajaran bahasa Inggris dikembangkan menggunakan 
konsep genre sebagai dasar. Sehingga dirumuskan konsisten, runut, dan 
menggambarkan tindakan komunikatif. Dengan demikian materi pembelajaran bahasa 
Inggris untuk setiap jenis teks dapat secara konsisten terdiri atas tiga unsur, yaitu (1) 
fungsi sosial, (2) struktur teks, dan (3) unsur kebahasaan. Selain itu, materi pembelajaran 
bahasa Inggris akan sangat sulit dipisahkan secara konkrit antara pengetahuan yang 
berupa fakta, konsep, prinsip maupun prosedur. Hal ini disebabkan ketiga aspek genre 
yang harus dikuasai bisa dikelompokkan pada dua tataran pengetahuan sekaligus, 
misalnya fungsi sosial teks bisa berada pada tataran konsep maupun prinsip. 
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokkan dalam empat kategori yaitu: 
(1) Fakta, merupakan teks yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau diamati. Selain itu 
pengetahuan faktual pada mata pelajaran bahasa Inggris juga terkait dengan topik 
dan konteks. 
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain 
konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. 
Contoh konsep tentang teks deskriptif adalah teks yang mempunyai berbagai fungsi 
sosial dalam kehidupan sehari-hari, dengan struktur yang diawali dengan identifikasi 
dan diikuti deskrisi bagian-bagiannya, serta dengan unsur kebahasaan kata benda dan 
kata sifat terkait orang, benda, dan tempat.
Doc Iyus Rustandi 2014 
31 
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang 
berkaitan. Prinsip bahasa bersifat holistik, sebab diawali dengan teks, bukan dari kata 
perkata. Contoh pengetahuan yang merupakan prinsip adalah bentuk kalimat, dan 
struktur teks. 
(4) Prosedur, merupakan sederetan langkah yang bertahap dan sistematis dalam 
menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada 
aspek keterampilan. Pada mata pelajaran bahasa Inggris, langkah menyusun teks 
merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi materi pembelajaran. 
B. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran 
Prosedur, merupakan sederetan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan 
prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. 
Pada mata pelajaran fisika, langkap kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada 
setiap materi Kegiatan pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga 
ranah yaitu ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh/holistik, artinya 
pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan 
demikian kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan 
Dengan demikian kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi 
komunikatif yang tidak hanya bermakna menguasai keterampilam berbicara, 
mendengarkan, membaca, dan menulis tetapi merupakan kemampuan untuk 
melaksanakan fungsi sosial dengan menggunakan bahasa Inggris secara trampil baik lisan 
maupun tulisan dengan sikap yang benar. Keterampilan menggunakan bahasa Inggris tidak 
hanya berupa pembiasaan namun harus mempunyai pemahaman akan tujuan komunikatif 
dan strategi penyampaiannya. Untuk memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik 
dalam mencapai kompetensi komunikatif maka perlu melakukan langkah-langkah 
pembelajaran yang menuntut partisipasi aktf peserta didik yaitu melalui pendekatan 
saintifik dengan lima tahapan kegitan yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, 
mengasosiasi, dan mengomunikasikan 
(1) Mengamati 
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini yaitu kegiatan yang memaksimalkan 
pancaindra dengan cara melihat, mendengar, dan membaca, atau menyimakmenonton. 
Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, konsep, dan prosedur. Materi 
berbentuk fakta yaitu misalnya teks interpersonal/transaksional,. tTeks khusus, teks 
fungsional, dan unsur kebahasaan dalam bentukyang berupa bacaan, video, atau 
rekaman suara. Sedangkan materi berbentuk konsep yaitu materi tentang fungsi sosial 
dari teks-teks tersebut dan materi berbentuk prosedur adalah stuktur teks dari masing-masing 
teks yang dibaca atau didengar. Jadi alternatif pembelajaran untuk proses 
mengamati bisa berupa kegiatan mendengarkan/menonton video percakapan, 
menonton film sederhana, dan membaca buku cerita, koran, majalah, brosur, leaflets, 
banner dan poster berbahasa Inggris 
(2) Menanya 
Pada tahapan Kkegiatan menanya merupakan proses mengkonstruksi pengetahuan 
berupa konsep yaitu menanya tentang fungsi sosial dari teks dan prosedur tentang 
struktur teks melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas. Pada proses menanya harus 
dikembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan berfikir kritis sehingga perlu 
mengembangkanakan muncul pertanyaan-pertanyaan pada level berfikir tingkat tinggi. 
Selain itu proses menanya juga menuntut partisipasi aktif peserta didik. Agar proses 
menanya dapat terlaksana dan mencapai tujuan, maka pendidik perlu menyiapkan
Doc Iyus Rustandi 2014 
panduan bertanya berupa langkah-langkah yang harus dilewati peserta didik sampai 
dapat mengajukan pertanyaan tentang ketiga aspek genre yang diamati pada saat 
melakukan kegiatan-kegiatan dalam proses mengamati. 
(3) Mencoba 
Kegiatan mencoba atau mengeksplorasi adalah kegiatan untuk menginternalisasi 
pengetahuan dan keterampilan yang baru saja diperoleh/dipelajarai. Pada proses ini 
peserta didik berlatih mengungkapkan hal-hal baru yang dipelajari dan mencoba 
menggunakan kemampuan itu dalam dunia nyata, didalam/diluar kelas melalui kegiatan 
simulasi, bermain peran, presentasi, diskusi dan bermain game.. 
(4) Mengasosiasi 
Kegiatan mengasosiasi atau menalar merupakan proses mengembangkan kemampuan 
mengelompokkan dan membandingkan beragam ide dan peristiwa untuk kemudian 
memasukannya menjadi penggalan memori. Pengalaman-pengalaman yang sudah 
tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya 
yang sudah tersedia. Khusus untuk mata pelajaran bahasa Inggris pada tahapan ini 
peserta didik dibimbing untuk mengelompokkan dan membandingkan teks berdasarkan 
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan. 
(5) Mengomunikasikan 
Kegiatan mengomunikasikan ditujukan untuk mengembangkan kemampuan menyajikan 
atau mempresentasikan semua pengetahuan dan keterampilan yang sudah dikuasai dan 
yang belum baik secara lisan maupun secara tertulis. Pada kegiatan ini tidak hanya 
pengetahuan dan keterampilan mengomunikasikan saja yang disajikan tetapi juga 
permasalahan dan kesuksesan yang dialami selama proses pembelajaran. Dengan 
demikian kegiatan ini menggambarkan secara utuh kemampuan peserta didik dalam 
penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sehingga Sebaiknya proses 
mengomunikasikan ini selalu disertai dengan penulisan jurnal belajar. Dengan demikian 
kegiatan yang dapat dilakukan untuk proses mengomunikasikan antara lain 
mempresentasikan kemampuan secara lisan di depan kelas dengan dan tanpa media 
presentasi, membuat laporan secara tertulis, mempublikasikan hasil di majalah dinding 
kelas atau sekolah serta memanfaatkan media komunikasi sosial seperti wechat, line, 
kakaotalk, whatsup, facebook, tweeter dan e-mail untuk mempublikasikan atau 
melaporkan hasil belajar. 
1. Mengembangkan Materi pembelajaran 
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan 
kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Dalam 
penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan 
kompetensi inti ke empat (keterampilan). 
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu: 
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, 
32 
atau diamati dalam 
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain 
konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. 
Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, 
bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah 
sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu 
tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah,
Doc Iyus Rustandi 2014 
33 
tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah 
didefinisikan. 
Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. 
Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari berapa 
contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah air jika dipanaskan akan menguap. Prinsip 
yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke 
dalam kategori prinsip apendekatan saintifik dengan lima tahapan kegitan yaitu mengamati, 
menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan 
B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar 
2.1. Hasil Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 
KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 
1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar 
komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar 
KI-2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong 
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan 
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara 
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai 
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 
2.1. Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi 
interpersonal dengan guru dan teman. 
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam 
melaksanakan komunikasi transaksional dengan guru dan teman. 
2.3. Menunjukkkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam 
melaksanakan komunikasi fungsional 
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural 
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan 
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban 
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural 
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan 
masalah. 
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan 
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu 
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Doc Iyus Rustandi 2014 
34 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
3.1Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
unsur kebahasaan 
dari teks pemaparan 
jati diri, sesuai 
dengan konteks 
penggunaannya. 
Teks lisan 
dan tulis 
sederhana, 
untuk 
memaparkan 
, 
menanyakan 
, dan 
merespon 
pemaparan 
jati diri 
Fakta 
Ungkapan: 
My name is... I’m 
... I live in ... I 
have … I like … 
dan semacamnya 
Konsep 
Fungsi sosial: 
menjalin 
hubungan 
dengan guru, 
teman dan 
orang lain 
Prosedur 
Unsur 
kebahasaan: 
(6)Kata terkait 
dengan 
hubungan 
kekeluargaan 
dan 
kekerabatan, 
profesi 
pekerjaan, 
Mengamati 
1. Mendengarkan 
rekaman 
percakapan 
tentang jati diri 
2. Menonton video 
tentang 
percakapan jati diri 
3. Membaca teks jati 
diri pada kartu 
nama, KTP, SIM, 
dsb. 
Menanya 
1. Mempertanya-kan 
perbedaan antara 
pemaparan jati diri 
dalam bahasa 
Indonesia dan 
dalam bahasa 
Inggris. 
2. Mempertanya-kan 
pengucapan dan isi 
teks yang 
memaparkan jati 
diri 
3. Mempertanya- kan 
Santun, jujur, 
disiplin, percaya diri, 
bertanggung jawab, 
kerjasama 
Santun, disiplin, jujur, 
tanggung jawab, percaya 
diri 
4.1 Menangkap 
makna pemaparan 
jati diri lisan dan 
tulis. 
4.2 Menyusun teks 
lisan dan tulis 
sederhana, untuk 
memaparkan, 
menanyakan, dan 
merespon 
pemaparan jati diri, 
dengan
Doc Iyus Rustandi 2014 
35 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
memperhatikan 
fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
unsur kebahasaan, 
secara benar dan 
sesuai dengan 
konteks. 
hobi. 
(7)Kata kerja 
dalam simple 
present tense: 
be, have 
dalam simple 
present tense 
(8)Kata tanya 
What? Who? 
Which? 
(9)Ucapan, 
tekanan kata, 
intonasi, 
ejaan, tulisan 
tangan yang 
rapi 
(10) Rujukan 
kata 
kosakata dan cara 
pengucapan-nya 
tentang jati diri. 
Mengeksplorasi: 
1. pengucapan 
kata/kalimat 
2. memperkenal-kan 
diri sendiri secara 
lisan 
3.menuliskan jati diri 
4. mencari teks 
contoh jati diri 
Mengasosiasi 
1. menganalisis 
ungkapan 
memaparkan jati 
diri dengan 
mengelompokannya 
berdasarkan 
penggunaan. 
2. mendiskusikan 
ungkapan 
pemaparan jati diri 
yang mereka 
temukan dari 
sumber lain 
3. memperoleh 
balikan (feedback)
Doc Iyus Rustandi 2014 
36 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
dari guru dan 
teman tentang 
fungsi sosial dan 
unsur kebahasaan 
dalam pemaparan 
jati diri. 
Mengkomunikasi-kan 
1. mendemons-trasikan 
penggunaan 
pemaparan jati diri 
secara lisan dan 
tertulis 
2. menuliskan 
permasalahan 
dalam 
menggunakan 
bahasa Inggris 
untuk memaparkan 
jati diri 
3.2. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
pada ungkapan 
Teks lisan 
dan tulis 
untuk 
memuji 
Fakta 
Ungkapan: 
“Excellent! You 
really did it well, 
Mengamati: 
1. mendengarkan/me 
nonton interaksi 
memuji bersayap. 
2. mengikuti interaksi 
Santun, disiplin, jujur, 
tanggung jawab, percaya 
diri, kerjasama 
KD 3.2. 
1) mengide 
ntifikasi 
struktur 
teks dan 
unsur 
- Tes Tulis KD 4.3 
2) 
memper 
agakan 
percaka 
pan 
Tes unjuk 
kerja
Doc Iyus Rustandi 2014 
37 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
memuji 
bersayap serta 
responnya, 
sesuai dengan 
konteks 
penggunaannya 
. 
4.3. Menyusun teks 
lisan dan tulis 
untuk 
mengucapkan 
dan merespon 
pujian 
bersayap, 
dengan 
memperhatika 
n fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
yang benar dan 
sesuai konteks. 
bersayap 
(extended) 
serta 
responnya 
Tina.” “That’s 
nice, Anisa. I 
really like it.” “It 
was great. I like 
it, thank you,” 
Konsep 
Fungsi sosial 
Menjaga 
hubungan 
interpersonal 
dengan guru, 
teman dan 
orang lain. 
Prosedur: 
Unsur 
kebahasaan: 
Ucapan, tekanan 
kata, intonasi 
memuji bersayap. 
3. menirukan model 
interaksi memuji 
bersayap 
4. mengidentifikasi 
ciri-ciri interaksi 
memuji bersayap 
(fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
unsur kebahasaan). 
Menanya: 
Dengan bimbingan 
dan arahan guru, 
siswa 
mempertanyakan 
antara lain perbedaan 
antara berbagai 
ungkapan memuji 
bersayap dalam 
bahasa Inggris, 
perbedaan ungkapan 
dengan yang ada 
dalam bahasa 
Indonesia, 
kemungkinan 
menggunakan 
ungkapan lain, dsb. 
Mengeksplorasi: 
kebahas 
aan pada 
teks 
lisan dan 
tulis 
untuk 
memuji 
bersayap 
serta 
responny 
a. 
2) menyim 
pulkan 
fungsi 
sosial 
ungkapa 
n-ungkapa 
n untuk 
memuji. 
KD 4.3 
1)mengidenti 
fikasi 
ciri-ciri 
interaksi 
memuji 
bersayap 
(fungsi 
sosial, 
struktur 
yang 
telah 
dibuat 
secara 
berpasa 
ngan
Doc Iyus Rustandi 2014 
38 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
Siswa memuji 
bersayap dengan 
bahasa Inggris dalam 
konteks simulasi, 
role-play, dan 
kegiatan lain yang 
terstruktur. 
Mengasosiasi: 
 Siswa 
membandingkan 
ungkapan memuji 
bersayap yang 
telah dipelajari 
dengan yang ada di 
berbagai sumber 
lain. 
 Siswa 
membandingkan 
antara ungkapan 
dalam bahasa 
Inggris dan dalam 
bahasa siswa. 
Mengkomunikasikan 
1. Siswa memuji 
dengan bahasa 
Inggris, di dalam 
dan di luar kelas. 
2. Siswa menuliskan 
permasalahan 
teks, dan 
unsur 
kebahasa 
an). 
2)menconto 
hkan 
penggun 
aan 
ungkapa 
n untuk 
memuji 
bersayap 
3) membuat 
percaka 
pan 
singkat 
tertulis 
dengan 
menggu 
nakan 
ungkapa 
n untuk 
memuji 
bersayap 
.
Doc Iyus Rustandi 2014 
39 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
dalam 
menggunakan 
ungkapan untuk 
memuji bersayap 
dalam jurnal 
belajar (learning 
journal). 
3.3. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
pada ungkapan 
menunjukan 
perhatian 
(care), serta 
responnya, 
sesuai dengan 
konteks 
penggunaannya. 
4.4. Menyusun teks 
lisan dan tulis 
untuk 
mengucapkan 
dan merespon 
ungkapan 
perhatian 
(care), dengan 
memperhatikan 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
Teks lisan 
dan tulis 
untuk 
menunjukka 
n perhatian 
(care) 
Fakta 
Ungkapan untuk 
memberi 
perhatian dan 
cara 
meresponnya: 
You look pale . 
Are you OK? Not, 
really. I’ve got a 
headache. 
Konsep 
Fungsi sosial: 
Menjaga 
hubungan 
interpersonal 
dengan guru, 
teman dan 
orang lain. 
Prosedur: 
Mengamati: 
1. Siswa 
mendengarkan/me 
nonton interaksi 
menunjukkan 
perhatian. 
2. Siswa mengikuti 
interaksi 
menunjukkan 
perhatian. 
3. Siswa menirukan 
model interaksi 
menunjukkan 
perhatian. 
4. Dengan bimbingan 
dan arahan guru, 
siswa 
mengidentifikasi 
ciri-ciri interaksi 
menunjukkan 
perhatian. (fungsi 
sosial, struktur 
teks, dan unsur 
kebahasaan). 
Santun, jujur, 
disiplin, percaya diri, 
bertanggung jawab, 
kerjasama 
KD 3.3 
1) Meng – 
identifi 
kasi 
fungsi 
sosial, 
struktur 
teks, 
dan 
unsur 
kebahas 
aan 
pada 
ungkapa 
n 
menunj 
ukan 
perhatia 
n (care), 
serta 
responn 
ya, 
sesuai 
dengan 
konteks 
- Tes Tulis KD 4.4 
2) 
menampil 
kan 
percakapa 
n yang 
menagand 
ung 
ungkapan 
menunjuk 
kan 
perhatian. 
Tes unjuk 
kerja
Doc Iyus Rustandi 2014 
40 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
kebahasaan, 
yang benar dan 
sesuai konteks. 
Unsur 
kebahasaan: 
Ucapan, tekanan 
kata, intonasi 
Menanya 
Dengan bimbingan 
dan arahan guru, 
siswa 
mempertanyakan 
antara lain 
perbedaan antara 
berbagai ungkapan 
menunjukan 
perhatian dalam 
bahasa Inggris, 
perbedaan 
ungkapan dengan 
yang ada dalam 
bahasa Indonesia, 
kemungkinan 
menggunakan 
ungkapan lain, dsb. 
Mengeksplorasi 
Siswa menunjukan 
perhatian dengan 
bahasa Inggris dalam 
konteks simulasi, 
role-play, dan 
kegiatan lain yang 
terstruktur. 
Mengasosiasi 
penggun 
aannya. 
2) menyim 
pulkan 
fungsi 
sosial 
ungkap 
an-ungkap 
an 
untuk 
menunj 
ukkan 
perhati 
an. 
KD 4.4 
1) meng 
identifi 
kasi 
struktur 
teks 
dan 
unsur 
kebahas 
aan 
pada 
ungkapa 
n 
menunj 
ukkan 
perhatia 
n (care) 
serta
Doc Iyus Rustandi 2014 
41 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
1. Siswa 
membandingkan 
ungkapan 
menunjukan 
perhatian yang 
telah dipelajari 
dengan yang ada di 
berbagai sumber 
lain. 
 Siswa 
membandingkan 
antara ungkapan 
dalam bahasa 
Inggris dan dalam 
bahasa siswa. 
Mengkomunikasikan 
1. Siswa menunjukan 
perhatian dengan 
bahasa Inggris, di 
dalam dan di luar 
kelas. 
2. Siswa menuliskan 
permasalahan 
dalam 
menggunakan 
bahasa Inggris 
untuk menunjukan 
perhatian dalam 
jurnal belajar 
(learning journal) 
responn 
ya 
sesuai 
dengan 
konteks 
penggu 
naanny 
a 
2) merinci 
fungsi 
sosial, 
struktur 
teks, 
dan 
unsur 
kebahas 
aan 
pada 
ungkapa 
n 
menunj 
ukan 
perhatia 
n (care), 
serta 
responn 
ya, 
sesuai 
dengan 
konteks 
penggun 
aannya. 
3) membuat 
percakap
Doc Iyus Rustandi 2014 
42 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
an 
tertulis 
yang 
mengand 
ung 
ungkapan 
untuk 
menunju 
kkan 
perhatian 
. 
. 
3.4. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan 
untuk 
menyatakan 
dan 
menanyakan 
tentang niat 
melakukan 
sesuatu, sesuai 
dengan konteks 
penggunaannya 
4.5.Menyusun teks 
lisan dan tulis 
untuk 
menyatakan dan 
menanyakan 
Teks lisan 
dan tulis 
pernyataan 
dan 
pertanyaan 
tentang niat 
melakukan 
sesuatu 
Fakta 
Struktur Teks : 
‘I’d like to tell 
my name,’ I will 
tell him about my 
job, I’m going to 
introduce my 
friend 
Konsep 
Fungsi Sosial : 
Menyatakan 
rencana 
Prosedur 
Unsur 
Kebahasaan: 
Kata kerja I’d 
Mengamati 
1. Siswa 
mendengarkan/me 
nonton interaksi 
memuji bersayap. 
2. Siswa mengikuti 
interaksi memuji 
bersayap. 
3. Siswa menirukan 
model interaksi 
memuji bersayap 
4. Dengan bimbingan 
dan arahan guru, 
siswa 
mengidentifikasi 
ciri-ciri interaksi 
memuji bersayap 
(fungsi sosial, 
struktur teks, dan 
Santun, jujur, 
disiplin, percaya diri, 
bertanggung jawab, 
kerjasama 
KD 3.4 
1) Mengide 
ntifikasi 
struktur 
teks, 
dan 
unsur 
kebahas 
aan 
untuk 
menyata 
kan dan 
menany 
akan 
tentang 
niat 
melakuk 
an 
sesuatu, 
sesuai 
Tes tulis KD 4.5 
4) Menam 
pilkan 
percaka 
pan 
yang 
telah 
dipersia 
pkan. 
Tes unjuk 
kerja
Doc Iyus Rustandi 2014 
43 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
tentang niat 
melakukan 
sesuatu, dengan 
memperhatikan 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan, 
yang benar dan 
sesuai konteks 
like to .., I will 
.., I’m going to 
...; tata bahasa, 
ucapan, tekanan 
kata, intonasi, 
ejaan, tanda 
baca, tulisan 
tangan dan cetak 
yang jelas dan 
rapi. 
unsur kebahasaan). 
Menanya 
Dengan bimbingan 
dan arahan guru, 
siswa 
mempertanyakan 
antara lain perbedaan 
antara berbagai 
ungkapan memuji 
bersayap dalam 
bahasa Inggris, 
perbedaan ungkapan 
dengan yang ada 
dalam bahasa 
Indonesia, 
kemungkinan 
menggunakan 
ungkapan lain, dsb. 
Mengeksplorasi 
Siswa memuji 
bersayap dengan 
bahasa Inggris dalam 
konteks simulasi, 
role-play, dan 
kegiatan lain yang 
terstruktur. 
Mengasosiasi 
dengan 
konteks 
penggun 
aannya 
2) Menyim 
-pulkan 
fungsi 
sosial 
ungkapa 
n-ungkapa 
n untuk 
menyata 
kan dan 
menany 
akan 
tentang 
niat 
melakuk 
an 
sesuatu, 
sesuai 
dengan 
konteks 
penggun 
aannya. 
KD 4.5 
1) Mengide 
ntifikasi 
Mengide 
ntifikasi 
struktur
Doc Iyus Rustandi 2014 
44 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
1. Siswa 
membandingkan 
ungkapan memuji 
bersayap yang 
telah dipelajari 
dengan yang ada di 
berbagai sumber 
lain. 
2. Siswa 
membandingkan 
antara ungkapan 
dalam bahasa 
Inggris dan dalam 
bahasa siswa. 
Mengkomunikasikan 
1. Siswa memuji 
dengan bahasa 
Inggris, di dalam 
dan di luar kelas. 
2. Siswa menuliskan 
permasalahan 
dalam 
menggunakan 
bahasa Inggris 
untuk memuji 
dalam jurnal 
belajar (learning 
journal). 
teks, 
dan 
unsur 
kebahas 
aan 
untuk 
menyata 
kan dan 
menany 
akan 
tentang 
niat 
melakuk 
an 
sesuatu, 
sesuai 
dengan 
konteks 
penggun 
aannya 
2) Mencirik 
an 
ungkapa 
n – 
ungkapa 
n 
Mengide 
ntifikasi 
struktur 
teks, 
dan 
unsur 
kebahas 
aan
Doc Iyus Rustandi 2014 
45 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
untuk 
menyata 
kan dan 
menany 
akan 
tentang 
niat 
melakuk 
an 
sesuatu, 
sesuai 
dengan 
konteks 
penggun 
aannya 
3) Membua 
t 
percaka 
pan 
tertulis 
yang 
mengan 
dung 
ungkapa 
n-ungkapa 
n untuk 
menyata 
kan dan 
menany 
akan 
tentang 
niat 
melakuk
Doc Iyus Rustandi 2014 
46 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
an 
sesuatu, 
dengan 
memper 
hatikan 
fungsi 
sosial, 
struktur 
teks, 
dan 
unsur 
kebahas 
aan, 
yang 
benar 
dan 
sesuai 
konteks. 
3.5. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan dari 
ungkapan 
ucapan selamat 
bersayap, sesuai 
dengan konteks 
penggunaannya. 
4.6. Menyusun teks 
lisan dan tulis 
untuk 
Teks lisan 
dan tulis 
untuk 
mengucapka 
n dan 
meresponuc 
apan 
selamat 
bersayap 
(extended) 
Struktur 
Fakta 
Ungkapan baku 
dari sumber-sumber 
otentik. 
Konsep 
Fungsi Sosial: 
Menjaga 
hubungan 
interpersonal 
dengan guru, 
teman, dan 
Mengamati 
1. Siswa 
memperhatikan 
beberapa pesan 
yang berisi ucapan 
selamat dari 
berbagai sumber 
(a.l. film, tape, 
surat kabar, 
majalah). 
2. Siswa 
membacakan 
contoh-contoh 
teks pesan berisi 
Santun, jujur, 
disiplin, percaya diri, 
bertanggung jawab, 
kerjasama 
KD 3.5 
1) meng 
identifika 
si 
struktur 
teks dan 
unsur 
kebahasa 
an pada 
teks lisan 
dan tulis 
pada 
ungkapan 
- 
Tes tulis KD 4.6 
5) menam 
pilkan 
percaka 
pan 
yang 
telah 
dihasilk 
annya 
secara 
berpasa 
ngan. 
Unjuk 
kerja
Doc Iyus Rustandi 2014 
47 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
mengucapkan 
dan merespon 
ucapan selamat 
bersayap 
(extended), 
dengan 
memperhatikan 
tujuan, struktur 
teks, dengan 
memperhatikan 
tujuan, struktur 
teks, dan unsur 
kebahasaan, 
secara benar 
dan sesuai 
dengan konteks. 
text 
(5) 
Topik 
Keteladana 
n tentang 
perilaku 
peduli dan 
cinta 
damai. 
orang lain. 
Prosedur 
Unsur 
kebahasaan: 
1. Kata dan tata 
bahasa baku 
2. Ejaan dan 
tulisan tangan 
dan cetak 
yang jelas dan 
rapi. 
3. Ucapan, 
tekanan kata, 
intonasi, 
ketika 
mempresentas 
ikan secara 
lisan 
ucapan selamat 
tersebut dengan 
ucapan, intonasi, 
tekanan kata, 
dengan benar dan 
lancar. 
3. Dengan bimbingan 
dan arahan guru, 
siswa 
mengidentifikasi 
ciri-ciri pesan 
yang berisi ucapan 
selamat (fungsi 
sosial, struktur 
teks, dan unsur 
kebahasaan). 
Menanya 
Dengan bimbingan 
dan arahan guru, 
siswa 
mempertanyakan 
antara lain 
perbedaan antar 
berbagai pesan 
yang berisi ucapan 
selamat dalam 
bahasa Inggris, 
perbedaan 
ungkapan dengan 
yang ada dalam 
ungkapan 
ucapan 
kalimat 
bersayap 
. 
2)Menyim - 
pulkan 
fungsi 
sosial 
ungkapan 
- 
ungkapan 
ucapan 
kalimat 
bersayap 
. 
KD 4.6 
1) Mengiden 
tifikasi 
ungkapan 
– 
ungkapan 
ucapan 
selamat 
bersayap 
(extende 
d), 
dengan 
memperh 
atikan 
tujuan, 
struktur
Doc Iyus Rustandi 2014 
48 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
bahasa Indonesia, 
kemungkinan 
menggunakan 
ungkapan lain, dsb. 
Mengeksplorasi 
1. Siswa secara 
mandiri dan dalam 
kelompok mencari 
ucapan selamat 
yang lain dari 
berbagai sumber 
2. Siswa bergantian 
membacakan 
ucapan selamat 
dengan unsur 
kebahasaan yang 
tepat 
3. Siswa 
mengucapkan dan 
merespon ucapan 
selamat yang 
disampaikan 
teman dan guru. 
Mengasosiasi 
1. Siswa 
membandingkan 
teks, 
dengan 
memperh 
atikan 
tujuan, 
struktur 
teks, dan 
unsur 
kebahasa 
an, 
secara 
benar 
dan 
sesuai 
dengan 
konteks. 
2) Mencirika 
n ucapan 
selamat 
bersayap 
(extende 
d), 
dengan 
memperh 
atikan 
tujuan, 
struktur 
teks, 
dengan 
memperh 
atikan 
tujuan, 
struktur
Doc Iyus Rustandi 2014 
49 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
berbagai ucapan 
selamat terkait 
dengan tujuan, 
struktur teks, dan 
unsur kebahasaan, 
dilihat dari segi 
ketepatan, 
efisiensi, 
efektivitasnya. 
2. Siswa 
memperoleh 
balikan (feedback) 
dari guru dan 
teman tentang 
hasil analisis yang 
disampaikan 
dalamkerja 
kelompok. 
Mengkomunikasikan 
1. Siswa berkreasi 
membuat teks-teks 
ucapan selamat 
dan 
menyampaikannya 
di depan guru dan 
teman untuk 
mendapat 
feedback. 
2. Siswa membuat 
kartu ucapan 
teks, dan 
unsur 
kebahasa 
an, 
secara 
benar 
dan 
sesuai 
dengan 
konteks. 
3) membuat 
percakap 
an 
singkat 
dengan 
menggun 
akan 2 
ungkapan 
untuk 
menguca 
pkan dan 
merespon 
selamat 
bersayap 
dengan 
memperh 
atikan 
tujuan, 
struktur 
teks, 
dengan 
memperh 
atikan 
tujuan,
Doc Iyus Rustandi 2014 
50 
Kompetensi Dasar Materi Pokok 
Materi 
Pembelajaran 
Alternatif 
Pembelajaran 
Aspek 
Pengetahuan Keterampilan 
Indikator Penilaian Indikator Penilaian 
selamat 
3. Siswa memperoleh 
feedback dari 
guru dan teman 
sejawat 
struktur 
teks, dan 
unsur 
kebahasa 
an, 
secara 
benar 
dan 
sesuai 
dengan 
konteks. 
4) Membuat 
kartu 
ucapan 
selamat. 
3.7. Menganalisis 
fungsi sosial, 
struktur teks, 
dan unsur 
kebahasaan pada 
pernyataan dan 
pertanyaan 
tindakan/kejadia 
n yang 
dilakukan/terjadi 
di waktu lampau 
yang merujuk 
waktu terjadinya 
dengan yang 
merujuk pada 
kesudahannya, 
sesuai dengan 
Tindakan/ke 
jadian yang 
dilakukan/te 
rjadi di 
waktu 
lampau 
yang 
merujuk 
waktu 
terjadinya 
dengan yang 
merujuk 
pada 
kesudahanny 
a 
Fakta 
Struktur teks: 
I hollered 
farewells to my 
friends and 
poured myself 
into the car 
My friend has 
prepared 
everything 
Konsep 
Mengamati 
1. Siswa 
mendengarkan dan 
membaca banyak 
kalimat Past 
Simple dan 
Present perfect 
tense, dalam 
berbagai konteks. 
2. Siswa berinteraksi 
menggunakan 
kalimat Past 
Simple dan 
Present perfect 
tense selama 
proses 
Santun, jujur, 
disiplin, percaya diri, 
bertanggung jawab, 
kerjasama 
KD 3.6 
1) Mengiden 
tifikasi 
struktur 
teks pada 
pernyata 
an dan 
pertanya 
an 
tindakan 
/kejadia 
n yang 
dilakukan 
/terjadi 
di waktu 
lampau 
yang 
Tes Tulis KD 4.7 
Memprese 
ntasikan 
di depan 
kelas 
secara 
lisan 
paragraph 
yang 
mengguna 
kan paling 
sedikit 5 
kalimat 
untuk 
menyatak 
Unjuk 
kerja.
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13
Buku kur 13

More Related Content

What's hot

16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budayaSofyan Saputra
 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2SD NEGERI 1 KEBLORAN
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknAbdul Jamil
 
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Firlita Nurul Kharisma
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematikaAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiAbdul Jamil
 
Pedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rppPedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rppYosti Saban
 
Standar Dan Bahan Ajar Paud Formal
Standar Dan Bahan Ajar Paud  FormalStandar Dan Bahan Ajar Paud  Formal
Standar Dan Bahan Ajar Paud FormalNASuprawoto Sunardjo
 
Panduan pengembangan-rpp (1)
Panduan pengembangan-rpp (1)Panduan pengembangan-rpp (1)
Panduan pengembangan-rpp (1)Adeano Dean
 
Workshop perangkat pembelajaran (rpp)
Workshop perangkat pembelajaran (rpp)Workshop perangkat pembelajaran (rpp)
Workshop perangkat pembelajaran (rpp)Oejank Aeni
 
02. panduan bimtek
02. panduan bimtek02. panduan bimtek
02. panduan bimtekNawang Wulan
 
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar ProsesSuedi Ahmad
 

What's hot (14)

16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
 
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
 
Pedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rppPedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rpp
 
Standar Dan Bahan Ajar Paud Formal
Standar Dan Bahan Ajar Paud  FormalStandar Dan Bahan Ajar Paud  Formal
Standar Dan Bahan Ajar Paud Formal
 
Panduan pengembangan-rpp (1)
Panduan pengembangan-rpp (1)Panduan pengembangan-rpp (1)
Panduan pengembangan-rpp (1)
 
Workshop perangkat pembelajaran (rpp)
Workshop perangkat pembelajaran (rpp)Workshop perangkat pembelajaran (rpp)
Workshop perangkat pembelajaran (rpp)
 
02. panduan bimtek
02. panduan bimtek02. panduan bimtek
02. panduan bimtek
 
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
 
Pedagogik sd
Pedagogik sdPedagogik sd
Pedagogik sd
 
Laporan pts
Laporan ptsLaporan pts
Laporan pts
 

Similar to Buku kur 13

7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografiSofyan Saputra
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologiSofyan Saputra
 
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pknIpul Saipul
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomiSofyan Saputra
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematikaTharita Hermawan
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimiatanialisa008
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakaryaSofyan Saputra
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiAbdul Jamil
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)Sofyan Saputra
 
Materi pelatihan kurikulum 2013
Materi pelatihan kurikulum 2013Materi pelatihan kurikulum 2013
Materi pelatihan kurikulum 2013syifaul123
 
Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp edit 07042014 uya
Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp   edit 07042014 uyaMateri pelatihan implementasi kur 2013 bina smp   edit 07042014 uya
Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp edit 07042014 uyaLiani Fitri
 
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaIbnu Fajar
 
Pendidikan kepramukaan
Pendidikan kepramukaanPendidikan kepramukaan
Pendidikan kepramukaanDayatx Dxd
 
K13 modul pelatihan smp ipa
K13   modul pelatihan smp ipaK13   modul pelatihan smp ipa
K13 modul pelatihan smp ipaPak Arif
 
Smp matematika-rev
Smp matematika-revSmp matematika-rev
Smp matematika-revAryani Dewi
 
4. modul 4. praktek pelayanan peminatan peserta didik
4. modul 4. praktek pelayanan peminatan peserta didik4. modul 4. praktek pelayanan peminatan peserta didik
4. modul 4. praktek pelayanan peminatan peserta didiksyifaul123
 

Similar to Buku kur 13 (20)

7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
 
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
 
B7a materi k13-ps
B7a materi k13-ps B7a materi k13-ps
B7a materi k13-ps
 
Materi pelatihan kurikulum 2013
Materi pelatihan kurikulum 2013Materi pelatihan kurikulum 2013
Materi pelatihan kurikulum 2013
 
Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp edit 07042014 uya
Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp   edit 07042014 uyaMateri pelatihan implementasi kur 2013 bina smp   edit 07042014 uya
Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp edit 07042014 uya
 
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
 
Pendidikan kepramukaan
Pendidikan kepramukaanPendidikan kepramukaan
Pendidikan kepramukaan
 
02. bhs.ind wajib
02. bhs.ind wajib02. bhs.ind wajib
02. bhs.ind wajib
 
K13 modul pelatihan smp ipa
K13   modul pelatihan smp ipaK13   modul pelatihan smp ipa
K13 modul pelatihan smp ipa
 
Smp matematika-rev
Smp matematika-revSmp matematika-rev
Smp matematika-rev
 
4. modul 4. praktek pelayanan peminatan peserta didik
4. modul 4. praktek pelayanan peminatan peserta didik4. modul 4. praktek pelayanan peminatan peserta didik
4. modul 4. praktek pelayanan peminatan peserta didik
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Buku kur 13

  • 1. Doc Iyus Rustandi 2014 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PSMA 2013
  • 2. Doc Iyus Rustandi 2014 2 KATA PENGANTAR Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran. Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian. Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka. Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
  • 3. Doc Iyus Rustandi 2014 3 DAFTAR ISI COVER i KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………. ii DAFTAR ISI iii BAB I : PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang ……………………………………………….. 1 B. Tujuan ……………………………………………………………. 2 C. Ruang Lingkup ………………………………………………… 2 D. Landasan Hukum ……………………………………………. 3 BAB II : PEMBELAJARAN KOMPETENSI 4 A. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ………………….. 5 B. Penilaian Autentik …………………………………………… 19 C. Penilaian Hasil Belajar ……………………………………… 20 BAB III : ANALISIS KOMPETENSI 22 A. Prosedur Analisis …………………………………………….. 22 B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar ………………………. 36 BAB IV : PENUTUP ……………………………………………………………………. 82 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN: Contoh RPP
  • 4. Doc Iyus Rustandi 2014 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat. Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara
  • 5. Doc Iyus Rustandi 2014 individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. 5 B. Tujuan Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan: Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar 1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran 2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik 3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian 4. Merancang penilaian otentik C. Ruang Lingkup Ruang lingkup buku ini terdiri atas: 1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik 2. Langkah-langkah analisis kompetensi; 3. Penilaian otentik; dan 4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) D. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
  • 6. Doc Iyus Rustandi 2014 6 BAB II. PEMBELAJARAN KOMPETENSI Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis sejak tahun 2004 melalui piloting beberapa sekolah, dan secara operasional dikembangkan menjadi KTSP sejak tahun 2006. Oleh karena itu pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian otentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa peserta didik lebih mampu dalam mengamati, menanya, menalar, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan. BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian otentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengobservasi, mengamati, bertanya/menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/bernalar/menalar, dan mengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belaja Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakter sitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Prinsip pembelajaran yang digunakan pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) dari peserta didik diberi tahu menuju menjadi peserta didik mencari tahu; (2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) dari pendekatan tekstual menuju menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) dari pembelajaran berbasis konten menuju menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) dari pembelajaran parsial menuju menjadi pembelajaran terpadu; (6) dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) daripembelajaran verbalisme menuju menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
  • 7. Doc Iyus Rustandi 2014 kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian otentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. 7 A. Pendekatan Pembelajaran saintifik Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswapeserta didik (Alfred De Vito: 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh siswa peserta didik (Zamroni: 2000; Semiawan: 1998). Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer: 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, siswapeserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, gurupendidik hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa peserta didik. Dalam model ini siswapeserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian siswapeserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswapeserta didik dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992). Di dalam model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa peserta didik belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan siswapeserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan
  • 8. Doc Iyus Rustandi 2014 berpikir tingkat tinggi (Houston: 1988). Dengan demikian siswa peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru pendidik lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran. Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan oleh lebih dari separuh penduduk dunia baik dalam komunikasi formal maupun informal. Bahasa Inggris juga berperan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bahasa Inggris juga digunakan dalam dunia ekonomi dan perdagangan, hubungan antar bangsa, sosial-budaya dan pendidikan serta pengembangan karier. Untuk keperluan tersebut di atas, penguasaan Bahasa Inggris merupakan persyaratan penting bagi keberhasilan individu, masyarakat dan bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan global. Penguasaan bahasa Inggris dapat diperoleh melalui berbagai program dan program pembelajaran di sekolah masih merupakan sarana utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa memiliki tantangan baik internal maupun eksternal. Tantangan internal terkait dengan kondisi pendidikan dan perkembangan penduduk Indonesia. Sedangkan tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang berhubungan dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Bangsa Indonesia pun dipengaruhi oleh perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian siswapeserta didik Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran eksakta atau mata pelajaran ilmu sosial yang lain. Perbedaan ini terletak pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini mengindikasikan bahwa belajar Bahasa Inggris bukan saja belajar kosakata dan tatabahasa dalam arti pengetahuannya, tetapi harus berupaya menggunakan atau mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kegiatan komunikasi. Seorang siswa peserta didik belum dapat dikatakan menguasai Bahasa Inggris jika dia belum dapat menggunakan Bahasa Inggris untuk keperluan komunikasi, meskipun dia mendapat nilai yang bagus pada penguasaan kosakata dan tata bahasanya. Memang diakui bahwa seseorang tidak mungkin dapat berkomunikasi dengan baik kalau pengetahuan kosakatanya rendah. Oleh karena itu, penguasaan kosakata memang tetap diperlukan tetapi yang lebih penting bukan semata-mata pada penguasaan kosakata tersebut tetapi memanfaatkan pengetahuan kosakata tersebut dalam kegiatan komunikasi dengan Bahasa Inggris. Dalam belajar bahasa, orang mengenal keterampilan reseptif dan keterampilan produktif. Keterampilan reseptif meliputi keterampilan menyimak (listening) dan keterampilan membaca (reading), sedangkan keterampilan produktif meliputi keterampilan berbicara (speaking) dan keterampilan menulis (writing). Baik keterampilan reseptif maupun keterampilan produktif 8
  • 9. Doc Iyus Rustandi 2014 perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Keempat keterampilan berbahasa tersebut disajikan secara terpadu. Agar dapat menguasai keterampilan tersebut di atas dengan baik, siswa peserta didik perlu dibekali dengan unsur-unsur bahasa yaitu kosakata, lafal, ejaan serta tata bahasa. Tata bahasa membantu seseorang untuk mengungkapkan gagasannya dan membantu si pendengar untuk memahami gagasan yang diungkapkan oleh orang lain. Namun Tatabahasa hanyalah sebagai unsur pembantu dalam penguasaan keterampilan berbahasa. Oleh karenanya, pengajaran yang menekankan semata-mata pada pengetahuan tatabahasa hendaknya ditinggalkan. Tatabahasa hendaknya diajarkan dalam rangka memfasilitasi penguasaan keempat keterampilan yang telah disebutkan di muka. Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dapat ditunjukkan dalam dua cara, yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Dalam komunikasi lisan, unsur yang perlu diperhatikan adalah ucapan/lafal atau pronunciation. Kesalahan dalam ucapan menyebabkan seseorang tidak dapat mengemukakan gagasannya dengan tepat. Atau, kalau dia dalam posisi mendengarkan pembicaraan orang lain, maka kesalahan dalam ucapannya juga berpengaruh terhadap kemampuannya untuk memahami apa yang dia dengar. Demikian pula kalau orang tersebut mendengarkan pembicaraan orang lain yang mengucapkan dengan benar, tentu kata yang dia tangkap bukan kata yang dimaksud. Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris yang optimal dan menarik perhatian siswapeserta didik seperti yang dikemukakan Cassandra James (2011) dapat digunakan perangkat teknologi seperti CD, VCD, DVD, radio, tayangan televisi, internet. Melalui internet dapat diperoleh berbagai informasi dalam Bahasa Inggris sehingga dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan melalui komputer siswa peserta didik dapat mengembangkan kemampuan membaca dan menulis. Selain itu dapat digunakan juga media cetak. Media cetak yang meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur, dan lain-lain. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. (1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup kegiatan mendengarkan paparan, membaca teks, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, unsur kebahasaan, dan format penyampaian atau penulisannya. (2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswapeserta didik dalam bentuk konsep, prinsnsip, prosedur, hukum dan terori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa peserta didik berpikir secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diskksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Kegiatan menanya dapat dilakukan di antaranya mempertanyakan perbedaan bentuk paparan baik secara lisan maupun tertulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia termasuk perbedaan penggunaannya, perbedaan pola-pola kalimat, dan isi wacana seperti gagasan pokok, informasi tertentu, informasi rinci, rujukan kata, dsb. (3) Kegiatan mengeksplorasi dilakukan untuk melatih kemampuan berbahasa peserta didik 9 melalui kegiatan simulasi, bermain peran dan kegiatan lain yang terstruktur. (4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh gurupendidik melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan berkelompok sehingga siswapeserta didik melakukan aktifitas antara lain menganalisis teks, mengelompokkan, membuat kategori, menyimpulkan, membandingkan berbagai ungkapan, struktur teks, unsur kebahasaan, mendiskusikan isi wacana, serta memperoleh balikan dari gurupendidik.
  • 10. Doc Iyus Rustandi 2014 (5) Kegiatan mengomunikasikan adalah kegiatan untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan maupun tulis seperti mendemonstrasikan, menuliskan, memaparkan, menyunting hasil karya teman, mempublikasikan hasil karya pada majalah dinding, buletin sekolah, learning journal, blog sekolah, dsb. Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktifitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa peserta didik hingga situasi baru yang tak terdugatersebut. Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa peserta didik kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah model sebagai berikut: 10 (1) Discovery Learning a) Langkah Pembelajaran menciptakan stimulus (rangsangan) Kegiatan penciptaan stimulus dilakukan pada saat peserta didik melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat, mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari yang sederhana hingga fakta atau femomena yang menimbulkan kontroversi. Misalnya peserta didik diminta untuk mengamati fakta tentang beberapa teks deskripsi, kemudian diberikan fakta lain tentang paparan jati diri penulis dan CV seseorang yang dari segi informasikan terlihat hampir sama tapi dengan genre yang berbeda. Dengan demikian peserta didik tergugah untuk mencari tahu lebih lanjut tentang fakta/fenomena tersebut dengan membaca dari berbagai sumber atau mempertanyakan kepada pendidik. Tahapan ini dimulai dengan peserta didik dihadapkan pada teks dengan genre yang sama namun bervariasi dalam fungsi sosial dan unsur kebahasaan sehingga menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki alasan penulis atau penutur menggunakan unsur kebahasaan yang berbeda, sehingga dapat mengetahui perbedaan fungsi sosial dari teks-teks tersebut. Disamping itu pendidik harus menyiapkan instruksi yang jelas untuk penugasan dalam setiap tahapan. Selain itu pendidik dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan. Dalam hal ini Bruner memberikan stimulasi dengan menggunakan teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi. Dengan demikian seorang pendidik harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada peserta didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi dapat tercapai. b) Menyiapkan pernyataan masalah Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) (Syah 2004:244). Sedangkan menurut permasalahan yang
  • 11. Doc Iyus Rustandi 2014 dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan (statement) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah. c) Mengumpulkan data Ketika eksplorasi berlangsung pendidik juga memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Dalam hal ini informasi ang dikumPada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah peserta didik belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak sengaja peserta didik menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki d) Mengolah Data Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22). Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/ kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis e) Memverifikasi data Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004: 244). Verifikasi menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak f) Menarik kesimpulan Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004: 244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan peserta didik harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau 11
  • 12. Doc Iyus Rustandi 2014 prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu. Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain: a) Secara klasikal peserta didik memiliki kecerdasan/kecakapan awal yang lebih dengan keterampilan berbicara dan menulis lebih baik. Bagi peserta didik yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi. b) Jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, karena untuk melakukan pembelajaran jumlah peserta didik yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. c) Pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman. d) Perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan pembelajaran. 12 Manfaat pemilihan model(1) discovery learning antara lain: a) Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya. b) Pengetahuan yang diperoleh besifat pribadi, dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer. c) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik, karena tumbuhnya rasa penyelidikan dan berhasil. d) Memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan dengan keecepatannya sendiri. e) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan melibatkan akal dan motivasinya. f) Membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya. g) Membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada kebenaran yang final yang dialami dalam keterlitbatan kegiatannya. h) Mendorong peserta didik berfikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan hipotesis. i) Dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan. j) Kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari berbagai jenis sumberbelajar. (2) Project Based Learning a) Langkah Pembelajaran Menyiapkan pertanyaan atau penugasan projek Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru diharapan berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik sesuai dengan tuntusan kompetensi yang diharapkan. Penyiapan pertanyaan dapat dilakukan di awal semester agar dapat dirancang kegiatan selanjutnya yaitu mendesain perencanaan.
  • 13. Doc Iyus Rustandi 2014 b) Mendesain perencanaan projek Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. c) Menyusun Jadwal Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: • membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, • membuat deadline penyelesaian proyek, • membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, • membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan • meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara d) Memonitor kegiatan dan perkembangan projek Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. e) Menguji hasil Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. f) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran. dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan Persyaratan pendukung dan Manfaatnya Pemilihan model pembelajaran project based learning memerlukan dukungan persyaratan untuk mereduksi kelemanan yang sering terjadi, antara lain: • Peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah, sehingga projek tidak memakan waktu terlalu lama. • Dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk perlatan belajar di laboratorium. • Pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol. 13
  • 14. Doc Iyus Rustandi 2014 • Perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan project. Manfaat pemilihan model pembelajaran project based learning, antara lain: • Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai. • Mengembangkam kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis. • Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumberdaya. • Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyekuntuk menyelesaikan tugas. • Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata. • Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran. 14 (3) Problem Based Learning a) Langkah Pembelajaran Mengorientasi peserta didik pada masalah Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh peserta didik dan juga oleh guru. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi agar peserta didikdapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu : • Tujuan utama pembelajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi peserta didik yang mandiri, • Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan, • Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Peserta didik akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya, dan • Selama tahap analisis dan penjelasan, peserta didik akan didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. Tidak ada ide yang akan menjadi bahan lelucon oleh peserta didik atau teman sekelas. Semua peserta didik diberi peluang untuk berperan serta pada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka. b) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok peserta didik dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan
  • 15. Doc Iyus Rustandi 2014 masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Peserta didik sangat penting memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar selanjutnya pendidik dan peserta didik menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal. Tantangan utama bagi pendidik pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua peserta didik aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya. Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Pengawasan dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pendidik berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting c) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, pendidik harus mendorong peserta didik untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Pendidik membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan pendidik seharusnya mengajukan pertanyaan pada peserta didik untuk berifikir tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan. Setelah peserta didik mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam bentuk hipotesis, penjelesan, dan pemecahan. Selama pengajaran pada fase ini, guru mendorong peserta didik untuk menyampikan semua ide-idenya dan menerima secara penuh ide tersebut. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berfikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas informasi yang dikumpulkan. d) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya) dan pameran. Artifak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video, tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artifak sangat dipengaruhi tingkat berfikir peserta didik. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan 15
  • 16. Doc Iyus Rustandi 2014 pendidik berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya, para pendidik, para orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik. e) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran Pemilihan model pembelajaran (discovery learning, project based learning, atau problem based learning) sebagai pelaksanaan pendekatan saintifik pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan karakteristik kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus. Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: (1) Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori faktual, konseptual, dan prosedural. Pada pengetahuan faktual dan konsepetual dapat dipilih discovery learning, sedangkan pada pengetahuan prosedural dapat dipilih project based learning dan problem based learning. (2) Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari KI- 4. Pada keterampilan abstrak dapat dipilih discovery learning dan problem based learning, sedangkan pada keterampilan konkrit dapat dipilih project based learning. (3) Pemilihan ketiga model tersebut mempertimbangkan sikap yang dikembangkan, 16 baik sikap religious (KI-1) maupun sikap sosial (KI-2) Berikut contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi pengetahuan dan keterampilan. Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan Abstrak Konkrit Faktual Discovery Learning Discovery Learning Konseptual Discovery Learning Discovery Learning Prosedural Discovery Learning Problem Based Learning Discovery Learning Problem Based Learning Metakognitif Discovery Learning Project Based Lerning Problem Based Learning Discovery Learning Project Based Lerning Problem Based Learning B. Penilaian OtentikAutentik Penilaian yang dikembangkan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 lebih ditekankan pada penilaian otentikautentik yaitu penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran (Permendikbud No. 66 Tahun 2013). Penilaian yang dilakukan gurupendidik tidak hanya berbasis pada hasil belajar tetapi juga pada prosesnya. Konsep penilaian otentikautentik (Munif Chatib) adalah kemampuan anak dinilai berdasar perkembangan hasil anak itu sendiri yang, berbasis proses,
  • 17. Doc Iyus Rustandi 2014 bukan pada akhir pembelajaran, serta tidak hanya a menilai ranah kognitif saja, namun jugamenilai ranah psikomotorik dan afektif juga. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, dengan penilaian otentikautentik, gurupendidik dapat menggunakan berbagai kegiatan untuk mengecek pemahaman siswapeserta didik bahwa siswapeserta didik yang belajar bahasa asing memerlukan berbagai cara untuk mendemonstrasikan pemahaman mereka atas konsep-konsep yang telah mereka pelajari (Moir, 2005). O'Malley dan Pierce School Library Media Activities Monthly (1998) memberikan contoh-contoh penilaian otentikautentik yakni tindakan siswapeserta didik yang harus dapat diamati dan didokumentasikan: 1. Oral Interviews: GuruPendidik bertanya kepada siswapeserta didik tentang jati diri, kegiatan yang dilakukan, bacaan, dan hal-hal minat lainnya. 2. Story or Text Retelling: SiswaPeserta didik menceritakan ulang gagasan pokok atau informasi rinci pilihan yang didapat pada waktu membaca atau menyimak. 3. Writing Samples: SiswaPeserta didik membuat tulisan naratif, ekspositori, persuasif, atau bentuk tulisan lainnya. 4. Projects/Exhibitions: SiswaPeserta didik bekerja dengan siswapeserta didik lain dalam satu tim membuat suatu karya yang menggunakan multimedia, presentasi lisan dan tulis, serta pameran. 5. Experiments/Demonstrations: SiswaPeserta didik mendokumentasikan rangkaian pengalaman, mengilustrasikan prosedur, menampilkan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, dan mendokumentasikan hasil-hasil tindakannya. 6. Constructed-Response Items: SiswaPeserta didik memberikan respon atau jawaban atas pertanyaan terbuka dalam bentuk tulisan. 7. Teacher Observations: GuruPendidik mengamati dan mendokumentasikan perhatian dan interaksi siswapeserta didik di dalam kelas, respon mereka terhadap materi pembelajaran, dan kerjasama dengan siswapeserta didik lainnya. 8. Portfolios: Koleksi pekerjaan siswapeserta didik yang terfokus untuk menunjukkan tingkat kemajuan hasil belajar siswapeserta didik dari waktu ke waktu. 17 C. Penilaian Hasil Belajar Bahasa Inggris Penilaian otentikautentik (penilaian alternatif atau penilaian informal) adalah pendekatan penilaian dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas seperti membaca dan menulis dalam dunia nyata dan di sekolah, presentasi, mengamati, survey, project, makalah, membuat multi media, membuat karangan atau, diskusi kelas. Tujuannya adalah untuk menilai berbagai jenis kemampuan berbahasa dalam konteks yang hampir mendekati situasi nyata. Sebagai contoh, penilaian autentik meminta peserta didik untuk membaca teks autentik, menulis untuk tujuan autentik tentang topik-topik yang bermakna, dan terlibat dalam tugas-tugas literasi yang autentik seperti mendiskusikan buku cerita pendek, membuat jurnal, menulis surat, dan menyunting teks hingga sesuai dengan struktur dan fungsi sosialnya. Baik materi maupun tugas penilaian harus dibuat senatural mungkin. Selanjutnya Selain itu penilaian autentik menghargai kemampuan berfikir dibalik tugas dan proses pembelajaran sebaik serta hasil akhir dari proses pembelajaran itu. Berdasarkan tugas yang telah ditentukan tersebut, pendidik perlu menyusun rubrik penskoran dan daftar cek pengamatan untuk mengetahui aspek apa saja yang perlu
  • 18. Doc Iyus Rustandi 2014 dilakukan oleh peserta didik dan apakah peserta didik telah melakukan pekerjaan dengan baik. dikembangkan pertanyaan “aspek apa saja yang perlu dilakukan peserta didik agar guru tahu bahwa mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik. Untuk itu perlu menggunakan rubriks penskoran dan daftar cek untuk pengamatan. Berikut ini 5 dimensi dari penilaian Autentik menurut Gulikers, Bastiaens, & Kirschner (2004). 1. Bentuk penilaian harus relevan dan mempresentasikan pengetahuan dan 18 keterampilan yang peserta didik harus pelajari. 2. Lingkungan fisik harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa betul-betul digunakan. 3. Konteks sosial harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa akan digunakan. 4. Hasil penilaian harus termasuk unjuk kerja yang dibutuhkan dari peserta didik. 5. Kreteria penilaian harus didasarkan pada level unjuk kerja yang ditentukan dalam kompetensi dasar. Berikut ini beberapa alternatif penilaian untuk melakukan penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa Inggris. (1) KINERJA • Melakukan monolog • Bermain Peran • Simulasi • Presentasi (2) OBSERVASI: • Sasaran penilaian Sikap • Sasaran penilaian Pengetahuan • Sasaran penilaian Keterampilan (3) PORTOFOLIO • Kumpulan karya peserta didik yang mencerminkan hasil atau capaian belajar berupa rekaman penggunaan ungkapan dan skrip percakapan. • Kumpulan hasil tes dan latihan. • Catatan penilaian diri dan penilaian sejawat, berupa komentar atau cara penilaian lainnya. (4) PENILAIAN DIRI Bentuk: diary, jurnal, format khusus. (5) PENILAIAN SEJAWAT Bentuk: format khusus, komentar, atau bentuk penilaian lain.
  • 19. Doc Iyus Rustandi 2014 19 BAB III ANALISIS KOMPETENSI A. Prosedur Analisis Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan. Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar. Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut. Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri. Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi kelima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.
  • 20. Doc Iyus Rustandi 2014 20 Kompetensi Deskripsi Kompetensi Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut
  • 21. Doc Iyus Rustandi 2014 21 Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut. (1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok. TABEL 1: Linierisasi Kompetensi Dasar dari KI3 dan KI4 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks pemaparan jati diri, sesuai dengan konteks penggunaannya. 4.1 Menyusun teks lisan dan tulis sederhana, untuk memaparkan, menanyakan, dan merespon pemaparan jati diri, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks. Teks lisan dan tulis sederhana, untuk memaparkan, menanyakan, dan merespons pemaparan jati diri Fungsi sosial Menjalin hubungan dengan pendidik, teman dan orang lain. Ungkapan My name is... I’m ... I live in ... I have … I like …. dan semacamnya Unsur kebahasaan: (1) Kata terkait dengan hubungan kekeluargaan dan kekerabatan, profesi pekerjaan, hobi. (2) Kata kerja dalam simple present tense: be, have dalam simple present tense. (3) Kata tanya What? Who? Which? (4) Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tulisan tangan yang rapi. (5) Rujukan kata. Topik: Keteladanan tentang perilaku terbuka, menghargai perbedaan, perdamaian. 3.2. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memuji bersayap serta 4.2. Menyusun teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespon pujian bersayap, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan Teks lisan dan tulis untuk memuji bersayap (extended) serta responsnya. Fungsi sosial: Menjaga hubungan interpersonal dengan pendidik, teman dan orang lain. Ungkapan:
  • 22. Doc Iyus Rustandi 2014 22 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya . unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks. “Excellent! You really did it well, Tina.” “That’s nice, Anisa. I really like it.” “It was great. I like it, thank you.” Unsur kebahasaan: Ucapan, tekanan kata, intonasi. 3.3. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan menunjukan perhatian (care), serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya . 4.3. Menyusun teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespon ungkapan perhatian (care), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang benar dan sesuai konteks. Teks lisan dan tulis untuk menunjukkan perhatian (care). Fungsi sosial: Menjaga hubungan interpersonal dengan pendidik, teman dan orang lain. Ungkapan: Ungkapan untuk memberi perhatian dan cara meresponsnya: You look pale . Are you OK? Not, really. I’ve got a headache. Unsur kebahasaan: Ucapan, tekanan kata, intonasi. 3.4. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang niat melakukan sesuatu, sesuai dengan konteks penggunaannya 4.4. Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang niat melakukan sesuatu, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang benar dan sesuai konteks. Teks lisan dan tulis pernyataan dan pertanyaan tentang niat melakukan sesuatu Fungsi Sosial: Menyatakan rencana Struktur Teks: I’d like to tell my name. I will tell him about my job. I’m going to introduce my friend. Unsur Kebahasaan: Kata kerja I’d like to .., I will .., I’m going to ...; tata bahasa, ucapan, tekanan kata, intonasi,
  • 23. Doc Iyus Rustandi 2014 23 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) . ejaan, tanda baca, tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. 3.5. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari ungkapan ucapan selamat bersayap, sesuai dengan konteks penggunaannya . 4.5. Menyusun teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespon ucapan selamat bersayap (extended), dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks. Teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan meresponsucapan selamat bersayap (extended). Fungsi Sosial: Menjaga hubungan interpersonal dengan pendidik, teman, dan orang lain. Struktur teks: Ungkapan baku dari sumber-sumber autentik. Unsur kebahasaan: (1) Kata dan tata bahasa baku. (2) Ejaan dan tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. (3) Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentasikan secara lisan. Topik: Keteladanan tentang perilaku peduli dan cinta damai. 3.6. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada pernyataan dan pertanyaan tindakan/kejad ian yang dilakukan/terj adi di waktu lampau yang 4.6. Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahannya, Tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dan yang merujuk pada kesudahannya (Past Simple dan Present Perfect Tense) Fungsi sosial: Menyatakan dan menanyakan tentang tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu
  • 24. Doc Iyus Rustandi 2014 24 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahannya, sesuai dengan konteks penggunaannya . dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang benar dan sesuai konteks. terjadinya dan yang merujuk pada kesudahannya. Struktur teks: I hollered farewells to my friends and poured myself into the car. My friend has already prepared everything. Unsur kebahasaan: (1) Past Simple, Present Perfect (2) Tata bahasa, ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. Topik: Berbagai hal terkait dengan interaksi antara pendidik dan peserta didik selama proses pembelajaran, di dalam maupun di luar kelas. 3.7. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, sesuai dengan konteks penggunaannya. 4.8. Menangkap makna dalam teks deskriptif lisan dan tulis sederhana. 4.9. Menyunting teks deskriptif lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks. Teks deskriptif lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal. Fungsi sosial: Membanggakan, mengenalkan, mengidentifikasi, memuji, mengritik, mempromosikan, dsb. Struktur teks: (1) Penyebutan nama orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal dan nama bagian-bagiannya yang dipilih untuk dideskripsikan (2) Penyebutan sifat orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal dan
  • 25. Doc Iyus Rustandi 2014 25 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) 4.10. Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks. bagiannya, dan (3) Penyebutan tindakan dari atau terkait dengan orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal. yang semuanya sesuai dengan fungsi sosial yang hendak dicapai. Unsur kebahasaan: (1) Kata benda yang terkait dengan orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal. (2) Kata sifat yang terkait dengan orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal (3) Ejaan dan tulisan tangan dan c etak yang jelas dan rapi (4) Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentasikan secara lisan. (5) Rujukan kata Topik: Keteladanan tentang perilaku toleran, kewirausahaan, nasionalisme, percaya diri. 3.8. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks pemberitahuan (announcement) , sesuai dengan konteks penggunaannya. 4.11. Menangkap makna pemberitahuan (announcement). 4.12. Menyusun teks tulis pemberitahuan (announcement), sangat pendek dan sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan Teks tulis berbentuk announcement (pemberitahuan) Fungsi sosial: Memberikan informasi dengan atau tanpa perintah atau petunjuk yang harus diikuti, untuk memperlancar informasi antara pendidik, peserta didik, kepala sekolah, dan staf administrasi Struktur Teks: Ungkapan yang lazim digunakan
  • 26. Doc Iyus Rustandi 2014 26 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks. dalam teks announcement di media massa maupun di internet, secara urut dan runtut. Unsur kebahasaan: Kosa kata , tata bahasa, ucapan, rujukan kata, tekanan kata, intonasi, ejaan, dan tanda baca yang tepat, dengan pengucapan yang lancar dan penulisan dengan tulisan tangan atau cetak yang jelas dan rapi. Multimedia: Layout, dekorasi, yang membuat tampilan teks lebih menarik. 3.9. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks recount sederhana tentang pengalaman/ke jadian/peristiw a, sesuai dengan konteks penggunaannya . 4.13. Menangkap makna dalam teks recount lisan dan tulis sederhana. 4.14. Menyusun teks recount lisan dan tulis sederhana tentang pengalaman/ kegiatan/kejadian/ peristiwa, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks. Teks recount lisan dan tulis, sederhana, tentang pengalaman /kegiatan/ kejadian/peristiwa. Fungsi sosial: Meneladani, membanggakan, bertindak teratur, teliti dan disiplin, melaporkan. Struktur: a. Menyebutkan tindakan/ peristiwa/kejadian secara umum b. Menyebutkan urutan tindakan/ kejadian/peristiwa secara kronologis, dan runtut. c. Jika perlu, ada kesimpulan umum. Unsur kebahasaan: (1) Kata-kata terkait dengan perjuangan hidup, profesionalisme dalam bekerja, kejadian/peristiwa lampau.
  • 27. Doc Iyus Rustandi 2014 27 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) (2) Penyebutan kata benda. (3) Ejaan dan tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. (4) Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentasikan secara lisan. (5) Rujukan kata Topik: Keteladanan tentang perilaku kewirausahaan, daya juang, percaya diri, tanggung jawab, disiplin. 3.9. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks naratif sederhana berbentuk legenda rakyat, sesuai dengan konteks penggunaann ya. 4.15. Menangkap makna teks naratif lisan dan tulis berbentuk legenda, sederhana Teks naratif lisan dan tulis berbentuk legenda sederhana. Fungsi sosial: Meneladani nilai-nilai moral, cinta tanah air, menghargai budaya lain. Struktur: a. Pengenalan tokoh dan setting. b. Komplikasi terhadap tokoh utama. c. Solusi dan akhir cerita. Unsur kebahasaan: (1) Kata-kata terkait karakter, watak, dan setting dalam legenda. (2) Modal auxiliary verbs. (4) Ejaan dan tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. (5) Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentasikan secara lisan. (6) Rujukan kata Topik: Keteladanan tentang
  • 28. Doc Iyus Rustandi 2014 28 Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) perilaku dan nilai-nilai luhur dan budaya. 3.11. Menyebutkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan dalam lagu. 4.16. Menangkap makna lagu sederhana. Lagu sederhana Fungsi sosial: Menghibur, mengungkapkan perasaan, mengajarkan pesan moral Unsur kebahasaan: (1) Kata, ungkapan, dan tata bahasa dalam karya seni berbentuk lagu. (2) Ejaan dan tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. (3) Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentasikan secara lisan Topik: Keteladanan tentang perilaku yang menginspirasi. (2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajaran yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. (3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. (4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius. (5) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan. (6) Merancang penilaian yang diperlukan. (7)
  • 29. Doc Iyus Rustandi 2014 29 Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini. Materi Pokok (Silabus) Materi Pembelajara n Fakta, Konsep, Prinsip, dan Prosedur Alternatif Kegiatan Pembelajaran: Mengamati, Menanya, Mengeksplora si, Mengasosiasi, dan Mengomunika sikan Pembelajaran (Silabus) Penillaian (Silabus) Indikator Sikap, Pengetahua n, dan Keterampila n untuk Penilaian (3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajaran yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur (4) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. (5) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius. (6) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan (7) Merancang penilaian yang diperlukan Lulusan yang : Cerdas, Kreatif, Produktif, dan Bertanggung jawab
  • 30. Doc Iyus Rustandi 2014 Lulusan yang : Produktif, dan Bertanggung 30 Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini. Materi Pokok (Silabus) Materi Pembelajaran Fakta, Konsep, Prinsip, dan Prosedur Alternatif Kegiatan Pembelajaran: Mengamati, Menanya, Mengeksplorasi, Mengasosiasi, Mengomunikasi Pembelajaran (Silabus) A. Mengembangkan Materi pembelajaran dan kan Penillaian (Silabus) Indikator Sikap, Pengethuan, dan Keterampilan untuk Penilaian Cerdas, Kreatif, jawab Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus dan kompetensi dasar pada kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Materi pembelajaran bahasa Inggris dikembangkan menggunakan konsep genre sebagai dasar. Sehingga dirumuskan konsisten, runut, dan menggambarkan tindakan komunikatif. Dengan demikian materi pembelajaran bahasa Inggris untuk setiap jenis teks dapat secara konsisten terdiri atas tiga unsur, yaitu (1) fungsi sosial, (2) struktur teks, dan (3) unsur kebahasaan. Selain itu, materi pembelajaran bahasa Inggris akan sangat sulit dipisahkan secara konkrit antara pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip maupun prosedur. Hal ini disebabkan ketiga aspek genre yang harus dikuasai bisa dikelompokkan pada dua tataran pengetahuan sekaligus, misalnya fungsi sosial teks bisa berada pada tataran konsep maupun prinsip. Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokkan dalam empat kategori yaitu: (1) Fakta, merupakan teks yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau diamati. Selain itu pengetahuan faktual pada mata pelajaran bahasa Inggris juga terkait dengan topik dan konteks. (2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep tentang teks deskriptif adalah teks yang mempunyai berbagai fungsi sosial dalam kehidupan sehari-hari, dengan struktur yang diawali dengan identifikasi dan diikuti deskrisi bagian-bagiannya, serta dengan unsur kebahasaan kata benda dan kata sifat terkait orang, benda, dan tempat.
  • 31. Doc Iyus Rustandi 2014 31 (3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan. Prinsip bahasa bersifat holistik, sebab diawali dengan teks, bukan dari kata perkata. Contoh pengetahuan yang merupakan prinsip adalah bentuk kalimat, dan struktur teks. (4) Prosedur, merupakan sederetan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran bahasa Inggris, langkah menyusun teks merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi materi pembelajaran. B. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Prosedur, merupakan sederetan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran fisika, langkap kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi Kegiatan pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah yaitu ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan Dengan demikian kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi komunikatif yang tidak hanya bermakna menguasai keterampilam berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis tetapi merupakan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial dengan menggunakan bahasa Inggris secara trampil baik lisan maupun tulisan dengan sikap yang benar. Keterampilan menggunakan bahasa Inggris tidak hanya berupa pembiasaan namun harus mempunyai pemahaman akan tujuan komunikatif dan strategi penyampaiannya. Untuk memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik dalam mencapai kompetensi komunikatif maka perlu melakukan langkah-langkah pembelajaran yang menuntut partisipasi aktf peserta didik yaitu melalui pendekatan saintifik dengan lima tahapan kegitan yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan (1) Mengamati Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini yaitu kegiatan yang memaksimalkan pancaindra dengan cara melihat, mendengar, dan membaca, atau menyimakmenonton. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, konsep, dan prosedur. Materi berbentuk fakta yaitu misalnya teks interpersonal/transaksional,. tTeks khusus, teks fungsional, dan unsur kebahasaan dalam bentukyang berupa bacaan, video, atau rekaman suara. Sedangkan materi berbentuk konsep yaitu materi tentang fungsi sosial dari teks-teks tersebut dan materi berbentuk prosedur adalah stuktur teks dari masing-masing teks yang dibaca atau didengar. Jadi alternatif pembelajaran untuk proses mengamati bisa berupa kegiatan mendengarkan/menonton video percakapan, menonton film sederhana, dan membaca buku cerita, koran, majalah, brosur, leaflets, banner dan poster berbahasa Inggris (2) Menanya Pada tahapan Kkegiatan menanya merupakan proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep yaitu menanya tentang fungsi sosial dari teks dan prosedur tentang struktur teks melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas. Pada proses menanya harus dikembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan berfikir kritis sehingga perlu mengembangkanakan muncul pertanyaan-pertanyaan pada level berfikir tingkat tinggi. Selain itu proses menanya juga menuntut partisipasi aktif peserta didik. Agar proses menanya dapat terlaksana dan mencapai tujuan, maka pendidik perlu menyiapkan
  • 32. Doc Iyus Rustandi 2014 panduan bertanya berupa langkah-langkah yang harus dilewati peserta didik sampai dapat mengajukan pertanyaan tentang ketiga aspek genre yang diamati pada saat melakukan kegiatan-kegiatan dalam proses mengamati. (3) Mencoba Kegiatan mencoba atau mengeksplorasi adalah kegiatan untuk menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan yang baru saja diperoleh/dipelajarai. Pada proses ini peserta didik berlatih mengungkapkan hal-hal baru yang dipelajari dan mencoba menggunakan kemampuan itu dalam dunia nyata, didalam/diluar kelas melalui kegiatan simulasi, bermain peran, presentasi, diskusi dan bermain game.. (4) Mengasosiasi Kegiatan mengasosiasi atau menalar merupakan proses mengembangkan kemampuan mengelompokkan dan membandingkan beragam ide dan peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Khusus untuk mata pelajaran bahasa Inggris pada tahapan ini peserta didik dibimbing untuk mengelompokkan dan membandingkan teks berdasarkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan. (5) Mengomunikasikan Kegiatan mengomunikasikan ditujukan untuk mengembangkan kemampuan menyajikan atau mempresentasikan semua pengetahuan dan keterampilan yang sudah dikuasai dan yang belum baik secara lisan maupun secara tertulis. Pada kegiatan ini tidak hanya pengetahuan dan keterampilan mengomunikasikan saja yang disajikan tetapi juga permasalahan dan kesuksesan yang dialami selama proses pembelajaran. Dengan demikian kegiatan ini menggambarkan secara utuh kemampuan peserta didik dalam penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sehingga Sebaiknya proses mengomunikasikan ini selalu disertai dengan penulisan jurnal belajar. Dengan demikian kegiatan yang dapat dilakukan untuk proses mengomunikasikan antara lain mempresentasikan kemampuan secara lisan di depan kelas dengan dan tanpa media presentasi, membuat laporan secara tertulis, mempublikasikan hasil di majalah dinding kelas atau sekolah serta memanfaatkan media komunikasi sosial seperti wechat, line, kakaotalk, whatsup, facebook, tweeter dan e-mail untuk mempublikasikan atau melaporkan hasil belajar. 1. Mengembangkan Materi pembelajaran Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu: (1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, 32 atau diamati dalam (2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah,
  • 33. Doc Iyus Rustandi 2014 33 tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan. Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah air jika dipanaskan akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip apendekatan saintifik dengan lima tahapan kegitan yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar 2.1. Hasil Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar KI-2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.1. Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi interpersonal dengan guru dan teman. 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan komunikasi transaksional dengan guru dan teman. 2.3. Menunjukkkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
  • 34. Doc Iyus Rustandi 2014 34 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian 3.1Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks pemaparan jati diri, sesuai dengan konteks penggunaannya. Teks lisan dan tulis sederhana, untuk memaparkan , menanyakan , dan merespon pemaparan jati diri Fakta Ungkapan: My name is... I’m ... I live in ... I have … I like … dan semacamnya Konsep Fungsi sosial: menjalin hubungan dengan guru, teman dan orang lain Prosedur Unsur kebahasaan: (6)Kata terkait dengan hubungan kekeluargaan dan kekerabatan, profesi pekerjaan, Mengamati 1. Mendengarkan rekaman percakapan tentang jati diri 2. Menonton video tentang percakapan jati diri 3. Membaca teks jati diri pada kartu nama, KTP, SIM, dsb. Menanya 1. Mempertanya-kan perbedaan antara pemaparan jati diri dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Inggris. 2. Mempertanya-kan pengucapan dan isi teks yang memaparkan jati diri 3. Mempertanya- kan Santun, jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, kerjasama Santun, disiplin, jujur, tanggung jawab, percaya diri 4.1 Menangkap makna pemaparan jati diri lisan dan tulis. 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis sederhana, untuk memaparkan, menanyakan, dan merespon pemaparan jati diri, dengan
  • 35. Doc Iyus Rustandi 2014 35 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks. hobi. (7)Kata kerja dalam simple present tense: be, have dalam simple present tense (8)Kata tanya What? Who? Which? (9)Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tulisan tangan yang rapi (10) Rujukan kata kosakata dan cara pengucapan-nya tentang jati diri. Mengeksplorasi: 1. pengucapan kata/kalimat 2. memperkenal-kan diri sendiri secara lisan 3.menuliskan jati diri 4. mencari teks contoh jati diri Mengasosiasi 1. menganalisis ungkapan memaparkan jati diri dengan mengelompokannya berdasarkan penggunaan. 2. mendiskusikan ungkapan pemaparan jati diri yang mereka temukan dari sumber lain 3. memperoleh balikan (feedback)
  • 36. Doc Iyus Rustandi 2014 36 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian dari guru dan teman tentang fungsi sosial dan unsur kebahasaan dalam pemaparan jati diri. Mengkomunikasi-kan 1. mendemons-trasikan penggunaan pemaparan jati diri secara lisan dan tertulis 2. menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk memaparkan jati diri 3.2. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan Teks lisan dan tulis untuk memuji Fakta Ungkapan: “Excellent! You really did it well, Mengamati: 1. mendengarkan/me nonton interaksi memuji bersayap. 2. mengikuti interaksi Santun, disiplin, jujur, tanggung jawab, percaya diri, kerjasama KD 3.2. 1) mengide ntifikasi struktur teks dan unsur - Tes Tulis KD 4.3 2) memper agakan percaka pan Tes unjuk kerja
  • 37. Doc Iyus Rustandi 2014 37 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian memuji bersayap serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya . 4.3. Menyusun teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespon pujian bersayap, dengan memperhatika n fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks. bersayap (extended) serta responnya Tina.” “That’s nice, Anisa. I really like it.” “It was great. I like it, thank you,” Konsep Fungsi sosial Menjaga hubungan interpersonal dengan guru, teman dan orang lain. Prosedur: Unsur kebahasaan: Ucapan, tekanan kata, intonasi memuji bersayap. 3. menirukan model interaksi memuji bersayap 4. mengidentifikasi ciri-ciri interaksi memuji bersayap (fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan). Menanya: Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antara berbagai ungkapan memuji bersayap dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, kemungkinan menggunakan ungkapan lain, dsb. Mengeksplorasi: kebahas aan pada teks lisan dan tulis untuk memuji bersayap serta responny a. 2) menyim pulkan fungsi sosial ungkapa n-ungkapa n untuk memuji. KD 4.3 1)mengidenti fikasi ciri-ciri interaksi memuji bersayap (fungsi sosial, struktur yang telah dibuat secara berpasa ngan
  • 38. Doc Iyus Rustandi 2014 38 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Siswa memuji bersayap dengan bahasa Inggris dalam konteks simulasi, role-play, dan kegiatan lain yang terstruktur. Mengasosiasi:  Siswa membandingkan ungkapan memuji bersayap yang telah dipelajari dengan yang ada di berbagai sumber lain.  Siswa membandingkan antara ungkapan dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa siswa. Mengkomunikasikan 1. Siswa memuji dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas. 2. Siswa menuliskan permasalahan teks, dan unsur kebahasa an). 2)menconto hkan penggun aan ungkapa n untuk memuji bersayap 3) membuat percaka pan singkat tertulis dengan menggu nakan ungkapa n untuk memuji bersayap .
  • 39. Doc Iyus Rustandi 2014 39 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian dalam menggunakan ungkapan untuk memuji bersayap dalam jurnal belajar (learning journal). 3.3. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan menunjukan perhatian (care), serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya. 4.4. Menyusun teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespon ungkapan perhatian (care), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur Teks lisan dan tulis untuk menunjukka n perhatian (care) Fakta Ungkapan untuk memberi perhatian dan cara meresponnya: You look pale . Are you OK? Not, really. I’ve got a headache. Konsep Fungsi sosial: Menjaga hubungan interpersonal dengan guru, teman dan orang lain. Prosedur: Mengamati: 1. Siswa mendengarkan/me nonton interaksi menunjukkan perhatian. 2. Siswa mengikuti interaksi menunjukkan perhatian. 3. Siswa menirukan model interaksi menunjukkan perhatian. 4. Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mengidentifikasi ciri-ciri interaksi menunjukkan perhatian. (fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan). Santun, jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, kerjasama KD 3.3 1) Meng – identifi kasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahas aan pada ungkapa n menunj ukan perhatia n (care), serta responn ya, sesuai dengan konteks - Tes Tulis KD 4.4 2) menampil kan percakapa n yang menagand ung ungkapan menunjuk kan perhatian. Tes unjuk kerja
  • 40. Doc Iyus Rustandi 2014 40 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian kebahasaan, yang benar dan sesuai konteks. Unsur kebahasaan: Ucapan, tekanan kata, intonasi Menanya Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antara berbagai ungkapan menunjukan perhatian dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, kemungkinan menggunakan ungkapan lain, dsb. Mengeksplorasi Siswa menunjukan perhatian dengan bahasa Inggris dalam konteks simulasi, role-play, dan kegiatan lain yang terstruktur. Mengasosiasi penggun aannya. 2) menyim pulkan fungsi sosial ungkap an-ungkap an untuk menunj ukkan perhati an. KD 4.4 1) meng identifi kasi struktur teks dan unsur kebahas aan pada ungkapa n menunj ukkan perhatia n (care) serta
  • 41. Doc Iyus Rustandi 2014 41 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian 1. Siswa membandingkan ungkapan menunjukan perhatian yang telah dipelajari dengan yang ada di berbagai sumber lain.  Siswa membandingkan antara ungkapan dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa siswa. Mengkomunikasikan 1. Siswa menunjukan perhatian dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas. 2. Siswa menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk menunjukan perhatian dalam jurnal belajar (learning journal) responn ya sesuai dengan konteks penggu naanny a 2) merinci fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahas aan pada ungkapa n menunj ukan perhatia n (care), serta responn ya, sesuai dengan konteks penggun aannya. 3) membuat percakap
  • 42. Doc Iyus Rustandi 2014 42 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian an tertulis yang mengand ung ungkapan untuk menunju kkan perhatian . . 3.4. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang niat melakukan sesuatu, sesuai dengan konteks penggunaannya 4.5.Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan Teks lisan dan tulis pernyataan dan pertanyaan tentang niat melakukan sesuatu Fakta Struktur Teks : ‘I’d like to tell my name,’ I will tell him about my job, I’m going to introduce my friend Konsep Fungsi Sosial : Menyatakan rencana Prosedur Unsur Kebahasaan: Kata kerja I’d Mengamati 1. Siswa mendengarkan/me nonton interaksi memuji bersayap. 2. Siswa mengikuti interaksi memuji bersayap. 3. Siswa menirukan model interaksi memuji bersayap 4. Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mengidentifikasi ciri-ciri interaksi memuji bersayap (fungsi sosial, struktur teks, dan Santun, jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, kerjasama KD 3.4 1) Mengide ntifikasi struktur teks, dan unsur kebahas aan untuk menyata kan dan menany akan tentang niat melakuk an sesuatu, sesuai Tes tulis KD 4.5 4) Menam pilkan percaka pan yang telah dipersia pkan. Tes unjuk kerja
  • 43. Doc Iyus Rustandi 2014 43 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian tentang niat melakukan sesuatu, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang benar dan sesuai konteks like to .., I will .., I’m going to ...; tata bahasa, ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. unsur kebahasaan). Menanya Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antara berbagai ungkapan memuji bersayap dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, kemungkinan menggunakan ungkapan lain, dsb. Mengeksplorasi Siswa memuji bersayap dengan bahasa Inggris dalam konteks simulasi, role-play, dan kegiatan lain yang terstruktur. Mengasosiasi dengan konteks penggun aannya 2) Menyim -pulkan fungsi sosial ungkapa n-ungkapa n untuk menyata kan dan menany akan tentang niat melakuk an sesuatu, sesuai dengan konteks penggun aannya. KD 4.5 1) Mengide ntifikasi Mengide ntifikasi struktur
  • 44. Doc Iyus Rustandi 2014 44 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian 1. Siswa membandingkan ungkapan memuji bersayap yang telah dipelajari dengan yang ada di berbagai sumber lain. 2. Siswa membandingkan antara ungkapan dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa siswa. Mengkomunikasikan 1. Siswa memuji dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas. 2. Siswa menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk memuji dalam jurnal belajar (learning journal). teks, dan unsur kebahas aan untuk menyata kan dan menany akan tentang niat melakuk an sesuatu, sesuai dengan konteks penggun aannya 2) Mencirik an ungkapa n – ungkapa n Mengide ntifikasi struktur teks, dan unsur kebahas aan
  • 45. Doc Iyus Rustandi 2014 45 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian untuk menyata kan dan menany akan tentang niat melakuk an sesuatu, sesuai dengan konteks penggun aannya 3) Membua t percaka pan tertulis yang mengan dung ungkapa n-ungkapa n untuk menyata kan dan menany akan tentang niat melakuk
  • 46. Doc Iyus Rustandi 2014 46 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian an sesuatu, dengan memper hatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahas aan, yang benar dan sesuai konteks. 3.5. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari ungkapan ucapan selamat bersayap, sesuai dengan konteks penggunaannya. 4.6. Menyusun teks lisan dan tulis untuk Teks lisan dan tulis untuk mengucapka n dan meresponuc apan selamat bersayap (extended) Struktur Fakta Ungkapan baku dari sumber-sumber otentik. Konsep Fungsi Sosial: Menjaga hubungan interpersonal dengan guru, teman, dan Mengamati 1. Siswa memperhatikan beberapa pesan yang berisi ucapan selamat dari berbagai sumber (a.l. film, tape, surat kabar, majalah). 2. Siswa membacakan contoh-contoh teks pesan berisi Santun, jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, kerjasama KD 3.5 1) meng identifika si struktur teks dan unsur kebahasa an pada teks lisan dan tulis pada ungkapan - Tes tulis KD 4.6 5) menam pilkan percaka pan yang telah dihasilk annya secara berpasa ngan. Unjuk kerja
  • 47. Doc Iyus Rustandi 2014 47 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian mengucapkan dan merespon ucapan selamat bersayap (extended), dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks. text (5) Topik Keteladana n tentang perilaku peduli dan cinta damai. orang lain. Prosedur Unsur kebahasaan: 1. Kata dan tata bahasa baku 2. Ejaan dan tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. 3. Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentas ikan secara lisan ucapan selamat tersebut dengan ucapan, intonasi, tekanan kata, dengan benar dan lancar. 3. Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mengidentifikasi ciri-ciri pesan yang berisi ucapan selamat (fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan). Menanya Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antar berbagai pesan yang berisi ucapan selamat dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam ungkapan ucapan kalimat bersayap . 2)Menyim - pulkan fungsi sosial ungkapan - ungkapan ucapan kalimat bersayap . KD 4.6 1) Mengiden tifikasi ungkapan – ungkapan ucapan selamat bersayap (extende d), dengan memperh atikan tujuan, struktur
  • 48. Doc Iyus Rustandi 2014 48 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian bahasa Indonesia, kemungkinan menggunakan ungkapan lain, dsb. Mengeksplorasi 1. Siswa secara mandiri dan dalam kelompok mencari ucapan selamat yang lain dari berbagai sumber 2. Siswa bergantian membacakan ucapan selamat dengan unsur kebahasaan yang tepat 3. Siswa mengucapkan dan merespon ucapan selamat yang disampaikan teman dan guru. Mengasosiasi 1. Siswa membandingkan teks, dengan memperh atikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasa an, secara benar dan sesuai dengan konteks. 2) Mencirika n ucapan selamat bersayap (extende d), dengan memperh atikan tujuan, struktur teks, dengan memperh atikan tujuan, struktur
  • 49. Doc Iyus Rustandi 2014 49 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian berbagai ucapan selamat terkait dengan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, dilihat dari segi ketepatan, efisiensi, efektivitasnya. 2. Siswa memperoleh balikan (feedback) dari guru dan teman tentang hasil analisis yang disampaikan dalamkerja kelompok. Mengkomunikasikan 1. Siswa berkreasi membuat teks-teks ucapan selamat dan menyampaikannya di depan guru dan teman untuk mendapat feedback. 2. Siswa membuat kartu ucapan teks, dan unsur kebahasa an, secara benar dan sesuai dengan konteks. 3) membuat percakap an singkat dengan menggun akan 2 ungkapan untuk menguca pkan dan merespon selamat bersayap dengan memperh atikan tujuan, struktur teks, dengan memperh atikan tujuan,
  • 50. Doc Iyus Rustandi 2014 50 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian selamat 3. Siswa memperoleh feedback dari guru dan teman sejawat struktur teks, dan unsur kebahasa an, secara benar dan sesuai dengan konteks. 4) Membuat kartu ucapan selamat. 3.7. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada pernyataan dan pertanyaan tindakan/kejadia n yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahannya, sesuai dengan Tindakan/ke jadian yang dilakukan/te rjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahanny a Fakta Struktur teks: I hollered farewells to my friends and poured myself into the car My friend has prepared everything Konsep Mengamati 1. Siswa mendengarkan dan membaca banyak kalimat Past Simple dan Present perfect tense, dalam berbagai konteks. 2. Siswa berinteraksi menggunakan kalimat Past Simple dan Present perfect tense selama proses Santun, jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, kerjasama KD 3.6 1) Mengiden tifikasi struktur teks pada pernyata an dan pertanya an tindakan /kejadia n yang dilakukan /terjadi di waktu lampau yang Tes Tulis KD 4.7 Memprese ntasikan di depan kelas secara lisan paragraph yang mengguna kan paling sedikit 5 kalimat untuk menyatak Unjuk kerja.