1. TUGAS SEJARAH
INDONESIA
Kelas : XI Akuntansi 1
Nama Kelompok 1 :
Dini Aryanti
Lena Restuliana
Neta Ramadhanty S
Nur Alfiah D
Yulianto
Yuliawanti Ginaris
2.
3. LATAR TERBENTUKNYA
VOC
Keinginan Belanda untuk melakukan monopoli dibidang
perdagangan dikawasan Nusantara
Inggris telah mendahului langkah VOC dengan membentuk
sebuah perserikatan dagang untuk kawasan Asia di tahun 1600
yang diberi nama EIC (East India Company
tanggal 20 Maret 1602, atas prakarsa Pangeran
Maurits dan Olden Barneveld didirikan kongsi perdagangan
bernamaVerenigde Oost-Indische Compagnie-
VOC (Perkumpulan Dagang India Timur).
6. TUJUAN DI BENTUKNYA
VOC
Adapun tujuan dari dibentunya VOC fdi Indonesia:
a. Menghindari persaingan dagang tidak sehat
diantara sesama pedang Belanda sehinggan
keuntungan maksimal dapat diperoleh.
b. Memperkuat posisi Belanda dalam
menghadapi persaingan dagang dengan
bangsa Eropa lainya.
c. Membantu dana pemerintah Belanda yang
sedang berjuang menghadapi Spayol yang
masih menduduki Bealnda.
7. HAK ISTIMEWA (HAK OCTORI)
VOC
Untuk menguasai perdagangan di Indonesia dan dapat melaksanakan tugasnya
dengan leluasa , maka VOC diberikan hak-hak istimewa ( Hak Octroi ) dari
pemerintah Belanda yang meliputi hal berikut :
a. Hak monopoli perdagangan
b. Hak mencetak dan mengedarkan uang
c. Hak mengangkat dan memperhentikan pegawai
d. Hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja
e. Hak memiliki tentara sendiri
f. Hak mendirikan benteng
g. Hak menyatakan perang dan damai
h. Hak mengangkat dan memperhentikan penguasa-penguasa setempat.
8. POLITIK EKONOMI VOC
Aturan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain :
1. Verplichhte Leverantie
Verplichhte Leverantie yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan
harga yang telah ditetapkan oleh VOC. Peraturan ini melarang
rakyat untuk menjual hasil bumi kepada pedagang lain selain VOC.
2. Contingenten
Contingenten yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak
berupa hasil bumi.
3. Ektripasi
Ektripasi yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah
agar tidak terjadi kelebihan produksi yang dapat menyebabkan
harga merosot.
4. Pelayaran Hongi
Pelayaran Hongi yaitu pelayaran dengan menggunakan perahu
kora-kora untuk mengawasi pelaksanaan perdagangan VOC dan
menindak pelanggarnya.
9. SISTEM BIROKRASI VOC
Untuk memerintah wilayah-wilayah di Indonesia, VOC
mengangkat seorang gubernur jendral yang dibantu oleh
empat orang anggota yang disebut Raad van Indie (dewan
India). Dibawah gubernur jendral ada gubernur yang
memimpin suatu daerah, serta dibawah gubernur ada residen
yang dibantu oleh asisten residen. Beberapa gubernur jendral
VOC yang duianggap berhasil mengembangkan usaha
dagang dan kolonisasi di Indonesia:
a) Jaan Pieterszoon Coen ( 1619-1629 )
b) Antonio van Diemen ( 1636-1645 )
c) Joan Maetsycker ( 1653-1678 )
d) Cornelis Speelman ( 1681-1684 )
Dalam melaksanakan sistem pemerintahan VOC
menerapkan sistem pemerintahan tidak langsung dengan
memanfaatkan sistem feodalisme yang sudah berkembang di
Indonesia.
10. PERLAWAN-PERLAWAN
KERAJAAN ISLAM TERHADAP
VOC
Perlawanan Mataram terhadap VOC (1628-1629)
Sultan Agung (1613-1645) adalah raja terbesar
Mataram yang bercita-cita: (1) mempersatukan seluruh
Jawa di bawah Mataram, dan (2) mengusir Kompeni
(VOC) dari Pulau Jawa. Untuk merealisir cita-citanya, ia
bermaksud membendung usaha-usaha Kompeni
menjalankan penetrasi politik dan monopoli
perdagangan.
Pada tanggal 18 Agustus 1618, kantor dagang VOC di
Jepara diserbu oleh Mataram. Serbuan ini merupakan
reaksi pertama yang dilakukan oleh Mataram terhadap
VOC. Pihak VOC kemudian melakukan balasan dengan
menghantam pertahanan Mataram yang ada di Jepara.
Sejak itu, sering terjadi perlawanan antara keduanya,
bahkan Sultan Agung berketetapan untuk mengusir
Kompeni dari Batavia.
11. Perlawanan Banten terhadap VOC (1651-1682)
Pertentangan antara banten dengan VOC diawali Pada
tahun 1619 J.P Coen berhasil merebut Jayakarta. VOC
yang berpusat di Batavia ingin menguasai Selat Sunda,
karena Selat Sunda merupaka daerah perdagangan
Banten yang sangat penting, langkah Belanda ditentang
terus oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Perlawanan Banten
meningkat setelah Sultan Ageng Tirtayasa naik tahta
pada tahun 1651.
12. Perlawanan Rakyat Maluku (1817)
Perlawanan yang dilakukan oleh Thomas Matulesi
(Pattimura) terjadi di Saparua, yaitu sebuah kota kecil di
dekat pulau Ambon. Adapun Sebab-sebab terjadinya
perlawanan ini adalah :
a. Rakyat Maluku menolak kehadiran Belanda karena
pengalaman mereka yang menderita dibawah VOC
b. Pemerintah Belanda menindas rakyat Maluku
dengan diberlakukannya kembali penyerahan wajib dan
kerja wajib
c. Dikuasainya benteng Duursteide oleh pasukan
Belanda
13. KEMUNDURAN VOC
Pemerintah Belanda akhirnya memutuskan untuk
membubarkan VOC pada tanggal 31 Desember
1799. Semua hutang-hutang dan kekayaan VOC
diambil alih oleh pemerintah Belanda.
Runtuhnya disebabkan oleh hal-hal berikut :
a. Banyak pegawai VOC yang korupsi
b. VOC terjerat banyak hutang
c. Pengeluaran VOC yang semakin besar akibat
melukakan perang
Adanya persaingan yang ketat dari pedagang Eropa