SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
PERAN TENAGA NUSANTARA SEHAT DALAM
PENINGKATAN CAKUPAN DAN LAYANAN IMUNISASI
PROGRAM
Direktur Surveilans dan Karantina
Kesehatan, Ditjen P2P
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
1. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
(Permenkes 12 Tahun 2017, Tentang Penyelenggaraan Imunisasi)
2. Vaksin
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau
masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme
yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat
lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu.
PENGERTIAN IMUNISASI
TUJUAN PENYELENGGARAAN
IMUNISASI
Menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) dengan menggunakan vaksin
Tuberculosis Difteri Pertusis Tetanus
Human Papiloma
Virus
Campak Hepatitis BPolio
Hemophillus
Influenzae type B
Rubella rotavirusPneumonia
DENGUE
HIV
Malaria
DENGUE
1. Tujuan Umum
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya cakupan Imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi.
b. Tercapainya Universal Child Immunization/UCI
c. Tercapainya target Imunisasi lanjutan pada anak umur di bawah dua tahun
(baduta) dan pada anak usia sekolah dasar serta Wanita Usia Subur (WUS).
d. Tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah
dengan Imunisasi.
e. Tercapainya perlindungan optimal kepada masyarakat *)
f. Terselenggaranya pemberian Imunisasi yang aman serta pengelolaan
limbah medis (safety injection practise and waste disposal management).
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
KesehatanLANDASAN HUKUM
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan
UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014
“Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak - haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
•Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi
•Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak
UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014
“Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar
Pelayanan Minimal
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat”
Imunisasi wajib diberikan pada bayi dan anak untuk mencegah sakit, kecacatan dan kematian
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PERKEMBANGAN IMUNISASI DI
INDONESIA (1956-2017)
1956 1973 1976 1980 1982 1997 2004
Cacar
BCG
Tetanus
DPT
Polio
Campak
Hepatitis B
DPT/HB
(Kombinasi)
20131974
Haemofilus
influensa
tipe b
(DPT/HB/Hib
)
2016
IPV
Sepanjang 6 dasawarsa, semakin
banyak penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi di
Indonesia
2017
MR
PCV
JE
HPV
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
KesehatanKEBERHASILAN IMUNISASI
Program
imunisasi
berhasil
membebaskan
Indonesia dari
Cacar, Polio dan
Tetanus
 Eradikasi penyakit cacar,
tahun 1980  Imunisasi Stop
• Eliminasi Maternal dan Neonatal
Tetanus  Mei 2016
 Tidak dijumpainya lagi kasus polio sejak
tahun 2006 (tahapan eradikasi polio) 
Sertifikasi BEBAS POLIO, 27 Maret 2014
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
HERD IMMUNITY ATAU KEKEBALAN
KELOMPOK
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
Imunisasi Program
Yaitu imunisasi yang diwajibkan
kepada seseorang sebagai bagian
dari masyarakat dalam rangka
melindungi yang bersangkutan dan
masyarakat sekitarnya dari penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi
Imunisasi Pilihan
Yaitu imunisasi yang dapat diberikan
kepada seseorang sesuai dengan
kebutuhannya dalam rangka
melindungi yang bersangkutan dari
penyakit tertentu
Imunisasi Lanjutan
Mempertahankan tingkat
kekebalan dan untuk
memperpanjang masa
perlindungan anak yang
sudah mendapatkan
Imunisasi dasar
JENIS-JENIS IMUNISASI
(Permenkes No. 12 Tahun 2017)
1 SD 2 SD 5 SD
* Demonstration Program di wilayah terpilih ** Dilaksanakan di wilayah endemis
BIAS
Imunisasi DPT-HB-Hib4
Campak/MR dan
DPT-HB-Hib
18 Bulan
Imunisasi Lanjutan
- DT
- Campak/MR
- Td
- HPV*
Health Minister
Decree
No.12/2017
HPV*
Usia
(Bln)
Imunisasi Dasar
< 24 jam HB0
1 BCG, OPV1
2 DPT-HB-Hib1, OPV2 dan PCV*
3 DPT-HB-Hib2, OPV3 dan PCV*
4 DPT-HB-Hib3, OPV4, IPV
9 Campak/MR
10 JE**
12 PCV*
6 SD
- Td
SASARAN DAN
JADWAL PEMBERIAN
IMUNISASI
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
CATATAN
• Interval Minimal untuk jenis imunisasi yang sama pada bayi adalah 4 Minggu
• Interval minimum pemberian imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib Baduta adalah
12 bulan dari DPT-HB-Hib 3 (setelah imunisasi dasar)
• Interval minimum pemberian imunisasi lanjutan MR/Campak Baduta adalah
6 bulan dari Campak Dosis Pertama
• Pemberian Imunisasi Lanjutan bagi Anak Sekolah Dasar di berikan melalui
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Terhadap anak Kelas 1 SD diberikan
Imunisasi MR pada Bulan Agustus dan DT Pada Bulan November, Anak
kelas 2 dan 5 diberikan Imunisasi Td pada bulan November
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
IMUNISASI LANJUTAN PADA WANITA USIA SUBUR
(WUS)
• Sebelum imunisasi, dilakukan penentuan
status imunisasi T (screening) terlebih dahulu,
terutama pada saat pelayanan antenatal.
• Pemberian imunisasi TT tidak perlu diberikan,
apabila pemberian Imunisasi TT sudah
lengkap (status T5) yang harus dibuktikan
dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak, kohort
dan/atau rekam medis.
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
T. 5 DOSIS BILA INTERVAL BENAR
UNTUK MENDAPAT KEKEBALAN PENUH
DOSIS T
( Status )
INTERVAL MINIMAL
LAMA
PERLINDUNGAN
T.1 Kontak Pertama T.1 -
T.2 1 bulan setelah T.1 3 Tahun
T.3 6 bulan setelah T.2 5 Tahun
T.4 1 tahun setelah T.3 10 Tahun
T.5 1 tahun setelah T.4 25 Tahun
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PERLINDUNGAN JANGKA
PANJANG
1 dosis BOOSTER PADA DEWASA MUDA (WUS)
1 dosis BOOSTER PADA USIA 50 TAHUN
Minimal T.5 dosis PADA MASA ANAK
PADA BAYI ( 0-11 BL)
BADUTA (18 BLN)
MURID SD/MI Kls.1
MURID SD/MI Kls.2, 5
DPT 3X T.2
DPT 1X T.3
DT 1X T.4
Td 1X T.5
IMUNISASI STATUS
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
KesehatanIMUNISASI TAMBAHAN
1. BACKLOG FIGHTING
• Upaya aktif untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur di bawah 3
(tiga) tahun
• Diprioritaskan untuk dilaksanakan di desa yang selama 2 (dua) tahun berturut-turut
tidak mencapai UCI
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
2. CRASH PROGRAM
 Kegiatan yang ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi cepat untuk
mencegah terjadinya KLB
 Kriteria pemilihan daerah yang akan dilakukan crash program:
1.Angka kematian bayi akibat PD3I tinggi
2.Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang
3.Desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai
UCI
Bisa dilakukan untuk satu atau lebih jenis imunisasi, misalnya BCG, PENTA,
campak, atau campak terpadu dengan polio
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
3. Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
• Merupakan kegiatan imunisasi massal (kampanye) yang dilaksanakan secara
serentak di suatu negara dalam waktu yang singkat.
• PIN bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran suatu penyakit dan
meningkatkan herd immunity (misalnya polio, campak, atau imunisasi lainnya).
• Imunisasi yang diberikan pada PIN diberikan tanpa memandang status imunisasi
sebelumnya.
4. Sub PIN
Merupakan kegiatan serupa dengan PIN tetapi dilaksanakan pada wilayah wilayah
terbatas (beberapa provinsi atau kabupaten/kota).
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
5. Imunisasi dalam Penanggulangan KLB (Outbreak Response Immunization/ORI)
Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB disesuaikan dengan
situasi epidemiologis penyakit masing-masing.
6. Cath Up Campaign (Kampanye)
• Merupakan kegiatan Imunisasi Tambahan massal yang dilaksanakan serentak pada
sasaran kelompok umur dan wilayah tertentu dalam upaya memutuskan transmisi
penularan agent (virus atau bakteri) penyebab PD3I.
• Kegiatan ini biasa dilaksanakan pada awal pelaksanaan kebijakan pemberian
Imunisasi, seperti pelaksanaan jadwal pemberian Imunisasi baru.
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI
• Dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan
prinsip keterpaduan dan Penggerakan Masyarakat
• Anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM dan masyarakat
• Cakupan harus tinggi dan merata dengan mutu yang baik serta
terjangkau
• Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan
penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis
• Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi
Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan
Pengendalian Rubella serta Mutu Pelayanan Sesuai Standar
TARGET PROGRAM IMUNISASI (2015-2020)
1. Mempertahankan Eradikasi Polio
 Cakupan imunisasi imunisasi rutin yang tinggi dan merata
 Melaksanakan Endgame Strategy Eradikasi Polio
2. Mencapai Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE)-Mei 2016 dan
pertahankan
3. Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubela/CRS
 Pelaksanaan Crash Program Campak di 183 kab/kota 28 provinsi
(Agustus 2016)
 Pelaksanaan Kampanye MR ( Fase 1 seluruh Jawa : 2017 & Fase 2
diluar P.Jawa – 2018)
 Introduksi Vaksin MR menggantikan vaksin Campak pada imunisasi rutin
Target Surveilans PD3I (Global dan Nasional (1)
Mempertahankan “Indonesia Bebas Polio” dan Mencapai Eradikasi
Polio Global Tahun 2020
• Menutup immunity gap dengan mencapai cakupan imunisasi rutin
polio (bOPV dan IPV) yang tinggi dan merata
• Menguatkan sistem kekarantinaan  skrining status imunisasi
pendatang dari negara endemis (Afghanistan, Pakistan, Nigeria) dan
status imunisasi warga yang akan bepergian ke negara endemis,
berikan imunisasi jika status imunisasi tidak lengkap (imunisasi
khusus)
• Memperkuat surveilans AFP dan surveilans polio lingkungan
Mencapai Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella/Congenital Rubella Syndrom
(CRS) Tahun 2020
• Melaksanakan introduksi vaksin rubella ke dalam program imunisasi rutin nasional
• Mencapai cakupan imunisasi Campak/MR dosis pertama dan kedua yang tinggi
(minimal 95%) dan merata
• Melaksanakan investigasi penuh (full investigation)untuk semua kasus KLB campak
• Melaksanakan penguatan Surveilans Campak Berbasis Kasus Individu (Case Based
Measles Surveillance), dengan 100% pemeriksaan spesimen
• Melaksanakan penguatan surveilans rubella & pengembangan surveilans CRS
Target Global dan Nasional (2)
Mempertahankan status Eliminasi Maternal dan Neonatal
(MNTE)
• Cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata
• Imunisasi Td pada WUS (status imunisasi T5, perlindungan
seumur hidup)
• Persalinan yang bersih dan oleh tenaga kesehatan
• Kinerja Surveilans Tetanus Neonatorum yang adekuat
PERAN TENAGA NUSANTARA SEHAT DALAM PENINGKATAN
CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI PROGRAM
1. meningkatnya capaian target program puskesmas
2. meningkatnya akses pelayanan kesehatan puskesmas
3. meningkatnya penanganan permasalahan kesehatan lokal daerah
4. tercapainya pemenuhan tenaga kesehatan sesuai dengan standar
5. meningkatnya retensi tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas
6. terselenggaranya pelayanan kesehatan yang terintegrasi
Tujuan Program Nusantara Sehat
Meningkatnya penyelenggaraan tugas dan fungsi Puskesmas dalam UKP dan
UKM di Daerah tertinggal, Perbatasan, Kepulauan dan Daerah Bermasalah
Kesehatan.
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PERAN DAN FUNGSI TENAGA NUSANTARA
SEHAT
1. Melakukan Analisa Situasi dan Analisa Masalah Imunisasi Program di Puskesmas
2. Identifikasi Potensi, sumbar daya, Teknologi di daerah penempatan
3. Melaksanakan manajemen Program Imunisasi (Perencanaan, Pelaksanaan dan
Monitoring/evaluasi
4. Melakukan Kajian dan Penguatan pelayanan Imunisasi
5. Melaksanakan manajemen Rantai Vaksin
6. Mengidentifikasi Budaya lokal yang mendukung dan mempengaruhi layanan
Imunisasi
7. Bekerja sama dengan Petugas Puskesmas untuk meningkatkan Imunisasi Program
8. Berinteraksi dengan masyarakat setempat untuk penggerakan Sasaran
9. Aktif dalam Komunikasi dan Sosialisasi Imunisasi Program
10.Mengikuti Perkembangan IPTEK dan Regulasi Terkait Imunisasi Program
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
NS : Tenaga
Profesional,
Berbagai
Profesi
- Mendekatkan Akses
Pelayanan Sesuai
Kebutuhan
- Problem Solfing
- Bekerja Dalam Tim
- Komitmen dan Tj tinggi
- Analisaa Situasi dan
Masalah Imunisasi
- Monitoring dan Evaluasi
- Perencanaan Program
Imunisasi
- Pelaksanaan dan penguatan
Pelayanan Imunisasi
Penggerakan
Sasaran dan
Masyarakat
Kerjasama Lintas
Program/Sektoral
Peningkatan
Kapasitas SDM
Staregi Penguatan
Imunisasi
Pendekatan PIS-PK
NS dalam strategi penguatan Imunisasi Program
T
E
R
I
N
T
E
G
R
A
S
I
Melalui PIS-PK
NS
Strategi Penguatan Pelaksanaan
Imunisasi
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PENGUATAN PERAN TOKOH
MASYARAKAT DAN KADER
DALAM PELAYANAN
IMUNISASI
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
Keberhasilan program imunisasi secara keseluruhan, tidak cukup
hanya melibatkan petugas kesehatan yang bertanggung jawab
terhadap program tersebut, dibutuhkan dukungan dari:
Lintas program
Lintas sektoral
Peran serta aktif dari masyarakat:
Tokoh masyarakat
Tokoh agama
Guru
Karang taruna
Lembaga swadaya masyarakat
KADER KESEHATAN
Diperlukan kerjasama dan koordinasi berbagai pihak terkait, melalui
advokasi dan sosialisasi
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
Peran Serta Masyarakat :
Konsep Dasar
Pelaksanaan kegiatan imunisasi :
• Sesuai dengan kesepakatan antara petugas kesehatan
dan masyarakat
 lokasi,
 waktu pelaksanaan,
 kader yang akan membantu,
 logistik yang dibutuhkan dan
 jenis pelayanan lainnya yang dibutuhkan
• Dapat dirasakan menjadi milik masyarakat, sehingga
dapat berjalan dengan optimal dan berkesinambungan
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
LAKUKAN ANALISIS SITUASI DALAM MEMAHAMI KARAKTERISTIK MASYARAKAT
“Pintu Masuk” dari mana pendekatan harus dimulai pada masyarakat tsb
Gali dan pahami “karakteristik"
masyarakat :
• Suku mana mereka berasal
• Agama yang dianut
• Kebiasaan yang diyakini
• Adat istiadat yang berlaku
• Budaya turun temurun
• Norma yang dipatuhi dalam kehidupan mereka
• Mayoritas mata pencaharian penduduk setempat
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PAHAMI POTENSI YANG DIMILIKI MASYARAKAT
• TOMA, kader,TOGA, dll
• Organisasi kemasyarakatan
• Dana, sarana dan material yang dimiliki masy.
• Pengetahuan dan teknologi yang dimiliki masy.
• Kegiatan dan sistem yang berkembang di masy.
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PERTEMUAN DGN MASYARAKAT
Siapkan :
• data capaian cakupan imunisasi dan
anak yg drop-out,
• peta daerah dgn cakupan imunisasi
rendah,
• kegiatan imunisasi prioritas,
• kelompok masy yg sudah terlibat dlm
pelayanan, termasuk LSM yg aktif di
daerah tersebut  untuk mengetahui
keterlibatan & jenis keterlibatan LSM
dlm imunisasi
Waktu dan tempat sesuai dg keg. masy,
mis. pada hari pasar, dekat dg tempat
ibadah, dll
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
MEMBANGUN DUKUNGAN MASYARAKAT MELALUI MUSYAWARAH MASYARAKAT
DESA (MMD)
• Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
merupakan suatu pertemuan yang
dihadiri oleh sekelompok masyarakat
setempat, untuk memperoleh
kesepakatan dalam melaksanakan
pelayanan imunisasi
• Inisiatif penyelenggaraan MMD adalah
para tokoh masyarakat yang mendukung
kegiatan pelayanan imunisasi
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PIHAKYANG DIUNDANG
DANTOPIK PEMBAHASAN MMD
• Tokoh masyarakat: tanyakan apa yang mereka ketahui tentang imunisasi, bahas hambatan
yang dihadapi dalam program imunisasi, mintalah dukungan dalam mengatasi hambatan
• Tokoh agama : bahas mengenai penanggulangan rumor yang terjadi di masyarakat, adanya
penolakan imunisasi karena alasan keyakinan orang tua, mintalah dukungan mereka dalam
mengatasi penolakan
• Orang tua anak : tanyakan pengalaman yang baik dan buruk ketika mengunjungi pos
pelayanan imunisasi, tanyakan apakah mereka mengajak ibu ibu yang lain untuk membawa
anak ke pelayanan imunisasi
• Guru : adalah mitra kerja yang sangat berguna, ceritakan tentang imunisasi agar mereka dapat
menyampaikan kepada orang tua murid, pentingnya imunisasi akan masa depan murid,
ceritakan imunisasi yang akan diperoleh murid, mintalah dukungan mereka dalam
pelaksanaan BIAS
• Kelompok lain (LSM, organisasi sosial masyarakat, kelompok masyarakat): mintalah dukungan
mereka agar berkontribusi untuk peningkatan pelayanan imunisasi.
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
PELAKSANAAN DAN PEMANTAUAN
1. Tingkatkan peran
Penggerak
Masyarakat
2. Monitor keterlibatan
kelompok masyarakat
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
OPTIMALKAN PERAN KADER SEBAGAI
PENGGERAK MASYARAKAT
• Mengidentifikasi target sasaran
– Mendaftar rumah tangga
– Bersama petugas kesehatan mendaftar nama bayi,
baduta, WUS (termasuk bumil) yang akan menjadi
sasaran kegiatan imunisasi
• Membantu ibu untuk memahami kartu
imunisasi (Buku KIA)
• Melakukan kunjungan rumah
• Menindaklanjuti sasaran yg tidak datang ke
pelayanan imunisasi
Pelatihan Bagi Pelatih Kader
Kesehatan
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi BencanaPelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi BencanaDhenok Citra Panyuluh
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Zakiah dr
 
Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018AdeliaCynthia
 
Kak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxKak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxsiti romlah
 
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptxISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptxukmtgpriok
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)sehatnegeriku
 
Orientasi kader kesehatan
Orientasi kader kesehatanOrientasi kader kesehatan
Orientasi kader kesehatanK'Is Uba Adam
 
Kuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyanduKuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyanduRatna Arditya
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAZakiah dr
 
Buku pedoman Posyandu Prima.pdf
Buku pedoman Posyandu Prima.pdfBuku pedoman Posyandu Prima.pdf
Buku pedoman Posyandu Prima.pdfSaptoSutardi2
 
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)Lutfi Imansari
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbNurul Atika
 

What's hot (20)

Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi BencanaPelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
mmd
mmdmmd
mmd
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016
 
Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018
 
Kak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxKak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docx
 
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptxISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
 
Orientasi kader kesehatan
Orientasi kader kesehatanOrientasi kader kesehatan
Orientasi kader kesehatan
 
Kak germas
Kak germasKak germas
Kak germas
 
Indikator balita
Indikator balitaIndikator balita
Indikator balita
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
Kepmenkes puskesmas
Kepmenkes puskesmasKepmenkes puskesmas
Kepmenkes puskesmas
 
Kuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyanduKuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyandu
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
 
Indikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukmIndikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukm
 
Buku pedoman Posyandu Prima.pdf
Buku pedoman Posyandu Prima.pdfBuku pedoman Posyandu Prima.pdf
Buku pedoman Posyandu Prima.pdf
 
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
 

Similar to IMUNISASI

Pengantar imunisasi
Pengantar imunisasiPengantar imunisasi
Pengantar imunisasiYusneri Ahs
 
Imunisasi Masyarakat contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat  contoh materii pptImunisasi Masyarakat  contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat contoh materii pptAZIZATUZZAHRA2
 
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptx
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptxMateri Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptx
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptxErnawaty12
 
BEV. PROGRAM IMUNISASI SD MEI 2023.pptx
BEV. PROGRAM IMUNISASI SD MEI 2023.pptxBEV. PROGRAM IMUNISASI SD MEI 2023.pptx
BEV. PROGRAM IMUNISASI SD MEI 2023.pptxriswanto13
 
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docx
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docxKERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docx
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docxBudimanSetiawan5
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Amalia Ifanasari
 
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptx
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptxdr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptx
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptxnabila ahmad madhy
 
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptxSOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptxEvaEdelweiss
 
Imunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptxImunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptxrijal58
 
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxKEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxssuser9c651e2
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasiIra Rosita
 
Sosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatSosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatluluk setiawan
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4eliza293643
 
11 KAK IMUNISASI.docx
11 KAK IMUNISASI.docx11 KAK IMUNISASI.docx
11 KAK IMUNISASI.docxholipah2
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
 
PRESENTASI BIAN DR. OKI.pptx
PRESENTASI BIAN DR. OKI.pptxPRESENTASI BIAN DR. OKI.pptx
PRESENTASI BIAN DR. OKI.pptxpuskesmasanyar
 

Similar to IMUNISASI (20)

Pengantar imunisasi
Pengantar imunisasiPengantar imunisasi
Pengantar imunisasi
 
Imunisasi Masyarakat contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat  contoh materii pptImunisasi Masyarakat  contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat contoh materii ppt
 
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptx
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptxMateri Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptx
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptx
 
BEV. PROGRAM IMUNISASI SD MEI 2023.pptx
BEV. PROGRAM IMUNISASI SD MEI 2023.pptxBEV. PROGRAM IMUNISASI SD MEI 2023.pptx
BEV. PROGRAM IMUNISASI SD MEI 2023.pptx
 
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docx
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docxKERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docx
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docx
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
 
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptx
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptxdr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptx
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptx
 
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptxSOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
 
Imunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptxImunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptx
 
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxKEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
 
Sosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatSosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakat
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
 
11 KAK IMUNISASI.docx
11 KAK IMUNISASI.docx11 KAK IMUNISASI.docx
11 KAK IMUNISASI.docx
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
 
imunisasi 1.doc
imunisasi 1.docimunisasi 1.doc
imunisasi 1.doc
 
PRESENTASI BIAN DR. OKI.pptx
PRESENTASI BIAN DR. OKI.pptxPRESENTASI BIAN DR. OKI.pptx
PRESENTASI BIAN DR. OKI.pptx
 
Penkes imunisasi
Penkes imunisasiPenkes imunisasi
Penkes imunisasi
 
Makalah imunisasi
Makalah imunisasiMakalah imunisasi
Makalah imunisasi
 
Immunisasi
Immunisasi Immunisasi
Immunisasi
 

More from Yusneri Ahs

Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)Yusneri Ahs
 
Surveilans nusantara sehat 141019
Surveilans nusantara sehat  141019Surveilans nusantara sehat  141019
Surveilans nusantara sehat 141019Yusneri Ahs
 
Juknis pelacakan bayi dan baduta belum tdk lengkap imunisasi
Juknis pelacakan bayi dan baduta belum tdk lengkap imunisasiJuknis pelacakan bayi dan baduta belum tdk lengkap imunisasi
Juknis pelacakan bayi dan baduta belum tdk lengkap imunisasiYusneri Ahs
 
Final juknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi covid 19
Final juknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi covid 19Final juknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi covid 19
Final juknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi covid 19Yusneri Ahs
 
Permenkes nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi
Permenkes nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasiPermenkes nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi
Permenkes nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasiYusneri Ahs
 
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)Yusneri Ahs
 
Tugas simulasi coaching melalui zoom meeting
Tugas simulasi coaching melalui zoom meetingTugas simulasi coaching melalui zoom meeting
Tugas simulasi coaching melalui zoom meetingYusneri Ahs
 

More from Yusneri Ahs (8)

Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)
 
Surveilans nusantara sehat 141019
Surveilans nusantara sehat  141019Surveilans nusantara sehat  141019
Surveilans nusantara sehat 141019
 
Juknis pelacakan bayi dan baduta belum tdk lengkap imunisasi
Juknis pelacakan bayi dan baduta belum tdk lengkap imunisasiJuknis pelacakan bayi dan baduta belum tdk lengkap imunisasi
Juknis pelacakan bayi dan baduta belum tdk lengkap imunisasi
 
Final juknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi covid 19
Final juknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi covid 19Final juknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi covid 19
Final juknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi covid 19
 
Permenkes nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi
Permenkes nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasiPermenkes nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi
Permenkes nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi
 
Kipi ns
Kipi  nsKipi  ns
Kipi ns
 
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program imunisasi (ns)
 
Tugas simulasi coaching melalui zoom meeting
Tugas simulasi coaching melalui zoom meetingTugas simulasi coaching melalui zoom meeting
Tugas simulasi coaching melalui zoom meeting
 

Recently uploaded

materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 

Recently uploaded (19)

materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 

IMUNISASI

  • 1. PERAN TENAGA NUSANTARA SEHAT DALAM PENINGKATAN CAKUPAN DAN LAYANAN IMUNISASI PROGRAM Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P
  • 2. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan 1. Imunisasi Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Permenkes 12 Tahun 2017, Tentang Penyelenggaraan Imunisasi) 2. Vaksin Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. PENGERTIAN IMUNISASI
  • 3. TUJUAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI Menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dengan menggunakan vaksin Tuberculosis Difteri Pertusis Tetanus Human Papiloma Virus Campak Hepatitis BPolio Hemophillus Influenzae type B Rubella rotavirusPneumonia DENGUE HIV Malaria DENGUE 1. Tujuan Umum
  • 4. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan 2. Tujuan Khusus a. Tercapainya cakupan Imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi. b. Tercapainya Universal Child Immunization/UCI c. Tercapainya target Imunisasi lanjutan pada anak umur di bawah dua tahun (baduta) dan pada anak usia sekolah dasar serta Wanita Usia Subur (WUS). d. Tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi. e. Tercapainya perlindungan optimal kepada masyarakat *) f. Terselenggaranya pemberian Imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis (safety injection practise and waste disposal management).
  • 5. Pelatihan Bagi Pelatih Kader KesehatanLANDASAN HUKUM UUD 1945 Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi. Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014 “Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak - haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 •Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi •Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014 “Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat” Imunisasi wajib diberikan pada bayi dan anak untuk mencegah sakit, kecacatan dan kematian
  • 6. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan PERKEMBANGAN IMUNISASI DI INDONESIA (1956-2017) 1956 1973 1976 1980 1982 1997 2004 Cacar BCG Tetanus DPT Polio Campak Hepatitis B DPT/HB (Kombinasi) 20131974 Haemofilus influensa tipe b (DPT/HB/Hib ) 2016 IPV Sepanjang 6 dasawarsa, semakin banyak penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi di Indonesia 2017 MR PCV JE HPV
  • 7. Pelatihan Bagi Pelatih Kader KesehatanKEBERHASILAN IMUNISASI Program imunisasi berhasil membebaskan Indonesia dari Cacar, Polio dan Tetanus  Eradikasi penyakit cacar, tahun 1980  Imunisasi Stop • Eliminasi Maternal dan Neonatal Tetanus  Mei 2016  Tidak dijumpainya lagi kasus polio sejak tahun 2006 (tahapan eradikasi polio)  Sertifikasi BEBAS POLIO, 27 Maret 2014
  • 8. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan HERD IMMUNITY ATAU KEKEBALAN KELOMPOK
  • 9. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan Imunisasi Program Yaitu imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi Imunisasi Pilihan Yaitu imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit tertentu Imunisasi Lanjutan Mempertahankan tingkat kekebalan dan untuk memperpanjang masa perlindungan anak yang sudah mendapatkan Imunisasi dasar JENIS-JENIS IMUNISASI (Permenkes No. 12 Tahun 2017)
  • 10. 1 SD 2 SD 5 SD * Demonstration Program di wilayah terpilih ** Dilaksanakan di wilayah endemis BIAS Imunisasi DPT-HB-Hib4 Campak/MR dan DPT-HB-Hib 18 Bulan Imunisasi Lanjutan - DT - Campak/MR - Td - HPV* Health Minister Decree No.12/2017 HPV* Usia (Bln) Imunisasi Dasar < 24 jam HB0 1 BCG, OPV1 2 DPT-HB-Hib1, OPV2 dan PCV* 3 DPT-HB-Hib2, OPV3 dan PCV* 4 DPT-HB-Hib3, OPV4, IPV 9 Campak/MR 10 JE** 12 PCV* 6 SD - Td SASARAN DAN JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI
  • 11. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan CATATAN • Interval Minimal untuk jenis imunisasi yang sama pada bayi adalah 4 Minggu • Interval minimum pemberian imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib Baduta adalah 12 bulan dari DPT-HB-Hib 3 (setelah imunisasi dasar) • Interval minimum pemberian imunisasi lanjutan MR/Campak Baduta adalah 6 bulan dari Campak Dosis Pertama • Pemberian Imunisasi Lanjutan bagi Anak Sekolah Dasar di berikan melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Terhadap anak Kelas 1 SD diberikan Imunisasi MR pada Bulan Agustus dan DT Pada Bulan November, Anak kelas 2 dan 5 diberikan Imunisasi Td pada bulan November
  • 12. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan IMUNISASI LANJUTAN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) • Sebelum imunisasi, dilakukan penentuan status imunisasi T (screening) terlebih dahulu, terutama pada saat pelayanan antenatal. • Pemberian imunisasi TT tidak perlu diberikan, apabila pemberian Imunisasi TT sudah lengkap (status T5) yang harus dibuktikan dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak, kohort dan/atau rekam medis.
  • 13. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan T. 5 DOSIS BILA INTERVAL BENAR UNTUK MENDAPAT KEKEBALAN PENUH DOSIS T ( Status ) INTERVAL MINIMAL LAMA PERLINDUNGAN T.1 Kontak Pertama T.1 - T.2 1 bulan setelah T.1 3 Tahun T.3 6 bulan setelah T.2 5 Tahun T.4 1 tahun setelah T.3 10 Tahun T.5 1 tahun setelah T.4 25 Tahun
  • 14. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan PERLINDUNGAN JANGKA PANJANG 1 dosis BOOSTER PADA DEWASA MUDA (WUS) 1 dosis BOOSTER PADA USIA 50 TAHUN Minimal T.5 dosis PADA MASA ANAK PADA BAYI ( 0-11 BL) BADUTA (18 BLN) MURID SD/MI Kls.1 MURID SD/MI Kls.2, 5 DPT 3X T.2 DPT 1X T.3 DT 1X T.4 Td 1X T.5 IMUNISASI STATUS
  • 15. Pelatihan Bagi Pelatih Kader KesehatanIMUNISASI TAMBAHAN 1. BACKLOG FIGHTING • Upaya aktif untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur di bawah 3 (tiga) tahun • Diprioritaskan untuk dilaksanakan di desa yang selama 2 (dua) tahun berturut-turut tidak mencapai UCI
  • 16. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan 2. CRASH PROGRAM  Kegiatan yang ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi cepat untuk mencegah terjadinya KLB  Kriteria pemilihan daerah yang akan dilakukan crash program: 1.Angka kematian bayi akibat PD3I tinggi 2.Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang 3.Desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai UCI Bisa dilakukan untuk satu atau lebih jenis imunisasi, misalnya BCG, PENTA, campak, atau campak terpadu dengan polio
  • 17. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan 3. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) • Merupakan kegiatan imunisasi massal (kampanye) yang dilaksanakan secara serentak di suatu negara dalam waktu yang singkat. • PIN bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran suatu penyakit dan meningkatkan herd immunity (misalnya polio, campak, atau imunisasi lainnya). • Imunisasi yang diberikan pada PIN diberikan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. 4. Sub PIN Merupakan kegiatan serupa dengan PIN tetapi dilaksanakan pada wilayah wilayah terbatas (beberapa provinsi atau kabupaten/kota).
  • 18. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan 5. Imunisasi dalam Penanggulangan KLB (Outbreak Response Immunization/ORI) Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB disesuaikan dengan situasi epidemiologis penyakit masing-masing. 6. Cath Up Campaign (Kampanye) • Merupakan kegiatan Imunisasi Tambahan massal yang dilaksanakan serentak pada sasaran kelompok umur dan wilayah tertentu dalam upaya memutuskan transmisi penularan agent (virus atau bakteri) penyebab PD3I. • Kegiatan ini biasa dilaksanakan pada awal pelaksanaan kebijakan pemberian Imunisasi, seperti pelaksanaan jadwal pemberian Imunisasi baru.
  • 19. KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI • Dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip keterpaduan dan Penggerakan Masyarakat • Anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM dan masyarakat • Cakupan harus tinggi dan merata dengan mutu yang baik serta terjangkau • Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis • Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella serta Mutu Pelayanan Sesuai Standar
  • 20. TARGET PROGRAM IMUNISASI (2015-2020) 1. Mempertahankan Eradikasi Polio  Cakupan imunisasi imunisasi rutin yang tinggi dan merata  Melaksanakan Endgame Strategy Eradikasi Polio 2. Mencapai Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE)-Mei 2016 dan pertahankan 3. Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubela/CRS  Pelaksanaan Crash Program Campak di 183 kab/kota 28 provinsi (Agustus 2016)  Pelaksanaan Kampanye MR ( Fase 1 seluruh Jawa : 2017 & Fase 2 diluar P.Jawa – 2018)  Introduksi Vaksin MR menggantikan vaksin Campak pada imunisasi rutin
  • 21. Target Surveilans PD3I (Global dan Nasional (1) Mempertahankan “Indonesia Bebas Polio” dan Mencapai Eradikasi Polio Global Tahun 2020 • Menutup immunity gap dengan mencapai cakupan imunisasi rutin polio (bOPV dan IPV) yang tinggi dan merata • Menguatkan sistem kekarantinaan  skrining status imunisasi pendatang dari negara endemis (Afghanistan, Pakistan, Nigeria) dan status imunisasi warga yang akan bepergian ke negara endemis, berikan imunisasi jika status imunisasi tidak lengkap (imunisasi khusus) • Memperkuat surveilans AFP dan surveilans polio lingkungan Mencapai Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella/Congenital Rubella Syndrom (CRS) Tahun 2020 • Melaksanakan introduksi vaksin rubella ke dalam program imunisasi rutin nasional • Mencapai cakupan imunisasi Campak/MR dosis pertama dan kedua yang tinggi (minimal 95%) dan merata • Melaksanakan investigasi penuh (full investigation)untuk semua kasus KLB campak • Melaksanakan penguatan Surveilans Campak Berbasis Kasus Individu (Case Based Measles Surveillance), dengan 100% pemeriksaan spesimen • Melaksanakan penguatan surveilans rubella & pengembangan surveilans CRS
  • 22. Target Global dan Nasional (2) Mempertahankan status Eliminasi Maternal dan Neonatal (MNTE) • Cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata • Imunisasi Td pada WUS (status imunisasi T5, perlindungan seumur hidup) • Persalinan yang bersih dan oleh tenaga kesehatan • Kinerja Surveilans Tetanus Neonatorum yang adekuat
  • 23. PERAN TENAGA NUSANTARA SEHAT DALAM PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI PROGRAM
  • 24. 1. meningkatnya capaian target program puskesmas 2. meningkatnya akses pelayanan kesehatan puskesmas 3. meningkatnya penanganan permasalahan kesehatan lokal daerah 4. tercapainya pemenuhan tenaga kesehatan sesuai dengan standar 5. meningkatnya retensi tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas 6. terselenggaranya pelayanan kesehatan yang terintegrasi Tujuan Program Nusantara Sehat Meningkatnya penyelenggaraan tugas dan fungsi Puskesmas dalam UKP dan UKM di Daerah tertinggal, Perbatasan, Kepulauan dan Daerah Bermasalah Kesehatan.
  • 25. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan PERAN DAN FUNGSI TENAGA NUSANTARA SEHAT 1. Melakukan Analisa Situasi dan Analisa Masalah Imunisasi Program di Puskesmas 2. Identifikasi Potensi, sumbar daya, Teknologi di daerah penempatan 3. Melaksanakan manajemen Program Imunisasi (Perencanaan, Pelaksanaan dan Monitoring/evaluasi 4. Melakukan Kajian dan Penguatan pelayanan Imunisasi 5. Melaksanakan manajemen Rantai Vaksin 6. Mengidentifikasi Budaya lokal yang mendukung dan mempengaruhi layanan Imunisasi 7. Bekerja sama dengan Petugas Puskesmas untuk meningkatkan Imunisasi Program 8. Berinteraksi dengan masyarakat setempat untuk penggerakan Sasaran 9. Aktif dalam Komunikasi dan Sosialisasi Imunisasi Program 10.Mengikuti Perkembangan IPTEK dan Regulasi Terkait Imunisasi Program
  • 26. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan NS : Tenaga Profesional, Berbagai Profesi - Mendekatkan Akses Pelayanan Sesuai Kebutuhan - Problem Solfing - Bekerja Dalam Tim - Komitmen dan Tj tinggi - Analisaa Situasi dan Masalah Imunisasi - Monitoring dan Evaluasi - Perencanaan Program Imunisasi - Pelaksanaan dan penguatan Pelayanan Imunisasi Penggerakan Sasaran dan Masyarakat Kerjasama Lintas Program/Sektoral Peningkatan Kapasitas SDM Staregi Penguatan Imunisasi Pendekatan PIS-PK NS dalam strategi penguatan Imunisasi Program T E R I N T E G R A S I
  • 29. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan PENGUATAN PERAN TOKOH MASYARAKAT DAN KADER DALAM PELAYANAN IMUNISASI
  • 30. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan Keberhasilan program imunisasi secara keseluruhan, tidak cukup hanya melibatkan petugas kesehatan yang bertanggung jawab terhadap program tersebut, dibutuhkan dukungan dari: Lintas program Lintas sektoral Peran serta aktif dari masyarakat: Tokoh masyarakat Tokoh agama Guru Karang taruna Lembaga swadaya masyarakat KADER KESEHATAN Diperlukan kerjasama dan koordinasi berbagai pihak terkait, melalui advokasi dan sosialisasi
  • 31. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan Peran Serta Masyarakat : Konsep Dasar Pelaksanaan kegiatan imunisasi : • Sesuai dengan kesepakatan antara petugas kesehatan dan masyarakat  lokasi,  waktu pelaksanaan,  kader yang akan membantu,  logistik yang dibutuhkan dan  jenis pelayanan lainnya yang dibutuhkan • Dapat dirasakan menjadi milik masyarakat, sehingga dapat berjalan dengan optimal dan berkesinambungan
  • 32. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan LAKUKAN ANALISIS SITUASI DALAM MEMAHAMI KARAKTERISTIK MASYARAKAT “Pintu Masuk” dari mana pendekatan harus dimulai pada masyarakat tsb Gali dan pahami “karakteristik" masyarakat : • Suku mana mereka berasal • Agama yang dianut • Kebiasaan yang diyakini • Adat istiadat yang berlaku • Budaya turun temurun • Norma yang dipatuhi dalam kehidupan mereka • Mayoritas mata pencaharian penduduk setempat
  • 33. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan PAHAMI POTENSI YANG DIMILIKI MASYARAKAT • TOMA, kader,TOGA, dll • Organisasi kemasyarakatan • Dana, sarana dan material yang dimiliki masy. • Pengetahuan dan teknologi yang dimiliki masy. • Kegiatan dan sistem yang berkembang di masy.
  • 34. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan PERTEMUAN DGN MASYARAKAT Siapkan : • data capaian cakupan imunisasi dan anak yg drop-out, • peta daerah dgn cakupan imunisasi rendah, • kegiatan imunisasi prioritas, • kelompok masy yg sudah terlibat dlm pelayanan, termasuk LSM yg aktif di daerah tersebut  untuk mengetahui keterlibatan & jenis keterlibatan LSM dlm imunisasi Waktu dan tempat sesuai dg keg. masy, mis. pada hari pasar, dekat dg tempat ibadah, dll
  • 35. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan MEMBANGUN DUKUNGAN MASYARAKAT MELALUI MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) • Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) merupakan suatu pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok masyarakat setempat, untuk memperoleh kesepakatan dalam melaksanakan pelayanan imunisasi • Inisiatif penyelenggaraan MMD adalah para tokoh masyarakat yang mendukung kegiatan pelayanan imunisasi
  • 36. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan PIHAKYANG DIUNDANG DANTOPIK PEMBAHASAN MMD • Tokoh masyarakat: tanyakan apa yang mereka ketahui tentang imunisasi, bahas hambatan yang dihadapi dalam program imunisasi, mintalah dukungan dalam mengatasi hambatan • Tokoh agama : bahas mengenai penanggulangan rumor yang terjadi di masyarakat, adanya penolakan imunisasi karena alasan keyakinan orang tua, mintalah dukungan mereka dalam mengatasi penolakan • Orang tua anak : tanyakan pengalaman yang baik dan buruk ketika mengunjungi pos pelayanan imunisasi, tanyakan apakah mereka mengajak ibu ibu yang lain untuk membawa anak ke pelayanan imunisasi • Guru : adalah mitra kerja yang sangat berguna, ceritakan tentang imunisasi agar mereka dapat menyampaikan kepada orang tua murid, pentingnya imunisasi akan masa depan murid, ceritakan imunisasi yang akan diperoleh murid, mintalah dukungan mereka dalam pelaksanaan BIAS • Kelompok lain (LSM, organisasi sosial masyarakat, kelompok masyarakat): mintalah dukungan mereka agar berkontribusi untuk peningkatan pelayanan imunisasi.
  • 37. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan PELAKSANAAN DAN PEMANTAUAN 1. Tingkatkan peran Penggerak Masyarakat 2. Monitor keterlibatan kelompok masyarakat
  • 38. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan OPTIMALKAN PERAN KADER SEBAGAI PENGGERAK MASYARAKAT • Mengidentifikasi target sasaran – Mendaftar rumah tangga – Bersama petugas kesehatan mendaftar nama bayi, baduta, WUS (termasuk bumil) yang akan menjadi sasaran kegiatan imunisasi • Membantu ibu untuk memahami kartu imunisasi (Buku KIA) • Melakukan kunjungan rumah • Menindaklanjuti sasaran yg tidak datang ke pelayanan imunisasi
  • 39. Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan TERIMA KASIH

Editor's Notes

  1. Berikut adalah kebijakan penyelenggaraan program imnisasi untuk mendukung pencapaian cakupan dan peningkatan mutu imunisasi adalah Dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip keterpaduan Anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM dan masyarakat Cakupan harus tinggi dan merata dengan mutu yang baik serta terjangkau Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella serta Mutu Pelayanan Sesuai Standar
  2. Ada tiga komitmen global yang harus kita jalan dalam program imunisasi yaitu : Mempertahankan INDONESIA BEBAS POLIO Mempertahankan pencapaian ELIMINASI TETANUS MATERNAL DAN NEONATAL (MNTE) Mencapai ELIMINASI CAMPAK DAN PENGENDALIAN RUBELA/CRS Pelaksanaan Crash Program Campak di 183 kab/kota 28 provinsi, telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR pada tahun 2017 - 2018 Introduksi Vaksin MR menggantikan vaksin Campak pada imunisasi rutin
  3. 3. Mempertahankan status Eliminasi Maternal dan Neonatal (MNTE) Cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata Imunisasi Td pada WUS (status imunisasi T5, perlindungan seumur hidup) Persalinan yang bersih dan oleh tenaga kesehatan Kinerja Surveilans Tetanus Neonatorum yang adekuat
  4. Strategi Penguatan Imunisasi Rutin dilakukan melalui : 1. Advokasi pada Kepala Daerah untuk membangun komitmen, sehingga mendukung penuh program imunisasi melalui pengalokasian anggaran baik untuk operasional maupun logistik 2. Sosialisasi pada tokoh agama/tokoh masyarakat untuk mendukung program imunisasi, diharapkan dengan menggandeng tokoh-tokoh tersebut dapat mengurangi timbulnya penolakan imunisasi 3. Keterpaduan dengan lintas program/lintas sektor terkait, 4. Peningkatan & Pemerataan jangkauan pelayanan, terutama di daerah sulit dijangkau misalnya di daerah perkotaan yang kumuh dengan melakukan pendekatan Reaching Every Community, geografis yang sulit dengan SOS, kegiatan DOFU, dll