Sistem pengapian berfungsi untuk memulai proses pembakaran pada motor bensin. Terdapat beberapa jenis sistem pengapian seperti sistem konvensional, elektronik, programmed, dan CDI. Sistem pengapian modern menggunakan komponen elektronik seperti transistor untuk mengatasi kelemahan sistem konvensional dan menghasilkan percikan api yang lebih optimal.
2. SISTEM PENGAPIAN
Capaian Pembelajaran
Merawat dan mendiagnosa sistem pengapian
Sub Capaian Pembelajaran
1. Memahami fungsi sistem pengapian dan
prinsip pembangkitan api
2. Memahami sistem konvensional
3. Memahami sistem elektronik
4. Memahami sistem pengapian CDI
5. Merawat dan mendiagnosa sistem pengapian
4. FUNGSI SISTEM PENGAPIAN
Sistem pengapian berfungsi untuk memulai
proses pembakaran pada motor bensin, agar
kinerja motor optimal maka sistem pengapian
harus menghasilkan percikan api yang kuat
pada saat yang tepat, sesuai dengan putaran
dan beban mesin.
24. SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK
Mengatasi permasalahan tersebut dimanfaatkan
komponen elektronik yaitu transistor. Terdapat 4 tipe
sistem pengapian elektronik berdasar sistem
pemicunya, yaitu:
1. Transistor Ignition – Contact (TRI-C)
2. Transistor Ignition – Inductive (TRI-I)
3. Transistor Ignition – Hall (TRI-H)
4. Transistor Ignition – Optic (TRI-O)
Kelemahan utama pengapian konvensional adalah
penurunan kinerja sebnding dengan waktu
sehingga butuh frekuensi perawatan yang tinggi
36. SISTEM PENGAPIAN PROGAMMED
Sistem pengapian programmed merupakan
sistem pengapian yang terprogram, sehingga
diperoleh kinerja sistem pengapian yang paling
optimal.
Sistem pengapian tipe ini juga sering disebut
sistem pengapian control computer atau
electronic Spark Advancer (ESA)
Terdapat 2 model yaitu menggunakan
distributor dan tanpa ditributor